• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA (Studi di SMA Negeri 2 Kota Batu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA (Studi di SMA Negeri 2 Kota Batu)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu fenomena yang luar biasa, perubahan dan perkembangan sosial sangat cepat. Hal ini merupakan dampak dari perkembangan tehnologi terutama tehnologi komunikasi. Interaksi semakin beragam, mudah dan cepat, sehingga terasa dunia semakin sempit. Pergaulan tidak lagi terbatas pada lokalitas namun lebih jauh bahkan batas batas negara sudah semakin pudar (globalisasi). Masyarakat dihadapkan pada kondisi ’Dunia yang kembar’.

Disatu sisi terjadi percepatan pergaulan yang secara nyata, melalui tatap muka, disisi yang lain pergaulan maya juga merupakan suatu bentuk masyarakat yang kondisi dan dampak pergaulan sama dengan masyarakat nyata. Secara otomatis masyarakat sekarang harus menerima semua akibat dari pergaulan yang mendunia (globalisasi) ini. Baik dari akibat perubahan, perkembangan, asimilasi, akulturasi dan semua hal yang sifatnya sudah bukan lokalitas lagi yang harus diadaptasikan ke dalam kehidupannya. Tantangan zaman disegala sisi kehidupan kompleks, seluruh muka bumi hampir tidak ada daerah yang terpencil. Siapapun juga mau tidak mau harus menahan arus globalisasi yang menerpanya. Tidak peduli dia masyarakat kota ataukah masyarakat desa yang terpencil sekalipun.

(2)

demikian saja manusia, selalu berusaha mencari celah yang lebih mudah pencapaiannya dan tidak beresiko tinggi, serta mendapat sebanyak-banyaknya keinginan yang tercapai tanpa ada atau sedikit pengorbanan juga prestasi. Inilah yang menjadi warna problema sosial akhir akhir ini. Konsumerisme mewabah terutama di banyak negara berkembang.

Era globalisasi yang diwarnai oleh perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Tehnologi dan Seni) sangat tinggi sekarang ini disajikan suatu kondisi yang sejalan dengan kehendak tadi. Semua kebutuhannya yang instan juga banyak diperoleh dalam era ini. Namun kembali kepada dari sifat manusia yang kadang liar tanpa batas dan buas dengan sekehendak hatinya sendiri membawa IPTEKS tidak hanya berpengaruh positif tapi juga sering justru membuat manusia sendiri dalam kondisi terjebak dalam kesengsaraan atau keprihatinan yang mendalam. Bahkan kadang harus hanya sebagai penonton. Tak jarang dibuat terbelalak oleh ulah manusia, yang kadang spektakuler pada kemajuan yang membuat kagum, dan merasa inilah manfaat dari sebuah kemajuan. Tapi juga kadang dibuat prihatin karena dihadapkan sebuah fenomena yang menjadikan merendahkan harkat dan martabat sebagai manusia atau bahkan tidak ubahnya sebagai sosok binatang yang liar dan buas sehingga terjadi turun atau melemahnya moralitas (degradasi moral).

(3)

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tidak dapat hidup dengan sejarah saja, tetapi setidaknya dapat membuat pola hidup yang sesuai dengan kondisi lokal walaupun harus mengikuti perkembangan jaman. Sehingga dapat hidup nyaman di setiap perkembangan jaman yang muncul. Kondisi ideal tersebut memang sulit merealisasikan apabila daya dukung baik sosial, SDM, politik, ideologi maupun ekonomi tidak sejalan. Sehingga disintegrasi budaya akan terjadi, membentuk satu kondisi baru yang kadang lebih baik tetapi tidak jarang malah menjadi kondisi yang porak poranda.

Perkembangan globalisasi yang tidak seimbang serta virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya, tuntutan kemajuan di era global ini tanpa memandang (lagi) aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral semakin jatuh. Problema sosial di Indonesia semakin kompleks sejalan dengan perkembangan jaman itu sendiri, mulai dari pembelokan ramah tamah, gotong royong sebagai sifat bangsa Indonesia menjadi korupsi, nepotisme, kolusi sebagai sub budaya menyimpang, juga sifat lain bangsa ini yang mendukung adalah ciri ciri manusia Indonesia yang tidak seimbang dengan perkembangan pembangunan secara fisik. Ciri ciri manusia Indonesia tersebut adalah mitos dan mistik, sinkretisme, hipokritis, feodalisme,percaya kepada tahayul yang sudah dimodifikasikan, tidak hemat, manipulasi kebenaran, suka meniru, serta rendahnya etos kerja.( Muhtar Lubis,1978: 13-45) Kondisi moralitas seperti ini ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, inilah nasib moral bangsa ini terpuruk jatuh sangat dalam.

(4)

di kalangan remaja. Ini tandanya ada bukti lagi bahwa moral remaja masa kini memang sudah menurun. Kebudayaan timurnya sudah termakan oleh westernisasi. Sangat memprihatinkan, sebagai contoh, saat masa kelulusan siswa SMA perayaan kelulusan yang tidak sewajarnya di lakukan di Indonesia. Mungkin kalau di Negara barat hal seperti itu wajar. Uniknya, merayakan kelulusan dengan melakukan sex party atau pesta sex, masih ditambah acara nyabu bersama sama atau minum minuman keras bersama sampai mabuk. Degradasi moral memang seharusnya mendapat perhatian lebih.

Kemajuan teknologi selain memberikan manfaat ternyata juga dampak negatif, seperti internet dan handphone. Kedua barang hasil kemajuan teknologi ketika tidak dibarengi dengan kematangan wawasan berpikir penggunanya akan menjadikan bumerang bagi penggunanya, lantaran mereka tidak menggunakan untuk kegiatan yang bermanfaat namun cenderung digunakan untuk kegiatan yang merusak mental, seperti menonton film biru/BF. Keberadaan internet dan HP (Handphone) ini secara tidak langsung melemahkan rasa sosial pengguna kepada masyarakat sekitarnya, namun juga membuat lemah kontrol sosial (Sosial Control) di sekelilingnya, lantaran penggunaan yang tanpa batas.

Alasan ekonomi juga, orang tua secara tidak sengaja atau pun sengaja memposisikan anaknya menjadi korban globalisasi. Berbagai kasus asusila dan kriminalitas terjadi karena anak dan remaja terhimpit teknologi yang tanpa batas dan ekonomi keluarga yang kurang. Satu demi satu peristiwa kriminalitas yang berbau asusila hingga perdagangan manusia terjadi lantaran ketidak-mampuan membendung masuknya budaya luar yang sangat kontradiktif dengan kearifan budaya lokal. Pemerintah Propinsi Jawa Timur menyikapi permasalahan siswi hamil, terlibat narkoba juga kriminalitas yang dilakukan dalam masa proses belajar terutama pada saat menghadapi ujian nasional, sebagaimana peneliti mengutip di Harian Kompas;

(5)

tidak hanya menempuh kurikulum, tetapi juga mengajarkan norma dan pendidikan karakter siswa. "Jika siswa masih melanggar norma, artinya pendidikan sekolah bisa dikatakan tidak berhasil," katanya, Kamis (5/4/2012).

Lagi pula, kata dia, masa pendidikan formal bukanlah masa bagi orang yang sudah menikah, apalagi hamil. Larangan bagi siswi hamil memang tidak diatur khusus dalam aturan, tetapi hakikat sebuah pendidikan adalah mencetak manusia yang berperilaku secara norma dalam kesehariannya. "Ada pelanggaran hakikat pendidikan jika siswi hamil diperbolehkan mengikuti UN," ujarnya.

Harun menambahkan, sekolah sebenarnya bisa tidak meluluskan siswa yang melanggar norma karena kelulusan siswa 60 persen dari hasil UN dan 40 persen dari penilaian sekolah. Sama seperti terhadap siswa yang terlibat narkoba atau terlibat

aksi kriminal, sekolah berhak

mengeluarkannya.http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/05/17384665/Siswi.Hami l.Dilarang.Ikut.UN

Di wilayah Batu, (Harian Kompas:2011) - Sekitar 60 persen dari 328 pasangan calon pengantin di Kota Batu, Jawa Timur, ditolak pendaftaran nikahnya oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Junrejo Kota Batu karena mempelai perempuan hamil sebelum menikah. Peristiwa ini sangat mengejutkan masyarakat Kota Batu. Berkurangnya perhatian, pengawasan orang tua kepada anak serta kondisi sosial mayarakat Batu menjadi penyebab utamanya. Dari kondisi tersebut, SMA Negeri 2 Batu yang juga berada di wilayah kerja Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Junrejo Kota Batu, berupaya keras agar dapat menghadapi tantangan yang ada dari masyarakat sekitar agar siswa dapat menjalankan status sebagai pelajar dengan baik seperti yang telah di teliti dalam thesis Efendi, Machfud. 2010. Pengembangan Budaya Agama di Sekolah Melalui Model Pembiasaan Nilai Shalat Berjamaah di SMA Negeri 2 Batu.

(6)

statement, berpikir dan bertindak strategis, kebersamaan, tawadlu’, optomis dan mandiri, serta networking. (c) Nilai-nilai kedisiplinan (nizhamiyah).

Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut, moralitas bagi Durkheim memiliki tiga komponen yang harus dimiliki oleh manusia dalam pendidikan moral.( George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2008, 113) Pertama, moralitas melibatkan disiplin, yaitu suatu pengertian tentang otoritas yang menghalangi dorongan dorongan idiosinkratis (sifat, atau keadaan atau hal-hal yang menyebabkan sesuatu menjadi berlainan karena tidak mengikuti aturan yang umum). Kedua, moralitas menghendaki keterikatan dengan masyarakat, karena masyarakat adalah sumber moralitas. Ketiga melibatkan otomoni, suatu konsep tentang individu yang bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Banyak hal yang menyebabkan masyarakat dikatakan terjadi degradasi moral, sebagai indikatornya adalah ketidak disiplinan terhadap status atau kedudukannya. Masyarakat hari ini sudah merasa menjadi masyarakat dunia dalam globalisasi, sehingga keterikatan lokalitas mengendor. Pengaruh politik dan ekonomi tentang kekuasaan, penindasan dalam bentuk yang terselubung demokrasi, sehingga kebebasan tidak lagi terjamin, otonomi sulit dapatkan.

Kondisi degradasi moral dalam masyarakat telah dilakukan berbagai upaya oleh Pemerintah baik melalui program rutin kenegaraan secara legalitas atau etika kenegaraan maupun kebijakan kebijakan yang diatur atas dasar kondisi tertentu masyarakat. Mulai dengan adanya kebijakan tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila(P4) , terdapatnya kurikulum yang mengajarkan tentang Pendidikan Moral Pancasila disetiap jenjang pendidikan, pendidikan karakter yang harus diberikan kepada siswa dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan juga di setiap jenjang sekolah. Hal ini semua adalah upaya untuk mendongkrak degradasi moral.

(7)

kehidupan masyarakat .Visi etis moralitas mengandung arti bahwa setiap masyarakat mempunyai suatu kearifan moralitas alamiah yang lahir dari persamaan-persamaan hak asasi manusia dan persaman dalam menunaikan kewajiban-kewajiban moral, dari individu dan masyarakat bersepakat menciptakan kontrak sosial dalam mengabsahkan formasi-formasi sosial yang eksis menjamin kohesi sosial. Hal ini bukan untuk menghentikan laju globalisasi dalam masyarakat modern, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran dan komitmen manusia kepada nilai-nilai moral, sehingga dampak negatif dari globalisasi dapat dikendalikan.

Persoalan degradasi moral inilah peneliti bermaksud untuk menyelidiki bagaimana kepedulian masyarakat , pemerintah melalui institusi pendidikan untuk menekan degradasi moral khususnya pemuda Indonesia melalui pendidikan moral yang diberikan di lembaga pendidikan, sehingga bangsa ini tidak terlarut dalam keprihatinan yang terus menerus. Peneliti menganggap sangat penting untuk diungkit, laju dari bangsa Indonesia sangat tergantung kepada sepak terjang dari bangsa ini. Kejadian demi kejadian bergulir dari hari ke hari baik dari sisi birokrasi pemerintah maupun kondisi masyarakat yang sangat memilukan perasaan. Degradasi moral menyebabkan persoalan hidup bangsa Indonesia menjadi terpuruk.

(8)

kebutuhannya. Terdapat pembagian hari efektif untuk selama satu minggu, yaitu untuk hari Senin sampai dengan Sabtu disamping program pokok akademis, pada hari Jum’at lebih

dilaksanakan pembelajaran Agama baik Islam, Kresten, Hindu maupun Budha. Sedang hari Sabtu dipakai untuk kegiatan ekstrakurikuler bagi kelas X dan XI (full day ekskul). Pelaksanaan ketertiban sekolah juga terkesan disiplin dengan sistem control dari petugas tata tertib yang selalu proaktif terhadap penanganan pelanggaran, walaupun tidak jarang juga terjadi kenakalan remaja, namun dengan kecepatan penyelesaian dari seluruh komponen sekolah maka kondisi tersebut kembali kondusif.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah proses penanaman nilai moralitas siswa di SMA Negeri 2 Batu?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

Mendiskripsikan proses penanaman nilai moralitas siswa di SMA Negeri 2 Batu.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Kegunaan secara sosiologis

(9)

2. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini akan memberikan temuan-temuan substantif yang terkait dengan proses penanaman nilai moralitas siswa. Diharapkan juga dapat memberikan gambaran perkembangan dan factor factor yang mempengaruhi moralitas dalam era globalisasi. Munculnya pengembangan penelitian tindakan baru yang berkaitan dengan partisipasi stakeholder sekolah dalam upaya peningkatan moralitas siswa

3. Kegunaan secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan rujukan dan masukan bagi semua pihak, terutama sebagai pengambil kebijakan pembangunan baik di tingkat sekolah ataupun pemerintah serta masyarakat dalam menekan laju degradasi moral demi keberlangsungan pembangunan nasional secara utuh

E. Penegasan Istilah Moral

(10)
(11)

i

PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA

(Studi di SMA Negeri 2 Kota Batu)

TESIS

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana S-2 Program Studi

Magister Sosiologi

Diajukan oleh: Synaroch Fatimah

NIM 08250011

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI P R O G R A M P A S CA S A R J A N A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(12)

ii

Judul Tesis :PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA (Studi di SMA Negeri 2 Kota Batu)

Yang diajukan oleh Nama: Synaroch Fatimah

NIM : 08250011

Telah disetujui Tanggal, 14 Agustus 2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Achmad Habib,MA Dra. Juli Astutik,M.Si

Direktur Ketua Program Studi

Program Pascasarjana Magister Sosiologi

(13)

iii

T E S I S

Dipersiapkan dan disusun oleh: Nama: Synaroch Fatimah

NIM: 08250011

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,

14 Agustus 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Dr. Achmad Habib,MA _________________

Sekretaris : Dra. Juli Astutik,M.Si _________________

Penguji I :Dr. Muslimin Machmud,MSi _________________

(14)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Synaroch Fatimah

NIM : 08250011

Program Studi : Magister Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar benarnya bahwa : 1. Tesis dengan judul

PROSES PENANAMAN NILAI MORALITAS SISWA (STUDI DI SMA NEGERI 2 KOTA BATU)

Adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengn sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 14 Agustus 2012 Yang menyatakan

(15)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga tesis dengan judul Proses Penanaman Nilai Moralitas di SMA Negeri 2 Batu ini dapat terselesaikan.

Penyusunan tesis ini bertujuan untuk melengkapi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Sosiologi dalam bidang Politik pada Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Muhammadiyah Malang.

Terselesaikannya tesis ini tidak lepas dari dorongan dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun material, oleh karenanya penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Achmad Habib,MA selaku pembimbing utama dan Ibu Dra. Juli Astutik,M.Si selaku pembimbing pendamping, yang secara ikhlas penuh kesabaran meluangkan waktu, tenaga, serta pikirannya dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis ini, semoga Allah SWT senantiasa merahmati beliau.

2. Dewan Penguji: Bapak Dr. Achmad Habib,MA, Ibu Dra. Juli Astutik,M.Si, Bapak Dr. Muslimin Machmud,MSi, Ibu Dr. Vina Salviana DS, M.Si atas masukan dan kekritisannya yang konstruktif sehingga tesis ini dapat diluruskan

(16)

vi

4. Bapak Drs Pamor Patriawan selaku Kepala SMA Negeri 2 Batu yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian kepada sekolah yang beliau pimpin

5. Bapak Ropingi,SPd.MM selaku Wakil Kepala SMA Negeri 2 Batu bidang Kurikulum yang bersedia memberika informasi dan data-data berkaitan dengan perkembangan akademis.

6. Bapak Drs. Sujoko,MM selaku Wakil Kepala SMA Negeri 2 Batu bidang Kesiswaan yang telah bersedia untuk diwawancarai dan telah banyak memberikan informasi berkaitan dengan data-data yang diperlukan oleh peneliti

7. Ibu Siti Juwariyah,SPd selaku Koordinator BK yang telah bersedia untuk meluangkan waktu untuk berdiskusi dan diwawancarai serta telah banyak memberikan informasi berkaitan dengan data-data yang diperlukan oleh peneliti

8. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Magister Sosiologi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini

9. Bapak/Ibu staf Tata Usaha dan petugas Perpustakaan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu demi terselesaikannya tesis ini.

(17)

vii

11.Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tesis ini. Semoga amal beliau mendapatkan balasan yang terbaik di sisi Allah SWT

Akhirnya, semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 14 Agustus 2012 Penulis

(18)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PERSETUJUAN………...ii

HALAMAN PENGESAHAN………iii

HALAMAN PERNYATAAN………iv

ABSTRAK………..v

KATA PENGANTAR……… vii

PERSEMBAHAN……… x

MOTTO……….. xi DAFTAR ISI……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan……… 1

B. Perumusan Masalah……… 9

C. Tujuan Penelitian……… 10

D. Kegunaan Penelitian……….……….. 10

E. Penegasan Istilah……… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Moral……… 12

B. Penelitian yang relevan……… 18

C. Argumentasi Pokok……….. 19 BAB III METODE PENELITIAN

(19)

ix

C. Sumber Data Penelitian………24

D. Penentuan Subyek Penelitian dan Informan ……….. 26

E. Tehnik Pengumpulan Data……….. 30

F. Tehnik Analisa Data……… 32

G. Keabsahan Data………... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi SMA negeri 2 Kota Batu………. 37

B. Identitas Subyek Penelitian ……… 45 C. Proses Penanaman Nilai Moralitas……….. 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 80

B. Saran……… 81

(20)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian di SMA Negeri 02 Kota Batu

3. Visi dan Misi SMA Negeri 02 Kota Batu

4. Program Kerja Tata Tertib SMA Negeri 02 Kota Batu tahun pelajaran 2011/2012

5. Peringkat 10 Besar hasil nilai ijazah

6. Surat Keterangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu tentang nilai hasil ujian nasional terbaik dan masuk dalam peringkat 10 besar tingkat SMA se Kota Batu

(21)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, 2007,Sosiologi Pendidikan,Rineka Cipta,Jakarta.

Arif Rahman, 2009, Politik Ideologi Pendidikan, Laksbang Mediatama, Yogjakarta

Bungin Burhan, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dave Meier, 2002, The Accelerated Learning,Kaifa, Jakarta.

Elizabeth B. Hurlock, 1978, Perkembangan Anak, jilid 2, edisi ke enam,

James M Henslin, 2006 , Sosiologi.Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kuswarno Engkus,2009, Fenomenologi, Widya Padjadjaran, Bandung

Lubis, Moctar, 1978, Manusia Indonesia (Sebuah Pertanggung Jawaban), Yayasan Idayu, Jakarta.

Lofland, John & Lyn H. Lofland, Analizing Social Settings: A Guide to Qualitative Observation and Analysis, Belmont, Cal.: Wads worth Publishing Company, 1984

Machfud Efendi, ,2010, Pengembangan Budaya Agama di Sekolah Melalui Model Pembiasaan Nilai Shalat Berjamaah di SMA Negeri 2 Batu, Thesis, Malang.

Maleong Lexy, 1988, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Martinis Yamin, 2008, Paradikma Pendidikan Konstruktivistik, GP Press, Jakarta.

(22)

xii

Nata Abuddin, H, 2003 , Managemen Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Nicholas Abercrombie dkk, 2010, Kamus Sosiologi, Pustaka pelajar, Yogjakarta. Noor Ms Bakry, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar,

Yogjakarta.

Nurani Soyomukti, 2008, Metode Pendidikan Marxis Sosialis, Ar Ruzz Media, Jogjakarta .

Nurul Zuriah, 2008, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam perspektif Perubahan, Bumi Aksara, Jakarta.

Patton, Michael Quinn, 1987, Qualitative Evaluation Methods, Beverly Hills: Sage Pulications.

Piotr Sztompka, 2007,Sosiologi Perubahan Sosial, Prenada, Jakarta. Posman Simanjuntak, 2003, Antropologi, Erlangga, Jakarta.

Raco,J.R., Metode Penelitian Kualitatif, Grsindo.

Strauss Anselm & Juliet Corbin, 2003, Dasar Dasar Penelitian Kualitatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sugiyono, 2009,Metode Penelitian pendidikan, Bandung, Alfabeta.

Taufik Abdullah &Van Der Leeden,1986,Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas,Yayasan Obor Indonesia,Jakarta.

Wibert E. Moore, “sosiale Varandering”, 1965 , dalam Sosial Change, diterjemahkan oleh A Basoski, Prisma Boeken, Utrecht, Antwepen. ________. 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma

Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sumber Non Buku :

(23)

xiii

Achmad Faizal, Siswi Hamil Dilarang Ikut UN

http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/05/17384665/Siswi.Hamil.Dilara ng.Ikut.UN, diakses pada tanggal 20 Mei 2012

Masngudin, Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya Dengan Keberfungsian Sosial Keluarga

Staff.uny.ac.id/sistem/files/pengabdian/saliman-drs.../kenakalan-remaja.pdf diakses pada tanggal 28 Juni 2012

Paramita Agnes Wahareni, Sikap Remaja Terhadap perilaku sek bebas ditinjau dari tingkat penalaran moral

http://napzasulsel.files.wordpress.com/2011/01/sikap-remaja-terhdp-prilaku-seks.pdf diakses pada tanggal 20 Juni 2011

Referensi

Dokumen terkait

Indikator financial projection yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode tingkat pertumbuhan untuk mengetahui proyeksi penjualan dan analisis common size

Fitrih Anti, 2018. Efek Perceraian Orangtua Terhadap Moral Anak Di Kelurahan Benteng Selatan Kabupaten Kepulauan Selayar, Skripsi ini dibimbing oleh Chamsiah Ishak dan

Berdasarkan seluruh analisis yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hasil dari pembahasan di atas, yaitu sebagai berikut: 1) Media pembelajaran maket

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya orang- orang yang menyembunyikan apa

engagement ketika seorang karyawan diberikan pemberdayaan dari sistem manajemen perusahaan dalam peningkatan engagement-nya terhadap perusahaan menjadi prediksi tunggal

Uji statistik Paired Sample T-Test juga menunjukan hasil t hitung untuk tekanan darah sistolik adalah sebesar -22,284 dan diastolik adalah sebesar -38,055, dimana

Sumber data utama adalah data-data yang berupa kata-kata dan tindakan orang yang diamati, diwawancarai dan dicatat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman

Lampiran 20 RANGKUMAN SKOR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SKOR PRETES, POSTES DAN N-GAIN KELAS PEMBELAJARAN NHT.. Koleksi Perpustakaan