• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA

Oleh:

Nurul Indah Pratiwi NIM 4123331039

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA

Nurul Indah Pratiwi (4123331039)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi praktikum terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia dan proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study pada siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis yang berjumlah 4 kelas. Sampel penelitian adalah dua kelas yang diambil dengan teknik acak (random sampling) yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model inkuiri berbasis lesson

study terintegrasi praktikum dan kelas kontrol dibelajarkan dengan model

pembelajaran ekspositori. Instrumen penelitian adalah tes objektif dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. Data yang diperoleh dengan analisis uji t satu pihak. Hasil uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel (23,08 > 1,667), berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi praktikum berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia. Rata-rata gain hasil belajar kelas eksperimen 83,6% ± 0,076 dan kelas kontrol 38,9% ± 0,081. Kemudian proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study dapat dilihat dari rata-rata persentase keterlaksanaan indikator pembelajaran lesson study pada pertemuan pertama dan kedua yaitu sebesar 62,5 % menjadi 84,38%.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbal A’lamin Puji dan

syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan

rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lesson study Terintegrasi Praktikum Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Termokimia”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Ibu Prof.

Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dr.

Murniaty Simorangkir, MS, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan

selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.

Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh

Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang

sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah

yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar Sarjana.

Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata

Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri 1 Batang Kuis yang telah

banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya

yaitu Ayahanda Wahidin dan Ibunda Rosilawati Hutagalung, S.Pd yang berjuang

keras dalam mendidik dan menyekolahkan sehingga penulis dapat memperoleh

gelar Sarjana. Ucapan terima kasih juga kepada Kakanda saya Dina Prawita, Sigit

Wahyudi, Mhd.Agustriandi, Irham Oktauli dan seluruh keluarga besar yang telah

(5)

v

Terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat yang selalu

memberikan saya motivasi dan memberikan saran-saran yang bermanfaat Gladys

Gebriella, Hotmian Sibarani, Siti Khadijah, Khairatunnisa, Novera Sebayang,

Agustina Simorangkir, Indira Lukman, dan seluruh teman seperjuangan Kimia

Ekstensi B 2012 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga kepada teman-teman Medina Masri,

Salsabila Firdausa, Silvi Wulandika, Aria Dermawan, Nael Desnanta, Adnan

Ridho Dalimunthe, Rizky Ramadhana, Satoto Gelar Syuhada, Kakanda

Muhammad Taufik Hidayat, Agus Heriyana Sari Tambunan, Adinda Mawaddah

Rahmi Lubis, Putri Rizki Aulia, Maulida Hanim, Siti Rohana, Nurhayani, Fahri

Fadila, Fitria Wulandari, serta seluruh Kakanda dan Adinda Himpunan

Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia yang selalu memberi

dukungan kepada penulis. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada sahabat

saya semenjak duduk di bangku SMA Nidia Yana Sari, S.K.M, Kurniati Siregar,

SH, Hafni Jayanti, ST, dan Onei Wulan Pratiwi yang selalu mendukung dan

memotivasi saya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi

saya ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan sains.

Medan, Januari 2017 Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hasil Belajar 8

2.1.2. Model Pembelajaran 11

2.1.3. Lesson Study 19

2.1.4. Metode Pembelajaran 22

2.1.5. Praktikum Pada Pengajaran Kimia 22

2.1.6. Materi Pembelajaran Termokimia 25

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

(7)

vii

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Instrumen Penelitian 33

3.5. Rancangan Penelitian 36

3.6. Teknik Pengumpulan Data 36

3.7. Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 44

4.1.3. Analisis Data Penelitian 47

4.2. Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Jumlah Persentase Nilai Siswa Berdasarkan Nilai KKM 2

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 36

Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 40

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 44

Tabel 4.2. Data Hasil Postest Siswa 45

Tabel 4.3. Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians Gain 45

Tabel 4.4. Persentase Keterlaksanaan Indikator Pembelajaran

Berbasis Lesson Study Oleh Siswa 46

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretest-Postest 47

Tabel 4.6. Uji Normalitas Gain Hasil Belajar 48

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Pretest-Postest 48

Tabel 4.8. Uji Homogenitas Gain Hasil Belajar 49

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. (a) Perpindahan Energi dari Sistem ke Lingkungan

(b) Perpindahan Energi dari Lingkungan ke Sistem 25

Gambar 2.2. Proses Eksoterm dan Endoterm 27

Gambar 2.3. (a) Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm

(b) Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm 28

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 39

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 59

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 88

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi 109

Lampiran 5 Instrumen Tes Setelah Validasi 130

Lampiran 6 Kunci Jawaban Steelah Validasi 141

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 142

Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 152

Lampiran 9 Lembar Observasi 158

Lampiran 10 Tabel Validasi 160

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 161

Lampiran 12 Tabel Tingkat Kesukaran 163

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 164

Lampiran 14 Tabel Daya Beda 166

Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda 167

Lampiran 16 Tabel Reliabilitas 169

Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 170

Lampiran 18 Tabulasi Data Nilai Siswa 171

Lampiran 19 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 173

Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas 175

Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas 179

Lampiran 22 Data Gain Hasil Belajar 182

Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 185

Lampiran 24 Perhitungan Uji Gain Normalitas 186

Lampiran 25 Perhitungan Uji Gain Homogenitas 188

Lampiran 26 Pengujian Hipotesis 190

Lampiran 27 Perhitungan Persentase Gain Hasil Belajar 192

Lampiran 28 Tabel Nilai r-Product Moment 193

(11)

xi

Lampiran 30 Tabel Distribusi-F 195

Lampiran 31 Tabel Distribusi-t 198

Lampiran 32 Checklist Saat Observasi Kelas 199

(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak

anak dipaksa untuk menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami

informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan

sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar

secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2008).

Berdasarkan observasi peneliti di SMA N 1 Batang Kuis, guru khususnya

bidang studi kimia dalam materi Termokimia masih mengajar dengan metode

ceramah. Siswa hanya terfokus pada pembelajaran yang lebih ditekankan pada

metode yang banyak diwarnai dengan ceramah sehingga pembelajaran cenderung

teacher centered. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi

pengetahuan bagi siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyelidiki dan menemukan sehingga hal tersebut membuat siswa menjadi pasif

dalam proses belajar mengajar dan rendahnya hasil belajar siswa tersebut. Selain

itu, kurangnya pengaplikasian model dalam pembelajaran juga mengakibatkan

pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang tertarik dalam mempelajari

materi yang juga berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan nilai ulangan kimia materi Termokimia yang masih belum

memuaskan dengan rentang 50-60 belum mencapai batas minimal atau KKM

yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1

(13)

2

Tabel 1.1. Jumlah Persentase Nilai Siswa Berdasarkan Nilai KKM Nilai KKM

(70,00)

Tabel Pelajaran

2014/2015 2015/2016

Semester Ganjil Semester Ganjil

>70,00 35% 26,5%

70,00 8% 12,5%

<70,00 57% 61%

Sumber: Data Dokumentasi Sekolah SMA Negeri 1 Batang Kuis

Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Tobing,

2015). Metode inkuiri dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan materi

yang diberikan dapat lebih bermakna bagi siswa (Debdikbud dalam Suyanti,

2010). Pembelajaran inkuiri banyak memberikan kebaikan-kebaikan dalam bidang

pendidikan yang meningkatkan potensi intelektual siswa, memperoleh kepuasan

intelektual yang datang dari dalam diri siswa dan memperpanjang proses ingatan

(Hamdani, 2010).

Penggunaan praktikum sangat penting dalam kegiatan pembelajaran IPA

khususnya Ilmu Kimia. IPA merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris

yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian

laboratorium yang didesain sebagai miniatur alam. Selain sebagai sarana untuk

mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses IPA, kegiatan

laboratorium juga membangkitkan minat belajar dan memberikan bukti-bukti bagi

kebenaran teori atau konsep-konsep yang telah dipelajari siswa sehingga teori atau

konsep-konsep tersebut menjadi lebih bermakna pada struktur kognitif siswa

(14)

3

Roestyah (2006) mengatakan bahwa eksperimen/praktikum adalah salah

satu cara mengajar kepada siswa dan siswa melakukan percobaan tentang sesuatu

hal mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya. Dan hasil

pengamatan disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Berdasarkan pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa eksperiman adalah cara penyajian pelajaran

kepada siswa, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri mengenai suatu materi atau masalah sehingga siswa dapat mengetahui dan

mengerti tujuan pembelajaran melalui kegiatan eksperimen.

Lesson study merupakan suatu pendekatan pembinaan profesi pendidik

melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan

berdasarkan pada prinsip-prinsip kolegalitas oleh sekelompok guru (dosen) untuk

membangun sebuah komunitas belajar (learning community) (Elvinawati, 2012).

Lesson study bukan merupakan suatu strategi ataupun metode pembelajaran, tetapi

kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai strategi dan metode

pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta

permasalahan yang dihadapi guru (dosen) pada setiap proses pembelajaran.

Konsep lesson study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian

pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip

kolegial dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Ada tiga

tahapan dalam LS yaitu plan (perencanaan), do (implementasi) dan see (refleksi)

(Winarsih, 2012).

Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri ini sudah banyak yang meneliti, diantaranya oleh Nisa (2015), yang

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang diajarkan

dengan metode inkuiri berbasis praktikum rata-rata nilai berfikir kritis siswa

adalah 60,75 dan pada siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction

rata-rata nilai berfikir kritis siswa adalah 55,96. Penelitian Oktari (2013)

menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang belajar dengan model

pembelajaran inkuiri berbasis praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan hasil

belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi

(15)

4

Gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen 0,705 dan kelas kontrol 0,587.

Tobing (2015) juga menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa

menggunakan model inkuiri terbimbing dan model direct instruction dengan

media power point pada pokok bahasan hidrolisis garam. Dengan peningkatan

hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 79.9% dan kelas eksperimen II pada

kelas eksperimen sebesar 64.3%.

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,

serta perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia (Suhendry, 2013).

Dalam ilmu kimia, materi termokimia merupakan salah satu materi pokok yang

diajarkan pada kelas XI Semester Ganjil. Dimana pada materi ini siswa akan

mendalami energi yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia.

Demikian juga satuan-satuan energi, terutama energi panas, siswa diharapkan

teliti dan terampil dalam menyetarakan reaksi dengan baik menyangkut koefisien

sebelum dan sesudah reaksi.

Dengan memperhatikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran kimia,

maka model pembelajaran inkuiri berbasis Lesson study yang diintegrasikan

dengan praktikum ini dapat digunakan, sehingga pembelajaran ini diharapkan

dapat mendukung proses pembelajaran kimia yang menarik dan tidak

membosankan serta dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Dimana dalam

proses pembelajaran tersebut siswa diharapkan lebih berperan aktif dan mampu

menyampaikan pendapat-pendapat mereka.

Berdasarkan uraian diatas telah dilakukan penelitian dengan judul

”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lesson study Terintegrasi Praktikum Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termokimia”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

(16)

5

2. Pembelajaran yang dilaksanakan masih didominasi oleh guru sehingga

menyebabkan siswa menjadi pasif

3. Siswa kurang terlatih membangun sendiri pengetahuannya serta membangun

kemampuannya.

1.3. Batasan Masalah

Adapaun batasan massalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Inkuiri berbasis Lesson study

terintegrasi praktikum

2. Materi pokok bahasan adalah Termokimia

3. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester ganap SMA N 1 Batang

Kuis T.P 2016/2017.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study

terintegrasi praktikum berpengaruh terhdap peningkatan hasil belajar siswa

pada materi termokimia?

2. Bagaimana pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study terintegrasi

praktikum pada siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis

lesson study terintegrasi praktikum terhadap peningkatan hasil belajar siswa

pada materi termokimia

2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study

terintegrasi praktikum pada siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

(17)

6

1. Bagi siswa, diharapkan melatih keterampilan siswa SMA Negeri 1 Batang

Kuis untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir, menjadi motivasi

belajar dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, sebagai referensi bagi guru kimia bagaimana mendesain model

pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran Termokimia.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi

pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa

yang akan datang.

4. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan

dalam pembelajaran kimia.

5. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran inkuiri

berbasis lesson study berbasis praktikum terhadap pemahaman konsep siswa

kelas XI pada materi Termokimia.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat

suatu defenisi operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses berpikir siswa SMA

Negeri 1 Batang Kuis untuk menemukan suatu konsep berpikir secara kritis

dan analitis melalui langkah pembelajaran perumusan masalah, pengajuan

hipotesis, merencanakan pengujian hipotesis, melakukan pengujian hipotesis,

melalui eksperimen, mencatat data hasil eksperimen, mengolah data,

menganalisis data, dan membuaut kesimpulan (Sanjaya, 2008).

2. Model pembelajaran Ekspositori

Model pembelajaran ekspositori adalah model pengajaran yang menekankan

kepada proses penyampaian mateeri secara verbal dari seorang guru kepada

sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi

pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2008).

3. Lesson study adalah pendekatan pembinaan profesi pendidik melalui

(18)

7

prinsip-prinsip kolegial dan mutual learning untuk membangun komunitas

belajar. Ada tiga tahapan dalam Lesson Study yaitu plan (perencanaan), do

(implementasi) dan see (refleksi) (Winarsih, 2012).

4. Praktikum adalah cara penyajian pelajaran dalam menggunakan percobaan di

dalam pembelajarannya. Dengan melakukan eksperimen berarti siswa

melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabeel, pengamatan,

melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum.

Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi

kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri (Arsyad, 2006).

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di

sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal

(pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian (Dimyati, 2013). Hasil belajar

merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan pembelajaran

berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf

atau kata-kata amat baik, baik, sedang, kurang dan amat kurang (Arikunto,

(19)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi

praktikum berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa pada

materi termokimia dengan persentasi gain hasil belajar pada kelas eksperimen

sebesar 83,6% ± 0,076 dan kelas kontrol sebesar 38,9% ± 0,081.

2. Pelaksanaan indikator pembelajaran bebasis lesson study telah terlaksana

dengan baik, dengan rata-rata persentase keterlaksanaan indikator berbasis

lesson study pada pertemuan pertama sebesar 62,5% kemudian meningkat

pada pertemuan kedua mencapai 84,38%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti

memberi saran sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar kimia, sebaiknya guru dan calon guru dapat

menjadikan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson studyterintegrasi

praktikum sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran

yang diharapkan dapat hasil belajar kimia siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya. Hal

ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori

maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, R., Chotimah, U., (2012), Jurnla Forum Sosial, Penerapan Lesson Study

Berbasis MGMP Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru

PKn Se-Kabupaten Ogan Ilir, V(2): 3.

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2006), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dimyati, Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Asdi Mahasatya, Jakarta.

Daryanto, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gaya Media, Yogyakarta.

Djamara, S.B., Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar., Rineka Cipta,

Jakarta.

Doig, B., Groves, S., (2012), Mathematics Teacher Education and Development:

Japanese Lesson Study Teacher Professional Development trough

Communities of Inquiry, 13(1): 79.

Elvinawati, (2012), Lesson Study Pada Mata Kuliah Kimia Sekolah Sebagai

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Pembangunan Karakter

(Character Building), Skripsi, Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Elyani, I., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran dan Gelombang, Skripsi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Fajarianingtyas, D.A., (2012), Penerapan Inkuiri Terbimbing Melalui

Implementasi Lesson Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif

Siswa Kelas XI IPA-2 MAN Gondanglegi Kabupaten Malang, Skripsi,

Universitas Negeri Malang, Malang.

Hakim, L., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Huda, M., (2013), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

(21)

57

Mintania, Fesy., (2013), Penerapan Metode Inkuiri Tebimbing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah SIswa Kelas XI IPA

Semester II SMA Negeri Malang Pada Materi Pokok Koloid, Jurnal

Penelitian Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Murtiani., Fauzan, A., Wulan, R., (2012), Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika,

Penerapan Pendekatan CTL Berbasis Lesson Stuyd Dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMP Negeri Kota Padang, 1(1):4.

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Presindo,

Yogyakarta.

Oktari, A., (2013), Pengaruh Pembelajaran Inkuri Berbasis Praktikum Terhadap

Hail Belajar Siswa Pada MAteri Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan,

Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Prima, (2006), Strategi Belajar Mengajar., Rineka Cipta, Jakarta.

Rahayu, P., Mulyani, S., Miswadi, S.S., (2012), Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,

Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Lesson Study, 1

(1): 64.

Roestyah, N.K., (2012), Strategi Belajar Mengajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas

Negeri Medan, Medan.

Siska, M., Kurnia., Sunarya, Y., (2013), Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan

Kimia, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuri Pada Materi Laju Reaksi, 1(1):

1.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

(22)

58

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed,

Medan.

Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tobing, E.B., (2015), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Inkuiri Terbimbing dan Direct Instruction Dengan Media Power Point

Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam, Skripsi, Universitas Negeri

Medan, Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,

Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Gambar

Gambar 2.1. (a) Perpindahan Energi dari Sistem ke Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan konstruksi hukum Judex Fatie dalam membuktikan surat dakwaan berbentuk alternatif sebagai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan strategi peer lessons dengan media ulartangga mampu meningkatkan

[r]

iklim sesuai untuk budidaya soba pada berbagai ketinggian di Bogor dan Cianjur.. Luarannya adalah perhitungan luas potensi dari masing-masing daerah

India: Nation on the Move: An Overview of India's People, Culture, History, Economy, IT Industry, &amp; More.. The Constitution

Parwanto, NIM.: Q. Akreditasi Sekolah Dan Mutu Pendidikan: Studi Situs di SD Negeri Bulakrejo 02 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Program Pasca Sarjana

menumbuhkan inspirasi untuk berkarya seni rupa?, 3) Bagaimana mewujudkan keunikan robot humanoid ke dalam karya seni grafis? Tujuan Tugas Akhir ini adalah; 1) Menjelaskan

[r]