• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Tarik Isi Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat Dalam Memberikan Informasi Bagi Pendengarnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Tarik Isi Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat Dalam Memberikan Informasi Bagi Pendengarnya"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI BAGI PENDENGARNYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh,

Ahmad Baasith Akbar

Nim: 41807009

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iv

(OMJ) RADIO REPUBLIK INDONESIA JAKARTA PUSAT DALAM MEMBERIKAN INFORMASI BAGI PENDENGARNYA

Penyusun: Ahmad Baasith Akbar

NIM. 41807009

Skripsi ini dibawah bimbingan, Rismawaty, S.Sos., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Daya Tarik Isi Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat Dalam Memberikan Informasi Bagi Pendengarnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya tarik rasional, daya tarik emosional, dan daya tarik moral dari acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, yang menjadi subjek penelitian ini adalah staff Divisi Produksi, sedangkan informan diambil sebanyak 3 orang dari staff Divisi Produksi yang bertanggung jawab langsung dalam produksi acara Opini mahasiswa Jakarta (OMJ) sebagai informan kunci dan 2 orang mahasiswa pendengar sebagai informan pendukung. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, studi pustaka, internet searching, dan dokumentasi. Teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis dan pengelolaan data dengan menyusun daftar pertanyaan hasil wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Tarik Rasional acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) adalah melalui informasi aktual yang bisa memberikan pendengar pengetahuan dan wawasan baru. Selain itu, pendengar diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya. Daya Tarik Emosional acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) adalah penyajian acara yang bersifat interaktif dengan suasana acara yang rileks, bersahabat, semangat dan tetap kritis dan Daya Tarik Moral adalah dengan memberikan nasihat-nasihat dan pesan berisikan motivasi kepada pendengar sehingga pendengar memiliki ketertarikan mendengarkan.

Kesimpulan dari Daya Tarik Isi acara Opini Mahasiswa Jakarta adalah melalui pemberian informasi yang aktual yang dapat menambah wawasan dan memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi bagi pendengar dengan suasana yang kondusif dengan menghadirkan suasana mahasiswa serta memberikan pesan-pesan atau nasihat sarat moral yang dapat memotivasi para pendengarnya.

(3)

v

CENTER JAKARTA IN GIVING INFORMATION TO THE LISTENERS

Editors:

Ahmad Baasith Akbar NIM. 41807009

This research is under supervised of, Rismawaty, S.Sos., M.Si

This study intends to find out Attractiveness Contents Broadcasting Event Of Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republic Of Indonesia Center Jakarta In Giving Information To The Listener. The purpose of this research is to determine the rational attractiveness, emotional attractiveness, and moral attractiveness of the broadcasting event Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republic of Indonesia.

This study used a qualitative approach with a descriptive analysis method, which is the subject of this study is the staff of the Division of Production, while the informant was taken as many as three people from the Production Division staff are directly responsible in the event production Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) as key informants and 2 students listener as informants supporters. Data obtained through in-depth interviews, observation, book study, internet searching, and documentation. Qualitative descriptive analysis techniques to perform analysis and data management by compiling a list of interview questions.

The results showed that the Attractiveness Rational Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) is through the actual information that can give listeners new knowledge and insights. In addition, listeners are given space to convey their aspirations. Attractiveness Emotional Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) is presenting an event that is interactive with the show a relaxed atmosphere, friendly, and remains a critical spirit and Attractiveness Morals is to provide advice and messages containing motivation to the listener so that listeners have an interest in listening.

Conclusions from Attractiveness Contents Broadcasting Event Of Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) is through the provision of actual information that can add insight and provide space to convey the aspirations for the listener with an atmosphere conducive with presenting atmosphere of students and give the message-laden message or moral advice can motivate his audience.

(4)

vi

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur Saya panjatkan

kehadirat ALLAH SWT. Yang telah senantiasa memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sebagaimana dengan kelebihan dan kekurangannya.

Skripsi ini berjudul “Daya Tarik Isi Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat Dalam Memberikan

Informasi Bagi Pendengarnya”. Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi

dalam penyusunan skripsi ini telah dilewati sebagai suatu tantangan yang seharusnya dijalani, di samping sebagai pemenuhan kewajiban yang memang seharusnya dilaksanakan.

Maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

(5)

vii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan penelitian ini penulis sangat mengharapkan dan menghargai sekali berbagai sumbangsih saran, teguran, dan kritik dari siapa saja yang memeriksa dan membaca skripsi ini, sebagai bahan untuk lebih baik ke depannya.

Ucapan terima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan support moral, spiritual dan material serta daya juang mereka terhadap penulis untuk menyelesaikan perkuliahan ini dari awal hingga sekarang. Tak bisa melukiskan betapa besarnya jasa Ibu dan Ayah kepada saya. Doa saya, semoga ALLAH SWT. selalu memberikan kebahagian dan kesejahteraan bagi mereka, melalui tangan anakmu ini. Amin.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan terimakasih, dan penghargaan yang sebesar besarnya kepada yang terhormat:

(6)

viii

Komputer Indonesia.

3. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia. Sekaligus sebagai wali dosen IK-1 2007, terima kasih atas ilmu yang diberikan kepada peneliti selama berada di Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, kesabaran, dan perhatiannya kepada penulis serta memberikan masukan dan kritikan yang sangat berharga. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama peneliti berada di Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si selaku Pembina kemahasiswaan, terima kasih atas ilmu serta nasihat yang diberikan selama peneliti berada di Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak/Ibu dosen Program Studi IK dan PR, khususnya Bapak Adiana Slamet, S.IP., M.Si, Bapak Sangra Juliano, S.Ikom, Bapak Ari Prasetio, S.Ikom., M.Si dan Bapak Inggar Prayoga. S.Ikom serta Ibu Iin Rahmi Handayani, S.Ikom., M.Si dan Ibu Tine Wulandari, S.Ikom. terima kasih untuk bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

(7)

ix

Indonesia.

9. Bapak Gatot Febiantoro selaku penanggung jawab acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai Informan.

10.Ibu Soraya Putri Yusuf selaku pembawa acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai Informan.

11.Ibu Sita Gultom selaku kerabat kerja acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai Informan.

12.Angga Indrawan selaku teman mahasiswa yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai Informan.

13.Moch. Zulfikri selaku teman mahasiswa yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai Informan.

14.Kepada Kakakku dr. Muhammad Barry Akbar dan Ir. Ahmad Bukhori Akbar atas iringan doa, nasihat, dorongan semangat, bantuan materi dan pengertiannya. Terima kasih, tanpa kalian peneliti hanya seorang adik kecil yang merepotkan Ayah dan Ibu.

(8)

x

16.Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2007. Witono, Gilang Abimanyu, Bayu Sakti, Mukhammad Fadillah, Maulana Gisaf, Destra Sandjaya, Asep, Akrom serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis mendapatkan kelancaran.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing kami yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun proposal judul skripsi ini. Namun, kami menyadari proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan kesalahan, ibarat “tak ada gading yang tak retak” sehingga kami

masih memerlukan masukan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan proposal judul skripsi ini.

Bandung, 06 Juli 2011

Penyusun

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan perubahan atau menimbulkan kejadian baru seperti reformasi. Berawal dari ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan yang dipimpin Soeharto menyebabkan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa. Salah satu agenda reformasi itu adalah kebebasan untuk menyatakan pendapat, mencari dan menyebarluaskan ide serta gagasan untuk menyatakan pendapat. Akan tetapi ketika akhir gerakan reformasi, agenda tersebut semakin gelap dan bergerak ke arah yang negatif dengan bermunculannya demo yang bersifat anarkis. Dari alasan inilah dibentuk acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) yang menjadi salah satu program dari Radio Republik Indonesia (RRI).

Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) ini memberikan kesempatan pada mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk mengemukakan pendapat melalui kata-kata yang ingin di ungkapkan secara positif serta untuk saling sharing atau berbagi informasi mengenai berbagai hal seperti topik permasalahan yang sedang hangat-hangatnya muncul kepermukaan dan menjadi pembicaraan masyarakat.

(10)

Acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) yang menjadi salah satu program acara Radio Republik Indonesia memiliki waktu siaran acara yang diadakan pada Pkl. 15.00 – 16.00 (kurang lebih 45 menit), pada hari senin dan kamis. Acara ini dapat didengarkan melalui Frekuensi Siaran 91,2 FM (Pro 1 FM). Sasaran dari acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta adalah mahasiswa dan masyarakat SMA ke atas. Jangkauan wilayah siaran berada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Format siaran interaktif. Tujuan Siaran dari acara ini adalah informasi, kontrol sosial, pendidikan dan hiburan.

Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dikemas sebagai pemenuhan akan kebutuhan informasi yang aktual melalui kegiatan interaktif yang menjadi salah satu daya tarik bagi komunikan. Seiring dengan perkembangan zaman saati ini radio tidak lagi menjadi sebuah kegiatan komunikasi satu arah karena dengan adanya telepon dan pesan singkat komunikan secara langsung dapat memberikan respon atau feedback terhadap informasi yang didapatkan sehingga terjadilah komunikasi yang efektif.

(11)

Sedangkan menurut Kotler dalam Sindoro adalah:

“Daya tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial”. (Sindoro, 1996: 81)

Berdasarkan dari dua definisi mengenai daya tarik diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dalam aspek rasional, emosional dan moral dari suatu bentuk komunikasi dalam menyajikan suatu informasi terhadap komunikan dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikan. Berdasarkan pengertiannya daya tarik merupakan kekuatan yang dapat memikat perhatian yang dapat berkembang menjadi pemberian respon positif maupun respon negatif terhadap pesan komunikasi yang diberikan.

(12)

baik terhadap khalayak ramai dalam pemenuhan akan kebutuhan informasi pendengar. Sehingga acara OMJ lebih mengutamakan penyampaian informasi mengenai permasalahan yang ada secara netral dan jelas sehingga tidak ada satupun pihak yang merasa dirugikan.

Informasi yang akan disampaikan kepada para pendengar dikemas secara sistematis melalui rapat redaksi, pemilihan topik yang menarik, penulisan lay out acara sebagai panduan dalam menjalankan acara serta penentuan narasumber yang tepat dalam menyampaikan informasi. Sehingga pembawa acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dapat menyampaikan informasi itu dengan penyajian yang baik pada saat acara berlangsung. Dari penyampaian informasi tersebut para pendengar dapat memberikan feedback berupa opini atau tanggapan megenai topik yang telah dipilih. Berikut adalah bagan penyajian informasi acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ).

(13)

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, (Pasal 1) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia, yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio broadcast” (Inggris) atau “radio omroep” (Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.

Sedangkan dalam konteks ilmu komunikasi definisi radio adalah :

“Radio adalah merupakan sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemnya adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena ke arah tujuan dalam bentuk gelombang elektromagnetis.” (Simanjuntak, 1993 : 70).

Radio merupakan suatu media yang umumnya dikenal sebagai media komunikasi yang searah (one way communication). Karena pada dasarnya komunikan hanya mendapatkan informasi dari komunikator tanpa memberikan feedback secara langsung. Namun, kembali kepada fungsi dari radio itu sendiri adalah penyebar luasan informasi dan pesan serta sebagai kontrol sosial.

(14)

lainnya adalah Radio Republik Indonesia (RRI). Radio Republik Indonesia (RRI) adalah Lembaga Penyiaran Publik Milik Bangsa. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Penyiaran, RRI saat ini berstatus Lembaga Penyiaran Publik. Pasal 14 Undang Undang Nomor 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak komersil dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditugaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002. Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik sejak tahun 2002, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak mencari untung.

(15)

sampai manca negara yang tersaji dalam Voice of Indonesia (Siaran Luar Negeri RRI).

Radio juga termasuk salah satu jenis media massa elektronik yang bersifat auditif karena radio tidak menuntut pasarnya untuk memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar dan dibagi dalam tiga golongan, yaitu swasta, publik dan komunitas. Adapun menurut Onong Uchyana Effendy (1990 : 139-145) karakteristik radio adalah sebagai berikut:

1. Radio siaran bersifat langsung

2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan 3. Radio siaran mengandung daya tarik.

Radio mempunyai unsur daya tarik tersendiri karena ada tiga hal yang menyebabkannya demikian, antara lain :

1. Kata-kata lisan (spoken words) 2. Musik (music)

3. Efek suara (sound effect) (Santi Indra Astuti, 2008 : 43)

(16)

pendengarnya. Selain itu pengaturan musik pada siaran radio diharapkan dapat lebih memikat pendengarnya mengingat radio adalah media selintas dengar maka penyampaian informasinya harus banyak menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarnya. Bahkan penggunaan bahasa ilmiah harus segera diikuti bahasa awam.

Berdasarkan pedoman penyiaran pemasaran dan pengembangan usaha Radio Republik Indonesia (2002 : 16), sebagai radio publik ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Memiliki jangkauan yang luas dalam suatu wilayah

2. Program acaranya senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan tidak semata-mata mencari keuntungan

3. Penyajian acaranya harus dengan prinsip-prinsip radio publik yang independen, netral dan mandiri.

(17)

dan menjadi perbincangan masyarakat ditinjau dari segala aspek seperti aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya dengan diselingi oleh iringan musik sebagai intermezo.

Proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dalam kegiatan Radio merupakan bagian dari komunikasi massa karena dalam prakteknya penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan disampaikan melalui media atau channel. Definisi Komunikasi massa itu sendiri menurut Deddy Mulyana adalah:

“Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaian secara cepat, serentak dan selintas (khusunya media elektronik).” (Mulyana, 2007:75).

Sedangkan definisi komunikasi massa paling sederhana adalah definisi yang dikemukakan oleh Bittner, “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.” (dalam buku Elvinaro, 2007 : 3)

(18)

Radio sebagai media komunikasi massa sangat diperlukan dalam transformasi nilai-nilai dan informasi. Apalagi di zaman seperti sekarang ini kebutuhan akan informasi akan sangat bervariatif dan semakin meningkat. Khususnya mahasiswa, sebagai kaum intelek dituntut untuk memiliki pengetahuan yang lebih dalam menanggapi suatu hal. Maka dari itu, informasi sangatlah penting bagi kehidupan manusia sebagai referensi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga radio dengan jangkauannya yang luas mampu untuk menyajikan informasi kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat.

Secara umum kegiatan yang telah dijelaskan merupakan kajian dari ilmu komunikasi karena pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi antara komunikan kepada komunikator melalui suatu media dan menghasilkan suatu respon atau feedback. Everett M. Rogers mengungkapkan definisi komunikasi adalah:

”Suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”

(Dalam buku Deddy Mulyana 2007 : 69)

(19)

tanggapan terhadap topik pembahasan tersebut dengan tujuan saling berbagi informasi sehingga ada perubahan sikap yang dari awalnya tidak tahu menjadi tahu mengenai topik pembahasan tersebut.

Dalam mendapatkan feedback atau respon yang baik terhadap topik pembahasan acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) maka diperlukan adanya daya tarik mengenai isi acara sehingga menarik perhatian komunikan untuk memberikan respon.

Dari masalah yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai daya tarik isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi, yaitu dalam menyajikan informasi yang interaktif. Sehingga dari penjelasan di atas peneliti membuat perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Daya Tarik Isi Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Dalam Memberikan Informasi Bagi Pendengarnya?

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana daya tarik rasional dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya?

(20)

3. Bagaimana daya tarik moral dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya?

4. Bagaimana daya tarik isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menjelaskan, menerangkan bagaimana daya tarik dari isi acara program Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya sehingga mahasiswa maupun masyarakat memiliki ketertarikan untuk mendengarkan acara tersebut dan memberikan respon atau feedback. Dan menjelaskan fenomena tersebut dengan kalimat yang tepat agar dapat dimengerti oleh para pembaca.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(21)

akhirnya tujuan penelitian akan digunakan sebagai rujukan dalam merumuskan hasil dan kesimpulan penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana daya tarik rasional dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya.

2. Untuk mengetahui bagaimana daya tarik emosional dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya.

3. Untuk mengetahui bagaimana daya tarik moral dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya.

4. Untuk mengetahui bagaimana daya tarik isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

(22)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis diadakannya penelitian ini diharapkan untuk menambah, memperluas dan memperkaya pengetahuan agar dapat dijadikan bahan referensi dalam pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam proses menyampaikan informasi serta dapat membantu dan memecahkan dan mengantisipasi masalah mengenai daya tarik yang ada pada objek penelitian yang berguna bagi :

1. Peneliti : Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti khususnya tentang daya tarik suatu acara dalam menyajikan informasi , serta sebagai aplikasi keilmuan selama studi yang dilakukan secara teori. Penelitian yang dilakukan juga diharapkan berguna bagi mahasiswa Unikom umumnya dan mahasiswa konsentrasi Ilmu Komunikasi secara khusus sebagai literatur dan acuan terutama oleh peneliti yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

2. Universitas : Penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum dan mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas khususnya sebagai referensi dan literatur terutama bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

(23)

Jakarta (OMJ) dalam memberikan informasi dengan penyajian yang menarik. Dan berguna bagi Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta Pusat sebagai bahan referensi atau evaluasi tentang penyajian acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dalam memberikan informasi sehingga mamiliki daya tarik untuk didengarkan dan diberikan respon.

1.5 Kerangka Penelitian 1.5.1 Kerangka Teoritis

Untuk menarik pendengar stasiun radio dirasa perlu untuk menghadirkan suatu acara atau program berkualitas yang dapat dijadikan sebagai daya tarik dalam memberikan informasi kepada khalayak ramai. Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta Pusat melalui acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) memiliki daya tarik tersendiri dalam penyajian informasi. Daya tarik itu sendiri menurut Onong Uchjana Effendy adalah “Kekuatan komunikator yang dapat memikat perhatian komunikan”. (Effendy, 1989: 33).

(24)

Sedangkan menurut Kotler dalam Sindoro adalah:

“Daya tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial”. (Sindoro, 1996: 81)

Salah satu yang menjadi daya tarik dari acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) adalah pembawa acaranya atau presenter yang sanggup menghidupkan suasana agar jalannya acara tidak membosankan. Selain itu penentuan topik acara juga berpengaruh dalam memberikan daya tarik bagi pendengar untuk ikut berpartisipasi. Dalam menjalankan sebuah acara siaran selain adanya daya tarik persiapan yang matang juga dibutuhkan agar semua kegiatan siaran dapat berjalan dengan baik. Persiapan itu meliputi cara mengenai penyajian informasi, penentuan isi pesan yang diperlukan agar acara tersebut mendapatkan respon yang baik.

1.5.2 Kerangka Konseptual

(25)

1. Daya Tarik Rasional

Merupakan daya tarik yang berfungsi untuk membangkitkan kepentingan diri audiens, yang menunjukkan bahwa produksi acara siaran suatu radio menghasilkan manfaat atau kegunaan. Sehingga dalam memberikan informasi atau pesan sebuah acara siaran haruslah bisa diterima oleh pendengarnya dan memiliki manfaat bagi para pendengarnya.

2. Daya Tarik Emosional

Merupakan usaha untuk membangkitkan emosi positif dan negatif yang akan memotivasi audiens untuk mendapatkan kepuasan batin. Daya tarik emosional positif dapat berupa humor, cinta, kebanggaan, dan kebahagiaan. Sedangkan daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa bersalah dan malu. Dalam memberikan sebuah informasi acara siaran radio harus mampu memainkan rasa emosional pendengarnya agar penyampaiannya tidak terasa monoton.

3. Daya Tarik Moral

(26)

1.6 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang akan diajukan peneliti kepada staff produksi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat guna mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana daya tarik rasional dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya?

a. Apakah acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) sudah dapat memberikan manfaat bagi para pendengarnya? Tolong dijelaskan! b. Bagaimana cara pembawa acara membuat acara Opini Mahasiswa

Jakarta (OMJ) agar dapat diterima para pendengarnya?

c. Bagaimana pemilihan isi atau pesan yang disampaikan dalam acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) agar bisa memiliki manfaat bagi para pendengarnya?

d. Apakah pesan yang disampaikan merupakan informasi yang dibutuhkan pendengar? Tolong dijelaskan!

e. Bagaimana penyajian pesan atau informasi dalam acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) agar dapat diterima oleh para pendengarnya?

(27)

a. Bagaimana acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dalam memberikan kepuasan bagi para pendengarnya?

b. Bagaimana pembawa acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) mempengaruhi rasa senang, takut, humor, dan sedih para pendengarnya?

c. Isi pesan seperti apa dari acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) yang dapat mempengaruhi emosi pendengarnya?

d. Seperti apa penyajian acara Opini Mahasiswa Jakarta dalam mempengaruhi kepuasan batin pendengarnya?

3. Bagaimana daya tarik moral dari isi acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat dalam memberikan informasi bagi pendengarnya?

a. Apakah acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dalam menyampaikan informasi kepada para pendengar sudah mampu memberikan dorongan ke arah yang lebih baik?

b. Bagaimana cara pembawa acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dalam memberikan pengarahan moral yang baik?

c. Seperti apa pesan moral yang disampaikan dalam acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) kepada para pendengar?

(28)

1.7 Metode Penelitian

Pada Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut seorang ahli yang dikutip dalam sebuah buku karangan Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A mengatakan bahwa peneletian kualitatif adalah:

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Jalaludin Rakhmat Metode Deskriptif dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada

2. Mendefinisikan masalah atau memeriksa kondisi praktek-praktek yang berlaku

3. Membuat perbandingan atau evaluasi

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2003:24)

(29)

sedang berlaku pada saat ini di lapangan yang dijadikan objek penelitian, kemudian data atau informasinya di analisis sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah. Hal ini senada apa yang diungkapkan Winarno Surachmad yaitu:

“Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang mencakup berbagai teknik diantaranya adalah penyelidik yang menuturkan, menganalisis dan mengklarifikasikan penyelidik dengan teknik survey, interview, angket, observasi, studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisis kuantitatif, studi kooperatif atau operasional”.

1.8 Subjek Penelitian dan Informan 1.8.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil untuk menjadi pembahasan dalam penelitian adalah bagian pengembangan berita dari divisi produksi Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat yang melaksanakan kegiatan produksi acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dalam memberikan informasi.

1.8.2 Informan Penelitian

(30)
[image:30.612.117.526.152.285.2]

Tabel 1.1

Daftar Informan Kunci

Sumber : Arsip Peneliti, Tahun 2011

Tabel 1.2

Daftar Informan Pendukung

Sumber : Arsip Peneliti, Tahun 2011

1.9 Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam

“Wawancara mendalam (Depth Interview) merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan bentuk komunikasi dua antara dua orang, melibatkan

No Nama Jabatan

1 Ibu Soraya Pembawa Acara Opini Mahasiswa Jakarta

2 Bapak Gatot Penanggung Jawab Acara

3 Ibu Sita Pengumpul Bahan dan Penulis Lay Out

No Nama Jabatan

1 Angga Indrawan Mahasiswa Pendengar

[image:30.612.115.531.391.499.2]
(31)

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaa berdasarkan tujuan tertentu.”(Mulyana, 2003 : 181)

Pada penelitian ini, wawancara mendalam yang dilakukan peneliti yakni mengadakan tanya jawab dengan menggunakan panduan pertanyaan secara tatap muka atau lisan dengan staff Divisi Produksi sub Bidang Pengembangan Berita Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat yang bertanggung jawab langsung dalam produksi acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) untuk memperoleh data sebanyak mungkin.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah kegiatan pencarian data dengan menggunakan dokumen tertulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan dokumen-dokumen lainnya yang tersedia sebagai rujukan atau referensi untuk mendapatkan atau mendukung masalah yang akan diteliti.

(32)

Dokumen mampu bertahan sepanjang waktu. Karena itu, dokumen mampu memberikan pemahaman historis (Hodder, 2000: 321).

3. Internet Searching

Internet searching berarti pencarian suatu data melalui jaringan internet. Dalam melakukan internet searching biasanya kita gunakan search engine sebagai mesin pembantu dalam pencarian situs tersebut. Search engine adalah sebuah fasilitas (web) yang bisa mencari link dari situs lain. Ada berbagai macam search engine yang bisa kita gunakan dalam searcing, yaitu; yahoo, google, altavista, lycos, astaga, msn, dan lain sebagainya.

4. Dokumentasi

Menurut Ramdan dalam blognya “Ramdan Blog Archive”:

“Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan sesuatu terbitan.”

5. Observasi

(33)

“Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism itu, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.”

6. Triangulasi Data

Triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data seperti studi pustaka, wawancara dan observasi serta sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan triangulasi data sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi data dapat di gunakan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. (Moleong, 2004 : 330)

1.10 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis dan pengelolaan data dengan menyusun daftar pertanyaan hasil wawancara. Hal ini dilakukan agar memudahkan penulis untuk menganalisa hasil wawancara dengan narasumber sebagai pemberi informasi yang berkaitan dengan penelitian.

Tahapan teknik analisa data, akan dijabarkan sebagai berikut:

(34)

2. Klasifikasi data, yaitu pengelompokan data dan memilah-milah data sesuai dengan jenisnya.

3. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data (data processing).

4. Pengeditan dilakukan dengan cara mengecek kelangkapan yang ada pada seluruh data yang peneliti dapatkan, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dan memperoleh kejelasan makna dari data atau informasi yang peneliti peroleh.

5. Selanjutnya data yang telah diperoleh dianalisa dan diberi penjelasan.

1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.11.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dilakukannya penelitian bertempat di Radio Republik Indonesia (RRI) yang berkedudukan di Jl. Medan Merdeka Barat no 4-5, Jakarta Pusat. Fax.(021) 3520585, Fax.(021) 34835183 Telp.(021) 3842083, (021) 3849091, website www.RRI.co.id.

1.11.2 Waktu Penelitian

(35)
[image:35.612.90.506.132.664.2]

Tabel 1.3 Waktu Penelitian Kegiatan April 2011

Minggu

Mei 2011 Minggu

Juni 2011 Minggu

Juli 2011 Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyerahan Judul

Bimbingan

Seminar UP

Revisi seminar UP

Studi Pustaka dan

internet searching

Penulisan Bab I

Penulisan Bab II

Pengumpulan Data

Penulisan Bab III

Wawancara

Penelitian

Penulisan Bab IV

Penulisan Bab V

Penyusunan Bab

Sidang Penelitian

(36)

1.12 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian ini secara sistematis, maka peneliti membagi susunan skripsi ke dalam 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Mencakup tentang gambaran secara keseluruhan penelitian, yang terdiri dari latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka penelitian, metode penelitian ,teknik pengumpulan data dan analisis data, subjek dan informan penelitian, serta lokasi dan waktu penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(37)

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisi data-data objek yang diteliti yang terdiri dari sjarah RRI, Visi dan misi, Tujuan, logo dan struktur organisasi, profile pro 1 dan highlight acara. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan cara pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, anlisis data penelitian, dan pembahasan data penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(38)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Manusia tidak akan terlepas dari hubungannya dengan manusia lain, yang saling mempengaruhi dan berinteraksi demi memenuhi kebutuhannya dan kepentingannya. Karena komunikasi merupakan salah satu dari kegiatan interaksi sosial diantara sesama manusia, sebab pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi dengan manusia lain. Oleh karena itu, komunikasi merupakan hal yang biasa terjadi di dalam kehidupan manusia.

Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio yang berarti membuat sama (to make common), communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama. Komunikasi diartikan sebagai proses berbagi informasi atau penyampaian pesan diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. dan yang dimaksud dengan sama di sini aialah persamaan makna. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau pesan dianut secara sama. Komunikasi dapat berjalan efektif jika terjadi persamaan makna

(39)

terhadap simbol-simbol atau pesan yang dilemparkan pada saat seseorang melakukan hubungan dengan lingkungannya.

Adapun definisi komunikasi menurut Everett M. Rogers dalam buku Komunikasi Suatu pengantar milik Deddy Mulyana, komunikasi adalah :

”Proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”

(Mulyana, 2007 : 69)

Sejalan dengan definisi di atas, Onong Uchjana Effendy mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian komunikasi adalah:

“Proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya. Yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka, maupun tak langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku.” (Effendy, 2003: 60)

Berbeda dari kedua definisi di atas, John R. Wenburg dan William Wilmot mendefinisikan komunikasi ke dalam tiga konsep kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu :

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

(40)

2. Komunikasi sebagai interaksi

Pemahaman ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian. Seseorang menyhampaikan pesan baik verbal maupun non-verbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau dengan menganggukan kepala. Komunikasi sebagai interaksi dipandang lebih dinamis karena komunikan (penerima) juga dapat menjadi komunikator (sumber) pada saat memberikan reaksi dari apa yang disampaikan komunikator (sumber).

3. Komunikasi sebagai transaksi

Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Karena pada saat terjadinya komunikasi kita menafsirkan pesan baik verbal atau non-verbal di dalam diri kita sebelum kita mengemukakan respon kita terhadap pesan tersebut.

(41)

2.1.2 Proses Komunikasi

Sebuah komunikasi tidak pernah terlepas dari sebuah proses, oleh karena itu apakah pesan dapat tersampaikan atau tidak tergantung dari proses komunikasi yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan bahwa: “Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau

pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak” (Ruslan, 1999: 69).

Onong Uchjana Effendy mengemukakan proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer

(42)

2. Proses komunikasi secara sekunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena komunikasi sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh dan komunikan yang banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian suatu pesan yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik, tentunya akan menciptakan hubungan yang baik pula. Untuk menghasilkan hubungan yang baik itu, maka kita tidak boleh melupakan unsur-unsur yang ada dalam komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy, secara umum unsur-unsur yang mempengaruhi suatu komunikasi terdiri dari lima, yaitu :

1. Komunikator

(43)

2. Pesan

Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang-lambang, pembicaran, gerakan dan sebagainya. Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran bendera atau tanda-tanda lain, dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan makna tertentu. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :

a. Informatif, yaitu pesan yang seperti ini berisi informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan. b. Persuasif, yaitu pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah

iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai sabut tersebut.

c. Koersif, yaitu jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.

3. Media

Media adalah sarana tempat berlalunya pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Saluran tersebut meliputi :

a. Pendengaran (lambang berupa suara).

(44)

Jadi secara keseluruhan saluran bisa berupa radio, televisi, telepon, koran, majalah dan lain-lain

4. Komunikan

Komunikan adalah, objek atau sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang yang menerima pesan atau lambang. Dapat berupa individu, keluarga maupun masyarakat.

5. Efek

Efek adalah tanggapan, seperangkat reaksi komunikan setelah menerima pesan.

2.1.4 Fungsi Komunikasi

Berbicara mengenai fungsi komunikasi, Onong Uchjana Effendy, mengemukakan bahwa fungsi komunikasi adalah :

1. Menginformasikan (to inform)

Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain. 2. Mendidik (to educated)

(45)

3. Menghibur (to entertain)

Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

4. Mempengaruhi (to influence)

Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang di harapkan.

Dilihat dari fungsi dan keberadaanya di masyarakat, komunikasi tidak bisa lepas dari kehidupan, karena komunikasi akan selalu berada dalam kehidupan manusia sehari-hari.

2.1.5 Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, tujuan dari komunikasi adalah: 1. Perubahan sikap (attitude change)

2. Perubahan pendapat (opinion change) 3. Perubahan perilaku (behavior change)

4. Perubahan sosial (social change). (Effendy, 2003: 8)

(46)

1. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti.

Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan (komunikator).

2. Memahami orang

Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya. Jangan hanya berkomunikasi dengan kemauan sendiri.

3. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain

Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu

(47)

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara missal, berjumlah banyak, terpencar, heterogen dan menimbulkan efek tertentu.

Menurut Gerbner (1967) dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar oleh Elvinaro dan Erdinaya, komunikasi massa adalah :

“Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.”(Elvinaro dkk, 2007 : 3)

Definisi komunikasi massa lainnya dikemukakan oleh Jay Black dan Federick C. Whitney (1988) dalam buku Komunikasi Massa oleh Nurudin, yang menyatakan bahwa :

“Komunikasi massa adalah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.” (Nurudin. 2004 : 6)

(48)

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki karakteristik yang dapat dibedakan dengan bentuk komunikasi lainnya. Elvinaro dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar menjelaskan karakteristik komunikasi massa sebaagai berikut :

a. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Komunikator melakukan komunikasi atas nama organisasi atau institusi, maupun instansi. Mempunyai struktur organisasi garis tanggung jawab tertentu sesuai dengan kebijakan dan peraturan lembaganya.

b. Pesan Komunikasi massa bersifat umum.

Komunikasi massa menyampaikan pesan yang ditujukan kepada umum, karena mengenai kepentingan umum pula. Maka komunikasi yang ditujukan perorangan atau sekelompok orang tertentu tidak termasuk ke dalam komunikasi massa. Komunikasi massa mencapai komunikan dari berbagai golongan, berbagai tingkat pendidikan, usia, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.

c. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Komunikasi melalui media massa dapat dinikmati oleh komunikan yang jumlahnya tidak terbatas dan terpisah secara geografis pada saat yang sama.

d. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen

(49)

komunikannya tersebar dan terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda.

e. Komunikasi massa berlangsung satu arah

Berbeda dengan komunikasi tatap muka, dimana komunikan dapat memberikan respon secara langsung, maka dalam komunikasi massa tidak terdapat arus balik dari komunikasi.

f. Umpan Balik (Feedback) tidak langsung

Komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak terhadap pesan atau informasi yang disampaikan. Meskipun khalayak dapat memberikan feedback melalui telepon, surat pembaca, dan e-mail secara langsung, namun tetap saja hal itu membutuhkan waktudalam penggunaanya.

2.2.3 Fungsi komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick dalam Ardianto, Elvinaro. dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Terdiri dari:

1. Surveillance (Pengawasaan)

(50)

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca, pemirsa atau pendengar untuk memperluas wawasan.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilali kelompok . media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, Media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5. Entertainment (Hiburan) (Elvinaro. dkk. 2007: 14).

(51)

meskipun memang ada radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan berita. fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.3 Tinjauan Tentang Radio

Radio merupakan salah satu bentuk media massa. Radio merupakan buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang elektromagnetik di udara. Radio biasanya menyiarkan berita, iklan, musik, sampai diskusi dan drama.

2.3.1 Pengertian Radio

Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia, yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio broadcast” (Inggris) atau “radio omroep” (Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.

Menurut Wahyudi dalam bukunya radio memiliki pengertian :

(52)

penerima dan sinyal radio itu diubah menjadi suara atau audio di dalam loudspeaker.” (Wahyudi, 1996 : 12)

Sedangkan dalam konteks ilmu komunikasi definisi radio adalah :

“Radio adalah merupakan sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemnya adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena ke arah tujuan dalam bentuk gelombang elektromagnetis.” (Simanjuntak, 1993 : 70).

Jadi dapat disimpulkan bahwa radio dalam konteks komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetis yang dikeluarkan pemancar melalui udara dan diterima oleh antenna untuk diubah ke dalam bentuk suara.

2.3.2 Karakteristik Radio Siaran

Menurut elvinaro dalam buku komunikasi massa suatu pengantar, karakteristik atau sifat radio siaran mencakup :

1. Imajinatif

Karena hanya indra pendengaran yg digunakan oleh komunikan dan pesannya selintas, maka radio mengajak komunikannya untuk berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran bersifat imajinatif. 2. Auditori

(53)

3. Akrab

Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab. Seorang penyiar seolah-olah berada di kamar pendengar atau pun berada di dekat pendengar dengan sapaan atau kata-kata yang mengajak pendengar untuk berinteraksi. 4. Gaya Percakapan

Pesan yang disampaikan melalui radio haruslah dengan gaya percakapan yang dapat membuat suasana menyenangkan sehingga pendengarnya merasa sperti sedang diajak berinteraksi. (Elvinaro, 2007 : 131)

Ada 10 Gaya Bahasa yang dianjurkan ; 1. Kata-kata yang simple (sederhana) 2. Angka yang dibulatkan

3. Kalimat yang ringkas dan langsung (tidak bertele-tele) 4. Sususnan yang akurat

5. Gaya obrolan (Conversational) 6. Kata-kata yang lazim dipakai 7. Tidak melanggar kesopanan 8. Kata-kata yang mengesankan 9. Pengulangan kata-kata penting 10. Susunan kalimat yang logis. 2.3.3 Sifat Pendengar Radio

(54)

1. Heterogen

Pendengar radio adalah sejumlah orang yang banyak bersifat heterogen tersebar dimana-mana diberbagai tempat

2. Pribadi

Di karenakan pendengar berbeda dalam heterogen, terpencar-pencar diberbagai tempat yang pada umumnya dirumah maka isi pesan akan dapat dimengerti kalau sifatnya pribadi (persoanal).

3. Aktif

Sifat pendengar radio yang aktif telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Wilburschramm, paul lazarsfald, raymond boverr, ahli-ahli komunikasi Amerika Serikat, mengatakan bahwa pendengar radio lebih aktif.

4. Selektif

Pendengar radio siaran sifatnya selektif, maksudnya mereka akan memilih program yang disukainya.

2.3.4 Kekuatan Radio

Menurut astuti dalam buku jurnalisme Radio Teori dan Praktik, ada 5 kekuatan radio, antara lain :

(55)

segmen atau sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi lainnya.

2. Radio bersifat mobile atau portable. Orang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan radio dapat menyatu dengan alat-alat lain seperti senter, HP, dll.

3. Radio bersifat intrusive, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk. 4. Radio bersifat fleksibel Dalam arti dapat menciptakan program

dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.

5. Radio bersifat sederhana, pengoperasiannya, pengelolaannya tidak rumit. Radio hanya membutuhkan kemampuan mendengar dan tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi.

Kekuatan radio juga bertumpu pada bunyi. Bunyi yang kita dengar di radio terdiri dari komponen yaitu :

1. Voice/words

Kata-kata atau suara yang terangkai dalam narasi penyiar merupakan salah satu daya tarik radio. Style sebuah radio akan mempengaruhi style sang penyiar.penyiar yang punya banyak fans adalah mereka yang mampu mendekatkan diri dengan pendengarnya.

(56)

Musik adalah alasan pertama yang paling banyak disebut ketika seseorang ditanya kenapa mereka senang mendengarkan radio. Apapun format yang diusung radio, musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siaran. Ini juga berlaku bagi radio-radio dengan format talk program atau radio yang basisnya adalah informasi dan diskusi. Penyiar tidak mungkin bicara terus menerus, pendengar nantinya juga akan jenuh sehingga music dijadikan pengisi ruang kosong ketika pembicaraan berakhir.

3. Special effect

Adalah bunyi-bunyian yang digunakan untuk membangkitkan mood, suasana, atau efek-efek teatrikal tertentu. Fungsinya untuk mengilustrasikan atau mendramatisasi pesan yang disampaikan. Special effect lazimnya digunakan dalam iklan atau sandiwara radio.

Dengan diberikan musik , backsound dan didukung oleh suara atau kata-kata, maka siaran radio akan terasa menjadi hidup, sehingga akan enak untuk didengar. Walaupun radio hanya bisa didengar. Dengan diberikan musik, backsound dan didukung oleh suara atau kata-kata, maka siaran radio akan terasa menjadi hidup, sehingga akan enak untuk didengar. Walaupun radio hanya bisa didengar.

2.3.5 Kelemahan Radio

(57)

1. Radio is oral only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi atau suara. Radio tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat gambar. Biasanya komunikan menggunakan imajinasi untuk menggambarkan sendiri tetnag situasi atau kejadian tertentu.

2. Radio message are short live. Pesan radio hidupnya hanya sebentar. Pesan radio bersifat sekilas dan gtak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Kaarena itu penyampaian pesan melalui radio harus dilakukan secara hati-hati dan penuh tanggung jawab.

3. Radio listening is prone to distraction. Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio hanya berurusan dengan satu indera saja yaitu indera pendengaran.begitu pendengar terganggu, maka tak ada lagi cerita radio sambil melakukan pekerjaan, karena konsentrasi akan pecah.

2.4 Tinjauan Tentang Acara Siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) 2.4.1 Pengertian Acara Siaran

Menurut UU No. 22 Tahun 2002 tentang penyiaran, yang dimaksud dengan siaran adalah Pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang diterima melalui perangkat penerima siaran.

(58)

“Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he hears.“

(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar mendengarkan, mengerti, dan merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu)

Sedangkan acara siaran adalah produk siaran yang telah direncanakan maupun yang telah diciptakan sehingga produk acara baru yang layak jual dan dapat dipasarkan serta diterima masyarakat. (Pedoman Penyiaran RRI, 2001 : 710)

Penyiaran Radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.

Salah satu program yang diproduksi oleh RRI dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan menyalurkan gagasan, ide, pendapat dan opini yang akan disampaikan oleh masyarakat adalah melalui acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ). Acara Opini Mahasiswa Jakarta dibentuk dengan format acara interaktif.

(59)

dapat berlangsung. Suatu gagasan atau informasi yang ingin disampaikan oleh seorang penyiar tentunya tidak dengan begitu saja bisa didengar oleh khalayak. Perlu suatu proses yang tidak sederhana dan equipment yang memadai. Proses siaran diawali dengan presentasi suara dari seorang penyiar di depan microphone (Pengubahan getaran mekanis menjadi elektis), lalu diperkuat dengan suatu unit “Main Amplifier” sebagai pengatur suara dan dipancarluaskan dengan pemancar atau transmitter sehingga gelombang suara tersebut pada akhirnya dapat diterima di pesawat radio khalayak di rumah-rumah.

Sewaktu menghadapi Microfon, seorang penyiar harus membayangkan dirinya berbicara kepada seluruh keluarga, meskipun pada kenyataannya ia berbicara pada ratusan ribu bahkan jutaan orang. Mengingat penyiar ibarat tamu anonim yang bertamu, maka ia harus berbicara dengan ramah dan akrab seolah-olah kepada teman, meskipun pada kenyatannya pndengar bersifat anonim dan heterogen. Dengan gaya “Conversational” ia memberitahu dan mengajak, bukan mengajari atau memerintah.

Ada juga 3 prinsip penting dalam penyiaran radio (Broadcasting Television and Radio), yaitu :

1. Clarity (Kejelasan)

(60)

ilustrasi, bahan yang betul-betul dikuasai, jangan menggunakan kata-kata yang muluk-muluk dan kata-kata-kata-kata yang seolah tiruan dari orang lain.

2. Vividness (Kelincahan)

Naskah radio harus lincah dan riang untuk memikat perhatian pendengar. Kata-kata yang dipergunakan harus konkrit, melalui pendekatan yang segar, mengandung hal-hal yang lucu (Anecdote), memuat pertentangan (Conflict) dari ide-ide, Hal-hal yang sifatnya Human Interest (menarik minat insani & mengarah pada keharuan) 3. Variety (Keanekaragaman)

Yang dimaksud keanekaragaman disini adalah naskah radio jangan “berwarna tunggal” atau tidak ada variasi, sehingga tidak ada daya

tarik bagi pendengar. Maka dari itu, agar perhatian pendengar terus tertambat, gunakanlah:

a. Variasi Kalimat (Kalimat yang berbeda panjangnya, sehingga beberapa kalimat ada yang pendek daripada yang lain)

b. Humor (Bila memungkinkan, namun tetap dalam batas kewajaran)

(61)

2.4.2 Penyajian Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ)

Acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) yang menjadi salah satu program acara Radio Republik Indonesia memiliki waktu siaran acara yang diadakan pada Pkl. 15.00 – 16.00 (kurang lebih 45 menit), pada hari senin dan kamis. Acara ini dapat didengarkan melalui Frekuensi Siaran 91,2 FM (Pro 1 FM). Sasaran dari acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta adalah mahasiswa dan masyarakat SMA ke atas. Jangkauan wilayah siaran berada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Format siaran interaktif. Tujuan Siaran dari acara ini adalah informasi, kontrol sosial, pendidikan dan hiburan.

Dalam penyajiannya, acara Opini Mahasiswa Jakarta dikemas dalam format interkatif dengan menyajikan suatu permasalahan atau isu yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat dan dibawakan oleh pembawa acara dengan menghadirkan narasumber dan melibatkan peran serta dari pendengar sehingga terjadi interaksi.

(62)
[image:62.612.143.532.109.276.2]

Gambar 2.1

Bagan Penyajian Informasi Acara

Sumber : Arsip Peneliti, Tahun 2011

Dari bagan di atas kita mengetahui bahwa penyajian informasi dalam acara siaran berformat interaksi diawali dengan rapat program untuk memilih topik permasalahan yang akan diangkat ke dalam acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ).

Topik yang dipilih haruslah berupa permasalahan yang aktual dan dapat menarik perhatian pendengar agar mau mengungkapkan opininya atau pendapatnya untuk saling bertukar informasi. Setelah penentuan topik pembahasan maka diadakan penulisan lay out atau penataan jalannya acara agar tetap berjalan sesuai dengan topik pembahasan.

Pembawa acara akan menerima lay out tersebut untuk dipahami dan dipelajari. Operator bertugas dalam menjalankan persiapan teknis yang akan digunakan di studio pada saat siaran dan membantu pembawa acara untuk memainkan lagu, penerimaan telepon dari pendengar yang ingin memberikan opini dan tanggapan serta menyeleksi pesan singkat dari pendengar mana yang

Rapat Program Pemilihan Topik Penulis Lay Out

Acara

Pembawa Acara

Operator Penyajian

(63)

layak dan tidak layak untuk on air. Opini – opini yang disampaikan oleh pendengar yang menarik dan berkaitan dengan topik pembahasan akan diberikan tanggapan oleh pembawa acara sehingga masukan, tanggapan, dan opini tersebut dapat menjadi rujukan untuk evaluasi dalam rapat program selanjutnya.

2.4.3 Jenis-Jenis Acara Siaran

Penggolongan jenis-jenis acara siaran (programme type classification) menurut Effendy (1990 :113) adalah :

1. Siaran Pemberitaan dan Penerangan (News and Information Programmes):

a) Warta Berita b) Reportase

c) Penerangan Umum d) Pengumuman

2. Siaran Pendidikan (Educational Programmes) : a) Siaran Kanak-kanak

b) Siaran Remaja c) Siaran Sekolah d) Siaran Pedesaan

(64)

g) Ruangan Wanita h) Pengetahuan Umum

3. Siaran Kebudayaan (Culture Programmes) : a) Kesusasteraan

b) Kesenian Daerah/Tradisional c) Apresiasi Seni

4. Siaran Hiburan (Entertainments) : a) Musik Daerah

b) Musik Indonesia c) Musik Asing d) Hiburan Ringan

5. Siaran Lain-lain (Miscellaneous) : a) Ruangan Iklan

b) Pembukaan atau Penutup Siaran

2.5 Tinjauan Tentang Daya Tarik

(65)

Daya tarik menurut Onong Uchjana Effendy adalah:

“Kekuatan atau penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi”. (Effendy, 1989 : 181)

Sedangkan menurut Kotler dalam Sindoro, daya tarik adalah:

“Daya tarik isi pesan sebuah tayangan meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial”. (Sindoro, 1996: 81)

Dari definisi diatas peneliti mengambil 3 faktor penting sebagai alat ukur menentukan daya tarik, yaitu :

1. Daya tarik rasional

Daya tarik ini berfungsi untuk membangkitkan kepentingan diri audiens yang menunjukkan bahwa pesan tersebut akan menghasilkan manfaat dan dapat diterima oleh pendengar.

2. Daya tarik emosional

(66)

Daya tarik moral lebih diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang baik dan benar. Daya tarik moral sering dipakai untuk mendukung masalah-masalah sosial.

Rasional yaitu kemampuan dan kemauan bersikap dan bertindak dengan menggunakan akal sehat. Sehingga dalam memberikan informasi atau pesan sebuah acara siaran haruslah bisa diterima oleh akal sehat pendengarnya dan memiliki manfaat bagi para pendengarnya.

Emosi bisa dibedakan dalam nilai positif dan negatif. Diantara keduanya terdapat nilai netral. Emosi netral adalah kategori emosi yang tidak jelas posisinya. Emosi positif berperan dalam memicu munculnya kesejahteraan emosional (emotional well-being) dan memfasilitasi dalam pengaturan emosi negatif. Jika emosi seseorang positif, maka seseorang itu akan lebih mudah dalam mengatur emosi negatif yang tiba-tiba datang. Emosi-emosi yang bernilai positif d

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.3
Gambar 2.1 Bagan Penyajian Informasi Acara
Gambar 3.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan berapa besarnya faktor reduksi momen inersia pada penampang balok susun (yang tanpa perkuatan baja tulangan), dilakukan hitungan dengan urutan sebagai berikut:

[r]

[r]

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return On investment (ROI) secara parsial pada perusahaan industri

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengimplementasian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan efek dari pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini pada

Secara rinci Lionberger dan Gwin (1991) mengatakan bahwa pada tahap mencoba jenis informasi yang dibutuhkan lebih bersifat aplikasi atau cara kerja inovasi. Pada

• Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK. TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK melindungi

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, rahmat serta hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul