• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN PENEDUH JALAN DI JALUR BATU - MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN PENEDUH JALAN DI JALUR BATU - MALANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BERBAGAI JENIS

TANAMAN PENEDUH JALAN DI JALUR BATU – MALANG

SKRIPSI

Oleh

ZAMILAH

Nim: 00330178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BERBAGAI JENIS

TANAMAN PENEDUH JALAN DI JALUR BATU – MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

ZAMILAH

Nim: 00330178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Oleh : ZAMILAH (00330178)

Dengan Judul : PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN PENEDUH JALAN DI JALUR BATU

- MALANG

Telah Disetujui Pada Tanggal : 18 Desember 2004

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dan Diterima Untuk Memenuhi

Sebagian Dari Persyaratan

Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan:

(Drs. Ahsanul In’am, MM)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1.

2. Drs. Nur Widodo, M.Kes 2.

3. Drs. Poncojari Wahyono, M.Kes 3.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul,”Perbedaan Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang”.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan dedikasi yang setinggi- tingginya kepada:

1. Bapak Drs. Ahsanul In’am, MM. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

2. Bapak Drs. Sukarsono, M.Si. selaku Ketua Jurusan Biologi

3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes. selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan moril sehingga skripsi ini dapat selesai

4. Bapak Drs. Nur Widodo, M.Kes. selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan meluangkan waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai

5. Bapak Ir. Bambang Ismuyanto, MS. selaku Kepala Laboratorium Lingkungan Jurusan Kimia Universitas Brawijaya Malang beserta stafnya yang telah rela membantu memberikan tempat dan waktu kepada penulis untuk mengadakan penelitian

6. Bapak Drs. Munajat, selaku Kepala Laboratorium Biologi Dasar Universitas Brawijaya Malang yang telah rela membantu memberikan tempat dan waktu kepada penulis untuk mengadakan penelitian

7. Bapak Ir. Setijo Budi Utomo, selaku kepala Dinas Balai Pemeliharaan Jalan Malang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian

(6)

vi

9. Bapak Wahyu Prihanta atas segala nasehat, masukan, dan bimbingannya hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini

10.Ibu Elly Purwanti atas segala nasehat dan motivasinya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

11.Tim Ekspedisi Biokonservasi (TEB) yang telah banyak mengajariku hingga terbangun landasan pemikiran skripsi ini

12.Seluruh teman-teman Biologi 2000 khususnya Nurul Hilal dan Endang PL, dan semua pihak yang telah banyak membantu terselesainya skripsi ini

13.Seluruh teman-teman Srikandi Madukoro yang telah banyak membantu terselesainya penulisan skripsi ini.

Akhirnya segala saran demi sempurnanya skripsi ini sangat kami harapkan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembac pada umumnya.

Malang, 18 Desember 2004

(7)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Manfaat Penelitian...4

1.5 Batasan Penelitian...5

1.6 Definisi Operasional...6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pencemaran Lingkungan...7

2.2 Tinjauan Tentang Pencemaran Udara ...7

2.3 Tinjauan Tentang Timbal (Pb) ...8

2.3.1 Deskripsi Timbal (Pb) ...8

2.3.2 Sumber Timbal (Pb)...10

2.3.3 Komponen Timbal Di Dalam Asap Mobil ...12

2.3.4 Proses Penyerapan Timbal Oleh Tanaman...12

2.3.5 Kemampuan Tanaman Menyerap Timbal...13

2.3.6 Dampak Timbal Pada Kesehatan ...14

2.3.7. Timbal Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup ...15

2.4 Tinjauan Tentang Tanaman Peneduh Jalan...17

2.4.1 Definisi Tanaman Peneduh Jalan...17

2.4.2 Syarat Tanaman Peneduh jalan...17

(8)

ix

2.4.4 Fungsi Tanaman Peneduh Jalan...18

2.4.5 Jumlah Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang.21 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian...22

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian ...22

3.3 Populasi Dan Sampel ...22

3.4 Variabel Penelitian...23

3.5 Alat Dan Bahan...23

3.6 Teknik Pengambilan Data ...24

3.7 Teknik Analisis Data ...26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...27

4.1.1 Kadar Timbal (Pb)...27

4.1.2 Luas Stomata...31

4.1.3 Faktor-Faktor Lingkungan ...37

4.2 Pembahasan...41

4.2.1 Kadar Timbal (Pb)...41

4.2.2 Luas Stomata...43

4.2.3 Faktor-Faktor Lingkungan ...45

a. Suhu Udara ...45

b. Kelembaban Udara ...46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...47

5.2 Saran...47

DAFTAR PUSTAKA ...48

(9)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1. Data Kadar Logam Berat Timbal (Pb) (ppm) pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 27 2. Tabel 4.2. Hasil Anava Kadar Timbal (Pb) (ppm) Pada Berbagai Jenis

Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 29 3. Tabel 4.3. Data Rata-Rata Luas Stomata (Milimikron) Pada Berbagai Jenis

Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 32 4. Tabel 4.4. Hasil Anava Rata-Rata Luas Stomata (Milimikron) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 34 5. Tabel 4.5. Korelasi Luas Stomata dengan Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan ... 36 6. Tabel 4.6. Pengaruh Luas Stomata Terhadap Kadar Timbal (Pb) Pada berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan ... 36 7. Tabel 4.7. Persamaan Luas Stomata Terhadap Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan ... 37 8. Tabel 4.8. Korelasi Suhu Udara dengan kadar Timbal (Pb) Pada berbagai jenis

tanaman Peneduh Jalan ... 38 9. Tabel 4.9. Pengaruh Suhu Udara Terhadap Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis tanaman Peneduh Jalan ... 38 10.Tabel 4.10. Persamaan Regresi Suhu Udara Dengan Kadar Timbal (Pb) Pada

(10)

xi

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1. Konsentrasi Rata-Rata Kadar Logam Berat Timbal (Pb) (ppm) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang .... 28 2. Gambar 4.2. Rata-Rata Luas Stomata Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh

(12)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Data Hasil Penelitian ... 49 2. Lampiran 2. Hasil Analisis Normalitas Dan Anava Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 50 3. Lampiran 3. Hasil Uji Duncan Kadar Timbal (Pb) Pada Berbagai Jenis

Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 51 4. Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas Dan Anava Luas Stomata Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 52 5. Lampiran 5. Hasil Uji Duncan Luas Stomata Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 53 6. Lampiran 6. Hasil Uji Homogenitas Ragam ... 54 7. Lampiran 7. Hasil Analisis Regresi Kadar Timbal Dengan Luas Stomata Pada Berbagai Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 55 8. Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Timbal dengan Suhu Udara Pada Berbagai

Jenis Tanaman Peneduh Jalan Di Jalur Batu – Malang ... 57 9. Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Timbal dengan Kelembaban Udara Pada

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Edi Rusdiyanto. 2002. Peranan Tanaman Dalam Mengurangi Pb dari Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Fakuara, dkk. 1996. Studi Mengenai Tanaman Pene duh Jalan (Kemampuan Mengurangi Polusi Udara). Universitas Indonesia Press. Jakarta

Hawley. 1981. The Condensed Chemical Dictionary. Revised by. N. Irving Sax, Richard J. Lewis, Van Nonstrand Reinhold. New York

Heri Budi. 2002. Strategi Penanggulangan Pencemaran Udara. Universitas Pasundan. Bandung.

Iswasta Karma. 2004. Tanggapan Soal Terminal Baru Purwokerto Jangan Lupa Faktor Tumbuhan. http://network.realmedia.com.

Kovacs. 1992. Biological Indicator in Enviro mental Protection. Wllis Horwood. England

Mukono. 1997. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernafasan. Airlangga University Press. Surabaya

Naughton. 1992. Ekologi Umum. Gadjahmada University Press. Yogyakarta Ryadi. 1982. Pencemara n Udara. Usaha Nasional. Surabaya

Ramlan. 1997. Fungsi Penghijauan Kota Untuk Memperbaiki Lingkungan Dalam Memasuki Era Globalisasi dan Industrialisasi. UNPAD. Bandung

(14)

xv

Slamet. J. S,. 1995. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Salisbury. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung Steenis. 1997. Flora. Pranya Paramita. Jakarta

Suhendrayatna. 2001. Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan Mikroorganisme. Kagoshima. Japan.

Suyono Heri. 2001. Awas! Setan Gentayangan Di Udara.

http://www.indomedia.com/ intisari/ 2001/ Juli.

Sabar S. 2002. Tanaman Sebagai Penyerap Polutan Timbal.

Hhtp://www.suarapembaharuan.com/ News.

Soemarwoto Otto. 2003. Potret Suram Lingkungan Hidup Indonesia “Adakah Jalan Keluarnya ?”. Cides Online.

Referensi

Dokumen terkait

shop ini pun terjadi di Kota Bogor. De Koffie – Pot dan De Planters merupakan coffee shop di Kota Bogor yang letaknya berdekatan. Variasi menu minuman kopi dan fasilitas

Hubungan tingkat pengetahuan gizi responden (ibu balita) dengan kejadian balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu Kabupaten Grobogan, dapat dibaca

Metoda analitis dalam perencanaan tebal overlay mempunyai beberapa keuntungan yaitu dapat digunakan untuk menganalisis berbagai variasi pembebanan untuk mendapatkan hasil yang

Sangat memungkinkan untuk tidak menyerap semua tempurung kelapa yang dihasilkan oleh para petani karena mutunya yang tidak memenuhi kriteria bahan baku yang dibutuhkan. Hal

Menurut penelitian Rahmi Shafwani pada tahun 2012 tentang Gambaran Risiko Pekerjaan Petugas Pemadam Kebakaran di Dinas Pencegahan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota

design phases, clear and thorough project brief, thorough detailings of design, continuous coordination and direct communication, and team effort by owner, consultant

Respon varietas kepala mentega (V1) terhadap pemberian nutrisi (Hidrogroup dan Greentonik) menunjukkan bahwa pemberian nutrisi menghasilkan jumlah daun, biomassa

melakukan pemilihan pemasok. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi penerimaan memeriksa dan menrima barang yang dikirim oleh