• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NEOKONSERVATIF DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA TERKAIT KONFLIK ISRAEL -PALESTINA (Perbandingan pengaruh Neokonservatif pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NEOKONSERVATIF DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA TERKAIT KONFLIK ISRAEL -PALESTINA (Perbandingan pengaruh Neokonservatif pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Neokonservatif merupakan suatu gerakan politik yang awalnya berpaham liberal dan kemudian beralih menuju paham konservatif. Maka kelompok yang berganti paham ini bisa di sebut sebagai konservatif baru atau yang lebih di kenal Neokonservatif. Istilah Neokonservatif ini pertama kali di perkenalkan oleh ilmuan sosialis yang bernama Michael Harrington pada tahun 1970-an.1 Neokonservatif juga merupakan gerakan ideologi politik dengan pandangan-pandangan sangat berbeda baik dalam kebijkan dalam negeri maupun luar negeri Amerika.

Kelompok Neokonservatif berperan besar dalam merubah strategi kebijakan luar negeri Amerika yang dulunya berpatokan pada multilateralisme, menjadi preemptive dan menekankan unilateralisme. Dalam pandangan kaum neokonservatif, menyebarluaskan Demokrasi Amerika merupakan jalan terbaik untuk perdamaian jangka panjang. Kaum neokonservatif memiliki kepercayaan bahwa sistem demokrasi Amerika menjamin sistem itu akan dianggap atau dipandang merupakan sistem yang ramah oleh negara-negara lain.

Kaum Neokonservatif percaya bahwa kekuatan militer merupakan sebuah cara yang sangat luar biasa dan berguna untuk membentuk dunia dengan cara-cara yang akan menguntungkan Amerika. Amerika Serikat harus menunjukan keungglan

1

(2)

2

kekuatan militernya, dengan begitu negara yang bersekutu dengan Amerika akan takut dan tunduk dengan kepemimpinan Amerika serta memberi rasa takut serta ancaman kepada negara yang tadinya akan mencoba memusuhi Amerika dan berpikir panjang untuk menjadi musuh Amerika.2

Neokonservatif tidak pernah melihat sebuah kebijakan luar negeri Amerika sebagai kepentingan nasional. Kepentingan nasional Amerika menurut para kaum neokonservatif adalah bahwa setiap kebijakan luar negeri Amerika harus di jalankan secara agresif dan unilateralis, yaitu dengan menyerang musuh terlebih dahulu sebelum di serang atau dengan kata lain di kenal dengan istilah preemptive, melawan negara manapun yang di anggap mengancam kepentingan Amerika dalam menyebarkan demokrasi liberal.3 Kelompok neokonservatif merupakan kelompok yang pada dasarnya berpegang pada ideologi politik yang agresif dan militeristis. Ideologi neokonservatif ini sebenarnya banyak mendapat keritik dan pertentangan di kalangan konservatif tradisional yang mana menjelaskan bahwa kehadiran ideologi neokonservatif mencemarkan ideologi dan pedoman asal konservatif karena dia bukan sesuatu yang bersikap konservatif tetapi lebih menekankan pada radikalisme.4

Kebijakan luar negeri sebagai rumusan dari tindakan suatu negara yang terbentuk karena adanya faktor domestik dan internasional dan bertujuan untuk

2

John J Mearshereimer – Stephen M Walt, Dahsyatnya Lobi Israel, terjemahan . Alex Tri Kantdjoyo, Jakarta: PT Gramedia pustaka utama. 2010, hal. 203.

3

A Safril Mubah, Op.cit hal .31.

4

Muhamad Takiyuddin Ismail, krisis hegomoni berideologikan doktrin bush. jurnal

(3)

3

mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh faktor domestik dan internasional negara tersebut. Faktor domestik dapat berupa nilai-nilai utama yang dianut oleh negara tersebut, keadaan sosial, politik, dan ekonomi atau pun tarik menarik kepentingan aktor-aktor pemerintah di dalamnya. Sedangkan faktor internasional dapat berupa kondisi internasional yang mempengaruhi lahirnya suatu kebijakan luar negeri.

Kebijakan luar negeri Amerika Serikat lebih dipengaruhi oleh faktor domestik dari pada faktor internasional. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat merupakan hasil perumusan atas tarik menarik kepentingan antar aktor di dalam pemerintahannya dengan didasarkan atas nilai-nilai utama yang dianut oleh rakyat Amerika Serikat. Aktor dalam perumusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terdiri dari aktor formal dan aktor informal. Aktor formal terdiri dari Presiden, Kongres dan staf kepresidenan, sedangkan aktor informal terdiri dari media massa dan kelompok kepentingan. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat dirumuskan atas nilai-nilai utama berupa nilai-nilai demokrasi, perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), nilai-nilai persamaan dan individualistik. Nilai-nilai utama inilah yang menjadi fondasi bagi rumusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

(4)

4

menganut pahan yang sama dengan kita, suatu posisi yang di hubungkan dengan kesamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi liberal. 5

Neokonservatif memiliki sebuah kepentingan dan berusaha mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika terhadap konflik Israel-Palestina. Amerika selalu memainkan perananya dalam konflik ini dan bertindak sebagai mediator / penengah dalam menyikapi konflik ini. Klompok Neokonservatif berupaya mengarahkan setiap kebijakan yang di ambil Amerika, agar selalu berpihak dan memberikan keuntungan bagi negara Israel, namun terdapat perbedaan pengaruh neokonservatif dalam menentukan arah kebijakan luar ngeri Amerika pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush.

Penulis ingin membandingkan pengaruh neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika terkait konfik Israel-Palestina dalam dua priode pemerintahan yang berbeda di masa pemerintahan Bill Clinton dan Goerge Walker Bush, dan mengetahui faktor apa-apa saja yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika, penulis akan membahas dan mengangkat berbagai permasalahan ini pada pokok pembahasan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui :

1. Bagaimana pengaruh neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush terkait konflik Israel-Palestina?

5

(5)

5

2. Mengapa terdapat perbedaan pengaruh Neokonservatif terkait konflik Israel-Palestina pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1. Mengetahui Ideologi kaum neokonservatif serta mengetaui elemen-elemen penting kaum neokonservatif.

1.3.2. Mengetahui Struktur Decision Making Process AS

1.3.3. Mengetahui Pengaruh Neokonservatif dalam politik luar negeri AS pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush terhadap konflik Israel-Palestina, dengan menggunakan analisis perbandingannya.

1.4 Manfaat Penulis

Di dalam penelitian yang saya buat ini terdapat dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, berikut ini adalah penjelasan dari dua manfaat tersebut : 1.4.1 Manfaat Teoritis

(6)

6 1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi sebuah gambaran bagi para pembaca, sehingga bisa mengetahui perbedaan pengaruh neokonservatif terhadap masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush dalam menyikapi konflik Israel-Palestina.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Studi Terdahulu

(7)

7

individu-individu dan organisasi-organisasi yang secara aktif membentuk kebijakan luar negeri Amerika ke Arah yang berpihak pada Israel. Pembahasan Lobi Israel dalam penelitian yang di lakukan oleh John J Mearsheimer & Stephen M Walt sangat luas karena mencangkup segala aspek Baik itu klompok Lobi Israel termasuk kaum neokonservatif yang merupakan salah satu bagian dalam kelompok lobi Israel dalam segala permasalahan terhadap Timur tengah.

Penelitian mengenai Neokonservatif yang saya bahas nantinya lebih menekankan pengaruh neokonservatif dalam dua masa pemerintahan yang berbeda baik di era Bill Clinton dan George Walker Bush, dari kedua sumber penelitian terdahulu diatas adalah, syaa ingin melihat persamaan dan perbedaan pola pengaruh neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika dalam menyikapi konflik Israel dan palestina, serta faktor-faktor apa saja yang turut mempengaruhinya.

1.6 Teori dan Konsep

Teori merupakan suatu bentuk penjelasan yang paling umum untuk

menjelaskan kepada kita mengapa sesuatu terjadi dan kapan sesuatu diharapkan akan terjadi. Jadi selain dipakai sebagai eksplanasi juga menjadi dasar bagi prediksi. 6 Teori yang akan di gunakan penulis dalam menganalisa permasalahan yang di kemukakan penulis adalah dengan mengguanakan Theory of Foreign Policy dalam menganalisa kebijakan luar negeri Amerika.

6Mochtar Mas’oed, Teori dan Metodologi Hubungan Internasional,

(8)

8

1.6.1 Teori Kebijakan Luar Negeri ( Theory of Foreign Policy)

Menurut K. J. Holsti, Kebijakan luar negeri adalah tindakan atau gagasan yang dirancang oleh pembuat kebijakan dalam memecahkan masalah atau mempromosikan suatu perubahan dalam lingkungan, yaitu dalam kebijakan sikap atau tindakan dari negara lain. Gagasan dalam kebijakan luar negeri, dapat dibagi menjaadi empat bagian dari yang umum hingga kearah yang lebih spesifik yaitu orientasi kebijakan luar negeri, peran nasional, tujuan, dan tindakan.

Sumber –sumber dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah : 1. External Sources

Sumber-sumber eksternal merupakan perangkat dari sistem internasional untuk mempengaruhi karakteristik dan tingkah laku negara dan non negara. Ini termasuk semua aspek bentuk eksternal Amerika atau suatu tindakan ke luar negara. Kebijakan luar negeri Amerika dipengaruhi oleh kondisi dari lingkungan internasional. Seperti halnya konflik Israel- Palestina yang di mulai dari perang kemerdekaan 1948 hingga kini, Amerika sebagai satu-satu negara Adikuasa pasca perang dingin memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga stabilitas kemanan internasional termasuk berperan aktif dalam proses perdamaian Israel Palestina. 2. Societal Sources

(9)

9

terhadap kebijakan yang di ambil oleh pemerintahan baik menekan kebijakanan yang telah ada atau mengarahkan kebijakan yang akan di buat nantinya.

3. Governmental Sources

Sumber-sumber dari pemerintahan merupakan aspek-aspek dari struktur pemerintah yang membatasi atau menambah suara-suara dalam pembuatan kebijakan luar negeri Amerika. Posisi-posisi mentri dalam sangat kabinet mempengaruhi kebijakan pemerintah, yang mana seorang Presiden selaku pemimpin tertinggi di pemerintahan selalu mendengar masukan-masukan dari para menteri-menterinya sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Role Sources

Sumber-sumber peran merupakan hal yang penting karena pembuat keputusan dipengaruhi oleh tingkah laku sosial dan norma-norma yang legal dalam peran yang dipegang oleh seseorang. Posisi pembuat keputusan memegang tingkah laku mereka dan masukan bagi kebijakan luar negeri. Ada perbedaan karakter dalam budaya partai politik di Amerika seperti partai Demokrat dan Republik, partai Demokrat lebih moderat dalam isu-isu seputar masalah Israel-Palestina, sedangkan partai Republik lebih konservatif.

5. Individual Sources

(10)

10

negerinya. Seperti halnya Bill Clinton yang lebih solf Power dan George W. Bush yang Hard Power

1.6.2 Konsep Sistem pengaruh kebijakan (policy influence system)

Kosep ini di gunakan dalam menganalisis peranan sistem itu dalam peroses perumusan politik luar negeri, dalam membahas peran politik luar negeri dalam penyusunan politik luar negeri dengan mengedepankan empat tipe policy influencers yaitu : Pertama Partisan Influencer (partai-partai yang mempengaruhi) influencer ini bertujuan menerjemahkan tuntutan masyarakat menjadi tuntutan politis. Influencer berupaya mempengaruhi dengan cara menyediakan personel-personel yang bisa berperan dalam pengambilan keputusan. Birokrat yang mempengaruhi (buereaucratic Influencer) merupakan organisasi-organisasi yang bersekala luas sebagai bagaian dari lembaga eksekutif. Kepentingan (interest influencers) terdiri atas sekelomopok orang yang bergabung bersama melalui serangkaian kepentingan yang sama, yang belum cukup luas untuk bisa menjadi dasar untuk aktifitas kelompok partai. mass influensers bentuk bagian dari opini publik yang bisa memberi pengaruh yang besar ke masyarakat. keempat tipe policy influencers ini sangat dominan dalam kebijakan luar negeri Amerika.7

Kebijakan luar negeri Amerika pada masa kepemimpinan Bill Clinton dan George Walker Bush sangat di pengeruhi oleh keempat tipe policy influencers. Pertama peranan partisan influencer di era Bill Clinton tidak mendapat tempat yang

7

(11)

11

instimewa dalam kebijakan luar negeri, Kebijakan Bill Clinton lebih berlandaskan nilai-nilai partai Demokrat yang lebih menekankan aspek-aspek domestik sendangkan berbeda dengan George W. Bush yang berlandaskan pada partai republik yang lebih kearah luar sesuai kepentingan-kepentingan dasar partai tersebut.

Bureaucratic influencers yaitu organisasi-organisasi yang berskala luas sebagai bagian dari lembaga eksekutif, yang bertugas secara fungsional dalam kebijakan-kebijakan ekonomi, politik luar negeri serta ke sejahteraan, pengeruh neokonservatif dalam masa pemerintahan Bill Clinton sangat lemah karena tokoh-tokoh neokons tidak mengambil posisi yang kuat dalam struktur pemerintahan Bill Clinton sedangkan pengaruh neokons pada era George W. Bush lebih dominan karena tokoh-tokoh neokonservatif menempati posisi-posisi yang dapat memberikan pengaruh besar dalam sebuah kebijakan.

(12)

12

Mass Influencers dalam sistem pengambilan keputusan tidak terhidar dari peranan media dalam membentuk opini publik, seperti halnya kaum neokons yang hampir menguasai media-media massa di Amerika yang secara tak langsung memberikan dampak serta pengaruhnya terhadap opini publik masyarakat Amerika, sebab masyarakat bisa menjadi fungsi penekan dalam proses pengambilan suatu kebijakan di Amerika.

1.7 Hipotesa

(13)

13 1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah awal atau hal yang paling mendasar dalam melakukan sebuah penelitian dalam suatu hal dengan usaha untuk mencapai keberhasilan dalam sebuah penelitian. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

1.8.1 Jenis Penelitian

(14)

14 1.8.2 Tingkat Analisa

Peringkat analisa dari penelitian ini adalah level Group of state yang mana memberikan pengaruh besar dalam menentukan subuah proses pengambilan kebijakan dari pemerintah khususnya Amerika. Di karenakan adanya system demokrasi liberal yang memberikan ruang kepada individu-individu atau kelompok-kelompok kepentingan dalam menyalurkan kepentingannya dalam sebuah kebijakan yang kan di ambil.

1.8.3 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yakini data-data yang di berasal dari bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang akan dibahas peneliti, kemudian peneliti akan menganalisa sesuai dengan pokok bahasan yang akan di bahas.

1.8.4 Tehnik Analisa Data

(15)

15 1.8.5 Kriteria Perbandingan

Kriteria Perbandingan dalam penelitian ini penulis mencoba membandingkan pengaruh neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika terkait konflik Israel- Palestina pada dua masa pemerintahan yang berbeda di era Bill Clinton dan George Walker Bush. Adapun indikator-indikator pengaruh Neokons dalam dua masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush yaitu : Partai Politik, Pengaruh Birokrasi, Media Masa, Dan Lembaga-Lembaga non Pemerintahan.

1.8.6 Batasan waktu

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada kebijakan luar negeri Amerika di era Bill Clinton 1993-2001 dan George Walker Bush 2001- 2009.

1.8.7 Alur Penelitian

(16)

16

1.8.8 Sistematika Penulisan

Secara garis besar jika dideskripsikan penulisan dari bab per bab dalam penelitian ini akan menjadi sebagai berikut :

BAB I (Pendahuluan)

(17)

17

BAB II (Ideologi dan sejarah neokonservatif pada pemerintahan AS)

Dalam Bab ini Peneliti meneliti tentang bagaimana ideologi dasar neokonservatif misi, visa, serta tujuan mereka, dan menggambarkan peta kekuatan neokonservaf peneliti meneliti tentang sejarah neokonservatif dalam kebijakan luar negeri Amerika.

BAB III (Kebijakan luar negeri Amerika terkait konflik Israel-Palestina era Bill

Clinton dan GeorgeWalker Bush) Dalam Bab ini peneliti akan menjelaskan kebijakan apa saya yang telah di keluarkan Amerika terkait konflik Israel-Palestina dalam dua masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush

BAB IV (Perbandingan Pengaruh Neokonservatif dalam Kebijakan Luar negeri

Bill Clinton dan George Walker Bush) dalam bab ini penulis menjelaskan

perbandingan pengaruh Neokonservatif dalam menetukan arah kebijakan luar negeri Amerika pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George Walker Bush.

BAB V ( Kesimpulan)

(18)

iii

SKRIPSI

PENGARUH NEOKONSERVATIF DALAM KEBIJAKAN LUAR

NEGERI AMERIKA TERKAIT KONFLIK ISRAEL -PALESTINA

(Perbandingan pengaruh Neokonservatif pada masa pemerintahan

Bill Clinton dan George Walker Bush)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh :

FAJRIN ELSAPUTRA NIM : 07260019

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(19)

iv LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Fajrin Elsaputra NIM : 07260019

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pengaruh Neokonservatif Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika terkait Konflik Israel-Palestina (perbandingan pengaruh pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George W. Bush)

Disetujui, Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si Tonny Dian Effendi, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan

Ilmu Hubungan Internasional FISIP UMM

(20)

v LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Fajrin Elsaputra NIM : 07260019

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pengaruh Neokonservatif Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika terkait Konflik Israel-Palestina (Perbandingan pengaruh pada masa pemerintahan Bill Clinton & George W. Bush)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan Dinyatakan LULUS

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 22 Februari 2012

Tempat : Ruang Sidang FISIP UMM

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji :

1. Victory Pradithama, M.Si ( )

2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si ( )

3. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )

(21)

vi PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fajrin Elsaputra

Tempat Tanggal Lahir : Tenggarong, 28 April 1988

NIM : 07260019

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program studi : Sarjana (S1)

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :

Pengaruh Neokonservatif dalam kebijakan Luar Negeri Amerika terkait konflik Israel-Palestina (Perbandingan Perngaruh pada masa pemerintahan Bill

Clinton dan George W Bush)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 27 Februari 2012 Yang Menyatakan

(22)

vii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang karena berkat rahmat dan hidayahnya saya selaku penulis di berikan kesehatan serta kemudahan dalam menyelesiakan Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Penulis telah memilih masalah Pengaruh Neokonservatif dalam kebijakan Luar Negeri Amerika terkait konflik Israel-Palestina (perbandingan pengaruh pada masa pemerintahan Bill Clinton dan George W.Bush)

Adalah sewajarnya apabila pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada semua saja yang telah memberika dorongan dan bantuan, sehingga memungkinkan penulis menyelesaikan tugas akhir dari Skripsi ini. Lebih-lebih penghargaan dan terimakasih kepada kedua orang tua yang terus memberi motivasi serta semangatnya, Dosen-Dosen Pembimbing yang selalu memantu memberikan solusi dalam berbagai permasalahan dalam penulisan.

Semoga tulisan yang saya buat ini memberikan manfaat serta gambaran dalam mengetahui berbagai permasalahan terhadap konflik Israel-Palestina khususnya Pengaruh Neokons dalam kebijakan Luar Negeri Amerika terhadap konflik Israel-Palestiana dimasa pemerintahan Bill Clinton dan George W.Bush.

Malang, 27 Febuari 2011

(23)

viii

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Dalam ………...………... i

Lembar Persetujuan Skripsi ……...………... ii

Lembar Pengesahan …...………... iii

Lembar Orisinalitas. ……….……… iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi. ………..……… v

Abstraksi. ………..……… vi

1.6.1 Teori Kebijakan Luar Negeri ………. 8

1.6.2 Konsep Sistem Pengaruh Kebijakan ………. 10

(24)

ix

1.8.6 Batasan Waktu ………..……… 15

1.8.7 Alur Penelitian ……….. 15

1.8.8 Sistimatika Penulisan …..……….. 16

BAB II NEOKONSERVATIF DALAM POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA 2.1 Neokonservatif ……….. 18

2.2 Sejarah Neokonservatif dalam Politik Luar Negeri Amerika ……...…………. 20

2.3 Jaringan Neokonservatif di Amerika ………. 24

2.3.1 Tokoh Neokonservatif ………. 24

2.3.2 Non- Government Organation (NGO) Neokonservatif ………... 37

2.3.3 Media Massa Neokonservatif ……….. 40

2.3.4 Tabel 1 (Neokons dalam Pemerintahan Bush and Clinton) ………. 42

BAB III KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA TERKAIT KONFLIK ISRAEL PALESTINA ERA BILL CLINTON DAN GEORGE.W.BUSH 3.1 Kebijakan Luar Negeri Amerika (Israel-Palestina) Era Bill Clinton …………. 45

3.2 Kebijakan Luar Negeri Amerika (Israel-Palestina) Era George.W.Bush …….. 52

3.3 Tabel 2 Kebijakan Luar Negeri Amerika (Israel-Palestina) ... 55

BAB IV PENGARUH NEOKONS DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA TERKAIT KONFLIK ISRAEL-PALESTINA ERA BILL CLINTON DAN GEORGE.W.BUSH 4.1 Neokons Era Presiden Bill Clinton ……… 56

4.2 Neokons Era Presiden George W. Bush ……… 59

4.3 Persamaan pengaruh Neokons Era Bill Clinton dan George.W.Bush ………... 61

4.4 Perbandingan Pengaruh Neokons Era Bill Clinton dan George W.Bush …….. 62

(25)

x BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………... 79

5.2 Saran ………. 81

(26)

xi DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

A Safril Mubah, Menguak ulah neokons, Yokyakarta: Pustaka Pelajar 2007

John J Mearshereimer – Stephen M Walt, Dahsyatnya Lobi Israel, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010

Mochtar Mas’oed, Teori dan metedologi Hubungan Internasional, Yogyakarta: Pauss

Universitas Gajahmada, 1998.

Riza Sihbudi, Menyandra Timur Tengah, Jakarta, Mizan Publika, 2007. Richard M Daulay, Amerika vs Irak, Jakarta, Gunung Mulia, 2009. Fawzy Al-Ghadiri, Sejarah Palestina, Yogyakarta: Bookmarks, 2010.

Jimmy Carter, We Can Have Peace in The Holy Land, Jakarta: Dian Rakyat, 2010. Trias Kuncahyono, Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir, Jakarta : Kompas 2008.

Dewi Mustofiah, Dahsyatnya Lobi-Lobi Gila Internasional Israel, Yokyakarta: IRCiSoD 2011.

IIan Pappe, Pembersihan Etnis Palestina, Jakarta: PT Elek Media Komputindo 2009. Donald F.Ketil, TEAM BUSH: Pengajaran kepemimpinan dari gedung putih semasa Bush. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer, 2003.

(27)

xii B. JURNAL, SURAT KABAR, MAJALAH DAN INTERNET

Muhamad Takiyuddin Ismail, krisis hegomoni berideologikan doktrin bush. jurnal http://pkukmweb.ukm.my/e-bangi/papers/2007/takiy07.pdf.

Agustina, Agenda Neokons sebagai motif dan latar belakan atas serangan AS ke Irak,

Skripsi Fisip UI, http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128436-T%2022727%20Studi%20atas-%20Metodologi.pdf.

Jacob Heilbrunn, An Intellectual History of the Neoconservative Movement. http://oldbulllee.com/neocons.htm diakses 6 juli 2011.

Muhammad Takiyuddin Ismail, Aliran Neokonservatif dalam dasar luar negeri Amerika Artikel: http://journalarticle.ukm.my/379/1/1.pdf.

Hakan Koni, The Role in US Foreign Policy, and the Middle East, Jurnal Neokons http://www.ummah.com/waragainstislam/neoconthreat.htm.

Dick Cheney http://whitehouse.georgewbush.org/administration/dick.asp

Donald Rumsfeld, http://www.nndb.com/people/634/000023565/

Paul Wolfowitz, BBC NEWS. http://news.bbc.co.uk/2/hi/americos/1564448.stm

Jurnal Intitute for Policy Studies http://www.rightweb.irc-online.org/profile/Paul_Wolfowitz

Richard Perle. http:// www.sourchwatch.org/index.php?title=richard_n_perle James Petras, The Libby Affair and the internal war : Counter Punch :

http://www.counterpunch.org/2005/11/03/the-libby-affair-and-the-internal-war/ John R. Bolton : American Enterprise Institute http://www.aei.org/scholar/john-r-bolton/

Michael Scheuer, Why does Norman Podhore hate America Di kutip dari situs antiwar.com: http://www.antiwar.com/scheuer/?articleid=11670

Elliot Abrams, Jewish Virtual Library

(28)

xiii Robert Kagan : Brooking http://www.brookings.edu/experts/kaganr.aspx?more=ex William O Beeman, Who is Michael Ledeen. Alternet:

http://www.alternet.org/story/15860

Andrew Breitbart : BIG GOVERNMENT, Frank Gaffney http://biggovernment.com/author/fgaffney/

American Enterprise Institute, http://aei.org/about

Center for Security Policy, about : http://www.csp.org/about_us.xml

Hudson Institute, mission statement http://www.hudson.org/learn/index.cfm JINSA, http://www.jinsa.org/nobe/3

PNAC, http://www.projectfornewamericancentury.org/index.html

Jurnal PDF publikasi Universitas Muhammadiyah Yokyakarta: Congress, House Committee on National Security, A National Security Strategy of Engagment

and Enlargement, POW/MIA Oversight: Hearing before A National Security Strategy ofEngagment and Enlargement, July 1994.

http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/2039/702

Konfrensi Madrid berlangsung pada 30 oktober 1991 pada era pemerintahan George HW. Bush yang merupakan langkah awal di mualinya proses perdamaian Israel dengan negara-negara Arab Baca Jurnal PDF Uiversitas Pembangunan Nasional

Vetran “Peroses Perdamaian Israel- Palestina

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/203613026/bab2.pdf

Details of the Oslo Accoords: Palestine Facts, What were the details of the Oslo Accoords http://www.palestinefacts.org/pf_1991to_now_oslo_accords.php S.J. Helmick G. Raymond. Negotiating out side law : Why Camp David Failed, London :Pluto Press, 2004. Hal.128-129 di kutip dari jurnal PDF SKRIPSI BAB II UPN :Peroses Perdamaian Israel-Palestina :

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/203613026/bab2.pdf The Road Map, BBC NEWS, Wednesday 30 April 2003 http://news.bbc.co.uk/2/hi/2989783.stm

(29)

xiv KTT Annapolis tanpa hasil kongkirt , Harian OkeZone, Kamis 29 November 2007 http://international.okezone.com/read/2007/11/29/18/64497/ktt-annapolis-tanpa-hasil-konkret

Project for new American Century “http://www.newamericancentury.org/index.html Donald Wagner : The Evangelical-Jewish Alliance,

http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=2717 BBC News : 1993 Olso Agreement

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7385301.stm

Eramuslim Turky dan Ambisi Kaum Neokons

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/turki-dan-ambisi-kaum-neokons.htm Cabinet members under Clinton : http://www.infoplease.com/ipa/A0101275.html Avi Shlaim Jurnal PDF:

http://users.ox.ac.uk/~ssfc0005/The%20United%20States%20and%20the%20Israeli-Palestinian%20Conflict.pdf

John Woolley and Gerhard Peters, Democratic Party Platform of 1992, Political Party Platform, The American Presidency Project,

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Korelasi Penguasaan Konsep Prasyarat dengan Skor Postes 1 Siswa Kelompok Eksperimen

kalimat, kata tidak baku, tetapi terjadi peningkatan nilai pada siklus kedua, hanya. ditemukan satu kelompok menggunakan kata

[r]

Pegadaian Dalam Memenuhi Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan, maka diketahui bahwa belum ada penelitian yang serupa dengan apa yang menjadi bidang

[r]

Metode yang dipergunakan deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan cross sectional .Hasil penelitian memberikan gambaran tentang perawatan oleh ibu nifas saat

“ Kendala yang ada adalah waktu bagi orang tua untuk mengikuti perkembangan dalam pembimbingan PIA dikarenakan pekerjaan, gereja dengan rumah jaraknya juga jauh,

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai Tugas Melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan administrasi pemeriksaan sederhana, penerapan terhadap Wajib Pajak di