• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Wajib Pajak Penghasilan ( Studi di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Wajib Pajak Penghasilan ( Studi di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro )"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang

Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Wajib Pajak Penghasilan

( Studi di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro )

SKRIPSI

OLEH:

DEDY PRAMUDYA.W 201210050312089

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, serta salam dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesiakan skripsi dengan judul : Implementasi Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Wajib Pajak Penghasilan

Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Jurusan Ilmu Pemerintaha Universitas Muhammadyah Malang.

Sehubungan dengan selesainya karya akhir tersebut. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jainuri.M.Si dan Salahudin, S.IP, M.Si., sebagai dosen pembimbing. 2. Ibu Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan 3. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadyah Malang.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya Jurusan Ilmu pemerintahan yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama penulis menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadyah, Malang. 5. Orang Tuaku yang telah memberikan semangat dan bantuan baik moril maupun

(7)

6. Untuk teman-temanku, dll (dan semua yang telah memberikat bantuan tenaga dan pikiran), terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam penulisan maupun isinya. Sehingga, saran dan kritik yang membangun untuk karya skripsi ini akan selalu penulis terima dengan senang hati. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan kita semua, Amin.

Malang, September 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANNTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACTION ... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ... 4

C. Kegunaan... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Difinisi Konseptual ... 6

F. Difinisi Operasional ... 6

1. Pengawasan Sistem Hukum ... 7

2. Memberikan Fasilitas Kemudahan ... 7

G. Metodologi Penelitian ... 7

1. Jenis Penelitian ... 7

2. Sumber Data ... 8

(9)

4. Subyek Penelitian ... 9

5. Penentuan Lokasi ... 9

6. Analisa Data ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Konsep Tentang Pajak ... 11

1. Pengertian Pajak ... 11

2. Asas dan Prinsip Pemungutan Pajak ... 13

3. Jenis Pajak ... 17

B. Pajak Penghasilan ... 18

1. Subjek Pajak Penghasilan ... 20

2. Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak ... 22

3. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) ... 26

4. Tarif Pajak Langsung ... 27

5. Dasar Pengenaan Pajak ... 29

6. Cara Menghitung Penghasilan Kena Pajak ... 29

7. Waktu Pembayaran Pajak Penghasilan ... 31

C. Penagihan ... 32

1. Definisi Penagihan ... 32

2. Tindakan Penagihan Pajak ... 34

D. Surat Paksa ... 36

1. Pengertian Tentang Surat Paksa ... 36

2. Mekanisme Pemungutan Pajak dengan Surat Paksa ... 38

(10)

F. Pencegahan dan Penyandraan ... 42

G. Penegakan Hukum ... 42

III. DISKRIPSI WILAYAH ... 48

A. Gambaran Umum ... 48

1. Letak Geogrfis ... 48

2. Sejarah Kabupaten Bojonegoro ... 48

3. Pembagian Wilayah ... 50

4. Kondisi Ekonomi ... 50

5. Lingkungan Alam dan Kependudukan ... 51

a. Lingkungan Alam ... 51

b. Kependudukan... 51

1. Komposisi Penduduk ... 51

2. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencharian ... 54

B. Kondisi dan Potensi ... 56

1. Kondisi dan Potensi Wajib pajak ... 56

2. Sumberdaya Organisasi ... 57

C. Diskripsi Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro ... 58

1. Sub Bagian Umum ... 59

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi... 59

3. Seksi Tata Usaha Perpajakan ... 60

4. Seksi PAjak Penghasilan Pribadi ... 60

5. Seksi Pajak Penghasilan Badan ... 61

(11)

7. Seksi Pajak Pertambahan dan Pajak Tidak Lansung Lainnya .... 61

8. Seksi Penagihan Pajak... 62

9. Seksi Penerimaan dan Keberatan ... 63

10. Kantor Penyuluhan da Penggalian Potensi Perpajakan ... 64

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Bagi Wajib Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro... 65

B. Hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa... 82

C. Upaya Pemecahan dalam Melaksanakan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro... 83

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 88

(12)

DAFTTAR TABEL

Tabel 1 : Sanksi Administrasi ... . 45

Tabel 2 : Denda Administrasi ... 46

Tabel 3 : Kenaikan 50% dan 100% ... 47

Tabel 4 : Pertumbuhan Penduduk Bojonegoro 2008 (%) ... 52

Tabel 5 : Proyeksi Penduduk Hasil SP 2000 Menurut Golongan umur Tahun 2008 ... 53

Tabel 6 : Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kabupaten Bojonegoro 2008 ... 55

Tabel 7 : Laporan Kegiatan Penagihan ... 66

Tabel 8 : Laporan Perkembangan Tunggakan Pajak Penghasilan ... 69

Tabel 9 : Jumlah Penagihan Pajak Penghasilan dengan Surat Paksa 2007-2008 ... 81

(13)

Daftar Pustaka

Gunadi, 2002. Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, Salemba Empat, Jakarta

Amin Wijaya, 1995. Tunggal, Pelaksanaan PPh Perseorangan, Liberty, Yogyakarta Herman Punawan, 2000. Undang Undang Perpajakan Tahun 2000,Erlangga.. Drs. Mardiasmo, 1998. Akt, Perpajakan, Yogyakarta

Wirawan B. Ilyas, Richard Burton, 2000. Hukum Pajak,Salemba Empat, Jakarta Munawir, 1987. Pokok-pokok Perpajakan,Liberty Yogja

R.Santoso Brotodiharjo,2003. Pengantar Ilmu HukumPajak,PT.Refika Aditama ,Bandung

Muhammad, 2002. Rusdji,Pajak Penghasilan,Think Tax Information,Surabaya Gustu Juanda,Irwansyah Lubis, 2001. Pelaporan Pajak Penghasilan,PT.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Setu Setiawan,Eril Suprapti, 2004. Perpajakan Edisi Revisi,Bayu Media Publising, Jakarta

Kesit Bambang Prakoso, 2000. Pajak Penghasilan Teknik Rekonsialisasi Fiskal,Ekonosia,Yogyakarta

H.Moeljo Hadi, 1995. Dasar Dasar Penagihan Pajak,PT.Raja Grafindo, Bandung www.bojonegoro.go.id diakses tanggal 23 maret 2008

Radar Bojonegoro, 16 april, 2008

Undang-undang No. 19 tahun 2000 tentang pajak penghasilan

(14)

2008

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan sumber devisa negara yang sangat penting artinya bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan, yang dikelola dengan meningkatkan peran serta masyarakat. Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang sangat penting di samping minyak dan gas bumi, hal ini dapat di lihat dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bahwa setiap tahun pajak merupakan sumber penghasilan yang besar bagi pemerintah. Dalam pelaksanaannya pemungutan pajak harus berdasarkan keadilan dan adanya kepastian hukum bagi pembayar pajak, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2 “Pemungutan pajak harus di dasarkan pada Undang-undang perpajakan yang di susun oleh pemerintah dan disetujui oleh rakyat melalui DPR.

(16)

2 kewajiban perpajakannya dengan pengenaan yang berdasarkan azas keadilan.

Pajak penghasilan itu merupakan pajak langsung yang di pungut oleh pemerintah pusat. Sebagai pajak langsung maka beban wajib pajak tersebut menjadi tanggungan langsung bagi wajib pajak yang bersangkutan, dalam arti bahwa beban wajib pajak tersebut tidak boleh dialih bebankan pada pihak lain. Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan itu dilakukan secara periodik terhadap kumpulan penghasilan yang diperoleh atau di terima oleh wajib pajak dalam satu tahun pajak, dan dalam pelaksanaanya sering terdapat kewajiban pajak yang tidak dilunasi oleh wajib pajak dalam satu tahun pajak sebagaimana mestinya sehingga memerlukan tindakan yang mempunyai kekuatan hukum yang bersifat memaksa, serta memberi kepastian hukum dan keadilan yang nantinya dapat menciptakan adanya kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak. Untuk itu di terbitkan Undang-undang No.19 Tahun 1997 yang kemudian di sempurnakan oleh Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Pemberharuan Undang-undang tersebut, menurut dan di dasarkan pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

1. Memperhentikan ketentuan Perundang-undangan lain, seperti Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antar pemerintah pusat dan daerah.

2. Menegakkan keadilan

3. Memberikan perlindungan hukum, baik kepada penanggung pajak maupun pihak ke-3 yang berupa hak mengajukan gugatan.

(17)

3 Dengan berlakunya Undang-Undang Penagihan ini sebagai perubahan Undang-Undang No. 19 Tahun 1997, maka Undang-Undang No. tahun 1959 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Negara Paksa ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 63 dan Tambahan Lembaran NHegara Nomor 1850 ) dinyatakan tidak berlaku. Hal ini

di dasari atas pertimbangan bahwa Undang-Undang No. 19 Tahun 1959 tersebut sepenuhnya kurang dapat mendukung Undang-Undang perpajakan yang telah mengalami berbagai macam perubahan sesuai dengan perkembangan Sistem Hukum Nasional dan pola kehidupan masyarakat yang dinamis.

Pengertian Surat Paksa menurut Undang-Undang Penagihan pasal 1 angka 12 adalah: “Surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak”.

(18)

4 tidak berada di tempat, serta pernyataan pailit wajib pajak yang tidak di dukung dengan teralesasinya surat tagihan pajak dengan surat teguran.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengimplementasikan dalam sebuah Skripsi dengan judul

“Implementasi Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan

Surat Paksa wajib Pajak Penghasilan”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang, dalam penelitian ini akan dibahas tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penagihan pajak penghasilan dengan surat paksa, dan berbagai bentuk hambatan yang ada khususnya pada kantor pelayanan Pajak serta upaya atau alternative pemecahannya, maka permasalahan yang dapat di ambil adalah:

1. Bagaimana implementasi Undang-undang No. 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa wajib pajak penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro ?

2. Hambatan apa saja yang di hadapi dalam melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap Wajib Pajak Penghasilan dan bagaimana alternative permasalahannya ?

C. Tujuan

Berangkat dari adanya permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut:

(19)

5 2. Penelitian ini dimaksudkan mendiskripsikan hambatan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap Wajib Pajak Pajak Penghasilan.

3. Penelitian ini dimaksudkan juga untuk mengetahui Bagaimana upaya pemecahannya dalam melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap Wajib Pajak Pajak Penghasilan.

D. Kegunaan Penelitian

Sedangkan dengan adanya penulisan ini di harapkan dapat memberikan kegunaan, diantaranya:

1. Secara Akademis, dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu tentang perpajakan. 2. Secara Praktis, dapat bermanfaat sebagai acuan instansi pajak, khususnya bagi

kantor pelayanan pajak maupun kantor lainnya.

3. Secara Pribadi, Untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kelulusan Strata-1.

E. Definisi Konseptual

Pajak Penghasilan merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang berasal dari pendapatan rakyat, dimana proses pemungutan telah diatur dalam undang-undang sehingga dapat memberikan kepastian hukum sesuai dengan kehidupan dalam Negara yang berdasarkan hukum, dasar dari hukum pajak penghasilan adalah Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah mengalami banyak perubahan dan terakhir kali diubah dengan Undang-undang No. 17 Tahun 2000.

(20)

6 pengertian Penagihan adalah perbuatan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak karena Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan dari Undang-undang Perpajakan, khususnya mengenai pembayaran pajak terutang.

Penagihan itu meliputi antara lain, perbuatan pengiriman Surat Peringatan, Surat Tegoran, Surat Paksa, Sita, Lelang, Sandra, Kompensasi, Pemindahan bukuan, pembayaran dimuka, pembayaran tangguh, pencegahan daluarsa, Surat Ketetapan Fiskal, dan lain sebagainya.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu rangkaian fokus dari suatu penelitian, hal ini merupakan upaya peneliti untuk menjabarkan judul yang diteliti sehingga dapat dijelaskan variabelnya. Dengan demikian definisi operasional dimaksud untuk mengindetifikasi variable penelitian kedalam bentuk yang bersifat operasional yang menyangkut tentang dimensi-dimensinya, populasi keseluruhan dari subtek penelitian. Menurut Sanafah definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu variable itu diukur.

1. pengawasan sistem hukum

Walaupun surat paksa sudah mempunyai kekuatan hukum yang sifatnya memaksa akan tetapi dalam kenyataannya sebagian besar mereka belum juga menyadari untuk melunasi kewajibannya, walaupun sebelum dilaksanakan penagihan dengan surat paksa wajib pajak sudah di beri surat teguran atau peringatan terlebih dahulu. Maka diperlukan sistem pengawasan hukum.

2. Memberikan fasilitas kemudahan

(21)

7 melunasi pajak yang terutang, serta memberi fasilitas kemudahan dan keringanan bagi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya

G. Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan, menggunakan beberapa metode yang bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang obyektif. Untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut diperlukan informasi yang akurat dan data-data yang mendukung. Sehubungan dengan hal tersebut metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Pada penulisan Skripsi penulis memilih analisis secara deskriptif dan melakukan metode pendekatan secara Yuridis Sosiologis. Pendekatan Yuridis, yaitu pendekatan dari aspek hukumnya. Dalam hal ini peraturan-peraturan mendasari adanya kegiatan-kegiatan pajak dengan surat paksa bagi wajib pajak penghasilan, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun peraturan khusus yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan, sedangkan, pendekatan sosiologis mengandung arti bahwa dalam membahas kegiatan tersebut harus dilihat kenyataan di dalam masyarakat. Jadi pendekatan Yuridis Sosiologis tidak lain merupakan pendekatan dari aspek hukum dengan memperhatikan kenyataan-kenyataan yang ada di dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu, maka dengan adanya penagihan pajak dan akibat hukum yang timbul dalam pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap wajib pajak yang menunggak pajak akan di tinjau dari segi hukum yang mengaturnya.

(22)

8 Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu;

a. Data Primer.

Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara, yaitu proses tanya jawab secara lisan mengenai pelaksanaan penagihan pajak penghasilan dengan surat paksa, sifatnya adalah wawancara bebas.

b. Data Sekunder.

Merupakan data yang diperoleh secara langsung yang dapat mendukung data primer di lapangan. Data sekunder dapat diperoleh dari studi kepustakaan yang berupa arsip-arsip, tulisan-tulisan, ataupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Data Sekunder ini terdiri dari;

1. Bahan hukum primer.

Berupa bahan hukum yang sifatnya mengikat, meliputi ; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan, peraturan-peraturan dalam pelaksanaan keputusan Undang-undang penagihan pajak dengan surat paksa (Undang-Undang No 19 Tahun 2000) dan Undang-undang pajak penghasilan.

2. Bahan hukum sekunder.

(23)

9 tentang pajak, makalah, tulisan hukum ataupun hasil wawancara para ahli dibidang perpajakan.

3. Teknik Pengambilan Data

a. Interview yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara secara langsung kepada responden.

b. Studi kepustakaan, yaitu teknik ini digunakan dalam rangka memperoeh data sekunder dengan cara mencatatnya dalam sebuah daftar.

c. Observasi yaitu metode pengumpulan data melalui pemngamatan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.

4. Subyek Penelitian

Dalam penentuan Responden penulis menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan melakukan wawancara kepada ahli dibidang perpajakan diantaranya:

a. Kepala Seksi Penagihan dan Juru Sita Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro b. Bagian Korlak Penagihan Aktif Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro.

5. Penentuan Lokasi

(24)

10 memungkinkan sebagai tempat usaha baik perseorangan atau badan hukum.

6. Analisa Data

Gambar

Tabel 1 : Sanksi Administrasi  ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain metode adsorpsi yang telah sukses dikembangkan untuk mengurangi zat warna remazol brilliant blue memiliki kelemahan diantaranya proses adsorpsi tidak

[r]

Data-data sekundernya adalah karya-karya lain yang berbicara langsung atau tidak langsung tentang puasa di daerah kutub, seperti penelitian Susiknan Azhari (1998)

Dari uaraian diatas, maka untuk mendukung pegembangan pariwisata terutama sarana akomodasi di kawasan Rawapening khususnya dan Kabupaten Semarang pada umumnya, dibutuhkan adanya

Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang pada cabang utama, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi, jumlah polong

Dalarn hal ini, pakaian adat kain tenun songket tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, karena dalam kehidupan. masyarakat Minangkabau hanyr, dipakai pada

Bila siswa jurusan Bangunan ada 200 siswa, Listrik 250 siswa, Mesin 450 siswa dan sisanya Otomotif maka persentase jumlah siswa jurusan Otomotif adalah .... Jika harga sebuah

Hasil penelitian didapatkan pada Tn.A mengalami nyeri dada, diakibatkan terjadinya penumpukan kolestrol yang tinggi dalam pembuluh darah koroner, yang