• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (PB) PADA POHON PENEDUH JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1 DAN TERMINAL PINANG BARIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (PB) PADA POHON PENEDUH JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1 DAN TERMINAL PINANG BARIS."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA POHON PENEDUH JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1

DAN TERMINAL PINANG BARIS

Oleh : Siti Kumala Sari NIM. 408241010 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Pohon Peneduh Jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris

Siti Kumala Sari (408241010)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon peneduh jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris, jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) tertinggi hingga yang terendah, serta pohon yang cocok di tanam sebagai pohon peneduh di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.

Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah pohon peneduh jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 gram daun dari setiap jenis pohon peneduh jalan kemudian di periksa di Balai Laboratorium Kesehatan Medan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dengan menggunakan Furnace (destruksi kering) dan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil laboratorium ditabulasikan untuk kemudian dideskripsikan.

(5)

Calculation Levels of Lead (Pb) on Roadside Trees in Medan Industrial Area (KIM) 1 and Terminal Pinang Baris

Siti Kumala Sari (408241010)

ABSTRACT

This study aims to determine the types of roadside trees in Medan Industrial Area (KIM) and Terminal Pinang Baris, tree species have high levels of lead (Pb), the highest to the lowest, and suitable trees planted as a shade tree in Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris.

Type of research is descriptive. Population of study is a roadside tree in Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris. The sample in this study was 10 grams of leaves of each tree species in roadside then check in Medan Health Laboratory to determine levels of lead (Pb) by using the Furnace (dry destruction) and Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Laboratory results are tabulated for later descripted.

(6)

DAFTAR ISI

2.1.4.Pemilihan Jenis Tanaman Hutan Kota 10

2.2. Bahan Bakar Minyak (BBM) 10

2.3.2.Sumber Timbal (Pb) di Lingkungan 15

2.3.3.Dampak Timbal (Pb) pada Tumbuhan 18 2.3.4.Proses Masuknya Partikel Timbal (Pb)

ke dalam Jaringan Daun 18

2.3.5.Bioremediasi 20

BAB III. METODE PENELITIAN 21

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21

3.2. Populasi dan Sampel 21

3.2.1. Populasi 21

3.2.2. Sampel 21

3.2.3.Teknik Pengambilan Sampel 21

(7)

3.3.1. Alat 21

3.3.2. Bahan 21

3.4. Rancangan Penelitian 22

3.5. Prosedur Penelitian 22

a. Di Lapangan 22

b. Di Laboratorium 22

3.6. Teknik Analisis Data 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24

4.1.Hasil Penelitian 24

4.1.1. Jenis Pohon yang Ditemukan di

Kawasan Industri Medan (KIM) 1 24

4.1.2. Jenis Pohon yang Ditemukan di

Terminal Pinang Baris 24

4.1.3.Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis

Pohon Peneduh Jalan 25

4.1.4.Jenis Pohon Peneduh Jalan yang Cocok Ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1

dan Terminal Pinang Baris 26

4.2. Pembahasan Penelitian 30

4.2.1. Jenis Pohon Peneduh Jalan di

Kawasan Industri Medan (KIM) 1 30

4.2.2.Kadar timbal (Pb) di Terminal di

Kawasan Industri Medan (KIM) 1 31

4.2.3.Jenis Pohon Peneduh Jalan di Terminal Pinang Baris 32 4.2.4.Kadar timbal (Pb) di Terminal Pinang Baris 33 4.2.5.Perbandingan Kadar timbal (Pb) pada

Kedua Lokasi Penelitian 34

4.2.6.Pohon yang Cocok Ditanam Di Kawasan

Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36

5.1.Kesimpulan 36

5.2.Saran 37

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Jenis Pohon di Kawasan Industri

Medan (KIM) 1 24

Tabel 4.2. Jenis Pohon di Terminal Pinang Baris 25 Tabel 4.3. Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Jalur Hijau 7

Gambar 2.2. Bensin 11

Gambar 2.3. Solar 13

Gambar 2.4. Timbal (Pb) 14

Gambar 2.5.Akumulasi Partikel Timbal (Pb) pada Jaringan Daun 19

Gambar 4.1.Pohon Tanjung 26

Gambar 4.2. Pohon Kupu-Kupu 27

Gambar 4.3. Pohon Glodokan 28

Gambar 4.4. Pohon Glodokan Tiang 28

Gambar 4.5. Pohon Palem Putri 29

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Hasil Perhitungan Kadar Timbal (Pb)

Laboratorium Kesehatan Medan 42

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Daun 44

Lampiran 3.Dokumentasi Penelitian 47

Lampiran 4.Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 49

Lampiran 5.Surat Ijin Penelitian 50

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan kualitas

lingkungan menurun karena tingginya aktivitas manusia. Perkembangan kota

seringkali diikuti oleh perkembangan teknologi, industri, peningkatan jumlah

penduduk serta bertambahnya sarana transportasi. Kondisi demikian jelas akan

memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terutama pencemaran udara.

Udara yang bersih sering dikotori oleh gas-gas pencemar baik yang dihasilkan

oleh proses alam maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Dengan adanya

hutan kota udara akan dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan

(menempel pada daun) dan serapan (masuk ke dalam sel daun). Bila dalam waktu

lama tidak terjadi hujan maka kosentrasi gas pencemar udara makin meningkat.

Pohon dan vegetasi akan menyerap dan menjerap polutan yang dikeluarkan

kendaraan bermotor melalui daun. Vegetasi berperan efektif dalam menyerap

(absorp) polutan udara dan mampu membersihkan polutan tersebut dari udara

(Samsoedin, 2010).

Pencemaran udara akibat pemakaian bahan bakar bertimbal (Pb)

merupakan problem lingkungan serius di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu

pendekatan untuk mereduksi kandungan partikel timbal di udara adalah dengan

bioremediasi menggunakan tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan berpotensi

sebagai agen bioremediasi jika mampu menyerap pencemar tanpa mengalami

kerusakan atau gangguan pertumbuhan. Penyumbang polusi timbal (Pb) terbesar

di udara adalah sektor transportasi, yang diakibatkan oleh penggunaan timbal (Pb)

sebagai zat aditif untuk meningkatkan bilangan oktan pada bahan bakar. Di

Indonesia, sebagian besar BBM masih mengandung timbal (Pb), kecuali pada

beberapa kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang (Sukarto,

2006).

(12)

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi timbal (Pb)

pada lingkungan adalah pemakaian bensin bertimbal yang masih tinggi di

Indonesia. Untuk mempermudah bensin terbakar, titik bakarnya harus diturunkan

melalui peningkatan bilangan oktan dengan penambahan timbal (Pb) dalam

bentuk Tetra Ethyl Lead (TEL). Namun dalam proses pembakaran timbal (Pb)

dilepas kembali bersama-sama sisa pembakaran lainnya ke udara (Kamal, 2008).

Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal

(Pb) dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gram perliter. Sementara,

menurut ukuran internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal (Pb)

adalah 0,15 gram per liter (Santi, 2001).

Pembangunan di Indonesia diutamakan pada sektor industri. Kemajuan

dari sektor industri memberikan efek samping bagi manusia sendiri yaitu

timbulnya pencemaran, berupa buangan atau limbah industri yang mengandung

gugus logam berat. Pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri yang

mengandung logam berat misalnya As, Cd, Pb, dan Hg dapat berakumulasi dalam

tanaman. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran adalah terganggunya aktivitas

kehidupan makhluk hidup, terlebih apabila organisme tersebut tidak mampu

mendegradasi bahan pencemar tersebut, sehingga bahan tersebut terakumulasi

dalam tubuhnya. Peristiwa tersebut akan mengakibatkan terjadinya biomagnifikasi

dari organisme satu ke organisme yang lain yang mempunyai tingkatan yang lebih

tinggi (Sudarwin, 2008).

Salah satu upaya mengurangi kandungan partikel timbal (Pb) dalam udara

adalah menggunakan fungsi ekologis tanaman, di mana tiap-tiap jenis tanaman

mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menurunkan kandungan

timbal (Pb) dari udara. Tanaman damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia

macrophylla) , jamuju (Padocarpus imbricatus) , pala (Mirystica fragrans), asam

landi (Pithecelabium dulce), lahar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan

(13)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Kondisi lingkungan perkotaan khususnya industri dan terminal yang

tercemar.

2. Kemampuan tanaman untuk menyerap logam timbal (Pb).

1.3.Batasan Masalah

Penelitian dibatasi pada pohon peneduh jalan yang ada di Kawasan

Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian di atas maka permasalahan pokok yang dihadapi

dalam penelitian ini adalah:

1. Apa jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?

2. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi

hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?

3. Apa jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris?

4. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi

hingga yang terendah di di terminal Pinang Baris?

5. Apa jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri Medan

(KIM) 1 dan terminal Pinang Baris?

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1

2. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang

tertinggi hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1.

3. Mengetahui jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris

4. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang

(14)

5. Mengetahui jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri

Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

jenis-jenis pohon peneduh jalan dan kadar timbal (Pb) yang ada pada setiap jenis-jenis pohon

di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris sehingga dapat

ditetapkan jenis pohon apa yang cocok untuk ditanam di kawasan industri maupun

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

 Jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 adalah Angsana (Pterocarpus indicus), Ceri (Muntingia calabura), Glodokan

Tiang (Polyalthia sp), Kupu-Kupu (Bauhinea purpurea), Mahoni

(Swietenia macrophylla), Mangga (Mangifera indica), Saga

(Adenanthera pavonina), Tanjung (Mimusop elengi), dan Waru

(Hibiscus tiliaceus).

 Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga yang rendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 Adalah Tanjung,

Glodokan Tiang, Angsana, Waru, Ceri, Mahoni, Saga, dan Mangga.

 Jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris adalah Angsana (Pterocarpus indicus), Dadap (Erythrina variegata), Glodokan

(Polyalthia longifolia), Glodokan Tiang (Polyalthia sp), Palm Putri

(Ravenea sp), Tanjung (Mimusop elengi) dan Waru (Hibiscus

tiliaceus).

 Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga yang rendah di terminal Pinang Baris adalah Tanjung, Glodokan,

Glodokan Tiang, Palm Putri, Dadap, Waru, dan Angsana.

 Jenis pohon yang cocok ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 adalah Tanjung, Glodokan Tiang, dan Kupu-kupu. Di daerah terminal

Pinang Baris jenis pohon yang cocok ditanam adalah Tanjung, Palm

(16)

5.2.Saran

 Perlu penambahan penanaman pohon kupu-kupu di daerah KIM 1 dan pohon glodokan di terminal Pinang Baris.

 Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada bagian lain tanaman (misalnya akar, ataupun batang).

 Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada tanaman dengan waktu yang berbeda untuk pengambilan sampel (misalnya

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, (2012), Bensin, http://id.wikipedia.org/wiki/bensin, Diakses: 16 September 2012

Anonim 2, (2012), Pertamax, http://id.wikipedia.org/wiki/pertamax, Diakses: 16 September 2012

Anonim 3, (2012), Premium, http://id.wikipedia.org/wiki/premium, Diakses: 16 September 2012

Anonim 4, (2012), Glodokan, http://serumpunlubai.blogspot.com/2012/10/ glodokan.html, Diakses, 30 Januari 2013

Anonim 5, (2012), Glodokan Tiang, http://d2landscape.birojasabali.com/201 2/04/polyalthea-longifolia-glodokan-tiang.html, Diakses: 30 Januari 2013

Anonim 6, (2010), Minyak Solar, http://mbureng-online.blogspot.com/2010 /12/minyak-solar.html, Diakses: 30 Januari 2013

Anonim 7, (2010), Timbal, http://netsains.net/2010/01/si-kelabu-kebiruan-yang-membahayakan/, Diakses: 30 Januari 2013

Andini, (2010), Indentifikasi Arsitekturis dan Kerapatan Trikoma Pada Tujuh Puluh Lima Spesies Pohon untuk Lansekap Tepi Jalan, http:// pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/3d418deec0370edfa5c12def13aa68da.pdf, Diakses: 30 Januari 2013

Arisanti, A., (2005), Adaptasi Anatomis Pohon Roof Garden,Skripsi, Jurusan Arsitektur Lanskap, IPB, Bogor

Arya,H., (2012), Pohon Tanjung, http://harisarya.blogspot.com/2012/06/tanaman-tanjung-mimusops-elengi-sebagai.html, Diakses: 30 Januari 2013

(18)

Dahlan, (2004), Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota, IPB Press, Bogor

Dahlan, (2011), Hutan Kota, http://Endesdahlan.Staff.Ipb.Ac.Id/Files/2011 /04/Bentuk-Dan-Fungsi-HK.Pdf, Diakses: 10 April 2012

Darmono, (2008), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, UI-Press, Jakarta

Erman, M., (2006), Pemanfaatan Mikroba dalam Bioremediasi suatu Teknologi Alternatif untuk Pelestarian Lingkungan, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Fakuara, Y., (1996), Studi Toleransi Tanaman Peneduh Jalan Kemampuan Mengurangi polusi Udara, Penelitian dan Karya Universitas Trisakti, Vol: 2,1-7

Falka, M.V., (2011), Karakteristik Bahan Bakar Minyak Untuk kendaraan Bermotor yang Berpengaruh Pada Pencemaran Lingkungan, http://mvf-processengineer.blogspot.com/2011/01/karakteristik-bahan-bakar-minyak- untuk.html, Diakses: 16 September 2012

Hendrasarie, N., (2007), Kajian Efektifitas Tanaman Dalam Menjerap Kandungan Pb di Udara, Rekayasa Perencanaan, Vol 2, 1-15

Irawati, R., (1991), Studi Pemilihan 10 Jenis Tanaman untuk Pengembangan Hutan Perkotaan di Kawasan Pabrik Semen, Skripsi, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Irwan, (2007), Fungsi Taman Hutan Kota, http://re-searchengines.com/0707/ zoeraini.html, Diakses: 14 April 2012

Kamal, Z., Guntary, A., (2008), Pengaruh Ketebalan Kulit,Waktu Serta Lokasi Penjualan Terhadap Kadar Timbal (Pb) dalam Buah Jambu Air, Belimbing, Jeruk dan Pisang, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir

Martawijaya, A., dkk., (2005), Atlas Kayu Jilid I, II, III, Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Bogor

(19)

Priyanto, B., (2006), Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam berat, http://ltl.bppt.tripod.com /sublab/lflora1.htm, Diakses: 30 Januari 2013

Ruhaibah, (2011), Akumulasi Logam Pb, Cu, Dan Zn pada Tanaman Pelindung di Jalur Hijau Kota Banda Aceh, Skripsi, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Samsoedin, (2010), Kajian Tingkat Toleransi Jenis-Jenis Pohon Sebagai Penyerap dan Penjerap Polutan Timbal (Pb) dan Cd di Berbagai Tipe Curah Hujan, Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Badan Litbang Kehutanan Kementrian Kehutanan, Bogor

Samsoedin, I., Sobiandono, E., (2007), Pembangunan dan Pengelolaan Hutan Kota, http://www.dephut.go.id/files/Ismayadi.pdf, Diakses: 25 April 2012

Santi, N.D., (2001), Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta Penanggulangannya, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan

Sembiring, R., (2009), Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb Daging Kijing Lokal ((Pilsbryoconcha exilis) dari perairan Situ Gede, Bogor, Skripsi, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Sibarani, J.P., (2003), Potensi Kampus Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Hutan Kota di Kota Medan, repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/980/1/hutan-josua.pdf, Diakses: 10 April 2012

Soemarwoto, (1991), Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta

Sudarwin, (2008), Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang

(20)

Sukawi, (2008), Taman Kota dan Upaya Pengurangan Suhu Lingkungan Perkotaan (Studi Kasus Kota Semarang), Seminar Nasional, Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis, 1-6

Sulasmini L.K., (2003) Peranan Tanaman Penghijauan Angsana, Bungur, dan daun Kupu-kupu Sebagai Penyerap Emisi Pb dan Debu Kendaraan Bermotor di jalan Cokroaminoto, Melati, dan Cut Nyak Dien di Kota Denpasar. Ecotrophic Vol 2, 1-11

Sulistyawati E., Sembiring, E., (2006), Akumulasi Pb dan Pengaruhnya pada Kondisi Daun Swietenia macrophylla King, Seminar Nasional Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Teknologi Bandung, Bandung

Suseno, H., Lubis, E., (2002), Penyerapan Timbal Oleh Tanaman Berakar Gantung, Pusat Pengembangan Pengelolaan limbah Radioaktif, Jakarta

Tambaru, E., (2011), Karakter Morfologi dan Tipe Stomata Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota Makassar, Tesis, Universitas Hasanuddin, Makassar

Vidali, M., (2001), Bioremediasi, Jurnal Penelitian Kimia, Vol: 73, 1163-1172.

Werdiningsih, H., (2005), Kajian Penggunaan Tanaman Sebagai Alternatif Pagar Rumah dan Jalan, Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman, Vol 6, 1-8

Widagdo, S., (2005), Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk Mereduksi Polusi Pb (Pb) di Udara, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Widowati, H., (2011), Pengaruh Logam Berat Cd, Pb Terhadap Perubahan Warna Batang dan Daun Sayuran, El-Hayah, Vol. 1, 167-173

Gambar

Tabel 4.1. Jenis Pohon di Kawasan Industri  Medan (KIM) 1
Gambar 2.1. Jalur Hijau Gambar 2.2. Bensin

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh bahwa, tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar timbal (Pb) di udara ambien pada lingkungan kerja Dinas Perhubungan Terminal antar Kota di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Karakteristik buruh yang melakukan mobilitas ke Kawasan Industri Medan (KIM) (2) Pergerakan buruh menuju

Konsentrasi 150 gr dengan rata-rata penurunan kadar timbal (Pb) yang terjadi pada air limbah kawasan industri Makassar setelah penambahan serbuk daun jambu biji

The development of Pinang Baris Terminal Medan through the principles of transit oriented development which is adapted to the character of area, can optimize potential as

MARYENTA MANIK: Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia Marina Terhadap Logam Berat Timbal (Pb) di Kawasan Mangrove Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Serdang Bedagai Sumatera

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina Terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara.. Univrsitas

Sedang mengadakan penelitian tentang “Analisa Permintaan Jasa Angkutan Kota Di Kota Medan Studi Kasus: Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris”. Saya mohon

Hal ini diduga karena jenis tanaman mempengaruhi serapan timbal oleh daun, selain itu dilihat dari faktor ukuran stomata daun, tinggi pohon dari permukaan tanah dan