• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Sistem Pencahayaan Pada PT. Pabrik Es Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Sistem Pencahayaan Pada PT. Pabrik Es Siantar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pematang Siantar merupakan kota kedua yang terpenting dan terbesar di Sumatera Timur setelah medan, yang juga ikut merasakan perubahan dari sistem ekonomi atau industrialisasi. Pematang Siantar merupakan contoh daerah yang berkembang pesat dibandingkan dengan daerah lain. Investasi-investasi begitu banyak yang dilakukan oleh pihak asing pada kota Pematang Siantar membuat daerah ini menjadi berkembang.

PT. Pabrik Es Siantar merupakan satu-satunya pabrik tertua di Pematang Siantar yang sudah berdiri sejak 1916 dengan naman NV Ijs Fabriek. PT. Pabrik Es Siantar didirikan oleh seorang yang berkebangsaan Swiss bernama Heinrich Surbeck. Heinrich Surbeck merupakan sarjana teknik kimia dan pertama kali datang ke Sumatera Utara pada tahun 1902. Beberapa tahun kemudian Surbeck mendirikan pabrik gambir di Gunung Melayu (Asahan), mendirikan pembangkit listrik dan hotel, pabrik es dan minuman di Pematang Siantar di bawah nama N . Ijs Fabriek. NV Ijs Fabriek atau PT. Pabrik Es Siantar berdiri pada tahun 1916 yang pada awalnya memproduksi es batangan.

Pada tahun 1920-an bukan hanya es batangan saja yang diproduksi tetapi mulai merambah ke produksi minuman. Minuman yang diproduksi pabrik ini terdiri dari berbagai rasa. Ada delapan minuman yang diproduksi yaitu Orange

(2)

Soda, Coffe Bear, dan Soda Water. Dari hasil penelitian peneliti sampai saat ini

belum ada perusahaan yang memproduksi es batangan dalam jumlah besar selain NV Ijs Fabriek Siantar. NV Ijs Fabriek Siantar juga menjadi pemasok listrik bagi Pematang Siantar sebelum masuk PLN. Listrik yang didapatkan oleh NV Ijs Fabriek Siantar didapatkan dengan membendung sungai Bah Bolon yang ada di depan pabrik tersebut.

Pemilihan nama “badak” sebagai merek minuman yang dicetuskan oleh Heinrich Surbeck memang kurang jelas. Wawancara yang dilakukan peneliti bahwa badak mempunyai arti filosofi yaitu badak mempunyai kulit dan tanduk yang keras, yang mengartikan bahwa perubahan zaman kearah globalisasi tidak akan membuat minuman dan es batangan surut.

Pada tahun 1920-an bukan hanya es batangan saja yang diproduksi tetapi mulai merambah ke produksi minuman. Ada delapan minuman yang diproduksi yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American

Ice Cream Soda, Coffe Bear, dan Soda Water. NV Ijs Fabriek Siantar juga

menjadi pemasok listrik bagi Pematang Siantar sebelum masuk PLN. Listrik yang didapatkan oleh NV Ijs Fabriek Siantar didapatkan dengan membendung sungai Bah Bolon yang ada di depan pabrik tersebut.

(3)

Pada tahun 1971 PT. Pabrik Es dijual kepada Julius Hutabarat karena Heinrich Surbeck dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke Swiss. Keputusan keluarga Heinrich Surbeck menjual pabrik tersebut kepada keluarga Hutabarat sangat tepat karena di tangan Hutabarat, pabrik ini bertambah maju ditunjukkan dengan penambahan gedung baru, penggantian mesin dan fasilitas lainnya. PT. Pabrik Es Siantar tetap berproduksi sampai tahun 1990 walaupun mengalami pengurangan produksi minuman. Globalisasi, dana serta banyaknya kendala yang dihadapi perusahaan tersebut menyebabkan pengurangan produksi, pada awalnya ada delapan minuman yang diproduksi berubah menjadi dua minuman yaitu sarsaparilla dan soda water dan tentu saja es batangan. Pengurangan produksi minuman terjadi sekitar tahun 1990-an, tetapi minuman cap badak menjadi primadona bagi warga sekitar. Pada beberapa tahun belakangan ini minuman ber cap “badak” kembali menarik perhatian pasar, dan mengalami peningkatan permintaan yang tinggi.

PT. Pabrik Es Siantar merupakan sebuah perusahaan minuman yang sudah berdiri hampir satu abad bersaing dengan perusahaan minuman asing lainnya.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

(4)

Bahan baku atau bahan utama berupa air, konsetrat (essence sarsaparilla), gas CO2 cair dan gula murni. Bahan konsetrat (essence sarsaparilla) diimpor dari luar negeri, melalui distributor bernama IFF (International Flavor & Fragrance). Daerah pemasaran produk minuman PT. Pabrik Es Siantar adalah Aceh, Sumatera Utara, Padang, Pekan Baru, Kepulauan Riau, Palembang, Batam, bandung, Surabaya dan Jakarta.

2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Pabrik Es Siantar berbentuk lini, karena pelimpahan wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.3.2. Jam Kerja

PT. Pabrik Es Siantar beroperasi secara kontinu selama 16 jam/hari. Tenaga kerja secara umum bekerja 48 jam/minggu. Waktu kerja bagi karyawan PT. Pabrik Es Siantar dapat dikelompokkan menjadi dua shift, yaitu:

1. Waktu Kerja Shift I

a. Senin-Sabtu : Pukul 08.00-16.00 WIB

b. Minggu : Libur

2. Waktu Kerja Shift II

a. Senin-Sabtu : Pukul 16.00-24.00 WIB

(5)

MANAGER

Salesman Sub. Bag Bengkel

(6)

2.4. Proses Produksi

Proses produksi adalah upaya untuk menciptakan atau menambah nilai suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada yaitu material, tenaga kerja, mesin, metode dan lainnya. Sistem produksi yang dillakukan perusahaan ialah make to stock, yaitu kegiatan produk dilakukan untuk mengisi persediaan yang jumlahnya ditentukan berdasarkan peramalan terhadap potensi permintaan pelanggan terhadap produk jadi.

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan pada produksi minuman di PT. Pabrik Es Siantar adalah:

1. Air

Air yang digunakan pada proses produksi ini diperoleh langsung dari sumber mata air yang berada di kawasan perusahaan sehingga meminimkan biaya. Air tersebut tidak hanya digunakan sebagai bahan baku tetapi juga sebagai pembangkit listrik pada perusahaan ini dengan menggunakan turbin.

2. Konsentrat (Essence Sarsaparilla)

(7)

3. Gas CO2 Cair

Gas CO2 cair digunakan untuk memberikan gas pada produk, sehingga rasanya lebih enak dan juga sebagai pengawet produk. Gas ini diperoleh dari Medan melalui distributor yaitu PT. Andalas Jaya Perkasa.

4. Gula Murni

Gula murni ini digunakan untuk memberikan rasa kepada produk sehingga lebih enak.

2.4.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk saja. Bahan penolong yang digunakan adalah Sitrid

acid yang digunakan untuk memberikan sedikit rasa asam pada produk, Sitrid

acid diperoleh dari Medan melalui distributor yaitu PT. Sarijaya.

2.4.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah: 1. Pewarna Alami

(8)

2. Botol Minuman

Botol minuman digunakan sebagai wadah tempat syrup sarsaparilla. Botol ini terdiri atas dua bagian yaitu tutup botol dan badan botol. Tutup botol diperoleh dari Bandung yaitu PT. IGLAS dan badan botol diperoleh dari Surabaya yaitu PT. Altimex.

2.5. Uraian Proses

Tahapan proses pembuatan minuman ber cap “badak” di PT. Pabrik Es Siantar adalah:

1. Persiapan Produksi

Persiapan produksi dilakukan selama 2 jam. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan persiapan produksi ini adalah

a. Mempersiapkan tabung sirup yang digunakan untuk mentransfer sirup ke mesin trimex.

b. Sanitasi filler, yaitu membersihkan mesin filler dengan menyiram mesin menggunakan air panas.

c. Menghidupkan boiler yang digunakan untuk mentransfer uap panas ke mesin washer.

2. Pembuatan Limun

(9)

diperoleh larutan gula yang sangat bersih, larutan tersebut ditransfer ke tabung sirup yang didalamnya telah ada larutan air sebanyak 600 liter. Sirup diproduksi dan dicampur konsentrat essence sarsaparilla, sitrid acid dan pewarna alami kedalam tabung sirup. Setelah semuanya larut, sirup sarsaparilla di transfer ke mesin trimex yang didalamnya telah ada air sebanyak 270 liter dan gas CO2 cair dan diaduk selama beberapa menit, sirup yang berada pada mesin trimex akan di masukkan ke dalam botol dengan menggunakan mesin

filler.

3. Pencucian Botol

Botol yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu pada mesin washer sehingga bersih dan layak untuk digunakan.

4. Penegendalian Kualitas Botol

Sebelum botol digunakan untuk diisi sirup, maka dilakukan pengujian kualitas terhadap botol, penilaian yang dilakukan berupa kebersihan botol dan kondisi botol yang retak atau tidak sehingga diputuskan layak untuk digunakan.

5. Pengisian Sirup Sarsaparilla ke Dalam Botol

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap botol, maka botol diteruskan ke mesin

filler dan kemudian diisi sirup yang telah ada di mesin filler.

6. Pengendalian Kualitas Produk

(10)

7. Pemberian Tanggal Kadaluwarsa

Setelah produk dinyatakan lulus uji kualitas dan layak dikonsumsi, botol minuman ditutup dengan penutup botol dan diberikan tanggal kadaluwarsanya. 8. Pengepakan

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pabrik Es Siantar

Referensi

Dokumen terkait

Masnlah penelitian ini adalah: "bagaimana sistem morfologi adjektiva, numeralia, dan kata tugas afiksasi bahasa Indonesia berdasarkan teori morfologi derivasi

Sadoso Sumosardjuno (1992:35) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut ini; 1) Sirkuit pendek terdiri

Menurut Campbell (2008:4), dalam menanggapi struktur nilai, pilihan- pilihan dapat dilakukan suatu industri dengan menciptakan unsur-unsur dinamis. Unsur dinamis rantai nilai

[r]

[r]

Penelitian yang memiliki hasil yang berbeda dengan penelitian ini adalah penelitian kolaborasi yang dilakukan oleh Setyaningrum Rahmawaty dan Ucik Witasari

Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya Menunjukkan pemanfaatan SDA yang sesuai dengan. secara arif konsep

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui kontribusi komposisi dan karakteristik kimia PM 10 terhadap mortalitas dan morbiditas di udara ambien pada