• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium Sativum L) TERHADAP PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA Rattus norvegicus strain wistar HIPERKOLESTEROLEMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium Sativum L) TERHADAP PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA Rattus norvegicus strain wistar HIPERKOLESTEROLEMIA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium Sativum L) TERHADAP PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA Rattus norvegicus strain wistar HIPERKOLESTEROLEMIA

Oleh :

MUSTIKA RINJANI PRAMITASARI 07020066

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 27 Januari 2011

Pembimbing I

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Pembimbing II

dr. Annisa’ Hassanah

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Mustika Rinjani Pramitasari ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 27 Januari 2011

Tim Penguji

dr.Diah Hermayanti, Sp.PK, Ketua

dr. Annisa’ Hassanah, Anggota

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA Rattus norvegicus strain wistar HIPERKOLESTEROLEMIA”.

Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran UMM.

3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran UMM.

4. dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran UMM serta penguji dalam karya tulis akhir ini.

(5)

6. dr. Annisa’ Hassanah selaku pembimbing II atas bimbingan, dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Februari 2011

(6)

ABSTRAK

Pramitasari, Mustika Rinjani. 2011. Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Perbaikan Profil Lipid Pada Rattus norvegicus strain wistar Hiperkolesterolemia. Tugas Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing :(1) dr. Diah Hermayanti,Sp.PK (2) dr. Annisa’ Hasanah.

Latar belakang: Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor resiko PJK dan stroke. Bawang Putih (Allium Sativum L) merupakan bahan alam yang didalamnya terkandung berbagai macam senyawa yang memiliki bermacam-macam fungsi, dan kandungan terbesar dalam bawang putih adalah Allicin. Senyawa tersebut mempunyai efek cukup poten dalam penurunan kolesterol darah. Bawang Putih (Allium Sativum L) dapat mempengaruhi kolesterol dengan cara menghambat pembentukan kolesterol.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih (Allium Sativum L) terhadap perbaikan profil lipid darah pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) hiperkolesterolemia.

Metode & Sampel: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan rancangan post test only radomized control group design. Sampel penelitian dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif, kelompok dua sebagai kontrol positif dan tiga kelompok lainnya diberikan bawang putih dengan berbagai dosis : 0,05 g/ekor/hari, 0,1 g/ekor/hari dan 0,2 g/ekor/hari.

Hasil & Pembahasan: Hasil dari penelitian ini adalah bawang putih dapat menyebabkan penurunan yang bermakna pada kadar kolesterol total, LDL, TG, rasio LDL/HDL, serta rasio KT/HDL (sig = 0,000). Pada dosis ekstrak bawang putih 0,2 g/ekor merupakan dosis yang mampu menurunkan kolesterol hampir mencapai normal.

Kesimpulan: Bawang putih dapat memperbaiki profil lipid dan pada dosis 0,2 g dapat memperbaiki profil lipid paling besar.

(7)

ABSTRACT

Pramitasari, Mustika Rinjani. 2011. The Effect of Garlic (Allium Sativum L) Extract on the Repairement of Lipid Profile on Hypercholesteroled Rattus norvegicus strain wistar. Assignment, Faculty of Medical Science, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Diah Hermayanti, Sp.PK (2) dr. Annisa’ Hasanah

Background: Hypercholesterol is one of risk for coronary heart disease and stroke. Garlic (Allium Sativum L) is a natural ingredient has various compounds with several functions - the highest content is Allicin. Allicin has significant effect for reducing blood cholesterol. Garlic (Allium Sativum L) affects cholesterol by inhibiting cholesterol formation.

Purpose: To investigate the effect of garlic (Allium Sativum L) extract on the repairement of blood lipid profile on hypercholesteroled Rattus norvegicus strain wistar.

Method & Sampling: This research was experimental with post test only randomized control group design. The samples were divided into five groups. The first group was the negative control, the second group was the positive control and the rest three groups were treated by various doses of garlic intake: 0.05g/rat/day, 0.1g/rat/day, and 0.2g/rat/day.

Finding & Discussion: The study revealed that garlic significantly reduced the total cholesterol level, LDL, TG, LDL/HDL ratio, and KT/HDL ratio (sig= 0.000). To achieve normal cholesterol level, 0.2g/rat/day was the required dose intake.

Conclusion: Garlic repaired the lipid profile and at the dose of 0.2g most repaired the lipid profile.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Klinisi ... 5

(9)

1.4.3 Akademisi ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Bawang Putih ... 7

2.1.1 Taksonomi ... 7

2.1.2 Morfologi Tumbuhan ... 8

2.1.3 Habitat dan Distribusi Geografis ... 8

2.1.4 Kandungan Kimia ... 10

2.2 Lipid Dan Lipoprotein ... 10

2.2.1 Metabolisme Lipoprotein ... 12

2.2.2 Komposisi Lipoprotein ... 15

2.2.3 Kolesterol ... 16

2.2.3.1 Sintesis Kolesterol ... 17

2.2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Kolesterol dalam Jaringan ... 20

2.2.3.3 Pengangkutan Kolesterol Dalam Jaringan ... 21

2.2.3.4 Ekskresi Kolesterol ... 23

2.2.3.5 Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) ... 23

2.2.3.6 Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) ... 25

2.2.3.7 Trigliserida ... 25

2.2.3.8 Rasio LDL : HDL dan Kolesterol Total : HDL ... 26

2.3 Dislipidemia ... 27

2.3.1 Hiperkolesteromia ... 28

(10)

2.3.3 Dislipidemia Campuran ... 30

2.4 Hubungan Bawang Putih Dengan Kolesterol Darah ... 30

2.5 Tikus Sebagai Hewan Coba ... 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 35

3.1 Kerangka Konseptual ... 35

3.2 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 38

4.1 Jenis Penelitian ... 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

4.3 Populasi dan Sampel ... 38

4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 39

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 39

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 39

4.5 Variabel Penelitian ... 39

4.5.1 Variabel Bebas ... 39

4.5.2 Variabel Tergantung... 40

4.6 Definisi Operasional Variabel ... 40

4.7 Dasar Penentuan Dosis Ekstrak Bawang Putih ... 40

4.8 Bahan dan Instrumen Penelitian... 41

4.8.1 Bahan ... 41

4.8.2 Instrumen ... 42

4.9 Alur Penelitian ... 44

(11)

4.10.1 Pembagian Kelompok Tikus ... 45

4.10.2 Adaptasi ... 45

4.10.3 Pembuatan Ekstrak Bawang Putih ... 45

4.10.4 Pemberian Diet Hiperkolesterolemia ... 47

4.10.5 Pemberian Ekstrak Bawang Putih ... 47

4.10.6 Proses Anastesi dan Pembedahan Hewan Coba ... 48

4.10.6.1 Proses Anastesi ... 48

4.10.6.2 Proses Pembedahan ... 48

4.10.7 Pemeriksaan Lipoprotein Plasma ... 49

4.10.7.1 Penentuan Kadar Kolesterol Total Darah (Metode CHOD – PAP) ... 49

4.10.7.2 Penentuan Kadar Kolesterol HDL (Metode CHOD – PAP) ... 50

4.10.7.3 Penentuan Kadar Trigliserida Dalam Darah (Metode GPO – PAP) ... 51

4.10.7.4 Perhitungan Kolesterol LDL (Metode Fried dan Waid) ... 52

4.10.7.5 Perhitungan Rasio LDL/HDL ... 52

4.10.7.6 Perhitungan Rasio KT/HDL ... 52

4.10.8 Analisis Data ... 53

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ... 54

(12)

5.2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang putih Terhadap Kolesterol

HDL ... 56

5.3 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang putih Terhadap Trigliserida ... 58

5.4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang putih Terhadap Kolesterol LDL ... 61

5.5 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang putih Terhadap Rasio Kolesterol LDL/Kolesterol HDL ... 63

5.6 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang putih Terhadap Rasio Kolesterol Total/Kolesterol HDL ... 65

5.7 Gambaran Profil Komponen Lipid... 67

BAB 6 PEMBAHASAN ... 69

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

7.1 Kesimpulan ... 74

7.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Jenis Lipoprotein, Diameter, Berat Jenis dan Komposisinya ... 16 Tabel 2.2 Rasio LDL/HDL ... 26 Tabel 2.3 Rasio Kolesterol Total : HDL ... 27 Tabel 2.4 Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL

dan Trigliserida ... 28 Tabel 2.5 Data Biologis Tikus ... 34

Tabel 5.1 Data Pengukuran Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus

norvegicus) ... 54

Tabel 5.2 Data Pengukuran Kolesterol HDL Tikus Putih (Rattus

norvegicus) ... 56

Tabel 5.3 Data Pengukuran Trigliserida Tikus Putih (Rattus

norvegicus) ... 58

Tabel 5.4 Data Pengukuran Kolesterol LDL Tikus Putih (Rattus

norvegicus) ... 61

Tabel 5.5 Data Pengukuran rasio LDL/HDL Tikus Putih (Rattus

norvegicus) ... 63

Tabel 5.6 Data Pengukuran Rasio KT/HDL Tikus Putih (Rattus

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bawang Putih ... 7

Gambar 2.2 Lipoprotein ... 11

Gambar 2.3 Jalur Metabolime Eksogen ... 13

Gambar 2.4 Jalur Metabolisme Endogen ... 14

Gambar 2.5 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 15

Gambar 2.6 Pembentukan Aterosklerosis ... 25

Gambar 2.7 Mekanisme Penghambatan allicin Pada Pembentukan Kolesterol ... 31

Gambar 4.1 Sonde ... 47

Gambar 4.2 Proses Anatesi pada Hewan Coba ... 48

Gambar 5.1 Grafik persamaan regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap kolesterol total tikus putih (Rattus norvegicus) ... 56

Gambar 5.2 Grafik persamaan regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap kolesterol HDL tikus putih (Rattus norvegicus) ... 58

Gambar 5.3 Grafik persamaan regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus) ... 60

Gambar 5.4 Grafik persamaan regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap kolesterol LDL tikus putih (Rattus norvegicus) ... 62

(15)

Gambar 5.6 Grafik persamaan regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap rasio KT/HDL tikus putih (Rattus norvegicus) ... 67 Gambar 5.7 Grafik Gambaran Profil Komponen Lipid Tikus Putih

Pada Perlakuan yang Berbeda ... 68 Gambar 5.8 Grafik Gambaran Rasio LDL/HDL Dan KT/HDL Tikus

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Data Kadar Kolesterol Total ... 79

Lampiran 2. Analisis Data Kadar Kolesterol HDL ... 83

Lampiran 3. Analisis Data Kadar Trigliserida ... 87

Lampiran 4. Analisis Data Kadar Kolesterol LDL ... 91

Lampiran 5. Analisis Data Rasio LDL/HDL ... 95

Lampiran 6. Analisis Data Rasio KT/HDL ... 99

Lampiran 7. Prosedur Pengujian Kualitatif Residu Pelarut Etanol ... 103

(17)

DAFTAR SINGKATAN

ABC-1 : Adenosine Triphospate-binding Cassette Transporter-1 ACAT : Asil-Koa-Cholesterol-Asiltransferase

cAMP : cyclic- AMP

FFA : Free Fatty Acid

HDL : High-Density Lipoprotein

HMG-KoA : 3-Hidroksi-3-Metilglutaril Koenzim A IDL : Intermediate-Density Lipoprotein

KT : Kolesterol Total

LCAT : Lesitn-Cholesterol- Asiltransferase LDL : Low Density Lipoprotein

LPL : Lipoprotein Lipase

NCEP ATP III : National Cholesterol Education Adult Panel Iii PJK : Penyakit Jantung Koroner

SR-A : Scavenger Receptor-A

TG : Trigliserida

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah TH, Kandil O, Elkadi A, Carter J. 1988. Garlic revisited: therapeutic for the major diseases of our times. J Natl Med Assoc. 80:439-45. Dalam Afshari, AT, Shirpoor, A, Balakhani, ED, 2005. The effect of garlic on cyclosporine A induced hyperlipidemia in male rats. Urology Journal UNRC/IUA

Agarwal KC. 1996. Therapeutic actions of garlic constituents. Med Res Rev. 1996 dalam Afshari, AT, Shirpoor, A, Balakhani, ED, 2005. The effect of garlic on cyclosporine A induced hyperlipidemia in male rats. Urology Journal UNRC/IUA

Adam, Jhon MF.2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Jakarta : FKUI

Anonymous.2008. Synergy Indonesia – Site. High Potency Garlic (Bawang Putih). URL:http://synergyindonesia.multiply.com/journal/item/4. di akses tanggal 25 juni 2010

ATP III (Adult Treatment Panel III). The third report of the NCEP Expert Pannel Executive Summary (2001). Detection Evaluation and Treatment of The High Blood Cholesterol in Adult, NCEP, NHL and Blood Institute, NH. NIH Publication No. 01-3679, May 2001.

Brown, Carolt T. 2005. Dislipidemia dalam Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit Ed 6. Jakarta: EGC hal: 582-584

Chi MS, Koh ET, Stewart TJ. 1982. Effects of garlic on lipid metabolism in rats fed cholesterol or lard. J Nutr dalam Afshari, AT, Shirpoor, A, Balakhani, ED, 2005. The effect of garlic on cyclosporine A induced hyperlipidemia in male rats. Urology Journal UNRC/IUA

Davey. 2006. Stroke. In: At Glance Medicine. Jakarta. Erlangga. PP 350-5

Departemen Kesehatan. 2006. Hiperkolesterolemia (http://DEPKES-RI diakses 30 juni 2010)

(19)

Elmahdi, B, Maha, M. Khalil, Afaf, I. Abulgasim. 2008. The Effect of Fresh Crushed Garlic Bulbs (Allium sativum) on Plasma Lipids in hypercholesterolemic Rats. Research Journal of Animal and Veterinary Sciences, 3: 15-19, 2008

Gorinstein S, Leontowiczb M, Leontowiczb H, 2006. Supplementation of garlic lowers lipids and increases antioxidant capacity in plasma of rats. Nutrition Research 26 (2006) 362– 368

Gonen, Ayelet ; Aviv Shaish, and Dror Harats, Institute of Lipid and Atherosclerosis Research, Sheba Medical Center, Tel Hashomer and Sackler Faculty of Medicine, TelAviv University, Israel Pathobiology 2005;72(6):325-34.

Gasperz, V, 1988. Analisis Statistik dalam Penelitian Percobaan. Penerbit Tarsito. Bandung

Guyton, Arthur C. 1997. Metabolisme Lemak dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Gsianturi, T, 2004. Why is a healthy cholesterol important? From URL: http://cholesterol–optima.com diakses 2 juli 2010

Havel, Richard J. Journal of Lipid Research Vol.25. Cardiovascular Research Institute and Department of Medicine, University of California, San Francisco, 1984

Ide N, Lau BH. 1997. Garlic compounds protect vascular endothelial cells from oxidized low density lipoprotein-induced injury. J Pharm Pharmacol.49(9):908-911. Dalam Ulbricht, C, 2010. An Evidence-based Review of Garlic and its Hypolipidemic Properties by the Natural Standard Research Collaboration. Natural Medicine Journal.

Kritchevsky, D. 1992. The effects of dietary garlic on development of cardiovasculer disease. Trend in food science and technology. 4: 141-144 Dalam Effraim, KD, Modu S dan Hamzah H G, 2000. Effect of crude garlic extract on nicotine induced hyperglycaemia and hyperlipidemia in rats. Afr J Biomed Res (2000) Vol 3: 125-127

(20)

Lawson, L, 1996. Garlic The Science and therapeutic application of Allium sativum L and related species. Williams and Wilkins, Baltimore dalam Duke, http://ars-grin.gov.

Liu, Benedict. 2005. Amazing Garlic Therapy, alih bahasa: Lutgar Hari Oetomo,Editor Sunarni ME. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Mayes, P. 2003. Metabolisme lemak dalam Biokimia Harper. Penerbit EGC. Jakarta. Hal : 254-286

Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya Bawang Putih. Yogyakarta : kanisius. Hal: 16, 18-19

Sastroasmoro S. 1998. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Samadi, Budi. 2000. Usaha Tani Bawang Putih. Yogyakarta : kanisius. Hal: 11, 17

Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Santoso, S, 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elek Media Komputindo. Jakarta.

Sargowo, Djanggan. 2001. Pertemuan Ilmiah Nasional Reguler II Patobiologi : Peran Lipid dan Radikal Bebas pada Patogenesa Aterosklerosis. Malang : Perhimpunan Patobiologi Indonesia Cabang Malang dan FKUB

Silbernagl, Stefan. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi edisi bahasa Indonesia, Jakarta : EGC

Sodimu, O Joseph, PK dan Augusti, KT, 1984. Certain biochemical effect of garlic oil on rats maintained on high cholesterol diet. Exparentia 40: 1032-1036. Dalam Effraim, KD, Modu S dan Hamzah H G, 2000. Effect of crude garlic extract on nicotine induced hyperglycaemia and hyperlipidemia in rats. Afr J Biomed Res (2000) Vol 3: 125-127

(21)

A definition of the intima of human arteries and of its atherosclerosis-prone regions. A report from the Committee on Vascular Lesions of the Council on Arteriosclerosis, American Heart Association. Arterioscler Thromb

Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV.Rajawali

Suyatna, F.D. 2009. Hipolipidemik dalam Farmakolgi UI hal 383. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI

Wahyuono. 1999. Buletin piagama- Pusat Informasi Obat Fakultas Farmasi UGM

World Health Organization.2008. Centralized Pan Asian Survey on the undertreatment of hypercholesterolemia http://who.int/research/en/. Diakses 30 juni 2010

Yan Ye, Yuh. Cholesterol-Lowering Effect of Garlic Extracts and Organosulfur Compounds: Human and Animal Studies. Journal of Nutrition, diakses pada 25 juni 2010

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperkolesterolemia adalah kelebihan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan akan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Faktor yang paling penting dalam menyebabkan aterosklerosis adalah konsentrasi kolesterol yang tinggi dalam plasma darah dalam bentuk Low Density Lipoprotein (LDL). Selain itu, peningkatan rasio Low Density Lipoprotein (LDL) dibanding dengan rasio high Density Lipoprotein (HDL) dan rasio kolesterol

total (KT) dibanding High Density Lipoprotein (HDL) dapat dijadikan suatu indikator terjadinya aterosklerosis (Davey, 2006).

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2002 tercatat 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda. Penelitian Framingham mendapatkan bahwa bila kadar kolesterol darah meningkat dari 150 mg/dl menjadi 260 mg/dl, maka resiko penyakit jantung meningkat tiga kali lipat. Suatu penelitian yang dilakukan oleh klinik Riset Lipid di Amerika Serikat juga menemukan korelasi yang sama antara kadar kolesterol darah dan resiko penyakit kardiovaskuler seperti PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke (WHO, 2008).

(23)

mencapai angka 26,4%. Prosentase ini meningkat dibandingkan data tahun sebelumnya, yaitu 1995 sebesar 19% dan tahun 1992 sebesar 19,9%. Di Amerika Serikat sekarang ini sekitar 12,6 juta jiwa terdiagnosis penyakit kardiovaskuler dan 25% warga Amerika Serikat memiliki minimal satu faktor resiko penyakit kardiovaskuler (Gsianturi, 2004).

Untuk pengobatan dan pencegahan hiperkolesterolemia, banyak usaha yang dapat dilakukan diantaranya adalah perbaikan pola makan, gaya hidup dengan memperbanyak olah raga dan aktifitas fisik serta dengan terapi obat. Beberapa jenis obat untuk hiperkolesterolemia yang beredar di Indonesia terdapat lima golongan, yaitu asam fibrat, resin, penghambat HMG-KoA reduktase, asam nikotinat dan ezetimibe. Obat-obatan ini memiliki efek samping seperti gangguan pencernaan, mual, dan muntah. Serta adanya interaksi dengan beberapa obat lain yang memiliki efek merugikan, sehingga saat ini orang beralih ke pengobatan herbal untuk menghindari efek-efek tersebut (Suyatna, 2009 ).

Beberapa bahan-bahan alam antara lain buah belimbing, daun jati belanda, daun pacar air, bawang putih telah terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang berlebihan. Kelebihan dari bahan alam ini adalah aman untuk dikonsumsi, hasil uji toksisitas bahan alam umumnya mengkatagorikan sebagai bahan yang aman (practically non toxic). Faktor inilah yang menyebabkan bahan alam dapat dikonsumsi secara kontinyu (Rukmana, 1995).

(24)

Sejauh ini hanya diketahui satu jenis senyawa dalam bawang putih yang mempunyai aktivitas farmakologi yaitu senyawa thiosulfinat dimana allicin sebagai kandungan utamanya (70%). Senyawa thiosulfinat dalam bawang putih terbentuk karena aktivitas enzim alliinase terhadap alliin (asam amino yang mengandung atom sulfur). Asam amino ini sendiri tidak mempunyai aktivitas farmakologi, sehingga dapat dikatakan bahwa alliin adalah semacam prodrug allicin yang mampu menurunkan kadar kolesterol darah (Sunarto, 2000).

Mekanisme penurunan kolesterol darah oleh allicin diduga terjadi melalui penghambatan secara langsung aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-KoA) reduktase oleh allicin, sebagaimana aktivitas yang ditunjukkan oleh obat modern penurun lemak yaitu Lovastatin. Penghambatan aktivitas enzim ini menyebabkan tidak terbentuknya mevalonat dari HMG-KoA, dimana mevalonat ini mestinya akan diubah menjadi skualen, lanosterol, dihidrolanosterol, D 8-dimetilsterol, 7-dihidrokolesterol dan akhirnya menjadi kolesterol (Yeh, et al, 1994 dalam Afshari, 2005).

Yu Yan-Yeh (2005) melaporkan bahwa penggunaan ekstrak bawang putih dalam bentuk kering telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus, namun belum diketahui dosis penggunaannya secara optimal oleh karena dalam penelitiannya ekstrak bawang putih sudah dicampur dengan bahan-bahan alam lainnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian esktrak bawang putih tanpa dicampur dengan bahan-bahan lainnya terhadap penurunan kadar kolesterol pada Rattus norvegicus strain wistar dengan berbagai dosis yang dapat digunakan untuk pengobatan.

1.2 Rumusan Masalah

(25)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan bahwa ekstrak bawang putih dapat memperbaiki profil lpid pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuktikan dengan pemberian ekstrak bawang putih berbagai dosis dapat menurunkan kadar kolestrol total pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia

2. Membuktikan dengan pemberian ekstrak bawang putih berbagai dosis dapat menurunkan kadar trigliserida pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia

3. Membuktikan dengan pemberian ekstrak bawang putih berbagai dosis

dapat menurunkan kadar kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia

4. Membuktikan dengan pemberian ekstrak bawang putih berbagai dosis

dapat meningkatkan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia

4. Membuktikan dengan pemberian ekstrak bawang putih berbagai dosis dapat menurunkan rasio kolesterol total : HDL pada Rattus norvegicus strain wistar hiperkolesterolemia.

(26)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Klinisi

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh ekstrak bawang putih terhadap perbaikan profil lipid.

2. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran 1.4.2 Masyarakat

1. Penelitian ini dapat digunakan masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat ekstrak bawang putih untuk perbaikan profil lipid

2. Masyarakat dapat menggunakan bawang putih sebagai pengobatan herbal perbaikan profil lipid.

1.4.3 Akademisi

1. Penelitian ini dapat dijadikan bukti ilmiah bahwa bawang putih dapat memberikan efek perbaikan profil lipid.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia,. Sekolah

Sikap yang perlu diambil adalah: (1) meneruskan pendidikan nilai karakter yang telah dilakukan yang sudah sesuai dengan nilai revolusi mental; (2) nilai revolusi mental yang belum

: Produ ksi Pektin dart Kulit Jeruk Lemon. (Citrus

Alternatif pilihan jawaban pada skala kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat pilihan jawaban yaitu Alternatif pilihan jawaban

Analisis Penerimaan Aplikasi Sistem Informasi dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (Studi Kasus pada Sistem.. Informasi Terpadu KRS Online Universitas

Kepentingan non pengendali m encerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak

[r]

Demikian surat tugas ini dibuat agar menjadi maklum dan dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.. Cikelet, 09 April 2018 Kepala