• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani A14204040

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media

elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat

memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak

ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan

salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi

terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan.

Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,

majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu

pengetahuan dan sebagainya.

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita

yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest,

serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah

tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah

bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan

majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah

wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media

massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal

(3)

wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk

menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal

(karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan

majalah wanita.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey

yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif

diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan

dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan

kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan

dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas

pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan

yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur

responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat

hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan

tingkat pendidikan responden.

Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan

motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan

yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan

interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan,

(4)

interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan

dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat

hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif

informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi

antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata.

Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata

dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi

membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan

motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan

jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif

informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi

sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu,

tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga

dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan

jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah

wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh

majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat

motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah

wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang

paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini

sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga

(5)

Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan

rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih

mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah

tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi

sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita

hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah

wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar

tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian

antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang

(6)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani (A14204040)

SKRIPSI

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani

Nomor Pokok : A14204040

Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(8)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS:

IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II,

KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA

SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH

DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI

BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN

PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA

BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.

Bogor, Agustus 2008

(9)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai

pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan

pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998.

Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di

tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan

dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA

Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan

Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar

komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT,

atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal

hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama

dalam sidang skripsi.

3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi

pendidikan.

4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku

tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil

dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah

henti.

5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta

perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas

dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan,

(11)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani A14204040

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

RINGKASAN

INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media

elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat

memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak

ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan

salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi

terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan.

Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,

majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu

pengetahuan dan sebagainya.

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita

yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest,

serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah

tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah

bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan

majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah

wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media

massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal

(13)

wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk

menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal

(karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan

majalah wanita.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey

yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif

diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan

dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan

kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan

dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas

pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan

yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur

responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat

hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan

tingkat pendidikan responden.

Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan

motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan

yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan

interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan,

(14)

interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan

dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat

hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif

informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi

antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata.

Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata

dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi

membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan

motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan

jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif

informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi

sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu,

tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga

dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan

jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah

wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh

majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat

motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah

wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang

paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini

sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga

(15)

Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan

rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih

mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah

tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi

sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita

hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah

wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar

tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian

antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang

(16)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani (A14204040)

SKRIPSI

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(17)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani

Nomor Pokok : A14204040

Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(18)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS:

IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II,

KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA

SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH

DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI

BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN

PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA

BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.

Bogor, Agustus 2008

(19)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai

pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan

pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998.

Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di

tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan

dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA

Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan

Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar

komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR

(20)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT,

atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal

hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama

dalam sidang skripsi.

3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi

pendidikan.

4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku

tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil

dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah

henti.

5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta

perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas

dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan,

(21)

6. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu memberi semangat, perhatian,

keceriaan, masukan, pengertian, dan kebahagiaan, serta tempat berbagi dikala

sedih maupun senang Refi, Frita, Tina, Nci, Momon, Nessa, Disty, Fitri, Uby,

dan Tutut.

7. Avieta dan Irfa yang selalu memberi dukungan, serta masukan-masukannya

selama proses penulisan skripsi ini.

8. Teman seperjuanganku Mira Nur Mutia, terima kasih atas semangat serta kerja

samanya.

9. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.

10. Teman-teman KKP Kabupaten Brebes, Wenda, Wulan, Heni, Pitri, Adhi,

Triyadi, dan Azis.

Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang

(22)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi

ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca

Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II,

Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor).

Kegiatan skripsi ini berupa penelitian yang mengkaji pemahaman tentang

peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan

penggunaan media massa. Melalui skripsi ini, memungkinkan penulis mengenal,

mempelajari, dan menganalisis permasalahan nyata di lapangan.

Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema tulisan yang dipandang

cukup relevan untuk dikaji lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Agustus 2008

Intan Kusumawardani

(23)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II PENDEKATAN TEORITIS ... 9 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9 2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 9 2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah ... 14 2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah ... 15 2.1.1.3 Kategori Isi Majalah ... 17 2.1.1.4 Audien Majalah ... 19 2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa ... 21 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification ... 21 2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak

dalam Membaca Majalah ... 24 2.1.3 Motivasi dan Motif ... 25 2.1.4 Perilaku Pembaca ... 27 2.2 Kerangka Pemikiran ... 28 2.3 Hipotesis Penelitian ... 30 2.4 Definisi Operasional ... 31 2.4.1 Variabel Independen (Variabel Pengaruh)... 31 2.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terpengaruh) ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 37 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37 3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 37 3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 42 4.1 Keadaan Umum Komplek Perumaham Taman Yasmin

(24)

4.3 Karakteristik Responden ... 47 4.3.1 Umur Responden ... 47 4.3.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 48 4.3.3 Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Responden ... 49 4.3.4 Jenis Pekerjaan Responden ... 49 4.3.5 Frekuensi Membaca Majalah Wanita ... 50 4.3.6 Durasi Membaca Majalah Wanita ... 51 4.3.7 Jumlah Majalah yang Dibaca Responden ... 52 4.4 Faktor Eksternal Responden ... 53 4.4.1 Cara Memperoleh Majalah Wanita ... 53 4.4.2 Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden ... 54 4.4.3 Rubrik atau Isi Majalah Wanita yang Dibaca Responden ... 55 4.5 Motif Responden Menggunakan Majalah Wanita ... 57

BAB V MOTIF IBU RUMAH TANGGA DALAM MENGGUNAKAN

MAJALAH WANITA ... 59 5.1 Hubungan Antara Karakteristik Ibu Rumah Tangga dengan

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.1 Hubungan Umur Responden dengan Jenis Motif

Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 61 5.1.3 Hubungan Tingkat Pendapatan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 64 5.1.4 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 66 5.1.5 Hubungan Frekuensi Membaca Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 68 5.1.6 Hubungan Durasi Membaca Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 70 5.1.7 Hubungan Jumlah Majalah wanita yang Dibaca

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ... 72 5.2 Hubungan Antara Faktor Eksternal dengan Motif

Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.1 Hubungan Cara Memperoleh Majalah Wanita dengan

Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.2 Hubungan Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 77 5.2.3 Hubungan Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 80

(25)
(26)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Tabel 1 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga Di Perumahan

Taman Yasmin Sektor II dalam Menggunakan Majalah Wanita ...46

Tabel 2 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Umur ...47

Tabel 3 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...48

Tabel 4 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Rumah Tangga ....49

Tabel 5 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..50

Tabel 6 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Frekuensi

Membaca Majalah Wanita ..51

Tabel 7 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Durasi Membaca

Majalah Wanita ...52

Tabel 8 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Banyaknya Majalah Wanita

yang Dibaca ...53

Tabel 9 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Cara Memperoleh

Majalah Wanita .. .54

Tabel 10 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Berdasarkan Aktifitas Sosial

yang Diikuti ...55

Tabel 11 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Rubrik atau Isi Majalah yang

Dibaca ...56

Tabel 12 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Motif

(27)

Tabel 13 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Umur Responden

dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita 59

Tabel 14 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendidikan

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita.. ..62

Tabel 15 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendapatan

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. ..64

Tabel 16 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jenis Pekerjaan Responden

dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. .66

Tabel 17 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Frekuensi Membaca Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...68

Tabel 18 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Durasi Membaca

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...71

Tabel 19 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jumlah Majalah Wanita yang Dibaca Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ...73

Tabel 20 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Cara Memperoleh Majalah

Wanita dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ..75

Tabel 21 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ...78

Tabel 22 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

(28)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Gambar 1. PendekatanUses and GratificationMenurut Rosengren (1974) .23 Gambar 2. Kerangka Pemikiran Motif Ibu Rumah Tangga dalam

(29)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peta Lokasi Perumahan Taman Yasmin .87

2. Kuesioner Penelitian ..88

(30)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media

elektronik. Pada era kompetisi, era komunikasi, era perang citra atau lebih dikenal

dengan era globalisasi, banyaknya informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat

dibendung lagi (Ardianto dan Erdinaya, 2005). Untuk mendapatkan informasi

yang sedang berkembang masyarakat memanfaatkan media massa, salah satunya

media cetak. Media cetak yang sering dijumpai dan digunakan untuk mencari

informasi banyak ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid dan sebagainya.

Beragam informasi terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olahraga,

seni dan hiburan.

Majalah merupakan salah satu media cetak yang mempunyai berbagai

informasi. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2001), majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,

pandangan tertentu, dan topik aktual yang perlu diketahui konsumen pembaca.

Menurut kala terbitnya majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah

bulanan, mingguan, dan sebagainya, serta menurut pengkhususan isinya

dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olah raga, sastra, agama, ilmu

pengetahuan dan sebagainya.

Majalah dan perkembangannya sejalan dengan kemajuan dalam bidang pers.

Insan pers di negara Indonesia menghendaki adanya kebebasan dalam mencari,

menerbitkan dan mengedarkan informasi (Dhakidae dalam Effendy, 2003). Di lain

(31)

informasi, kebebasan untuk memilih media sesuai dengan minat dan aspirasi

mereka, serta kebebasan untuk menyalurkan pendapat, kritik dan keluhan mereka

melalui media pers (Atmakusumah dalam Haryatmoko, 2007). Kebebasan pers

menghendaki adanya pertanggungjawaban, baik tanggung jawab profesi maupun

tanggung jawab sosial. Selain itu, pers negara Indonesia sebagai pers timur

menjunjung tinggi nilai-nilai adat ketimuran, untuk mengangkat harkat dan

martabat negara sebagai bangsa yang besar dan berbudi luhur.

Di negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang memberikan

kebebasan kepada rakyat untuk menyatakan pendapatnya (free of expression),

sampai sekarang pers masih dianggap sebagai Fourth Estate . Hal ini disebabkan daya persuasinya yang kuat dan pengaruh yang ditimbulkan kepada masyarakat.

Fakta yang dapat dilihat dari pernyataan di atas yaitu terdapat pada perkataan

Napoleon Bonaparte Aku lebih takut pada empat surat kabar yang terbit di

negara Perancis daripada seratus serdadu dengan senapan bersangkur terhunus

(Effendy, 2003). Berdasarkan pernyataan tersebut sangat jelas bahwa media cetak

mempunyai kekuatan yang besar untuk ditakuti.

William dkk dalam Soehoet (2003), menyatakan bahwa

The press has become the greatest power within western countries, more powerful than the legislature, the executive,and the judiciary. One would then like to ask: by what law has it been elected and to whom is it responsible

Berdasarkan pernyataan tersebut, muncullah pandangan dari para

cendekiawan barat bahwa pers memang tidak dipilih dengan undang-undang

seperti halnya lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, karena pers

(32)

masyarakat sebagai khalayaknya. Adapun tanggung jawab sosial tersebut terdapat

pada komposisi berita yang akan disuguhkan kepada masyarakat.

Majalah sebagai salah satu media komunikasi seharusnya dapat menggugah

dinamika keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan yang menyeluruh.

Tidak hanya memberikan informasi tetapi juga bersifat mendidik, mempengaruhi

dan menghibur dengan tetap mentransformasikan pesan-pesan pembangunan

dalam setiap kesempatan, mampu memperluas cakrawala pemikiran, memusatkan

informasi, menumbuhkan aspirasi, menciptakan komunikasi dua arah,

mengenalkan norma-norma sosial dalam masyarakat, menumbuhkan selera untuk

mengadakan kegiatan komunikasi, baik pada orang lain ataupun diri pribadi,

bertindak sebagai pendidik dan mengarahkan tingkah laku masyarakat (Jahi,

1994).

Peran perempuan begitu penting dalam kehidupan, baik di keluarga,

masyarakat, maupun negara. Munculnya tuntutan kesetaraan gender,

mempengaruhi kaum perempuan untuk menuntut kesamaan hak dengan laki-laki

bahwa mereka harus sejajar dengan laki-laki dalam segala hal, baik dalam lingkup

domestik maupun dalam lingkup publik. Peran penting perempuan tidak terbatas

pada pekerjaan domestik, seperti mengurus rumah tangga, mengasuh anak,

memasak dan sebagainya. Perempuan juga berperan penting dalam pekerjaan

publik, seperti pengelola lingkungan hidup, pengelola lingkungan sosial, sebagai

pemimpin dan pengambil keputusan.

Akhirnya, peran penting dalam pekerjaan domestik dan publik tersebut

menuntut kaum perempuan untuk memperoleh pengetahuan yang luas dalam

(33)

dan membahas berbagai hal mengenai dunia perempuan. Media cetak seperti

majalah dan tabloid khusus perempuan kini banyak beredar demi untuk

memenuhi kebutuhan perempuan akan pengetahuan.

Menurut Sissors dalam disertasi Suratmo (1993), dari sekian banyak

majalah yang beredar sejak pertengahan abad 19, majalah wanitalah yang

memiliki presentase peredaran tertinggi, yaitu sekitar 22 persen dari sirkulasi

majalah yang ada. Majalah wanita berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan

wanita dengan rubrik-rubrik khusus wanita seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Majalah

wanita menjadi populer sejak abad 19 dan pada saat ini majalah wanita

mempunyai sirkulasi yang tinggi di seluruh dunia, dengan penjualan kurang lebih

delapan juta unit tiap bulannya (Stanleroy, 1991).

Berdasarkan tingginya persentasi sirkulasi dan penjualan majalah wanita

dibandingkan dengan jenis majalah yang lain, terlihat bahwa minat menggunakan

majalah wanita lebih tinggi dibandingkan dengan jenis majalah lain, namun

apakah yang melatar belakangi ibu rumah tangga (wanita) menggunakan majalah

wanita? Menurut Hapid1, majalah-majalah wanita di Indonesia telah menarik

perhatian ibu rumah tangga, karena secara langsung telah mengukuhkan posisi

dan peran tradisional wanita, seperti memasak, berdandan dan mendidik anak.

Namun menurut Butcher dalam Stanley (1981), materi majalah wanita yang menggambarkan masalah wanita secara khusus dalam konteks peran mereka

sebagai ibu, ibu rumah tangga dan istri-lah yang telah menarik perhatian ibu

rumah tangga.

1

(34)

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita

yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest, serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita sebagai sasarannya.

Menurut Tamagola (1990) dalam penelitian yang berjudul Indonesian Womans

Magazine As An Ideologi Medium 2 menyatakan bahwa isi majalah wanita, pada dasarnya memberikan apa yang dibutuhkan oleh wanita. Isi majalah tersebut

dikelompokan ke dalam lima hal, yaitu pigura (kesehatan dan kecantikan), pilar

(pengelolaan rumah tangga dan keluarga), peraduan (seksual dan perkawinan),

pinggan (masak memasak), dan pergaulan (etika dan tata pergaulan di

masyarakat).

Menurut Sumarno (2003), yang mendorong wanita menggunakan media

cetak seperti majalah adalah karena wanita umumnya memproses informasi

secara komprehensif. Berbeda dengan wanita, pria jarang memproses informasi

secara komprehensif. Pria cenderung mencari jalan pintas dalam mencapai

kesimpulan, misalnya dengan mencari informasi yang paling dominan, yang

paling jelas, yang mengarahkan pada kesimpulan yang tunggal, dan melupakan

informasi yang lain. Dengan demikian, dalam memproses informasi pria sering

mengabaikan, sedangkan wanita sering mengintegrasikan. Dibanding pria, wanita

rata-rata bisa menyebut 70 persen lebih banyak nama benda beserta lokasinya

ketika melihat atau membaca sesuatu. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa wanita lebih peduli detail daripada pria. Pria lebih mengejar efisiensi sedangkan wanita lebih mengejar kekomprehensifan. Perbedaan seleksi

gender ini dinamai prinsip selektivitas.

2

(35)

Menurut pendekatan uses and gratifications, hal yang menyebabkan

seseorang mau mengakses media massa adalah apabila dia memperoleh kepuasan

(Muchtar, 1996). Pendekatan ini tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap

media, bukan pada apa yang dilakukan media pada diri orang. Khalayak dianggap

secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat,

2005). Menurut teori Behavioral law effect, perilaku yang tidak mendatangkan

kesenangan tidak akan diulangi, khalayak tidak akan menggunakan media massa

bila media massa tersebut tidak memberi kepuasan.

Setiap majalah wanita yang diterbitkan pada dasarnya memiliki materi isi

pesan tersendiri untuk menarik perhatian wanita sebagai sasaran utamanya. Hal

tersebut dapat dilihat dari isi pesan majalah wanita yang didominasi oleh rubrik

fashion dan gaya hidup, masalah rumah tangga, kesehatan, dan berita seputar

kehidupan selebritis. Contoh majalah wanita yang memuat rubrik-rubrik tersebut

adalah majalah KARTINI, FEMINA, Paras, Cosmopolitan, Alia, Fit, ELLE, BAZAAR, Mahkota, dan Sedap Sekejap. Jenis majalah wanita yang beredar

dengan berbagai rubrik telah membuat wanita termotif untuk memilih salah satu

atau beberapa majalah wanita3.

Semakin banyaknya jenis majalah yang beredar serta berbagai keunggulan

yang dimilikinya seperti memberikan informasi, hiburan, pengetahuan baru,

menerangkan isu-isu lainnya yang telah menjadi motif bagi wanita, khususnya ibu

rumah tangga untuk menggunakan majalah dengan harapan media tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dalam penggunaan media massa dan memberikan solusi

3

(36)

bagi masalah yang dihadapi. Selain keunggulan yang dimiliki oleh majalah, faktor

individu dan faktor lingkungan yang berbeda juga mempengaruhi motif dan

perilaku khalayak khususnya wanita untuk menggunakan majalah.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, majalah wanita muncul dengan

berbagai corak dan ragam serta memiliki sirkulasi peredaran tertinggi di seluruh

dunia. Ibu rumah tangga (wanita) sebagai salah satu pengguna majalah wanita pun

beragam, terdiri dari berbagai karakteristik. Menurut McQuail (1991),

karakteristik individu yang sering diteliti dalam penelitian penggunaan media

massa adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan. Hal

tersebut disebabkan karena perbedaan umur khalayak mempengaruhi pemilihan

isi media, khalayak yang berumur lebih tua umumnya memilih isi pesan yang

lebih luas. Khalayak yang berpendapatan lebih tinggi, penggunaan medianya

semakin banyak dan beragam. Khalayak yang memiliki pendidikan dan pekerjaan

profesional yang lebih tinggi, cenderung memilih isi media yang lebih informatif.

1.2 Perumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga

pembaca majalah wanita?

2. Motif apakah yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk

menggunakan majalah wanita?

3. Apakah terdapat hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal

(37)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga pembaca

majalah wanita.

2. Mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk

menggunakan majalah wanita.

3. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal ibu

rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita.

1.4 Kegunaan Penelitian

Bagi penulis penelitian ini diharapkan, dapat berguna untuk menambah

pengetahuan dan memperluas wawasan serta dapat menjadi informasi tambahan

bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang. Untuk pembaca pada

umumnya diharapkan dapat berguna sebagai literatur yang mampu memperluas

wawasan mengenai peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam

(38)

BAB II

PENDEKATAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa dikatakan berguna karena dapat memenuhi kebutuhan

tertentu bagi penggunanya, sehingga ada motif-motif tertentu yang mengarahkan

masyarakat dalam mengkonsumsi media massa yang akan dikonsumsi sesuai

dengan kepentingannya berdasarkan kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan kepentingan (requirements) mereka. Komunikasi massa merupakan bentuk

komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan

komunikator dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak, heterogen dan

menimbulkan efek tertentu.4 Menurut De Vito (1997), komunikasi massa adalah

komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa

baik cetak (surat kabar, majalah) ataupun media elektronik (radio, televisi) yang

dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, ditujukan kepada

sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen atau

yang disebut khalayak (Mulyana, 2001). Menurut Mc. Quail (1996), karakteristik

dari komunikasi massa adalah:

1. Adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional

pengiriman pesan.

2. Adanya khalayak yang luas dan heterogen.

3. Isi pesan harus bersifat umum dan tidak dapat bersifat rahasia.

4

(39)

4. Komunikasi dilakukan dengan massa yang sangat heterogen dalam tingkat

pendidikan, keadaan sosial dan ekonomi maupun keadaan budayanya.

5. Setiap pesan mengalami kontrol sosial dalam arti murni, yaitu dinilai oleh

banyak orang dengan berbagai latar belakang dan taraf pendidikan maupun

daya cernanya.

6. Sifat hubungan pada komunikator dan komunikan khalayak adalah anonim.

7. Walaupun reaksi pada pihak khalayak akan berbeda-beda, tetapi pesan yang

keluar dari agregat atau peralatan komunikasi difokuskan pada perhatian yang

sama, seakan-akan khalayak yang heterogen tersebut akan memberikan reaksi

yang sama pula.

Berdasarkan beberapa karakteristik media komunikasi massa di atas, hal

tersebut merupakan ciri khas dari komunikasi massa dalam penyampaian pesan

pada khalayak yang lebih luas jangkauannya. Adapun fungsi-fungsi dari

komunikasi massa dalam sistem sosial menurut Effendy (1998), adalah sebagai

berikut :

1. Informasi

Penyebaran berita, data, gambar dan fakta yang dibutuhkan agar orang dapat

mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan agar

dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Pendidikan

Pengalihan ilmuu pengetahuan yang dapat mendorong perkembangan

(40)

3. Hiburan

Penyebarluasan simbol, suara, musik, komedi, olahraga dan sebagainya untuk

rekreasi dan kesenangan.

Begitu juga menurut Ardianto dan Erdinaya (2005), fungsi komunikasi

massa itu sangat bragam, yaitu sebagai berikut :

1. Surveillance (pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama, yaitu :

1) Warning or Beware Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan,

meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan

inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta

dapat menjadi ancaman.

2) Instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau

dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berita

tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga

saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk baru, dan

sebagainya.

2. Interpretation (penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan

penafsiran terhadap kejadian penting. Contoh nyata penafsiran dapat dilihat

pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk

komentar dan opini yang ditujukan pada artikel yang disajikan untuk

(41)

misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan umum, dan lain-lain.

Tujuan dari penafsiran media adalah ingin mengajak para pembaca atau

pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya kepada khalayak

pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang

disajikan pada halaman lainnya. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana.

Rubrik lebih lanjut dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi

kelompok.

3. Linkage(pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuklinkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of value(penyebaran nilai-nilai).

Fungsi penyebaran nilai-nilai ini tidak kentara. Fungsi ini juga disebut

socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu

mengadopsi perilaku dan nilai kelompok media massa memperlihatkan kepada

khalayak bagaimana media massa bertindak dan apa yang diharapkan, dengan

kata lain, media massa mewakili khalayak dengan model peran yang diamati

dan harapan untuk menirunya.

5. Entertainment (hiburan).

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media

menjalankan fungsi hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur

tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak,

karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di

(42)

Fungsi komunikasi secara umum, yaitu:

1) Fungsi informasi

2) Fungsi pendidikan

3) Fungsi mempengaruhi

4) Fungsi proses pengembangan mental

5) Fungsi adaptasi lingkungan

6) Fungsi memanipulasi lingkungan

Fungsi komunikasi massa secara khusus, yaitu:

1) Fungsi meyakinkan (to persuade)

2) Fungsi menganugerahkan status

3) Fungsi membius (narcotization)

4) Fungsi menciptakan rasa kebersatuan

5) Fungsi privatisasi

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

massa merupakan komunikasi antara sumber dengan penerimanya dengan

menggunakan saluran media massa baik media cetak maupun media elektronik.

Adapun media cetak yang dapat digunakan itu seperti surat kabar, majalah dan

tabloid. Sedangkan media elektronik, seperti televisi dan radio. Penerima atau

khalayak dari komunikasi massa tersebar dibanyak tempat yang heterogen dan

anonim, sebagaimana fungsi-fungsi komunikasi itu sendiri adalah sebagai

penyebar informasi, sebagai fungsi pendidikan dan sebagai fungsi hiburan, untuk

(43)

2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah

Dominick (1991) mendefinisikan majalah sebagai media yang terbit secara

periodik biasanya dijilid kertas sampul depan dan di dalamnya berisi berbagai

macam artikel dan sering menggunakan ilustrasi fotografi. Namun Gunadi (1998)

mengemukakan majalah merupakan media massa atau media pers yang

diterbitkan secara berkala mingguan, dwi mingguan yang memuat cerita gambar

dan iklan.

Majalah sebagai media cetak memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu :

1. Menyiarkan informasi, karena masyarakat pembaca memerlukan informasi

tentang berbagai hal yang terjadi di dunia.

2. Mendidik, karena majalah menyajikan pesan-pesan atau tulisan-tulisan yang

mengandung pengetahuan sekaligus dapat dijadikan media pendidikan massa.

3. Menghibur, untuk dapat memainkan fungsinya sebagai media penghibur

majalah menyajikan rubrik-rubrik atau program-program yang bersifat

menghibur. Hiburan itu ditujukan untuk mengimbangi berita-berita atau artikel

berat yang dapat mengurangi perhatian dan pikiran pembaca.

4. Mempengaruhi, dengan cara melakukan fungsi kontrol sosial secara bebas dan

bertanggung jawab. Majalah dapat memberikan pengaruhnya dengan cara

membentuk etika sosial, mekanisme interaksi dan proses pengambilan

keputusan pada lembaga pemegang kebijakan. Hal ini dapat dilakukan melalui

(44)

2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah

Di Amerika Serikat majalah dibagi ke dalam tiga kategori yaitu majalah

konsumen, majalah publikasi bisnis dan majalah pertanian. Kategori tersebut

memiliki beberapa subkategori yang merefleksikan sebuah spesialisasi majalah

pada level yang tinggi. Menurut Stanleyroy (1991) pengkategorian majalah

terbagi kedalam spesialisasi kategori yang terdiri dari kesehatan,fitnes, olahraga, travel, gaya hidup, etnik regional, bisnis, majalah wanita, pria dan majalah yang

dipublikasikan menurut wilayahnya seperti Pacific Diver, Southern Bride dan California Basket Ball. Dominick (1992) membagi majalah ke dalam beberapa

kategori (segmentasi) majalah yaitu :

1. Majalah Keluarga

Satu dari kategori baru dari majalah yang populer pada tahun 1980-an adalah

majalah keluarga. Majalah ini diterbitkan karena adanya keinginan dari

khalayak untuk merefleksikan suatu segmen pada suatu populasi yang pada

awalnya hanya tertuju pada ketertarikan untuk mengkaji individu yang disebut

dengan Yuppie generation. Majalah luar yang termasuk kategori ini adalah Parent, Father, Child, Children, Grandt parent. Di Indonesia majalah yang

termasuk kategori ini antara lain Sedap Sekejap, Resto, Ayahbunda, Parent Guide danNakita.

2. Majalah Komputer

Majalah kategori baru yang mengalami kesuksesan pada tahun 1980-an adalah

majalah komputer. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya orang yang

menggunakan komputer di rumah dan di tempat kerjanya. Majalah ini

(45)

PC World, Mac World, PC Magazine, Publish Chip, Hotgames, Infomedia,

Info Komputer,InfoLinux, danComputer Easy.

3. Majalah Wanita

Majalah wanita menjadi populer sejak abad ke-19 dan pada saat ini majalah

wanita mempunyai sirkulasi yang tinggi diseluruh dunia, dengan penjualan

kurang lebih delapan juta tiap bulannya. Majalah wanita berisi subkategori

aktual seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Di Amerika Serikat terdapat beberapa majalah wanita yang terkenal diantaranya Harpers, Bazaar, Bridal Guide,

Family Circle, Bride, Cosmopolitan, Oprah Magazine, Good housekeeping, Mrs Woman days, Vogue, Betterhomes, Redbook, Mccalls, Glamors

sedangkan di Indonesia misalnya KARTINI, FEMINA, Paras, Sarinah, Elle, Alia, Dewi,Fit,T & T dan lainnya.

4. Majalah Remaja

Majalah remaja berisi tentang kehidupan anak laki-laki dan perempuan telah

tersebar sejak lama. Subkategori yang terpenting dari majalah remaja adalah

tentang musik, fashion, gaya hidup, dan dunia selebritis. Misalnya Majalah Gadis, Aneka, Kawanku, CitaCinta, Gogirl, Cosmogirl, Spice, Hai dan lainnya.

5. Majalah Etnik

Etnik minoritas memiliki majalah sebagai sarana komunikasi diantara mereka.

(46)

Kerja Budaya, Majalah Thionghoai Indonesia, Majalah Sarad Bali, Majalah

Mangle dan lainnya.

6. Majalah Sub Budaya

Golongan yang dikategorikan memiliki sub budaya, memiliki majalah

tersendiri untuk kepentingan mereka, misalnya majalah Easy Rider dikhususkan untuk pengendara kendaraan bermotor,Advocates adalah majalah

khusus untuk penghisap mariyuana. Subkategori lain dari majalah ini

diantaranya adalah tentang opini, intelektual, pengalaman, hobi, agama, mobil,

gaya hidup, makanan, lingkungan, fitnes, dan kesehatan. Contoh majalah

tersebut di Indonesia yaitu majalah Gatra, Tempo, Intisari, Bola, Soccer, Otosport, Otomotif, MotorPlus, Speed, F1, Popular, Animonster dan

Indonesia Budhis Club.

Menurut Defleur (1983), pengkategorian majalah di Indonesia tidak

berbeda jauh dengan pengkategorian di Amerika, majalah dibagi menjadi majalah

umum dan majalah khusus. Majalah khusus antara lain majalah yang khusus

membahas berita olahraga, perumahan, pertanian dan wanita. Menurut Lubis

(1983), majalah khusus adalah majalah yang memuat karangan-karangan

mengenai bidang khusus misalnya majalah wanita.

2.1.1.3 Kategori Isi Majalah

Rubrik pada majalah wanita sebagian besar berisi tentang peran wanita

dibandingkan membahas masalah di luar masalah wanita atau iklan. Hal tersebut

dapat dianggap wajar mengingat majalah wanita termasuk majalah khusus.

(47)

sedangkan tulisan yang membahas masalah bukan peran wanita mendapat porsi

hampir sama dengan iklan (Defleur, 1983). Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa dari 10 majalah wanita yang beredar 43,1 persen membahas mengenai

peran wanita, 28,94 persen membahas masalah di luar peranan wanita dan sisanya

diisi oleh iklan sebanyak 27,95 persen.5

Menurut hasil studi Friedan dalam disertasi Suratmo (1993), majalah-majalah wanita memiliki andil yang besar dalam membentuk dan mengukuhkan

citra wanita yang konvensional serta terikat pada pandangan-pandangan stereotipe

masyarakat. Kategori isi rubrik majalah dibedakan ke dalam dua bagian antara

lain (Suratmo, 1993) :

a. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di dalam keluarga yang

membahas masalah hubungan dengan anak, hubungan suami istri, hubungan

kekerabatan, kecantikan, kesehatan, pengaturan dan perawatan rumah tangga

dan pendidikan. Bidang masalah peran wanita dalam keluarga yang

berhubungan dengan kecantikan, menduduki porsi paling besar dibandingkan

dengan masalah lainnya. Hal tersebut diduga terjadi karena beberapa faktor (a)

faktor profil pembaca (wanita) yang rata-rata berumur antara 25-45 tahun,

golongan kelas menengah ke atas, yang pada umumnya sangat memperhatikan

penampilan (ingin cantik, tampil sehat, segar dan bugar). Berdasarkan hal

tersebut itulah redaksi menyajikan masalah kecantikan lebih menonjol dari

bidang masalah lain untuk memenuhi kebutuhan pembaca (b) Faktor motto

yang diemban oleh majalah yang bersangkutan, misalnya majalah Rias yang

5

(48)

memiliki motto Trend busana, rambut dan kecantikan . Frekuensi

pemunculan rubik yang berisi peranan wanita dalam keluarga pada setiap

majalah wanita sangat bervariasi dalam penjenjangan tujuh bidang masalah.

b. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di luar keluarga, misalnya

tulisan yang berhubungan dengan pekerjaan memiliki porsi terbesar

dibandingkan dengan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Hal

tersebut karena konsumen majalah wanita adalah wanita pekerja yang berada

di kawasan perkotaan sehingga dewan redaksi memberikan porsi yang besar

pada masalah pekerjaan unutk memenuhi kebutuhan para pembacanya.

2.1.1.4 Audiens Majalah

Menurut Jahi (1994) ada dua pengertian Audience, yaitu (1) dianggap sama dengan massa secara beranekaragam dalam jumlah besar, dan (2) sebagai

kelompok kecil atau komunitas kecil. Pengertian yang pertama (anekaragam

kelompok massa) melihat audience sebagai populasi yang besar jumlahnya dan dapat dibentuk oleh media, sedangkan pengertian yang terakhir (komunitas kecil)

menganggapaudience sebagai pengguna informasi dan sumber-sumber informasi.

Audience pengguna majalah dibagi menjadi audience pasif dan audience aktif. Audience pasif diartikan bahwa khalayak lebih banyak dipengaruhi oleh

media (majalah) tersebut. Khalayak menerima segala hal yang disampaikan

langsung oleh majalah tersebut. Audience aktif adalah audience yang tidak menerima begitu saja Audience besifat lebih selektif dalam menerima pesan dan

(49)

1. Selektifitas

Audience lebih selektif dalam memilih dan menggunakan media, tidak asal

melihat dan membaca media yang disajikan di depannya.

2. Utilitarian

Audienceaktif lebih banyak memilih media yang dianggapnya bermanfaat bagi

dirinya, karena sesuai dengan tujuan penggunaannya.

3. Intensionalitas

Audience aktif lebih suka menggunakan media karena isinya bukan pertimbangan aspek luasnya.

4. Keterlibatan usaha

Audiencesecara aktif mengikuti dan memikirkan penggunaan media pesan yang diterimanya.

Audien pengguna majalah menurut Suratmo (1993) adalah wanita yang

rata-rata berumur antara 25-45 tahun dan berasal dari golongan kelas menengah

ke atas sehingga terdapat kencendrungan pengguna majalah wanita adalah ibu

rumah tangga kelas menengah ke atas. Ibu rumah tangga diartikan sebagai wanita

yang telah menikah dan kegiatan sehari-harinya sebagian besar dilakukan di

rumah. Ibu rumah tangga sebagai wanita dewasa adalah salah satu pengguna

majalah wanita karena sebagai seorang wanita dewasa ibu rumah tangga adalah

(50)

2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification

Pada saat ini banyak sekali penelitian yang mempengaruhi pendekatan ini

dalam memberikan perhatian terhadap kepuasan khalayak yang telah diberikan

oleh media. Pendekatan ini memfokuskan pada penggunaan isi media untuk

memperoleh pemuasan atau pemenuhan kebutuhannya.

Para ahli komunikasi berusaha melihat hubungan antara khalayak dengan

media massa menggunakan pendekatan uses and gratification (Rakhmat, 2005).

Dalam arti secara kamus, uses berarti pengguna, pemanfaatan, pemakaian atau konsumsi. Berkaitan dengan penelitian ini tentu saja adalah penggunaan,

pemakaian atau konsumsi media massa. Konsumsi media diartikan sebagai pilihan

khalayak dalam penggunaan berbagai jenis media dan isi media. Gratification diartikan sebagai kepuasan, dimana kepuasan yang dirasakan anggota khalayak

akibat adanya kebutuhan yang dapat dipenuhi melalui penggunaan atau konsumsi

media. Pencarian kepuasan ini dipandang sebagai penyebab utama perilaku

konsumsi yang aktif dan bertujuan, diarahkan pada pemenuhan kepuasan.

Kata uses dalam pendekatan uses and gratification menggambarkan

bahwa khalayak tidak pasif tetapi aktif dalam memilih dan menggunakan media

massa. Khalayak aktif mencari dan melihat pesan secara selektif, sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya. Khalayak memasukan pesan yang diterima ke dalam

aktivitasnya sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dari minatnya. Kata

gratification diartikan sebagai pemuas kebutuhan akibat diterimanya suatu

pesan dari suatu media massa. Pemuasan ini penting untuk mengetahui kebiasaan

(51)

menggunakan media komunikasi massa. Jadi titik tolak dari pendekatanuses and

gratification ini adalah individu yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhanya (De FleurdalamRakhmat, 2005).

Menurut Mc.Quail (1991), model pendekatan penggunaan media atau

suatu proses interaksi, yaitu hubungan isi media, kebutuhan individu, persepsi,

peranan nilai dan konteks sosial dimana seorang berada. Proses interaksi oleh

pengalaman sosial individu yang ditunjukkan langsung kepada media massa

sebagai pemuas kebutuhan. Secara sederhana, pendekatan ini berusaha

menjelaskan suatu cara dimana individu menggunakan komunikasi diantara

bebagai sumber dalam lingkungan mereka untuk memuaskan kebutuhan mereka

dan untuk mencapai tujuan mereka. Usaha ini didorong oleh adanya beberapa

kebutuhan dalam dirinya yang dapat dipenuhi oleh media massa. Bila kebutuhan

tersebut sudah terpenuhi, maka akan tercapai kepuasan yang disebut sebagai

kepuasan media (media gratification).

Asumsi dari pendekatan ini adalah khlayak yang aktif. Konsep ini

dilandasi pandangan bahwa seseorang merupakan sektor media komunikasi yang

aktif, bukan sebagai penerima pasif. Pendekatan ini tidak lagi mempersoalkan apa

yang dilakukan media massa terhadap khalayak tetapi yang dilakukan khalayak

terhadap media. Rosengreen (1974), menjelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan

dasar manusia sebagai pembawaan lahir, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan

(52)

Gambar 1.Pendekatanuses and gratification menurut Rosengreen (1974)

Berdasarkan Gambar 1 diketahui berbagai variabel dalam penggunaan

media massa, untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan khalayaknya. Seperti

dalam gambar di atas yang terdiri dari variabel-variabel kebutuhan dasar,

karakteristik indinvidu, masalah dan solusinya, motif perilaku media dan perilaku

lainnya dan variabel pemenuhan kepuasan dan ketidakpuasan khalayak.

Berhubungan dengan hal tersebut, Maslow (1994) mengemukakan bahwa

tindakan pada hakikatnya adalah upaya unutk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan

manusia tersusun secara hierarki, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan perasaan aman

3. Kebutuhan akan cinta kasih

4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu Struktur sosial

Kebutuhan dasar

Penerimaan masalah

Penerimaan solusi

Motif

Perilaku media

Perilaku lain

Kepuasan atau bukan

kepuasan

(53)

5. Kebutuhan akan penghargaan

6. Kebutuhan akan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar atau sering disebut

aktualisasi diri

Ada banyak kebutuhan dasar individu yang berkaitan dengan penggunaan media

massa menurut Rosengreen (1974). Interaksi sosial yang merupakan slah satu

diantara kebutuhan dasar lainnya, terhadap media seperti yang dikemukakan oleh

Rosengreen dan variabel tersebut memilik peranan yang besar dalam mengalami

semua proses komunikasi Karakteristik individu dapat dikelompokan ke dalam

karakteristik internal dan karakteristik eksternal individu. Karakteristik internal

individu diantaranya adalah umur, jenis kelamin, rangking kelas dan gaya hidup

sedangkan karakteristik eksternal individu adalah status sosial ekonomi,

penghasilan, tingkat pendidikan.

2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak dalam membaca Majalah

Sesuatu pesan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain harus

menyentuh motif yang menggerakan atau mendorong perilaku komunikate atau

khalayak yang berkomunikasi (Rahmat, 2000). Motif seseorang dapat disentuh

dalam pesan tersebut, yang mengandung imbauan-imbauan berikut (1) imbauan

rasional unutk meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis (2) imbauan

emosional yang menggunakan pernyataan atau bahasa untuk menyentuh emosi

komunikate. Imbauan emosional ternyata lebih dibanding denga pesan-pesan

rasional (3) imbauan takut yang bersifat mencemaskan, mengancam, atau

meresahkan (4) imbauan ganjaran bersifat menjanjikan komunikate akan sesuatu

(54)

2.1.3 Motivasi dan Motif

Sabri (1993), menyatakan bahwa pengertian motivasi sering dibedakan

dengan istilah motif. Istilah motif itu sendiri adalah dorongan atau kekuatan dari

dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat

sesuatu utnuk mencapai tujuan tertentu. Motif itu dapat berupa sesuatu kebutuhan,

tujuan, cita-cita atau hasrat yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk

melaukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Sedangkan motivasi

adalah sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau

mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.

Begitu juka Handoko (1998), membedakan pengertian motivasi dengan

pengertian motif. Adapun motif menurutnya adalah suatu alasan atau dorongan

yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu tindakan

tertentu. Motivasi adalah sesuatu tenaga atau faktor tang terdapat dalam diri

manusia yang menimbulkan, mengerahkan dan mengorganisasikan tingkah

lakunya. Motivasi dapat diukur dengan dua cara, yaitu (1) mengukur faktor luar

tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri seseorang, dan (2)

mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin ungkapan dari motif tertentu.

Menurut Gerungan (1998), menggolongkan jenis-jenis motif manusia

berdasarkan asalnya motif. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Motif biogenitas

Motif- motif biogenitas merupakan motif- motif yang beasal dari

kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis.

Motif biogenitas ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan

(55)

2. Motif sosiogenitas

Motif-motif sosiogenitas adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal

dari lingkungan kebudayaan orang itu berada dan berkembang. Motif

sosiogenitas tidak berkembang dengan sendirinya, mau tidak mau, tetapi

berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.

3. Motif teogenetis

Motif-motif teogenetis merupakan motif-motif manusia yang berasal dari

Tuhan Yang Maha Esa. Motif-motif tersebut berasal dari interaksi antara

manusia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam

kehipupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agama

tertentu.

Motif seseorang terhadap media bisa berbeda-beda satu sama lain, sehubungan

dengan hal tersebut Mc Quail (1991), menjelaskan sejumlah motif penggunaan

(56)

1. Informasi

Mengenai hal-hal seperti pencarian berita peristiwa dan kondisi yang berkaitan

dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan

menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, serta sesuatu yang berkaitan

dengan penentuan pilihan. Sebagai informasi, berfungsi untuk memuaskan

rasa ingin tahu dan minat-minat umum, serta memperoleh rasa damai melalui

penambahan pengetahuan dengan cara belajar dan pendidikan diri sendiri.

2. Identitas pribadi

Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, model perilaku, dan

mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media), serta

meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

3. Integrasi dan interaksi

Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati sosial),

meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dalam internaksi

sosial, memperoleh teman, serta memungkinkan seseorang untuk dapat

menghubungi keluarga, teman, dan masyarakat.

4. Hiburan

Setiap individu dapat melepaskan diri atau terpisah dari masalah,

bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu,relax,

penyaluran emosi , serta membangkitkan gairah seks.

2.1.4 Perilaku Pembaca

Dalam proses komunikasi massa, fokus perhatian diarahkan pada tujuan

(57)

khalayak cenderung menjadi pusat perhatian dalam penelitian komunikasi massa,

karena khalayak berperan aktif dalam menentukan media apa yang akan

diperhatikan dan tanggapan apa yang diberikan. Khalayak pun turut menentukan

hasil dalam suatu proses komunikasi.

Pada dasarnya khalayak adalah mereka yang memperoleh produk

informasi yang dihasilkan dan didistribusikan dengan sengaja melalui organisasi

komunikasi massa untuk daerah tertentu. Sedangkan khalayak sasaran mengacu

pada kelompok individu yang bepotensi untuk diekspos dan menggunakan produk

informasi atau jasa media massa. Sebagai khalayak media massa, manusia aktif

mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, hubungan

antara seorang manusia dengan media massa didasari oleh kebutuhannya yang

dirasa dapat dipenuhi oleh media massa

Gambar

Gambar 1. Pendekatan uses and gratification menurut Rosengreen (1974)
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Motif Ibu Rumah Tangga Dalam                                 Menggunakan Majalah Wanita
Tabel 1.  Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II dalam Menggunakan Majalah Wanita, 2008

Referensi

Dokumen terkait

(Pada Kasus II Pembatalan Peminangan Di Sebabkan Oleh Faktor Adat Pintaan Terlalu Besar, Wawancara Bapak Burhanan Selaku P3N Desa Peninjauan, 23 Febuari 2015). Isi tabel di atas

4/670/HPPB/PbB tanggal 24 Januari 1972, ditentukan bahwa Bilyet Giro adalah surat perintah nasabah yang telah distandardisir bentuknya kepada penyimpan dana untuk

Dari hasil analisis persepsi responden diketahui bahwa menurut responden pada penelitian ini gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Butik Kharisma Indonesia adalah

Seberapa besar pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yang terdaftar di

Pada 31 Desember 2014, Perseroan melayani sebagian besar pelanggan perumahan yang berlangganan satu atau lebih dari dua layanan berlangganan utama Perseroan (internet broadband

 merupakan petugas yang tetap pada pelayanan rujukan.  Ramah tamah dan tekun.  Bersedia membantu pemakai perpustakan.  Memiliki pengetahuan umum yang luas. 

Setelah negara-negara anggota sudah menerima preferensi heritage yang diberikan UNESCO, sitem birokrasi di dalam rezim World Heritage memiliki jalan untuk mengaplikasikan

endidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh karena