• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemenuhan Hak Aksesibilitas Sebagai Wujud Kesamaan Kesempatan Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat Dalam Proses Pendidikan (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemenuhan Hak Aksesibilitas Sebagai Wujud Kesamaan Kesempatan Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat Dalam Proses Pendidikan (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling

sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena di dalam diri

manusia melekat hak kodrati yang merupakan anugerah oleh Tuhan berupa

harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia, sehingga wajib dihormati,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, pemerintah maupun setiap orang

sebagai bentuk penghormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

Karenanya, tidak ada seorangpun dan kekuasaan apapun yang dapat

mencabutnya. Hak tersebut merupakan hak asasi manusia yang melekat dan

dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia.1 Sehingga kemudian diartikan bahwa melekatnya hak asasi manusia tidak hanya melekat pada

manusia yang terlahir normal akan tetapi juga melekat pada manusia yang

terlahir tidak normal atau yang biasa disebut cacat / penyandang cacat.

Penyandang cacat merupakan istilah penyebutan untuk setiap orang yang

mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau

merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara

selayaknya. Istilah Penyandang cacat sering juga disebut Disabilitas.

Disabilitas atau Disability merupakan istilah penyebutan penyandang cacat dalam konvensi Internasional yaitu Convention on the Rights of Persons with

1

(2)

Disabilities (CRPD) yang diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang No. 19 Tahun 2011 Tentang Ratifikasi Konvensi Mengenai Hak-hak

Penyandang Cacat.

Penyandang cacat pada dasarnya tidak ada bedanya dengan manusia pada

umunya, sebagaimana dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Iindonesia Tahun 1945 atau yang disebut UUD pasal 28A – 28J yang

merupakan jaminan atas Hak Asasi Manusia Jo pasal 5 Undang-undang Nomor

4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.

Dalam pembukaan UUD menyebutkan tujuan dari pembentukan

Pemerintah Negara Indonesia adalah “...untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia, dan tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa...”. Penegasan dari tujuan tersebut

terdapat dalam pasal 28C ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap orang berhak

mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahteraan umat manusia”. Pasal 12 Undang-undang Nomor 39 Tahun

1999 Tentang HAM menyebutkan tentang hak atas perlindungan bagi

pengembangan pribadinya untuk mendapatkan pendidikan. Dalam pasal 6

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat juga

menyebutkan penyandang cacat memiliki hak yang sama atas pendidikan pada

semua satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Demikian pula Deklarasi

(3)

memperoleh pendidikan dan pendidikan tersebut harus cuma -cuma, setidaknya

untuk tingkatan sekolah rendah dan pendidikan dasar. Selain itu lembaga

penyelenggara pendidikan juga memiliki kewajiban untuk membuka akses bagi

penyandang cacat untuk memperoleh pendidikan sebagaimana Pasal 12

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat yang

menyebutkan bahwa “Setiap lembaga pendidikan memberikan kesempatan dan

perlakuan yang sama kepada penyandang cacat sebagai peserta didik pada

satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan sesuai dengan jenis dan derajat

kecacatan serta kemampuannya”.

Undang-undang tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan tujuan

dari pendidikan itu sendiri adalah untuk “...mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa...”. Melihat tujuan pendidikan maka Hak atas

pendidikan adalah hak asasi manusia dan merupakan suatu sarana yang mutlak

diperlukan untuk mewujudkan hak-hak lain dan merupakan gerbang menuju

keberhasilan.2 Menurut Cooman sebagaimana yang dikutip oleh Madja El Muhtaj bahwa hak atas pendidikan adalah hak yang memberdayakan

(empowerment right) yang secara efektif memberikan pengaruh langsung bagi penikmatan dan pemenuhan hak-hak lainnya dan merupakan pemenuhan bagi

jati diri dan kemartabatan manusia.3

Pengembangan pribadi untuk mendapatkan pendidikan pada semua

satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan sebagai upaya mengembangkan

2

Knult D. Asplund,dkk (ed). Op.cit. Hal. 115. 3

(4)

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa akan sulit diperoleh oleh

penyandang cacat karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki berbeda

dengan orang lain pada umumnya.

Upaya mangatasi kesulitan penyandang cacat (disabilitas) karena

keterbatasan kemampuannya tersebut menurut Pasal 7 PP No. 43 Tahun 1998

Tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat,

kemudian dijelaskan bahwa dilaksanakan melalui penyediaan aksesibilitas.

Dalam Pasal 1 Angka 4 Undang-undang No. 4 Tahun 1997 Tentang

Penyandang Cacat menyebutkan bahwa, Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan

dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Pemenuhan hak aksesibilitas

dalam memperoleh pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Mengingat

pentinganya pendidikan dalam kehidupan yang tidak dapat dipisahkan antara

kehidupan dan pendidikan. Pasal 28 H Ayat 2 Undang –Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak

mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan

dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”. Pasal 41 ayat

2 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,

menyebutkan bahwa “Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut,

wanita hamil, dan anak-anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan

khusus”. Serta dalam Pasal 6 ayat 4 Undang-Undang No. 4 Tahun 1997

(5)

berhak memperoleh aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya”. Dalam Pasal

10 Ayat 2 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2013

Tentang Perlindungan Dan Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas

menyebutkan bahwa “Setiap penyelenggara pendidikan wajib memberikan

pelayanan khusus bagi peserta didik penyandang disabilitas yang disesuaikan

dengan jenis dan derajat kedisabilitasannya”.

Penyandang cacat (disabilitas) di Indonesia kurang memiliki kesempatan

dan / atau perlakuan yang sama khususnya terhadap pemenuhan hak

aksesibilitas bagi penyandang cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan

seperti yang dimiliki oleh seseorang yang bukan penyandang cacat

(nondisabilitas). Kesenjangan ini dapat dibuktikan dengan banyaknya

penyandang cacat (disabilitas) yang tidak diterima di sekolah ataupun

perguruan tinggi karena keterbatasan aksesibilitas yang tersedia bagi mereka

baik sarana prasarana maupun tenaga pendidik.

Misalnya kasus seorang anak di Palangkaraya Kalimantan Tengah, yang

bernama Dwi Juli lulusan sekolah dasar yang kemudian ditolak masuk ke salah

satu sekolah favorit menengah pertama karena salah satu tangannya cacat.4 Kasus serupa juga terjadi kepada Tri Winantyo Nugroho yang harus rela tidak

meneruskan sekolahnya di sekolah umum SD Negeri Kebondalem 2

Prambanan, Klaten karena cacat pada kedua kakinya. Pasalnya, pihak sekolah

menyarankan dia untuk mencari sekolah luar biasa yang sesuai dengan kondisi

fisiknya. Kondisi fisik Nugroho mengalami cacat sejak lahir setelah proses

4

Liputan6. Tidak Diterima Sekolah Karena Cacat.

(6)

kelahirannya dengan cara vakum, akan tetapi Nugroho masih bisa berjalan

meski tidak normal.5

Kasus terbaru berkaitan dengan adanya larangan peserta disabilitas untuk

mengikuti tes masuk perguruan tinggi SNMPTN Tahun 2014. Pasalnya syarat

SNMPTN 2014 menyatakan bahwa seorang calon peserta SNMPTN 2014

diisyaratkan tidak tuna netra, tidak tuna rungu, tidak tuna wicara, tidak tuna

daksa, tidak buta warna keseluruhan dan tidak buta warna sebagian. Ketentuan

pelarangan ini berlaku untuk fakultas tertentu, misalnya fakultas kedokteran,

fakultas kesehatan, fakultas teknik (Arsitek) dan sejumlah jurusan lain. Adanya

larangan ini selain karena ketidak siapan infrastruktur perguruan tinggi negeri

dalam menampung maupun memenuhi kebutuhan khusus peserta didikanya

yang berbeda dengan peserta didik pada umunya.6 Akan tetapi juga merupakan kualifikasi dalam memilih program studi yang sesuai dengan kriteria kecacatan

serta kemampuan atau kepantasan yang dimaksudkan sebagai upaya untuk

menjamin keberhasilan peserta didik dalam menempuh pendidikan pada

program studi yang diminati.

Penyandang cacat di Indonesia menunjukkan angka yang tidak sedikit.

Penyebabnya tidak hanya semata-mata karena penyandang cacat memang

dilahirkan dengan keadaan cacat, akan tetapi bisa juga karena terjadinya

kecelakaan ataupun penyebab lainnya seperti bencana alam, mengingat letak

negara Indonesia yang berada di atas 3 (tiga) lempeng tektonik sehingga negara

5

M Wismabrata. Kaki Cacat, Seorang Anak Ditolak Sekolah Di SDN Negeri.

http://archive.kaskus.co.id/thread/16629551/, diakses tanggal 14 April 2014 6

Berita Satu. 2014. Penyandang Cacat Dilarang Kuliah.

(7)

Indonesia sering terjadi gempa atau bencana alam lainnya yang banyak

memakan korban.

Menurut survey atau pendataan penyandang cacat oleh Departemen

Sosial dari hasil survey di 24 provinsi tercatat ada sebanyak 1.235.320

penyandang cacat yang terdiri dari 687.020 penyandang cacat laki-laki dan

548.300 penyandang cacat perempuan. Sebagian besar dari mereka tidak

berpendidikan tidak sekolah/tidak tamat SD sebesar 59,9 persen, berpendidikan

SD 28,1 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya

pendidikan penyandang cacat masih rendah. Yang lebih memrihatinkan,

sebagian besar dari mereka tidak mempunyai keterampilan, sebanyak

1.099.007 orang (89 persen). Dengan pendidikan yang rendah dan ketiadaan

keterampilan, membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Ada

sebanyak 921.036 orang penyandang cacat yang tidak bekerja (74,6 persen).7 Tingginya angka penyandang cacat (disabilitas) yang tidak memperoleh

pendidikan menjadikan negara Indonesia menerapkan sistem pendidikan

inklusif yang didelegasikan pertama kali di Bandung pada tanggal 11 Agustus

20048, pendekatan baru ini dilaksanakan dengan meniadakan hambatan – hambatan yang dapat menghalangi penyandang cacat (disabilitas) untuk

berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Pendidikan Inklusif merupakan

pengoordinasian dan pengintegrasian peserta didik regular dan peserta didik

penyandang cacat (disabilitas) dalam program yang sama.

7

Administrator Menegpp. Penyandang Cacat. http://www.menegpp.go.id/, diakses tanggal 14 April 2014

8

Rafik Akbar. 2009. Deklarasi Bandung.

(8)

Pendidikan inklusif mulai diterapkan dibeberapa sekolah, misalnya di

Sekolah Dasar Jolosutro yang menerapkan pendidikan inklusif sejak tahun

2001/2002 dengan memfasilitasi Guru Pendamping Khusus (GPK) untuk

peserta didiknya yang memiliki kebutuhan khusus.9 Selanjutnya di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo yang juga sudah menerapkan pendidikan inklusif

dengan memfasilitasi Guru Pendamping Khusus (GPK) dan fasilitas lain

berupa sarana prasarana untuk mempermudah akses siswa penyandang cacat

(disabilitas) terhadap fasilitas fisik sekolah dengan membangun kamar mandi

yang diperuntukkan khusus bagi siswa penyandang cacat.10

Universitas Brawijaya Malang merupakan perguruan tinggi yang

menerapkan sistem pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah salah satu

bentuk layanan pendidikan biasa yang sistem pendidikannya menyesuaikan

kepada kebutuhan khusus setiap anak yang ada di kelas tersebut baik anak

biasa maupun anak yang berkebutuhan khusus.11Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 19 Maret 2012 mendirikan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas

(PSLD) Universitas Brawijaya yang merupakan lembaga yang berfungsi

sebagai pusat pelatihan tentang isu disabilitas dan pemberian pelayanan bagi

disabilitas di universitas Brawiyaja.12 Sejak didirikannya Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya Malang menyediakan sebanyak 20

9

Hariyanto,dkk. 2013. Penerapan Pendidikan Inklusi Di Sekolah Dasar Jolosutro. Yogyakarta. Makalah. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univ. Sarjanawayatu Taman Siswa Yogyakarta.

10

Winda Tri Listyaningrum. 2005.Konstruksi dan Model Pendidikan Inklusif (Studi Atas Pola Pembelajaran Inklusif Di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosila dan Ilmu Politik Univ. Gajah Mada Yogyakarta.

11

Setyani. 2007. Adaptasi Tuna Netra Dalam Menempuh Pendidikan Pada Sekolah Umum Di Ponorogo. Skripsi. Fakultas Ilmu sisoal dan Ilmu Politik UMM . Hal 38.

12

(9)

– 25 kursi untuk penyandang cacat (disabilitas) dan tercatat sejak tahun 2012 -

2014 sudah sebanyak 57 (Lima puluh tujuh) mahasiswa penyandang cacat

(difabel) yang kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Pendirian Pusat Studi

dan Layanan Disabilitas (PSLD) bertujuan untuk membangun lingkungan

Universitas Brawijaya Malang yang ramah terhadap penyandang cacat /

disabilitas (disabilitas).

Hak atas aksesibilitas merupakan hak asasi manusia sebagai bentuk

dalam mewujudkan kesamaan kesempatan khususnya dalam memperoleh

pendidikan. Kesamaan kesempatan atas pendidikan akan mudah diperoleh

penyandang cacat (disabilitas) apabila terdapat akses-akses kemudahan yang

disediakan khusus untuk mereka. Dalam pasal 6 angka 1 dan 4

Undang-undang No. 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat menyebutkan bahwa

“Setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan dan aksesibilitas

dalam rangka kemandiriaannya. Pasal 2 ayat 2 Peraturan Menteri No.

30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada

Bangunan Gedung Dan Lingkungan menyebutkan bahwa, penyediaan

aksesibilitas ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan menciptakan

lingkungan binaan yang ramah bagi semua orang termasuk penyandang cacat

dan lansia.

Hak atas akasesibilitas tidak dapat dipisahkan dari hak penyandang cacat

dalam memperoleh pendidikan, sebagaimana jaminan dalam pasal 46 ayat (1)

PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan

(10)

tenaga kependidikan yang memerlukan layanan khusus wajib menyediakan

akses saranan prasaranan yang sesuai dengan kebutuhan mereka”.

Hak mendapatkan pendidikan ataupun hak aksesibilitas sebagai wujud

kesamaan kesempatan untuk memperlancar proses pendidikan merupakan hak

Ekonomi Sosial Budaya sehingga negara berkewajiban (State Obligation)

untuk memenuhi (fulfill), menghormati (to respect), dan melindungi (to protect) setiap hak pendidikan yang dimiliki oleh warga negaranya. Pada dasarnya undang-undang telah mengatur tentang hak aksesibilitas untuk

mewujudkan kesamaan kesempatan bagi penyandang cacat dalam segala aspek

kehidupan dan penghidupan khususnya dalam memperoleh pendidikan, tetapi

dalam kenyataannya implementasi perlindungan hukum terhadap hak

penyandang cacat (disabilitas) atas hak aksesibilitas dalam memperoleh

pendidikan tersebut masih mengalami berbagai hambatan. Beberapa hambatan

yang dialami antara lain: sampai saat ini belum ada data representatif yang

menggambarkan jumlah dan karakteristik penyandang cacat yang dapat

diterima di suatu lembaga pendidikan yang menerapkan pendidikan inklusif,

serta masih adanya stigma negatif terhadap penyandang cacat.

Berdasarkan adanya kenyataan tersebut diatas yang melatar belakangi

(11)

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka peneliti

merumuskan beberapa permasalahan untuk menjadi pedoman dalam

pembahasan penulisan hukum ini. Adapun perumusan permasalahan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kriteria kecacatan calon mahasiswa Universitas Brawijaya

Malang yang diterima sebagai mahasiswa penyandang cacat (disabilitas) di

Universitas Brawijaya Malang?

2. Bagaimana pemenuhan hak aksesibilitas oleh Universitas Brawijaya

Malang dalam mewujudkan kesamaan kesempatan bagi mahasiswa

penyandang cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan?

3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan hambatan bagi Universitas

Brawijaya Malang dalam memenuhi hak aksesibilitas untuk mewujudkan

kesamaan kesempatan bagi mahasiswa penyandang cacat (disabilitas) dalam

proses pendidikan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalah diatas, maka dengan ini peneliti hendak

menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana kriteria kecacatan calon mahasiswa

Universitas Brawijaya Malang yang diterima sebagai mahasiswa Universitas

(12)

2. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak aksesibilitas oleh

Universitas Brawijaya Malang dalam mewujudkan kesamaan kesempatan

bagi mahasiswa penyandang cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan.

3. Untuk mengatahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan hambatan

bagi Universitas Brawijaya Malang dalam memenuhi hak aksesibilitas

untuk mewujudkan kesamaan kesempatan bagi mahasiswa penyandang

cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan peneliti dalam penulisan penelitian maka penelitian ini

memiliki manfaat toeritis dan praktis, sebagai berikut :

D.1. Secara Teoritis

Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih

pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum, dapat dijadikan acuan /

referensi bagi peneliti berikutnya dalam meneliti masalah yang

mempunyai kesamaan tema dengan peneliti ini, serta dapat menambah

wacana baru dalam pemenuhan hak aksesibilitas terhadap penyandang

cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan.

D.2. Secara Praktis

D.2.a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dilaksanakan guna untuk menyelesaikan studi dan

mendapat gelar sarjana (S1) pada program studi Hukum di

(13)

D.2.b. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi

pengambilan kebijakan khususnya pada hukum perlindungan hak

penyandang cacat (disabilitas) khususnya terhadap pemenuhan

hak aksesibilitas dalam proses pendidikan, serta penegakan

hak-hak lain bagi penyandang cacat (disabilitas).

D.2.c. Bagi Mahasisiwa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan

wawasan tentang kesamaan hak penyandang cacat (disabilitas),

serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

memiliki kesamaan tema.

D.2.d. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberi pandangan baru kepada

masyarakat mengenai penyandang cacat (disabilitas) bahwa

penyandang cacat ini juga sama dengan orang yang tidak

menyandang cacat (nondisabilitas) yang memiliki hak, dan hak

itu dilindungi khususnya tentang pemenuhan hak aksesibilitas

terhadap penyandang cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan.

E. Metode Penelitian

E.1. Metode Pendekatan

Penelitian ini pada dasarnya merupakan studi mengenai

perbandingan realitas hukum dengan ideal hukum, yaitu terdapat jenjang

(14)

(Law in theory).13 Penelitian law in action ini menggunakan pendekatan pada Socio Legal Research atau yang disebut juga Yuridis Sosiologis. Menurut Van Dyke sebagaimana yang dikutip oleh Bahder Johan

Nasution Pendekatan yaitu dalam menelaah suatu persoalan dapat

dilakukan berdasarkan atau dengan memakai sudut pandang dari

berbagai cabang ilmu.14 Sedangkan Yuridis Sosiologis diartikan sebagai penelitian dengan menempatkan hukum sebagai gejalan sosial yang

memandang hukum dari segi luarnya. Penelitian ini dikaitkan dengan

masalah sosial yang menitikberatkan perilaku individu atau masyarakat

dalam kaitannya dengan hukum.15 Tujuan dari penelitian Yuridis Sosiologis adalah untuk mengevaluasi keterkaitan aspek-aspek empiris

atau normatif.16

Penelitian dengan pendekatan Yuridis Sosiologis dapat

memberikan gambaran secara jelas tentang apa yang terjadi di lapangan

secara fakta mengenai penelitian tentang Pemenuhan Hak Aksesibilitas

Sebagai Wujud Kesamaan Kesempatan Bagi Mahasiswa Penyandang

Cacat Dalam Proses Pendidikan. Sehingga peneliti lebih memahami

bagaimana karakteristik kecacatan calon mahasiswa yang diterima

menjadi mahasiswa di Universitas Brajijawa Malang, bagaimana

Universitas Brajijawa Malang memenuhi hak aksesibilitas sebagai wujud

13

Muslan Abdurrahman. 2009. Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum. Malang. Penerbit UMM Press. Hal 33.

14

Bahder Johan Nasution. 2008. Metode Penelitian Hukum. Bandung. Penerbit Mandar Maju. Hal 127.

15

Peter Mahmud Marzuki.2005. Penelitian Hukum.Jakarta. Penerbit Kencana. Hal 87. 16

(15)

kesamaan kesempatan penyandang cacat (disabilitas) dalam proses

pendidikan serta faktor pendukung dan faktor yang menghambat

Universitas Brajijawa Malang dalam pemenuhan hak aksesibilitas

tersebut.

E.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Brawijaya Malang. Pada

tahun 2014 Universitas Brawijaya Malang merupakan lembaga

perguruan tinggi negeri terbaik ke-6 (enam) di Indonesia.17 Alasan pemilihan lokasi penelitian Universitas Brawijaya Malang adalah karena

berhubungan langsung dengan masalah yang peneliti bahas dalam

penelitian ini. Universitas Brawijaya Malang sudah membentuk lembaga

Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya

Malang yang berfungsi sebagai pusat pelatihan tentang isu penyandang

cacat dan pemberian pelayanan bagi mahasiswa penyandang cacat di

Universitas Brawijaya Malang. Jumlah mahasiswa yang menyandang

cacat (disabilitas) sejak tahun 2012 – 2014 di Universitas Brawijaya

Malang adalah 57 (Lima puluh tujuh) mahasiswa. Sepengetahuan peneliti

diantara Universitas yang terdapat di Kota Malang hanya Universitas

Brawijaya Malang yang mendirikan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas

dan Universitas Brawijaya Malang juga merupakan Perguruan tinggi

17

Administrator Tahupedia. 2014. Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2014.

(16)

yang mulai menerapkan sistem pendidikan inklusif / perguruan tinggi

inklusif.

E.3. Sumber Data

Dilihat dari sumbernya, penelitian ini didasarkan atas data primer

dan data sekunder.

E.3.a. Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi

penelitian dan / atau bersumber dari responden yang merupakan

hasil wawancara dan hasil observasi yang berkaitan dengan

Pemenuhan Hak Aksesibilitas Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat

(Disabilitas) Dalam Proses Pendidikan.

E.3.b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh secara

langsung dari literatur, laporan-laporan, dokumen-dokumen,

buku, majalah, buletin, peraturan perundang-undangan, maupun

berita-berita sajian media cetak yang berkaitan dengan masalah

penelitian yang dibahas. Data Sekunder yang digunakan meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang

Cacat. Lembar Negara No. 9 Tahun 1997.

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

(17)

4. Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia (DUHAM)

Oleh Majelis Umum PBB.

5. Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial Dan

Budaya.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006

Tentang Pedoman Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada

Bangunan Gedung Dan Lingkungan. Ditetapkan di Jakarta

tanggal 1 Desember 2006.

7. Undang-Undang No. 19 Tahun 2011 Tentang Ratifikasi

Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Cacat. Lembar

Negara No. 107 Tahun 1997.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 Tentang Upaya

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.

Lembar Negara No. 70 Tahun 1998.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan. Lembar Negara No. 41 Tahun

2005.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun

2009 Tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang

Memiliki Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan /

Atau Bakat Istimewa. Ditetapkan di Jakarta tanggal 5

(18)

11. Peraturan Daerah Jawa Timur No. 3 Tahun 2013 Tentang

Perlindungan Dan Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas.

Lembar Negara No. 3 Seri D.

E.3.c. Data Tertier

Data Tersier adalah jenis data yang memberikan petunjuk bahan

hukum primer dan sekunder yaitu kamus, buku saku, agenda

resmi dan sebagainya.

E.4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

E.4.a. Metode Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi

dengan responden yang dianggap mengetahui banyak tentang dan

masalah penelitian dalam rangka mengumpulkan data primer

dengan langsung mewawancari Pimpinan Universitas Brawijaya

Malang, Pimpinan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD)

Universitas Brawijaya Malang serta mahasiswa disabilitas

Universitas Brawijaya Malang. Yang menjadi responden dalam

penelitian ini adalah:

1. Pimpinan Universitas Brawijaya Malang

Populasi responden adalah Pimpinan Universitas

(19)

peneliti memilih melakukan wawancara secara struktural

dengan rerponden yang dipilih atau Purposive Sampling yang berhubungan langsung dengan judul yang diangkat peneliti.

Purposive Sampling disebut sampel bertujuan, artinya memilih sampel berdasarkan penilaian tertentu karena unsur

– unsur atau unit yang dipilih dianggap mewakili populasi.18

Maka yang dijadikan responden yaitu Ibu Siti Marfuah,

SH.MM, pada Biro umum bagian rumah tangga sarana dan

prasarana Universitas Brawijaya Malang.

2. Pimpinan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD)

Universitas Brawijaya Malang

Populasi responden adalah seluruh karyawan Pusat

Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya

Malang. Selain pimpinan Universitas Brawijaya Malang

peneliti juga melakukan wacacan cara terhadap karyawan

Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas

Brawijaya Malang dengan metode yang sama yaitu Purposive Sampling, artinya memilih sampel berdasarkan penilaian tertentu karena unsur – unsur atau unit yang dipilih dianggap

mewakili populasi.19 Maka yang dijadikan responden adalah Bapak Slamet Thohari, M.A selaku sekretaris PSLD.

18

Bahder Johan Nasution, Op.cit. hal. 159 19

(20)

3. Mahasiswa Penyandang Cacat (Disabilitas)

Populasi respondenya adalah seluruh mahasiswa

penyandang cacat (disabilitas) Universitas Brawijaya

Malang. Peneliti memilih responden secara Purposive Random Sampling, artinya peneliti memilih reponden yang dianggap mampu mewakili populasi yaitu dengan memilih

berdasarkan pada jenis kecacatan dan tahun angkatan.

Kemudian responden tersebut dipilih secara acak atau

random sebanyak 2 (dua) mahasiswa penyandang cacat

(disabilitas), karena setiap individu mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih.

Tabel 1.

Data Responden Mahasiswa Disabilitas Universitas Brawijaya

No. Nama Jenis

Disabilitas

Fakultas Angkatan

1. Dendy Arifianto Tuna Netra Hukum 2013

2. Evi Kurniawati Tuna Netra Sastra 2012

3. Herliny Meuthia R Tuna

Yaitu peneliti melakukan kegiatan pengamatan secara langsung

pada objek penelitian tentang aksesibilitas sebagai kesamaan

kesempatan bagi mahasiswa penyandang cacat di Universitas

(21)

E.4.c. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dan dari

pengumpulan data tersebut kemudian dilakukan analisa.

E.4.d. Studi Pustaka

Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditunjukan pada subyek penelitian, dalam hal-hal data

diperoleh dari literatur-literatur dan majalah-majalah.

E.5. Analisis Data

Data yang diperoleh baik primer maupun sekunder dalam

penelitian ini dianalisis secara Deskriptif Kualitatif. Data tersebut disajikan secara deskriptif yaitu dengan menjelaskan, menguraikan, dan

menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan

penelitian ini dan akhirnya mengambil suatu kesimpulan dalam bentuk

tulisan yang sistematis.

Sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti mengamati

permasalahan mengenai pemenuhan hak aksesibilitas bagi mahasiswa

penyandang cacat (disabilitas) dalam proses pendidikan yang dilihat dari

tindakan / kebijakan universitas dalam memberikan ruang kepada

penyandang cacat (disabilitas) untuk bisa mengakses pendidikan, serta

dilihat dari aksesibilitas yang dimiliki untuk mendukung pendidikan yang

(22)

peneliti dapat menganalisa dari hasil pengamatan dan menyimpulkan

dalam bentuk tulisan yang sistematis.

E.6. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian penulis membagi pembahasan ke

dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab,

sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan topik dari

penulisan skripsi dan sekaligus menjadi pengantar umum di dalam

memahami penulisan secara keseluruhan mengenai pemenuhan hak

aksesibilitas bagi mahasiswa disabilitas dalam proses pendidikan,

yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan permasalahan,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, kerangka

pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan dan menjelaskan berbagai teori-teori

hukum yang dapat mendukung penelitian dalam membahas dan

menjawab rumusan Bagaimana kriteria kecacatan mahasiswa

disabilitas Universitas Brawijaya Malang (UB), Bagaimana UB

memenuhi kebutuhan hak aksesibilitas mahasiswa disabilitas dalam

proses pendidikan dan faktor pendukung serta penghambat dari

pemenuhan hak aksesibilitas mahasiswa disabilitas. Oleh karena itu

(23)

hukum mengenai klasifikasi kecacatan, hak asasi manusia (hak

aksesibilitas bagi disabilitas) serta teori tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi penegakan hukum.

3. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis menjawab, menguraikan dan menganalisa secara rinci

dan jelas terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek

yang diteliti yaitu berkenaan dengan Pemenuhan hak aksesibilitas bagi

mahasiswa disabilitas dalam proses pendidikan sebagai wujud dari

kesamaan kesempatan bagi mahasiswa disabilitas.

4. BAB IV PENUTUP

Bab terakhir ini adalah kesimpulan yang merupakan kristalisasi hasil

analisis dan intepretasi yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan dan

(24)

PENULISAN HUKUM

PEMENUHAN HAK AKSESIBILITAS SEBAGAI WUJUD KESAMAAN

KESEMPATAN BAGI MAHASISWA PENYANDANG CACAT DALAM

PROSES PENDIDIKAN

(Studi Di Universitas Brawijaya Malang)

Oleh: Nurul Fitria 201110110311220

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

2014

(25)

PENULISAN HUKUM

PEMENUHAN HAK AKSESIBILITAS SEBAGAI WUJUD KESAMAAN KESEMPATAN BAGI MAHASISWA PENYANDANG CACAT DALAM PROSES PENDIDIKAN (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)

Disusun dan diajukan oleh : Nurul Fitria

NIM : 201110110311220

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilakukan Ujian Penulisan Hukum Pada tanggal : 26 Januari 2015

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Komariah, SH., M.Si., M.Hum Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum

Mengetahui Dekan FH-UMM

Dr. Sulardi, SH., M.Si

(26)

PENULISAN HUKUM

PEMENUHAN HAK AKSESIBILITAS SEBAGAI WUJUD KESAMAAN KESEMPATAN BAGI MAHASISWA PENYANDANG CACAT DALAM PROSES PENDIDIKAN (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)

Disusun dan diajukan oleh : Nurul Fitria

NIM : 201110110311220

Telah dipertahankan di depan Majelis Pengujian Penulisan Hukum Pada tanggal : 7 Januari 2015

Susunan Majelis Penguji

Ketua Majelis Sekretaris Majelis

Komariah, SH., M.Si., M.Hum Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum

Anggota Majelis

Mohammad Isrok, SH., CN., M.H Mokh. Najih, SH., M. Hum

Mengetahui

Dekan FH-UMM

Dr. Sulardi, SH., M.Si

(27)

Yang bertnda tangan di bawah ini :

Nama : Nurul Fitria

NIM : 201110110311220

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir Penulihan Hukum dengan judul : PEMENUHAN HAK AKSESIBILITAS SEBAGAI WUJUD KESAMAAN KESEMPATAN BAGI MAHASISWA PENYANDANG CACAT DALAM PROSES PENDIDIKAN (Studi Di Universitas Brawijaya Malang) adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir Penulisan Hukun ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 26 Januari 2015 Yang menyatakan,

(28)

Ungkapan Pribadi dan Motto

Ungkapan Pribadi :

“Aku tidak pernah kecewa dengan usaha yang terlihat sia-sia, karena Tuhan Maha

Tahu segalanya”.

Bermimpilah sebanyak dan setinggi mungkin, sampai Allah memeluk mimpi-mimpi

itu”.

Motto Hidup :

Bapak Bilang :

“Man Jadda Wa Jadda” (Paserah oreng se mandet bekal depak de` kemandetennah).

Ibu Bilang :

(29)

ABSTRAKSI

Nama : Nurul Fitria

NIM : 201110110311220

Judul : Pemenuhan Hak Aksesibilitas Sebagai Wujud Kesamaan Kesempatan Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat Dalam Proses Pendidikan (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)

Pembimbing : Komariah, SH., M.Si., M.Hum Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum

Hak aksesibilitas merupakan hak penyandang cacat (disabilitas) sebagai bentuk kesamaan kesempatan dan yang diwujudkan dalam rangka kemandiriannya. Dalam proses pendidikanpun hak aksesibilitas sangat dibutuhkan oleh mahasiswa disabilitas sebagai upaya untuk memperlancar proses pendidikannya. Penelitian ini mengambil rumusan masalah bagaimana kriteria kecacatan calon mahasiswa disabilitas yang diterima sebagai mahasiswa disabilitas Universitas Brawijaya Malang (UB), bagaimana pemenuhan hak aksesibilitas oleh UB dalam mewujudkan kesamaan kesempatan bagi mahasiswa disabilitas dan faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat UB dalam memenuhi hak aksesibilitas bagi mahasiswa disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, sumber data primer diperoleh dari lapangan dan sumber data sekunder dari dokumentasi dan perundang-undangan dan teknik pengumpulan datanya berupa wawancara dengan responden/sampel yang berasal dari populasi Pimpinan UB, Pimpinan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) dan para mahasiswa disabilitas, dan observasi langsung ke lokasi penelitian di UB sebagai tempat pengambilan data primer. Kemudian data hasil penelitian tersebut dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara dengan Bapak Slamet Thohari (Sekretaris PSLD), diperoleh data-data pemenuhan hak aksesibilitas fisik terdiri dari: 1. Ukuran dasar ruang; 2. Jalur Pedestrian; 3. Area parkir; 4. Pintu; 5. Ramp; 6. Tangga; 7. Lift; 8. Toilet; 9. Wastafel; dan 10. Rambu dan marka. Kesimpulan pemenuhan aksesibilitas bedasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006, terdapat aksesibilitas yang belum terpenuhi misalnya area parkir khusus disabilitas dan jalur pemandu (guiding block). Akan tetapi kekurangan pada aksesibilitas fisik di Universitas Brawijaya dapat diimbangin dengan pelayanan yang optimal sehingga mahasiswa disabilitas tidak memiliki masalah ataupun kesulitan yang berarti dalam proses perkuliahan / pendidikan. Saran, perlunya melakukan penambahan dan pembenahan / perbaikan sesuai dengan peraturan yang ada.

(30)

ABSTRACT

Name : Nurul Fitria

NIM : 201110110311220

Litle : Fulfillment Rights Accessibility For Being Equal Opportunities for

Students with Disabilities in Education Proces (Study in The University

Brawijaya Malang)

Supervisor : Komariah, SH., M.Si., M.Hum

Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum

The right of accessibility is a disability rights as a form equality of opportunity and are realized in the framework of independence. In the educational proces of the rights accessibility is needed by students with diasabilities an effort to expedite the proces of education. This study takes the formulation of the problem of how the disability criteria for prospective students with disabilities as a students with disabilities in University Brawijaya Malang (UB), how to fulfill the rights of accessibility by UB in realizing the equalization of opportunities for students with disabilities and what factor that support and hinder UB in fulfill the rights of accessibility for students with disabilities. This research is using a judicial sociological approach, the primary data sourcs take from the field and secondary data sources are collected from legal document and regulations. The data collection techniques are in the form of interview with responden from the leadership UB population, Leadership Studies Center and Disability Services (PSLD) and the students with disabilities, and direct observation to study sites in UB as a primary data collection. Then the research data were analyzed using descriptive qualitative. Based the results of interviews with Mr. Slamet Thohari (secretary PSLD), obtained data fulfill the rights physical accessibilityconsists of: 1. Basic size; 2. Pedestrian path; 3. ; 4. Door; 5. Ramp; 6. Stairs; 7. Lift; 8. Toilet; 9. sink and 10. Signs and mark. Conclusion accessibility compliance by Public Works Ministerial Regulation No. 30/PRT/M/2006, there is an unmet accessibility such a special parking area students with dissabilities and guiding block. However, deficiencies in physical accessibility at UB can be partly offset by optimal service so that students with disabilities do not have any problems or difficulties which means in lecture / edication. Advice, the need to make addtitions and improvement / repairs in accordance with axisting regulation.

(31)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat, rahmat dan

hidayah-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pemenuhan Hak

Aksesibilitas Sebagai Wujud Kesamaan Kesempatan Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat Dalam

Proses Pendidikan (Studi Di Universitas Brawijaya Malang)”.

Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,

Manusia Suci yang yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang dengan naungan Ilahi dan kesucian ilmu pengetahuan.

Terima kasih juga sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

sumbangsihnya selama penulisan skripsi ini dibuat, terutama kepada:

1. Kedua Orang tua penulis, Marsyup. S dan Muhibbah. Z. Terimakasih karena sudah

menjadi orang tua yang luar biasa untuk semua anak-anaknya. Terimakasih atas cinta, doa,

motivasi serta semangat yang selalu diberikan kepada penulis. Terimakasih sudah

mengajarkan kepada penulis tentang kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan. Terimakasih

untuk kalimat yang selalu Bapak dan Ibu ucapkan kepada penulis yang selalu penulis

jadikan semangat “Man Jadda Wa Jadda”. Terimakasih untuk semua hal yang Bapak dan

Ibu berikan tanpa menggarapkan apapun.

2. Saudara Penulis, dr. Ainul Yakin, terimakasih sudah menjadi kakak yang baik yang selalu

menjaga adik-adiknya selalu ada saat dibutuhkan dan selalu siaga mempehatikan, selalu

menunjukkan sayangnya lewat caranya sendiri, terimakasih sudah menggantikan peran

(32)

terimakasih sudah menjadi adik-adik yang terbaik yang selalu memeluk lewat doa dari

kepolosan jiwa yang belum ternoda.

3. Bapak Rektor Dr. Muhadjir Effendy, MAP, Bapak Pembantu Rektor I Prof. Dr. Bambang

Widagdo, M.M, Bapak Pembantu Rektor II Drs. Fauzan, M.Pd dan Ibu Pembantu Rektor

III Dr. Diah Karmiyati, Psi.

4. Bapak Dekan FH-UMM Dr. Sulardi, SH. M.Si., Bapak Pembantu Dekan I FH-UMM Dr.

Tongat, SH., M.Hum., Ibu Pembantu Dekan II FH-UMM Fifik Wirayani, SH. M.Si.,

M.Hum dan Bapak Pembantu Dekan III FH-UMM Sofyan Arief, SH., M.Kn, Bapak

Kepala Lab.FH-UMM Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH., M. Hum.

5. Ibu Komariah , SH., M.Si., M.Hum., selaku pembimbing I dan Fifik Wirayani, SH. M.Si.,

selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan

dam masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan Universitas Brawijaya Malang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di Universitas Brawijaya Malang, serta pinpinan Pusat Studi dan Layanan

Disabilitas (PSLD) sebagai lembaga Universitas Brawijaya Malang yang khusus

menangani tentang isu-isu dan layanan disabilitas.

7. Para narasumber, Biro Umum Rumah Tangga Sarana dan Prasaranan Ibu Siti Marfuah,

SH., MM., Sekretaris PSLD Bapak Slamet Thohari, S.Fil., M.A., serta teman-teman

mahasiswa disabilitas dan volunteer di Universitas Brawijaya Malang.

8. Para dosen di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, terimakasih atas

(33)

9. Para staff perpustakaan Tata Usaha, terimakasih atas waktu dan pelayanan yang baik serta

bantuan dan arahannya selama penulis mengurus administrasi akademik selama di Fakultas

Hukum.

10. Sahabat terbaik Penulis, Siti Nuriatiddiniyah A. Md. Bid., Yuriana Fatih, terimakasih atas

cinta, cerita, persaudaraan dan dukungan yang diberikan kepada penulis. terimakasih untuk

persahabatan yang terjalin sejak kita kecil.

11. Sahabat penulis Salwa Febi Maharani, Romida Retno Wulan dan Putri Ika Kusuma yang

telah banyak melewati waktu bersama dari semerter awal sampai kita magang di Kota

Surabaya, terimakasih untuk rasa yang luar biasa baik senang maupun sedih yang dilewati

bersama.

12. Teman baik penulis Citra Arum P, Sari Kusuma Ning R, Dwi Cahyaning S, terimakasih

sudah menjadi teman hidup yang membantu mewarnai kehidupan penulis.

13. Teman-teman seperjuangan penulis, Anggi Febrina V, Suliswanto, ChikkaAdistya Krisi,

Keryna Hapsari, Deni Bustanul, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan studi

dengan baik dan tepat waktu.

14. Teman-teman Kelas E angkatan 2011, Vergie Giovana, Rizki Putri Wulandari, Aldila

Caesaria, Dina Yanti, Devi Aisyah, Aldi Fehrial Romadhon, Angga Dani, Taufik Arifin,

Eko Bayu, Bayu Hardian, Erga Thoriq, Khoirudin Hafidz, Andre Romdoni, dari maba kita

bersama dan terpisah kelas di konsentrasi yang berbeda, tetapi kita tetap keluarga kelas E

angkatan 2011.

15. Keluarga BEM FH-UMM Periode 2013-2014, Gasandi R Renfaan, Alief Mohammad

(34)

16. Keluarga Besar HMI Komisariat Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, kakanda

dan ayunda serta LSO JW (Judicial Watch) Periode 2013-2014, Bang Army, Bang Zain,

Kak Sella, Kak Brik, Bang Suraji, Bang Balian, Madian Kusmedi banyak pelajaran dari

kakak tentang kerjasama dan persaudaraan.

17. Teman-teman serta adi-adik di komunitas Basket Hukum Resitation (Recht Basketbaal

Assotiation), Mas Wisnu, Mas Wildan, Mas Egha, Mas Ryan, alm. Kak Yeti, senang

memiliki keluarga seperti kalian banyak kenangan dan pelajaran yang tidak bisa

terlupakan. Pelajaran untuk bertahan dalam kerasnya permainan basket mengajarkan

penulis untuk tetap bertahan dan semangat dalam menjalani hidup.

18. Teman-teman KKN Kelompok 94 Desa Pakel Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang,

Pak Kordes Prima, Pak Wakordes Zaldy, Pak Bendahara Eko dan Ibu Bendahara Rikha

serta teman satu kelompok penulis, persaudaraan, tawa hingga tangis akan menjadi

kenangan yang tidak bisa terlupakan yang terbungkus dalam kisah masa KKN.

Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semoga allah swt membelas segala kebaikan dalam bentuk yang lebih

baik. Dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati penulis yang menyadari bahwa karya ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik yang membengun sangat

penulis harapkan demi kelayakan dan kesempurnaan kedepannya agar bisa diterima secara penuh

oleh khalayak umum.

(35)
(36)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam... i

Lembar Pengesahan... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat... iv

Ungkapan Pribadi / Motto... v

B. Rumusan Permasalahan... 11

C. Tujuan Penelitian... 11

D. Manfaat Penelitian... 12

E. Metode Penelitian... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Penyandang Cacat (Disabilitas)... 24

B.Tinjauan Umum Tentang Hak Aksesibilitas Terhadap Penyandang Cacat (Disabilitas) Dalam Proses Pendidikan... 33

(37)

D.Penelitian Terdahulu Tentang Hak Aksesibilitas... 52

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 56

B. Kriteria Calon Mahasiswa Penyandang Cacat (Disabilitas) Sebagai Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang... 67

C. Kebutuhan dan Pemenuhan Hak Aksesibilitas Oleh Universitas Brawijaya Bagi Mahasiswa Penyandang Cacat (Disabilitas)... 76

D. Faktor Yang Mempengaruhi (Pendukung dan Penghambat) Pemenuhan Hak Aksesibilitas Terhadap Mahasiswa Penyandang Cacat (Disabilitas)... 109

BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan... 113

B.Saran... 116

Daftar Pustaka... 118

Indeks... 123

Lampiran-lampiran

Surat Tugas Akhir...

Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir...

Surat Permohonan Izin Penelitian...

Surat Pemberian Izin Penelitian...

(38)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Responden Mahasiswa Disabilitas Universitas Brawijaya... 20

Tabel 2. Kualifikasi Program Studi... 69

Tabel 3. Pendapat Mahasiswa Disabilitas Tentang Pelayanan... 82

Tabel 4. Kriteria Aksesibilitas Pada Ukuran Dasar Ruang... 87

Tabel 5. Kriteria Aksesibilitas Pada Pintu... 89

Tabel 6. Kriteria Aksesibilitas Pada Jalur Pedestrian... 91

Tabel 7. Kriteria Aksesibilitas Pada Ramp... 94

Tabel 8. Kriteria Aksesibilitas Pada Tangga... 97

Tabel 9. Kriteria Aksesibilitas Pada Lift... 100

Tabel 10. Kriteria Aksesibilitas Pada Toilet... 103

Tabel 11. Kriteria Aksesibilitas Pada Wastafel... 105

(39)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Aksesibilitas Ukuran Dasar Ruang... 88

Gambar 2. Aksesibilitas Pintu Kelas... 90

Gambar 3. Aksesibilitas Pedestrian... 92

Gambar 4. Aksesibilitas Ramp... 95

Gambar 5. Aksesibilitas Tangga... 98

Gambar 6. Aksesibilitas Lift... 101

Gambar 7. Aksesibilitas Toilet... 104

Gambar 8. Aksesibilitas Wastafel... 106

(40)

DAFTAR SKEMA

(41)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) Dan Teori Peradilan (Judicialprudence). Edisi 1. Cetakan ke-4. Jakarta. Penerbit Kencana.

Bahder Johan Nasution. 2008. Metode Penelitian Hukum. Bandung. Penerbit Mandar Maju. Ifdhal Kasim (ed). 2001 . Hak Ekonomi, Sosial, Budaya. Esai-esai Pilihan. Jakarta. Elsam. Knult D. Asplund,dkk. (ed). 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta. Pusham UII.

Majda El Muhtaj.2009. Dimensi – Dimensi HAM Mengurai Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Jakarta. Rajawali Pers.

Marjuki. Penyandang Cacat Berdasarkan KlasifikasiInternational Classification of Functioning for Disability and Health (ICF).

Muladi (ed). 2009. Hak Asasi Manusia Hakekat, Konsep dan Implikasinya dalam Perspektif

Hukum dan Masyarakat. Bandung. Penerbit PT. Refika Aditama.

Muslan Abdurrahman. 2009. Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum. Malang. Penerbit UMM Press.

Peter Mahmud Marzuki.2005. Penelitian Hukum.Jakarta. Penerbit Kencana.

Scott Davidson. 1994. Hak Asasi Manusia. Jakarta. Penerbit PT Pustaka Utama Grafiti.

(42)

Ari Pratiwi, dkk. 2014. Buku Panduan Aksesibilitas Layanan. Penerbit PSLD Universitas Brawijaya.

Jurnal :

Ignas Triyono. 2013. Konkritisasi Universal Desain Bagi Akses Penyandang Disabilitas. Yogyakarta. Jurnal HAM Volume 4 Nomor 2. Kementerian Hakum dan Hak Asasi

Manusia R.I.

Noeratri Andanwerti. 2005. Universal Desain, Sebuah Pendekatan Desain Untuk Menjawan Keberagaman. Jakarta. Visual Jurnal Seni Rupa dan Desain. Vol. 8 No. 1. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Tarumanagara Jakarta.

Slamet Thohari. Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang. Indonesian Jurnal of Disability Studies ISSN : 2355-2158. Jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya Malang.

Skripsi :

Nico Sesar Aditiya. 2012. Impelementasi pelayanan SIM D Bagi Penyandang Disabilitas Menurut Pasal 80 Huruf e Dan Angkutan (Studi Di Polres Malang). Skripsi. Fakultas Hukum UMM.

Rahmatullah Hanafi. 2010. Analisi Yuridis Sosiologis Pelaksanaan Pemenuhan Hak Anak Di

Panti Asuhan KH Mas Mansyur Ditinjau Dari Pasal 8 UU No. 23 Tahun 2002 (Studi Di

Panti Asuhan KH Mas Mansyur). Skripsi. Fakultas Hukum UMM.

(43)

Andi Sulastri. 2014. Tinjauan Hukum Terhadap Penyediaan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

Joyce Marcella Laurens, dkk. 2012. Aksesibilitas Bagi Pengguna Terminal Bis Purabaya Surabaya. Laporan Penelitian. Fakultas teknik sipil dan perencanaan Universitas Kristen Petra.

Winda Tri Listyaningrum. 2005.Konstruksi dan Model Pendidikan Inklusif (Studi Atas Pola Pembelajaran Inklusif Di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosila dan Ilmu Politik Univ. Gajah Mada Yogyakarta.

Setyani. 2007. Adaptasi Tuna Netra Dalam Menempuh Pendidikan Pada Sekolah Umum Di Ponorogo. Skripsi. Fakultas Ilmu sisoal dan Ilmu Politik UMM .

Makalah :

Hariyanto,dkk. 2013. Penerapan Pendidikan Inklusi Di Sekolah Dasar Jolosutro. Yogyakarta. Makalah. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univ. Sarjanawayatu Taman Siswa

Yogyakarta.

Internet :

Administrator Menegpp. Penyandang Cacat. http://www.menegpp.go.id/, diakses tanggal 14 April 2014

(44)

Administrator Tahupedia. 2014. Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2014.

http://www.tahupedia.com/content/show/409/10-Universitas-Terbaik-di-Indonesia-Tahun-2014, diakses tanggal 03 November 2014

Administrator. 2003. Sejarah UB. http://oldsite.ub.ac.id/id/1-about/sejarah.php, diakses tanggal 17 Desember 2014

Administrator. 2014. Profil Universitas UB. http://ub.ac.id/tentang/profil-universitas/visi-misi, diakses tanggal 17 Desember 2014

Amexsip. 2014. Sejarah PSLD. http://psld.ub.ac.id./?p=66, diakses tanggal 17 Desember 2014

Berita Satu. 2014. Penyandang Cacat Dilarang Kuliah.

https://www.youtube.com/watch?v=5E5F0pQDY84, diakses tanggal diakses tanggal 14

April 2014

Didi Tarsidi. 2008. Aksisibilitas Lingkungan Fisik Bagi Penyandang Cacat. http://file.upi.edu/, diakses tanggal 22 Oktober 2014

Liputan6. Tidak Diterima Sekolah Karena Cacat. http://m.liputan6.com/news/read/144227/tidak-diterima-sekolah-karena-cacat, diakses tanggal 14 April 2014

M Wismabrata. Kaki Cacat, Seorang Anak Ditolak Sekolah Di SDN Negeri. http://archive.kaskus.co.id/thread/16629551/, diakses tanggal 14 April 2014

Pranoto Iskandar. 2012. Hukum HAM Internasioanal Sebuah Pengantar Kontekstual. Cianjur. Penerbit IMR Press. Hal. 585. http://books.google.co.id/books, diakses tanggal 18

Desember 2014

(45)

Serafina Shinta Dewi . Ratifikasi Konvensi Internasional Hak-Hak Penyandang Cacat.

http://www.kumham-jogja.info/karya-ilmiah/37-karya-ilmiah-lainnya/360-ratifikasi-konvensi-internasional-hak-hak-penyandang-cacat, diakses tanggal 26 November 2014

Setiawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). http://kbbi.web.id/cacat, diakses tanggal 25 Noverber 2014.

Gambar

Tabel 1.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai hubungan antara cahaya dan tingkah laku ikan telah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain: Baskoro (1999) meneliti tentang proses

Pemusatan cahaya lampu TL oleh nelayan belum dilakukan secara baik. Beberapa nelayan menggunakan berbagai macam alat rumah tangga, seperti loyang, baskom dan ember sebagai

Sedangkan, dalam Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III Sekolah Dasar Terbitan Pusat Perbukuan Tahun 2008 nilai-nilai pendidikan karakter yang tidak ditemukan,

Tampilan aplikasi media pembelajaran menghafal surat-surat pilihan dalam Al-Quran berbasis Android ini sangat mudah dipahami oleh pengguna dan dibuat menggunakan Software Adobe Flash

Perancangan Sistem Pengolahan Data Nilai Berbasis Web di SMK Negeri 1 Badegan oleh Binti Sholikhah (2015) dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengolahan data

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

(3) Output pembelajaran merupakan hasil dari input pembelajaran dan proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk memperolah bukti secara empiris pengaruh, Asset Growth, Total Asset Turnover, Firm Size, Operating Leverage , dan Financial Leverage