• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT KOMUNIKASI TENTANG SOSIALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) OLEH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN MALANG RAYA Studi Pada Masyarakat Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AUDIT KOMUNIKASI TENTANG SOSIALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) OLEH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN MALANG RAYA Studi Pada Masyarakat Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT KOMUNIKASI TENTANG SOSIALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) OLEH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

SOSIAL (BPJS) KESEHATAN MALANG RAYA

Studi Pada Masyarakat Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.IKom)

HILMAN HIMAWAN

201010040311417

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, atas segala nikmat hidup dan kesempatan mengenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “AUDIT KOMUNIKASI TENTANG SOSIALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL OLEH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

KESEHATAN MALANG RAYA (Studi Pada Masyarakat Desa Landungsari,

Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana pada program Pendidikan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu, dibimbing, dan

didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sangat ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua saya tercinta yang selalu mendukung, mengingatkan dan

memberi support doa dan dana serta kasih sayang yang tak terhingga. Kesabaran

dalam menghadapi ego saya, Semoga Papa dan Mama sehat selalu dan melihat

anaknya ini sukses sampai setidaknya membahagiakan kalian berdua.

2. Kedua kakakku tersayang, yaitu Yeyeq dan Ica. Yang dua-dua orangnya sangat

cerewet. Terima kasih sudah mendoakan, memotivasi dan selalu mendukung

apapun yang adek mu lakuin ini.

3. Special Thanks to Dosen Pembimbing saya, Pak Budi dan Pak Nasrullah. Terima

kasih sudah membimbing saya menjadi lebih baik dan sabar dengan saya yang

banyak sekali revisi dalam mengolah skripsi.

4. Dosen Penguji saya, Pak Zen dan Pak Rahadi. Terima kasih bapak sudah memberi

saya motivasi agar sukses kedepannya dan meluluskan saya dalam ujian skripsi

dengan revisi tidak terlalu banyak.

5. Sahabat-Sahabat yang paling dekat maupun teman-teman seperjuangan yang

selalu memberikan motivasi dan teman bercanda ,berbagi cerita, nge-jam, dan

pengalaman dalam mengerjakan skripsi selama di Malang ( Bang Dul, Bedel, Egi,

(4)

Arie, Meci, Lia, Cindy Oppi,Cindy Patricia, Taklim 4) Semoga kita selalu ingat

satu sama lain dan sukses menjadi mahluk yang berguna.

6. Staf Akademik (Bu Siti, Mba Ana, dll), Dosen-Dosen Ilmu Komunikasi dan

Segenap civitas akademika UMM Malang yang sudah melancarkan dan

membantu saya sehingga saya menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. Terima kasih

atas bantuan dan ilmu nya

Dan kepada semua Teman-Teman dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, sekali lagi terima kasih untuk doa dan dukungannya. Semoga Allah SWT

membalas jasa budi kalian di kemudian hari dan memberikan kemudahan dalam segala

hal, Amiin ya Rabbal Allamin. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang

membangun akan penulis terimadengan senang hati. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Malang, September 2015

Penulis

(5)

ii

DAFTAR ISI

JUDUL……….……….i

DAFTAR ISI……….………...ii

DAFTAR RUMUS……….………....iv

DAFTAR TABEL………...………v

ABSTRAK……….………..…..vi BAB I PENDAHULUAN………1

1.1 Latar Belakang………..…………...……1

1.2Rumusan Masalah………..………..7

1.3Tujuan Penelitian ………..8

1.4Manfaat Penelitian………..….8

BAB II KERANGKA TEORI………...10

2.1 Sosialisasi………..……….10

2.2Pengertia Public Relations…………..………… ………..……...12 2.3 Management Public Relations..………...………..…16 2.4Fungsi Public Relations………..………..….19 2.5Tujuan Kegiatan Public Relations………...………..……21

2.6Ruang Lingkup Public Relations………..………...22

2.7 Sosialisasi Dan Public Relations………..………..24 2.8Audit Komunikasi Dalam Public Relations….………..…25 2.9 Tujuan Dan Alasan Audit Komunikasi………..………..……..27 BAB III METODE PENELITIAN………29 3.1 Jenis Penelitian………..………..…...29 3.2 Operasionalisasi Konsep………..………..………....29 3.3 Populasi Dan Sampel………..………...……30

3.3.1Populasi………..……..30

3.3.2Sampel………...………..…….………31

3.4Teknik Pengumpulan Data………...………..…….33

3.4.1Dokumentasi………...……..…………..33

(6)

iii

3.5Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas………...………35

3.5.1Uji Validitas………..………...35

3.5.2Uji Reliabilitas………..………...37

3.6Analisa Data………...……….38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...39

4.1 Dekripsi Objek Penelitian..………...………...………..40 4.1.1 Deskripsi Desa Landungsari……….………...…...40

4.1.1.1 Gambaran Umum Desa Landungsari……...……….…………..40

4.1.1.2 Keadaan Penduduk….……….……..…..41

4.1.2 Deskripsi BPJS Kesehatan Malang……….………41 4.1.2.1 Visi Misi BPJS Kesehatan Malang Raya…………...……42

4.1.2.2 Fungsi dan Tugas BPJS Kesehatan………..……..43

4.1.2.3 Kegiatan Sosialisasi BPJS Kesehatan Malang………..….43

4.2 Identitas Responden…...………..………...….……...44

4.3 Hasil dan Pembahasan………..…………..……...…45

4.3.1 Terpaan Informasi……..…….………..……….…46

4.3.2 Sumber Informasi…………...………….…………...…………...47

4.3.3 Media………..………..……….……49

4.3.4 Isi Informasi………..……….52 4.3.5 Nilai Manfaat Informasi…………..………….………..55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….………...58

5.1 Kesimpulan………...58

5.2 Saran……….………61 DAFTAR PUSTAKA

(7)

v

DAFTAR TABEL

Jumlah Peserta BPJS di Indonesia January 2014……….……3

Operasionalisasi Konsep………30

Populasi………..………31

Jumlah Sampel masing-masing Dusun………..33

Hasil Uji Validitas Angket……….37 Interptetasi Koefisien Korelasi………..38 Hasil Uji Reliabilitas………..38

Data Penduduk Desa Landung Sari………...41

Identitas Responden Berdasarkan Umur………..………..44

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan………...….45

Kategori Peringkat……….46

Kekerapan Warga Masyarakat Memperoleh Informasi Tentang Program JKN…….…...46 Sumber Informasi Tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)………...48 Kategori Peringkat Sumber Informasi………,,,49

Media Yang Digunakan Untuk Memperoleh Informasi Tentang Program JKN………...50 Kategori Peringkat Media………..51 Isi Informasi Memberi Kejelasan Tentang Program JKN……….52

Kategori Peringkat Isi Informasi………...……….54 Manfaat Informasi Program JKN………...55 Kategori Peringkat Manfaat Informasi………..56

(8)

iv

DAFTAR RUMUS

(9)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Cutlip M Scott, Center H Allen, Broom M Glen. 2009. Effective Public Relations, edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hardjana Andre. 2000. Audit Komunikasi Teori dan Praktek. Jakarta : PT.Grasindo.

Iriantara, Yosal.2004. Manajemen Strategi Public Relations. Bandung: PT. Gihalia Indonesia. Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2006. Manajemen Public Relations. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group. Ruslan, Rosadi. 1998. Manajemen Pubic Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pers. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.

Susanto, AB, Dr. 1997. Dinamika Manajemen :Manajemen dan persaingan bisnis3. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Yulianita, Neny. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas.

Non Buku :

Buletin Info Askes. Edisi khusus akhir tahun. 2013. Tahun 2014 Memasuki Era Jaminan

Kesehatan Nasional Melalui BPJS Kesehatan.

(http://lapor.ukp.go.id/id1172812/layanan-bpjs-bagi-pasien-operasi-caesar.html) (www.acamedia,edu)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, Indonesia merupakan negara

berpenduduk terbanyak keempat di dunia dengan jumlah pendudul 237.641.326 jiwa

setelah Cina, India, dan Amerika (www.statistik.ptkpt.net). Dengan jumlah penduduk

sebanyak itu yang semakin tahun semakin bertambah maka masalah kesehatan

menjadi sangat penting. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus duwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip

nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber

daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saung bangsa bagi

pembangunan nasional.

Terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan

menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara. Karena setiap upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat berarti investasi bagi pembangunan negara maka upaya

pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan

nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat. Itu artinya, negara harus

bertanggung jawab kepada seluruh rakyat dalam meberikan jaminan pelayanan

kesehatan.

Kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara.

Gangguan kesehatan pada masyarakat akan menimbulkan masalah besar dalam

pembangunan negara. Itu artinya, negara harus bertanggung jawab kepada seluruh

(11)

rakyat dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan

merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk

memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga

harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi.

Disahkannya Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 pada tanggal 19 Oktober

2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional memberikan landasan hokum terhadap

kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

khususnya mengenai jaminal sosial. Jaminan Sosial yang dimaksud dalam UU SJSN

adalah perlindungan sosial untutk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi

kebutuhan dasar hidupnya yang layak dan meningkatkan martabat hidupnya.

Bedasarkan UU tersebut maka Negara juga berkewajiban memberikan jaminan

kesehatan kepada setiap penduduk agar mendapatkan akses pelayanan kesehatan

dengan mutu yang terjamin dan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Selanjutnya,

sebagai penyempurna dari UU SJSN 2014 ditetapkan UU nomor 24 tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan dan akhirnya resmi

beroperasi pada tanggal 1 January 2014.

Dengan telah disahkan UU tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

makan PT. Askes (Persero) dinyatakan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

Transformasi tersebut meliputi perubahan sifat, organ dan prinsip pengelolaan, atau

dengan kata lain berkaitan dengan struktur dan budaya organisasi. Selanjutnya, semua

peserta jaminan kesehatan PT. Askes akan dialihkan menjadi peserta jaminan

Kesehan BPJS Kesehatan. Dengan sifat kepesertaan bersifat wajib maka pada tahun

2019 seluruh rakyat Indonesia diharapkan telah memiliki jaminan kesehatan yang

berada dalam naungan BPJS Kesehatan.

(12)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan Badan

Hukum Publik yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan

jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama untuk

Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiunan PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

Kemerdekaan berserta keluarganya dan badan usaha lainnya ataupun rakyat pada

umumnya. Sedangkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah jaminan berupa

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada

setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah

Setiap tahunnya jumlah peserta jaminan kesehatan di Indonesia terus

bertambah, sesuai dengan data penyerahan dari PT. Askes ke BPJS Kesehatan di

[image:12.595.80.524.207.612.2]

tahun 2013, sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Peserta BPJS di Indonesia January 2014

No Peserta Jumlah Peserta

Peserta Keluarga Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASKES JAMKESMAS TNI AD TNI AL TNI AU MABES POLRI KEMHAN JAMSOSTEK 7.284.714 86.400.00 342.898 72.801 39.815 16.530 379.890 5.777 2.509.605 8.884.987 - 386.301 96.784 59.934 10.480 214.017 12.051 4.090.002 16.158.004 86.400.000 729.199 189.891 99.749 27.101 593.907 17.828 6.5999.607 Jumlah Peserta 110.815.235 Sumber : BPJS Kesehatan Malang Raya 2014

Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan cabang

Malang, untuk peserta jaminan pelayanan kesehatan di Kabupaten Malang Raya pada

tahap awal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Malang menargetkan

jumlah peserta jaminan kesehatan Malang sampai akhir tahun 2014 sebanyak 1,3 juta

jiwa penduduk dan yang sudah terdafar sebagai peserta berjumlah 1,2 juta jiwa dan

masi kurang sekitar 100.000 jiwa yang belum mendaftar dan harus segera

(13)

diselesaikan. 860.000 peserta, yang terdiri dari anggota TNI/Polri sebanyak 25.000

peserta, perusahaan 10.000 peserta, Pegawai Negeri Sipil/Pensiunan/Veteran

sebanyak 200.000 peserta. Sementara dari 1.050 perusahaan di Malang Raya masi ada

sekitar 350 perusahaan yang belum mendaftar karyawannya sebagai peserta JKN.

Sedangkan dari kuota bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kota Malang sendiri

masi tersisa sebanyak 10.500 jiwa dari kuota sebanyak 31.500 jiwa.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan cabang Malang merupakan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang mencakup daerah di Malang

Raya mulai dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Batu. Dimana

Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki

luas area 3.534,86 km2, dengan penduduk 2.446.218 jiwa dan memiliki kurang lebih

1.050 perusahaan sehingga kabupaten ini sudah menjadi salah satu kabupaten terbesar

di Jawa Timur. Sebagai salah satu pusat pelayanan di daerah Jawa Timur, Kabupaten

Malang berperan sebagai salah satu pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan

industry, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Sasaran dari penyebarluasan pesan tersebut adalah seluruh warga, baik yang

telah menjadi peserta maupun calon peserta. Selanjutnya, peserta program Jaminan

Kesehatan Nasional dapat dibedakan menjadi dua kategori peserta jaminan kesehatan.

Yang pertama ialah PBI yaitu Penerima Bantuan Iuran, terdiri dari fakir miskin dan

orang kurang mampu. Yang kedua adalah Non PBI, yaitu peserta Bukan Penerima

Upah (Pekerja Mandiri), dan Bukan Pekerja (Investor, pemberi kerja, penerima

pensiunan, veteran,dll). Sementara Tujuan dari penyebarluasan pesan atau sosialisasi

mengenai Jaminan Kesehatan Nasional adalah agar peserta Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dapat memahami dengan baik apa hak dan kewajiban

(14)

peserta serta bagaimana teknis pelaksanaan jaminan kesehatan yang baru berlaku

dilapangan agar tidak terjadi kesalapahaman.

Untuk mencapai tujuan penyebarluasan pesan program Jaminan Kesehatan

Nasional ke masyarakat maka, BPJS kesehatan Malang Raya melakukan berbagai

bentuk hubungan melalui sosialisasi langsung, misalnya seminar, pertemuan dengan

pemerintah kota dan lain sebagainya. Sosialisasi biasanya dilakukan ke berbagai

instansi – instansi pemerintah yang menjadi mitra PBJS Kesehatan dalam

menyebarkan informasi, misalnya rumah sakit dan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan

lain sebagainya. Selain instansi pemerintah, sosialisasi juga dilakukan kepada badan

usaha atau perusahaan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan melalui, pihak BPJS

Kesehatan mengunjungi kantor instansi pemerintah atau perusahaan yang telah

mengajukan surat permohonan untuk dilaksanakan sosialisasi di kantor pemohon.

Dengan cakupan daerah yang cukup luas dan untuk memenuhi target

pencapaian jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional, maka dalam menjalankan

program tersebut dibutuhkan fungsi Public relations agar tujuan tersebut tercapai.

Dengan menjalankan fungsi Public Relations, akan terwujud komunikasi dua arah

timbal balik antara organisasi yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Malang Raya dengan publiknya, dan menyerap opini publik yang nantinya disalurkan

kepada organisasi. Selain itu kegiatan atau kebijakan baru yang dibentuk secara terus

menerus dapat dikomunikasian agar mencapai suatu pemahaman dan pengertian

antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Malang Raya dengan

pemerintah , Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Malang Raya dengan

masyarakat, serta program tersebut dapat di kontrol, sehingga Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan Malang Raya dapat mengukur sejauh mana program

tersebut berjalan.

(15)

Berdasarkan hal di atas banyak sekali kegiatan-kegiatan sosialisasi baik secara

langsung maupun tidak langsung yang dilakukan BPJS Kesehatan Malang Raya yang

ditujukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga menciptakan

hubungan yang baik pula dengan masyarakat namun pada kenyataanya masih terjadi

ketidakpuasan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan Malang Raya seperti banyak

kasus yang tujukan kepada BPJS Kesehatan Malang Raya salah satunya yaitu :

“Saya seorang PNS yang sedang menunggu proses persalinan istri saya untuk anak anak yang kedua, rawat inap di RS Wava Husada, alamat Jl. Panglima Sudirman No 99A Kab.Malang, Jawa Timur, yang terdaftar sebagai RS yang melayani layanan BPJS Kesehatan. Pihak RS Wava Husada tidak memberlakukan layanan BPJS Kesehatan terhadap proses persalinan istri saya, dan saya diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk membayar sendiri seluruh biaya proses persalinan istri saya nantinya”.

(http://lapor.ukp.go.id/id1172812/layanan-bpjs-bagi-pasien-operasi-caesar.html)

Melihat banyak kasus-kasus yang menimpa BPJS Kesehatan Malang Raya,

salah satunya seperti seperti kasus di atas, warga menganggap bahwa Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Malang Raya kurang perduli terhadap

publik eksternal, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hubungan antara lembaga

BPJS Kesehatan Malang Raya dengan publik eksternal kurang baik. Untuk

membentuk kerjasama yang baik antara organisasi atau perusahaan dengan publik

eksternal, maka dibutuhkan bentuk hubungan komunikasi yang terjadi dalam

organisasi atau perusahaan yang disebut pola komunikasi. Pola komunikasi

merupakan bentuk interaksi pertukaran pesan antar organisasi, lembaga atau

perusahaan dengan publiknya, baik komunikasi verbal maupun non verbal kerena

organisasi atau perusahaan tidak mungkin berjalan tanpa adanya komunikasi.

Untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah dijalankan

efektif atau mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan audit

komunikasi. Dikalangan ahli disebutkan bahwa audit komunikasi merupakan

pemeriksaan kesehatan (medical check-up) suatu organisasi atau instansi tentang

(16)

sistem komunikasi keorganisasian dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas

organisasi.

Sedangkan menurut Andre Hardjana (2000:131) menjelaskan audit

komunikasi adalah :

“Sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-kebutuhan komunikasi kehumasan dan praktek komunikasi yang sekarang sedang berjalan.

Dengan melakukan audit komunikasi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan Malang Raya sebagai pihak yang memiliki kewajiban mensosialisasikan

program Jaminan Kesehatan Nasional dapat mengetahui proses komunikasi dari mulai

penyampaian pesan, penggunaan media sebagai alat penyampai pesan, hingga sampai

kepada publiknya yaitu masyarakat Malang Raya sebagai penerima pesan, dan segala

hambatan komunikasi dan gangguan yang menyebabkan macetnya aliran informasi

dan peluang yang terlewat dapat diketahui sehingga program yang dijakankan akan

berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dan pada penelitian ini audit

komunikasi yang dilakukan yaitu ranah output audit komunikasi yang merupakan

persepsi publik eskternal dari program, dimana publik eskternal dari program Jaminan

Kesehatan Nasional adalah seluruh masyarakat di Malang Raya.

1.2Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik ingin mengetahui

bagaimana masyarakat memperoleh informasi tentang kegiatan sosialisasi program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Malang Raya.

(17)

Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat identifikasi pertanyaan

penelitian yang dirumuskan sebagai berikut :

a. Seberapa besar kekerapan warga masyarakat menerima informasi tentang

program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ?

b. Siapa saja yang menjadi sumber informasi tentang Jaminan Kesehatan

Jaminan Nasional (JKN) ?

c. Media apa saja yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ?

d. Seberapa besar isi informasi memberi kejelasan tentang program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) ?

e. Apakah warga masyarakat memanfaatkan informasi tentang program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjadi anggota Badan Penyelenggara

Jaminan sosial (BPJS) ?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang bagaimana masyarakat

memperoleh dan memanfaatkan informasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang disosialisasikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Malang Raya.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki signifikansi bagi :

a. Mengevaluasi aktifitas sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

Malang Raya berdasarkan ukuran audit komunikasi.

(18)

b. Di harapkan bisa menjadi masukan dalam menetapkan perencanaan strategi

sosialisasi suatu program baik bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan Malang Raya maupun organisasi lain.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Peserta BPJS di Indonesia January 2014

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Hukum ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program jaminan sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam memberikan pemenuhan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi mengenai kebijakan sosial penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional terutama bagi masyarakat miskin di Kota Malang serta

JUDUL PENELITTAN : TANGGUNG GUGAT BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS) KESEHATAN ATAS KERUGIAN YANG DIALAMI OLEH PENGGUNA JASA BPJS KESEHATANa. NAMA

Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalahn apakah manfaat sosialisasi program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan

Salah satu masalah yang dihadapi badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan saat ini adalah minimnya kepesertan masyarakat khususnya kepesertaan dari

Dengan terselenggaranya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, penduduk Indonesia khususnya penduduk Denpasar diwajibkan untuk mengikuti program Jaminan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kota Bandung mengunakan komunikasi pemasaran direct marketing (Pemasaran Langsung), ini dikarenakan BPJS cabang

TESIS SANKSI NOTARIS TERHADAP PEKERJA NOTARIS YANG TIDAK DIDAFTARKAN SEBAGAI PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL