• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR KOBAL DAN MERKURI DALAM

AIR LAUT DAN SEDIMEN PELABUHAN PANJANG

BAN DAR LAMPUNG DENGAN METODE

ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

HARIS UBAIDILLAH

102096026537

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDA YATULLAH

(2)

PENENTUAN KADAR KOBAL DAN MERKUID DALAM

AIR LAUT DAN SEDIMEN PELABUHAN PANJANG

BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE

ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kimia

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif HidayatuHah Jakarta

Oleh

Haris UbaidiHah 102096026537

Menyetujui,

Pembimbing I,

DR Thamzil Las NIP.330 001 078

Mengetahui, Ketua Jurusan MIPA

Dr. Agus Salim,M.Si

,,...-,,.,."' ... ""' ... d ..1"'''

Pembimbing II,

(3)

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF lImAYATULLAH JAKARTA

=

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Haris Ubaidillah

Nim : 102096026537

Program Studi : Kimia

Judul Skripsi : Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri Dalam Air Laut dan Sedimen Pelabuhan Panjang Bandar Lampung Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Menyetujui,

Pembimbing I,

セ。ュzゥャl。ウ

NIP.330 001 078

Mengetahui,

c' ..

/,Sj

tRk.Syor1lansvah Jaya Putra. M.Sis . NIP 150 317 956

't3\

Pembimbing II,

Ir. Survadi NIP.254 074850 Ketua Jurusan MIPA

/

(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang beljudul " Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri dalam Air Laut dan Sedimen Pelabuhan Panjang Sandar Lampung dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sharif Hidayatullah Jakmta pada hari Selasa 19 September 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Strata Satu (S I) Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Jakarta, November 2006

Tim Penguji Penguji I

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

I

I

DR.

sケセーゥセセウケゥj。ケ。

Putra, M.Sis

NIP. ISO 317 956 セ

Penguji II

Koordinator Program Studi Kimia

(5)

PERNYATAAN

DI"NGAN INI SAY A MENY ATAKAN I3AHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIA.lUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAlJ KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAl'lJN

.Iakarta,juni 2006

(6)

Scsunggllhny<l bcrllntllnglah orang-orang yang beriman

(QS.

AI

MlI'minlln: I)

I

.)l1J1

"(yaitll) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan

langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan karni, tiadalah Engkau

menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,

Assalaamu'alaikum wr.wb.

ruji dan syukur kc hadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang

mcnciptakan scgaln scsuatll di muka bumi ini dcngan scmpurna. Karena nikmat dan

izin-Nya pula, saya mampu mcnyclesaikan skripsi ini scbagai syarat untuk

mcndapalkan gclar S-I dalam bidang kimia. Diiringi shalawat selia salam yang

senantiasa terclIrah kepadajunjungan kita Nabi Muhammad SA W.

Skripsi ini disusun bcrdasarkan data dan hasil pcnelitian yang di lakukan di

Kawasan I'clabllhan Panjang. BandaI' Lampung dan BATAN. Pasar Jum'at. Dengan

judul "Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri dalam Air Laut dan Sedimen

Pelabuhan Panjang Bandar Lampung dengan Metode Analisis Pengaktifan

Neutron". Penelitian ini dimulai dari tanggal 5 februari 2006-20 April 2006.

Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang turut bcrpartisipasi dan memberikan bantuannya sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan. Ucapan tersebut terutama kepada :

I. Allah SWT atas pemberian nikmat dan Hidayah-Nya

2. Bapak DR. Thamzil Las, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan

(8)

12. Saudara-saudaraku di Bekasi, Agung, Didi, Yuli, Andika dan Fachruddin yang tclah mcmbcrikan scmangat, tausyiah, talljih clan c10anya kcpada saya. Adanya kalian memberikan warna tersendiri dalam hiclup ini.

13. Bapak Irawan, Ibrahim Gobcl, dan para star Laboratorium Kesehatan Ternak BATAN, terima kasih atas bantu an dan kebersamaan selama saya melakukan proses analisa di Batan.

14. RckalH'ckan scpcl:illangan, Ilcni, RlIdi, Ody, Ncncng, dan Wardiyanti, terima

knsih alas kcbcrsamaan dalam proses nnalisa.

15. Rckan-rckan mahasiswa kimia angkatan 2002, tcrima kasih atas kcbersamaan dan scmangat yang tclah kalian bcrikan.

Dengan rasa kcrcndahan hali scraya bcrh<lrap scmoga gorcsHIl lintn ini bisa

memberikan makna lcrscndiri dun manJ'aal bagi yang lainnya. Tidak penulis ingkari,

bahwa tugas makalah ini masih sangatjauh dari kesempurnaan. Oleh karen a itu, demi sempurnanya lapman ini, penlilis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Sekiranya cukup sekian yang dapat penulis sampaikan. Atas scgala dllkllngannya saya lIcapkan terima kasih.

Wa billaahi taufiq wal Hidaayah Wassalaamu'alaikum wr.wb.

Jakarta, Juli 200G

(9)

DAFTAR lSI

Kata Pcngantar i

Dallar lsi iv

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL. vii

DAFTAR LAMI'IRAN viii

RIN<JKASAN x

BAB I I'ENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

13. Ruang I,ingkllp I'cnelitian 3

C. PCrllll1USan Masalah 3

D. Ilipotcsis .4

E. Tujllan Pcnclitian 4

F. Manfaat Pcnclitian 4

BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA 5

A. Lingkungan Ilidllp 5

B. Masalah Lingkungan Hidllp 6

C. Pcnccll1aran Lingkungan Hidllp 6

D. Pcnccll1aran Laut. 9

E. Scdill1cn 10

F. Unsur Logall1 Bcrat.. 10

G. Kobal (Co)... 12

H. Mcrkuri (Hg) 12

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1. Detektor Germanium-Lithium 17

Gambar2.2 Peralatan spektrometer gamma 18

Gambar3.1 Lokasi pengambilan sampel. 24

Gambar4.1 Kurva kalibrasi 152Eu 29

GambaI'4.2 Grafik hubungan energi dan titik puncak pada air lau!. 31

Gambar 4.3 Gra(ik hubungan cncrgi dan titik puncak pada sedimcn .32

Gambar4.4 I,uasan pucak pcncacahan air laut (okasi ( 33

Gambar4.5 Luasan pucak pcncacahan air (aut lokasi 2 34

Gambar4.6 Luasan pucak pcncacahan air (aut lokasi 3 34

Gambar4.7 Luasan pucak pcncacahan air laul (okasi 4 34

(,ambar 4.8 Luasan pucak pcncacahan air laul (okasi 5 .35

Gambar 4.9 Luasan pucak pcncacahan air laut lokasi 6 35

Gambar4.10 Luasan pucak pencacahan scdimen (okasi 1••••••••••••.•.•.••....•..•••••••••••••••35

Gambar4.1 ( Luasan pllcak pencacahan scdimen lokasi 3 35

Gambar4.12 Luasan pucak pcncacahan sedimcn (okasi 6 36

Gambar4.13 Ilistogram hubungan kadar Co dcngan lokasi .39

[image:10.524.37.437.160.548.2]
(11)
[image:11.521.34.433.172.520.2]

DAFTAR T ABEL

Tabel 2.1. Jenis-jcnis logam bcrat dan asalnya lJ

Tabcl4.1. Data hasi! pcngukuran kalibrasi cncrgi 152Eu .30 TabeI4.2. Hasi! analisis kualitatif Co dan Hg dalam sampel air lau!.. 33 TabcI4.3. Hasil analisis kualitatif Co dan Hg dalam sampcl scdimcn 33

Tabcl 4.4. Hasil pcncacahan stan dar air laut... 36

Tahcl 4.5. Ilasi! pcncacahan standar scdimcn 37

Tabcl 4.6. Ilasil pcngukuran Co 37

Tabcl4.7. Kadar Co dalam scdimcn .39

Tabcl 4.8. Hasil pcngukuran Hg .40

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Larnpiran I Kep Men KLI-I No. 51 Tahun 2004 .48

Larnpiran 2 Baku rnutu sedirnen dari Pernerintah Netherland .49 Larnpiran 3 I'oto lokasi pengarnbilan sarnpel... 50 Larnpiran 4 Fasilitas Neutron Activation Analysis 51 l.all1piran 5 lJji pi I pada sall1pel air laut... 52 l.all1pir'ln 6 Ilasil pcnguj ian kandungan lisika dan kill1ia titik lokasi 1 53 l.all1piran 7 llasil pcngujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 2 54 Lall1piran 8 Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 3 55 l.all1piran 9 Ilasil pcngujian kandungan Iisika dan kirnia titik lokasi 4 56 l.all1piran 10 Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kirnia titik lokasi 5 57 l.all1piran II Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 6 58 Lall1piran 12 I-Iasil pcncacahan air laut lokasi I 59 Lall1piran 13 I-Iasil pencacahan air laut lokasi 2 60 Lall1piran 14 Hasil pencacahan air lautlokasi 3 61 Larnpiran 15 I-1asil pencacahan air laut lokasi 4 62 Lall1piran 16 lIasil pcncacahan air laut lokasi 5 63 Lampiran 17 Hasil pencacahan air laut lokasi 6 64 Lampiran 18 I-Iasil pencacahan sedirnen lokasi I 65 Lampiran 19 I-1asil pencacahan sedill1en lokasi 3 66 Lampiran 20 Hasil pencacahan sedirnen lokasi 6 67

Lampiran 21 Hasil pencaeahan smndar 5L-1. 68

Lampiran 22 Hasil pencacahan standar sedimen 69

Lampiran 23 Cara perhitungan Kadar Co 70

(13)

Lampiran 27 Cara perhitllngan Kadar Hg 78 Lampiran 28 Uji stalislik kadar Hg pada kondisi pasang 80 Lampiran 29 Uji slalistik kadar Hg pada kondisi sllrllt... 82 Lampiran 30 Hasil penglljian sedimcn titik lokasi 1 84 Lampiran 31 Hasil pcnglljian scdimen titik lokasi 3 85 Lampiran 32 Hasil pcnglljian scdimcn litik lokasi 6 86

(14)

ABSTRAK

HARIS UBAIDILLAH, I'cncntuan Kadar Kobal dan Mcrkuri dalam Air laut dan

Scdimcn I'clabuhan I'anjang BandaI' Lampung dcngan Mctodc Analisis I'cngaktifan Ncutron. (Di bawah bimbingan Dr Thamzil Las dan II'. Suryadi).

Tclah dilakukan pcncntuan kadar kobal dan mcrkuri di Kawasan Pclabuhan Panjang, Bandar Lampung dcngan mctodc Analisis Pengaktifan Neutron. Proses prcparasi dan analisis dilakukan di PATIR BATAN, Pasar Jum'at, Jakarta Sclatan.

Pcnelitian ini dilakukan untuk mcngctahui kondisi lingkungan di Kawasan I'clahuhan I'anjang dan schagai pelaksanaan dari Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Icntang pcmantauan lingkungan dan mcmhcrikan inlilrlnasi kondisi lingkungan.

Mctodc Analisis pcngaktilill1 Ncutron digunakan pada pcnclitian ini karcna telah dikcnal mampu mcndctcksi kandungan unsur dalam suatu sampcl bcrdasarkan aktilitas ncutron dan mampu mcndctcksi suatu unsur smnpai batas deteksi ordc ppb

Ilasil anal isis mcnunjukan hahwa kadar kohal dan mcrkuri yang terikat dalam scdimcn Ichih tinggi dihandingkan dcngan kadar kohal dan mcrkuri yang tcrlarut dalam air laul. Kadar kohal air lalll hcrkisar 0-0.494 ppm dan kadar kobal scdimcn herkisar I 1.51-1 R.21 0 ppm. Kadar mcrkuri air laut herkisar 0-0,900 ppm dan kadar mcrkuri sedimcn herkisar 0.052-0,072. Ilcrdasarkan Kep Mcn KLI-I No.5 I tahun 2004 ditetapkan nilai amhang halas untuk mcrkuri scbcsar 0,003 ppm, schingga dapat disimpulkan pcrairan di Kawasan pelahuhan Panjang Bandar lampung telah tercemar mcrkuri.

(15)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar hclalmng

I'csatnya pcrkcll1bangan pCll1banglinan dalal11 scktor pcrtanian,

pcrtal11bangan. indllstri dan scktor lainnya di 1'1Iiali SlIl11atcra l11cnuntut

penyedimll1 lilsilitas pel'lbuban. I'cnyediaan lilsilitas bcrtujllan lIntlik

Illcmpcrlancar kcgialan hongknr Illllat barang dan pCl1ulllpang sckaligus mcmacu

pcrllll11bllhan ckonoll1i. Fasilitas yang diblllllhkan lIntlik Il1cnllnjang kcgiatan

lcrscbllt. anlara lain: lilsilitas perkanloran. pcrglldangan, transportasi dan fasilitas

lainnya (Djllnacdi, 2(05).

Pcrkcl11bangan sanll1a dan prasarana pelabllhan, aktivitas indllstri dan

pcmllkiman, sangal bcrpotcnsi l11cnurllnkan kllalitas pcrmran di kawasan

pelabllhan. Hal11pir sel11l1a kcgiatan tcrscbllt l11enghasilkan lil11bah, baik limbah

cair maupun limbah padaL Karcna itu pemerintah menegaskan dalam setiap

kcgiatan pell1bangunan harus bcrwawasan lingkungan dengan selalu menganut

prinsip keselamatan, tidak hanya terhadap para pekerja tetapi juga terhadap

lingkungan. Anjuran tersebut l11enuntut kepada setiap pihak yang bersentuhan

langsung terhadap lingkllngan lIntuk lebih menjaga lingkllngm111ya baik tanah,

lIdara, air, tanaman dan hewan yang ada di sekitarnya.

Air memiliki peran yang sangat penting dalam sistcm lingkungan. Air juga

(16)

mineral saja, tetapi juga mengandung berbagai unsur logam benl!' Unsur logam

berat ini berasal dari sedimen yang terbawa oleh air sungai, erosi ataupun debu

dari atmosfer yang jatuh ke bumi. Peningkatan kadar unsur logam tersebut dapat

pula disebabkan peningkalan usaba mnnusia di dnratnn ntaupun lepas pantai

melnlui kegiatan induslri, perlnnian, peri kanan, pengerukan, wisata bahari,

pertambangan dan usaha transportasi yang menggunakan berbagai jenis

kcndnrann.

Meningkalnya kebulubiltl Inilsynraknl snal ini menuntut kcria industri yang

eepal. Namnn, pereepalan dalilll1 kegialan induslri sekarang ini tidak diill1bangi

dengiln pengelolaan lingkungan yang cukup baik. Sehingga air, udara dan tanah

lanpa disadari telnb Il1cngalall1i kerusnkan knrena peneemaran yang diakibatkan

limbah buangan dari keginlan induslri lersebul.

Ikrdasarknn panlauan Kell1enterian Negara Kependudukan dan

I,ingkungan Hidup Inhun 1990, ball1pir sebagian besar kegiatan pertanian,

pertambangan, industri dan kegiatan ll1anusia lainnya membuang limbah

kegiatannya ke perairan khususnya laulan. Akibatnyn, peneemaran dan kerusakan

lerhndap lingkungnn Inullidnk bisa dihindarkan.

Menurut definisinya, peneemaran laut adalah masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan laut

oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan atau

(17)

dan pemantauan sebagai wujud pelaksanaan dari Undang-Undang No. 23 tahun

1997 yang menyebulkan agar seliap warga masyarakat melakukan pemanlauan

dan memberikan informasi atas kondisi lingkungannya.

I'cngambilan sampcl dilakukan di Kawasan Pelabuhan Panjang BandaI'

Lampung dan analisis dilakukan di Badan Tcnaga Nuklir (BArAN), Jakarta.

I-Iasi! dari penelilian ini diharapkan bergullil sebagai sumbangan informasi dan

schagai masukan hagi pcngusaha. pCl1lcrinUlil dan l1lasyarakat yang bersentuhan

1;1l1gsung dcngan kcgiatan di sl'kitar I'clabuhan I'anjang BandaI' lampung.

Mctodc an,liisis yang scring digunakan unluk mencnlukan kadar unsur

logam hcral pada ,til' laut ,1;111 scdimcn adalah: Spektromclri Scrapan Alom (55A),

Spcktromclri Sinar-X. dan Analisis Pcngaklillll1 Ncutron (APN). Pada penelitian

ini mclodc APN digunakan karcna mCl1liliki kcmampuan deteksi kandungan unsur

logam bcral sampai tingkat scpcrsatu jUla, lcbih akural dibandingkan dengan

mclodc anal isis spcklnt lainnya dan tidak mcmcrlukan metode preparasi yang

rumil.

B. Ruang Iingkup pcnclitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menentukan kandungan kobal (Co)

dan merkuri (Hg) dalam sampel air laut dan sedimen dengan parameter yang

diamati meliputi temperalur dan pH sampel.

C. Perumusan Masalah

Hal yang ingin elirumuskan dalam penelitian ini adalah seberapa besar

(18)

D. Hipotcsis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kandungan Co dan

Ilg dalam air laut dan sedimen pada tiap lokasi tidak berbeda baik pada kondisi

pasang mi..lUplll1 suniL

Eo Tujuan Pcnclitian

Tujuan dari penelilian ini, anlara lain:

I. Menentllkan konsentrasi ('0 dan Ilg di dalmn air lallt Pclabuhan Panjang

iセ。ョ、。イ I,ampllng.

2. Menentllkan konsentrasi Co dan JIg di dalam sedimen Pelabllhan Panjang

13andar I,ampllng.

3. Mengetahui kualitas air laut di Pclabuhan Panjang Bandar Lampung alas

pengaruh kegiatan bongkar muat clan lransportasi.

4. Menentukan tingkat peneemaran air laut berclasarkan kanclungan unsur

logam bera! yang discbabkan adanya kegialan disekilar kawasan

pelabuhan berclasarkan krileria baku mulu nasional yailu Kep Men LH No.

S! Tahun 2006 unluk baku mulu air laul clan Baku Mulu Seclimen clari

Pemerintah Belancla (Lampiran 1 clan 2).

F. Manfaat Pcnclitian

Manfaat yang clapat cliperoleh dari hasil akhir penelitian ini aclalah:

1.

Sebagai sumbangan informasi bagi pengambil kepulusan cli lingkungan Persero Pelabuhan Panjang, Banclar Lampung.
(19)

BAB II

TIN.JAUAN PUSTAKA

A. Linglmngan hidllp

I.ingkungan hidup mcrupabn kcsaluan mang dcngan scmua benda, claya, kL'adaan, nUlhluk hidup, lL'rnlasuk malHjsi,j dan pcrilakunya yang mcmpcngaruhi kclangsungan kchidupan dan kcscjahlcraan manusia scrta makhluk hidup lainnya. Pcngclolaan lingkungan hidup yang tcrpadu mcrupakan sebuah tuntutan untuk mc!eslarikall rllllgsi lillgkullgan hidllP yallg mclipuli kchijaksanaan pcnalaan.

11l'111'111Iiull:lll. PL'llgl'1llh,lllgilll, PCllll'1ihani<lll. pCllgawnsHn. dan pcngcndalian

lingkung,m hidup (Kcmclllcri'"1 I.illgkullgall Ilidup, 2(04).

PClllcrintah Indollesia I11cnaruh pcrhatian yang sangat bcsar dalam

ml:ll,mganl masalah lingkungan. haik nasional maupun inll:rnasional. Hal ini tcrccrmin clalam amanat OBI-IN, bahwa hakckat pcmbangunan adalah pcmbangunan manusJa Indoncsia sccara utuh. Ini bcrarti pcmbangunan mcncangkup aspck lahiriyah sepcrti pangan, sandang, pcrumahan dan lain-lain (Hadi, 1998).

(20)

B. Masalah linglmngan hidup

Masalah lingkungan hidup sckarang ini sCl11akin rul11it dan l11el11butuhkan sislcl11 pcnanganan yang sislcl11alis dan tcrkoordinasi dengan baik. Gejala l11asalah lingkungan sifatnya kail-l11cngail dan bcrsul11ber pada salu rangkaian pokok, yaitu: dinal11ika kependudukan, pengel11bangan sUl11ber daya alam dan energl, pcrlul11buhan ckonol11i. pcrkcl11bangan ill11u pengclahuan dan leknologi serla bcnluran lcrhadllp lala lingkung'lIl. I'cnycbab l11asalah sCl11akin pclik dikarenakan hubungan kait I11cngait anlar kelil11a faklor lersebut (Hadi, 1998).

Pada ul11ul11nya l11asalah lingkungan hidup lil11bul karena berbagai scbab, di'lIllllranyll lIlbl:l!l:

I. Kcgillilln induslri yang Il'bih hcrpuslIl di dllcrah pcrkolllan I11cndorong lcrjndinya pl'ningkal<1Il pcrpindnlwn masyarakal dari dcsa kc kola (urbnn iSlIsi).

2. Jumlah pcnduduk yang liap lahunnya mcningkat mcngakibalkan volume sampah yang dihasilkan melcbihi kcmampuan daya dukung lingkungan untuk I11cngasimilasikannya.

3. Kcbijaksanaan pemerinlah yang cenderung tidak memperhalikan kondisi lingkungan.

C. Pcnccmaran Linglmngan hidup

(21)

Pencemaran lingkungan hidup didefinisikan sebagai masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam

lingkungan hidup olch kcgiatan manusia schingga kualitasnya turun sampai

tingkal lcrtcntll yang I11cnycbabkan lingkllngan hidllp tidak dapal berfungsi sesuai

dengan pcruntukannya (Kel1lentcrian Lingkungan Hidup, 2004).

Mcnurul Scliawan (200 I) dari dclinisi pcnccl1laran air dapat diuraikan

scsuai l1lakna pokoknya I1lcnjadi tiga aspck. yaitu aspek kejadian. aspek penyebab

at au pclaku. d:lI1 aspck akibal. yailll:

1) Aspck Kcjadian

Oalam delinisi pcnccl11aran all' lcrdapat kata-kata l11ahluk hidup, zat,

l'lIt'1'gi dall al:llI k(llllP(llll'lI laill. Mahlllk hidup. zat. cncrgi dan atau

k(llllp(lncn laill sl'bagailllalia dillwksud di alas I1lcrupakan scsuatu yang

potcnsial apabila l11asuk (scng:\ja alau lak scngaja) ke dalal1l air dapat

menyebabkan penurunan kualilas air sampai pada tingkat ccmar. Masukan

tersebut scring disebut dcngan istilah unsur pencemar(pollutants).

Oalam prakteknya, unsur pcncemar tersebut umumnya berupa buangan

yang bersifat rutin, scperti misalnya buangan limbah cair, tetapi

kadang-kadang dapat juga berupa matcrial yang terbuang akibat keadaan yang

bersifat tidak rutin dan sebetulnya tidak diinginkan, seperti misalnya

tUl1lpahan cairan bahan kil1lia dari tel1lpat penyimpanan yang rusak, baik

(22)

2) Aspck Pcnycbab atau Pclakll

Aspek penyebnb 'lUlU peluku dnlnm pernluran lerseblll lidnk mengncli

kcpndn bencana alam, walallplln dalam kenyalaannya pencemaran air dapal

pula disebabkan oleh proses alam (seperli misalnya masllknya bahan-bahan

pencemar dari kawuh gunung berapi). Karena peralllran ini memiliki dampak

hukum pudu pelukunyu. muku dulmn peralllran ini mengacll kepada

イ・イッイ。ョァ。ョセ badan, al.ltlgolongnn.

J) Aspck Akibat

I)alam de linisi pCIlCClllaran air' dinyatakan bahwa pencclnaran

diindikusikun dCllgull pCllllrUlHlll kunlilns nil' sampai ke lillgkallerlelllll. Oleh

karcnu ilu muka kualiUls air pnda lillgkal lerlclllll lcrsebul perlu diperjclas

dCllgan mcnclapkan lolok ukurnya.

ISlilah kllalilas air pada lingkal lerlentu merupakan sualu balas ekstrim

anlara tingkatan keadaan: eemar (apabila belum sampai nilai ambang batas).

Dalam uraian definisi tersebut juga diularakan bahwa lingkat tertentu

didasarkan pada keberfungsian lingkungan hidup sesuai dengan

pcrllnlllkkann ya.

Pcngcrlian tingkat tcrtcnlu dalam definisi tersebut, adalah lingkat kualitas

air yang menjadi balas anlara lingkal tak-cemar dan tingkat cemar. Tingkat

lak ccmar adalah lingkat keadaan kualitas air belum sampai ke batas.

(23)

Oalam pcncrapannya, untuk lllcngctahui atau mcmbuktikan apakah suatu

air pada kcadaan ccmar atau tidak CClllar, aspck akibat mcrupakan bagian

pcngCliian pcncclllaran air yang rclcvan untuk dijadikan acuan.

Lilllbah yang lllcrupakan zat sisa hasil suatu usaha dan industri lllclllcgang

pcnman yang sangat hesar dal'lI11 ll1ellychahkiln pcnCClllaran lingkungan.

Jcnis-jcnis lil11bah yang lllasuk kc lingkungan diantaranya bahan organik, bahan korosif,

gas, dan bahan lainnya yang bcrbahaya bagi pckclja lllaupun masyarakat di sckitar

industri.

Kcgialall illdllslri yallg hersit;11 lisik ll1allpUn non lisik akan lllClllbawa

d'lI11pak yang dapal ll1ell1pl'llg'II'uhi keheradaan lingkullgan hid up dalalll arti yang

luas, Kdwdir'm d'"llpak Il'I'schlll ll1erUp,\kall kOllsckucnsi dari suatu kcgiatan atau

aktivitas. llal ini dischahkan kcgiatan pClllhangunan pada dasarnya adalah suatu

proscs pcrubahan. Kcbcradaan pclabuhan dan aktivitas manusia di sckitarnya di

satu sisi lllclllbawa dalllpak positif dalal11 hal pcningkatan pclayanan jasa dan

kescjahtcraan lllasyarakat, tctapi di sisi lain lllcmbawa dalllpak ncgatif berupa

pcnccmaran lingkungan khususnya penccmaran lau!.

I). I'cnccmaran laut

Laut dalalll definisinya, lllcrupakan ruang wilayah kclautan yang

I11crupakan kcsatuan gcografis bcscrta segcnap un sur tcrkait padanya yang batas

clan sistemnya c1itcntukan bcrdasarkan asfck fungsional. Menurunnya fungsi dan

(24)

Peningkatan jUllllah peneelllar yang Illengakibatkan peneelllaran laut

disebabkan karena adanya peningkatan usaha manusia di daratan ataupun lepas

pantai melalui kegiatan pertanian, pertambangan, industri dan peningkatan usaha

transportasi Illenggllnakan berbagai jenis kendaraan.

Menurul M,mahan (I<)<)4 I. mla beberapa unsur peneelllar yang Illenjadi

iセャォサッイ U{WllH pcnycbab サciセゥャャ、ゥョケ。 PCI1CCllWran air laut. Unsur pCllccmar antara

lain: logam berat, radionllklida, bahan anorganik, bahan organik, limbah buangan

Illanllsia dan hewan.

I<:. Scdimcn

Sedilllen 1l1enlpakan lapisan yang 1l1enutupi bagian dasar dari danau. teluk,

laul. k,lIi dan sebagainya. Sedi1l1en air laut lllen1lxlkan telllpal hidup atau habitat

bagi hewan-hewan seperli kepiling. kerang. udang dan hewan laut lainnya.

Sedimen secara killliawi Illengandung call1puran mineral-mineral, tanah

lempung, garam-garam dan call1puran senyawa organik. Secara fisik, kimia dan

biologinya, sedimen Illerupakan telllpat terkumpulnya material-material yang ada

di peraian (Manahan, 1994).

F. Unsur Logam Berat

Diantara unsur logam pencelllar yang terdapat di perairan, sebagian besar

termasuk dalam golongan unsur logam berat. Logam berat didefinisikan sebagai

kelompok logam yang memiliki clensitas (berat jenis) lebih dari 5 g/cmJ•Logam

berat ini tidak menutup kemllngkinan masllk ke dalam lingkungan perairan di

(25)

Laut yang menjadi tempat bermuaranya sungai, telah menjadi tempat

berkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran sungai. Zat-zat pencemar

yang ada di sungai berasal dari limbah pabrik atau limbah rumah tangga yang

merupakan hasil kegiatan manusia. Banyak industri atau pabrik yang membuang

limhah indllstrinya ke sllngai. Ikngan demikian kcgiatan manusia mcmberikan

konlribusi yang sangal hesar terhadap terjadinya pcneemaran lingkungan.

I'adahal, crck logam bcrat tcrhadap manusia sangat panjang yang mcmiliki

pcngaruh ke rantai makanan.

Salah salu zat peneem,lr lingkllngan yang sekarang scrius diperbincangkan

adalah log'1Il1 heral yallg mcrllpak'lIl limb'lh berhah'lya. lJnsur logam berat

Illlllllllllya hersi 1:11 loksik Uaellll) dall di dalam air cenderllng membcntuk ion.

lJnslir logam berat y,lIlg mencemari perairan bcnnaeam-maeam jcnisnya dan dari

[image:25.524.36.436.203.720.2]

bcrbagai sUl11ber (Tabcl 2.1).

Tabel 2.1. Jenis-:ienis 10gam berat dan asalnya.

Elemen Sumber logam di alam

Antimony Stibnite (SblSJ)

Berylium Batuan Beryl (l3e)AIzSii>OIi» dan I'henachite (Be2Si04) Arsen Arsanopyrit (FeAsS) dan Orpiment (AS2S))

Kadmium Greenockit (CdS)

Krom Chromite (FeCr20)

Tembaga Chalkopyrit (CuFeSl)

Timbal Galena (PbS)

Merkuri Merkuri bebas dan Cinnabar (I-IgS)

Nikel Millerit (NiS), Niccolit (NiAs), dan Pentlandit (FeNi)S Selenium Selenium bebas dan Ferrosellite (FeSe)

(26)

G. Kobal (Co)

UnslIr Co di dalam labcl periodik mcmiliki nomoI' atom 27. Unsur ini

termasuk golongan logam transisi dengan berat atom sebesar 58.933 g/mol. Sifat

fisik logam ini memiliki bentuk padat, densitas 8,90 g/crn3, titik lebur 1768 K,

litik didih 3200 K. panas pengllapan 377 K.l/mol dan kapasitas panas 24.81

.I/(mol-K).

Keberadaan Co di peratran berasal dari limbah petroleum, cat, industri

kimia dan batcrai. Dalam industri, Co digunakan sebagai btalis untuk

mempereepal proses reaksi kimia dan pada cal digunakan sebagai dlJ'ing agent.

Keberadaannya dalam jumlah sedikil sangat diperlukan olch mahluk hidup dan

untuk manllsia digunakan scbagai bah an lItama pembuatan vitamin B-12

(Wikipedia)

H. Mcrlmri (Hg)

Unsur I-Ig di dalam tabel periodik memiliki nomoI' urut 80. Hg merupakan

salah satu anggota logam transisi yang berwarna putih keperakan dengan berat

atom 200,59 g/mol. Si IfIt lisik logam ini berbentuk eair, densitas 13,534 g/cm3,

titik lebur 234,32 K, titik didih 629,88 K, panas penguapan 59,11 K.l/mol dan

kapasitas panas 27,983 .I/(mol-K).

Mcnurut Sawyer (I 07R), Ilg masllk kc clalam lingkllngan mclalui berbagai

jalur (pathways), antara lain: pembuangan limbah laboratorium, baterai,

termometer yang pecah, fungisicla, clan produk obat-obatan. Pengolahan emas clan

(27)

Menurut Tresna Sastrawijaya (1991), Hg tergolong bersifat teratogenik. Unsur logam ini juga bisa menyebabkan irritabilitas, depresi, kerusakan organ

ginjal, kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak dan anemia. Daya toksik Hg

dil;lporkan sccara tragis Icrjadi pada wilayah pcrUiran Minamata di jepang pada

tahun 1953-1960. Dari total I I I kasus yang tcrkena kontaminasi merkuri, 43 orang dilaporkan tcwas sctclah mcngkonsumsi hasil laut dari kawasan perairan

minamata.

Dalam I'craturan I'emcrinlah yang dikcluarkan oleh Kementerian

Lingkungan Ilidup No. 51 Mcn L11 tahun 2004, dipaparkan seeara rinci nilai ambang balas (NAB) Ilg di perairan laut, scbesar 0,003 mg/l. Unluk keberadaan dalam scdimen, ambang balas bagi Hg discbutkan dalam Baku Mulu Pcmerinlab

Belanda sebesar 0,48 mg/kg.

Dalam keberadaannya di perm ran, unsur kadar logam beral di permran

sangat dipcngaruhi olch kcadaan lingkungan, sepcrti pasang-surul air laut. Pasang

sunil air laul adalah gclombang yang discbabkan oleh adanya pengaruh

pcrgcrakan bumi, matahri dan bulan. ['asang surul air laul merupakan basil dari

gaya tarik gravitasi dan erek sentrifllgal. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari

matabari, gaya tarik gravilasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya larik

malabari dalam membangkitkan pasang surul laul karena jarak bulan lebih dekat

daripada jarak matabari ke bumi. Gaya larik gravitasi menarik air laut ke arah

bulan dan malabari dan mengbasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut

(28)

Menurut Roehyatun (2005), sedimen yang ada didaerah peslslr bisa

terbawa menuju badan air karena pengaruh gerakan pasang dan surut. Sedimen

mengandung eampuran mineral, Icmpung, pasir dan zat organik lainnya. Dengan

masuknya scdimcn kc badan air lurul mcnambab jumlab mineral dalam air laut.

Beberapa mineral akan mengalami pengeneeran karena pengaruh pasang surut dan

eenderung membentuk endapan.

I. Metodc Analisis Pcngaldifan Nl'utron (APN)

Mclodc AI'N adalah suatu mclode anal isis unsur dalam suatu sampel yang

mcngguilakan hasil radionuklida buatan dari unsur stabil tanpa pemisahan kimia.

Apabila suatu sam pel yang tenEri dari berbagai unsur kimia dibombardir dengan

neutron maka akan terjadi reaksi penangkapan neutron oleh inti unsur tersebut.

Proses pembentukan radionuklida akibat reaksi inti dengan neutron disebut

pcngaktifan nculron.

Metode APN dalam sejarahnya dikembangkan pertama kali pada tahun

1936 oleh ilmuwan Hungaria yang bernama George Herves. la mempergunakan

metoda ini untuk menganalisis pengotor dysprosium (Dy) dalam sampel ytrium

(Y) dengan menembak sampel tesebut dengan neutron.

Hasil dari pengaktifan neutron bersifat radioaktif dan akan memanearkan

sinal'y dengan beberapa tenaga (Ey ) yang spesifik dan mempunyai waktu paruh

(TY') yang tidak sama untuk tiap unsur. Sinal' yang terpanear setelah pengaktifan

neutron ini diukur dengan menggunakan Spektometer Sinal' Gamma. Apabila

(29)

Neutron adalah salah satu partikel dasar yang terdapat di dalam inti atau

nukleus (nucleus) suatu atom. Salah satu sumber neutron dihasilkan dari reaksi

inti an lara partikcl alra dcngan inti bcrilium-9. Ada empat kelompok neutron yang

dibedakan berdasarkan energi kinetiknya (E), yaitu : 1) Neutron lambat, E < I

kcY, lcrmasuk dalam kclompok ini adalah nculron lermal; E (0,002

0,5 eY). 2) Neutron medium, E (1

500 keY). 3) Neutron cepat, E (0,5

10 MeY). 4) Neulron encrgi tinggi, E> 10 McV.

lJnluk mclodc APN biasanya digunakan ncutron tcrmal yailu nculron yang

mcmpunym distribusi cncrgl mirip dcngan molekul-mo\ekul gas dalam

keseimbangan lermal pada suhu ordiner (293 K). Kelompok neutron ini

mempunyai probabilitas yang tinggi untuk berinteraksi dan sangat efisien dalam

proses induksi reaksi inti karena kecepatan geraknya - 2200 m/detik dan rata-rata

cnerginya sekitar 0,04 eV. Proses reaksi nuklir dengan neutron termal lazim

disebut reaksi penangkapan neutron olch nuklida.

Prinsip dari mctodc APN ini, mula-mula sampel yang akan dianalisis

diiradiasi menggunakan suatll sumbel' neutron dengan flux dan waktu yang sesuai.

Inli atom unsur yang berada dalam sampcl lersebut akan menangkap neutron dan

berubah menjadi radioaklif. Selclah paparan radiasi neulron dianggap cukup, sampel dikeluarkan dari sumbcr neutron. Sampel tersebut sekarang mengandung

unsur yang memancarkan sinar radioaktif. Sinar yang dipancarkan oleh berbagai

unsur dalam sample ladi dapal dianalisis dengan Spektromeler Gamma. Analisis

(30)

sInal' gamma, scdang anal isis kuantitatif dilakukan dcngan mcncntukan

intensi tasnya.

lJalUill Melode i\I'N, n:aksi yang terjadi adalah reaksi inti yang tet:iadi

bcrdasarkan pcristiwa tumbukan antara suatu inti dengan inti lain atau dcngan

p1ll'tikel dasar menghasilkan satu atau Iebih inti bani disertai pembentukan partikel

dasar scpcrti : neutron (n), sinar-all[l (a), sinar-bcta HセI ,sinar-gamma (y), proton

(p) alau deuterium (d). Reaksi inti mempunyai konsep-konscp yang sama dengan

rl'aksi kimitl hiasa (lIllartl lain Illcngcnai pcrsamHUll reaksi. cllcrgi yang tcrlibat

kcccpatan dnn kcscimballgall rcaksi.

i\pabila unsur stabil dalam euplikan diiradiasi dcngan ncutron maka ada

bcberapa maeam reaksi inti yang dapat terjadi. Reaksi yang paling sering te,jadi

dan paling banyak digunakan dalam i\I'N adalah reaksi neutron-gamma.

I'emilihun reaksi yang tepat akan mempertajam kemampuan analisis unsur yang

dikehendaki dan menekan rcaksi pengaktifan unsur lain yang bisa mcngganggu.

J.

Pcralatan SpcktromctcrGamma

1. Dctcktor

Gejala radioaktilitas tidak langsung dapat dilihat dcngan panca

indera manusia. Untuk dapat melakukan pengukuran radioaktifitas

diperlukan detektor yang dapat berinteraksi seeara eukup efisien dengan

sinal' radioaktif yang diselidiki. Ada bermaeam-maeam detektor yang

dapat dipakai untuk mendeteksi sinal' gamma. Pada analisis pengaktifan

(31)

Ge-Pcnutllp

Tangkai cc luI' eu

Nitrogen cair

or Ge-Li Detckt

/ '

I

I

Pcngu<llawnl

l

-I-Tcmpal pcngisian

lj

ャセ

/-

- - - -

- - - -

- -

-Zセ

-

-

-

-

_.

- -

-- -- -- -- -- --

-- -- -- -- -- --

-- --

-

- - -

- -

--

-.-

-,_._._-_.--'-'-

-

.

-

_. _.

-

..

Gambal' 2.1 Dctektol' Germanium

Dctcktol' sCll1i-konduktol' (Gall1bal' 2.1) tclah dikenal luas dalam

anal isis pcngaktilrll1 ncutron, kal'cna detcktol' ini mempunyai daya l'csolusi

yang tinggi. Dengan dCll1ikian dalam analisis kualitatif menjadi mudah

ditcntukan dengan cnergi sinal' gammanya dan spcktrum yang sangat

kompleks dapat dianalisis. Kemungkinan tCt:iadinya tum pang tindih enel'gi

sangat l'cndah dan dapat dipcl'kceil.

Pada mctode APN, interaksi antm'a sinal' gamma dengan detektol'

akan menghasilkan pulsa. Tinggi pulsa yang dihasilkan detektor

bel'sesuaian dcngan tenaga foton gamma yang mengenm detektor.

Selanjutnya pulsa-pulsa tcl'sebut dip roses seem'a elektronik dalam

(32)

/s,'"'"

pcngual detektor (Ie

'-,-ll-'-,.-c---'---+ ;\111

r

I'engunl awal

Cryostat

(N

z

Cair)

Pcnganal isis salur ganda

Hmcセ

[image:32.521.23.436.177.537.2]

Unil pengolahan dntn (Kompuler)

Gambar 2.2 Peralatan spektrometer gamma.

2. Penguat awal

Penguat awal dalam alat Spektrometer Gamma mempunym beberapa fungsi, yailu :

I. Untuk menurunkan gangguan selama analisis. 2. Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan.

(33)

3. Penguat

Pcnguat dalam alat Spcktromctcr Gamma dirancang agar dapat

mcmbcrikan "gain" yang linicr. Sclain mcmpCliinggi pulsa, pcnguat juga

mcmpunyai l'ungsi lain yang amat pcnting. yaitu mcmbcri bcntuk pulsa.

4. Pembentukan pulsa

Apabila aktilitas sinal' gamma yang didctcksi agak bcsar, maka

pulsa yang salu akan tum pang tindih dcngan yang lain. Gcjala scmacam

ini discbut "{'ill' "!1" dan Il1cngakibatkan pcrubahan tinggi tiap pulsa,

schingga hanls diatasi. lJnluk mcngatasi hal itu pulsa-pulsa dapat

dipcndckkan dcngan .ialan Il1cndi Icrcnsialkan pulsa-pulsa tcrscbut dcngan

suatu r;lI1gkaian pcndilCrcnsiasi. Pulsa yang dihasilkan olch suatu

rangkaian di Icrcnsi biasanya bclum bisa diproscs olch pcnganalisis salman

ganda.

Dcngan dcmikian pulsa dibcntuk lcbih lanjut dcngan mcnggunakan

rangkaian pcngintcgral. Apabila digunakan gabungan satu rangkaian

pcndilcrcnsial dan salu rangkaian pcngintcgral akan didapatkan pulsa yang

akan bisa diproscs olch pcnganalisis salman ganda.

5. Penganalisis saluran ganda

Pcnganalisis salman ganda yang modcrn saat ini mcmiliki

4000-8000 salman pcncacahan. Pcnganalisis tinggi pulsa jcnis ini biasanya

(34)

Proses anal isis dalam saluran ganda diawali dengan pulsa masuk

kc dalam pcnganalisis saluran ganda dan pulsa yang masuk akan dirubah

mcnjadi bilangan yang scbanding dcngan tinggi pulsa. Bilangan ini juga

merupakan alamat mcmori atau nomoI' saluran. Tiap satu pulsa dengan

tinggi lcrlcnlu akwl Illcnaillbab c;lcab pada salU nomoI' salur tcrtentu yang

bcrscsuaian dcngan tinggi pulsa tcrscbut. Sctclah pcncacahan dilakukan

dalam satu jangka waktu yang telah ditcntukan, memori akan berisi daftar

hilangan yang hcrscsuaian dcngan cacah pulsa pada tiap tinggi pulsa.

I,ayar akan IllClllh;IC:I Illcillori scbingga akan mcngbasilkan plot isi mcmori

versus Ilomor snlunJn. I )engall dcmikian akan mUl1cul spcktrul11 gamnla

pada layar.

IC k」オョセセオャ。ョ AI'N

Mctodc APN Illcmpunyai bcbcrapa kcunggulan dibandingkan dengan

metodc analisis yang lain, yaitu:

I. Dcngan mcnggunakan mctodc lain dapat dibandingkan secaJ'a mudah dan

akurat.

2. Mempunyai kcpekaan tinggi dan batas deteksi rendah sampai orde ppb

(part per billion).

3. Dapat digunakan untuk analisa cuplikan biologi, lingkungan, geologi, dan

lain-lain,

4. Sangat spesifik karena radionuklida yang terbentuk mempunym

(35)

5. Analisis unsur tanpa pCl11isahan (non-destructive analysis), tidak l11cl11crlukan pcrlakllan kil11ia tcrhadap cuplikan, scperti pelarutan, pel11isahan unsur, tidak bergantung kepada l11atriks, tidak memerlukan anal isis blanko.

6. Cuplikan pcrlu dipcrlakukan hati-hati supaya tidak terjadi kontaminasi dcngan unsur yang akan ditcntukan.

7. Mctodc AI'N tcrl11asllk l11ctode analisis l11ulti-unsur atau metode analisis scrcl11pak artinya dalal11 waktu yang bcrsan1aan dapat l11cncntllkan tidak kllrang dari lil11aplllllh unsllr yang tcrkandung dalal11 hcrhag'li jcnis cllplikan.

(36)

BABIII

METODOLOGI

A. Lnl,asi dan Wal<lu I'euclitian

I'enelilian ini dilakukan di kmvasan l'e1abuhan Panjang milik Persero Pelabllhan Indonesia II cabang Panjang, Provinsi Lampllng lInluk proses pengambilan sampel (Lampiran J). Unlllk proses preparasi dan anal isis sampel dilakukau di Pusal Aplikasi Tcku(ll(lgi IS(lt(lp dan Radiasi (I'/\TIR), l3adan Tcuaga Nuklir Nasi(lu,d (I\ATANl, I'asar JlIIllal. .I;lkarta Selalan (Lampiran 4). (Inluk proses aktivasi ncutron dilakuk'lII di Fasililas Reaktor G.A Siwabessy, Pusat Reaktor Scrba (,una (l'1{S(i), HArAN, Kawasan Plispiptck, Serpong (Lwllpiran 4). Waklu untllk pcnelili:lll ini dimlilai dari tanggal 5 lebruari 2006 s.d. 20 April 2006.

B, Alat dan Bahan

1. Alat

a. Grab logam b. Cakram Seccbi

e. Gunting stainless steel d. Pinset stainless steel e. Oven, merek Prolabo

f. Timbangan analitik, merek Satorills

(37)

h. Tennometer

i.

Bolol policlilcn 100 ee

J. Kantung plalik polietilen

k. Ember plaslik volume 5 liler

I. k・イャセャウ I'll indik<llor universal

m. Kerlas saring merek Whatman No. 1

n. Bolol erlenmeyer

o. (':Iwall pl'lri

p. Scpcr'lllgkal セ、Gゥャ Spcklrol11c1cr (,mnma

.., Bahan

a. 1,'II"III'ln Ilg(N01

h

dan Co(NO,

h

yang masing-masing

mcngandung 1000 ppm Ilg dan Co.reagenl Merek

b. Larulan Hg 20 ppm

e. Larulan Co 10 ppm

d. Siandar sedimen SRM Soil-I dari IAEA.

e. Alkohol

f. Aquades

g. Larutan HN03pekat I: 1

h. Sal11pel air laut dan sedil11en

C. Pengambilansam pel

(38)

sungai), titik 3 (dermaga), dan titik 6 (dekat muara sungai). Semua titik

pengambilan sampel tersebut menurut penelitian sebelumnya (Suryadi, 2006)

memiliki keeenderungan tereemar dari kegiatan bongkar l11uat, transportasi dan

buangan sampah masyarakat yang ada di sekitar kawasan Pelabuhan Panjang.

I'cng:llnbilall sampcl dilakllkan pmla saal kOlldisi pasang lcrlinggi pllkul 9.00 WIB

dan surut tcrendah puklll IX.OO WII3 pcriodc Sellin, tanggal 6 Februari 2006.

[image:38.521.92.433.258.672.2]

!

.-'"

/ "

Gambar 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel

(39)

Sampcl all' laul diambil pada bagian pcrmukaan badan all' dengan

mcnggunakan ember plaslik sebanyak Sliter. Pengukuran suhu dilakukan pada

sampel menggunakan termometer dengan range 0-100DC. Pengukuran pH

dilakukan menggunakan kertas pH indikator universal (Lampiran S). Sampel yang

tdah dimnbil dcngan cmbcr plastik kcmudian diambil sebanyak 100 ml dan

disimpan dalam bOlol policlilcn ukuran 100 ml untuk anal isis di laboratorium.

Untuk memperpanjang daya simpan sampel dalam botol polietilen sebelum proses

,lIlalisis dilakukan. sampcl dilamb,lbk,1Il asam nitrat (HNO,) pekal I: 1 sampai pH

sampd sckitar 2. Salllpd scdimcn diambil pada tilik I. 3. dan 6 dengan

mcnggllnakan alaI gl'llh lalu dimasllkan kc dalam plaslik polietilen

I). I'r'cparasi sampcl

I'rcparasi sampd dilakukan di iGatjiセL BATAN, I'asar Jum'at. Diawali

dengan penyemprolan alkohol teknis ke alat yang akan digunakan dan dilanjutkan

dengan pemolongan kerlas saring Whalman No. I sebanyak 3 potong dengan

masing-masing ukuran I.S cm x 1 cm. Kcrlas saring yang lelah dipolong tersebut

dileleskan sampel air laut sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet "eppendorf"

I000 セエQN Kertas saring yang lelah dileteskan sampel dimasukkan ke dalam oven

dan dipanaskan pada suhu SO°C-SSoC. Proses penetesan ke masing-masing kertas

saring dilakukan sebanyak 12 kali dan dihentikan sampai total volume sampel

dalam kertas saring 1,2 ml. Setelah diteteskan dengan sal11pel air laut dan telah

dikeringkan maka selanjutnya sampel dimasukkan ke dalal11 kantong polietilen.

(40)

sebelumnya. Kantong polietilen yang telah berisi sampel air laut dan sedimen

ditutup (sealed) dan permukaannya dibersihkan dengan alkohol siap untuk

diaktivasi.

1':. Pcmhuatan la ..utan stand,,,·

Larutan standar dibuat dari larutan Hg(NOJ)2 dan Co(NOJ)z yanng

mengandung 1000 ppm Hg dan Co dari Merck. Dari larutan Hg(NOJ)2 dan

('o( N(),).. dipipet sehnllynk 10 pi dnll S pi, kel11lldinn dimnslIkkan ke dalal11 labu

Ilkllr SOO ml. Selnnjllillyn dit'lI11hnhkall nlJlIndes sampai volumenya

sao

ml

sehingga didapalk'1I1 Inrlltnll sl'1I1dnr Ilg dall Co dengan masing-masing

konsentrasi sebesar 20 ,hill 10 ppb. Standar sedimen menggunakan Standard

Reference Material (SRM) dari 1/\1':/\ dcngan kode SL-I (Soil and Lake-I).

F. I..adiasi sampel dau peucutuan Iwudisi optimum alat

Sampel yang telab dimasllkkan dalam plastik polietilen diaktivasi dengan

neutron yang mempllnyai Illlks 1013 n CI11·2 detik' di rcaktor G.A. Siwabessy,

P2TRR. BAT/\N. Serpong bersama-sal11a larutan standar Hg. Co dan SRM SL-!

selal11a 20 menil. Selanjutnya sampcl teriradiasi didiamkan selama satu minggu,

yang bcrtujuan unluk l11e1uruhkan radionuklida bcrumur pendek. Sclanjutnya

di!akukan pencacahan radionuklida dalam sampel menggunakan alat

Spektrometer Gamma.

Proses pencacahan diawali dengan kalibrasi detektor dari alat

.

b

I .

.

152

Spektrometer Gamma menggunakan sum er standar mu tI gamma dan Eu.

(41)

permukaan detektor. Selanjutnya dilakukan proses pencacahan terhadap

pencacahan J52Eu selama 300 detik. Hasil pencacahan, berupa nomoI' salman dari

masing-masing energi yang muncul dalam monitor komputer digunakan untuk

membuat kurva kalibrasi dctcktor. Pcmbuatan kurva kalibrasi dilakukan dengan

I k I I . . . J"E IZ

l:Unl ll1cmp ot 'an IlOlllor sa til" (cngan muslllg-I11HSlI1gencrgt gUlnl1ul .- ·'U. urva

kalibrasi yang diperoleh berupa garis lurus dengan persamaan:

y= a + hx

kelcr'JIlgan : y x

":ncrgi (kcV)

NOJllor s,J1ur

a Titik potong dcngan sumbu y b·· Kcmiringan

Proscs dil;JIljutk'JIl dcng'JIl pcncacahan standar air laut. sampcl air laut dan sampel

scdimcn sclama 300 delik.

G. Pcngolahan Data

Data yang dipcroleb setclah pencacahan digunakan untuk analisis

kualitati!'. Pengolahan data secant kualitatir dilakukan dengan menganalisis

puncak unsur-unsur yang ada dalam sam pel. Untuk analisis kuantitatif

menggunakan metodc pcrbandingan. yaitu metode penentuan konsentrasi unsur

dalam sampel dihitung dengan eara membandingkan laju eacah (cps) sampel air

laut dan sedimen dengan standar.

WUahallllji(rng) = A Bahalluji (cps) X WSlandar(mg)

A Slanda,(cps)

Dimana: W= Kadar unsur logam berat yang dianalisis (dalam mg)

(42)

Proses pengolahan data secara kualitati

r

dan kuantitatif menggunakan

program Excel dan pengolahan seem"a statistik menggunakan perangkat lunak

(43)

Bab IV

Hasil dan Pembahasan

A. Kondisi fisik sampcl

Konclisi Iisik sampel air laut clan seclimen dapat c1ilihat pacla Lampiran 6-II. dari dala lerlih'lt untuk lemperalur setiap sampel dari titik lokasi pengambilan Illenunjukkan angb 27-2X''( '. Suhu smnpel lersebul dibandingkan dengan Kep Men No. 51 Tahun 2004 lenlang ku,liilas 'IiI' laul masuk ke dalam kategori alami '11ml bernda d,li,nn alllbang h'lt<ls. llntuk dernjat keas'lman (I'll) terukur pacla sdiap lilik sebesar 7.5. Ilihandingk'lll deng'lll Kep Men No 51 Tahun 2004. pH uuluk salllpel pada selllua lilik lobsi peugalllhilan Illasih di bawah am bang batas y'lIlg telah ditetapbn sehesar(1.5-X.5.

B. Kaliluoasi cncl'gi

Kurva hasil kalibrasi energi standar multi gamma 152Eu terclapat pacla pacla GambaI' 4.1 clan data hasil kalibrasi terclapat pacla TabeI4.1.

R

2

=0.9998

_:/.."".

c:c __ _

8000

7000

6000

!

5000

!

4000

3000

2000

1000

0

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

(44)
[image:44.524.35.438.148.495.2]

Tabel 4.1 Data hasil pengukuran kalibrasi energi 152Eu

Isotop Encrgi (kc Y) Nomor

saluran

Eu-152 121.78 625.97

344.29 1767.71

-411.12 2122.3

- ,....

-._--44:1.X9 2298.4

BMMセB

77R.92 4037.19

-..

_

...._.

IOR5.R9 5624.29

-1112.0R 5759.94

1408 7192.64

IhlSii k"llihrasi l'llcrgi 1llL'llggullakan slImhcr stalldar tl1ultigamma 152Eu

didapalkan nOlllorsalllran dari lll:Jsing-Ill:lsing l'1lt'J'gi. Fncrgi tcrcndah didapatkan

sebesar 121.7R kc V ,1:In lerl inggi sebcsar 140R keY. I3crdasarkan hasil

pcngukuran tcrschllt did<.lpatkllll kllrv ..l cncrgi yang I11cnunjukkall hubungan yang

lillie!' dcngan pCrS;JmiWll Y 5.1.1R7x I U.3R5. Koelisien korcksi yang

didapatkan dari kalibrasi sebcsar 0.999R. Pcrsal11aan tcrsebut digunakan untuk

identifikasi kualitatiflogam berat dalam sampel.

C. Hasil Allalisis kualitatif sam pel

Hasil dari analisis kualitatif sampel air laut dan sedimen diperoleh

puncak-puncak un sur radioaktif. Pada Gambar 4.2 terlihat puncak-puncak unsur-unsur yang ada di

dalam sampel air laut. Unsur yang muncul dalam sampel antara lain: 60Co (1332,4

keY). 203Hg (279,1 keY), 1751-lf (89,6 keY), I02Rb (697,4 keY), 82Br (776,6 keY),

(45)

8000

7000

6000

-l

5'

5000

(Q (Q

-0

4000

c

::J

3000

'"

2000

1000

0

\

III Il!l

\

\

'11,'

Ilg

\

<D 0> eo C> N 0:>

"""

0> 0:> <D 0:>

""" """

,V) 0:> 0> <D

<'? <D C> NN r-N Nr- eoeo <D 0><D r-r- 0:>N C>

"""

r- Neo <'? <'?<'? <'?<D 0><'?

<D 0>

セ セ セ セ セ

Energi (keV)

(iamhar 4.2 (iralik hllhllllt;all ellert;i dall titik pUlleak pada air laut

Pada gam bar 4.2 terlihat, Unsur Na dalam sampel ini memiliki puncak

yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan puneak unsur yang lain. Hal ini bisa

エ・セゥ。、ゥ disebabkan pada proses preparasi tidak dilakukan penambahan bahan kimia

seperti Amonium Pirolidin Dithio Carbamate (APDC) yang berfungsi mengikat

logam.

[image:45.524.41.434.108.479.2]

Hasil dari analisis unsur dalam sedimen terdapat pada Gambar 4.3. Dari

gambar terlihat unsur yang terdeteksi lebih banyak dibandingkan dengan unsur

yang tcrdeteksi dalam sampel air. Hal ini teljadi karena sedimen merupakan

(46)

muneul dalam sampel antara lain: 60CO (1332,4 KeY), 77Ge (215,5 KeY), e03Hg (279,1 KeY). 175Hf (R9.6 KeY). I02Rb (697,4 KeY), 82Br (776,6 KeY), 81Se (S2R KeV), clan 24Na (136R,4 KeV). I-Iasil peneaeahan terclapat pada Lampiran 12-20.

24Na

セッッッ 6Oeo

7000 R1S

\

hQbiセ C

6000

\\

-;

5' 1°:!.Hg

'JQ 5000

'!s.

-0

\

'"

4000

"

n

'"

"1'"

,.,-3000

77

Ge 2000

1000

a

セ セ M セ M m セ ro m セ 0 セ ro セ 0 N ro m

セ v O N M v セ m セ v 0 セ N v N m M o m

(1) . , - . - N N ( ' " ) Lf)CO 0 N C ' 1 v l ( )

Ener!1i (keV)

Gambar 4.3 Grallk hubungan energi dan titik puneak pacla sedimen

Untuk unsur Co dan I-Ig dalam sampel air laut dan sedimen, data luas

puneak yang didapat dari hasil peneaeahan terdapat pada Tabel 4.2 dan4.3, untuk grafik peneaeahan pada Gambar 4.4 s.d. 4.12. Pada Tabel 4.2 terlihat pada lokasi 2 konclisi surut mcmiliki luas puneak yang tertinggi dan pada lokasi 1 kondisi

surut, 2, 5,clan 6 kondisi pasang tidak terbaea adanya I-Ig. Pada Tabel 4.3 terlihat pada lokasi 2 kondisi sunil mcmiliki luas puneak yang tertinggi dan pada lokasi

5

[image:46.525.37.432.191.485.2]
(47)

Tabel 4.2Hasil analisis kllalitatif Co dan Hg dalam sampel air lallt

Luas Luas Lokasi Luas Luas Puncak

Lokas! puncak Hg Puncak puncak Hg Co

Co

--;fp M ⦅ N ⦅ M セ

338,67 208,33 18 0 449,67

2P 0 342,33 28 392,33 453,00

3P 201,00 381,33 38 301,33 241,00

4P 189,67 386,00 48 290,67 189,53

-_... MMMセMMMM . .- -_...._--_._..⦅MMMM⦅NセMM

5P 0 337,67 58 317,00 0

-_..__..._----_..

-6P 0 266,12 68 186,00 0

..._.

__

._----_.

Kl'Ier'lIlg'lIl : l,lIns plillenk nd,dnh r'lln-rnln d'iri 2 kali pengul'lIlgnn

P Kondisi pilsallg

So Kondisi sunil

Tabel4.3 Basil analisis kualitatif Co dan I-Ig dalam sampel sedimen

Lokas! Luas puncak Hg Luas Puncak Co

1 386,00 208,33

3 0 342,33

6 376,00 381,33

1 6 0 0 0

1 4 0 0 0

12:000

1 0 0 0 0

8 0 0 0

6 0 0 0

r

4 0 0 0

I

2 0 0 0

0 J

[image:47.521.30.432.165.725.2]
(48)

GambaI' 4.4 Luasan puncak pcncacahan air laut lokasi I

1 6 0 0 0

1 4 0 0 0

1 2 0 0 0

I

1 0 0 0 0

eooo 6 0 0 0

4 0 0 0

2 0 0 0

0

"

r

1 5 0 0

Gamb:lr 4.5 1,1Iasan plincak pcncacahan air laut lokasi 2

2 0 0 0 0 1 8 0 0 0 1 6 0 0 0 14-000

.12000

1 0 0 0 0

8000

6 0 0 0

.<1000

2 0 0 0 o

o 5 0 0 1000 1500

En.orgl (lo;.oV)

GambaI' 4.6 Luasan puncak pcncacahan air laut lokasi 3

1500

-'

5 0 0 1 0 0 0

E n o r g i ( k o V )

1 6 0 0 0

14000

1 2 0 0 0

i

10000

8 0 0 0

6 0 0 0

4-000

2 0 0 0

0 0

(49)

6 0 0 0

5 0 0 0

i

4000

3 0 0 0

' 2 0 0 0

1

-1 0 0 0

I

0

0 5 0 0 1000, 1 5 0 0

[image:49.522.46.434.102.665.2]

E n e r g i (koV)

Gambar 4.8 Luasan puncak pencacahan air laut lokasi 5

1 0 0 0 0 1 6 0 0 0 1-'1000

I

1 2 0 ( ) 0

1 0 0 0 0

UOOO GOOO -'1000 2 0 0 0

0

0 5 0 0

r

I

1 0 0 0 1 5 0 0

E n o r g i ( k o V )

Gambar 4.9 Luasan puncak pencacahan air laut lokasi 6

12000

10000

8000

6000

4000 2000

0 •

+ •

0 500

Enorgi (koV)

1000

+

1500

(50)

25000

20000

15000

10000

5000

0 •

t •

0 500

1

Energi (kcV)

[image:50.521.45.436.124.526.2]

1000

J

1500

Gambar 4.11 Lliasan pllncak pencacahan sedimen lokasi 3

4000

;\f)OO

;\()()()

l

::" セLH )( I :11)( H I

IセᄋLHhI

J(){)()

セMLH l() •

n

1

() 500

r

I

1000

I •

1500

Energl (keV)

Gambar 4.12 Lliasan pllncak pencacahan sedimen Iokasi 6

D. Data kuantitatif standal' dan sampcl 1. Data Imantitatif standar

Hasil pencacahan stanclar lIntlik air lallt clan stanclar aClian seclimen 8L-l

terclapat pacla Tabel 4.4 clan 4.5 (hasil pencaeahan stanclar terclapat clalam

Lampiran 21 clan 22).

Tabel 4.4 Basil pencacahan stanclar

Baku

H!!:

Laju Cacah (cps) 13.93

I-tg/I

(51)
[image:51.521.33.434.146.730.2]

Tabel 4.5 Basil pencacahan standar SL-1

Baku Laju Cacah (cps) II\!\/I<g

NBMセ .__...セNセMM⦅NL ..

_--IIg 1,19 0,13

...

MMMセM⦅N⦅LセN

__

N⦅L⦅N⦅MセセLM⦅N

__

..

_---Co 1,40 19,8

2. Analisis kadar Co

Pada anal isis kandungan Co dalam air laut didapatkan konsentrasi

Icrcndab samp:li Icrtinggi scbeS:lr 0 s.d. 0,4'J4 ppm (Tabd 4.6). Dari basil anal isis

Icrlibal lokasi dengan kandungan Co tercnd:lb dianlara lokasi yang lain adalab

lokasi 5 d:1l1 6 pada kondisi pasang. Sedangkan lokasi dengan kandungan Co

lerlinggi diantara lokasi lain adalab lokasi 4S (Iokasi 4 pada saat SUl"ut terendah).

Unluk cara perbitungan konsenlrasi tcrdapat pada Lampiran 23.

Tabcl 4.6 HasH pcngukuran Co kondisi pasang

Lokasi (Pasang) ppm Co Lokasi (SunIl) Ppm Co

I 0, I07±O,O 15 I O,438±0,029

2 0,298±0,036 2 0,343±0,095

3 O,348±O,084 3 O,274±0,315

4 0,363±0,031 4 0,494±0,090

5 0,467±0,079 5 0

(52)

Dari hasil perhitungan ANOVA dengan taraf 1% (F tabel 1% pada lampiran 33), lcrlihal kadar Co discliap lokasi pcngambilan sampel baik pada

kondisi pasang alaupun smul lidak mcnunjukan pcrbcdaan nyala (perhitungan

ANOV A pada Lampiran 24dan 25).

Pada Gambar 4.13 yang menyalakan hubungan antara pasang-surut dengan

lokasi, terlihat pada kondisi pasang kadar Co cenderung relatif lebih tinggi pada

lilik 3, 5. dan

n.

11:11 ini discb,111k<\n adanya masukan dari laul lepas karena titik 5

d'lIl I, beradaiauh <lari <lmal'''l

0.6

E

0.50.4

8

!

0.3

0.2

0.1

0

1 2 3 4 5 6

aJ Pasang

Gl Surut

Lokasi

GambaI' 4.13 Uistogram Hubungan Kadar Co dcngan Lolmsi

Pada GambaI' 4.13. lilik 1,2 dan 4 pada kondisi sunil cenderung lebih

besar. Hal ini bisa エ・セェ。、ゥ karena air dari sungai masuk ke badan air sehingga

menyebabkan terjadinya penambahan konsentrasi unsur logam berat Co dalam air

laut dan sedimen. Pada hasil gambar juga terlihat beberapa lokasi tidak ada Co.

(53)

perlakuan awal terhadap sam pel. Preparasi awal untuk sampel aIr laut

mcnggunakan metodc penctcsan langsung kc kcrtas saring, scharusnya dilakukan

tcrlcbih dahulu proscs pcngikatan loga1l1 dcngan pC1l1bcrian APDC (Amoniu1l1

Pirolidin Thiocarbamatc). Akibatnya, logam yang terdapat dala1l1 air laut scdikit

yang bisa tcrdctcksi.

Pada data hasil pcngukuran kadar Co pada scdimcn terlihat pada titik 3

mC1l1iliki kandung:lJ1 I L.'i II ppm dan titik 6 scbcsar 18210 ppm (Tabel 4.7). Ikrbcdanya konscnlrasi anUml dala1l1 :Iir laut dan scdi1l1cn ini discbabkan telah

tcrjadinya ikalan anlara Co dcngan ion S(r"-,J, S·2, OIl' dan Co3' sehingga

mcngcndap kc dal:un scdi1l1cn Tingginya konscntrasi Co dalam scdimcn tidak

bcrbahaya bagi lingkungan karena kcbcradaannya di alam bisa didaur ulang olch

organismc lain. Cara pcrhilungan kadar sedimcn tcrdapat pada Lampiran 26.

Tabcl4.7 Kadar Co dalam scdimcn

Lokasi Kadar Co(mg/kg)

I 17,654

3 11,511

セセNLMBMM

6 18210

3. Analisis kadar I-Ig

Pada pengukuran Hg dalam aIr laut didapatkan konsentrasi terendah

(54)

scbcsar 0,052 s.c1. 0,072 ppm (Tabel 4.9). Untuk cara pcrhitungan konscntrasi Hg c1alam air laut tcrclapat pacla Lampiran 27.

Dari hasil analisis tcrlilmt lokasi dcngan kandungan Hg tcrbcsar c1iantara lokasi yang lain aclalah lokasi 33 (Iokasi 3 pacla Sttrut tcrcnclah). Scclangkan lokasi c1cngan kanclungan I-Ig tcrcndah diantara lokasi lain aclalah lokasi 13 (Iokasi I pacla Sttrut tcrcnclah) 21', 51' dan 61' (Iokasi 2, 5 clan 6 pacla saat pasang tcrtinggi). I'ada scdimcn, lokasi dcng:lIl kandllngan Ilg tcrcnclah adalah lokasi 3 dan yang 1l'l'lillggi ad:d:dl lokasi !>.

Tahcl 4.1l Ilasil pcnl-(nlUll"an HI-(

Lokasi (Pasang) Ppm Hg Lokasi (Sttrut) PpmHg

I 0,702±0.03 8 I

°

.

_._-2 0 2 0,678±O,067

3 0.60 1+0.145 ",) O,900±O,029

-4 O.568±O.O67 4 0,496±1,IOI

5 0 5 0,702±0,046

6 0 6 0,556±0,397

(55)

1 0.9

E

0.8

"-Eo 0.7

:F

0.6

'iii 0.5

C 0.4

0.3 <::

セ 0.2

0.1

o

2 3 4 5 6

o s・イゥ・セ

rns・イゥ・セ

Lokasi

(;llIlIhar 4.14. iャゥウエHIセイ。ャャャ iャャiィャャャャセ。ャャ KadllI' iMiセ dClIgan Lol,asi

Pad::1 Gamhar 4.14 yang Illcnyalakan hubungan antara pasang surut dengan

lokasi pcngambilan sampcl lcrlihal pada kondisi surut kadar logam eenderung

rclatif lebih tinggi dibandingkan pada saat pasang. Titik 2, 3, 5 dan 6 eenderung

pada kondisi sunil Icbih bcsar dibandingkan pada kindisi pasang. Pada analisis

kandungan Hg di titik lokasi I kondisi surut, 2, 5, dan 6 pada kondisi pasang

didapatkan kadar

a

ppm. Tidak adanya kadar Hg pada titik ini disebabkan pada

pembaeaan luas puneak pada lokasi 2 tidak terbaea adanya Hg pada energi 279,1

KeV. Pada kondisi alami, kadar Hg di perairan sebesar 0,01. fenomena tereatat

a

ppm pada titik 2 disebabkan Hg pada sampel telah hilang karena kesalahan pada

(56)

mengindikasikan kondisi perairan Pelabuhan Panjang BandaI' Lampung tercemar

Hg.

Sebelum dilakukan analisis unsur logam berat dengan metode APN,

terlebih dahulu dilakukan anal isis dengan metode Spektrometri Serapan Atom

(SSi\) di Laboratoriulll PT lJnilab Pcrdana. lJntuk pcncntuan kandungan Co tidak

dilakukan karcna tidak lcrlllasuk dalam parallletcr pClllantauan yang ditetapkan

oleh pemerintah. Untuk kanclungan Hg dalam air laut didapatkan konsentrasi pada

setiap titik lokasi <0,0005 ppm dan dalam sedimen air laut disetiap titik lokasi

didapalk:ln hasil -0,01 ppm (Lampinlll JO-J2). i\danya pcrbcdaan nilai

konscnlrasi pad:l ー」ョセBNゥゥZャョ 、」ョセ。ョ melodc i\PN dan SSi\, discbabkan kurang

(57)

Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 I<csimpulan

I(esimpulan dari penelilian ini lerlihal kondisi pasang-surul air laul dan

lokasi tidak mempengaruhi kadar Co dan Hg yang ada dalam badan air laul. pada

anal isis Co dalam air laul didapatkan konsenlrasi lcrcndah sampai tcrlinggi

sehesar O-OA<J4 ppm. Pada hasil pengukuran Co dalam sedimen didapatkan

konsenlrasi dari yang lcrcndah smnpai yang lerlinggi scbcsar 11,511-18,210 ppm.

Selanjulnya dari pcnelilian ini juga dapal diambil sualu kesimpulan bahwa

kondisi pcrairan I(awasan pelabuhan Panjang lercemar olch Hg. Hal ini tcrlihat

pada hasil anal isis Hg dalam air laul didapalkan konsentrasi terendah sampai yang

lcrlinggi scbcsar 0-0,900 ppm dan ini sudah melewali ambang batas untuk Hg

menurut Kep. Men No. 51 Tahun 2004 tcntang kualitas air laut sebesar 0,003

ppm. lJnluk hasil pengukuran kadar logam Hg dalam scdimen didapatkan

konscnlrasi dari yang terendah sampai yang lcrtinggi scbesar 0,052-0,072 ppm.

Metode APN dapat digunakan untuk l11enganalisis kandungan

unsur-unsur yang ada di dalam air laut dan sedil11en. Nal11un demikian, metode ini sangat

sensitif dan l11el11erlukan pcngolahan yang sangat hati-hati agar hasil yang didapat

tepat dan akural. Perlu diperhatikan kontaminan dari lingkungan atau yang lainnya

pada saat preparasi agar ketika proses anal isis tidak terganggu. Selain itu perlu

(58)

5.2 Saran

Untuk pemanlauan kondisi lingkungan Pelabuhan Panjang, penentuan

kadar unsur yang ada di dalam air laut dan sedimen bisa menggunakan metode

Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Mengingat penelitian ini sangat tergantung

kOlldisi lillgkullgan. Maka perlu dilakukall pCllciitian Icbih lalljut unlllk

mengamati perkembangan kadar unsur logam berat di Pelabllhan Panjang Bandar

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. Air dan Limhah - Bagian 45 : Cara Vii Kadar Timhal (Ph) Dengan Spek/ro/iJ/ome/er Serapan A/om (SSA) Secm'a Eks/raksi-SNI 06-6989.45-2005. hal: 6

Badan Standardisasi Nasional. Air dan Limhah - Bagian 38 : Cara Vii Kadar Cadmium (Cd) /)engan Spek/rojiJ/ome/er Serapan A/om (c'\SA) Secm'a 'I'ungku Karhon .'>'NI 06-6989.38-2005. hal:6

l'abisw . 10('('. I kllvy llletllls. TlIllggal downlolld 20 Maret 2006

l'lIrin Wittnich MSc. DVM. Michacl lielangcr ALAT. ct.al. 2004. A Wash In a Sea

or

I kllvy Metals Mercury Pollution and Marine Animals Oeeanoghraphie I'nvironmenlal Research Society (OERS) - Canadian Marine Animal Rescue Network (CMARN) report NO. 001 - 2004.

Djunlledi. dkk .. 200S, 1,1Iporlln Pemantlluan I.ingkungan Tc1uk Bayur Tahun 200S. Persero l'c1abulwn Indonesill II.

Iladi S. 1998. Kehiiakan Pemerin/ah di /Jidang Lingkungan Hidup. PPSML UI, Jakarta,

IAEA, 1990, Prac/ical Aspec/ or Operating a Neutron Ac/iva/ion Analysis Lahora/IJIY. IAEA- Tecdoc-564 Vienna,

Karimah. A., 1996, Ahdul Gani A,. Asnawati. I'rolll kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Te//inaversicolor) hal: 2. UNEJ. Jember

Kementerian Lingkungan Hidup, 2004 "I-limpunan Peraturan di Bidang Pengclolaan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan". , Jakarta.

Manahan, Stanley E" 1994, Enviromen/al Chemistry - 6'ft ed, Lewis Publisher, United States of America,

Media Kita, Analisa Aktivasi Neutron. Media Kita - BATAN Hal 1 - 6, Jakarta. Tanggal download 8 i'ebruari 2006.

Pramana, .T.O dan Mulyono., 1999, Pengenalan Teknik APN Bagi Pendidikan

(60)

Rochyatpn, Endang, Lestari dan Abdul Rozak. Kualitas Lingkungan Perairan Banten Ditinjau Dari Kondisi Logam Beral. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005 ISSN 0125 - 9830 No. 38: 23 - 46, hal:2, 5 dan 14.

Sawyer, Clair N. & Perry

L.

McCarty., 1978, Chemistry For Environmental Engineering Third Edition Mc Oraw Hill International Edition, hal: 516-518, Singaporc.

Setiawan, Ilcndra. 200 I, I'engertian I'eneemaran Air Menurut Aspek Hukum, Pusat Pengcndalian Peneemarnn Air - BAPEDAL. Jakarta.

Susctyo, W., 1984, Instrumentasi II Spektrometri Gamma. Program Pendidikan dan Pdatihan BATAN. Jakarta.

Suhendrayana., I'rosiding:Bioremoval Logam Bcrat Dengan Menggunakan Microorganismc:Suatu Kajian Kepustakaan disampaikan pada Seminar on-Air Bioteknologi untuk Indoncsia Abad 2 I 1-14 Februari 2001. Sinergy Forum - 1'1'1 Tokyo lnstitutc orTcchnology".

Tim Penyusun, 1990, Kualitas Ungkungan /iidup di Indonesia 1990 -Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan /iidup".

PT.

InlcrmassH, .JnkHrta.

Trcsna Sastrawijaya.A .. 1991. I'eneemaran Ungkungan. Rinckc Cipta, Jakarta. llnl: 7 dan 150.

Wikipcdia. Mcrcury. hllp://cll.wikipcdia.org/wiki/Mercury. tallggal download 17 ICbruari 200(,

Wikipedia, Lead. http://en.wikipedia.org/wiki/Lead. tanggal download 17 februari 2006.

(61)

Lampi.-an 1

Kcputusan Mcntcri Lingkungan Hidup

Nomor 51 tahun 2004

Tcntang Baku Mutu Air Laut

No

Paranlctcr Satttan

NAB

"- ... .. .._-"_.

__

. _

-A

FISIKA

-I Bau (insitu)

-

Alami

-- --- --

--_._

...._-,..__..

_

.... ..⦅セNセL ..⦅LセNセMセ⦅N⦅MMMM⦅N⦅N⦅ ..

_

-2 Keeerahan (insitu) Meter >3

._---'-"

----3

Kckcruhan NTU 5

..⦅ M セ M M M セ M

4 Z,ll I'allal lcrsuspcllsi mg/l ..80

_

.._...•.__...

__

.

__

.

5 SlIhll oC Alami.

__

..

_-_

..

_---6 Lapisan Minyak - Nihil

"7

- - -_. - -- -_...._..⦅N⦅NセセNセ⦅ ..._----"-_._.

__

._-

--"--Bcnda Tcrapung -

-_

-...

__

._.. ... ... '",._..

_---n

KIMIA

(insitu)

-""-I I'll

-

6,5-8,5

-- --_.

__

.•.

_,_._._-_._"_

..

_._._---2 Salinitas % Alami

mg/l

---3 Amonia total 0,3

" " - - - - " ---

---.--.---4

Sulfida (I-12.S) mg/I 0,03

Fenol mg/l

""-'--5 0,002

I

r

- -

._-_

...

6 Sur aetan anion mg/l 1,0

-7 Minyak & Lcmak mg/l 5,0

-- - ._---_...⦅MセMM⦅N⦅MM⦅Nセ

8 Air Raksa (I-lg) mg/I 0,003

--_.-

-9 Kadmium (Cd) mg/l 0,01

10

-_."_.'---_._- - - _ _ _ _ _ _ _ _ • • _ m _ _ • • • • _• • • ..'--- ,---,-_.

Tembaga (eu) ....__.m._.__ mg/l 0,05

II Timbal (Pb) mg/l 0,05

---- ..._.._- .BN⦅MMMMMMMMセMM M⦅N⦅セ⦅N⦅MMMMMMMB .. ...

_._--12 Seng (Zn) mg/l 0,1

(62)

-Lampiran 2

BAKU MUTU SEDlMEN DARI PEMERINTAH NETHERLAND "STANDARD FOR DREDGING MATERIAL IN NETHERLAND"

No PanlIltclcl· Satuan

I

Baku Mutu

1 Arsen mg/I

46.4

2 Kadmium Mg/kg

0.8

,..._...セN

3

K.·oIII Mg/kg

100

MMMMMセMM⦅N⦅ ..__._..

_--_.-4

Nikel Mg/kg

35

...__..,_.."

:;

Raksa IIIgfl

0.48

NBMセ⦅N⦅N⦅MMM⦅N⦅Mセ ..•,--,._..__.

6 Scng Mg/kg

140

7 Temhaga Mg/kg

34

(63)

Lampiran 3

(64)

Lampiran 4

(6

Gambar

Gambar 4.14 Histogram hubungan kadar Hg dengan lokasi.41
Tabel 2.1. Jenis-jcnis logam bcrat dan asalnya
Tabel 2.1. Jenis-:ienis 10gam berat dan asalnya.
Gambar 2.2 Peralatan spektrometer gamma.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang dari tujuan pembuatan penelitian ini yang membahas mengenai pengaruh pengembangan pariwisata terhadap dampak ekonomi

Penelitian yang berjudul “ Pola Komunikasi Internal Dalam Pembinaan Narapidana Berbasis Keterampilan (Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Wanita

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tingkat pencahayaan pada lantai produksi yang berada di bawah standar mempengaruhi hasil kerja di stasiun quality control 1 dan

Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2: Jakarta,.. Kepemimpinan dalam

Acara tersebut secara resmi ditutup oleh Bupati Bantul Idham samawi (visual mukul gong)// Dan sebagai juara umum dalam PORDA ke 9 DIY adalah Bantul dengan perolehan medali 174

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu

Penelitian Terhadap Kuat Penerangan dan Hubungannya dengan Angka Reflektansi Warna Dinding: Studi Kasus Ruang Kelas Unika Widya Mandala Surabaya.. Bogor: