• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penurunan Daya Ingat Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penurunan Daya Ingat Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lansia

2.1.1. Definisi Lansia

Menurut UU No.13 tahun 1998 di katakan bahwa usia lanjut adalah

seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (Maryam dkk, 2010).

Usia lanjut adalah istilah untuk tahap akhir dari proses penuaan. Masa usia

lanjut merupakan masa yang tidak bisa dihindari oleh siapapun khususnya

bagi yang dikaruniai usia yang panjang, yang bisa dilakukan manusia

hanyalah menghambat proses menua agar tidak terlalu cepat, karena pada

hakikatnya dalam proses menua terjadi kemunduran atau penurunan

(Suardiman, 2011).

2.1.2. Klasifikasi Lansia

Klasifikasi usia lanjut dapat di kelompokkan menjadi 5 kelompok,

antara lain: (1) Pra usia lanjut (Prasenilis) yaitu seseorang yang berusia

antar 45-59 tahun. (2) Usia lanjut yaitu seseorang yang berusia 60 tahun

atau lebih. (3) Usia lanjut resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70

tahun atau lebih atau seseorang yang yang berusia 60 tahun dengan

masalah kesehatan. (4) Usia lanjut potensial yaitu usia lanjut yang masih

mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan

barang/jasa. (5) Usia lanjut tidak potensial yaitu usia lanjut yang tidak

berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan

(2)

2.1.3. Tipe Lansia

Banyak ditemukan bermacam-macam tipe usia lanjut, antara lain:

(1) Tipe arif bijaksana yaitu lanjut usia ini kaya dengan hikmah

pengalaman, menyesuaikan dirir dengan perubahan zaman, mempunyai

kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi

undangan, dan menjadi panutan; (2) Tipe mandiri yaitu lanjut usia ini

sering mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan baru, selektif

dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi undangan;

(3) Tipe tidak puas yaitu usia lanjut yang selalu mengalami konflik lahir

batin, menentang proses penuaan, ynag menyebabkan kehilangan

kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah

tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik; (4) Tipe pasrah yaitu

lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti

kegiatan beribadat, rinagn kaki, pekerjaan apa saja ynag dilakukan; (5)

Tipe bingung yaitu lanjut usia yang kagetan, kehilangan kepribadian,

mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh

(Nugroho, 2008).

2.2. Daya Ingat

2.2.2. Definisi Daya Ingat

Daya ingat merupakan kemampuan memodifikasi dan mengatur

pengalaman-pengalaman yang kita alami. Interaksi kita dengan dunia fisik,

seperti pengalaman panca indra, persepsi dan tindakan yang dilakukan dan

(3)

menentukan apa yang nantinya bisa untuk merasa, mengingat dan

mengerti (Thompson dan Madigan, 2007). Menurut Sternberg (2008) daya

ingat adalah cara-cara seseorang mempertahankan dan menarik

pengalaman-pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini.

2.2.2. Klasifikasi Daya Ingat

Masing-masing daya ingat memiliki mekanisme unik dalam

menyimpan informasi. Hal yang perlu diketahui adalah walaupun

terbagi-bagi dalam beberapa jenis, setiap jenis daya ingat berhubungan satu sama

lain. Pengaktifan salah satu jenis daya ingat akan mengaktifkan daya ingat

jenis lainnya. Hal ini memungkinkan sebuah informasi dapat disimpan

dibeberapa tempat penyimpanan daya ingat yang berbeda. Daya ingat

terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Ingatan jangka pendek

Ingatan jangka pendek berlangsung selama beberapa detik sampai

jam, saat pemrosesan di hipokampus dan bagian-bagian otak lain

meletakkan perubahan-perubahan jangka panjang dalam kekuatan sinaps

(Barret, 2014). Orang dewasa mampu mengingat 5-9 kapasitas ingatan

selama kurang lebih 15 hingga 30 detik. Angka 7 merupakan keterbatasan

biologis yang nyata pada ingatan jangka pendek seseorang. Ketika sebuah

deretan angka lebih dari 7, akan sulit bagi seseorang untuk mengingat

deretan tersebut. Seseorang harus mengelompokkan angka-angka tersebut

terlebih dahulu menjadi beberapa kelompok agar mudah untuk

(4)

Ingatan jangka pendek ini menahan data memori selama beberapa

detik dan terkadang bisa juga sampai beberapa menit. Menurut model

Atkinson Shiffrin, simpanan jangka pendek hanya bisa mengingat

beberapa hal saja. Ingatan jangka pendek juga bisa diakses oleh sejumlah

proses pengontrolan yang mengatur aliran informasi kepada dan dari

simpanan jangka panjang (Sternberg, 2008).

Secara umum, kapasitas memori jangka pendek langsung dibagi

berdasarkan luas stimulusnya, kira-kira berkisar tujuh stimulus plus minus

dua. Sebuah stimulus dapat menjadi sederhana, seperti sebuah digit, atau

sangat kompleks seperti sebuah kata. Jika kita mengumpulkan rangkaian

duapuluh angka atau huruf menjadi tujuh item yang berarti, kita akan

langsung bisa mengulanginya dengan cepat. Contoh, kebanyakan dari kita

tidak bisa mengingat memori jangka pendek dari dua puluh rangkaian

angka berikut ini: 101001000100001000100. Namun kalau kita

mengelompokkanmenjadi unit-unit yang lebih besar, seperti 10, 100, 1000,

10000, 1000 dan 100, maka kita akan lebih mudah memproduksi dua

puluh satu angka ini sabagai enam item yang berbeda (Sternberg, 2008).

2. Ingatan kerja (working memory)

Working memory dapat menyimpan informasi mulai dari beberapa

menit hingga beberapa jam kemudian. Biasanya, working memory

berfungsi mengubah informasi, tetap melewati perubahan dan

memperbarui ingatan, pemanggilan informasi, membuat perbandingan,

(5)

korelasi besar yang cukup positif antara efisiensi ingatan kerja dengan

kemampuan kognitif umum. Ini berarti bahwa seseorang yang memiliki

working memory yang baik cenderung memiliki kemampuan kognitif di

atas rata-rata. Kemampuan menyimpan informasi yang dilakukan oleh

working memory memungkinkan informasi tersebut masuk ke dalam

ingatan jangka panjang. Kemampuan working memory dalam menyimpan

informasi sangat bergantung pada usia. Semakin tua maka semakin besar

kapasitas working memory seseorang (Harianti, 2008).

Ingatan kerja menahan informasi yang datang untuk digunakan

ingatan jangka pendek sambil memutuskan apa ynag akan dilakukan

dengan informasi tersebut. Ini adalah bentuk ingatan yang memungkinkan

kita, sebagai contoh mencari nomor telepon, kemudian mengingat nomor

tersebut sementara kita mengangkat telepon dan menekan nomor tersebut.

Ingatan kerja terdiri dari apa yang dahulu disebut sebagai central executive

yang terletak di koneks prafrontal, dan dua “rehearsal system” (sistem

pengulangan), suatu sistem verbal untuk menahan ingatan verbal, dan

sebuah sistem visuospasial paralel untuk menahan aspek-aspek visual dan

spasial dari benda. Central executive mengarahkan informasi ke dalam

berbagai sistem pengulangan ini (Barret et al., 2014).

3. Ingatan jangka panjang

Ingatan jangka panjang merupakan ingatan yang tidak terbatas dan

lama. Transfer informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka

(6)

Salah satunya adalah seberapa penting informasi tersebut bagi seseorang.

Dalam hal ini, salah satu bagian dari otak adalah hippocampus yang akan

memberikan suatu tanda pada informasi yang dianggap penting. Setelah

itu, hippocampus akan mentransfer informasi ini ke seluruh bagian otak

Neo Cortex yang menyimpannya sebagai ingatan jangka panjang.

Informasi yang dikategorikan sebagai informasi yang penting adalah

informasi yang paling mendapat perhatian dan memiliki nilai penting yang

berkaitan dengan keselamatan hidup sesorang. Jenis informasi ini akan

segera tersimpan di dalam ingatan jangka panjang dan cukup sekali saja.

Informasi lainnya yang dianggap penting adalah pengalaman yang

mengandung muatan emosi yang kuat (Harianti, 2008).

Ingatan jangka panjang merupakan ingatan utama yang dapat

menyimpan semua stimuli yang diterima selama waktu yang tidak tentu

(bisa sangat lama). Ingatan ini terkait dengan proses perekaman yang

permanen, proses mencari dengan maksud untuk mendapatkan kembali

apa yang telah terekam sebelumnya. Pengetahuan sepanjang masa

merupakan sesuatu yang dapat terekam secara permanen dalam ingatan ini

(suardiman, 2011).

Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan jangka

panjang bukan hanya pada jangka waktu penyimpanannya saja, namun

juga pada kapasitasnya seberapa banyak informasi yang dapat disimpan

(7)

jangka pendek pada saat yang bersamaan, kapasitasnya untuk menyimpan

ingatan jangka panjang dapat dikatakan tidak terbatas (Nelson, 2008).

Ingatan jangka panjang juga tidak serapuh ingatan jangka pendek,

yang artinya ingatan jangka panjang kurang lebih menetap meskipun ada

sesuatu yang mengganggu alur pemikiran seseorang. Tetapi tidak semua

ingatan jangka panjang tersimpan selamanya, bahkan meskipun ada

perubahan. Beberapa ingatan jangka panjang yang tidak dipakai atau

menjadi tidak relevan menghilang sejalan dengan berjalannya waktu.

Misalnya seseorang yang membaca buku tertentu yang disukainya, namun

setelah bertahun-tahun kemudian orang tersebut tidak lagi mengingat lebih

banyak selain dari judulnya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut

tidak memikirkan lagi plot dan karakter didalamnya dalam jangka waktu

yang lama. Namun beberapa ingatan jangka panjang tetap bertahan

walaupun ingatan tersebut jarang digunakan. Masalah pada orang-orang

yang masih mampu mengingat detail-detail masa kecil yang pernah

dialami, yang tanpa disadari masih terus dapat diingat walapun hal tersebut

jarang digunakan (Nelson, 2008).

Ingatan jangka panjang dapat dibagi dalam dua kategori umum

yaitu ingatan deklaratif dan ingatan prosedural. Ingatan deklaratif lebih

mudah melemah akibat pengaruh usia dan juga penyakit otak (misalnya

penyakit Alzheimer), dibandingkan dengan ingatan-ingatan prosedural

(8)

a. Ingatan deklaratif

Ingatan deklaratif meliputi informasi yang mengharuskan

melakukan usaha secara sadar untuk mengingat. Ada dua jenis ingatan

deklaratif, yaitu ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik

terkait dengan kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat yang spesifik.

Misalnya liburan yang dijalani musim panas yang lalu, kejadian yang

terkait dengan konteks waktu dan ruang tertentu. Ketika seseorang

mencoba mengingat kembali suatu ingatan mengenai kejadian, orang

tersebut akan mengingat informasi temporal (kapan hal itu terjadi) dan

informasi ruang (dimana hal itu terjadi) yang terkait dengan kejadian

tersebut. Ingatan semantik adalah pengetahuan faktual. Ingatan jenis ini

sebagian besar terdiri dari informasi dasar yang dipelajari selama masa-

masa sekolah misalnya berhitung. Berbeda dengan ingatan episodik,

ingatan semantik tidak terkait dengan waktu atau tempat. Ketika seseorang

mampu belajar berhitung, ia tidak akan mengingat kapan pertama kali ia

mampu berhitung dan walaupun ia masih mampu mengingatnya, waktu

tersebut tidaklah begitu penting bagi pengetahuan atau kenangan tentang

fakta-fakta tersebut (Nelson, 2008).

b. Ingatan prosedural

Ingatan prosedural merujuk kepada prosedural, keterampilan dan

rutinitas yang muncul secara otomatis untuk melakukan tindakan seperti

berpakaian atau mengendarai sepeda. Bukti tentang ingatan prosedural

(9)

perilaku. Meskipun untuk menghadirkan ingatan prosedural secara relatif

tanpa usaha, setiap ingatan tersebut membutuhkan usaha dan latihan agar

dapat dipelajari. Namun setelah keterampilan yang terkait dapat dikuasai,

seseorang dapat melakukannya tanpa perlu mengingat bagaiman cara

mempelajarinya atau langkah-langkah yang terkait di dalamnya. Misalnya

saat seseorang mengeluarkan sepeda untuk mengendarainya, ia tidak perlu

mengingat kembali bagaimana cara ia berlatih mengendarai sepeda

tersebut. Ia cukup menaiki sepeda tersebut dan pergi (Nelson, 2008).

Ingatan prosedural tidak menghilang atau berubah seiring

bertambahnya usia. Misalnya seseorang yang sudah lama tidak menaiki

sepeda, ia tidak perlu mempelajari keterampilan tersebut dari awal.

Melakukan sedikit latihan saja dan dengan keterampilan maka rutinitas

tersebut akan muncul kembali. Bahkan penderita penyakit Alzheimer

dapat melakukan banyak tugas rutin sampai tahap akhir dari penyakit

tersebut. Para ilmuan percaya ingatan prosedural dapat bertahan lama

karena ingatan tersebut disimpan secara meluas di seluruh otak, dan karena

ingatan tersebut tidak tergantung pada hipokampus, salah satu struktur

ingatan di dalam otak yang secara khusus peka terhadap efek penuaan

normal (Nelson, 2008).

2.2.3. Pengukuran Daya Ingat

Richardson-Klavehn dan Bjork (1988) dalam Nelson (2008),

(10)

berdasarkan instruksi yang diberikan dalam tahap pengetesan ingatan yaitu

(1)tes ingatan langsung, dan (2) tes ingatan tidak langsung.

1. Tes Ingatan Langsung/Eksplisit

Richardson-Klavehn dan Bjork (1988) merumuskan tes-tes ingatan

langsung sebagai tugas-tugas yang perintahnya mengacu kepada sasaran

peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sejarah atau pengalaman

pribadi subjek, yaitu yang menunjuk pada konteks ruang dan waktu (jam,

tanggal, atau lingkungan di mana peristiwa tersebut terjadi).

Peristiwa-peristiwa khas yang menjadi sasaran dapat berupa penyajian daftar

kata-kata, penyajian daftar gambar-gambar, penyajian daftar kalimat-kalimat

maupun bisa juga berupa peristiwa yang terjadi dalam sejarah kehidupan

subjek.

Tes ingatan langsung dapat berbentuk tes rekognisi (recognition)

dan tes recall, baik yang free-recall maupun cued-recall.

a. Tes rekognisi

Pengukuran pada tes rekognisi ini adalah subjek diminta untuk

membedakan antara stimulus-stimulus yang ada pada saat terjadinya

peristiwa sasaran dengan stimulus-stimulus yang tidak ada pada saat

peristiwa berlangsung. Kemudian, subjek diminta mengenali kembali

apakah stimulus yang ada pada tahap pengetesan ingatan sama dengan

(11)

b. Tes recall

Pengukuran pada tes recall ini adalah subjek diminta untuk

memproduksi stimulus-stimulus yang terdapat dalam peristiwa sasaran.

Kemudian, pada tahap pengetesan ingatan maka subjek diminta

menghasilkan kembali stimulus-stimulus yang telah disajikan dalam tahap

belajar. Tes recall dapat dilakukan tanpa bantuan tanda-tanda (free-recall)

maupaun dengan bantuan tanda-tanda (cued-recall). Mengingat dapat

dibantu oleh tanda-tanda.tanda-tanda yang dipakai untuk membantu

me-recall dapat merupakan bagian-bagian dari stimulus yang telah disajikan

pada tahap belajar (intralist cues). Contohnya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Shimamura dan Squire (1984) mengenai ingatan terhadap

pasangan kata-kata pada penderita amnesia. Pada tahap belajar, dua belas

pasangan kata yang disajikan kepada 8 pecandu alkohol yang menderita

sindrom Korsakoff. Salah satu pasangan kata tersebut misalnya

“STAIR-DIAMOND”. Masing-masing pasangan kata disajikan dalam 3 detik.

Antara dua sampai empat menit sesudah penyajian keduabelas pasangan

kata selesai, kepada subjek disajikan kata “STAIR” dan mereka diminta

mengingat kembali pasangan katanya. Tanda-tanda yang dipakai

membantu mengingat bisa juga merupakan tanda-tanda yang berhubungan

dengan stimulus yang disajikan pada tahap belajar (extralist cues).

Hubungan antara tanda-tanda dengan stimulus sasaran dapat berdasarkan

kesamaan makna (semantik), atau kemiringan tulisan serta bunyinya

(12)

2. Tes Ingatan Tidak Langsung/Implisit

Tes ingatan tidak langsung dirumuskan sebagai tugas-tugas yang

mengharuskan subjek melakukan kegiatan-kegiatan kognitif atau motorik,

sementara perintah-perintah tes tersebut hanya mengaju pada tugas yang

sedang dihadapi dan tidak mengacu pada peristiwa sebelumnya

(Richardson-Klavehn & Bjork, 1988). Pada tes ingatan tidak langsung,

tugas-tugas yang harus diselesaikan tidak mengarahkan subjek untuk

mengacu pada peristiwa yang sebelumnya dialami oleh subjek. Pada tahap

pengetesan ingatan subjek tidak diinstruksikan untuk menggunakan

tahapan belajar sebagai acuan.

Ingatan implisit merupakan ingatan dimana kita mengumpulkan

kembali sesuatu namun dilakukan tanpa kita sadari sepenuhnya. Setiap

hari kita dilibatkan banyak tugas yang melibatkan rekoleksi bawah sadar

terhadap informasi semacam ini. Bahkan, saat membaca buku, secara tidak

sadar kita sedang mengingat beragam hal, seperti makna dari kata tertentu,

beberapa konsep yang kita baca. Rekoleksi-rekoleksi seperti ini dicapai

lewat bantuan ingatan implisit (Sternbeg, 2008).

Beberapa tugas yang digunakan untuk mengukur memori

melibatkan pemanggilan kembali ingatan/pengingatan atau pengenalan

kembali ingatan/rekognisi terhadap memori eksplisit untuk mencapai

pengetahuan deklaratif. Tugas-tugas lain melibatkan memori implisit dan

(13)

Tabel 1. Jenis-jenis tugas yang digunakan untuk mengukur memori

Tugas-tugas Memori Deskripsi Tugas-tugas Contoh Tugas

Eksplisit Bagi

Pengetahuan Deklaratif

Tugas-tugas memori Anda harus mengingat Siapa yang menulis eksplisit kembali secara sadar Hamlet?

informasi tertentu

Tugas-tugas Anda harus mengingat Siapa nama pertama pengetahuan deklaratif kembali fakta-fakta anda?

Tugas-tugas memanggil Anda harus menghasilkan Tes mengisi titik-titik kembali/pengingatan sebuah fakta, sebuah mensyaratkan anda

kata, atau item-item lain mengingat item-item dari

dari memori memori. Contohnya,

“Istilah bagi seseorang yang menderita kerusakan memori yang berat adalah?”

Tugas pengingatan Anda harus mengulangi Jika kepada anda

berseri penyebutan item diperlihatkan rangkaian

disebuah daftar sepersis angka 2-8-7-1-6-4, anda

mungkin setelah diminta untuk

membaca atau mengulangi rangkaian itu mendengarnya sepersis mungkin sesuai

urutan

Tugas rekognisi bebas Anda harus mengulangi Jika kepada anda penyebutan item-item di diperlihatkan rangkaian dalam daftar berdasarkan pasangan kata-kata, urutan apa pun yang bisa “anjing, pensil, waktu,

diingat rambut, kera, monyet,

restoran”, anda disuruh mengulangi urutan kata- kata tersebut dengan benar.

Tugas pengingatan Anda harus mengingat Kepada anda pernah berpetunjuk sebuah daftar berisi diperlihatkan rangkaian

pasangan-pasangan item pasangan kata-kata ini: yang berbeda-beda, “waktu-kota, tombol- kemudian ketika kertas, penghargaan-hari, diberikan salah satu item tinju-awan, angka- dari pasangan-pasangan cabang.” Kemudian anda tersebut, anda harus bisa akan diberikan stimulus

mengingat kembali “tombol”, maka

pasangannya. diharapkan anda

(14)

pasangannya, dan seterusnya.

Tugas-tugas mengenal Anda harus memilih atau Tes-tes pilihan ganda dan kembali/rekognisi sebaliknya, benar salah melibatkan

mengidentifikasi sebuah pengenalan kembali item seperti yang sudah ingatan. Contohnya, anda pelajari sebelumnya “istilah bagi individu

dengan kemampuan

memori yang luar biasa adalah? (1) amnesis, (2) semantik, (3) menemonis, atau (4) retrogradis. Tugas-tugas memori Anda harus Tugas-tugas melengkapi

implisit menggambarkan kata mengetuk memori

informasi di dalam implisit anda. Kepada memori tanpa mengerti anda diberikan sebuah secara sadar bahwa anda fragmen kata, seperti tiga sedang melakukannya huruf pertama dari

sebuah kata, kemudian anda diminta untuk melengkapi fragmen kata itu dengan kata pertama yang terlintas dibenak anda. Contoh, katakanlah anda diminta untuk mengisi tiga huruf yang hilang untuk memenuhi garis-garis kosong dan membentuk sebuah kata yangbenar:_e_or_.

Karena anda baru saja melihat kata memori, anda diharapkan lebih sanggup menyediakan tiga huruf m-m-i untuk mengisi garis kosong itu ketimbang mereka yang tidak diperlihatkan fragmen tiga huruf pertama dari kata tersebuat.

tugas-tugas pengetahuan Anda harus mengingat Anda diminta untuk prosedural keahlian-keahlian yang membuktikan sebuah sudah dipelajari dan kemampuan “mengetahui

perilaku-perilaku caranya”, lalu

(15)

fakta. membaca tuliasan terbaik, dan kemudian

diminta untuk

menunjukkan apa yang andaingat tentang cara menggunakan

kemampuan-kemampuan tersebut. Atau anda diminta untuk menguasai atau menunjukkan apa yang sudah anda ingat tentang kemampuan- kemampuan motorik tertentu (seperti mengendarai sepeda atau berselancar salju).

2.2.4. Fungsi Memori (Ingatan) Lansia

Usia lanjut sering digambarkan sebagai seseorang yang pelupa.

Bila seseorang suatu ketika mengalami gejala tidak mampu mengingat hal-

hal yang pernah diketahui, adalah hal yang wajar. Setiap orang pada usia

berapapun pernah mengalaminya. Namun gejala lupa ini semakin nyata

dan nampak bersamaan dengan meningkatnya usia. Orang yang berusia di

atas 60 tahun sering terdengar tentang keluhan daya ingat, juga

pengalaman menunjukkan bahwa meningkatnya usia berhubungan dengan

menurunnya kemampuan mengingat (Suardiman, 2011).

Usia lanjut lebih lambat dan sulit dalam memproses infornasi

sehingga cenderung mudah lupa. Beberapa penelitian melaporkan

menurunnya kemampuan mengingat pada usia lanjut, dengan

bertambahnya usia maka secara jelas terlihat sistem indera dan memori

(16)

menurunnya kemampuan belajar dan mengingat. Kemampuan untuk

mengingat kembali (recall) merupakan tugas yang lebih berat dari pada

tugas mengenal kembali. Gejala ini muncul pada usia lanjut sebagai gejala

lupa (Suardiman, 2011).

Lupa merupakan gejala penurunan kemampuan memori yang

terjadi sehari-hari pada semua tingkatan usia. Namun, usia lanjut memiliki

kecenderungan lupa yang lebih tinggi dari pada yang usia muda. Gejala

lupa terjadi karena informasi yang diterima tidak diproses dan disimpan

dengan baik meskipun memang tidak semua informasi harus disimpan.

Biasanya informasi yang dianggap penting dan mrnarik saja yang

disimpan untuk suatu ketika diingat atau dipanggil kembali. Usia tua akan

mempengaruhi kemampuannya untuk memproses atau mengolah

informasi. Kemampuan mengingat seseorang dipengaruhi okeh tingkat

berartinya informasi yang akan disimpan, hebatnya informasi, tingkat

perhatian, minat, daya konsentrasi, emosi, dan kelelahan (Suardiman,

Gambar

Tabel 1. Jenis-jenis tugas yang digunakan untuk mengukur memori

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pemilu Provinsi Jawa Barat. Data itu diperoleh di Badan Arsip Nasional Jakarta.. Barangkali dengan memperhatikan latar belakang Golkar tampil sebagai kekuatan baru tidak

Pertanggungjawaban pidana adalah suatu perbuatan yang tercela oleh. masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan pada si

Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya. ADAPTATION

Undang-Undang tidak membedakan antara berkurang atau lebih lancarnya pertumbuhan anak yang hidup didalam kandungan melainkan menetapkan pemisahan dari tubuh si ibu yang tidak

Persaingan yang semakin ketat menyebabkan pabrik - pabrik yang ada dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas termasuk PT Mulia Knitting Factory.

REKAPITULASI RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN BERTAMBAH/(BERKURANG) KODE PROG./ KEG..

Selain itu, adanya amaliyah NU disini tujuannya adalah untuk mengenalkan pada siswa mengenai ajaran ahlussunnah waljamaah melalui berbagai kegiatan seperti yang sampean

Dalam penelitian ini, rancangan yang dikembangkan adalah soal pilihan ganda.. berbasis penalaran pada materi