BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam proses perkembangan kota, pusat-pusat kegiatan ekonomi perkotaan seperti pasar, terminal, pertokoan atau perdagangan merupakan embrio pembentuk struktur ruang kota yang amat penting. Struktur kota menyebabkan persebaran fungsi-fungsi kegiatan akan terbentuk dan diikuti dengan sistem transportasi yang ada (Zahnd, Markus, 1999). Penempatan terminal sebagai tempat pelayanan kegiatan pergerakan dan ekonomi kota akan mempengaruhi fungsi lahan disekitarnya. Penempatan lokasi terminal ini juga perlu diikuti dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang yang lain sehingga perubahan lokasi menjadi berhasil.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Dalam pelaksanaan revitalisasi terminal di Kota Medan yakni Terminal Pinang Baris, Dinas Perhubungan (Dishub) Medan akan membuat terminal bus dan angkutan kota.
Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) adalah salah satu dari 2 terminal terpadu perhubungan darat di Kota Medan. Terminal ini khusus menampung bus-bus antar provinsi dan dalam provinsi yang masuk ke Kota Medan dari sebelah barat dalam hal ini terutama bus-bus dari NAD.
Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) masih jauh dari kesan modern, terlihat kumuh, tidak terawat, berbau pesing, bahkan lebih banyak penumpang yang tidak mau menggunakan terminal ini karena dianggap rawan kriminal. Kondisi ini juga menyebabkan jumlah pengguna berkurang dan beralih ke transportasi pribadi dan ke terminal-terminal ‘liar’. Kondisi ini makin membuat kawasan Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) kian tak tertata dan menimbulkan kemacetan. Untuk konsep terminal yang diterapkan oleh Dishhub, tetap ada aktivitas pedagang, namun akan tertata lebih baik yang menyediakan berbagai macam kuliner dan souvenir serta penertiban jadwal berangkat kendaraan umum dalam dan lintas kota.
Untuk itu, tesis ini akan membuat simulasi perancangan dan pengembangan kawasan Terminal Pinang Baris Medan melalui penerapan prinsip-prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit transit oriented development. Pengembangan kawasan Terminal Pinang Baris Medan melalui prinsip-prinsip pengembangan berorientasi transit transit oriented development yang disesuaikan dengan karakter kawasan yang berada pada lokasi strategis, dapat mengoptimalkan potensi sebagai kawasan transit yang prospektif. Selain dapat memberikan keuntungan bagi investor dan pengembang, juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
1.2 Alasan Pemilihan Topik Pembahasan
1. Meningkatnya kebutuhan transportasi massal yang murah, lancar, cepat, mudah dan teratur dalam kota maupun antar kota.
2. Rencana Pemerintahan Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Medan untuk melakukan peremajaan (revitalisasi) Terminal Terpadu Pinang Baris Medan di tahun 2013. Terminal Pinang Baris Medan akan direvitalisasi untuk meningkatkan jumlah penumpang dan agen perusahaan bus untuk kembali dan pindah ke terminal Pinang Baris Medan.
3. Tidak memadainya terminal Pinang Baris Medan yang sekarang untuk menampung seluruh penumpang yang akan melakukan keberangkatan mengunakan angkutan bus.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan isu yang diangkat, maka dapat dirumuskan permasalahan, sebagai berikut:
1. Bagaimana bangunan terminal dapat mencitrakan identitas kawasan Kota Medan, sebagai gerbang masuk menuju Aceh, serta memanfaatkan potensi - potensi yang akan ada di terminal.
2. Bagaimana suatu sistem pada bangunan terminal penumpang ini tidak saling tumpang tindih dan saling terganggu oleh masing-masing kepentingan dalam sebuah kawasan, serta memiliki hubungan aktivitas dengan bangunan yang berada pada kawasan perancangan.
3. Bagaiman perencanaan sirkulasi dalam bangunan dengan memberikan informasi maupun arah yang jelas bagi pengguna agar mudah mencapai ruang yang dituju, serta arah yang jelas sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengelola maupun pengunjung. Seperti pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar ruang dengan kegiatan yang berbeda, misalnya:
a. Area penumpang antar kota dan dalam kota,
b. Area kantor administrasi, sebagai area staff dan karyawan,
c. Area fasilitas kenek (supir) bus seperti bengkel, tempat makan dan tempat istirahat
1.4 Tujuan
Untuk mencapai tujuan dari perumusan masalah tersebut, maka sasaran studi yang harus dicapai antara lain adalah:
1. Mengidentifikasi aktivitas penggunaan lahan pada terminal, keterkaitannya dengan fasilitas dan manajemen serta pemanfaatan terminal dalam potensi sebagai faktor pergerakan angkutan dan penumpang.
2. Mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan pengguna angkutan dan penumpang serta fasilitas yang mendukung dalam perancangan terminal berorientasi transit.
3. Mengidentifikasi, menganalisa dan mengeluarkan model perancangan untuk tingkat pelayanan, keamanan dan kenyamanan yang diakibatkan oleh aktivitas penggunaan lahan pada terminal berorientasi transit dan kawasan pendukungnya.
1.5 Manfaat
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh signifikasi penelitian yang positif serta bermanfaat bagi pemerintah, bidang akademik, dan praktek:
mengoptimalkan peran terminal yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan nilai lahan pada kawasan.
2. Bidang akademik dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam tentang terminal berorientasi transit di Kota Medan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
1.6 Keluaran
Berdasarkan pernyataan permasalahan proses pembahasan nantinya akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
1. Kajian teoritis dari teori yang berkaitan terhadap fungsi terminal dan kawasan berorientasi transit secara umum yang akan diterapkan.
2. Konsep kawasan berorientasi transit yang akan diterapkan pada kawasan terminal Pinang baris Kota Medan.
3. Menghasilkan kriteria model dan skenario perancangan kawasan terminal dalam rangka meningkatkan fungsi terminal sesuai dengan nilai potensi kawasan.
1.7 Metodologi
Teori-teori tentang kebutuhan masyarakat terhadap teminal ini akan digunakan sebagai landasan untuk merumuskan suatu kerangka analisis untuk meninjau dan menganalisis kasus proyek terminal Pinang Baris.
Selain teori-teori yang diperoleh dari literatur, untuk melakukan analisis kasus proyek juga dilakukan penelitian pada kawasan terminal berupa pengamatan lapangan, pembagian kuesioner serta wawancara bagi pengguna terminal.
Dari pengamatan terhadap kawasan terminal pinang baris dan sekitarnya akan dirumuskan temuan-temuan berupa masalah dan potensi yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menemukan prospek yang tepat bagi kawasan terminal pinang baris. Prospek tersebut akan dirumuskan menjadi beberapa alternatif skenario perancangan kawasan. Hasil pemilihan dan kombinasi dari beberapa alternatif skenario perancangan akan dirumuskan sebagai suatu Sasaran Kebijakan Perancangan.
Tahap Penelitian pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
Tahap I : adalah tahap kerangka perumusan masalah sangat berguna agar dapat melihat secara jelas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Tabel 1.1 Kebutuhan Data Penelitian
No Variabel Kebutuhan Data Jenis Data
1 Pemanfaatan terminal a. Lokasi terminal b. Aksesibilitas
c. Pemanfaatan terminal
a. Primer b. Sekunder
2 Penggunaan lahan di sekitar terminal dan
b. Luas penggunaan lahan di sekitar terminal
c. Aktivitas penggunaan lahan di sekitar terminal
d. Sistem transportasi
e. Ketersediaan layanan fasilitas kota
a. Primer
a. Rencana pembangunan di sekitar terminal karakteristik Terminal disajikan dalam bentuk tabel berupa karakteristik fisik fasilitas Terminal dan luasan Terminal (m2) untuk dievaluasi dengan melihat standarisasi.
Tahap IV : adalah tahap simulasi dan skenario perancangan desain terminal sesuai dengan teori dan studi banding yang terkait.
1.7.1 Kerangka berpikir
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ANALISIS
1. Tinjauan Kawasan yang mempengaruhi 2. Tinjauan Kawasan Perancangan
Analisis Kawasan TOD dan Analisis Kawasan Terminal KAJIAN TEORI
2. Komposisi dan jenis fungsi-fungsi
Pengembangan dan Perancangan terminal dalam upaya meningkatkan pemanfaatan fungsi terminal
SIMULASI
1.8 Sistematika Penulisan Tesis
Hasil-hasil dari pengamatan, yang akan disusun kedalam tahapan yang mana urutan satu dengan yang lain saling berkaitan, urutan tersebut adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN
Bab I ini membahas latar belakang, alasan pemilihan topik permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode pembahasan, sistematika pembahasan.
BAB II: KAJIAN TEORITIS
Bab II ini menjelaskan pengertian dan elaborasi tema disertai dengan contoh studi banding sesuai tema dan kasus proyek tersebut.
BAB III: METODOLOGI
Bab III lebih menjelaskan metode pendekatan yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah, menganalisa serta mengeluarkan konsep-konsep dasar.
BAB V: KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERANCANGAN
Bab V berisi tentang skenario dan rancangan skematik berupa dokumentasi tekstural, peta, gambar, diagram, tabel, sketsa, dll. Perancangan kawasan terminal berupa gambar denah dan tampak serta simulasi berupa gamabr 3 dimensi..
BAB VI: EVALUASI AKHIR DAN REKOMENDASI
Bab VI berisi tentang evaluasi akhir dan rekomendasi terhadap desain akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Memuat pernbendaharaan pustaka yang benar-benar diacu dalam tesis ini.
LAMPIRAN