• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Executive Lounge Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Kerja Departemen Kantor Depan di JW Marriott Hotel Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Executive Lounge Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Kerja Departemen Kantor Depan di JW Marriott Hotel Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN EXECUTIVE LOUNGE TERHADAP EFEKTIFITAS

DAN EFISIENSI KERJA DEPARTEMEN KANTOR DEPAN

DI JW MARRIOTT HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

SYAMSYI RAHMI

112204037

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANAN EXECUTIVE LOUNGE TERHADAP EFEKTIFITAS

DAN EFISIENSI KERJA DEPARTEMEN KANTOR DEPAN

DI JW MARRIOTT HOTEL MEDAN

OLEH

SYAMSYI RAHMI

112204037

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Hasrun Tanjung S.E. Sugeng Parmono S.E.,M.Si.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: PERANAN EXECUTIVE LOUNGE TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KERJA DEPARTEMEN

KANTOR DEPAN DI JW MARRIOTT

HOTEL MEDAN

Oleh

: SYAMSYI RAHMI

NIM

: 112204037

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)

ABSTRAK

Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum dan jasa lainnya yang dibutuhkan oleh para tamu. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting adalah Front Office Department atau departemen kantor depan. Executive Lounge sebagai salah satu section yang dikelola oleh kantor depan hotel JW Marriott Medan memiliki peranan cukup penting di dalam operasionalnya. Executive Lounge adalah sebuah tempat privasi yang disediakan hotel sebagai bentuk apresiasi kepada tamu VIP dan Elite Member untuk bersantai dengan pilihan minuman dan makanan yang ditawarkan serta melakukan proses check-in dan check-out dengan cepat. Untuk itu, karyawan executive lounge harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai standard operating procedure demi terwujudnya kepuasan tamu. Karya ilmiah ini ditulis dengan melakukan penelitian di JW Marriott Hotel Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari sampai dengan 4 Juni 2014. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan executive lounge berjumlah 3 orang dan karyawan guest relation officer berjumlah 4 orang dan supervisor berjumlah 1 orang. Metode analisis yang digunakan adalah teknik pengumpulan data kuesioner dan juga wawancara.

Kata kunci: Front Office Department, Executive Lounge, Standard Operating Procedure

(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat

rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kertas karya dengan judul: “Peranan Executive Lounge Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Kerja Departemen Kantor Depan di JW MarriottHotel Medan” dapat diselesaikan sebagai syarat memperoleh gelar Ahlimadya Program Studi D-III Pariwisata di Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Walaupun kertas karya ini ditulis dengan sungguh-sungguh, tetapi disadari

juga kertas karya ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi penulisannya maupun

isinya. Untuk itu diharapkan saran-saran yang membangun dari para pembaca agar

menjadi lebih baik di waktu yang akan datang.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan, baik moral maupun material dalam meyelesaikan kertas

karya ini. Terutama kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU

Medan beserta para pembantu Dekan.

2. Ibu Arwina Sufika S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata.

3. Bapak Muadi Suratmo S.E., selaku Koordinator Bidang Keahlian Perhotelan.

4. Bapak Hasrun Tanjung S.E., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

(6)

5. Bapak Sugeng Parmono S.E., M.Si., selaku Dosen Pembaca yang telah

memperhatikan penulisan dan memberikan masukan kepada penulis dalam kertas

karya ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen D-III Pariwisata USU yang telah memberikan ilmu

kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan.

7. Bapak Cinko Khoeriemy Amrillah, selaku Supervisor Executive Lounge, Kak

Maria, Kak Yester, dan Kak Lidia yang telah memberikan pengetahuannya

selama penulis melaksanakan trainning.

8. Seluruh karyawan Front Office Department JW Marriott Hotel Medan yang telah

membantu penulis melaksanakan penelitian dan memberikan informasi hotel.

9. Penulis persembahkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua saya

tercinta, Ayahanda Aiyub B.A. dan Ibunda Leliani Pasaribu yang telah banyak memberi materi, kasih sayang, doa, dan bimbingan yang diberikan sejak penulis

kecil hingga akhirnya menyelesaikan perkuliahan di Program Studi D-III

Pariwista USU Medan.

10. Abang saya Aulia Aiyub S.E., dan saudara kembar saya Sophia Bulami yang

telah memberi motivasi dan inspirasi kepada penulis sejak kecil hingga kini, saat

senang maupun susah.

11. Teman-teman PKL di JW Marriott Hotel dan teman seperjuangan di Pariwisata

khususnya perhotelan 2011 atas kenangan dalam melewati masa perkuliahan

(7)

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga Allah

SWT. membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang turut

membantu sehingga Kertas Karya ini dapat selesai.

Medan, Juni 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Metode Penelitian... 4

1.5 Sistematika Penulisan... 5

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Lounge ... 7

2.2 Pengertian Efektifitas dan Efisiensi ... 8

2.3 Pelayanan Lounge dalam Meningkatkan Citra dan Pendapatan Hotel ... 9

(9)

2.5 Hubungan Kerja sama Lounge dengan Departemen Lain... 12

BAB III : GAMBARAN UMUM JW MARRIOTT HOTEL MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya JW Marriott Hotel Medan ... 14

3.2 Klasifikasi JW Marriott Hotel Medan... 16

3.2.1 Berdasarkan Plan ... 16

3.2.2 Berdasarkan Number of Room ... 17

3.2.3 Berdasarkan Lokasi ... 19

3.2.4 Berdasarkan Lamanya Buka ... 19

3.2.5 Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan ... 19

3.3 Fasilitas yang Dimiliki JW Marriott Hotel Medan ... 20

3.3.1 Room ... 20

3.3.2 Marriott Cafe ... 20

3.3.3 Ruang Pertemuan dan Ballroom ... 21

3.3.4 Room Service ... 21

3.3.5 Jade Chinese Restaurant ... 22

3.3.6 Executive Lounge ... 22

3.3.7 Lobby Lounge ... 22

3.3.8 Marriott Gourmet ... 23

(10)

3.3.10 Prime Steak House ... 23

3.3.11 Swimming Pool... 23

3.3.12 Quan Spa ... 24

3.3.13 Gym dan Fitness Center ... 24

3.3.14 Money Changer ... 24

3.3.15 Other Facilities ... 24

3.4 Struktur Organisasi JW Marriott Hotel Medan ... 25

BAB IV : PERANAN EXECUTIVE LOUNGE TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KERJA DEPARTEMEN KANTOR DEPAN DI JW MARRIOTT HOTEL MEDAN 4.1 Peranan dan Fungsi Executive Lounge ... 28

4.1.1 Fasilitas Executive LoungeJW Marriott Hotel Medan ... 30

4.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Executive Lounge JW Marriott Hotel Medan ... 32

4.2.1 Preparation Executive Lounge Daily Check List ... 32

4.2.2 Pelayanan Check-in dan Check-out ... 34

4.2.3 Persiapan Amenities, WelcomeCard dan Welcome Letter... 36

4.2.4 Mengirim Pre Arrival Email ... 36

4.2.5 Courtesy Call ... 37

(11)

4.3 Klasifikasi Tamu VIP dan Tamu Elite Member ... 40

4.3.1 Pembagian Kelas Tamu Berdasarkan Tamu VIP ... 41

4.3.2 Pembagian Kelas Tamu Berdasarkan Status Elite Member ... 41

4.4 Permasalahan yang Sering Timbul di Executive Lounge ... 42

4.5 Upaya-upaya Manajemen dalam Pemecahan Masalah ... 43

BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 : Function Room JW Marriott Medan... 21

Tabel 3.2 : Struktur Organisasi JW Marriott Hotel Medan... 27

Tabel 4.1 : Executive Lounge Daily Check List... 33

(13)

ABSTRAK

Perhotelan yang pada hakekatnya merupakan usaha yang menyediakan akomodasi penginapan, pelayanan makan dan minum dan jasa lainnya yang dibutuhkan oleh para tamu. Salah satu bagian dari perhotelan yang sangat berperan penting adalah Front Office Department atau departemen kantor depan. Executive Lounge sebagai salah satu section yang dikelola oleh kantor depan hotel JW Marriott Medan memiliki peranan cukup penting di dalam operasionalnya. Executive Lounge adalah sebuah tempat privasi yang disediakan hotel sebagai bentuk apresiasi kepada tamu VIP dan Elite Member untuk bersantai dengan pilihan minuman dan makanan yang ditawarkan serta melakukan proses check-in dan check-out dengan cepat. Untuk itu, karyawan executive lounge harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai standard operating procedure demi terwujudnya kepuasan tamu. Karya ilmiah ini ditulis dengan melakukan penelitian di JW Marriott Hotel Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari sampai dengan 4 Juni 2014. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan executive lounge berjumlah 3 orang dan karyawan guest relation officer berjumlah 4 orang dan supervisor berjumlah 1 orang. Metode analisis yang digunakan adalah teknik pengumpulan data kuesioner dan juga wawancara.

Kata kunci: Front Office Department, Executive Lounge, Standard Operating Procedure

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan industri perhotelan dewasa ini menunjukkan peningkatan yang

sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah hotel

yang didirikan diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya.

Industri perhotelan memiliki bagian-bagian operasional yang menunjang

berjalannya kegiatan industri perhotelan dengan baik. Bagian operasional tersebut

meliputi : Front Office Department, Housekeeping Department dan Food and

Beverage Department.

Front Office atau Kantor Depan bagi hotel dikenal sebagai The first and the

last impression of the guest. Artinya, bagian inilah yang pertama dan terakhir dari

tamu. Tamu yang datang di hotel akan dilayani terlebih dahulu di bagian kantor

depan dan pada waktu check-out pun tamu harus berhubungan dengan karyawan

kantor depan. Jadi sudah sewajarnya bila kesan yang mendalam akan tercipta di

bagian kantor depan.

Executive Lounge JW Marriott Hotel Medan merupakan salah satu fasilitas

milik hotel yang dikelola oleh departemen kantor depan. Keberadaannya tidak hanya

(15)

sebagai tempat administrasi untuk menunjang kepuasan tamu. Tugas dan tanggung

jawabnya meliputi segala persiapan-persiapan kedatangan tamu.

Karyawan executive lounge dituntut kaya akan pengetahuan dan terampil

untuk menyelesaikan jumlah pekerjaan dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk

itu, manajemen kantor depan hotel harus memiliki tolok ukur tersendiri mengenai

efektifitas dan efisiensi seorang karyawan terlaksanakan sesuai cakupan pekerjaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik menulis pembahasan dengan judul

“Peranan Executive Lounge Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Kerja

Departemen Kantor Depan Di JW MarriottHotel Medan”.

1.2 Batasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini memperoleh hasil yang optimal, maka perlu

adanya pembatasan masalah untuk lebih memperjelas tujuan penulisan. Adapun

batasan masalah dalam kertas karya ini adalah peranan efektifitas dan efisiensi kerja

karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di executive lounge dan masalah yang

timbul serta upaya pemecahannya.

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini penulis mempunyai tujuan umum dan tujuan

(16)

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai penulis dalam penulisan kertas karya ini

yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan suatu gagasan

dalam bentuk karangan ilmiah

2. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis diharuskan melakukan Praktek

Kerja Lapangan (PKL), dalam PKL tersebut mahasiswa dapat

membandingkan teori-teori yang diterima dari tempat kuliah dengan keadaan

sebenarnya di lapangan, lalu menggabungkannya dan menyusunnya dalam

sebuah bentuk karangan ilmiah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan kertas

karya ini, yaitu:

1. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan Studi Diploma

III pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Memperluas pengetahuan penulis sebagai insan pariwisata tentang

pengetahuan dan perkembangan industri perhotelan.

3. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman serta memacu pola fikir

untuk dapat menghasilkan ide-ide cemerlang yang sangat berguna baik

(17)

4. Menerangkan jenis-jenis pelayanan yang diberikan kepada tamu pada

departemen kantor depan khususnya di bagian executive lounge di JW

Marriott Hotel Medan.

1.4 Metode Penelitian

Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif. Adapun

metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh berasal dari buku-buku dan

sumber pustaka lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh langsung dari lapangan,

melalui dua cara yaitu:

a. Observasi (Praktek Kerja Lapangan)

Merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan dengan ikut serta

dalam operasional di JW Marriott Hotel Medan khususnya departemen kantor

depan sewaktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) sehingga penulis mengetahui

(18)

b. Interview (Wawancara)

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

dengan manajemen terkait maupun karyawan yang ada di Executive Lounge

seputar informasi yang dibutuhkan dan masalah-masalah yang dibahas oleh

penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulis

mambaginya dalam lima bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang

lebih mudah diikuti dan dipahami. Masing-masing bab menjelaskan topik yang

berbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada setiap bab yang akan

diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tahap pendahuluan dalam kertas karya berisi tentang

alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode

penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Menjelaskan tentang tinjauan teoritis mengenai lounge, yaitu pengertian

(19)

pengelolaan lounge dalam meningkatkan citra dan pendapatan hotel,

perkembangan lounge seiring kemajuannya di industri pariwisata dan

hubungan kerjasamanya dengan departemen lain yang ada di hotel.

BAB III : GAMBARAN UMUM HOTEL

Menjelaskan tentang sejarah berdirinya JW Marriott Hotel Medan,

klasifikasi JW Marriott Hotel Medan, fasilitas-fasilitas yang dimiliki JW

Marriott Hotel Medan dan struktur organisasi JW Marriott Hotel Medan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang Peranan dan fungsi Executive Lounge, uraian tugas

dan tanggung jawab karyawan executive lounge JW Marriott hotel

Medan, klasifikasi tamu VIP dan tamu elite member, permasalahan yang

sering timbul dan upaya manajemen dalam pemecahan masalah.

BAB V : PENUTUP

Penutup, bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Lounge

Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

364), : “ Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada

tamu yang menginap di hotel. Pertunjukkan yang cocok untuk ditampilkan di lounge

adalah pertunjukkan yang menghadirkan suasana teduh, ceria, sopan, dan dapat

diterima kebanyakan orang yang sedang duduk-duduk disana. Pertunjukkan yang

dimaksud antara lain adalah band dengan suara lembut, vocal group, penyanyi solo,

yang diiringi piano atau organ. Hotel dapat menjual paket khusus yang memanfaatkan

area lounge untuk entertainment komersial, seperti cocktail party, di mana setiap

tamu akan membayar sejumlah uang demi mendapatkan paket koktil dengan berbagai

pilihan ditambah dengan iringan musik hidup”.

Rio Budi Prasadja dalam bukunya Psikologi Pelayanan Jasa Hotel, Restoran

dan Kafe (2009 : 13), : “ Dalam Lounge kita dapat menjumpai dijualnya berbagai

jenis minuman. Keanekaragaman ini cukup menarik bagi konsumen Horeka (hotel,

restoran dan kafe). Jenis minuman beralkohol yang merupakan minuman favorit

wisatawan mancanegara. Namun demikian, minuman tidak beralkohol juga

merupakan sajian yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat lainnya”.

Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

(21)

minuman beralkohol maupun tidak beralkohol berikut makanan pendukung lainnya

yang ditemani hiburan alunan musik, penyanyi dengan suasana yang tenang dan

ceria.

2.2 Pengertian Efektifitas Dan Efisiensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), dikemukakan bahwa efektif

berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya) manjur dan mujarab dapat

membawa hasil.

Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2001 : 24),

: “Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas menunjukkan keberhasilan

dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya”.

“Effectiveness”, berarti melakukan hal yang benar (operasional) (Amin

Widjaja Tunggal dalam bukunya Management Audit Suatu Pengantar 2000 : 33).

Berdasarkan ketiga pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang

(22)

Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya

sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

SP. Hasibuan (1984 : 233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson : “

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil

antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga

hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata

lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.

“Efficiency”, berarti melakukan sesuatu dengan benar (hasil) (Amin Widjaja

Tunggal dalam bukunya Management Audit Suatu Pengantar 2000 : 33).

Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa efisiensi adalah hasil yang dicapai manajemen dengan penggunaan sumber

yang terbatas dan memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan

agar memperoleh hasil yang maksimal.

2.3 Pelayanan Lounge dalam Meningkatkan Citra dan Pendapatan Hotel

Pelayanan yang cepat, tepat dan profesional atas minuman beralkohol menjadi

semakin penting semenjak banyak restoran memperdagangkan jenis minuman

tersebut untuk memenuhi tuntutan kepuasan para tamu dan juga untuk meningkatkan

keuntungan. Jika seorang tamu sudah menjadi pelanggan maka masalah harga

(23)

Di dalam bisnis lounge pelayanan minuman, terutama minuman beralkohol,

sangatlah menguntungkan. Banyak restoran menyajikan minuman beralkohol sebagai

bagian dari kelengkapan pelayanan makan. Bahkan di beberapa tempat, penjualan

minuman merupakan bagian terpenting dari bisnis tempat tersebut.

Para pramusaji baik waiter, waitress maupun wine waiter, dituntut dapat

menyajikan minuman beralkohol secara tepat dan profesional, termasuk harus

memiliki pengetahuan tentang aneka macam minuman campuran, cocktail, dan

sebagainya agar pramusaji tersebut dapat memberikan saran-saran yang tepat kepada

para tamu.

Lounge dibuka menurut keperluannya. Di hotel besar, lounge ada yang buka

24 jam. Hal ini sangat tergantung pada kondisi dan situasi hotelnya. Penempatan

lounge tergantung pada kebijakan hotel, misalnya diletakkan di tepi kolam renang, di

teras coffeeshop atau tempat lain yang strategis. Semua kegiatan itu memerlukan

pengawasan dan perhitungan untuk memastikan pemerolehan laba yang diharapkan

dapat mendorong naiknya pendapatan hotel.

Lokasi sebuah lounge juga harus strategis, dengan ruangan yang cukup untuk

menampung beberapa set meja dan kursi yang nyaman, dilengkapi dengan dekorasi

yang bagus serta sejuknya AC sentral. Disamping itu, lay out sebuah lounge juga

harus menarik dipandang. Oleh karenanya, penggunaan perlengkapan dan peralatan

operasional lounge haruslah lengkap sesuai fungsi dan kebutuhannya.

(24)

2.4 Perkembangan Lounge Sejalan dengan Kemajuan Industri Perhotelan Bisnis perhotelan di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat, terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah hotel dan jumlah kamarnya. Hal ini tidak

mengherankan mengingat kebutuhan akan hotel juga semakin meningkat. Mulai

untuk keperluan pertemuan antar-individu sampai perhelatan besar, yang memerlukan

sarana function room dan ball room, tersedia di hotel. Mulai dari sekedar untuk

menikmati alunan musik lembut di lounge sampai pagelaran orchestra kolosal, semua

ada di hotel. Salah satunya adalah outletlounge yang berada dihotel.

Walaupun keberadaannya bukan sebagai fasilitas utama, tetapi menyumbang

cukup besar bagi pendapatan dan popularitas hotel. Pengunjung yang datang akan

mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan fasilitas yang diinginkan. Hubungan

antara pelayan jasa dengan konsumennya merupakan kunci sukses dari cabang ini.

Bilamana hubungan mereka baik, maka tamu akan berkunjung kembali, dan penyedia

jasa memiliki ikatan hubungan yang sangat berarti dalam membangun promosi yang

berbentuk word of mouth communication.

Bar dan Lounge dewasa ini banyak menampilkan musisi dan artis lokal,

mengadakan acara festival musik, baik country, pop, maupun jazz yang menunjukkan

bahwa ada keterkaitan antara bisnis lounge dengan seni musik serta ada kaitan

dengan dunia orang muda, sehingga eksistensi lounge masih mungkin untuk tetap

berada dalam golongan bisnis yang prospektif.

Sehubungan dengan soal pelanggan, ada beberapa karakter tamu, antara lain

(25)

Mereka datang lebih disebabkan oleh suguhan musik. Ada yang termotivasi dengan

minuman kesukaannya. Ada pula yang datang untuk bertemu kawan dekat.

Sementara itu ada pula yang datang ke lounge sekedar untuk mengusir sepi,

membuang rasa sebal atau meredakan stress dari berbagai masalah.

2.5 Hubungan Kerja Sama Lounge dengan Departemen Lain

Hampir semua jenis pekerjaan yang ada di hotel adalah kerja tim (team work).

Executive Lounge banyak dibantu oleh departemen lain dalam menjalankan tugasnya.

Hal ini berhubungan dengan kenyataan bahwa pada dasarnya konsentrasi operasional

sebuah hotel berporos pada tamu. Hotel sedapat mungkin memberikan layanan

maksimal agar tamu terpuaskan. Untuk memberikan kepuasan maksimal, tugas tidak

dapat hanya dibebankan pada satu departemen saja. Masing-masing saling terkait dan

saling berhubungan. Bila mata rantai hubungan ini terputus atau tidak terjalin baik,

sudah dapat dipastikan penyampaian layanannya pun menjadi pincang.

2.5.1 Lounge dengan Housekeeping

Lounge dengan housekeeping memiliki hubungan dalam operasi sehari-hari,

keduanya selalu bahu membahu untuk memenuhi ekspektasi tamu serta untuk

memenuhi tugas profesional di industri perhotelan, seperti penanganan kebersihan,

(26)

2.5.2 Lounge dengan Food And Beverage

Food and beverage adalah salah satu departemen yang memiliki hubungan

paling erat dengan lounge. Bagian ini adalah departemen yang secara umum

menghasilkan makanan dan minuman bagi tamu.

2.5.3 Lounge dengan Engineering

Departemen Engineering adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan struktur bangunan, masalah listrik dan mesin-mesin yang ada serta

kerusakan peralatan elektronika.

2.5.4 Lounge dengan Purchasing

Bagian purchasing memiliki hubungan dalam pengadaan barang-barang

makanan dan minuman groceries. Seperti wine, beer, spirits, aneka soft drink, keju,

selai, madu, teh, kopi, gula dan kebutuhan lainnya.

2.5.5 Lounge dengan Stewarding

Bagian ini menyediakan alat-alat makan dan minum maupun alat saji yang

(27)

BAB III

GAMBARAN UMUM JW MARRIOTT HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya JW Marriott Hotel Medan

Anda harus membuat karyawan anda berbahagia. Jika mereka berbahagia,

mereka pun akan membuat para pelanggan Anda berbahagia”. Demikianlah salah

satu kunci keberhasilan bisnis John Willard Marriott. Lelaki kelahiran Utah, Amerika

Serikat pada tanggal 17 Setember 1900, merupakan pendiri salah satu kerajaan bisnis

terbesar di dunia, yaitu Marriott Corporation.Sejak tahun 1993, nama tersebut lantas

berubah menjadi Marriott International. Perusahaan ini bergerak di usaha rumah

sakit, hotel dan jaringan restoran.

Bisnis Marriott berawal dari usaha pengolahan bir yang berlokasi di

Washington pada tahun 1927. Saat merintis bisnis itulah, ia memutuskan menikah

dengan Alice Sheets dan memperoleh dua orang anak. Salah satu anaknya, Bill

Marriott Jr., melanjutkan posisi sang ayah untuk mengendalikan kerajaan bisnis itu.

Bill menjadi presiden dan CEO di Marriott International.

Hotel pertama yang ia dirikan lebih merupakan model bernama Twin Bridges

Motor Hotel di Virginia. Berawal dari satu hotel, bisnis jaringan hotel yang ia dirikan

menyebar ke seantero dunia. Tak aneh jika Marriott menjadi sosok pebisnis sukses di

dunia. Ia merupakan seorang pekerja keras yang tak kenal lelah. Ia selalu memikirkan

(28)

mendatangi tempat-tempat usahanya, seperti restoran dan hotel. Ia langsung

memperhatikan dan memeriksa secara langsung jalannya operasional yang terjadi.

Pada saat ia meninggal pada 13 Agustus 1985 dalam usia 85 tahun,

perusahaan yang ia bangun itu telah memiliki 1400 restoran, 143 hotel dan resor di

seantero dunia. Terdapat 37 hotel di seluruh dunia yang beroperasi dibawah bendera

Marriott. Tentu saja jumlah unitnya sudah berkembang pesat. Di Indonesia saja,

Marriott hotel terdapat di empat kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bali dan Medan.

Dari seluruh unit usaha di berbagai belahan dunia, perusahaan ini diperkirakan

meraup penghasilan sekitar 4,5 miliar US Dollar setahun dan didukung sekitar

154.600 orang karyawan. Begitu besarnya keuntungan, perusahaan ini pun

mengembangkan usaha di bidang kapal pesiar dan taman wisata.

JW Marriott Hotel di Indonesia terdapat di empat kota besar Jakarta, Bali,

Surabaya dan Medan. JW Marriott Hotel Medan resmi di buka pada Februari 2008.

Hotel ini berlokasi di jalan Putri Hijau No. 10 Medan. Berdiri di pusat kota yang

mudah dijangkau hanya 10 menit dari stasiun kereta api dan 90 menit dari bandara

Kuala Namu International Airport (KNIA). Hotel ini di berdekatan oleh berbagai

hotel berbintang, pusat perbelanjaan, perkantoran, bank, objek wisata dan berhadapan

langsung dengan salah satu stasiun televisi negeri. Di kenal sebagai salah satu hotel

terbaik di kota Medan, hotel ini dibangun dengan gaya bangunan Amerika dengan

gaya arsitektur mewah dan indah yang merupakan pembeda dari bangunan –

(29)

Hotel JW Marriott Hotel Medan di bangun oleh tiga orang pemilik saham

yaitu bapak Charlie Ishaq, bapak Handoko dan bapak Martua Sitorus. Dibutuhkan

waktu yang cukup lama untuk rancangan yang sempurna demi menjadikan JW

Marriott Hotel Medan sebagai hotel berbintang lima di kota Medan.

3.2 Klasifikasi JW Marriott Hotel Medan

Pengklasifikasian sebuah hotel dapat ditentukan berdasarkan kriteria yaitu

berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

No.KM/PW.304/MPP1-86 tentang penggolongan hotel, maka JW Marriott Hotel

Medan dapat digolongkan sebagai berikut:

3.2.1 Berdasarkan Plan (Perencanaan Penjualan Kamar) Pembagian berdasarkan plan adalah:

A.Continental Plan : yaitu harga sewa kamar sudah termasuk sarapan pagi.

B.Full American Plan : yaitu harga sewa kamar sudah termasuk sarapan pagi,

makan siang dan makan malam. Plan ini disebut juga full board, karna harga

sewa kamar sudah termasuk 3 kali makan.

C.Modified American Plan : yaitu harga sewa kamar sudah termasuk 2 kali

makan. Sarapan pagi dan 1 kali makan siang atau makan malam.

D.European Plan : yaitu harga sewa kamar tidak termasuk sarapan pagi (room

(30)

Ditinjau dari komponen harga kamar, JW Marriott Hotel Medan merupakan

hotel yang menggunakan Continental Plan dimana hotel tersebut menerapkan

ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi.

3.2.2 Berdasarkan Number of Room (Jumlah Kamar)

a. Small Hotel : 25 kamar

b. Average Hotel : 26 – 100 kamar

c. Above Average Hotel : 101 – 299 kamar

d. Large Hotel : Minimun 300 kamar

Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki oleh JW Marriott Hotel Medan

sebanyak 287 kamar, maka hotel ini dapat digolongkan kedalam Above

Average Hotel. Kamar-kamar tersebut dibagi-bagi sesuai dengan tipe

kamarnya, yaitu:

1. Deluxe Room

Deluxe room memiliki luas 45 sq meter dengan ukuran tempat tidur King Size

dan Double (twin), sebanyak 184 kamar.

2. Bussiness Room

Bussiness room adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room, hanya

saja yang membedakannnya adalah bussiness room mendapatkan pick up atau

(31)

3. Executive Room

Executive room adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room, tetapi di

mulai kamar kelas ini ke atas mendapatkan free access ke Executive Lounge,

sebanyak 56 kamar.

4. Executive Deluxe Room

Executive Deluxe room memiliki luas 65 sq meter dengan ukuran tempat tidur

King Size dan Double (twin). Jenis kamar ini dibagi lagi menjadi Executive

Deluxe Accessible room. Yakni jenis kamar yang di peruntukkan pada tamu

berkebutuhan khusus (cacat). Sehingga kamar ini di desain dengan lantai

yang sama rata dengan perlengkapan kamar yang lebih pendek, sebanyak 42

kamar.

5. Junior Suite Room

Junior suite room memiliki luas kamar 90 sq meter. Dilengkapi dengan

fasilitas ruang tidur, ruang televisi, ruang kerja, kamar mandi, wash basin,

dinning kitchen dan meja rias serta fasilitas lainnya, sebanyak 3 kamar.

6. Ambassador Suite Room

Ambassador suite room memiliki luas kamar 125 sq meter. Sangat lengkap

fasilitasnya. Mulai dari ruang tidur, 2 meja kerja, ruang televisi, 2 kamar

mandi, dinning kitchen dan meja rias serta fasilitas mewah lainnya, hanya 1

(32)

7. President Suite Room

President suite room adalah jenis kamar termahal dan termewah menurut

kelas dan harganya serta dengan fasilitas terlengkap dan termewah. Memiliki

luas 200 sq meter dan terletak di lantai paling atas yakni lantai 29, hanya 1

kamar.

3.2.3 Berdasarkan Lokasi

Apabila dilihat dari lokasi JW Marriott Hotel Medan di dirikan, maka hotel

tersebut diklasifikasikan sebagai City Hotel, sebab hotel tersebut terletak di

jantung kota atau di tengah kota Medan.

3.2.4 Berdasarkan Lamanya Buka

JW Marriott Hotel Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk

berhenti sehingga hotel ini dimasukkan ke dalam jenis hotel All Year Around.

3.2.5 Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, JW Marriott Hotel Medan

termasuk ke dalam hotel ekonomis berbintang lima (economy class

hotel/limited service hotel), karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar

bisnis yang spesifik. Selain akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan

layanan reservasi, restoran umum, fasilitas pertemuan, televisi, personal

komputer, valet dan laundry serta menyediakan transportasi dan ke bandar

udara dan sebaliknya.

(33)

3.3 Fasilitas yang Dimiliki JW Marriott Hotel Medan

Hotel JW Marriott Medan merupakan salah satu aset kepariwisataan Sumatera

Utara yang berpredikat hotel berbintang lima. Menyediakan fasilitas untuk

memudahkan dan memberikan kepuasan kepada tamu baik dari mancanegara maupun

domestik.

3.3.1 Room

JW Marriott HotelMedan memiliki 287 kamar, dimana kamar-kamar tersebut

memiliki tipe yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu: AC, bathroom, dengan

shower dan bath up, lantai kamar yang dilapisi karpet, LCD TV, Cable TV, minibar,

IDD Telephone, map, safety box dan wifi conection. Adapun tipe-tipe kamar tersebut

dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut ukuran kamar (size). Kesemua harga

kamar tersebut belum termasuk 11% service (pelayanan) dan 10% government tax

(pajak pemerintah).

3.3.2 Marriott Cafe

Marriott Cafe menyajikan makanan Indonesia, Eropa, Oriental, dan seluruh

makanan penjuru dunia untuk breakfast, lunch dan dinner. Buka mulai pukul 06.00-

23.55 WIB dengan sistem penyajian dilaksanakan secara prasmanan, yaitu

tersedianya beberapa jenis makanan yang dapat dipilih oleh tamu sesuai dengan

seleranya. Selain itu, tersedia juga penyajian makanan secara ala carte menu dan set

(34)

3.3.3 Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang dimililki JW Marriott

Hotel Medan adalah sebagai berikut:

No. Nama Ruang Luas Kapasitas/Pax

1. Grand Ballroom 1495 m2 1200 pax

2. New York Room 204 m2 204 pax

3. Washington Room 202 m2 120 Pax

4. California Room 180 m2 100 Pax

5. Oregon Room 151 m2 90 Pax

6. Maryland Room 141 m2 90 Pax

7. Florida Room 146 m2 90 Pax

8. Boston Room 81 m2 25 Pax

9. Miami Room 75 m2 25 Pax

10. San Fransisco Room 40 m2 20 Pax

Tabel 3.1 : Function Room JW Marriott Hotel Medan

Sumber : JW Marriott Hotel Medan

3.3.4 Room Service

Room Service berusaha untuk melayani pemesanan makanan dan minuman ke

kamar-kamar tamu dan operasional selama 24 jam. Dalam setiap kamar tersedia

(35)

3.3.5 Jade Chinese Restaurant

Jade Chinese restoran menyediakan berbagai jenis makanan Chinese seperti

Baked Oysters with Cheese and Mint Sauce, Fried Rice Yang Zhou Style, Seared

Black Pepper Angus Beef dan menu favorit lainnya. Tamu-tamu dilayani dengan baik

oleh waiter dan waitress yang memakai pakaian berwarna merah sesuai dengan

warna ciri khas restoran tersebut. Restoran ini di buka dari jam 10.00 - 14.30 WIB

untuk lunch, sedangkan untuk dinner dibuka jam 18.00 - 22.00 WIB.

3.3.6 Executive Lounge

Executive Lounge adalah salah satu bagian penting dalam membentuk

pengalaman dan kepuasan tamu. Tidak semua tamu yang menginap di hotel dapat

akses ke tempat ini, executive lounge khususnya di peruntukkan untuk tamu Elite

Member dan tamu VIP. Executive Lounge beroperasional dari pukul 06.00 - 00.00

WIB. Tempat ini menyediakan Breakfast, Afternoon Tea, Evening Cocktail dan Night

Meals. Beberapa fasilitas diperuntukkan tamu secara gratis seperti meeting room

(maksimal kapasitas 15 orang), computer station include printing, copy and incoming

fax.

3.3.7 Lobby Lounge

Lobby Lounge menyajikan berbagai minuman alkohol dan tidak beralkohol

serta aneka cemilan ringan untuk mendukung penampilannya. Tempat ini

menyediakan area khusus smooking room. Terdapat 108 kursi dan 12 bar stools tamu

dapat memesan makanan dan minumannya sambil menonton televisi dan mendengar

(36)

3.3.8 Marriott Gourmet

Marriott Gourmet menyediakan cake dan bakery aneka ragam dan aneka rasa.

Seperti Tiramisu, Chocolate Orange Cake, Fruit Tartlete atau Fruit Flan, Croissant,

Soft Bread, Bougette, Danish, dan yang lainnya.

3.3.9 Prime Bar

Prime Bar merupakan tempat hiburan malam atau night club yang disediakan

hotel mulai dari pukul 16.00 – 02.00 WIB. Buka setiap hari dan khusus pada hari

selasa sampai dengan sabtu tersedia live entertainment.

3.3.10 Prime Steak House

Prime Steak House menyajikan berbagai makanan grill dan roast. Menu yang

ditawarkan sangat eksklusif dan berkelas serta tamu-tamu yang datang dilayani

dengan profesional oleh waiter dan waitress. Tamu dapat memesan makanan dan

minuman sesuai daftar menu yang ditawarkan. Adanya open kitchen menambahkan

semaraknya suasana dengan kobaran api yang dimainkan oleh sang juru masak.

3.3.11 Swimming Pool

Kolam renang luar ruangan yakni dilantai 17 menjadikan suasana renang yang

menyenangkan. Karena terletak di ruangan terbuka, sehingga para tamu dapat

berenang dan merokok di area ini. Karena keindahan kolam renang yang langsung

memaparkan keadaan kota Medan secara luas, maka area kolam renang ini selalu

(37)

3.3.12 Quan Spa

JW Marriott Hotel Medan memiliki Quan Spa dengan layanan lengkap. Spa,

Sauna dan Jacuzzi sangat diminati oleh para tamu yang datang. Tidak hanya

disediakan untuk tamu hotel yang menginap, tetapi Quan Spa juga membuka layanan

untuk tamu luar hotel.

3.3.13 Gym dan Fitness Centre

Gym dan Fitness Center adalah tempat olahraga sebagai fasilitas yang

disediakan oleh hotel untuk melakukan berbagai jenis olahraga seperti, alat-alat

aerobic untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan.

3.3.14 Money Changer

Money Changer adalah fasilitas tempat penukaran mata uang. Mata uang

asing ke mata uang dalam negeri. Di JW Marriott Hotel Medan, money changer ini

terdapat di Front desk.

3.3.15 Other Facilities

Adapun fasilitas lain yang di sediakan oleh JW Marriott Hotel Medan adalah

the shopping arcades, car rental service, non-smoking floors, sleep concierge,

concierge service, conference center with break out rooms, complimentary

refreshment drink at lobby, beauty salon, convenience store, free WIFI, laundry and

dry cleaning, clinic, 24 hour doctor on call, 24 hour guarded covered car park,

(38)

3.4 Struktur Organisasi JW Marriott Hotel Medan

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan bagian-bagian yang

ada di dalam organisasi dan susunan orang-orang dan jabatannya masing-masing

dalam setiap bagian yang mempunyai kesepakatan bersama secara formal (dalam

organisasi formal) untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai

tujuan organisasi dimana orang-orang tersebut berada. Adapun organisasi itu sendiri

memiliki pengertian sebagai suatu wadah orang-orang yang terdiri dari atasan dan

bawahan untuk saling bekerja sama dengan menggunakan prinsip-prinsip organisasi

demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut James A. Bardi dalam bukunya Hotel Front Office Management

(2003 : 34), : “ The Organization Charts-schematic drawings that list management

positions in a organization. The goals of organization must be paramount in the

decision-making process. However, there must be flexibility to make the plan work.

This section points out the major organizational features of a lodging property and

typical managerial duties of the people within the organization. Flexibility is

essential in providing service to the guest and leadership to the staff”. (Skema

struktur organisasi menggambarkan posisi daftar manajemen dalam sebuah

organisasi. Sasaran organisasi harus tertinggi dalam proses pembuatan keputusan.

Bagaimana pun, harus ada fleksibilitas dalam membuat rencana pekerjaan. Bagian ini

merupakan keistimewaan utama organisasi dari suatu penginapan dan tugas

manajerial menyangkut orang-orang di dalam organisasi. Fleksibilitas sangat penting

(39)

Struktur organisasi pada suatu hotel sangat penting keberadaannya, karena

dengan adanya struktur organisasi ini karyawan dan atasan dapat mengetahui dengan

jelas apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya serta dapat mengetahui

pimpinannya, rekan seprofesi dan bawahannya.

Adapun prinsip-prinsip organisasi adalah:

1. Prinsip kesatuan komando

2. Prinsip pembagian divisi kerja yang jelas

3. Prinsip rentang kendali

4. Prinsip pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

Dengan berpedoman kepada keputusan Menteri Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi KM94/HK 103/87 yang berisikan tentang pengelolaan hotel yang

profesional dan komersil adalah adanya wadah pengelolaan organisasi. Berikut ini

(40)
(41)

BAB IV

PERANAN EXECUTIVE LOUNGE TERHADAP EFEKTIFITAS DAN

EFISIENSI KERJA DEPARTEMEN KANTOR DEPAN DI JW MARRIOTT HOTEL MEDAN

4.1 Peranan dan Fungsi Executive Lounge

Hampir semua kegiatan yang ada di kantor depan berhubungan dengan tamu,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kantor depan hotel

memiliki peranan penting dalam operasi sebuah hotel. Seperti dikatakan oleh Vallen

(1985 : 24), dalam bukunya check-in dan check-out, Principles of Effective Front

Manangement, bahwa Front Office Management adalah: It is indeed the heart and the

hub and the nerve center of guest activity (Sesungguhnya front office adalah jantung

dan pusat dari segala macam kegiatana para tamu).

Agusnawar dalam bukunya Resepsionis Hotel (2004 : 50) yang mengutip

pernyataan Colin Dix dan Chris Baird, : “ Mengatakan bahwa seorang resepsionis

hotel harus memerankan dirinya sesuai dengan kata DRIPS”, yaitu:

Diplomat (sebagai seorang diplomat)

Seorang resepsionis yang diplomatis harus mampu mengatakan sesuatu dengan cara

lugas, efektif, efisien, dan ramah sehingga tamu tidak merasakan kecewa walaupun

(42)

29

dengan suatu keadaan melalui penjelasan resepsionis yang baik. Oleh karena itu,

perilaku seorang resepsionis hendaknya bisa menjadi teladan atau patut di contoh.

Record Keeper (penyimpan data)

Kantor depan merupakan pusat kegiatan hotel dan tamu. Semua data tamu, baik yang

sedang tinggal di hotel maupun yang sudah meninggalkan hotel, semua

tersimpan/tercatat di kantor depan. Dengan demikian, resepsionis di executive lounge

dapat mencatat segala sesuatu mengenai tamu. Seperti makanan dan minuman yang

disukai oleh tamu.

Information Source (sebagai sumber informasi)

Oleh karena front desk merupakan pusat kegiatan hotel, maka di mata tamu front desk

adalah wakil manajemen secara keseluruhan. Untuk itu, seorang resepsionis harus

dapat memahami dan menguasai informasi yang dibutuhkan oleh tamu. Seringkali

tamu yang bersantai di executive lounge menginginkan penjelasan atau keterangan

tentang daerah dimana mereka (tamu) berada, hotel dan fasilitasnya.

Psychologist (sebagai seorang psikolog)

Seorang resepsionis harus selalu membiasakan diri untuk mengidentifikasi perilaku

para tamu. Hal ini bermanfaat bagi resepsionis untuk menentukan cara yang terbaik

(43)

30

Sales Person (sebagai seorang penjual)

Tugas pokok seorang karyawan executive lounge, selain menyambut tamu yang

datang, memberikan pelayanan makan dan minum, tetapi juga kemampuan menjual

kamar dan fasilitas lainnya di hotel.

4.1.1 Fasilitas Executive Lounge JW Marriott Hotel Medan

Fasilitas yang tersedia di executive lounge dirancang dengan gaya modern,

privasi dan menarik dipandang. Tempat duduk yang nyaman, saluran televisi nasional

dan internasional serta pemandangan kota Medan yang disuguhkan dengan jelas dari

lantai 16 adalah salah satu nilai utamanya. Adapun fasilitas yang dimiliki executive

lounge ini adalah sebagai berikut:

1. Front Desk Agent

Ketika memasuki lantai 16, maka tamu akan langsung disambut ramah oleh

resepsionis. Terdapat sebuah front desk agent yang beroperasional selama 18 jam

yakni dari pukul 06.00 – 00.00 WIB yang dapat melayani segala kebutuhan tamu

selama berada di ruangan ini ataupun di hotel.

2. Computer Workstation

Untuk mendukung segala aktifitas bisnis tamu, terdapat 2 buah komputer

(44)

31

3. Meeting Room

Terdapat 2 ruang meeting yang tersedia disini. Ruang meeting dengan

kapasitas maksimal 15 orang (big meeting room) dan kapasitas 6 orang (small

meeting room). Untuk menikmati fasilitas ruang meeting ini, tamu diwajibkan untuk

memesan hari dan lama waktu pemakaiannya.

4. Coffee, Tea dan Soft Drink Station

Tamu yang datang memiliki kebebasan untuk memilih dan mengambil

minuman yang tersedia sesuai selera. Kopi dengan aneka sajian; cappucino, latte,

espresso, black coffee dan hot chocolate. Teh dengan aneka rasa; green tea,

peppermint, camomile, darjeeling, earl gray, english breakfast, dan juga sariwangi

atau lipton. Aneka pilihan soft drink dan mineral water tertata rapi di dalam chiller.

5. Meal Buffet Area

Area ini digunakan pada saat breakfast dan evening cocktail berlangsung.

Makanan yang tersedia adalah jenis continental breakfast, yakni sejenis roti-rotian

dan keju serta aneka jus. Sedangkan untuk evening cocktail makanan yang tersedia

cukup banyak pilihan, mulai dari appetizer, soup, main course dan dessert.

Keseluruhan makanan di tata rapi menurut urutannya di dalam sebuah chaffing dish.

Adanya live cooking menambah semaraknya evening cocktail yang sedang

berlangsung. Selain mencicipi makanannya, para tamu juga dapat menikmati

(45)

32

4.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Executive Lounge JW Marriott Hotel Medan

Uraian mengenai tugas dan tanggung jawab pekerjaan biasanya disebut Job

Description.Job description adalah suatu daftar terperinci tentang semua tugas utama

suatu pekerjaan yang menyangkut hal-hal seperti; pelaporan hubungan kerja,

tugas-tugas tambahan, kondisi pekerjaan, dan bahan serta peralatan yang dibutuhkan

(Kasavana, 1992 : 64).

Berikut ini adalah uraian pekerjaan dan cakupan pekerjaan karyawan executive

lounge JW Marriott Hotel Medan:

4.2.1 PreparationExecutive Lounge Daily Check List

Setiap harinya karyawan executive lounge memiliki tugas dan tanggung jawab

atas pra operasional, operasional dan pasca operasional outletnya. Untuk itu waktu

kerja dibagi dalam 2 shift. Shift pagi dan shift sore. Setiap shift biasanya akan

memberitahukan kepada shift selanjutnya apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan

baik secara langsung (personal) maupun dicatat kedalam log book. Hal ini berfungsi

sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerja karyawan dengan apa-apa saja yang telah

dikerjakan dan diselesaikan oleh shift sebelumnya.

(46)

33

Morning Shift

Afternoon Shift

No. Pelaksanaan Tugas Status 1. Chiller dalam keadaan terisi jus dan aneka soft drink

2. Mesin kopi, susu, air dan biji kopi terisi dan siap digunakan

Persiapan table set up evening cocktail

3. Perlengkapan makan dan minum dan spirit tersedia

dengan baik

4. Beer dan wine tersusun rapi di rak pajangan dengan es batu

5. Mengisi formulir kedatangan tamu dan mendatanya ke sistem

6. Inventarisasi segala pengeluaran dan memesan barang

No. Pelaksanaan Tugas Status

1. Pintu masuk dan lantai koridor dalam keadaan bersih

2. Seluruh peralatan makan dan minum dalam keadaan bersih

tanpa noda

3. Chiller berisikan aneka jus dan minuman ringan

4. Mesin kopi, susu, air dan biji kopi terisi penuh dan siap

digunakan

5. Karpet dalam keadaan bersih dan telah di vakum.

6. Keranjang sampah kosong dengan cover bersih

7. Komputer tamu keadaan hidup dan siap digunakan

8. Tanaman bersih dari debu

9. Seluruh lampu menyala aktif

10. Pintu masuk kaca bersih dari noda

11. Buku, majalah dan koran tersusun rapi

12. Meja-meja tertata rapi

(47)

34

sesuai kebutuhan.

(48)

35

4.2.2 Pelayanan Check-In dan Check-Out

Check-in the guest adalah langkah administrasi kedua dalam penanganan

tamu. Administrasi pertama dilakukan dengan mencatat identitas dan spesifikasi

kamar, yaitu pada waktu reservasi. Ketika Check-in, yang pertama dilakukan adalah

mengisi kartu registrasi (Registration Card). Di dalam formulir tersebut terdapat isian

tentang data tamu, yaitu sebagai berikut:

1. Family Name : Nama keluarga. Untuk orang Barat, nama keluarga akan

muncul pada urutan kedua, ketiga atau bagian terakhir dari nama seseorang.

Misal, untuk nama John Anderson, maka Anderson adalah nama keluarga.

2. First Name : Nama pertama atau nama depan.

3. Address : Alamat, harus ditulis lengkap. Jika perlu, minta juga kartu

bisnis tamu (business card).

4. City : Kota dimana tamu berdomisili

5. State : Negara bagian, untuk negara-negara yang mempunyai negara

bagian. Kalau tamu Indonesia, yang perlu dicantumkan adalah provinsinya.

6. Postal Code : Kode pos.

7. Country : Negara asal.

8. Telephone : Nomor telepon kantor atau rumah tamu.

9. Arrival : Tanggal kedatangan tamu (check-in)

10. Departure : Tanggal keberangkatan tamu (check-out)

11. Rate/night : Dalam rate dicantumkan konfirmasi harga kamar yang

(49)

36

12. Room : Khusus untuk jenis kamar saja, sedangkan nomor kamar akan

diisi oleh karyawan kantor depan.

13. Passport Number/ID. Number : Nomor pasport atau kartu tanda penduduk.

14. Date of Birth : Tanggal, bulan dan tahun kelahiran.

15. Nationality : Kewarganegaraan.

16. Payment Methode : Metode pembayaran, apakah tunai, kartu kredit, atau

ditagihkan ke perusahaan.

17. Signature : Tanda tangan tamu.

Check-in untuktamu penting, yaitu Elite Member yang datang dan akan pergi

lebih mudah, dilakukan sedikit berbeda dengan check-in tamu biasa. Tamu Elite

member adalah tamu yang sangat penting oleh pihak hotel, maka ketika tamu

tersebut datang salah satu karyawan Guest Relation Officer mengarahkan dan

mengantar tamu tersebut ke executivelounge yang juga menyediakan fasilitas check-

in dan check-out. Tamu dipersilahkan duduk dan ditawari atau diberi minum

kesukaannya pada saat proses check in maupun check out. Setelah proses selesai

maka tamu dapat memilih tinggal di executive lounge sementara atau langsung ke

kamar untuk beristirahat. Executive lounge ini juga sebagai ruang tunggu para tamu,

jika kamarnya belum dalam status inspected atau siap di huni. Pada saat hotel dalam

keadaan high occupancy, executive lounge memegang peranan cukup penting dalam

proses check-in maupun check-out. Dimana keseluruhan tamu yang akan check-in

(50)

37

membantu operasional kantor depan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan tamu

terhadap pelayanan check-in.

4.2.3 Persiapan Amenities, Welcome Card dan Welcome Letter

Satu hari sebelum kedatangan tamu maka segala kebutuhan tamu akan

dipersiapkan dengan baik sebagai usaha pemberian penghargaan atau apresiasi

kepada tamu tersebut. Welcome card adalah kartu ucapan selamat datang dan terima

kasih pihak hotel kepada tamu yang telah setia memilih dan menggunakan jasa JW

Marriott Hotel Medan. Sedangkan welcome letter lebih berisikan

keuntungan-keuntungan yang didapatkan tamu selama menginap di hotel. Dan amenities adalah 4

jenis buah-buahan yang disusun menarik di atas sebuah piring. Untuk welcome card

diantar langsung oleh guest relations staff ke kamar tamu dan welcome letter

diserahkan kepada tamu saat check-in sedangkan untuk amenities diantar oleh room

service.

4.2.4 Mengirim Pre Arrival dan Departure Email

Dalam pengiriman dua jenis email ini dibutuhkan ketelitian yang tajam.

Dikarenakan hal ini berkaitan dengan konfirmasi pemesanan tamu dan segala

permintaanya. Pre Arrival email adalah konfirmasi email yang dikirimkan kepada

tamu langsung mengenai kode booking, jenis kamar, jenis tempat tidur, jumlah

kamar, jumlah orang, waktu kedatangan, waktu keberangkatan, cara pembayaran,

transfortasi dan hal lainnya. Email inilah sebagai jaminan atas pemesanannya dan

(51)

38

yang dikirim setelah tamu check out yang berisikan ucapan terima kasih telah

menginap dan memakai jasa hotel. Melalui email inilah brand marriott international

akan mengirimkan survei (Guest Satisfaction Survey) kepada tamu atas kepuasannya

terhadap hotel JW Marriott Hotel Medan selama menginap.

4.2.5 Courtesy Call

Menurut Bambang Sujatno dalam bukunya Hotel Courtesy (2005 : 41), : “

Courtesy merupakan suatu tanggapan yang muncul pada saat seseorang berhubungan

dengan orang lain. Dalam hubungannya dengan hotel, hubungan yang terjalin antara

petugas hotel dengan tamunya sering tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, tetapi lebih

banyak muncul dari sikap spontan. Jadi sudah seharusnya pegawai hotel selalu

berusaha untuk mengasah dan mengembangkan sikap-sikap spontan itu yang dapat

membuat orang lain senang”.

Courtesy call adalah segala bentuk sikap profesional yang dilaksanakan

karyawan hotel untuk memberikan pelayanan maksimal yang diwujudkan dalam etika

bertelepon kekamar tamu dan menanyakan kesan dan kebutuhan lain yang ingin

dipenuhi. Biasanya courtesy call di JW Marriott Hotel Medan ini dilakukan pada

pukul 16.00 - 17.00 WIB. dimana tamu diperkirakan berada didalam kamar.

Sebelumnya petugas harus mempersiapkan form guest list untuk memudahkan

mencatat segala permintaan tamu sebelum meng-up date ke sistem. Berikut contoh

(52)

39

Staff Hotel : Selamat sore bapak Arief Zamar.

Guest : Selamat sore.

Staff Hotel : Saya Syamsyi pak Arief dari front desk agent mau menanyakan

mengenai kamarnya, bagaimana kondisi kamarnya pak?. Sejauh ini ada kekurangan

atau keluhan yang membuat bapak menjadi kurang nyaman?. (suara jernih dan

berbicara dengan ekspresi senyum)

Guest : Kamarnya bagus tidak ada kekurangan.

Staff Hotel : apakah ada amenities yang mau ditambah seperti shampoo, sabun,

bantal, koran ataupun air mineral kedalam kamar bapak Arif?

Guest : Saya minta air mineral ditambah 2 botol ya ke kamar dan saya ingin

kamar saya untuk dibersihkan ketika saya tidak berada dikamar saja.

Staff Hotel : Baik pak air mineralnya segera saat ini diantar ya pak. (sambil

mendengarkan dengan seksama permintaan tamu tersebut). Bagaimana dengan

koneksi internet dikamar bapak arif apakah berjalan dengan lancar atau ada kendala?.

Guest : Internetnya baik, hanya saja saat pertama mencoba tadi saya masih

bingung, tapi sekarang sudah ok.

Staff Hotel : Sekedar mengingatkan kembali pak Arief, untuk ID nya itu adalah

nomor kamar bapak dan untuk passwordnya itu adalah nama awal bapak, yakni

(53)

40

Guest : Oh ya baiklah terima kasih.

Staff Hotel : Bagaimana juga pak Arief mengenai makanan kita setelah bapak

breakfast di Marriott Cafe tadi pagi? Apakah ada saran yang ingin diberikan untuk

peningkatan makanan kami kedepannya pak?. Kita tag linenya bulan ini makanan

Spanyol bapak.

Guest : Makanannya enak saya suka,,,istri dan anak juga suka. Terutama

yang churros with chocolate itu dan baked fish with olive tapenade itu,,,enak benar.

Saya nambah dua kali untuk itu. Anak-anak juga makannya Churros aja.

Staff Hotel : Terima kasih pak telah menyukai makanan hari ini. (sambil

menulisnya di guest list form). Apakah ada lagi pak yang mau ditambahkan

kebutuhan lainnya pak Arief?

Guest : Tidak, terima kasih.

Staff Hotel : Terima kasih pak Arief Zamar. Saya akan follow up semua

permintaan anda. Jika anda memerlukan bantuan apapun, bapak dapat mengubungi At

your Service di extention 0 dari telepon kamar bapak, kami siap melayani anda.

Terima kasih pak Arief, maaf sudah menggangu waktu anda dan selamat beristirahat

kembali. Have a nice stay with Us.

Biarkan tamu menutup teleponnya dahulu baru kemudian staff hotel.

(54)

41

semua permintaan tamu tersebut. Dan staff hotel tersebut meng up date ke guest

history bahwasannya tamu tersebut menyukai makanan tersebut. Hal ini dilakukan

sebagai catatan hotel untuk kedatangan tamu selanjutnya.

4.2.6 Pengadaan Makanan dan Minuman Executive Lounge

Pengadaan barang makanan dan minuman dilakukan ke berbagai departemen

yang berkaitan sesuai kebutuhan. Departemen terkait seperti purchasing, pastry dan

kitchen. Periode waktu permintaanya tergantung pada jenis barang yang dibutuhkan.

Seperti permintaan minuman alkohol yang dapat dilakukan setiap hari Senin, Rabu

dan Jumat. Khusus permintaan pengadaan barang melalui purchasing, maka harus

menuliskannya di material control dari sistem komputer hotel yang disetujui dan

ditandatangani oleh front office manager. Sedangkan permintaan pengadaan barang

dari pastry dan kitchen, cukup melalui internal transfer. Setelah kebutuhan akan

barang makanan dan minuman terpenuhi, maka dilakukan inventori dan pengadaan

laporan kepada supervisor.

4.3 Klasifikasi Tamu VIP Dan Tamu Elite Member

Ada tiga pembagian jenis tamu yang terdapat di JW Marriott Hotel Medan.

Yakni penggolongan tamu VIP, Elite Member dan base member (Y1). Berikut

(55)

42

4.3.1 Pembagian Kelas Tamu Berdasarkan Status VIP:

VIP 1 : Head of States, President, Vice President, Managing Director’s CEO,

Owners, General Manager, Pop Stars. (Welcome Letter sign by General Manager).

VIP2 : Head of Sections, Managing Director’s, Top Government Officials,

Ambassador.

VIP 3 : Seniors Manager, Wedding Couple.

VIP 4 : Special Recognitions.

VIP 5 : Honeymooners, Wedding Guest.

VIP 6 : Repeat Guest.

VIP 7 : Long Stay Guest (more than 14 days).

VIP 8 : Guest with Problem (handle with care)

4.3.2 Pembagian Kelas Tamu Berdasarkan Status Elite Member

Silver Elite Member (M1)

Elite Members : Gold Elite Member (X1)

Platinum Elite Member (P6)

Platinum Premiere Elite Member (S4)

a. Silver Elite Member (M1) : Adalah tamu yang menginap 10-49 malam per

tahunnya di Brand Marriott International di seluruh dunia.

b. Gold Elite Member (X1) : Adalah tamu yang menginap 50-74 malam per

Gambar

Tabel  3.1 : Function Room JW Marriott Hotel Medan
Tabel   3.2    : Struktur Organisasi JW Marriott Hotel Medan

Referensi

Dokumen terkait