PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA
Oleh:
Nurul Indah Pratiwi NIM 4123331039
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LESSON STUDY TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA
Nurul Indah Pratiwi (4123331039)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi praktikum terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia dan proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study pada siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis yang berjumlah 4 kelas. Sampel penelitian adalah dua kelas yang diambil dengan teknik acak (random sampling) yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model inkuiri berbasis lesson
study terintegrasi praktikum dan kelas kontrol dibelajarkan dengan model
pembelajaran ekspositori. Instrumen penelitian adalah tes objektif dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. Data yang diperoleh dengan analisis uji t satu pihak. Hasil uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel (23,08 > 1,667), berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi praktikum berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia. Rata-rata gain hasil belajar kelas eksperimen 83,6% ± 0,076 dan kelas kontrol 38,9% ± 0,081. Kemudian proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study dapat dilihat dari rata-rata persentase keterlaksanaan indikator pembelajaran lesson study pada pertemuan pertama dan kedua yaitu sebesar 62,5 % menjadi 84,38%.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbal A’lamin Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan
rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lesson study Terintegrasi Praktikum Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Termokimia”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Ibu Prof.
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dr.
Murniaty Simorangkir, MS, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.
Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah
yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar Sarjana.
Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata
Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri 1 Batang Kuis yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
yaitu Ayahanda Wahidin dan Ibunda Rosilawati Hutagalung, S.Pd yang berjuang
keras dalam mendidik dan menyekolahkan sehingga penulis dapat memperoleh
gelar Sarjana. Ucapan terima kasih juga kepada Kakanda saya Dina Prawita, Sigit
Wahyudi, Mhd.Agustriandi, Irham Oktauli dan seluruh keluarga besar yang telah
v
Terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat yang selalu
memberikan saya motivasi dan memberikan saran-saran yang bermanfaat Gladys
Gebriella, Hotmian Sibarani, Siti Khadijah, Khairatunnisa, Novera Sebayang,
Agustina Simorangkir, Indira Lukman, dan seluruh teman seperjuangan Kimia
Ekstensi B 2012 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga kepada teman-teman Medina Masri,
Salsabila Firdausa, Silvi Wulandika, Aria Dermawan, Nael Desnanta, Adnan
Ridho Dalimunthe, Rizky Ramadhana, Satoto Gelar Syuhada, Kakanda
Muhammad Taufik Hidayat, Agus Heriyana Sari Tambunan, Adinda Mawaddah
Rahmi Lubis, Putri Rizki Aulia, Maulida Hanim, Siti Rohana, Nurhayani, Fahri
Fadila, Fitria Wulandari, serta seluruh Kakanda dan Adinda Himpunan
Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia yang selalu memberi
dukungan kepada penulis. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada sahabat
saya semenjak duduk di bangku SMA Nidia Yana Sari, S.K.M, Kurniati Siregar,
SH, Hafni Jayanti, ST, dan Onei Wulan Pratiwi yang selalu mendukung dan
memotivasi saya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi
saya ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan sains.
Medan, Januari 2017 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Hasil Belajar 8
2.1.2. Model Pembelajaran 11
2.1.3. Lesson Study 19
2.1.4. Metode Pembelajaran 22
2.1.5. Praktikum Pada Pengajaran Kimia 22
2.1.6. Materi Pembelajaran Termokimia 25
2.2. Kerangka Konseptual 30
2.3. Hipotesis Penelitian 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
vii
3.3. Variabel Penelitian 32
3.4. Instrumen Penelitian 33
3.5. Rancangan Penelitian 36
3.6. Teknik Pengumpulan Data 36
3.7. Teknik Analisis Data 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 43
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 44
4.1.3. Analisis Data Penelitian 47
4.2. Pembahasan 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Jumlah Persentase Nilai Siswa Berdasarkan Nilai KKM 2
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 36
Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 40
Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 44
Tabel 4.2. Data Hasil Postest Siswa 45
Tabel 4.3. Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians Gain 45
Tabel 4.4. Persentase Keterlaksanaan Indikator Pembelajaran
Berbasis Lesson Study Oleh Siswa 46
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretest-Postest 47
Tabel 4.6. Uji Normalitas Gain Hasil Belajar 48
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Pretest-Postest 48
Tabel 4.8. Uji Homogenitas Gain Hasil Belajar 49
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. (a) Perpindahan Energi dari Sistem ke Lingkungan
(b) Perpindahan Energi dari Lingkungan ke Sistem 25
Gambar 2.2. Proses Eksoterm dan Endoterm 27
Gambar 2.3. (a) Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm
(b) Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm 28
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 39
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 88
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi 109
Lampiran 5 Instrumen Tes Setelah Validasi 130
Lampiran 6 Kunci Jawaban Steelah Validasi 141
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 142
Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 152
Lampiran 9 Lembar Observasi 158
Lampiran 10 Tabel Validasi 160
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 161
Lampiran 12 Tabel Tingkat Kesukaran 163
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 164
Lampiran 14 Tabel Daya Beda 166
Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda 167
Lampiran 16 Tabel Reliabilitas 169
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 170
Lampiran 18 Tabulasi Data Nilai Siswa 171
Lampiran 19 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 173
Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas 175
Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas 179
Lampiran 22 Data Gain Hasil Belajar 182
Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 185
Lampiran 24 Perhitungan Uji Gain Normalitas 186
Lampiran 25 Perhitungan Uji Gain Homogenitas 188
Lampiran 26 Pengujian Hipotesis 190
Lampiran 27 Perhitungan Persentase Gain Hasil Belajar 192
Lampiran 28 Tabel Nilai r-Product Moment 193
xi
Lampiran 30 Tabel Distribusi-F 195
Lampiran 31 Tabel Distribusi-t 198
Lampiran 32 Checklist Saat Observasi Kelas 199
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak
anak dipaksa untuk menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar
secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2008).
Berdasarkan observasi peneliti di SMA N 1 Batang Kuis, guru khususnya
bidang studi kimia dalam materi Termokimia masih mengajar dengan metode
ceramah. Siswa hanya terfokus pada pembelajaran yang lebih ditekankan pada
metode yang banyak diwarnai dengan ceramah sehingga pembelajaran cenderung
teacher centered. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi
pengetahuan bagi siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyelidiki dan menemukan sehingga hal tersebut membuat siswa menjadi pasif
dalam proses belajar mengajar dan rendahnya hasil belajar siswa tersebut. Selain
itu, kurangnya pengaplikasian model dalam pembelajaran juga mengakibatkan
pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang tertarik dalam mempelajari
materi yang juga berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan nilai ulangan kimia materi Termokimia yang masih belum
memuaskan dengan rentang 50-60 belum mencapai batas minimal atau KKM
yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1
2
Tabel 1.1. Jumlah Persentase Nilai Siswa Berdasarkan Nilai KKM Nilai KKM
(70,00)
Tabel Pelajaran
2014/2015 2015/2016
Semester Ganjil Semester Ganjil
>70,00 35% 26,5%
70,00 8% 12,5%
<70,00 57% 61%
Sumber: Data Dokumentasi Sekolah SMA Negeri 1 Batang Kuis
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Tobing,
2015). Metode inkuiri dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan materi
yang diberikan dapat lebih bermakna bagi siswa (Debdikbud dalam Suyanti,
2010). Pembelajaran inkuiri banyak memberikan kebaikan-kebaikan dalam bidang
pendidikan yang meningkatkan potensi intelektual siswa, memperoleh kepuasan
intelektual yang datang dari dalam diri siswa dan memperpanjang proses ingatan
(Hamdani, 2010).
Penggunaan praktikum sangat penting dalam kegiatan pembelajaran IPA
khususnya Ilmu Kimia. IPA merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris
yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian
laboratorium yang didesain sebagai miniatur alam. Selain sebagai sarana untuk
mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses IPA, kegiatan
laboratorium juga membangkitkan minat belajar dan memberikan bukti-bukti bagi
kebenaran teori atau konsep-konsep yang telah dipelajari siswa sehingga teori atau
konsep-konsep tersebut menjadi lebih bermakna pada struktur kognitif siswa
3
Roestyah (2006) mengatakan bahwa eksperimen/praktikum adalah salah
satu cara mengajar kepada siswa dan siswa melakukan percobaan tentang sesuatu
hal mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya. Dan hasil
pengamatan disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Berdasarkan pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa eksperiman adalah cara penyajian pelajaran
kepada siswa, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri mengenai suatu materi atau masalah sehingga siswa dapat mengetahui dan
mengerti tujuan pembelajaran melalui kegiatan eksperimen.
Lesson study merupakan suatu pendekatan pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berdasarkan pada prinsip-prinsip kolegalitas oleh sekelompok guru (dosen) untuk
membangun sebuah komunitas belajar (learning community) (Elvinawati, 2012).
Lesson study bukan merupakan suatu strategi ataupun metode pembelajaran, tetapi
kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
permasalahan yang dihadapi guru (dosen) pada setiap proses pembelajaran.
Konsep lesson study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip
kolegial dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Ada tiga
tahapan dalam LS yaitu plan (perencanaan), do (implementasi) dan see (refleksi)
(Winarsih, 2012).
Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri ini sudah banyak yang meneliti, diantaranya oleh Nisa (2015), yang
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang diajarkan
dengan metode inkuiri berbasis praktikum rata-rata nilai berfikir kritis siswa
adalah 60,75 dan pada siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction
rata-rata nilai berfikir kritis siswa adalah 55,96. Penelitian Oktari (2013)
menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang belajar dengan model
pembelajaran inkuiri berbasis praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi
4
Gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen 0,705 dan kelas kontrol 0,587.
Tobing (2015) juga menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model inkuiri terbimbing dan model direct instruction dengan
media power point pada pokok bahasan hidrolisis garam. Dengan peningkatan
hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 79.9% dan kelas eksperimen II pada
kelas eksperimen sebesar 64.3%.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
serta perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia (Suhendry, 2013).
Dalam ilmu kimia, materi termokimia merupakan salah satu materi pokok yang
diajarkan pada kelas XI Semester Ganjil. Dimana pada materi ini siswa akan
mendalami energi yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia.
Demikian juga satuan-satuan energi, terutama energi panas, siswa diharapkan
teliti dan terampil dalam menyetarakan reaksi dengan baik menyangkut koefisien
sebelum dan sesudah reaksi.
Dengan memperhatikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran kimia,
maka model pembelajaran inkuiri berbasis Lesson study yang diintegrasikan
dengan praktikum ini dapat digunakan, sehingga pembelajaran ini diharapkan
dapat mendukung proses pembelajaran kimia yang menarik dan tidak
membosankan serta dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Dimana dalam
proses pembelajaran tersebut siswa diharapkan lebih berperan aktif dan mampu
menyampaikan pendapat-pendapat mereka.
Berdasarkan uraian diatas telah dilakukan penelitian dengan judul
”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lesson study Terintegrasi Praktikum Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termokimia”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
5
2. Pembelajaran yang dilaksanakan masih didominasi oleh guru sehingga
menyebabkan siswa menjadi pasif
3. Siswa kurang terlatih membangun sendiri pengetahuannya serta membangun
kemampuannya.
1.3. Batasan Masalah
Adapaun batasan massalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Inkuiri berbasis Lesson study
terintegrasi praktikum
2. Materi pokok bahasan adalah Termokimia
3. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester ganap SMA N 1 Batang
Kuis T.P 2016/2017.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study
terintegrasi praktikum berpengaruh terhdap peningkatan hasil belajar siswa
pada materi termokimia?
2. Bagaimana pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study terintegrasi
praktikum pada siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis
lesson study terintegrasi praktikum terhadap peningkatan hasil belajar siswa
pada materi termokimia
2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan indikator pembelajaran lesson study
terintegrasi praktikum pada siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
6
1. Bagi siswa, diharapkan melatih keterampilan siswa SMA Negeri 1 Batang
Kuis untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir, menjadi motivasi
belajar dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, sebagai referensi bagi guru kimia bagaimana mendesain model
pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran Termokimia.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa
yang akan datang.
4. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan
dalam pembelajaran kimia.
5. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran inkuiri
berbasis lesson study berbasis praktikum terhadap pemahaman konsep siswa
kelas XI pada materi Termokimia.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat
suatu defenisi operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses berpikir siswa SMA
Negeri 1 Batang Kuis untuk menemukan suatu konsep berpikir secara kritis
dan analitis melalui langkah pembelajaran perumusan masalah, pengajuan
hipotesis, merencanakan pengujian hipotesis, melakukan pengujian hipotesis,
melalui eksperimen, mencatat data hasil eksperimen, mengolah data,
menganalisis data, dan membuaut kesimpulan (Sanjaya, 2008).
2. Model pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori adalah model pengajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian mateeri secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2008).
3. Lesson study adalah pendekatan pembinaan profesi pendidik melalui
7
prinsip-prinsip kolegial dan mutual learning untuk membangun komunitas
belajar. Ada tiga tahapan dalam Lesson Study yaitu plan (perencanaan), do
(implementasi) dan see (refleksi) (Winarsih, 2012).
4. Praktikum adalah cara penyajian pelajaran dalam menggunakan percobaan di
dalam pembelajarannya. Dengan melakukan eksperimen berarti siswa
melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabeel, pengamatan,
melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri (Arsyad, 2006).
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di
sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal
(pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian (Dimyati, 2013). Hasil belajar
merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan pembelajaran
berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
atau kata-kata amat baik, baik, sedang, kurang dan amat kurang (Arikunto,
55 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson study terintegrasi
praktikum berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa pada
materi termokimia dengan persentasi gain hasil belajar pada kelas eksperimen
sebesar 83,6% ± 0,076 dan kelas kontrol sebesar 38,9% ± 0,081.
2. Pelaksanaan indikator pembelajaran bebasis lesson study telah terlaksana
dengan baik, dengan rata-rata persentase keterlaksanaan indikator berbasis
lesson study pada pertemuan pertama sebesar 62,5% kemudian meningkat
pada pertemuan kedua mencapai 84,38%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti
memberi saran sebagai berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar kimia, sebaiknya guru dan calon guru dapat
menjadikan model pembelajaran inkuiri berbasis lesson studyterintegrasi
praktikum sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran
yang diharapkan dapat hasil belajar kimia siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya. Hal
ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori
maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam
56
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, R., Chotimah, U., (2012), Jurnla Forum Sosial, Penerapan Lesson Study
Berbasis MGMP Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru
PKn Se-Kabupaten Ogan Ilir, V(2): 3.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2006), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dimyati, Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Asdi Mahasatya, Jakarta.
Daryanto, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gaya Media, Yogyakarta.
Djamara, S.B., Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar., Rineka Cipta,
Jakarta.
Doig, B., Groves, S., (2012), Mathematics Teacher Education and Development:
Japanese Lesson Study Teacher Professional Development trough
Communities of Inquiry, 13(1): 79.
Elvinawati, (2012), Lesson Study Pada Mata Kuliah Kimia Sekolah Sebagai
Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Pembangunan Karakter
(Character Building), Skripsi, Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Elyani, I., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran dan Gelombang, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Fajarianingtyas, D.A., (2012), Penerapan Inkuiri Terbimbing Melalui
Implementasi Lesson Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Siswa Kelas XI IPA-2 MAN Gondanglegi Kabupaten Malang, Skripsi,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Hakim, L., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Huda, M., (2013), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
57
Mintania, Fesy., (2013), Penerapan Metode Inkuiri Tebimbing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah SIswa Kelas XI IPA
Semester II SMA Negeri Malang Pada Materi Pokok Koloid, Jurnal
Penelitian Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Murtiani., Fauzan, A., Wulan, R., (2012), Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika,
Penerapan Pendekatan CTL Berbasis Lesson Stuyd Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMP Negeri Kota Padang, 1(1):4.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Presindo,
Yogyakarta.
Oktari, A., (2013), Pengaruh Pembelajaran Inkuri Berbasis Praktikum Terhadap
Hail Belajar Siswa Pada MAteri Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan,
Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
Prima, (2006), Strategi Belajar Mengajar., Rineka Cipta, Jakarta.
Rahayu, P., Mulyani, S., Miswadi, S.S., (2012), Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Lesson Study, 1
(1): 64.
Roestyah, N.K., (2012), Strategi Belajar Mengajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Siska, M., Kurnia., Sunarya, Y., (2013), Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan
Kimia, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui
Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuri Pada Materi Laju Reaksi, 1(1):
1.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
58
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed,
Medan.
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Tobing, E.B., (2015), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing dan Direct Instruction Dengan Media Power Point
Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam, Skripsi, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,
Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,