PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA POHON PENEDUH JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1
DAN TERMINAL PINANG BARIS
Oleh : Siti Kumala Sari NIM. 408241010 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Pohon Peneduh Jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris
Siti Kumala Sari (408241010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon peneduh jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris, jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) tertinggi hingga yang terendah, serta pohon yang cocok di tanam sebagai pohon peneduh di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah pohon peneduh jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 gram daun dari setiap jenis pohon peneduh jalan kemudian di periksa di Balai Laboratorium Kesehatan Medan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dengan menggunakan Furnace (destruksi kering) dan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil laboratorium ditabulasikan untuk kemudian dideskripsikan.
Calculation Levels of Lead (Pb) on Roadside Trees in Medan Industrial Area (KIM) 1 and Terminal Pinang Baris
Siti Kumala Sari (408241010)
ABSTRACT
This study aims to determine the types of roadside trees in Medan Industrial Area (KIM) and Terminal Pinang Baris, tree species have high levels of lead (Pb), the highest to the lowest, and suitable trees planted as a shade tree in Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris.
Type of research is descriptive. Population of study is a roadside tree in Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris. The sample in this study was 10 grams of leaves of each tree species in roadside then check in Medan Health Laboratory to determine levels of lead (Pb) by using the Furnace (dry destruction) and Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Laboratory results are tabulated for later descripted.
DAFTAR ISI
2.1.4.Pemilihan Jenis Tanaman Hutan Kota 10
2.2. Bahan Bakar Minyak (BBM) 10
2.3.2.Sumber Timbal (Pb) di Lingkungan 15
2.3.3.Dampak Timbal (Pb) pada Tumbuhan 18 2.3.4.Proses Masuknya Partikel Timbal (Pb)
ke dalam Jaringan Daun 18
2.3.5.Bioremediasi 20
BAB III. METODE PENELITIAN 21
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21
3.2. Populasi dan Sampel 21
3.2.1. Populasi 21
3.2.2. Sampel 21
3.2.3.Teknik Pengambilan Sampel 21
3.3.1. Alat 21
3.3.2. Bahan 21
3.4. Rancangan Penelitian 22
3.5. Prosedur Penelitian 22
a. Di Lapangan 22
b. Di Laboratorium 22
3.6. Teknik Analisis Data 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24
4.1.Hasil Penelitian 24
4.1.1. Jenis Pohon yang Ditemukan di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1 24
4.1.2. Jenis Pohon yang Ditemukan di
Terminal Pinang Baris 24
4.1.3.Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis
Pohon Peneduh Jalan 25
4.1.4.Jenis Pohon Peneduh Jalan yang Cocok Ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
dan Terminal Pinang Baris 26
4.2. Pembahasan Penelitian 30
4.2.1. Jenis Pohon Peneduh Jalan di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1 30
4.2.2.Kadar timbal (Pb) di Terminal di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1 31
4.2.3.Jenis Pohon Peneduh Jalan di Terminal Pinang Baris 32 4.2.4.Kadar timbal (Pb) di Terminal Pinang Baris 33 4.2.5.Perbandingan Kadar timbal (Pb) pada
Kedua Lokasi Penelitian 34
4.2.6.Pohon yang Cocok Ditanam Di Kawasan
Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1.Kesimpulan 36
5.2.Saran 37
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Jenis Pohon di Kawasan Industri
Medan (KIM) 1 24
Tabel 4.2. Jenis Pohon di Terminal Pinang Baris 25 Tabel 4.3. Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Jalur Hijau 7
Gambar 2.2. Bensin 11
Gambar 2.3. Solar 13
Gambar 2.4. Timbal (Pb) 14
Gambar 2.5.Akumulasi Partikel Timbal (Pb) pada Jaringan Daun 19
Gambar 4.1.Pohon Tanjung 26
Gambar 4.2. Pohon Kupu-Kupu 27
Gambar 4.3. Pohon Glodokan 28
Gambar 4.4. Pohon Glodokan Tiang 28
Gambar 4.5. Pohon Palem Putri 29
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Hasil Perhitungan Kadar Timbal (Pb)
Laboratorium Kesehatan Medan 42
Lampiran 2. Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Daun 44
Lampiran 3.Dokumentasi Penelitian 47
Lampiran 4.Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 49
Lampiran 5.Surat Ijin Penelitian 50
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan kualitas
lingkungan menurun karena tingginya aktivitas manusia. Perkembangan kota
seringkali diikuti oleh perkembangan teknologi, industri, peningkatan jumlah
penduduk serta bertambahnya sarana transportasi. Kondisi demikian jelas akan
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terutama pencemaran udara.
Udara yang bersih sering dikotori oleh gas-gas pencemar baik yang dihasilkan
oleh proses alam maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Dengan adanya
hutan kota udara akan dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan
(menempel pada daun) dan serapan (masuk ke dalam sel daun). Bila dalam waktu
lama tidak terjadi hujan maka kosentrasi gas pencemar udara makin meningkat.
Pohon dan vegetasi akan menyerap dan menjerap polutan yang dikeluarkan
kendaraan bermotor melalui daun. Vegetasi berperan efektif dalam menyerap
(absorp) polutan udara dan mampu membersihkan polutan tersebut dari udara
(Samsoedin, 2010).
Pencemaran udara akibat pemakaian bahan bakar bertimbal (Pb)
merupakan problem lingkungan serius di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu
pendekatan untuk mereduksi kandungan partikel timbal di udara adalah dengan
bioremediasi menggunakan tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan berpotensi
sebagai agen bioremediasi jika mampu menyerap pencemar tanpa mengalami
kerusakan atau gangguan pertumbuhan. Penyumbang polusi timbal (Pb) terbesar
di udara adalah sektor transportasi, yang diakibatkan oleh penggunaan timbal (Pb)
sebagai zat aditif untuk meningkatkan bilangan oktan pada bahan bakar. Di
Indonesia, sebagian besar BBM masih mengandung timbal (Pb), kecuali pada
beberapa kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang (Sukarto,
2006).
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi timbal (Pb)
pada lingkungan adalah pemakaian bensin bertimbal yang masih tinggi di
Indonesia. Untuk mempermudah bensin terbakar, titik bakarnya harus diturunkan
melalui peningkatan bilangan oktan dengan penambahan timbal (Pb) dalam
bentuk Tetra Ethyl Lead (TEL). Namun dalam proses pembakaran timbal (Pb)
dilepas kembali bersama-sama sisa pembakaran lainnya ke udara (Kamal, 2008).
Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal
(Pb) dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gram perliter. Sementara,
menurut ukuran internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal (Pb)
adalah 0,15 gram per liter (Santi, 2001).
Pembangunan di Indonesia diutamakan pada sektor industri. Kemajuan
dari sektor industri memberikan efek samping bagi manusia sendiri yaitu
timbulnya pencemaran, berupa buangan atau limbah industri yang mengandung
gugus logam berat. Pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri yang
mengandung logam berat misalnya As, Cd, Pb, dan Hg dapat berakumulasi dalam
tanaman. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran adalah terganggunya aktivitas
kehidupan makhluk hidup, terlebih apabila organisme tersebut tidak mampu
mendegradasi bahan pencemar tersebut, sehingga bahan tersebut terakumulasi
dalam tubuhnya. Peristiwa tersebut akan mengakibatkan terjadinya biomagnifikasi
dari organisme satu ke organisme yang lain yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi (Sudarwin, 2008).
Salah satu upaya mengurangi kandungan partikel timbal (Pb) dalam udara
adalah menggunakan fungsi ekologis tanaman, di mana tiap-tiap jenis tanaman
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menurunkan kandungan
timbal (Pb) dari udara. Tanaman damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia
macrophylla) , jamuju (Padocarpus imbricatus) , pala (Mirystica fragrans), asam
landi (Pithecelabium dulce), lahar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Kondisi lingkungan perkotaan khususnya industri dan terminal yang
tercemar.
2. Kemampuan tanaman untuk menyerap logam timbal (Pb).
1.3.Batasan Masalah
Penelitian dibatasi pada pohon peneduh jalan yang ada di Kawasan
Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian di atas maka permasalahan pokok yang dihadapi
dalam penelitian ini adalah:
1. Apa jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?
2. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi
hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?
3. Apa jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris?
4. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi
hingga yang terendah di di terminal Pinang Baris?
5. Apa jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri Medan
(KIM) 1 dan terminal Pinang Baris?
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
2. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang
tertinggi hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1.
3. Mengetahui jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris
4. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang
5. Mengetahui jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri
Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris
1.6.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
jenis-jenis pohon peneduh jalan dan kadar timbal (Pb) yang ada pada setiap jenis-jenis pohon
di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris sehingga dapat
ditetapkan jenis pohon apa yang cocok untuk ditanam di kawasan industri maupun
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 adalah Angsana (Pterocarpus indicus), Ceri (Muntingia calabura), Glodokan
Tiang (Polyalthia sp), Kupu-Kupu (Bauhinea purpurea), Mahoni
(Swietenia macrophylla), Mangga (Mangifera indica), Saga
(Adenanthera pavonina), Tanjung (Mimusop elengi), dan Waru
(Hibiscus tiliaceus).
Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga yang rendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 Adalah Tanjung,
Glodokan Tiang, Angsana, Waru, Ceri, Mahoni, Saga, dan Mangga.
Jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris adalah Angsana (Pterocarpus indicus), Dadap (Erythrina variegata), Glodokan
(Polyalthia longifolia), Glodokan Tiang (Polyalthia sp), Palm Putri
(Ravenea sp), Tanjung (Mimusop elengi) dan Waru (Hibiscus
tiliaceus).
Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga yang rendah di terminal Pinang Baris adalah Tanjung, Glodokan,
Glodokan Tiang, Palm Putri, Dadap, Waru, dan Angsana.
Jenis pohon yang cocok ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 adalah Tanjung, Glodokan Tiang, dan Kupu-kupu. Di daerah terminal
Pinang Baris jenis pohon yang cocok ditanam adalah Tanjung, Palm
5.2.Saran
Perlu penambahan penanaman pohon kupu-kupu di daerah KIM 1 dan pohon glodokan di terminal Pinang Baris.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada bagian lain tanaman (misalnya akar, ataupun batang).
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada tanaman dengan waktu yang berbeda untuk pengambilan sampel (misalnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, (2012), Bensin, http://id.wikipedia.org/wiki/bensin, Diakses: 16 September 2012
Anonim 2, (2012), Pertamax, http://id.wikipedia.org/wiki/pertamax, Diakses: 16 September 2012
Anonim 3, (2012), Premium, http://id.wikipedia.org/wiki/premium, Diakses: 16 September 2012
Anonim 4, (2012), Glodokan, http://serumpunlubai.blogspot.com/2012/10/ glodokan.html, Diakses, 30 Januari 2013
Anonim 5, (2012), Glodokan Tiang, http://d2landscape.birojasabali.com/201 2/04/polyalthea-longifolia-glodokan-tiang.html, Diakses: 30 Januari 2013
Anonim 6, (2010), Minyak Solar, http://mbureng-online.blogspot.com/2010 /12/minyak-solar.html, Diakses: 30 Januari 2013
Anonim 7, (2010), Timbal, http://netsains.net/2010/01/si-kelabu-kebiruan-yang-membahayakan/, Diakses: 30 Januari 2013
Andini, (2010), Indentifikasi Arsitekturis dan Kerapatan Trikoma Pada Tujuh Puluh Lima Spesies Pohon untuk Lansekap Tepi Jalan, http:// pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/3d418deec0370edfa5c12def13aa68da.pdf, Diakses: 30 Januari 2013
Arisanti, A., (2005), Adaptasi Anatomis Pohon Roof Garden,Skripsi, Jurusan Arsitektur Lanskap, IPB, Bogor
Arya,H., (2012), Pohon Tanjung, http://harisarya.blogspot.com/2012/06/tanaman-tanjung-mimusops-elengi-sebagai.html, Diakses: 30 Januari 2013
Dahlan, (2004), Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota, IPB Press, Bogor
Dahlan, (2011), Hutan Kota, http://Endesdahlan.Staff.Ipb.Ac.Id/Files/2011 /04/Bentuk-Dan-Fungsi-HK.Pdf, Diakses: 10 April 2012
Darmono, (2008), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, UI-Press, Jakarta
Erman, M., (2006), Pemanfaatan Mikroba dalam Bioremediasi suatu Teknologi Alternatif untuk Pelestarian Lingkungan, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan
Fakuara, Y., (1996), Studi Toleransi Tanaman Peneduh Jalan Kemampuan Mengurangi polusi Udara, Penelitian dan Karya Universitas Trisakti, Vol: 2,1-7
Falka, M.V., (2011), Karakteristik Bahan Bakar Minyak Untuk kendaraan Bermotor yang Berpengaruh Pada Pencemaran Lingkungan, http://mvf-processengineer.blogspot.com/2011/01/karakteristik-bahan-bakar-minyak- untuk.html, Diakses: 16 September 2012
Hendrasarie, N., (2007), Kajian Efektifitas Tanaman Dalam Menjerap Kandungan Pb di Udara, Rekayasa Perencanaan, Vol 2, 1-15
Irawati, R., (1991), Studi Pemilihan 10 Jenis Tanaman untuk Pengembangan Hutan Perkotaan di Kawasan Pabrik Semen, Skripsi, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Irwan, (2007), Fungsi Taman Hutan Kota, http://re-searchengines.com/0707/ zoeraini.html, Diakses: 14 April 2012
Kamal, Z., Guntary, A., (2008), Pengaruh Ketebalan Kulit,Waktu Serta Lokasi Penjualan Terhadap Kadar Timbal (Pb) dalam Buah Jambu Air, Belimbing, Jeruk dan Pisang, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
Martawijaya, A., dkk., (2005), Atlas Kayu Jilid I, II, III, Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Bogor
Priyanto, B., (2006), Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam berat, http://ltl.bppt.tripod.com /sublab/lflora1.htm, Diakses: 30 Januari 2013
Ruhaibah, (2011), Akumulasi Logam Pb, Cu, Dan Zn pada Tanaman Pelindung di Jalur Hijau Kota Banda Aceh, Skripsi, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Samsoedin, (2010), Kajian Tingkat Toleransi Jenis-Jenis Pohon Sebagai Penyerap dan Penjerap Polutan Timbal (Pb) dan Cd di Berbagai Tipe Curah Hujan, Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Badan Litbang Kehutanan Kementrian Kehutanan, Bogor
Samsoedin, I., Sobiandono, E., (2007), Pembangunan dan Pengelolaan Hutan Kota, http://www.dephut.go.id/files/Ismayadi.pdf, Diakses: 25 April 2012
Santi, N.D., (2001), Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta Penanggulangannya, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan
Sembiring, R., (2009), Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb Daging Kijing Lokal ((Pilsbryoconcha exilis) dari perairan Situ Gede, Bogor, Skripsi, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Sibarani, J.P., (2003), Potensi Kampus Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Hutan Kota di Kota Medan, repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/980/1/hutan-josua.pdf, Diakses: 10 April 2012
Soemarwoto, (1991), Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta
Sudarwin, (2008), Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang
Sukawi, (2008), Taman Kota dan Upaya Pengurangan Suhu Lingkungan Perkotaan (Studi Kasus Kota Semarang), Seminar Nasional, Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis, 1-6
Sulasmini L.K., (2003) Peranan Tanaman Penghijauan Angsana, Bungur, dan daun Kupu-kupu Sebagai Penyerap Emisi Pb dan Debu Kendaraan Bermotor di jalan Cokroaminoto, Melati, dan Cut Nyak Dien di Kota Denpasar. Ecotrophic Vol 2, 1-11
Sulistyawati E., Sembiring, E., (2006), Akumulasi Pb dan Pengaruhnya pada Kondisi Daun Swietenia macrophylla King, Seminar Nasional Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Teknologi Bandung, Bandung
Suseno, H., Lubis, E., (2002), Penyerapan Timbal Oleh Tanaman Berakar Gantung, Pusat Pengembangan Pengelolaan limbah Radioaktif, Jakarta
Tambaru, E., (2011), Karakter Morfologi dan Tipe Stomata Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota Makassar, Tesis, Universitas Hasanuddin, Makassar
Vidali, M., (2001), Bioremediasi, Jurnal Penelitian Kimia, Vol: 73, 1163-1172.
Werdiningsih, H., (2005), Kajian Penggunaan Tanaman Sebagai Alternatif Pagar Rumah dan Jalan, Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman, Vol 6, 1-8
Widagdo, S., (2005), Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk Mereduksi Polusi Pb (Pb) di Udara, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Widowati, H., (2011), Pengaruh Logam Berat Cd, Pb Terhadap Perubahan Warna Batang dan Daun Sayuran, El-Hayah, Vol. 1, 167-173