• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Berbasis Ict Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

SISWA KELAS VII

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh: Fitri Haryanti A410130130

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

SISWA KELAS VII Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar siswa, (2) pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian eksperimen dengan desain eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2016/2017. Sampel dari penelitian ini dua kelas yaitu Kelas VII B dan kelas VII C. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian dengan α = 5% menyimpulkan bahwa: (1) adanya pengaruh strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar siswa dengan Fobs = 5,0757 > Ftabel = 3,9886, (2) adanya pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa dengan Fobs = 3,9022 > Ftabel = 3,1381, (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa dengan Fobs = 2,5902 > Ftabel = 3,1381.

Kata kunci: Problem Based Learning berbasis ICT, Discovery Learning berbasis ICT, kemampuan komunikasi matematis, hasil belajar siswa

Abstract

The research is a conducted to know: (1) the effect of Strategy the Problem Based Learning dan Discovery Learning based ICT on student learning outcomes, (2) the effect of mathematics communication ability on student learning outcomes, (3) the interaction between learning strategy and mathematics communication ability on student learning outcomes. The research experimental type is quasi-experimental design. The population of research is all of the 7th grades students of SMP Negeri 2 Banyudono in academic years of 2016/2017. Samples of this research is class VII B and VII C. The sampling technique is cluster random sampling. The collection data technique used the method of test, questionnaire, and documentation. Technique of analyzing data used analysis of variance two different cells. The research result with α = 5% show that: (1) there are effect of Strategy the Problem Based Learning dan Discovery Learning based ICT on student learning outcomes i.e Fobs = 5,0757 > Ftable =

(6)

2

learning strategy and mathematics communication ability on student learning outcomes i.e Fobs = 2,5902 > Ftable = 3,1381.

Keywords: Problem Based Learning based ICT, Discovery Learning based ICT, mathematics communication ability, student learning outcomes

1. Pendahuluan

Di era abad ke-20 ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) semakin pesat, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Penggunaan ICT dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran memiliki keunggulan seperti tersedianya informasi secara luas, cepat, tepat serta adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses pembelajaran. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika diajarkan di setiap jenjang satuan pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Selain itu, menurut Susanto (2013: 185) matematika adalah disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Hingga saat ini matematika sering kali dianggap sebagai

mata pelajaran yang paling sulit dan membosankan. Paradigma tersebut menimbulkan kurangnya minat siswa menyukai matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar matematika siswa yang masih belum sesuai harapan.

(7)

3

Sedangkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII, hasil belajar matematika siswa pada Ulangan Tengah Semester (UTS) Semester gasal di SMP Negeri 2 Banyudono Tahun ajaran 2016/2017 dari 288 siswa diperoleh 25 persen hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 75 persen belum mencapai KKM. Berdasarkan data survey tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa tergolong masih rendah.

Permasalahan rendahnya hasil belajar tersebut, faktor penyebabnya dapat bersumber dari guru yaitu kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan,

sehingga kurang menarik perhatian siswa untuk tetap fokus pada pembelajaran. Sebagian besar guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Padahal penggunaan pembelajaran konvensional kurang memberikaan kesempatan siswa untuk mengeksplorasi materi secara mandiri dan kreatif.

Faktor penyebab lainnya dapat bersumber dari siswa berupa rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan untuk menjelaskan atau menyajikan solusi dari suatu masalah matematika yang sedang dihadapi dalam berbagai bentuk representasi seperti lisan, tertulis, gambar, tabel, diagram dan grafik. Menurut Susanto (2013: 213) komunikasi matematis adalah suatu peristiwa berdialog atau saling berhubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihkan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Hal ini berarti komunikasi matematis dalam pembelajaran dianggap penting untuk tercapainya keberhasilan belajar siswa.

Berkaitan dengan permasalahan di atas, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Penggunaan strategi pembelajaran dalam menyajikan materi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Strategi Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa selama proses pembelajaran.

(8)

4

dengan menggunakan strategi PBL berbasis ICT dan strategi PBL. Menurut Suprihati, Isnaeni, dan Wulan (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan penerapan strategi pembelajaran Discovery Learning disertai media kartu berpasangan berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan menurut Surianta (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media ICT lebih baik secara signifikan daripada prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media konvensional.

Strategi pembelajaran disertai dengan pembelajaran berbasis ICT juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam proses pembelajaran.

Strategi PBL dan DL berbasis ICT mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, membiasakan guru untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini. Dengan demikian guru sedikit demi sedikit membiasakan diri mengajar menggunakan pemanfaatan media ICT, tidak hanya mengandalkan buku saja sebagai referensi atau sumber belajar. Penggunaan strategi disertai dengan pemanfaatan ICT diharapkan siswa dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal, menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Hipotesis yang dapat diajukan berdasarkan uraian tersebut yaitu: (1) Adakah pengaruh strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar, (2) Adakah pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar, (3) Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar siswa, (2) Mengetahui kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa, (3) Mengetahui interaksi antara pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis

(9)

5 2. Metode

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok-kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2009: 77).

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Banyudono. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono yang terdiri dari tujuh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen VII B sejumlah 35 siswa dan kelas VII C sejumlah 36 siswa. Kelas eksperimen menggunakan strategi PBL berbasis ICT, sedangkan kelas kontrol mengggunakan strategi DL berbasis ICT. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelas dilakukan uji keseimbangan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak, atau dengan kata lain apakah terdapat perbedaan rata-rata.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, angket dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar dan angket kemampuan komunikasi matematis. Sebelum instrumen diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrumen diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah layak digunakan dalam penelitian ini. Pengujian yang digunakan soal dan item angket menggunakan rumus korelasi Product Moment, sedangkan uji reliabilitas soal menggunakan rumus KR-20 dan uji validitas item angket menggunakan rumus Alpha Cronbachh. Data hasil tes yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji analisis dua jalan sel tak sama.

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian diawali dengan melakukan uji keseimbangan untuk mengetahui apakah

(10)

6

dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memliki kemampuan awal yang sama.

Setelah itu kedua kelas diberikan perlakuan, pada kelas eksperimen diberi pembelajaran melalui strategi PBL berbasis ICT sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran melalui strategi DL berbasis ICT. Berdasarkan perhitungan data hasil belajar kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 94,44 dan nilai terendah 44,44. Nilai

rata-rata (mean) sebesar , median , modus serta nilai standar deviasi (SD) . Sedangkan perhitungan data hasil belajar kelas kontrol diperoleh

nilai tertinggi 88,89 dan nilai terendah 38,89. Nilai rata-rata (mean) sebesar , median

, modus , serta nilai standar deviasi (SD) .

Berdasarkan perhitungan data kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 37. Nilai rata-rata (mean) sebesar , median , modus , serta nilai standar deviasi (SD)

. Sedangkan perhitungan data kemampuan komunikasi matematis kelas kontrol

diperoleh nilai tertinggi 69 dan nilai terendah 23. Nilai rata-rata (mean) sebesar , median , modus , serta nilai standar deviasi (SD) .

Hasil belajar dan kemampuan komunikasi matematis yang telah terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil dari masing-masing kelompok Lhitung < Ltabel. Keputusan H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan

hasil uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

hasil dari masing-masing kelompok < . Keputusan H0 diterima dan dapat

disimpulkan bahwa variansi - variansi dari kedua populasi homogen.

(11)

7

Tabel 1. Rangkuman Analisis Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK Dk RK Keputusan

Strategi

Pembelajaran (A) 1 3,9886 Ho ditolak

Komunikasi

Matematis (B) 2 3,1381 Ho ditolak

Interaksi (AB) 2 3,1381 Ho diterima

Galat (G) 65 - - -

Total (T) 70 - - - -

Berdasarkan Tabel 1 hasil uji analisis variansi dua jalan sel tak sama dapat diinterpretasikan sebagai berikut.

Hipotesis pertama hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama pada taraf signifikani 5% diperoleh yaitu maka H0

ditolak dan dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai

dengan Bungel (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal senada juga didukung oleh Padmavathy (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa PBL memiliki efek dalam mengajar matematika dan meningkatkan pemahaman siswa, kemampuan untuk menggunakan konsep dalam kehidupan nyata.

Selain itu juga sesuai dengan Mahmoud (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa strategi Discovery Learning membantu merekrut kegiatan dimana siswa belajar sendiri dan menerapkan apa yang diketahui pada situasi baru, pada akhirnnya menyebabkan tercapainya pembelajaran yang efektif. Penelitian lain menurut

(12)

8

Demikian juga disampaikan Surianta (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media ICT lebih baik secara signifikan daripada prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media konvensional. Sedangkan Parvin (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak ada keraguan bahwa TI akan membawa perubahan besar dalam pendidikan. Penggunaan ICT dalam pendidikan lebih berpusat pada siswa belajar. Karena dunia yang bergerak cepat ke media digital dan informasi, peran ICT dalam pendidikan menjadi lebih penting.

Karena hipotesis terdiri dari dua faktor yaitu strategi PBL berbasis ICT dan strategi DL berbasis ICT maka tidak perlu dilakukan komparasi ganda, melainkan hanya

dengan melihat pada nilai rerata marginalnya. Berdasarkan perhitungan diperoleh rerata marginal pembelajaran melalui strategi PBL berbasis ICT = 72,505 lebih besar daripada melalui strategi DL berbasis ICT = 66,0287. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi PBL berbasis ICT lebih baik daripada strategi DL berbasis ICT. Hal ini sesuai dengan Sari, Mardiyana dan Saputro (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dari model pembelajaran Discovery Learning maupun Coorperative Learning dan model pembelajaran Discovery Learning menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dari model pembelajaran Cooperative Learning.

Pembelajaran dengan strategi PBL berbasis ICT menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan strategi DL berbasis ICT. Hal ini dikarenakan jika dalam pembelajaran DL berbasis ICT faktor kebudayaan atau kebiasaan siswa yang masih menggunakan pola pembelajaran lama dan tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan cara ini.

Sebaliknya dalam pembelajaran Problem Based Learning berbasis ICT, penggunakan masalah nyata autentik yang tidak terstruktur dan bersifat terbuka bagi

(13)

9

keakraban antara guru dengan siswa. Selain itu juga siswa akan terbiasa menghadapi masalah dan tertantang untuk menyelesaikan masalah, sehingga dapat memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman sekelompok. Akibatnya pembelajaran dengan strategi PBL berbasis ICT lebih efektif dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Rerata belajar siswa ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa peneliti sajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1 Rerata Hasil Belajar Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Hipotesis kedua hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama pada taraf signifikani 5% diperoleh yaitu maka H0 ditolak

dan dapat disimpulkan ada perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai dengan Astuti dan Leonard (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan komunikasi matematika dengan prestasi belajar matematika siswa. Demikian juga sesuai dengan Nartani, Hidayat, dan Sumiyati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan komunikasi matematika siswa. Karena tidak semua kategori pada kemampuan komunikasi matematis siswa memberikan efek yang sama terhadap hasil belajar maka perlu dilakukan uji komparasi ganda rerata antar kolom untuk mengetahui kategori kemampuan komunikasi matematis siswa manakah yang memberikan hasil belajar yang

82,6388

67,5928 67,2833

67,1308 63,8910 67,0643

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Tinggi Sedang Rendah

(14)

10

lebih baik. Berikut rangkuman hasil uji komparasi rerata antar kolom disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom

H0 Fhitung (2) Ftabel Keputusan

H0 ditolak

H0 diterima

H0 diterima

Berdasarkan Tabel 2 diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan rerata marginal hasil belajar ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis tinggi dan sedang. Rerata hasil belajar yang diperoleh dari kemampuan komunikasi kategori tinggi yaitu 74,8848 lebih besar daripada rerata hasil belajar yang diperoleh kemampuan komunikasi matematis kategori sedang yaitu 67,1738. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kategori tinggi lebih baik dibandingkan dengan kategori sedang dan rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian Jamilah (2013) yang menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematik tinggi mempunyai hasil belajar belajar matematika lebih baik daripada siswa yang

memiliki kemampuan komunikasi matematik sedang dan rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa.

Hipotesis ketiga hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama pada taraf signifikani 5% diperoleh yaitu maka H0 diterima

dan dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai dengan Swastika dkk (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model

(15)

11

Gambar 2 Profil Efek Variabel Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Komunikasi Matematis

Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa rerata hasil belajar ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berhimpitan dan tidak berpotongan . Hal ini menyatakan bahwa tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar. Meskipun demikian rerata hasil belajar kelas melalui srategi PBL berbasis ICT sebagian besar lebih tinggi dibandingkan rerata pada kelas melalui strategi DL berbasis ICT, baik pada kategori kemampuan komunikasi matematis tinggi, sedang,

maupun rendah. Selain itu Gambar 2 juga menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan komunikasi tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan

dengan hasil belajar siswa dengan kemampuan komunikasi matematis sedang maupun rendah.

4. Penutup

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Adanya pengaruh antara penggunaan strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT terhadap hasil belajar. Jika dilihat dari nilai rerata marginal hasil belajr siswa kelas eksperimen lebih besar dari rerata hasil belajar siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui strategi Problem Based Learning berbasis ICT menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Tinggi Sedang Rendah

PBL berbasis ICT

(16)

12

melalui strategi Discovery Learning berbasis ICT, (2) Adanya pengaruh antara kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar. Kemampuan komunikasi matematis kategori tinggi lebih baik daripada kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis membawa dampak terhadap hasil belajar siswa, (3) Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara strategi Problem Based Learning dan Discovery Learning berbasis ICT ditinjau dari kemampuan

komunikasi matematis siswa kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar matematika siswa.

Daftar Pustaka

Anggraini, Astuti dan Leonard. 2015. “Peran Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”. Jurnal Formatif 2(2): 102-110.

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press

Dwi, I.M., H. Arif, dan K. Sentot. 2013. “Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan

Masalah Fisika”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9: 8-17.

Hosnan, M.. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

IEA. 2011. TMISS 2011 Mathematics Achievement. Amsterdam: IEA

In’am, Akhsanul. 2017. “Learning Geometry through Discovery Learning Using a Scientific Approach”. International Journal of Instruction 10(1): 55-70.

Jamilah. 2013. “ RME dan Komunikasi Matematik Serta Hubungannya Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa”. Journal Pendidikan Informatika dan Sains 2(2): 110-117

(17)

13

Skills”. International Journal of Innovation and Scientific Research 5(2): 146-153.

Medistiara, Yulida. 2016. “Nilai Rata-Rata UN SMP Tahun 2016 Turun 3 Poin dari

Tahun Lalu”. Diakses pada 26 Desember 2015. (https://news.detik.com/ berita/3230382/nilai-rata-rata-un-smp-tahun-2016-turun-3-poin-dari-tahun-lalu)

Murtiyasa, Budi, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP UMS. Surakarta: BP-FKIP.

Nartani, Indah, Rosidah Aliim Hidayat, dan Yohana Sumiyati. 2015. ”Communication in Mathematics Contextual”. International Journal of Innovation and Research in Educational Sciences 2(1): 284-287.

Padmavathy, R.D dan Mareesh. K. 2013. “Effectiveness of Problem Based Learning In

Mathematics”. International Multidisciplinary e-Journal 2(1): 45-51.

Parvin, Shahnaj. 2013. “Integrations og ICT in Education Sector for The Advancement of the Developing Country: Some Challenges and

Recommendations-Bangladesh Perspective”. International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) 5(4): 81-92.

Sari, Berti Okta, Mardiyana dan Dewi Retno Sari Saputro. 2015. “ Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl), Discovery Learning (Dl), dan Cooperative Learning (Cl) Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa”. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 3(6): 587-598.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprihatin, Wiwi Isnaeni, dan Wulan Christijanti. 2014. “Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa pada Materi Sistem Pencernaan dengan Penerapan Strategi Pembelajaran

Discovery Learning”. Journal of Biology Education 3(3): 275-282.

Surianta, I Made. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Dan Penggunaan Media

ICT Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Smp Negeri 1 Banjarangkan”. Jurnal Ilmiah Disdikpora Kabupaten Klungkung 1(1).

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Swastika, Annisa, Mardiyana, dan Sri Subandi. 2015. “Eksperimen Model

(18)

14

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Analisis Dua Jalan Sel Tak Sama
Gambar 1 Rerata Hasil Belajar Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis
Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom
Gambar 2 Profil Efek Variabel Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Guru menyediakan cukup waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan murud Dalam menjelaskan konsep, guru hendaknya menggunakan contoh yang konkrit Isi pelajaran hendaknya diberikan

Kelemahan dalam penelitian ini antara lain: (1) jumlah konsentrasi antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme antagonis belum diketahui secara pasti untuk menekan penyakit

[r]

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Merek”

Degradasi NDF oleh isolat mumi bakteri selulolitik rayap tertingg: bila ditumbuhkan pada pakan jeramj padi clan serat sawit dibandingkan dengan pakan rurnput gajahA. Semua

Perbandingan hasil pengendalian persediaan bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk selama bulan Agustus 2005 sampai Juli 2006 dengan menggunakan metode perusahaan, metode

(1) Persyaratan ruang sempadan depan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) huruf b harus mengindahkan keserasian lansekap pada ruas jalan yang terkait

Based on the research background above, the problem of the study is “how class struggle is reflected in Harriet Beecher Stowe’s UNCLE TOM’S CABIN”.. Limitation of