• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK3 BANGUNAN KONSTRUKSI SIPIL PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMK3 BANGUNAN KONSTRUKSI SIPIL PB"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

SMK3 PADA KONSTRUKSI

BANGUNAN

SMK3 PADA KONSTRUKSI

BANGUNAN

BANGUNAN

BY

BANGUNAN

BY

BY

DIVISI QA/QC & SHE

BY

DIVISI QA/QC & SHE

(2)

K

i

k

k i

k

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Kegiatan konstruksi merupakan unsur

penting dalam pembangunan.

K

i t

k

t k i

i b lk

Kegiatan konstruksi menimbulkan

berbagai dampak yang tidak

diinginkan antara lain yang

diinginkan, antara lain yang

menyangkut aspek keselamatan kerja

dan lingkungan.

g

g

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

UNSUR TERKAI T DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

KONSTRUKSI

Pemilik Proyek I nstansi Teknis

Proyek k i

Kontraktor Masyarakat

Konstruksi

Sub Kontraktor Pemasok dll

(11)

Karakteristik Kegiatan

P

k K

t k i

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

Proyek Konstruksi

Melibatkan banyak tenaga kerja

KESEHATAN KERJA

Melibatkan banyak tenaga kerja

kasar berpendidikan relatif

rendah (Non Skill)

M

iliki

k j t b t

Memiliki masa kerja terbatas

Memiliki intensitas kerja yang

tinggi

tinggi

Bersifat multi disiplin dan multi

crafts

M

k

l t

k j

Menggunakan peralatan kerja

beragam (jenis, teknologi,

(12)

PERM ASALAH AN

( Lanjutan )

Belum ada kepedulian dlm penerapan K3

Belum ada kepedulian dlm penerapan K3

di proyek konstruksi bangunan baik dr

pihak manajemen & tenaga kerja

pihak manajemen & tenaga kerja

Belum ada acuan peraturan atau pedoman

utk penetapan anggaran biaya K3 di

k

k

b

konstruksi bangunan.

Korban kecelakaan dibid.konst.bang. Pd

umumnya adalah tenaga kerja harian

umumnya adalah tenaga kerja harian

lepas.

Pelaks Program Jamsostek blm dpt

Pelaks. Program Jamsostek blm dpt

(13)

Pe r a t u r a n Pe r u n da n ga n

K3 Bida n g Kon st r u k si Ba n gu n a n

g

g

UNDANG UNDANG NO. 1 TAHUN 1970

TENTANG KESELAMATAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. PER. 01/MEN/1980

TENTANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

SKB MENAKER DAN MENTERI PU

No. 174/ MEN/ 1986 DAN No. 104/ KPTS/ 1986 No. 174/ MEN/ 1986 DAN No. 104/ KPTS/ 1986

TENTANG

K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN

KONSTRUKSI

(14)

Hal-hal yang dibutuhkan di Proyek

Hal hal yang dibutuhkan di Proyek

1. Deklarasi Kebijakan K3 Proyek

Id ifik i R ik /B h K l k d R Ti d k L j

2. Identifikasi Resiko/Bahaya Kecelakaan dan Rencana Tindak Lanjut 3. Target K3 di Proyek

4. Perumusan Rencana K3 di Proyek (Health & Safety Plan) 5 Pelaksanaan dari Rencana K3

5. Pelaksanaan dari Rencana K3

6. Pendapat Karyawan tentang pelaksanaan K3 (Umpan Balik untuk

mengukur Kinerja K3)

7. Evaluasi Kemampuan Rekanan Kerja (Mandor & Subkontraktor) p j ( )

terhadap SMK3 dan ketaatan terhadap prosedur K3. Project Manager harus melaporkan kepada Kantor Pusat

8. Penanganan Keadaan Darurat

9 Inspeksi Rutin dan Peningkatan/pengembangan 9. Inspeksi Rutin dan Peningkatan/pengembangan

10. Penyelidikan Penyebab dari Kecelakaan, menentukan masalah dan

merumuskan Penanganan untuk mengeliminasi masalah

11. Dokumentasi dan Pelaporanp

(15)

UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi

Bab II Psl 2 (1) K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam tanah, permukaan air, di dalam air, maupun di udara

dalam wilayah RI y

Ket. Psl 2 (2) a. ………. Dst

c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan2

pengairan, saluran atau persiapan

…… dst …….

i. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, di atas permukaan tanah atau perairan

permukaan tanah atau perairan.

(16)

UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970

U G U G O U 9 0

TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan) Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)

k. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena , j ,

pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting

dst

…… dst …….

(17)

UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)

Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat K3 untuk:

M h d i k l k

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan. …… dst …….

(18)

WAJIB LAPOR PEKERJAAN/PROYEK

KONSTRUKSI

(19)

DATA WAJIB LAPOR

DATA WAJIB LAPOR

IDENTITAS : PERENCANA

IDENTITAS : PERENCANA

PENANGGUNG JAWAB : PELAKSANA

PENGAWAS

PENGAWAS

PERLINDUNGAN JAMSOSTEK

JENIS PEKERJAAN

WAKTU PELAKSANAAN

WAKTU PELAKSANAAN

(20)

DATA WAJIB LAPOR

DATA WAJIB LAPOR

PESAWAT/MESIN/PERALATAN

PESAWAT/MESIN/PERALATAN

BAHAN BERBAHAYA

FASILITAS K3

FASILITAS K3

UNIT K3

(21)

FORMULIR WAJIB LAPOR

FORMULIR WAJIB LAPOR

DISEDIAKAN KANTOR DINAS TENAGA

DISEDIAKAN KANTOR DINAS TENAGA

KERJA KAB/KOTA

RANGKAP 5 (LIMA)

RANGKAP 5 (LIMA).

1. DIREKTORAT PNK3

2. PELAKSANA KONSTRUKSI

3. DINAS KAB / KOTA

/

(22)

– Permenaker No 01/Men/1980

– Permenaker No. 01/Men/1980

Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan, di dalamnya telah ditetapkan berbagai prosedur K3 yang harus dilaksanakan

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

ditetapkan berbagai prosedur K3 yang harus dilaksanakan di sektor kegiatan konstruksi, antara lain :

1. Adanya kewajiban melapor keadaan proyek konstruksi ke

pemerintah dengan syarat untuk dilakukan langkah-langkah antisipasi di bidang K3

2 Adanya kewajiban membentuk organisasi/kepanitian K3 2. Adanya kewajiban membentuk organisasi/kepanitian K3

dalam proyek a.l. dalam bentuk P2K3 (Panitia Pembina K3) perusahaan atau bentuk kepanitiaan lainnya

3. Adanya kewajiban melakukan identifikasi K3 sebelum proyek 3 da ya e aj ba e a u a de t as 3 sebe u p oye

(23)

– Permenaker No 01/Men/1980 lanjutan

– Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutan

4. Membudayakan sistem manajemen K3 yang terintegrasi

dengan manajemen proyek yang selanjutnya difungsikan

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

dengan manajemen proyek, yang selanjutnya difungsikan sebagaimana seharusnya (SMK3 – OHSAS 18001, dll)

5. Dibuatkan Akte Pengawasan K3 Proyek Konstruksi, untuk

lih t h il h il t bid K3 l h

melihat hasil-hasil temuan bidang K3 oleh pengurus maupun Ahli K3 perusahaan

6. Diadakan pelatihan bagi para teknisi sebagai Ahli Muda K3,

(24)

– Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutanj

7.

Disiapkan bahan pedoman K3 yang meliputi :

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

a. Catatan identifikasi kecelakaan kerja yang ada b. Rekomendasi persyaratan K3 atas temuan

identifikasi di atas identifikasi di atas

c. Dibuatkan Prosedur Kerja Aman yang menyangkut

seluruh jenis kegiatan

d Dibuatkan Instruksi Kerja Aman untuk langkah d. Dibuatkan Instruksi Kerja Aman untuk

langkah-langkah kegiatan yang bersifat khusus

e. Dibuat rencana kerja K3 yang komprehensip

(25)

– Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutanj

f.

Dibuatkan Pedoman Teknis K3 yang khusus

melaksanakan K3 nt k peke jaan ang

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

melaksanakan K3 untuk pekerjaan yang

bersifat spesifik

g

Dilakukan inspeksi oleh Ahli K3 khususnya

g.

Dilakukan inspeksi oleh Ahli K3 khususnya

oleh Pegawai Pengawas K3 (Pemerintah)

h.

Dilakukan audit oleh ahli-ahli audit

h.

Dilakukan audit oleh ahli ahli audit

independen

(26)

SKB MENAKER DAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No.174/ MEN/ 1986 DAN No.104/ KPTS/ 1986

TENTANG TENTANG

K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUKSI

BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUKSI

8 PASAL, 14 BAB

PASAL 2 KONSTRAKTOR WAJI B PENUHI SYARAT –SYARAT K3

PASAL 3 MENTERI PEKERJAAN UMUM MEMBERI SANKSI ADMI NI STRASI

PASAL 4 KOORDI NASI DEPNAKERTRANS DAN PEKERJAAN UMUM

PASAL 5 AHLI K3 KONSTRUKSI

PASAL 6 PENGAWASAN DEPNAKER DAN PEKERJAAN UMUM

PEDOMAN :

BAB I ADMINISTRASI Æ KEWAJIBAN KONTRAKTOR TERHADAP K3 TERMASUK BIAYA YANG TIMBUL

TERMASUK BIAYA YANG TIMBUL.

Æ

TK > 100 ORANG (P2K3) Æ STRUKTURAL ( 6 BULAN ) BUAT SOP

(27)

SKB Menaker & Men PU

174/ 104/ 1986

174/ 104/ 1986

T t L t k d J k A

Tata Letak dan Jarak Aman

Penggalian dan Pembebasan Lahan

Pengangkutan dan Transportasi

Pengangkutan dan Transportasi

Pesaw at Angkat dan Angkut

Pengelasan

Perancah dan Pengaman di ketinggian

Alat Keselamatan Kerja

Pengelolaan Bahan Berbahaya

Pengelolaan Bahan Berbahaya

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

(28)

UU No. 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI

UU No. 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI

Ketentuan Umum

Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Tentang Kontrak Kerja

P li d t k j t k t t

Perlindungan tenaga kerja yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta Jamsostek

(29)

UU NO. 18 Tahun 1999

¾PASAL 2

Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada azas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian,

¾PASAL 2

keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi kepentingan

masyarakat, bangsa, dan negara

¾PASAL 22 huruf l

Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang

kew ajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta

¾PASAL 23 ( 2)

kew ajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta jaminan sosial

( )

(30)

RUANG LINGKUP PENGAWASAN

K3 KONSTRUKSI & SARANA BANGUNAN

SERAH TERIMA PEKERJAAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

MASA KONSTRUKSI

Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan DIKERJAKAN :

ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan

Dilakukan pekerjaan mengandung bahaya tertimbum tanah

Pembersihan,

pembongkaran rumah, gedung, bangunan

pengairan, bangunan lainnya saluran atau

Pembersihan,

pembongkaran rumah, gedung, bangunan

pengairan, bangunan lainnya saluran atau

bahaya tertimbum tanah,

kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau

terperosok hanyut atau lainnya, saluran atau

terowongan di bawah tanah lainnya, saluran atau

(31)
(32)
(33)

KRONOLOGIS KECELAKAAN KRONOLOGIS KECELAKAAN

38 Jaring Pengaman

Bongkar Bekisting

35 Korban bekerja 4 orang untuk

bongkar bekisting di Lt. 38 → Mdr. Sarjan menginstruksikan untuk pindah ke Lt 37 untuk mengangkat

Bongkar Bekisting

Safety Net (Catching Net)

pindah ke Lt. 37 untuk mengangkat Table Form → Korban tidak mau sedangkan ketiga rekannya pergi turun menuju Lt. 37 sehingga korban bekerja sendiri untuk

melanjutkan bongkaran di Lt. 38 → Tiba-tiba korban jatuh mengenai safety net yang dipasang di Lt. 35 safety net yang dipasang di Lt. 35

10

(34)

38 Jaring Pengaman

Bongkar Bekisting

KRONOLOGIS KECELAKAAN KRONOLOGIS KECELAKAAN

35

Bongkar Bekisting

Safety Net

(Catching Net) Saat jatuh di Safety Net, korban

terpental kebawah dan jatuh membentur tepi Lt. 10

10

L B i S f t N t B k k kib t B t

(35)

38 Jaring Pengaman

Bongkar Bekisting

KRONOLOGIS KECELAKAAN KRONOLOGIS KECELAKAAN

35

Bongkar Bekisting

Safety Net (Catching Net)

Setelah membentur tepi Lt. 10 korban jatuh dan berhenti di Lt. 9

Korban meninggal ditempat kejadian Korban meninggal ditempat kejadian

10

L B i Los Besi

(36)
(37)
(38)
(39)

LOK ASI K EJADI AN

TOWER F ARAH U TARA TOWER F ARAH U TARA

LT. 1 2

(40)

K EM U N GK I N AN PEN Y EBAB

ALAT PASSEN GER/M AT ERI AL H OI ST

ALAT PASSEN GER/M AT ERI AL H OI ST

T I BA-T I BA M EN GALAM I K ERU SAK AN ,

PADA K ON DI SI I N I SAFET Y BRAK E

PADA K ON DI SI I N I SAFET Y BRAK E

BERFU N GSI SECARA OT OM AT I S

PEM ERI K SAAN DAN PERBAI K AN

PEM ERI K SAAN DAN PERBAI K AN

Y AN G DI LAK U K AN OLEH OPERAT OR

AT AS I N I SI AT I F SEN DI RI

M EN GAK I BAT K AN SAFET Y BRAK E

T I DAK BERFU N GSI SEH I N GGA

(41)
(42)

Deklarasi K3 di Proyek

Deklarasi K3 di Proyek

POLI CY

POLI CY

TARGET

TARGET

POLI CY

POLI CY

TARGET

TARGET

ZERO ACCIDENT

WAJIB HELM & ALAT

WAJIB HELM & ALAT

SAFETY LAINNYA

MATERIAL DITUMPUK

MATERIAL DITUMPUK

RAPI

PROYEK BERSIH RAPI

(43)

PROGRAM KERJA SAFETY

PROGRAM KERJA SAFETY

DAN HOUSEKEEPING

DAN HOUSEKEEPING

Project Start

Mempelajari Standard fasilitas sementara & Quality T t H k i 2001

DAN HOUSEKEEPING

DAN HOUSEKEEPING

Planning

Target Housekeeping 2001

Mempelajari Standar Fasilitas Safety dan Target yang Harus Dicapai

Mendata potential problem

Perencanaan Site Installation

Menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan

Organizing

Menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan Housekeeping & Safety

Membentuk Struktur Organisasi Tim Housekeeping dan Safety

Mengatur Pembebanan Biaya

Mengatur Pembebanan Biaya

Menetapkan Standard Prosedur Operasi

M b t

Controlling

Membuat Inspection Plan

Melakukan Inspeksi

(44)

TARGET HOUSEKEEPING

TARGET HOUSEKEEPING

Lokasi Kerja Bersih

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja BersihLokasi Kerja Bersih Setelah Cor BersihSetelah Cor Bersih Tangga Kerja RapiTangga Kerja Rapi

Material ditumpuk Rapi Material ditumpuk Rapi Lokasi Kerja Bersih

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja BersihLokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja BersihLokasi Kerja Bersih

Tersedia Toilet Berjalan

Tersedia Toilet Berjalan Desain Toilet BerjalanDesain Toilet Berjalan Horry Beam RapiHorry Beam Rapi Lokasi Kerja Bersih

(45)

TARGET TEMPAT PENUMPUKAN MATERIAL & GUDANG TARGET TEMPAT PENUMPUKAN MATERIAL & GUDANG

Lokasi disekitar G dang

Lokasi disekitar G dang Material dit mp k ses aiMaterial dit mp k ses ai Alat Bantu disusun rapi sesuaiAlat Bantu disusun rapi sesuai

PEMILAHAN, PENATAAN, PEMBERSIHAN, PEMANTAPAN & PEMBIASAAN PEMILAHAN, PENATAAN, PEMBERSIHAN, PEMANTAPAN & PEMBIASAAN

Lokasi disekitar Gudang Lokasi disekitar Gudang

Bersih & Rapi Bersih & Rapi

Material ditumpuk sesuai Material ditumpuk sesuai

dengan Jenis dengan Jenis

Alat Bantu disusun rapi sesuai Alat Bantu disusun rapi sesuai jenisnya

jenisnya

Tumpukan material yang Tumpukan material yang next

previous Material ditata sesuai

Material ditata sesuai dengan Ukuran dengan Ukuran

Gudang Diatur serapi Gudang Diatur serapi

mungkin mungkin

p y g

p y g

tidak tahan cuaca dilindungi tidak tahan cuaca dilindungi agar tidak rusak

(46)

Documentasi Pelaksanaan Safety & Housekeeping

(47)

y

Housekeeping

(48)

Documentasi Pelaksanaan Safety &

Housekeeping

Gudang K3 dan Areal Bebas Helm

Gudang K3 dan Areal Bebas Helm Locker Locker KaryawanKaryawan

Warung Pekerj a

(49)

SAFETY SUPERVISOR

SAFETY SUPERVISOR

Wajib Helm dan Sepatu Wajib Helm dan Sepatu

Petugas Safety Supervisor mengawasi K3 pekerjaan Galian Pile Petugas Safety Supervisor mengawasi K3 pekerjaan Galian Pile Cap, Pasangan Bekisting Batako dan Erection TC

(50)

Documentasi Pelaksanaan Safety &

Housekeeping

Safet y Talk Bulanan ( Seluruh Karyawan, Mandor & Pekerj a) Safet y Talk Bulanan ( Seluruh Karyawan, Mandor & Pekerj a) Apabila t idak hadir m aka dikenakan Sanksi berupa Denda Apabila t idak hadir m aka dikenakan Sanksi berupa Denda m asing

m asing-- m asing unt uk Manaj er Proyek Rp 500.000,00 Key m asing unt uk Manaj er Proyek Rp 500.000,00 Key

Personil ( SEM, SOM, SAM, GSP) Rp 250.000,00 Karyawan Lain Personil ( SEM, SOM, SAM, GSP) Rp 250.000,00 Karyawan Lain Rp 150.000,00 pot ong langsung Gaj i/ Transport dan Uang

Rp 150.000,00 pot ong langsung Gaj i/ Transport dan Uang Tilang dibuat m enj adi Hadiah bagi yang Disiplin.

(51)

TRAINING BEKERJA DIKETINGGIAN

TRAINING BEKERJA DIKETINGGIAN

Jatuh dari ketinggian paling banyak Jatuh dari ketinggian paling banyak kecelakaan yang terjadi di Dunia kecelakaan yang terjadi di Dunia

Konstruksi. Dari data menyebutkan 50% Konstruksi. Dari data menyebutkan 50% men ebabkan kematian Berhati

men ebabkan kematian Berhati hatilahhatilah menyebabkan kematian. Berhati

menyebabkan kematian. Berhati--hatilah hatilah ketika bekerja pada ketinggian.

(52)
(53)

Documentasi Pelaksanaan Safety & Housekeeping

Safet y Talk

Safet y Talk BulananBulanan (( SeluruhSeluruh KaryawanKaryawan, , MandorMandor & & Pekerj aPekerj a)) Seluruh

Seluruh PersonilPersonil diproyekdiproyek digilirdigilir unt ukunt uk m enyam paikanm enyam paikan Him bauan

Him bauan Safet y Safet y danyy dan Housekeeping. Housekeeping. Penyam paianpp gg Penyam paian Mat eriyy pp Mat eri diberikan

diberikan m elaluim elalui Slide. Slide. DisisipkanDisisipkan AcaraAcara Pem bagianPem bagian HadiahHadiah bagi

(54)

Perlengkapan dan Peralatan K3

Perlengkapan dan Peralatan K3

P l k d l t j K3 li ti

Perlengkapan dan peralatan penunjang program K3, meliputi: promosi program K3; yang terdiri dari:

− pemasangan bendera K3, bendera RI, bendera perusahaan. Pemasangan sign board K3 yang berisi antara lain slogan

− Pemasangan sign-board K3 yang berisi antara lain slogan yang mengingatkan perlunya bekerja dengan selamat

(55)

Al t l t

li d

A

t b d

Alat-alat pelindung Anggota badan

1

Pakaian Kerja

1.

Pakaian Kerja

2.

Pelindung tangan

3.

Pelindung kaki

4.

Pelindung kepala

5.

Pelindung mata

6

Pelindung wajah

6.

Pelindung wajah

7.

Pelindung bahaya jatuh

(56)

PELINDUNG TANGAN

PELINDUNG TANGAN

Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya seperti terlihat pada gambar antara lain:

a) Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi tangan dari terpotong

b) Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar. c) Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun

d) Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik e) Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang

dan kotor.

f) Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api g)Latex disposable gloves melindungi tangan dari bakteri dan kuman g) Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman

a b c d e f g

(57)

PELINDUNG KAKI

Pelindung kaki berupa sepatu dan sepatu boot, seperti terlihat pada gambar antara lain:

a) Steel toe, sepatu yang didesain untuk melindingi jari kaki dari kejatuhan benda

benda

b) Metatarsal, sepatu yang didesain khusus melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai jari

c) Reinforced sole, sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi dari tusukan pada kaki

d) Latex/Rubber, sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram yang lebih kuat pada permukaan yang licin.

) PVC b t t li d i d i l b b d b t b j l di e) PVC boots, sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di

tempat becek

f) Vinyl boots, sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah

darah

g) Nitrile boots, sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia

a b c d e f g

(58)

PELINDUNG KEPALA

PELINDUNG KEPALA

• Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan melind ngi da i sengatan list ik sampai 2 200 olts dan melindungi dari sengatan listrik sampai 2.200 volts. • Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh,

dan dapat melindungi dari sengatan listrik sampai 20.000 volts.

• Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK

TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif)

G F E

(59)

PELINDUNG MATA

Pelindung mata dan wajah

a Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling

a. Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling

banyak digunakan sebagai pelindung mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun k t f t l bih k t d t h b t t kaca mata safety lebih kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.

b Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik b. Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih menempel pada wajah

(60)

PELINDUNG WAJAH

1. Pelindung wajah memberikan perlindungan

menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan

kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini dapat digunakan

be samaan dengan pengg naan helm bersamaan dengan penggunaan helm.

2. Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya

serta energi panas yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan.

pengelasan.

(61)

PELINDUNG BAHAYA JATUH

Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh), sistim yang dirancang

t k b k t b t

untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh melalui pundak, paha dan pantat.

P k i h b h j t h i i Pakaian penahan bahaya jatuh ini

dirancang dengan desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat

pundak dada dan tali paha dapat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini

dilengkapi dengan cincin “D” (high) yang dilengkapi dengan cincin D (high) yang terletak dibelakang dan di depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat

atau alat penolong lain yang dapat dipasangkan

(62)

PELI NDUNG BAHAYA JATUH ( LANJUTAN)

Life Line (tali kaitan), tali ( ), kaitan lentur dengan

kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah satu ujungnya kg yang salah satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal digunakan secara horisontal

(63)

PELI NDUNG BAHAYA JATUH

( LANJUTAN)

Anchor Point (Tempat Kaitan),

( LANJUTAN)

(

p

),

tempat menyangkutkan pengait

yang sedikitnya harus mampu menahan 500 kg per pekerja menahan 500 kg per pekerja yang menggunakan tempat kaitan tersebut. Tempat kaitan h d l h k h harus dipilih untuk mencegah kemungkinan jatuh. Tempat

kaitan, jika memungkinkan harus, j g ditempatkan lebih tinggi dari

bahupemakainya

(64)

PELINDUNG BAHAYA JATUH (LANJUTAN)

Lanyard (Tali Pengikat) tali

Lanyard (Tali Pengikat), tali

pendek yang lentur atau anyaman

tali, digunakan untuk

h b k k i li menghubungkan pakaian pelin-dung jatuh pekerja ke tempat kaitan atau tali kaitan. Panjang j g tali pengikat tidak boleh melebihi 2 meter dan harus yang kancing pengaitnya dapat mengunci

pengaitnya dapat mengunci secara otomatis

(65)

PELINDUNG BAHAYA JATUH (LANJUTAN)

Refracting Life Lines

Refracting Life Lines

(Pengencang Tali kaitan),

komponen yang

digunakan

untuk mencegah agar tali

pengikat tidak terlalu kendor.

T li t

b t k

j

Tali tersebut akan memanjang

dan memendek secara

otomatis pada saat pekerja

otomatis pada saat pekerja

naik maupun pada saat turun.

(66)

PERALATAN LINGKUNGAN

PERALATAN LINGKUNGAN

sarana peralatan lingkungan berupa:

p

g

g

p

tabung pemadam kebakaran

pagar pengamanan

p g

p

g

penangkal petir darurat

pemeliharaan jalan kerja dan jembatan

p

j

j

j

kerja

jaring pengamanan pada bangunan tinggi

j

g p

g

p

g

gg

pagar pengaman lokasi proyek

tangga

gg

peralatan P3K

(67)

RAMBU PERINGATAN

Rambu-rambu peringatan, antara lain dengan fungsi: peringatan bahaya dari atas

− peringatan bahaya dari atas

− peringatan bahaya benturan kepala

− peringatan bahaya longsoran

− peringatan bahaya api

− peringatan tersengat listrik

− penunjuk ketinggian (bangunan yang lebih dari 2 lantai)pe u ju et gg a (ba gu a ya g eb da a ta )

− penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara

− penunjuk batas ketinggian penumpukan material larangan memasuki area tertentu

− larangan memasuki area tertentu

− larangan membawa bahan-bahan berbahaya

− petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)

(68)

RAMBU PERINGATAN (LANJUTAN)

RAMBU PERINGATAN (LANJUTAN)

− peringatan untuk memakai alat pengaman kerjap g j

− peringatan ada alat/mesin yang berbahaya (untuk

lokasi tertentu) lokasi tertentu)

− peringatan larangan untuk masuk ke lokasi power

li t ik ( t k

listrik (untuk orangorang tertentu)

(69)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Gambar

Table Form → Korban tidak mau

Referensi

Dokumen terkait

Persalinan normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 37-42 minggu), pada janin letak memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul

Penelitian diawali dengan pengumpulan referensi (studi literatur) yang berkaitan dengan sistem absensi pengenalan wajah, kemudian berdasarkan referensi tersebut

Hukum Universitas Sumatera Utara. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H., DFM selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Bapak Muhammad Husni, S.H.,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dosis herbisida metil metsulfuron 15 hingga 50 g.ha -1 efektif menekan penutupan gulma total dan bobot kering gulma golongan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada orang tua mengenai pola asuh dan perilaku merokok, sehingga diharapkan orang tua dapat memahami dan

Di sisi lain, pelaku usaha mengapresiasi penerbitan PP 22 Tahun 2021 meskip hanya berlaku bagi FABA yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),

GHS - Klasifikasi Kata Sinyal Tidak ada Bahaya Kesehatan Tidak diklasifikasikan pernyataan berbahaya Tidak berlaku.. pernyataan tindakan pencegahan

P senang karena keluarga dapat memberikan tanggapan dari penjelasan yang sudah diberikan. K mulai bersemangat terhadap