• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN ABU BAGASSE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN PERKERASAN LATASTON (HRS – HOT ROLLED SHEET)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN ABU BAGASSE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN PERKERASAN LATASTON (HRS – HOT ROLLED SHEET)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN ABU BAGASSE SEBAGAI AGREGAT

HALUS PADA CAMPURAN PERKERASAN LATASTON (HRS

HOT

ROLLED SHEET)

Oleh: GALIH CAHYA MARDHIKA (01520075) Civil Engeneering

Dibuat: 2007-01-30 , dengan 3 file(s).

Keywords: Abu Bagasse, Campuran aspal Lataston (HRSHot Rolled Sheet)

Pabrik gula Kebon Agung di Malang, menghasilkan limbah jenis Abu Bagasse tidak kurang dari 2737 Ton/tahun. Selama ini limbah tersebut belum banyak dimanfaatkan, pemanfaatan secara ekonomis diantaranya adalah penggunaan Abu Bagasse sebagai agregat halus untuk campuran perkerasan jalan. Berdasar hasil analisa saringan, Abu bagasse dapat dijadikan bahan campuran aspal jenis Lataston (HRS – Hot Rolled Sheet). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas campuran aspal jenis Lataston dengan menggunakan Abu Bagasse sebagai agregat halus, baik secara penuh maupun bervariasi dengan abu batu dan pasir alam. Variasi yang dimaksud adalah: Pasir Alam & Abu Bagasse, Abu Batu & Abu Bagasse, Pasir Alam, Abu Batu & Abu Bagasse. Hasil studi menunjukkan, bahwa pada campuran aspal standart (Pasir Alam & Abu Batu) untuk kadar Aspal optimum diperoleh pada kadar 9,1% sementara untuk campuran aspal dengan variasi

Abu Bagasse untuk kadar Abu Bagasse optimum diperoleh pada kadar 23,75 %. Proporsi campuran optimum agregat dari campuran aspal dengan variasi Abu Bagasse adalah: Fraksi Agregat Kasar (CA) = 31.46%, Fraksi Agregat Halus (FA): Pasir Alam = 35.37%; Abu Batu =

4.91%; Abu Bagasse = 23.75%, Fraksi Bahan Pengisi (FF) = 4.51%.

Abstract

Kebon Agung sugar factory in Malang, produce waste species no less than Abu Bagasse 2737 Ton / year. All this waste is not yet widely used, use of

economical use of them is Abu Bagasse as fine aggregate for the mix

road pavement. Based on the results of sieve analysis, Abu bagasse can be used as material mix asphalt type Lataston (HRS - Hot Rolled Sheet). This study aims to determine the quality of mix asphalt type Lataston using Bagasse Ash as fine aggregate, both

full and varied with gray stone and natural sand. Variations are:

Nature & Abu Bagasse Sand, Stone & Abu Bagasse Ash, Natural Sand, Stone & Abu Abu Bagasse. The study shows, that the standard asphalt mix (Alam & Abu Sand Stone) to

optimum asphalt content was obtained at levels of 9.1% while for the mixture of asphalt with a variation Abu Abu Bagasse Bagasse for optimum levels obtained at levels of 23.75%. Proportion

optimum mix of asphalt aggregate with variations Abu Bagasse is: Faction

Referensi

Dokumen terkait

Agregat yang dipakai dalam campuran lapis aspal beton harus memenuhi persyaratan yang tercantum pada table dibawah ini yang mencakup persyaratan agregat kasar,

Penentuan proporsi tiap-tiap agregat (batu pecah, abu batu, dan pasir pantai) terhadap total agregat dilakukan dengan menggunakan Metode Diagonal berdasarkan data analisa

Nilai Rongga Terisi Aspal (VFB) campuran yang menggunakan agregat halus pasir besi lebih tinggi daripada VFB campuran yang menggunakan agregat halus pasir sungai, seperti

1) Penggunaan agregat halus buatan seperti abu batu dapat menjadi pilihan alternatif sebagai campuran beton karena menghasilkan kuat tekan yang lebih baik dibanding beton normal

Nilai Rongga Terisi Aspal (VFB) campuran yang menggunakan agregat halus pasir besi lebih tinggi daripada VFB campuran yang menggunakan agregat halus pasir sungai, seperti

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sifat-sifat Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal beton Lataston kelas B dengan menggunakan agregat

Nilai stabilitas sisa campuran aspal, baik yang menggunakan bahan pengisi abu batu maupun abu sekam padi dapat dilihat pada Gambar 12. Perbandingan antara kadar aspal

Turunnya kuat tekan maupun kuat tarik belah pada beton dengan penggantian agregat halus alami dengan agregat halus dari limbah batu tabas dibandingkan dengan beton kontrol dapat