I. Pendahuluan
Bab ini memperkenalkan latar belakang penelitian mengenai implementasi pembayaran uang iwadh di Pengadilan Agama Cibinong. Penulis mengidentifikasi permasalahan terkait penerimaan dan penyaluran uang iwadh, pandangan hukum Islam mengenai praktik tersebut, dan hak penerima uang iwadh. Pembatasan masalah difokuskan pada implementasi dan pandangan hukum Islam di Pengadilan Agama Cibinong antara tahun 2012-2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerimaan dan penyaluran uang iwadh serta pandangan hukum Islam terkait. Penulis menjelaskan metodologi penelitian kualitatif normatif-empiris dengan menggunakan data primer (wawancara dan dokumen) dan sekunder. Kajian pustaka menunjukan keunikan penelitian ini karena belum ada penelitian spesifik tentang uang iwadh, berbeda dengan penelitian terdahulu yang berfokus pada khulu' secara umum. Sistematika penulisan diuraikan secara ringkas.
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini menjelaskan konteks perkawinan dan perceraian dalam Islam, mendefinisikan khulu' dan uang iwadh, serta merujuk pada landasan hukum dalam Al-Quran, Hadits, dan peraturan perundang-undangan di Indonesia (UU No. 1 Tahun 1974, KHI, PMA No. 02 tahun 1990, Peraturan Menteri Agama No. 23 tahun 2007, dan KMA No. 441 tahun 2000). Penulis menyoroti perbedaan antara teori dan praktik pembayaran uang iwadh di Indonesia, khususnya di Pengadilan Agama Cibinong, yang menjadi dasar pemilihan topik penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagian ini menjabarkan beberapa pertanyaan kunci yang ingin dijawab penelitian, seperti bagaimana implementasi pembayaran uang iwadh di Pengadilan Agama Cibinong, pandangan hakim, hak penerima uang iwadh, proses kesepakatan jumlah uang iwadh, persamaan hak suami-isteri, dan pandangan hukum Islam tentang implementasi uang iwadh dalam cerai gugat.
1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah
Penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada implementasi uang iwadh di Pengadilan Agama Cibinong pada periode 2012-2015, dan bagaimana pandangan hukum Islam terkait. Rumusan masalah dirumuskan dengan jelas, terfokus pada implementasi uang iwadh dan perspektif hukum Islam di Pengadilan Agama Cibinong.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian dijelaskan dengan ringkas, yaitu untuk mengetahui penerimaan dan penyaluran uang iwadh di Pengadilan Agama Cibinong dan pandangan hukum Islam terkait. Manfaat penelitian diuraikan, menekankan kontribusinya terhadap pemahaman implementasi uang iwadh dan peningkatan ilmu pengetahuan di bidang perkawinan.
1.5 Kajian Pustaka
Penulis menjelaskan bahwa penelitian ini unik karena belum ada penelitian khusus tentang uang iwadh, dan membandingkannya dengan penelitian-penelitian terdahulu yang terkait khulu'. Perbedaan fokus penelitian ini dijelaskan secara rinci, yaitu implementasi uang iwadh dalam konteks cerai gugat, bukan hanya khulu' secara umum.
1.6 Metode Penelitian
Penulis menjelaskan metode penelitian kualitatif normatif-empiris. Sumber data meliputi data primer (wawancara dengan hakim dan dokumen dari Pengadilan Agama Cibinong) dan data sekunder (buku, jurnal, internet). Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mendeskripsikan data dan menghubungkan temuan wawancara dengan dokumen.
1.7 Sistematika Penulisan
Bagian ini memberikan gambaran umum struktur skripsi, meliputi bab pendahuluan, pembahasan khulu' dan uang iwadh, cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong, penerimaan dan penyaluran uang iwadh, dan penutup (kesimpulan dan saran). Urutan dan isi setiap bab dijelaskan secara singkat.
II. Khulu' dan Uang Iwadh
Bab ini membahas secara mendalam khulu' dan uang iwadh. Penulis mendefinisikan khulu' secara harfiah dan istilah, serta mengkaji dasar hukumnya dalam Al-Quran dan Hadits. Tujuan dan hikmah disyariatkannya khulu' dijelaskan, seiring dengan pembahasan rukun dan syarat khulu', termasuk persyaratan isteri, suami, tebusan (iwadh), dan sighat khulu'. Akibat hukum khulu' juga diuraikan, termasuk status perkawinan, kemungkinan rujuk, dan masa iddah.
2.1 Pengertian Khulu' dan Uang Iwadh
Definisi khulu' diuraikan secara komprehensif, mencakup pengertian harfiah dan istilah. Penulis membahas berbagai pendapat ulama mengenai khulu', menjelaskan hubungannya dengan talak dan fasakh, dan menekankan peran uang iwadh sebagai ciri khas khulu'. Penjelasan tentang fungsi dan sifat uang iwadh sebagai kompensasi bagi suami diberikan secara terperinci.
2.2 Dasar Hukum Khulu'
Ayat Al-Quran dan Hadits yang menjadi dasar hukum khulu' dijelaskan secara rinci, dengan analisis tafsir dan penafsiran yang relevan. Penulis membahas berbagai pendapat ulama mengenai ayat-ayat dan hadits yang terkait, menjelaskan perbedaan pendapat dan konsensus yang ada. Perdebatan tentang apakah khulu' termasuk nasakh atau tidak dikaji secara kritis dan mendalam.
2.3 Tujuan dan Hikmah Khulu'
Penulis membahas tujuan utama khulu', yaitu melindungi isteri dari kesulitan dan kemudaratan dalam perkawinan, serta hikmah disyariatkannya khulu', yaitu menegaskan keadilan Allah dalam memberikan hak kepada isteri untuk bercerai. Aspek preventif khulu' dalam menghindari pelanggaran hukum Allah juga dikaji.
2.4 Rukun dan Syarat Khulu'
Rukun khulu' diuraikan secara jelas, meliputi pihak isteri, suami, uang iwadh, dan sighat khulu'. Syarat-syarat khulu' dibahas secara rinci, termasuk syarat-syarat bagi isteri (mukallaf, kemampuan membelanjakan harta), syarat bagi suami (mampu menceraikan), syarat uang iwadh (nilai dan persetujuan), dan syarat sighat khulu'.
2.5 Akibat Khulu'
Penulis menjelaskan akibat hukum khulu', yaitu putusnya perkawinan dengan status talak bain sughra, tidak boleh rujuk, tetapi diperbolehkan menikah kembali dengan mantan suami. Perbedaan pendapat ulama mengenai masa iddah dan hubungan khulu' dengan talak dikaji. Perbandingan khulu' dan cerai gugat dalam hukum Indonesia juga diuraikan.
III. Cerai Gugat di Pengadilan Agama Cibinong
Bab ini memberikan gambaran umum tentang Pengadilan Agama Cibinong, termasuk profil, visi dan misi, yurisdiksi, dan struktur organisasi. Penjelasan tentang prosedur cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong diberikan, dengan menekankan pada relevansi informasi ini dengan konteks penelitian tentang uang iwadh.
3.1 Profil Pengadilan Agama Cibinong
Bagian ini menyajikan informasi dasar mengenai Pengadilan Agama Cibinong, seperti lokasi, kontak, sejarah pembentukan, dan luas bangunan. Informasi ini memberikan konteks geografis dan administratif bagi penelitian.
3.2 Visi dan Misi
Visi dan misi Pengadilan Agama Cibinong dijelaskan. Hal ini memberikan gambaran tentang tujuan dan arah institusi tersebut, yang relevan dengan konteks penerapan hukum dan pelaksanaan peradilan.
3.3 Yurisdiksi
Yurisdiksi Pengadilan Agama Cibinong dijelaskan. Penjelasan tentang wilayah kerja pengadilan ini penting untuk memahami ruang lingkup data yang dikumpulkan dalam penelitian.
3.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Pengadilan Agama Cibinong diuraikan. Informasi ini memberikan gambaran tentang pembagian tugas dan wewenang dalam institusi, yang relevan dengan proses penerimaan dan penyaluran uang iwadh.
3.5 Cerai Gugat di Pengadilan Agama Cibinong
Proses dan prosedur cerai gugat di Pengadilan Agama Cibinong dijelaskan. Penjelasan ini memberikan gambaran tentang bagaimana mekanisme perceraian bekerja, dan bagaimana uang iwadh diproses dalam konteks tersebut. Relevansi informasi ini dengan penelitian uang iwadh ditekankan.
IV. Penerimaan dan Penyaluran Uang Iwadh di Pengadilan Agama Cibinong
Bab ini merupakan inti dari penelitian, menganalisis penerimaan dan penyaluran uang iwadh di Pengadilan Agama Cibinong. Temuan penelitian mengenai praktik pembayaran uang iwadh dijelaskan secara rinci. Penulis memberikan analisis hukum Islam terkait praktik tersebut, membandingkannya dengan teori dan peraturan yang berlaku.
4.1 Penerimaan dan Penyaluran Uang Iwadh
Penulis menyajikan temuan penelitian mengenai bagaimana uang iwadh diterima dan disalurkan di Pengadilan Agama Cibinong. Proses administrasi, mekanisme pembayaran, dan pihak-pihak yang terlibat dijelaskan secara rinci. Data kuantitatif dan kualitatif yang mendukung temuan dilampirkan.
4.2 Pandangan Hukum Islam
Penulis memberikan analisis hukum Islam atas temuan penelitian, mempertimbangkan pendapat ulama dan kaidah fikih yang relevan. Perbandingan antara teori dan praktik dibahas secara mendalam, menjelaskan kesesuaian atau perbedaannya. Aspek-aspek etika dan keadilan dalam penerapan hukum juga dikaji.
V. Penutup
Bab ini menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan. Kesimpulan dirumuskan secara jelas dan ringkas, menjawab rumusan masalah yang diajukan di bab pendahuluan. Saran yang diberikan bersifat konstruktif, bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan dalam penerapan hukum terkait uang iwadh.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian disajikan secara ringkas dan sistematis, menjawab setiap rumusan masalah yang telah diajukan di bab pendahuluan. Temuan-temuan penting penelitian disarikan dan dihubungkan dengan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya.
5.2 Saran
Saran-saran yang bersifat konstruktif dan relevan diberikan. Saran ini dapat ditujukan kepada Pengadilan Agama Cibinong, lembaga pemerintah terkait, atau peneliti selanjutnya. Saran ditujukan untuk peningkatan implementasi hukum dan penyelesaian permasalahan terkait uang iwadh.