KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA
DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES
POLITIK (STUDI KASUS DI KECAMATAN DOLOK
BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
WINDA HANDAYANI NIM. 3111111009
FA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Winda Handayani, NIM 3111111009. “KORELASI PEMAHAMAN POLITIK MASYARAKAT DESA DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PROSES POLITIK; Studi Kasus di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan masyarakat dalam dalam proses politik. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga desa di kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 16 desa dengan jumlah penduduk 39.908 jiwa dengan data pemilih tetap dan khusus tahun 2014 (Pilpres) sekitar 29.306 jiwa. Penulis mengambil 3 Nagori sebagai sampel. Dengan mempertimbangkan pemerataan pengambilan sampel maka teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purpose sampling, yaitu Nagori Dolok Ilir II yang terletak di ujung kecamatan dan berbatasan dengan kabupaten Batu Bara serta Serdang Bedagai, Nagori Padang Mainu terletak dipertengahan daerah kecamatan Dolok Batu Nanggar; dan Nagori Dolok Mainu yang terletak dekat dengan pusat kecamatan Dolok Batu Nanggar. Ketiga desa ini dianggap dapat mewakili seluruh desa yang ada di daerah tersebut, sehingga dapat ketahui bagaimana pemahaman masyarakat tentang politik dan keikutsertaan dalam proses politik di ketiga Nagori tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat pertolongan dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan proposal yang berjudul “Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa dan
Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik; Studi Kasus di Kecamatan
Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun”.
Skripsi berjudul “Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa dan
Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik; Studi Kasus di Kecamatan
Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun” disusun sebagai syarat untuk
bisa memperoleh gelar sarjana dari Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga proposal ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Teristimewa untuk kedua orang tua; Ayahanda Rasiman dan Ibunda Suriyati yang telah memotivasi dan memberikan semangat baik secara lahir maupun bathin.
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom Sebagai rektor Universitas Negeri Medan dan Pembantu Rektor UNIMED beserta seluruh Staffnya.
4. Bapak Dr. Halking, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan penuh kesabaran dan kebaikannya membimbing penulis dalam penulisan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak hanya bimbingan dalam menulis saja namun dalam menghadapi tantangan hidup dalam mencapai sebuah kebaikan yang hakiki dari Allah SWT. 5. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum, Selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengarahkan penulis untuk terus semangat menjadi yang terbaik dalam mencapai harapan dan impian.
6. Bapak Gabriel Siahaan, S.H, M.Hum, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sebagai pembanding utama penulis yang telah memberikan motivasi dan arahan ketika melakukan bimbingan KRS kepada penulis untuk terus belajar dan jangan sampai terhenti sampai disini. Apapun pasti bisa dicapai selama kita terus berusaha dan berupaya untuk mendapatkannya.
7. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membantu penulis untuk bisa mengikuti aktivitas dalam upaya penyelesaian dan pengesahan skripsi ini. 8. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku pembanding utama penulis untuk
menguji skripsi yang telah dibuat.
10. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak pegawai Jurusan, yang akrab dipanggil Pak John telah membantu penulis dalam melengkapi bagian administrasi dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir perkuliahan ini. Tanpa bantuannya penulis tidak mungkin bisa menyelesaikan perkuliahan ini.
12. Ibu Zaenah S.Pd selaku Camat Dolok Batu Nanggar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di wilayah kecamatan Dolok Batu Nanggar
13. Bapak Simson Tambunan, S.STP selaku sekretaris camat Dolok Batu Nanggar yang telah membantu dalam melengkapi data dan memberikan arahan dalam penulisan hasil penelitian.
14. Bapak Sucipto Pangulu Nagori Padang Mainu dan Ibu Wariati selaku Sekretaris Nagori yang membantu penulis dalam Penelitian
15. Bapak Safii Pangulu Dolok Ilir II dan Bapak Sugeng S.Pdi Pangulu Dolok Mainu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas dan melengkapi data-data tugas yang dibutuhkan.
16. Abangda Salman Abror selaku senior di Organisasi IPM Simalungun dan Ketua KPU di Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang telah membantu penulis dalam melengkapi data.
arahan dan motivasi untuk terus semangat meraih impian dan cita-cita yang tinggi sesuai yang diharapkan.
18. Yang terkasih Kakanda Irvan Satria, yang selalu memberikan semangat, motivasi, membantu dan menemani penulis dalam upaya penyelesaian laporan hasil penelitian dan skripsi
19. Adikku tercinta Nining Surya Ningsih, Silvy Irawati, dan Dini Tri Utami yang membantu dan menemani penulis dalam melakukan penelitian. 20. Abangda Ade Rahman Mahasiswa Pasca Sarjana Unimed yang telah
memberikan bantuan kepada penulis untuk merancang pembuatan proposal untuk penelitian dan hasil penelitian.
21. Rekan-rekan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera: Nurhayani, Kak Maya Puspita Ningrum (Sekretaris Umum), abangda Muhammad Arif (Ketua Umum), Awal Siddiq Ritonga, Rian Arif, dan rekan-rekan anggota yang lainnya.
22. Rekan-Rekan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Simalungun; Kak Khairiyah, S.Pd selaku ketua umum, Dedi Surahman, dan seluruh anggotanya.
24. Sahabat-sahabat terbaikku dalam berjuang menyelesaikan perkuliahan selama 8 semester ini yaitu: Diyah Wahyuni, Jainab Ritonga, Hari Ekawati, Diana, Gondo Munte, dan Candra Barus.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kebermanfaatan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2015 Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
A. Pemahaman Masyarakat Desa Tentang Politik ... 8
1. Partisipasi Politik... 9
2. Komunikasi Politik ... 11
3. Rekrutmen Politik ... 15
4. Sistem Pengrekrutan Politik ... 16
5. Sosialisasi Politik ... 17
6. Perilaku Politik ... 23
7. Budaya Politik ... 24
8. Struktur Politik ... 25
B. Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik ... 36
keputusan politik ... 38
3. Keterkaitan Pemahaman Politik dengan keikutsertaan dalam proses politik ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 41
D. Hipotesis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN ... 47
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 47
B. Populasi dan Sampel ... 48
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 49
1. Variabel Penelitian ... 49
2. Defenisi Operasional ... 50
D. Kisi-Kisi Penelitian ... 51
E. Teknik Pengumpulan Data ... 53
F. Teknik Analisis Data... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Penelitian ... 56
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 68
B. Pembahasan... 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106
A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dua Bentuk Partisipasi Politik ... 10
Tabel 2. Daftar Pemilih Tetap ... 49
Tabel 3. Daftar Pemilih Tetap Kecamatan Dolok Batu Nanggar ... 56
Tabel 4. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu ... 58
Tabel 5. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Umur... 58
Tabel 6. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 59
Tabel 7. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Masyarakat ... 60
Tabel 8. Jumlah Penduduk Nagori Padang Mainu Berdasarkan Etnis/Suku ... 61
Tabel 9. Jumlah Nagori Penduduk Dolok Ilir II ... 62
Tabel 10. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Umur... 62
Tabel 11. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 63
Tabel 12. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 63
Tabel 13. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Ilir II Berdasarkan Suku/Etnis ... 64
Tabel 14. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu ... 65
Tabel 15. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu Berdasarkan Umur... 65
Tabel 16. Jumlah Penduduk Nagori Dolok Mainu Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 66
Suku/Etnis ... 67 Tabel 19. Kategori Jawaban Angket ... 68 Tabel 20. Variabel X Pemahaman Politik Masyarakat Desa Nagori
Padang Mainu ... 70 Tabel 21. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat dalam
Proses Politik Nagori Padang Mainu) ... 71 Tabel 22. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa
(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) Di Nagori Padang Mainu... 73 Tabel 23. Tabulasi Nilai Variabel X (Pemahaman Politik Masyarakat
Desa Nagori Dolok Ilir II) ... 75 Tabel 24. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat
dalam Proses Politik di Nagori Dolok Ilir II) ... 76 Tabel 25. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa
(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) di Nagori Dolok Ilir II ... 77 Tabel 26. Tabulasi Nilai Variabel X (Pemahaman Politik Masyarakat
Desa Nagori Dolok Mainu) ... 78 Tabel 27. Tabulasi Nilai Variabel Y (Keikutsertaan Masyarakat
dalam Proses Politik di Nagori Dolok Mainu) ... 80 Tabel 28. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat desa
(X) Dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik di
Nagori Dolok Mainu ... 82 Tabel 29. Koefisien Korelasi Pemahaman Politik Masyarakat Desa
(X) dan Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Politik (Y) di Kecamatan Dolok Batu Nanggar... 84 Tabel 30. Interpretasi Angka Korelasi (Nilai r) ... 90
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Penelitian 2. Nota Tugas
3. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan
4. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 5. Surat Izin Penelitian Dari Lokasi Penelitian
6. Surat Laporan Bahwa Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Di Kec. DBN 7. Kartu Bimbingan Skripsi
8. Daftar Peserta Seminar
9. Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan 10. Surat Keterangan dari Perpustakaan Unimed 11. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha
pembangunan yang sebesar-besarnya dalam memenuhi tingkat kebutuhan
masyarakat diwilayah sekitarnya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
yaitu dilakukannya pemberdayaan masyarakat desa, adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, prilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan
masyarakat desa.
Dinyatakan dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 pasal 1 ayat (1)
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.”
Aktivitas dalam kegiatan pemerintahan di desa ini juga tidak terlepas dari
kehidupan politik yang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Perlu
(2012:12) “pada dasarnya mengkaji masyarakat yang didalamnya terdapat proses
dan pola interaksi sosial, dalam hubungannya dengan politik. Hubungan dilihat
dalam sisi saling pengaruh memengaruhi. Masyarakat sebagai realitas
eksternal-objektif akan menuntun individu dalam melakukan kegiatan politik seperti apa
saja yang boleh dipolitikkan, bagaimana melakukannya, dan dimana politik boleh
dilakukan. Tuntunan tersebut biasanya berasal dari norma, etika, adat dan hukum
yang berkembang di masyarakat”.
Berdasarkan pengamatan penulis dapat dikatakan bahwa masyarakat desa
merupakan sistem yang sangat mempengaruhi pemerintahan baik ditingkat daerah
maupun nasional. Karena mereka adalah sumber dari pemenuhan pokok bagi
kebutuhan hidupnya politik dalam suatu negara dan juga sebagai pondasi untuk
mempertahankan kearifan budaya lokal. Kondisi ini tentunya mempengaruhi
perilaku politik masyarakat desa.
Salah satu perilaku politik masyarakat desa ialah partisipasi politik. Dalam
negara demokrasi partisipasi polilik ini merupakan indikator implementasi
penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan
rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi
(Pemilu). Makin tinggi tingkat partisipasi politik mengindikasikan bahwa rakyat
mengikuti dan memahami serta melibatkan diri dalam kegiatan kenegaraan.
Sebaliknya tingkat partisipasi politik yang rendah pada umumnya
mengindikasikan bahwa rakyat kurang menaruh apresiasi atau minat terhadap
masalah atau kegiatan kenegaraan. Rendahnya tingkat partisipasi politik rakyat
Selain fakta di atas berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Bawono (2008:8) dinyatakan bahwa “partisipasi politik masyarakat
pemilih pada penyelenggaraan pemilu rendah. Mereka pada umumnya tidak
terlibat, netral dan cenderung pasif, lebih mengutamakan bekerja mencari nafkah,
sebagai simpatisan dan pengurus partai”.
Rendahnya keikutsertaan masyarakat desa dalam politik semakin
diperparah oleh keadaan politik yang tidak stabil, pemberitaan media massa yang
menyebabkan masyarakat semakin pesismis, kerena para pemimpin yang mereka
pilih justru tidak memenuhi janji-janji politik mereka.
Yang sangat dikhawatirkan adalah partisipasi masyarakat yang didasarkan
pada uang atau dikenal dengan mobilisasi politik saat dilakukannya pemilihan
umum. Biasanya dilakukan oleh aktor-aktor politik ketika masa kampanye untuk
bisa lolos menjadi tokoh pemerintahan di derahnya. Mereka cenderung untuk
mencari tokoh adat atau orang yang mampu mengalihkan pemikiran masyarakat
untuk ikut mendukung salah satu kandidat dari satu partai.
Dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan di atas, dapat dikatakan
bahwa ada masalah dalam proses politik masyarakat desa. Menurut Mahadi
(2011:8) masalah ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya munculnya paham
pragmatisme. Pragmatisme sering muncul pada masyarakat plural, yakni
keanekaragaman yang jamak terjadi di Indonesia yang ber-bhinneka tunggal ika.
Dalam masyarakat yang plural inilah pragmatisme tumbuh berkembang, sebab
dalam masyarakat seperti ini, idealisme yang kolot atau terjerumus dalam
umum. Pragmatisme politik adalah ciri khas kultur politik dalam masyarakat yang
berprinsip ‘yang penting sesuatu/program berfungsi, tak peduli caranya.’ Singkat
kata, pragmatisme adalah penolakan terhadap teori dan ideologi, dan lebih
memilih fakta dan realitas yang telah teruji.
Pemahaman politik masyarakat yang rendah disebabkan kurangnya
pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik. Padahal partai politik
merupakan ujung tombak dari pembekalan awal tentang hakikat politik kepada
masyarakat. Politik yang cenderung mereka tampakkan adalah politik praktis;
dimana mereka menjadikan partai hanya sebagai sarana untuk memperoleh
jabatan dipemerintahan.
Pada penelitian ini faktor penyebabnya difokuskan kepada rendahnya
pemahaman masyarakat desa. Sebab selama ini peningkatan pemahaman
masyarakat desa hanya sebatas kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pemberdayaan dibidang pertanian dan pengembangan keterampilan bagi wanita,
dan akhirnya hanya menyampaikan produk-produk pertanian yang diharapkan
mereka mau membeli serta menggunakannya. Sedangkan untuk peningkatan
pengetahuan politik sangat minim bahkan tidak ada. Sehingga masyarakat desa
tidak memahami pada dasarnya mereka termasuk dalam sistem politik yang
sangat mempengaruhi segala aktivitas di pemerintahan.
Pemahaman masyarakat desa tentang politik hanya sebatas pada
kegiatan-kegiatan politik yang dilakukan oleh partai politik ketika pemilihan umum dan
politik hanya dilaksanakan oleh para pemimpin pemerintahan (lembaga eksekutif,
kebutuhan untuk diri dan keluarganya. Mayoritas masyarakat desa beranggapan
bahwa politik itu kejam. Pemikiran tersebut juga dipengaruhi dari perkembangan
teknologi dan komunikasi yang sampai di wilayah pedesaan.
Televisi yang dapat dikatakan sebagai referensi utama bagi masyarakat
desa, selalu mendapatkan berita tentang pelanggaran para pemimpin pemerintahan
seperti kasus-kasus korupsi, perdebatan antar pemimpin yang tidak beretika, dan
para pemimpin yang tertidur ketika melakukan rapat sidang, dan lain-lain.
Membuat masyarakat menjadi enggan untuk mengetahui tentang politik.
Berdasarkan latar belakang masalah inilah yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian tentang korelasi pemahaman politik masyarakat desa
dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik; studi kasus di
Kecamatan Dolok Batu Nanggar, kabupaten Simalungun. Dengan demikian
kita dapat mengetahui hubungan antara pemahaman yang dimiliki seorang
individu tentang politik dengan kepeduliannya dalam segala aktivitas yang
berkaitan dengan pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
B. Identifikasi Masalah
Pada uraian sebelumnya penulis telah memaparkan hal-hal yang menjadi
latar belakang dalam penelitian. Untuk itu ada beberapa masalah yang
diidentifikasi, diantaranya:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang politik
2. Keikutsertaan masyarakat dalam proses politik rendah
4. Keikutsertaan masyarakat desa dalam politik masih rendah terlihat dari
banyaknya masyarakat yang golput.
5. Adanya mobilisasi politik ketika pemilu sehingga masyarakat meganggap
politik hanyalah permainan untuk mendapatkan jabatan
6. Berita tentang aktor politik dari televisi yang selalu melanggar etika politik
dan undang-undang.
7. Terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dan
keikutsertaan masyarakat dalam proses politik
8. Partisipasi politik wujud dari kedaulatan rakyat
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian maka yang
menjadi pembatasan masalah dari penelitian ini adalah: terdapat korelasi antara
pemahaman politik masyarakat desa dan keikutsertaan masyarakat dalam proses
politik.
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: apakah
terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui
apakah terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa dengan
keikutsertaan masyarakat dalam dalam proses politik
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapaun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah khasanah pengetahuan ilmiah didalam studi ilmu politik
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang tingkat pemahaman
masyarakat desa terkait dengan politik.
3. Memberikan inspirasi bahwa kita wajib menjunjung tinggi etika berpolitik
khususnya bagi para aktor politik.
4. Mengetahui cara alternatif dalam meningkatkan kesadaran berpolitik bagi
masyarakat.
5. Memberikan motivasi bagi pembaca untuk terus mengembangkan
pemahaman politik yang benar kepada masyarakat desa yang berada di
pelosok.
6. Secara akademis bermanfaat untuk diajukan sebagai salah satu syarat
penyelesaian studi S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: ada korelasi yang sangat
rendah antara pemahaman politik masyarakat desa dengan keikutsertaan
masyarakat di Kecamatan Dolok Batu Nanggar. Dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Dengan pemahaman yang dimiliki masyarakat tentang politik maka
masyarakat akan ikut serta atau berperan aktif dalam pelaksanaan proses
politik.
b. Terdapat pegaruh yang sangat antara pemahan politik masyarakat desa dan
keikutsertaan masyarakat dalam proses politik di kecamatan Dolok Batu
Nanggar. Hal ini dibuktikan dengan yaitu 0,197 0,138,
pada taraf signifikan 5%.
c. Korelasi antara variabel (X) yakni pemahaman politik masyarakat desa
dengan variabel (Y) yaitu keikutsertaan dalam proses politik tergolong
sangat rendah, diperoleh dari perhitungan nilai korelasi 0,197 yang
memiliki interpretasi nilai korelasi pada tingkat hubungan sangat rendah
yaitu sekitar 19 %.
d. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji “t” dan
harga pada taraf signifikan 5% maka hipotesis Ha dapat
diterima yaitu terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat desa
dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik dan hipotesis Ho
ditolak yaitu tidak terdapat korelasi antara pemahaman politik masyarakat
desa dan keikutsertaan masyarakat dalam proses politik.
B. Saran
Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan agar kiranya:
1. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk sistem politik dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hakikat perpolitikan yang
ada di Indonesia baik secara teori maupun implementasinya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab pada dasarnya setiap individu
memiliki tugas, fungsi, dan hak yang sama dalam politik.
2. Pengaruh pemahaman politik yang sangat rendah setidaknya menjadi
gambaran bagi partai politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
menuju Pemilihan Bupati pada tanggal 9 desember 2015.
3. Diharapkan kepada pemerintah desa untuk memberikan pemahaman dan
kesadaran kepada masyarakat bahwa pengetahuan tentang politik dan
keikutsertaannya dalam proses politik sangat berpengaruh untuk mencapai
suatu kebijakan. Tempat tinggal yang jauh dari kota bukanlah alasan untuk
menjadi masyarakat yang memiliki budaya parokhial maupun subjek,
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui
korelasi pemahaman masyarakat tentang politik dan keikutsertaan
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah. (2011). ”Dinamika Politik Pilkades di Era Otonomi Daerah”. Jurnal
Tamanpraja Vol. 1 Edisi 1 Juni 2011
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Bawono, M. (2008). “Persepsi dan Perilaku Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Umum Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk”, Jurnal M’Power Vol. 8. No. 8 , November 2008
Budiardjo, M. (2010). Dasar-dasar ilmu politik, cetakan keenam. Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama
Damsar. (2010).Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Predana Media
Group
_________. (2012). Pengantar Sosiologi Politik, Cetakan ke 2. Jakarta: Kencana
Predana Media Group
Darmayadi, A. (2012) “Pergerakan Mahasiswa dalam Perspektif Politik:
Partisipasi Otonom atau Mobilisasi” Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 9, No.
1
Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2014). “Manual
Kuesioner; Profil Desa dan Kelurahan Kabupaten Simalungun”.
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Fadil, M.. (2007). “Konflik Daerah sebagai Budaya Politik Masyarakat”, Jurnal
Madani Edisi II November 2007 hlm. 22-27
Gatara, Sahid. Dzulkiah Said.(2011). Sosiologi Politik, Konsep dan Dinamika
Perkembangan Kajian, cetakan ke dua. Bandung: CV. Pustaka Setia
Griadi, N. Agung, S. (2008). “Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan
Peraturan Daerah”. Kertha Patrika Vol. 33 No. 1 Januari 2008
Halking. Budi Ali Mukmin. (2014). Bahan Ajar Ilmu Politik. Medan: Universitas
Negeri Medan
_______. (2012). Bahan Ajar Sistem Politik Indonesia. Medan: Universitas
Negeri Medan
Kuswandi, A. (2010). “Membangun Gerakan Budaya Politik dalam Sistem Politik
Indonesia”, Jurnal Governance Vol 1 No. 1 November 2010. Bekasi:
Mahadi, H. (2011) . “Pragmatisme Politik: Studi Kasus Proses Rekrutmen Politik
PDI-P Pada Pilkada, Kabupaten Sleman”, Jurnal Studi Pemerintahan
volume 2 Nomor 1 Februari 2011
Maran, R. R. (2001). Pengantar Sosiologi Politik; Suatu Pemikiran dan
Penerapan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Mas’oed, M & MacAndrews. C. (2008). Perbandingan Sistem Politik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rahman, A. (2002). Sistem Politik Indonesia, cetakan ke tiga. Surabaya: Penerbit
SIC
Rush, M. Phillip Althoff. (2011). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Soebagio, H. (2008). “Implikasi Golongan Putih dalam Perspektif Pembangunan
Demokrasi di Indonesia”, Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol 12, No.
2, Desember 2008: 82-86
Setiadi, Elly M. Usman Kolip. (2013). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPKn FIS
UNIMED
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuatitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suriyadi, B. (2006). Kerangka Analisis Sistem Politik Indonesia, cetakan pertama.
Jogyakarta: IRCiSoD
_________.(2007). Sosiologi Politik; Sejarah, Definisi, dan Perkembangan
Konsep. Jogyakarta:IRCiSoD
Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun. (2014). Statistik Daerah Kabupaten
Simalungun; Regional statistik of Simalungun Regency 2014
(http://simalungunkab.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=51) diakses pada 17 Januari 2015, pukul 15.25 Wib.
______________. (2014). Profil Kependudukan Kabupaten Simalungun 2013.
Komisi Pemilihan Umum. (2014). Data Pemilih Tetap Pilpres 2014
(http://data.kpu.go.id/ss89.php)diakses pada 19 Januari 2015, Pukul 12.10
Wib
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa
Wahyuningrum, D. (2013). “Hubungan antara Pemehaman Budaya Politik dengan Partisipasi Politik Siswa; Studi Korelasional di SMA At-Taqwa 02