STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN UTAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
SEANDYIRAWAN NIM 101025021471
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu penulis baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak DR. H. Badri Yatim, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Bapak Drs. Zaenal Arifin Toy M.Sc, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
3. Bapak Saifuddin A. Rasyid MLIS, .selaku dosen pembimbing yang telah berkenan untuk membimbing dan memberi masukan-masukan yang berharga bagi penulis. 4. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan do'a yang
tiada henti bagi penulis, juga yang telah mendidik penulis dengan disiplin serta adik-adik tercinta, Liana dan Hanifa, yang selalu memberikan semangat bagi penulis.
5. Keluarga besar Drs. H. Syamsuddin Dasan MA, yang selalu memberikan perhatian dan bantuan baik moril maupun materil bagi penulis.
KA TA PENGANTAR
DAFTAR ISJ ...
BABI
BAB Il
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah C Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian . E. Metode Penelitian F Sistematika Penulisan
TINJAUAN TEORITIS ..
A. Tinjauan Pendidikan Pemakai B. Tujuan Pendidikan Pemakai ....
C. Metode Pendidikan Pemakai D. Materi Pendidikan Pemakai
E. Evaluasi Program Pendidikan Pemakai
BAB ID PERPUSTAKAAN UTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YA TULLAR JAKARTA ...
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Utarna B. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan .
E. Layanan Perpustakaan F. Gedung Perpustakaan
BAB IV HASIL PEN!i.:LITIAN . A. Pengumpulan Data . B. Pengolahan Data
C. Penyajian Data dan Analisa .
BABV PENUTUP. A. Kesimpulan B. Saran-saran
DAFTAH. PUSTAKA.
LAMPIHAN-LAMPIRAN
37 37
43 43 45 47
72 72 73
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan adalah sebuah lembaga yang kegiatannya berkaitan dengan simpan dan temu kembali informasi yang dapat didayagunakan oleh pemakainya. Banyak sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan seperti 'buku, majalah, bahan-bahan rujukan, bahan-bahan audio visual clan bahan-bahan lainnya, semua berkaitan dengan informasi. Sumber-sumber tersebut disediakan untuk menunjang kegiatan dan kebutuhan para pemakainya, baik yang berkaitan clengan tujuan pendidikan, hiburan maupun lainnya.
Peranan perpustakaan sangat erat dengan salah satu tujuannya, yaitu untuk menunjang pendidikan seumur hidup atau education for life. Maksud dari pernyataan bahwa perpustakaan menunjang pendidikan seumur hidup :1dalah perpustakaan tidak hanya digunakan dalam waktu sesaat, tetapi lebih berfungsi sebagai tempat belajar bagi siapa saja yang sudah meninggalkan bangku sekolah ata.u untuk memperdalam berbagai cabang ilmu pengetahuan tanpa harus kembali ke bangku sekolah.
Perpus.takaan akan menunjukkan fungsinya bila tercapainya sesuatu dalam bentuk kepuasan pemakai (user satisfaction), yaitu pengguna dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat, tepat dan mudah. Oleh karena itu perepustakaan harus menyediakan suatu program yang disebut dengan pendidikan pemakai (user
Topik pendidikan pemakai diangkat sebagai subjek penelitian karena masih langkanya perpustakaan, termasuk perpustakaan perguruan tinggi, · yang menyelenggarakan program pendidikan pemakai. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran perpustakaan tentang manfaat dari program pendidikan pemakai dan ketidaktahuan pustakawaii mengenai bagaimana menyelenggarakan program pendidikan pemakai yang baik.
Penyelenggaraan program pendidikan pemakai terutama pada perpustakaan perguruan tinggi sekarang ini belum memiliki panduan yang memberikan acuan bagi para penyelenggara perepustakaan perguruan tinggi untuk rnelaksanakan program pendidikan pemakai dengan baik. Pelaksanaan program pendidikan pemakai' yang dilakukan selama ini hanya mengacu pada kebijakan masing-masing perpustakaan.
Program pendidikan pemakai pada dasarnya mempunyai tujuan untuk melatih pemakai dalam mencari informasi sesuai dengan kebutuhan mereka untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan memperkenalkan kepada pemakai layanan seria koleksi yang ada di perpustakaan. Salah satu sarana yang digunakan dalam penelusuran atau pencarian informasi adalah Katalog Online atau yang sering kita sebut sebagai OPAC (Online Public Access Catalog).
keterampilan ·yang dibutuhkan agar dapat menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan dengan semaksimal mungkin.
Pada situasi seperti inilah pendidikan pemakai (user education) sangat diperlukan bagi mahasiswa agar terampil dalam menggunakan perpustakaan, khususnya dalam menggunakan sarana penelusuran seperti katalog online (OPAC) baik yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi. Karena kemampuan untuk mendapatkan suatu informasi tidak didapat secara alami, melainkan harus dipelajari.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki perpustakaan dengan koleksi yang sangat beragam dan fasilitas yang sudah otomatisasi belum mengadakan program pendidikan pemakai, khususnya tentang bagaimana cara menggunakan katalog online (OPAC). Dengan belum diadakannya program pendidikan pemakai tersebutO mahasiswa belum bisa diharapkan mampu memanfaatkan perpustakaan secara efeki:if dan mandiri. ·
Oleh karena itu berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tentang pendidikan. pemakai (user education) dan untuk meneliti-seberapa besar pentingnya penclidikan pemakai bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelusuran informasi melalui katalog online (OPAC). Dengan demikian penulis memilih judul "PENTINGNYA PENDIDIKAN PEMAKAI BAGI MAHASISWA DALAM PENELUSURAN INFORMASI
MELALUI KATALOG ONLINE (OPAC): STUDI KASUS PADA
3. Sebagai bahan masukan . bagi perpustakaan lainnya terhadap pentingnya
pelaksanaan program pendidikan pemakai khususnya tentang penelusuran
informasi dengan menggunakan sarana katalog online (OPAC) agar mencapai
beberapa manfaat dari tujuan tersebut.
E. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Tipe Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif, yaitu
metode yang tujuannya untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang
sementara berjalan pada saat penelitian dilak4kan, dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu. 1
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat
penelitian 'dilakukan. 2
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari
buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
1
Consuelo G. Sevilla, et.al., Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993), h. 71
b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui langsung
dilapangan (lokasi penelitian) yaitu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta program SI yang sedang melakukan penelusuran informasi.
4. Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling), yaitu
suatu metode pemilihan sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota
populasi mempunya1 peluang yang sama dan sernua kemungkinan
penggabungannya, yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang
sama.3
5. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data
atau informasi dalam penelitian ini adalah:
a. Library Research (Riset Perpustakan)
Dalam riset perpustakaan peneliti melakukannya dengan mempelajari
buku-buku, literatur-literatur,. dokumen dan artikel dengan maksud untuk
mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas dalam
skripsi ini.
b. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari
objek penelitian yaitu dengan cara:
3
I) Observasi: yaitu penulis mengamati secara langsung untuk mendapatkan
data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
2) Kuesioner: yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang priba:dinya, atau hal-hal yang ia ketahui.4
3) Wawancara: dilakukan dengan pihak yang ada kaitannya dengan subjek penelitian ini yang dalam hal ini adalah Kepala Perpustakaan Uta111a UIN
SyarifHidayatullah Jakarta.
6. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data 111erupakan bagian yang sangat pentmg dala111 kegiatan
penelitian, sebab pada bagian inilah diungkapkan hasil penelitian. Hasil tersebut
111erupakan pengungkapan . basil survai yang digali dari pertanyaan dala111
kuesioner.. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif untuk menghitung presentase
basil penelitian. Data penelitian yang sudah diolah dituangkan dalam bentuk
tabel. Hasil jawaban dari sesponden kemudian dihitung prosentasenya. Hasil
tabulasi data kemudian dianalisis dalam bentuk penelitian juga. Analisis data
dimulai dengan analisis data kelompok demi kelompok. Setiap analisis data
diikuti dengan pengambilan kesimpulan yang merupakan hasil perbandingan
antara data yang diperoleh dengan prosentasenya. Selanjutnya diikuti dengan
[image:10.595.67.490.173.699.2]analisis 、。セ。@ secara keseluruhan. Perhitungan perumusan data digunakan rumus
sebagai berikut,
F
P=-x 100%
N
Keterangan : P = Prosentase
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N =Number of Case Qumlah frekuensi/banyaknya individu).5
F. Sistematika Pennlisan
Dalam .sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan secara sistematis.
Skripsi ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, 111etode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini ··penulis memberikan gambaran tentang tinjauan
pendidikan pemakai, tujuan pendidikan pemakai, inetcide pendidikan
pemakai, materi pendidikan pemakai dan evaluasi program pendidikan
pemakai.
5
Anas Sudijodo, Pengantar Statistilrn Pendidikan, (Jakarta: R<tja Grafindo Persada. l 997).
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUST AKAAN UTAMA UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Bab ini merupakan bab mengenai sejarah singkat, tujuan dan fungsi perpustakaan, struktur organisasi, koleksi, layanan perpustakaan dan gedung perpustakaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini diterangkan hasil penelitian tentang teknik pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan analisa mengenai: data responden, frekuensi dan tujuan mengunjungi perpustakaan, pengalaman responden, saran dan pendapat ュゥセョァ・ョ。ゥ@ pengelolaan perpustakaan dan mengena1 kemampuan responden dalam menggunakan perpustakaan yang efektif
BABY PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis mengemukakan suatu kesimpulan dari skripsi ini. Selain itu dalam bab ini juga penulis akan
[image:12.595.55.552.78.767.2]A. Tinjauan Pendidikan Pemakai
Pendid.ikan tinggi mempunyai keterkaitan yang tidak bisa lepas dari
perpustakaan, yang mempunyai tugas utama, yaitu mendukung kegiatan akademik
perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Pengertian Pemakai
Perpustakaan merupakan tempat penyunpanan informasi yang dibuat 'untuk
melayani kebutuhan pemakai. Pengertian pemakai menurut Whittaker yaitu "as a
person who use one or more of libraries services at least once a year"'. Sedangkan
menurut Badawi, pemakai jasa perpustakaan adalah pengunjung perpustakaan yang
bertujuan untuk menggunakan fasilitas perpustakaan dalam mencari informasi guna
memperoleh bahan pengetahuan. 2
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemakai perpustakaan
adalah orang yang mengunjungi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan akan
informasi yang diperlukannya. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari
mahasiswa, dosen dan peneliti.
1
Kenneth Whittaker, The Basics of lゥ「イ。セケ@ l!.1·ed Services, (London: Library Association Publishing Ltd., 1993), cet. 1, h. 21
' Ahmad Badawi, "Bimbingan Terhadap Pemakai Jasa Perpustakaan'', Buletin !3ina !'ustaka. (September, 1981), h. 12
Untuk lebih memahami kebutuhan pemakai, perpustakaan hendaknya
mengidentifikasi akan kebutuhan para pemakainya. Pemakai akan datang ke
perpustakaan karena termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini senada
seperti yang diungkapkan oleh Jean Taque-Sutcliffe bahwa "user come to an
information sen1ices (such as library)' when they have some interest or problem in
their lives that they believe can be satiojied or resolved, at least in part by additional
information when they encounter".3 Pemakai perpustakaan akan datang
menggunakan jasa informasi termasuk juga perpustakaan ketika mereka tertarik atau
mempunyai permasalahan yang mereka percaya dapat menemukan penyelesaiannya
melalui informasi yang mereka temukan. Pemakai yang dalam ha! ini mahasiswa,
perpustakaan dipergunakan untuk memenuhi keb,utuhannya, baik yang menunjang
perkuliahan maupun minatnya.
2, Pengertian Pendidikan Pemakai
Menurut Ian Malley, 4 pendidikan pemakai adalah proses di mana pemakai perpustakaan pertama kali dil:ieri kesadaran mengenai tingkat dan sumber daya
perpustakaan, · mengenai layanan yang diberikannya dan sumber daya informasi yang
bisa didapatkannya, dan yang selanjutnya adalah diajarkan bagaimana menggunakan
sumber daya, pelayanan dan sumber-sumber tersebut.
3 Jean Taque-Suteliffe, Measuring information: An information Services Per.1peclive: (New
York: Academic Press, 1995), h. 23
4
Perpustakaan memang memegang peranan penting, tetapi masih saja terdapat kendala-kendala dalam pemanfaatannya. Khusus untuk perguruan tinggi Black mengemukakan beberapa kendala, yaitu:5
a) Pengajar kurang menaruh perhatian terhadap perpustakaan dan tidak mengetahui apakah informasi yang tersedia di perpustakaan perguruar1 ti.nggi bermanfaat bagi dukungan kuliahnya.
b) Pengajar dan mahasiswa mempunyai koleksi sendiri yang dianggap cukup memberi informasi. Perpustakaan dianggap berisi kolehi buku lama dan tidak relevan del)gan program kebutuhan mereka.
c) Lokasi perpustakaan terlalujauh dan belum tahu peranjaringan infonnasi.
Sedangkan Agha menyimpulkan beberapa faktor penyebab rendahnya penggunaan perpustakaan, antara lain:6
a) Kekurangan motivasi dari pemakai. b) Sistem perpustakaan semakin rumit.
c) Kurang keakraban pihak pemakai dengan sumber daya informasi yang tersedia. d) Kurang petunjuk untuk memperoleh dan memanfaatkan layanan yang ada.
Untuk · mengatasi masalah yang telah disebutkan di ata:; maka di berbagai perpustakaan perguruan tinggi di Eropa dan Amerika dimulai sebuah program yang
5 J.E. Black, The Library, Teaching Material, Research Information Challenge, (Yogyakarta:
Fisipol UGM, 1983), h. 13
6
bertujuan untuk memperkenalkan lembaga perpustakaan serta fungsi-fungsi didalamnya yang dikenal dengan program User 1',aucation. 7
Pendidikan pemakai yang diadakan oleh perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi didasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan ini lebih banyak diminati oleh pemakai· di perpustakaan perguruan tinggi daripada perpustakaan Jainnya mungkin karena mahasiswa sudah terbiasa dengan peranan dosen sebagai guru, merekapun terbiasa pada peranan pustakawan sebagai guru dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk kepentingan mahasiswa. 8
Pendidikan pemakai dikenal dengan berbagai nama seperti orientasi perpustakaan (librmy orientation), pelatihan pemakai (user training) merupakan istilah yang banyak digunakan di Inggris, instruksi perpustakaan (lihrwy instruction),
instruksi bibliografi (bibliogrdphic instruction), instruksi pemakai perpustakaan
(library user instruction) dan panduan pemakai (user guidance) 9
Definisi umum dari pendidikan pemakai yang dikemukakan oleh Malley adalah sebagai berikut10: Pendidikan pemakai merupakan proses dimana pemakai,
Perlama; mengetahui tentang perpustakaan dan fasilitas yang ada di perpustakaan, pelayanan dan sumber informasi yang tersedia baginya. Kedua; pemakai diajarkan bagaimana menggunakan fasilitas, layanan dan sumber informasi tersebut
7
Frances L. Hopkins, Century of Bibliographic Instruction: The Historical Claim to Professional and Academic Legitimacy, (Chicago: College and Research Libraries, 1982), h. 193
' Sulistyo Basuki, Pengantar I/mu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utmna, 1991), h.451
9
Sulistyo Basuki, "Pendidikan Pe1nakai untuk Mahasis\va dan Dasen", J\1akalah da/an1
Pe/atihan Pendidikan Pemakai Jaringan Perpustakaan '', (Januari. 1999), h. 20
Pendidikan pemakai atau user ed11catio11 adalah sebuah istilah yang meliputi
segala jenis kegiatan yang didisain untuk mengajarkan kepada pemakai mengenai
pelayanan-pelayanan, fasilitas-fasilitas, organisas1 perpustakaan, sumber · daya
perpustakaan dan strntegi penelusuran yang menyangkut Juga instruksi-instruksi
dalam penggunaan salah satu atau lebih bahan rujukan. 11
Anne F. Roberts dan Susan G. Blandy mendefinisikan pendidikan pemakai
sebagai instruksi perpustakaan yang mengacu kepada penggunaan gedung-gedung,
tempat-tempat, fasilitas-fasilitas dan bahan-bahan dalam mengajarkan pemakai
bagaimana earn menggunakan perpustakaan dalam rangka mengatasi
kcbutuhan-kebutuhan mereka akan informasi.12
Selain dari dua istilah yang telah disebutkan di atas Barbara H. Phipps
memberikan definisi untuk kedua istilah tersebut, yaitu pendidikan pemakai adalah
sebuah usaha yang dibuat untuk menentukan atau mengatasi masalah-masalah di
perpustakaan bagi pemakai. 13 Pernyatan ini sangat menarik untuk direnungkan dan
dijadikan bahan pertimbangan untuk melaksanakan sebuah program pendidikan
pemakai bagi setiap perpustakaan perguruan tinggi di mana mahasiswa dalam
menjalankan pendidikannya dituntut untuk berpikir secara ilmiah dan menjalankan tri
dharma perguruan tinggi yang dua diantaranya adalah pendidikan dan penelitian.
11
The ALA Glossary of Library and Information Science. (Chicago: American Library Association, 1983), It 237
12 Anne F. Roberts & Susan G. Blandy, lゥ「イ。セカ@ Instruction jbr Librarians, (Englewood: Libraries Unlimited, 1989), ed. 2, h. 28
13 Barbara H. Phipps, Library Instruction for Undergraduate, (Chicago: College and Research
balik informasi (information retrieval) dengan kemampuan menggunakan katalog
judul/subyek/pengarang, kemampuan menggunakan indeks/ abstrak, dan
kemampuan menelusur lewat terminal OPAC (Online Public Access Catalogue);
penataan informasi (information organization) yaitu kemampuan membuat catatan
bibliografi dan catatan kaki, kemampuan membuat intisari buku. Setelah
memperoleh informasi tersebut, pengguna diharapkan memiliki keterampilan
lebih dalam dari sekedar pengetahuan praktis.
c. Tingkat ketiga disebut "evaluasi informasi" (information evaluation).
Tingkat ketiga adalah "evaluasi informasi" (information evaluation), yaitu
kemampuan menilai artikel/ buku hasil penelusuran, dan kemampuan memilih
buku yang sesuai dengan keperluan studi. Pada tingkatan ini pengguna mampu
menemukan literatur terpilih untuk keperluan penulisan subyek spesifik atau ka1ya
ilmiah yang dilakukan.
d. Tingkat keempat disebut "komunikasi infonnasi" (information communication).
Pada tingkatan ini pengguna perpustakaan diharapkan mampu menulis dan menyebarluaskan informasi yang telah diperoleh dan mampu membuat tesis.
Dari penjelasan diatas pendidikan pemakai tidak hanya harus menurut teori
yang ada, melainkan juga harus bertahap sesuai kebutuhan pengguna dan diberikan
Rice membagi pendidikan pemakai yang dapat diterapkan pada tiap jenis perpustakaan menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu:15
a) Orientasi perpustakaan (library orientation).
Orientasi berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk mengetahui keberad aan perpustakaan dan pelayanan yang tersedia di perpustakaan (AP A yang tersedia), kemampuan mahasiswa untuk mempelajari tentang pemakaian perpustakaan secara umum (KAPAN dibuka, DIMANA bahan tertentu dapat ditemukan dan BAGAlMANA memperoleh dan meminjam bahan yang diperlukan). Orientasi ini harus diberikan kepada mahasiswa at.au pemakai perpustakaan yang masih baru.16
Kegiatan yang dilakukan pada tingkat orientasi perpustakaan (library orientation)
menurut Rice antara lain: 17
a. Memperkenalkan aspek perpustakaan secara fisik.
b. Memperkenalkan bagian-bagian yang ada serta layanan umum. c. Memperkenalkan layanan khusus.
d. Memperkenalkan organisasi koleksi. e. Memperkenalkan peraturan perpustakaan.
f. Memotivasi pemakai untuk memanfaatkan koleksi dan layanan.
15
James Rice Jr., Teaching libracy Use: A Guide jiJr librarv Ins/rue/ion, (London: Greenwood Press, 1981 ), h. 53
16
Nancy Fjallbrant, Planning a Programe oflibracY User Educa//on, (Journal Librarianship. 1977), h. 206
17
Orientasi perpustakaan menurut Sulistyo Basuki bertujuan untuk
memperkenalkan: 18
a. Aspek fisik perpustakaan seperti lokasi, jam buka, koleksi.
b. Bagian-bagian perpustakaan seperti bagian pengolahan teknis, sirkulasi,
rujukan serta jasa yang ditawarkan seper1i pemecahan informasi terpilih,
informasi kilat.
c. Jasa khusus seperti penelusuran berbantuan komputer, koleksi microfilm.
d. Organisasi koleksi yang digunakan, misalnya sistem katalog terbagi, Dewey
Decimal Classification, kartu katalog.
e. Menumbuhkan motivasi di kalangan pemakai untuk mau kembali ke
perpustakaan guna memanfaatkan koleksinya.
b) Instruksi perpustakaan (library instruction)
Instruksi perpustakaan berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan semua bahan
pustaka yang tersedia di perpustakaan. Jadi, instruksi perpustakaa.n ini
berhubungan dengan temu kembali infonnasi.19
Menurut Rice pada tingkat instruksi perpustakaan (librmy instruction) diberikan
penjelasan yang lebih mendalam tentang materi atau koleksi perpustakaan
maupun layanan yang diberikan. 20
1
' Sulistyo Basuki, Op. Cit., h. 4
19 Nancy Fjallbnmt, Loe. Cit.
lnstruksi perpustakaan lebih tinggi tingkat kesulitan dan akademisnya dari pada orientasi perpustakaan. Tujuan instruksi perpustakaan ialah memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang materi dan jasa perpustakaan. Cakupan instruksi perpustakaan ュ・ャゥセオエゥ@ teknik penggunaan jasa referens bidang tertentu, penggunaan kartu katalog dan sarana bibliografi lainnya. Pada tahap ini peserta masih dibimbing untuk mengembangkan metode sistematis dalam penelusuran informasi guna kepentingannya sendiri. Setelah mengikuti tahap ini peserta · diharapkan mampu menggunakan perpustakaan secarn efektif dan efisien dalam arti menelusur melalui katalog dan majalah sekunder dan tersier, mengoperasikan
.
. media audio visual bilamana ada serta menggunakan hal serupa di perpustakaan lain.21c) Instruksi bibliografi (bibliographic instruction).
lnstruksi bibliografi (bibliographic instruction) menurut Rice diberikan kepada mahasiswa tingkat akhir SI, mahasiswa pasca sarjana dan peneliti untuk:
a. Mendidik pemakai mengenal berbagai bentuk bibliografi dan cara menelusur malalui bibliografi mengenai bidang khusus (secara mendalam).
b. Memperkenalkan metode riset/ penelusuran (secara menyeluruh). c. Mengajarkan teknik pembuatan proposal.
d. Mengajarkan teknik penulisan laporan penelitian.
Dalam makalahnya, Sulistyo Basuki menyatakan bahwa instruksi bibliografi
lazimnya diberikan kepada mahasiswa tingkat akhir program sarjana, magister
atau bilamana perlu pada program doktor. Tujuan pacla tingkat ini adalah
mendidik pemakai mengenal sumber informasi bidangnya, menelusur bibliografi,
majalah indeks dan abstrak secara mendalam, memperkenalkan nietode
penelitian, membuat proposal dan membuat catatan kaki dan bibliografi.
Pengajaran instruksi bibliografi melibatkan dosen dalam subyek tertentu.
Neelameghan membedakan antara pendidikan pemakai (user education),
orientasi pemakai (user orientation) dan bantuan pemakai (user assistance).
Pendidikan pemakai adalah pendidikan bagi pemakai bagaimana menggunakan
perpustakaan beserta koleksinya, sedangkan orientasi perpustakaan adalah orientasi
yang diberikan kepada pemakai, biasanya dalam bentuk kunjungan dan penjelasan
singkat tentang jasa. koleksi, jam buka dan fasilitas lain dari perpustakaan. Bantuan
pcmakai merupakan bantuan yang diberikan pustakawan kepada pemakai dalam
mcnclusur dan menggunakan sumber informasi lainnya.22
B. Tujuan Pendidikan Pemakai
Telah disebutkan di atas bahwa perpustakaan perguruan tinggiadalah sarana
yang tepat untuk membimbing mahasiswadalam menggunakan perpustakaan tersebut
sebagai tempat menimba ilmu selama mereka berada di perguruan tinggi.
Sehubungan dengan itu maka hendaknyaprogram pandidikan pemakai diadakan
11 A. Nccla1ncghan, "User Education" dalcun L1!>rar_v and lr!fhr111ation 5i'tudies Curricu!urn:
.)'0111e .·/speer with S'pecial J?eference to L)el'eloping C'ountries, (Journal of L.ibrary and Infonnation
ketika mahasiswa-mahasiswa tersebut baru pertama kali mengenal tempat mereka
belajar.
Jelaslah bahwa untuk mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai itu maka
perpustakaan perguruan tinggi harus memberikan suatu bimbingan kepada
pemakainya sebagaimana dikatakan bahwa pendidikan pemakai adalah pusat dari
segala tujuan perpustakaan clan penggunaan yang efektif dari sumber daya
. . . 21
rnformas1. ·
Tujuan pendidikan pemakai adalah untuk membimbing mahasiswa untuk
mengenal lembaga perpustakaan dan menggunakan sumber daya informasi yang
terkandung di dalamnya, itu adalah tujuan yang umum, sedangkan menurut Nancy
ヲセ。ャャ「イ。ョエ@ dan Ian Malley, 24 usaha untuk menjelaskan mengapa pendidikan pemakai
adalah penting adalah berdasarkan pada kepercayaan bahwa untuk mengetahui
bagaimana cara menggunakan perpustakaan adalah bagian yang terpenting dari
pendidikan scumur hidup atau ed11cationji1r-lije, yaitu untuk mempersiapkan
mahasiswa-mahasiswa untuk nantinya melakukan proses berkelanjutan untuk
pendidikan mandiri dalam mengikuti pendidikan formal. Selanjutnya masih ada
tujuan dari pendidikan pemakai perpustakaan perguruan tinggi yang oleh King dan
Ory dibagi menjadi dua , yaitu 2l pertama untuk memperbaiki kemampuan
menggunakan sumber daya dan pelayanan perpustakaan secara efektif untuk
セNゥ@ Nancy Fjallbrant and Ian Malley. llser !!:duration in Lihraries, (London: Clive Bingley,
.1984 ). ed. 2. It 7
,., Nancy Fjalllm1111 and Ian Malley. Op.Cit. IL Ill
menemukan kebutuhan informasi mereka, dan yang ked11a, yang Jarang disebutkan
dalam dokumen tertulis, adalah untuk mengajarkan dengan セZオョァァオィMウオョァァオィ@ sikap
dan harapan yang realistis mengenai perpustakaan dan cara pendekatannya.
Seorang ilmuwan, Howard W. Dillon, menyatakan betapa vitalnya pendidikan
I . k 26 pema rn1 arena:
I. Bahwa sumber-sumber yang ada di perpustakaan mernpakan komponen penting dalam .Proses pendidikan, karena itu koleksi yang memadai penting guna
menunjang kurikulum resmi.
2. Bahwa sumber-sumber di perpustakaan hams merefleksikan suatu pendekatan
multimedia terhadap pengajaran, mencakup materi tercetak dan materi tidak
tercetak.
3. Bahwa kemampuan menggunakan perpustakaan mernpakan bekal utama dari
pendidikan bebas, karena itu perpustakaan bertanggung jawab untuk
menggunakan kemampuan itu.
Selain tujuan yang disebutkan tadi maka terdapat pula manfaat dari
pendidikan pemakai perpustakaan pergurnan tinggi, yaitu adalah suatu proses
'
pemindahan ilmu pengetahuan yang merupakan suatu dasar asumsi dari pendidikanyang mengacu dalam makna umum pada pengaruh ilmu pengetahuan utama ke
I an1utan. . 27
セイL@ Ho\vard VY. Dillon. (Jrganiz1ng the Acadennc Lihrary jbr Instruction, (The Journal of Academic Librarianship. 1975), h. 4
2
- Sonia Bodi. /?e/el'ance in Librru:v fostruction: 'l'he J)ursuit_ (Chicago: College and Research Libraries. I 984 ). h. 611
Menurut studi yang lebih dari enam tahun terhadap kursus satu semester yang
diberi kredit menunjukkan bahwa perhatian mahasiswa terhadap pendidikan pemakai
tidak hanya tinggi pada saat kegiatan tersebut berlangsung, tetapi secara
berulang-ulang bertambah selama bertahun-tahun setelah kursvs tersebut selesai. Jelaslah
peranan pendidikan pemakai sangat penting dalam menunjang proses pendidikan di
perguruan tinggi, bahkan pendidikan pemakai merupakan bagian dari sistem
k . 2X
perpusta aan.
Selain dari keuntungan yang dijelaskan di atas, maka dalam melakukan
studinya di perguruan tinggi mahasiswa dapat juga menggunakan literntur-literatur
penting yang terdapat di perpustakaan sebagai bahan penunjang perkuliahan dan
penelitian 111ereka. Menu rut Katz, 29 literatur-literatur tersebut adalah:
a. Literatur pri111er, yaitu karya asli seseorang yang belum diinterprestasikan,
diringkas ataupun dievaluasi oleh orang lain.
b. Literatur sekunder, yaitu sebuah indeks yang digunakan untuk menemukan
literatur primer, yang 111emuat karya asli yang telah dimodifikasi, diseleksi dan
disusun kembali untuk tujuan tertentu.
c. Literatur ternier, berisi informasi 111engenai literatur sekunder.
.::--: Alan E. Guskin. GャセhZ@ .-lcade111ic Lihrat:v a.\ a Teaching Jjhr(u:v: .-1 l?ole for the 1980s.
(Lilmll)' Trends. 1979). h. 281
セG Q@ Willia1n Katz. Introduction to l?eference fFork:!Jasic Jnji:Jrn1atio11 5'ources, (Ne\v York.I<
I. Perjalanan keliling di perpustakaan atau the tour ol the !ibrwy selama masa
orientasi.
2 Sebuah rangkaian mata kuliah atau kursus.
3. Kursus yang terpisah dalam kurikulum, disertai atau tanpa disertai kredit,
biasanya kursus yang diberikan satu jam selarna satu semester.
D. Materi Pcndiclikan Pemakai
Ada banyak materi yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan
pemakai.Masing-masing materi tergantung pada lingkungan dimana perpustakaan
berada, subyek materinya, mahasiswa dan closen yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan pemakai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang materi pendidikan
pemakai menurut Pandey antara lain bidang subyek, peserta, sa1.aran, proses evaluasi
dan teknik penyampaian yang sesuai.32
Bidang subyek:
a. Memahami bidang subyek yang baik sehingga dapat dipilih poin penting yang
akan dijelaskan melalui berbagai earn.
b. Memahami berbagai sumber yang ada di perpustakaan secara spesifik clan
cara n1enggunakannya
S セ@
A.A.M. Kalangic Pandey, "Pcndidikan Pc1nakai dan Pus1aka\van/ Pengajar: Teknik Prcscntasi''. 1\faka/ah !_)e/ahhan A1anaje111e11 F)erpustakaan f.Jerguruan Tinggi Seluruh Indonesia,
2. Memahami peserta dapat dilakukan dengan:
a. Memberikan tes dan tugas awal atau melakukan kerjasama dengan dosen
dalam mcnilai sampai sejauh mana mahasiswa memahami perpustakaan dan
apakah mereka perlu mengetahui lebih lanjut tentang perpustakaan.
b. Mencari tahu tentang tingkah laku mereka terhadap perpustakaan.
3. Berkaitan dengan sasaran yang di tu ju:
a. Memilih sasaran yang sesuai dengan tingkatan peserta.
b. Mengajarkan sasaran tersebut dengan menggunakan met:ode yang tepat.
4. Dalam memberikan materi harus diperhatikan:
a. Motivasi mahasiswa.
b. Semangat belajar yang dimiliki mahasiswa.
5. Proses evaluasi:
Tes yang diberikan mengikuti prosedur standar pendidikan dan berguna untuk
mengumpulkan data guna mengetahui apakah pendidikan pemakai tersebut
meningkatkan kemampuan pemakai. Yang harus tercakup dalam tes antara lain
pcngetahuan, pemahaman dan penerapan.
Materi pendidikan pemakai menurut Sulistyo Basuki padit umumnya
mencakup:31
Ucapan selamat datang dan perkenalan staf perpustakaan.
Organisasi materi perpustakaan.
a. Buku (detinisi).
b. Jurnal (definisi).
c. Kasus khusus seperti seri monograf
3 Bagaimana mengetahui lokasi materi perpustakaan.
a. Bagaimana mengetahui lokasi buku menggunakan katalog.
b. Bagaimana menelusur ュセョァァオョ。ォ。ョ@ komputer.
c. Bagaimana mengetahui lokasi buku dan majalah yang cliperlukan namun tidak
dimiliki perpustakaan.
d Bagaimana memperoleh artikel majalah dan memmpm buku melalui sistem
pinjam antar perpustakaan.
e. Bagaimana mcnelusur lllalalui internet.
4. l<ebijakan dan jasa perpustakaan.
a. Kebijakan rujukan danjasa sirkulasi.
b. Kebijakan dan jasa pinjam antar perpustakaan.
c. Kebijakan clan jasa fotokopi.
d. Kcbijakan dan jasa lain
5. Bagaimana mencatat data bibliografis berupa artikel jurnal.
6. Bagaimana mencatat sitiran buku dan majalah.
a. Waktu mengutip dalam karangan atau skripsi.
b. Waktu !llembuat bibliografi.
7. Bagaimana membua bibliograil, mencakup sumber manual dan elektronik.
8. Bagaimana mencari biograli clan alamat ilmuwan, peneliti yang masih hidup.
9. Bagaimana mencari data tentang clan alamat organisasi, lembaga, yayasan.
E. Evahrnsi Program Pendidilrnn Pcmakai
Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah
dicapai dala penyelenggaraan program pendidikan pemakai. Dari hasil evaluasi ini
dapat disusun rencana pengembangan program pendidikan pemakai.
Menunit Penelope Pearson yang dikutip Wering,34 dalam tingkat program pendidikan pemakai perpustakaan diadakan evaluasi dengan memberikan semacam
dafl:ar pertanyaan. Dari data yang diperoleh akan didapat kesimpulan apakah perlu
mengubah metode, materi, format maupun bentuk latihan-latihan.
Pada dasarnya evaluasi dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner,
observasi dan bisa juga dengan menilai data statistikperpustakaan dan dari pertanyaan
layanan referensi.
Evaluasi dalam program pendidikan pemakai perpustakaan penting dilakukan
untuk melihat apakah kebutuhan mahasiswa dapat dipenuhi melalui program tersebut,
dan untuk menganalisa apakah metode dan materi yang diberikan sudah sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Meskipun ada berbagai bentuk evaluasi yang dilakukan pada dasarnya semua
dilakukan untuk menilai efektifitas program dan meneliti manfaat yang bisa diambil
dari program tersebut. sehingga basil evaluasi tadi dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk pengembangan tahap selanjutnya.
l.i 1-Icri \'an \Vcring. ··Stratcgi Pc!aksanaan Progra1n Pcndidikan Pcinakai Perpustakaan",
Adapun yang bertugas membimbing program pendidikan pemakai ini, Hazel
Mews menyatakan bahwa ada 3 (tiga) unsur yang dapat memberikan bimbingan
yaitu;15 pengajar, pustakawan atau gabungan antara pengajar dan pustakawan. Namun demikian, yang sesuai memberikan bimbingan adalah putakawan, karena pustalcawan
lebih paham tentang masalah perpustakaan dan materi rujuka.n yang menjadi koleksi
perpustakaan.
Qセ@
SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Utama
Pada dasarnya Perpustakaan Utama UIN adalah merupakan peralihan nama
dari perpustakaan IAIN Jakarta. Perpustakaan ini berdiri seiring dengan berdirinya
IAIN itu sendiri, yaitu sejak berdirinya Akademi Dinas llmu Agama (ADIA) pada
tanggal I Juni 1957. Pada saat itu keadaan perpustakaan masih sangat sederhana,
hanya terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak
:woo
eksemplar dan hanyadikelola oleh seorang pegawai.
Perpustakaan mulai berkembang ketika dipimpin oleb Drs. A Syadali. Saat itu ( 1960-1964) perpustakaan mulai dikelola secara lebih sistematis. Koleksi buku
sudah diklasifikasikan menurut DDC (Dewey Decimal Classification), sistem
perninjaman sudah mulai tertib dan pegawainya ada 4 (empat) orang.
Tahun 1964 perpustakaan dipimpin oleh Ny. Nabilah Lubis, sarjana muda
llmu Perpustakaan dari Universitas Cairo, Mesir. Pada masa kepemimpinannya
perpustakaan banyak menerima sumbangan buku dari berbagai lembaga, khususnya
kedutaan Mesir dan kedutaan Saudi Arabia.
Pada tahun l 971-1983 perpustakaan dipimpin oleh Orn. Hj. Halimah Madjid.
Di bawah kepemimpinannya, banyak perkembangan yang dicapai oleh perpustakaan
JAIN, sehingga pada tahun 1980 perpustakaan IAJN tercatat sebagai perpustakaan
Sejak tahun 1983-1984 Drs. M. Kailani Eryono (Alumni Jurusan Ilmu
Perpustakaan dari Universitas Indonesia) menggantikan posisi Dra. Hj. Halimah
Madjid. Pada waktu perpustakaan berkembang dengan sangat pesat.
Selanjutnya pada tahun 1984-1998 Drs. Zaenal Arifin Toy MUS, alumni
jurusan Bahasa Inggris dari IAJN Jakarta dan master bidang Ilmu Perpustakaan dari
University of Illinois, Urbana Champaign, mcnjadi kepala perpustakaan IAIN. Pada
tahun 1991 perpustakaan IAIN sernpat pindah ke gedung baru yang berlokasi di JI.
Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat (saat ini menjadi gedung fakultas Psikologi UIN).
Periode berikutnya ( 1998-2000) perpustakaan dipimpin oleh Drs. M. Juhro S.,
juga seorang sarjana bidang llmu Perpustakaan dari Universitas Indonesia. Pada masa
kcpcmimpinan beliau perpustakaan pindah lagi ke gedung barn berlantai tiga yang
dibangun di atas gedung bekas sanggar Pravitasari IAIN Jakarta.
Sejak tahun 200 I hingga saat ini. Perpustakaan Utarna IAIN Jakarta dipimpin
oieh DR. H. Udjang Thoiib MA. Beiiau pernah bekerja di perpustakaan ini. pada
tahun 1975-1985, dan pada tahun 1984 mengikuti program sertifikat Tenaga Asisten
Perpustakaan seiama 8 buian di Universitas Indonesia. Sejak awal kepemimpinannya
berbagai upaya perbaikan telah dilaksanakan, antara lain perbaikan gedung dan
periengkapannya, pengembangan sistem otomasi, penambahan jenis layanan (warnet,
audiovisual, dan lain-lain)
Seiring dengan perubahan status IAIN menjadi UIN, maka dengan sendirinya
nama perpustakaan ikut berubah menjadi Perpustakaan Utama UTN Syarif
B. Tnjnnn clan Fungsi Pcrpnstnknnn Tuju.an Perpustakaan
Tujuan diselenggarakannya perpustakaan Universitas Islam Negeri Jakarta
(UIN) ialah untuk membantu dan memperlancar program pendidikan bagi segenap
alumni UIN, dengan memberikan pelayanan bahan pustaka secara efisien dan
efektif. I
Menurut Sulistyo Basuki tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu:2
1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi.
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis dan pengajar.
3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
4. Menyediakan jasa peminjaman bagi setiap pemakai perpustakaan.
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak terbatas di lingkungan perguruan
tinggi setempat, tetapi juga ke lembaga lain.
Fnngsi Pcrpnstalrnnn
Sesuai dengan tujuan dise!enggarakannya perpustakaan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, maka fungsi dari perpustakaan ini adalah:
I. fungsi Pendidikan
Fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi ialah menun1ang program
pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Ini berarti bahwa seluruh koleksi dan
1
UniYcrsitas lsli11n Ncgcri Syarif J-lidayatullah Jakarta. Pedo111an Penggunaan /)erpustakaan
1.·11111111, (Jakarta: UIN Syarif l-liclaya1ullah. 2002). h. I
2
layanan perpustakaan harus mendukung tercapainya tujuan pendidikan bagi
segenap civitas akademika.
2 Fungsi lnforrnasi
Koleksi perpustakaan pada urnumnya berisi tentang inforrnasi baik dalarn bentuk
buku maupun non buku.Adalah tugas pustakawan untuk rnenyediakan inforrnasi
yang tepat dan lengkap sertarnernbantu dalarn mencari dan menernukan inforrnasi
yang diperlukan oleh pemakai perpustakaan.
3 Fungsi Penelitian
Peran perpustakaan dalam rnenunjang program penelitian di lingkungan UIN
Jakarta ialah dengan rnengurnpulkan, rnengolah serta rnenyediakan bahan pustaka
dan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian.
C, Struktur Organisasi
Di dalam menjalankan tugasnya Perpustakaan Utama UIN Syarif
1-lidayatullah Jakarta dikepalai oleh kepala perpustakaan yang rnembawahi bidang
peke1jaan, yaitu:1
I. Bidang adrninistrasi. 2. Bidang pengadaan.
3. Bidang pengolahan.
4. Bidang sirkulasi.
5. Biclang referensi.
6. Bidang otomasi.
7. Bidang pemeliharaan.
1
U rusan
Pengadaan
Struktur Orgauisasi Perpustalrnan Utama
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Rektor
Purek
Kepala
Perpustakaan
-·
-·
Tata UsahaJ
Urusan Umsan Umsan
Pengolahan Sirkulasi Referensi
Umsan
Otomasi
[
UmsanD. Koleksi
Koleksi bahan pustaka Uniiversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta lerdiri clari: buku umum, majalah, clisertasi, thesis, Iaporan penelilian. Koleksi buku pacla umumnya melipulu: karya umum, ilmu filsafat dan psikologi, agama-agama, ilmu-ilmu sosial. bahasa, ilmu-ilmu murni, leknologi , kesusastraan, geografi dan sejarah.
A.dapun keadaan koleksi perpustakaan UIN Jakarta adalab sebagai berikut: Kolcksi Umum
-
Buku Urnum26234
juclul, Kolcksi Skripsi, Thesis dan DisertasiSkripsi
5485
Thesis
284
Discrlasi 207
Koleksi Laporan Penclitian
- Laporan Penclilian Koleksi Audio Visual
-CD-ROM - Kasel Video - Kasel Audio
1776
24
1 I 3 judul, judul, judul, judul, judul, judul, judul,80359
eksemplar.5485
eksemplar.284
eksemplar. 207 eksemplar.1776 eksemplar.
E. Layanan Perpustakaan
Ada beberapa jenis layanan perpustakaan yang diselenggarakan oleh
Perpustakaan Utama UIN SyarifHidayatullah Jakarta, yaitu:
I. Layanan sirkulasi
Layanan sirkulasi meliputi kegiatan peminjaman dan pengembalian buku.
2. Layanan referensi
Layanan referensi meliputi:
a. Penyediaan bahan-bahan referensi.
b. Bimbingan dan bantuan penelusuran ke sumber-sumber referensi.
c. Layanan skripsi, thesis dan disertasi.
d Kliping, majalah dan laporan penelitian.
3. Layanan internet dan rental komputer.
セ@ Layanan Audio Visual (AV).
S Layanan foto copy. 6. Layanan administratif
f<. Gedung Perpustalrnan I. Lolrnsi Perpustakaan
Perlu diingat, bahwa membangun gedung perpustakaan berbeda dengan
membangun gedung yang lainnya. Oleh karenaitu pustakawa.n perlu dilibatkan dalam
pe1·encanaan pembangunan gedung, sebab merekalah yang dapat menjelaskan kepada
yang lainnya Kerjasama yang baik antara pustakawan, arsitek dan pelaksanaan
mutlak diperlukan agar gedung yang didirikan memenuhi Byarat sebagai gedung yang
baik. Menurut Brown, seorang arsitek Inggris yang sangat terkenal dala bidang
geclung perpustakaan, ada I 0 syarat penting bagi gedung perpustakaan yang baik,
. 4
ya1tu:
FJl'ksihle, artinya ruangan, penerangan, ventilasi, suhu, dan lain-lain mudah
disesuaikan clengan kebutuhan, mudah dipindah-pindahkan bila diperlukan.
2. Compar.;/, artinya mudah untuk pergerakan pembaca, staf ataupun koleksi.
3. Accessih!e, artinya n1udah diakses baik dari luar ke gedung, 1naupun dari pintu
masuk ke seluruh ruangan/ bagian gedung.
4. ャセ|エュ、ゥィャ・L@ artinya dapat diperlukan untuk keperluan yang akan datang tanpa
banyak gangguan.
5. Varied, artinya dapat menyediakan berbagai ruangan untuk berbagai koleksi dan
bcrbagai jcnis /ayanan.
6. 01gm1ized, artinya pengaturannya tersusun dengan baik.
7. Cumj(;l'fahle, artinya suasananya nyaman dan menyenangkan.
8. Cu11sta111 in Environment, artinya memiliki temperatur yang tetap sebagai upaya
melindungi koleksi.
9. Srnre, artinya aman.
I 0. lico11omic, artinya dapat dibangun dan dipelihara dengan biaya yang seekonomis
mungkin.
4
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakai1a rnerupakan perpustakaan
sentral, dimana koleksi dari berbagai disiplin ilmu terkumpul disana. Perpustakaan ini
terletak di tengalHengah kampus dan mudah dijangkau baik oleh mahasiswa maupun
staf pengajar dari berbagai ter:npat kegiatan akademis. Lokasi perpustakaan yang
sedemikian rupa dari satu segi sangat menguntungkan, karena dengan letaknya yang
di tengah-tengah kampus dan dikelilingi oleh gedung-gedung perkuliahan
berlangsung serta agak jauh dari jalan raya, memungkinkan perpustakaan terhindar
dari keramaian lalu lintas.
Selanjutnya letak perpustakaan yang berdekatan dengan gedung-gedung lain
yang bertingkat, mengakibatkan terha!angnya sinar matahari untuk dapat masuk ke
dalam perpustakaan. Untuk mengatasi masa!ah ini, maka sebagian atap perpustakaan
dibuat dengan menggunakan bahan dari plastik yang tembus cahaya, sehingga
memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam gedung perpustakaan.
2. Ruaug Perpustakaaan
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari 3 (tiga) lantai,
dengan luas lantai masing-masing 500 meter persegi. Gedung ini dibangun dengan
menggunakan desain modul, yaitu suatu desain bangunan dengan menggunakan
dinding pemisah ruangan untuk menopang bobot sebaga.i pendukung konstruksi,
melainkan menggunakan sejumlah tiang yang berderet pad a jarak yang sama.
Adapun ruangan yang terdapat pada gedung perpustakaan ini adalah sebagai
Lantai I :
Lantai II :
terdiri dari: ruang tunggu, resepsionis, ruang pengolahan, ruang
pengadaan, ruang pemeliharaan, ruang kepala perpustakaan, ruang tata
usaha, kantin dan toilet.
terdiri dari: ruang sirkulasi, ruang otomasi, ruang koleksi umum dan
ruang baca, ruang storage buku duplikasi, ruang koleksi Mc Gill dan
toilet.
Lantai Ill : terdiri dari: ruang koleksi dan ruang baca referensi, ruang serbaguna, ruang penelitian, ruang skripsi, thesis dan disertasi, ruang audio visual,
gudang, musollah, tempat wudhu dan toilet.
Ruang Sirkulnsi
Ruang ini berukuran 4 x 6 meter. Perabotan yang ada pada ruangan ini antara
lain: meja sirkulasi, kursi dan komputer.
Ruang sirkulasi ini sangat besar peranannya bagi suatu perpustakaan. Di
ruangan ini setiap pengunjung perpustakaan harus menuliskan namanya pada buku
pengu11Jung yang telah disediakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
banyak pengunjung perpustakaan yang datang setiap harinya ke perpustakaan
sekaligus sebagai data untuk penyusunan statistik perpustakaan.
Ruang Koleksi Umum dan Ruang Baca
Ruang ini ini berukuran kurang lebih 500 meter persegi. Dinding ruangan ini
terbuat dari kaca. sehingga koleksi dapat terlihat dengan jelas dari luar. Buku-buku
buku terbuat dari besi dengan ukuran tinggi 240 cm, Jebar I 00 cm. Jumlah rak
seluruhnya 24 buah dan diletakkan secara berderet menjadi dua lajur. Jarak antara rak
yang satu dengan rak yang lainnya 90 cm. Ruang koleksi dan ruang bac dapat
menampung 275 orang sekaligus, yaitu lantai dua 200 orang dan Jantai tiga 27 orang.
Perabcitan yang ada pada ruang koleksi dan ruang baca adalah meja, kursi, rak koleksi
dan disertai sejum!ah buku-buku umumyang ditempatkan di sekeliling ruangan.
Sedangkan untuk kenyamanan ruang koleksi dan ruang baca maka pada
ruangan ini dipasang alat pengatur suhu udara (AC). Di ruangan .ini pemakai
perpustakaan dapat membaca dengan tenang clan nyaman, karena suhu ruangan
menjadi sejuk serta semua jendela dan pintu tertutup rapat, sehingga suara gaduh dari
luar tidak dapal 111asuk ke dala111 ruangan ini.
Ruang Kepala Perpustalrnan
Ruang kepala perpustakaan bersebelahan dengan ruang tata usaha dan ·ruang
pemeliharaan. Ruangan ini berukuran 3 x 4 meter. Penerangan di ruangan ini sangat
baik, demikian juga dengan ventilasi udaranya. Jendela kaca yang terdapat pada salah
satu dinding ruangan dapat dibi1ka setiap saat. Perabotan yang ada pada mangan ini
antara lain: n1eja clan kursi kerja, filing kabinet serta sepernngkat meja dan kursi
tamu ..
Ruang Pcngolahan
.-Ruang pengolahan bersebelahan dengan ruang pengaclaan. Ruang ini
pengolahan. Penerangan dan ventilasi udara di ruangan ini baik. Perabotan yang ada
pada ruangan ini antara lain: ernpat buah rneja dan kursi kerja, rak koleksi dan
seperangkat komputer.
Segala kegiatan yang menyangkut proses pengolahan bahan pustaka seperti:
pendaftaran p'ada buku induk, penentuan nomor kelas, pembuatan katalog serta
penempelan label buku berlangsung di ruang pengolahan ini Setelah pengolahan
bahan pustaka selesai dilakukan, barulah bahan pustaka tacli diteruskan ke ruangan
koleksi untuk disusun pada rak .
-A. Pengumpulan Data
Sebagaimaua telah disebutkan pada Bab I, bahwa salah satu tujuan penelitian
1m adalah untuk mengetahui sejauh mana respon dari mahasiswa terhadap perlunya
program pendidikan pemakai yang sampai saat ini belum dilaksanakan dengan baik di
perpustakaan utama UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Dalam penelitian ini digunakan metocle angket. Metode angket merupakan
suatu earn pengun1pulan dala dengan jalan 1nenggunakan daflar pertanyaan yang
diajukan untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
Jumlah butir pertanyaan. yang dituangkan dalam angket sebanyak 16 ( enam
belas) pe11anyaan dan terdiri dari 4 (empat) kategori, yaitu: Kategori umum yaitu
penelitian yang bersifat umum, berisi tentang latar belakang responden mengena1
nama, fakultas, jurusan, semester dan jenis kelamin responden. Kategori I mengenai
frekuensi kunjungan dan tujuan mengunjungi perpustakaan. Kategori II mengenai
pengalaman responden dalam rnenggunakan perpustakaan. Kategori III berisi tentang
perpustakaan yang pernah dikunjungi, saran dan pendapat mengenai pengelolaan
-Pengelompokkan kategori pertanyaan
jenis kelamin
Kesatu Frekuensi kunjungan dan tujuan 6 dan 7
mengunjungi perpustakaan
Kedua Pengalaman responden dalam meng- 8, 9, l 0, l I, I 2 dan I 3
gunakan perpustakaan
Ketiga Perpustakaan yang pernah dikunjungi, 14, 15 dan 16
. saran dan ー・ョ、セQー。エ@ n1engenai pcngelolaan
perpustakaan clan program pendidikan
pemakai
Untuk menentukan ukuran sampel clari populasi clalam penelitian 1111
rnenggunakan rnmus Slavin. 1
N
11=
-1 +Ne' Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan {persen kelonggaran
ketidaktclitian karena kesalahan pengambilan sampel.
1
anggota perpustakaan dan batas kesalahan yang diinginkan ad al ab l 0%.
Jadi
=
4.390I+ 4.390(0,1)2
4.390
=
1+4390(0,01)
4.390
=
1+43,9
4.390
=
44,9
97,77
Sampel yang diarnbil 97 dari jumlah populasi. lni berarti sama dengan tabel
yang dikutip dari Pagoso, Garcia dan Guerrero de Leon.2
B. Pengolahan Data
Tujuan pengolahan data adalah untuk menyederbanakan penyapan selurub
data yang terkumpul. Lalu menyajikannya dalarn susunan yang baik dan 'rapih.
Analisis data rnerupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, sebab
pada bagian inilab diungkapkan basil penelitian. Pengungkapan basil penelitinn
survei yang digali dari pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan kepada responden .
.
-2
Data penelitian yang sudah diolah dituangkan dalam bentuk tabel. Hasil
jawaban dari responden kemudian dihitung prosentasenya. Setiap analisis data
disertai dengan pengambilan kesimpulan yang merupakan hasil perbandingan antara
data yang diperoleh dengan prosentasenya.
Perhitungan perumusan data digunakan rumus sebagai berikut:
F
p = - x 100% N
Keterangan: P
=
ProscntaseF
=
Frekuensi yang sedang clicari prosentasenyaN =Number of Case (banyakny« individu}'
Dari I 00 kuesioner yang disebarkan kt•pada responden yang datang ke
perpustakaan selama penelitian, jumlah kuesioner yang kembaii 99 lembar sedangkan
kuesioner yang cligunakan dalam penelitian ini sebanyak 97 lembar.
Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah:
0%
=
Tidak ada satupun1%- 25%
=
Sebagian kecil26%- 49%
=
Hampir setengahnya50%
=
Setengahnya51%-75%
=
Sebagian besar76%- 99%
=
Hampir seluruhnya100% セセ@ Seluruhnya4
·-' Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h.40
C. Penyajian Data dan Analisa
1. Data Responden
Pada Perpustakaan Utama UJN Syarif Hidayatullah Jakarta mahasiswa yang
menjadi responden sebanyak 97 orang dari berbagai fakultas, jurusan, semester
dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Fakultas Responden
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Jakarta tcrdiri dari I 0 (sepuluh)
fakultas yaitu FTIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan), FAH (Fakultas Adab
dan Hurnaniora), FSH (Fakultas Syari'ah dan 1-lukum), FUF (Fakultas Ushuludin dan
Filsafat), FOK (Fakultas Dakwah dan Komunikasi), FST (Fakultas Sains da:1
Teknologi), FEIS (Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial), FP (Fakultas Psikologi),
FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), dan FD! (Fakultas Dirosah
lslamiyah).
Diperoleh data dari masing-masing fakultas sebanyak 18 . orang responden
(18.55%) berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Ilrnu Keguruan, 17 orang responden
( 17.52%) dari Fakultas Ad ab dan Hurnaniora, 13 orang respond en ( 13.40%) dari
Fakultas Syari'ah dan Hukum, 4 orang responden (4. 12%) dari Fakultas Ushuludin
dan Filsafat, 10 orang responden (10.30%) dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 15
orang ·responden (15.46%) dari Fakultas Sains dan Teknologi, 6 orang responden
(6.18%) dari Fakultas Ekonomi dan llrnu SosiaL 6 orang responden (6.18%) dari
.-Fakultas Psikologi, 5 orang responden (5.15%) dari .-Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Tabel I
Falrnltas Responden
Adab dan Humaniora) 17 17.52
FSH (Fakultas Syari'ah dan Hukum) J 3 13 40
FUF (Fakultas Ushuludin clan Filsafat) 4 4.12
FDK (Fakultas Dakwah clan Komunikasi) 1 0 10.'30
FST (Fakultas Sains dan Teknologi) 15 15.46
FEIS (Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial) 6 6.18
FP (Fakultas Psikologi) 6 6. l 8
FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) 5 5.15
FD! (Fakultas Dirosah lslamiyah) " J 3.09
Sumber: Data Pengolahan dari Rcsprn'1dc11
Tabel di atas memperlihatkan bahwa seluruh penglmjung perpustakaan
mempakan sebagian kecil pemakai yang berasal dari FTIK (18.55%), FAH ( 17.52%),
FSH (13.40%), FUF (4.12%), FDK (10.30%), FST (15.46%), FEIS (618%), FP
(6.18%), FKIK (5.15%) dan dari FD! (3.09%). Mahasiswa yang berasal clari Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan s'ebanyak 19 orang paling banyak yang mengunjungi
perpustakaan.
b. Semester Responden
Mahasiswa yang menjadi responden saat ini adalah mahasiswa yang sedang
[image:48.595.53.548.71.715.2]Diperoleh data dari masing-masing semester sebanyak 7 orang responden
(7.21%) berasal dari semester I, IO orang responden (10.30%) dari semester Ill, 24
orang responden (24.74%) dari semester V. 26 orang responden (26.80%) dari
semester VII, 18 orang responden (18.55%) dari semester IX, 6 orang respbnden
(6.18%) dari semester XI, dan juga 6 orang responden (6. l 8%) berasal dari semester
XIII. Untuk sementara mahasiswa yang sedang menduduki semester VII merupakan
yang paling banyak mengunjungi perpustakaan.
Ill
v
VIIIX
[image:49.595.45.550.52.798.2]XI
Tabel2
Semester Responden
JO
24
26
18
6
Sumber: Data Pengolahan dari Responden
c. Jurusan Responden
I. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
6.
Responden yang berasal clari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan terdiri
dari 5 jurusan yaitu Jurusan Pendiclikan Bahasa Inggris, Jurusan Penclidikan Bahasa
Jumlah rcsponden yang bcrasal dari Fakultas Tarbiyah dan llmu Keguruan scbanyak
18 orapg responden.
Tabet 3
Jurusan dari Falrnltas Tarbiyah dan Ilmu Kegnruan
Pendidikan Bahasa Arab
Pendidikan Agarna Islam
Matematika
IP A Fisika
4 "
-'
2
2
Sumbcr: Data Pengolahan dari Rcspondcn
Dari 18 orang responden yang berasal dari Fakultas Tarbiyah dan llmu
Keguruan, hampir setengahnya berasal dari Jurusan Pendi.dikan Bahasa Inggris
sebanyak 7 orang responden (38.88%), sedangkan hanya sebagian kecil responden
berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa Arab sebanyak 4 orang respond en (22.22% ),
Jurusan Pendidikan Agarna Islam sebanyak 3 orang respond en ( 16.66% ), Jurusan
Maternatika sebanyak 2 orang responden (1l.l1%) dan dari Jurusan IPA Fisikajuga
sebanyak 2 orang responclen (I J. J 1 %). Untuk sementara mahasiswa yang berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris meruµakan yang paling banyak mengunjungi
perpustakaan dibandingkan dengan jurusan lain di Fakultas Tarbiyah dan llmu
2. Fakultas Adah dan Humaniora
Responden yang berasal dari Fakultas Aclab dan Humaniora terdiri clari 4
jurusan yaitu Jurusan Ilmu Perpustakaan clan Informasi, Jurusan Bahasa dan Sastra
Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
Jumlah responden yang berasa! dari Fakultas Adah clan Humaniora sebanyak 17
orang responden.
Tahcl 4
Jurnsan dari Falrnltas Adah dan Humaniora
Bahasa dan Sastra Arab
Bahasa dan Sastra lnggris
Sejarah Peraclaban !'slam
2 2
Sumber: Data Pcngolahan cbri Rcspondcn
Dari 17 orang responden yang berasal dari Fakultas Adab clan Humaniora,
sebagian besar responden berasal dari .Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
sebanyak 9 orang responden (50.94%), sedangkan hanya sebagian kecil responden
berasal dari Jurusan Bahasa clan Sastra Arab sebanyak 4 orang responden (23.52%),
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris sebanyak 2 orang respond en ( 11. 76%) dan dari
Jurusan Sejarah Peradaban Islam juga sebanyak 2 orang responden (11.76%). Untuk
sementara mahasiswa yang berasal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
.-merupakan yang paling banyak mengunjungi perpustakaan dibandingkan dengan
3 . Fakultas Syari'ah dan Hukum
Responden yang berasal dari Fakultas Syari'ah dan Hukum terdiri dari 3
jurusan yaitu Jurusan Perbankan Syari'ah, Jurusan Perbandingan Agama dan Jurusan
A11walu Syahsiyah. Jumlah responden yang berasal dari Fakultas Syari'ah dan
Hukum sebanyak 17 orang responden.
Tabel 5
Jurusan dari Fakultas Syari'ah clan Hulmm
Peradilan Agama · 4
Akhwalul Syahsiyah 2
Suinbcr: Datn Pcngolahan d;_iri Rcsponclcn
Dari 13 orang responden yang berasal dari Fakultas Syari' ah dan Hukum,
sebagian besar responden berasal dari Jurusan Perbankan Syari'ah sebanyak 7 .orang
responden (53.84%), sedangkan hanya sebagian kecil responden berasal dari Jurusan
Perbandingan Agama sebanyak 4 orang responden (30.76%) dan dari Jurusan Ahwalu
Syahsiyah sebanyak 2 orang responden (15.38%). Untuk sementara mahasiswa yang
berasal dari Jurusan Perbankan Syari'ah merupakan yang paling banyak mengunjungi
perpustakaan dibandingkan dengan jurusan lain yang ada di Fakultas Syari'ah clan
Hukum .
[image:52.595.47.556.56.785.2]-4. Fakultas Ushuludin dan Filsafat
Responden yang berasal dari Fakultas Ushuludin dan Filsafat terdiri dari 2
jurusan yaitu Jurusan Tafsir Hadits dan Jurusan Sosiologi Agama. Jumlah responden
[image:53.595.56.548.42.785.2]yang berasal dari Fakultas Ushuludin dan Filsafot sebanyak 4 orang responden.
Tabel 6
J urusan lfari Fakultas Ushulndin dan Fils a fat
Tafsir Hadits
Sosiologi Agama
Sumber: Data Pengolahan dari Responden
Dari 4 orang responden yang berasal dari Fakultas Ushuludin dan Filsafat,
sebagian besar responclen berasal dari .Jurusan Tafsir Hadits sebanyak 3 orang
responden (75%) dan hanya sebagian kecil respondcn yang berasal dari .Jurusan
Sosiologi Agama sebanyak I orang responden (25%). Untuk sementara mahasiswa
yang berasal dari Jurnsan Tafsir Hadits merupakan yang paling banyak mengunjungi
perpustakaan dibandingkan dengan jurusan lain yang ada di Fakultas Ushuludin clan
Filsafat.
5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Responden yang berasal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi terdiri dari 3
jurusan yaitu Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Jurusan Manajemen Dakwah dan
Jurusan: Konsentrasi Kesejahteraan Sosial. Jumlah responden yang berasal dari
Tabel 7
Jurusan dari Fakultas Dakwah dan Komunilrnsi
Manajernen Dakwah
Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
3 2
Sumbcr: Data Pcngolahan dari Rcspondcn
Dari. JO orang responden yang berasal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
setengah dari responden berasal dari .Jurusan Kornunikasi Penyiaran Islam sebanyak 5
orang responden (50%), hampir setengah dari responden berasal dari Jurusan
Manajcrncn Dakwah scbanyak 3 orang rcspondcn (30%) dan hanya scbagian kccil
dari responden berasal dari Jurusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial sebanyak 2
orang responden (20%). Untuk sernentara rnahasiswa yang berasal dari Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam merupakan yang paling banyak mengunjungi
perpustakaan dibandingkan dengan jurusan lain yang ada di Fakultas Dakwah clan
Komunikasi.
6. Fakultas Sains dan Teknologi
Responde