• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

A. Petunjuk Pengisihan

1. Bacalah Setiap Pertanyaan dengan seksama dan jawablah penyataan seseuai dengan jawaban Anda 2. Isilah jawaban yang Anda pilih dengan memberikan tanda check (√) pada kolom yang telah

disediakan dengan keterangan sebagai berikut,

3. SS = Sangat Setuju TS = Tidak setuju S = Setuju STS = Sangat tidak setuju

KS = Kurang Setuju

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Prodi : 3. Umur :

4. Jenis Kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan

5. Apakah Anda mempunyai akun Sosial Media ? Ya / Tidak 6. Jika Jawabanya Tidak, Maka Apa Alasanya ? ………..

7. Jika Jawabanya Ya, akun Sosial Media apa yang paling sering Anda gunakan ? ………... 8. Apakah Anda pernah melakukan pembelian/penjualan melalui sosial media ?

a.Pembelian b.Penjualan

C. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan Tanggapan

Variabel (X1) Jiwa Kewirausahaan SS S KS TS STS 1 Saya memiliki keyakinan yang tinggi

(2)

depan.

2 Saya percaya setiap keputusan yang saya ambil selalu membawa

penyelesaian.

3 Saya selalu berpegang teguh dengan pekerjaan yang saya lakukan.

4 Saya selalu dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara yang berbeda dengan orang lain.

5 Saya mudah berkerjasama dengan orang lain dalam kegiatan.

6 Saya selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang saya ambil.

7 Saya selalu ingin meningkatkan kemampuan saya dalam berbagai bidang

8 Saya selalu menciptakan sesuatu yang unik daripada yang lain.

Variabel (X2) Sosial Media

1 Saya sering berkomunikasi melalui akun sosial media.

2 Berkomunikasi melalui sosial media lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu.

3 Saya mempunyai banyak teman di sosial media.

4 Mengakses akun sosial media tidak memerlukan banyak biaya

5 Dimanapun saya berada, saya dapat mengakses akun sosial media.

6 Hampir setiap hari saya mengakses akun sosial media

7 Saya menggunakan akun sosial media untuk sarana bisnis atau untuk menjual produk.

8 Saya menggunakan akun sosial media untuk mengupdate berita terkini

9 Saya menggunakan akun sosial media untuk mempromosikan produk atau berjualan.

(3)

Variabel (Y) Minat Berwirausaha

1 Saya selalu memiliki ide ide cemerlang dalam suatu permasalahan

2 Saya senang dengan pekerjaan yang memiliki banyak tantangan

3 Saya ingin menjadi wirausaha yang sukses

4 Saya lebih suka membangun usaha sendiri Dari pada bekerja pada orang lain.

5 Saya selalu merasa senang mengikuti kegiatan tentang kewirausahaan.

6 Adanya internet mempermudah saya dalam melakukan kegiatan usaha

7 Saya memiliki banyak teman yang telah memiliki usaha

8 Saya ingin menghindari ketergantungan dengan dengan orang tua.

9 Saya pernah melakukan bisnis sebelumnya

****

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda

Lampiran 2

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

(4)
(5)
(6)

Lampiran 3

HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.390 2.884 2.909 .005

Jiwa

Kewiarusahaan .267 .081 .291 3.308 .001

Sosial Media .528 .080 .579 6.596 .000

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Lampiran 4

(7)

Lampiran 5

Lampiran 6

Uji Normalitas Pendekatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 73

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.21437368

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .082

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .942

(8)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 73

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.21437368

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .082

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .942

Asymp. Sig. (2-tailed) .337

a Test distribution is Normal.

(9)

Lampiran 8

a. Dependent Variable: Absut

Lampiran 9

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 481.965 2 240.983 47.780 .000a

Residual 353.048 70 5.044

(10)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 481.965 2 240.983 47.780 .000a

Residual 353.048 70 5.044

Total 835.014 72

a. Predictors: (Constant), Sosial Media, Jiwa Kewiarusahaan

b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Sosial Media, Jiwa Kewiarusahaan

b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha Model

(11)

Lampiran 13

(12)
(13)

56 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0

(14)
(15)
(16)

67 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0

(17)
(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Buchari,Alma. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Kaplan, Andreas M., Haenlaen Michael. 2010. Users of the world, unite! The challenges andopportunities of social media. Business Horizons.

Kartajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Hutama. Moore, Carlos, W. 2001. Kewirausahaan ; Manajemen Usaha Kecil. Jakarta:

SalembaEmpat.

Mudjiarto dan Aliaras Wahid. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, Edisi Pertama. Yogyakarta dan Jakarta: Graha Ilmu dan UIEU University Press.

Sandegi, Rustam. 2012. Step by Step Menjual Apapun Keahlian Anda di Internet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Shahab, Alwi. 2000. Internet Bagi Profesi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Kineka Cipta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting, 2008. Analisis Data Penelitian, USU Press: Medan.

Sudaryono, dkk. Kewirausahaan. 2010. Yogyakarta : CV. ANDI. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Afabeta.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Alfabeta: Bandung. Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. Yogyakarta : CV. ANDI.

Zimmerer, Thomas W. dan Norman Scarborough. 2008. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Jakarta : Salemba Empat.

Basrowi. (2014). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

H. Djaali. (2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

I Putu Agus Eka Pratama. (2014). Handbook Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

(20)

Yuwono, Susatyo dan Partini, 2008. Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Tumbuhnya Minat Berwirausaha, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol 9 No 2, Agustus, 119 – 127.

SKRIPSI :

Yusril Rosyid Kurniawan dan Harti. (2013). Pengaruh Tingkat Penggunaan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Maharani, Mutia dkk. 2012. Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Cofee Tofee Indonesia.

Adha Rahmanul Ismail. (2014). Pengaruh Sosial Media terhadap Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha.Medan: Universitas Negeri

Medan.

Gusti Leni Afriani. (2015). Pengaruh Presepsi Siswa Tentang Metode Guru Dalam Mengajar, Jiwa Kewirausahaan,dan Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas X1 Akutansi SMK Negri 1 Depok Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

WEBSITE:

Gamble, Teri, and Michael. (2002). Communication Works. Boston: McGraw-Hill Colleg

https://kominfo.go.id>berita-satker

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh jiwa

kewirausahaan dan sosial media terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara angkatan 2012. Berdasarkan pada rumusan masalah, maka

jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara yang beralamat di JL.Prof. T.M. Hanafiah, SH. Kampus Universitas Sumatera Utara

Medan.Waktu penelitian mulai dari bulan juni 2016 sampai dengan juli 2016

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen (X) terdiri atas jiwa kewirausahaan(X1) dan sosial media(X2)

2. Variabel depeden (Y) adalah minat berwirausaha

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel digunakan untuk meminimalisasi terjadinya

perbedaan-perbedaan pemahaman terhadapa variabel-variabel penelitian. Adapun variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu variabel bebas (dependent

variable) dan variabel terikat (independet variable). Penelitian ini menggunakan satu variabel

(22)

1. Jiwa Kewirausahaan (X1)

Jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang menjadi penggerak atau pendorong atas

kemampuan diri sendiri dalam melakukan setiap tindakan atau aktivitas yang selalu

berorientasi pada hasil, selalu berani mengambil risiko, dan memiliki jiwa kepemimpinan di

setiap aktivitas.(Hartanti, 2008:25).

2. Sosial Media (X2)

Sosial media adalah adalah media online yang digunakan untuk berkomunikasi,

berpartisipasi, berbagi dan menciptakan sesuatu yang berkembang di dalam

masyarakat.(Pratama, 2014:216)

2. Minat Berwirausaha (Y)

Yanto (2011:6) Minat berwirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam

memenuhi kebutuhan hidup, memajukan usaha, atau menciptakan usaha baru dengan

kekuatan yang ada pada diri sendiri.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Variabel

Skala yang pada dasarnya merupakan sikap

1. Penuh keyakinan 2. Optimis 2. Dapat dipercaya

3. Tangguh dalam betindak

3.memiliki motif berprestasi

1. Orientasi pada hasil dan wawasan ke depan

(23)

Sosial

3.Memiliki banyak teman di sosial media

3.Seringnya mengakses akun sosial media

3.pemamfaatan 1..Sebagai Media Bisnis

2.Update Berita Terkini

3.Mempromosikan Produk

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Variabel

Skala

1. Personal. 1.Adanya pemikiran kreatif dan inovatif

2. Berani menanggung resiko 3.Adanya keinginan untuk sukses

Likert 2.sosial 1. Adanya persaingan dalam dunia

kehidupan

2.Adanya kemudahan untuk mendirikan usaha

3.Mengikuti kegiatan mengenai wirausaha

3.lingkungan 1.Adanya relasi dengan banyak pihak 2. Adanya dorongan dari luar

3.Adanya pengalaman bisnis

(24)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert,

yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian

masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi

responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert

No Skala Likert Skor

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro (dalam Erlina, 2011 : 80) adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

angkatan 2012 yang berjumlah 272 Mahasiswa aktif.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Dan jenis teknik pengambilan sampelnya adalah purposive

(25)

(Sugiyono, 2012 : 84). Dalam penelitian ini, pengambilan sampel yang dilakukan adalah

menggunakan rumus slovin yaitu :

=

1 +

��

2

Dimna :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Error tolerance 10%

� = 272

1 + (272)(0,1)2

= 73,11dibulatkan menjadi 73 responden

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 responden.

3.7 Jenis Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau

perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa yang

dilakukan peneliti (Umar, 2008 : 42).Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar

(26)

2. Data Sekunder

Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2008 : 42). Data sekunder ini

diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,

jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dalam

hal ini adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara angkatan 2012.

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di

berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.

Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang

responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan pada mahasiswa manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis USU Medan angkatan 2012

3.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

(27)

2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan

dilakukan pada mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Medan angkatan

2013. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung

dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian

ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for The Social Sciens) for

windows.

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah

sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(28)

Sumber :

karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai

diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan pada kuesioner

dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2010:221). Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan

realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik

0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

(29)

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 16.0

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki

reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,944 lebih besar dari 0,80.

3.10 Teknis Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik

data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari

suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.

3.10.2 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan

dari variabel independen, yaitu Penggunaan Jiwa Kewirausahaan (X1) dan Sosial Media (X2),

terhadap variabel dipenden yaitu Minat Berwirausaha (Y). Data diolah dengan menggunakan

program SPSS 21.0 for Windonws. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Minat Berwirausaha

β0 = Konstanta

β1-β4 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Jiwa Kewirausahaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(30)

X2 = Variabel Sosial Media

e = Standard error

Sumber : Sugiyono (2012:188)

Model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut :

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam sebuah model

berdistribusi mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak

berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan

pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika

nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi

normal, (Ginting dan Situmorang, 2008:62).

3.11.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang

sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya

gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance >

1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting dan Situmorang,

2008:104).

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas.

b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11.3 UjiHeteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah

(31)

probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji apakah setiap

variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

dipenden (Y) secara simultan.Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

independen yaitu jiwa kewirausahaan (X1), sosial media (X2), terhadap variabel dependen

yaitu minat berwirausaha (Y).

Ha : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen

yaitu jiwa kewirausahaan (X1), sosial media (X2), terhadap variabel dependen yaitu minat

berwirausaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabel pada α = 5%.

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.

3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Lubis dkk, 2007 :

(32)

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen

yaitu jiwa kewirausahaan (X1), sosial media (X2), terhadap variabel dependen yaitu Minat

Berwirausaha (Y).

Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu

jiwa kewirausahaan (X1), sosial media (X2), terhadap variabel dependen yaitu Minat

Berwirausaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%.

Ha diterima apabila thitung> ttabel pada α = 5%.

3.12.3 Koefisien Determinasi (�2)

Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen.Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi

variabel bebas (jiwa kewirausahaan) dan (sosaial media) terhadap variabel terikat (minat

berwirausaha), dimana 0 < R2< 1.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan

(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja

(sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959. Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang

berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961

USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang

berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal

24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan

20155. Pada tahun 2014 Fakultas Ekonomi berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Fakultas ini memiliki visi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dikenal unggul

dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu

ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan

kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik.

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian

sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT

BHMN.

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan

(34)

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta

organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

adalah sebagai berikut:

1. Program D3 : Keuangan, Akuntansi, Kesekretariatan.

2. Program S1 : Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen.

3. Program S2 : Ilmu Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan.

4. Program S3 : Ilmu Manajemen, Ilmu Akuntansi, Ilmu Ekonomi Pembangunan.

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan

seluruhnya adalah 8 butir untuk variabel X1 (jiwa kewirausahaan), 9 butir untuk variabel X2

(media sosial), dan 9 butir untuk variabel Y (minat berwirausaha). Jadi total seluruh

pernyataan adalah 26 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan

kepada responden berisikan pernyataan mengenai jiwa kewirausahaan (X1), media sosial

(X2) terhadap minat berwirausaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU stambuk 2012

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 35 47,9

2. Perempuan 38 52,1

(35)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan

dengan persentase (52,1 %) atau berjumlah 38 orang, dan 35 responden berjenis kelamin

laki-laki dengan persentase (47,9 %)

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. 20 5 6,8

2. 21 23 31,5

3. 22 37 50,1

4. > 22 8 11,6

Total 73

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia terdiri dari

usia 20 Tahun berjumlah 5 orang (6,8%), 21 tahun berjumlah 23 orang (31,5%), 22 tahun

berjumlah 37 orang (50,1%) dan > 22 tahun berjumlah 8 orang (11,6%)

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Memiliki Sosial Media

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarakan Memiliki Sosial Media

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Memiliki Media Sosial 73 100

2. Tidak Memiliki Media Sosial

0 0

(36)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan memiliki

media sosial atau tidak terlihat bahwa seluruh sampel pada penelitian ini yaitu 73 responden

(100%) minimal memiliki satu media sosial.

4.2.1.4 Karateristik Responden Berdasarkan Melakukan Transaksi Online

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Melakukan Transaksi Online

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Pernah Melakukan Transaksi Online

64 87,7

2. Tidak Pernah Melakukan Transaksi Online

9 12,3

Total 73

Berdasarkan Table 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan sudah pernah

melakukan transaksi online atau tidak terlihat bahwa sebanyak 64 responden (87,7%) sudah

pernah melakukan transaksi online baik melakukan pembelian ataupun melakukan penjualan,

sedangkan 9 responden (12,3%) belum pernah melakukan transaksi online.

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(37)

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya memiliki keyakinan yang tinggi pada diri sendiri dalam

mencapai keberhasilan dan kesuksesan di masa depan.”, sebanyak 11% responden

menyatakan sangat setuju, 68,5% responden menyatakan setuju, dan 20,5% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya percaya setiap keputusan yang saya ambil selalu membawa

penyelesaian.”, sebanyak 6,8% responden menyatakan sangat setuju, 74% responden

menyatakan setuju, 9,6% responden menyatakan kurang setuju dan 9,6% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu berpegang teguh dengan pekerjaan yang saya

lakukan.”, sebanyak 15,1% responden menyatakan sangat setuju, 63% menyatakan setuju,

17,8% responden menyatakan kurang setuju dan 4,1% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya selalu dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan

cara yang berbeda dengan orang lain.”, sebanyak 21,9% responden menyatakan sangat setuju,

64,4% responden menyatakan setuju, dan 13,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mudah berkerjasama dengan orang lain dalam kegiatan.”,

sebanyak 11% responden menyatakan sangat setuju, 74% responden menyatakan setuju, dan

6. 13 17,8 49 67,1 10 13,7 1 1,4 0 0 73 100

7. 17 23,3 41 56,2 15 20,5 0 0 0 0 73 100

(38)

15,1% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang saya

ambil.”, sebanyak 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 67,1% responden menyatakan

setuju, 13,7% responden menyatakan kurang setuju dan 1,4% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu ingin meningkatkan kemampuan saya dalam

berbagai bidang” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 56,2% responden

menyatakan setuju, dan 20,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu menciptakan sesuatu yang unik daripada yang

lain.”, sebanyak 27,4% responden menyatakan sangat setuju, 57,5% responden menyatakan

setuju, dan 15,1% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sosial Media

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sosial Media

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(39)

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya sering berkomunikasi melalui akun sosial media.”,

sebanyak 28,8% responden menyatakan sangat setuju, 57,5% responden menyatakan

setuju, dan 13,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan

tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Berkomunikasi melalui sosial media lebih mudah dan tidak

menghabiskan banyak waktu.”, sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat setuju,

61,6% responden menyatakan setuju, dan 13,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya mempunyai banyak teman di sosial media.”, sebanyak

26% responden menyatakan sangat setuju, 57,5% menyatakan setuju, dan 16,4%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Mengakses akun sosial media tidak memerlukan banyak

biaya”, sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat setuju, 54,8% responden

menyatakan setuju, dan 20,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Dimanapun saya berada, saya dapat mengakses akun sosial

media.”, sebanyak 21,9% responden menyatakan sangat setuju, 64,4% responden

menyatakan setuju, dan 13,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

6. 18 24,7 45 61,6 10 13,7 0 0 0 0 73 100

7. 17 23,3 50 68,5 6 8,2 0 0 0 0 73 100

8. 14 19,2 45 61,6 14 19,2 0 0 0 0 73 100

(40)

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Hampir setiap hari saya mengakses akun sosial media”,

sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat setuju, 61,6% responden menyatakan

setuju, dan 13,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan

tersebut.

7. Pada pernyataan ketuju, “Saya menggunakan akun sosial media untuk sarana bisnis atau

untuk menjual produk.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 68,5%

responden menyatakan setuju, dan 8,2% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya menggunakan akun sosial media untuk mengupdate

berita terkini.”, sebanyak 19,2% responden menyatakan sangat setuju, 61,6% responden

menyatakan setuju, dan 19,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kedelapan, “Saya menggunakan akun sosial media untuk

mempromosikan produk atau berjualan..”, sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat

setuju, 65,8% responden menyatakan setuju, dan 9,6% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(41)

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu memiliki ide ide cemerlang dalam suatu

permasalahan.”, sebanyak 11% responden menyatakan sangat setuju, 83,6% responden

menyatakan setuju, dan 5,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya senang dengan pekerjaan yang memiliki banyak

tantangan”, sebanyak 15,1% responden menyatakan sangat setuju, 79,5% responden

menyatakan setuju, dan 5,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya ingin menjadi wirausaha yang sukses.”, sebanyak 8,2%

responden menyatakan sangat setuju, 83,6% menyatakan setuju, dan 8,2% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(42)

4. Pada pernyataan keempat, “Saya lebih suka membangun usaha sendiri dari pada bekerja

pada orang lain..”, sebanyak 8,2% responden menyatakan sangat setuju, 86,3% responden

menyatakan setuju, dan 5,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu merasa senang mengikuti kegiatan tentang

kewirausahaan..”, sebanyak 12,3% responden menyatakan sangat setuju, 82,2% responden

menyatakan setuju, dan 5,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Adanya internet mempermudah saya dalam melakukan

kegiatan usaha.”, sebanyak 12,3% responden menyatakan sangat setuju, 79,5% responden

menyatakan setuju, dan 8,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya memiliki banyak teman yang telah memiliki usaha”

sebanyak 24,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,4% responden menyatakan setuju,

dan 21,9% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya ingin menghindari ketergantungan dengan dengan

orang tua.”, sebanyak 21,9% responden menyatakan sangat setuju, 63% responden

menyatakan setuju, dan 15,1% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(43)

9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya pernah melakukan bisnis sebelumnya”, sebanyak

21,9% responden menyatakan sangat setuju, 60,3% responden menyatakan setuju, 12,3%

responden menyatakan kurang setuju dan 5,5% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layakatau tidak layak

digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati

distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov

Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig.

(2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang

dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik

normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati

(44)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke

(45)

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2

Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang mengikuti

data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal.

Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal,

(46)

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 73

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.21437368

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .082

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .942

Asymp. Sig. (2-tailed) .337

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.337 dan diatas

nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual

berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala

multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians

Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.

(47)

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.390 2.884 2.909 .005

Jiwa

Kewiarusahaan .267 .081 .291 3.308 .001 .783 1.278

Sosial Media .528 .080 .579 6.596 .000 .783 1.278

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari

nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan

5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah

multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

(48)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat

(49)

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (jiwa kewirausahaan dan sosial media)

yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt).

Hal ini terlihat dari probabilitas jiwa kewirausahaan (0.684) dan sosial media (0,721) diatas

tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh

variabel bebas (jiwa kewiarausahaan dam sosial media) terhadap variabel terikat (minat

berwirausaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis

dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Model

(50)

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

Y = Minat Berwirausaha

X1 = Jiwa Kewirausahaan

X2 = Sosial Media

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda

dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.390 2.884 2.909 .005

Jiwa Kewiarusahaan .267 .081 .291 3.308 .001

Sosial Media .528 .080 .579 6.596 .000

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B

diperoleh nilai b1 variabel jiwa kewirausahaan sebesar 0,267 nilai b2 variabel sosial media

sebesar 0,528 dan nilai konstanta (a) adalah 8,390 maka diperoleh persamaan regresi linier

(51)

Y = 8,390 + 0,267 X1 + 0,528 X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 8,390 ini menunjukkan bahwa jika variabel jiwa kewirausahaan dan sosial

media dianggap konstan maka tingkat variabel minat berwirausaha akan meningkat sebesar

8,390

2. Koefisien b1 (X1) = 0,267 menunjukkan bahwa jika jiwa kewirausahaan meningkat satu

satuan maka nilai minat berwirausaha meningkat sebesar 0,267 satuan.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,528 menunjukkan bahwa jika sosial media meningkat satu satuan

maka nilai minat berwirausaha meningkat sebesar 0,528 satuan.

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan

signifikan variabel bebas berupa jiwa kewirausahaan dan sosial media terhadap variabel

terikat berupa minat untuk berwirausahaa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Departemen Manajemen 2012.

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 481.965 2 240.983 47.780 .000a

Residual 353.048 70 5.044

Total 835.014 72

a. Predictors: (Constant), Sosial Media, Jiwa Kewiarusahaan

(52)

Tabel 4.12 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 36,593 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah . Oleh

karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya

(0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan sosial

media) secara serempak adalah signifikan terhadap minat berwirausahaa.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah jiwa kewirausahaan dan sosial

media secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap minat untuk

berwirausahaa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen 2012.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel Jiwa Kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat

Berwirausaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,01) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung

(3,308) lebih besar dibandingkan t-tabel ().

2. Variabel Sosial Media berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat

Berwirausaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung

(53)

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi

variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan sosial media) terhadap variabel terikat (minat

berwirausaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Sosial Media, Jiwa Kewiarusahaan

b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.760 sama dengan 76 % berarti hubungan antara variabel jiwa

kewirausahaan dan sosial media terhadap minat berwirausahaa sebesar 76% artinya

memiliki hubungan yang erat

2. Nilai Adjusted R Square 0,565 berarti 56,5% Minat berwirausaha dapat di jelaskan oleh

jiwa kewirausahaan dan sosial media Sedangkan sisanya 43,5 % dapat dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti pengalaman orang lain, efikasi

diri, dan lain sebagainya

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai

Standard Error of the Estimate 2,24578

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha

Jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang

(54)

karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif

ke dalam dunia nyata secara kreatif (Hartanti, 2008:25).

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas jiwa

kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai jiwa

kewirausahaan yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan (86,3% reponden)

adalah “Saya selalu dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara yang berbeda

dengan orang lain”, hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden yang merupakan

mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU stambuk 2012 sudah mampu

untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk dapat menyelesaikan suatu masalah khusunya dalam

melihat suatu peluang bisnis.

Dengan cara berpikir kreatif dan inovatif seperti itu juga menunjukan bahwa mayoritas

responden sudah memiliki ciri jiwa kewirausahaan, Karena menurut Astamoen (2005: 23)

ciri-ciri orang yang berjiwa kewirausahaan adalah mempunyai visi, kreatif, inovatif, mampu

melihat peluang, orientasi kepada kepuasan konsumen, berani menanggung resiko,

bertanggung jawab, berjiwa kompetisi, dan berjiwa sosial, maka jika seorang memiliki jiwa

kewirausahaan yang tinggi maka semakin besar minat seorang tersebut untuk berwirausaha.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Gusti Leni Afriani

(2015), dan Erfikas Widiyatnoto (2013) yang menyatakan bahwa jiwa kewiarausahaan

berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

4.7.2 Pengaruh Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha

Hermawan Kartajaya (2008) sosial media adalah fase perubahan mengenai bagaimana orang

menemukan, membaca dan membagi-bagikan berita, informasi dan konten kepada orang

(55)

monolog (one to many) menjadi dialog (many to many) dan demokrasi informasi yang

mengubah yang mengubah orang-orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten.

Pratama (2014: 216) Social media lebih mengacu kepada media yang disediakan oleh

pencipta atau pengembang aplikasi atau penyedia layanan kepada para pengguna, dengan

tujuan untuk memberikan pengguna ruang dan media agar dapat bersosialisasi atau

berinteraksi secara online, dengan memanfaatkan jaringan internet berbasiskan OTT (Over

The Top) melalui perangkat mobile (smartphone, tablet, handphone, dan komputer biasa atau

laptop) atau perangkat terhubung lainnya.

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel sosial media secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, Hal ini diketahui dari

jawaban responden dengan pernyataan mengenai sosial media yang mendapatkan respon

setuju yang paling dominan (91,8% reponden) adalah “Saya menggunakan akun sosial media

untuk sarana bisnis atau untuk menjual produk” hal ini menunjukan besarnya peranan media

sosial pada era sekarang untuk suatu kegiatan bisnis. Berdasarkan karakteristik responden

seluruh responden yakni mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

stambuk 2012 memiliki minimal satu media sosial, maka dari itu apabila media sosial dapat

dimanfaatkan sebagai sarana binis merupakan hal yang sangat efektif dan efisien karena

dengan menggunakan media sosial segala transaksi lebih mudah dan murah.

Dengan keunggulan yang dimiliki sosial media seperti mudahnya berkomunikasi serta tidak

menghabiskan banyak waktu dalam berkomunikasi, ditunjang dengan efisiensi dimana

mayoritas responden setuju bahwa sosial media dapat diakses dimanapun serta tidak

membutuhkan banyak biaya, membuat sosial media dapat menjadi alternatif tepat bagi

mahasiswa yang sebagian besar belum punya penghasilan sendiri untuk mencoba

(56)

mempekerjakan karyawan, tetapi terlebih pada memanfaatkan fiturfitur yang tersedia di akun

sosial media untuk mempromosikan barang atau produk yang ingin anda jual.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Adha Rahmanul

Ismail (2014), dan Yusril Rosyid Kurniawan dan Harti (2014) yang menyatakan bahwa sosial

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel Jiwa kewirausahaan dan variabel Sosial

media secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausahaa

Mahasiswa/I Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Berdasarkan (Uji-t) masing-masing variabel Jiwa kewirausahaan dan variabel Sosial

media secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausahaa

Mahasiswa/I Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa hubungan antar

variabel Jiwa kewirausahaan dan variabel sosial media memiliki hubungan yang erat

terhadap Minat Berwirausahaa Mahasiswa/I Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai

berikut :

1. Variabel jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU stambuk

2012. Pada hasil survey dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner

kepada responden yang merupakan mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU stambuk 2012, bahwa pernyataan mengenai “Saya percaya setiap keputusan

yang saya ambil selalu membawa penyelesaian.” merupakan pernyataan yang paling

(58)

diharapkan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis kuhusunya Departemen Manajemen

agar dapat memberikan motivasi ataupun pembelajaran baik didalam maupun didalam

kelas mengenai pengembangan potensi, kemandirian pribadi seorang mahasiswa

sehingga dapat menciptakan serta menumbuhkan rasa percaya diri terutama percaya diri

untuk memulai suatu bisnis dan pada akhirnya minat untuk berwirausaha akan

meningkat.

2. Variabel sosial media memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU stambuk

2012 dan merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Pada hasil survey

dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada responden bahwa

pernyataan mengenai sosial media yang mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju

adalah “Mengakses akun sosial media tidak memerlukan banyak biaya”, berdasarkan

wawancara yang dilakukan bahwa responden menyatakan biaya kuota internet di

Indonesia tergolong mahal khusunya bagi mahasiwa apalagi kuota internet dengan

provider yang baik dan sebagian besar mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU stambuk 2012 mengeluhkan akses internet yang lambat ketika berada

dikampus, oleh sebab itu diharapkan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis kuhusunya

Departemen Manajemen agar dapat memberikan fasilitas yang mendukung dalam akses

internet yang baik.

3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur minat berwirausaha

sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan variabel

tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau menambahkan variabel

lainnya seperti efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan, lingkungan keluarga dan

(59)

berwirausaha pada mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU stambuk

(60)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Jiwa Kewirausahaan

Jiwa adalah sesuatu yang abstrak, yang dipelajari hanya pernyataan-pernyataan yang

tampak dengan tubuh, atau gejala-gejala yang tampak sebagai gerak-gerik sehingga jiwa

merupakan roh, setiap manusia mempunyai sifat dan gejala abstrak terjadi dari perasaan,

pikiran, angan-angan dan sebagainya (Hartanti, 2008:24).

Jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang

pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku kewirausahaan yang ditunjukkan melalui sifat,

karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif

ke dalam dunia nyata secara kreatif (Hartanti, 2008:25).

Menurut Sujanto (2012: 1) Jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang dapat menerima

perangsang dari luar, mampu melahirkan segala yang terkandung di dalamnya.Berdasarkan

pengertian di atas jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang menjadi

penggerak atau pendorong atas kemampuan diri sendiri dalam melakukan setiap tindakan

atau aktivitas yang selalu berorientasi pada hasil, selalu berani mengambil risiko, dan

memiliki jiwa kepemimpinan di setiap aktivitas.

2.1.2 Ciri Jiwa Kewirausahaan

Astamoen (2005: 23) ciri-ciri orang yang berjiwa kewirausahaan adalah :

a. Mempunyai visi, para wirausaha selalu mempunyai visi, pandangan jauh ke depan

sebagai sasaran yang akan dituju dalam perjuangannya meraih kesuksesan. Selain itu,

visi tersebut juga dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

b. Kreatif dan inovatif. Seorang wirausaha harus selalu kreatif dan inovatif sehingga

(61)

pola, cara, dan sebagainya untuk selalu memajukan bisnisnya. Sehingga, akan mampu

bersaing dengan pihak lain dan mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

c. Mampu melihat peluang, peluang selalu menjadi sasaran utama para wirausaha karena

melalui peluang itulah ia bisa menjalankan usahanya dengan cara menciptakan pasar

atau mengisi pasar, menciptakan produk dan mengembangkan produk.

d. Orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan, motif ini sangat penting bagi

wirausaha karena konsumen adalah raja atau ratu bagi wirausaha.

e. Orientasi pada laba dan pertumbuhan bisnisnya, motif ini sangat menunjang dan

membantu wirausaha untuk terus berusaha tanpa pantang menyerah.

f. Berani menanggung risiko dan bertanggung jawab.

g. Berjiwa kompetisi, jiwa pemberani ini akan mampu menghadapi setiap pesaing.

h. Cepat tanggap dalam menghadapi setiap permasalahan.

i. Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan dan berjiwa alturis.

Suryana (2006 : 3) Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang

yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan

perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri:

1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,

disiplin, bertanggung jawab.

2. Memiliki insiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan

aktif, serta respond yang dimiliki juga akan cepat

3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan

ke depan.

4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat

dipercaya, dan tangguh dalam bertindak, serta mampu untuk bersaing di dunia usaha.

(62)

2.2 Pengertian Sosial Media

Hermawan Kartajaya (2008) sosial media adalah fase perubahan mengenai bagaimana

orang menemukan, membaca dan membagi-bagikan berita, informasi dan konten kepada

orang lain.sosial media juga merupakan perpaduan sosiologi dan teknologi yang mengubah

monolog (one to many) menjadi dialog (many to many) dan demokrasi informasi yang

mengubah yang mengubah orang-orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten.

Pratama (2014: 216) Social media lebih mengacu kepada media yang disediakan oleh

pencipta atau pengembang aplikasi atau penyedia layanan kepada para pengguna, dengan

tujuan untuk memberikan pengguna ruang dan media agar dapat bersosialisasi atau

berinteraksi secara online, dengan memanfaatkan jaringan internet berbasiskan OTT (Over

The Top) melalui perangkat mobile (smartphone, tablet, handphone, dan komputer biasa atau

laptop) atau perangkat terhubung lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah

media online yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, berpartisipasi, berbagi dan

menciptakan sesuatu yang berkembang di dalam masyarakat. Sebagai salah satu media

komunikasi, media sosial bukan hanya digunakan untuk berbagi informasi, tetapi juga

sebagai salah satu media untuk mengekspresikan diri, pencitraan diri, bisnis online, dan

pemasaran online. Oleh karena itu dengan adanya media sosial diharapkan dapat

meningkatkan minat berwirausaha, dengan banyaknya jenisjenis media sosial dapat

memudahkan setiap orang untuk melakukan bisnis sejalan dengan kemajuan teknologi di

zaman globalisasi ini

2.2.1 Jenis-jenis sosial media

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010) mengklasifikasikan media sosial menjadi

(63)

a) Kolaborasi Proyek

Ada dua subkategori dalam jenis social media, yaitu wiki dan aplikasi bookmark sosial.

Wikipedia adalah situs yang memungkinkan pengguna untuk menambah, menghapus, dan

mengubah konten berbasis teks. Saat ini, wiki yang paling populer di Internet adalah

Wikipedia. (www.wikipedia.com).

b) Blog

Sebuah blog adalah situs web yang menyampaikan ekspresi dari penulis, pendapat

ataupun pengalaman dari penulis. Pengguna lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu

di blog, seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Sebuah blog dapat

mencakup teks, gambar, dan video. Beberapa situs yang menjadi tempat posting gratis

buat para blogger, di antaranya

c) Konten Masyarakat

Tujuan utama dari konten masyarakat adalah untuk berbagi konten konten media antara

pengguna. Konten bisa apa saja seperti situs berbagi foto seperti Flickr dan Imgur, situs

berbagi video seperti Youtube, dan slide Power Point di situs seperti Slideshare.

d) Situs Jaringan Sosial

Situs jejaring sosial adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung

dengan menggunakan profil pribadi. Profil pribadi dapat mencakup semua jenis informasi

termasuk foto, video, file audio, dan blog. Situs jejaring sosial umumnya mencakup fitur

seperti instant messaging dan e-mail. Situs jejaring sosial dapat membantu Anda membuat

jaringan. Perusahaan dapat mengembangkan merek mereka dengan menciptakan

kehadiran untuk merek mereka dalam masyarakat serta menjaganya tetap aktif. Beberapa

contoh situs social networking yaitu Facebook, Twitter, My Space, dan Google Plus.

(64)

Sebuah dunia game virtual adalah lingkungan tiga dimensi di mana pengguna dapat

berinteraksi menggunakan avatar pribadi. Dunia game virtual umumnya memiliki

seperangkat aturan ketat yang harus diikuti dalam konteks Peran Multiplayer Massively

Online Bermain Game (MMORPG). Melalui game-game ini seseorang dapat memperoleh

lebih banyak popularitas yang dapat digunakan untuk menarik pasar tertentu.

Menurut Antony Mayfield dalam Yusril (2014:19), media sosial adalah mengenai

menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan

berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa

menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.

2.2.2 Karakteristik Media Sosial

sosial media paling baik dipahami sebagai kelompok media online jenis baru yang

berbagi sebagian atau semua karakteristik sebagai berikut:

a) Partisipasi

Media sosial mendorong adanya kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang

tertarik. Hal ini mengaburkan batas antara media dan penonton.

b) Keterbukaan

Kebanyakan layanan media sosial terbuka untuk umpan balik dan partisipasi. Mereka

mendorong adanya pembicaraan, komentar dan berbagi informasi. Jarang sekali terdapat

hambatan untuk mengakses dan memanfaatkan konten - konten yang terdapat dalam sosial

Gambar

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Tabel 3.1  Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Pengukuran  Skala Likert
Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

Tugas akhir dengan berjudul “ Pengaruh Sikap Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama efikasi diri dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama efikasi diri dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada

“Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU.. Fakultas Ekonomi Dan

Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU..

Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas. Ekonomi dan Bisnis Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen