• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERINTEGRASI MODEL GUIDED INQURY (GI) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI IPA DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERINTEGRASI MODEL GUIDED INQURY (GI) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI IPA DI KOTA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

MODEL

PROBLEM

BASED

LEARNING

(PBL)

TERINTEGRASI

MODEL

GAIDED

INSUIRY TG'

DENGA}I

MEDIA

BERBASIS

KOMPUTER

PAI}A PEMtsELAJARAN

ITIDROLTSIS

GARAM

UNTUK ME}I'INGKATKAIY KARAKTER DAII HASIL BELAJAR

SISWA SMA

KELAS

}il

IPA

DI KOTA MEDAI\I

Aiaju$gnOrtu&gternru{d{Persyaraun

aa{am *tenpm{cfr gehr *lagister tPenfifr$g.n rPrcgramStu.fr.Affidi4g.nKift ia

Oleh:

EVA

FADILLAIT

NIM:

8126142047

PROGRAM

PASCASARJANA

UNTYERSITAS

NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

TESIS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERINTEGRASI MODEL GAIDED INSUIRY TG' DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM

TINTT]K MEI\INGKATKAI{ KARAKTBR DAN IIASIL BELAJAR

SISWA SMA KELAS XI IPA DI KOTA MEDATI

I)isusun dan diajukan oleh:

Eva Fadillah

NIM:8126142007

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal0S Januari 2015 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Medan, 08 Januari 2015

Menyetujui Komisi Pembimbing

Pembimbing

I

Pembimbing

II

Jahro, M.Si

015 199203 2 003 NrP. 19600618 198703 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

IIIP.19600618 198703

I

002

,'& =>

lo-.,1,

Mengetahui:

Direktur Program Pascasarj ana

Medan

'2

Dr. Iis Si

(3)

TandaTangan

qr

*

1:

@

l.

LEMBAR

PERSETUJUAI\ DEWAN

PEMBIMBING

DAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER

PEI{DIDIKAI\I

KIMIA

Nama

Dr. Iis Siti Jahro, M.Si NIP. 19651015 199203 2 003 Pembimbing

I

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si NIP. 19600618 198703

I

002 Pembimbing

II

Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D NIP. 19600804 198601

I

001

Penguji

I

Dr. Mahmud, M.Sc

NIP. 19580222 198943 1 002

Penguji

II

Eddiyanto, Ph.D

NIrIP. 19670425 199403

I

0t2 Penguji

III

(4)

Pernyataan

Tidak

Melakukan Plagiat

dan

Memalsukan Data

Saya yang bertanda tangan di bawah

ini

:

Nama

Nim

Angkatan

Prodi

Judul Tesis

Eva Fadillah

8t26t42407

XXII

Pendidikan

Kimia

Penerapan

Model

Problem Based Lenrning

(PBL)

Terintegrasi

Model

Guided

Inqury

(GI)

Dengan Media

Berbasis

Komputer Pada

Pembelajaran Hidrolisis

Garanr

Untuk

Meningkatkan

Karakter

Dan

Hasil

Belaiar Siswa

SMA

Kelas

XI

IPA Di

Kota Medan

dengan

ini

menyatakan bahwa :

t.

Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain.

2.

Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya.

3.

Saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika ternyata dikemudian hari

terbukti

saya telah melakukan salah satu hal

di

atas,

maka saya bersedia dikenai sangsi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pemyataan

ini

saya buat dengan sebenarnya.

Medan,02 Januari 2015

Yang membuat pernyataan

(5)

ABSTRAK

EVA

FADILLAH

Penerapan

Model

Problem Based

Learning

(PBL)

Terintegrasi

Model

Guided

Inqary

$I)

Dengan

Media

Berbasis

Komputer

Pada Pembelajaran

Hidrolisis Garam Untuk Meningkatkan Karakter

Dan

Hasil Belajar

Siswa

SMA

Kelas

Xt

IPA Di Kota

Medan.

Tesis. Medan. 2015.

Program Studi

Pendidikan

Kimia

Program

Pascasarjana

Universitas

Negeri Medan

(LINIMED).

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

menganalisis

(i)

Perbedaan peningkatan

hasil

belajar

kimia

siswa yang mendapat model pembelajaran

Direct

Instruction

(D17.

Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi Guided

Inquirlt

(GI),

dan

Problem Based Learning

(PBL)

terintegrasi Guided

Inquiry (GD

dengan menggunakan

media

berbasis

komputer

(2)

Perbedaan

peningkatan

karakter

DBMTJ (disiplin, berpikir

kritis,

mandii,

tanggung

jawab,

juj"4

siswa

yang

mendapat model pembelajaran yang diterapkan, dan (3) Hubungan antara karakter siswa dengan hasil belajar

kimia

siswa yang mendapat model pembelajaran yang

diterapkan. Penelitian

ini

bersifat

eksperimental.

Populasi

peneiitian

adalah seluruh siswa

SMA

kelas

XI

di

kota

Medan Tahun

Ajaran

201312014. Teknik

pengambilan sampel

dengan menggunakan

Cluster

Random Sampling, yaitu

SMAN

4, SMAN 14

dan

SMAN

21

Medan masing-masing sebanyak

3

kelas.

Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar

kimia

dan lembar observasi karakter siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians

(Anova)

1 arah

(One way Anova) dengan SPSS 20

for

windows pada taraf

signifikansi u

-

0,05.

Berdasarkan hasil pengolahan

dat4

diperoleh bahwa (1) Terdapat perbedaan hasil

belajar

kimia

antara siswa yang mendapat model pembelajaran yang diterapkan.

(2) Terdapat perbedaan

nilai

karakter

DBMTJ

antara siswa yang mendapat model

pembelajaran yang diterapkan.

(3)

Terdapat hubungan

hasil

belajar dengan

nilai

karakter

DBMTJ

diantara siswa yang

mendapat

model

pembelajaran yang diterapkan.

Kata

kunci:

Problem

Based

Learning (PBL),

Guided

Inquiry

(GI)

dan

Direct

(6)

ABSTRACT

EVA

FAIIILLAH

Application

of

Model Problem

Based

Learning (PBL)

Model

Integrated Guided

inqury

(GI) With

Media

Computer

Based

Learning Hydrolysis of

Salts

In

Character

And To Improve

Student

Results

High

School Class

Xt

Science

in

Medan.

Thesis. Medan. 2015.

Clremical

Education Studies Graduate Program, State University of Medan

(IINIMED).

This

study aims

to

analyze

(i)

Diftbrences

in

chemistry learning

outcome

of

students

who got a

learning model

of

Direct

Instruction

(DI),

Problem

Based

Leaming

(PBL)

Integrated

Guided

Inquiry (Gt),

and Problem

Based Learning

(PBL)

Integrated

Guided

Inquiry

(GI)

using

a

computer-based

media

(2)

differences increase

DBMTJ

character (discipline,

critical

thinking,

independent,

responsibility.

honest) students

who

applied

learning models" and

(3)

the

relationship between

the

character

chemistry

students

with

learning outcomes

of

students

who

receive learning

model

are applied.

This

research is

experimental. The population

is all high

school students

of

class

XI

in

the cit5,

of

Medan

in

Academic

Year

201312014.

The

sampling technique

using

cluster

random sampling, namely

SMAN

4,

SMAN

14

and

SMAN

2l

Medan

respectively

of 3

classes. The research instrument

in

the

form of

test results to

learn chemistry and

observation sheet student

character.

The

data

analysis

technique used

is

the

analysis

of

variance

(ANOVA)

one direction (one

way

ANOVA) with

SPSS 20

for

windows at significance

level

u:0.05.

Based on the

results

of

data processing,

is

obtained

that

(1)

There are differences

in

learning outcomes between students who received the chemistry applied learning models.

(2) There is a difference between the value of

the

charucter

DBMTJ

students who applied learning models.

(3)

There

is

a relationship

with

the

learning outcomes

DBMTJ

character

values among

students

w-ho

applied learning

models.

Keywords:

Problem

Based

Learning

(PBL),

Guided

Inquiry

(GI)

and

Direct Instruction

(DI),

Learning Outcomes, Character.
(7)

KATA PENGANTAR

Puji

dan

Syukur penulis

ucapkan

kehadirat

Allah

SWT,

karena telah

memberikan

rahmat

dan

karunia-Nya

kepada

penulis,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan tesis yang

berjudul

"Penerapan

Model

Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Model

Guided

Inqury (GI)

Dengan

Media

Berbasis Komputer

Pada Pembelajaran

Hidrolisis

Garam

Untuk

Meningkatkan

Karakter Dan

Hasil

Belajar

Siswa

SMA

Kelas

XI

IPA

Di

Kota

Medan". disusun

untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan

Kimia

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari tesis

ini

dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak,

teristimewa penulis

sampaikan terimakasih kepada

kedua

orangtua

yang

telah

memberikan dukungan

moril

maupun

materil, yang

senantiasa mendoakan dan memotivasi penulis

untuk

menyelesaikan tesis

ini, juga

kepada seluruh anggota

keluarga penulis yang terkasih.

Pada

kesempatan

ini

penulis

mengucapkan terimakasih

yang

sedalam-dalamnya

kepada dosen

pembimbing

Ibu Dr.

Iis

Siti

Jahro,

M.Si

(Pembimbing

I)

dan

Bapak

Prof. DR.

Ramian

Silaban,

M.Si

(Pembimbing

II)

sekaligus sebagai

Ketua

Program

Studi

Pendidikan

Kimia,

yang

selalu

memberikan

bimbingan,

arahan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Drs. Manihar

Situmorang, M.Sc, Ph.D, Bapak

Dr.

Mahmud, M.Sc, dan Bapak Eddiyanto, Ph.D

selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan saran

untuk

perbaikan

serta penyempumaan tesis

ini,

dan kepada seiuruh Bapak dan

Ibu

Dosen beserta

Staf

Pegawai

Prodi

Pendidikan

Kimia

Program

Pascasarjana

TINIMED

yang

sudah banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis

ini.

Ucapan terimakasih

juga

penulis

sampaikan kepada Bapak

Kepala Dinas

Pendidikan

Kota

Medan,

Bapak/Ibu

kepala

sekolah,

Bapak/Ibu guru

kimia

serta pegawai

tata

usaha

SMAN

4,

SMAN

14 dan

SMAN

21 Medan yang telah banyak membantu penulis

dalam penelitian. Penulis

ucapkan terimakasih

buat

orang-orang

yang

penulis

kasihi dan

mengasihi

penulis,

saudara

dan

sahabat

yang telah

memberikan

semangat

dan

dukungan,

teman-teman seperjuangan mahasiswa pascasarjana
(8)

angkatan

XXII

yang memberikan doa, bantuan dan

motivasi

sehingga penulisan tesis

ini

dapat diselesaikan.

Kepada

semua

pihak

yang telah

membantu

dalam

penulisan

tesis ini,

semoga

Allah

SWT

membalas

kebaikan

yang telah

diberikan. Penulis

telah

berupaya semaksimal

mungkin dalam

menyelesaikan

tesis

ini,

namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan

baik

dari

segi isi maupun tata bahasa, untuk

itu

penulis mengharapkan saran dan

kritik

yang

bersifat

membangun

dari

pembaca

demi

kesempurnaan

tesis

ini.

Akhir

kata

penulis berharap semoga tesis

ini

dapat bermanfaat bagi mahasiswa

di

lingkungan

Program

Studi

Pendidikan

Kimia

Program

Pascasarjana

IINIMED

dalam

memperkaya khasanah

ilmu

pendidikan dan memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya khususnya dalam dunia pendidikan.

Medaru

Januari 2015

Eva

Fadillah

NIM:

8126142007
(9)

DAFTAR

ISI

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

DAFTAR

ISI

DAFTAR

TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR

LAMPIRAN

BAB.

I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

1.2

IdentifikasiMasalah

1.3

Batasan Masalah

1.4

Rumusan Masalah

1.5

Tujuan Penelitian

1.6

Manfaat Penelitian

1.7

Defenisi Operasional

BAB.

II

KAJIAN PUSTAKA

2.1

Hakikat Pembelajarun dan Hasil Belajar

2. 1.1 Pendidikan Karakter

2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran

2.1.3 Hakikat Media Pembelajaran

2.2

KerangkaKonseptual

2.3

HipotesisPenelitian

BAB.

III

METODE

PENELITIAN

3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

3.3

Desain Penelitian

3.4

ProsedurPelaksanaanPenelitian

3.5

Teknik PengumpulanData

3.6

Teknik Analisa Data

BAB.

IV

HASIL

DAN PEIVIBAI{ASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar

Kimia

dan Karakter Siswa

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

4.3

Temuan Penelitian

4.4

KeterbatasanPenelitian
(10)

BAB.

V

$MPULAIY

DAFI

SARAN

5.1

Simpulan

5.2

Saran

DAITTAII PUSTAKA

LAMPIRAN

SURAT PERITIYATAAN

SI]RAT KETERANGAN

RTVYAYAT

IIIDUP

90 90

9r

93 97

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1.

18

Nilai

Karakter dalam Pendidikan

Indonesia

14

Tabel

2.2.

Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct

Instruction)

18

Tabel

2.3.

Sintaks Model Pembelajaran

Inkuiri

Terhimbing

22

Tabel

2.4.

Sintaks Model Problem Based Learning

(PBL)

24

Tabel

2.5.

Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Guided

Inquhy

(Gl)

25

Tabel

3.1.

Desain

Penelitian

32

Tabel

4.1.

Data Hasil Belajar

Kimia

Pada Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2

dan Eksperimen

3

43

Tabel

4.2.

Data Karakter Pada Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2, Dan

Eksperimen

3

45

Tabel

4.3.

Normalitas Data Hasil Belajar

Kimia

dan Karakter Siswa

Pada Kelas Eksperimen

1

46

Tabel

4.4.

Normalitas Data Hasil Belajar

Kimia

dan Karakter Siswa

Pada Kelas Eksperimen

2

47

Tabel

4.5.

Normalitas Data Hasil Belajar

Kimia

dan Karakter Siswa

Pada Kelas Eksperimen

3

47

Tabel

4.6.

Homogenitas Varians Data Hasil Belajar

Kimia

dan

Karakter

Siswa

49

Tabel

4.7-

Data Hasil Belajar

Kimia

dan Karakter

Sisrn'a

50

Tabel

4.8.

Hasil Perhitungan Hasil Belajar

Kimia

Menggunakan

Ancova dengan

GLM

Univariate

51

Tabel

4.9.

Hasil Perhitungan Karakter

DBMTJ

Menggunakan

One LYay

Anova

52

Tabel

4.10.

Perbedaan Hasil Belajar

Kimia

Siswa Pada Kelas

Eksperimen 1, Eksperimen 2, Dan Eksperimen

3

54

Tabel

4.11.

Perbedaan Karakter

DBMTJ

Pada Kelas Eksperimen 1,

Eksperimen2,DanEksperimen

3

57

Tabel

4.12.

Deskripsi Data

Nilai

Karakter

Disiplin

Pada Kelas Ekperimen 1,

Ekspermen

2danEksperimen3

59

Tabel

4.13.

Deskripsi Data

Nilai

Karakter

Berpikir Kritis

Pada Kelas

Ekperimen 1,

Ekspermet2

danEksperimen

3

6l

Tabel

4.14.

Deskripsi Data

Nilai

Karakter

Mandiri

Pada Kelas

Ekperimen

I,

Ekspermen2 danEksperimen

3

63

Tabel

4.I5.

Deskripsi Data

Nilai

Karakter Tanggung Jawab Pada Kelas

Ekperimen

l,

Ekspermen2 dan Eksperimen

3

65

Tabel

4.i6.

Deskripsi

DataNilai

Karakter Jujur Pada Kelas Ekperimen 1,

Eksperimen2 danEksperimen

3

67

Tabel

4.17.

Hubungan Antara Hasil Belajar

Kimia

dan

Nilai

Karakter

DBMTJ

Pada Kelas Ekperimen

I

69

Tabel

4.18.

Hubungan Antara Hasil Belajar

Kimia

dan

Nilai

Karakter

DBMTJ

Pada Kelas Ekperimen

2

70

Tabel

4.19.

Hubungan Antara Hasil Belajar

Kimia

Dan

Nilai

Karakter

DBMTJ

Pada Kelas Ekperimen

3

7l

[image:11.595.64.542.106.749.2]
(12)

Tabel

4.2A.

Hubungan Antara Hasil Belajar

Kimia

Dan

Nilai

Karakler

DBMTJ

Pada Kelas Ekperimen 1, Ekspermen 2 dan

Eksperimen 3 1a

[image:12.595.65.528.101.702.2]
(13)

Gambar

Gambar Gambar Gambar Gambar

DAFTAR

GAMBAR

3.1.

Bagan

Alur

Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran model Problem Based Learning

(PBL)

Terintegrasi Intriuiri Terbimbing Guided Inquryt

{Gl)

Pada

Pelajaran

Hidrolisis

Di

SMA Kelas

XI

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Kimia

dan

Nilai

Karakter Siswa

4.1.

Histogram Karakter Hasil Belajar Sisr,r,a

4.2.

Histogram Karakter

DBMTJ

4.3.

Diagram Pelaksanaan Model Pembelajaran

PBLGI-Kow

4.4.

Diagram Pelaksanaan Model Pembelajaran

PBLGI-Kow

36 55 58 87 88

[image:13.595.68.532.105.715.2]
(14)

DAFTAR

LAMPIRAN

Lampiran

I

Silabus Mata Pelajaran

Kimia

97

Lampiran

2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

1

100

Lampiran

3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

2

1l 1

Lampiran

4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

3

125

Lampiran

5

Materi

Ajar

140

Lampiran

6

Kisi-Kisi

Instruraen

Tes

148

Lampiran

7

Soal

Instrumen

149

Lampiran

8

Lembar Observasi Untuk Mengamati

Nilai

Karakter

DBMTJ

153

Lampiran

9

Uji

Validitas lnstrumen

Tes

i56

Lampiran

10

Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen

Tes

L5l

Lampiran

11

Analisis Daya Beda Instrumen

Tes

i58

Lampiran

12

Analisis Realibilitas Instrumen

Tes

159

Lampiran

13

Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Temormalisasi

Kelas Eksperimen

I

160

Lampiran

14

Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Ternormalisasi

Kelas Eksperimen

2

164

Lampiran

15

Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Ternormalisasi

Kelas Eksperimen

3

169

Lampiran

16

Uji

Normalitas Dan Homogenitas Data Hasil Belajar

Kimia

Dan Karakter

DBI\{TJ

Sisr,va

174

Lampiran

17

Hasil

Uji

Hipotesis Gain Hasil Belajar Dan

Nilai

Karakter

DBMTJ

Dengan

Analisis

One Way Anova Menggunakan

Univariate

177

Lampiran

18

Data Hubungan Gain Dengan Karakter

DBMTJ

Kelas Eksperimen

1

184

Lampiran

19

Data Hubungan Gain Dengan Karakter

DBMTJ

Kelas Eksperimen

2

187

Lampiran

20

Data Hubungan Gain Dengan Karakter

DBMTJ

Kelas Eksperimen

3

i90

Lampiran

2l

Hasil Analisis

Nilai

Karakter

DBMTJ

Dengan Analisis

Tv,o Way Anot;a Menggunakan General Linear Model

Univariate

193
(15)

BAB

I

PBNDAHULUAN

1.1.

Latar

Belakang

Masalah

Sistem pendidikan

selama

ini

dianggap

belum berhasil

mengemban amanah

pendidikan

nasional,

yaitu

membentuk manusia Indonesia

yang

utuh,

cerdas,

dan terampil

sekaligus

bertakwa, berakhlak

mulia, tertib, dan

patuh

hukum.

Oleh

karena

itu

melalui Kurikulum

2013 dituntut bahwa

sistem

pendidikan

harus mampu

mempersiapkan

manusia Indonesia

agar

memiliki

kemampuan

hidup

sebagai

pribadi

dan

warga

negara

yang

beriman,

produktif,

kreatif, inovatif,

dan afektif

serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bemegara, danperadaban dunia (Kemendiknas, 2013).

Beberapa

tahun terakhir

ini

kurikulum

mendapat

perhatian

dalam

kebijakan nasional, untuk membuat pendidikan relevan dengan perubahan sosial.

Reformasi

kurikulum

utama berfokus pada

penyediaan peserta

didik

dengan

kemampuan

belajar

keterampilan

baru

dan pengetahuan

untuk hidup

efektif di

tengah-tengah pesatnya perkembangan

teknologi.

Reformasi

kurikulum

telah

memunculkan

berbagai

kecendrungan

kurikulum yang

memiliki

implikasi

terhadap bagaimana guru harus mengajar.

Guru sebagai fasilitator harus dapat mendorong siswa belajar, dengan cara

pemahaman

kurikulum

dan proses, memfasilitasi belajar, menggunakan beberapa

strategi

instruksional,

mengembangkan

kemampuan peserta

didik,

dan mengembangkan

kurikulum

sesuai dengan

perkembangan

teknologi.

Fakta

menunjukan bahwa

guru

harus

mendapatkan

lebih

banyak

pengetahuan dan

keterampilan untuk mengajar, memenuhi kebutuhan siswa untuk mengembangkan kemampuannya dan harus mewujudkan

karakteristik

dasar, sesuai dengan arah

perkembangan

kurikulum

dunia

(Olibie,

2Afi).

Karakter adalah atribut atau

ciri

khusus yang membentuk dan membedakan
(16)

2

internalisasi berbagai

kebajikan (virtues) yang

diyakini

dan

digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Hasan, 2010).

Secara akademis, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan

nilai,

pendidikan

budi

pekerti,

pendidikan

moral,

pendidikan w-atak, atau pendidikan

akhlak yang

tujuannya

mengembangkan

kemampuan

peserta

didik

untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang

baik,

dan mewujudkan

kebaikan tersebut

dalam

kehidupan sehari-hari

dengan

sepenuh

hati (Zuchdi, dkk., 2009).

Pada saat

ini,

disadari bahwa pendidikan karakter sama pentingnya dengan

pendidikan

penguasaan pengetahuan

dan

keterampilan penggunaan teknologi.

Oleh

sebab

itu,

pengintegrasian pendidikan

karakter

dalam

kurikulum,

silabus,

dan

proses pembelajaran merupakan kebutuhan mendesak

yang

harus

segera

direalisasikan secara nasional, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter mampu

meningkatkan

skill

dan

prestasi

belajar

mahasiswa. Prestasi

belajar

dianggap

sebagai

efek

samping

pendidikan

karakter

pada

proses

pembelajaran (Ikhu,anuddin,

20i2).

Mewujudkan tujl'ran

dari

kurikulum

pendidikan

2013, maka

harus dilakukan perubahan dalam

model

pembelajaran

di

kelas, sehingga siswa yang

selama

ini tidak aktif

dalam pembelajaran rnenjadi

aktif,

dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Model

pembelajaran yang direkomendasikan untuk

kurikulum

2013 yaitu yang sifatnya pendekatan

scientific,

diantaranya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dart Inquiry.

Penelitian Azuka telah mengungkapkan bahwa metode konvensional tidak

efektif

untuk

pembelajaran. Oleh karena

itu,

telah

terjadi

pergeseran paradigma

dari

model

pengajaran

tradisional

kearah

model belajar yang

efektif

termasuk

PBL

(Festus,2013).

Wahyuni dan

Widiarti

(2010) melakukan penelitian penerapan

model PBL

pada

pembelaiaran

praktikum

kimia

fisika. Hasil

penelitian wahyuni menunjukan atau
(17)

peningkatan dari 65on menjadi 81,2yo dan ketuntasan belajar

juga

meningkat dari

34o/o menjadi 100%.

Peneliti

lainnya,

Ajai

mengungkapkan bahrva

efektivitas belajar

siswa

yang

diajarkan menggunakan

PBL

secara

signifikan

lebih tinggi

63% daripada

menggunakan

metode konvensional.

Oleh

karena

itu,

model

PBL

ini

direkomendasikan

digunakan

untuk

meningkatkan

prestasi

siswa.

(Ajai, dkk.,2013).

Wardoyo

dkk

(2013) menemukan bahwa :

(l)

Direct

Learning merupakan

metode

yang paling

efektif

dalam

menulis

akademik

hai

ini

ditunjukkan

pada pengklasifikasian dalam

kelompok

tinggi

80,640

,

sedangkan

kelompok

rendah 66,31%o; sedangkan

Inquiry memiliki

efektivitas

yang

sama dengan Problem

Based

Learning

secara berturut-turut dapat

dilihat

pada pengklasifikasian dalam

kelompok

tinggi

67,04o/o dan 69,32%o, pada kelompok rendah 60,170A dar. 57,09o/o

(2)

kebiasaan membaca yang

tinggi

lebih

berpengaruh dalam menulis akademik,

dan (3) ada interaksi antara

Direct

Learning,

Inquiry Learning

dan Problem Based

Learning.

Penelitian Suryani

dkk

(2013)

mengenai penerapan

model

pembelajaran

inkuiri

terbimbing

pada pembelajaran

materi

koloid.

Menunjukan kemampuan

siswa dalam pengklasifikasian, dalam kelompok

tinggi,

62,5oh sangat

baik,

dan

37,5yo

baik.

Sedangkan dalam

kelompok

menengah, 20,0yo sangat

baik;

60,0%

baik,

dan

20,00

cukup. Adapun pada kelompok rendah, 22,2yo

baik,

dan 77,7yo sudah cukup. Untuk keterampilan siswa diperoleh, dalam kelompok

tinggi,

75,0o/o sangat baik, dan

25,00

baik. Dalam kelompok menengah,

26,6yobaik,4}o/obaik,

dan 33 ,3o/o cukup. Pada kelompok rendah

,

33,3o/o baik, dan 66,6oh cukup. Peneliti

lain

Wahyudi dan

Supardi

(2013)

mengungkapkan

bahwa

penerapan model

pembelajaran

inkuiri

terbimbing dengan pelatihan keterampilan proses sains dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian

selanjutnya menunjukan

bahwa

penerapan

metode inkuiri

terbimbing

dapat

meningkatkan

aktivitas belajar siswa dari

67,25%

menjadi
(18)

belajar,

juga

dapat

mengembangkan kemampuan

berpikir

kritis

siswa.

Hasil

penelitian

Jamil (2013)

mengungkapkan penerapan

inkuiri

terbimbing

dapat

meningkatkan

kemampuan

berpikir

kritis

siswa kelas

X

di

Southem

Mazar direktorat pendidikan.

Penelitian

yang

serupa

juga

menyimpuikan

bahwa

model

inkuiri

terbimbing

memiliki

dampak

yang signifikan

pada keterampilan

berpikir kritis

mahasiswa

(Azizmalayer|

dkk.,

2012).

Oleh

karena

itu

hasil

penelitian

merekomendasikan bahwa guru sains harus mengadopsi

inkuiri

terbimbing dalam

kelas

sains karena akan mendorong

baik

siswa

laki-laki

dan perempuan untuk melakukan dengan

baik

dan

mengurangi kesenjangan antara

kedua

kelompok

(lr{worgu dan Otum, 2013).

Pada

akhirnya

sesuai dengan

penelitian

Mellyzar,

model

pembelajaran

yang paling

efektif

untuk

meningkatkan

hasil

belajar

sisr,va

adalah

model pembelajaran berbasis masalah diintegrasikan dengan media komputer, dan model

pembelajaran

yang

paling efektif

untuk

meningkatkan

kreativitas

siswa adalah model

inkuiri

diintegrasikan dengan media komputer (Mellyzar, 2013).

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dikemukakan

di

atas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian

tentang

model

pembelajaran berbasis masalah (Problem

Based Learning)

dan

inkuiri

terbimbing (Guided

Inquiry).

Dengan

iudul

"Penerapan

Model

Problem Bssed

Learning (PBL)

Terintegrasi

Model

Guided

Inqary

(GI)

Dengan

Media

Berbasis

Komputer

Pada Pembelajaran

Hidrolisis Garam Untuk Meningkatkan Karakter Dan Hasil Belajar

Siswa

SMA

Kelas

XI

IPA Di

Kota

Medan".

1.2.

IdentifikasiMasalah

Berdasarkan

latar

belakang

di

atas, dapat

diidentifikasi

permasalahan sebagai

berikut

:

L

Apakah yang

menyebabkan

materi

dan

konsep-konsep

ilmu

kimia

sulit dipahami siswa ?
(19)

Apakah nilai-nilai

karakter

bangsa

yang

perlu

ditanamkan

dalam dunia pendidikan ?

Apakah

penggunaan

media dan

strategi

dalam

pembelajaran

kimia

dapat meningkatkan

nilai

karakter dan hasil belajar peserta

didik

?

Apakah

perkembangan

dunia

pendidikan

sudah

berjalan

seimbang dengan perkembangan

ilmu

pengetahuan dan

teknologi yang

sangat pesat ?

Apakah

guru

sudah

memanfaatkan

secara

maksimal

sarana

dan

prasarana yang terdapat

di

sekolah dalam menunjang proses belajar

mengajar ?

7.

Apakah

model

pembelajaran

yang

tepat

digunakan

untuk

meningkatkan

karakter peserta

didik,

disamping

menunjang

pengetahuan

kognitifnya

?

8.

Apakah model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang

bersifat konseptual seperti hidroli si s gar am ?

9.

Apakah tuntutan

kurikulum

terbaru

mengharuskan

untuk

membuat

model

pembelajaran

yang

membentuk aspek

kognitif, afektif

dan psikomotorik peserta

didik

?

10. Apakah strategi

pembelajaran berbasis masalah

terintegrasi

inkuiri

terbimbing,

efektif untuk

meningkatkan

hasil

belajar, dan

karakter

peserta

didik

?

1.3.

Batasan

Masalah

Dilihat dari

berbagai

masalah

yang muncul,

jika

peneliti

melakukan

penelitian

secara keseluruhan

maka ruang lingkupnya

terlalu

iuas.

Mengingat

keterbatasan yang terdapat pada

peneliti,

maka penelitian

ini

dibatasi pada ruang

lingkup yang dapat difangkau peneliti.

Batasan masalah dari penelitian

ini

adalah sebagai berikut :

l.

Materi

pelajaran

yang

diteliti

dalam penelitian

pengembangan

ini

adalah materi

hidrolisis

garam pada kompetensi dasar

"

menentukan

a

J.

4.

5.

6.

(20)

J.

4.

jenis

garam yang terhidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

"

pada kelas

XI

IPA SMA

semester genap tahun pelajaran 20L312014. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning

terintegrasi Guided

Inquiry,

menggunakan media berbasis komputer.

Hasil

belajar yang

dimaksud pada

penelitian

ini

adalah pada ranah

kognitif

berupa

pengetahuan

dan afektif

berupa karakter

yang

terkembang.

Karakter yang dimaksud dalam penelitian

ini

adalah karakter

disiplin,

berpikir

kritis,

mandiri, tanggung jawab, dan

jujur.

Rumusan

Masalah

Permasalahan dalam penelitian

ini

dirumuskan sebagai berikut :

1.

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang

signifikan

antara siswa

yang mendapat pembelajaran dengan model

Direcl

Instruction

(DI),

Problem

Based

Learning

(PBL)

terintegrasi

model

Guided Inquiry

(GD, Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi

model

Guided

Inquiry (GI)

dengan media berbasis komputer pada materi hidrolisis

garam?

2.

Apakah terdapat perbedaan

nilai

karakter yang

signifikan

arfiara siswa

mendapat pembelajaran

dengan

model

Direct

Instruction

(DI),

Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi

model Guided

Intluiry

(GI),

Problem

Basecl

Learning (PBL)

terintegrasi

model

Guided

Inquiry (GI)

dengan media berbasis komputer pada materi hidrolisis garam?

3.

Apakah

terdapat

hubungan

antara

nilai

karakter

yang

terkembang

dengan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model

Direct

Instruction

(DI),

Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi

model

Guided

lnquiry (GI),

Problem Based

Learning

(PBL)

terintegrasi

model Guided

Inquiry

G,

dengan

media

berbasis

komputer pada materi

hidrolisis

garam?
(21)

1.5.

Tujuan

Penelitian

Penelitian

ini memiliki

tujuan sebagai berikut :

1.

Mengetahui

hasil belajar

antara siswa yang mendapat pembelajaran

dengan model

Direct Instruction (DI),

Problem Based Learning (PBL)

terintegrasi

model

Guided

Inquiry (GI), Problem

Based

Learning

(PBL) terintegrasi model Guided

Inquiry (GI)

dengan media berbasis

komputer pada materi hidrolisis gartlm.

2.

Mengetahui

nilai

karakter siswa yang mendapat pembelaiaran dengan

model

Direct

Instruction

(DI),

Problem Based Learning

(PBL)

terintegrasi

model

Guided

Inquiry

(GI),

Problem Based

Learning (PBL) terintegrasi model Guided

Inquiry (GI)

dengan media berbasis

komputer pada materi hidrolisis garam.

3.

Menganalisis hubungan arrtara

nilai

karakter yang terkembang dengan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model

Direct

Instruction

(DI),

Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi model

Guided

Inquiry (Gl),

Problem

Based

Learning (PBL)

terintegrasi

model Guided

Inquiry

(GI)

dengan

media

berbasis

komputer

pada

materi hidrolisis garam.

Manfaat

Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian

ini

adalah sebagai berikut :

1.

Menambah

khasanah pengetahuan

dan

ilmu

terutama

tentang

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi

Guided

Inquiry

pada

materi hidrolisis

garilm dalam

meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa.

2.

Bahan

referensi

bagi

tenaga

pendidik

dalam

mengajarkan

pembelaj aran materi hidrolisis garam.

3.

Memperluas wawasan

pengetahuan

tenaga pendidik,

dan

dapat

dijadikan

sebagai

solusi

menghadapi

kendala

yang dihadapi

saat pembelaj aran berlangsung.

1.6.

(22)

1.1 Defenisi

Operasional

Dalam penelitian

ini,

digunakan istilah-istilah sebagai berikut:

1.

Problem

Based

Learning (model

pembelajaran berbasis masalah)

merupakan suatu

pendekatan pembelajaran

yang

menggunakan

masalah

dunia

nyata,

yang

menyajikan

masalah

kontekstual

bagi

siswa

sehingga

siswa belajar

berpikir

kritis

dan

mempunyai

keterampilan memecahkan masalah,

serta untuk

mengetahui pengetahuan

yang

esensial

dari materi

pelajaran. Pembelajaran

ini

melibatkan peserta

didik

dalam

proses

pembelajaran

yang

aktif,

kolaboratif, berpusat kepada siswa.

2.

Guided

Inquiry

(model pembelajaran

inkuiri terbimbing)

merupakan proses pembelajaran

untuk

memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari iawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan dengan menggunakan

kemampuan berpikir

kritis

dan logis.

Pendekatan

inkuiri

terbimbing yaitu

pendekatan

inkuiri

dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan

awal

dan mengarahkan pada suatu

diskusi. Guru

mempunyai peran

aktif

dalam

menentukan

permasalahan

dan

tahap-tahap pemecahannya.

3.

Direct

Instruction

(modei pembelajaran langsung) merupakan model

pembelajaran

yang

berpusat

pada

guru.

Secara

khusus

dirancang

untuk

menunjang

proses belajar siswa

yang

berkaitan

dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap.

4.

Hasil

belajar siswa

adalah

indikator

keberhasilan proses

belajar

mengajar. Banyak

faktor yang

mempengaruhi

hasil belajar

antara

lain :

strategi dan

model

pembelajaran yang diterapkan

oleh guru

di

kelas, media pengajaran yang digunakan guru, dan lingkungan belajar

siswa.

(23)

9

5.

Pendidikan

karakter adalah usaha

yang

disengaja

untuk

mengembangkan kebajikan, baik untuk

individu

maupun masyarakat.

Secara akademis,

pendidikan

karakter

dimaknai

sebagai pendidikan

nilai,

pendidikan

budi pekerti,

pendidikan

moral,

pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta

didik

untuk

memberikan keputusan

baik-buruk,

memelihara apa yang

baik,

dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Zuchdi, dkk., 20A9).

Media yang digunakan adalah media komputer. Penggunaan komputer adalah

untuk

menyajikan dan

menggabungkan

teks,

suara, gambar,

animasi, audio, dan

video

dengan alat bantu

(tool)

dan koneksi

(link)

sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya,

dan berkomunikasi.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ajai,

J.T., Imoko,

8.,

dan O'kwu,

8.,

(2013),

Comparison

of

the

Learning

Effectiveness

of

Problem-Based Learning

(PBL)

and Conventional Method of Teaching Algebra,

Jurnal

Of Education And Practice,

4(l)

:

13 1-1 35.

Arends, (2008). Learning to Teach. New

York: McGraw-Hill.

Arikunto, S.,

(2009), Dosar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit

PT.

Bumi

Aksara, Edisi Revisi, Jakarta.

Azizmalayeri,

K.,

Mirshah,

E.,

Sharif,

M.,

Asgari,

M.,

dan

Omidi, M.,

(2012), The impact of guided

inquiry

methods of teaching on the

critical thinking

of

high school students,

Jurnal

Of Education And

Practice,3(10)

: 42-47 . .

Barrow,

L.H.,

(2010), Encouraging

Creativity

with

Scientific

Inquiry,

Creative Education,

Jurnal Af

Education And

Practice,l: l-6.

Bassiouny,

(2008),

The

Importance

of

Charater

Education

for

Tweens

as

Consumers, Journal of Research in Character

Education,6(10)-Dahar, R.

W.

(1988), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Festus,

A.8.,

(2013), Activity-Based

Learning

Strategies

in

the

Mathematics

Classrooms,

Jurnal

Of Education And

Practice,4(13)

: 8-14.

Hamid,

H.,

dan Abbas,

M.,

(ZA1^2), Problem Based Learning

With

Cooperative

Learning

on

Performance

in

Solving

Moral

Dilemmas

Among Form

Four

Students

That

Different

Gender,

With

Order, and

Family

Size,

Jurnal

Of

Scientific And Enginering Researcft,3(8)

:

1-5.

Handayani,

S., dan

Sapir.,

(2009),

Efektifitas

Penerapan

Model

Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) dan

Pembelajaran Kooperatif

(Cooperative Learning)

Tipe

Jigsaw

untuk

Meningkatkan

Aktivitas

Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi

di

SMA

Negeri 2 Malang,

Jurnal

Pendidikan Ekonomi,

2(l)

: 38-52.

Hasan, (2010),

Pengembangan

Pendidikan Budaya

dan Karaher

Bangsa.

Kemendiknas RI.

Ikhwanuddin, (2012),Implementasi Pendidikan Karakter

Kerja

Keras Dan

Kerja

Sama Dalam Perkuliahan,

Jurnal

Pendidikan

Karakter,2(2) :

153-163.
(25)

94

Jamil,

I.,

(2013),

The

Effect

of

Using the

Directed

Inquiry

Strategy

on

the

Development

of Critical Thinking Skills

and Achievement

in

Physics

of

the

Tenth Grade

Students

in

Southern

Mazar,

Jurnal

Of

Education And

Practice, 4(27)

:

191-197 .

Joyce,

B.,

Weil, M.,

dan Calhoun,

E.

(2011), Models

of

Teaching. 6th edrtion. Boston :

Allyn

and Bacon.

Depdiknas,

(2010),

Pembinaan Pendidikan

Karakter

di

Sekolah

Menengah

Pertama; Jakarta.

Mahajan,

G.,

(2012),

Multimedia

in

Teacher Education Perceptions

and

Uses.

Jurnal

Of Education And Practice,

3(l)

: 5 - 1 3 .

Mardapi,

D.,

(2011),

Penilcian

Pendidikan

Karakter,

Artikel

http://staff.unv.ac.id/sites/default/files/tmp/Penilaian-karakter.pdf

Marsita,

R.A.,

Priatmoko, S., dan Kusuma,

E.

(2010),

Analisis

Kesulitan Belajar

Kimia

Siswa

SMA

Dalam

Memahami

Materi

Larutan Penyangga Dengan

Menggunakan

Two-Tier

Multiple

Choice Diagnostic Instrument, Jurnal

Inovasi Pendidikan

Kimia,

4(l)

:

512-520.

Mellyzar, (2013), Efehivitas Strategi

Pembelajaran Berbasis

Masalah

dan

Pembelajaran

Inkuiri

yang

Diintegrasikan Dengan

Media

Berbasis

Komputer dan Praktikum

Terhadap

Hasil Belajar

dan Kreativitas

Siswa

Pada

Pokok Bahasan

Larutan

Penyangga, Tesis, PPs Universitas Negeri

Medan, Medan.

Mulyasa, (20L3), Pengembangan dan Implementasi

Kurikulum

2013, Penerbit PT. Remaj a Rosdakarya, Bandung.

Nasution,

Y.,

(2013), Penerapan

Model pembelajaran Proiect

Based

Learning

(PBL)

Dengan

Media

Berbasis

Komputer untuk Meningkntkan Hasil

Belajar

dan

Karaher

Rasa

Ingin

Tahu Serta Karakter Menghargai Prestasi

Siswa

Pada Materi

Asam Bosa, Tesis,

PPs

Universitas

Negeri

Medan, Medan.
(26)

95

Olibie, 8.,

(2011), Emergent Global Curriculum Trends: Implications for Teachers

as

Facilitators

of

Curriculum

Change,

,Iurnal Of

Education

And

Practice, 4(5)

:

t6t-r67.

Sadiman,

A.,

(2008).

Media

Pendidikan Pengertian

Pengembangan

dan

Pemanfaatann))a.

Seri

Pustaka

Teknologi

Pendidikan

No.6

Rajawali, Jakarta.

Situmorang,

M.,

(2010), Penelitian Tindakan Kelas

gfK)

Untuk Mata Pelajaran

Kimia,

Penerbit Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudarman, (2007), Problem Based

Learning

:

Suatu

Model

Pembelajaran

Untuk

Mengembangkan

dan

Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif,

2Q) :68-73.

Suharta.,

dan

Luthan,

P.,

(2013),

Application

of

Cooperative Problem-Based

Learning Model

to

Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve

Student

Leaming

Outcomes

in

Chemistry

in

High

School,

Jurnal Of

Education And Practice, 4(25) : 55-63.

Sukamsyah,

S.,

(2011), Upaya

Peningkatan

Hasil Belajar

Dengan

Penerapan

Metode

Inkuiri

Terbimbing Tipe

A

Pada Konsep

Kalor

Siswa

Kelas

VII

SMPN 5 Seluma Jurnal

Exacta,9(l):38-aa.

Sund,

R

dan

Trowbridge,

L.

(1973),

Teaching Science

by

Inquiry

in

The

Secondary School. Ohio:

Bell

and

Howell

Company.

Suryani,

N.,

Rudibyani,

R.8.,

dan Efkar,

T.,

(2013),

Penerapan

Model

Pembelajaran

Inkuiri

Terbimbing

Dalam

Menganalisis

Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi, Jurnal Pendidikan, 1(8)

:

153-163.

Supranata, S., (2004),

Analisa

Validitas,

Reliabilitas, dan

interpretasi

hasil

tes,

PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Suyanti,

D.R.,

(2010),

Strategi

Pembelajaran

Kimia,

Penerbit

PT.

Graha

Ilmu,

Edisi Pertama, Yogyakarta.
(27)

96

Tarigan, 5., (2012), Strategi

Bclaiar

Mengajar

Kimia,

Penerbit Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto., (2009),

Mendesain

Model

Pembelaiaran

Inovatil:Progresif,

Penerbit Kencana, Jakarta

Wah1.udi,

L.E.,

dan Supardi,

I.,

(2013), Penerapan

Model

Pembelajaran

Inkuiri

Terbimbing

Pada

Pokok

Bahasan

Kalor Untuk

Melatihkan

Keterampilan Proses Sains Terhadap

Hasii

Belajar

di SMAN

1 Sumenep,

Jurnal

Inovasi

P endidikan Fisika, 2(2) : 62-65.

Wardoyo, S.M., Slamet,

Y.,

Budiyono., dan Andayani., (2013), The Effectiveness

of Direct Learning in Academic

Writing

Referred to Students Reading Habit in Indonesia,

Jurnal

Af Education And Practice, 4(24)

:

134-140.

Wahyuni, S., dan

Widiarti, N.,

(2010), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Berorientasi Chemoentrepreneurship Pada

Praktikum

Kimia

Fisika,

Jurnal

Inovasi Pendidikan

Kimia,

4(1) : 484-496.

Yuniyanti,

E.D.,

Sunarno,

W.,

dan Haryono., (2012),

Pembelajaran

Kimia

Menggunakan

Inkuiri

Terbimbing

Dengan

Media

Modul

dan

E-Leaming

Ditinjau dari

Kemampuan Pemahaman

Membaca

dan Berpikir

Abstrak, Jurnal Inovas i P endidikan Fis ika,

2Q\

:

I 12-120.

Zrchdi, D., Kuntoro,

S.A.,

Kunprasetyz,

2'

dan

Marzuki,

(2009),

Pendidikan

Karakter

dengan

Pendekatan Komprehensif

Terintegrasi

dalam

Perkuliahan

dan

Pengembangan

Kultur

Universitas,

LrNY

Press,

Gambar

Tabel 2.1. 18 Nilai Karakter dalam Pendidikan Indonesia Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Tabel 4.2A. Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia Dan Nilai KaraklerDBMTJ Pada Kelas Ekperimen 1, Ekspermen 2 dan
Gambar3.1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Pengembangan ModelPembelajaran model Problem Based Learning (PBL)Terintegrasi Intriuiri Terbimbing Guided Inquryt {Gl) Pada

Referensi

Dokumen terkait

Dan juga pada kesempatan ini penulis pun menggunakan program aplikasi tersebut untuk membuat sebuah iklan animasi sebuah produk minuman kaleng yang di kemas rapi dan di susun

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

[r]

tinggi dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada aktivitas rendah. Setelah dilakukan uji komparasi ganda antar sel pada baris yang sama, selanjutnya..

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

2015.. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP NIAT PEMBELIAN YANG DI MEDIASI OLEH CITRA MEREK PADA.. PRODUK LAPTOP

Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili