• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profile of Instant Noodle which are distributed among Five Largest Consumer Country in Asia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profile of Instant Noodle which are distributed among Five Largest Consumer Country in Asia"

Copied!
229
0
0

Teks penuh

(1)

SHINTA EKA RINI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa thesis Profil Mi Instan yang Beredar di

Lima Negara Konsumen Terbesar di Asia adalah karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Juli 2011

(3)

SHINTA EKA RINI. Profile of Instant Noodle which are distributed among Five

Largest Consumer Country in Asia. Under direction of DEDDY MUCHTADI

and MADE ASTAWAN

The objective of this research is determine the trend of consumption of

instant noodles in China, Japan, South Korea and Vietnam than in Indonesia based

on the age, gender, lifestage, income complexities individualism, sensory,

comfort, connectivity, convenience and health. Mega trends of instant noodles in

the five largest major consuming countries of Asia have in common is the

tendency of convenience as provided for in the affirmation of time/speed,

microwaveable, easy to use and on the go product. In Indonesia, besides trend of

convenience, halal claim is the main thing in all instant noodle products. This has

similarities with instant noodles that circulate in Vietnam. Trend’s second-largest

is the trend of health. The similarity of health trends in the five countries

consuming the largest instant noodle is no additives/preservatives, with the

addition of vitamins and minerals. Health trend in China and Japan is more

complex as the claims are added calcium, low/no/reduced calorie, organic,

low/no/reduced sodium, low/no/reduced fat, high/added fiber, functional,

low/no/reduced sugar and whole grains. Mega trends of gender, comfort and

individualism are an emerging trend in the five largest consuming nation of

instant noodles in Asia.

(4)

SHINTA EKA RINI. Profil Mi Instan yang Beredar di Lima Negara Konsumen

terbesar di Asia. Dibimbing oleh DEDDY MUCHTADI, MADE ASTAWAN.

Di tahun 2000 survey yang diadakan di Jepang mendapati bahwa mi instan

merupakan temuan yang paling penting di abad ini. Menurut

World Instant

Noodles Association,

negara-negara di Asialah yang menempati peringkat

tertinggi dalam pembuatan dan konsumsi mi instan. Di tahun 2005, 85 miliar

bungkus mi instan dikonsumsi di seluruh dunia. China menempati peringkat

pertama dalam konsumsi dan produksi mi instan yaitu kira-kira 50 miliar

bungkus, Indonesia menempati peringkat kedua yaitu mencapai 15 miliar

bungkus, setelah itu diikuti oleh Jepang sekitar 6 miliar bungkus. Namun

konsumsi mi instan per kapita tertinggi diraih oleh penduduk Korea Selatan yaitu

69 bungkus/orang/tahun. Sedangkan Indonesia menempati urutan kedua dalam

konsumsi mi instan per kapita yaitu 58 bungkus/orang/tahun.

Sepuluh mega-trends yang dipercaya Datamonitor (2010) akan

mempengaruhi keberhasilan produk pangan baru dan pelayanan adalah usia, jenis

kelamin, kompleksitas pendapatan, kepribadian, sensori, kepraktisan, keterkaitan,

tingkat sosial, hiburan dan kesehatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji trend konsumsi mi instan di Cina,

Jepang, Korea Selatan dan Vietnam dibandingkan dengan di Indonesia

berdasarkan trend kepraktisan, kesehatan, kompleksitas usia, kompleksitas jenis

kelamin, kompleksitas pendapatan, individualism dan sensori.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah beberapa data sekunder

yang disubscribe perusahaan PT Givaudan Indonesia melalui Euromonitor,

Mintel, Datamonitor serta literatur yang terkait dengan mi instan dan perilaku

megatrends di negara-negara Jepang, China, Indonesia, Korea dan Vietnam.

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data sekunder mi instan

yang terbit satu tahun terakhir di lima negara terbesar pengkonsumsi mi instan

melalui Mintel GNPD dan data-data ekonomi dari Euromonitor. Melakukan

analisa dengan melakukan penggolongan mi instan ke dalam megatrends untuk

mempertajam pengambilan data. Melakukan kajian trend mi instan di lima negara

untuk mendapatkan urutan trend yang paling dominan sampai yang kurang

dominan dari produk mi instan yang terbit satu tahun terakhir di lima negara dan

hubungan antara trend dengan produk domestic yang ada.

(5)

Urutan flavor mi instan yang paling banyak dilaunch di Jepang tahun

2010-2011 adalah

Soy Sauce, Miso

dan

Salt/Salted. Hal ini sesuai dengan masakan

Jepang mengenal 5 bumbu utama yang harus dimasukkan secara berurutan sesuai

urutan sa-shi-su-se-so yang merupakan singkatan dari

gula pasir

(satō),

garam

(shio),

cuka

(su),shōyu

(seuyu:

ejaan zaman dulu untuk shōyu),

miso

(miso).

Urutan trend mi instan di Jepang dari yang tertinggi hingga yang terendah

adalah kepraktisan, kesehatan, hiburan, kompleksitas pendapatan, jenis kelamin,

usia, kompleksitas kehidupan dan sensori. Trend kesehatan yang muncul di

Jepang adalah no additives/preservatives, low/no/reduced calorie, low/no/reduced

fiber, low/no/reduced sodium, added calcium, wholegrain dan organic.

Trend hiburan di Jepang dapat dilihat dengan adanya klaim Character/Event

Merchandising

salahsatunya merupakan mi instan yang dibuat di bawah supervise

pemilik restoran terkenal di Jepang yaitu Kazuo Yamagishi, pemilik restoran

Higashi Ikebukuro Taishoken. Mi lain dengan klaim Event/Merchandising

adalah

mi dengan tokoh kemasan Naruto Shipuden. Mi ini dikembangkan secara

kolaborasi dengan perusahaan mainan Bandai dan diterbitkan bersama dengan

film Naruto di bioskop.

Seafood

merupakan flavor teratas mi instan di Korea sedangkan

beef

menduduki urutan kedua, Kimchi menduduki urutan ketiga.

Urutan trend mi instan di Korea adalah kepraktisan, kesehatan,

individualism,

jenis kelamin, kompleksitas pendapatan dan hiburan. Trend

kesehatan yang muncul di Korea adalah

no additives/preservatives,

low/no/reduced calorie, low/no/reduced fat, low/no/reduced transfat,

vitamin/mineral fortified, dan

no MSG added.

Kontroversi MSG muncul di Korea pada awal tahun 2010. Masyarakat

enggan makan makanan yang mengandung MSG, meskipun Korea Food and Drug

Administration sudah mengeluarkan pernyataan bahwa MSG sama sekali tidak

berbahaya.

Flavor beef menduduki peringkat teratas mi instan di Vietnam, flavor pork

dan chicken menduduki urutan kedua dan ketiga.

Urutan trend mi instan di Vietnam adalah kepraktisan, kesehatan,

individualism

dan halal. Klaim kesehatan yang muncul di Vietnam adalah

no

additives/preservatives, low/no/reduced transfat, low/no/reduced cholesterol,

functional

dan

vitamin/mineral fortified.

Mi instan di Vietnam rata-rata

berlabelkan bebas trans fat. Menurut World Health Organisation, konsumsi trans

fat dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan diabetes.

Flavor mi goreng ayam menduduki peringkat teratas mi instan di Indonesia

dengan berbagai varian yaitu mi goreng ayam panggang, mi goreng ayam bumbu

special, mi goreng ayam pedas limau, mi goreng ayam cabe rawit. Sedangkan

flavor kedua adalah kari ayam pedas.

Urutan trend mi instan di Indonesia adalah kepraktisan, halal, individualism

dan kesehatan.

(6)

Mega trend mi instan ke dua yang paling besar di lima negara pengkonsumsi

mi instan terbesar kecuali Indonesia adalah trend kesehatan. Apabila dilihat dari

total persentase dari keempat negara maka klaim

No Additives/Preservatives

menduduki urutan tertinggi, diikuti oleh

High/Added Fiber, Low/No/Reduced

Calorie, Vitamin/Mineral Fortified.

Sedangkan urutan ketiga hingga kelima

adalah

Low/No/Reduced Calorie; Low/No/Reduced Transfat; Low/No/Reduced

Cholesterol, Low/No/Reduced Transfat, No Additives/Preservatives dan

Functional, Vitamin/Mineral Fortified.

Sedangkan di Indonesia trend kesehatan

yang beredar hanyalah No

Additives/Preservatives,

dengan penambahan vitamin

dan mineral serta Low/No/Reduced Fat. Namun klaim No Additives/Preservatives

dan Low/No/Reduced Fat berasal dari produk import.

Mega trend kompleksitas jenis kelamin hanya terlihat di Jepang dan Korea

dengan adanya produk mi instan khusus untuk pria dan wanita. Mi instan dengan

klaim untuk wanita lebih banyak daripada untuk pria. Di Jepang perbandingannya

60 persen dan 40 persen, sedangkan di Korea hanya ada klaim untuk wanita.

Mega trend individualism terlihat di Indonesia dengan adanya produk mi

instan untuk vegetarian. Di Cina, Vietnam dan Korea juga terlihat adanya trend

individualism dengan adanya produk mi instan dengan klaim vegan/vegetarian.

Mega trend kompleksitas pendapatan terlihat di Cina dengan adanya

kebutuhan akan produk premium seperti produk mi instan Jepang dan Taiwan.

Trend hiburan hanya terlihat di Jepang dan Korea. Trend yang muncul di

negara lain dengan persentase yang berarti tetapi belum diterapkan di Indonesia

adalah trend kompleksitas jenis kelamin, trend hiburan dan, trend kesehatan selain

yang ada di Indonesia seperti

High/Added Fiber, Low/No/Reduced Calorie,

Low/No/Reduced Transfat; Low/No/Reduced Cholesterol, dan Functional.

(7)

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

(8)

SHINTA EKA RINI

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesi Teknologi Pangan pada

Program Studi Magister Profesi Teknologi Pangan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)
(10)

Nama

: Shinta Eka Rini

NIM

: F25060025

Program Studi

: Magister Profesi Teknologi Pangan

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS

Ketua

Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana

Profesi Teknologi Pangan

Dr. Ir. Lilis Nuraida, MSc

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr

(11)

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus atas segala kasih dan

karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2011 ini ialah mi instan,

dengan judul Profil Mi Instan di Lima Negara Konsumen Mi Instan di Asia.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi,

MS. dan Bapak Prof. Dr. Ir. Made Astawan,MS. selaku pembimbing, serta Ibu

Dr. Ir. Lilis Nuraida, MSc selaku Ketua Program Studi PTP, yang banyak

memberi saran. Penghargaan juga saya sampaikan kepada rekan-rekan sekerja dan

PT Givaudan Indonesia yang telah membantu saya dalam pengumpulan data.

Ucapan terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada suami, ayah,

ibu, anak-anak dan seluruh keluarga tercinta atas segala dukungan baik doa,

materil, moril maupun kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(12)

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10 April 1972 dari ayah Indiarto

Andi Wibowo dan ibu Liliana Darmo Saputro. Penulis merupakan putri pertama

dari tiga bersaudara.

Tahun 1990 penulis lulus dari SMA Kristen I Penabur dan pada tahun

yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur UMPTN (Ujian Masuk

Perguruan Tinggi Negeri). Penulis memilih Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,

Fakultas Teknologi Pertanian, lulus pada tahun 1995. Selama mengikuti

perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Mikrobiologi pada tahun

ajaran 1993/1994. Pada tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Magister

Profesi Teknologi Pangan pada Program Pascasarjana IPB.

(13)

Halaman

DAFTAR ISI……….

i

DAFTAR TABEL………...

ii

DAFTAR GAMBAR………

iii

DAFTAR LAMPIRAN……….

iv

I.

PENDAHULUAN………....

1

A. Latar Belakang……….…

1

B. Tujuan………...……….…..

2

C. Manfaat……….………...

2

II.

TINJAUAN PUSTAKA………...

3

A. Sejarah Mi Instan...………...

3

B. Pembuatan Mi Instan………...

4

C. Kebutuhan Mi Instan di Asia………..…….

D.

Mega-Trends

………...………...

7

9

III. METODE PENELITIAN………...

13

A. Waktu………... 13

B. Bahan………..………...

13

C. Pelaksanaan Penelitian……….… 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………..………...

15

A. Cina dan Hongkong……….

15

.

B. Jepang………..

30

C. Korea……… 47

D. Vietnam……… 54

E. Indonesia……….. 64

F. Perbandingan antar negara dan Indonesia………...

70

(14)

Tabel 1 Syarat mutu mi instan..……..………

7

Tabel 2 Kebutuhan mi instan di dunia…...………..………

8

Tabel 3 Perbedaan antara konsumen Asia, Amerika dan Eropa………...

11

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Tabel 20

Tabel 21

Tabel 22

Tabel 23

Tabel 24

Tabel 25

Tabel 26

Tabel 27

Tabel 28

Tabel 29

Tabel 30

Tabel 31

Persentase penjualan mi instan di Cina 2005-2009………

Persentase penjualan mi instan di Hongkong 2005-2009……….

Brand dan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011….

Jenis dan material kemasan mi instan launch 2010-2011 di Cina

Flavor mi instan launch 2010-2011 di Cina………

Persentase brand share mi instan di Jepang 2005-2009……….

Brand share mi instan berdasarkan value di Jepang 2005-2009.

Brand dan nama perusahaan new launch Jepang 2010-2011...…..

Jenis dan material kemasan mi instan 2010-2011 di Jepang…..…

Flavor mi instan yang launch 2010-2011 di Jepang…….………..

Klaim mi instan di Jepang tahun 2010-2011……….……...

Persentase penjualan mi instan di Korea tahun 2005-2009………

Brand dan nama perusahaan new launch di Korea 2010-2011…..

Kemasan mi instan yang launch 2010-2011 di Korea………

Klaim mi instan di Korea tahun 2010-2011………...

Persentase penjualan mi instan di Vietnam tahun 2005-2009…...

Brand share mi instan berdasarkan value di Vietnam 2005-2009..

Brand dan nama perusahaan new launch di Vietnam 2010-2011..

Jenis dan material kemasan mi instan 2010-2011 di Vietnam…...

Variasi berat mi instan launs 2010-2011 di Vietnam……….

Klaim mi instan di Vietnam tahun 2010-2011………...

Persentase penjualan mi instan di Indonesia 2005-2009…………

Brand share mi instan Indonesia berdasarkan value 2005-2009...

Brand dan nama perusahaan new launch Indonesia 2010-2011…

Jenis dan material kemasannew launch Indonesia 2010-2011…...

Klaim mi instan di Indonesia tahun 2010-2011.………

Persentase penjualan mi instan di Asia Pasifik tahun 2005-2009

Konsumsi mi instan di Asia perkapita pertahun (tahun 2008) ...

15

16

18

23

25

31

31

32

37

39

44

47

48

49

53

54

56

57

59

60

62

65

66

67

67

70

71

74

Tabel 32

Tabel 33

Tabel 34

Tabel 35

New launch

di lima negara konsumsi mi instan di Asia...

Top 10 flavor new launch mi instan di lima negara Asia………...

Ranking jenis kemasan new launch di lima negara Asia………...

Persentase megatrends di lima negara Asia………...

(15)

Tabel 36

Tabel 37

Tabel 38

Tabel 39

Tabel 40

Tabel 41

Ranking mega trends di lima negara di Asia…………..…………

Persentase klaim yang berkaitan dengan trend kepraktisan ...

Persentase klaim terkait trend kesehatan di lima Negara Asia...

Persentase klaim terkait trend kesehatan di Indonesia...

Persentase klaim terkait trend Hiburan di lima negara Asia ...

Persentase klaim terkait trend Jenis Kelamin di Asia...

(16)

Halaman

Gambar 1

Persentase penjualan mi instan di Hongkong tahun 2009……….

17

Gambar 2

Persentase penjualan mi instan di Cina tahun 2009…………...

17

Gambar 3

Persentase jenis kemasan mi instan 2010-2011 di Cina………...

24

Gambar 4

Berat mi instan (g) new launch Cina per jenis kemasan….……..

24

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12

Gambar 13

Gambar 14

Gambar 15

Gambar 16

Top 10 flavor mi instan new launch di Cina 2010-2011……..…..

Klaim mi instan launch di Cina tahun 2010-2011………..…

Jumlah varian mi instan di Jepang tahun 2010-2011……….

Persentase jenis kemasan mi instan 2010-2011 di Jepang……...

Variasi berat mi instan launch 2010-2011 di Jepang………...…..

Top 20 flavor mi instan new launch 2010-2011 di Jepang…...….

Variasi berat mi instan launch 2010-2011 di Korea…………..….

Flavor mi instan new launch 2010-2011 di Korea……….…

Flavor mi instan new launch 2010-2011 di Vietnam……….……

Klaim mi instan launch di Vietnam tahun 2010-2011 .…….……

Variasi berat mi instan launch 2010-2011 di Indonesia..……...

Flavor mi instan new launch 2010-2011 di Indonesia………..….

(17)

Halaman

Lampiran 1 Standard Codex untuk mi

instan……….………

89

(18)

A. Latar Belakang

Dewasa ini semakin banyak orang yang menggemari makanan cepat saji sebagai pengganti nasi. Salah satu di antaranya adalah mi instan (Warta Ekonomi, 2006). Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa menyisipkan mi instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos seringkali menyimpan beberapa bungkus mi instan untuk mencegah kelaparan di malam hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mi instan sebagai logistik wajib (Tutut, 2005).

Angka konsumsi mi instan per kapita di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 konsumsi mi instan per kapita per tahun mencapai 3,7 kilogram (ekuivalen dengan 53,1 bungkus per kapita per tahun), pada tahun 2005 konsumsinya menjadi 5 kilogram (Anonim, 2006).

Mi instan merupakan makanan populer di kalangan masyarakat karena harganya yang relatif murah, cara penyajiannya cepat dan mudah, serta rasanya yang lezat. Dengan peralatan yang sederhana seperti kompor, panci dan tanpa penambahan bumbu atau bahan lain dari luar, mi instan dapat segera dihidangkan dalam waktu kurang dari 5 menit.

Apabila ditinjau dari segi nilai gizinya, mi kaya akan karbohidrat dengan kandungan protein yang relatif rendah. Apabila sebungkus mi beratnya 75 g, maka sumbangan gizinya dalam semangkuk mi siap santap sekitar 8 g protein, 45 g karbohidarat, 15 g lemak, dan sejumlah mineral serta vitamin. Total energi yang diperoleh sekitar 350 kkal (Astawan, 1999). Jika dilihat dari komposisi gizinya, mi memang tinggi kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lainnya seperti vitamin, mineral dan serat pangan.

Pola penyakit penyebab mortalitas dan morbiditas di kalangan masyarakat mengalami perubahan dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif dan metabolik. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan kencenderungan kenaikan kematian yang disebabkan oleh penyakit karidovaskuler dari 16,5% (SKRT 1992) menjadi 18.9% (SKRT 1995) (Anonim, 2006).

(19)

adalah gaya hidup, mulai dari pola makan yang tidak sehat hingga kurangnya aktivitas olah raga. Pola makan tidak sehat antara lain berupa diet tinggi lemak dan karbohidrat, makanan dengan kandungan garam natrium yang tinggi serta rendahnya konsumsi makanan yang mengandung serat pangan. Pola hidup perkotaan yang sebagian masyarakatnya sangat mobil dan sibuk, cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji yang rendah serat pangan dan banyak mengandung garam (Anonim, 2006).

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji trend konsumsi mi instan di Cina, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam dibandingkan dengan di Indonesia berdasarkan kepraktisan, kesehatan, kompleksitas usia, kompleksitas jenis kelamin, kompleksitas pendapatan, individualisme dan sensori.

C. Manfaat

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Mi Instan

Mi pertama kali berkembang di daratan China. Mi tersebut dibuat secara tradisional menggunakan tangan yang dikenal sebagai oriental noodle.

Bersamaan dengan penyebaran agama Budha 1200 tahun yang lalu mi mulai diperkenalkan ke beberapa negara di Asia. (Kruger et al, 1996). Oleh Marco Polo, teknologi pembuatan mi diperkenalkan kepada para bangsawan di Italia dan kemudian menyebar ke Perancis dan sampai ke seluruh penjuru Eropa. Akhirnya mi telah dikenal di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia (Winarno, 1991). Ide untuk membuat mi instan adalah untuk mengawetkan. Jejak awal mi instan ini dari Dinasti Qing, mi digoreng dengan cara deep frieddalam minyak untuk disimpan dalam jangka waktu lama (Rahadi, 2010).

Mi instan modern ditemukan pertama kali oleh Momofuku Ando seorang Taiwan yang pindah ke Jepang. Beliau adalah pendiri Nissin Foods, salah satu pembuat mi instan terbesar di dunia. Metode sederhana awal adalah memasak mi dalam kuah yang ada rasanya, kemudian digoreng dengan minyak kelapa sawit untuk mengeringkannya sehingga menjadi kering sama sekali. Menyiapkan mi ini sangat sederhana yaitu dengan dipanaskan menggunakan air panas. Beberapa metode pembuatan mi instan dicobanya, termasuk cara pengasapan dan penggaraman, serta penggorengan dengan minyak goreng jenis lain, namun akhirnya penggorengan dengan minyak sawit dinilai yang terbaik (Rahadi, 2010).

Tahun 1958, Momofuku Ando menemukan “Chicken Ramen”. Nissin meluncurkan mi instan pertama di Osaka. Lompatan bersejarah berikutnya di tahun 1971, ketika Nissin memperkenalkan mi gelas pertama di dunia (Rahadi, 2010; WINA, 2011). Tahun 1964 Momofuku Ando membentuk Japan

Convenience Foods Industry Associationuntuk mendukung pertumbuhan industri

mi instan. Tahun 1997, beliau ditunjuk sebagai ketua International Ramen

Manufacturers Associationyang sekarang dikenal dengan World Instant Noodles

Association(WINA, 2011)

Di tahun 2000 survey yang diadakan di Jepang mendapati bahwa mi instan merupakan temuan yang paling penting di abad ini. Menurut World Instant

(21)

tertinggi dalam pembuatan dan konsumsi mi instan. Di tahun 2005, 85 miliar bungkus mi instan dikonsumsi di seluruh dunia. China menempati peringkat pertama dalam konsumsi dan produksi mi instan yaitu kira-kira 50 miliar bungkus, Indonesia menempati peringkat kedua yaitu mencapai 15 miliar bungkus, setelah itu diikuti oleh Jepang sekitar 6 miliar bungkus. Namun konsumsi mi instan per kapita tertinggi diraih oleh penduduk Korea Selatan yaitu 69 bungkus/orang/tahun (Rahadi, 2010).

Penemu mi instan Momofuku Ando meninggal di usia 96 tahun pada tahun 2007. Jasa-jasanya akan selalu dikenang sepanjang masa. Tahun 1999 dibuka museum khusus mi instan di Ikeda dengan nama Momofuku Ando Instant Ramen

Museum. Sebelum menutup mata, impian terbesarnya tercapai, yaitu membawa

mi instan untuk astronot yang bertugas di angkasa luar. Di bulan Juli 2005, Nissin memperkenalkan mi instan dengan kemasan vakum yang dibuat khusus untuk astronot Jepang. Soichi Noguchi membawanya dalam misi ke luar angkasa

Discoverydi bawah NASA Space Shuttle Program(Rahadi,2010).

Posisi mi sudah mulai menggeser sedikit demi sedikit makanan pokok nasi untuk sebagian masyarakat Asia. Kemudahan, kepraktisan dan kaya akan rasa menjadikan mi instan pilihan utama. Bahkan banyak sekali masyarakat Indonesia yang menjadikan mi instan sebagai “lauk” teman nasi. Popularitas mi instan menembus lintas batas benua dan negara. Tidaklah mengherankan di tiap toko Asia di manapun di dunia jika kita melihat tumpukan di salah satu rak terdapat berbagai merek dan jenis mi instan (Rahadi,2010).

B. Pembuatan Mi Instan

Bahan baku utama dalam pembuatan mi adalah tepung terigu. Bahan lainnya terdiri dari air dan garam-garam (1.5 – 2% dari terigu). Umumnya garam alkali adalah campuran yang seimbang antara natrium karbonat dan kalium karbonat, natrium tripolifosfat dan guar gum (Kruger dan Matsuo, 1996).

(22)

memperkuat tekstur mi, meningkatkan elastisitas, serta mengurangi kelengketen adonan (Koswara, 2005). Natrium karbonat, kalium karbonat dan garam fosfat berperan dalam pembentukan gluten, meningkatkan elastisitas dan ekstensibilitas, serta menghaluskan tekstur mi. Natrium tripolifosfat digunakan sebagai bahan pengikat air, agar air dalam adonan tidak mudah menguap sehingga permukaan adonan tidak cepat mengering dan mengeras (Koswara, 2005).

Pembuatan mi instan meliputi tahap pencampuran bahan (mixing), pembentukan lembaran serta pencetakan, penguapan, penggorengan, pendinginan dan pengemasan (Astawan, 1999). Pencampuran bertujuan untuk pembentukan gluten dan agar distribusi bahan-bahan menjadi homogen. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan adonan yang baik adalah jumlah air yang ditambahkan, waktu dan suhu pengadukan (Koswara, 2005).

Jumlah air yang ditambahkan antara 28 – 38 % (tergantung dari jenis terigunya). Jika kurang dari 28 %, adonan akan menjadi rapuh, sebaliknya jika lebih dari 38 %, adaonan akan menjadi lembek dan lengket (Koswara, 2005). Waktu total pengadukan yang baik sekitar 15 – 25 menit. Pengadukan lebih dari 25 menit menyebabkan adonan menjadi rapuh, keras dan kering, sedangkan pengadukan yang kurang dari 15 menit menyebabkan adonan menjadi lunak dan lengket. Suhu adonan berpengaruh terhadap aktivitas enzim protease dan amilase. Peningkatan suhu (di atas 40ºC) menyebabkan aktivitas enzim amilase memecah pati menjadi dekstrin dan aktivitas enzim protease dalam memecah gluten meningkat sehingga adonan menjadi lembut dan halus. Suhu adonan yang baik sekitar 25 - 40ºC (Astawan, 1999).

Proses pembentukan lembaran dilakukan dengan memasukkan adonan ke dalam rollpress secara berulang-ulang sehingga pada roller terakhir diperoleh ketebalan 1.0 mm. Dalam rollpress, serat-serat gluten yang tidak beraturan ditarik ke satu arah sehingga seratnya menjadi sejajar. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kehalusan dan elastisitas mi (Koswara, 2005). Lembaran yang tipis selanjutnya masuk ke mesin pencetak mi (slitter) yang berfungsi mengubah lembaran mi menjadi untaian mi yang bergelombang (Astawan,1999).

(23)

matang. Kemudian mi dipotong-potong dengan mesin pemotong dan masuk ke dalam cetakan berbentuk segi empat (Koswara, 2005).

Melalui konveyor, mi digoreng dalam minyak nabati panas. Suhu minyak dari ujung awal ke ujung akhir dibuat meningkat secara bertahap yaitu dari suhu 140ºC hingga 160ºC. Seluruh penggorengan selesai dalam waktu kurang dari 2 menit. Dengan teknik penggorengan cepat tersebut, kegosongan dapat dihindarkan (Koswara, 2005). Mi yang telah digoreng didinginkan dengan menggunakan kipas angin dalam mesin pendingin. Mesin ini bekerja dengan meniupkan angin ke arah mi panas yang bergerak melalui konveyor. Proses pendinginan ini akan menyebabkan pengerasan minyak yang terserap dan menempel pada mi sehingga mi menjadi keras (Astawan, 1999).

Kemasan yang biasa digunakan untuk produk mi instan adalah plastik polipropilen atau polietilen. Dalam penggunaannya, kemasan ini biasanya dilapisi dengan oriented polypropilen (OPP) sehingga tahan terhadap berbagai jenis kerusakan. Setelah itu, mi dengan kemasan primer dimasukkan ke dalam kotak karton sebagai kemasan sekunder (Astawan, 1999).

Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), syarat mutu mi instan dapat dilihat pada Tabel 1.

(24)

Tabel 1 Syarat mutu mi instan

Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1.

Keadaan :

a.

Tekstur

b.

Aroma

c.

Warna

d.

Rasa

2.

Benda-benda asing

3.

Keutuhan

4.

Kadar air

a. Proses penggorengan b. Proses pengeringan

5.

Kadar Protein

a. Mi dari terigu b. Mi dari bukan terigu

6.

Bilangan asam

7.

Cemaran logam

a.

Timbal (Pb)

b.

Raksa (Hg)

8.

Arsen (As)

9.

Cemaran mikroba

a.

Angka lempeng total

b.

E. coli

c.

Salmonella

d.

Kapang -%, b/b %, b/b %, b/b %, b/b %, b/b Mg KOH/g minyak mg/kg mg/kg mg/kg koloni/g APM/g -Koloni/g

Normal/ dapat diterima Normal/ dapat diterima Normal/ dapat diterima Normal / dapat diterima Tidak boleh ada

Minimum 90 Maksimum 10,0 Maksimum 14,5 Minimum 8.0 Minimum 8.0 Maksimum 2.0 Maksimum 2.0 Maksimum 0.05 Maksimum 0.5

Maksimum 1.0 x 106 < 3

Negatif per 25 g Maksimum 1.0 x 103

Sumber: Badan Standardisasi Nasional (SNI 01-3551-2000 tanggal 15 Maret 2000)

C. Kebutuhan Mi Instan di Asia

(25)

Tabel 2 Kebutuhan Mi Instan di dunia (dalam 100 juta kemasan, bags/cups)

No Negara/ Bagian 2007 2008 2009 2010

1 Cina, Hong Kong 458.1 425.3 408.6 423.0

2 Indonesia 149.9 137.0 139.3 144.0

3 Jepang 54.6 51.0 53.4 52.9

4 Vietnam 39.1 40.7 43.0 48.2

5 Amerika Serikat 39.0 39.5 40.8 39.6

6 Republik Korea 32.2 33.4 34.8 34.1

7 India 12.3 14.8 22.8 29.4

8 Thailand 22.2 21.7 23.5 27.1

9 Philipina 24.8 25.0 25.5 27.0

10 Brazilia 15.0 16.9 18.7 20.0

11 Rusia 27.1 24.0 21.4 19.0

12 Nigeria 10.8 14.0 16.0 16.7

13 Malaysia 11.8 12.1 12.0 12.2

14 Meksiko 9.0 8.6 8.6 8.3

15 Taiwan 8.8 8.4 8.2 7.8

16 GCC Countries * 6.7 6.9 7.3 7.6

17 Nepal 4.3 5.1 5.9 7.3

19 Kamboja 2.1 2.4 2.4 3.3

20 Polandia, Hongaria ,Cekoslowakia 2.7 3.0 3.1 3.1

21 Inggris 2.6 2.6 2.6 2.6

22 Mianmar 2.2 2.1 2.1 2.4

23 Kanada 2.0 2.0 2.0 2.1

24 Jerman 1.8 1.8 1.8 1.8

25 Australia 1.5 1.5 1.6 1.6

26 Singapura 1.2 1.3 1.3 1.2

27 Fiji & outskirt islands 0.8 0.8 0.9 0.9

28 Afrika Selatan 0.8 0.9 0.9 0.9

29 Bangladesh 1.5 0.6 0.6

30 Selandia Baru 0.4 0.4 0.4 0.4

31 Perancis 0.4 0.4 0.4 0.4

32 Norwegia, Finlandia, Swedia 0.3 0.3 0.3 0.3

33 Kosta Rika 0.2 0.2 0.2 0.2

34 Belanda 0.2 0.2 0.2 0.2

35 Peru 0.2 0.2 0.2 0.2

36 Belgia 0.1 0.1 0.1 0.1

Sumber : World Instant Noodles Association (WINA 2011)

(26)

D. Mega-Trends

Sepuluh mega-trends yang dipercaya Datamonitor (2010) akan mempengaruhi keberhasilan produk pangan baru dan pelayanan adalah: usia, jenis kelamin, kompleksitas pendapatan, kepribadian, sensori, kepraktisan, keterkaitan, tingkat sosial, hiburan dan kesehatan.

(1) Kepraktisan (Convenience) menyangkut penghematan waktu dan kemudahan dalam penyajian. Di Amerika Serikat dan Eropa, konsumsi makanan praktis saji mengalami pertumbuhan dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir yaitu pada tahun 1999 US$29 billion menjadi US$40 billion. (2) Kesehatan (Health) merupakan hal penting untuk diperhatikan terutama oleh

konsumen Eropa dan Amerika Serikat. Penelitian tahun 2003, menunjukkan bahwa 64 persen masyarakat Eropa dan Amerika Serikat mengambil langkah-langkah untukmeningkatkan kesehatan mereka. Karena itu, tidak mengherankan jika terjadi pertumbuhan yang berarti pada penjualan pangan fungsional. Mega-trend kesehatan termasuk semua makanan yang mengandung bahan natural dan organik. Majalah Food Technogy

mengidentifikasi enam mega-trends industri pangan berdasarkan hasil market riset Mintel, Fost Sullivan, Innova Market Insights, The Nielsen

Company dan Heath Focus International. Keenam mega-trends yang

berkaitan dengan kesehatan di antaranya adalah:

a. Pengontrolan berat badan seperti serat pangan, pemanis low-glycemic, bahan-bahan “pembakar” lemak dan makanan yang mempromosikan rasa kenyang lebih lama, membantu makan lebih sedikit, dan penekan nafsu makan.

b. Kadar garam rendah, sehingga kebutuhan akan potassium dan magnesium meningkat.

c. Makanan berkadar rendah seperti makanan organik dengan kandungan minimal ingredien tertentu atau tanpa penambahan bahan pengawet. d. Pangan fungsional yang mempromosikan sumber karoten, resveratrol,

superfoods dan phytochemicals. Label yang memberi klaim

menguntungkan seperti: “secara natural kaya akan”, “secara natural baik”, “prebiotik”, anti peradangan, rendah kolesterol dan “low gycemic”.

e. Bebas dari bahan-bahan seperti bahan tambahan pangan, pengawet, gluten dan laktosa. Trend makanan tanpa penambahan MSG atau high

(27)

bahan-bahan alami seperti kacang-kacangan, bayam, sorgum, juwawut dan quinoa.

(3) Kompleksitas usia (Age complexity). Orang tua secara sengaja memanjakan sifat kekanak-kanakannya, dan anak muda mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan merk produk apa yang akan mereka gunakan. Riset merekomendasikan produk usia pertentangan, di mana konsumen menginginkan produk yang membuat mereka kelihatan lebih tua atau kelihatan lebih muda daripada usianya.

(4) Kompleksitas jenis kelamin (Gender complexity). Riset membuktikan bahwa kaum pria seimbang dengan kaum wanita dalam peningkatan kesehatan melalui diet makanan sehat. Produk yang menonjolkan nilai-nilai kejantanan masih terus dicari oleh kaum pria.

(5) Kompleksitas kehidupan (Lifestage complexity). Pendapat bahwa keluarga besar hidup bersama masih dianut oleh beberapa negara. Namun akhir-akhir ini berubah secara drastis. Tiga trend utama yang mempengaruhi kempleksitas kehidupan adalah banyaknya waktu luang konsumen single, konsumen usia tua dan anak-anak.

(6) Komplesitas pendapatan (Income complexity) merefleksikan kesempatan pada produk premium. Konsumen dengan pendapatan rendah dan konsumen medium cenderung mencari produk mewah dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

(7) Kepribadian (Individualism). Meningkatnya konsumen single di kelompok sosial barat tercermin ke dalam trendyang berpusat pada kepuasan diri dan pola mereka untuk membeli. Kepribadian yang tercermin oleh fakta bahwa lebih dari separuh konsumen Eropa dan Amerika Serikat merasa bahwa merk yang sesuai dengan sikap hidup dan pandangan hidup mereka sangat penting. Di masa mendatang, semakin banyak produk yang memperbolehkan konsumennya untuk menyesuaikan atau membuat produk yang sesuai dengan keinginan mereka.

(28)

(9) Hiburan (Comfort). Konsumen cenderung untuk mencari makanan sebagai hiburan. Sebanyak 55 % konsumen Amerika Serikat dan Eropa mengakui bahwa mereka menikmati kegemaran kecil untuk lari dari tekanan hidup sehari-hari.

(10) Keterkaitan (Connectivity) dilambangkan dengan gaya hidup yang serba digital dan terhubungkan. Konsumen mendambakan dirinya sebagai bagian dari suatu komunitas yang dapat membantu mereka untuk menemukan identitas diri. Contoh gaya hidup ini adalah sikap konsumen yang jika memutuskan untuk membeli sesuatu berdasarkan saran orang lain atau membeli sesuatu berdasarkan identitas dan status.

Don Hedlye (2007) mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan antara konsumen barat dan konsumen timur dalam perilaku mereka untuk berbelanja, menyimpan, membeli, cita-cita, kemewahan, memanfaatkan waktu luang, hiburan, kesejahteraan, kecantikan, perawatan diri, lingkungan dan etika. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 3.

Tabel 3 Perbedaan antara konsumen Asia, Amerika Serikat dan Eropa Konsumen

USA Konsumen Eropa Konsumen Asia

Aspirasi berbelanja Kuat Kuat Sangat kuat

Kepercayaan merk Moderat/

melemah Moderat/melemah Kuat/Melemah Rokok, minuman dan

makanan cepat saji Menurun Menurun Meningkat Belanja sebagai

hiburan Moderat Moderat Lemah/Menguat

Mall sebagai

komunitas Sangat kuat Moderate Lemah/Menguat

Rumah Kuat Kuat Moderate

Kesehatan dan

Kecantikan Kuat Kuat Moderate/Mengu

at

Kepraktisan Kuat/moderat Kuat/moderat Kuat/menguat

Etika Kuat Kuat Lemah

Barang asal Kuat Kuat Lemah

Perdagangan Adil Moderat Kuat Lemah

Kesehatan Sangat kuat Kuat Lemah/Menguat

Diskon Moderat Kuat Moderat

(29)
(30)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu

Penelitian dilakukan selama 3 bulan (Mei 2011 - Juli 2011) bertempat di PT Givaudan Indonesia.

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah beberapa data sekunder yang di-subscribe perusahaan PT Givaudan Indonesia melalui Euromonitor, Mintel, Datamonitor, serta literatur yang terkait dengan mi instan, perilaku masyarakat di negara-negara Jepang, China, Indonesia, Korea dan Vietnam serta perilaku mega-trends.

C. Pelaksanaan Penelitian

Adapun tahap penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data-data sekunder mi instan yang terbit satu tahun terakhir di lima negara terbesar pengkonsumsi mi instan melalui Mintel GNPD dan data-data ekonomi dari Euromonitor.

2. Melakukan analisis dengan melakukan penggolongan mi instan ke dalam

mega-trendsuntuk mempertajam pengambilan data:

a. Kepraktisan (Convenience) menyangkut penghematan waktu dan kemudahan dalam penyajian.

b. Kesehatan (Health) merupakan trend produk untuk meningkatkan kesehatan

c. Kompleksitas usia (Age complexity) merupakan trend produk yang didesign

khusus untuk usia tertentu

d. Kompleksitas jenis kelamin (Gender complexity) merupakan trend produk yang didesignkhusus untuk jenis kelamin tertentu.

e. Kompleksitas kehidupan (Lifestage complexity) merupakan trend produk yang didesign untuk keluarga besar atau yang bersifat ekonomis.

(31)

g. Kepribadian (Individualism) merupakan trend produk yang didesign khusus untuk golongan tertentu atau yang dapat menunjukkan kepribadian dari konsumen yang mengkonsumsinya.

h. Sensori merupakan trend produk yang memungkinkan konsumen untuk mencari pengalaman baru dari produk.

i. Hiburan (Comfort) merupakan trend produk berfungsi sebagai hiburan untuk lari dari tekanan hidup sehari-hari.

j. Keterkaitan (Connectivity) merupakan trend produk dimana konsumen memilih suatu produk berdasarkan saran dari orang lain atau membeli sesuatu berdasarkan identitas dan status.

3. Melakukan kajian tren mi instan di lima negara untuk mendapatkan:

3.1 Mengurutkan tren yang paling dominan sampai yang kurang dominan dari produk mi instan yang terbit satu tahun terakhir di lima negara

3.2 Hubungan antara tren mi instan dengan produk domestic yang ada

(32)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Cina dan Hongkong

A.1. Penjualan Mi Instan di Cina dan Hongkong

Pada Tabel 4 dapat dilihat produsen mi instan, merk dagang serta market

[image:32.595.89.513.156.789.2]

sharedalam bentuk persentase di Cina.

Tabel 4 Persentase Penjualan Mi Instan di Cina tahun 2005 sampai 2009*

2005 2006 2007 2008 2009

Master Kong

Ting Hsin International Group

25,4 24,4 27,0 31,2 32,7

Bai Xiang

Baixiang Food Group

10,4 10,4 10,4 10,7 10,2

Hua Long

Jinmailang Food Co Ltd

-

-

6,8

6,8

6,9

Jinmailang

Jinmailang Food Co Ltd

-

-

5,4

5,6

5,7

President

Uni-President Enterprises Corp

4,9

4,2

7,1

6,0

5,4

Si Mei Te

Henan Si Mei Te Food Co Ltd

4,7

5,3

5,3

5,5

5,4

San Tai Zi

Hebei Zhongwang Food Group Ltd

4,2

4,2

3,8

3,5

3,0

Nan Jie Cun

Henan Nanjiecun Group Ltd

2,8

2,9

2,8

2,9

2,5

Nong Shim

Nong Shim Co Ltd

1,1

1,0

0,9

0,9

0,9

Nissin

Nissin Food Products Co Ltd

0,6

0,5

0,5

0,6

0,7

Si Yuan

Henan Si Mei Te Food Co Ltd

0,5

0,5

0,5

0,6

0,6

Baijia

Sichuan Baijia Food Co Ltd

0,3

0,3

0,4

0,4

0,4

Hua Feng

Asia Food & Properties Co Ltd

0,3

0,3

0,3

0,4

0,4

Chu Qian Yi Ding Nissin Food Products Co Ltd

0,4

0,4

0,4

0,3

0,3

Jinfeng

Guangdong Jinfeng Enterprise Co Ltd

0,2

0,2

0,3

0,3

0,3

The Cereal Way China National Cereals, Oils (COFCO)

-

-

-

-

0,1

Daohuaxiang

Zhejiang Daohuaxiang Food Co Ltd

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

The Cereal Way Hebei Zhongwang Food Group Ltd

0,7

0,6

0,5

0,2

-Hua Long

Hebei Hua Long Food Group Co Ltd

6,0

6,6

-

-

-Jinmailang

Hebei Hua Long Food Group Co Ltd

4,6

5,2

-

-

-Hao Jin Dao

Uni-President Enterprises Corp

3,5

3,0

-

-

-Lain-Lain

Lain-lain

29,3 29,7 27,2 24,0 24,6

Total

Total

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

% Market Share

Nama Perusahaan

Merk

*

Euromonitor : Packaged Food: Euromonitor from trade sources/national statistics (2010)
(33)

Hua Long dan Jinmailing. Merk Hua Long memiliki persentase penjualan sebesar 6,9%, sedangkan Jinmailing sebesar 5,7%.di tahun 2009.

Penjualan mi instan yang terus meningkat dari tahun 2005 hingga 2009 adalah Master Kong yaitu dari 25,4% di tahun 2005 menjadi 32,7% di tahun 2009. Mi instan Jinmailing meningkat dari 5,4% di tahun 2007 menjadi 5,7% di tahun 2009. Mi instan Si Mei Te meningkat dari 4,7% di tahun 2005 menjadi 5,4% di tahun 2009. Sedangkan merk mi instan lainnya cenderung stabil bahkan menunjukkan penurunan dalam penjualan dari tahun 2005 sampai 2009. Merk dan persentase penjualan mi instan di Hongkong dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Persentase Penjualan Mi Instan di Hongkong tahun 2005 sampai 2009*

Merk

Nama Perusahaan

2005 2006 2007 2008 2009

Nissin

Nissin Foods Holdings Co Ltd

50,7 54,2 53,4 54,5 54,1

Doll

Nissin Foods Holdings Co Ltd

18,8 13,7 13,7 13,0 12,5

Sau Tao

Tai Sun Saga Holding Pte Ltd

9,9 10,7 11,0 11,3 11,7

Four Seas

Four Seas Group

6,6

6,2

6,0

5,7

5,1

Nong Shim Nong Shim Co Ltd

2,0

3,8

3,5

3,3

3,8

President

Uni-President Enterprises Corp

1,7

2,1

2,5

2,1

2,4

Private label Private Label

2,9

2,9

2,6

2,9

3,1

Others

Others

7,4

6,3

7,3

7,2

7,3

Total

Total

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

*Euromonitor : Packaged Food: Euromonitor from trade sources/national statistics (2010)

Mi instan dengan merk Nissin memperoleh market share terbesar di Hongkong yaitu 54,1%, sedangkan Doll menempati urutan kedua yaitu sebanyak 12,5% di tahun 2009. Keduanya diproduksi oleh Nissin Food Holding Co.Ltd.

Urutan ketiga dengan persentase penjualan sebesar 11,7% ditempati oleh Sau Tao yang diproduksi oleh Tai Sun Saga Holding Pte.Ltd.

(34)

Data persentase penjualan mi instan di Cina dan Hongkong dalam bentuk diagram pie dapat dilihat pada

Gambar 1. Persentase penjualan mi instan di

Gambar 2. Persentase penjualan mi instan di Cina tahun 2009

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh instan di Hongkong tahun 2009 diambil oleh Nissin yang

Food Holding Co. Sedangkan dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa sepertiga penjualan di Cina tahun 2009 diambil oleh Master Kong

Ting Shin International Group. 12,5

11,7 5,1 3,8

2,4 3,1

Data persentase penjualan mi instan di Cina dan Hongkong dalam bentuk diagram pie dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Persentase penjualan mi instan di Hongkong tahun 2009 (GNPD 2011)

ambar 2. Persentase penjualan mi instan di Cina tahun 2009 (GNPD 2011)

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh share

instan di Hongkong tahun 2009 diambil oleh Nissin yang diproduksi oleh Nissin Food Holding Co. Sedangkan dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa sepertiga penjualan di Cina tahun 2009 diambil oleh Master Kong yang diproduksi oleh Ting Shin International Group.

54,1 12,5

3,1

7,3

Nissin Doll Sau Tao Four Seas Nong Shim President Private label Others

Data persentase penjualan mi instan di Cina dan Hongkong dalam bentuk

Hongkong tahun 2009

ambar 2. Persentase penjualan mi instan di Cina tahun 2009

share penjualan mi diproduksi oleh Nissin Food Holding Co. Sedangkan dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa sepertiga yang diproduksi oleh

(35)

A.2. New LaunchMi Instan di Cina dan Hongkong

Data new launch mi instan di Cina dan Hongkong diambil dari GNPD Mintel. Sumber pencarian data berdasarkan mi instan yang dipublikasikan di Cina dari bulan Januari 2010 hingga Mei 2011 berdasarkan :

a. Brand dan Nama perusahaan (Tabel 6)

Tabel 6. Branddan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011

Nama Perusahaan Brand Total varian

Ting Hsin Foods MasterKong 4

MasterKong Asia Selection 1

MasterKong Da Lu Xiang Yan 2

MasterKong Dong Bei Dun 3

MasterKong Hao Zi Wei 1

MasterKong Jiang Xiang Chuan Qi 2 MasterKong Jiang Xiang Qing Ji 1 Masterkong Jin Shuang La Mian 2

MasterKong La Xuan Feng 6

MasterKong Lao Huo Liang Tang 3 Masterkong Mian Ba Zhu Mian 2 MasterKong Premium Braising 1 MasterKong Shi Mian Ba Fang 3

MasterKong Soup Noodle 4

MasterKong Suan Xiang Shi Jia 2

Masterkong Sui Xin Bei 2

MasterKong Tao Can 2

MasterKong Zhen Pin 3

MasterKong Zhi Xin Wan 1

Dingyi Foods Total 45

Bai Xiang Food Bai Xiang 1

Bai Xiang 11 Dian 6

Bai Xiang Da Gu Dun 1

Bai Xiang Dong Bei Da Gu 1

Bai Xiang Xin La Mian 2

Bai Xiang Yi Ba La 2

Baixiang Jiong Zai Mian 3

Baixiang La 3

Baixiang La Mian Zhuang Yuan 1

Baixiang Sheng Zhan Shi 1

You Mai Liang Pin 8

You Mai Liang Pin Liao You Xian 4 You Mai Liang Pin Yang You Xian 2

(36)
[image:36.595.101.502.87.820.2]

Tabel 6. Branddan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011 (lanjutan)

Nama Perusahaan Brand Total varian

Unif Lao Han Wei 1

Unif 100 3

Unif Hao Jin Dao Ji Dan Mian 1

Unif Hao Jing Dao 1

Unif Heng. Mei Wei 1

Unif Jiang Ban Mian 3

Unif Lai Yi Tong 5

Unif Lao Beijing Zha Jiang Mian 1

Unif Man Han Da Can 2

Unif Tang Da Ren 1

Unif Xiao Dang Jia 2

Unif Xiao Huan Xiong Yao Yao Le 1

Unif Total 22

Huafeng Food Industry Huafeng 6

Huafeng Mei Shi Jia 3

Huafeng Mo Fa Shi Xiang Cui Chuan Qi

QQ 2

Huafeng Su E Zu Kung Fu Panda 2

Huafeng Mo Fa Mei Shi Jia 3

Huafeng Food Industry Total 16

Nissin Foods Nissin Chao Mian Da Wang 1

Nissin Cup Noodles 3

Nissin Cup Noodles Kai Bei Le 2

Nissin The King of Noodles 4

Nissin Zhi Mian Gen Gen Xiang U.F.O 2

Nissin Foods Total 12

Present Wheater Hua Long Da Gu La Mian 1

Hua Long Da Wan Xiang 2

Hua Long Mian Dao Fu Lai 1

Present Wheater 3

Present Wheater First-Class Quality 1 Present Wheater Jin Ye La Mian 1 Present Wheater Jinye Noodles 1 Present Wheater La Huang Shang 1

Present Wheater Total 11

Fuyun Food Bashan Yeyu 6

Tian Fu Story 1

Shuang Gui Fang 3

(37)
[image:37.595.94.518.96.812.2]

Tabel 6. Branddan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011 (lanjutan)

Nama Perusahaan Brand Total

Upworld Investment Upworld Dong Dao Zhu 5

Upworld He Zhang Gui 1

Upworld Investment Total 6

Zhenzhou Gofar Foods Gofar Cuisine Features 4

Gofar Guo Hua Mei Shi 2

Zhenzhou Gofar Foods Total 6

Wang Zhen King of Beef Noodles Wang Zhen The King of Beef Noodles 5

Grain Farms Grain Farms 5

Haoliangxin Convenient Food Haoliangxin Wu Gu Za Liang 5 Guangzhou President Healthy Food

Technology Unif Bilanx 4

Kunshan Wei Xin Food Xici Store 4

Tong Xin Rice Industry Can Can Xiang 4

Fu Man Duo Fu Man Duo 1

Fu Man Duo Yi Wan Xiang 2

Fu Man Duo Total 3

Fu Man Duo Investment Chao Ji Fu Man Duo 2

Fu Man Duo 1

Fu Man Duo Investment Total 3

Fumanduo Food Fu Man Duo 2

Fu Man Duo Rou Gu Wang 1

Fumanduo Food Total 3

Sun Shun Fuk Foods Sau Tao 1

Sau Tao Noodle King 2

Sun Shun Fuk Foods Total 3

Tianfang Food Ma Lao Biao Zhen Zheng Yunnan Guoqiao Mixian 1 Ma Lao Biao Zhen Zheng Yunnan Mi

Xian 2

Tianfang Food Total 3

Cofco Wu Gu Dao Chang Cofco Wu Gu Dao Chang Mai You Liang 3

Bai Duo Holdings Upworld Dong Dao Ren Jia 3

Zhejiang Gudasao Food Gudasao 3

Want Want Foods Want Want Q Rice Noodles 3

Smart Food Smart Shi Shang V6 1

Smart Si Yuan 1

(38)
[image:38.595.102.512.97.771.2]

Tabel 6. Branddan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011 (lanjutan)

Nama Perusahaan Brand Total

Beijing Wugudaochang Food

Technology Development Zhongliang Tian Ran Wu Gu 2

Henan Simeite Foods Co Siyuan Fen Mian Da Dang 1

SMT Siyuan 1

Henan Simeite Foods Co Total 2

Hong Wang International Yi Pin Liang Xin Yi Tian Yi Mian 2

Hong Yu Food Dian Yi Xiang 1

Hong Yu Dian Xiang 1

Hong Yu Food Total 2

Hunan Gaea Gem Rice Industry Gaea Gem 2

Lolo Food Industry Lolo Food 2

Min Shun Food Factory Xin Yi Tong 2

Qingyuan Foods Qing Yuan Dun Gu Mian 2

Mt Flour Quan Cheng Mt 2

Run He Food Eaton 2

Sai Han Cereal Zhen Wu Gu 2

Shandong Bai Xiang Food Bai Xiang Jin Pai Liao Wang 2

Sichuan Baijia Food Co. Baijia Xiang Xiang Zui 2

Spar Spar 2

Wei Jia Yuan Foods Lucky 2

Minzhong Organic Food Min Zhong Zhen Tian 1

Beijing JTM International Foods Yi Tian Mian Guan 1

Boda Noodles Boda 1

CR Vanguard Jian Yue Zu He 1

Daesang Food Chongga 1

Dahe Foods Shi Yun Tang 1

Daohuaxiang Food Daohuaxiang 1

De Yu Farm De Yu Farm Cu Liang Kuai Xian 1

Delicacy Store Food Delicacy Store 1

Dongguan Yijiaren Food Jia Xiang Ren 1

Gong Yi Yuan Organic Food Gongyiyuan Mian Zong 1

Guan Jun Food Chang Li Sheng 1

Guo Ji Food Struggling MM 1

Harbin Unif Group Unif Xiao Huan Xiong 1

Hebei Ding Da Foodstuff Group Ding Da Chi Bu Gou 1

Hua Leng Food Ju Long Fu 1

Hua Tong Foods Huan Tong Mian Wang 1

Jia He Xing Food Jia He Xing Hui Zhou Mian Guan 1

(39)
[image:39.595.88.519.81.818.2]

Tabel 6. Branddan nama perusahaan new launch di Cina 2010-2011 (lanjutan)

Nama Perusahaan Brand Total

Lechu Foods Kamfen E-Men 1

Nikko Foods Nikko 1

Present Wheater Present Wheater La Huang Shang 1

Qu Li Te Culture and Arts Development Xinzhongwang Gu Tang Zhuan Jia 1

Quan Lian Meng Technology Yeson 1

Red Sorghum Noodle Industry Tech. Dev. Red Sorghum Hui Mian Guan 1

Ren He Food Eaton 1

Rifeng Foodstuff Donglang 1

Ru Yi Ru Yi 1

San Xiong Di Shu Ye Zheng Wen 1

Shanxi Best Food King Tasty Jin Pai 1

Shenzhen Xiu He Foods Xiu He Kai Xin Zhu 1

Shigemitsu Industry Ajisen Ramen 1

Shui Ye Foods Jing Mian Fang 1

Sichuan Guangyou Sweet Potato and Food

Products Guangyou 1

Star King Food Belongs To Me Shu Shan Liang Mian 1

Sun Jin Feng Wei Zhi Jia Ming Wei Dao Jin Pin 130 1

Synear Foods Synear Mi Fu Ji 1

Tian Yuan Foods Tian Yuan Qiao 1

Vedan Enterprise Vedan Wei Wei A 1

Wuhan Guanlida Beshe Food Da Han Kou 1

Xiao Qiao Foods Kuai Le Xiao Qiao 1

Ya Te Lan Food Ya Lan Lao Xiang 1

Yidu Food Yidu 1

Yuan Sheng Food Yuan Sheng 1

Yuxiang Zhenhuan Foods Yuxiang 1

Zhi Jiu Commercial Trading Long Hua Yang Gu Niang 1

Zhong Wang Food Zhong Wang Mian Guan 1

Total Sample 336

*Sumber : GNPD 2011

b. Berat bruto dan Jenis kemasan

(40)

adalah aluminium foil, metalize film, multi laminate, plastik LDPE, plastik PVC. Material untuk kemasan tub adalah board plastic lined, board white lined, multi layer board, plastic PP, plastic PS. Selain jenis kemasan bag, fleksibel dan tub, ada juga jenis kemasan lain yaitu traydan carton.

Tabel 7. Jenis dan material kemasan mi instan launched

2010-2011 di China

*Sumber : GNDP 2011

Berdasarkan jenis kemasan mi instan yang launch 2010-2011 di Cina dapat dilihat bahwa kemasan fleksibel dan bag mencakup lebih dari 50%. Sedangkan kemasan tub mencakup 41% dari semua kemasan yang ada (Gambar 3). Sedangkan berat mi instan per jenis kemasan dapat dilihat pada Gambar 4.

Jenis kemasan Material Kemasan Total

Bag Metallised Film 7

Plastic unspecified 10

Bag Total 17

Flexible Foil 5

Metallised Film 113

Multi laminate 2

Plastic LDPE 1

Plastic other 2

Plastic PVC 1

Plastic unspecified 44

Flexible Total 168

Tub Board plastic lined 83

Board white lined 8

Multi layer board 9

Plastic PP 20

Plastic PS 7

Plastic unspecified 10

Tub Total 137

Tray Plastic unspecified 1

Carton Board plastic lined 1

Tidak disebutkan 12

[image:40.595.93.507.155.827.2]
(41)

Gambar 3. Persentase jenis kemasan mi instan 2010

Gambar 4. Berat mi instan (g)

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa berat mi instan

bervariasi mulai dari di bawah 100 g hingga 600 g. Tiap jenis kemasan mi instan memiliki berat rata-rata di atas 100 g. Untuk kemasan

instan adalah 179,7 g; sedangkan untuk kemasan fleksibel adalah 137,5 g. Untuk kemasan tub rata-rata beratnya adalah 116,8 g, sedangkan

masing-masing adalah 225 gr dan 140 gr. 0%

41%

Berat (g)

Persentase jenis kemasan mi instan 2010-2011 di Cina (GNPD 2011)

Gambar 4. Berat mi instan (g) new launchdi Cina per jenis kemasan (GNPD 2011)

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa berat mi instan new launch

bervariasi mulai dari di bawah 100 g hingga 600 g. Tiap jenis kemasan mi instan rata di atas 100 g. Untuk kemasan bag, rata

instan adalah 179,7 g; sedangkan untuk kemasan fleksibel adalah 137,5 g. Untuk rata beratnya adalah 116,8 g, sedangkan

masing adalah 225 gr dan 140 gr. 5%

0%

50%

4%

Bag Carton Flexible Not Specified Tray

Tub

Sampel

2011 di Cina

di Cina per jenis kemasan

new launch di Cina bervariasi mulai dari di bawah 100 g hingga 600 g. Tiap jenis kemasan mi instan , rata-rata berat mi instan adalah 179,7 g; sedangkan untuk kemasan fleksibel adalah 137,5 g. Untuk rata beratnya adalah 116,8 g, sedangkan tray dan carton

Bag Carton Flexible Not Specified Tray

Tub

(42)

c. Flavor

Flavor mi instant yang di-launch 2010-2011 di Cina dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan top 10 flavor mi instan new launch di Cina 2010-2011 disajikan pada Gambar 5. Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa flavor yang paling digemari di China adalah Beef. Urutan kedua yang paling populer adalah

Spice/Spicy and Beef.

Dari Gambar 5 dapat dilihat top 10 flavor yang paling banyak di-launched

selama tahun 2010-2011 di Cina, adalah Beef, Spicy and Beef, Chicken,

Mushroom and Chicken, Hot and Sour and Beef, Hot and Sour, Pepper

Hot/Numbing Hot and Beef, Pork, Chilli Pepper and Beef, dan Pepper Hot/Numbing Hot.

Dari flavor yang paling banyak dilaunch dapat disimpulkan bahwa flavor favorit Cina adalah Beef, karena itu varian lain yang muncul juga mengikutsertakan beef di dalamnya seperti Spicy Beef, Hot and Sour Beef, Numbing Hot Beef dan Chilli Pepper Beef. Flavor kedua yang disukai adalah

Chicken, Chicken and Mushroom. Sedangkan flavor Pork merupakan flavor

ketiga yang disukai setelah chicken.

Tabel 8 Flavor mi instan yang launch2010-2011 di China (Satuan : jumlah varian)

FLAVOR Total FLAVOR Total

Beef 41 Abalone & Chicken 1

Spice/Spicy & Beef 23 Barbecue/BBQ & Meat 1

Chicken 18 Bean (Black) 1

Mushroom & Chicken 16 Bean (Black) & Meat 1 Hot & Sour & Beef 13 Beef & Brown Sauce 1

Not Specified 13 Borscht 1

Hot & Sour 11 Chili Pepper 1

Peppery Hot/Numbing Hot

& Beef 11 Chili Pepper & Chicken 1

Pork 9 Chili Pepper & Oil & Beef 1

Chili Pepper & Beef 9 Chili Pepper & Prawn 1 Peppery Hot/Numbing Hot 7 Chili Pepper & Rib 1

Rib 7 Chrysanthemum & Chicken 1

Sour & Beef 6 Crab & Spice/Spicy 1

Mushroom 5 Duck 1

Roasted & Beef 5 Egg & Chicken 1

Soy sauce 5 Fish & Pork 1

Beef & Peppery

Hot/Numbing Hot 4 Garlic & Peppers (Unspecified) 1 Pickled & Chili Pepper &

(43)
[image:43.595.102.502.109.801.2]

Tabel 8 Flavor mi instan yang launch2010-2011 di China (Satuan : jumlah varian ) (lanjutan)

FLAVOR Total FLAVOR Total

Seafood 4 Gravy & Beef 1

Shrimp 4 Hot & Sour & Mushroom & Chicken 1

Spice/Spicy 4 Hot & Sour & Pork 1

Beef & Curry 3 Lobster 1

Chili Pepper & Sour 3 Meat & Garlic 1

Kimchi 3 Mushroom & Beef 1

Lamb 3 Mushroom & Pickled & Vegetable 1 Meat 3 Mushroom & Sesame (unspecified) 1 Pickled & Vegetable &

Beef 3 Pepper (Green) & Meat 1

Sesame (unspecified) 3 Pepper (Unspecified) & Beef & Chili Pepper 1 Spice/Spicy & Chicken 3 Peppery Hot/Numbing Hot & Rib 1 Spice/Spicy & Pork 3 Pickled & Cabbage/Kale & Rib 1 Spice/Spicy & Rib 3 Pickled & Ginger & Chicken 1 Abalone 2 Pickled & Pork & Vegetable 1 Chili Pepper & Oil & Sour 2 Pickled & Vegetable & Fish 1 Peppery Hot/Numbing Hot

& Egg 2 Pickled & Vegetable & Seafood 1

Scallop 2 Pork & Fish 1

Shrimp & Fish 2 Pork & Marrowbone 1

Vegetable & Pork 2 Pork & Pickled & Vegetable 1

XO Sauce & Seafood 2 Pork & Rib 1

Pork & Vinegar & Chili

Pepper 1 Sour & Spice/Spicy 1

Potato & Beef 1 Sour & Vegetable & Beef 1

Potato & Rib 1 Soy Sauce & Rib 1

Prawn & Squid/Calamari 1 Spice/Spicy & Cabbage/Kale 1 Rib & Bean (Black) 1 Spice/Spicy & Meat 1

Rib & Chicken 1 Squid/Calamari 1

Rib & Tea (unspecified) 1 Sweet & Sour & Chicken 1 Roasted & Duck 1 Sweet & Sour & Rib 1

Roasted & Meat 1 Teriyaki & Pork 1

Roasted & Pork 1 Teriyaki & Pork & Rib 1

Scallion/Spring Onion 1 Tomato & Beef 1

Scallion/Spring Onion &

(44)
[image:44.595.107.508.105.754.2]

Tabel 8 Flavor mi instan yang

Flavor

Scallion/Spring Onion & Rib Seafood & Tomato

Seaweed & Rib

Sesame (Black) & Pork Sesame (unspecified) & Meat Sour

Sour & Chili Pepper Sumber : GNPD 2011

Gambar 5 Top 10 flavor mi instan new launch di Cina 2010

d. Klaim, Ingredients dan Keistimewaan Produk

Klaim mi instan yang di

Gambar 6. Top 10 klaim mi instan di China dari yang terbanyak hingga yang tersedikit adalah Time/Speed

Microwaveable, Low/No/Reduced Fat, Functional, dan Children

utama jauh melebihi klaim yang lainnya, kira

dibandingkan dengan halal. Hal ini berkaitan dengan

Jumlah varian

Tabel 8 Flavor mi instan yang launch2010-2011 di China (Satuan : jumlah varian) (lanjutan)

Total Flavor

Scallion/Spring Onion & Rib 1 Tomato & Meat 1 Tonkotsu

1 Vegetable & Beef Sesame (Black) & Pork 1 Vinegar & Hot & Sour Sesame (unspecified) & Meat 1 Vinegar & Spice/Spicy

1 Wasabi & Seafood

1 Yam & Goji Berry/Wolfberry & Chicken

10 flavor mi instan new launch di Cina 2010-2011 (

Klaim, Ingredients dan Keistimewaan Produk

Klaim mi instan yang dilaunch di Cina tahun 2010-2011 dapat dilihat 10 klaim mi instan di China dari yang terbanyak hingga yang

Time/Speed, Halal, No Additives/Preservatives, Economy,

Microwaveable, Low/No/Reduced Fat, Easy to Use, Ethical (ramah lingkungan),

Children (5-12 tahun). Klaim Time/Speed tetap menjadi pilihan utama jauh melebihi klaim yang lainnya, kira-kira lima kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan halal. Hal ini berkaitan dengan trend kepraktisan. Klaim

2011 di China

Total 1 1 1 1 1 1 Yam & Goji Berry/Wolfberry

1

2011 (GNPD 2011).

2011 dapat dilihat pada 10 klaim mi instan di China dari yang terbanyak hingga yang

No Additives/Preservatives, Economy,

(ramah lingkungan), tetap menjadi pilihan kira lima kali lipat lebih banyak kepraktisan. Klaim

(45)

lain yang berkaitan dengan kepraktisan adalah

convenient packaging

dengan trend kesehatan yaitu

low/no/reduced fat, vegetarian, high/added fiber, functional, low/no/reduced sugar, low/no/reduced calorie

Gambar 6 Klaim mi instan

Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa

yang terbanyak hingga yang tersedikit adalah

Additives/Preservatives, Economy, Microwaveable, Low/No/Reduced Fat, Easy to Use, Ethical (ramah lingkungan),

Time/Speed tetap menjadi pilihan utama jauh melebihi klaim yang lainnya, kira

kira lima kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan halal. Hal ini berkaitan dengan trend kepraktisan. Klaim lain yang berkaitan dengan kepraktisan adalah

microwaveable, easy

yang cukup banyak berkaitan dengan trend kesehatan yaitu

Sampel

lain yang berkaitan dengan kepraktisan adalah microwaveable, easy of use convenient packaging. Sedangkan klaim lainnya yang cukup banyak berkaitan dengan trend kesehatan yaitu no additives/no preservatives, halal, , vegetarian, high/added fiber, functional, low/no/reduced sugar, low/no/reduced calorie danwhole grain.

Gambar 6 Klaim mi instan yang dilaunchdi China tahun 2010 (GNPD 2011)

Gambar 6 dapat dilihat bahwa top 10 klaim mi instan di China dari yang terbanyak hingga yang tersedikit adalah Time/Speed

Additives/Preservatives, Economy, Microwaveable, Low/No/Reduced Fat, Easy

(ramah lingkungan), Functional, dan Children (5-12

tetap menjadi pilihan utama jauh melebihi klaim yang lainnya, kira kira lima kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan halal. Hal ini berkaitan

kepraktisan. Klaim lain yang berkaitan dengan kepraktisan adalah

microwaveable, easy of use danconvenient packaging. Sedangkan klaim lainnya

yang cukup banyak berkaitan dengan trend kesehatan yaitu

microwaveable, easy of use dan

. Sedangkan klaim lainnya yang cukup banyak berkaitan

no additives/no preservatives, halal, , vegetarian, high/added fiber, functional, low/no/reduced

di China tahun 2010-2011

10 klaim mi instan di China dari

Time/Speed, Halal, No

Additives/Preservatives, Economy, Microwaveable, Low/No/Reduced Fat, Easy

12 tahun). Klaim tetap menjadi pilihan utama jauh melebihi klaim yang lainnya, kira-kira lima kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan halal. Hal ini berkaitan

(46)

preservatives, halal, low/no/reduced fat, vegetarian, high/added fiber, functional, low/no/reduced sugar, low/no/reduced calorie danwhole grain.

Mi instan dengan klaim kaya atau ditambah serat ada yang berasal dari

buckwheat dan serat larut, Mi dengan sifat fungsional berasal dari beras yang tergelatinisasi, dipercaya kaya akan protein, lemak, gula, kalsium, fosfat, zat besi, vitamin B dan pati. Beras dipercaya baik bagi pencernaan, paru-paru dan darah.

Berat mi instan di Cina rata-rata di atas 100 g menunjukkan bahwa mi instan seringkali dikonsumsi oleh keluarga besar bersama-sama. Hal ini sesuai dengan trend kompleksitas kehidupan. Mi yang lebih bernutrisi dan lezat menjadi makin populer di Cina. Karena itu mi tanpa digoreng dan mi plain yang dianggap lebih sehat semakin digemari. Perusahaan yang memproduksi mi tanpa digoreng lebih memfokuskan bagaimana caranya supaya mi non fried tersebut terasa lebih lezat dan tetap praktis dalam penyajiannya. Mi instan The Cereal Way yang diproduksi oleh COFCO merupakan mi instan pertama yang diproduksi dengan konsep tanpa digoreng. Trend ini kemudian diikuti oleh Bai Xiang dan merk mi instan lainnya.

Dari hampir 200 sampel mi instan dengan klaim Time/Speed, 20 persennya adalah mi tanpa digoreng (non fried noodles/ dried noodles) atau rice noodles.

Euromonitor (2010) memberitakan bahwa pada pertengahan tahun 2010 Ting Hsin mempromosikan Gan Ban Mian sebuah produk dried noodletanpa dimasak dengan bumbu berbentuk saus. Mi ini sangat cocok dimakan di musim panas. Namun Ting Hsin merupakan follower dan masih mempelajari penerimaan konsumen terhadap mi instan tanpa digoreng tersebut, sehingga promosinya terhadap mi tanpa digoreng tersebut tidak segencar Bai Xiang ataupun COFCO.

Trend lain yang muncul adalah kompleksitas pendapatan di mana adanya kebutuhan akan produk premium. Merk Taiwan seperti Master Kong dan President disukai oleh anak muda karena iklannya yang trendi dan fashionable

sehingga lebih membidik ke segmen premium. Merk Nissin yang merupakan produk Jepang dipandang sebagai produk super premium. Trend individualism

juga terlihat dari adanya klaim produk untuk anak-anak usia 5 – 12 tahun dan kaum vegetarian.

(47)

mengandung bahan tambahan pangan, mengandung potongan daging sapi asli,

frozen brokoli sehingga dipercaya memiliki rasa serta kelebihan dibanding mi instan pada umumnya. Namun kesulitan dalam penanganan dan penyimpanan akan menjadi kendala utama mi ini di kemudian hari. Kendala lain adalah harga mi ini empat kali lebih mahal daripada mi pada umumnya.

Beberapa merk mi instan seperti Bai Xiang mengeluarkan mi instan dengan kandungan kolagen yang diperc

Gambar

Tabel 4  Persentase Penjualan Mi Instan di Cina tahun 2005 sampai 2009*
Tabel 6.  Brand dan nama perusahaan new launch di  Cina 2010-2011 (lanjutan)
Tabel 6.  Brand dan nama perusahaan new launch di  Cina 2010-2011 (lanjutan)
Tabel 6.  Brand dan nama perusahaan new launch di  Cina 2010-2011 (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

(elaborasi); 8)Guru menjelaskan aturan permainan bahwa setiap kelompok akan dibagikan satu buah media scramble dan akan diberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan

Dorongan internal yang cukup menonjol dalam mempengaruhi pilihan karier kaum gay adalah kebutuhan akan rasa aman dari lingkungan.. Sedangkan yang eksternal adanya

humas untuk merumuskan strategi media relations yang lebih baik, melalui pembentukan hubungan antarpribadi dengan jurnalis yang didasari atas.

dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama melalui teknik

In order to improve the positive impacts and, at the same time, reduce the negative impacts of urban sprawl that emerges in areas around UMY, the stakeholders propose the

Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi Permaianan Bola bakar

Key words: Subtitling, Imperative Sentence, Translation Equivalence, Movie This research aims at analyzing the strategy used by the translator in subtitling the Fate of

Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi6.