PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET
INTERNATIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA
POLONIA MEDAN
KERTAS KARYA DIKERJAKAN
O L E H
YUNITA EMILIA NIM. 062204079
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN
PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET
INTERNATIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA
POLONIA MEDAN
KERTAS KARYA DIKERJAKAN O
L E H
NIM. 062204079 YUNITA EMILIA
Pembimbing
Solahuddin Nst, SE, Msi
Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian
Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA
DisetujuiOleh :
PROGRAM STUDI PARIWISATA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Medan, April 2009 KETUA,
PROGRAM STUDI PARIWISATA
PENGESAHAN Diterima Oleh :
Panitia Ujian Program Pedidikan Non Gelar Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra USU Medan
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata
Pada : Tanggal : Hari :
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEKAN,
Drs, Syaifuddin, MA, Ph.D Nip. 132 098 531
PANITIA PENILAI
No. NAMA TANDA TANGAN
1. Solahuddin Nst, SE, MSP Dosen Pembimbing ... 2. Sugeng P, SE, Msi Dosen Pembaca ... 3. Drs. Ridwan Azhar M.Hum Ketua ... 4. Mukhtar S, Sos SE. MA Sekretaris ...
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, yang merupakan suatu laporan
untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di
PT.Indonesia AirAsia.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis telah banyak menerima bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, khususnya Ibunda Tersayang ‘Helmiati’ (I’m Always
Luph Yu MoM) yang telah merawat dan membesarkan, memberi bimbingan yang
terbaik, bantuan moril dan Materil juga do’a nya yang tak pernah putus untuk
memotivasi penulis dalam menyelesaikan program D III Pariwisata Fakultas Sastra
USU. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan Terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Syaifuddin M.A,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum Selaku Ketua Jurusan Program Studi
Diploma- III Pariwisata.
3. Bapak Mukhtar Madjid, S.Sos selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Solahuddin Nst, SE.MSP selaku Koordinator Praktek Program Studi
Pariwisata, Bidang Keahlian Usaha Wisata, sekaligus dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama mengerjakan
kertas karya ini.
5. Sugeng P, SE, Msi selaku dosen pembaca yang bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu penulis dalam penulisan kertas karya ini
6. Bapak Sigit Wresti sebagai dosen yang telah membantu dan memberikan
rekomendasi juga nasehatnya kepada saya.
7. Seluruh dosen dan Administrasi di Program studi pariwisata khususnya dan
8. Bapak Moch.Dikdik selaku Station Manager PT.IAA Station Medan yang telah
memberikan Izin kepada saya untuk melaksanakan PKL.
9. Kepada seluruh Staf PT. Indonesia Airasia (kakak-kakak dan abang-abang) yang
telah memberikan bantuan ilmu dengan baik dan menyenangkan.
10.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Beni Hendrawan yang telah
memberikan bantuan materi kepada penulis.
11.Buat Om ”Udin” thx untuk perhatiannya, bantuan materi dan morilnya.
12.Untuk nenek tersayang yang telah memberikan dukungan dan Do’a nya yang tak
pernah putus untuk penulis.
13.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulfachri Lubis selaku
PANDA ”Papa Ananda”
14.Thank you Very Much 4 my Best Sister ” Langsingkanlah Badanmu.
ndut tq ya, bwt bantuan, pengorbanan dan smuanyalah……gak tau lagi aku mau
bilang apa??? Do’ain Aq Sukses ya…bisa bantu2 bwt beli rumah, mobil, hotel,
Aminn... bWt baNgkoe “Adi “ makasih yaa bang buat semua bantuannya.“I
hope you can become family head and father to we” ayoo semangatTTtt…maju
terus Pantang munDur!!!!”
15.Makasih buaNyaqq bwt anak” OCE@NZ, ai Loph yu oLL (“o”)
OM’f dan saLutku buatmYu Leq,,,, walau kita jarang bareng tapi, 2 bLn kebersamaan dgn macam tetekbengek...tanpa disadari banyak pelajaran berarti
yang “Kau Berikan Padaku” dan itu yang membuat kita bisa nyambong mpe
sekarang (^_^)””””eh, klo mau RaoN bW ‘HeLm’ yaa. Trs, klo bc “manTra”
Plan2lah biar manjur, Ua----mpiR Lupa yN “pegang aja duLu”.
Ce”leq, jgn lupain Piuk_up yang ngejar2 Qt di ”noveMber’07” uni Reka gimana leq?? Mul, jgn keras kepala lagi ya, thx bwt ”BaLi,130209_307” Tettet
tOettLahh!!!! Upss, udah bissaa Ma’vIn VyandFy???? Ato masih ada yang
nyangkot dikit-dikit (o - o)
AOll momentwithYuaimAlwaysHappy. Idon’T know wHat 2Say,
confusedLah. Yang pasti aQ gak akan lupa ma “tuthORder, Piama Party in yUr
Humz, solaria, pirngadi, gambek2an, ToUr bareng (utkmU dJoGJa plg berkesan).
leQ, thx 4 all yours kindliness mE. 4giveness not yet earned to reciprocate. "uR
deBest preNd“ Hopefully we can become Friend now and 4ever, and braid
N it’s Me
Z aRghhh (“-“) UtoPhiapun Qw……..
16.”L0nt0n9” TQ tuQ kebersamaan sElama ini, aQ gak taw mau blg apa?? Yg jelas
Thx bwt DukunGan, perhaTian dan kesetiakawaNanNya“ uR peRi
BesT…..From deBesT…..(dahtawulah dirimu pha yang mw dibilang
“PeCeLmU iNi”) Hopefully we can become Friend now and 4ever.
nyEMut….jgn Suka Mendramatisir keAdaanLah, saKet utaQ. hehehe…”orang
Cantek”
17. Venyyyyy“januari 07”yang nge_bWt qt semua dekat. Walau ada kesalahan
koneksi tp,“FebRuari 09”poRtalnya kebuka lagi, qt semua berharap keadaan
akan “aPiq-aPiq wae” Mav yN bwt 071207 “PdOw” huy, jagan Lupain “Kuliah
Wisata, malam di rumahmu (penelitian ke BrasTagi), tangkahan, MctodeSk mpe
tour keBALI,djogja,bandung,djakarta. Eh,,Ultah Vy “010607” kmaren seru
KaleeYahhh…..Fan “Jangan Atit IyUt lagi yahh, BauQ tau!!”. Fyfy berkesanlah
(tour_@ di tangkuban perahu). Bwt Kejadian ”Agustus07” yn mNt Mav Yaaa??
Uiya”””serukaleLah malam dirumah fany tu. Dibahorok juga”””Kpn lg yaa??
Eh, enak Air Paret plus Air Liurnya??? Fn,fn...thx yaa bwt apapun yg udh Qt
lewatin, dan bwt kebaikan mYu. Khusus buat Gita Qunaf, muPeng ”CuCilah
taq, jorok kalee” Izzztttt, UweQq.
18.Terima kasih Banyak bwt temen2 ”UW 06”(rando ”tQ goCeng_@ qu simpanlah
mpe twiRa bu”, popy ”kwn qt??” wahyuni, nina, heri ”Tq ya ri bwt
masukannya...jgn lelet ya?”, reza, k’ro endegenk, dini,yunda, ika, lela, erda
endegenK, fq, mamet, faisal, rico, mpo’atik, dewi, era, ira, ahmad, nelva, yogi,
irfan, ono’) kebersamaan saat touR takkan terlupakan...Khususnya buat
’ocean,vfg’ m’f kaLo aQ ada salah ma Klen semua.”I will recall occurence of
that night (BaLi, 130209_in room 307) because, that matter uniting us return”
although imperfect but, I’m happy.
19.Wehehweee(^_^) Tq bWt anakx”-Garis Kreatif- (Topan, Roy, paTria, danil
deelel). Semoga apa yang Qt bangun dapat membuahkan hasil dan bermanfaat
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik
dalam penyusunan maupun penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kepada
segenap pembaca, agar sudi kiranya memberikan teguran berupa saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap agar Laporan
ini bermanfaat dan berguna bagi penulis dan bagi pembaca sekalian untuk menambah
wawasan.
Medan, Maret 2008
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...ii
ABSTRAKSI...v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ...1
1.2Batasan Masalah ...2
1.3Tujuan Penulisan ...2
1.4Metode Penulisan ...3
1.5Sistematika Penulisan ...3
BAB II URAIANTEORISTIS 2.1 Pengertian Pariwisata ...5
2.2 Pengertian Idustri Pariwisata ...6
2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ...7
2.4 Motif Perjalanan wisata ...9
2.5 Transportasi Wisata ...10
2.6 Pengertian Bandar Udara ...12
2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan ...12
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. INDONESIA AIRASIA 3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia ...14
3.2 Profil Perusahaan ...15
3.3 Klasifikasi Kelas dan Jumlah armada ...17
BAB IV Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket Pada PT.Indonesia AirAsia di Bandara Polonia Medan
4.1 Pembelian Tiket ...21
4.2 Proses Penjualan (Ticketing) ...22
4.3 Kebijakan AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda ...24
4.3.1 On time Guarantee ...24
4.3.2 Ccredit Sales ...25
4.3.3 Suspect Siera ...26
4.4 Pola Beroprasi ...26
4.5 Berbagai Pertanyaan ...29
BAB V PENUTUP ...32
ABSTRAKSI
Angkutan udara merupakan salah satu faktor yang mendorong berkembangnya
sarana transportasi di indonesia. PT.INDONESIA AIRASIA yang dulunya dikenal
sebagai perusahaan penerbangan AWAIR dengan penataan penuh dengan beragam
kelas dan pelayanan cabin yang lengkap. Pada tangggal 1 Desember 2005, PT.AWAIR
INTERNASIONAL mengganti nama perusahaan menjadi PT.INDONESIA AIRASIA,
dengan konsep Low Cost Carrier yaitu berbiaya rendah.
Indonesia AirAsia adalah sebuah perusahaan penerbangan Swasta berupaya
memberikan pelayanan dengan cara mempermudah proses mendapatkan tiket secara
Elektronik guna mempermudah calon penumpang yang akan membeli tiket atau kursi.
Ticketing adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada para penumpang atau
dapat juga disebut sebagai tempat untuk memperoleh tiket dan informasi yang lebih
akurat mengenai harga kursi (seat) dan jadwal penerbangan, bagi penumpang yang akan
melakukan perjalanan. Hal tersebut perlu sekali untuk diperhatikan karena, merupakan
pelayanan pertama yang diberikan pada penumpang yang ingin mendapatkan / membeli
tiket, serta diharapkan untuk memberikan kesan yang baik pada penumpang, oleh
karenanya penampilan perlu untuk diperhatikan guna menciptakan suatu Citra yang baik
bagi para pengguna jasa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Transportasi adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan
manusia atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dan menjadikan suatu
kegiatan menjadi lebih praktis dan efisien. Berdasarkan ruang dan waktu Transportasi
juga merupakan dasar pembentuk Ekonomi dan perkembangan masyarakat serta
pertumbuhan indusrti. Kehadiran Transportasi juga dapat menumbuhkan adanya
spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang keahliannya. Transportasi dibagi atas
darat, laut dan udara, dimana setiap transportasi tersebut mempunyai kegunaan
berdasarkan tipe dan jenisnya. Dalam kesempatan kali ini sesuai dengan judul kertas
karya maka, penulis akan mencoba membahas mengenai penerbangan udara khususnya
mengenai ticketing.
Ticketing adalah proses penjualan Tiket yang dilakukan oleh pihak penerbangan
kepada penumpang yang akan melakukan kegiatan perjalanan di dalam maupun Luar
Negeri baik untuk Liburan, Pekerjaan, Belajar, Kesehatan dan lain sebagainya. Selain
menjual tiket juga memiliki fasilitas untuk meningkatkan produknya atau jumlah
pelanggan dengan menyajikan konsep LOW COST CARRIER, yaitu memberikan harga
yang relatif murah (Rendah) pada penumpang serta berusaha memberikan kepuasan dan
Aspek-aspek inilah yang menjadikan penulis tertarik mengangkat topik
mengenai ticketing dan menuangkannya dalam sebuah Kertas Karya yang berjudul
“PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET INTERNASIONAL
PADA PT.INDONESIA AIRASIA DI BANDARA POLONIA MEDAN”
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh penulis maka, masalah ini yang akan
penulis coba terangkan agar dapat menjadi masukan bagi kita semua terutama yang
ingin mengetahui tentang ticketing.
1.2 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya maka, penulis membatasi
materi penulisannya agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada
maksud dan tujuan yang sebenarnya di inginkan penulis dalam proses penjualan Tiket-
Internasional dan Penanganan Masalah penerbangan tunda pada PT.Indonesia AirAsia
Medan.
Selain itu, dalam batasan masalah ini juga dibahas tentang masalah
kepariwisataan secara umum yang mana masih berkaitan dengan permasalahan yang
ada. Dengan harapan nantinya Kertas Karya ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan
bagi Penulis maupun bagi para pembaca.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu kelengkapan akademik untuk meraih Gelar Ahli Madya
Pariwisata Program D3 Pariwisata Jurusan Usaha Wisata Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
b. Menambah wawasan, khususnya insan Usaha Wisata dalam memperkaya ide-ide
cemerlang yang dibutuhkan penerbangan, Travel atupun Bpw (Biro Perjalanan
c. Mengetahui tentang Prosedur Penjualan Tiket.
d. Sebgai penerapan study dari apa yang pernah diperoleh selama mengikuti masa
Praktek Kerja Lapangan dan perkuliahan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penyusunan kertas karya ini penulis mendapatkan informasi baik itu
langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini. Dalam
mengumpulkan data-data yang akurat penulis mengambil dari beberapa sumber yaitu:
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
Observasi lapangan adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh penulis
untuk melakukan riset (penelitian) langsung serta melakukan Interview (wawancara)
langsung dengan pihak-pihak yang terkait selama PKL di PT.INDONESIA AIRASIA.
2. Library Research (Penelitian Pustaka)
Penunlis mengambil Informasi ataupun resensi melalui sumber tertulis berupa
buku-buku bacaan dan buku panduan yang dimiliki perusahaan dalam penyusunan
kertas karya ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan kertas karya ini penulis memilih judul “ Penerapan
Standarisasi Penjualan Ticket Pada PT Indonesia Air Asia Bandara Polonia Medan”
dimana akan digambarkan secara garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab
berikutnya. Kertas karya ini terdiri atas lima bab, dan masing-masing bab dibagi
menjadi beberapa sub-bab yang saling berhubungan, penjabaran bab tersebut mencakup
hal-hal sebagai berikut :
Membahas tentang alasan pemilihan judul, Batasan Masalah, Tujuan
Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB 11 : URAIAN TEORITIS
Menjelaskan tentang pengertian Pariwisata dan Industri Pariwisata,
sarana dan Prasarana Kepariwisataan, Motif Perjalanan Wisata serta
Transportasi Pariwisata, Pengertian Bandar Udara, dan Perusahaan
Penerbangan.
BAB 111 : TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIRASIA
Berisikan tentang sejarah singkat PT.Indonesia AirAsia, Profil
Perusahaan, Klasifikasi dan jumlah Armada, Syarat dan Ketentuan
Umum PT. Indonesia AirAsia.
BAB 1V :“PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET
INTERNASIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA POLONIA MEDAN”
Menjelaskan isi dari judul Kertas Karya yang meliputi : Proses penjualan
Tiket PT.Indonesi AirAsia, Pola Beroprasi, dan berbagai macam
pertanyaan yang ditujukan penumpang pada pihak AirAsia. Kebijakan
AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan
Tunda.
BAB V : PENUTUP
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Secara aktivitas Pariwisata adalah pergerakan atau perpindahan dari satu point ke
point yang lain dan kembali lagi pada point awal. Dimana, pada dasarnya para
wisatawan bersifat dinamis. Pariwisata juga dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yaitu
sumber atau penambah produk. Dimana, kita dituntut untuk meningkatkan suatu produk
dan kwalitas diri sebagai yang menawarkan produk tersebut.
Secara Etimologi Pariwisata berasal dari kata sansekerta yang terdiri dari dua
suku kata “Pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling dan
”Wisata” adalah perjalanan atau berpergian.
Prof. Salah Wahab, (Yoeti, 1996:8) adalah Seorang Ahli yang merumuskan
tentang definisi Pariwisata dalam bukunya yang berjudul ”An Introduction On Tourism
Theory” mengembangkan bahwa batasan Pariwisata dengan berdasarkan pemikirannya
yang terdiri dari 3(tiga )unsur yaitu:
Manusia (Man) yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata, Ruang (Space)
Daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan, dan Waktu (Time) yaitu waktu
Berdasarkan pengertian yang tersebut di atas maka, Pariwisata secara lengkap
dapat didefinisikan sebagai berikut: ”Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat
lain dengan maksud bukan untuk berusaha, bisnis atau mencari nafkah ditempat wisata
yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut”
2.2 Pengertian Industri Pariwisata
Industri Pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang
melakukan kerja sama sehingga menghasilkan suatu barang dan jasa (Goods and
Service) yang pada khususnya di butuhkan oleh Wisatawan selama mereka melakukan
perjalanan dari tempat asal dimana mereka tinggal sampai tiba ditempat tujuannya.
Pengertian Industri Pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa atau
produk dan pelayanan yang dihasilkan dan diharapkan Wisatawan ketika mereka dalam
perjalanan. Hal ini akan terlihat pada saat Wisatawan memerlukan pelayanan tertentu.
Pendekatan dengan cara seperti ini berangggapan bahwa produk dari industri adalah
semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, ketika wisatawan
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang menjadi
pilihannya, hinggga mereka kembali lagi ketempat asalnya.
Seorang Ahli yang bernama W.Hunzieker, memberikan rumusan atau
pendapatnya tentang industri Pariwisata yaitu: ”Tourism enterprises are all business
entities which, by combining various means of production, provide goods and service
of a specially tourist nature” Yoeti (1996 : 115) yang berarti “ Industri Pariwisata
adalah seluruh kegiatan bisnis hasil produksi, keuntungan dari barang dan jasa
G. A Schmool dalam bukunya tourist promotion (Yoeti,1996 : 154) memberi
batasan industri pariwisata sebagai berikut: “Tourism is a highly decentralized industry
consisting of interprises different in size, location, function, type organitation, range of
service provide, and methode use to market and sell them”.
Yang memiliki Arti : Industri Pariwisata adalah pemusatan industri yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang berbeda baik dalam ukuran, lokasi, jenis organisasi,
pemberian pelayanan, dan cara yang digunakan dalam memasarkannya.
Batasan lain diberikan oleh L.J Lickorish dan A.C Kershaw (Yoeti,1996: 156)
dari British Travel Association (BTA) yang merumuskan industri Pariwisata dengan
agak terperinci sebagai berikut:
Industri pokok, melayani dalam hal transportasi, penginapan, dan makanan serta
persiapan perjalanan (Travel Agen, Tour Operator, dan lainnya)
Industri tambahan, industri pariwisata yang menyediakan souvenir sserta
kebutuhan lainnya, hiburan, asuransi, pelayanan bank dan lainnya.
Juga termasuk dalam kelompok penyedia pada industri pokok pariwisata,
keperluan masyarakat, dan industri yang menangani promosi pariwisata, agen
periklanan dan konsultan jasa pelayanan pada industri pariwisata lainya.
Adapun beberapa yang termasuk industri pariwisata utama dimana dapat
menghasilkan suatu produk yang berbeda antara lain dalah:
a) Akomodasi Perhotelan
b) Bar dan Resturant
c) Money Changer
d) Perusahaan Pengangkutan
e) Shovenir Shop
g) Entertainment
h) Local Tour Operator / Guide
2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan
Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastructures) adalah semua fasilitas yang
memungkinkan agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat
memberikan pelayanan pada wisatawan untuk mengetahui kebutuhan mereka yang
beranekaragam.
o Instalasi penyulingan bahan bakar minyak
o Sistem pengairan atau irigasi
o Sistem perbankan dan moneter
o Sistem telekomunikasi
o Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan
Adapun yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan (Tourism
Superstructures) adalah perusahaan-perusahaan yanng memberikan pelayanan kepada
wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya
banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.
Ada 3 (tiga) bagian dalam sarana pariwisata meliputi :
1) Sarana pokok kepariwisataan (Main tourism superstructures) perusahaan yang
hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus kedatangan orang yang
melakukan perjalanan wisata seperti Travel Agent, Tour Operator, perusahaan
angkutan wisata, hotel.
2) Sarana pelengkap kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructures)
perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang
yang terpenting adalah untuk membuat para wisatawan dapat lebih lama tinggal
pada suatu daerah tujuan wisata seperti, sarana olah raga.
3) Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructures)
perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang fungsinya
tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal.
2.4 Motif Perjalanan Wisata
Pada hakikatnya mobilitas manusia merupakan salah satu sifat utama kehidupan
manusia itu sendiri yang tidak pernah puas terpaku pada suatu tempat untuk memenuhi
tuntutan kelangsungan hidupnya.
Dengan bertambahnya jumlah produk dan meningkatnya keadaan sosial
ekonomi, yang ditunjang oleh kemajuan teknologi, mendorong manusia untuk membuat
permintaan jauh lebih banyak dari pada sebelumnya. Mobilitas manusia timbul karena
berbagai macam dorongan kebutuhan atau kepentingan yang disebut dengan motifasi
yang dapat digolongkan sebagai berikut:
Adanya dorongan kebutuhan Ekonomi, Adanya kebutuhan kepentingan politik,
Adanya Motivasi untuk mendapatkan keamanan, Dorongan kebutuhan kesehatan dan pemukiman, Adanya kepentingan keagamaan dan pendidikan,
Adanya kebutuhan minat kebudayaan, hubungan keluarga dan untuk rekreasi.
Semua dorongan yang disebutkan di atas adalah merupakan faktor mendasar
Motif perjalanan wisata lain yang dapat memicu Wisatawan untuk melakukan
perjalanan Wisata adalah:
A. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)
Yaitu dimana hal tersebut sering dilakukan wisatawan untuk sekedar menikmati
keindahan alam, berlibur, menghirup udara segar setelah lelah dalam melakukan
kegiatan atau aktivitas sehari-hari.
B. Pariwisata Untuk Urusan Usaha (Business Tourism) dan Pariwisata untuk tujuan
Konferensi (Convention Tourism)
Dimana jenis Pariwisata ini ditujukan bagi wisatawan yang datang hanya untuk
keperluan kerja, usaha dagang, dinas dan untuk tujuan kongres, ataupun seminar.
C. Pariwisata Untuk Rekreasi dan Kebudayaan (Recreation Tourism
and Culture Tourism)
kegiatan ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan hari liburnya
untuk istirahat guna memulihkan diri dari kepenatan atau keletihan jasmani dan
rohani dan mengembalikan semangat untuk memulai aktivitas yang baru. Oleh
karenanya pariwisata Agrowisata sangat disukai oleh wisatawan yang
mengalami hal tersesbut di atas. Sedangkan pariwisata kebudayaan adalah
dimana terdapat rangkaian keinginan untuk mempelajari adat-istiadat dengan
mengunjungi Monument-monument Bersejarah dan Pusat-pusat Kasenian.
2.5 Transportasi Pariwisata
Transportasi adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan
manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan menjadikan
kegiatan menjadi lebih praktis dan efisien. Berdasarkan ruang dan waktu Transportasi
yang berfikir, serta sebagai pertumbuhan indusrti. Kehadiran Transportasi juga dapat
menumbuhkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang keahliannya.
Transportasi dalam Kepariwisataan terbagi atas tiga macam, dimana setiap transportasi
tersebut mempunyai kegunaan berdasarkan tipe dan jenisnya.
Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga jika
transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran mobilitas
wisatawanpun akan terhambat yang menyebabkan kepariwisataan tidak akan maju dan
berkembang. Dimana telah disebutkan bahwa transportasi itu terbagi atas 3 (tiga)
macam yaitu :
1. Transportasi udara, yang terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :
- International Flight (Penerbangan Internasional)
- Domestic Flight (Penerbangan Dalam Negri)
2. Transportasi Laut, Pelayanan Kapal Ferry, Pesiar (Cruise dll)
3. Transportasi Darat menggunakan Sepeda motor, Taksi, Sepeda, Bus, Mobil, Kereta
Api, dan lain sebagainya.
Transportasi udara merupakan sarana yang paling Praktis dan efisien, sehingga
tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di tempat tujuan pada saat
pengguna jasa melakukan perjalanan jarak jauh. Maka tidak heran jika persentase
penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tinggi memilih
menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.
Selain itu ada beberapa Organisasi dunia yang berkewajiban dalam mengatur
masalah-masalah yang timbul pada Transportasi Udara, Organisasi tersebut antara lain
IATA (International Air Transport Association) dan ICAO (International Civil Aviation
tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis. Organisasi
dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung ataupun
tidak langsung di dalam jasa pelayanan pengangkutan udara Internasional.
2.6 Pengertian Bandar Udara
Bandar Udara (Airport) atau sering juga disebut dengan terminal dimana
Prasarana ini disediakan oleh pemerintah untuk mengangkut dan menurunkan
penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada
saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat
perpindahan antara moda transportasi.
Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah :
• Keselamatan Penerbangan
• Keamanan atau kenyamanan
• Kelancaran Arus Penumpang
Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang
mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran
arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran (Security and
Property).
2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi jenis angkutan umum
dibanding dengan transportasi lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kecepatan dan
keluasan penggunaannya, dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam.
Walaupun, daya angkut melalui udara relatif terbatas dan lebih kecil
dibandingkan dengan angkutan lainnya. Bagi perusahaan penerbangan terjadwal
diharuskan untuk menjadi anggota IATA(International Air Transport Association) dan
dalam melakukan operasinya perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu
negara, sehinggga diperlukan peraturan, pengaturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku
dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi
pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago
Convention pada tahun 1994. Atas adanya hal tersebut saat ini banyak masyarakat
memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara guna, membuat perjalanan menjadi
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIRASIA
3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia
PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional)
dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Segera
setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta
yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola
seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai
penerbangan dengan pelayanan penuh, beragam kelas dan pelayanan cabin yang
lengkap.
AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000,
dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan
perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada
Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian
AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001
karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan
Indonesia.
Pada pertengahan 2004, AA International Limited (“AAIL”), sebuah perusahaan yang
99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap
AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk
mengambil alih 49 % saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai
penerbangan bertarif murah yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama
dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan
penerbangan internasional dari Bangkok International Airport.
Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran
untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh
ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan
kepemilikan saham AWAIR.
Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang
saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer
AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and
Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.
Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk
ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali
sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani
rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR
International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.
PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai
berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki 49%
sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004
sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama
dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep
“tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan).
Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing
737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang,
Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo,
Serta lima belas (15) rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang,
Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru,
Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan
dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia
telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu.
Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama.
Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak
pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in ,
boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan
seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat
tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A"
check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.
Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan
armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan
konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Kami ingin
merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia
AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.
3.3 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada
Pada dasarnya semua kelas yang terdapat pada penerbaangan AirAsia adalah
sama. Hanya saja yang membedakannya adalah harga dari kursi yang telah dibeli oleh
penumpang. Berdasarkan harga tersebut maka terdapatlah beberapa klasifikasi kelas
antara lain:
V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S,R,G.
a. Kelas kelas yang dapat melakukan pergantian nama dan penerbangan
V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y
Kelas-kelas tersebut dapat dirubah dengan ketentuan perubahan yang dapat
dilakukan 6 jam sebelum keberangkatan, dan berdasarkan waktu negara tujuan
penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya perubahan atau Finalty sebesar
Rp.245.000, dan untuk perubahan penerbangan dapat dilakukan diluar dari 48 jam,
sebelum waktu keberangkatan
b. Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan
W, O, X, J, I, A
Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli
kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga promo.
kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum :
B = ATM (Angkatan Tentera Malaysia)
D = Duty Travel
E = Untuk HUB Bangkok
Jumlah Armada Indonesia AirAsia saat ini adalah 11 armada untuk boing
737-300 dengan kapasitas 148 penumpang dan 2 buah armada AirBus A320 dengan
kapasitas 180 penumpang.
3.4 SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PT.INDONESIA AIRASIA
a. Seluruh tarif penerbangan INDONESIA AIRASIA hanya berlaku untuk satu kali
jalan dn tidak termasuk: Airport Tax, Asuransi dan biaya Administrasi.
b. INDONESIA AIRASIA adalah Perusahaaan Penerbangan langsung (tanpa transit)
dengan biaya rendah, tidak melayani penerbangan atau transfer bagasi.
AIRASIA tidak bertanggung jawab atas kegagalan dalam melaksanakan
penerbangan lanjutan maka, yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah
penumpang.
c. Setiap kursi yang sudah di beli tidak dapat ditukar kembali dan hanya berlaku untuk
penumpang yang identitasnya tercantum dalam dokumen penerbangan.
d. INDONESIA AIRASIA adalah penerbangan tanpa menggunakan tiket.
Penumpang cukup menunjukan Identitas pada saat check-in dan saat masuk ruang
tunggu.
e. Check-in counter INDONESIA AIRASIA di buka 2 jam dan ditutup 45 menit
sebelum keberangkatan. Penumpang diharuskan berada di ruang tunggu 30 menit
sebelum keberangkatan. Setiap kursi yang sudah dibeli dianggap hangus apabila
penumpang melapor setelah counter check-in tutup.
f. Penumpang hanya diizinkan membawa 1 barang bawaan dengan berat maksimal 7
g. Bagasi Cuma-Cuma yang diberikan pada penumpang adalah 15kg. penumpang
diharuskan membayar setiap kelebihan bagasi yang di check-in kan (15.000
U/Domestik dn 45.000 U/Internationl).
h. Setiap penumpang dilarang membawa Tumbuhan hidup, Buah-buahan, Senjata api
dan Amunisi, binatang, organ atau contoh jaringan dari mahluk hidup.
i. Indonesia Airasia hanya melanyani 1 (satu) jenis kelas dan tanpa nomor kursi, dan
prioritas masuk kedalam pesawat terlebih dahulu hanya diberikan kepada:
oPenumpang yang membutuhkan bantuan khusus,
oPenumpang yang telah membeli Xpress Boarding.
Walaupun penumpang telah membeli fasilitas Xpress Boarding, pihak Airasia
tidak memberikan jaminan bahwa penumpang tersebut akan mendapat tempat
duduk yang diinginkan. Penumpang yang menggunakan Xpress Boarding akan
bergabung dengan penumpang yang lainnya pada saat antrian akan dimulai.
Fasilits Xpress Boarding ini tidak dapat diuangkan kembali dan tidak dapat
dipindah tangankan pada orang lain.
j. Perubahan penerbangan dapat dilakukan apabila kurang dari 48 (empat puluh
delapan) jam sebelum jadwal keberangkatan.
k. Ibu hamil dengan usia kehamilan 27 (dua puluh tujuh minggu) minggu dapat
diterbangkan tanpa adanya surat keterangan dari dokter dan penumpang tersebut
wajib menandatangani pernyataan tanggung jawab terbatas (Limited Liability
Statement). Sedangkan usia kehamilan 28 (dua puluh delapan) sampai dengan 34
(tiga puluh empat) minggu harus menggunakan surat keterangan dari dokter yang
masa berlakunya 7(tujuh) hari dari tanggal keberangkatan penumpang yang
Ibu hamil yang tidak dapat diberangkatkan jika usia kehamilannya sudah memasuki
usia 35 bulan.
l.Saat pemesanan telah dilakukan, Indonesia Airasia dapat membatalkan jadwal
atau merubah, mengakhiri, mengalihkan, menunda penjadwalan ulang atau
menglami keterlambatan bila pihak Airasia menilai alasan tersebut adalah wajar
dikarenakan diluar pengendalian Idonesia Airsia karena alasan-alasan keamanan
atau komersial, maka pihak Airasia akan mengangkut penumpang pada
penerbangan yang lebih awal yang masih menyediakan kursi tanpa biaya
tambahan.
Namun, apabila penumpang lebih memilih melakukan penerbangn dilain waktu,
pihak Airasia akan menyimpan jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh
penumpang pada sebuah rekening kredit utuk penerbangan selanjutnya yang dapat
BAB IV
PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET INTERNASIONAL PADA PT. INDONESIA AIRASIA BANDARA POLONIA MEDAN
4.1 Pembelian Ticket
Ticket pasasi adalah sebuah dokumen berharga sebab didalamnya tercantum
harga atau tarif yang dibayarkan oleh penumpang pada pihak penerbangan. Ticket
pasasi juga mempunyai nilai hukum dimana kedua belah pihak dibebani kewajiban dan
hukum. Proses ticketing antara perusahaan yang satu dengan yang lain sudah jelas
berbeda hal tersebut dapat dilihat dari ketentuan dan kebijakan yang dibuat oleh
Manajemen masing-masing perusahaan penerbangan. Apabila terjadi pelanggaran
terhadap ketentuan yang telah dibuat dan diberlakukan kepada para penumpang maka
Pembelian ticket AirAsia dapat dilakukan melalui internet dengan cara
mengunjungi website www.airasia.com, atau penumpang dapat langsung mengunjungi
counter-counter AirAsia yang terdapat di :
- Bandara Polonia
- Garuda Plaza Hotel
- Carrefour, dll.
Penumpang juga dapat melakukan pemesanan kursi melalui call center dengan
menghubungi nomor : 0804 1333 333-(021) 808 99 099.
4.2 Proses Penjualan (Tiketing)
Yang Pertama yang harus dilakukan adalah
• Untuk membuka sistem Flight Speed, Masukkan Usser ID dan Password
Usser ID
Password
• Buka F3 untuk melihat info dan Jadwal Penerbangan
• Klik Spasi untuk melihat Harga tiket
• Lihat paspor dan Visa penumpang
apabila masa berlaku paspor telah habis, maka penumpang tidak diizikan untuk
melakukan penerbangan.
•Penumpang dapat melakukan penerbangan apabila masa berlaku
•Bagi penumpang yang telah memiliki visa, maka Ia dapat
melakukan penerbangan oneway (sekali jalan).
• Mengisi identitas yang diperlukan, apabila tamu setuju dengan harga yang
tertera pada sistem.
Surename
First Name :
Tile :
Type :
Date Of Birth :
Phone Number:
Fax : Agency :
Mailing Address
Name :
Line 1 :
Line 2 :
Zip : Ciyt : State :
Country: Email :
• Setelah Identitas terisi dengan Lengkap, petugas akan bertanya pada
penumpang
”Apkah Anda membawa Bagasi” jika ”ya”maka petugas menawarkan
pembelian
bagasi serta menjelaskan prosedurnnya.
Srv Change :
• Petugas akan membacakan harga dan jadwal keberangkatan yang tertera pada
sistem, Lalu petugas menerima pembayaran atas kursi atau tiket tersebut.
• Setelah semua data terisi, maka staff yang meng-isut, membuat komen pada
system.
• Tiket Conform (Klik F8 untuk End Record)
• Kemudian memberikan sedikit informasi kepada tamu setelah Print Tiket keluar
Antara lain :
a. Check-in Counter dibuka 2 jam sebelum melakukan keberangkatan dan ditutup
45 menit sebelum keberangkatan.
b. Penumpang diminta untuk melapor di Counter check-in Sekurangnya 2 jam
sebelum keberangkatan dan berada diruang tunggu 30 menit sebelum jadwal
keberangkatan.
c. Apabila terjadi kelebihan bagasi, maka penumpang akan dikenakan biaya Rp.
45.000 /Kg untuk tujuan Internasional. Maksimal bagasi 15 Kg /orang
d. pada saat check-in, penumpang wajib menunjukkan paspor / KTP atau pun
Identitas lainnya.
e. Penumpang dilarang membawa makanan beku, durian, tanaman, dan hewan.
f. Jika penumpang terlambat check-in, tiket akan hangus dan seluruh biaya yang
telah dikeluarkan untuk pembelian kursi, tidak dapat dikembalikan.
g. Penumpang yang ingin mendapatkan prioritas terlebih dahulu untuk naik
kepesawat, dapat membeli Xpress Boarding seharga :
h. Rp. 75.000 untuk Internasional
i. Rp. 45.000 untuk domestic, Rp 25.000 untuk senior (65 thn keatas) dan Anak
4.3 Kebijakan AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda
4.3.1 OnTime Guarantee
Penundaan penerbangan dapat terjadi kapan saja, hal tersebut di akibatkan
karena adanya masalah atau kerusakan pada operasionalnya. Atas adanya hal tersebut
penumpang seringkali marah dan melontarkan kata-kata kasar kepada staf ataupun
pegawai Airasia. Terlebih jika ada beberapa penumpang yang mempunyai penerbangan
lanjutan dengan maskapai yang berbeda.
Contoh: Bapak A yang seharusnya berangkat ke Jakarta pukul 12.20 dengan pesawat
Airasia, dan diperkirakan akan tiba di terminal jakarta (CGK) pukul 02.40.
Selain itu Bapak A juga memilki penerbangan lanjutan dengan maskapai
yang berbeda menuju Bali pada pukul 16.20 Namun, adanya kesalahan
operasional menyebabkan penerbangan tunda hingga 3 jam lebih, Sehingga
Bapak A harus berangkat pada pukul 15.40.
Atas kesalahan dari pihak manajemen Airasia maka penumpang diberikan
voucer sesuai ketentuan yang berlaku.
4.3.2 Credit sales
Selain Ontime Guarantee PT.INDONESIA AIRASIA juga menyediakan Credit
Sales bagi para penumpang yang tidak dapat melakukan penerbangan pada waktu yang
telah ditentukan dikarenakan suatu hal miasalnya: Kemalangan, sakit (dengan
menyertakan surat pernyataan keterangan) ataupun terjadi penundaan penerbangan yang
dikarenkan kesalahan Operasional penerbangan Airasia dll, sehingga membuat
penumpang tidak dapat menunggu juga tidak bersedia untuk dipindahkan pada
penerbangan berikut atau ke esokkan harinya. Maka, manajemen akan memberikan
akan disimpan oleh pihak Airasia dan dikenakan pemotongan biaya fuel surcharge.
Credit Sales tersebut juga dapat dipergunakan oleh anggota keluarga yang lain dengan
syarat :
Pada saat akan melakukan penerbangan harus membawa foto copy KTP penumpang
sebenarnya, hanya dapat dipergunakan untuk pembelian kursi AirAsia saja, dan hanya
dapat dilakukan pada sistem atau langsung ke sales Airasia dan tidak dapat membeli
kursi dengan harga yang ditawarkan di internet.. Masa berlaku Credit Sales adalah 3
bulan, dapat juga diberikan pada penumpang apabila terjadi tunda selama 1.5 jam.
4.3.3 Suspect Siera
Suspect siera adalah sebuah sebutan untuk penumpang yang tidak sesuai
identitasnya pada saat akan melakukan penerbangan maka, penumpang tidak dapat di
ikutsertakan dalam penerbangan tersebut.
Contoh: penumpang yang akan berangkat dengan nama “Djafar Alfi,
beralamat di jalan Balai kota dan berusia 63 tahun”. Pada saat pemeriksaan
di pintu menuju ke pesawat (Boarding) penumpang tersebut berganti
dengan “Djoli” anak berusia 12 tahun.
Dengan adanya hal tersebut penumpamg tidak dapat diberangkatkan
dengan alasan apapun. Suspect siera sama dengan WO “Write Off” yaitu
penumpang yang melakukan pembelian kursi dengan menggunakan kartu
kredit orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hal tersebut dapat juga
4.4 Pola Beroperasi
Kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :
• Harga hemat
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya.
Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang
tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer
miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih
murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan tersebut. Tidak
memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack
Attack', yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan
minuman dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia.
Tamu dapat membelinya di dalam pesawat.
• Frekuensi Terbang Tinggi
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para
tamu. Maskapai ini mempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana
merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat
yang tinggi, biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin
meningkat.
• Untuk Kenyamanan Tamu
AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk
membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan
a. Call Center (Pusat Layanan Telepon) Berdiri pada bulan februari 2004, Call
Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan
sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.
b. Terbang tanpa tiket Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini
melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call
Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu
tidak lagi perlu repot untuk mengambil tiket.
c. Beli lewat Internet sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan
ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi
AirAsia melalui website
antri.
tersedia dalam 6 bahasa - English, Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa
Indonesia.
d. Travel agent resmi AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada
travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi secara
real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran
secara virtual melalui kartu kredit.
e. Layanan pelanggan untuk lebih baik AirAsia secara terus menerus mencari
cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih kepada
tamunya.
• Keamanan yang utama
AirAsia melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda
Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan ini merupakan komitmen kepada
penerbangan. Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari
authority Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti
kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional.
4.5 Berbagai Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan On Time Guarantee AirAsia?
AirAsia memberikan jaminan kepada penumpangnya bahwa mereka akan menerima
kompensasi untuk penerbangan yang terlambat lebih dari 2 jam dari jadwal
keberangkatan;
Jadwal keberangkatan berarti:
a. Waktu yang tercetak pada rencana perjalanan elektronik ; atau
b. Jadwal keberangkatan baru yang telah diberitahukan kepada penumpang tidak
yang terakhir diberlakukan.
2. Keterlambatan seperti apa sajakah yang dilindungi oleh On Time Guarantee AirAsia?
Segala keterlambatan yang disebabkan oleh AirAsia, tetapi bukan keterlambatan yang
disebabkan oleh keadaan yang berada diluar kendali AirAsia seperti cuaca buruk,
pengaturan jalur udara, penutupan bandara, kejadian atau tindakan yang disebabkan oleh
alam.
3. Kapan On Time Guarantee AirAsia mulai berlaku?
Untuk seluruh penerbangan mulai1 November 2008.
4. Apakah ada penambahan biaya untuk On Time Guarantee AirAsia?
Tidak terdapat penambahan biaya untuk penumpang AirAsia.
5. Siapa sajakah yang bisa mendapatkan On Time Guarantee ini?
Penumpang yang telah melakukan check-in dan tetap melakukan perjalanan walaupun
dengan penerbangan yang terlambat. Bagaimanapun, penumpang penerbangan AirAsia X
(khusus penerbangan D7) tidak mendapatkan jaminan ini dikarenakan sudah
mendapatkan perlindungan.
6. Apakah kompensasi yang didapatkan untuk keterlambatan yang terlambat?
Rp. 500.000 ( lima ratus ribu) dalam bentuk E-Gift Voucher AirAsia. (THB1,800;
RP500,000 or USD55)
7. Bagaimana saya mendapatkan kompensasi ini?
Anda akan menerima E-Gift Voucher AirAsia dalam waktu tiga (3) hari kerja dari waktu
keterlambatan melalui email. Oleh karena itu, mohon pastikan informasi alamat email
8. Apa yang dapat saya lakukan dengan E-Gift Voucher AirAsia?
Anda dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia untuk melakukan pembelian kursi di
dalam penerbangan AirAsia berikutnya.
9. Berapa kali saya dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia?
E-Gift Voucher AirAsia hanya dapat digunakan untuk satu kali pembayaran dalam satu
pembelian. Ini berarti tidak terdapat pengembalian uang yang akan diberikan apa bila
nilai pembelian kurang dari nilai yang terdapat dalam E-Gift Voucher AirAsia.
Untuk pembelian dimana memiliki nilai lebih dari nilai yang terdapat dalam E-Gift
Voucher, seluruh kelebihan harga dan biaya lainnya harus dibayarkan dengan kartu kredit
yang dapat diterima oleh AirAsia, untuk menyelesaikan proses pembelian Anda
10. Apakah saya harus menggunakana E-Gift Voucher AirAsia dalam periode waktu tertentu?
Ya. Masa berlaku dari E-Goft Voucher (untuk kompensasi On Time Guarantee) adalah 3
bulan dari tanggal dikeluarkan, seperti yang tercantum pada voucher. Seluruh
11. Apakah saya perlu untuk membeli asuransi tambahan?
Seluruh penumpang disarankan untuk membeli asuransi tambahan untuk mendapatkan
perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan di daerah yang akan dikunjungi selama
perjalanan.
12. Apabila saya tidak dihubungi dan tidak menerima kompensasi tetapi telah terpengaruh akibat keterlambatan penerbangan?
Apabila Anda seharusnya mendapatkan kompensasi namun tidak dihubungi oleh
kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin. Harap diperhatikan bahwa Anda harus
menghubungi AirAsia dalam waktu lima (5) hari dari jadwal penerbangan yang terkena
keterlambatan.
13. Bagaimana apabila saya membeli penerbangan saya melalui agen perjalanan dan kami berada di dalam satu kode pembelian?
Dikarenakan kami tidak memiliki informasi data diri Anda, mohon melengkapi
memberitahukan nama, informasi jadwal penerbangan dan nomor kartu identifikasi
dalam waktu lima (5) hari setelah jadwal keterlambatan penerbangan kepada kami.
BAB V PENUTUP
Transportasi dan Kepariwisataan mempunyai keterkaitan satu sama lain dimana
sarana tersebut berfungsi untuk memindahkan wisatawan atau barang dari tempat yang
satu ketempat yang lain. Terlebih transportasi udara yang mempunyai tingkat kecepatan
yang tinggi dibandingkan transportasi yang lain.
PT. Indonesia AirAsia adalah salah satu angkutan udara yang mampu
aksesibilitas masyarakat atau wisatawan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan
letak lokasi yang cukup jauh karena dipisahkan oleh pulau-pulau.
Ticketing adalah sebuah fasilitas`yang diberikan oleh masing-masing pihak
penerbangan kepada calon penumpang guna mempermudah dalam pemesanan kursi
ataupun tiket untuk melakukan perjalanan. Kegiatan ticketing yang tersedia pada PT.
Indonesia AirAsia sudah berjalan dengan baik didukung oleh tersedianya sarana dan
fasilitas yang memadai. Kegitan tersebut saat ini didukukng oleh “Computerise System
”Cukup dengan “Print Out” saja, sehingga mempermudah proses dan pelayanan
penerbitan tiket.
DAFTAR PUSTAKA
Karyono Hari. A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.
Soekadijo, R.G, 1997. Anatomi Paiwisata. Jakarta : Gramedia PustakaUtama
Suwarno, F.X.W A , 2000. Tata Operasi Darat. Jakarta; Grasindo
Wahab, Salah, 1998. Manajemen Pariwisata. Jakarta: Praditya
Yoeti, Oka.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
Flight speed,
Terms and condition of Carriage.