• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES POLITIK (STUDI KASUS DI KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES POLITIK (STUDI KASUS DI KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA

DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES

POLITIK (STUDI KASUS DI KECAMATAN DOLOK

BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

WINDA HANDAYANI NIM. 3111111009

FA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Winda Handayani, NIM 3111111009. “KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES POLITIK; Studi Kasus di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan masyarakat dalam dalam proses politik. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga desa di kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 16 desa dengan jumlah penduduk 39.908 jiwa dengan data pemilih tetap dan khusus tahun 2014 (Pilpres) sekitar 29.306 jiwa. Penulis mengambil 3 Nagori sebagai sampel. Dengan mempertimbangkan pemerataan pengambilan sampel maka teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purpose sampling, yaitu Nagori Dolok Ilir II yang terletak di ujung kecamatan dan berbatasan dengan kabupaten Batu Bara serta Serdang Bedagai, Nagori Padang Mainu terletak dipertengahan daerah kecamatan Dolok Batu Nanggar; dan Nagori Dolok Mainu yang terletak dekat dengan pusat kecamatan Dolok Batu Nanggar. Ketiga desa ini dianggap dapat mewakili seluruh desa yang ada di daerah tersebut, sehingga dapat ketahui bagaimana pemahaman masyarakat tentang politik dan keikutsertaan dalam proses politik di ketiga Nagori tersebut.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat pertolongan dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan proposal yang berjudul “Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa dan

Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik; Studi Kasus di Kecamatan

Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun”.

Skripsi berjudul “Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa dan

Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik; Studi Kasus di Kecamatan

Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun” disusun sebagai syarat untuk

bisa memperoleh gelar sarjana dari Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga proposal ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Teristimewa untuk kedua orang tua; Ayahanda Rasiman dan Ibunda Suriyati yang telah memotivasi dan memberikan semangat baik secara lahir maupun bathin.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom Sebagai rektor Universitas Negeri Medan dan Pembantu Rektor UNIMED beserta seluruh Staffnya.

(6)

4. Bapak Dr. Halking, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan penuh kesabaran dan kebaikannya membimbing penulis dalam penulisan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak hanya bimbingan dalam menulis saja namun dalam menghadapi tantangan hidup dalam mencapai sebuah kebaikan yang hakiki dari Allah SWT. 5. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum, Selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengarahkan penulis untuk terus semangat menjadi yang terbaik dalam mencapai harapan dan impian.

6. Bapak Gabriel Siahaan, S.H, M.Hum, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sebagai pembanding utama penulis yang telah memberikan motivasi dan arahan ketika melakukan bimbingan KRS kepada penulis untuk terus belajar dan jangan sampai terhenti sampai disini. Apapun pasti bisa dicapai selama kita terus berusaha dan berupaya untuk mendapatkannya.

7. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membantu penulis untuk bisa mengikuti aktivitas dalam upaya penyelesaian dan pengesahan skripsi ini. 8. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku pembanding utama penulis untuk

menguji skripsi yang telah dibuat.

(7)

10. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Bapak pegawai Jurusan, yang akrab dipanggil Pak John telah membantu penulis dalam melengkapi bagian administrasi dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir perkuliahan ini. Tanpa bantuannya penulis tidak mungkin bisa menyelesaikan perkuliahan ini.

12. Ibu Zaenah S.Pd selaku Camat Dolok Batu Nanggar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di wilayah kecamatan Dolok Batu Nanggar

13. Bapak Simson Tambunan, S.STP selaku sekretaris camat Dolok Batu Nanggar yang telah membantu dalam melengkapi data dan memberikan arahan dalam penulisan hasil penelitian.

14. Bapak Sucipto Pangulu Nagori Padang Mainu dan Ibu Wariati selaku Sekretaris Nagori yang membantu penulis dalam Penelitian

15. Bapak Safii Pangulu Dolok Ilir II dan Bapak Sugeng S.Pdi Pangulu Dolok Mainu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas dan melengkapi data-data tugas yang dibutuhkan.

16. Abangda Salman Abror selaku senior di Organisasi IPM Simalungun dan Ketua KPU di Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang telah membantu penulis dalam melengkapi data.

(8)

arahan dan motivasi untuk terus semangat meraih impian dan cita-cita yang tinggi sesuai yang diharapkan.

18. Yang terkasih Kakanda Irvan Satria, yang selalu memberikan semangat, motivasi, membantu dan menemani penulis dalam upaya penyelesaian laporan hasil penelitian dan skripsi

19. Adikku tercinta Nining Surya Ningsih, Silvy Irawati, dan Dini Tri Utami yang membantu dan menemani penulis dalam melakukan penelitian. 20. Abangda Ade Rahman Mahasiswa Pasca Sarjana Unimed yang telah

memberikan bantuan kepada penulis untuk merancang pembuatan proposal untuk penelitian dan hasil penelitian.

21. Rekan-rekan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera: Nurhayani, Kak Maya Puspita Ningrum (Sekretaris Umum), abangda Muhammad Arif (Ketua Umum), Awal Siddiq Ritonga, Rian Arif, dan rekan-rekan anggota yang lainnya.

22. Rekan-Rekan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Simalungun; Kak Khairiyah, S.Pd selaku ketua umum, Dedi Surahman, dan seluruh anggotanya.

(9)

24. Sahabat-sahabat terbaikku dalam berjuang menyelesaikan perkuliahan selama 8 semester ini yaitu: Diyah Wahyuni, Jainab Ritonga, Hari Ekawati, Diana, Gondo Munte, dan Candra Barus.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kebermanfaatan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

A. Pemahaman Masyarakat Desa Tentang Politik ... 8

1. Partisipasi Politik... 9

2. Komunikasi Politik ... 11

3. Rekrutmen Politik ... 15

4. Sistem Pengrekrutan Politik ... 16

5. Sosialisasi Politik ... 17

6. Perilaku Politik ... 23

7. Budaya Politik ... 24

8. Struktur Politik ... 25

B. Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik ... 36

(11)

keputusan politik ... 38

3. Keterkaitan Pemahaman Politik dengan keikutsertaan dalam proses politik ... 40

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Hipotesis ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel ... 48

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 49

1. Variabel Penelitian ... 49

2. Defenisi Operasional ... 50

D. Kisi-Kisi Penelitian ... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ... 53

F. Teknik Analisis Data... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

B. Pembahasan... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dua Bentuk Partisipasi Politik ... 10

Tabel 2. Daftar Pemilih Tetap ... 49

Tabel 3. Daftar Pemilih Tetap Kecamatan Dolok Batu Nanggar ... 56

Tabel 4. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu ... 58

Tabel 5. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Umur... 58

Tabel 6. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 59

Tabel 7. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Masyarakat ... 60

Tabel 8. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Etnis/Suku ... 61

Tabel 9. Jumlah Nagori Penduduk Dolok Ilir II ... 62

Tabel 10. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Umur... 62

Tabel 11. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 63

Tabel 12. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 63

Tabel 13. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Suku/Etnis ... 64

Tabel 14. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu ... 65

Tabel 15. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu Berdasarkan Umur... 65

Tabel 16. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 66

(13)

Suku/Etnis ... 67 Tabel 19. Kategori Jawaban Angket ... 68 Tabel 20. Variabel X Pemahaman Politik Masyarakat Desa Nagori

Padang Mainu ... 70 Tabel 21. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat dalam

Proses Politik Nagori Padang Mainu) ... 71 Tabel 22. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa

(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) Di Nagori Padang Mainu... 73 Tabel 23. Tabulasi Nilai Variabel X (Pemahaman Politik Masyarakat

Desa Nagori Dolok Ilir II) ... 75 Tabel 24. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat

dalam Proses Politik di Nagori Dolok Ilir II) ... 76 Tabel 25. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa

(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) di Nagori Dolok Ilir II ... 77 Tabel 26. Tabulasi Nilai Variabel X (Pemahaman Politik Masyarakat

Desa Nagori Dolok Mainu) ... 78 Tabel 27. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat

dalam Proses Politik di Nagori Dolok Mainu) ... 80 Tabel 28. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat desa

(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik di

Nagori Dolok Mainu ... 82 Tabel 29. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa

(X) dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) di Kecamatan Dolok Batu Nanggar... 84 Tabel 30. Interpretasi Angka Korelasi (Nilai r) ... 90

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian 2. Nota Tugas

3. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan

4. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 5. Surat Izin Penelitian Dari Lokasi Penelitian

6. Surat Laporan Bahwa Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Di Kec. DBN 7. Kartu Bimbingan Skripsi

8. Daftar Peserta Seminar

9. Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan 10. Surat Keterangan dari Perpustakaan Unimed 11. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha

pembangunan yang sebesar-besarnya dalam memenuhi tingkat kebutuhan

masyarakat diwilayah sekitarnya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah

yaitu dilakukannya pemberdayaan masyarakat desa, adalah upaya

mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan

meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, prilaku, kemampuan, kesadaran,

serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan program, kegiatan,

dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan

masyarakat desa.

Dinyatakan dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 pasal 1 ayat (1)

“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.”

Aktivitas dalam kegiatan pemerintahan di desa ini juga tidak terlepas dari

kehidupan politik yang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Perlu

(16)

(2012:12) “pada dasarnya mengkaji masyarakat yang didalamnya terdapat proses

dan pola interaksi sosial, dalam hubungannya dengan politik. Hubungan dilihat

dalam sisi saling pengaruh memengaruhi. Masyarakat sebagai realitas

eksternal-objektif akan menuntun individu dalam melakukan kegiatan politik seperti apa

saja yang boleh dipolitikkan, bagaimana melakukannya, dan dimana politik boleh

dilakukan. Tuntunan tersebut biasanya berasal dari norma, etika, adat dan hukum

yang berkembang di masyarakat”.

Berdasarkan pengamatan penulis dapat dikatakan bahwa masyarakat desa

merupakan sistem yang sangat mempengaruhi pemerintahan baik ditingkat daerah

maupun nasional. Karena mereka adalah sumber dari pemenuhan pokok bagi

kebutuhan hidupnya politik dalam suatu negara dan juga sebagai pondasi untuk

mempertahankan kearifan budaya lokal. Kondisi ini tentunya mempengaruhi

perilaku politik masyarakat desa.

Salah satu perilaku politik masyarakat desa ialah partisipasi politik. Dalam

negara demokrasi partisipasi polilik ini merupakan indikator implementasi

penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan

rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi

(Pemilu). Makin tinggi tingkat partisipasi politik mengindikasikan bahwa rakyat

mengikuti dan memahami serta melibatkan diri dalam kegiatan kenegaraan.

Sebaliknya tingkat partisipasi politik yang rendah pada umumnya

mengindikasikan bahwa rakyat kurang menaruh apresiasi atau minat terhadap

masalah atau kegiatan kenegaraan. Rendahnya tingkat partisipasi politik rakyat

(17)

Selain fakta di atas berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Bawono (2008:8) dinyatakan bahwa “partisipasi politik masyarakat

pemilih pada penyelenggaraan pemilu rendah. Mereka pada umumnya tidak

terlibat, netral dan cenderung pasif, lebih mengutamakan bekerja mencari nafkah,

sebagai simpatisan dan pengurus partai”.

Rendahnya keikutsertaan masyarakat desa dalam politik semakin

diperparah oleh keadaan politik yang tidak stabil, pemberitaan media massa yang

menyebabkan masyarakat semakin pesismis, kerena para pemimpin yang mereka

pilih justru tidak memenuhi janji-janji politik mereka.

Yang sangat dikhawatirkan adalah partisipasi masyarakat yang didasarkan

pada uang atau dikenal dengan mobilisasi politik saat dilakukannya pemilihan

umum. Biasanya dilakukan oleh aktor-aktor politik ketika masa kampanye untuk

bisa lolos menjadi tokoh pemerintahan di derahnya. Mereka cenderung untuk

mencari tokoh adat atau orang yang mampu mengalihkan pemikiran masyarakat

untuk ikut mendukung salah satu kandidat dari satu partai.

Dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan di atas, dapat dikatakan

bahwa ada masalah dalam proses politik masyarakat desa. Menurut Mahadi

(2011:8) masalah ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya munculnya paham

pragmatisme. Pragmatisme sering muncul pada masyarakat plural, yakni

keanekaragaman yang jamak terjadi di Indonesia yang ber-bhinneka tunggal ika.

Dalam masyarakat yang plural inilah pragmatisme tumbuh berkembang, sebab

dalam masyarakat seperti ini, idealisme yang kolot atau terjerumus dalam

(18)

umum. Pragmatisme politik adalah ciri khas kultur politik dalam masyarakat yang

berprinsip ‘yang penting sesuatu/program berfungsi, tak peduli caranya.’ Singkat

kata, pragmatisme adalah penolakan terhadap teori dan ideologi, dan lebih

memilih fakta dan realitas yang telah teruji.

Pemahaman politik masyarakat yang rendah disebabkan kurangnya

pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik. Padahal partai politik

merupakan ujung tombak dari pembekalan awal tentang hakikat politik kepada

masyarakat. Politik yang cenderung mereka tampakkan adalah politik praktis;

dimana mereka menjadikan partai hanya sebagai sarana untuk memperoleh

jabatan dipemerintahan.

Pada penelitian ini faktor penyebabnya difokuskan kepada rendahnya

pemahaman masyarakat desa. Sebab selama ini peningkatan pemahaman

masyarakat desa hanya sebatas kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pemberdayaan dibidang pertanian dan pengembangan keterampilan bagi wanita,

dan akhirnya hanya menyampaikan produk-produk pertanian yang diharapkan

mereka mau membeli serta menggunakannya. Sedangkan untuk peningkatan

pengetahuan politik sangat minim bahkan tidak ada. Sehingga masyarakat desa

tidak memahami pada dasarnya mereka termasuk dalam sistem politik yang

sangat mempengaruhi segala aktivitas di pemerintahan.

Pemahaman masyarakat desa tentang politik hanya sebatas pada

kegiatan-kegiatan politik yang dilakukan oleh partai politik ketika pemilihan umum dan

politik hanya dilaksanakan oleh para pemimpin pemerintahan (lembaga eksekutif,

(19)

kebutuhan untuk diri dan keluarganya. Mayoritas masyarakat desa beranggapan

bahwa politik itu kejam. Pemikiran tersebut juga dipengaruhi dari perkembangan

teknologi dan komunikasi yang sampai di wilayah pedesaan.

Televisi yang dapat dikatakan sebagai referensi utama bagi masyarakat

desa, selalu mendapatkan berita tentang pelanggaran para pemimpin pemerintahan

seperti kasus-kasus korupsi, perdebatan antar pemimpin yang tidak beretika, dan

para pemimpin yang tertidur ketika melakukan rapat sidang, dan lain-lain.

Membuat masyarakat menjadi enggan untuk mengetahui tentang politik.

Berdasarkan latar belakang masalah inilah yang mendorong penulis untuk

melakukan penelitian tentang korelasi pemahaman politik masyarakat desa

dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik; studi kasus di

Kecamatan Dolok Batu Nanggar, kabupaten Simalungun. Dengan demikian

kita dapat mengetahui hubungan antara pemahaman yang dimiliki seorang

individu tentang politik dengan kepeduliannya dalam segala aktivitas yang

berkaitan dengan pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

B. Identifikasi Masalah

Pada uraian sebelumnya penulis telah memaparkan hal-hal yang menjadi

latar belakang dalam penelitian. Untuk itu ada beberapa masalah yang

diidentifikasi, diantaranya:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang politik

2. Keikutsertaan masyarakat dalam proses politik rendah

(20)

4. Keikutsertaan masyarakat desa dalam politik masih rendah terlihat dari

banyaknya masyarakat yang golput.

5. Adanya mobilisasi politik ketika pemilu sehingga masyarakat meganggap

politik hanyalah permainan untuk mendapatkan jabatan

6. Berita tentang aktor politik dari televisi yang selalu melanggar etika politik

dan undang-undang.

7. Terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dan

keikutsertaan masyarakat dalam proses politik

8. Partisipasi politik wujud dari kedaulatan rakyat

C. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian maka yang

menjadi pembatasan masalah dari penelitian ini adalah: terdapat korelasi antara

pemahaman politik masyarakat desa dan keikutsertaan masyarakat dalam proses

politik.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: apakah

terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan

(21)

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui

apakah terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan

keikutsertaan masyarakat dalam dalam proses politik

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapaun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah khasanah pengetahuan ilmiah didalam studi ilmu politik

2. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang tingkat pemahaman

masyarakat desa terkait dengan politik.

3. Memberikan inspirasi bahwa kita wajib menjunjung tinggi etika berpolitik

khususnya bagi para aktor politik.

4. Mengetahui cara alternatif dalam meningkatkan kesadaran berpolitik bagi

masyarakat.

5. Memberikan motivasi bagi pembaca untuk terus mengembangkan

pemahaman politik yang benar kepada masyarakat desa yang berada di

pelosok.

6. Secara akademis bermanfaat untuk diajukan sebagai salah satu syarat

penyelesaian studi S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis

dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: ada korelasi yang sangat

rendah antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan

masyarakat di Kecamatan Dolok Batu Nanggar. Dengan penjelasan sebagai

berikut:

a. Dengan pemahaman yang dimiliki masyarakat tentang politik maka

masyarakat akan ikut serta atau berperan aktif dalam pelaksanaan proses

politik.

b. Terdapat pegaruh yang sangat antara pemahan politik masyarakat desa dan

keikutsertaan masyarakat dalam proses politik di kecamatan Dolok Batu

Nanggar. Hal ini dibuktikan dengan yaitu 0,197 0,138,

pada taraf signifikan 5%.

c. Korelasi antara variabel (X) yakni pemahaman politik masyarakat desa

dengan variabel (Y) yaitu keikutsertaan dalam proses politik tergolong

sangat rendah, diperoleh dari perhitungan nilai korelasi 0,197 yang

memiliki interpretasi nilai korelasi pada tingkat hubungan sangat rendah

yaitu sekitar 19 %.

d. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji “t” dan

(23)

harga pada taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha dapat

diterima yaitu terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa

dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik dan hipotesis Ho

ditolak yaitu tidak terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat

desa dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan agar kiranya:

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk sistem politik dalam

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hakikat perpolitikan yang

ada di Indonesia baik secara teori maupun implementasinya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab pada dasarnya setiap individu

memiliki tugas, fungsi, dan hak yang sama dalam politik.

2. Pengaruh pemahaman politik yang sangat rendah setidaknya menjadi

gambaran bagi partai politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

menuju Pemilihan Bupati pada tanggal 9 desember 2015.

3. Diharapkan kepada pemerintah desa untuk memberikan pemahaman dan

kesadaran kepada masyarakat bahwa pengetahuan tentang politik dan

keikutsertaannya dalam proses politik sangat berpengaruh untuk mencapai

suatu kebijakan. Tempat tinggal yang jauh dari kota bukanlah alasan untuk

menjadi masyarakat yang memiliki budaya parokhial maupun subjek,

(24)

4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui

korelasi pemahaman masyarakat tentang politik dan keikutsertaan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah. (2011). ”Dinamika Politik Pilkades di Era Otonomi Daerah”. Jurnal

Tamanpraja Vol. 1 Edisi 1 Juni 2011

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta

Bawono, M. (2008). “Persepsi dan Perilaku Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Umum Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk”, Jurnal M’Power Vol. 8. No. 8 , November 2008

Budiardjo, M. (2010). Dasar-dasar ilmu politik, cetakan keenam. Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama

Damsar. (2010).Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Predana Media

Group

_________. (2012). Pengantar Sosiologi Politik, Cetakan ke 2. Jakarta: Kencana

Predana Media Group

Darmayadi, A. (2012) “Pergerakan Mahasiswa dalam Perspektif Politik:

Partisipasi Otonom atau Mobilisasi” Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 9, No.

1

Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2014). “Manual

Kuesioner; Profil Desa dan Kelurahan Kabupaten Simalungun”.

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Fadil, M.. (2007). “Konflik Daerah sebagai Budaya Politik Masyarakat”, Jurnal

Madani Edisi II November 2007 hlm. 22-27

Gatara, Sahid. Dzulkiah Said.(2011). Sosiologi Politik, Konsep dan Dinamika

Perkembangan Kajian, cetakan ke dua. Bandung: CV. Pustaka Setia

Griadi, N. Agung, S. (2008). “Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan

Peraturan Daerah”. Kertha Patrika Vol. 33 No. 1 Januari 2008

Halking. Budi Ali Mukmin. (2014). Bahan Ajar Ilmu Politik. Medan: Universitas

Negeri Medan

_______. (2012). Bahan Ajar Sistem Politik Indonesia. Medan: Universitas

Negeri Medan

Kuswandi, A. (2010). “Membangun Gerakan Budaya Politik dalam Sistem Politik

Indonesia”, Jurnal Governance Vol 1 No. 1 November 2010. Bekasi:

(26)

Mahadi, H. (2011) . “Pragmatisme Politik: Studi Kasus Proses Rekrutmen Politik

PDI-P Pada Pilkada, Kabupaten Sleman”, Jurnal Studi Pemerintahan

volume 2 Nomor 1 Februari 2011

Maran, R. R. (2001). Pengantar Sosiologi Politik; Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Mas’oed, M & MacAndrews. C. (2008). Perbandingan Sistem Politik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Rahman, A. (2002). Sistem Politik Indonesia, cetakan ke tiga. Surabaya: Penerbit

SIC

Rush, M. Phillip Althoff. (2011). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Soebagio, H. (2008). “Implikasi Golongan Putih dalam Perspektif Pembangunan

Demokrasi di Indonesia”, Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol 12, No.

2, Desember 2008: 82-86

Setiadi, Elly M. Usman Kolip. (2013). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group

Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPKn FIS

UNIMED

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuatitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suriyadi, B. (2006). Kerangka Analisis Sistem Politik Indonesia, cetakan pertama.

Jogyakarta: IRCiSoD

_________.(2007). Sosiologi Politik; Sejarah, Definisi, dan Perkembangan

Konsep. Jogyakarta:IRCiSoD

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun. (2014). Statistik Daerah Kabupaten

Simalungun; Regional statistik of Simalungun Regency 2014

(http://simalungunkab.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=51) diakses pada 17 Januari 2015, pukul 15.25 Wib.

______________. (2014). Profil Kependudukan Kabupaten Simalungun 2013.

(27)

Komisi Pemilihan Umum. (2014). Data Pemilih Tetap Pilpres 2014

(http://data.kpu.go.id/ss89.php)diakses pada 19 Januari 2015, Pukul 12.10

Wib

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa

Wahyuningrum, D. (2013). “Hubungan antara Pemehaman Budaya Politik dengan Partisipasi Politik Siswa; Studi Korelasional di SMA At-Taqwa 02

Gambar

gambaran bagi partai politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan landasan pemikiran, fenomena yang telah dijelaskan dan hasil penelitian yang berbeda-beda, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian kembali

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq, dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pemilihan lokasi dan objek penelitian dikarenakan diperoleh data tentang ambiguitas peran dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank 9 Jambi Cabang Muara

[r]

Especially for Way WayBetung Watershed where located in Register 19 forest area is one of potential watersheds to be developed of PWS due to has function as the

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor penyebab migrasi Suku Batak Toba Asal Tapanuli Utara (Sumatera Utara) Tahun 1965-1975 ke Kelurahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parameter perairan, ditinjau dari parameter fisika antara lain suhu, kecepatan arus, kecerahan, kedalaman dan

SUSUNAN PANITIA ini merupakan UNDANGAN RESMI (berlaku sebagai undangan pada Acara Akad Nikah dan Acara Resepsi Pernikahan), maka kepada seluruh panitia tidak