KEANEKARAGAMAN LICHENES DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN DAN TERMINAL PINANG BARIS MEDAN
Oleh :
Eva Tantri
NIM 409220012
Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT ats segala berkat dan rahmat-Nya yang telah memberikan nikmat, kekuatan serta kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul “Keanekaragaman Lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris Medan”.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimaksih atas segala bantuan yang telah diberikan, khususnya Kepada Bapak Prof. Motlan M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Bapak Tri Harsono M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi, Bapak Drs.Ashar Hasairin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak memberikan bimbingan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si, Bapak Dr. Rer. Nat. Binari Manurung, M.Si, dan Ibu Dra. Rosita Tarigan M.Pd, selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini. Teristimewa ucapan terimakasih kepada Ayahanda Amin Edi dan Ibunda Tri Yanti yang telah memberikan dorongan moril maupun materil doa serta senantiasa memberikan semangat kepada penulis, serta adik-adik penulis Jodi Apriadi dan Aisyah Tri Afifa.
Penulis menyadarai bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan materi, teknik penyajian maupun dari isinya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terimaksih.
Medan, Agustus 2013 Penulis,
KEANEKARAGAMAN LICHENES DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN DAN TERMINAL PINANG BARIS MEDAN
Eva Tantri (NIM : 409220012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris Medan. Penelitian ini dilaksanakan selam 3 bulan mulai dari bulan Mei-Juli 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada dua lokasi penelitian memiliki
keanekaragaman lichenes yang berbeda dengan nilai indeks keanekaragaman (H’)
di Kawasan Industri Medan (0,13904) tergolong rendah dan di Terminal Pinang Baris (1,00572) tergolong sedang. Dari dua lokasi penelitian tersebut diperoleh 7 jenis lichenes yang terdiri dari 6 genus. Pola distribusi lichenes pada Kawasaan Industri Medan adalah berkelompok dengan nilai tertinggi 62 pada spesies Parmelia glabratula dan pada Terminal Pinang Baris 3 jenis lichenes memiliki
pola distribusi mengelompok dengan nilai tertinggi 12,96 pada spesies Graphis scripta dan 3 jenis lichenes dengan pola distribusi seragam 0,43 pada spesies
Opegrapha atra dan Ochrolechia tartarea. Karakter habitat yang mendukung
4.1.2 Terminal Pinang Baris Medan 29
4.2 Karakteristik Abiotik 30
4.2.1 Suhu dan Kelembaban Udara 30
4.3 Jenis-jenis Lichenes yang Ditemukan di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris Medan 30
4.4 Kunci Identifikasi 40
4.5 Indeks Keanekaragaman Lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris 41
4.6 Pola Distribusi Lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris 42
4.7 Karakteristik Habitat Lichenes 43
4.8 Pembahasan 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 50
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 3.1 Ciri dan Sifat Morfologi Lichenes di Kawasan Industri
Medan dan Terminal Pinang Baris Medan 25 Tabel 3.2 Sifat Fisik Media Tumbuh Jenis Lichenes di Kawasan Industri
Medan dan Terminal Pinang Baris Medan 26
Table 4.1 Jenis-jenis lichenes yang ditemukan di Kawasan Industri Medan
dan Terminal Pinang Baris Medan 30 Tabel 4.2 Nilai Indeks Keanekaragaman Lichenes Pada Seluruh Plot di
Kawasan Industri Medan 41
Tabel 4.3 Nilai Indeks Keanekaragaman Lichenes Pada Seluruh Plot di
Kawasan Terminal Pinang Baris Medan 42
Tabel 4.4 Tabel Pola Distribusi Lichenes di Kawasan Industri Medan
dan Terminal Pinang Baris 43
Tabel 4.5 Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan di Kawasan Industri Medan
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Acarospora sp. 11
Gambar 2.2 Haemmatoma accolens 11
Gambar 2.3 Physcia aipolia 11
Gambar 2.4 Xantoria elegans 11
Gambar 2.5 Ramalina stenospora 12
Gambar 2.6 Psora pseudorusselli 12
Gambar 2.7 Cladonia carneola 12
Gambar 4.1 Morfologi Graphis scripta 31
Gambar 4.2 Anatomi Graphis scripta 32
Gambar 4.3 Morfologi Opegrapha atra 33
Gambar 4.4 Anatomi Opegrapha atra 33
Gambar 4.5 Morfologi Ochrolechia tartarea 34
Gambar 4.6 Anatomi Ochrolecia tartarea 34
Gambar 4.7 Morfologi Phamelia glabratula 35
Gambar 4.8 Anatomi Pharmelia glabratula 35
Gambar 4.9 Morfologi Parmelia saxatilis 36
Gambar 4.10 Anatomi Parmelia saxatilis 37
Gambar 4.11 Morfologi Pertusaria amara 38
Gambar 4.12 Anatomi Pertusaria amara 38
Gambar 4.13 Morfologi Solenosphora candicans 39
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1. Tabel Hasil Pengamatan Jenis Lichenes dan Keterangan Pohon
Induk di Kawasan Terminal Pinang Baris Medan 54
Lampiran 2. Tabel Hasil Pengamatan Jenis Lichenes dan Keterangan Pohon Induk di Kawasan Industri Medan (KIM) 55
Lampiran 3. Tabel Hasil Pengamatan Substrat Tumbuh Lichenes di Kawasan Terminal Pinang Baris Medan 56
Lampiran 4. Tabel Hasil Pengamatan Substrat Tumbuh Lichenes di Kawasan Industri Medan 58
Lampiran 5. Perhitungan data vegetasi lichenes di Kawasan Industri Medan 60
Lampiran 6. Perhitungan data vegetasi lichenes di kawasan Terminal Pinang Baris 63
Lampiran 7. Kondisi fisik-kimia lingkungan (karakteristik habitat) 68
Lampiran 8. Peta Lokasi Penelitian di Kawasan Terminal Pinang Baris 69
Lampiran 9. Peta Lokasi Penelitian di Kawasan Industri Medan 70
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
2
termasuk alga hijau diantaranya Protococcus, Trentepohlia, dan Cladophora (Hasairin, 2012).
Lichenes dapat tumbuh baik pada kondisi-kondisi lingkungan yang sangat ekstrim, seperti di gurun pasir, di antartika yang mempunya temperature di bawah 0˚C. perbedaan geografis menghasilkan banyak variasi jenis lichenes. Lichenes terkenal akan kepekaannya akan kondisi alam tempat hidupnya , apabila terdapat gas polusi maka lichenes tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Hawksworth, 1984). Lumut kerak atau lichen adalah salah satu organisme yang digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara. Hal ini disebabkan lichen sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki sebaran geografis yang luas (kecuali di daerah perairan), keberadaannya melimpah, sesil, perennial, memiliki bentuk morfologi yang relatif tetap dalam jangka waktu yang lama dan tidak memiliki lapisan kutikula sehingga lichen dapat menyerap gas dan partikel polutan secara langsung melalui permukaan talusnya. Penggunaan lichen sebagai bioindikator dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan alat atau mesin indikator ambien yang dalam pengoperasiannya memerlukan biaya yang besar dan penanganan khusus. Struktur morfologi lichen yang tidak memiliki lapisan kutikula, stomata dan organ absorptif, memaksa lichen untuk bertahan hidup di bawah cekaman polutan yang terdapat di udara. Jenis lichen yang toleran dapat bertahan hidup di daerah dengan kondisi lingkungan yang udaranya tercemar. Sementara itu, jenis lichen yang sensitif biasanya tidak dapat ditemukan pada daerah dengan kualitas udara yang buruk. Perbedaan sensitifitas lichen terhadap polusi udara berkaitan erat dengan kemampuannya mengakumulasi polutan (Panjaitan, 2012).
3
banyak diulas. Adapun manfaat lichenes yang diketahui diantaranya sebagai tumbuhan obat, bahan makanan dan pakan ternak, bahan pembuat parfum, mendeterminasi umur bebatuan, bahan/preparat pewarnaan dan lain-lain (Dube, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian Soedaryanto yang menemukan 3 jenis lumut kerak pada daerah yang relatif tercemar dan 7 jenis lumut kerak pada daerah kontrol di Denpasar, Bali (Pratiwi, 2006). Hasil penelitian Panjaitan (2012) menemukan 20 jenis lichenes di daerah dengan kepadatan kendaraan tinggi, sedang dan rendah di kota Pekanbaru. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Keanekaragaman Lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris”.
1.2 Batasan Masalah
Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini dibatasi hanya pada keanekaragaman jenis lichenes di kawasan Terminal Pinang Baris dan Kawasan Industri Medan.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah keanekaragaman lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris?
2. Bagaimanakah indeks keanekaragaman lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris?
3. Bagaimanakah pola distribusi lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris?
4
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keanekaragaman lichenes di Kawasan Industri Medan
dan Terminal Pinang Baris
2. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris
3. Untuk mengetahui pola distribusi lichenes di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris
4. Untuk mengetahui karakteristik ekologi (faktor fisik-kimia lingkungan) dari lichenes yang terdapat di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menginformasikan tentang keanekaragaman jenis lichenes yang tumbuh di Kawasan Industri Medan dan Terminal Pinang Baris Medan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa : 1. Ditemukan 7 jenis lichenes pada tegakan pohon mahoni. Di Kawasan
Industri Medan di temukan 2 jenis lichenes yaitu, Parmelia glabratula dan Parmelia saxatilis. Di Terminal Pinang Baris ditemukan 6 jenis lichenes
yaitu, Graphis scripta, Pertusaria amara, Ochrolecia tartarea, Opegrapha atra, Parmelia saxatilis dan Solenosphora candicans.
2. Kawasan terminal pinang baris medan memiliki nilai indeks keanekaragaman yang sedang dengan nilai H’ = 1,00572 dan untuk derah kawasan industri medan memiliki indeks keanekaragamn yang tergolong rendah dengan H’ = 0,13904.
3. Seluruh jenis lichenes yang ditemukan di kawasan industri medan memiliki pola penyebaran mengelompok. Untuk kawasan pinang baris 3 jenis lichenes memiliki pola penyebaran mengelompok dan 3 jenis lichenes memiliki pola penyebaran seragam
5.2 Saran
1. Faktor fisik-kimia lingkungan yang diukur pada penelitian ini masih perlu ditambahakan lagi untuk melihat faktor-faktor lainnya yang mungkin juga memiliki pengaruh yang nyata terhadap kehadiran lichenes disuatu tempat. Misalnya curah hujan, arah angin, ketinggian tempat, pH tanah dan pH kulit pohon.
1
DAFTAR PUSTAKA
Aleopoulos, C., Mims, (1979), Introductory Mycology, Third Edition, John Willey and Bons, Inc. New York.
Anonim, (2012), Keanekaragaman Lumut, Lichen dan Jamur, http://syaiful119. blogspot.com/2012/12/kkl-jilid-ii-keanekaragaman-lumut.html (diakses Agustus 2013)
Anonim, (2011), Keanekaragaman Makhluk Hidup, http://tititurmila.blogspot. com/2011/12/macam-macam-mahluk-hidup.html (diakses Agustus 2013) Anonim, (2013), Parmeliacea,
http://www.dorsetnature.co.uk/pages-lichen/lch-29.html (diakses Juli 2013)
Baron, G., (1999), Understanding Lichens, The Richmond Publishing Co.ltd., England.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell, (2003), Biologi, edisi Kelima Jilid II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Chandra, R.H., (2010), Lumut Kerak (Lichenes), http://raflesiana.blogspot.com/2010/12/lumut-kerak-lichenes.html (diakses Februari 2013)
Dube, H., C., (2006), An Introduction to Fungi, Third Edition, New Delhi, Department of Life Sciences Bhavnagar University, Vicas Publishing House PVT LTD.
Faisal, (2008), Identifikasi Jenis-Jenis Lichenes Sebagai Indikator Pencemaran Udara Asap Kendaraan Bermotor di Hutan Lindung Aek Nauli-Parapat Kabupaten Simalungun., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. (Tidak dipublikasikan)
Fink, B., (1961), The Lichen Flora of The United States, Michigan, The University of Michigan Press.
Hasairin, A., (2012), Taksonomi Tumbuhan Rendah (Thalophyta dan Kormophyta Berspora), Medan, FMIPA, Unimed, Medan.
Hawksworth, D., L., (1984), The Lichen-FormingFUngi, Champman and Hall Publisher, New York
2
Lubis, S.R.,(2009), Keanekaragaman Dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku Di Hutan Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara, Skripsi, FMIPA, USU, Medan. (Tidak dipublikasikan)
Lukmana, W., (2012), Keanekaragaman Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon Rasmala (Altingia excels) Di Tahura Bukit Barisan Tongkoh, Kab. Karo dan Hutan Aek Nauli Parapat Kab. Simalungun, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. (Tidak dipublikasikan )
Maria, F., (2013), Analisis Sanitasi Lingkungan Terminal Kendaraan Bermotor Di Kota Medan Tahun 2012, Skripi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, USU, Medan. (Tidak dipublikasikan)
Noer, I.S., (2004), Bioindikator Sebagai Alat Untuk Menengarai Adanya Pencemaran Udara, Forum Komunikasi Lingkungan III, Kamojang, Bandung.
Panjaitan, D.M., Fitmawati, Atria, M., (2012), Keanekaragaman Lichen Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara Di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, FMIPA Universitas Riau, Riau.
Prasetyo, T.I., Hastuti , U.S., (1992), Lichens sebagai salah satu alternatif dalam penanggulangan polusi logam berat, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA IKIP, Malang. Makalah disajikan pada pertemuan ilmiah tahunan perhimpunan Mikrobiologi Indonesia.Bandung.
Pratiwi, M.E., (2006), Kajian Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas Udara, Skripsi, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak dipublikasikan( Pandey, S., N., P S Trivedi, (2006), A Textbook of Botany, Eleventh Edition,
Vikas Publishing House PVT LTD, New Delhi.
Siallagan, Z.L., (2012), Keanekaragaman Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon Pinus (Pinus merkusii) di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. (Tidak dipublikasikan) Singapore. http://www.bgbm.org/sipman/keys/Javagenera.htm. (Diakses Maret 2013)
3
Tjitrosoepomo, G., (1989), ‘Taksonomi Tumbuhan , Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Treshow, M., (1989), Plant Stess From Air Pollution, John Wiley & Sons Ltd Britain, Inggris.
Wijaya, A., (2012), Penggunaan Tumbuhan Sebagai Bioindikator Dalam Pemantauan Pencemaran Udara, Skripsi, Teknik Lingkungan, ITS, Surabaya. (Tidak dipublikasikan)