I. Pendahuluan
Bab ini memberikan latar belakang umum mengenai peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam perjuangan self-determination Timor Leste. Diuraikan konteks historis pendudukan Indonesia di Timor Timur, pelanggaran HAM yang terjadi, dan keterbatasan ruang gerak masyarakat Timor Leste. Bab ini juga menjelaskan bagaimana Gereja Katolik Roma menjadi tempat berlindung dan advokasi bagi masyarakat Timor Leste, serta perannya dalam melawan ketidakadilan dan memperjuangkan hak asasi manusia. Rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian (praktis dan akademis), serta kajian pustaka yang relevan juga dijelaskan dalam bab ini, mempersiapkan pembaca untuk memahami konteks penelitian secara menyeluruh.
1.1 Latar Belakang
Bagian ini memaparkan kondisi Timor Leste di bawah pemerintahan Orde Baru Indonesia, menonjolkan pelanggaran HAM dan penindasan terhadap masyarakat. Dirinci bagaimana Gereja Katolik Roma menjadi 'suara bagi yang tak bersuara' (voice of the voiceless), memberikan perlindungan dan advokasi bagi penduduk Timor Leste yang tertindas. Dijelaskan pula bagaimana Gereja berperan sebagai mediator antara kelompok pro-integrasi dan pro-kemerdekaan, serta bagaimana peran ini berubah seiring waktu, menjadi semakin vokal dalam memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Bagian ini merumuskan pertanyaan penelitian utama: Bagaimana peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam politik self-determination Timor Leste? Pertanyaan ini diformulasikan secara spesifik untuk membatasi ruang lingkup penelitian dan memberikan arah yang jelas bagi analisis selanjutnya. Rumusan masalah ini menjadi landasan bagi seluruh pembahasan dan analisis dalam penelitian.
1.3 Tujuan Penelitian
Bagian ini menjelaskan tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam politik self-determination masyarakat Timor Leste, mendeskripsikan peran diplomasi suave dalam konteks Gereja, dan mendeskripsikan peran diplomasi suave di luar konteks Gereja dalam perjuangan self-determination Timor Leste. Tujuan penelitian ini dijabarkan secara rinci untuk memberikan fokus yang jelas pada aspek-aspek yang akan dikaji.
1.4 Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan manfaat praktis dan akademis dari penelitian. Manfaat praktis terletak pada gambaran pengaruh dan peran diplomasi yang dilakukan Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam meraih kemerdekaan Timor Leste. Manfaat akademisnya adalah memberikan sumbangsih intelektual pada kajian dinamika hubungan internasional, khususnya peran agama dalam politik internasional. Penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut tentang peran Gereja Katolik Roma Timor Leste.
1.5 Kajian Pustaka
Bagian ini membahas penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, seperti karya Frans Sihol Siagian dan Peter Tukan tentang 'Voice of the Voiceless', serta buku 'Timor Lorosae: Perjalanan Menuju Dekolonisasi Hati Diri'. Kemudian dibahas buku 'SEARA', arsip Gereja Katolik Roma Timor Leste, dan buku Joseph Nevins 'Pembantaian Timor-Timur'. Kajian pustaka ini menunjukkan bagaimana penelitian ini berakar pada studi-studi sebelumnya namun menawarkan perspektif yang lebih spesifik mengenai peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam konteks self-determination.
1.5.2 Landasan Konsep
Bagian ini mendefinisikan konsep-konsep kunci yang digunakan dalam penelitian, seperti diplomasi, diplomasi suave, dan hak penentuan nasib sendiri (self-determination). Definisi-definisi ini didasarkan pada literatur yang relevan dan memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis data dan temuan penelitian. Penjelasan konsep diplomasi mencakup berbagai pendekatan diplomasi, termasuk multi-track diplomacy. Konsep diplomasi suave dibahas secara mendalam, sebagai landasan analisis peran Gereja dalam konteks politik internasional.
1.6 Metodologi Penelitian
Bagian ini akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, termasuk jenis penelitian (deskriptif analitik), metode pengumpulan data (wawancara, studi dokumen), dan teknik analisis data. Deskripsi metodologi ini penting untuk memastikan transparansi dan kredibilitas penelitian. Akan dijelaskan pula ruang lingkup penelitian dan asumsi dasar yang mendasari penelitian.
1.7 Sistematika Penulisan
Bagian ini memberikan gambaran umum tentang struktur dan organisasi penulisan skripsi. Dijelaskan secara singkat isi dari setiap bab, memberikan panduan bagi pembaca untuk memahami alur dan isi keseluruhan skripsi. Ini membantu pembaca untuk memahami urutan logika argumentasi dan analisis yang digunakan dalam penelitian.
II. Gambaran Umum Sejarah Masuk Gereja Katolik Roma di Timor Leste
Bab ini memberikan gambaran umum tentang sejarah Gereja Katolik Roma di Timor Leste, dimulai dari profil Gereja Universal dan posisinya dalam hubungan internasional, hingga perkembangan Gereja Katolik di Timor Leste. Diuraikan sejarah penginjilan dan pertumbuhan Kristen di Timor Leste, termasuk peran Portugal dalam penyebaran agama Katolik. Selanjutnya, dibahas peran Gereja dalam pembangunan masyarakat Timor Leste di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan percetakan. Bab ini juga membahas peran seminari dalam membentuk kader-kader Gereja dan perannya dalam konteks politik Timor Leste.
2.1 Profil Gereja Universal
Bagian ini membahas status hukum internasional Vatikan dan peran Gereja Katolik dalam hubungan internasional. Dirinci bagaimana status khusus Vatikan berpengaruh pada posisi dan perannya dalam konflik Timor Leste. Dijelaskan pula bagaimana hubungan antara Gereja Universal dan Gereja Lokal di Timor Leste terjalin, menentukan konteks intervensi Vatikan dalam konflik tersebut.
2.2 Penginjilan dan Pertumbuhan Kristen
Bagian ini menelusuri sejarah kedatangan agama Kristen di Timor Leste, mulai dari penemuan pulau Timor oleh bangsa Eropa hingga dominasi Portugal. Dirunut bagaimana agama Katolik berkembang dan menjadi agama mayoritas di Timor Leste. Diuraikan juga situasi misi di Timor Leste pada abad ke-19, menunjukkan konteks sejarah dan perkembangan agama Katolik dalam masyarakat Timor Leste.
2.3 Gereja Lokal/Katolik Roma Timor Leste
Bagian ini fokus pada peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam pembangunan masyarakat, meliputi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Dijelaskan kontribusi Gereja dalam sistem pendidikan Timor Leste, serta peran Gereja dalam bidang percetakan dan pelayanan kesehatan. Peran seminari dan evolusinya dalam konteks sosial-politik Timor Leste juga akan dibahas.
III. Soft Diplomacy Dalam Gerakan Perlawanan Dekolonisasi Politik Self Determination Timor Leste
Bab ini membahas strategi soft diplomacy yang digunakan dalam gerakan perlawanan dekolonisasi dan perjuangan self-determination Timor Leste. Diuraikan peran berbagai aktor, termasuk partai politik Timor Leste, diplomat, kaum nasionalis, dan diaspora Timor Leste dalam kampanye internasional. Diulas juga peran Resolusi Sidang Umum PBB tahun 1982 dan upaya restorasi partai politik Timor Leste. Bab ini menganalisis efektivitas berbagai strategi soft diplomacy yang digunakan dalam memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste.
3.1 Pengantar
Bagian ini memberikan pengantar singkat tentang konsep soft diplomacy dan relevansinya dalam konteks perjuangan kemerdekaan Timor Leste. Diuraikan bagaimana strategi soft diplomacy berbeda dari pendekatan hard power dan bagaimana strategi ini efektif dalam meraih dukungan internasional.
3.2 - 3.9 (Sub-bab selanjutnya)
Sub-bab ini secara rinci membahas peran partai politik Timor Leste (terutama FRETILIN), diplomat, kaum nasionalis, dan diaspora Timor Leste dalam menggalang dukungan internasional melalui soft diplomacy. Dianalisis peran Resolusi Sidang Umum PBB tahun 1982 dan upaya restorasi partai politik. Efektivitas berbagai strategi soft diplomacy yang digunakan dalam memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste dikaji secara mendalam.
IV. Peranan Gereja Katolik Roma-Timor Leste Dalam Politik Self Determination Timor Leste
Bab ini merupakan inti dari penelitian, menganalisis secara detail peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam politik self-determination Timor Leste. Diulas peran kepemimpinan para uskup, termasuk Dom José Joaquim Ribeiro, Dom Martinho da Costa Lopes, dan Dom Carlos Filipe Ximenes Belo. Diuraikan pula pengaruh kunjungan Paus Yohanes Paulus II tahun 1989 dan strategi diplomasi suave yang diterapkan Vatikan. Bab ini juga membahas isu-isu kontroversial, seperti tuduhan Gereja terlibat dalam politik, dan menganalisis bagaimana Gereja menyeimbangkan peran religius dan advokasi politiknya.
4.1 - 4.9 (Sub-bab selanjutnya)
Sub-bab ini secara rinci menganalisis peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam perjuangan self-determination, meliputi peran kepemimpinan Uskup, pengaruh kunjungan Paus, strategi diplomasi Vatikan, dan isu-isu kontroversial mengenai keterlibatan Gereja dalam politik. Peran masing-masing tokoh kunci Gereja dikaji secara mendalam, beserta strategi dan dampak tindakan mereka terhadap perjuangan kemerdekaan Timor Leste. Analisis ini menonjolkan bagaimana Gereja menyeimbangkan peran religius dan advokasi politiknya dalam konteks yang kompleks.
V. Penutup
Bab ini menyimpulkan temuan penelitian dan mendiskusikan implikasinya. Disajikan kesimpulan utama mengenai peran Gereja Katolik Roma Timor Leste dalam perjuangan self-determination. Diuraikan juga saran dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, memberikan arahan bagi penelitian di masa mendatang yang ingin lebih mendalami aspek-aspek spesifik dari topik ini.
5.1 Kesimpulan
Bagian ini merangkum temuan utama penelitian, menjawab rumusan masalah yang diajukan di bab pendahuluan. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis data dan pembahasan di bab-bab sebelumnya. Kesimpulan haruslah ringkas, padat, dan jelas, menunjukkan hasil penelitian secara ringkas.
5.2 Temuan dan Diskusi Lanjutan
Bagian ini mendiskusikan implikasi dari temuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut. Diskusi ini membahas keterbatasan penelitian dan area yang perlu dikaji lebih mendalam. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat berfokus pada aspek-aspek yang belum tercakup dalam penelitian ini atau menawarkan perspektif yang berbeda.