• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

TSANAWIYAH DARUL ABROR,

JATISAMPURNA, BEKASI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh

Wiwi Kartiwi

1811013000016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Wiwi Kartiwi ( NIM : 1811013000016). Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf KapitalPada Karangan Narasi Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror,Jatisampurna, Bekasi, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Kata kunci: Kesalahan, Huruf Kapital, Karangan Narasi

Banyak pelajar yang menganggap menggunakan huruf kapital itu mudah, tetapi ketidaktahuan dalam menggunakan huruf kapital dan malasnya membuka buka pedoman ejaan yang disempurnakan untuk mengetahui penggunaan huruf dalam ragam tulis.

(6)

ii

Bismilahirrohmannirrohim

Segala puja dan puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah membimbing dan mendidik umatnya dengan ilmu dan akhlak menuju jalan yang di ridhai oleh Allah Swt.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar S.Pd. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan doronganmoril maupun materiil. Adapun ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Nurlena Rifai Ph.D,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh jajarannya, baik bapak/ibu dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan, maupun para staff yang telah membantu kelancaran administrasi.

2. Dra. Hindun, M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi dan rekomendasinya untuk melakukan penelitian.

3. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd.,selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya secara khusus atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis.

(7)

iii

mencari data-data dan sumber penunjang skripsi ini.

6. Kepada kedua orangtua tercinta dan keluarga, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis. Terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya.

7. BapakDrs. Mukhtar Kamil selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Darul Abror yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Seluruh guru, staf, dan siswa/iMTs RMI Darul Abror.

Serta semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah Swt memeberikan keberkahan kepada kita semua.Amin.

Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan. Penulis hanya dapat mendo’akan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini semoga menjadi amal yang shaleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda oleh Allah Swt. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, Desember 2014

(8)

iv LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teoritis ... 7

1. Ejaan Yang Disempurnakan ... 7

2. Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan ... 8

3. Penuisan Huruf ... 9

4. Penggunaan Huruf Kapital ... 10

5. Karangan ... 17

a. Pengertian Karangan ... 17

b. Jenis-Jenis Karangan ... 19

c. Karangan Narasi ... 19

d. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa... 20

6. Analisis Kesalahan Berbahasa ... 21

(9)

v BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

B. Metode Penelitian... 25

C. Teknik Pengumpulan Data ... 26

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 26

E. Instrumen Penelitian... 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs. RMI Darul Abror ... 28

1. Sejarah Berdirinya MTs. RMI Darul Abror ... 28

2. Filosofi Sekolaj ... 29

B. Deskripsi Data ... 30

C. Analisis dan Interprestasi Data... 48

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53 LEMBAR UJI REFERENSI

(10)

1

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frasa, klausa, dan kalimat. Kata merupakan tataran trendah dan kalimat merupakan tataran tertinggi. Begitu pula ketika mengarang. Kata merupakan kunci utama yang membentuk karangan oleh karena itu sejumlah kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami agar ide maupun pesan seseorang dapat imengerti, dalam kenyataannya kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami dalam konteks kalimat, alinea maupun wacana. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan pengungkapan pikiran, gagasan pendapat dan persaan tersebut adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis sebagai keterampilan berbahasa yang bersifat produktif- aktif merupakan salah satu kompetensi dasar berbahasa yang harus dimiliki siswa agar terampil berkomunikasi secara tertulis. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat beberapa aspek yang diperhatikan diantaranya aspek keterampilan berbahasa.

Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen yaitu keterampilan menyimak (listening skil),keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (wriring skiil). Setiap keterampilan berhubungan erat dengan keterampilan lainnya. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan urutan yang teratur, mula mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu mereka belajar membaca dan menulis.

(11)

proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiranya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jernih dan jelas jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai jika dipraktikan secara terus-menerus dan teratur. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

Kemampuan berbahasa memerlukan kosakata yang cukup. Dengan kata lain, kosakata seseorang yang cukup kaya akan membantu keterampilan berbahasanya. Seseorang tidak mungkin dapat berbicara dengan lancar tanpa mengetahui kosakata bahasa yang cukup. Penguasaan terhadap kosakata sangat diperlukan oleh setiap pemakai bahasa, selain merupakan alat penyalur gagasan, penguasaan terhadap sejumlah kosakata dan memperlancar informasi yang diperlukan melalui komunikasi lisan maupun tulisan. Misalnya, seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan setidaknya ia telah memiliki tingkat penguasaan kebahasaan yang cukup memadai. Jika tidak, komunikasi yang dilakukan tidak akan berjalan lancar dan sempurna.

(12)

pembelajaran yang cukup sulit, karena siswa harus memperhatikan tanda baca dan ejaan.

Dalam menggunakan bahasa secara lisan maupun tertulis diharapkan bahasa itu digunakan dengan terpilih dan tersusun. Jika penggunaan bahasa itu terpilih dan tersusun, penggunaan bahasa itu dapat disebut “karangan”. Dalam hal ini, penulis akan membahas mengenai karangan narasi. Karangan narasi ialah karangan atau wacana yang mengisahkan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Tidak melalui tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur kata, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, namun harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Mengarang merupakan pengungkapan buah pikiran melalui tulisan. Orang harus belajar menulis karangan yang baik dan teratur. Keterampilan menulis ini mencakup keterampilan mengenaipenggunaan pemilihan kata, penggunaan kata depan, penggunaan pemenggalan kata, penggunaan afiks, penggunaan huruf kapital, penggunaan ejaan, dan kerapian tulisan dalam karangan siswa.

Dalam hubungannya dengan pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, mengarang merupakan salah satu materi yang diberikan dalam pelajaran menulis, khususnya tentang menulis karangan. Banyak orang menganggap bahwa menulis itu mudah dan tidak perlu dipelajari. Namun, pada kenyataannya menulis itu tidak mudah dan banyak yang harus diperhatikan dalam menulis, terutama menulis karangan.

(13)

Banyak pelajar yang menganggap menggunakan huruf kapital itu mudah, tetapi ketidaktahuan dalam menggunakan huruf kapital dan malasnya membuka buka pedoman ejaan yang disempurnakan untuk mengetahui penggunaan huruf dalam ragam tulis.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul : “ Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi Siswa

Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror Jati Sampurna, Bekasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kurangnnya pengetahuan tentang penggunaan huruf kapital yang benar pada siswa.

2. Rendahnya motivasi untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan pada siswa.

3. Kurangnnya buku pendukung mata pelajaran bahasa Indonesia.

4. Kurang tepatnya media yang digunakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam pelajaran menulis karangan.

5. Kurangnya perhatian guru terhadap tulisan- tulisan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan dan luasnya masalah yangdiidentifikasikan serta mengingat keterbatasan waktu. Maka untuk memudahkan penelitian dan terarahnya penulisan ini, penulis

membatasi masalah pada “ Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada

(14)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan :

Untuk mendeskripsikan penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi. F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat:

1. Manfaat Teoretis

a. Untuk menambah pengetahuan penulis dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia MTs Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi.

b. Sebagai bahan acuan bagi guru Bahasa Indonesia dalam mengajarkan analisis kesalahan berbahasa, terutama tentang penggunaan huruf kapital.

c. Bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pelajara Bahasa Indoensia.

d. Untuk memperkaya khasanah literatur studi analisis kesalahan berbahasa tentang penggunaan huruf kapital.

(15)

2. Manfaat Praktis

a. Untuk guru, agar mengetahui secara jelas bagaimana mengajarkan siswa dalam menulis karangan narasi dengan penulisan huruf kapital yang benar.

b. Untuk guru, dapat dijadikan refleksi agar pembelajaran menulis lebih kreatif lagi dalam menyampaikan materinya supaya siswa lebih mudah memahaminya.

c. Untuk siswa, agar mengetahui dan memahami cara menulis huruf kapital yang benar.

d. Untuk pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian dan

(16)

7

A. Landasan Teori

1. Ejaan yang disempurnakan

Ejaan yang disempurnakan adalah sistem ejaan Indonesia yang sebagian besar sama dengan sistem ejaan Malaysia, yang termuat dalam surat keputusan presiden No.57 tanggal 16 Agustus 1972 dan yang sekarang menjadi ejaan resmi Indonesia. Dalam sistem ejaan ini diatur pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Dibandingkan dengan ejaan Suwandi yang mencolok dalam sistem ini ialah perubahan huruf J menjadi huruf Y, dj menjadi j, nj menjadi ny, ch menjadi kh, tj menjadi c, dan sj menjadi sy.1

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisah, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.2

Jadi berdasarkan definisi di atas Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan yang berlaku pada tanggal 16 agustus 1972 hingga sekarang. Indoneisa memiliki dua jenis ejaan, yaitu ejaan lama dan ejaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang

1

Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta:,Gramedia Pustaka Utama,1993) h.49

2

(17)

ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.

2. Ruang Lingkup Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca.

a. Pemakaian Huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa, yaitu

(a)abjad (d) pemenggalan (b)vokal (e) nama diri (c)konsonan

b. Penulisan Huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang meliputi

(a)huruf kapital (b) huruf miring

c. Penulisan Kata membicarakan bidang morfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa

(a)kata dasar (f) kata depan di, ke, dan dari (b)kata turunan (g) kata sandang si dan sang (c)kata ulang (h) partikel

(d)gabungan kata (i) singkatan dan akronim

(e)kata ganti kau, ku, mu, dan nya (j) angka dan lambang bilangan. d. Penulisan Unsur Serapan membicarakan kaidah cara penulisan unsur

serapan, terutama kosa kata yang berasal dari bahasa asing.

e. Pemakaian tanda baca (pungtuasi) membicarakan teknik penerapan kelima belas tanda baca dalam penulisan dengan kaidahnya masing-masing. Tanda baca itu adalah :

(18)

(b)tanda koma (,) (j) tanda kurung ((...)) (c)tanda titik koma (;) (k) tanda kurung siku ([...]) (d)tanda titik dua (:) (l) tanda petik ganda (“...”) (e)tanda hubung (-) (m) tanda petik tunggal („...‟) (f)tanda pisah (_) (n) tanda garis miring (/) (g)tanda elipis (...) (o) tanda penyingkat(„) (h)tanda tanya (?)

3. Penulisan Huruf

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.3

Jadi menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara dan menulis juga merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Menulis adalah suatu hal yang sangat penting bagi mereka yang tidak bisa berbicara atau mendengar.

Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Latin, yakni huruf (alphabet) yang digunakan juga oleh sebagian besar bangsa di dunia ini untuk menuliskan bahasa mereka. Abjad Latin yang digunakan terdiri dari 26 huruf. Adalah huruf a, i, u, e dan o disebut huruf vokal huruf lainnya yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z disebut huruf konsonan.4

3

Prof.Dr.Henry Guntur Trigan, Menulis,(Bandung, Angkasa, 2008) h.22

4

(19)

Jadi menurut penulis dalam pemakaian huruf pada tulisan terdapat huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, gabungn huruf konsonan dan penggalan kata.

4. Penggunaan Huruf Kapital

a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya :

1 ) Siapa yang datang tadi malam .

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung Misalnya :

1) Adik bertanya,” Kapan penulis ke Taman Safari “ ?

Bentuk Salah :

1) Adik bertanya ,” kapan Kakak pulang ?”

Huruf – huruf yang dicetak miring diatas , jelas tidak sesuai dengan kaidah ejaan karena huruf – huruf itu mengawali petikan langsung.5 Perbaikannya adalah seperti dibawah ini .

Bentuk benar :

1) Adik bertanya ,” Kapan Kakak Pulang?”

Catatan tanda baca sebelum tanda petik awal adalah tanda koma (,), bukan tanda titik dua (:). Tanda baca akhir (tanda titik ,tanda seru,dan tanda tanya . dibubuhkan sebelum tanda petik penutup.6

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, penulisb suci, dan Tuhan termasuk kata ganti untuk Tuhan.

5

Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah (Yogyakarta: Diva Press.2011),h.17

6

(20)

1. Tuhan akan menunjukan jalan kepada hamba –Nya

2. Bimbing lah hamba- Mu , ya Tuhan , ke jalan yang Engkau beri rahmat. Jadi huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan h – h keagamaan, penulisb suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti – Nya. Huruf pertama pada kata ganti ku, mu, nya, sebagai kata ganti Tuhan, harus dituliskan dengan huruf kapital yang dirangkaikan oleh tanda hubung (-) dengan kata sebelmunya. H- h keagamaan itu hanya terbatas pada nama diri, sedangkan kata – kata seperti hin, iblis, surge, malaikat, mahsyar, zakat dan puasa, meskipun bertalian dengan keagmaan tidak diawali dengan huruf kapital.

Bentuk salah :

1. Tuhan akan menunjukan jalan yang benar kepada hamba- nya

2. Bimbinglah hamba – Mu , Ya Tuhan , Ke jalan yang Engkau beri Rahmat.7

Kesalahan pada kalimat (3) dan (4) penulisan kata ganti Tuhan, yakni dengan huruf kecil, padah harus dengan huruf awal kapital.

Bentuk benar :

1. Tuhan akan menunjukan jalan yang benar kepada hamba- Nya 2. Semoga Tuhan Yang Maha kuasa merestui usaha penulis.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya :

1. Haji Agus Salim 2. Imam Syafii 3. Nabi Ibrahim

7

(21)

Misalnya :

1. Dia baru saja diangkat menjadi Sultan 2. Tahun ini ia pergi naik haji.8

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar ( kehormatan, keturunan, agama), jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang. Akan tetapi, jika didalam rangkaian tulisan itu sudah dapat ditafsirkan bahwa penyebutan yang tanpa nama mengacu kepada orang tertentu. Dalam h ini dianggap sebagai pengganti nama orangnya dan harus menggunakan huruf kapital .

Bentuk Salah

1. Pergerakan itu dipimpin oleh haji Agus Salim Bentuk Benar :

1. Pergerakan itu dipimpin oleh Haji Agus Salim

Jika nama gelar, jabatan, dan pangkat itu tidak diikuti nama atau tidak mengacu kepada orang tertentu, gelar , jabatan, dan pangkat, harus ditulis dengan huruf kecil.

Bentuk Salah :

1. Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.

Gelar atau jabatan Haji, Presiden, Menteri,Gubernur,colonel pada kalimat diatas harus ditulis dengan huruf awal kecil karena tidak diikuti nama .

Bentuk Benar :

1. Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor

Penulis hrus menghilangkan keinginan untuk memberikan penghargaan kepada kata – kata yang penulis anggap memiliki makna yang derajatnya tinggi, padah kata kata itu hanya menunjukan jenis bukan nama. Biasanya, penghargaan itu dilakukan dengan cara menuliskan huruf kapital pada huruf

8

Mendikbud Pedoman EYD dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Sistem

(22)

pertamanya. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang salah karena menyalahi kaidah ejaan yang berlaku. Kata – kata yang biasa dihargai dengan menuliskan huruf pertamanya kapital, padah kata – kata itu tidak dikiuti nama, antara lain :

(1)Presiden, (2) Nasional, (3) Perguruan Tinggi , (4) Internasional ,(5) Panglima, (6) Jenderal. Menurut ketentuan, kalau tidak diikuti oleh nama diri, kata- kata tersebut cukup dituliskan (1) presiden, (2) nasional, (3) perguruan tinggi,(4) internasional,(5) panglima,(6) jenderal. Kata atau istilah dalam keagamaan sering dituliskan dengan huruf kapital semua seoerti (1)AGAMA,(2) SURGA,(3) IBADAH,(4) ZAKAT,(5) PUASA,(6) AMAL SALEH,yang sebenernya cukup ditulis (1)agama,(2) surga,(3) ibadah(4) zakat,(5) puasa,(6) amalsaleh, krena kata kata tersebut hanya menunjukan nama jenis, bukan nama diri.9

Hruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

1. Profesor Sopomo 2. Gubernur Irian Jaya

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang , nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

1. Kemarin Brigadir Jendral Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.10 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang Misalnya :

9

Arifin dan Hadi ,op,cit h.42 10

Pusat Pembinna dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

(23)

1. Muhammad Ali 2. Akbar Maulana

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai jenis atau satuan ukuran

Misalnya : 1. 10 volt 2. 5 ampere.11 Misalnya :

1. Salah satu nama suku di Pulau Sumatera adalah suku Melayu

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya :

1. Keinggris- inggrisan

2. Kejawa- jawaan.12

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,hari raya, dan nama peristiwa sejarah

Misalnya :

1. Setiap, 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan 2. Nabi Muhammad Saw. Lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas Geografi. Misalnya :

11

Suhardi, Kamus Istilah Bahasa dan Sastra Indonesia (Banten: Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah ,2005). h. 65

12

Ramlan Maulana Abdul Ganidan ,Mahmudah Firiyah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia (Jakarta: FITK PRESS 2011),h..29

13

(24)

Bentuk salah :

1. Salah satu daerah di Sumatera adalah danau Toba

2. Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dihubungkan oleh selat Sunda

Huruf d pada danau dan s pada selat harus dituliskan kapital sudah termasuk nama geografi. Nama khas geografi diatas ditulis seperti berikut.

Bentuk Baku :

1. Salah satu daerah pariwisata di Sumatera adalah Danau Toba

2. Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dihubungkan oleh Selat Sunda. Akan tetapi , jika tidak menunjukan nama khas geografi , kata kata selat , teluk, terusan, kali, gunung, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil.

Bentuk Salah :

1. Perahu – perahu itu akan melewati Selat yang airnya deras.14

Kata selat diatas bukan nama geografi , tetapi hanya nama jenis. Oleh krena itu, kata- kata tersebut cukup dituliskan dengan huruf kecil. Bentuk Benar :

1. Perahu –perahu itu akan melewati selat yang airnya deras

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsure nama resmi Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas seperti dan,oleh, atau, dan untuk .

Misalnya :

1. Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.

14

(25)

Misalnya :

1. Menurut undang- undang yang berlaku

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan atau, badan, dan nama dokumen resmi.

Misalnya :

1. Perserikatan Bangsa –Bangsa 2. Yayasan Ilmu –Ilmu Sosial

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata ( termasuk semua unsure kata ulang sempurna ) didalam judul buku, majalah surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya :

1. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsu singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri.

Misalnya :

1. Dr. doktor

2. Sdr Saudara

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kaka, dan paman yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya :

1. Besok Paman akan datang 2. Surat Saudara sudah saya terima

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan

Misalnya :

(26)

2. Dia tidak memiliki saudara yang tinggal di Jakarta Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda Misalnya :

1. Surat Anda telah kami terima dengan baik.15

5. Karangan

a. Pengertian Karangan

karangan merupakan bentuk pengungkapan gagasan berupa gubahan yang tercermin dalam susunan beberapa kalimat.16 H ini sesuai dengan pendapat Mahsussi , yaitu kata karangan terdiri atas kata dasar karang dan akhiran. Diantara arti kata karang yaitu rangkai, susun, gubah, cipta. Karangan berate rangkaian, susunan, gubah, ciptaan, komposisi, karya.

Bandingkan dengan kata “ karangan bunga“ Karangan bunga berarti

rangakaian beberapa tangkai bunga berarti rangkaian beberapa tangkai bungan yang disusun oleh sedemikian rupa. Sehingga membentuk komposisi yang baik dan indah dipandang.“ karang” dipadukan juga dengan kata “ taruna” menjadi “karang taruna”. Arti karang taruna adalah kumpulan kaum muda atau muda mudi dengan tata tertib tertentu.

Sebagaimana telah diuraikan diatas maka berdasarkan makna katanya, karangan berarti rangkaian, susunan atau komposisi. H yang dirangkai adalah beberapa kesatuan pikiran kemudian diwujudkan dalam bentuk kalimat – kalimat yang disusun sesuai kaidah komposisi.

Karangan bias berpuluh – puluh atau beratus – ratus haman dan ada yang dibagi- bagi menjadi beberapa bab. Akan tetapi , ada karangan dalam bentuk kecil atau bentuk mini yang disebut paragraph. Ia mengandung satu pikiran utama atau topic yang dinyatakan dalam satu

15

Tim Penyusun ,op,cit h.27 16

(27)

kalimat utama dan dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas, misalnya dua sampai lima kalimat. Karangan sederhana dan karangan luas pada hakikatnya adalah rangkaian karangan bentuk kecil yang satu dengan yang lain berkaitan erat dan relevan dengan ide utama keseluruhan karangan.17

Menurut Bambang Kaswanti Purwo, kegiatan mengarang merupakan pokok bahasa n yang kurang memperoleh porsi besar didalam pengajaran bahasa Indonesia. Padah sudah jamak terdengar keluhan bahea tulisan para mahasiswa Negara Indonesia sangat jelek , kacau, sulit diikuti, karena jalan ceritanya tidak tertata secara urut dan rapi. Banyak guru bahasa Indonesia yang menganggap kegiatan mengarang merupakan pekerjaan yang memberatkan. Beratnya beban ini antara laian disebabkan oleh besarnya jumlah siswa setiap kelasnya, sehingga makin banyaknya siswa

Semakin banyak bahan yang harus dikoreksi oleh guru bahasa Indonesia. Beban memeriksa sebegitu banyak kertas.

Hasil mengarang siswa , masih ditambah lagi dengan dengan berbagai persoalan yang harus ditangani, yaitu mulai dari ejaan, tanda baca, kosa kata, tata bahasa, sampai pada gaya bahasa, semuanya ini

bernaung dibawah satu nama “pelajaran mengarang “.18

Jadi sekurang kurang nya da atiga komponen yang tergabung dalam kegiatan meulis, yaitu (1) penguasaan bahasa tullisan yang akan berfungsi sebagai media tulisan yang meliputi : kosakata, diksi, struktur kalimat, paragfraf, ejaan, dan sebagainya,(2) penguasaan tentang jenis jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan

17

Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia (Jakarta: FITK UIN Jakarta,2004) h.229

(28)

bahasa tulisan sehingga membentu sebuah komposisi yang diinginkan. Seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya .

b. Jenis –jenis Karangan

Karangan terbagi menjadi empat jenis, yaitu karangan narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.19 Suparno Muhammad Yunus, karangan terbagi menjadi lima jenis yaitu karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.20 Sabarti Akhadiah dalam bukunya menulis 1 membagi karangan kedalam lima jenis, yaitu karangan narasi, deksripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.21 Minto Rahayu dalam bukunya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi , membagi karangan kedalam empat jenis yaitu deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi.22

c. Karangan Narasi

Narasi adalah penceritaan.23 Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas- jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.27 Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan, mengisahkan atau menyejarahkan . jenis ini mementingkan urutan kejadian dan tokoh, baik manusia ataupun binatang, jenis karangan narasi mencakup fiksi ( rekaan) seperti cerpen , novel, dongeng. Non fiksi ( bukan rekaan), misalnya sejarah dan biografi.24

Karangan narasi adalah karangan yang isinya menceritakan sesuatu dan terdapat unsur-unsur intrinstik cerita, seperti tokoh, alur, latar, dan

19 Mahsusi, op,cit, h.20

20 Suparno Muhammad Yunus, Menulis jilid 4 dan 5, (Jakarta:UniversitasTerbuka,2009),h.1

21 Sabarti Akhadiah dkk. Keterampilan Dasar Menulis 1 Jilid 7 dan 8 (Jakarta: Universitas Terbuka) h. 1

22 Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Jakarta:PT. Grasindo,2007),h.158

23 Henry Guntur Trigan, Menulis Sebagai Suatau Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Angkasa, 2008)

(29)

sebagainya.25 Istilah narasi atau sering juga disebut naratif berasal dari kata bahasa inggris narration (ceria) dan narrative (yang menceritakan). Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa. Karangan ini berusaha meyanpaikan serangkaian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.26 Karangan narasi adalah suatu bentuk karangan yang mengisahkan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu.27 Jadi karangan narasi adalah suatu bentuk karangan yang memuat kejadian secara kronologis.

Suatu teknik pengkajian segala aspek kesalahan berbahasa secara cermat dan mendalam dengan teori – teori serta prosedur berdasarkan linguistic.

d. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa

Para sarjana bahasa dalam literaturnya membedakan dua macam kesalahan berbahasa. Dalam literatur bahasa Inggris dipergunakan istilah serta dibedakan anatara mistake (kekeliruan) dan eror (kesalahan).

Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor- faktor performace (kinerja) seperti kleterbatasan ingatan. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki jika penutur atau pembicara diingatkan. Eror adalah penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten serta menjadi cirri khas berbahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu.28 Jadi, kekeliruan adalah peyimpangan yang disebabkan oleh seseorang yang sudah mengetahui ilmunya terhadap suatu h, karne afgaktor keterbatasan ingatan (lupa) sehingga kesakahan tersebut terjadi . kesalahan adalah penyimpangan

25

Suhardi, op,cit. h.167

26 Suparno Muhammad Yunus, op.cit, Jilid 4, h. 31

27

Sabarti Akhadiah,dkk, op.cit. Jilid 7, h.3

28

(30)

yang disebabkan oleh seseorang yang belum mengetahui ilmunya terhadap sesuatu, sehingga kesalahan tersebut terjadi.

Dalam analisis kesalahan berbahasa perlu diketahui sumber kesalahan berbahasa . Analisis sumber kesalahan berbahasa dapat digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa anak. Kesalahan berbahasa dapat dirangkum kedalam dua kelompok yaitu transfer interlingual dan transfer intralingual. Transfer interlingual pada hakikatnya adalah sumber kesalahan berbahasa yang berasal dari bahasa pertama atau bahasa ibu. Bahasa ibu atau bahasa pertama pembelajaran merupakan sumber kesalahan berbahasa, terutama pada awal pembelajaran bahasa sasaran. Hal itu disebabkan pembelajar belum menguasai kaidah bahasa sasaran dengan baik dan akhirnya pembelajar.

6. Analisis Kesalahan Berbahasa

a. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa adalah kajian segala aspek kesalahan berbahasa.29 Ellis dalam Henry Guntur Tarigan dan djago Tarigan mendefinisikan bahwa analisi kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para ahli peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel , pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan tersebut berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan tersebut.30

Corder dalam sri uteri subyakto dan nababn mendifinisikan bahwa analisi kesalahan merupakan suatu aktifitas yang mengkaji kesalahan- kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar bahasa target dalam proses

29

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1988), h.67

(31)

belajar mengajar bahasa target tersebut.31 Menurut Henry Guntur Tarigan analisi kesalahan berbahasa adalah pengkajian segala aspek kesalahan secara cermat dan mendalam.32

b. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa

Para sarjana bahasa dalam lieraturnya membedakan kesalahan berbahasa. Dalam literatur bahasa inggris dipergunakan istilah serta dibedakan antara mistake (kekeliruan) dan eror (kesalahan). Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance (kinerja) seperti keterbatasan ingatan. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki jika penutur atau pembicara diingatkan. Eror adalah penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten serta menjadi ciri khas berbahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu.33 Jadi, kekeliruan adalah penyimpangan yang disebabkan oleh sesorang yang sudah mengetahui ilmunya terhadap suatu h, karena faktor keterbatasan ingatan (lupa) sehingga kesalahan tersebut terjadi. Kesalahan adalah penyimpangan yang disebabkan oleh seseorang yang belum mengetahui ilmunya terhadap suatu h sehingga kesalahan tersebut terjadi. Dalam analisis kesalahan berbahasa perlu diketahui sumber kesalahan berbahasa. Analisis sumber kesalahan berbahasa dapat digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa anak. Kesalahan berbahasa dapat dirangkum kedalam kedua kelompok, yaitu transfer inter lingual dan transfer intra lingual. Transfer inter lingual pada hakikatnya adalah sumber kesalahan berbahasa yang berasal dari bahasa pertama atau bahasa ibu. Bahasa ibu atau bahasa pertama pembelajar merupakan sumber kesalahan berbahasa, terutama pada awal

31 Sri Utarai Subyakto, Nababan. Analisis Kontraktif dan Kesalahan Suatu Kajian Dari Sudut Pandang (Jakarta Timur Program Pasca Sarjana Pendidikan IKIP Rawamangun,1994),h.5

(32)

pembelajaran bahasa sasaran. Hal itu, disebabkan pembelajaran belum menguasai kaidah bahasa sasaran dengan baik dan akhirnya pembelajar menggunakan kaidah bahasa yang sudah akrab dengannya, yakni kaidah bahasa pertama atau bahasa ibunya. Transfer intra lingual menunjukan bahwa bahasa sasaran atau bahasa yang sedang dipelajari pembelajar merupakan sumber bahasa kesalahan berbahasa. Sistem kaidah bahasa sasaran memang dapat menimbulkan kesalahan. Dalam bahasa sasaran banyak kaidah yang memungkinkan kesalahan itu terjadi. Morfem-morfem gramatikal misalnya, yang sulit dipahami maknanya termasuk kaidah yang merupakan sumber kesalahan berbahasa.

B. Penelitian yang Relevan

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan ini. Penelitian terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut :

1) Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII SMPN 5 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2008/2009 oleh Indah Susanti. Dari hasil penelitiannya kesalahan terbanyak ditemukan pada tataran penggunaan huruf kapital, yaitu hampir 48% siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital,34

Adapun perbedaan penelitian Indah Susanti dengan skripsi ini yaitu terletak pada masalah yang diteliti. Masalah yang diteliti oleh Indah Susanti yaitu bukan hanya kesalahan ejaan tetapi juga kesalahan kosakata, sedangkan masalah yang penulis teliti hanya pada kesalahan kosakata.

2) Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas IX MTs Nurul Ikhwan Tahun Pelajaran

34

(33)

2011/2012 oleh Ahmad Razik Irawan. Dari hasil penelitiannya kesalahan terbanyak ditemukan pada tataran penggunaan tanda baca, yaitu 67% siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan tanda baca,35.

Adapun perbedaan penelitian Ahmad Razik Irawan dengan skripsi ini yaitu terletak pada masalah yang diteliti. Masalah yang diteliti oleh Ahmad Razik Irawan adalah kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Sedangkan masalah yang penulis teliti hanya kesalahan pada penggunaan huruf kapital.

3) Kesalahan Penggunaan Kata Depan dan Huruf Kapital dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas XI SMAN 9 Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2006/2007 oleh Heru Purnomo. Dari haisl penelitiannya kesalahan terbanyak ditemukan pada tataran penggunaan huruf kapital, yaitu hampir 78% siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital,36

Adapun perbedaan penelitian Heru Purnomo dengan skripsi ini yaitu terletak pada masalah yang diteliti. Masalah yang diteliti oleh Heru Purnomo adalah kesalahan penggunaan kata depan dan huruf kapital, sedangkan masalah yang penulis teliti yaitu hanya pada kesalahan penggunaan huruf kapital.

Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian ini merupakan penelitian yang terkini yang berusaha memperkaya khazanah penelitian. Dengan demikian hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.

35

Ahmad Razik Irawan, “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas IX MTs Nurul Ikhwan Tahun Pelajaran 2011/2012”, Skripsi (Jakarta:UHAMKA, 2011)

36

(34)

25

Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah dilakukan dalam mencari kebenaran, cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah.1

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah Madrasah Tsanawiyah Darul Abror Kota Bekasi, yang beralamat di Jalan Raya Kranggan, Gg.Camar, KelurahanJatiraden, KecamatanJatisampurna, Kota Bekasi.

Adapun waktu penelitian berlangsung dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2014.

B. Metode Penelitian

Penulis dalam melakukan penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode peneitian kualitatif yaitu jenis metode penelitiann yang tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya.2 Menurut Lexy J. Moleong, bahwa penelkitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahamo fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan secara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.3 Anselm Strauss dan Juliet Corbin berpendapat bahwa, penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

1

M.Sabana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2009), h.10

2

Dedy Maulana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001), h.50

3

(35)

bentuk hitungan lainnya.4 “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang cara pengamatan dan pengumpulan datadilakukan dalam latar alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti”.5 Bodgan dan Taylor dalam Bambang Setiyadi berpendapat bahwa, “penelitian kualitatif adalah prosedur peelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari manusia dan perilakunya yang dapat diamati sehingga bertujuan untuk memahami individu dan latarbelakangnya secara utuh.”6

C. Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam mengumpulkan data menggunakan tes menulis (mengarang) dengan metode langsung. Tes menulis dengan metode langsung, yaitu dilaksnakan dengan cara penguji langsung meminta siswa untuk menulis atau menyusun karangan narasi dengan menggunakan kata-kata sendiri secara bebas sesuai dengan ide atau perasaannya sejalan dengan topik atau judul karangan tertentu.7

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik penglahan data kesalahan :

a. Mengumpulkan data, yaitu berupa karangan narasi siswa.

b. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan, yaitu mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan aspek kesalahan.

c. Menjelaskan kesalahan, yaitu menggambarkan letak kesalahan, penyebab kesalahan, dan memberikan contoh yang benar.

d. Memperingkat kesalahan, yaitu mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya.

4

Anselm Strauss dan Juiet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:PT.Pustaka Pelajar,2009), h.4

5

Kadir dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:FITK UIN Jakarta, 2011), h.51

6

Bambang Setiyadi, Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa Asing Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakartra : Graha Ilmu, 2006), h.219

7

(36)

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang penulis gunakan yaitu teknik analisis kualitatif deskriptif. Analisis data ini disajikan dengan membuat tabel frekuensi yang dilengkapi dengan persentase. Dengan rumus sebagai berikut :

� = �

� � 100%

Keterangan : P = Persentase (%)

F = Frekuensi (Jumlah Kesalahan) N = Jumlah kata yang digunakan

Setelah didapatkan hasil persentase, maka untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menggunakan huruf kapital dengan benar, dapat dilihat berdasarkan kriteria di bawah ini :

No Persentase Kriteria 1 0% - 20% Baik sekali 2 21% - 40% Baik 3 41% - 60% Cukup 4 61% - 80% Buruk 5 81% - 100% Buruk sekali

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang penulis gunakan yaitu berupa tiga tabel analisis sebagai berikut :

Tabel 1

[image:36.595.106.527.127.536.2]

No Nama siswa JudulKaranganSiswa Nomor Karangan

Tabel 2

(37)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs. RMI DarulAbror 1. Sejarah Berdirinya MTs.RMI Darul Abror

Pada awal tahun 1960 masyarakat sektor lingkungan Kampung Raden Jatisampurna, bermusyawarah untuk mendirikan Madrasah, yang dipimpin oleh Bapak K.H. M. Achyar. Pada musyawarah tersebut menghasilkan keputusan dan kesepakatan dibangunnya gedung Madrasah Ibtidaiyah yang semi permanen dan diberinama Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Muta‟allimin (MI RM).

Pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Mutaallimin berdiri diatas tanah wakaf seluas 300 m2 dan biaya dari hasil infaq dan perolehan dari masyarakat sektor Kampung Raden Jatisampurna, pada tahun 1984.Pendiri Madrasah Ibtidaiyah menampung/menerima aspirasi masyarakat sektor Kampung Raden untuk mendirikan Sekolah lanjutan (SLTP). Pada tahun 1985 dibukalah Madrasah Tsanawiyah yang bernama Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Mu‟allimin Islamiyah, semua biaya pembangunan gedung Madrasah (Sekolah) dari hasil infaq dan perolehan dari masyarakat sektor Kampung Raden Jatisampurna.

Dengan keyakinan yang sangat tinggi dan keikhlasan pendiri Madrasah (Bapak K.H. M. Achyar) pembangunan sarana pendidikan dan ibadah terwujud berkat dukungan masyarakat dan ridho Allah SWT, maka pada tahun 1988 didirikannya Yayasan Pendidikan Islam Darul Abror.

Yayasan Pendidikan Islam memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal antara lain :

1. Pendidikan Formal

a) Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Muta‟allimin

b) Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Mu‟allimin Islamiyah Darul

Abror

c) SMA Islam Darul Abror

(38)

2. Pendidikan Non Formal

a. Taman kanak – kanak islam Darul Abror

b. Majlis Ta‟lim

c. Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA)

Biaya kegiatan pendidikan Formal dan Non Formal dibebankan pada wali murid melalui hasil musyawarah antara komite madrasah, wali murid dan dewan guru yang dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan.

Adapun besar biaya pendidikan

1. Taman kanak-kanak sebesar Rp. 50.000 2. Madrasah Ibtidaiyah sebesar Rp. 20.000 3. Madrasah Tsanawiyah sebesar Rp. 35.000

4. SMA sebesar Rp. 70.000

Tahun berdiri lembaga pendidikan dan tempat ibadah YPI Darul Abror :

1. Madrasah Ibtidaiyah tahun 1960 2. Madrasah Tsanawiyah tahun 1985

3. SMA tahun 2002

4. Taman Kanak kanak tahun 1999 Jumlah siswa seluruhnya ±800 orang.

2. FilosofiSekolah

(39)

karena kami bertujuan untuk membangun timyang berkelanjutan dengan pelanggan kami”.

Visi:

Terwujudnya kegiatan belajar mengajar yang berkualitas dan profesional, menuju peserta didik yang cerdas, trampil dan Taqwa kepada Allah SWT, serta memiliki jiwa kemandirian.

Misi:

1. Mengusahakan pelaksanaan pembelajaran yang bermutu untukpeserta didik.

2. Membantu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

3. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas pendidik, sebagai usaha pemberdaya, ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan globalisasi.

4. Memperdayakan pekan serta orang tua, peserta didik kedalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan saling hormatmenghormati dan saling asah saling asuh.

B. Deskripsi Data

[image:39.595.106.521.148.649.2]

Untuk mempermudah dalam temuan penelitian ini, disajikan tabel daftar nama siswa kelas VII MTs. RMI Darul Abror yang telah menyusun karangan serta pemberian nomor karangan.

Tabel 1

Daftar Nama Siswa dan Nomor Karangan

No Nama Siswa JudulKaranganSiswa Nomor Karangan

1 Ade Ryan Berlibur 1

2 Aep Andriana Liburan 2

3 Amar Liburankerumahsaudara 3

4 Ananda Lestari Liburankerumahnenek 4

5 Andre IdulFitri 5

(40)

7 Awliya Haq Kenaikankelas 7

8 Bagus Junianto Saatlibursekolah 8

9 Didi Wahyudi PerpisahankeCibodas 9 10 Dimas Robin Sejakliburanseminggukemarin 10 11 Febri April Yanti Liburanbersamakeluarga 11

12 Imam S Liburanke Taman Mini 12

13 Indarto Pulangkampung 13

14 Intan Malamtahunbaru 14

15 Karina Jalan-jalankekota 15

16 Mia Kurniawati Liburan 16

17 M. Arbani Liburankekampung 17

18 M. Sahrul Liburansekolah 18

19 Moh. Irfan syatari Liburan 19

20 Mutiara S D Liburan 20

21 Novi Liburankerumahkakakku 21

22 Rino Ker rumahnenek 22

23 Riski Liburan 23

24 Rizal Saputra Liburansekolah 24

25 Ryan Liburankenaikankelas 25

26 Sandy Kurniawan Konser di dekatrumah 26 27 Shela Hardriana

Putri Ulangankenaikankelas 27

28 Shelly Sholawati Liburansekolah 28

29 Sinta Nur Safitri Liburan 29

30 Sopi BulanRamadhan 30

31 Tuti Liburan 31

32 Zendita Andriani Liburanbersamakeluarga 32

1. Keterangan aspek kesalahan :

(41)

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

bangsa dan bahasa.

h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hri, hari raya, dan peristiwa sejarah.

i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk tulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termsuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

(42)
[image:42.595.107.521.157.749.2]

Tabel 2

Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital

No Nomor Karangan

Paragraf

ke- Kalimat ke-

Aspek Kesalahan Nomor ke-

1 1 1 1 Pada suatu hari

menjelang hari Libur dan saya pergi ke suatu tempat bersama teman saya.

L

2 1 1 2 Saya berlibur

sangat Jauh sekali Karena Jalannya macet dan mogok dan teman-teman saya turun ke bis dan cari mobil baru

l

3 2 1 1 Suatu hari saya

berjalan-jalan ke suatu tempat wisata hiburan, Nama tempatnya KotA wisata, di sana Ramai sekali, dan tempatnya sangat indah, di sana saya naik perahu.

l

4 2 1 2 di sana saya

melihat Badut yang sangat lucu, saya mendekati Badut itu dan die mengajak joget, saya senang sekali bisa joget sama badut

a, e

5 2 1 3 Kenang-kenangan

yang Indah, dan kenangan ini takan pernah saya lupakan.

l

6 3 1 1 Pada hari minggu

(43)

saya pergi kerumah saudara saya, dan saya bermain bersama saudara saya

7 3 1 2 lalu saya dan

saudara saya bermain bola setelah bermain bola, saya beristirahat diwarung dekat rumah saudara saya

a

8 3 2 1 setelah beristirahat saya bersama saudara saya Pulang kerumah saudara saya

A

9 3 2 2 setelah di

perJalanan saya dan saudara saya membeli

ruJaksetelah membeli ruJak saya dan saudara saya memakan ruJknya di bawah Pohon mangga.

a, h

10 4 1 1 Pada hari Kamis

Tanggal 08-05-14 h

11 4 1 1 aku pergi ke

Rumah nenek ku yang sedang sakit

e

12 5 1 1 Pada suatu hari

menjelang Idul Fitri saya Pergi Ke Masjid Bersama Keluarga

a

13 6 1 1 Ulangan Kenaikan

klas (UKK)

m 14 7 2 1 di ruangan ini saya

sungguh-sungguh tidak belajar

a

15 7 4 1 Saya mau naikin

kedua orang tua saya naik haJi dari

(44)

Jerih payah saya sendiri

16 8 1 1 Saat Libur Sekolah

Sekolah aku Pergih ke rumah Paman ku

a

17 8 1 3 Aku Pun makan Di

rumah Paman ku a

18 9 1 1 PADA suatu Hari

Di Sekolah Sdn Jatiranggon I

j

19 9 2 1 Keesokan Harinya

Merekapun Berkumpul

a

20 10 1 1 Saya dan Teman2

Saya Pagi2

olahraga Lari Pagi a

21 10 1 2 Dan Istirhat

Sebentar Dan Lajut Perjalanan

a

22 11 2 1 Dan Sampai nya

aku di Batu Cinta a

23 11 3 2 Sesudah aku

berFoto-Foto dengan saudaraku di batu Cinta

a

24 12 1 1 Pada hari libur aku di ajak ayah dan ibu ketaman mini

e

25 13 4 1 Dan saya main

dengan teman2x kudi kampung

l

26 14 1 1 Pada Malam Tahun

Baru Saya Tidak Kemana-mana saya Hanya dirumah!!

a

27 15 1 1 Jalan-Jalan ke Kota e

28 16 1 1 Aku dan keluarga

Pergi bersama-sama untuk berlibur

a

29 17 1 2 kampungku

Terletak Di kabupaten Pemalang, Jawa Tengah Tepatnya

(45)

Di Bantarbolang

30 18 1 1 Liburan sekolah

Saya pergi ke rmh sodara Saya

a

31 19 1 1 Suatu hari aku

Sedang jalan-jalan ke kota wisata dan tanpa Sengaja aku iseng-iseng ke kampung Cina

a, e

32 20 2 2 Terdengar Suara

yang sangat Menyeramkan

a

33 21 1 1 Pada hari Kamis

Tanggal 08-05-2014

h

34 22 1 1 Pada Suatu Hari

Aku Pergi Kerumah neneku

a

35 23 1 1 Suatu Hari Aku

diajak keluargaku Liburan

a

36 24 2 6 sesudah disebutkan nama2 band

langsung dimulai l

37 25 2 1 Pada hari ke Dua

aku ikut

SAUDARAKU bermain

a

38 26 1 1 Pada hari libur

minggu kemarin saya nd tmen nonton konser

a

39 28 1 1 Setiap Libur

Sekolah, Saya Dan keluarga Saya

a

40 29 1 4 dan di saat tiba di indramayu

g

41 30 2 2 maka perbanyaklah

Puasa Jangan lupa tadarus

a

42 31 2 2 Ketika Sudah

makan saya bermain lagi!!

a

43 32 1 1 Saat Liburan aku

(46)

jalan-jalan untuk meluangkan Waktu Liburanku.

2. Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital

1. Data : Pada suatu hari menjelang hari Libur dan saya pergi ke suatu tempat bersama teman saya.

Analisis : Kalimat di atas kurang tepat, seharusnya huruf “L” pada

kata “Libur” menggunakan huruf kecil, karena bukan di awal kalimat,

yaitu dalam EYD disebutkan “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termsuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal”.

Perbaikan : Pada suatu hari menjelang hari libur dan saya pergi ke suatu tempat bersama teman saya.

2. Data : Saya berlibur sangat Jauh sekali Karena Jalannya macet dan mogok dan teman-teman saya turun ke bis dan cari mobil baru.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat, seharusnya huruf “J” pada kata “Jauh”, huruf “K” pada kata “karena”, dan huruf “J” pada kata “Jalannya”, menggunakan huruf kecil, karena bukan di awal

kalimat, yaitu dalam EYD disebutkan “Huruf kapital dipakai sebagai

huruf pertama semua kata (termsuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal”.

Perbaikan : Saya berlibur sangat jauh sekali karena jalannya macet dan mogok dan teman-teman saya turun ke bis dan cari mobil baru. 3. Data : Suatu hari saya berjalan-jalan ke suatu tempat wisata

(47)

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat, seharusnya huruf “N” pada kata “Nama”, huruf “A” pada kata “Kota‟, huruf “R” pada kata “ramai”, menggunakan huruf kecil, karena bukan di awal kalimat, yaitu dalam EYD disebutkan “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termsuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal”.

Perbaikan : Suatu hari saya berjalan-jalan ke suatu tempat wisata hiburan, namanya Kota Wisata, di sana ramai sekali dan tempatnya sangat indah, di sana saya naik perahu.

4. Data : di sana saya melihat Badut yang sangat lucu, saya mendekati Badut itu dan dia mengajak loget, saya senang seklai bisa joget sama badut.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat seharusnya huruf “d” pada kata “ di sana”, seharusnya menggunakan huruf Kapital karena merupakan di awal kalimat. Dan huruf “b” pada kata “badut”, seharusnya menggunakan huru kapital karena merupakan nama pengganti nama orang. Seperti disebutkan dalam EYD, disebutkan “ Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat” dan “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat”

Perbaikan : Di sana saya melihat Badut yang sangat lucu,saya mendekati Badut itu dan dia mengajak joget, saya senang sekali bisa joget sama Badut.

5. Data : Kenang-kenangan yang Indah, dan kenangan ini takkan pernah saya lupakan.

(48)

merupakan nama tempat atau nama orang dan bukan merupakan huruf di awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “ Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”

dan “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama

orang”.

Perbaikan :Kenag-kenangan yang indah, dan kenangan ini

takkan pernah saya lupakan.

6. Data : Pada hari minggu saya dan keluarga saya pergi pergi ke rumah saudara saya, dan saya bermain bersama saudara saya.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “ m “ pada kata „minggu”, menggunakan huruf kapital, karena merupakan salah satu nama hari. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hri, hari raya, dan peristiwa sejarah”.

Perbaikan : Pada hari Minggu saya dan keluarga saya pergi ke rumah saudara dan saya bermain bersama saudara saya.

7. Data : lalu saya dan saudara saya bermain bola setelah bermain bola, saya beristirahat diwarung dekat rumah saudara saya.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “ l “ pada kata “lalu”, menggunakan huruf kapital, karena merupakan awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, ” Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”. Perbaikan : Lalu saya dan saudara saya bermain bola setelah bermain bola, saya beristirahatdi warung dekat rumah saudara saya. 8. Data : Setelah beristirahat saya bersama saudara saya Pulang ke

rumah saudara saya.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf

“p” pada kata “pulang”, karena bukan di awal kalimat, yaitu dalam

(49)

majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal”.

Perbaikan : Setelah beristirahat saya bersama saudara saya pulang ke rumah saudara saya.

9. Data : Setelah di perJalanan saya dan saudara saya membeli ruJak setelah membeli ruJak saya dan saudara memakan ruJaknya di bawah pohon mangga.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “j” pada kata “perJalanan” dan “ruJak”, menggunakan huruf kecil. Karena berada ditengah-tengah kata, dan bukan berada di awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Setelah di perjalanan saya dan saudara saya membeli rujak setelah membeli rujak saya dan saudara saya memakan rujaknya di bawah pohon.

10.Data : Padahari Kamis Tanggal 08-05-14

Analisis : Kalimat tersebut kurang tepat. Seharusnya penulisan tanggal menggunakan huruf. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hri, hari raya, dan peristiwa sejarah”.

Perbaikan : Pada Hari Kamis Tanggal 08 Mei 2014. 11.Data : Aku pergi ke Rumah nenekku yang sedang sakit.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “

R “ pada kata “ Rumah”, menggunakan huruf kecil. Seprti disebutkan

dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Aku pergi ke rumah nenekku yang sedang sakit. 12.Data : Pada suatu hari menjelang Idul Fitri saya Pergi Ke Masjid

Bersama Keluarga.

(50)

Masjid Bersama Keluarga”, menggunakan huruf kecil”. Seperti

disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai

sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Pada suatu hari menjelang Idul Fitri saya pergi ke masjid bersama keluarga.

13.Data : Ulangan Kenaikan klas (UKK)

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “k” pada kata “klas”, menggunakan huruf kapital. Karena merupakan

huruf awal singkatan. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital

dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan”.

Perbaikan : Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

14.Data : di ruangan ini saya sungguh-sungguh tidak belajar.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “d” pada kata “di ruangan”, menggunakna huruf kapital karena merupakan huruf di awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD,

“Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata

pada awal kalimat”.

Perbaikan : Di ruangan ini saya sungguh-sungguh tidak belajar 15.Data : Saya mau naikin kedua orang tua saya naik haJi dari Jerih

payah saya sendiri.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “J” pada kata “haJi” dan “Jerih payah”, menggunakan huruf kecil karena merupakan huruf ditengah-tengah kata. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Saya mau naikin kedua orang tua saya naik haji dari jerih payah saya sendiri.

16.Data : Saat Libur Sekolah aku Pergi ke rumah Pamanku

(51)

kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Saat libur sekolah aku pergi ke rumah pamanku 17.Data : Aku Pun makan Di rumah Pamanku.

Analisis : Kalimat tesebut diatas kurang tepat. Seharusnya pada sebagian huruf pada awal kalimat menggunakan huruf kecil. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Aku pun makan di rumah pamanku.

18.Data : PADA suatu Hari Di Sekolah Sdn Jatiranggon I.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Sebaiknya huruf pada kalimat “PADA”, menggunakan huruf kecil dan huruf pada nama sekolah ditulis lengkap. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”, dan “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan”.

Perbaikan : Padasuatu hari di SekolahSDn Jatiranggon I. 19.Data : Keesokan Harinya Merekapun Berkumpul.

Analisis : Kalimat di atas kurang tepat. Seharusnya huruf pada setiap awal kalimat menggunakan huruf kecil kecuali huruf pada awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Keesokan harinya merekapun berkumpul. 20.Data : Saya dan Teman2 Saya Pagi2 olahraga Lari Pagi

Analisis : Kalimat di atas kurang tepat. Seharusnya, huruf pada

(52)

Perbaikan : Saya dan teman-teman saya pagi-pagi olahraga lari pagi.

21.Data : Dan Istirahat Sebentar Dan Lanjut Perjalanan.

Analisis : Kalimat di atas kurang tepat. Seharusnya huruf pada setiap awal kalimat menggunakan huruf kecil kecuali huruf pada awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

Perbaikan : Dan istirahat sebentar dan lanjut perjalanan. 22.Data : Dan Sampainya aku di Batu Cinta.

Analisis : Kalimat tersebut di atas kurang tepat. Seharusnya huruf “S” pada kata “Sampainya”, menggunakan huruf kecil karena bukan

di awal kalimat. Seperti disebutkan dalam EYD, “Huruf kapital atau

huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”. Perbaikan :Dan sa

Gambar

Tabel 2 No Nomor Karangan
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3 Analisis dan Interprestasi Data

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud kesalahan penggunaan huruf kapital dan pemilihan kata karangan deskripsi siswa kelas VIII, untuk.. memaparkan

Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan menggunakan huruf kapital dan tanda baca dalam karangan narasi dan deskripsi siswa kelas VII A MTsN 1 Parigi bahwa nilai perolehan siswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam karangan mahasiswa, jenis-jenis kesalahan yang dilakukan serta