1__
PEMANFAATM SURMI LELE DUMB0
(Clarias gariepinur)
DALAM
PEMBUATAN BURGER
IKAN
\
PEMAMFAATAN SURIiW
LELE
DUMB0
(CInrinsguriepinus)
DALAM PEMBUATAN
BURGER
IKAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa j a n a Perikanan pada Faknltas Perikanan dan Ilmu Kelantan
Institur Pertanian Bogor
Oleh:
Cristina Julian Fliesnawaty
CRISTINA
JULIAN
FUESNAWATY.
C
34102050.
Pemanfimhn
I
Surimi Lele
Dumbo
(Clarias gariepinus)
dalam
Pembuatan
Burger
1Ikan.
Dibirnbing oleh DJOKO POERNOMOdan
PlPIH SWIZIAH.i
Burger rnerupakan salah satu produk yang selama
ini
dikenal sebagi junkfood atau makanan sampah. Dimana produk ini dikatakan makanan sampah
karena rnerniliki kadar lernak yang tinggi. Produk burger ini sangat digemaxi oleh
masyarakat perkotaan yang memiliki aktivitas yang padat sehingga waktu makan
sering terhalang. Restoran f a t food menjadi tempt favorit bagi mitsyarakal
perkotaan. Hal tersebut dikarenakan testoran siap saji ini dapat menyediakan
rnakanan
dalam
~vaktu singkat sehingga sangat efektif dan efisien bagi merekayang sangat sibuk sekali.
Fish
burger merupakan suatu produk yang belumbanyak dikenal oleh khalayak ramai.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi tepung tapioka
yang rnemberikan hasil burger terpilih. Konsentrasi tepung tapioka yang
digunakan adal& 0 %, 5 %, 10 % dan 15 %. Berdasarkan hasid uji organoleptik
skala hedonik yang meliputi parameter-penampakan, tekstur, wama, aroma dan
rasa terpilih burger dengan perlakuan tepung tapioka sebesar 5 %. Setelah
diperoleh perlakuan terbaik dilakukan pengujian lebih lanjut yang dibandingkan
dengan burger ikan komersil. Pada burger ikan dilakukan uji organoleptik mutu
skor hedonik, analisis proksimat, kadar natrium, kadar kaliurn aktivitas air
dan
Gross Energy (GE). Analisis pada penelitian
ini
digunakan uji ~nrskbl-~a1li.sdengan uji lanjut Multiple Cornparisson dengan jenis uji lanjut Tukey.
Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa pada parameter penampalcan,
tekstur, wama dan aroma terjadi perbedaan yang nyata Sedangkan pada
parameter rasa tidak ada perbedaan yang nyata Kandungan nilai gizi burger lele
dapat menyumbangkan tingkat konsumsi energi sebesar 1 1,591 1 % un~uk wanita
dewasa sedangkan untuk pria dewasa sebesar 8,6365 %. Sedangkan kandungan
nilai gizi lainnya dapat menyumbangkan kandungan protein sebesar 6,5217 %,
kalsium 2,0247 %, fosfor 8,4194 %, besi 2,2072 %, vitamin
A
20;5226 %,vitamin
B
1,7976 %Oan
vitaminC
3,6189 % untuk wanita dewasa. Sedangkanuntuk pria dewasa burger lele mampu menyurnbangkan kandungan protein
sebesar 5,4348 %, kalsium 2,0247 %, fosfor 8,4194 %, besi 4,4143 %, vitamin
A
17,1022 %. vitamin .I 1,796 % dan vitamin
C
3,0158 %.Hasil analisis ki*, burger lele adalah kadar air 71,73 %, kadar abu
1- ' .&, kadar lernak C . 3 %, kadar protein 7,46 %, kadar karbohidrat 18,86 %, . - *
.
.
. 3mt kasar 1
,y
-4. kadar natrium 158,70 mg, kadar kalium 150,lO mgdan
[-
.~besar 230 hbV100 gram. Kandungan zat gizi p d a burger relatif sama.Judul : PEMANPAATAN SURINLI LELE DUMB0 (Clarias gari~pinus)
DALAM
PENISUATAN BURGER lKAhlNama : Cristina Jniian Riesnawafy
NRP
: C34102050Menyetujui,
Pembirnbing I Pembimbing
Il
-
Ir. Dioko Poernomo, BSc Dra. P i ~ i b Suptiiah, MBAM P . 13 1 288 097 NIP. 13 1 476 638
Mengetahui,
Perikanan dan Ilmu Kelautan
IUWAYAT
HlDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Juli
1984 sebagai anak ketiga dari Lima bersaudara dari
pasangan
Bapak
Abdul Rochman daa Ibu lsyeWidaniagsii Penulis memulai pendidikaa dari TK
Chandra Jaya Palembang (1 989- 1990). Selanjutnya
peaulis meaempuh peadidikaa di SD Kartika I1
Palembang (1 99@1996), SLTP Negeri 9 Palembang
(1996-1997), SLTP Negeri 4 Bogor (1997-1999) daa SMU ~ e ~ e r i . 6 Bogor
(1 999-2002).
Pada tahun yang sama (2002), peaulis diterima di M M Pertanian Bogor
melalui jalur Uadaagan Seleksi Masuk
P B
(USMI) dan diterima pada ProgramStudi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama meagikuti perkuliahan, peaulis meajadi staf Food Prwesiig Club
(FPC) pada tiagkat dua. Penulis pernah meajadi asistea rancangan percobaan
semester Genap Tahun Ajaran 200412005 dan asistea Teknologi Peagolahan Hasil
Perikanan Tradisional di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan semester
Ganjil Tahun Ajaran 200412005. Penulis juga pernah aktif s e w reporter di
salah satu Badan Otonom kampus yaitu majalah biRU periode tahun 2005-2006.
Penulis melakukan peaelitian dengan judul
"
Pemanfaatan Snrimi LeleDnmbo (CIarim gnrtepinus) dalam Pembnatan Burger Ikan", sebagai tugas
KATA PENGANTAR
Fuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan kanmia-Nya &gga 'penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan skripsi
ini.
Skripsiini
menrpakan hasi penelitian yangdilakukan sewsalah satu syarat untuk memperoleh gelar s a j m padaFaku1ta.s
I
Perikanan
dan
Ilmu
Kela\dan, InstiM Pertanian Bogor. Penelitian ini bejudul"
Pemanfaatan Sarimi Lele Dnmb (Ckrias goriepinus) dalam Pembnatan Burger Ikan".Pada kesempatan
ini
penulis mengucapkan terima kasih k+1. Bapak Ir. Djoko Poemomo, BSc
dan
Ibu Dra Pipih Suptijah, MBA selakudosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan
arahankepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu
Ir.
AnnaC.
Enmggan, MSdan
Ibu Mala Nurilmala SPi, MSi selaku dosenpenguji yang telah bersedia hadir, memberikan masukan dan perbahn pada
sidang skripsi penulis.
3. Mama dan papa serta teteh-teteh
&
adik-adikku yang selalu memberikan doadan dukungannya baik moril maupun materil setiap saat ketika penulis
membutuhkannya.
-
4.
B u
Emma,Ka
Zaki, Ka Ipul, Bahrul, Pa Sobirin,B u
Rubiah, Pak Taufik, PakNurwanto, terima kasiih atas analisanya dan dukungannya
5. Ka Hadi, Ka Dyo, Teddy dan tank Siska (7'hanksfor all the support n reality)
6. Dwi Sulistyarhi dan Rany Mayang Tunjungsari serta Aprillia Ariesta selaku
: sahabat a& ke-ya hingga saat ini clan doa serta dukungannya yang
talc pemihhenti.
7. Kiki Mita Amalia ( M y consultant and mentor), Desyawati (thudsfor your
supjmii Hamidah Nur Alifah-Aditya Ari (7?tanksfor always helping me),
h t o and Sefii (i"hanksfor share your girl wilh), Mar'atun (-for your
. help' me in my seminar
day),
Wini WijW (tlrmrRSfor all./he h g h ) , Megy Diana pLfiiwanty-(7;hrmAr $r listening my story), Rini W s ~ w a t y (temen seperjumrg?), Siti Nurbaity, Delly Santoso, A p e , Dini, @a, Rima, Yanne,A 5
Ulina, Fajai, Komalius, Any,
Hani,
~ l < hfba Melly, Mba ~*-%jrah,Dioa
(2kmk.s for shme "lab biohim"). Mas Agung (Thanks for share?, Joko A (Thanks for statistic n computer lesson), Faisal (Thanks for your support sms),
Bowo (Thanks for share the research), Erick (2kmk.s for listen' my story),
W i
Arip, Dwi-co,Zaenal,
Kurnum, Nandi, Ema, Nispi, Teguh, Rani Maulida, Deu-deu, Abi, Ijal, adit P (7hmksfor share 4 yems together).8. Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan
satu per satu yang telah rnembantu penulis dalam rnenyelesaikan tugas akhirnyaPenulis rnenyadari masih b y a k kekurangan dalam penyusuna. &psi
ini.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat rnembangun sangat penulisharapkan Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang rnemeriukannya dan untuk kemajuan ilmu pengetahuan
di
rnasa yang akan datang.Bogor, Juni 2007
PERNYATAAN MENCENAI SKRIPSI DAN SUMBER INPORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul
"Penanfaattin Surimi Lele Dnmbo (Ciarim goriepinus) dslam Pembuatan Burger Ikan" adalah hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi lain manapun. Sumber informasi yang b e d
atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun atau diterbitkan dari penulis lain
D r n A R
ISI
[image:9.605.69.430.56.763.2]Halaman
...
DAFTAR TABEL vii
1.2 Tujuan
...
2...
2 2 Komposisi Kimia lkan 4
2.3 Burger Ikan
...
4 2.4 Protein Daging Ikan...
72.4.1 Protein miofibril
...
8...
2.4.2 Protein saritoplasma
...
9
2.4.3 Protein stroma
...
10...
2.5 Bahan-bahan Pembuatan Burger Ikan
2.5.1 Surimi
...
2.5.2 Tepung roti...
:...
...
2.5.3 Tepung tepung tapioka
2.5.4 Telur ayam
...
2.5.5 Kentang (Solamrm rubemsum L)...
2.5.6 Roti...
:
...
2.5.7 Seledri (Apiwn groveolem L . var secnlimun Alef)
...
2.5.8 Bawang putih (Xllium saivwn)
...
2.5.9 Bawang
bombs);
(Alliu~n cepa var . cepo L.)...
2.5.10 Kaldu...
2.5.1 1 Lada (Capsicum mmun~ var)...
:...
2.5.12 Garam .... :
...
2.5.13 Susu cair
...
2.5.14 Pala (Myrirtica Fragram Houtt)
...
...
2.6 Pengamh Pengolahan terhadap Nilai Gizi 19
2.8 Angka Kecukupan Gizi (AKG) ... .. 20
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
...
243.2 Bahan dan Alat
...
243.3 Metodc Pcnclitian
...
24... 3.4 Prosedur Pembuatan Burger 25 . .
...
3.5 Prosedur Penguj~an 27 3.5.1 Uji Sensori...
27. . 3.5.2 Anallsls proksima t. ... 28
3.5.2.1 Kadar air
...
283.5.2.2 Kadar abu
...
283.5.2.3 Kadar protein
...
283.5.2.4 Kadar lemak
...
293.5.2.5 Kadar karbohidrat
...
293.5.3 Kadar setat kasar
...
303.5.4 Kadarnatirumdan kalium
...
30...
3.5.5 Aktivitas air 31 3 5 6 Analisa Gross Energy...
313.6 Analisis Data ... 32
... 4
.
HASIL DAN PEMBAHASAN 33...
4.1 Proses Pembuatan Burger Lele D u m b (Clmimgariepim) 33 4.2 Rendemen...
36. .
...
4.3 UJI Organoleptik 36...
4.3.1 Uji S M a Hedonik 37...
. 43.1 1 Penampakan 37 4.3.1.2 Tekstur...
39...
4.3.1.3 Warna 40...
4.3.1.4 Aroma 41...
4.3.1.5 Rasa 43. .
...
4.3.2 UJI Skor Hedonik 44 ... 4.3.2.1 Penampakan 45...
4.3.2.2Tekstur 46...
4.3.2.3 Aroma 47...
4.3.2.4- 48...
4.4 Analisis proksimat 49 4.4.1 Kadar air...
504.42 Kadar abu
...
51 .4.4.3 Kadarlemak
...
514.4.4 Kadar protein
...
53...
4.4.5 Kadar b h i d r a t 54
...
...
4.6 Kadar natrium 55
4.7 Kadarkalium
...
564.8 Aktivitas air
...
58...
4.9 Kandungan nilai gizi produk burger lele 59 4.10 Gmss Energy
...
60...
5
.
KESIMPULAN DAN SARAN
62...
5 . I Kesimpulan 62
5 . 2 h
...
62...
DAFTAR P U n A K A 64
...
Nomor Halaman
1 Kandungan gki dan kalori i h lele d u m b tiap 100 gram bahan ... 4 2 Formulasi burger tuna
...
73 Komposisi kimia burger ikan yang terbuat dari campuran
ikan tenggiri, kakap. dan cumi
...
7...
4 Komposisi kimia tepung tapioka per 100 gram bahan 1 1...
5 Komposisi kimia kuning telur ayam setiap 100 y a m bahan : 12
...
6 Kandungan gizi kentang per 100 gram bagian yang dapat dimakan 13
...
7 Komposisi kimia roti setiap 100 gram bahan 14...
8 Kandungan gizi seledri mentah per 100 gram bahan 14
9 Kandungan gizi bawang putih per 100 gram bagian yang
dapatdimakan
...
I5...
I0 Komposisi bawang bombay setiap 100 gram bahan 16
...
1 1 Komposisi kimia lada setiap 100 gram bahan...
: 1712 Komposisi kimia susu cair
...
18...
13 Komposisi kimia biji pala untuk setiap 100 gram bahan 19....
14 Komposisi bahan penyusun burger per I00 gram daging lele d u m b 25
15 Nilai rata-rata organoleptik burger lele d u m b (Clmiargmiepim) terhadap burger komersil
...
4516 Analisis proksimat burger lele dan burger tuna
...
50Nomor Halaman
I ikan Lele D u m b (Clmias gariepimrs)
...
33 Skema pembllatan burger lele d u m b
...
264 Nilai ratarata organoleptik skala hedonik tehadap penampakan
burger lele
...
385 Nilai mtmata organoleptik skala hedonik temadap tekstur burger lele 39
6 Nilai rata-rata organoleptik skala hedonik temadap warn burger lele. 41
7 Nilai rata-rata organolephi skala hedonik terhadap aroma burger lele. 42 8 Nilai rata-rata organoleptik skala hedonik t e d d i p riisa burger lele
....
439 Nilai ratarata uji organoleptik mutu &or hedonik temadap
penampakan burger lele d u m b (Clmiar g m i e p h u ) dan burger tuna. 45
10 Nilai rata-rata uji organoleptik mutu skor hedonik temadap tekstur burger lele d u m b (ClmiaP gariepimrs) dan burger hma
...
47I I Nilai r a m uji organoleptik mutu skor hedonik terhadap aroma
burger lele durnbo (Clarias gmiepirms) dm burger tuna
...
48 12 Nilai rataraia uji organoleptik mutu skor hedonik terfiadap rasaburger lele d u m b (Clmias g m i e p h ) dan burger tuna
...
49 13 Nilai rata-rata kadar air burger lele (Clmias gmiepinus) danburger tuna
...
5014 Nilai rata-rata kadar abu burger lele ( C b i a gmiephus) dan
burgertuna
...
...
511 5 Nilai rata-tata kadar lemak burger lele (Clmiar gariepimrs) dan
burger tuna
...
52 16 ' Nilai rata-rata kadar protein burger lele (Clmiar gariepimu) danburger tuna
...
..
...
5317 Nilai rata-rata kadar karbohidrat burger lele (Clmiar gmiepinus)
dan burger tuna
... ...
541 8 Nilai rata-rata kadar serat kasar burger lele (Clmiat gariepinus)
dan burger tuna ... 55
19 Nilai rata-rata kadar natrium burger lele (Clmias gmiepimcs)
dan burger tuna
...
. ...
...
.
...
. 5620 Nilai rata-rata kadar kalium burger lele (Clarias gmiepimrs)
21 Nilai rah-rata aktivitas air burger lele (Clminsgmiepinur)
dan burger tuna
...
5822 Nilai m-rafa gross energy burger lele (Clmias gariepimcs)
Nornor Halaman
1 Contoh lembar penilaian uji organoleptik skala hedonik burger
lele d u m b (Clarim gariepinus)
...
692 Contoh lembar penilaian uji mutu organoleptik skala hedonik burger lele d u m b (C1wia.s gariepinus) clan burger tuna
...
703a
Data
uji organoleptik skala hedonik terhadap penampalcan, tekstur dan wama burger lele d u m b (Claim gariepinus)...
713b Data uji organoleptik skala hedonik terhadap aroma dan rasa burger lele d u m b (Cfurim gariepinus)
...
724a Hasil uji h k u l Wallis skala hedonik terhadap burger lele dumbo (Clurius gariepinus)
...
734b Hasil uji lanjut Multiple Comparison skala hedonik temadap penampakan, tekstur dan wama burger lele d u m b (Clmios gmiepimcs) 74 5a Data u j organoleptik mutu skor hedonik temadap penampakan dan tekstur burger
...
755b Data uji organoleptik mutu skor hedonik tehadap aroma dan rasa burger lele
...
756a Nilai rata-rata kandungan gizi burger lele d u m b (Clmias gmiepimcs) dan burger tuna
...
766b Contoh perhitungan nilai gizi tiap bahan dan energi tiap bahan
...
, -767a Foto burger lele d u m b (Cluria.s gdepimrs) dan burger tuna ... 77
1.1 Latar Belakang
Saat ini komoditas perikanan memegang peranan penting. Kebutuhan
pasar terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
dan
pendapatan. Menurut Putro (2003) ha1 tersebut disebabkan telah te rjadinya ksis
berbagai penyakit ternak seperti (Bovine Spngiform Encephdopafy) atau yang
I
dikenal dengan sapi gila, penyakit mulut dan kuku (PMK), anthrax
dan
sebagainya Sehingga ha1 tersebut menimbulkan keresahan masyarakat Indonesia
dalam mengkonsumsi produk makanan yang aman. Oleh sebab itu, masyrakat
Indonesia beralih ke produk perikanan yang dianggap aman untuk dikonsumsi.
Komoditas perikanan rang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia
adalah ikan lele. Hal ini karena rasa daging yang khas dan l e a Selain itu,
k'mdungan gizi di dalam setiap ekornya cukup tinggi yaitu: protein (17-37 %),
lemak (4.8 %), mineral ( 1 2 %), vitamin ( 1 2 %)
dan
air (75,l %)(Soetomo 1929). Namun, hingga saat ini pemanfaatan ikan lele tenttama ikan
lele d u m b masih berupa konsumsi langsung, masih sedikit pemanfaafan ikan lele
d u m b (Clarias gariepinus) menjadi produk. Selain itu, ada beberapa masyarakat
yang tidak menyukai ikan lele d u m b dikarenakan bentuknya yang besar dan
baunya yang khas. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya mengenai
pemdaatan ikan lele d u m b yang berukuran besar.
Adanya usaha diversifikasi pengolahan hasil perikanan diharapkan dapat
meningkatkan pendayagunaan dan usaha pengolahan hasil perikanan untuk diolah
menjadi produk baru sebagai makanan yang bergizi tinggi, enak, murah dan
mudah didapat. Salah satu bentuk olahan ikan yang merupakan alternatif upaya
diversifikasi prod& adalah burger ikan.
Burger mempakan makanan siap saji yang digemari oleh masyarakat Hal
itu dikarenakan produk yang dapat disiapkan dalarn sekejap tetapi dengan kalori
.
-
.
.
yang mencukupi untuk kegiatan sehari-hari. Hal tersebut mengingat aktivitas :masyarakat sekarang yaig sangat padat sehingga cendemg menmri makanan
pang praktis namun masih mengandung energi yang cukup. Burger ikan adalah
jenis produk yang terbuat dari campuran daging
ikan
giling yang ditambahkanbumbu-bumbu, kernudian dicetak dan dikukus. Ikan merupakan bahan pangan
yang sehat dikarenakan ikan menganduug protein tinggi dengan kadar lemak yang
rendah sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan
burger. Burger ikan menrpakan salah satu pilihan yang tepat untuk temp dapat
mengkonsumsi burger dengan enak dan sehat
S e l m a ini burger selalu dibuat dengan menggmakan daging giling tanpa
diolah menjadi surimi. Hal tersebut membuat burger memiliki kadar lemak yang
cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian mengenai
pernbuatan burger
ikan
dengan memanfaatkan surimi dari bahanikan.
Surimimemiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah dapat menurunkan kadar
lemak, menghilangkan bau amis, meningkatkan gel atau tekstur produk
(Sunrki
1981). Selain itu, pemanfkafan surirni ikan lele d u m b dilakukan untukm e n i n g k a h konsumsi masyarakat Indonesia Tigkat konsumsi ikan rata-rata
bangsa Indonesia pada tahun 2003 rnencapai 23 kglorangmari, masih jauh bila
dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan di Jepang, Hongkong, Singapura,
Taiwan, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Malaysia berturut-turut rnencapai
1 10,80,70,65,60,35, dan 30 kgloranghri (Dahuri 2005).
Oleh karena itu upaya pengembangan aneka produk olahan ikan sangat
perlu untuk dilakukan &na sebagian masyarakat tidak men* ikan
dikarenakan aromanya yang amis. Selain itu juga untuk menin?&atkan daya
terima ikan lele durnbo berukuran besar dm meningkatkan nilai ekonomis ikan
tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan tingkat konsumsi bangsa Indonesia
terhadap ikan melalui produk olahan ikan.
..
1.2 Tujnan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Mempelajari proses pembuatan burger dari surimi lele dumbo.
b) Menentukan konsentrasi bahan pengikat (tepung tapioka) yang
menghasilkan burger
ikan
lele d u m b terbaik b a n g paling disukai olehpanelis).
c) Mengetahui nilai gizi yang terkandung di dalam burger lele.
2.1 K l a s i f i i i dan Deskripsi Ikan Lele Dambo (Udm gariepinur)
- Klasifikasi ikan lele m e n w t Hasanuddin Saanin (1984) adalah:
- Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
&yllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subklas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Lele d u m b memiliki kulit tubuh yang ticin, berlendir, dan tidak bersisik.
Jika terkena sinar matahari, warna tubuh lele berubah menjadi pucat dan jika
terkejut warm tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih.
Mulut
ikan
lele relative lebar yaitu !4 dari panjang total tubuhnya Tandaspesifik lainnya dari lele d u m b adalah adanya kumk disekitar mulut
sebanyak 8 buah yang berfimgsi sebagai alat peraba saat bergerak atau ketika
mencari rnakan (Kharuman dan Khairul 2002). Hal tersebut dapat dilihat pada
Gambar 1 .
Lele dumbo memiliki tiga buah sirip tunggal, yakni sir'p punggung,
sirip ekor, dan sirip dubur yang digunakan sebagai alat berenang. Selain itu,
lele dumbo juga memiliki sirip berpasangan, yaitu sirip dada dan sirip perut.
Sirip dada dilengkapi dengan jari-jari sirip yang keras dan runcing yang disebut
dengan patil. Patil ini digunakan sebagai alat bantu gerak dan juga berfungsi
sebagai senjata (Khairuman dan Khain~l 2002).
'1
.-ii2.2 Komposisi Kirnia Ikan -4.
-
Menurut Suzuki (1981), komposisi kimia *ng ikan adalah' sebagai
berikut: protein 15 - 24 %, air 66
-
84 %, lemak 0,l-
22 %, karbohidrat I - 3 %dan bahan organik 0,s
-
2 %. Pada urnumnya bagian ikan yang dapat dimakan(edible portion) berkisar antara 45
-
50 % dari berat ikan.Kandungan gizi dan kalori yang terdapat pada daging lele dumbo dapat
dilihat dalam Tabel I.
Tabel 1 . Kandungan gizi dan kalori ikan lele d u m b tiap 100 gram bahan
Surnber: Nio Oey Kam diaw dalam Suprapti (2000)
2 3 Burger Ikan
Burger merupakan produk dagmg giling segar. Komposisi utama burger
adalah daging: umurnnya rnencapai 80 % ( ~ n o n i r n ~ 2007). Narna burger
berasal dari hamburger, sebuah produk daging babi yang b e d dari kota
Hamburg di Jerman. Saat ini, istilah burger telah digunakan secara meluas pada
5
Ada be- jenis burger diantaranya beef burger yang terbuat dari
daging sapi, chicken burger yang terbuat dari daging ayam. Ada juga burger yang
ditujukan kepada para vegetarian seperti g d n burger yaitu burger yang terbuat
dari sayuran tanpa daging dan tempe burger. Jenis burger yang lain adalah bacon .
cheese burger yaitu burger yang ditaburi keju
dan
seiris w g babi(Anonirnb 2007). Burger ikan merupakan modifikasi dari produk daging g i l i g
yang b h bakunya diganti dengan ikan atau dapat didefinisikan sebagai
campuran daging ikan tanpa duri dari behagai jenis ikan yang nicincang dan
1
I dilqmahn dengan ditambahkan sedikit pati dan bumbu-bumbu
c.
( ~ & h u m k 1986).
Pada proses pembuatan burger, umumnya daging yang akan dlgiling telah
didinginkan terlebih dahulu sehingga suhu penggilingan dapat dipertahankan tetap
dibawah suhu 22
OC
untuk mencegah terjadinya denaturasi (Wilson 1960).Tahaptahap pernbuatan burger yaitu dimulai dengan penggilingan daging ikan
yang telah dicuci sebelumnya Setelah itu, dimmpur dengan bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan lain yang ditambahkan adalab serealia sebagai baha. pengikat, air,
bumbu
dan
terkadang ditarnbahkan bawang. Campuran tersebut kemudiandibentuk menjadi potongan yang berbentuk palty (pastel). Adapm alternatif lain
adalah dengan cara memasukkan adonan ke dalam pembungkus (casing) dan
didingkhn atau dibekukan sebelum dipotong-potong (Wilson el al. 198 1).
Pada proses pembuatan burger ikan berdasarkan resep bogasari
(Anonimc 2003, bahan-bahan yang digunakan adalah ikan tuna atau tongkol yang
telah digiling, kentang yang telah dikukus dan dihaluskan, roti t a w putih yang
telah direndam &lam susu cair kemudian diperas, tepung roti, telur, seledri yang
dipotong halus, bawang putih dan bawang bombay yang telah dicincang
kemudian lada, pala, kaldu blok, garam. Adapun prosesnya adalah dengan
mencampurkan semua bahan tersebut kemudian diaduk rara, kemudian dibentuk
bulat atau kotak pipih dan digulingkan ke dalam tepung terigu serta dirnasukkan
ke dalarn kocokan telur selanjutnya digulingkan kembali ke dalam tepung panir.
Kemudian digoreng dalam rninyak pihas hingga matang. Proses pembuatan
burger ikan berdasarkan resep bogasari dapat dilihat pada Gambar
2
berikut ini:,
1:ormulasi yang digunakan pada pembuatan burger ikan menurut bogasari
d& ililihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Formulasi burger tuna
Bnhan
I
KornposkiI
BahanDaziwtuna
1
200 ~ m mI
~ a d aTepung roti
1
12 gramI
PalaKentane kukus
1
150I
Kaldu blokAda -berbagai cara dalam memasak burger. Sebagian besar orang
melakukannya dengan cara memasahya diatas wajan atau dengin'-cara
menggoreng secara deep fiied. Kedua alternatif tersebut dapat mendatangkan
resiko kesehatan. Ada alternatif lain yang dapat menghasilkan burger yang tidak
merusak kesehatan diantaranya p m g g a n g a a Proses ini akan menghasiIkan
citarasa yang khas pada dagjng burger (Anonimb 2007). Proses pemasakan
tersebut bertujuan untuk menyatukan bahan, memantapkan warna, menginaktifkan
mikroba
dan mernperbaiki daya penerirnaan konsurnen. Komposisi kimia burgerikan yang terbuat dari carnpuran beberapa jeni: ikan
dan
cumi-cumi dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel 3. Komposisi kirnia burger ikan yang terbuat dari campuran ikan
tenggiri, kakap
dan
curnicurni.Kornposisi Kimia Persentase
Protein ( N
x
6 3 ) 192Lernak 102
Abu (mineral) 2,9
Garam 2,o
Karbohidrat 8 J
Air
Sumber. Arifudin ( 1993) 5 8 2
2.4 Protein Daging Ikan
Protein rnerupakan senyawa kimia utama dan rnerupakan @an t e h
[image:22.595.28.441.0.779.2]mineral. Daging ikan juga rnengandung produk rnetabolisrne dari protein dan
lemak, serta beberapa bahan khusus yang berpengarub terhadap keja tubuh
I I
sehari-
hari, seperti fosfatida, sterol, vitamin, enzim serta berbagai jenis homonI 1
1 1
(Zaitsev el al. 1969).I 1
Protein ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu protein
sarkoplasma, miofibril dan jaringan ikat (stroma). Komposisi dari
rnasing-masing golongan protein tersebut adalah sarkoplasma 18 - 35 %,
miofibril65 - 75 %, dan stroma 3
-
10 % (h4ackie 1992).2.4.1 Protein Miofibril
Protein rniofibril mempakan bagian terbesar dalarn jaringan daging ikan,
yang bersifat larut dalam larutan garam (Hall dan Ahmad 1992; Mackie 1 W ) .
Menurut Suzuki (1 98 I), protein ini terdiri dari miosin, a b
clan
protein regulasi(tropomiosin, troponjn dan aktinin). Gabungan aktin dan miosin membentuk
aktomiosin. Protein miofibril sangat berperan dalam pembentukan gel, terutama
dari M iaktomiosin. Protein miofibril berfUngi untuk kontraksi otot Protein ini
dapat diekstrak dengan larutan garam netral yang berkekuatan ion sedang
(> 0,s M). Penampakan protein rniofibril ikan mirip dengan otot hewan rnamalia,
tetapi lebih mudah kehilangan aktifitas ATP-asenya
dan
laju agregasinya lebihwpat
Miosin adalah protein yang paling penting dari semua protein otot, selain
karena jumlahnya yang benar, miosin juga mempunya sifat biologi khusus.
Dengan adanya aktifitas enzirn ATP-ase dan kemampuannya pada beberapa
kondisi dapat bergabung dengan aktin membentuk kompleks aktomiosin. Sifat
kontraksi pada proses pembentukan aktomiosin ini-lab yang menyebabkan
terjadinya kekejangan setelab ikan mati (Zaitsev et al. 1969).
Menurut Samejima el al. (1981), hanya miosin yang rnempunyai
kemampuan yang mempengaruhi gelasi akibat pemanasan. Demikian pula
menurut Chen (1995), miosin mempakan protein terpenting pada gelasi daging
selama pernanasan dengan sisi aktifnya mengembang dan tidak rnenggulung
setelah selting. Sano el al. (1988), rnenyimpulkan bahwa ada dua tahap gelasi
.
miosin selama pemanasan. Tahap pertama tejadi antara 31 - 4 1 ' ~ clan tahap
bagian ekor dari miosin (bentuk a-hzliks), sedangkan tahap kedua merupakan
interaksi antara bagian kepala molekul miosin (bentuk globular). Meskipun
demikian, *tin dan regulator lainnya mempunyai peran yang penting t e r b k p
kemampuan pembentuk gel dari miosin dengan adanya NaCI
(Samejima et al. 198 1). Menurut Suzuki (1 98 I), daging
ikan
yang ditambahkanmengakibatkan aktin mudah berikatan dengan miosin membentuk
aktomiosin. Aktomiosin inilah yang sangat berperan dalam pembentukan gel.
Fretheim et al. (1985), yang.dikutip oleh Venugopal el al. (1994)
melaporkan bahwa pembentukan gel oleh miosin
akan
menjngkat denganmenurunnya pH secara perlahan, sedangkan tahap pernanasan tidak terlalu penting
pada proses ini.
2.41 Protein Sarkopkrna
Protein sarkoplasrna merupakan protein yang larut dalam air clan secara
normal ditemukan dalam plasma sel, dan berperan sebagai enzim yang diperlukan
untuk metabolisme anaerob sel otot (Mackie 1992) serta sebagai pembawa
oksigen (Hall dan Ahmad 1992). Menurut Haard et al. (1994), sarkoplasma tidak
berperan dalam pembentukan gel dan kemungkinan dapat menghambatnya,
sebagai contoh, beberqa protease
ada
yang bersifat mampu merusak proteinmiofibril. Hal
ini
juga dikuatkan oleh pemyataan Smith (1991) yang dikutip olehHaard et al. (1994), bahwa protein sarkoplasma akan mengganggu cross linking
miosin selama pernbentukan matriks gel, karena protein ini tidak dapat
membentuk gel clan mempunyai kapasitas pengikat air yang rendah Protein
sarkoplasma dapat d i g i atau bahkao dihilangkan dengan cara mengekstrak
daging ikan demgan menggunakan air dingin, pencucian dengan menggunakan
suhu dingin ini berhrjuan untuk mempertahankan protein khususnya protein
miofibril agar tidak mengalami kerusakan seperti denaturasi (Santoso et al. 1997).
Protein sarkoplasma yang mengandung berbagai jenis protein yang land
dalam air disebut rniogen. Kandungan miogen dalam otot ikan tergantung pada
spesiesnya, nmun pada umumnya kandungan miogen lebih tinggi pada ikan
10
2.43 Protein Strorna
Menurut Hush (1988), kolagen dan elastin merupakan komponen
p e n p u n protein jaringan ikat (stmma). Jumlahnya sekitar 3 %
dari
total proteinotot ikan ~eleostei dan sekitar 10 % dalam ikan elasmobranchii, sedangkan pada
marnalia sekitar 17 %.
hotein stroma ini tidak dapat diekstrak oleh larutan asam, alkali atau
garam berkekuatan ion tinggi. Selain protein stroma, protein kontraktil seperti
konektin dan desmin juga tidak dapat terekstrak (Hultin 1985). Menurut Hall dan
Ahmad (1 992), pada pengolahan surimi, protein stroma tidak dihilangkan, karena
mudah diarutkan oleh panas dan mempakan komponen "netral" pada produk
akhir.
2 5 Baban-baban Pembuatan Burger Ikan
Bahan-bahan pembuatan burger ikan hasil modi£ikasi
dari
resep bogasariyaitu terdiri dari surimi, tepung tapioka, tepung roti, kentang, telur ayam, seledri,
bawang putih bawang bombay, roti, lada, pala, kaldu blok, garam, sum.
25.1 Snrimi
Surimi adalah hancuran daging ikan yang telah dibersihkan dari bahan-
bahan yang tidak diinginkan seperti tulang, sisik, kulit dan lain-lain. Kemudian
dicuci dan dipres untuk mengeluarkan air yang berlebih. Surimi dapat disiipan
dalam keadaan beku dengan penambahan bahan cryoprolectaru
(sodium tripoliphosphat) untuk mempertahankna wafer holding capacity. S m b i
mempakan produk antara untuk pengolahan produk selanjutnya
(Anonymous 1978 diacu dalam Pranira 2003).
Menurut Abdul Rahman (1987), surimi merupakan s u produk ~
perikanan setengah jadi (infennediafe product) yang benrpa hancuran daging ikan
yang tel* mengalami pencucian dengan air, es dan gararn.
Perlakuan tersebut untuk membedakan anatara surimi dari mincedfih dan
surimi sebagai bahan dasar pembentukan prod& Apabila daging ikan melalui
proses penghilangan tulang dan kulit
secara
rnekanis, maka dapat disebut mincedfsh sebagai
d3sar
awal dimulainya untuk menghasilkan surimidan
suatudicuci dengan air untuk menghilangkan lemak dan komponen-komponen larut air
menjadi raw surimi. Raw surimi ini meNpakan konsentrat basah pada protein
1 1
miofibril ikan dan mempunyai sifat mempertinggi daya pembentukan gel, daya i I1
I
ikat, pengikat lemak, dan sifat-sifat fungsional relatif lainnya.
1
1
24.2 Tepung roti
Tepung roti dibuat dari roti yang dik&ngkan dan dihaluskan sehingga
berbentuk serpihan. Tepung roti harus segar, berbau khas roti, tidak behk tengik
atau asam, warna cemerlang, serpihan rata, tidak bqamur dan tidak mengandung
benda asing
(BSN
1999). Tepung roti a h breadflour merupakan tgpungberprotein tinggi, memiliki kandungan gluten yang tinggi. Selain itu, tepung roti
juga b e h g s i sebagai bahan pengikat karena kandungan proteinnya yang tinggi
(Diana 2006).
-.
253 Tepung tapioka
Tapioka adalah pati yang berasal dari ekstraksi umbi ketela pohon
(kanihor utilissimo Pohl.) yang telah mengalami pencucian dan pengeringan
(Haryanto dan Pangloli 1991). Tapioka mengandung amilosa 17 % dan 83 %
amilopektin. Bentuk granula pati tapioka hampir sama dengan pati kentang yaitu
bulat telur dengan ujung terpotong.
Tabel 4. Komposisi kimia tepung tapioka per 100 gram bahau
Pati (tapioka) umumnya ditarnbahkan ke dalam emulsi daging sebagai
dimakan dengan bistik
dan
sayuran dan dibuat sebagai campuran dalampembuatan kue. Kentang dipakai sebagai makanan pokok di- negara, juga
di Indonesia kentang pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda .dan
kerapkali digunakan sebagai pengganti nasi terutama bagi penderita diabetes. Pati
kentang mengandung amilosa
dan
amilopektin dengan perbandingan 1:3. Daritepung dan patj kentang, selanjutnya d i h a s i l h berbagai produk pangan olahan
dengan beragam citarasa yang enak clan penampilan menarik. Kandungan
karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan
lemak 0,l persen. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah
sekitar 80 kkal. Kandungan gizi kentang pei 100 gram bagian yang dapat
dimakan dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Kandungan gizi kentang per 100 gram bagian yang dapat
'dimakan
Kandungan Gizi Energi
Protein
Serat
I
0 3 0 gBesi 0 3 0 me
Jnmlah 83,OO kal
2,OO g Lemak
Karbohidrat Kalsium Fosfor
I
Vitamin A"
I
0.00 SII
030 g 19,lO g
11,OO mg
56.00 me
I I
25.6 RotiI
Vitamin B1 Vitamin B2 Niasin
I
I
Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu 'II
0,09 mg 0,03 mg
1,40 mg
I I
dengan ragi atau bahan pengembang lainnya, kernudian dipanggang. Roti sudahS m b m Anonlm' (2007)
I I
banyak dikonsurnsi di berbagai negara dan disetiap negara ada perbedaan jenis,II
I I
ukuran, bentuk, dan susunan roti yang disebabkan oleh kebiasaan rnakan dimasing-masing negeri .
Pada awalnya, roti dibuat dengan sederhana Caranya, roti dibuat dari
gandum yang digiling menjadi terigu m d dan dicampur air, kemudian dibakar
dati segi ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa clan bahan pengisinya karena
adanya pengaruh tehadap perkembangan pembuatan roti yang meliputi aspek
bahan
baku, proses pencampuran, dan metode pengembangan adonan(h-ludjajanto et
d.
2005).Roti beraneka ragam jenisnya Adapun penggolongannya berdasarkan
rasa, warna, nama daerahlnegeri asal, nama bahan penyusun dan cara
pengembangannya Komposisi kimia roti setiap 100 gram
bahan
dapat dilihatpada Tabel 7.
Tabel 7. Komposisi kirnia mti setiap I00 gram
bahan
Sumber Direktorat Gizi departemen KeKhatan (1%7) 25.7 Seledri (Apiwn graveolens
L.
var secalinum Ale0Seledri adalah tanaman sayuran bumbu yang mempunyai aroma yang khas
sehingga dapat menambah kelezatan masakan (Soewito 1991). Ada tiga jenis
seledri yaitu seledri tan&ai,.seledri umbi dan seledri Tanaman seledri yang
sering digunakan di Indonesia adalah seledri daun. Seledri daun memiliki banyak
tangkai d a m ramping, yang umumnya digunakan untuk penyedap dan penghias
hiclangan. Kandungan giri seledri mentah per 100 gram b a n yang dapat
dimakan
dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.Tabel 8. Kandungan gizi seledri mentah per 100 gram bahan
[image:29.602.18.442.32.446.2] [image:29.602.45.444.180.756.2]Seledri mengandung beberapa senyawa seperti glukosida apiin, flavonoid,
saponin, tanin, minyak atsiri, vitamin, apigenin, dan aspclragin (Depkes 1995).
25.8 Bawang put31 (Allium sativum)
Bawang put& atau garlic tidak hanya dikenal
s
e
w
bumbu masakantetapi juga dapat digunakan sebagai obat Bawang putih mengandung senyawa
allisin yang mmpakan senyawa yang menentukan bau khas bawang putih.
Senyawa ini dipercaya sebagai sumber khasiat bawang putih Allisin merupakan
senyawa yang stabil. Dalam udara bebas ollisin akan terpecah menjadi 'senyawa
diallyl disulfidn hanya dalam satu menit saja Bawang put& juga mengandung
beberapa vitamin seperti thiamin, riboflavin, niasin dan asam askorbat Sementara
itu, bkaroten yang mempakan bentuk vitamin
A
dalam bentuk bahan nabatisangat sedikit seui jumlahnya (Wibowo 1999).
Bawang putih &gsi sebagai penambah aroma
dan
untukmeningkatkan citarasa produk yang dihasilkan. Bawang putih merupakan bahan
alami yaug biasanya ditarnbahkan ke dalam bahan makanan. Bau khas pada
bawang putih berasal dari minyak volatil yang mengaudung komponen sulfur.
Selain itu, bawang putih mengandtmg kberapa senyawa antara lain protein,
lemak, vitamin B dan C serta mineral yaitu kaliurn, fosfat, besi dan belerang.
Karakteristik bawang putih a k a . muncul apabila tejadi pemotongan atau
pengrusakan jaringan (Palungkun
dan
Budiarti 1992). Kandungan gizi bawangputih dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Kandungan gizi bawang putih per 100 gram bagian yang
25.9 Bawang Bombay ( A l I i m cepa var. cepa L.)
- Bawang bombay adalah sejenis bawang yang biasa digunakan dalam
memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan sebagai hiasan tapi juga
m a n dari rnasakan karena bentuknya yang besar dan tebd dagingnya. Disebut
bawang bornbay karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota
Bombay ( s e b g Mumbai) dari India ke Indonesia Komposisi kirnia bawang
bombay setiap 100 gram bahan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Komposisi bawang bombay setiap 100 gram bahan '
1
Protein (g)I
I
25.10 Kaldu
Kaldu adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan tulang sapi, tulang ayam
atau tulang ik& dengan penambahan sayuran yang mengandung aroma dan
dimasak dalam waktu tertentu (Widyati 2004).
Kaldu adalah sari dari tulang, dagmg atau sayuran yang direbus untuk
mendapat sari dari bahan tersebut Contohnya adalah kaldu ayam, kaldu sapi,
kaldu ikan, dan lain-lain. Sekarang banyak tersedia kaldu instan buatan
perusahaan-perusahaan yang digunakan masyarakat. Kaldu digunakan di
maskan atau makanan untuk menambah dan memperkuat rasa dan kadang-
kadang juga bau dari masakan atau makanan tersebut (~nonim' 2007).
25.1 1 Lada (Capsicum annum var)
[image:31.605.30.440.30.695.2]1
yang pedas dan aromanya yang khas. Kedua sifat tersebut disebabkan kandungan1
bahan-bahan
kimiawi organik yangterdapat
pada
lada Rasa lada yag,pedas1
disebabkan adanya zat piperin sertya khavkiin yang m e ~ p a k a n persenyawaan-dari Ipiperin dengan dkaloida (Risrnunandar 1993). Komposisi kimia lada setiap
I
I
Tabel 1 1 . Komposisi kimia lada setiap 100 gram bahan
S u n k . G m departemen Kesebatan (1967)
Lada sebagai bumbu masakan memberikan bau sedap, menambah
kelezatan makanan dan dapak dipergunakan ~mtuk mengawetkiui dendeng daging.
Selain itu, lada juga menghasilkan minyak lada yang dapat digunakan sebagm
wangi-wangian dan bahan obat-obatan tradisonal j a w (Santoso 1992).
Garam merupakan bumbu yang biasanya ditambahkan pada burger.
Pemakaian garam NaCl biasanya lebih banyak diatur oleh rasa, kebiasaan dan
tradisi daripada keperiuan. Makanan yang mengandlmg garam kurang dari 0 J %
akan terasa hambar sehingga kurang disenangi (Winamo 1997). Selain itu garam
juga berfirngsi sebagai pengawet karena garam berperan sebagai penghambat
selektif terhadap mikroorganisme pencemar tertentu. Garam mempengaruhi
aktivitas
air
(h) dari bahan, sehingga dapat mengenddikan pertumbuhanmikroorganisme (Buckle et 01. 1978 ).
Garam dalam pengolahan pangan disamping berfungsi untuk
meningl;atkan cita rasa, juga berperan sebagai pembentuk tekstur dan pengontrol
pertumbuhan mikroorganisme dengan cara merangsang pertumbuhan
pembusuk dan patogen Garam @at menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk karena mempunyai sifat tekanan osmotik yang tinggi sehingga kadar
air sel-sel bakteri berkurang clan kemudian bakteri akan mati @lamohis)
(Zaitsev ef al. 1969). Pada konsentrasi rendah (1
-
3 %) garam tidak bebefatmembunub mikroorganisme tapi hanya sebagai bumbu yang akan memberikan
cita rasa gurih pada bahan pangan.
Susu adalah suatu cairan sang benvarna putih, dan tidak tembus'Cahaya,
mempunyai citarasa yang halus, menarik dan berbau uik Menurut Muchtadi dan
I
Sugiyono (1989). susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandunggaram-garam mineral, gula dan protein Keuntungan penambahan susu adalah
menaikan ~ i a i gizi produk. Penambalm susu di dalam mixed food berfimgsi
sebagai penguat protein tepung dan rnempe* flavour. Susu selain sebagai
sumber protein, lemak, juga mAgandung karbohidrat, vitamin (tenrtama
vitamin A clan niacin) serta mineral w s i u m dan fosfor).
Susu biasanya b e d cairan bergizi yang dihasillcan oleh kelenjar susu
dari mamalia bet& Susu adaiah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka
dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah
menjadi berbagai produk seperti mentega, yoghurt, es krim, keju, susu kental
manis, susu bubuk dan lain-lain untuk konsumsi manusia (Anonimp 2007).
Komposisi kimia susu a i r dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Komposisi kimia susu cair putih
Komposisi Lemak Susu
Protein Karbohidrat Mineral Energi
Vitamin A
Vitamin
B1
Kalium Natrium
Sumber: Anonim8 (2007)
Snsu putih 7 g 7 g 1 G g 1.6g 130 Kcal
[image:33.600.33.444.52.762.2]25.14. Pala (Myrisficn frugrans Houtt)
Pala adalah salah satu basil tanaman rempah-rempah yang merupakan
I barang ekspor yang penting bagi Indonesia Yang dimaksud pala adalah bagian
'kernel' dari biji yang berwarna keputih-putihan. Buah pala berdasarkan beralnya 1
terdiri dari 80,5 % daging buah, 3,s % fuli dan 16 % biji pala Komposisi kimia
biji
pala
setiap 100 grambahan
dapat dilihat pada Tabel 13. Bagian terpentingdari biji pala adalah &yak atsiri dengan kadar 2-15 % dan lemak atau fmed oil
dengan kadar 30-40 % dari beratnya (Tripratiwi 2000).
I
2.6 Pengaroh Pengolahan terhadap Nilai Gizi
Metode pengolahan yang terjadi dalam proses pembuatan burger adalah
metcde pengolahan makanan panas basah
dan
metode panas k e ~ g . Adapunmetode panas basah adalah pengukusan (steaming) yaitu memasak bahan
makanan di dalam uap air. Suhu atau panas yang dihasilkan dari
uap
( s t e m )biasanya lebih panas sehingga memasak dengan metode pengukusan lebih cepat
dari pada perebusan (boiling). Sedangkan metode panas k e ~ g yaitu buhing.
Buhing adalah proses pemasakan dengan cara pengovenan. Proses pengolahan makanan ini selalu dilakukan dengan menggunakan alat oven (Widyati 2004).
2.7 Pengukusan
Pengukusan merupakan proses pemanasan yang sering diterapkan pada
sistem jaringan sebelurn pembekuan, p e n g e ~ g a n atau pengalengan. Pengukusan
sebelum pengeringan terutama untuk m e n g i n a k t i h enzim yang akan
menyebabkan perubahan warna, cita rasa m u nilai gizi yang tidak dikehendaki
Adapun tujuan dilakukan pengukusan ~ d a l a h untuk mengurangi kadar air
dalam produk, tekshm bahan menjadi kompak. Dalam pengukusan diterapkan
proses suhu tinggi dan penambahan air sehingga menyebabkan proses gelatinisasi
pati.
Menurut Winarno (1997), gelatinisasi merupakan pengembangan dan
proses tidak teratur yang tejadi dalam granula-granula pati ketika dipanaskan
dengan air. Pengembangan granula-granula pati selama pemasakan disebabkan
karena penetrasi air dan hidrasi molekul pati. Pati akan mengembang setelah
men+ suhu kritis. Pengembangan pati akan menghasilkan pasta yang kenyal
atau gel yang kaku. Pati yang kandungan amilopektinnya tin& atau amilosanya
rendah akan membentuk produk yang lengket
2.8 Angka Keenknpan Gizi (AKG)
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances
(RDA) yang dianjurkan adalah taraf konsumsi zat-zat
gizi
essensial, yangberdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir
semua orang sehat Angka kecukupan
gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi(dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi
minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempe- status
gizi
(Almatsier 2002)
Menurut Almatsier (2002), angka kecukupan gizi yang dianjurkan
digunakan untuk rnaksud-maksud sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau
kelompok penduduk.
2. Menginterpretasikan data konsumsi rnakanan perorangan ataupun kelompok
3. Perencanaan pemberian makanan di institusi: seperti rumah
sakit,
sekolah,industri atau perkantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo, dan lembaga
pemasyarak-.
4. Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan daruraf
membantu transmigran dan sebagainya.
5. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
6. Merencanakan program penyuluhan
gizi.
-
1
21 V
I
8. k~enetapkan pedoman untuk keperluan labelling gizi pangan. I
AKG tahun 2004 yang dianjurkan untuk pria dewasa adalah sebanyak s
I 2550 kilokalorilorang/hari. AKG yang dianjurkan untuk wanita dewasa addah
sebanyak 1900 kilokalorilomglhari ( ~ n o n i m ~ 2004).
2.9 Analisis Gross Energy
Kara energi berasal dari bahasa yunani yaitu: En = in artinya dalam dan
Egos artinya kerja Sehingga kata energi diartikan sebagai bentuk ke rja
Energi ada beberapa macarn diantaranya adalah:
I. Energi mekanik
2. Energi cahaya
3. Energi panas
4. Energi nukli
5. Energi alira. panas
6. Energi molekuler atau energi kimia yang sangat berperan sekali dalam
I
bidang ilmu makanan ternak dan nutrisi.
Adanya pembahan energi kirnia dalam molekul bahan makanan ke dalam
bentuk energi kinetik dari suatu reaksi metabolik yang dapat menimbulkan kerja
atau
panas.
Menund La Voiser dan La Place tahun 1980 dari permcis bahwa panas yang diproduksi hewan berasal dari oksidasi zat organik bahan makana.yang disuplai dapat dijadikan sumber energi akibat nilai energi yang
drhasllkan
.
.dapat dijadikan kriteria nilai
gizi
pakan yang dikonsumsi hewan tersebut Pembakaran bahan makanan berlangsung sebagai berikut:CHO
+
02
+
C02
+
Hz0
+
gas+
panasPembakaran
bahan
makanan tersebut menggunakan oksigen, danmenghasilkan energi bmto atau gross energi (GE). Pengukuran energi bruto ini
menggunakan alat bomb calorimeter atau dikenal dengan oksigen bom
kalorimeter. Kalorimeter ada dua macam:
1. Bomb calorimeter terdiri dari : Adiabatic Calorimeter, Isotennic
Calorimeter
1
I
2. -4nimal calorimeter untuk mengukur energi metabolik seperti: Basal
Metabolik Rate (BMR); RQ dan
NE.
Komponen bomb calorimerer adalah:
1 . Jaket
2. Bucket untuk tempat air (suhu konstan)
3. Bomb berisikan cawan, kawat platina dan sampel dalam bentuk pellet, kernudian dialirkan oksigen untuk pembakarannya.
Amrullah (2002) meyatakan b a h ~ salah satu cara untuk rnenyatakan
kandungan energi bahan makanan antara lain adalah Nilai Bakar Fisiologis
(Physiological Fuel Value). Nilai ini sering digunakan dalam menduga
kandungan energi pangan. Jika karbohidrat pangan dibakar dalam kalorimeter,
setiap gram-nya akan rnenghasilh 4,15
kkal,
lemak 9,40 kkal dan protein 5,65 kkal. Koefisien cerna rata-rata untuk karbohidrat 96 %, lemak 96 % danprotein 91 %. Hal tersebut diasumsikan
apa
yang &pat dicerna maka dapatdioksidasikan rnenjadi encrgi sedangkan untu!! protein oksidasi yang te qadi tidak
sempurna sehingga dilakukan pengkoreksian. Hal itu disebabkan mash ada
energi yang terbuang melalui urine. Tiap gram N dalam urine lebih kurang setara
dengan kehilangan energi sebesar 7,9 kkal. Jika ini diubah ke dalam protein
berarti bahwa tiap gram protein dalam urine lebih kurang setara dengan
kehilangan energi sebanyak 7 , 9 1 6 3 = 125 kkal. Jadi energi asal protein pangan
yang dapat disediakan oleh tubuh sama dengan 5,65 - 125 = 4,40 W g .
Selanjutnya nilai PFV bahan makanan dapat dihitung sebagai berikut:
berturut-turut tiap gram karbohidrat, lemak, protein akan mampu menyediakan
energi sebanyak (4,15)(0,96) = 3,9
kkal,
(9,40)(0,96) = 9,O kkal dan'
(4,40)(0,91) = 4,O kkal. Untuk memudahkan perhitungan, Nilai Bakar Fisiologisbahan makanan ditetapkan sebagai bilangan bulat berikut:
Karbohidrat : ~ernak : Protein = 4 W g: 9 W g: 4 W g
2.10 Penelitian Burger yang Telah Dilakukan
Penelitian mengenai burger ikan teiah banyak dilakukan diantaranya
adalah penelitian yang dilakukan oleh Yulia Sanbia Dewi (2005). Pada penelitian
Yulia, perlakuan yang diberikao adalah jenis
dan
konsentrasi bahan pengikat danlama penyirnpanan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh burger lele t e r h k
konsentrasi 10 %. Burger lele mas& dapat diterima dengan masa penyimpanan selama 10 hari pada suhu chilling.
Kumiawati (2004) melakukan penelitian mengenai pengtulangan - bau
lumpur pada ikan patin dalam pembuatan burger &an. Pada penelitian ini
Kumiawati memberikan perlakuan jenis
dan
konsentrasi bahan tambahan untukmenghilangkan bau lumpur pada ikan patin. Selain itu juga dilakukan penelitian
jenis clan konsentrasi
bahan
pengisi untuk mendapa&an burger ikan terbaik. Hasildari penelitian Kumiawati diperoleh hasil bahwa semua bahan tambahan yang
digunakan tidak dapat menghihgkan bau lumpur pada
ikan
patin tetapi nilaiterbaik yang diperoleh adalah soda
kue
1 %. Sedangkan untuk jenis dankonsentrasi bahan pengisi tehaik diperoleh hasil tepung tapioka dengan
konsentrasi 10 %.
3.1 Walctu dan tempat ~enelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan pada bulan Mei sarnpai Juni 2007. bertempat diLaboratorium Fisika dan Kimia, Laboratorium Organoleptik, Program Studi
Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan
dan
Ilmu Kelautan, LaboratoriumBiokimia, Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian,
Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan, Departemen Ilmu dan N-i dan
Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, I d t u t Pertanian Bogor.
3 1 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ikan lele dumbo
(Clmias gariepim) yang diperoleh dari kolam budidaya
Bahan
tambahanlainnya adalah tepung tapioka, tepung roti, kentang, susu cair, roti, seledri, lada,
pala, garam, bawang putih, kuning telur, bawang bornbay
dan
kaldu Bahan-bahan kirnia yang digunakan untuk analisis adalah larutan garam 0.85 %, H2S04,
NaOH, H3B03, HCI 0.02 N.
Alat-alat yang digunakan adalah grinder, baskom, pisay sendok, talenan,
dan timbangan. Sedangkan alat yang digunakan dalam analisis kimia adalah
oven, cawan porselen, cawan petri, tabung reaksi, desikator, tanur, labu kjeldahl,
alat destilasi, erlenmeyer, soxhlet, neraca analitik, kapas bebas lemak, kertas saring
dan
labu ukur, bomb calorimeter.3 3 Metode Penelitian
I
Penelitian,dilakukan untuk menentukan konsentrasi tepung tapioka yang
menghasilkan burger lele d u m b yang paling disukai oleh panelis bedasarkan uji
sensori. Perlakuan yang diberikan adalah konsentrasi tepung tapioka yaitu
0 o/, (Wb), 5 % (bh), 10 % (bh), 15 % (bh). Produk yang dihasilkan kernudian
dilakukan uji sensori (uji kesukaan) yang meliputi penampalcan, tekstur, wama,
rasa
dan
aroma Konsentrasi tepung tapioka yang menghasilkan burger leled u m b terbaik
akan
digunakan untuk analisis selanjutnya yang kemudianakan
dibandingkan dengan produk burger komersil. Produk terbaik yang diperoleh
akan diuji niiai gizi-nya yaitu proksimaf kadar serat kasar, natrium, kalium
dan
1
1
nilai .Muri bahan yang kemudian dibandingkan dengan burger ikan komersil yaitu
burger tuna dengan merk 'Tunabarukun. Bahan-bahan yang digunakan pada
burger tuna dapat dilihat pada Lampiran 7b. Kompsisi bahan penyusun burger
lele d u m b dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Kornpsisi bahan penyusun burger per 100 gram dagmg lele
d u m b
I
BahanI
KomposisiI
Dagmg ikan (YO)
Tepnng tapioka (YO) (bh)
Tepung roti (YO) @/b)
Kentang kukus (%) (bh)
Kuning telur (o?)(bh) Seledri (%) (bh)
Bawang putih cincang (%) (bh)
Bawang b m b a y cincang (YO) (Wb)
Pala (%) (bh)
Kaldu blok f%) (bib)
Roti (%) (bh)
Susu cair (ml)
lumber: (Anonid 2007)
3.4 Prosedar Pembuatan Burger
Untuk persiapan sampel, ikan lele d u m b dimasukkan ke
dalam
wadabkemudian diberi abu gosok.
Hal
itu dilakukan untuk mernatikan ikan lele d u m bdan
juga agar lele tidak licin ketika dipegang. Kemudian lele dimatikan dengancara dipukul kepalanya Setelah itu, dilakukan penyiangan lalu dicuci dengan
air
bersih. Kemudian lele disimpan
dalam
wadah dan diberi cuka dan garam laludiaduk-aduk hingga warm kulit lele berubah menjadi abu-abu Hal itu dilakukan
agar lendir pada lele berkurang lalu dicuci kembali dengan air bersih.
Setelah lele bersih rnaka lele siap untuk difillet Pemfilletan dilakukan
mulai dari ekor hingga ke bagian d e h kepala lalu kulitnya dipisahkan dari
daging lele dengan cara menarik daging lele. Kemudian daging lele digiling
hingga lumat. Daging lele yang sudah digiling lalu direndam
dalam
air es sambil [image:40.595.41.441.108.751.2]lkan lele dumbo*
Pemberian abu eosok f l %) Iblb)
I
Penyiangan dan pencucianI
Pemberian garam (025 %Xb/b) dan cuka, diaduk (hingga berubah wama menjadi abu-abu)
Y
Perendaman daging ikan dalam air es (I:)), diaduk selama 10 menit
I
Pemerasan dengan kain blacuI
+
Perendaman dalam air es + garam O$ %, diaduk 10 menit
Kentang kukus yang
dihaluskan (75
%w)
Roti tawar putih (1 5%Xb/b) yang telah direndam dalarn susu
cair (75 ml)
Seledri cincang halus
(3
%W)
0 Bawang putih cincang
(4 % W ) Bawang bornbay cincang (37.5 %)(b/b)
*
Tepung roti (6 %#b/b) Tepung tapioka(O%,S%, 10% IS%)
- -
.*
Y
[image:41.595.52.455.55.693.2]Pemerasan dengan kain blacu
Gambar 3. Skema pembuatan burger lele dunibo (modifikasi AnonimC
2007)
I I
Keterangan:
*
mod i fikasi*
+
Pencetakan (0 7 cm)
t
1 1
Penirisan
.
Kuning telur (2,s "/om)
Lada (3 % W ) Pala (1 2 5 %Xb/b) Kaldu blok
(125 %XWb)
Gamm (2,s %Xbh)
I
Pernotongan ( t e M S nun)I
hingga lumat Daging lele yang sudah digiling lalu direndam dalam air es sambil
diaduk selama 10 menit kemudian d h r i n g clan dipem dengan kain blacu.
Lakukan ha1 yang sama sekali lagi dengan penambahan garam
O,3
%. Kemudiandiperas, daging hasil perasan ini disebut surimi.
I
Surimi yang telah jadi siap dimasukkan ke dalam adonan. Setelah surimi
~
jadi lalu dildh proses pengadonan, semua
bahan
dan
bumbu dimasukkan kedalam food processor kemudian diproses
*
3-5
menit Kemudian