FILSAFAT KURIKULUM
Oleh :
Oleh :
Keterampilan
-keterampilan
Baca, tulis, hitung
sebagai
Sebagai
otoritas dalam
Memajukan
pertumbuhan
Esensialisme
Penguasaan
fakta-fakta
dan
pengetahuan
tanpa batas
waktu
Materi-materi-klasik;analisis
literatur,kurikulum
kondtsnt
Membantu
siswa berpikir
rasional
mengajarakan
nilai-nilai
tradisional
Mendidik
pribadi yang
rasional;
memupuk
kecerdasan
Perenialisme
Pengetahuan
Fokus
Kurikulum
Peran Guru
Tujuan
Pembelajaran
Filsafat
-keterampilan
esensi dan
subjek-subjek
akademis;
penguasaan
konsep dan
prinsip-prinsip bid.
studi
sebagai
keterampilan
esensi dan
subjek-subjek
esensi bahasa
Indonesia,
matematik, IPA,
sejarah dan
bahasa Asing
otoritas dalam
bidangnya;
secara
eksplisit
mengajarkan
nilai-nilai
tradisional
pertumbuhan
Keterampilan-Menekankan IPS
Sebagai agen
Memperbaiki
Rekonstruksionis
Pengetahuan yang
berkaitan dengan
pertumbuhan dan
perkembangan-perkembangan
proses belajar
hidup, berfokus
pada belajar aktif
dan menarik
Berdasarkan minat
siswa; aplikasi
permaslaahan
manusia; bidang
studi
interdisipliner; ada
kegiatan-kegiatan
dan tugas-tugas
Pembimbing
dalam
pemecahan
masalah dan
inkuiri ilmiah
Memajukan
kehidupan
demokratis
dan social
Progressivisme
Keterampilan-keterampilan dan
bidang studi untuk
dapat
mengidentifikasi
masalah-masalah
masyarakat;belajar
secara aktif dan
peduli terhadap
masyarakat di
masa datang
Menekankan IPS
dan metode riset
sosial; mengkaji
masalah-masalah
sosial ekonomi
dan politik;
mempelajari
isu-isu internasional
Sebagai agen
perubahan dan
reformasi;
bertindak
sebagai
pemimpin riset
membantu
siswa untuk
menyadari
permasalahan
kemanusiaan
Memperbaiki
dan
merekonstruk
si
masyarakat;
pendidikan
untuk
perubahan
dan reformasi
sosial
Pembimbing dan merupakan
agen perubahan; guru dan siswa
Pemegang otoritas bidang
studi, guru merencanakan
Guru
Menekankan anak sebagai
manusia seutuhnya; belajar untuk
memaknai pengalaman dan/atau
aktif terlibat dalam pembaharuan
Menekankan domain kognitif;
belajar untuk memperoleh
pengetahuan dan/atau
kompetensi dalam disiplin
Belajar
Terdiri atas calistung serta
keterampilan dan konsep-konsep
dalam seni, sains dan studi
vokasional
Terdiri atas calistung (baca,
tulis, hitung)
Konten
kurikulum
Perkembangan moral dan sosial
menjadikan warga negara yang
baik
Perkembangan kognitif
menjadikan warganegara
yang baik
Kewarganega
raan
agen perubahan; guru dan siswa
merencanakan kegiatan
bersama; siswa belajar secara
indipenden; siswa banyak
memprakarsai diskusi dan
kegiatan
Pandangan tentang Filsafat yang Tradisional
dan yang Kontemporer
Pendidikan adalah
pertumbuhan; rekonstruksi
pengalaman sekarang;
merubah masyarakat; peduli
Masa lalu penting; pendidikan
untuk melestarikan masa lalu
Waktu
Progresivisme,
Rekonstruksionisme
Pernialisme, Esensialisme
Konsiderasi
Filsafat
Fils Kontemporer
Fils Tradisional
Bidang studi sebagai medium
untuk mengajarkan
keterampilan, sikap dan
proses intelektual; semua
Bidang studi dipelajari untuk
kepentingan bidang studi itu
sendiri; bidang studi yang satu
lebih baik dari bidang studi
Peran bidang
studi
Dapat diubah/berubah,
subjektif, dan/atau relatif
Sudah ditentukan, absolut,
objektif dan/atau universal
Nilai-nilai
akan masa yang akan
Aliran Teori Pendidikan
Terlatih dalam ilmu humaniora, tokoh berotoritas, penyebar kebenaran, “Direktor keanggunan jiwa” sarjana Ujian Objektif, Ujian Esei Pelatihan kehendak, struktur ketat, waktu untuk kerja, presisi, ketertiban, keteraturan, berdoa, kontemplasi Diri dan latihan,Menekankan pertumbuhan dan
perkembangan individual;
mempercayai kemampuan
individu untuk melakukan
modifikasi, walau untuk
Menekankan
nilai-nilai kelompok;
penerimaan terhadap
norma-norma dan
peran dalam
Masyarakat
Pemerataan pendidikan;
pendidikan memberikan
kesempatan kepada semua
siswa termasuk yang luar biasa
Keunggulan dalam
pendidikan;
pendidikan sesuai
potensi manusia
Keunggulan
dan
pemerataan
modifikasi, walau untuk
merekonstruksi lingkungan
sosial; perilaku yang
indipenden; pentingnya pribadi;
berpeluang penuh untuk
pengembanagn potensi pribadi
peran dalam
masyarakat;
pembentukan
perilaku yang
koperatif; pentingnya
masyarakat; individu
dibatasi oleh adat
dan tradisi
Pembentuk masyarakat baru Evaluasi formafi Resolusi konflik Proses kelompok Pendeteksian maslah Keaksaraan kritis Rekonstr uksionis me Terlatih dalam seni liberal, sains atau humaniora Intelektual Komunikator terampil Keterampilan pedagogis unggul Tes IQ Tes Pencapaian Baku Tes diagnostik Tes berbasis kinerja & kompetensi Pembelajar an tuntas Disiplin intelektual Disiplin moral Kepastian Keteraturan Keseragam an Ceramah Resitasi Diskusi Dialog Sokratik Tujuan Behavioral CAI Audiolingual Lab Keaksaraan moral Membaca, menulis, Berhitung, Sejarah, Geografi, Ilmu Alam, Bahasa Asing, Kajian Sosial, Pemerintahan “Back to Basics” Esensiali sme Pemimpin transformasional Agen perubahan Toleransi pada perbedaan Enak dengan perubahan Terlatih dalam manajemen konflik, teori organisasi, dan perkembangan organisasi Umpan baik terus menerus Asesmen kooperatif Eksperimen tasi Optimisme Flesibilitas Pengemba nagn komunitas Pendeteksian maslah Pemecahan masalah Berpikir kritis Berpikir kreatif Pembuatan keputusan Simulasi komputer Kemagangan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KHIRARKI TUJUAN
KHIRARKI TUJUAN
KHIRARKI TUJUAN
KHIRARKI TUJUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL
TUJUAN INSTITUSIONAL
TUJUAN INSTITUSIONAL
TUJUAN KULIKULER
TUJUAN KULIKULER