MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA
(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)
Oleh:
Intan Kusumawardani A14204040
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).
Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media
elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat
memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak
ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan
salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi
terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan.
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,
majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita
yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest,
serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah
tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah
bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan
majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif
integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah
wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media
massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal
wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk
menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal
(karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan
majalah wanita.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey
yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif
diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan
dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan
kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan
dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas
pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan
yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur
responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat
hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif
integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan
tingkat pendidikan responden.
Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan
motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan
yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan
interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan,
interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan
dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat
hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif
informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi
antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata.
Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata
dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi
membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan
motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan
jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif
informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi
sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu,
tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga
dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan
jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah
wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh
majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat
motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah
wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang
paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini
sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga
Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan
rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih
mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah
tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi
sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita
hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah
wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar
tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian
antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang
MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA
(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)
Oleh:
Intan Kusumawardani (A14204040)
SKRIPSI
Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani
Nomor Pokok : A14204040
Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)
Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS:
IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II,
KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR
MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA
SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH
DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI
BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN
PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA
BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.
Bogor, Agustus 2008
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua
bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai
pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan
pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di
tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan
dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA
Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru).
Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar
komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT,
atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal
hingga akhir proses penulisan skripsi ini.
2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama
dalam sidang skripsi.
3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi
pendidikan.
4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku
tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil
dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah
henti.
5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta
perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas
dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan,
MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA
(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)
Oleh:
Intan Kusumawardani A14204040
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).
Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media
elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat
memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak
ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan
salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi
terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan.
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,
majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita
yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest,
serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah
tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah
bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan
majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif
integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah
wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media
massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal
wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk
menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal
(karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan
majalah wanita.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey
yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif
diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan
dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan
kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan
dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas
pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan
yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur
responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat
hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif
integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan
tingkat pendidikan responden.
Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan
motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan
yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan
interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan,
interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan
dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat
hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif
informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi
antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata.
Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata
dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi
membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan
motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan
jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif
informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi
sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu,
tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga
dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan
jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah
wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh
majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat
motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah
wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang
paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini
sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga
Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan
rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih
mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah
tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi
sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita
hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah
wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar
tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian
antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang
MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA
(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)
Oleh:
Intan Kusumawardani (A14204040)
SKRIPSI
Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani
Nomor Pokok : A14204040
Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)
Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS:
IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II,
KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR
MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA
SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH
DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI
BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN
PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA
BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.
Bogor, Agustus 2008
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua
bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai
pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan
pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di
tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan
dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA
Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru).
Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar
komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT,
atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal
hingga akhir proses penulisan skripsi ini.
2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama
dalam sidang skripsi.
3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi
pendidikan.
4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku
tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil
dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah
henti.
5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta
perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas
dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan,
6. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu memberi semangat, perhatian,
keceriaan, masukan, pengertian, dan kebahagiaan, serta tempat berbagi dikala
sedih maupun senang Refi, Frita, Tina, Nci, Momon, Nessa, Disty, Fitri, Uby,
dan Tutut.
7. Avieta dan Irfa yang selalu memberi dukungan, serta masukan-masukannya
selama proses penulisan skripsi ini.
8. Teman seperjuanganku Mira Nur Mutia, terima kasih atas semangat serta kerja
samanya.
9. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.
10. Teman-teman KKP Kabupaten Brebes, Wenda, Wulan, Heni, Pitri, Adhi,
Triyadi, dan Azis.
Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi
ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca
Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II,
Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor).
Kegiatan skripsi ini berupa penelitian yang mengkaji pemahaman tentang
peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan
penggunaan media massa. Melalui skripsi ini, memungkinkan penulis mengenal,
mempelajari, dan menganalisis permasalahan nyata di lapangan.
Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema tulisan yang dipandang
cukup relevan untuk dikaji lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bogor, Agustus 2008
Intan Kusumawardani
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II PENDEKATAN TEORITIS ... 9 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9 2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 9 2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah ... 14 2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah ... 15 2.1.1.3 Kategori Isi Majalah ... 17 2.1.1.4 Audien Majalah ... 19 2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa ... 21 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification ... 21 2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak
dalam Membaca Majalah ... 24 2.1.3 Motivasi dan Motif ... 25 2.1.4 Perilaku Pembaca ... 27 2.2 Kerangka Pemikiran ... 28 2.3 Hipotesis Penelitian ... 30 2.4 Definisi Operasional ... 31 2.4.1 Variabel Independen (Variabel Pengaruh)... 31 2.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terpengaruh) ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 37 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37 3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 37 3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 42 4.1 Keadaan Umum Komplek Perumaham Taman Yasmin
4.3 Karakteristik Responden ... 47 4.3.1 Umur Responden ... 47 4.3.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 48 4.3.3 Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Responden ... 49 4.3.4 Jenis Pekerjaan Responden ... 49 4.3.5 Frekuensi Membaca Majalah Wanita ... 50 4.3.6 Durasi Membaca Majalah Wanita ... 51 4.3.7 Jumlah Majalah yang Dibaca Responden ... 52 4.4 Faktor Eksternal Responden ... 53 4.4.1 Cara Memperoleh Majalah Wanita ... 53 4.4.2 Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden ... 54 4.4.3 Rubrik atau Isi Majalah Wanita yang Dibaca Responden ... 55 4.5 Motif Responden Menggunakan Majalah Wanita ... 57
BAB V MOTIF IBU RUMAH TANGGA DALAM MENGGUNAKAN
MAJALAH WANITA ... 59 5.1 Hubungan Antara Karakteristik Ibu Rumah Tangga dengan
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.1 Hubungan Umur Responden dengan Jenis Motif
Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Jenis
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 61 5.1.3 Hubungan Tingkat Pendapatan Responden dengan Jenis
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 64 5.1.4 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Jenis
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 66 5.1.5 Hubungan Frekuensi Membaca Responden dengan Jenis
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 68 5.1.6 Hubungan Durasi Membaca Responden dengan Jenis
Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 70 5.1.7 Hubungan Jumlah Majalah wanita yang Dibaca
Responden dengan Jenis Motif Menggunakan
Majalah Wanita ... 72 5.2 Hubungan Antara Faktor Eksternal dengan Motif
Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.1 Hubungan Cara Memperoleh Majalah Wanita dengan
Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.2 Hubungan Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 77 5.2.3 Hubungan Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 80
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman Tabel 1 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga Di Perumahan
Taman Yasmin Sektor II dalam Menggunakan Majalah Wanita ...46
Tabel 2 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Umur ...47
Tabel 3 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...48
Tabel 4 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Rumah Tangga ....49
Tabel 5 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..50
Tabel 6 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Frekuensi
Membaca Majalah Wanita ..51
Tabel 7 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Durasi Membaca
Majalah Wanita ...52
Tabel 8 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Banyaknya Majalah Wanita
yang Dibaca ...53
Tabel 9 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Cara Memperoleh
Majalah Wanita .. .54
Tabel 10 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Berdasarkan Aktifitas Sosial
yang Diikuti ...55
Tabel 11 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Rubrik atau Isi Majalah yang
Dibaca ...56
Tabel 12 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Motif
Tabel 13 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Umur Responden
dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita 59
Tabel 14 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendidikan
Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita.. ..62
Tabel 15 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendapatan
Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. ..64
Tabel 16 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jenis Pekerjaan Responden
dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. .66
Tabel 17 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Frekuensi Membaca Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...68
Tabel 18 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Durasi Membaca
Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...71
Tabel 19 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jumlah Majalah Wanita yang Dibaca Responden dengan Jenis Motif Menggunakan
Majalah Wanita ...73
Tabel 20 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Cara Memperoleh Majalah
Wanita dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ..75
Tabel 21 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan
Majalah Wanita ...78
Tabel 22 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman Gambar 1. PendekatanUses and GratificationMenurut Rosengren (1974) .23 Gambar 2. Kerangka Pemikiran Motif Ibu Rumah Tangga dalam
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Peta Lokasi Perumahan Taman Yasmin .87
2. Kuesioner Penelitian ..88
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media
elektronik. Pada era kompetisi, era komunikasi, era perang citra atau lebih dikenal
dengan era globalisasi, banyaknya informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat
dibendung lagi (Ardianto dan Erdinaya, 2005). Untuk mendapatkan informasi
yang sedang berkembang masyarakat memanfaatkan media massa, salah satunya
media cetak. Media cetak yang sering dijumpai dan digunakan untuk mencari
informasi banyak ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid dan sebagainya.
Beragam informasi terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olahraga,
seni dan hiburan.
Majalah merupakan salah satu media cetak yang mempunyai berbagai
informasi. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2001), majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,
pandangan tertentu, dan topik aktual yang perlu diketahui konsumen pembaca.
Menurut kala terbitnya majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan, dan sebagainya, serta menurut pengkhususan isinya
dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olah raga, sastra, agama, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Majalah dan perkembangannya sejalan dengan kemajuan dalam bidang pers.
Insan pers di negara Indonesia menghendaki adanya kebebasan dalam mencari,
menerbitkan dan mengedarkan informasi (Dhakidae dalam Effendy, 2003). Di lain
informasi, kebebasan untuk memilih media sesuai dengan minat dan aspirasi
mereka, serta kebebasan untuk menyalurkan pendapat, kritik dan keluhan mereka
melalui media pers (Atmakusumah dalam Haryatmoko, 2007). Kebebasan pers
menghendaki adanya pertanggungjawaban, baik tanggung jawab profesi maupun
tanggung jawab sosial. Selain itu, pers negara Indonesia sebagai pers timur
menjunjung tinggi nilai-nilai adat ketimuran, untuk mengangkat harkat dan
martabat negara sebagai bangsa yang besar dan berbudi luhur.
Di negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang memberikan
kebebasan kepada rakyat untuk menyatakan pendapatnya (free of expression),
sampai sekarang pers masih dianggap sebagai Fourth Estate . Hal ini disebabkan daya persuasinya yang kuat dan pengaruh yang ditimbulkan kepada masyarakat.
Fakta yang dapat dilihat dari pernyataan di atas yaitu terdapat pada perkataan
Napoleon Bonaparte Aku lebih takut pada empat surat kabar yang terbit di
negara Perancis daripada seratus serdadu dengan senapan bersangkur terhunus
(Effendy, 2003). Berdasarkan pernyataan tersebut sangat jelas bahwa media cetak
mempunyai kekuatan yang besar untuk ditakuti.
William dkk dalam Soehoet (2003), menyatakan bahwa
The press has become the greatest power within western countries, more powerful than the legislature, the executive,and the judiciary. One would then like to ask: by what law has it been elected and to whom is it responsible
Berdasarkan pernyataan tersebut, muncullah pandangan dari para
cendekiawan barat bahwa pers memang tidak dipilih dengan undang-undang
seperti halnya lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, karena pers
masyarakat sebagai khalayaknya. Adapun tanggung jawab sosial tersebut terdapat
pada komposisi berita yang akan disuguhkan kepada masyarakat.
Majalah sebagai salah satu media komunikasi seharusnya dapat menggugah
dinamika keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan yang menyeluruh.
Tidak hanya memberikan informasi tetapi juga bersifat mendidik, mempengaruhi
dan menghibur dengan tetap mentransformasikan pesan-pesan pembangunan
dalam setiap kesempatan, mampu memperluas cakrawala pemikiran, memusatkan
informasi, menumbuhkan aspirasi, menciptakan komunikasi dua arah,
mengenalkan norma-norma sosial dalam masyarakat, menumbuhkan selera untuk
mengadakan kegiatan komunikasi, baik pada orang lain ataupun diri pribadi,
bertindak sebagai pendidik dan mengarahkan tingkah laku masyarakat (Jahi,
1994).
Peran perempuan begitu penting dalam kehidupan, baik di keluarga,
masyarakat, maupun negara. Munculnya tuntutan kesetaraan gender,
mempengaruhi kaum perempuan untuk menuntut kesamaan hak dengan laki-laki
bahwa mereka harus sejajar dengan laki-laki dalam segala hal, baik dalam lingkup
domestik maupun dalam lingkup publik. Peran penting perempuan tidak terbatas
pada pekerjaan domestik, seperti mengurus rumah tangga, mengasuh anak,
memasak dan sebagainya. Perempuan juga berperan penting dalam pekerjaan
publik, seperti pengelola lingkungan hidup, pengelola lingkungan sosial, sebagai
pemimpin dan pengambil keputusan.
Akhirnya, peran penting dalam pekerjaan domestik dan publik tersebut
menuntut kaum perempuan untuk memperoleh pengetahuan yang luas dalam
dan membahas berbagai hal mengenai dunia perempuan. Media cetak seperti
majalah dan tabloid khusus perempuan kini banyak beredar demi untuk
memenuhi kebutuhan perempuan akan pengetahuan.
Menurut Sissors dalam disertasi Suratmo (1993), dari sekian banyak
majalah yang beredar sejak pertengahan abad 19, majalah wanitalah yang
memiliki presentase peredaran tertinggi, yaitu sekitar 22 persen dari sirkulasi
majalah yang ada. Majalah wanita berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan
wanita dengan rubrik-rubrik khusus wanita seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Majalah
wanita menjadi populer sejak abad 19 dan pada saat ini majalah wanita
mempunyai sirkulasi yang tinggi di seluruh dunia, dengan penjualan kurang lebih
delapan juta unit tiap bulannya (Stanleroy, 1991).
Berdasarkan tingginya persentasi sirkulasi dan penjualan majalah wanita
dibandingkan dengan jenis majalah yang lain, terlihat bahwa minat menggunakan
majalah wanita lebih tinggi dibandingkan dengan jenis majalah lain, namun
apakah yang melatar belakangi ibu rumah tangga (wanita) menggunakan majalah
wanita? Menurut Hapid1, majalah-majalah wanita di Indonesia telah menarik
perhatian ibu rumah tangga, karena secara langsung telah mengukuhkan posisi
dan peran tradisional wanita, seperti memasak, berdandan dan mendidik anak.
Namun menurut Butcher dalam Stanley (1981), materi majalah wanita yang menggambarkan masalah wanita secara khusus dalam konteks peran mereka
sebagai ibu, ibu rumah tangga dan istri-lah yang telah menarik perhatian ibu
rumah tangga.
1
Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita
yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest, serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita sebagai sasarannya.
Menurut Tamagola (1990) dalam penelitian yang berjudul Indonesian Womans
Magazine As An Ideologi Medium 2 menyatakan bahwa isi majalah wanita, pada dasarnya memberikan apa yang dibutuhkan oleh wanita. Isi majalah tersebut
dikelompokan ke dalam lima hal, yaitu pigura (kesehatan dan kecantikan), pilar
(pengelolaan rumah tangga dan keluarga), peraduan (seksual dan perkawinan),
pinggan (masak memasak), dan pergaulan (etika dan tata pergaulan di
masyarakat).
Menurut Sumarno (2003), yang mendorong wanita menggunakan media
cetak seperti majalah adalah karena wanita umumnya memproses informasi
secara komprehensif. Berbeda dengan wanita, pria jarang memproses informasi
secara komprehensif. Pria cenderung mencari jalan pintas dalam mencapai
kesimpulan, misalnya dengan mencari informasi yang paling dominan, yang
paling jelas, yang mengarahkan pada kesimpulan yang tunggal, dan melupakan
informasi yang lain. Dengan demikian, dalam memproses informasi pria sering
mengabaikan, sedangkan wanita sering mengintegrasikan. Dibanding pria, wanita
rata-rata bisa menyebut 70 persen lebih banyak nama benda beserta lokasinya
ketika melihat atau membaca sesuatu. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa wanita lebih peduli detail daripada pria. Pria lebih mengejar efisiensi sedangkan wanita lebih mengejar kekomprehensifan. Perbedaan seleksi
gender ini dinamai prinsip selektivitas.
2
Menurut pendekatan uses and gratifications, hal yang menyebabkan
seseorang mau mengakses media massa adalah apabila dia memperoleh kepuasan
(Muchtar, 1996). Pendekatan ini tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap
media, bukan pada apa yang dilakukan media pada diri orang. Khalayak dianggap
secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat,
2005). Menurut teori Behavioral law effect, perilaku yang tidak mendatangkan
kesenangan tidak akan diulangi, khalayak tidak akan menggunakan media massa
bila media massa tersebut tidak memberi kepuasan.
Setiap majalah wanita yang diterbitkan pada dasarnya memiliki materi isi
pesan tersendiri untuk menarik perhatian wanita sebagai sasaran utamanya. Hal
tersebut dapat dilihat dari isi pesan majalah wanita yang didominasi oleh rubrik
fashion dan gaya hidup, masalah rumah tangga, kesehatan, dan berita seputar
kehidupan selebritis. Contoh majalah wanita yang memuat rubrik-rubrik tersebut
adalah majalah KARTINI, FEMINA, Paras, Cosmopolitan, Alia, Fit, ELLE, BAZAAR, Mahkota, dan Sedap Sekejap. Jenis majalah wanita yang beredar
dengan berbagai rubrik telah membuat wanita termotif untuk memilih salah satu
atau beberapa majalah wanita3.
Semakin banyaknya jenis majalah yang beredar serta berbagai keunggulan
yang dimilikinya seperti memberikan informasi, hiburan, pengetahuan baru,
menerangkan isu-isu lainnya yang telah menjadi motif bagi wanita, khususnya ibu
rumah tangga untuk menggunakan majalah dengan harapan media tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dalam penggunaan media massa dan memberikan solusi
3
bagi masalah yang dihadapi. Selain keunggulan yang dimiliki oleh majalah, faktor
individu dan faktor lingkungan yang berbeda juga mempengaruhi motif dan
perilaku khalayak khususnya wanita untuk menggunakan majalah.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, majalah wanita muncul dengan
berbagai corak dan ragam serta memiliki sirkulasi peredaran tertinggi di seluruh
dunia. Ibu rumah tangga (wanita) sebagai salah satu pengguna majalah wanita pun
beragam, terdiri dari berbagai karakteristik. Menurut McQuail (1991),
karakteristik individu yang sering diteliti dalam penelitian penggunaan media
massa adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan. Hal
tersebut disebabkan karena perbedaan umur khalayak mempengaruhi pemilihan
isi media, khalayak yang berumur lebih tua umumnya memilih isi pesan yang
lebih luas. Khalayak yang berpendapatan lebih tinggi, penggunaan medianya
semakin banyak dan beragam. Khalayak yang memiliki pendidikan dan pekerjaan
profesional yang lebih tinggi, cenderung memilih isi media yang lebih informatif.
1.2 Perumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga
pembaca majalah wanita?
2. Motif apakah yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk
menggunakan majalah wanita?
3. Apakah terdapat hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga pembaca
majalah wanita.
2. Mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk
menggunakan majalah wanita.
3. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal ibu
rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita.
1.4 Kegunaan Penelitian
Bagi penulis penelitian ini diharapkan, dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan memperluas wawasan serta dapat menjadi informasi tambahan
bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang. Untuk pembaca pada
umumnya diharapkan dapat berguna sebagai literatur yang mampu memperluas
wawasan mengenai peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam
BAB II
PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa dikatakan berguna karena dapat memenuhi kebutuhan
tertentu bagi penggunanya, sehingga ada motif-motif tertentu yang mengarahkan
masyarakat dalam mengkonsumsi media massa yang akan dikonsumsi sesuai
dengan kepentingannya berdasarkan kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan kepentingan (requirements) mereka. Komunikasi massa merupakan bentuk
komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan
komunikator dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak, heterogen dan
menimbulkan efek tertentu.4 Menurut De Vito (1997), komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa
baik cetak (surat kabar, majalah) ataupun media elektronik (radio, televisi) yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen atau
yang disebut khalayak (Mulyana, 2001). Menurut Mc. Quail (1996), karakteristik
dari komunikasi massa adalah:
1. Adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional
pengiriman pesan.
2. Adanya khalayak yang luas dan heterogen.
3. Isi pesan harus bersifat umum dan tidak dapat bersifat rahasia.
4
4. Komunikasi dilakukan dengan massa yang sangat heterogen dalam tingkat
pendidikan, keadaan sosial dan ekonomi maupun keadaan budayanya.
5. Setiap pesan mengalami kontrol sosial dalam arti murni, yaitu dinilai oleh
banyak orang dengan berbagai latar belakang dan taraf pendidikan maupun
daya cernanya.
6. Sifat hubungan pada komunikator dan komunikan khalayak adalah anonim.
7. Walaupun reaksi pada pihak khalayak akan berbeda-beda, tetapi pesan yang
keluar dari agregat atau peralatan komunikasi difokuskan pada perhatian yang
sama, seakan-akan khalayak yang heterogen tersebut akan memberikan reaksi
yang sama pula.
Berdasarkan beberapa karakteristik media komunikasi massa di atas, hal
tersebut merupakan ciri khas dari komunikasi massa dalam penyampaian pesan
pada khalayak yang lebih luas jangkauannya. Adapun fungsi-fungsi dari
komunikasi massa dalam sistem sosial menurut Effendy (1998), adalah sebagai
berikut :
1. Informasi
Penyebaran berita, data, gambar dan fakta yang dibutuhkan agar orang dapat
mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan agar
dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. Pendidikan
Pengalihan ilmuu pengetahuan yang dapat mendorong perkembangan
3. Hiburan
Penyebarluasan simbol, suara, musik, komedi, olahraga dan sebagainya untuk
rekreasi dan kesenangan.
Begitu juga menurut Ardianto dan Erdinaya (2005), fungsi komunikasi
massa itu sangat bragam, yaitu sebagai berikut :
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama, yaitu :
1) Warning or Beware Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan,
meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan
inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta
dapat menjadi ancaman.
2) Instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau
dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berita
tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga
saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk baru, dan
sebagainya.
2. Interpretation (penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan
penafsiran terhadap kejadian penting. Contoh nyata penafsiran dapat dilihat
pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk
komentar dan opini yang ditujukan pada artikel yang disajikan untuk
misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan umum, dan lain-lain.
Tujuan dari penafsiran media adalah ingin mengajak para pembaca atau
pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya kepada khalayak
pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang
disajikan pada halaman lainnya. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana.
Rubrik lebih lanjut dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi
kelompok.
3. Linkage(pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga
membentuklinkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of value(penyebaran nilai-nilai).
Fungsi penyebaran nilai-nilai ini tidak kentara. Fungsi ini juga disebut
socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu
mengadopsi perilaku dan nilai kelompok media massa memperlihatkan kepada
khalayak bagaimana media massa bertindak dan apa yang diharapkan, dengan
kata lain, media massa mewakili khalayak dengan model peran yang diamati
dan harapan untuk menirunya.
5. Entertainment (hiburan).
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media
menjalankan fungsi hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur
tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak,
karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di
Fungsi komunikasi secara umum, yaitu:
1) Fungsi informasi
2) Fungsi pendidikan
3) Fungsi mempengaruhi
4) Fungsi proses pengembangan mental
5) Fungsi adaptasi lingkungan
6) Fungsi memanipulasi lingkungan
Fungsi komunikasi massa secara khusus, yaitu:
1) Fungsi meyakinkan (to persuade)
2) Fungsi menganugerahkan status
3) Fungsi membius (narcotization)
4) Fungsi menciptakan rasa kebersatuan
5) Fungsi privatisasi
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
massa merupakan komunikasi antara sumber dengan penerimanya dengan
menggunakan saluran media massa baik media cetak maupun media elektronik.
Adapun media cetak yang dapat digunakan itu seperti surat kabar, majalah dan
tabloid. Sedangkan media elektronik, seperti televisi dan radio. Penerima atau
khalayak dari komunikasi massa tersebar dibanyak tempat yang heterogen dan
anonim, sebagaimana fungsi-fungsi komunikasi itu sendiri adalah sebagai
penyebar informasi, sebagai fungsi pendidikan dan sebagai fungsi hiburan, untuk
2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah
Dominick (1991) mendefinisikan majalah sebagai media yang terbit secara
periodik biasanya dijilid kertas sampul depan dan di dalamnya berisi berbagai
macam artikel dan sering menggunakan ilustrasi fotografi. Namun Gunadi (1998)
mengemukakan majalah merupakan media massa atau media pers yang
diterbitkan secara berkala mingguan, dwi mingguan yang memuat cerita gambar
dan iklan.
Majalah sebagai media cetak memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu :
1. Menyiarkan informasi, karena masyarakat pembaca memerlukan informasi
tentang berbagai hal yang terjadi di dunia.
2. Mendidik, karena majalah menyajikan pesan-pesan atau tulisan-tulisan yang
mengandung pengetahuan sekaligus dapat dijadikan media pendidikan massa.
3. Menghibur, untuk dapat memainkan fungsinya sebagai media penghibur
majalah menyajikan rubrik-rubrik atau program-program yang bersifat
menghibur. Hiburan itu ditujukan untuk mengimbangi berita-berita atau artikel
berat yang dapat mengurangi perhatian dan pikiran pembaca.
4. Mempengaruhi, dengan cara melakukan fungsi kontrol sosial secara bebas dan
bertanggung jawab. Majalah dapat memberikan pengaruhnya dengan cara
membentuk etika sosial, mekanisme interaksi dan proses pengambilan
keputusan pada lembaga pemegang kebijakan. Hal ini dapat dilakukan melalui
2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah
Di Amerika Serikat majalah dibagi ke dalam tiga kategori yaitu majalah
konsumen, majalah publikasi bisnis dan majalah pertanian. Kategori tersebut
memiliki beberapa subkategori yang merefleksikan sebuah spesialisasi majalah
pada level yang tinggi. Menurut Stanleyroy (1991) pengkategorian majalah
terbagi kedalam spesialisasi kategori yang terdiri dari kesehatan,fitnes, olahraga, travel, gaya hidup, etnik regional, bisnis, majalah wanita, pria dan majalah yang
dipublikasikan menurut wilayahnya seperti Pacific Diver, Southern Bride dan California Basket Ball. Dominick (1992) membagi majalah ke dalam beberapa
kategori (segmentasi) majalah yaitu :
1. Majalah Keluarga
Satu dari kategori baru dari majalah yang populer pada tahun 1980-an adalah
majalah keluarga. Majalah ini diterbitkan karena adanya keinginan dari
khalayak untuk merefleksikan suatu segmen pada suatu populasi yang pada
awalnya hanya tertuju pada ketertarikan untuk mengkaji individu yang disebut
dengan Yuppie generation. Majalah luar yang termasuk kategori ini adalah Parent, Father, Child, Children, Grandt parent. Di Indonesia majalah yang
termasuk kategori ini antara lain Sedap Sekejap, Resto, Ayahbunda, Parent Guide danNakita.
2. Majalah Komputer
Majalah kategori baru yang mengalami kesuksesan pada tahun 1980-an adalah
majalah komputer. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya orang yang
menggunakan komputer di rumah dan di tempat kerjanya. Majalah ini
PC World, Mac World, PC Magazine, Publish Chip, Hotgames, Infomedia,
Info Komputer,InfoLinux, danComputer Easy.
3. Majalah Wanita
Majalah wanita menjadi populer sejak abad ke-19 dan pada saat ini majalah
wanita mempunyai sirkulasi yang tinggi diseluruh dunia, dengan penjualan
kurang lebih delapan juta tiap bulannya. Majalah wanita berisi subkategori
aktual seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Di Amerika Serikat terdapat beberapa majalah wanita yang terkenal diantaranya Harpers, Bazaar, Bridal Guide,
Family Circle, Bride, Cosmopolitan, Oprah Magazine, Good housekeeping, Mrs Woman days, Vogue, Betterhomes, Redbook, Mccalls, Glamors
sedangkan di Indonesia misalnya KARTINI, FEMINA, Paras, Sarinah, Elle, Alia, Dewi,Fit,T & T dan lainnya.
4. Majalah Remaja
Majalah remaja berisi tentang kehidupan anak laki-laki dan perempuan telah
tersebar sejak lama. Subkategori yang terpenting dari majalah remaja adalah
tentang musik, fashion, gaya hidup, dan dunia selebritis. Misalnya Majalah Gadis, Aneka, Kawanku, CitaCinta, Gogirl, Cosmogirl, Spice, Hai dan lainnya.
5. Majalah Etnik
Etnik minoritas memiliki majalah sebagai sarana komunikasi diantara mereka.
Kerja Budaya, Majalah Thionghoai Indonesia, Majalah Sarad Bali, Majalah
Mangle dan lainnya.
6. Majalah Sub Budaya
Golongan yang dikategorikan memiliki sub budaya, memiliki majalah
tersendiri untuk kepentingan mereka, misalnya majalah Easy Rider dikhususkan untuk pengendara kendaraan bermotor,Advocates adalah majalah
khusus untuk penghisap mariyuana. Subkategori lain dari majalah ini
diantaranya adalah tentang opini, intelektual, pengalaman, hobi, agama, mobil,
gaya hidup, makanan, lingkungan, fitnes, dan kesehatan. Contoh majalah
tersebut di Indonesia yaitu majalah Gatra, Tempo, Intisari, Bola, Soccer, Otosport, Otomotif, MotorPlus, Speed, F1, Popular, Animonster dan
Indonesia Budhis Club.
Menurut Defleur (1983), pengkategorian majalah di Indonesia tidak
berbeda jauh dengan pengkategorian di Amerika, majalah dibagi menjadi majalah
umum dan majalah khusus. Majalah khusus antara lain majalah yang khusus
membahas berita olahraga, perumahan, pertanian dan wanita. Menurut Lubis
(1983), majalah khusus adalah majalah yang memuat karangan-karangan
mengenai bidang khusus misalnya majalah wanita.
2.1.1.3 Kategori Isi Majalah
Rubrik pada majalah wanita sebagian besar berisi tentang peran wanita
dibandingkan membahas masalah di luar masalah wanita atau iklan. Hal tersebut
dapat dianggap wajar mengingat majalah wanita termasuk majalah khusus.
sedangkan tulisan yang membahas masalah bukan peran wanita mendapat porsi
hampir sama dengan iklan (Defleur, 1983). Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dari 10 majalah wanita yang beredar 43,1 persen membahas mengenai
peran wanita, 28,94 persen membahas masalah di luar peranan wanita dan sisanya
diisi oleh iklan sebanyak 27,95 persen.5
Menurut hasil studi Friedan dalam disertasi Suratmo (1993), majalah-majalah wanita memiliki andil yang besar dalam membentuk dan mengukuhkan
citra wanita yang konvensional serta terikat pada pandangan-pandangan stereotipe
masyarakat. Kategori isi rubrik majalah dibedakan ke dalam dua bagian antara
lain (Suratmo, 1993) :
a. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di dalam keluarga yang
membahas masalah hubungan dengan anak, hubungan suami istri, hubungan
kekerabatan, kecantikan, kesehatan, pengaturan dan perawatan rumah tangga
dan pendidikan. Bidang masalah peran wanita dalam keluarga yang
berhubungan dengan kecantikan, menduduki porsi paling besar dibandingkan
dengan masalah lainnya. Hal tersebut diduga terjadi karena beberapa faktor (a)
faktor profil pembaca (wanita) yang rata-rata berumur antara 25-45 tahun,
golongan kelas menengah ke atas, yang pada umumnya sangat memperhatikan
penampilan (ingin cantik, tampil sehat, segar dan bugar). Berdasarkan hal
tersebut itulah redaksi menyajikan masalah kecantikan lebih menonjol dari
bidang masalah lain untuk memenuhi kebutuhan pembaca (b) Faktor motto
yang diemban oleh majalah yang bersangkutan, misalnya majalah Rias yang
5
memiliki motto Trend busana, rambut dan kecantikan . Frekuensi
pemunculan rubik yang berisi peranan wanita dalam keluarga pada setiap
majalah wanita sangat bervariasi dalam penjenjangan tujuh bidang masalah.
b. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di luar keluarga, misalnya
tulisan yang berhubungan dengan pekerjaan memiliki porsi terbesar
dibandingkan dengan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Hal
tersebut karena konsumen majalah wanita adalah wanita pekerja yang berada
di kawasan perkotaan sehingga dewan redaksi memberikan porsi yang besar
pada masalah pekerjaan unutk memenuhi kebutuhan para pembacanya.
2.1.1.4 Audiens Majalah
Menurut Jahi (1994) ada dua pengertian Audience, yaitu (1) dianggap sama dengan massa secara beranekaragam dalam jumlah besar, dan (2) sebagai
kelompok kecil atau komunitas kecil. Pengertian yang pertama (anekaragam
kelompok massa) melihat audience sebagai populasi yang besar jumlahnya dan dapat dibentuk oleh media, sedangkan pengertian yang terakhir (komunitas kecil)
menganggapaudience sebagai pengguna informasi dan sumber-sumber informasi.
Audience pengguna majalah dibagi menjadi audience pasif dan audience aktif. Audience pasif diartikan bahwa khalayak lebih banyak dipengaruhi oleh
media (majalah) tersebut. Khalayak menerima segala hal yang disampaikan
langsung oleh majalah tersebut. Audience aktif adalah audience yang tidak menerima begitu saja Audience besifat lebih selektif dalam menerima pesan dan
1. Selektifitas
Audience lebih selektif dalam memilih dan menggunakan media, tidak asal
melihat dan membaca media yang disajikan di depannya.
2. Utilitarian
Audienceaktif lebih banyak memilih media yang dianggapnya bermanfaat bagi
dirinya, karena sesuai dengan tujuan penggunaannya.
3. Intensionalitas
Audience aktif lebih suka menggunakan media karena isinya bukan pertimbangan aspek luasnya.
4. Keterlibatan usaha
Audiencesecara aktif mengikuti dan memikirkan penggunaan media pesan yang diterimanya.
Audien pengguna majalah menurut Suratmo (1993) adalah wanita yang
rata-rata berumur antara 25-45 tahun dan berasal dari golongan kelas menengah
ke atas sehingga terdapat kencendrungan pengguna majalah wanita adalah ibu
rumah tangga kelas menengah ke atas. Ibu rumah tangga diartikan sebagai wanita
yang telah menikah dan kegiatan sehari-harinya sebagian besar dilakukan di
rumah. Ibu rumah tangga sebagai wanita dewasa adalah salah satu pengguna
majalah wanita karena sebagai seorang wanita dewasa ibu rumah tangga adalah
2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification
Pada saat ini banyak sekali penelitian yang mempengaruhi pendekatan ini
dalam memberikan perhatian terhadap kepuasan khalayak yang telah diberikan
oleh media. Pendekatan ini memfokuskan pada penggunaan isi media untuk
memperoleh pemuasan atau pemenuhan kebutuhannya.
Para ahli komunikasi berusaha melihat hubungan antara khalayak dengan
media massa menggunakan pendekatan uses and gratification (Rakhmat, 2005).
Dalam arti secara kamus, uses berarti pengguna, pemanfaatan, pemakaian atau konsumsi. Berkaitan dengan penelitian ini tentu saja adalah penggunaan,
pemakaian atau konsumsi media massa. Konsumsi media diartikan sebagai pilihan
khalayak dalam penggunaan berbagai jenis media dan isi media. Gratification diartikan sebagai kepuasan, dimana kepuasan yang dirasakan anggota khalayak
akibat adanya kebutuhan yang dapat dipenuhi melalui penggunaan atau konsumsi
media. Pencarian kepuasan ini dipandang sebagai penyebab utama perilaku
konsumsi yang aktif dan bertujuan, diarahkan pada pemenuhan kepuasan.
Kata uses dalam pendekatan uses and gratification menggambarkan
bahwa khalayak tidak pasif tetapi aktif dalam memilih dan menggunakan media
massa. Khalayak aktif mencari dan melihat pesan secara selektif, sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya. Khalayak memasukan pesan yang diterima ke dalam
aktivitasnya sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dari minatnya. Kata
gratification diartikan sebagai pemuas kebutuhan akibat diterimanya suatu
pesan dari suatu media massa. Pemuasan ini penting untuk mengetahui kebiasaan
menggunakan media komunikasi massa. Jadi titik tolak dari pendekatanuses and
gratification ini adalah individu yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhanya (De FleurdalamRakhmat, 2005).
Menurut Mc.Quail (1991), model pendekatan penggunaan media atau
suatu proses interaksi, yaitu hubungan isi media, kebutuhan individu, persepsi,
peranan nilai dan konteks sosial dimana seorang berada. Proses interaksi oleh
pengalaman sosial individu yang ditunjukkan langsung kepada media massa
sebagai pemuas kebutuhan. Secara sederhana, pendekatan ini berusaha
menjelaskan suatu cara dimana individu menggunakan komunikasi diantara
bebagai sumber dalam lingkungan mereka untuk memuaskan kebutuhan mereka
dan untuk mencapai tujuan mereka. Usaha ini didorong oleh adanya beberapa
kebutuhan dalam dirinya yang dapat dipenuhi oleh media massa. Bila kebutuhan
tersebut sudah terpenuhi, maka akan tercapai kepuasan yang disebut sebagai
kepuasan media (media gratification).
Asumsi dari pendekatan ini adalah khlayak yang aktif. Konsep ini
dilandasi pandangan bahwa seseorang merupakan sektor media komunikasi yang
aktif, bukan sebagai penerima pasif. Pendekatan ini tidak lagi mempersoalkan apa
yang dilakukan media massa terhadap khalayak tetapi yang dilakukan khalayak
terhadap media. Rosengreen (1974), menjelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia sebagai pembawaan lahir, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan
Gambar 1.Pendekatanuses and gratification menurut Rosengreen (1974)
Berdasarkan Gambar 1 diketahui berbagai variabel dalam penggunaan
media massa, untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan khalayaknya. Seperti
dalam gambar di atas yang terdiri dari variabel-variabel kebutuhan dasar,
karakteristik indinvidu, masalah dan solusinya, motif perilaku media dan perilaku
lainnya dan variabel pemenuhan kepuasan dan ketidakpuasan khalayak.
Berhubungan dengan hal tersebut, Maslow (1994) mengemukakan bahwa
tindakan pada hakikatnya adalah upaya unutk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan
manusia tersusun secara hierarki, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan perasaan aman
3. Kebutuhan akan cinta kasih
4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu Struktur sosial
Kebutuhan dasar
Penerimaan masalah
Penerimaan solusi
Motif
Perilaku media
Perilaku lain
Kepuasan atau bukan
kepuasan
5. Kebutuhan akan penghargaan
6. Kebutuhan akan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar atau sering disebut
aktualisasi diri
Ada banyak kebutuhan dasar individu yang berkaitan dengan penggunaan media
massa menurut Rosengreen (1974). Interaksi sosial yang merupakan slah satu
diantara kebutuhan dasar lainnya, terhadap media seperti yang dikemukakan oleh
Rosengreen dan variabel tersebut memilik peranan yang besar dalam mengalami
semua proses komunikasi Karakteristik individu dapat dikelompokan ke dalam
karakteristik internal dan karakteristik eksternal individu. Karakteristik internal
individu diantaranya adalah umur, jenis kelamin, rangking kelas dan gaya hidup
sedangkan karakteristik eksternal individu adalah status sosial ekonomi,
penghasilan, tingkat pendidikan.
2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak dalam membaca Majalah
Sesuatu pesan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain harus
menyentuh motif yang menggerakan atau mendorong perilaku komunikate atau
khalayak yang berkomunikasi (Rahmat, 2000). Motif seseorang dapat disentuh
dalam pesan tersebut, yang mengandung imbauan-imbauan berikut (1) imbauan
rasional unutk meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis (2) imbauan
emosional yang menggunakan pernyataan atau bahasa untuk menyentuh emosi
komunikate. Imbauan emosional ternyata lebih dibanding denga pesan-pesan
rasional (3) imbauan takut yang bersifat mencemaskan, mengancam, atau
meresahkan (4) imbauan ganjaran bersifat menjanjikan komunikate akan sesuatu
2.1.3 Motivasi dan Motif
Sabri (1993), menyatakan bahwa pengertian motivasi sering dibedakan
dengan istilah motif. Istilah motif itu sendiri adalah dorongan atau kekuatan dari
dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat
sesuatu utnuk mencapai tujuan tertentu. Motif itu dapat berupa sesuatu kebutuhan,
tujuan, cita-cita atau hasrat yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk
melaukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Sedangkan motivasi
adalah sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau
mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Begitu juka Handoko (1998), membedakan pengertian motivasi dengan
pengertian motif. Adapun motif menurutnya adalah suatu alasan atau dorongan
yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu tindakan
tertentu. Motivasi adalah sesuatu tenaga atau faktor tang terdapat dalam diri
manusia yang menimbulkan, mengerahkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya. Motivasi dapat diukur dengan dua cara, yaitu (1) mengukur faktor luar
tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri seseorang, dan (2)
mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin ungkapan dari motif tertentu.
Menurut Gerungan (1998), menggolongkan jenis-jenis motif manusia
berdasarkan asalnya motif. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Motif biogenitas
Motif- motif biogenitas merupakan motif- motif yang beasal dari
kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis.
Motif biogenitas ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan
2. Motif sosiogenitas
Motif-motif sosiogenitas adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal
dari lingkungan kebudayaan orang itu berada dan berkembang. Motif
sosiogenitas tidak berkembang dengan sendirinya, mau tidak mau, tetapi
berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.
3. Motif teogenetis
Motif-motif teogenetis merupakan motif-motif manusia yang berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Motif-motif tersebut berasal dari interaksi antara
manusia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam
kehipupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agama
tertentu.
Motif seseorang terhadap media bisa berbeda-beda satu sama lain, sehubungan
dengan hal tersebut Mc Quail (1991), menjelaskan sejumlah motif penggunaan
1. Informasi
Mengenai hal-hal seperti pencarian berita peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan
menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, serta sesuatu yang berkaitan
dengan penentuan pilihan. Sebagai informasi, berfungsi untuk memuaskan
rasa ingin tahu dan minat-minat umum, serta memperoleh rasa damai melalui
penambahan pengetahuan dengan cara belajar dan pendidikan diri sendiri.
2. Identitas pribadi
Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, model perilaku, dan
mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media), serta
meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Integrasi dan interaksi
Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati sosial),
meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dalam internaksi
sosial, memperoleh teman, serta memungkinkan seseorang untuk dapat
menghubungi keluarga, teman, dan masyarakat.
4. Hiburan
Setiap individu dapat melepaskan diri atau terpisah dari masalah,
bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu,relax,
penyaluran emosi , serta membangkitkan gairah seks.
2.1.4 Perilaku Pembaca
Dalam proses komunikasi massa, fokus perhatian diarahkan pada tujuan
khalayak cenderung menjadi pusat perhatian dalam penelitian komunikasi massa,
karena khalayak berperan aktif dalam menentukan media apa yang akan
diperhatikan dan tanggapan apa yang diberikan. Khalayak pun turut menentukan
hasil dalam suatu proses komunikasi.
Pada dasarnya khalayak adalah mereka yang memperoleh produk
informasi yang dihasilkan dan didistribusikan dengan sengaja melalui organisasi
komunikasi massa untuk daerah tertentu. Sedangkan khalayak sasaran mengacu
pada kelompok individu yang bepotensi untuk diekspos dan menggunakan produk
informasi atau jasa media massa. Sebagai khalayak media massa, manusia aktif
mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, hubungan
antara seorang manusia dengan media massa didasari oleh kebutuhannya yang
dirasa dapat dipenuhi oleh media massa