• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Koperasi Dengan Menggunakan Visual Basic Di KITech Cilegon Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Koperasi Dengan Menggunakan Visual Basic Di KITech Cilegon Banten"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu dan teknologi pun berkembang semakin pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia di berbagai sektor kehidupan. Sebagai contoh, hampir seluruh sektor kehidupan saat ini telah menggunakan sistem komputerisasi. Sejalan dengan itu terjadi pula perkembangan perangkat lunak di dunia komputer. Di Krakatau Information Technology (KITech) proses pengolahan data koperasinya dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Microsoft Excel digunakan oleh pengurus koperasi untuk menginputkan data koperasi sedangkan Microsoft Word digunakan untuk proses pembuatan surat menyurat. Dengan menggunakan dua aplikasi, kinerja pengurus koperasi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu data yang masih berbentuk file-file keamanannya kurang terjamin karena memungkinkan data tersebut dapat hilang dan sulit diperoleh sebab file-file tersebut tidak terdapat pada satu folder yang sama.

(2)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul yaitu :

1. Menimbulkan kurang terjaminnya keamanan data yang disimpan 2. Sistem informasi Koperasi yang masih dilakukan dengan proses

manual

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem informasi Koperasi yang berjalan di KITech 2. Bagaimana Sistem informasi Koperasi yang di usulkan di KITech

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Maksud dari kegiatan kerja praktek ini adalah untuk membuat program aplikasi untuk proses pengolahan data koperasi di Krakatau Information Technology (KITech).

Sedangkan tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membantu melakukan pengolahan data koperasi agar data yang dihasilkan lebih terstruktur.

1.4 Metode Pengembangan Sistem

(3)

Gambar 1.1 Model Waterfall ( sumber : Roger S. Pressman,2002 )

1.4.1 Penjelelasan Metode

Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Desain

(4)

pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

4. Generasi kode

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer

5. Pengujian

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

1.5 Batasan Masalah

Aplikasi Koperasi Krakatau Information Technology (KITech) hanya terbatas pada masalah-masalah seperti dibawah ini :

1. Aplikasi ini hanya dapat dioperasikan oleh Ketua dan pengurus koperasi serta tidak bisa dioperasikan oleh anggota koperasi.

2. Informasi yang dihasilkan berupa informasi data Anggota, data simpanan, data pinjaman anggota koperasi.

3. Dalam pembangunan aplikasi ini, proses model yang digunakan adalah Incrementals Model.

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek kerja Lapangan

(5)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek Dan Penilaian Laporan

NO Kegiatan Bulan TAHUN 2010

Jan Feb Jul Agt Sep Okt

1 Penjajakan Perusahaan 2 Perizinan PKL 3 Permohonan PKL

Pembuatan Outline Pengajuan PKL 4 Kegiatan PKL

Pengumpulan Data 5 Penyusunan Laporan 6 Bimbingan PKL

Penyempurnaan Data

(6)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :

2.1.1. Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu: 1. Komponen

(7)

2. Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

(8)

untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem akan sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

(9)

1. Abstrak (abstract system) dan Fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.

2. Alamaiah (natural system) dan Buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Tertentu (deterministic system) dan Tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Tertutup (closed system) dan Terbuka (open system)

(10)

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Pengertian Informasi

Definisi informasi oleh Jogianto Hartono yang menjelaskan bahwa informasi merupakan sebuah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya adalah sebagai berikut:

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Lebih lanjut Abdul Kadir dalam bukunya mendefinisikan informasi sebagai berikut:

Abd[4] “Informasi merupakan data yang lebih diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut

(McFadden,1999)”.

(11)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari manusia dengan mesin yang bekerja sama secara teratur serta terarah,untuk menghasilkan sebuah informasi guna mendukung fungsi-fungsi operasional,manajemen, dan pengambilan suatu keputusan dalam sebuah organisasi kecil maupun besar. Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak computer,prosedur pedoman model manajemen serta keputusan dan sebuah basis data.

Secara umum kriteria sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut: Cost yaitu biaya,semakin rendah biaya yang dikeluarkan semakin baik.

Respone Time yaitu waktu awal kejadian ,relasi terhadap suatu kejadian sampai proses terhadap kejadian selesai dilakukan ,semakin cepat kinerjanya semakin baik.

Debit yaitu jumlah suatu data dan informasi yang mengalir dalam persatuan waktu.Semakin rendah waktunya semakin baik , tanpa mengorbankan fungsinya.Pemenuhan fungsi yaitu suatu system harus berjalan sesuai dengan fungsinya.

1.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

(12)

1.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem di sini maksud nya untuk mengembangkan suatu sistem yang ada dengan mengembangkan nya menjadi suatu sistem yang lebih baik lagi. Misal nya sistem yang manual akan dikembangkan untuk menjadi suatu sistem yang terkomputerisasi.

1.4.3 Alat Bantu Analisis 1. Flow Map

Flowmap adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem. Diagram ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entity melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima dokumen.Diagram kontek

2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

3. Data Flow Diagram

DFD ( Data Flow Diagram ) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, DFD ini berfungsi untuk menggambarkan arus dalam sistem yang terstruktur dan jelas. Pembuatan DFD yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan sebagai jaringan kerja antara proses yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data yang ada didalam sistem.

4. Kamus Data

(13)

Kamus data menggambarkan data yang mengalir dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas luar ke proses atau dari proses ke entitas luar. Arus data dari entitas luar ke dalam proses atau sistem biasanya berupa dokumen atau bukti pencatatan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas biasanya menggunakan kode. Arus data dari proses ke entitas luar biasanya berbentuk data atau informasi yang dibutuhkan sistem. Kamus data berfungsi sebagai berikut :

1.Menjelaskan arti dari aliran data dan penyimpanan dalam DFD 2.Menjelaskan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran 3.Menjelaskan komposisi penyimpanan data

5. Perancangan Basis Data a. Table Relasi

(14)

Tabel 2.1 Skema Relasi Antar Tabel

(15)

15 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat

PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah salah satu pabrik baja utama yang menawarkan beragam jenis produk, termasuk air bersih, tenaga listrik, baja, rekayasa industri, kawasan industri, pelabuhan, jasa bidang teknologi informasi, dan jasa medis. Terletak di kota Cilegon, Banten, kantor pusatnya beralamat di Jl. Industri no 5 Cilegon.

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1971. Selain selalu meningkatkan aktivitas bisnis, kami dengan giat terus menerus melakukan usaha-usaha untuk memenuhi tanggung jawab atas kualitas produk, keselamatan kerja, dan keamanan lingkungan.

PT Krakatau Steel didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970, bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel.

Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977.

(16)

Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air, Pelabuhan Cigading serta sistem telekomunikasi.

Pada tahun 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja Lembaran Panas. Pada tahun 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin yang merupakan pabrik baja perusahaan patungan yang berada di kawasan industri Cilegon bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel, melengkapi pabrik-pabrik baja lain yang telah ada.

PT Krakatau Steel memiliki 10 anak perusahaan, yaitu:

1. PT KHI Pipe Industry

Berdiri pada tahun 1972, merupakan satu-satunya industri pipa spiral di Indonesia yang memiliki standar yang diakui Internasional dengan kapasitas produksi 155 ribu ton per tahun.

2. PT Pelat Timah Nusantara

Berdiri pada tahun 1983, merupakan satu-satunya produsen baja lapis timah di Indonesia dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per tahun.

3. PT Krakatau Wajatama

Berdiri pada tahun 1992, merupakan produsen besi beton, besi profil, dan kawat baja dengan kapasitas produksi masing-masing 150 ribu, 150 ribu, dan 20 ribu ton per tahun.

4. PT Krakatau Engineering

(17)

5. PT Krakatau Industrial Estate

Berdiri pada tahun 1992, bergerak di bidang property industri dan komersial dengan total aset pada tahun 2003 senilai Rp 267,6 Milyar.

6. PT Krakatau Information Technology

Berdiri pada tahun 1993, menyediakan jasa konsultasi, perencanaan, instalasi, pengembangan, implementasi dan penyedia jasa pendukung termasuk komunikasi dan procurement perangkat lunak sistem informasi dengan total asset pada tahun 2003 senilai Rp 31,4 Milyar.

7. PT Krakatau Daya Listrik

Berdiri pada tahun 1996, merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas produksi 400 MW per tahun.

8. PT Krakatau Tirta Industri

Berdiri pada tahun 1996, bergerak dibidang pengolahan dan distribusi air bersih bagi industri maupun perumahan dengan kapasitas produksi sebesar 33 Juta M3.

9. PT Krakatau Bandar Samudra

Berdiri pada tahun 1996, merupakan operator dan penyedia jasa pelabuhan dengan dengan total aset pada tahun 2003 senilai Rp 118 Milyar.

10.PT Krakatau Medika

(18)

3.1.2 Proses Produksi

Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet.

Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.

(19)

3.2 Struktur Organisasi

3.3 Deskripsi Kerja

Adapun tugas pokok, fungsi dan rincian tugas pada Krakatau Information Technology (KITech). Inilah semua rincian tugas dari masing-masing jabatan :

1. General Manager

a. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan tugas pokok b. Menetapkan kebijakan operasional dinas sesuai dengan kebijakan

umum.

c. Menetapkan rancangan kerja dan pembangunan tekhnologi.

d. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, pengembangan dan pelestarian, teknik, operasi dan pemeliharaan, manfaat serta tata usaha

(20)

2. Teknisi

a. Menyelenggarakan pengumpulan dan pngolahan data di bidang rancang bangun, bina konstruksi dan bantuan teknis.

b. Menyelenggarakan perumusan bahan pembinaan teknis di bidang rancangan teknologi, bina konstruksi dan bantuan teknis.

c. Menyelenggarakan perumusan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan teknik

d. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

3. Pelaksana

a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kegiatan

b. Melaksanakan perumusan bahan pemantauan,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

(21)

21 BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dalam prosedur proses pembelian barang yang sedang berjalan pada koperasi.

No Nama Dokumen Keterangan

1 Buku Tabungan Deskripsi Catatan simpanan keuangan anggota. Fungsi Sebagai informasi simpanan yang

tersisa Rangkap

Atribut Nama anggota, No rekening 2 Kartu pegawai Deskripsi Bukti kepegawaian

(22)

Rangkap

Atribut NIP , Nama Pegawai, Gol 3 Nota Deskripsi Sebagai tagihan pinjaman

Fungsi Sebagai sumber untuk pembuatan laporan pinjaman.

Rangkap 2

Atribut No nota, tanggal nota, Jumlah Pinjaman

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur yang ada pada koperasi di Krakatau Information Technology saat ini dibagi menjadi 5 prosedur, yaitu prosedur pendaftaran anggota, prosedur simpanan, prosedur pinjaman, prosedur pembelian barang ke supplier, prosedur penjualan, dan prosedur laporan.

4.1.2.1 Flow Map

Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prosedur pendaftaran anggota

Prosedur pendaftaran anggota adalah proses registrasi anggota baru agar menjadi anggota tetap koperasi. Prosedur pendaftaran anggota ini dilakukan antara calon anggota, bagian administrasi dan ketua koperasi, dan akan dijelaskan sebagai berikut:

(23)

b. Form pendaftaran yang sudah terisi oleh calon anggota dikembalikan ke pada bagian administrasi.

c. Bagian administrasi melakukan pemeriksaan kelengkapan data dari form pendaftaran, bila tidak lengkap, form pendaftaran tersebut akan dikembalikan ke calon anggota, jika lengkap data calon anggota yang ada form pendaftaran akan dicatat ke buku anggota dan form pendaftaran yang sudah lengkap disimpan sebagai arsip.

d. Bagian administrasi membuat kartu anggota dari buku anggota, kartu anggota yang belum disahkan akan diberikan kepada ketua koperasi untuk pengesahan kartu anggota, setelah kartu anggota disahkan oleh ketua koperasi, maka dikembalikan ke bagian adminstrasi untuk pengecapan kartu. Kartu yang sudah disahkan dan dicap diberikan kepada anggota.

e. Bagian administrasi membuat buku tabungan dari buku anggota yang akan diberikan kepada anggota dan bagian administrasi membuat bukti tabungan yang rangkap dua, rangkap satu diberikan kepada anggota dan rangkap dua disimpan sebagai arsip

(24)
(25)

2. Prosedur simpanan

Prosedur simpanan adalah proses anggota melakukan simpanan dikoperasi. Prosedur simpanan dilakukan antara anggota dan bagian administrasi. Dan akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Bagian administrasi memberikan form simpanan kepada anggota, kemudian anggota mengisi form simpanan. Jika form simpanan sudah terisi maka form tersebut dikembalikan kepada bagian administrasi serta memberikan buku tabungan.

b. Bagian administrasi melakukan pemeriksaan form simpanan dan buku tabungan, jika tidak lengkap maka form simpanan tersebut dan buku tabungan dikembalikan kepada anggota. Jika lengkap, maka form simpanan tersebuta akan dicatat ke dalam buku simpanan. Form simpanan disimpan sebagai arsip.

c. Bagian administrasi melakukan pencatatan buku tabungan dan membuat bukti simpanan rangkap dua, rangkap satu di simpan oleh anggota dan rangkap satu disimpan sebagai arsip. Buku tabungan dikembalikan kepada anggota.

(26)

Gambar 4.2 Flowmap simpanan

3. Prosedur pinjaman

Prosedur pinjaman adalah proses yang dilakukan anggota dalam melakukan pinjaman dikoperasi. Prosedur pinjaman dilakukan antara anggota, bagian administrasi, bendahara, dan kepala koperasi. Selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut:

(27)

b. Bagian administrasi memeriksa kelengkapan form pinjaman dan surat pengajuan jika tidak lengkap form pinjaman tersebut dan surat pengajuan pinjaman dikembalikan kepada anggota. Jika lengkap, maka form pinjaman dan surat pengajuan pinjaman diberikan kepada ketua koperasi untuk di ACC. Surat pengajuan pinjaman yang sudah di ACC oleh ketua koperasi diberikan kembali kepada bagian administrasi untuk melakukan proses pinjaman lebih lanjut.

c. Bagian administrasi akan melakukan pencatat pinjaman kedalam buku pinjaman dan form pinjaman disimpan sebagai arsip.

d. Bukti pinjaman yang telah dibuat oleh bagian administrasi akan diserahkan kepada anggota untuk disahkan, bukti pinjaman yang sudah disahkan oleh anggota akan diserahkan kembali kepada bagian administrasi.

e. Bukti pinjaman yang sudah disahkan akan diberikan langsung oleh bagian administrasi kepada bendahara. Bendahara menerima bukti pinjaman dan menyerahkan pinjaman. Bendara mengembalikan bukti pinjaman kepada bagian administrasi.

f. Bagian administrasi memberikan bukti pinjaman yang akan disimpan oleh anggota dan rangkap satu bukti pinjaman disimpan sebagai arsip oleh bagian administrasi.

(28)

Gambar 4.3 Flowmap pinjaman

4. Prosedur pembelian barang ke supplier

(29)

a. Bagian administrasi memberikan data barang yang dibeli kepada supplier, setelah supplier menerima data barang yang ingin dibeli maka akan membuat nota pembelian.

b. Supplier memberikan nota kepada bagian administrasi. Bagian administrasi akan melakukan pengecekan atas nota, jika nota tidak sesuai maka akan dikembalikan kepada supplier, jika sesuai nota akan disahkan oleh bagian administrasi. Nota yang sudah disahkan oleh bagian adiminstrasi akan dikembalikan kepada supplier.

c. Supplier memberikan nota rangkap satu kepada bagian administrasi dan rangkap duanya disimpan oleh supplier.

d. Bagian administrasi akan melakukan pencatatan data pembelian yang dilihat dari nota pembelian yang diterima dari supplier. Pencatatan data pembelian dilakukan di buku pembelian dan disimpan sebagai arsip. Nota pembelian disimpan sebagai arsip.

(30)
(31)

5. Prosedur penjualan

Prosedur penjualan adalah proses transaksi penjualan yang dilakukan antara konsumen dan kasir. Dan akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Konsumen memberikan data barang yang dibeli kepada kasir. Kasir akan melakukan pengecekan barang yang ingin dibeli oleh konsumen. Jika barang tersebut tidak ada maka kasir akan memberikan informasi data barang yang tidak ada kepada konsumen, jika barang tersebut ada, maka kasir akan melakukan pencatatan transaksi penjualan kedalam buku penjualan.

b. Kasir akan membuat kwitansi dari transaksi penjualan yang dilihat dari buku penjualan, buku penjualan yang sudah dicatat akan disimpan sebagai arsip dan kwitansi yang telah dibuat oleh kasir akan diberikan kepada konsumen.

(32)

Gambar 4.5 Flowmap penjualan

1.1.2.2Diagram Konteks

(33)

Gambar 4.6 Diagram konteks Sistem Koperasi KITech

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD )

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal[1].

DFD Level 0 pada sistem koperasi KITech dapat dilihat pada gambar 4.7

(34)

Gambar 4.7 DFD Level 0 pada sistem koperasi KITech

1.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan dalam prosedur koperasi yang sedang berjalan pada Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sulit nya pendaftaran anggota koperasi yang hanya dilakukan dengan manual.

Melihat kasus yang terjadi diatas untuk itu penulis mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain :

(35)

1.2 Usulan Perancangan Sistem

Usulan perancangan sistem adalah usulan suatu tahapan untuk mendesain suatu usulan program melalui kreatifitas dengan menggunakan bentuk operasi berupa sumber-sumber diagram alir sistem. Dari usulan tahapan perancangan ini menghasilkan suatu sistem baru yang benar-benar dapat menjelaskan semua aktivitas dengan baik sehingga hasil yang dinginkan sesuai dengan apa yang di usulkan dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai mengenai sistem informasi yang baru. Adapun tujuan dari perancangan sistem yang diusulkan yaitu :

1. Membangun suatu aplikasi yang dapat mengolah data pegawai, sehingga tidak perlu menggunakan dokumen isian lagi.

2. Mempermudah petugas dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan.

3. Membuat suatu database untuk data anggota koperasi sehingga pihak koperasi dapat memberikan informasi data - data koperasi.

4. Mempercepat laporan operasional untuk pimpinan agar dapat disajikan dengan cepat dan tepat pada waktunya sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan.

Adapun tahap-tahap yang ada di dalam perancangan suatu sistem adalah sebagai berikut :

1. Perancangan proses (Flow Map, DFD, Kamus data)

2. Perancangan basis data (ERD, Normalisasi, Tabel relasi, Sruktur file) 3. Kodifikasi

(36)

1.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja. Tahap perancangan sistem yang digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen - komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang baik, sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen.

4.2.2.1 Flow Map

1. Prosedur penjualan

Prosedur penjualan adalah proses transaksi penjualan yang dilakukan antara konsumen dan kasir. Dan akan dijelaskan sebagai berikut:

c. Konsumen memberikan data barang yang dibeli kepada kasir. Kasir akan melakukan pengecekan barang yang ingin dibeli oleh konsumen. Jika barang tersebut tidak ada maka kasir akan memberikan informasi data barang yang tidak ada kepada konsumen, jika barang tersebut ada, maka kasir akan melakukan pencatatan transaksi penjualan kedalam buku penjualan.

d. Kasir akan membuat kwitansi dari transaksi penjualan yang dilihat dari buku penjualan, buku penjualan yang sudah dicatat akan disimpan sebagai arsip dan kwitansi yang telah dibuat oleh kasir akan diberikan kepada konsumen.

(37)

Gambar 4.8 Flowmap penjualan

4.2.2.2 Diagram Konteks

(38)

tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Gambar diagram konteks dapat dilihat pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Diagram konteks Sistem Koperasi KITech

4.2.2.3 Data Flow Diagram

Gambar 4.10 DFD Level 0 pada Pengolahan Pinjaman

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus data merupakan deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang mencakup DFD.

(39)

Tabel 4.11 Kamus data

Data Login = Username + password

Username = [A...z|a...z]

Password = [A...z|a...z|0...9]

Data Anggota = No anggota + NIP + Nama anggota + Alamat + Jenis Kelamin +tempat lahir + Tanggal lahir + NO ID + Alamat + Tlp

No anggota = [0...9]

NIP = [0...9]

Nama Anggota = [A...z|a...z]

Alamat = [A...z|a...z]

Jenis Kelamin = [A...z|a...z]

Tempat Lahir = [A...z|a...z|0...9]

Tanggal lahir =: [0...9]

No ID = [A...z|a...z|0...9]

Alamat = [A...z|a...z]

TLP = [0...9]

(40)

Kode Supplier = [A...z|a...z]

Nama Supplier = [A...z|a...z]

Alamat = [A...z|a...z]

Tlp = [0...9]

Data Barang = Kode barang+ Nama barang + Jenis barang + Stok + harga satuan

Kode Barang = [A...z|a...z|0...9]

Nama Barang = [A...z|a...z]

Jenis Barang = [A...z|a...z]

Stok = [0...9]

Harga Satuan = [0...9]

Data Simpana = No anggota + Nama anggota + Tanggal Simpanan+ Besar Simpanan

No anggota = [0...9]

Nama Anggota = [A...z|a...z]

Tanggal Simpanan = [A...z|a...z|0...9]

(41)

Data Pinjaman = No anggota + Nama anggota + Tanggal Pinjaman + Besar Pinjaman + Lama Pinjaman

No Anggota = [0...9]

Nama Anggota = [A...z|a...z]

Tanggal Pinjaman = [A...z|a...z|0...9]

Besar Pinjaman = [0...9]

Lama Pinjaman = [0...9]

Detail Pembelian = Kode Barang + Nama Barang + Jenis Barang + Kode Supplier + Nama Supplier + Jumlah Barang + Tgl Pembelian + Harga Satuan

Kode Barang = [A...z|a...z|0...9]

Nama Barang = [A...z|a...z]

Jenis Barang = [A...z|a...z]

Kode Supplier = [A...z|a...z|0...9]

Nama Supplier = [A...z|a...z]

Jumlah Barang = [0...9]

Tgl Pembelian = [A...z|a...z|0...9]

(42)

Data kasir = Nama + User name + Password

Nama = [A...z|a...z]

User name = [A...z|a...z]

Password = [A...z|a...z|0...9]

Data kasir = Nama + User name + Password

Nama = [A...z|a...z]

User name = [A...z|a...z]

Password = [A...z|a...z|0...9]

Detail Penjualan = Kode Barang + Nama Barang + Jenis Barang + Kode Suppllier + Nama supplier + Jumlah Barang + Tgl Pembelian + Harga Satuan

Kode Barang = [A...z|a...z|0...9]

Nama Barang = [A...z|a...z]

Jenis Barang = [A...z|a...z]

Kode supplier = [A...z|a...z|0...9]

Nama Supplier = [A...z|a...z]

Jumlah Barang = [0...9]

Tgl Pembelian = [A...z|a...z|0...9]

(43)

4.2.3 Evaluasi terhadap sistem yang di Usulkan atau dirancang

Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa sistem yang diusulkan dalam prosedur koperasi yang sedang berjalan pada Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dokumen dengan poses manual di buat menjadi terkomputerisasi

(44)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan kerja praktek yang berlangsung kurang lebih selama satu bulan, penulis mendapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Program yang dibuat memiliki fungsi untuk mengelola data Koperasi dan

mencetak reportnya, sehingga dapat mempermudah user (pengguna).

2. Program aplikasi ini juga dapat membantu dalam pendaftaran anggota,

data simpanan, data pinjaman, pembelian dan penjualan, yang kemudian

bisa langsung dicetak. Jadi user tidak perlu membuang banyak waktu lagi

untuk membuat laporan.

1.2 Saran

Penyusun ingin memberikan saran untuk PT. Telkom, semoga saran ini bermanfaat dan dapat menjadi masukan. Adapun saran-saran itu adalah:

1. Pengurus diharapkan lebih mengenal software-software terbaru yang telah

banyak beredar dilingkungan masyarakat luas, seperti Visual Basic, Delphi, dan sebagainya. Sehingga perusahaan tidak hanya menggunakan

(45)

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Mega Maytiara NIM 10507472

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(46)

KATA PENGANTAR ... ii

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 2

1.4. Metode Pengembangan Sistem ... 2

1.4.1. Penjelasan Metode ... 3

1.5. Batasan Masalah ... 4

1.6. Lokasi dan Jadwal Praktek Kerja Lapangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem... 6

2.1.1. Elemen Sistem ... 6

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 6

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 8

2.2. Pengertian Informasi ... 10

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 11

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem ... 11

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem ... 12

2.4.3. Alat Bantu Analisis ... 12

1) Flow Map ... 12

2) Diagram Konteks ... 12

3) Data Flow Diagram ... 12

4) Kamus Data ... 12

5) Perancangan Basis Data ... 13

a) Tabel Relasi ... 13

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 15

3.1.1. Sejarah Singkat ... 15

3.1.2. Proses Produksi ... 18

(47)

4.1.2.2.Diagram Konteks ... 32

4.1.2.3.Data Flow Diagram ... 33

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 34

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 35

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 35

4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 36

4.2.2.1.Flow Map ... 36

4.2.2.2.Diagram Konteks ... 37

4.2.2.3.Data Flow Diagram ... 38

4.2.2.4.Kamus Data... 38

4.2.3. Evaluasi terhadap system yang diusulkan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 44

5.2. Saran ... 44

(48)

Tabel 1.1 Daftar Kegiatan Kerja Praktek ... 5 Tabel 2.1 Tabel Relasi ... 14

(49)

Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran Anggota ... 24

Gambar 4.2 Flow Map Simpanan ... 26

Gambar 4.3 Flow Map Pinjaman ... 28

Gambar 4.4 Flow Map Pembelian Barang ... 30

Gambar 4.5 Flow Map Penjualan ... 32

Gambar 4.6 Diagram Konteks ... 33

Gambar 4.7 DFD ... 34

Gambar 4.8 Flow Map Prosedur Penjualan ... 37

Gambar 4.9 Diagram Konteks ... 38

Gambar 4.10 DFD ... 38

(50)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan karuniaNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

kerja prakteks ini tepat pada waktunya. Sebelum tugas ini dilaksanakan, didahului

dengan pelaksanaan kerja praktek oleh mahasiswa yang dilakukan pada perusahaan

yang ditentukan. Setelah kerja praktek dilakukan diwajibkan menyusun dan

mengumpulkan laporan.

Segala kesulitan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini dapat diatasi

karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Sigi tmujiarto selaku pembimbing praktek kerja lapangan, terimakasih

atas bimbingan selama bekerja.

2. Bapak Iyan Gustiana selaku dosen pembimbing, terimakasih kritik dan saran

dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari

sempurna, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan

datang.

Bandung, Oktober 2010

Penulis

(51)
(52)

45

DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id

(53)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Cilegon, Banten pada tanggal 05 May 1989. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Agus Santhoso dan Ibu Yuliana Yukiko

(54)
(55)

Gambar

Gambar 1.1 Model Waterfall
Tabel  1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Tabel 2.1 Skema Relasi Antar Tabel
Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran anggota
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pembantu Sekretariat Panitia Pengadaan Tanah

Kecacatan yang timbul oleh penyakit kusta merupakan stressor bagi pasien sehingga dapat mempengaruhi citra tubuhnya dan pasien akan menggunakan mekanisme koping yang

Diet DASH Natrium untuk Penderita Hipertensi.. Hindari Hipertensi, Konsumsi Garam 1 Sendok

Hal ini disebabkan karena LILA melambangkan kecukupan gizi pada ibu hamil sehingga jika ukuran LILA ibu kurang dari 23,5 cm maka peluang terjadinya BBLR juga

(3) Laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) wajib disampaikan dengan lengkap dalam bentuk tercetak ( hard copy ) dan digital atau sistem aplikasi

[r]

Sultra Tahun Anggaran 2017, dengan mengundang saudara untuk mengikuti pembuktian kualifikasi dengan membawa dokumen kualifikasi perusahaan asli; Surat pernyataan Perusahaan

atau Vendor Mangement System adalah aplikasi yang memuat data atau informasi kinerja penyedia barang/jasa...