• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Arsitektur Metafora pada Perancangan Pusat Perbelanjaan di Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Arsitektur Metafora pada Perancangan Pusat Perbelanjaan di Kualanamu"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

http://cvcurcor.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-konstruksi.html

~ http://learnmine.blogspot.co.id/2013/04/beberapa -jenis-alat -berat-dan-fungsinya.html

http://www.australia.gov.au/about-australia/australian-story/sydney-opera-house

Abadsyah, Haris. "Binjai Shopping Mall: Arsitektur Metafora." (2014).

Greis ,Dr. Noel P. THE AEROTROPOLIS The Key to Global Co petitio i the st

Aoga expert member.”Fasilitasi Sinkronisasi Program RTR KSN Perkotaan MEBIDANGRO”.(2014)

Sunoko, Tri.s.”the future airport city and aerotropil in indonesia”.(2014)

Neufert, Ernst . 1990. Data Arsitek Jilid 1 . terjemahan oleh Sjamsu Amril . Jakarta . Erlangga

Neufert, Ernst . 1990. Data Arsitek Jilid 2 . terjemahan oleh Sjamsu Amril . Jakarta . Erlangga

(2)

BAB III

METODOLOGI

III.1 Jenis penelitian

Jenis penilitian yang digunakan dalam desain paper plane shopping center adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka.

III.2 Lokasi penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah kecamatan batangkuis kabupaten deli serdang smatera utara. Kecamatan batang kuis merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten deli serdang. Batang kuis terletak cukup dekat dengan bandara kualanamu sehingga kehadiran bandara Internasional kualanamu memberikan dampak perkembangan bagi masyarakat kecamatan batang kuis. Ini

terlihat dengan berkembangnya daerah sekitarnya yang ditandai dengan pelebaran jalan. Pembangunan sekitar kawasan batang kuis mulai tampak salah satunya commercial bizpark dan hub kualanamu. Keberadaan segala fasilitas tersebut menimbulkan kebutuhan baru dan permintaan fasilitas untuk mendukung fungsi hotel dan bisnis tersebut.

Adapun penelitian dilakukan di jalan bandara kualanamu tepatt di persimpangan antara jalan bandara kualanamuu dan jalan batang kuis. Ini merupakan lokasi penelitian terhadap site perancangan data berupa gambar dan dokumentasi site. Data kemudian dianalisis sehingga menghasilkan tanggapan terhadap desain pada site perancangan.

(3)

III.3 Populasi dan teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitia. (Nawawi, 2003: 141).Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh masyarakat yang bermukim di kabupaten deliserdang dan pengunjung bandara kualanamu. Karena jumlah belum jelas maka perlu dibuat target populasi, dimana target populasi itulah yang dipakai darimana sampel akan diambil.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

No Kecamatan

Penduduk Kepadatan Persentase

(4)

14 Sunggal 17 92,52 251.575 257.070 2.719 2.779 13,63 13,63

(5)

Tabel 3.2 Sampel penelitian

Penduduk Kepadatan Persentase

2013 2014 2013 2014 2013 2014

III.4 Teknik pengumpulan data

1. Observasi atau pengamatan ialah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai objek yang diteliti. Pengamatan dan pencatatan merupakan cara yang saya lakukan dengan mengunjungi lokasi penelitian di wilayang sekitar bandara kualanamu. Saya melakukan observasi beberapa kali untuk mengamati site perancangan. Dan juga melakukan observasi terhadap bandara kualanamu untuk menemukann tema perancangan pada desain saya. Tidak hanya itu pengamatan juga dilakukan terhadap penduduk sekitar kualanamu :

 Bagaimana cara mereka berbelanja ?

 Bagaimana antusiasme mereka terhadap shopping center itu sendiri ?  Apa yang mereka butuhkan dan mereka cari di shopping center ?

(6)

 Observasi 1

Pengamatan perilaku pengunjung dan penumpang dibandara kualanamu Tujuan : mengamati perilaku penumpang transit dan pengunjung bandara kualanamu

Tempat : bandara internasional kualanamu

Waktu : 1,5 jam sekitar pukul 11.00 sampai 11.30

Pengamatan :Selama pengamatan 2-3 jam terhadap perilaku penumpang dan pengunjung bandara kualanamu, adapun kegiataan yang dilakukan oleh pengunjung dan penumpang bandara kualanamu ialah

- Duduk dan menunggu

Ini merupakan aktivitas mayoritas yang dilakukan oleh penumpang transit dibandara kualanamu, mengingat dikarenakan bandara kualanamu belum memiliki falitas yang mampu menampung penumpang transit. Mayoritas mereka ada yang duduk bahkan tidur sambil duduk.

- Jalan-jalan

Banyak penumpang transit yang jalan-jalan sekitar bandara untuk menghabiskan waktu transit yang mereka miliki daripada hanya duduk dan menunggu.

- Berbelanja

Pengunjung dan penumpang di bandara kualanamu biasanya berbelanja oleh-oleh di retail yang terdapat di bandara kualanamu. Biasanya mereka mencari maakanan khas dari sumatera utara - Makan dan bersantai

(7)

Pengamatan perilaku berbelanja penduduk deliserdang

Tujuan : mengamati perilaku berbelanja masyarakat deliserdang

Tempat : suzuya

Waktu : 1 jam sekitar pukul 13.00-14.00

Pengamatan : suzuya merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang berada di kabupaten deliserdang. Karena merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan. Pengunjung terdiri atas anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Perilaku berbelanja masyarakat deliserdang ialah

Gambar disamping menjelaskan perilaku masyarakat yang berbelanja sendiri dengan membawa keranjang nelanja yang sudah disediakan oleh pihak pusat perbelanjaan sendiri. untuk kebutuhan ruang gerak berbelanja seperti Perilaku pembeli seperti gambar disamping ruang gerak standard cukup untuk kebutuhan sirkulasi.

Gambar disamping mewakili perilaku konsumen yang berbelanja dengan trolli dan datang kepusat perbelanjaan nersama keluarga. Terlihat pada gaambar seorang ibu sedang berbelanja dan diikuti oleh anaknya yang sedang membawa troli, perilaku pembeli seperti ini banyak saya temui.

Gambar 3.2 perilaku berbelanja

(8)

Gambar disamping mewakili perilaku konsumen yang hanya datang tanpa ada niat atau tujuan untuk berbelanja hanya sekedar lihat-lihat. Karena hanyaa melakukan pengamatan berdasarkan pengamatan saya konsumen ini kemungkinan hanya datang untuk refreshing dan sekedar lihat-lihat.

 Observasi 3

Pengamatan lokasi perancangan

tujuan : Mengamati dan menganalisa data mengenai lokasi perancangan

tempat : Jl. Bandara kualanamu kecamatan batangkuis . waktu :4-5 jam dilakukan sebanyak 2 kali .

pengamatan : hasil pengamatan tertera di analisa site.

2. Studi banding ialah proses untuk meninjau dan mengevaluasi objek lain yang memiliki kesamaan dengan objek penelitian ataupun project. Dalam hal ini saya mencari studi banding untuk project saya yaitu

 Studi banding proyek sejenis yaitu mencari dan mengevaluasi bangunan yang mempunyai fugsi yang sama dengan fungsi bangunan yang akan Gambar 3.4 perilaku berbelanja

(9)

3. Studi literatur ialah studi yang dilakukan untuk mencari segala jenis pedoman berupa standard dan peraturan yang berlaku sesuai dengan fungsi dan lokasi proyek yang akan di kerjakan.

4. Documenter yaitu mendokumentasikan segala sesuatu tentang objek kedalam sebuah data. Dalam hal ini dokumentasi objek berupa foto, video dan file.

III.5 Posisi penelitian dalam desain

Adapun posisi penelitian didalam perancangan atau desain adalah  Sebagai sumber data untuk desain

Karena penelitian mencakup observasi lokasi, dan observasi perilaku sasaran pengguna bangunan, maka penelitian merupakan sumber data utama untuk merancang.

 Sebagai pedoman dalam menentukan besaran ruang pada desain

Observasi perilaku mengamati pola sirkulasi, cara dan kebiasaan berbelanja masyarakat deliserdang. Observasi ini dapat berpengaruh pada besaran ruang pada bangunan mengingat besaran ruang sebelum dilakukan penelitian hanya berpaku pada standard bukan terhadap perilaku kontekstual.

 Tahap awal desain

Dikatakan tahap awal karena merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan pertama kali sebelum masuk kedalam perancangan bentuk ataupun ruang karena menjadi penentu bentuk dan besaran ruang itu sendiri.

III.6 Pengaplikasian penelitian dalam desain

 Bentukan bangunan mengikuti garis simpul pada simpang pertigaan. Ini merupakan hasil observasi site perancangan. Posisi site perancangan yang berada pada hook atau pertigaan menjadi posisi yang sangat bagus, karena dapat menjadi pusat view ketika pengunjung berjalan menuju ke bandara ataupun ke batang kuis.

(10)

agar tetap leluasa dalam melakukan kegiatan berbelanja. Ini berbicara tentang kenyamanan pengunjung dan kesuaian sifat atau karakter pengunjung dengan standard yang telah ditentukan.

(11)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

IV. 1 Analisa tapak

IV. 1.1 Lokasi

Lokasi perancangan berada di kecamatan batang kuis kabupaten deli serdang sumatera utara. Berjarak sekitar 7 km dari bandara kualanamu, berada pada ketinggian 0-8 meter diatas permukaan laut. Kurang lebih berjarak 4 km dari pusat kabupaten dan berjarak sekitar 30 km dari pusat provinsi Sumatera utara.

(12)

IV 1.2 Tata guna lahan

Keterangan :

Analisa :

POTENSI :

(13)

IV.1.3 Sky line

Terlihat ketinggian bangunan pada site didominasi banguna lantai satu dan bangunan yang paling tinggi ialah rumah penduduk berlantai 2.

Analisa ;

Dengan skyline sekitar site yang relatif datar dan tidak terlalu tinggi,

POTENSI

 site akan menjadi bangunan yang paling tinggi sehingga view dari site atau kesite tidak terganggu oleh bangunan sekitar.

 Bangunan juga akan menjadi point of view bagi lingkungan sekitar karena dapat dengan mudah dilihat dengan kondisi skyline yang relative rata atau tidak terlalu tinggi.

(14)

IV.1.4 Batas site

Batas utara :

Utara site berbatasan dengan perkebunan

Batas selatan :

Perkebunan, rumah penduduk, jalan dan warung

Batas timur :

Perkebunan , jalan bandara kualanamu

Batas barat :

(15)

IV. 1.5 View ke dalam

Tabel 4.1 analisa view kedalam site

no view analisa

1

View dari simpang tiga menuju Jl. Batang Kuis dan Kualanamu

(+) menimbulkan suasana yang modern, lapang, dan megah, seperti berada di luar kota (perbatasan)

(+) cocok sebagai magnet pemberi kesan landmark bangunan

(+)memberikan jarak pandang ke dalam site yang pas sehingga menambah daya jual

2 (+) masih rindang dan hijau

(16)

View dari Jl. Bandara Kualanamu menuju Kualanamu 3

View dari Jl. Bandara Kualanamu meninggalkan Kualanamu

(+) Rindang dan Hijau (+)kesan fokus dan cepat (-)tidak terlalu terawat

4

View dari Jl. Bandara Kualanamu meninggalkan Kualanamu

(+) Rindang dan hijau (+) Kesan fokus dan cepat (-)tidak terlalu terawat

5

View dari Jl. Batang Kuis dengan perbatasan site

(+) cukup baik untuk diolah karena dekat dengan jalan perantara sehingga magnet lebih kuat karena adanya keberadaan ppemukiman

(17)

IV. 1.6 View ke luar

Tabel 4.2 analisa view keluar site

no view analisa

1

Terdapat sebuah toko panglong/kayu

(+) perlu pengolahan view

(18)

2

View menuju simpang tiga

+ magnet yang kuat dan view yang paling baik

+bisa menjadi landmark dan ciri khas serta poin dari dalam site. + menimbulkan suasana yang modern, lapang, dan megah, seperti berada di luar kota (perbatasan)

3

View di depan tapak berupa lahan perkebunan

+ Rindang Hijau dan cukup bagus

4

View menuju jalan dan perkebunan seberang

+ Nuansa fokus dan cepat + Rindang dan Hijau

(19)

IV. 1.7 Iklim

Jatuhan bayangan pagi Jatuhan bayangan sore

Menurut data Laporan Katalog BPS : 1102001.1212270 Batang Kuis dalam angka 2015, Tertera mengenai kondisi geografis Kec. Batang Kuis :

a. Letak : 3˚35-3 ˚41 LU; 41˚-46 ˚ BT b. Iklim rata-rata max. : 32 ˚ C

(20)

d. Kontur : relatif datar

e. Curah hujan kec. Batang kuis : 1.821 mm/tahun f. Kec. Angin : 1,33mm/dt

g. Arah angin pagi dan siang berasal dari arah timur laut h. Arah angin sore dan malam berasal dari arah barat daya

Tabel 4.3 solusi dan permasalahan

Permasalahan Solusi

Pada pagi hari, bangunan dalam tapak akan membayangi rumah penduduk di belakang tapak

Pendesainan bangunan yang tidak terlalu tinggi/ tidak berorientasi menutupi rumah penduduk

Permukaan fasad bangunan gampang terekspos panas matahari

(21)

IV 1.8 Peraturan

KET=

BATAS SITE = ___________

GARIS GSB = ___________

Letak site : kec. Batang kuis

Luas site : 3 Ha

Lebar jalan (Jl. bandara kuala namu) : 24 m

Lebar jalan (Jl. batang kuis) : 11 m

GSB = ½ lebar jalan +1

Jl. Bandara Kualanamu = 13 m

Jl. Batang Kuis = 6.5 m

(22)

KDB maks. : 70%

KDH : 100 % - (KDB + 20% KDB)= 100% - (70% + 20% x 70%) = 16% luas lahan

Ketinggian maksimum bangunan : 145m (berada pada ring 3 dan berada di luar perpanjangan landasan pacu)

IV. 1.9 Analisa Sirkulasi, Jalan, dan Parkir

Jalan Batang Kuis :

 Lebar jalan : 35 m lalu mengecil ke arah desa menjadi 11 m

 Sirkulasi : Jalan 2 Arah (ke desa dan ke Tanjung Morawa), untuk ke Kuala Namu tersedia jalan peralihan (warna ungu)

 Parkir : Tidak tersedia lahan parkir.

 Pedestrian : Tersedia pedestrian pada satu sisi di Jl. Batang kuis 

(23)

 Lebar jalan : 24 m

 Sirkulasi : Jalan 2 Arah (ke Bandara Kuala Namu dan ke Batang Kuis-Tajung Morawa)

 Parkir : Tidak tersedia lahan parkir, off street parking di tempat umum yang dirasakan perlu (tidak terdapat rambu dilarang parkir).

 Pedestrian : Tidak tersedia pedestrian.  GSB : 13

 Jumlah Kendaraan : 68 kendaraan/ menit.

Solusi untuk Sirkulasi, Jalan, Parkir, dan entrance :

Analisa Entrance masuk lebih berpotensi dari arah jalan Bandara Kuala Namu, karena merupakan jalan utama dan dengan adanya jalan perantara yang menghubungkan Jl. Batang Kuis ke Jl. Bandara Kuala Namu (jalan bundar) dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengunjung drop off berputar. Dan jalan keluar lebih berpotensi pada Jl. Batang Kuis, karena dapat langusng ke Tanjung Morawa dan ke Kuala Namu.

Untuk parkir, solusinya adalah dengan membuat lahan parkir atau gedung parkir sendiri di dalam site, agar tidak menimbulkan kemacetan.

(24)

IV. 1.10 Analisa Pencapaian

Untuk sarana pencapaian, bisa menggunakan kendaraan umum seperti bus ALS, taxi, dan kendaraan pribadi seperti mobil/motor.

Pencapaian dari Medan ke Site, bisa melalui 3 jalur yaitu:

 Jalan Tercepat adalah: Tol Belmera dan Batang Kuis sepanjang ± 28.2km yang dapat ditempuh dalam 44 menit (non traffic)

 Jalan dari Letda Sujono lalu ke Gg. Pendidikan sepanjang ±17km yang dapat ditempuh dalam 43 menit (non traffic)

 Dari area denai ke jalan Gg. Pendidikan sepanjang ±20km yang dapat ditempuh dalam 51 menit (non traffic).

(25)

 Jalan tercepat adalah: Jl. Bandara Kuala Namu ke Jl. Batang Kuis sepanjang ± 17.3 km (harus melalui ‘U turn’ di jalan batang kuis) yang dapat ditempuh dalam 19 menit (non traffic)

 Lubuk Pakam sepanjang ±14.3km yang dapat ditempuh dalam 24 menit (non traffic)

Pencapaian dari site ke Bandara Kualanamu, bisa melui Jl. Bandara Kuala Namu sepanjang ± 10 km yang dapat ditempuh dalam 10 menit (non traffic).

Gambar 4.13 analisa pencapaian

(26)

IV 1.10 Analisa Kebisingan dan Polusi

Tingkat kebisingan di Jl. Bandara Kuala Namu tinggi, sekitar 69-94 dB. Dikarenakan lalu lintas yang kencang dan banyak, tingkat polusi pun tinggi.

Tingkat kebisingan di Jl. Batang Kuis sedang, sekitar 73-92 dB. Dikarenakan lalu lintas yang tidak terlalu banyak, tingkat polusi sedang.

Tingkat kebisingan perkebunan sekitar rendah. Sekitar 10-30 dB. Tingkat polusi rendah karena hanya ada perkebunan di sekitarnya.

Solusi :

Adanya filter kebisingan seperti penanaman vegetasi untuk menyaring kebisingan yang ditimbulkan dari jalan, dan membangun bangunan sesuai dengan peraturan GSB untuk memberi jarak agar frekuensi suara bisa lebih tersaring.

Gaya Arsitektural sekitar:

Gaya arsitektural lingkungan sekitar tidak terlalu banyak dan berpengaruh untuk citra kawasan, dikarenakan fungsi yang banyak disana adalah fungsi hunian dan komersil. Namun, ada bangunan seperti masjid di bawah ini yang memberi kesan gaya arsitektural melayu. Dimana terlihat dari pemakaian warna warna khas dan bentuknya.

(27)

IV 1.11 Analisa vegetasi

Masalah : Tanaman yanga ada di sekitar site berupa tanaman yang biasa ditanam di sekitar jalan. Jumlah tanaman masih tergolong sedikit karena di sekitar di sekitar site masih berfungsi sebagai perkebunan. Apabila ada bangunan di sekotar site ini kemungkinan besar akan terjadi genangan air.

Solusi : Memperbanyak jumlah tanaman sehingga penyerapan air meningkat walaupun site ini memiliki bangunan air tidak akan tergenang dalam waktu yang lama.

Potensi : Tanaman dengan jumlah daun yang banyak dapat mengurangi intensitas cahayA dan panas yang akan mengenai bangunan. Tanaman yang memiliki bungadapat digunakan dalam merancang landscape bangunan.

KETERANGAN:

Pohon Angsana

Pohon Akasia

Pohon Kelapa

Bougenville

Pohon Angsana Pohon Akasia

Pohon Kelapa Bougenville

(28)

IV 1. 12 Analisa intesitas bangunan

IV. 1.13 Analisa utilitas

Analisa Air Kotor (Parit)

Keterangan:

Bangunan 2 lantai Bangunan 1 lantai Perkebunan Site

Masalah :

 Parit yang berada di jalan Bandara Kualanamu lebih kecil daripada parit di jalan Batangkuis.

 Banyak tanaman yang tumbuh di parit sehingga kemungkinan akan menyumbat jalannya air.

 Parit terlihat kotor dan tidak terawat. Solusi :

 Melakukan pelebaran parit di jalan Bandara Kualanamu  Parit sering dibersihkan sehingga tidak terjadi

(29)

Analisa Air Bersih

Analisa Jaringan Listrik

Air bersih berasal dari PDAM Tirtanadi.

Potensi :

 Site yang berada di hook jalan menimbulkan pipa PDAM berada di kedua sisi site sehingga mempermudah pengambilan sumber air.

Jaringan listrik berasal dari tiang listrik yang berada di tepi jalan.

Potensi :

 Site yang berada di hook jalan menimbulkan jaringan tiang listrik berada di kedua sisi site sehingga dapat memilih darimana sumber listrik akan diambil sesuai dengan letak ruang trafo yang akan direncanakan.

 Gambar 4.19 analisa air bersih

(30)

Analisa Jaringan Telepon

Jaringan listrik berasal dari tiang telepon yang terhubung dari PT TELKOM.

Masalah :

Tiang telepon hanya ada di jalan Batang Kuis, karena di jalan Bandara

Kualanamu belum banyak

permukiman.

Solusi :

Pengambilan sumber arus telepon dapat diambil dari tiang telepon yang ada di jalan Batangkuis.

(31)

IV.2 Analisa fungsi

IV 2.1 Analisa ruang

 Anlisa perkiraan jumlah pengunjung

Berdasarkan kondisi geografis site perangcang maka yang menjadi pengunjung pusat perbelanjaan ini adalah penduduk deliserdang dan pengguna bandar kualanamu

Tabel 4.4 Pertumbuhan penduduk kabupaten deli serdang

Sumber :Deli Serdang dalam angka tahun 2007

Data diatas menjelaskan jumlah dan perkembangan penduduk deliserdang pada tahun 2007.

Maka kemungkinan jumlah penduduk ditahun 2020 Pt=po(1+r)ⁿ

(32)

pt=1.686.366(1.47) pt=2.478.958 jiwa

jumlah pusat perbelanjaan di deli serdang saat ini terdapat 1 pusat perbelanjaan asumsi kemungkinan pengunjung 1000 per hari.

Data pengguna bandara kualanmu setahun rata-rata sekitar 6 juta per tahun asumsi 5 % transit sekitar 300 ribu per tahun, sekitar per 500 hari Jumlah keseluruhan 1.500 per hari.

Asumsi pengunjung 1.500. paper plane shopping center buka pukul 08.00 – 22.00 maka jam buka sekitar kurang lebih 14 jam. Apabila pengunjung dibagi perjam sesuai dengan jam buka shopping center maka jumlah pengunjung perjam kira2 1500/14 jumlah pengunjung paper plane shopping center sekitar 107 orang.

(33)

IV 2.2 Program ruang

Tabel 4.5 Program ruang  Fasilitas umum

 Fasilitas Berbelanja

jenis fungsi jenis ruang standar Jumlah (unit)

(34)

kasir 2m2/org 1 2 4 NAD

(35)

 Fungsi tambahan

jenis fungsi jenis ruang standar Jumlah (unit)

Kapasitas (orang)

luas(m2) sumber

selasar budaya

panggung 4m2/org 1 50 200 ASS

ruang ganti 1.2m2/org 1 5 6 NAD

ruang pamer 1.9m2/org 1 50 95 NAD

ruang control 2m2/org 1 5 10 NAD

gudang 50m2 1 - 50 NAD

bangku

penonton 1m2/org 100 100 100 ASS

sub total luas 461

sirkulasi 20 % 92.2

total luas

(36)

Fungsi administrasi

(37)

 Fungsi hiburan

(38)

Parkir

Berdasarkan analisa pengunjung jumklah pengunjung perhari ialah sekitar 107 orang asumsi 40% mobil dan 60% motor jika diperhitungkan maka jumlah kebutuhan parkir adalah

Motor 0.6 x 107 sekitar 64 motor, maka luasan yang dibutuhkan 64 x 2m2 sekitar 128 m2 Mobil 0.4 x 107 sekitar 43 mobil, maka luasan yang dibutuhkan adalah 43 x 10 sekitar 430 m2

Area rekreasi

Sesuai dengan fungsi bangunan area rekreasi. Maka area rekreasi terdiri atas

- Kolam

Merupakan ikon utama ladscape yang terletak tepat pada ujung kanan site perancangan.

- Gazebo

Meupakan fasilitas bersantai yang terletak disekitar kolam - Tempat duduk

(39)

IV. 2.3 Analisa suasana ruang

Suasana ruang yang tercipta didalam proyek disesuaikan dengan tema yaitu paper plane arau pesawat kertas. Suasana rekreasi atau hiburan sesuai dengan judul pusat perbelanjaan sebagai area rekreasi dan hiburan. Sehingga suasana ruang nyaman seperti rekreasi dan dibuat seperti tema area bermain diletakkan pada lantai teratas sdan memiliki suasana bebas padang seakan melayang.

Tabel 4.6 suasana ruang

Jenis ruang Suasana

Hall Terbuka, luas dan sejuk.

utilitas Tertutup, tersembunyi, dan hanya boleh diaakses oleh

karyawan.`

R.pengelola Privat, tenang, sejuk memiliki view yang bagus

Food court Terbuka , luas , nyaman , bersih.

Restaurant Nyaman, sejuk , memiliki view keluar yang bagus.

Café Nyaman, sejuk , memiliki view keluar yang bagus.

Area bermain Luas , berlantai kasar, memiliki sirkulasi bebas, dan banyak

fasilitas permainan, berada pada lantai teratas, memiliki view

bebas dan bagus.

mushollah Tenang, jauh dari keramaian, sejuk .

Selasar budaya Semi terbuka, ramai, mudah diakses

Toilet Tersembunyi, bersih, dan nyaman.

Toko buku Tenang, sejuk, memiliki sirkulassi yang luas, memiliki ruang

baca yang nyaman.

Retail Mudah diakses, saling berdekatan , sirkulasi cukup.

Toko souvenir Mudah diakses, nyaman , bersih, cukup luas

Took pakaian Tertutup namun transparan , sirkulasi cukup, nyaman , mudah

diakses

supermarket Luas, tingkat bising tinggi, memiliki sirkulasi yang bebas,

(40)

IV. 2.4 Analisa bentuk

bentuk bangunan sesuai dengan tema yaitu metafora pesawat kertas bentuk bangunan dimodifikasi dari bentuk pesawat kertas.. Pesawat kertas memiliki bentuk dasar segitiga.

Modifikasi bentuk bangunan

Modifikasi bentuk dilakukan seperti gambar diatas sehingga menghasilkan bentukan akhir yang meyerupai atau mengangkat bentukan pesawat kertas kedalam bangunan. Sedang peletakan masa bangunan kedalam site orientasi bangunan disesuaikan dengan jalan dan keadaan site.

Gambar 4.22 skema transformasi bentuk

(41)

IV. 3 Analisa teknologi

Analisa teknologi ialah analis yang mengulas dan membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi bangunan bagaimana bangunan dapat berdiri dapat dioperasikan dan dapat dikatakan sebagai bangunan layak huni.

IV. 3.1 Analisa struktur

Struktur adalah bagian terpenting dalam suatu bangunan. Struktur merupakan elemen mendasar yang membuat baangunan mampu berdiri dan bertahan dari gaya dan tekanan alam. Struktur yang saya gunakan dalam proyek ini adalah Struktur bentang lebar. Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan

lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut

dan beberapa hal lain yang akan di bahas di masing-masing bab. Secara umum, gaya dan

macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada gambar di bawah ini: (Frick, 1998)

Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur

yaitu:

a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang

b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung

c. Struktur Plan dan Grid

d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)

e. Struktur Cangkang.

Adapun sistem struktur yang digunakan dalam bangunan ini adalah sistem struktur

(42)

sistem tiga dimensi atau ruang. Bentuk rangka ruang dikembangkan dari pola grid dua lapis (doubel--‐layer grids), dengan batang--‐batang yang menghubungkan titik--‐titik grid secara tiga dimensional. Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:

- Rangka batang bidang

- Piramid dengan dasar segiempat membentuk octahedron - Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron

Beberapa faktor yang akan diuraikan berikut merupakan tinjauan desain pada struktur rangka ruang antara lain :

 Gaya-gaya elemen struktur  Desain batang dan bentuk

Gambar 4.25 Gaya-gaya pada struktur rangka ruang sumber: schodek, 1999

(43)

Pondasi

Pondasi merupakan elemen dasar dari suatu bangunan, dan merupakan elemen struktur utama setelah kolom dan balok. Pada kasus ini bangunan merupakan bangunan multi massa dan salah satu dari bangunan adalah bangunan bentang lebar,sehingga pondasi yang digunakan merupakan pondasi yang mampu menopang beban yang berat mengingat beban struktur bentang lebar di topang oleh beberapa kolom utama. Kondisi ini mengharuskan pondasi kuat dan mampu menopang beban yang besar.

Gambar 4.27 Desain pondasi bore pile

(44)

Adapumn pondasi yang digunakan dalam desain ini adalah pondasi bor pile. Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi dalam, biasanya pondasi bor pile digunakan untung bangunan tinggi dengan kapasitas beban yang sangat besar. Dinding

Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang.. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai pemisah ruangan, peredam suara, pelindung bagian bangunan. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian Di antaranya dinding partisi, dinding pembatas , dan dinding penahan. Dinding yang digunakan dalam desain adalah dinding bata hebel atau celon

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang.

Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

Kelebihan dinding bata hebel/celcon:

- Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

- Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih mudah dengan menggunakan gergaji.

- Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12. - Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik. Kekurangan dinding bata hebel/celcon:

- Harga relatif lebih mahal.

(45)

IV. 3.2 Analisa konstruksi

Menurut KBBI konstruksi adalah susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan sebagainya). konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang dirangkai menjadi satu unit bangunan.

Maka konstruksi ialah proses pembangunan suatu bangunan dari awal hingga selesai. Bangunan yang menjadi proyek ialah bangunan bentang lebar dengan ketinggian minimal 4 lantai dann memiliki basement dibawahnya.

Tahapan konstruksi sudah jelas dari pemersihan lahan, pengerjaan pondasi pengerjaan elemen struktur, dinding jendela , plafond, lantai hingga finishing.dan alat- alat yang akan digunakan dalam pengerjaan konstruksi bangunan ini adalah

 Bulldozer Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai(track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang

memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali , mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban, dan menimbun . mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai yang keras.

 Alat penggali

(46)

 Alat pengangkut material crane termasuk didalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material

lepas dengan jarak tempuh yang relatif jauh , alat yang digunakan berupa belt,truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material kedalamnya.

 Alat pemindahan material yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material

 Alat statis yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane ,batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal

 Alat pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.yang termasuk sebagai alat pemadat aadalah tamping roller

 Molen

(47)

IV. 3.3 Analisa utilitas

Teknologi utilitas pada bangunan ini terdiri dari teknologi listrik,telepon, pengkondisian udara, air bersih, transpportasi.

 Listrik

Merupakan kebutuhan pokok bagi sebuah bangunan karena untuk mengoperasikan bangunan tersebut dibutuhkan listrik. seperti pada bangunan umumnya listrik bersumber dari PLN, namun untuk menanggulangi pemadaman llistrik yang dilakukan oleh pihak PT.PLN maka gedung perlu melakukan antisipasi yaitu

 Genset

atau yang merupakan singkatan dari Generator Set ini adalah sebuah Perangkat yang mampu menghasilkan Daya Listrik. Genset merupakan seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan Engine yang dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik.

Adapun daya dari genset belum cukup dan perlu dinaikkan untuk penaikkan daya maka diperlukan trafo.

 Trafo atau transformator

Transformator artinya alat untuk merubah tegangan pada listrik. trafo terbagi dua yaitu step up dan step down. Step up untuk menaikkan Tegangan listrik dan step down sebaliknya untuk menurunkan tegangan.

 Solar panel

Pembangkit listrik tenaga surya artinya solar panel mampu menyerap energi cahaya dan merubahnya menjadi energy listrik. pada zaman sekarang ini solar panel merupakan alat yang dapat dikatakan wajib digunakan pada setiap bangunan bahkan rumah tinggalpun sudah menggunakan solar panel.

(48)

 Air bersih

Air merupaka kebutuhan pokok bagi manusia karena 70 persen kehidupan manusia dapat dilakukan hanya karena adanya air. Sistem pengadaan air pada bangunan ini yaitu dengan pengadaan ground water tank dan roof water tank.

Sehingga selain water tank hal yang diperlukan ialah pompa. Air bersih bersumber dari PDAM. Untuk memaksimalkan penggunaan air PDAM maka diperlukan:

 Water tank

Merupakan tangki penyimpanan air ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional pada bangunan maka air disimpan pada tangki sehingga ketika membutuhkan air,tidak perlu memompa lagi.sehingga biaaya operasional listrik akan terminimalisir. Tangka air ada yang di atas dan ada yang dibawah.

 Pompa

Merupakan suatu alat yang digunakan untu mempercepat debit air dan untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi. Pompa biasa digunakan untuk mengakomodasi air ke roof water tank atau untuk mengaalirkan air dari ground water tank.

(49)

 Air kotor

Keseluruhan air kotor dialirkan keground dan masuk ke STP( seawage treatment plan) setelah masuk ke STP disalurkan kesumur serapan, lalu disalurkan ke roil

kota. STP adalah suatu treatment atau proses pengolahan limbah, jadi limbah dari bangunan terlebih dahuklu diproses pada STP agar tidak mencemari roil atau sungai.

 Telepon

Adapun sistematis telepon pada bangunan ini menggunakan sistem wireless dan operator sistem. Dalam bangunan ini semua telepon terhubung ke operator dan nantinya operator yang akan menyambungkan antara penelepon dan penerima.  Pengkondisian udara

Adapun bangunan atau proyek ini merupakan bangunan bentang lebar sehingga memiliki luasan yang besar. Dan lagi pula fungsi dari bangunan tersebut merupakan shopping market seehingga tidak ada privasi khusus dan keseluruhan bangunan diigunakan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga utilitas pengkondisian udara dilakukan secara makro. Maka alat pengkondisian udara berupa:

 AHU

Adalah singkatan dari air handling unit atau unit yang mengatur udara, kelembapan dan kebersihan udara pada suatu zona didalam baangunan. AHU merupakan pengkondisian udara secara makro atau untuk keperluan beberapa ruangan. AHU membutuhkan boiler(fan), chiller,ducting, dan filter.

 Ac split

(50)

Merupakan alat pengkondisian udara yang melayani peruangan ini dialokasikan untuk ruang-ruang yang tidak selalu digunakan misalnya pantry, dan ruang kantor pengelola.

 Transportasi

Adapun transportasi yang didesain pada bangunan berupa tangga, escalator, dan lift. Keseluruhan transportasi bangunan ini didesain dan dibuat untuk mempermudah perpindahan manusiadan perpindahan barang.

 Escalator

merupakan tangga berjaalan yang digerakkan oleh mesin dan berfunsi untuk memindahkan manusia.

 Lift

merupakan mesin pemindang barang dan manusia yang bergerak secara vertical naik dan turun.

(51)

IV. 3.4 Analisa tata lingkungan

Tata lingkungan merupakan upaya penataan lingkungan guna melakukan pemanfaatan lingkungan maksimal. Adapun pemanfaatan lingkungan dilakukan untuk menata dan mendesain bangunan menjadi lebih baik.

warna biru merupakan massa bangunan dan warna merah merupakan area rekreasi. Alasan utama saya menjadikan daerah yang paling dengan dengan hook adalah untuk mereda kebisingan yang berasal dari jalann dan manningkatkan view dari bangunan itu sendiri dengan semakin luasnya lahan terbuka akan semakin meningkatkan view dari site keluar. Adapun bangunan memenuhi sekitar 60 % lahan dan sisanya merupakan area terbuka berupa area rekreasi, taman dan sirkulasi.

(52)

IV. 4 Analisa dan pendekatan tema

Metafora adalah Secara etimologi metafora menunjukkan pemindahan (transfer) sesuatu yang dikandungnya (makna). Arti leksikal dari metafora adalah kiasan. Pengertian lain adalah looking at the abstraction (melihat hubungan antar hal secara abstrak). Dengan kata lain metafora berarti mentransfer suatu bentuk atau sifat dari objek kedalam suatu bangunan. Sehingga ketika sesorang melihat bangunan terasa seperti melihat benda lain.

Skema diatas menjelaskan analisa yang saya lakukan ketika memilih tema, saya memikirkan metafora yang mampu memberi informasi tentang kawasan sekaligus fungsi dari bangunan itu sendiri.

Site perancangan berada di kawasan bandara kulanamu dan terletak di pertigaan jalan batang kuis dan jaklan bandara kulanamu, keadaan ini memberi 2 informasi yang menjadi kondisin koontekstual dari site perancangan .

(53)

2. Bentukan site perancangan

Bentuk site perancangan merupakan segitiga, segitiga dapat menjadi bentuk dasar dari bangunan pusat perbelanjaan ini.

Fungsi bangunan, fungsi pusat perbelanjaan selain sebagai fasilitas belanja juga berfungsi sebagai area rekreasi bagi penduduk kawasan kualanamu dan bagi pengunjung bandara kulanamu .

3. Hiburan

Hiburan atau rekreasi ini menjadi dasar pemilihan tema metafora itu sendiri.

Berdasarkan hasil analisa diatas maka saya memilih bentuk yang memiliki tiga sifat ini seklaigus, berbentuk dasar sgitiga, memiliki fungsi hiburan dan mampu terbang. Ketiga sifat ini melekat dan ada pada pesawat kertas. “Metafora pesawat kertas” merupakan tema yang mengangkat kondisi kontekstual dan fungsi dari bangunan itu sendiri.

(54)

IV. 5 Kesimpulan

(55)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

V.1 Konsep Dasar

Konsep dasar mengacu kepada tema perancangan yang diambil yaitu Metafora peawat kertas. Konsep pesawat kertas merupakan konsep bentuk pada bangunan, bentuk bangunan akan memberikan interpretasi seperti pesawat kertas. Bentukan tema di fokuskan pada bentukan atap yang berupa lipatan pada pesawat kertas. Konsep desain pusat perbelanjaan ini menyatukan antara ruang terbuka hijau atau area rekreasi dengan pusat perbelanjaan menjadi satu kesatuan.

V.2 Konsep Perancangan Tapak

V.2.1 Pemintakatan

Pemintakatan pada tapak perancangan dapat terlihat sebagai berikut, Pemintakan pada site perancangan didesain menyebar untuk memaksimalkan penggunaan lahan perancangan. Sebagimana bangunan

(56)

komersial pada umumnya memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk dibangun agar tidak mengalami kerugian.

 Parkir

Area parkir pada pusat perbelanjaan ini di terbagi dua yaitu parkiran outdoor dan parkiran indoor

 Massa bangunan

Warna biru pada zoning diatas merupakan masa bangunan, massa bangunan terdiri dari tiga masa utama.

- Masa 1 dan 2 merupakan pusat perbelanjaan itu sendiri berupa supermarket department store, retail, restaurant dan cafe.

- Masa 3 merupakan pusat oleh-oleh dan souvenir merupakan bangunan 3 lantai dengan fungsi tambahan berupa area bermain indoor, selasar budaya, coffe shop dan restaurant.

 Area rekreasi

Dilambangkan dengan warna hijau, area rekreasi ini mengambil luas lahan sekitar 10-15 %, area rekreasi berupa kolam, gazebo dan area bermain outdoor.

 Area servis

Direncanakan sebagai area loading sehingga proses loading tidak mengganggu sikulasi kendaraan lain.

V.2.2 Tata Ruang Luar

(57)

V.2.3 Gubahan massa

Konsep gubahan massa meruupakan transformasi dari bentuk pesawat kertas. Adapun perubahan bentuk yang terjadi.

Skema diatas menjelaskan transformasi bentuk masa bangunan yang terjadi dalam desain.

Dari skema diatas terlihat jelas tahp-tahap transformasi bentuk yang terjadi paada masa bangunan.

 segitiga

segitiga menjadi bentuk dasar utama yang diaplikasikan pada desain, segitiga diambil dari bentukan site yang berada pada hook sehingga memiliki kecocokan dengan bentukan sgitiga itu sendiri  Prinsip multi masa

Memasukkan prinsip multi masa kedalam bentukan segitiga sehingga muncul transsformasi bentuk kedua yang membelah sgitiga menjadi dua bagian yaitu kepala dan badan.

(58)

 Tema perancangan

Bentukan segitiga kemudidan bertransformasi menyesuaikan dengan tema yaitu “Metafora pesawat kertas” sehingga muncul masa bangunan yang mengaplikasikan bentukann pesawat kertas secara utuh kedalam site perancangan.

 Bentukan final

Bentukan final merupakan penyesuauan dengan keaadaa arsitektur sekitar, agar bangunan tidak menjadi anomali atau menjadi asing dari antara kawasan perancangan tersebut.

V.2.4 Pencapaian

Konsep pencapaian, site hanya dapat dicapai melalui satu pintu masuk yaitu melalui jalan bandara kualanamu. Jalur ini dapat dicapai dari jalan batang kuis dan dari arah tanjung morawa. Kendaraan yang dapat mencapai site ialah angkutan umum berupa angkot, bus, dan kendaraan pribadi berupa motor dan mobil.

(59)

Angkutan umum yang dapat mengakses atau mencapai site perancangan merupakan 2 angkutan umum. Angkutan umum daoat mencapai site perancangan secara langsung sehingga perlu perlakuan khusus untuk pemberhentian anngkutan umum tersebut agar tidak menimbulkan kemaacetan.

 Mobil, sepeda motor

Merupakan kendaraan pribadi yang mapu mengakses bangunan secara langsung, melalui jaalan bandara kualanamu.

Jarak tempuh site perancangan dari bandara kualanamu sekitar 7 km dapat dicapai sekitar 5 menit perjalanan menggunakan kendaraaan bermotor. Dan dapat ditempuh sekitar 10-15 menit dari simpang tanjung Morawa.

V.2.5 Hirarki ruang

(60)

V.2.6 Sirkulasi

Konsep sirkulasi 1 merupakan konsep sirkulasi yang menjadi alternatif pertama konsep sirkulasi pada site perancangan, konsepe sirkulasi ini memiliki kekurangan dikarenakan, area drop off lebih baik tidak dilalui oleh kendaraaan sehingga menjadi mall penghunbung antara ketiga masa dan area rekreasi.

(61)

Konsep sirkulasi 2 hanya memiliki perbedaan pada sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan pada sirkulasi satu yang merupakan drop off pada konsep sirkulasi 1 menjdi koridor pedestrian pada konsep sirkulasi 2.

V.2.7 Utilitas

Konsep utilitas pada site perancangan, untuk air bersih ground water tank akan di lokasikan di luar bangunan sehingga tidak mengganggu sirkulasi dan keadaan ruang dalam pada bangunann.

V.2.8 Tata Hijau

Konsep desain taman atau ruang terbuka hijau pada site perancangan didesain pada bagian ujung site perancangan karena apabila dilihat dari jarak dan sudut yang pas maka bangunan akan menjadi point off view dan pada ujung site saya mendesain ruang terbuka hijau sebagai area rekreasi.

Gambar disamping merupakan bentukan dan desain landscape awal yang saya buat untuk perancangan piusat perbelanjaan ini. Setelah diskusi dan asistensi bersama dosen pembimbing maka terjadi perubahan desain tata hijau pada site perancangan.

Gambar disamping merupakan perubahan tata hijau pada site perancangan yaitu pada koridor pejalan kaki yang sebelumnya merupakan area drop off, dan pada bentukan landscape pada site perancangan.

Gambar 5.6 tata hijau 1

(62)

V.3 Konsep Perancangan Bangunan

V.3.1 Pemintakatan bangunan

Zoning diatas mewakili zoning bangunan secara keseluruhan karena zoning perlantai memiliki tipikal yang sama

 Kuninng merupakan area servis berupa wc/toilet , ruang utilitas, kantor pengelola,ruang janitor, dll.

 Merah merupakan fasilitas berbelanja berupa supermarket, retail, restaurant dan café

 Biru merupakan sirkulasi pada bangunan baik sirkulasi horizontal maupiun sirkulasi vertical berupa taangga, escalator, lift dan koridor pada bangunan.

(63)

V.3.2 Tata ruang dan suasana ruang

Konsep tata ruang pada bangunan dibuat mempunyai interaksi langsung dengan koridor pejalan kaki sehingga memberikan suasana menyatu dengan ruang terbuka dan membiarkan angin leluasa masuk kedalam bangunan. Dan bagian bangunan yang berhapan langsung dengan koridor dibuat transparan sehingga memudahkan pengunjung melihatb dari koridor kedalam bangunan.

V.3.3 Sirkulasi

Konsep sirkulasi pada bangunan merupakan sirkulasi melingkar atau sirkulasi tanpa ujung sehingga pengunjung dapat mengelilingi bangunan tanpa berbalik arah. Sirkulasi ini juga memudahkan pengunjung agar tidak tersesat didalam bangunan

V.3.4 Bentuk

Konsep bentuk ruangan yang ada pada bangun mengikuti bentukan masa sehingga ruangan, ruangan mayoritas berbentuk persegi dan segitiga. Bentukan ini mendukung sirkulasi sehingga dapat menghasilkan sirkulasai yang maksimal pada bangunan.

(64)

V.3.5 Estetika bentuk

 Fasad

Pada fasad bangunan konsep bentukan fasad sesuai dengan tema perancangan ‘Metafora pesawat kertas”, diaplikasikan menjadi berupa lipatan-lipatan pada fasad bangunan itu sendiri.

 Atap

Bentukan atap bangunan dibuat seperti bentukan lipatan pada pesawat kertas sehingga menggambarkan sifat pesawat kertas itu sendiri.

V.4 Konsep Perancangan Struktur Bangunan

V.4.1 Konsep dasar struktur dan konstruksi

Konsep struktur bangunan menggunakan gabungan dari struktur bentang lebar yaitu rangka batang dan rigid frame:

 Pondasi

Pondasi yang dipakai dalam perancangan pusat perbelanjaan ini adalah pondasi tiang pancang. Penggunaan tang pancang disesuaikan dengan beban pada bangunan yang merupakan panduan untuk menentukan jenis pondasi yang dapat dipakai dalam bangunan.

 Kolom

Kolom menjadi struktur utama yang menopang beban dan menyalurkannya kepondasi pada bangunan, kolom pada bangunan ini merupakan kolom konkret. Ukuran kolom 50 x 50 cm.

(65)

Rangka atap merupakan struktur bentang lebar yaitu rangka batang yang ditopang oleh kolom.

V.4.2 Konsep pemilihan jenis struktur, bahan dan sistem konstruksi

Jenis struktur yang dipilih adalah struktur bentang lebar sebagi struktur penopang atap dan rigid frame sebagai struktur penopang beban didalam bangunan. Kelebihan struktur rangka batang ialah menghasilkan ruangan bebas kolom dengan bentaang yang luas. Sedangkann struktur rigid frame merupakan struktur yang praktis dan sangan sesuai untuk menopang beban didalam bangunan.

V.4.3 Konsep dan metode membangun dan tahapan pembangunan

Konsep pmbangunan dilakukan dengan bantuan alat konstruksi cangging berupa, tower crane, roller , bulldozer, dll. Tahapan pembangunan dilakukan sesuai tahapan pembangunan pada umumnya:

 Pembersihan lahan  Penggalian

 Pekerjaan pondasi  Pekerjaan struktur

 Pekerjaan dinding dan lantai  Pekerjaan bukaan

 Pekerjaan asbes  Finishing 

(66)

V.4.4 Perhitungan umum dimensi struktur

Perhitungan dimensi struktur berupa  Balok

Rumus ukuran tinggi balok induk = 1/12 bentangan : 1/12 x 8 meter : 0,67 : 70 cm

Rumus lebar balok = ½ tinggi balok : ½ x 70 cm : 35 cm

Rumus tinggi balok anak = 1/15 bentangan : 1/15 x 8 meter : 50 cm Lebar balok anak = ½ x tinggi balok anak : ½ x 50 : 25 cm

 Kolom

Penampang kolom = lebar balok + (2x5cm) : 35 + 10 : 45 cm, maka dilakukan pembulataann menjadi 50 cm, maka ukuran kolom pada bangunan ialah 50x50 cm

 Tebal plat lantai

(67)

V.5 Konsep utilitas bangunan

V.5.1 Konsep penyediaan air bersih

Konsep pengadaan air bersih pada bangunan, memakai air PDAM, yang dialokasikan ke dalam water tank, setelah itu di distribusi kebangunan.

V.5.2 Konsep sistem pengolahan limbah

V.5.3 Konsep sistem air hujan dan drainase

Skematik drainase dan sistem air hujan pada bangunan dan site perancangan hingga sampai keriol kota.

Gambar 5.11Skematik sistem air bersih

Gambar 5.12 Skematik sistem pengolahan limbah

(68)

V.5.4 Konsep sistem penanggulangan kebakaran

V.5.5 Konsep sistem elektrikal

V.5.6 Konsep sistem transportasi vertical

Perhitungan dan kebutuhan lift dan escalator pada bangunan. Gambar 5.14 Skematik sistem kebakaran

(69)

V.5.7 Konsep sistem penangkal petir

Penangka petir ditletakkan pada atap tiap2 masa bangunan dan didesain dengan sistem dibawah ini.

(70)

BAB VI

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Terminologi judul

Judul proyek ini adalah “Perancangan pusat perbelanjaan sebagai area rekreasi di

kawasan Kualanamu”

Perancangan adalah adalah sebuah sistem desain yang mengacu pada data dan analisis yang dibuat untuk menghasilkan keluaran yang sesuai dengan data yang ada.

Pusat perbelanjaan adalah Kompleks perbelanjaan terencana, dengan pengelolaan yang bersifat terpusat, dengan sistem menyewakan unit-unit kepada pedagang individu, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh pengelola yang bertanggung jawab secara menyeluruh ( Beddington, Design For Shopping Centre )

Kualanamu adalah sebuah daerah di kabupaten deliserdang yang terkenal dengan baandara internasionalnya. Rekreasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah penyegaran kembali badan dan pikiran,sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan, piknik.

Maka perancangan pusat perbelanjaan sebagai pusat rekreasi di kawasan kualanamu ialah sebuah pusat perbelanjaan yang didesain dengan area rekreasi sebagai fungsi pendukung yang melayani masyarakat sekitar kawasan kualanamu dan penumpanng serta pengunjung bandara kualanamu.

1. Pengertian pusat perbelanjaan

a) Bentuk usaha perdagangan individual yang dilakukan secara bersama melalui penyatuan modal dengan tujuan efektivitas komersial ( Beddington Design For Shopping Centre )

(100)

c) Sekelompok kesatuan pusat perdagangan yang dibangun dan didirikan pada sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut.

d) Suatu wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau lingkungan setempat. Selain berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli, juga berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul atau rekreasi

2. Sejarah pusat perbelanjaan

Sejarah perkembangan pusat perbelanjaan di mulai pada abad pertengahan. Pada waktu itu berjualan bawah pohon dan membentuk suatu deretan garis memanjang. Karena jumlah penduduk semakin bertambah maka kualitas dan kuantitas barangpun bertambah. Perkembangan fisik dari tempat-tempat tersebut menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada massa itu. Jalan yang hanya diteduhi pohon yang berderet berubah menjadi deretan gedung.

Perkembangan fisik ini dapat dilidat pada pusat perbelanjaan di cologne jerman barat, yang menutup suatu jalan untuk kegiatan berbelanja, sehingga orang dapat berbelanja dengan berjalan kaki tanpa ada gangguan dari kendaraan.

Kemajuan teknologi, khususnya dibidang transportasi berpengaruh pada keamanan dan kenyamannan berbelanja sulit ducapai oleh masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan oleh jalan-jalan yang digunakan sebagai pedestrian dan kegiatan berbelanja sudah dipenuhi oleh kendaraan. Sehingga masyarakat mulai jenuh dengan suasana kota yang tidak bersahabat dengan alam. Dengan adanya kesenjangan ini maka banyak masyrakat yang merindukan keadaan pusat perbelanjaan pada waktu dulu. Sehingga timbul gagasan untuk mendesain bentuk atau sistem pusat perbelanjaan yang dulu kedalam pusat perbelanjaan .

(101)

koridor terbuka/ pusat perbelanjaan terbuka. Biasanya dinegara-negara di Eropa, landscape digunakan untuk menutup jalan yang akan digunakan sebagai pedestrian yang terletak diantara took-toko. Tetapi secara iklim benttuk ini tidak menguntungkan karena sangat rentan dengan cuaca dan iklim. Maka sebagai pemecahannya timbul shelter sebagai pelindung dari panas, dingin dan hujan. Untuk semi shelter digunakan sebagai kios, cafe dan sebagainya.

Pusat perbelanjaan tersebut ditutup dengan bahan yang transparan atau tembus cahaya sehingga orang yang berada didalam pusat perbelanjaan merasa seperti berada diruang terbuka. Dengan didukung pengontrol suhu dan keamanan. Maka pembeli dan pengunjung benar-benar dapat berbelanja dengan santai. Konsep inilah yang mendasari adanya pusat perbelanjaan.

3. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan

a. Berdasarkan fungsi dan kegiatan  Pusat perbelanjaan murni

Pusat perbelanjaan yang berfungsi sebagai tempat berbelanja dan sebagai tempat pertemuan masyarakat ( community center ) untuk segala urusan, baik untuk bersantai, mencari hiburan.

 Pusat perbelanjaan multi fungsi

Fungsi sebagai pusat perbelanjaan dicampur dengan fungsi lain yang berbeda namun saling menunjang dan meningkatkan nilai komersialnya.

b. Berdasarkan fisik  Pasar ( market )

Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana berupa toko,kios dan los yang berada di suatu pada suatu wilayah. Fasilitas perbelanjaan ini dapat bersifat terbuka biasanya dekat dengan kawasan permukiman, merupakan fasilitas perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 Pusat perbelanjaan

(102)

diciptakan oleh seorang pembangun, yang kemudian menyewakan toko-toko itu kepada orang lain.(menurut Drs.Abdul rahman dalam ensiklopedia ekonomi keuangan perdagangan)

 Department store

Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang. Pada perbelanjaan ini transaksi masih menggunakan tenaga pelayan untuk membantu konsumen memilih dan mencari benda yang dikehendaki.

 Supermarket

Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri. Pemilihan dan pencarian produk dilakukan secara mandiri oleh konsumen. Pelayan hanya digunakan untuk membantu proses pembayaran.

 Shopping mall

Merupakan pengembangan dari pusat perbelanjaan yang dipadukan dengan sarana rekreasi dan hiburan. Dan umumnya bentuknya berupa selasar yang panjang. Barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari sampai kebutuhan khusus.

 Plaza

adalah sebuah kata dari bahasa Spanyol yang berhubungan dengan "lapangan" yang menggambarkan tempat terbuka untuk umum (ruang publik) di perkotaan, seperti misalnya lapangan atau alun-alun.

c. Berdasarkan Aspek perkotaan  Pusat perbelanjaan lokal

(103)

Melayani jenis barang yang llebih luas meliputi departement store, variety store, retai dengan luas 10.000-30.000 m2 . jangkauan pelayanan 40.000- 150.000 jiwa. Dengan luas site1 0-30 ha

 Pusat perbelanjaan regional

Pusat perbelanjaan dengan skala kota memliki jangkauan lebih dari 150.000 jiwa penduduk dengan fasilitas took, bioskop, dan bank yang terletak pda tempat yang strategis. Luas bangunan 30.000-100.000 m2.

d. Berdasarkan cara pelayanan

 Shopping Existing Personal Services

Pembeli dilayani langsung oleh para pelayan.Setelah transaksi, pelayan langsung meminta pembayaran dan membungkus barang tersebut.

 Self Selection

Pembeli dapat memilih dan membeli barang-barang, kemudian mengumpulkan ke pelayan dan meminta bon pembayaran, lalu ke kasir untuk membayar dan mengambil barang.

 Self Services

Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan, kemudian diletakkan pada keranjang / kereta dorong yang telah disediakan, lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran dan pembungkusan.

4. Bentuk Pusat Perbelanjaan

Dengan meninjau bentukan arsitekturnya, pusat perbelanjaan dapat dibagi atas 3, yaitu :

 Pusat perbelanjaan terbuka

(104)

 Pusat perbelanjaan Komposit

Pusat perbelanjaan dengan bagian yang terbuka dan tertutup.Bagian yang tertutup diletakkan di tengah sebagai pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke pusat perbelanjaan.

 Pusat perbelanjaan tertutup

Pusat perbelanjaan tertutup adalah mal dengan pelingkup atap.Keuntungannya berupa kenyamanan dengan kontrol iklim, dan kerugiannya adalah biaya menjadi sangat mahal dan terkesan menjadi kurang luas.

5. Pusat perbelanjaan pada desain

Pusat perbelanjaan Multi fungsi adalah pusat perbelanjaan yang dipilih sebagai desain dari pusat perbelanjaan ini. Multi fungsi ialah memiliki lebih dari 1 fungsi pada desain ini sendiri, maka terdapat fungsi utama dan fungsi pendukung.

 Fungsi utama pada bangunan

Fungsi utama pada bangunan ialah sebagai area perbelanjaan yng memfasilitasi kebutuhan penduduk sekitar kawasan kualanamu dan kabupaten deliserdang.  Fungsi pendukung

Sebagaimana penjelasan saya pada laterbelakang yang menjelaskan fungsi tambahan dari pusat perbelanjaan ini adalah sebagai tempat untuk menghabiskan waktu yang dimiliki oleh penumpang transit pada bandara kualanamu. Untuk itu pusat perbelanjaan ini didesain sebagai area rekreasi sehingga mampu menyelesaikan maslah yang terjadi pada pengunjung transit. yaitu untuk menghabiskan waktu, tidak hanya penumpang transit penduduk sekitar bandara kualanamu juga dapat menikmati fasilitas ini.

 Area rekreasi

(105)

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan kebutuhan pengunjung maka desain

pusat perbelanjaan merupakan pusat perbelanjaan multi fungsi yaitu “Pusat Perbelanjaan Seebagai Area Rekreasi”.

II.2 Lokasi

e) Kriteria pemilihan lokasi

Tabel 2.1 kriteria lokasi perancangan

Tinjauan terhadap struktur kota

Tapak harus berada pada wilayah RUTRK/ peraturan yang tata guna lahannya diperuntukkan daerah perdagangan dan jasa

Pencapaian Tapak harus dapat dicapai dengan kendaraan umum dan kendaraan pribadi

Area Pelayanan Area disekitar site hendaknya berupa fungsi yang dapat mendukung fasilitas yang dirancang atau terdapat sarana yang membutuhkan jasa/pelayanan yang berhubungan dengan fasilitas perbelanjaan seperti, hotel, rumah penduduk, terminal, bandara dan pusat komersil lainnya Status Kepemilikan Area tapak hendaknya tapak kosong atau tapak dengan

kepemilikan pribadi

Kontur Kontur area tapak hendaknya relatif datar

(106)

Penilaian lokasi terhadap kriteria lokasi

Tabel 2.2 penilaian site perancangan

NO KRITERIA SITE I SITE II SITE III Berfungsi sebagai

(107)
(108)

(5) (4)

1. Kondisi existing lahan

Luas lahan 30000 m2

Kontur relatif datar

(109)

II.3 Tinjauan Fungsi

a. Deskripsi penggunaan dan kegiatan

Pengguna dalam bangunan ini adalah pengunjung,penyewa, pengelola dan servis.

 Pengunjung adalah setiap individu yang melakukan kunjungan ke pusat perbelanjaan ini, yang dibagi berdasarkan pertimbangan tertentu seperti

Berdasarkan golongan :

- Masyarakat menengah keatas - Masyarakat menegah kebawah Berdasarkan asal-usul :

- Pengunjung yang datang dari kabupaten deliserdang - Pengunjung yang datang dari luar kabupaten deliserdang Berdasarkan klasifikasi umur :

- Balita(-5 tahun)

Penyewa adalah pihak yang pihak yang menyewa retail-retail dan menjalankan usaha mereka untuk menarik pengunjung dan mengambil keuntungan.

 Pengelola

Pengelola adalah pihak yang melakukan pengelolaan kegiatan administrasi dan operasional yang dibedakan dalam 2 tingkatan, yaitu :

- Pimpinan, terdiri dari direktur dan wakil direktur.

(110)

 Servis

Servis adalah pihak yang melakukan kegiatan pelayanan pada bangunan, antara lain masalah teknis, utilitas , keamanan, kebersihan, pantry dan pergudangan.

Kegiatan yang dilakukan masing-masing pengunjung adalah Pengunjung :

 Berbelanja

 Melihat pertunjukan yang diberikan oleh pihak pengelola  Jalan-jalan

 Makan / minum

 Melakukan kegiatan permainan  Berekreasi

Pengelola :

 Mengelola dan mengatur operasional bangunan  Melayani kebutuhan para konsumen

 Memberikan informasi

 Melakukan kegiatan administrasi  Penyelenggaraan kegiatan penunjang  Mengadakan publikasi

Servis :

 Membersihkan banguanan dan ruangan.

 Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap bangunan dan peralatan-peralatan yang ada didalamnya

 Mengurus loading dock

(111)

b. Deskripsi perilaku

Tabel 2.3 aktivitas ruang

Zoning

ruang Nama ruang Aktivitas

Perbelanjaan

toko accesoris melihat-lihat berbelanja

wahana bermain bermain

(112)

menunggu berbincang rapat

pantri istrahat

makan dan minum

ruang karyawan bekerja

berbincang

utilitas

R. genset dan tangki bbm kontrol

R.trafo kontrol

R.pompa kontrol

R.ahu dan chiller kontrol R. kontrol kebakaran kontrol

R.panel listrik kontrol

R.ground water tank kontrol

R. kontrol cctv kontrol

R.STP kontrol

R. PABX kontrol

fasilitas

R. informasi berbincang

menunggu

Hall

berjalan berbincang menunggu

ATM Center mengambil uang

menunggu

Musholla

(113)

c. Deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang  Fasilitas umum

Tabel 2.4 kebutuhan ruang

Jenis Fungsi Jenis Ruang standard Kapasitas

(Orang)

Sumber

R. informasi R. informasi 2m2/org 5 NAD

Hall Hall 1.5 m2/org 300 SB

ATM Center ATM Center 1.5 m2/org 8 SB

Musholla Area Sholat 2m2/org 40 NAD

Toilet 1.5 m2/org 2 NAD

Wudhu 1.2 m2/org 10 NAD

Toilet Pria Bilik KM 1.5 m2/org 25 NAD

Urinoir 0.24 m2/org 20 NAD

Wastafel 0.3 m2/org 15 NAD

Toilet wanita Bilik KM 1.5 m2/org 25 NAD

(114)

 Fasilitas Berbelanja

jenis fungsi jenis ruang standar Kapasitas

(orang)

accessories ruang pamer 1.9m2/org 20 NAD

(115)

 Fungsi hiburan

jenis fungsi jenis ruang standar Kapasitas

(116)

 Fungsi administrasi

 Fungsi tambahan

jenis fungsi jenis ruang standar Kapasitas

(orang)

Gambar

Gambar 2.21 analisa jaringan telepon
Tabel 4.5 Program ruang
Tabel 4.6 suasana ruang
Gambar 4.22 skema transformasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang dapat disebut tempurung, yaitu apabila kulit dalam (keras) yang lemaknya (isi) sudah diambil dari bagian kulit dalam yang keras tersebut dengan tidak

Berdasarkan pengamatan di Rumah Sakit Kusta Donorojo Jepara (2015) terhadap pasien reaksi kusta maupun yang tidak mengalami reaksi kusta diperoleh data yaitu rata-rata

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan konsep, salah satu diantarnya yaitu hasil interaksi siswa

Untuk mengevaluasi input information yaitu informasi mengenai DM yang diberikan dalam program Diabetes Mellitus di Dinkes Magelang kepada masyarakat.. 1.4

Runtung Sitepu SH,M.Humdan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dr.dr Aldy Safruddin Rambe Sp.S(K) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

Berdasarkan tahapan-tahapan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg and Gall maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Penilaian dan validasi ahli

PENDAHULUAN : Pembedahan katarak menginduksi astigmatisma merupakan komplikasi yang disebabkan oleh tipe, panjang, dan lokasi insisi, penggunaan jahitan, dan jarak insisi

According to the problems that have been described above, the purpose of this research is to develop students' creativity through the application of problem based learning model