• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kinerja Supplier dan Pemilihan Supplier Tambahan di PT. Serdang Jaya Perdana, Kecamatan Tandem Hilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengukuran Kinerja Supplier dan Pemilihan Supplier Tambahan di PT. Serdang Jaya Perdana, Kecamatan Tandem Hilir"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER DAN PEMILIHAN

SUPPLIER TAMBAHAN DI PT. SERDANG JAYA PERDANA,

KECAMATAN TANDEM HILIR

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

DHANNE SISWANTY PUTRI GINTING

110403068

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER DAN PEMILIHAN

SUPPLIER TAMBAHAN DI PT. SERDANG JAYA PERDANA,

KECAMATAN TANDEM HILIR

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

DHANNE SISWANTY PUTRI GINTING

110403068

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

(Ir. Mangara M. Tambunan, M. Sc) (Ir. Ukurta Tarigan, MT )

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PT. Serdang Jaya Perdana merupakan perusahaan swasta yang mengolah nutten menjadi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil. Saat ini, PT Serdang Jaya Perdana telah memiliki tujuh supplier tetap yang memasok bahan baku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat keluhan dari pabrik terhadap pasokan bahan baku yang diperoleh dari supplier dimana terjadinya kekurangan pasokan bahan baku dari supplier yang menyebabkan adanya keterlambatan dalam penyelesaian produk. Selain itu, perusahaan juga secara ilmiah belum melakukan pengukuran kinerja terhadap supplier, Oleh karena itu, dilakukan penelitian secara ilmiah yang mengukur kinerja supplier tetap saat ini dan hasil pengukuran ini dijadikan pedoman dalam pemilihan supplier tambahan. Hasil pengolahan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Vendor Performance Review (VPR) yang dilakukan didapat 3 supplier tetap yang mendapat warna kuning yang artinya supplier hampir mencapai target perusahaan. Ketiga supplier tersebut adalah SC, SD, dan SG. Dari hasil pengolahan AHP dan VPI, dilakukan pemilihan supplier tambahan menggunakan AHP, dan diambil 3 supplier dengan bobot tertinggi. Pemilihan ketiga supplier ini dilakukan berdasarkan hasil VPI. Supplier tambahan yang terpilih yaitu STI (0,2465), STJ (0,2133), dan STM (0,1903).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya Program Studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas sarjana ini berisi tentang penelitian penulis yang berjudul “Pengukuran Kinerja Supplier dan Pemilihan Supplier Tambahan di PT. Serdang Jaya Perdana, Kecamatan Tandem Hilir”.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan tugas sarjana ini masih mengalami kekurangan sehingga diharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penulis

(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU dengan baik dan menyelesaikan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana dan selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

(8)

4. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT dan Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc. selaku koordinator tugas akhir yang sudah memberikan pembekalan dan arahan dalam pemilihan judul tugas akhir.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku koordinator bidang manajemen yang memberikan arahan terhadap judul tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen Teknik Industri yang sudah memberikan ilmu selama perkuliahan sehingga penulis memiliki bekal untuk bersaing di dunia pekerjaan.

7. Seluruh pegawai Teknik Industri, Bang Ridho, Bang Mijo, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, Kak Mia dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

8. Pak Aan, selaku pemilik PT. Serdang Jaya Perdana yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan mengambil data di PT. Serdang Jaya Perdana.

9. Pak Dedi, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis melakukan penelitian dan membantu penulis dalam pengumpulan data.

10.Seluruh staf dan pegawai PT. Serdang Jaya Perdana yang telah banyak memberikan informasi kapada penulis.

(9)

memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.

12. Adikku tercinta, Brenna Kitha Dharma Ginting dan Aghy Zwingly Dharma Ginting yang selalu membantu dan mendukung penulis untuk secepatnya menyelesaikan laporan ini.

13. Seluruh keluarga besar Ginting dan Sinulingga yang tiada hentinya memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

14. Seluruh sahabatku tercinta, Maia, Henny, Yuli, Inry, Marina, dan Corry, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.

15. Teman-teman GIELAS, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya serta seluruh pihak yang telah membantu penulis.

16. Abang dan kakak ekstensi yang terus membantu dan mendukung penulis. 17. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

(10)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

I PENDAHULUAN

(11)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-1 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Daerah Pemasaran ... II-2

2.5. Proses Produksi ... II-2 2.5.1. Standar Mutu Bahan/Produk... II-3 2.5.2. Bahan yang Digunakan ... II-3 2.5.2.1. Bahan Baku ... II-3 2.5.2.2. Bahan Penolong ... II-4 2.5.2.3. Bahan Tambahan ... II-5 2.5.3. Uraian Proses ... II-5

2.6. Organisasi dan Manajemen ... II-13 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-13 2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-16 2.6.3. Jam Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja ... II-24

(12)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

III LANDASAN TEORI

3.1. Supply Chain (Rantai Pasok) ... III-1 3.2. Analytic Hierarchy Process (AHP) ... III-2 3.2.1. Penyusunan Hierarki/Decomposition ... III-3 3.2.2. Penetapan Prioritas dan Sintesis/Synthesis of Priority . III-6 3.2.3. Konsistensi Logis/ Logical Consistency ... III-7 3.2.4. Langkah-langkah AHP ... III-9 3.2.5. AHP dalam Kelompok ... III-11 3.3. Menilai Kinerja Supplier/ Vendor Performance Index ... III-12

IV METODOLOGI PENELITIAN

(13)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.7.1. Sumber Data ... IV-5 4.7.2. Metode Pengumpulan Data... IV-6 4.7.3. Populasi dan Sampel ... IV-7 4.8. Pengolahan Data ... IV-7 4.9. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-8 4.10. Kesimpulan dan Saran ... IV-8

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data... V-1 5.1.1. Pengumpulan Data yang Digunakan ... V-1 5.1.2. Pembuatan Kuesioner ... V-4 5.1.3. Pengumpulan Data Jawaban Responden ... V-5 5.2. Pengolahan Data ... V-18 5.2.1. Pengolahan Data Level Kriteria dan Supplier Tetap ... V-18 5.2.1.1. Pengolahan Data AHP Level Kriteria... V-18

5.2.1.1.1.Matriks Perbandingan Berpasangan Level Kriteria ... V-18

(14)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.1.1.3.Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks Level Kri- teria ... V-20

5.2.1.1.4.Penentuan Bobot Parsial Level

Kriteria ... V-23 5.2.1.2. Pengolahan Data AHP Level Alternatif

Supplier Tetap ... V-24 5.2.1.2.1.Matriks Perbandingan Berpasangan Level Alternatif Supplier Tetap ... V-24

5.2.1.2.2.Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Level Alternatif Supplier Tetap ... V-30

5.2.1.2.3.Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks Level Alter-

natif Supplier Tetap ... V-31 5.2.1.2.4.Penentuan Bobot Prioritas Level Alternatif Supplier Tetap ... V-39 5.2.1.3. Pengolahan Data VPI Level Supplier Tetap ... V-40 5.2.2. Pengolahan Data AHP Level Alternatif Supplier Tambahan .. V-41

5.2.2.1. Matriks Perbandingan Berpasangan Level

(15)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.2.2. Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Level Alternatif Supplier Tambahan ... V-47 5.2.2.3. Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi

Matriks Level Alternatif Supplier Tambahan ... V-48 5.2.2.4. Perhitungan Bobot Prioritas Level Alternatif

Supplier Tambahan... V-53

VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Hasil Level Kriteria dan Supplier Tetap ... VI-1 6.1.1. Analisa Kriteria Pengukuran Kinerja Supplier

dengan AHP ... VI-1 6.1.2. Analisa Pengukuran Kinerja Supplier Tetap dengan

AHP ... VI-2 6.1.3. Analisa Pengukuran Kinerja Supplier Tetap Metode

VPI ... VI-4 6.2. Analisa Pemilihan Supplier Tambahan dengan AHP ... VI-5 6.3. Analisa Perbandingan Kriteria Sebelum dan Sesudah

(16)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2

(17)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Jumlah Pasokan Bahan Baku dari Setiap Pemasok (Supplier)

Tetap pada Tahun 2014 (ton) ... I-3 2.1. Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Jabatan pada Struktur

Organisasi ... II-17 2.2. Jumlah Karyawan PT. Serdang Jaya Perdana ... II-25 3.1. Dasar Perbandingan Kriteria ... III-5 3.2. Matriks Pairwise Comparison ... III-6 3.3. Nilai Index Random (RI) ... III-8 5.1. Jumlah Pasokan Bahan Baku dari Setiap Pemasok (Supplier)

Tetap pada Tahun 2014 (ton) ... V-1 5.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Kriteria ... V-7 5.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tetap untuk

Kriteria K 1 ... V-9 5.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tetap untuk

Kriteria K 2 ... V-10 5.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tetap untuk

Kriteria K 3 ... V-11 5.6. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tetap untuk

(18)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.7. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tetap untuk

Kriteria K 5 ... V-14 5.8. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tambahan untuk

Kriteria K 1 ... V-15 5.9. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tambahan untuk

Kriteria K 2 ... V-16 5.10. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tambahan untuk

Kriteria K 3 ... V-17 5.11. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tambahan untuk

Kriteria K 4 ... V-18 5.12. Rekapitulasi Jawaban Responden Level Supplier Tambahan untuk

Kriteria K 5 ... V-19 5.13. Matriks Perbadingan Berpasangan Elemen Level Kriteria ... V-20 5.14. Rata-rata Pembobotan Untuk Setiap Elemen (Kriteria) ... V-22 5.15. Rekapitulasi Penjumlahan Rata-Rata Pembobotan untuk Elemen

Kriteria ... V-22 5.16. Rekapitulasi Matriks Normalisasi dan Bobot Setiap Baris Elemen

(19)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.17. Konsistensi Vektor Setiap Kriteria ... V-24 5.18. Rekapitulasi Bobot Prioritas Level Kriteria ... V-26 5.19. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tetap untuk

Kriteria Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Diinginkan ... V-26 5.20. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tetap untuk

Kriteria Konsistensi Mutu ... V-28 5.21. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tetap untuk

Kriteria Kualitas Pelayanan yang Diberikan... V-29 5.22. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tetap untuk

Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman ... V-30 5.23. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tetap untuk

Kriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman ... V-31 5.24. Rekapitulasi Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Alternatif

Masing-masing Supplier Tetap ... V-32 5.25. Rekapitulasi Penjumlahan Rata-Rata Pembobotan Alternatif

Supplier Tetap untuk Setiap Kriteria ... V-34 5.26. Matriks Normalisasi dan Bobot Alternatif Supplier Tetap untuk

Setiap Kriteria ... V-36 5.27. Rekapitulasi Konsistensi Vektor Alternatif Supplier Tetap dengan

(20)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.28. Konsistensi Vektor, Zmaks, CI, CR, dan Keterangan Alternatif

Semua Supplier Tetap untuk Setiap Kriteria ... V-40 5.29. Rekapitulasi Perhitungan Total Bobot Prioritas Kinerja Supplier

Tetap ... V-41 5.30. Rekapitulasi Hasil Perhitungan DRI Level Supplier Tetap... V-42 5.31. Rekapitulasi Perhitungan Skor VPR untuk Supplier Tetap... V-43 5.32. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tambahan

untuk Kriteria Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Diinginkan ... V-44 5.33. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tambahan

untuk Kriteria Konsistensi Mutu ... V-45 5.34. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tambahan

untuk Kriteria Kualitas Pelayanan yang Diberikan ... V-46 5.35. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Supplier Tambahan

untuk Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman ... V-47 5.36. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier Tambahan

untuk Kriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman ... V-48 5.37. Rekapitulasi Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Alternatif

Masing-masing Supplier Tambahan ... V-49 5.38. Matriks Normalisasi dan Bobot Alternatif Supplier Tambahan

(21)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.39. Konsistensi Vektor Alternatif Supplier Tambahan dengan Kriteria

K 1 ... V-53 5.40. Konsistensi Vektor, Zmaks, CI, CR, dan Keterangan Alternatif

Semua Supplier Tambahan untuk Setiap Kriteria ... V-54 5.41. Rekapitulasi Perhitungan Bobot Prioritas Level Alternatif

Supplier Tambahan ... V-55 6.1. Rekapitulasi Bobot Parsial Level Kriteria ... VI-1 6.2. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier Tetap

Setiap Kriteria dengan AHP... VI-2 6.3. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier Tetap

Metode VPR... VI-3 6.4. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier

(22)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

(23)

ABSTRAK

PT. Serdang Jaya Perdana merupakan perusahaan swasta yang mengolah nutten menjadi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil. Saat ini, PT Serdang Jaya Perdana telah memiliki tujuh supplier tetap yang memasok bahan baku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat keluhan dari pabrik terhadap pasokan bahan baku yang diperoleh dari supplier dimana terjadinya kekurangan pasokan bahan baku dari supplier yang menyebabkan adanya keterlambatan dalam penyelesaian produk. Selain itu, perusahaan juga secara ilmiah belum melakukan pengukuran kinerja terhadap supplier, Oleh karena itu, dilakukan penelitian secara ilmiah yang mengukur kinerja supplier tetap saat ini dan hasil pengukuran ini dijadikan pedoman dalam pemilihan supplier tambahan. Hasil pengolahan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Vendor Performance Review (VPR) yang dilakukan didapat 3 supplier tetap yang mendapat warna kuning yang artinya supplier hampir mencapai target perusahaan. Ketiga supplier tersebut adalah SC, SD, dan SG. Dari hasil pengolahan AHP dan VPI, dilakukan pemilihan supplier tambahan menggunakan AHP, dan diambil 3 supplier dengan bobot tertinggi. Pemilihan ketiga supplier ini dilakukan berdasarkan hasil VPI. Supplier tambahan yang terpilih yaitu STI (0,2465), STJ (0,2133), dan STM (0,1903).

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Supplier menjadi salah satu faktor penting dalam supply chain. Oleh karena itu, menurut I Nyoman Pujawan (2005), kinerja supplier perlu dimonitor secara kontinyu. Penilaian/monitoring kinerja ini penting dilakukan sebagai bahan evaluasi yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja atau sebagai bahan pertimbangan perlu tidaknya mencari supplier alternatif.

(25)

Pabrik

(PT. Serdang Jaya Perdana)

Supplier A

Supplier B

Supplier C

Supplier D

Supplier E

Supplier F

Supplier G

Gambar 1.1. Jaringan Distribusi Bahan Baku

Jumlah pasokan bahan baku dari setiap pemasok (supplier ) tetap dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya gap antara permintaan perusahaan dengan kenyataan. Gap tersebut berupa kekurangan pasokan bahan baku dari supplier dimana kekurangan pasokan dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Jumlah Permintaan, Jumlah Pasokan yang Terpenuhi, dan Kekurangan Pasokan dari Setiap Pemasok (Supplier ) Tetap (ton) Sumber: Dokumen PT. Serdang Jaya Perdana

(26)

asam lemak bebas, air, dan kotoran dari supplier tetap yang berbeda tiap bulannya dan tidak sesuai dengan standar mutu perusahaan sehingga bisa mempengaruhi kualitas dan warna palm kernel oil. Kadar asam lemak bebas, air, dan kotoran dari supplier tetap dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Beberapa metode yang dapat diaplikasikan dalam menilai kinerja supplier antara lain menggunakan metode Vendor Performance Indicator. Kinerja supplier akan dinilai bobotnya menggunakan Analytical Hierarchy Process. Penilaian ini tidak hanya dilakukan terhadap satu faktor saja namun dilakukan penilaian lain yang mendukung untuk melakukan evaluasi pemasok berdasarkan teori Vendor Performance Index. Penelitian mengenai VPI dan AHP pernah dilakukan dalam beberapa jurnal ilmiah. Salah satunya adalah penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Penilaian dan Seleksi Supplier dengan Menggunakan Metode AHP dan Traffic Light System yang dilakukan oleh Yuni Iriani (2013). Penelitian ini membahas mengenai evaluasi supplier baling-baling (blade) pada CV. Cihanjuang Inti Teknik yang memproduksi turbin. Pemecahan masalah dilakukan dengan VPI yang sesuai dengan requirement perusahaan menggunakan metode AHP dan traffic light system. Kesimpulan yang diperoleh adalah kinerja terbaik dari tiga supplier perusahaan berhasil diraih oleh PT X dengan skor 91% sedangkan PT Y meraih skor 79% dan PT Z meraih skor 65%.

Penelitian lainnya dengan metode yang sama juga dilakukan oleh Rony Prabowo (2013) yang berjudul “Analisa Pemilihan Supplier Polyurethan dengan

(27)

dengan VPI yang sesuai dengan requirement perusahaan menggunakan metode skoring. Kesimpulan yang diperoleh adalah CV. Karya Bersama telah memenuhi target dari PT. Sinar Foam Jaya yaitu sebesar 91%. sedangkan kinerja CV. Langgeng Lestari sebesar 88% dan CV. Podo Lancar sebesar 76%, hal ini menunjukkan sudah mendekati target PT. Sinar Foam Jaya dalam memberi target kepada supplier mengenai kriteria Quality, Cost, Delivery, Flexibility dan Responsiveness yang terdiri dari 12 VPI harus memenuhi target 91% ke atas.

Hasil dari kedua penelitian ini menjadi alasan bahwa permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan menggunakan metode yang sama.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah terjadi kekurangan pasokan bahan baku dari supplier ke perusahaan. Selain itu, ketidakstabilan kualitas bahan baku yang dikirim supplier juga menyebabkan ketidakstabilan kualitas palm kernel oil juga sehingga perlu dilakukan penelitian secara ilmiah yang bisa menunjukkan kinerja supplier yang ada selama ini sehingga bisa diperoleh supplier yang unggul.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah mengetahui kinerja dari supplier tetap dan memilih supplier tambahan yang memenuhi kriteria.

(28)

1. Menentukan kriteria yang sesuai dengan perusahaan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

2. Menghitung bobot dan skor tertinggi pada supplier tetap menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Vendor Performance Review (VPR) dengan pendekatan Bharat Tamang.

3. Menghitung bobot tertinggi pada supplier tambahan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

4. Memperoleh perbandingan kriteria yang digunakan sebelum dan sesudah melakukan penelitian.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal pengukuran kinerja dan pemilihan supplier dengan menggunakan metode AHP dan VPR dengan pendekatan Bharat Tamang. 2. Memberikan gambaran mengenai kinerja supplier tetap selama ini

3. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja supplier guna meningkatkan kinerja supplier

(29)

5. Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian hanya dilakukan pada supplier bahan baku (nut) yang masuk ke PT. Serdang Jaya Perdana.

2. Penelitian hanya menggunakan data perusahaan tahun 2014

3. Responden yang digunakan dalam pengumpulan data AHP adalah manajer pabrik, asisten laboratorium, asisten produksi, serta asisten gudang dan timbangan.

4. Analisis pengukuran kinerja supplier yang dilakukan menggunakan metode AHP dan VPR dengan pendekatan Bharat Tamang.

5. Penelitian tidak membahas perhitungan yang berkaitan dengan biaya.

6. Kriteria yang digunakan adalah kualitas dan pengiriman yang dikembangkan menjadi 5 kriteria sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Jumlah supplier yang masuk tidak mengalami perubahan selama penelitian. 2. Kebijakan perusahaan tidak berubah selama penelitian.

3. Perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan terhadap kinerja supplier .

(30)

5. Tidak ada supplier yang diistimewakan atau memiliki hubungan kedekatan selama penelitian.

6. Kondisi perusahaan berjalan normal selama penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Bab I berisi tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab II berisi tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, proses produksi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan PT. Serdang Jaya Perdana. Bab III berisi teori supply chain management, Metode analitycal hierarchy process (AHP), Menilai kinerja supplier / VPR, dan traffic light system.

(31)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Serdang Jaya Perdana merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1998 yang mengolah minyak kelapa. Kemudian, pada tahun 2009, Pak Aan mengambil alih perusahaan ini. Pada tahun 2009, peralatan dan mesin yang digunakan di pabrik ini masih sangat sederhana. Setelah diambil alih oleh Pak Aan, peralatan dan mesin diganti menjadi mesin dan peralatan semi otomatis.

Sebelumya, PT. Serdang Jaya Perdana ini mengolah minyak kelapa. Namun, dikarenakan bahan baku yang diperlukan susah didapatkan, pabrik ini beralih memproduksi minyak inti sawit (palm kernel oil). Produk yang dihasilkan berupa minyak inti sawit (palm kernel oil), ampas minyak inti sawit (palm kernel expeller), cangkang dan serat sawit. Namun, fokus utama perusahaan ini adalah palm kernel oil. Kapasitas produksi pabrik adalah 6 ton nutten (biji sawit)/jam.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

(32)

stock dimana produk diproduksi terlebih dahulu kemudian disimpan dalam tangki timbun yang kapasitasnya 600 ton. Kemudian pembeli akan datang ke pabrik dan mengambil minyak yang ditimbun sesuai dengan kontrak yang disetujui.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Serdang Jaya Perdana ini berlokasi di Jalan Teuku Amir Hamzah KM 31. Dusun V A Kadir RT 0 RW 0 Tandem Hilir II, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

2.4. Daerah Pemasaran

(33)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Supply Chain (Rantai Pasok)

Menurut I Nyoman Pujawan (2005), supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, took atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.

Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, dikirim ke distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang persediaan produk yang masih ada di masing-masing supermarket sering dibutuhkan oleh distributor maupun pabrik.

Beberapa langkah yang bisa diambil untuk perbaikan sistem sehingga Supply Chain Management ini dapat berkembang secara baik antara lain;

(34)

volume, mutu, distribusi, tergantung kekurangan pada bidang usaha sehingga terbentuk pola yang terpadu dan saling terkait;

2. Pengontrolan terhadap persediaan pasokan harus dilakukan sehingga efisien dalam biaya, misalnya dalam hal ini jumlah pasokan disesuaikan dengan jumlah produk yang dapat dijual yang menghasilkan kestabilan persediaan bahan baku dan tidak terjadi penumpukan stok yang berakibat pada peningkatan biaya penyimpanan;

3. Dalam penentuan lokasi dan transportasi dalam rantai jaringan dibuat dengan perhitungan dan memperhatikan dampak terhadap biaya persediaan, dalam hal ini akan berpengaruh pada tingkat kepekaan konsumen, oleh karena itu evaluasi terhadap hal ini sangat perlu dilakukan;

4. Pembentukan sistem informasi antara yang bertugas dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi kepada setiap stakeholder yang dilandasi dengan kepercayaan, dengan ini akan mendukung kinerja dan produktivitas dari masing masing anggota rantai.

3.2. Analytic Hierarchy Process (AHP)

(35)

yang memiliki prioritas tentinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Proses hierarki analitik adalah suatu model yang luwes yang memberikan kesempatan pada seseorang atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi dengan mengkombinaskan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Prinsip dasar pada Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai berikut.

1. Menggambar dan menguraikan secara hierarkis (Decomposition)

Penyusunan secara hierarkis yaitu memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur-unsur yang terpisah-pisah. Ada dua jenis hierarki, antara lain sebagai berikut.

a. Hierarki lengkap adalah suatu elemen dalam satu tingkat memiliki suatu sifat (semua elemen) yang ada pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi. b. Hierarki tak lengkap adalah beberapa elemen dalam suatu tingkat tidak

memiliki sifat yang sama.

2. Penetapan prioritas dan sintesis (Synthesis of Prioritas)

Setiap elemen dinilai tingkat kepentingannya kemudian dilakukan matriks perbandingan berpasangan, sehingga untuk mendapatkan prioritas global harus dilakukan sintesa diantara prioritas lokal yang didapat dari eigen vektornya.

3. Konsistensi logis (Logical Consistency)

(36)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Serdang Jaya Perdana ini berlokasi di Jalan Teuku Amir Hamzah KM 31. Dusun V A Kadir RT 0 RW 0 Tandem Hulu II, Hamparan Perak, Kecamatan Tandem Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 sampai Agustus 2015.

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian jenis deskriptif survei dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai gambaran kinerja supplier selama ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen kuesioner yang diisi oleh para responden.1

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah supplier yang digunakan perusahaan.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian sebagai berikut.

1

(37)

1. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah atribut kinerja supplier menurut VPR dengan pendekatan Bharat Tamang adalah sebagai berikut.

a. Kualitas

Atribut ini berfokus pada kemampuan memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Atribut ini dikembangkan lagi menjadi :

i. Kesesuaian dengan spesifikasi yang diinginkan

Atribut ini berfokus pada kesesuaian mutu yang diberikan supplier dengan standar mutu perusahaan.

ii. Konsistensi mutu

Atribut ini berfokus pada kemampuan supplier menjaga agar mutu bahan baku yang diberikan tetap memenuhi standar mutu perusahaan. iii. Kualitas pelayanan yang diberikan

Atribut ini berfokus pada kemampuan supplier dalam memenuhi keinginan perusahaan dan kemudahan perusahaan menghubungi supplier.

b. Pengiriman

Atribut ini berfokus pada kemampuan supplier memenuhi pesanan perusahaan. Atribut ini dikembangkan lagi menjadi :

i. Tepat jumlah

(38)

ii. Tepat waktu

Atribut ini berfokus pada kemampuan supplier mengirim bahan baku sesuai dengan waktu yang telah disepakati

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah ukuran kinerja supplier perusahaan dan pemilihan supplier tambahan.

4.5. Kerangka Berpikir

(39)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Pengumpulan Data yang Digunakan

Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung dengan menggunakan proses pengukuran dibantu dengan suatu instrument. Data primer yang digunakan adalah menggunakan kuesioner AHP yang disebar kepada responden yang memberikan keputusan dalam pembelian bahan baku dari supplier. Responden tersebut adalah manajer pabrik, asisten laboratorium, asisten produksi, serta asisten gudang dan timbangan. Data sekunder yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari dokumentasi pihak pabrik. Data yang dibutuhkan meliputi data jumlah pasokan dan kualitas bahan baku dari setiap pemasok tetap.

5.1.2. Pembuatan Kuesioner

(40)

SC, SD, SE, SF, dan SG sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan untuk supplier tambahan menggunakan 5 supplier yang dibandingkan yaitu STI, STJ, STK, STL, dan STM.

Kuesioner disertakan biodata dari responden seperti berikut. 1. Nama

2. Jenis Kelamin 3. Umur

4. Jabatan

(41)

konsistensi mutu (K2), kualitas pelayanan yang diberikan (K3), ketepatan waktu pengiriman (K4), dan ketepatan jumlah pengiriman (K5)

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Pengolahan Data Level Kriteria dan Supplier Tetap

5.2.1.1. Pengolahan Data AHP Level Kriteria

5.2.1.1.1.Matriks Perbandingan Berpasangan Level Kriteria

Matrik perbandingan berpasangan pada level kriteria diperoleh dari hasil pengumpulan data pada kuesioner AHP. Matriks ini bertujuan untuk melihat perbandingan setiap kriteria dan tingkat kepentingan kriteria yang satu dengan lainnya. Rekapitulasi level kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Matriks Perbadingan Berpasangan Elemen Level Kriteria

(42)

Tabel 5.15. Matriks Perbadingan Berpasangan Elemen Level Kriteria

Perhitungan rata pembobotan dilakukan dengan menggunakan rata-rata geometrik. Nilai rata-rata-rata-rata geometrik dianggap sebagai hasil penilaian kelompok dari nilai-nilai yang diberikan oleh 4 orang responden saat melakukan pengisian kuesioner. Berikut ini merupakan contoh perhitungan rata-rata geometrik untuk kriteria kesesuaian spesifikasi yang diinginkan dengan konsistensi mutu.

Responden 1 : 4 Responden 2 : 1/3 Responden 3 : 2 Responden 4 : ¼

(43)

Dengan menggunakan cara yang sama dapat dihitung nilai rata-rata pembobotan untuk setiap elemen (kriteria). Hasil rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Tabel 5.16. Rata-rata Pembobotan Untuk Setiap Elemen (Kriteria)

Elemen K 1 K 2 K 3 K 4 K 5

K 1 1,0000 0,9036 2,6321 0,6389 0,6148

K 2 1,1067 1,0000 3,3098 1,5651 0,7401

K 3 0,3799 0,3021 1,0000 1,0466 0,7311

K 4 1,5651 0,6389 0,9554 1,0000 0,6389

K 5 1,6266 1,3512 1,3678 1,5651 1,0000

Sumber: Pengolahan Data

5.2.2. Pengolahan Data AHP Level Alternatif Supplier Tambahan

5.2.2.1. Matriks Perbandingan Berpasangan Level Alternatif Supplier

Tambahan

Matriks perbandingan berpasangan level alternatif supplier tambahan menunjukkan perbandingan alternatif-alternatif yang terdapat pada level alternatif alternatif supplier tambahan untuk setiap elemen di level kriteria. Berikut merupakan masing-masing alternatifnya.

1. Alternatif Supplier terhadap Kriteria Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Diinginkan

Tabel 5.34. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Diinginkan

(44)

Tabel 5.34. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Kesesuaian dengan Spesifikasi yang Diinginkan (Lanjutan)

2. Alternatif Supplier terhadap Kriteria Konsistensi Mutu

Tabel 5.35. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Konsistensi Mutu

(45)

Tabel 5.35. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Konsistensi Mutu (Lanjutan)

Alternatif Responden 2

3. Alternatif Supplier terhadap Kriteria Kualitas Pelayanan yang Diberikan

Tabel 5.36. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Kualitas Pelayanan yang Diberikan

(46)

Tabel 5.36. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Kualitas Pelayanan yang Diberikan (Lanjutan)

Alternatif Responden 2

4. Alternatif Supplier Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman

Tabel 5.37. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman

(47)

Tabel 5.37. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman (Lanjutan)

Alternatif Responden 2

5. Alternatif Supplier Terhadap Kriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman

Tabel 5.38. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman

(48)

Tabel 5.38. Matriks Perbadingan Berpasangan Alternatif Supplier

Tambahan untuk Kriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman (Lanjutan)

Alternatif Responden 2

STI STJ STK STL STM

STI 1 2 3 2 2

STJ 1/2 1 4 3 1/6

STK 1/3 1/4 1 3 2

STL 1/2 1/3 1/3 1 1/3

STM 1/2 1/3 1/2 3 1

Alternatif Responden 3

STI STJ STK STL STM

STI 1 1/4 3 4 2

STJ 4 1 3 2 1

STK 1/3 1/3 1 1/4 ¼

STL 1/4 1/2 4 1 ½

STM 1/2 1/2 4 2 1

Alternatif Responden 4

STI STJ STK STL STM

STI 1 2 4 3 3

STJ ½ 1 4 1/4 3

STK ¼ 1/4 1 1/3 1/2

STL 1/3 4 3 1 3

STM 1/3 1/3 2 1/3 1

(49)

BAB VI

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Hasil Level Kriteria dan Supplier Tetap

6.1.1. Analisa Kriteria Pengukuran Kinerja Supplier dengan AHP

Penentuan hubungan antar kriteria dilakukan dengan menggunakan kuisioner AHP kepada empat orang responden. Pemilihan keempat responden ini didasarkan kepada judgement sampling dikarenakan penggunaan metode AHP yang mengharuskan pihak yang ahli sebagai responden. Keempat reponden itu, yaitu manajer pabrik, asisten laboratorium, asisten produksi, serta asisten gudang dan timbangan. Hasil rekapitulasi perhitungan level kriteria dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Rekapitulasi Bobot Parsial Level Kriteria

Elemen Kinerja Bobot Parsial Rangking

Kesesuaian dengan spesifikasi yang diinginkan 0,1901 3

Konsistensi mutu 0,2516 2

Kualitas pelayanan yang diberikan 0,1246 5

Ketepatan waktu pengiriman 0,1749 4

Ketepatan jumlah pengiriman 0,2587 1

Sumber : Pengolahan Data

(50)

6.1.2. Analisa Pengukuran Kinerja Supplier Tetap dengan AHP dan VPR

Pengukuran kinerja supplier tetap ini dilakukan untuk melihat hasil kinerja supplier selama ini. Hasil rekapitulasi perhitungan pengukuran kinerja supplier tetap setiap kriteria dengan AHP dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier Tetap Setiap Kriteria dengan AHP

Hasil rekapitulasi pada Tabel 6.2. menunjukkan bahwa supplier SA memiliki bobot tertinggi yang artinya SA merupakan alternatif supplier tetap terbaik yang dipilih oleh PT. Serdang Jaya Perdana dan bisa dilihat SA unggul dari segi kriteria kesesuaian dengan spesifikasi yang diinginkan dan ketepatan jumlah pengiriman. Namun, perusahaan tidak dapat menentukan hanya berdasarkan kuesioner AHP saja, maka dilakukan perhitungan lanjutan sebagai penguat pemilihan kinerja supplier terbaik menggunakan metode VPR.

(51)

Tabel 6.3. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier Tetap

Hasil rekapitulasi pada Tabel 6.3. menunjukkan bahwa SA, SB, SE, dan SF mendapat warna hijau yang menunjukkan supplier telah mencapai harapan perusahaan sedangkan SC, SD dan SG mendapat warna kuning yang menunjukkan supplier hampir mencapai harapan perusahaan.

(52)

6.2. Analisa Pemilihan Supplier Tambahan dengan AHP

Pemilihan supplier tambahan ini dilakukan untuk menutupi kekurangan kinerja dari ketiga supplier yang didapat dari hasil AHP dan VPR. Hasil rekapitulasi pengurutan bobot prioritas pengukuran kinerja supplier tambahan dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4. Rekapitulasi Pengurutan Bobot Prioritas Pengukuran Kinerja

Supplier Tambahan

Alternatif Bobot Prioritas

STI 0,2465

STJ 0,2133

STM 0,1903

STL 0,1842

STK 0,1658

Sumber : Pengolahan Data

(53)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat disimpulkan dalam tugas akhir sebagai berikut. 1. Pengukuran kinerja supplier tetap dan tambahan di PT. Serdang Jaya Perdana

menggunakan 2 kriteria VPR dengan pendekatan Bharat Tamang sebagai indikator kinerja supplier. Kriteria itu yaitu Kualitas dengan subkriteria kesesuaian dengan spesifikasi yang diinginkan, konsistensi mutu, dan kualitas pelayanan yang diberikan serta Pengiriman dengan subkriteria ketepatan waktu pengiriman dan ketepatan jumlah pengiriman. Ketepatan jumlah pengiriman memiliki bobot tertinggi yaitu 0,2587.

2. Total bobot AHP untuk supplier tetap bahan baku nut masing-masing diperoleh SA (0,1792), SB (0,1562), SC (0,1137), SD (0,1271), SE (0,1216), SF (0,1345), dan SG (0,1677). Supplier SA mendapatkan bobot tertinggi berdasarkan perhitungan kuesioner AHP. Hasil VPR menunjukkan kinerja SA, SB, SE, dan SF mendapat warna hijau yang menunjukkan supplier telah mencapai target perusahaan sedangkan SC, SD, dan SG mendapat warna kuning yang menunjukkan supplier hampir mencapai target perusahaan. 3. Total bobot AHP untuk supplier tambahan bahan baku nut masing-masing

(54)

4. Perbandingan hasil sebelum dan sesudah penelitian dilihat dari segi kriteria dimana ada penambahan kriteria seperti kesesuaian dengan spesifikasi, konsistensi mutu, kualitas pelayanan yang diberikan, serta ketepatan waktu pengiriman dalam pengukuran kinerja dan pemilihan supplier.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan ke perusahaan sesuai hasil tugas akhir yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pihak perusahaan dapat memperhatikan dan menambah beberapa kriteria lainnya sesuai hasil penelitian yang dapat membuat hasil penilaian pemasok sesuai dengan kebijakan perusahaan.

2. Perusahaan dapat melakukan pemilihan supplier tambahan baru untuk bergabung ke dalam perusahaan sesuai hasil penelitian yang dilakukan namun jika ada supplier baru dengan kapasitas pasokan bahan baku yang lebih besar dari ketiga supplier tambahan yang terpilih, sebaiknya perusahaan dapat mengutamakan supplier tersebut untuk ditambahkan ke perusahaan sehingga memudahkan perusahaan untuk memantau kinerja dari supplier yang ada.

Saran yang dapat diberikan ke penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.

(55)

perusahaan supplier langsung agar masalah yang ada benar-benar terlihat jelas.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Andika, D.,dkk. 2013. Usulan Pemilihan Supplier Bahan Baku Tetap Menggunakan Vendor Performance Indicator dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Hernan, S dan Suparno. 2005. Evaluasi Supplier denga Pendekatan Vendor Performance Indicator dan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Supporting Material-Outer Pack di PT. “X” Surabaya). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November

Limansantoso, M. F. 2013. Pemilihan Supplier Produk Calista dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada PT. Buana Tirta Utama-Gresik. Surabaya: Universitas Surabaya.

Mustaniroh, S. A.,dkk. 2010. Evaluasi Pemasok Ikan Kakap Merah Berdasarkan Vendor Performance Indicator (VPI) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi). Malang: Universitas Brawijaya

Parmenter, D. 2007. Key Performance Indicator: Developing, Implementing, and Using Winning KPIs. United States of America: John Wiley & Sons, Inc Prabowo, R. 2013. Analisa Pemilihan Supplier Polyurethan dengan Vendor

Performance Indicator Berbasis Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness di PT. Sinar Foam Jaya Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

(57)

Riggs, J. L. 1986. Production Systems: Planning, Analysis, and Control. America: United

of America.

Riyanto, A. 2008. Penentuan Prioritas untuk Pemilihan Komponen Gravel Pump Menggunakan Analytic Hierarchy Process. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta.

Rochmoeljati. 2012. Pengukuran Kinerja Supplier Berdasarkan Vendor Performance Indicator dengan Metode Quality Cost Delivery Flexibility Responsiveness (Studi Kasus: PT. Boma Bisma Indra Surabaya). Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Saaty, T. L. 1988. The Analytic Hierarchy Process: Planning, Priority Setting, Resource Allocation. America: United of America.

.1993. Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo Saravanan, B. A.,dkk. 2012. Standardisation of Vendor Performance Index Using

Analytical Hierarchy Process. Chennai: Easwari Engineering College Sinulingga, S. 2011. Metode Penelitian. Medan: USU Press.

(58)

KUESIONER

“PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER”

Nama :

Jabatan :

Umur :

Dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian tugas

akhir saya yang berjudul “Pengukuran Kinerja Supplier dan Pemilihan Supplier Tambahan di

PT. Serdang Jaya Perdana, Kecamatan Tandem Hilir”

Bapak/ Ibu diminta untuk memberikan jawaban terkait dengan subkriteria yang

digunakan dalam pengukuran kinerja supplier dengan memberikan tanda centang (√) pada

tempat yang telah disediakan. Kuisioner ini bersifat semi terbuka, dimana Bapak/ Ibu dapat

juga menambahkan subkriteria lain yang dianggap penting.

Terima kasih atas waktu dan bantuan yang Bapak/ Ibu berikan dalam pengisian

kuisioner ini.

1. Apakah Anda setuju/ tidak setuju kriteria berikut untuk dijadikan kriteria pengukuran kinerja

supplier ditinjau dari kluster Kualitas ?

o Kesesuaian dengan spesifikasi yang

diinginkan

Setuju Tidak Setuju

o Konsistensi mutu Setuju

Tidak Setuju

o Jumlah bahan baku yang ditolak (reject)

saat masuk

Setuju

Tidak Setuju

o Kualitas pelayanan yang diberikan Setuju

Tidak Setuju

Bila ada kriteria lain, mohon ditambahkan:

o ...

o ...

2. Apakah Anda setuju/ tidak setuju kriteria berikut untuk dijadikan kriteria pengukuran kinerja

supplier ditinjau dari kluster Pengiriman ?

o Ketepatan waktu pengiriman Setuju Tidak Setuju

o Ketepatan jumlah pengiriman Setuju

Tidak Setuju

Bila ada kriteria lain, mohon ditambahkan:

o ...

(59)

KUESIONER

PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT)

KRITERIA & ALTERNATIF PEMASOK

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu membantu peneliti sehubungan dengan pengumpulan data yang berupa pengisian kuisioner. Peneliti adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara jurusan Teknik Industri yang sedang melakukan penelitian tentang penilaian supplier bahan baku di PT. Serdang Jaya Perdana. Adapun tujuan dari pembuatan kuisioner ini adalah untuk menentukan tingkat kepentingan (bobot) dari kriteria dan alternatif yang telah ditentukan oleh perusahaan terhadap penilaian kinerja pemasok (supplier) bahan baku nutten. Saya mengharapkan kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian yang sebenarnya mengenai perbandingan berpasangan setiap kriteria dan alternatif pemilihan pemasok di kuesioner ini, agar hasil penilaian dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Atas bantuan yang diberikan peneliti ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2015 Peneliti

(60)

A. BIODATA

Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti sampaikan kepada

Bapak/Ibu petunjuk kuisioner pembobotan berikut :

1. Pembobotan dilakukan dengan perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan kriteria

penilaian di sebelah kiri dengan kriteria penilaian di sebelah kanan.

2. Kolom penilaian sebelah kiri dipilih/diisi jika kriteria sebelah kiri lebih penting dari kriteria

sebelah kanan, sehingga kolom sebelah kanan tidak perlu diisi lagi. Sebaliknya, kolom

penilaian sebelah kanan dipilih/diisi jika kriteria sebelah kanan lebih tinggi dari kriteria

sebelah kiri.

3. Bapak/Ibu diminta untuk melingkari (O) atau memberi tanda (X) pada angka yang sesuai

dengan arti penilaian berikut :

Tabel Skala Perbandingan Berpasangan

Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Elemen yang satu sangat penting ketimbang yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya

Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

4. Usahakan penilaian Bapak/Ibu konsisten. Misalnya Bapak/Ibu menyatakan A lebih penting

daripada B, dan B lebih penting dari C, maka penilaian Bapak/Ibu konsisten jika menyatakan A

lebih penting daripada C dan penilaian tidak konsisten jika menyatakan C lebih penting

daripada A.

(61)

Kriteria Penilaian Kriteria

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

Keterangan: 1 : Sama pentingnya

3 : Sedikit lebih penting

5 : Lebih penting daripada

7 : Jauh lebih penting

9 : Mutlak lebih penting

2,4,6,8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

Arti pengisian di atas:

a. B pada tingkat kepentingan sedikit lebih penting daripada A

b. A pada tingkat kepentingan jauh lebih penting daripada C

c. B pada tingkatan kepentingan mutlak lebih penting daripada C

C. KUESIONER

Tingkat kepentingan elemen-elemen dan unsur-unsur untuk menentukan pilihan kriteria

pada penilaian pemasok nutten dengan melihat kinerja terpenting.

Kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam kuesioner ini dikembangkan dari 5 kriteria menurut

atribut kinerja VPI. Saya berharap bapak/ibu responden bisa memberi jawaban yang sesuai dengan

kondisi di lapangan.

Berikut kriteria-kriteria yang dikembangkan dari atribut kinerja VPI.

1. Kualitas (K)

Kemampuan pemasok dalam memenuhi kualitas pesanan dengan kriteria penilaian:

a. Kesesuaian dengan spesifikasi yang diinginkan

(62)

c. Kualitas pelayanan yang diberikan

2. Pengiriman (P)

Kemampuan pemasok dalam mengirim pesanan dengan kriteria penilaian:

a. Ketepatan waktu pengiriman

b. Ketepatan jumlah pengiriman

Untuk Pertanyaan dibawah ini responden diharapkan memberikan penilaian perbandingan tingkat

kepentingan variabel-variabel dibawah ini.

1. Perbandingan berpasangan antar kriteria (variabel)

(63)

KUESIONER

PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (BOBOT)

ALTERNATIF PEMASOK TAMBAHAN

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu membantu peneliti sehubungan dengan pengumpulan data yang berupa pengisian kuisioner. Peneliti adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara jurusan Teknik Industri yang sedang melakukan penelitian tentang penilaian supplier bahan baku di PT. Serdang Jaya Perdana. Adapun tujuan dari pembuatan kuisioner ini adalah untuk menentukan tingkat kepentingan (bobot) dari kriteria dan alternatif yang telah ditentukan oleh perusahaan terhadap penilaian kinerja pemasok (supplier) bahan baku nutten. Saya mengharapkan kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian yang sebenarnya mengenai perbandingan berpasangan setiap alternatif pemilihan pemasok tambahan di kuesioner ini, agar hasil penilaian dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Atas bantuan yang diberikan peneliti ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2015 Peneliti

(64)

B. BIODATA

Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti sampaikan kepada

Bapak/Ibu petunjuk kuisioner pembobotan berikut :

1. Pembobotan dilakukan dengan perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan kriteria

penilaian di sebelah kiri dengan kriteria penilaian di sebelah kanan.

2. Kolom penilaian sebelah kiri dipilih/diisi jika kriteria sebelah kiri lebih penting dari kriteria

sebelah kanan, sehingga kolom sebelah kanan tidak perlu diisi lagi. Sebaliknya, kolom

penilaian sebelah kanan dipilih/diisi jika kriteria sebelah kanan lebih tinggi dari kriteria

sebelah kiri.

3. Bapak/Ibu diminta untuk melingkari (O) atau memberi tanda (X) pada angka yang sesuai

dengan arti penilaian berikut :

Tabel Skala Perbandingan Berpasangan

Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Elemen yang satu sangat penting ketimbang yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya

Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

4. Usahakan penilaian Bapak/Ibu konsisten. Misalnya Bapak/Ibu menyatakan A lebih penting

daripada B, dan B lebih penting dari C, maka penilaian Bapak/Ibu konsisten jika menyatakan A

lebih penting daripada C dan penilaian tidak konsisten jika menyatakan C lebih penting

daripada A.

(65)

Kriteria Penilaian Kriteria

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

Keterangan: 1 : Sama pentingnya

3 : Sedikit lebih penting

5 : Lebih penting daripada

7 : Jauh lebih penting

9 : Mutlak lebih penting

2,4,6,8 : Nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

Arti pengisian di atas:

d. B pada tingkat kepentingan sedikit lebih penting daripada A

e. A pada tingkat kepentingan jauh lebih penting daripada C

f. B pada tingkatan kepentingan mutlak lebih penting daripada C

C. KUESIONER

Untuk Pertanyaan dibawah ini responden diharapkan memberikan penilaian perbandingan

tingkat kepentingan perusahaan supplier terhadap variabel-variabel kinerja VPI.

1. Perbandingan berpasangan antara unsur level 3

Perbandingan berpasangan alternatif pemasok untuk kriteria kesesuaian spesifikasi yang

(66)

Suheldi

Perbandingan berpasangan alternatif pemasok untuk kriteria konsistensi mutu

Gambar

Gambar 1.1. Jaringan Distribusi Bahan Baku
Tabel 5.15. Matriks Perbadingan Berpasangan Elemen Level Kriteria
Tabel 5.15. Matriks Perbadingan Berpasangan Elemen Level Kriteria (Lanjutan)
Tabel 5.16. Rata-rata Pembobotan Untuk Setiap Elemen (Kriteria)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi pengembangan Jurusan dan

Hal ini menunjukkan variabel teknologi informasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah (Y) pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan. Adapun untuk

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis tiga permasalahan pokok yaitu (1) Paus Yohanes Paulus II dilihat dari latar belakang keluarga,

[r]

+0.55 m sections of the pillars: the Church of Santiago (left) and the Cathedral of Seville (right) The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and

Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 67 ayat (3), Pasal 71 dan Pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Dalam suatu pemboran baik vertical, directional, maupun horizontal tidak selalu berjalan sesuai dengan yg direncanakan, ada kalanya ditemui beberapa masalah-masalah yang

1 Suling Gambuh Dalam Karawitan Bali : Sebuah Kajian. Organologi