• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTLEKTUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton Paiton–Probolinggo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTLEKTUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton Paiton–Probolinggo)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan memiliki dinamika dalam pengembangan industrinya sehingga

pengelolaan sumber daya dalam sebuah perusahaanmemiliki arti yang sangat

signifikan, sumber daya dalam sebuah perusahaan terdiri dari sumber daya alam

dan manusia, pengembangan dari sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan

memiliki andil sangat besar sebagai investasi untuk peningkatan produktivitas.

Produktivitas mengacu pada kinerja karyawan sehingga peningkatan sumber daya

manusia dalam sebuah perusahaan merupakan suatu kebutuhan yang harus

terpenuhi.

Sumber daya terdiri dari sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat

diperbarui, manusia merupakan sumber daya yang dapat diperbarui maka

pembangunan manusia yang berkualitas merupakan investasi yang sangat besar

bagi perusahaan.Sumber daya yang bersifat dapat diperbarui maupun tidak

hakekatnya dipergunakan untuk dikonsumsi, disimpan dan di

investasikan.Sumber daya yang digunakan untuk investasi disebut sebagai modal.

Modal merupakan salah satu tolok ukur di dalam menilai keberhasilan di

dalam dunia bisnis dan ekonomi.,Dapat dikatakan bahwa setiap perusahaan selalu

bersaing untuk mencari dan memiliki kekayaan sebanyak-banyaknya, baik secara

kualitas maupun kuantitas. Modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan, secara

konseptual, dapat dibagi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu: modal fisik (physical

(2)

emas dan logam mulia, lahan dan hutan, sumber daya alam tanah dan tambang,

sumber daya laut, infrastruktur fisik, properti, pabrik), dan kekayaan tak berwujud

atau bersifat non-fisik, (seperti: nama baik (good will), ideologi, konstitusi,

kebudayaan, nasionalisme, etos kerja, pendidikan, ketrampilan, kesehatan,

kompetensi, mutu sumber daya manusia, kepercayaan antar karyawan, kreativitas,

dan inovasi).

Pada era perekonomian pra industri dan era industri, modal tergolong dalam

kelompok pertama, yaitu yang berwujud atau fisik, merupakan faktor yang

memegang peranan penting bagi perusahaan.Perusahaan yang berhasil harus

memiliki sumber daya fisik dengan kuantitas dan kualitas yang memadai dan

relevan.Namun, seiring dengan tuntutan jaman yang sifatnya dinamis, maka

lahirlah era pasca industri, yang kita kenal sekarang sebagai era informasi

(information era).Pada era informasi, kunci kesuksesan suatu perusahaan tidak

lagi ditentukan oleh sumber daya fisik yang dimiliki perusahaaan.Aset tidak

berwujud yaitu modal intelektual dan modal sosial kini menjadi indikator yang

dominan di dalam keberhasilan suatu perusahaan. Modal sosial memiliki posisi

yang paling tinggi berguna mendorong perusahaan menampilkan norma perilaku,

nilai dan keyakinan sebagai sarana penting dalam peningkatan kinerja karyawan.

Pada era globalisasi ini terjadi peralihan yang signifikan dari modal fisik ke

modal manusia.Tampak dalam sebuah perusahaan, modal tidak hanya berwujud

alat-alat produksi seperti tanah, pabrik, alat-alat, dan mesin-mesin, akan tetapi

juga berupa modal intelektual, Modal intelektual disini dikatakan sebagai

pengetahuan dan wawasan tentang kolektivitas sosial, seperti organisasi,

(3)

mewakili sumber daya yang bernilai dan kemampuan yang didasarkan pada ilmu

pengetahuan1.Pengetahuan dan informasi menjadi semakin penting di dalam dunia

bisnis dan ekonomi sekarang ini karena saat ini dunia telah dilanda oleh era

pengetahuan (knowledge era).Intinya, modal intelektual (intellectual capital)

merupakan “jawaban” dari era informasi dan pengetahuan tersebut.Lebih dari itu,

modal intelektual menjadi “tantangan” bagi setiap perusahaan untuk dapat

mengelola modal intelektual-nya dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan

perusahaan agar tetap “survive” di dalam dunia perekonomian saat ini dan di masa

datang, mengingat ketatnya persaingan yang ada.

Modal intelektual yang diartikan sebagai pengetahuan (knowledge), tetapi

tidak semua pengetahuan termasuk modal intelektual. Dengan demikian, cakupan

modal intelektual adalah lebih sempit dari pengetahuan. Selain itu, pengetahuan

tidak sama dengan ilmu pengetahuan (science). Untuk menguasai ilmu

pengetahuan pada umumnya diperlukan gelar sarjana sedangkan untuk menguasai

pengetahuan tidak perlu gelar sarjana.Modal intelektual adalah bagian dari

pengetahuan yang dapat memberi manfaat bagi perusahaan.Manfaat di sini berarti

bahwa pengetahuan tersebut mampu menyumbangkan sesuatu atau memberikan

kontribusi yang dapat memberi nilai tambah dan kegunaaan yang berbeda bagi

perusahaan2.

Menurut Hidayat3 modal intelektual didapat dari tiga sumber, yaitu:

1. Kompetensi karyawan, yaitu segala kemampuan, keahlian, ketrampilan,

pengetahuan, dan performa bisnis yang dimiliki oleh karyawan (human

(4)

2. Struktur “internal” organisasi, yaitu kemampuan, keahlian, ketrampilan,

pengetahuan, dan performa bisnis yang dimiliki oleh perusahaan (Strctural

capital).

3. Hubungan “eksternal”/pasar, antara lain, dengan konsumen, supplier, dan

pemerintah (customer capital).

Modal intelektual yang mencakup sumber daya manusia, modal struktural, dan

modal relasional merupakan aset intangible yang berperan penting sebagai sumber

daya untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.Melalui

pengelolaan modal intelektual secara tepat perusahaan dapat mengembangkan

sumber daya yang dimiliki untuk menunjang pencapaian tujuan dan sasaran

perusahaan. Modal intelektual memberikan diversitas nilai-nilai organisasi yang

berbeda-beda seperti peningkatan keuntungan akuisisi inovasi dari perusahaan

lain, pengurangan biaya, dan perbaikan kinerja karyawan.

Sedangkan modal sosial sangat penting bagi berhasilnya proses produksi

karena dengannya akan sangat mungkin membentuk kelompok-kelompok yang

erat sehingga mengurangi varietas mekanisme koordinasi formal seperti kontrak,

hierarki, konstitusi, sistem hukum, dan semacamnya. Di sisi lain, norma-norma

informal sangat besar mengurangi apa yang disebut ekonom sebagai biaya

transaksi (transaction cost) seperti biaya pemantauan, kontrak, keputusan, dan

pelaksanaan kesepakatan formal.

Meningkatnya modal sosial dalam sebuah industri akan mendorong

berlanjutnya kehidupan industri dengan tatanan yang jauh lebih maju, dalam

artian masyarakat bisa diandalkan untuk tetap menjaga komitmen, norma-norma

(5)

terbentuk sebuah kelompok dimana kelompok tersebut akan mampu mencapai

tujuan-tujuan bersama secara lebih efisien. sehingga meningkatkan nilai tambah

pada diri karyawan ketika melakukan suatu pekerjaan mereka akan berperilaku

kooperatif kepada sesama karyawan, karena diantara mereka terdapat kepercayaan

sebagai efek dari norma-norma kooperatif yang memunculkan modal sosial.

James S. Coleman dalam Sosial Capital in the Creation of Human Capital4 :

Social capital is defined by it’s functions. It is not a single entity but a variety

entities, with two element in commen: they all consist of some aspect of social

structures, and they facilitate certain actions of actors—whether persons or

corporate actors—within the structure. Like other forms of capital, social capital

is productive, making possible the achievement of certain ends that in use that its

absence would not possible. Like physical capital and human capital, social

capital is not complete fungible but may be specific to certain activies. A given

form of social capital that is valuable in facilitating certain actions may be

useless or even harmful for others”. (Modal sosial didefinisikan oleh

fungsi-fungsinya . Ini bukan suatu entitas tunggal tetapi berbagai entitas, dengan dua

elemen yang terdiri dari bebrapa aspek struktur sosial, dan mereka memfasilitasi

tindakan tertentu dari aktor (apakah orang atau actor perusahaan dalam struktur.

Seperti bentuk modal-modal lainnya, modal sosial adalah produktif membuat

pencapaian tujuan tertentu yang digunakan.Seperti modal fisik dan modal

manusia, modal sosial tidak benar-benar berfungsi pada aktivitas tertentu. Suatu

4

(6)

bentuk modal sosial yang berharga dalam memfasilitasi tindakan-tindakan tertentu

mungkin tidak berguna atau bahkan berbahaya bagi orang lain).

Pada sebuah perusahaan memiliki beberapa elemen penting yang turut

menjaga proses kondusif perusahaan, pentingnya kepercayaan yang mengakar

dalam faktor kultural seperti etika dan moral. Apabila kepercayaan muncul maka

komunitas membagikan sekumpulan nilai-nilai moral, sebagai jalan untuk

menciptakan pengharapan umum dan kejujuran. Ia juga menyatakan bahwa

asosiasi dan jaringan lokal sungguh mempunyai dampak positif bagi peningkatan

kesejahteraan ekonomi dan pembangunan lokal serta memainkan peran penting

dalam manajemen lingkungan.

Dalam sebuah perusahaan terdiri dari kumpulan sejumlah manusia yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan modal sosial karena

dapat menunjang proses produksi. Ada hubungan erat antara modal sosial dengan

tingkat kesejahteraan suatu industri. Kerjasama, hal ini merupakan perwujudan

dari modal sosial, kerjasama tidak akan bisa terlaksana apabila tidak adanya

suasana saling percaya, kepercayaan, hakekatnya dalam dirinya sendiri

merupakan bukan buatan dari kebajikan moral, tetapi adalah akibat dari kebajikan;

kepercayaan muncul bilamana norma-norma kejujuran dan kesediaan untuk saling

menolong sehingga dengan kepercayaan menyebabkan “biaya transaksi” dan

“biaya kontrol” menjadi rendah, dan hasilnya kesejahteraan industri menjadi lebih

baik karena kerjasama telah diaplikasikan oleh entitas dalam perusahaan tersebut.

Dalam karya “Social Capital in the Creation of Human Social”5, Coleman

memfokuskan perhatiannya pada korelasi yang kuat antara modal sosial dan

5

(7)

modal manusia. Menurutnya, modal sosial terwujud dalam pelbagai aspek

penting, seperti (1.) kewajiban, ekspektasi, dan kredibilitas struktur sosial; (2.)

saluran informasi; (3.) norma dan sanksi efektif. Modal sosial seperti ini terjadi

dalam suatu jariangan relasi antarpribadi. Secara tidak langsung Modal sosial

memfasilitasi perwujudan modal intelektual karena peningkatan modal manusia

memberikan Pembangunan modal intelektual. Pada titik ini, Coleman

memperlihatkan bahwa modal intelektual dapat berkembang efektif sejauh terjadi

dalam sebuah relasi sosial yang efektif sehingga memunculkan sinergi antara

modal sosial dan modal intelektual maka akan tercipta kinerja karyawan yang luar

biasa.

PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Paiton merupakan salah satu

unit pembangkitan listrik tenaga uap terbesar yang ada di Indonesia, dalam hal ini

memiliki kualifikasi untuk menjadi perusahaan kelas dunia apalagi ditunjang

dengan visi perusahaan untuk menjadi Pembangkit istrik Tenaga Uap dengan

standar kelas dunia. Agar visi tersebut tercapai dibutuhkan determinasi dan

integritas untuk memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing maka

dibutuhkan kerja sama dari setiap elemen yang ada dalam perusahaan untuk saling

bahu membahu meningkatkan kualitas kerja yang nantinya berdampak pada

kualitas perusahaan. PT. PJB merupakan salah satu pemenang MAKE Award

2010. MAKE Award adalah penghargaan yang diberikan kepada organisasi yang

telah menghargai pengetahuan yang dimilikinya sebagai intellectual capital dan

mempunyai sistem untuk mengelolah pengetahuan yang ada di dalamnya.

Sampai saat ini jumlah karyawan keseluruhan perusahaan jasa ini berjumlah

(8)

persaingan dari pesaing dari luar negri seperti PT. Ipmomi, PT. Paiton Energy

Company (PEC) tetapi perusahaan ini memiliki potensi SDM dengan kapabilitas

yag bergam untuk menjalankan berbagai fungsi kegiatan produksi yang

berdasarkan teknologi. Di sisi lain perusahaan juga mampu menjalankan fungsi

sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para

anggotanya yang juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.

PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali) UP Paiton dikelola berdasarkan prinsip

organisasi struktural tetapi unsur-unsur kekeluargaan lebih dimunculkan,

meskipun terdapat aturan yang bersifat formal tetapi mengutamakan hubungan

sosial dari pada hubungan kerja yang bersifat hierarkis, modal sosial yang dimiliki

PT.PJB yaitu berupa hubungan-hubungan seperti kerjasama dan kebersamaan

menjadi sesuatu yang terus dipupuk dan dikembangkan untuk kemajuan

perusahaan. Jadi meskipun secara struktural masih terdapat perbedaan status dan

peran tetapi dalam bekerja karyawan PT.PJB lebih dikedepankan aspek kerjasama

ini karena para pimpinan disana tidak melihat individu lain dari posisi tetapi

melihat sebagai patner dan keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh pimpinan

tetapi karna kerjasama semua entitas yang ada disana.

PT. PJB UP Paiton memiliki modal intelektual dan modal sosial, modal

intelektual yang dimiliki adalah sumber daya manusia dengan kapabilitas yang

beragam untuk menjalankan berbagai fungsi kegiatan produksi yang mendasarkan

pada teknologi. Selain itu perusahaan juga menjalankan program On The Job

Training yang didalamnya terdapat transfer pengetahuan dari senior kepada calon

(9)

Sedangkan modal sosial yang dimiliki adalah pertama, kepercayaan, dalam

realitas perusahaan, kepercayaan dibuktikan dengan adanya cara berpikir positif

terhadap karyawan lain yang menyebabkan arus penyebaran informasi lebih baik,

dengan adanya kepercayaan menjadikan setiap karyawan merasa mendapat

jaminan dalam beride/bergagasan dan tidak menjadi takut idenya akan dibajak

karyawan lain karna telah ada kesaling percayaan yang mengakar kuat dalam diri

setiap karyawan atas karyawan lain.

Kedua, norma muncul dari hubungan resiprokal6, norma tersebut dimiliki

bersama di antara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya

kerjasama di antara mereka. Norma ini muncul ketika terjadi pertukaran sosial

dimana setelah beberapa prinsip pertukaran dianggap saling menguntungkan

muncullah norma dalam bentuk kewajiban sosial, yang intinya membuat kedua

belah pihak diuntungkan dengan pertukaran tersebut.PT PJB UP Paiton memiliki

norma tersebut dibuktikan dengan adanya norma-norma yang berkembang dalam

lingkungan kerja seperti norma saling menghormati antar karyawan, privasi kerja

antar karyawan, mengikuti peraturan perusahaan.

Ketiga, jaringan, menurut Lawang7 “ikatan antar simpul (orang atau

kelompok) yang dihubungkan dengan media (hubungan sosial)”. Jaringan yang

terdapat pada karyawan didasarkan dari kepercayaan yang mengakar kuat antar

sesama karyawan dan dipertahankan oleh norma yang ada. Melalui jaringan pada

pada PT. PJB UP Paiton menjadikan karyawan dalam jaringan dapat saling tahu,

saling menginformasikan, saling mengingatkan, saling bantu dalam melaksanakan

atau mengatasi suatu masalah. Jaringan dapat meningkatkan efisiensi tindakan.

6

Lawang, M.Z, Robert. 2004. Kapital Sosial Dalam Perspektif Sosiologik. Fisip UI Press.Hal : 57.

7

(10)

Misalnya, jaringan hubungan sosial, meningkatkan efisiensi penyebaran informasi

dengan mengurangi keterulangan (redundancy). Selain itu, rasa saling percaya

dapat mengurangi keinginan untuk berkhianat otomatis mengurangi kebutuhan

untuk melakukan pemantauan yang mahal ongkosnya. Dengan demikian, modal

sosial mengurangi biaya transaksi. Selain itu, modal sosial juga membantu

anggota jaringan beradaptasi, belajar, dan menjadi kreatif. Ini dimungkinkan oleh

perilaku kooperatif setiap anggota jaringan.

Peneliti tertarik meneliti pengaruh modal sosial dan modal intelektual terhadap

kinerja karyawan karena dalam perusahaan terdapat koordinasi formal, sistem

hukum, sistem kontrak yang telah mengatur sebagian besar tindakan manusia

dalam perusahaan, sehingga ingin penulis mengetahui seberapa besar pengaruh

modal sosial sebagai nilai-nilai dan norma-norma informaldengan difasilitasi

budaya perusahan sehingga meningkatkan kinerja karyawan.

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal sosial dan

modal intelektual di PT. PJB terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan

sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan, adanya modal sosial yang terjalin

antar karyawan diduga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan atau

sebenarnya tidak ada kaitannya karna terpaku pada mekanisme “kontrak” di mana

dengan adanya persetujuan formal antar karyawan dan perusahaan telah dapat

memberikan keuntungan secara material.

Pentingnya dilakukan penelitian pada perusahaan ini karena indikasi-indikasi

pengoperasian perusahaan menuju organisasi belajar dan manajemen perubahan,

menyangkut aspek sumber daya manusia, teknologi, dan peningkatan dya saing

(11)

mengetahui pengaruh modal sosialdan modal intelektual terhadap kinerja

karyawan di PT. PJB.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh modal sosial terhadap kinerja karyawan?

2. Seberapa besar pengaruh modal intelektual terhadap kinerja karyawan?

3. Seberapa besar pengaruh modal sosial terhadap modal intelektual?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah : untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara modal

sosial dan modal intelektual terhadap kinerja karyawan di PT. Pembangkitan

Jawa-Bali Unit Pembangkit-Probolinggo.

1.4 Manfaat Penelitian

Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini

sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu:

1. Manfaat secara praktis

Memberikan masukan yang berarti bagi perusahaan dalam meningkatkan

kinerja perusahaannya, khususnya melalui pengelolaan modal sosial agar terus

(12)

2. Manfaat secara teoritis

Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang mendorong

perkembangan ilmu Sosiologi khususnya pengetahuan tentang Modal Sosial.

1.5 Pembatasan masalah

Sehubungan dengan adanya kemungkinan meluasnya masalah dan penafsiran

yang berpeluang membiasnya hasil penelitian, maka untuk menghindari hal

tersebut dalam penelitian ini masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas

dibatasi dengan hal-hal berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

a. modal sosial dengan sub-variabel yang meliputi norma, kepercayaan,

jaringan yang terdapat pada karyawan.

b. modal intelektual dengan sub variabel penguasaan teknologi, kemampuan

belajar dan modal struktural.

2. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan dengan

indikator antara lain8 :

a. Efisiensi.

Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi

pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam

membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan

penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi

berorientasi kepada masukan.

8

(13)

b. Efektivitas.

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa

jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin

besar presentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya.Konsep

ini berorientasi pada keluaran.Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi

dengan peningkatan efisiensi dan sebaliknya. Prinsip dalam manajemen

produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan efisien dalam

menggunakan sumber daya.

1.6 Definisi Konsep

Definisi konsep atau unsur pokok dalam penelitian merupakan definisi dari

apa yang perlu kita analisis dan memberikan pengertian yang lebih jelas dari

istilah judul. Peneliti akan memberiakn penjelasan definisi konseptual terhadap

variabel-variabel yang terdapat pada pengertian sebagai berikut :

1. Modal sosial

Modal Sosial menurut James S. Coleman9 adalah modal sosial terdiri dari

beberapa aspek struktur sosial, dan mereka memfasilitasi tindakan tertentu dari

aktor atau orang-orang dalam struktur perusahaan.Seperti bentuk modal lain,

modal sosial dapat produktif untuk pencapaian tujuan tertentu.Seperti modal fisik

dan modal manusia, modal sosial tidak fungsional bagi keseluruhan aktivitas tapi

mungkin khusus untuk aktivitas tertentu.Suatu bentuk modal sosial tertentu

berharga dalam memfasilitasi tindakan-tindakan tertentu dan mungkin tidak

berguna atau bahkan berbahaya dalam aktivitas lainnya.

9

(14)

2. Modal Intelektual

Modal Intelektual menurut Nahapiet dan Goshal mengacu pada kemampuan

dan pengetahuan yang dimiliki kolektivitas sosial, seperti sebuah organisasi,

komunitas intelektual, atau praktek profesional.Budaya perusahaan (corporate

culture) merupakan istilah untuk menjelaskan keunikan sekelompok masyarakat

yang tertanam pada setiap individu di dalamnya dengan mengekspresikan

perilakunya secara konsisten serta tertahan dari satu generasi ke generasi

berikutnya10.

3. Kinerja

Kinerja menurut Sedarmayanti11 adalah prestasi kerja, pelaksanaan kerja,

pencapaian kerja, jadi dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil keluaran dari

suatu proses. Perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja

maksimal) dengan efisiensi masukan (tenaga kerja) yang mencangkup kuantitas,

kualitas dalam waktu tertentu. Kinerja dapat diukur berdasarkan pengukuran dari

Ludrud12, seperti berikut :

Tabel 1.1 Rumus Kinerja

Sumber : Tulisan Ludrud dari www.prestasikerja.html

Persamaan ini menampilkan faktor atau variabel pokok yang menghasilkan

prestasi, mereka adalah masukan (inputs) yang jika digabung, akan menentukan

hasil usaha perorangan dan kelompok. Kesanggupan (ability) adalah fungsi dari

pengetahuan dan skill manusia dan kemampuan teknologi.Ia memberikan indikasi

10

Scheneider, 1990. Sosiologi Industri 11

Sedarmayanti, . 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju. Hal 20 12

Diunduh dari www.Konsep-Produktivitas.html pada tanggal 01-03-10 pukul 20.00 Wib.

(15)

tentang berbagai kemungkinan prestasi. Usaha (effort) adalah fungsi dari

kebutuhan, sasaran, harapan dan imbalan.Besar kemampuan terpendam manusia

yang dapat direalisir itu bergantung pada tingkat motivasi individu dan atau

kelompok untuk mencurahkan usaha fisik dan mentalnya. Tetapi tak akan ada

yang terjadi sebelum manajer memberikan kesempatan (opportunity) kepada

usaha individu dengan cara yang bermakna. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa prestasi kerja merupakan sejumlah output dari outcomes yang dihasilkan

suatu kelompok atau organisasi tertentu baik yang berbentuk materi (kuantitatif)

maupun yang berbentuk nonmateri (kualitatif).

4. Karyawan

Pengertian karyawan menurut Malayu Hasibuan13 adalah seseorang yang

bekerja disuatu unit perusahaan tertentu dengan peraturan tertentu dan terikat

secara pekerjaan dalam perusahaan yang bersangkutan.

1.7 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah makna dari konsep istilah variabel yang dipakai

dalam penelitian sehingga akan mudah diukur dalam skala pengukuran. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

tergantung, dimana variabel X mewakili tingkat modal sosial dan modal

intelektual sedangkan sedangkan variabel Y mewakili tingkat kinerja karyawan

sebagai variabel tergantung. Definisian operasional dalam penelitian ini antara

lain:

13

(16)
(17)

Variabel (Variabel

Laten)

Sub Variabel (Variabel

Manifest) Indikator

Kinerja (Wirawan,

2009)

Efektivitas Kerja

Skor penyelesaian target kerja tepat waktu

Skor Kualitas Hasil Kerja

Skor Kuantitas Hasil Kerja

Efesiensi Kerja

Skor Efisiensi Dalam Melaksanakan Tugas

Skor efisiensi penggunaan sumber daya

Skor penyebaran informasi

Perilaku Kerja

Skor Disiplin Kerja

Skor Inisiatif Dalam Menyelesaikan Masalah

(18)

TESIS

PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTLEKTUAL

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton

Paiton–Probolinggo)

Penelitian Tesis Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Magister S-2

Program Studi Magister Sosiologi

Diajukan oleh: RIFQI KHAIRUL ANAM

NIM: 201010270211019

DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(19)

PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTLEKTUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton

Paiton–Probolinggo)

Diajukan Oleh :

Rifqi Khairul Anam

201010270211019

Telah disetujui,

Tanggal, 26 Juli 2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M,Si Dr. Vina Salviana Darvina S,M.Si

Direktur Ketua Program Studi

Program Pascasarjana Magister

(20)

TESIS

Diajukan Oleh

Rifqi Khairul Anam

201010270211019

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

pada tanggal, 29 Juli 2012

PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP

KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

Pembangkit Paiton–Probolinggo)

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Pembimbing Utama : Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M, Si, _________

Pembimbing Pendamping : Dr. Vina Salviana. M.Si _________

Penguji Utama : Dr. Wahyudi, M.Si _________

Penguji Pendamping : Drs. Oman Sukmana. M.Si _________

(21)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rifqi Khairul Anam

Nim : 201010270211019

Program Studi : Magister Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Menyatakan bahwa Tesis dengan judul PENGARUH MODAL SOSIAL DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Pembangkit Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton-Probolinggo). Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan atau diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan didapat unsure-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya

Malang, 27 Juli 2012

Yang menyatakan

(22)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Tesis mengenai pengaruh Modal Sosial Dan

Modal Intelektual terhadap Kinerja Karyawan dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa bantuan

orang lain. Oleh karena itu penyelesaian pembuatan laporan ini tidak lepas dari

semua pihak yang telah memberikan dorongan serta bantuan kepada penyusunan

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tesis ini. Ucapan terima kasih yang

mendalam dialamatkan Pihak – pihak yang antara lain :

1. Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M, Si, selaku pembimbing I yang tidak

pernah lelah memberikan suntikan semangat. Ketika bertemu dan

berdiskusi dengan beliau penulis selalu mendapat pencerahan baru.

Percikan keilmuan beliau memberi semangat kepada kami dalam

menyelesaikan Tesis ini. Semoga apa yang menjadi amal kebaikannya

mendapat kesempurnaan di dunia dan akhirat kelak. Kepadanya kami

ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Jazaakumullahu Khairal

Jazaa’.

2. Ibu Dr. Vina Salviana Darvina. S, M.Si Ketua program Studi (Prodi)

Magister Sosiologi sekaligus dosen pembimbing Tesis, Ibu Vina menjadi

pemimpin bagi kami sosiolog muda, terima kasih karena telah tersenyum

ketika kami berhasil, mengingatkan ketika kami salah, dan memberikan

kesempatan agar kami berkembang secara intelektual maupun akhlak di

(23)

memberikan ilmu tapi juga pelajaran hidup sehingga membuahkan

optimisme untuk terus maju menapaki jalan-jalan semangat dalam hidup.

3. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.A selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Malang (UMM), yang dengan semangatnya telah mampu

membawa kampus ini menjadi kekuatan tersendiri bagi lingkungn

Nasional maupun Internasional. Sehingga membuat para mahasiswa di

dalamnya bangga dan merasa terfasilitasi dengan segala kebutuhan

akademiknya. Integritas dan Pengayoman yang diberikan beliau kepada

seluruh civitas akademik Universitas Muhammadiyah Malang, termasuk

didalamnya adalah saya.

4. Bapak Dr.Latipun, M.Kes, selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang, selaku Direktur saya berterima kasih atas

pengayoman yang telah diberikan pada mahasiswa Pascasarjana, yang

dalam kesehariannya menjadi sangat akrab dengan

mahasiswa-mahasiswanya, apalagi memang secara psikologis selalu membuat

orang-orang di sekitarnya tersenyum.

5. Dr. Wahyudi, M.Si yang telah berkenan sebagai penguji pertama pada

Tesis saya. Ditengah kesibukan beliau sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan ilmu politik (FISIP), saya beruntung karena telah diberi kesempatan

untuk diuji dan kemudian diberi masukan oleh beliau.

6. Drs. Oman Sukmana. M.Si. yang telah berkenan sebagai penguji kedua

pada Tesis saya. Selaku dosen yang mengajari saya ilmu statistika dan

menerapkannya dalam sebuah penelitian, saya sangat berterima kasih

(24)

7. Kepada Bapak/Ibu/Mbak penjaga TU Pascasarjana UMM saya ucapkan

terima kasih yang tak terkira Karena telah meluangkan waktu untuk

membantu saya mengurus keperluan administrasi.

8. Bapak Suherman dan Ibu Wiwik. Kedua orang tua, ayah dan ibu yang

telah membesarkan dan mendidik saya. Saya mutlak berterima kasih dan

sekaligus meminta maaf kepada beliau berdua karena hanya dengan

dukungan beliau berdualah saya dapat melanjutkan pendidikan saya

hingga perguruan tinggi. Saya menyadari, tanpa beliau berdua, mustahil

saya bisa menjadi sekarang. Begitu banyak pengorbanan yang beliau

berikan kepada saya, dari kecil hingga dewasa. Pengorbanan serta kasih

sayang yang tak terhitung dan tak terhingga banyaknya serta segenap

keluarga besar – ucapan terima kasih juga wajib saya berikan. Kepada adik

saya: Ayu Raisa Khairun Nisa– juga terima kasih atas bantuannya

mengedit tesis, membawakan makan malam waktu penulis sedang tidak

sempat keluar kos, pengorbananmu sangat penulis hargai.

9. Bapak Rahmad K. Dwi Susilo saya sangat berterima kasih karena beliau

telah memberikan arti menulis dan sebuah impian sebagai sosiolog, beliau

dosen pertama yang menarik saya untuk gemar menulis.

10.Bapak Masmuh selaku dosen Sosiologi Komunikasi yang telah

membangun imajinasi saya mengenai sosiologi dilihat dari berbagai

perspektif sosial. Semoga beliau akan selalu mengaktualisasi potensinya

(25)

11.Bu Tri selaku dosen kualitatif, saya haturkan beribu terima kasih karena

beliau telah memberikan pengajaran yang sangat menarik dan masukan

keilmuan yang tidak ternilai harganya.

12.Bapak Jaswadi selaku Supervisor Lingkungan, yang telah membantu saya

untuk dapat masuk dan membantu menyebar kuesioner/angket di PT.

Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton,. Kepada Bapak

Reboarto – yang pada waktu itu menjabat sebagai Deputi Manajer Sumber

Daya Manusia di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton.

Beliaulah yang telah memperkenankan saya untuk melakukan penelitian di

sana. Dan Alhamdulillah, penelitian itu terlaksana dengan baik.

13.Bapak Mail, Bapak Gatot, selaku karyawan yang ada di PT. Pembangkitan

Jawa-Bali yang bersahabat dalam membantu menyebarkan angket dan

memberikan informasi selama penulisan Tesis.

14.Mas Dodi keluarganya, karena pada kali pertama saya di Malang saya kos

di tempat beliau tepatnya 2006 silam, saya kos di sebuah kamar di lantai

dua rumahnya di daerah Tlogomas Gang 15 A No.11, banyak pelajaran

hidup yang ditularkan beliau kepada saya, terim kasih.

15.Buat teman saya Juhairi, selalu memberikan masukan segar mengenai

permasalahan yang ada dan membantu agar saya tidak terlalu terpaku pada

teori tetapi juga menggali sisi subyektivitas kita.

16.Para sejawat saya magister Sosiologi angkatan 2010 yang sangat kompak,

Aulia, Jejen, Mas muad, Mas zainal, Mas Alvi, Edy, Bu Setia, mas

(26)

17.Tidak lupa kakak tingkat yang telah membagi ilmu dan informasi selama

di pascasarjan lebih khusus kepada mas faisol dan Mas Hutri.

18.Pegawai Perpustakaan Pascasarjana UMM yang telah saya repoti karena

saya sering disana ketika mengisi waktu luang dan pulang pada akhir

waktu. Secara khusus saya ucapkan terima kasih pada penjaga

Perpustakaan bernama Nasrullah yang dulu juga koordinator desa waktu

KKN dulu.

19.Terima kasih kepada seluruh individu sosiologi maupun masyarakat

keseluruhan yang memberikan arti

Penulis menyadari bahwa laporan Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penyusun sangat terbuka apabila ada kritikan dan saran terhadap

Tesis ini. Sehingga suatu saat laporan Tesis ini dapat dijadikan sebagai pelajaran

dan penyempurnaan bagi peneliti di waktu yang akan datang. Semoga wacana,

informasi dan intisari dari penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, Juli 2012

(27)

DAFTAR ISI

1.7 Definisi Operasional ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 18

2.1 Landasan Teori ... 18

2.1.1 Paradigma Terpadu (Ritzer) ... 18

2.1.2 Teori Modal Sosial ... 22

2.2 Tinjauan Pustaka ... 32

2.2.1 Konsep Modal Sosial ... 32

2.2.2 Konsep Modal Intelektual ... 39

2.2.3 Pengertian Kinerja ... 41

2.2.4 Karyawan ... 45

2.2.5 Kajian Modal Sosial dalam Sistem produksi ... 46

2.3 Hubungan Antar Variabel ... 48

2.3.1 Hubungan Variabel Modal Sosial terhadap Kinerja Karyawan ... 48

2.3.2 Hubungan Variabel Modal Sosial terhadap Kinerja Karyawan melalui Modal Intelektual ... 49

2.3.3 Hubungan Variabel Modal Sosial dan Modal Intelektual terhadap Kinerja Karyawan ... 50

2.4 Penelitian Terdahulu ... 51

2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 53

(28)

3.5 Lokasi Penelitian ... ... 57

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

3.6.1 Populasi Penelitian... 58

3.6.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 59

3.6.3 Ukuran Sampel ... 60

3.7 Variabel Penelitian ... 60

3.8 Jenis Data dan Sumber Data ... 61

3.8.1 Jenis Data ... 61

3.8.2 Instrumen Penelitian ... 63

3.8.3 Teknik Pengumpulan Data ... 63

3.8.4 Teknik Analisis Data ... 65

3.8.5 Uji Keandalan Instrumen ... 69

BAB IV DESKRIPSI PERUSAHAAN ... 74

4.1 Gambaran Umum Peusahaan ... 74

4.1.1 Sejarah Singkat PT. PJB UP Paiton ... 74

4.1.2 Latar Belakang ... 75

4.1.3 Lokasi dan Plant Lay Out PLTU Paiton ... 76

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ... 77

4.1.5 Struktur Organisasi PT. PJB UP Paiton ... 78

4.2 Gambaran Umum Responden ... 86

4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 90

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Subvariabel Kepercayaan ... 91

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Subvariabel Norma Antar Karyawan ... 92

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Subvariabel Jaringan Antar Karyawan ... 93

4.3.4 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Penguasaan Teknologi ... 95

4.3.5 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Kemampuan Belajar ... 96

4.3.6 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Modal Struktural ... 97

4.3.7 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Efektifitas Kerja ... 98

4.3.8 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Efisiensi Kerja ... 100

4.3.9 Analisis Deskriptif Variabel Mengenai Perilaku Kerja ... 101

4.4 Uji Instrumen ... 102

4.4.1 Uji Validitas ... 102

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 103

4.4.3 Pengukuran Variance Extracted ... 104

4.4.4 Evaluasi Normalitas data ... 105

4.4.5 Evaluasi Outliers ... 106

4.5 Hasil Analisis SEM ... 107

4.5.1 Analisis Faktor Confirmatori (Confirmatory Factor Analysis) ... 107

4.5.2 Pengujian Model Keseluruhan (Overall Fit Model) ... 111

4.5.3 Pengujian Hipotesis ... 115

(29)

4.6.1 Paradigma Terpadu ... 122

4.6.2 Teori Modal Sosial (Coleman) ... 125

4.6.3 Teori Modal Sosial (Fukuyama) ... 129

4.6.4 Teori Modal Sosial (Putnam) ... 136

BAB V PENUTUP ... 140

5.1 Kesimpulan ... 140

5.1 Saran ... 143

(30)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabel Kriejcie ... 148

Lampiran 2 Tabel Variance ... 149

Lampiran 3 Tabel Jarak Mahalonobis ... 150

Lampiran 4 Struktur Karyawan PT.PJB... 155

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 158

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Item ... 161

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 169

(31)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, Suharsimi. 1988. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek; Cetakan Ke-12. EdisiRevisi V. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

---, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi II. Jakarta. Renika Cipta.

Astutik, Juli. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Buku Bahan Ajar (Materi Perkuliahan). Universitas Muhammadiyah Malang.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya. Airlangga University Press.

Ferdinand, Augusty. 2005. Structural Equation Modeling. Semarang. Badan Penerbitas Universitas Diponegoro.

Fukuyama, F. 2001. Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New York. FreePress.

---, F. 2002. The Great Disruption. Yagoyakarta. Penerbit Qalam.

Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, Sutrisno. 1998. MetodePenelitian Research 3. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Hasibuan, Malayu. 1983. Manajemen SDM. Jakarta. CV Haji Mas Agung.

---, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar Kunci Keberhasilan. Jakarta. Haji Masagung.

---, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.Bumi Aksara.

Herry, B-Priyono. 2003. Anthony Giddens Suatu Pengantar. Yogyakarta. Kepustakaan Populer Gramedia.

Imam Gozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3.Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Lawang R,M,Z. 2004. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik Suatu Pengantar. Jakarta Fisip UI Press.

(32)

Ritzer, George. 2004. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

---, George. 2007. Teori Sosiologi Modern, Edisi Keenam. Jakarta. Kencana.

Santoso, Singgih. 2011. Stuctural Equation Modelling (SEM) konsep dan aplikasi dengan AMOS 18. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Yogyakarta. Mandar Maju.

Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga. STIE YKPN. Yogyakarta.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta.

Soleh, Zanbar, Ahmad. 2005. Ilmu Statistika, Pendekatan Teoritis Dan Aplikatif Disertai Penggunaan SPSS. Bandung. Rekayasa Sains.

S. Ruky, A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja: Performance Manajemen Sistem. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Stewart, Thomas, A. 1997. Intellectual Capital: the New Wealth of Organizations. Doubleday.

Sugiyono.2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung. CV Alvabeta.

---. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. CV Alvabeta

Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja. Jakarta.Pustaka Pelajar.

Sutrisna, Rahadian Herman. 2007. Pengukuran Produktivitas. Bandung. Laboratorium PSK&E TI-ITB.

Usman, Husaini. 2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. PT. BumiAksara.

JURNAL

Andriani, L. 2010. Putnam’s Instrument Revisited. The Community Network of the

Industrial Districts and a New Proxy of Social Capital. European Sociology

Journal 102 [8]: 70-98.

Coleman, S. James. 1988. Social Capital in the Creation of Human Capital. Third The American Journal of Sociology 94: S95-S120.

(33)

Fukuyama,Francis. 2001. Social, Civil Society, and Development. Third World Quarterly 22.

Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, PengukurandanPelaporan (Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan 5 [1]: 31-51.

SKRIPSI DAN TESIS

Anam, Rifqi Khairul. 2010. Hubungan Modal Sosial dengan Produktifitas Karyawan (Studi Pada PT. PJB Paiton). Skripsi

Permadi, Danang Cahya. 2002. Pengaruh Modal Sosial Organisasi dan Modal Intelektual Organisasi Terhadap Keunggulan Organisasi (Studi kasus pada PT Polysindo Eka Perkasa dan PT Multi Karsa Investama). Semarang. Universitas Diponogoro. Tesis

Widyastuti, Rosita. 2004. Persepsi Karyawan Terhadap Perusahaan di PT. Pabrik Gula KebonAgung Malang. Skrpsi

INTERNET

http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?q=Search+Results&SearchSource=4& ctid=CT1098640

http.Akhmad Sudrajat.html

www.prestasi kerja. html

Gambar

Tabel 1.2 Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang ini Pulau Lembeh menjadi Pelabuhan nelayan karena sepanjang pesisir pantai Pulau Lembeh telah menjadi tempat berkumpulnya para nelayan pada waktu

Sekä päiväkerhojen lasten että Röllin lasten vanhempien mielipiteistä kävi ilmi, että kasvatus koetaan tänä päivänä vapaammaksi, mutta kuitenkin suurin osa arvoista

(1) Apabila kendaraan bermotomja musnah, tidak dipergunakan, mengalami perubahan sedemikian rupa atau untuk menggerakkan motornja dipakai bahan pembakar jang

Penelitian kulitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara deskriptif dalam bentuk

Adapun kerangka pikir penggunaan strategi pembelajaran snowball throwing berbantu media TTS untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada

Pengaruh lama Fermentasi dengan Lentinus edodes terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan retensi nitrogen dari bungkil inti sawit.. Fakultas Peternakan

pendapatannya sendiri, serta dapat menghibur orang- orang lain ketika melihat informan menari. Dampak positif ketika coming out juga dirasakan oleh seorang

[r]