• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1.KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Penelitian di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Dengan hormat,

Saya mengharapkan kesediaan saudara/i untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang “Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai”.Atas kesediaan saudara saya ucapkan terimakasih.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kantor/Sekolah :

Alamat :

Kecamatan :

Petunjuk Pengisian

1. Isilah data saudara ditempat yang telah disediakan 2. Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang tersedia Pertanyaan:

1. Apakah lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dilalui oleh alat transportasi umum?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah menurut saudara Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai mudah dijangkau dengan transportasi umum?

a. Ya b. Tidak

(2)

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan yang dapat dilihat dengan mudah dari tepi jalan?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah jalan ke lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah jalan ke lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai melewati keramaian masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan?

a. Ya b. Tidak

8. Berapa jarak tempuh dari Kantor/Sekolah saudara ke Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?

a. <15km c. 30km-50km

b. 15km-30km d. > 50km

9. Berapa lama waktu tempuh menuju Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?

a. ≤ 30 Menit c. 1 Jam-2 Jam b. 30 Menit-1 Jam d. > 2 Jam

10.Berapa biaya yang saudara perlukan untuk menjangkau Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?

a. ≤ Rp. 10.000,00 c. Rp. 20.000,00-Rp. 30.000,00 b. Rp. 10.000,00-Rp. 20.000,00 d. ≥ Rp. 30.000,00

11.Apakah lokasi gedung Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang luas?

a. Ya b. Tidak

12.Apakah lokasi gedung Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang aman?

(3)

a. Ya b. Tidak

13.Menurut anda apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?

a. Ada b. Tidak Ada

14.Apakah tempat Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang sekarang sudah cukup memadai?

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, and Narbuko. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2002. Arifin, Shamsul. "Location Allocation Problem Using Genetic Algorithm and

Simulated Annealing: A Case Study Based On School In Enschede." Thesis, Netherlands, 2011.

Bedagai, Kabupaten Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai. http://www.serdangbedagaikab.go.id/map/sergai.htm (accessed Mei 13, 2014).

Google. Google Map. https://www.google.com/maps/place/Perbaungan/....ce2709 (accessed Mei 13, 2014).

Hasan, M Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Hasugian, Jonner. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU

Press, 2009.

Hidayah, Lailatul. Metodologi Penelitian Pendidikan. Mei 29, 2013.

http://hidaylaela.blogspot.com/2013/05/metodologi-penelitian-pendidikan.html (accessed April 10, 2014).

HS, Lasa. Jenis-jenis pelayanan informasi perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994.

HS, Lasa. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Koontz, Christine. M. Library Facility Siting and Location Handbook. United States: Greenwood library management collections, 1997.

Moenir, AS. Manajemen Pelayanan umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai. Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2025. Sei Rampah: Pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai, 2008.

(5)

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000.

Rachman Hermawan, Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2010.

Reid, David James. The Theory Of Industrial Location: Alfred Weber's Contribution Reapraised. Scotland:: Glasgow University, 1966.

Reitz, Joan M. Dictionary for Library and Information Science. Connecti, 2004. Siregar, A. Ridwan. Perpustakaan Umum Spasial Di Wilayah Pekotaan. Medan:

Usu Press, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2006.

Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Utama, 1993.

Sumardji. Pelayanan Refrens di Perpustakaan. Konisus, 1992.

Suomalainen, Emilia. Multicriteria Analysis and Visualization of Location-. Tesis, Sankt Augustin: Helsinky University of Technology, 2006.

Syamsuri. Pelayanan Publik. 2012.

http://tentangpelayananpublik.blogspot.com/2011/01/jenis-dan-pola-pelayanan-publik.html (accessed April 4, 2014).

(6)

Wicaksono, Hendro. Perpustakaan Umum Berbasis Komunitas. 2005. www.hendrowicaksono,multiply.com//../2 (accessed Maret 31, 2014). Wikipedia. Wikipedia. n.d. id.wikipedia.org (accessed April 2014).

(7)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada umumnya diartikan sebagai cara untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Menurut Sugyono (2009, 6)“Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dpat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif.Sugiyono (2006, 6) menyatakan bahwa“Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variable mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.

Adapun pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2006, 14), adalah:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(8)

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di lakukan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara (Kompleks Replika Istana Sultan Serdang) Pegajahan Sumatera utara.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah data yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono (2006, 90) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”

Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada disetiap kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai yang berjumlah 594.383 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sekelompok kecil yang diamati. Ada berbagai cara yang digunakan untuk menghitung besar sampel yang ditetapkan dalam melakukan suatu penelitian.Menurut Sugiyono (2006, 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan non-probability sampling method, tehnik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan caraquota sampling yaitu memilih sampel dengan cara menentukan quota, yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dari setiap kecamatan yang termasuk dalam Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 170 orang untuk 17 kecamatan dan 10 orang untuk Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai.

(9)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftarpertanyaan kepada responden. Menurut Sugiyono (2005, 135), “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yaitu data yang langsung di peroleh melalui hasil kuesioner dan pengamatan langsung dari Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai.

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari buku, artikel, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data.Padapenelitian ini, penulis menggunakan kuesioner untuk menemukan hasil penelitian ini.

3.7 Indikator Penelitian

Indikator adalah pengukuran secara tidak langsung.Menurut Green (1992) Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan. Adapun indikator dalam penelitian ini adalah:

a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

- Perpustakaan dilalui oleh alat transportasi umum

(10)

b. Visibilitas/keterlihatan, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

- Jalan ke lokasi perpustakaan memiliki petunjuk arah - Perpustakaan memiliki plang nama

- Plang nama perpustakaan mudah dilihat dari tepi jalan

c. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan. - Jalan ke lokasi perpustakaan ramai dilalui masyarakat

- Keramaian masyarakat menyebabkan kemacetan - Jarak tempuh

- Waktu tempuh

- Biaya yang diperlukan

d. Tempat parkir yang luas dan aman. - Tempat parkir yang luas

- Tempat parkir yang aman

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

- Lokasi lain untuk perluasan perpustakaan -Perpustakaan sudah cukup memadai 3.8 Analisis Data

Data yang sudah terkumpul akan dianalisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif.Menurut Sugiyono (2006, 21), statistik deskriptif adalah “Statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana telah disediakan pertanyaan dengan pilihan jawaban A, B, C dan D, dan pertanyaan dengan pilihan jawaban A dan B. Responden hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai pendapatnya. Adapun Interpretasi dari masing-masing pertanyaan di kuesioner adalah:

(11)

1. Pertanyaan dengan pilihan jawaban A,B,C dan D memiliki persentase 25% dari setiap pilihan.

2. Pertanyaan dengan pilihan jawaban A dan B memiliki persentase 50% dari setiap pilihan.

Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner kemudian dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif.Analisis data dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi, sehingga dapat diketahui frekuensi atau modus (terbanyak) tentang pengaruh alokasi terhadap Lokasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai dan Perpustakaan Cabang Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan keadaan sebenarnya.Statistik deskriptif merupakan suatu metode untuk memaparkan hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk statistik popular yang sederhana, sehingga setiap orang lebih mudah mengerti hasil penelitian.

Analisis data, penulis menggunakan tabel distribusi frekuensi.Hasan (2003), menyatakan bahwa distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar.Dari distribusi frekuensi dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari data yang diperoleh melalui hasil kuesioner.

Untuk menghitung persentase digunakan rumus distribusi frekuensi menurut Arikunto (2000, 349) sebagai berikut :

�= �

�× 100%

Dimana: P = Persentase

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai “Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai”

4.1 Profil Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

4.1.1 Sejarah Singkat

Dalam suatu Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, terbentuklah suatu lembaga Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, salah satunya adalah urusan Perpustakaan dan Arsip yang masih dibawah naungan Bagian Umum Sekretariat dan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai dijabat oleh salah seorang Kasubbag setara Esselon IV.

Maka setelah beberapa tahun pelaksanaan urusan Perpustakaan dan Arsip, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan suatu Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan maka, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendukung pelaksanaannya dengan menerbitkan suatu peraturan Daerah nomor 30 Tahun 2007 tanggal 30 November 2007 tentang Bagan Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi serta sekaligus melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2008 tentang Kearsipan.

Pada tanggal 28 Februari 2008 Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan nomor suratnya 841.1/400/SB/2008 telah melantik Pejabat pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi setara Esselon III a, dan 4 (empat) Pejabat Esselon IV b. sehingga pada saat itu resmi berdiri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kini berkantor di Jalan Negara (Komplek Replika Istana Sultan Serdang) Pagajahan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.

(13)

4.1.2 VISI DAN MISI Visi

Visi merupakan pandangan kedepan atau tujuan jangka panjang yang akan diraih oleh sebuah lembaga. Dengan adanya visi yang telah ditetapkan maka segenap sumber daya akan diarahkan dalam mencapai tujuan tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai visi :

“Meningkatkan minat baca masyarakat untuk menuju Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu Kabupaten terbaik dan berwawasan lingkungan”

Misi

Misi juga merupakan landasan kerja yang harus dilaksanakan oleh para pegawai / tenaga kontrak Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai, dengan misi adalah :

- Membina, mengembangkan dan memberdayagunakan perpustakaan dan arsip; - Menyelenggarakan layanan perpustakaan dan kearsipan;

- Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan dan arsip milik pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai;

- Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas perpustakaan dan kearsipan;

(14)

4.1.3 Struktur Organisasi

4.1.4 SDM Perpustakaan

Sebutkan komposisi SDM Perpustakaan terdiri atas : Kualifikasi pendidikan :

Tabel 1: Kualifikasi pendidikan SDM Perpustakaan

No Pendidikan Jumlah

1. SD -

2. SMP -

3. SMU/SMK -

4. Diploma 8 orang

5. S1 7 orang

6. S2 2 orang

7. S3 -

Kepala Kantor

Dra. SALMIAH, MM

Sub.Bag. Tata Usaha

M I S L A N, SE

Kelompok Jabatan Fungsional

Plt. Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Perpustakaaan

DEWI SULISTRIANI, S.Sos

Seksi Program Pengembangan Kearsipan dan Dokumentasi

RIO SYUKRI, S.Sos

Seksi Pelayanan

Dra. ERLINA

(15)

Status kepegawaian : a. PNS : 17 orang, b. Honorer : 9 orang, Anggota Perpustakaan

Jumlah total anggota keseluruhan :314 orang Komposisinya :

Tabel 2: Komposisi Anggota Perpustakaan No Anggota Perpustakaan Jumlah

1. Mahasiswa 7 orang

2. Pelajar 127 orang

3. Dosen/Guru 2 orang 4. Pegawai/Karyawan 100 orang 5. Kecamatan 73 orang

4.1.5 Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 17 kecamatan. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki perpustakaan cabang di 9 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Pegajahan 2. Kecamatan Bintang Bayu 3. Kecamatan Dolok Masihul 4. Kecamatan Sei Bamban 5. Kecamatan Bandar Khalipah 6. Kecamatan Tanjung Beringin 7. Kecamatan Sei Rampah 8. Kecamatan Teluk Mengkudu 9. Kecamatan Perbaungan

Sedangkan 8 kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang yaitu: 1. Kecamatan Cilindak

2. Kecamatan Kotari

(16)

5. Kecamatan Tebing Syahbandar 6. Kecamatan Panta Cermin 7. Kecamatan Serba Jadi 8. Kecamatan Sipispis

4.2 Lokasi dan Alokasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Untuk mengetahui konsep Location-Allocation pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai, peneliti memberi pertanyaan kepada responden dengan menggunakan indikator dan melalui kuesioner. Adapun indikator nya adalah sebagai berikut:

1. Akses menuju ke lokasi perpustakaan.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi perpustakaan dilalui oleh alat transportasi umum, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dilalui oleh alat transportasi umum?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah lokasi Perpustakaan masing-masing Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dilalui oleh alat transportasi umum?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil pengambilan data sebagai berikut:

(17)

Tabel 3: Pengetahuan Responden tentang apakah lokasi Perpustakaan dilalui oleh alat transportasi umum

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Cilindak

Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

10

Dari Tabel 3 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 54,9% mengetahui bahwa lokasi Perpustakaan dilalui oleh alat transportasi umum. Namun, 44% responden menyatakan bahwa lokasi perpustakaan tidak dilalui oleh transportasi umum.

(18)

mempersulit pengguna untuk datang ke perpustakaan dengan menggunakan transportasi umum dari daerah kecamatannya.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi perpustakaan mudah dijangkau dengan alat transportasi umum, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah menurut saudara Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai mudah dijangkau dengan transportasi umum?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah menurut saudara perpustakaan kecamatanmudah dijangkau dengan transportasi umum?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(19)

Tabel 4: Pengetahuan Responden tentang apakah lokasi Perpustakaan mudah dijangkau dengan alat transportasi umum

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi Persentasi frekuensi persentasi

1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

4

Tabel 3 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 40,1% menyatakan bahwa lokasi perpustakaan mudah dijangkau dengan transportasi umum. Namun 58,2% menyatakan bahwa lokasi perpustakaan tidak mudah dijangku dengan transportasi umum.

(20)

beberapa kecamatan yang belum memiliki perpustakaan kecamatan sehingga mempersulit pengguna untuk datang ke perpustakaan dengan menggunakan transportasi umum dari daerah kecamatannya karena sulitnya alat transportasi umum untuk menjangkau lokasi perpustakaan.

2. Visibility/keterlihatan lokasi perpustakaan

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi ke perpustakaan memiliki petunjuk arah, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah jalan ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki petunjuk arah?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah jalan ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki petunjuk arah?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(21)

Tabel 5: Pengetahuan Responden tentang apakah jalan ke lokasi Perpustakaan memiliki petunjuk arah

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi Persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Cilindak

Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

-

(22)

Tidak adanya petunjuk arah menuju ke lokasi perpustakaan akan mempersulit pengguna untuk sampai ke lokasi perpustakaan terutama apabila perpustakaan berada di daerah yang jauh dari tempat umum.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah perpustakaan memiliki plang nama perpustakaan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah perpustakaan kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(23)

Tabel 6: Pengetahuan Responden tentang apakah Perpustakaan memiliki plang nama

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Cilindak

Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

10

Tabel 6 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 60% responden menyatakan bahwa seluruh perpustakaan yaitu Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai beserta Perpustakaan cabang Kecamatan memiliki plang nama di masing-masing lokasi perpustakaannya.Namun 40% responden menyatakan bahwa perpustakaan tidak memiliki plang nama karena mereka tidak tau persis letak lokasi perpustakaan tersebut.

(24)

memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan yang mudah dilihat dari tepi jalan?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah perpustakaan kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki plang nama perpustakaan yang mudah dilihat dari tepi jalan?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(25)

Tabel 7: Pengetahuan Responden tentang apakah Perpustakaan memiliki plang nama yang mudah dilihat dari tepi jalan

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

8

(26)

Dapat dilihat dari tabel hasil penelitian bahwa responden yang menyatakan bahwa plang nama perpustakaan tidak dapat dilihat dengan mudah dari tepi jalan adalah responden yang berasal dari 8 kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang. Diduga tanggapan tersebut karena responden tidak mengetahui dimana letak lokasi perpustakaan tersebut.

3. Lalu lintas menuju ke lokasi perpustakaan

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah jalan ke lokasi perpustakaan ramai dilalui masyarakat, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah jalan ke lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah jalan ke lokasi perpustakaan kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(27)

Tabel 8: Pengetahuan Responden tentang apakah jalan ke lokasi Perpustakaan ramai dilalui masyarakat

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

4

(28)

Dapat dilihat dari daftar tabel diatas bahwa kebanyakan responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat, dikarenakan lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai terletak di jalan yang termasuk jalan lintas Sumatera.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah jalan ke lokasi perpustakaan ramai dilalui masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah jalan ke lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah jalan ke lokasi perpustakaan kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan?”kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(29)

Tabel 9: Pengetahuan Responden tentang apakah jalan ke lokasi Perpustakaan ramai dilalui masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

4

(30)

jalan ke lokasi perpustakaan tidak ramai dilalui masyarakat sehingga tidak menyebabkan keramaian.

Dapat dilihat dari daftar tabel diatas bahwa kebanyakan responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ramai dilalui masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan, dikarenakan lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai terletak di jalan yang termasuk jalan lintas Sumatera

Untuk mengetahui berapa jarak tempuh dari kantor/sekolah responden ke lokasi perpustakaan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Berapa jarak dari kantor/sekolah saudara ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Berapa jarak dari kantor/sekolah saudara ke Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(31)

Tabel 10: Jarak tempuh dari Kantor/Sekoah ke lokasi Perpustakaan

No Kecamatan <15km 15km-30km 30km-50km >50km

F % F % F % f %

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

7

(32)

Dapat dilihat dari daftar tabel bahwa ada sekitar 38,5% responden yang berasal dr kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang dikecamatan menyatakan bahwa jarak tempuh yang harus dilalui untuk sampai ke lokasi adalah lebih dari 30 km. Jarak tersebut cukup jauh sehingga membuat masyarakat di kecamatan tersebut memilih untuk mengunjungi perpustakaan terdekat yang berada diluar kecamatan mereka.

Untuk mengetahui berapa lama waktu tempuh dari kantor/sekolah responden menuju ke lokasi perpustakaan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Berapa lama waktu tempuh menuju ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Berapa lama waktu tempuh menuju ke Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(33)

Tabel 11: Waktu tempuh responden menuju ke lokasi

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang

Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

7

(34)

jam dan 13,8% responden menyatakan bahwa waktu tempuh yang harus dilalui dari lokasi kantor/sekolah mereka antara 1 jam sampai 2 jam.

Dapat dilihat dari daftar tabel bahwa ada sekitar 38,5% responden yang berasal dr kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang dikecamatan menyatakan bahwa lama waktu tempuh yang harus dilalui untuk sampai ke lokasi adalah lebih dari 30 menit bahkan sampai 2 jam. Waktu tersebut cukup lama sehingga membuat masyarakat di kecamatan tersebut memilih untuk mengunjungi perpustakaan terdekat yang berada diluar kecamatan mereka.

Untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk menjangkau lokasi perpustakaan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Berapa biaya yang saudara perlukan untuk menjangkau Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Berapa biaya yang saudara perlukan untuk menjangkau Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(35)

Tabel 12: Biaya yang Responden perlukan untuk menjangkau lokasi Perpustakaan

No Kecamatan

Rp. 20.000,00- Rp. 30.000,00

Rp.

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

7

(36)

diperlukan untuk menjangkau Perpustakaan adalah Rp. 20.000,00 sampai Rp. 30.000,00, dan 5,5% responden menyatakan bahwa memerlukan biaya lebih dari Rp. 30.000,00 untuk bisa sampai ke lokasi perpustakaan.

Dapat dilihat dari tabel bahwa 43,8% responden memerlukan biaya lebih dari Rp. 20.000,00 untuk menjangkau perpustakaan, bahkan seluruh responden yang diambil dari masyarakat kecamatan Sipispis menyatakan bahwa mereka memerlukan biaya lebih dari Rp. 30.000,00 untuk dapat menjangkau perpustakaan. Itu adalah biaya yang cukup besar dikarenakan jaarak dan waktu tempuh yang jauh dan lama.Waktu tersebut cukup lama sehingga membuat masyarakat di kecamatan tersebut memilih untuk mengunjungi perpustakaan terdekat yang berada diluar kecamatan mereka.

4. Tempat parkir yang luas dan aman di lokasi perpustakaan

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi perpustakaan memiliki tempat parkir yang cukup luas, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang luas?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah lokasi Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang luas?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(37)

Tabel 13: Pengetahuan Responden tentang apakah lokasi gedung Perpustakaan memiliki tempat parker yang luas

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi

1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

10

Tabel 13 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 46,1% responden menyatakan bahwa lokasi gedung perpustakaan memiliki tempat parkir yang luas, namun 53,8% lokasi gedung perpustakaan tidak memiliki tempat parkir yang cukup luas.

(38)

menyatakan bahwa menurut mereka Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai tidak memiliki parkir yang cukup luas, dikarenakan mereka tidak mengetahui persis letak lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah lokasi perpustakaan memiliki tempat parkir yang aman, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang aman?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah lokasi Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki tempat parkir yang aman?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(39)

Tabel 14: Pengetahuan Responden tentang apakah lokasi gedung Perpustakaan memiliki tempat parkir yang aman

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi

1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

10

Tabel 14 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 55,5% responden menyatakan bahwa lokasi gedung perpustakaan memiliki tempat parkir yang cukup aman. Namun 44,4% responden menyatakan bahwa lokasi gedung perpustakaan tidak memiliki lokasi gedung perpustakaan yang aman.

(40)

menyatakan bahwa menurut mereka Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai tidak memiliki parkir yang cukup aman, dikarenakan mereka tidak mengetahui persis letak lokasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai.

5. Ekspensi lokasi untuk perluasan perpustakaan

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan perpustakaan, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Menurut anda apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Menurut anda apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan Perpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai Menurut anda apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(41)

Tabel 15: Pengetahuan Responden tentang apakah ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan Perpustakaan

No Kecamatan Ya Tidak

Frekuensi persentasi frekuensi persentasi 1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

-

Tabel 15 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 50,5% responden menyatakan bahwa ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan perpustakaan, namun 49,4% responden menyatakan bahwa tidak ada lokasi lain yang cukup luas untuk perluasan perpustakaan.

(42)

Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai. Dapat disimpulkan bahwa perlunya perpustakaan di beberapa kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang.

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang apakah perpustakaan yang sekarang sudah ada sudah cukup memadai, peneliti memberi pertanyaan kepada responden melalui kuesioner dengan isi pertanyaan, “Apakah tempatKantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang sekarang sudah cukup memadai?” kepada responden yang berada di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan 8 kecamatan yang belum memiliki Perpustakaan Kecamatan, dan memberi pertanyaan, “Apakah tempatPerpustakaan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagaiyang sekarang sudah cukup memadai?” kepada responden yang berada disetiap kecamatan yang memiliki Perpustakaan cabang.

Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

(43)

Tabel 16: Pengetahuan Responden tentang apakah Perpustakaan yang sekarang sudah cukup memadai

No Kecamatan Ya Tidak

frekuensi persentasi frekuensi persentasi

1

Kecamatan Pegajahan Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Bandar Khalipah Kecamatan Tanjung Beringin Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Perbaungan

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

Kecamatan Cilindak Kecamatan Kotari

Kecamatan Dolok Merawan Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Pantai Cermin Kecamatan Serba Jadi Kecamatan Sipispis

4

Tabel 16 menunjukan bahwa 180 responden yang diteliti, 58% responden menyatakan bahwa tempat perpustakaan yang sekarang sudah ada sudah cukup memadai, namun 67,7% responden menyatakan bahwa tempat perpustakaan yang sekarang sudah ada belum memadai.

(44)

menyatakan bahwa lokasi perpustakaan yang sekarang sudah ada masih belum memadai.Dapat disimpulkan bahwa perlunya perpustakaan di beberapa kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang agar masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan tersebut secara maksimal.

(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapt disimpulkan bagaimana jika Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai beserta lokasi Perpustakaan cabang Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai diteliti dengan menggunakan Konsep Location-Allocation, dengan dukungan data sebagai berikut:

1. Dari tanggapa responden dengan hasil penelitin yang membahas tentang transportasi umum ke lokasin perpustakaan, dapat digambarkan bahwa adanya transportasi umum dari lokasi Kantor/Sekolah/Alamat menuju ke lokasi perpustakaan sangat memudahkan pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan, namun kemudahan transportasi umum menjangkau lokasi perpustakaan juga mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan.Adanya transportasi umum yang melewati perpustakaan tidak menjamin kemudahan pengguna untuk menjangkau lokasi perpustakaan. Adanya daerah-daerah tertentu yang tidak dilalui transportasi umum menuju ke lokasi perpustakaan, akan mempersulit pengguna yang berada didaerah tersebut menuju ke perpustakaan.

2. Seluruh responden yang diteliti, (100%) menyatakan bahwa seluruh perpustakaan yaitu Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai beserta Perpustakaan cabang Kecamatan tidak memiliki pentunjuk arah menuju ke lokasi perpustakaan.

Dari tanggapan responden diatas, baik itu Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai ataupun Perpustakaan cabang yang berada dikecamatan tidak memilik petunjuk arah.Keadaan ini mungkin sedikit mempersulit pengguna terutama untuk perpustakaan cabang yang berada dikecamatan.

(46)

beserta Perpustakaan cabang Kecamatan memiliki plang nama di masing-masing lokasi perpustakaan.

Sebagian besar responden menyatakan bahwa hampir seluruh perpustakaan yaitu Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai beserta Perpustakaan cabang Kecamatan memiliki plang nama di masing-masing lokasi perpustakaan, namun responden yang berasal dari kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang di kecamatannya menyatakan bahwa perpustakaan tidak memiliki plang nama. Jawaban tersebut diduga karena responden tidak mengetahui letak lokasi perpustakaan Kabupaten Serdang Bedagai.

Ada beberapa responden menyatakan bahwa plang nama perpustakaan tidak terlihat dari tepi jalan. Dapat dikatakan bahwa tidak terlihatnya plang nama akan mempersulit pengguna untuk mengetahui letak perpustakaan, terutama untuk pengguna yang baru pertama kali mengunjungi perpustakaan tersebut.

3. Lalu lintas menuju perpustakaan sangat mempengaruhi pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan. Adapun diantaranya, ramai atau tidaknya masyarakat yang melalui perpustakaan yang bisa mengakibatkan kemacetan. Selain itu, waktu dan jarak tempuh bahkan biaya yang dihabiskan untuk sampai ke lokasi perpustakaan juga perlu diperhatikan. Dari hasil penelitian lebih darri setengah responden menyatakan bahwa perpustakaan dilalui banyak masyarakat. Adapun responden jugaa menyatakan bahwa keramaian masyarakat bisa menyebabkan sedikit kemacetan terjadi. Itu disebabkan karena Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai berada dijalan lintas Sumatera dan Perpustakaan cabang kecamatan berada didaerah perkantooran daerah kecamatan. Hal ini menggambarkan hampir sebagian responden menyatakan bahwa keramaian yang terjadi menuju perpustakaan mengakibatkan kemacetan dan hal itu mempersulit pengguna untuk menuju ke lokasi perpustakaan.

(47)

Dari hasil penelitian beberapa responden menyatakan bahwa jarak tempuh dari Kantor/Sekolah mereka ke perpustakaan kurang dari 15 km, menghabiskan waktu kurang dari 30 menit dan menghabiskan biaya kurang dari Rp. 10.000,00. Namun beberapa responden memiliki jarak yang berbeda yaitu 15 km sampai 30 km dan menghabiskan waktu 30 menit sampai 1 jam bahkan membutuhkan biaya antara Rp. 10.000,00 sampai Rp. 20.000,00. Selain itu adapun beberapa dari responden menempuh jarak 30 km sampai 50 km dan menghabiskan waktu 1 jam sampai 2 jam bahkan membutuhkan biaya hingga Rp. 20.000,00 sampai Rp. 30.000,00 dan lebih. Bisa dikatakan ada yang melalui jarak cukup jauh dan menghabiskan waktu yang cukup lama karena jarak yang cukup jauh.

4. Tempat parkir yang memadai dengan ukuran yang luas dan keamanan yang baik juga sangat mempengaruhi kenyamanan pengguna. Sebagian besar responden dari Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan responden yang berasal dari kecamatan yang telah memiliki Perpustakaan Cabang Kecamatan menyatakan bahwa masing-masing perpustakaan memiliki lokasi parkir yang cukup luas bahkan seluruh responden menyatakan lokasi parkir di masing-masing kecamatan cukup aman. Namun responden yang berasal dari kecamatan yang belum memiliki perpustakaan cabang kecamatan menyatakan bahwa lokasi parkir di perpustakaan kurang luas dan tidak aman. Jawaban tersebut dikarenakan kemungkinan responden tidak tau letak lokasi Kanto Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dengan pasti.

(48)

untuk perluasan perpustakaan karena ketidaktahuan responden dimana lokasi tersebut.

6. Hampir sebagian respondenyang berasal dari kecamatan yang sudah memiliki perpustakaan cabang dikecamatan menyatakan bahwa tempat perpustakaan yang ada sekarang sudah cukup memadai namun hampir sebagian respondenyang berasal dari kecamatan yang sudah memiliki perpustakaan cabang dikecamatan menyatakan bahwa tempat lokasi perpustakaan masih belum memadai dikarenakan masih ada beberapa pengguna yang merasa bahwa jarak perpustakaan cukup jauh namun itulah yang terdekt dari lokasi Kantor/Sekolah mereka.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak terkait, diantaranya adalah:

1. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 Kecamatan, 237 Desa dan 6 Kelurahan, 1.130 Dusun dengan luas wilayah 19,222 Km2 atau 2, 65 % dari luas Propinsi Sumatera Utara. Serdang Bedagai atau biasa disingkat Sergai memiliki Ibukota yaitu Sei Rampah dengan luas 278, 37 Km2. Kecamatan terluas adalah kecamatan Tebing Tinggi seluas 324,85 KM2 dan kecamatan yang terkecil adalah kecamatan Tanjung Beringin dengan luas 64,45 KM2. Dapat digambarkan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kabupaten yang cukup luas. Namun dengan hanya adanya 1 Perpustakaan Kabupaten dan 9 Perpustakaan Kecamatan bahkan beberapa perpustakaan desa dan perpustakaan keliling masing kurang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan yang ada. Adapun kecamatan yang belum memiliki perpustakaan diantaranya adalah:

a. Kecamatan Cilindak b. Kecamatan Kotari

c. Kecamatan Dolok Merawan d. Kecamatan Tebingtinggi

(49)

e. Kecamatan Tebing Syahbandar f. Kecamatan Pantai Cermin g. Kecamatan Serba Jadi h. Kecamatan Sipispis

Adapun saran yang ingin diberikan adalah membuka beberapa perpustakaan kecamatan di kecamatan yang belum memiliki perpustakaan agar seluruh masyarakat mampu menggunakan jasa perpustakaan dengan maksimal

2. Perpustakaan sebaiknya bekerjasama dengan dinas perhubungan untuk menambah fasilitas angkutan umum yang menuju ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan Perpustakaan cabang Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai agar lebih memudahkan akses pengguna menuju ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dan Perpustakaan cabang Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai

(50)

BAB II

KAJIAN LITERATUR 2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Pengertian perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat di artikan juga sebagai lembaga informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas dengan perpustakaan sekolah, kampus, kantor, pribadi atau yang lainnya, meski berkonsep serta pengelolaannya sama. Hanya saja perpustakaan non umum biasanya cenderung untuk lingkungan terbatas dan mempunyai peraturan khusus serta koleksi terbatas yang disesuaikan dengan lingkungannya.

Menurut Reitz (2004),“A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds”.Dapat diartikan dalam definisi yang sederhana bahwa sebuah perpustakaan atausistem perpustakaanyang menyediakanakses tidak terbataske sumber dayaperpustakaandan layanangratis bagisemuapenduduk dari suatukomunitastertentu, seperti kota atau kabupaten, dengan wilayahgeografis, dan biasanya didukungolehdanapublik atau pemerintahan daerah.

Menurut Hermawan dan Zen (2010, 30) yang termasuk dalam kategori Perpustakaan Umum adalah:

(a) Perpustakaan Umum yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Provinsi, Kabupaten dan Kota, termasuk Perpustakaan Keliling;

(b) Perpustakaan Desa/Kelurahan;

(c) Perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat, lembaha-lembaga keagamaan;

(d) Taman Bacaan, Rumah Baca, Pondok Baca dan sebagainya, baik yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun perorangan.

Perpustakaan umum menyediakan bermacam bahan koleksi bagi semua tingkatan usia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia, baik

(51)

untuk laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, perpustakaan umum mempunyai nilai strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena fungsinya melayani semua lapisan masyarakat sebagai saran

Menurut Hermawan dan Zen (2010, 30) adalah “Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.”

Sedangkan menurut Syahrial-Pamuntjak (2000, 13) adalah:

Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat.Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.

Perpustakaan Nasional RI memberikan batasan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (Kabupaten/Kota atau Desa) diperuntukan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan dengan dana umum yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi secara menyukuruh tanpa membedakan tingkat usia, tingkat social, tingkat pendidikan dan lain-lain.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum memiliki tujuan khusus. Dalam manifesto Uniesco (Sulistyo-Basuki, 1993) tujuan Perpustakaan Umum yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

(52)

masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Adapun menurut Hermawan dan Zen (2010, 31) tujuan Perpustakaan Umum adalah:

(a) Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraannya;

(b) Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat, dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari;

(c) Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

(d) Bertindak selaku agen kultural, sehingga pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya;

(e) Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Dari uraian diatas, dapat diartikan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan layanan dalam bentuk informasi kepada masyarakat umum sehingga dapat membantu pengembangan informasi masyarakat melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentapkan, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya.Dalam Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Perpustakaan Nasional RI 2000, 6) perpustakaan umum harus melaksanakan fungsinya yaitu:

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui

pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain. c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

e. Pendayagunaan koleksi.

f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang dating langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximail dan lain-lain. g. Pemasyarakatan perpustakaan.

h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.

j. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.

(53)

k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan. 2.1.4 Kriteria Perpustakaan Umum

Setiap jenis Perpustakaan memiliki kriteria yang berbeda.Perpustakaan Umum memiliki kriteria tertentu. Menurut Hasugian (2009, 77) ada beberapa kriteria Perpustakaan Umum yaitu:

a. Koleksi Perpustakaan Umum harus terbuka bagi semua warga untuk keperluan rujukan maupun untuk peminjaman.

b. Seluruh atau sebahagian besar anggran perpustakaan umum diperoleh dari dana masyarakat umum, baik dari tingkat lokal maupun nasional. Dana masyarakat umum yang dimaksud adalah diperoleh dari ajak.

c. Jasa pelayanan yang diberikan kepada semua warga adalah Cuma-Cuma atau gratis.

d. Koleksinya mencakup semua jenis bahan perpustakaan bagi semua warga dan dalam semua subjek atau topik.

Tetapi dari kriteria di atas, dapat dijelaskan satu persatu beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah perpustakaan umum, seperti lokasi, koleksi dan fasilitasnya.

a. Lokasi

Lokasi sebuah perpustakaan umum menjadi sebuah faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan tujuan dan fungsi perpustakaan umum tersebut.Lokasi perpustakaan umum sebaiknya berada ditempat yang strategis sehingga mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakatnya.Menurut Siregar (2011, 49),“Lokasi fasilitas berkaitan dengan pemodelan dan solusi masalah tentang penempatan berbagai fasilitas terutama untuk meminimalkan biaya transportasi dan faktor-faktor lainnya”.

Dapat diartikan bahwa faktor lokasi Perpustakaan Umum yang tepat dan strategis sangat menentukan penggunaan perpustakaan umum dan menjadi sangat penting jika dikaitkan dengan fungsi optimal perpustakaan umum karena alasan keterjangkauan baik karena jarak, waktu, dan dana.

(54)

a. Lokasi strategis

b. Mudah diakses oleh masyarakat baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum

c. Memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi masyarakat pengunjung d. Dapat mendukung program pembelajaran bagi masyarakat

b. Koleksi

Salah satu unsur yang terpenting dalam sebuah perpustakaan umum adalah koleksi. Tanpa adanya koleksi, maka tujuan dan fungsi perpustakaan umum tidak akan bisa terlaksana dengan baik. Menurut Hermawan dan Zen (2010, 17), “Koleksi adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan.Bukanlah perpustakaan namanya bila tidak memiliki koleksi”.

Ada banyak jenis koleksi perpustakaan umum. Didalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Perpustakaan Nasional RI 2000) menyatakan bahwa “Koleksi Perpustakaan Umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti: buku, majalah, dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti: kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain”.

Koleksi bahan pustaka harus mencakup bahan pustaka yang terpilih, sehingga dapat bermanfaat secara efektif untuk seluruh masyarakat.Bahan pustaka tidak hanya buku saja, tetapi ada juga dalam bentuk elektronik, seperti kaset, piringan, dan lain-lain.

2.1.5 Fasilitas dan Layanan Perpustakaan

Penyediaan fasilitas dalam perpustakaan umum sangat menentukan penggunaan perpustakaan.Ada beberapa fasilitas dan layanan yang disediakan oleh sebuah perpustakaan umum, berupa pemberian layanan bahan pustakan dan informas-informasi yang dibutuhkan pengguna.

a. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan pelayanan yang disediakan perpustakaan untuk penggunaan perpustakaan umum. Menurut Lasa Hs (1994), “Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk

(55)

kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan”.

Pelayanan sirkulasi merupakan ujung tombak pelayanan, Lasa Hs (1993, 1) menyatakan bahwa jenis pelayanan yang dekat dan dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan, yang bertujuan:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan.

2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, kapan koleksi kembali.

3. Terjadinya pengembalian pinjaman dalam waktu yang lelas.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui

Dapat diartikan bahwa layanan sirkulasi merupakan layanan yang cukup penting pada sebuah perpustakaan umum untuk memenuhi proses peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan lain-lain.

b. Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan salah satu layanan yang ada di perpustakaan umum.Pelayanan referensi adalah salah satu layanan pokok yang disediakan sebuah perpustakaa untuk melanyankan bahan pustaka tertentu.

Sumardji (1992) menyatakan bahwa layanan referensi adalah Suatu kegiatan pelayanan untuk membantupara pemakai pengunjung perpustakaan menemukan informasi dengan cara :

• Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai/pengunjung perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi;

(56)

• Memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan pustaka koleksi referensi.

c. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang akan tetapi mereka cukup membacanya di perpustakaan.

d. Layanan Audio Visual

Layanan audio visual adalah layanan perpustakaan yang disediakan khusus untuk bahan audio visual.Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide, filmstrip.Bahan yang disediakan berupa film cerita, film dokumenter, atau film pengetahuan.

2.2 Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Models)

2.2.1Pengertian Konsep Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Models)

Lokasi merupakan tempat dimana suatu bangunan berada.Menurut Tjiptono (2002, 41), “Lokasi fasilitas seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat sekali kaitanya dengan pasar potensial suatu perusahaan”.Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan tempat atau kedudukan secara fisik suatu lembaga atau instansi (perpustakaan) tersebut berada.

Pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat penting dalam persaingan terhadap instansi atau tempat-tempat penyedia jasa seperti toko buku, perpustakaan umum, warung internet, dan lain-lain. Menurut Tjiptono (2002, 41) pertimbangan yang tepat dalam menentukan lokasi penyediaan jasa melipiti faktor-faktor sebagai berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas/keterlihatan, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

(57)

a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.

8. Peraturan pemerintah.

Adapun alokasi memiliki arti tersendiri.DalamKamus Besar Bahasa Indonesia(2014) Alokasi adalah:

1. Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli dan sebagainya); penjatahan;

2. Penentuan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan;

Pengertian ‘mengalokasikan’ dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia(2014) adalah:

1. Menentukan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli dan sebagainya);

2. Menentukan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan (kegiatan);

Masalah Lokasi-alokasi telah dipelajari sejak Weber menimbulkan masalah lokasi fasilitas pertama di awal abad ke-20Reid (1966).Sekarang ini, Konsep Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Model) telah berkembang dalam banyak jenis dan klasifikasi. Lokasi-Alokasi (Location-Allocation) adalah proses menemukan lokasi yang terbaik untuk satu atau lebih fasilitas yang akan dilayankan. Dengan memberikan titik-titik dan kemudian menentukan titik-titik untuk fasilitas, dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti jumlah fasilitas yang tersedia, biaya, dan impedansi maksimum dari fasilitas tertentu.

(58)

sekolah, kantor pemadam kebakaran dan fasilitas medis, dalam situasi di mana suatu instansi perlu untuk mendapatkan distribusi yang paling efisien dari sistem fasilitas yang sesuai dengan standarnya.

Menurut Arifin (2011, 7), “Location-allocation can be based on onecriterion like optima distance or adding various combinations of criteria like optimal distance and capacity of the facility together or capacity of the facility or optimal cost together and so on”.Dapat diartikan bahwa lokasi-alokasi didasarkan pada sau kriteria seperti jarak optimal atau menambahkan berbagai kriteria kombinasi seperti jarak optimal, biaya dan fasilitas.

2.2.2Masalah dalam Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Problems)

Dalammasalah konsep lokasi-alokasi (Location-Allocation Problem), jumlahoptimalfasilitasharusditempatkan diarea yang di inginkandalam rangka untuk memenuhipermintaan pelanggan. Luas total dapat dibagi lagi menjadi daerah dengan karakteristik yang berbeda. Namun, ada masalah lain yang dapat terjadi misalnya: jarak optimal, waktu tempuh, dana, kapasitas dari berbagai fasilitas dan lain sebagainya.

Menurut Suomalainen (2006,1):

Many practical location-allocation problems are multicriteria in nature and the chosen objective function consists thus of several weighted subfunctions. Besides these optimization targets, there can also be other interesting properties that are only used as constraints or even disregarded in the optimization process. After the optimization, it is necessary to compare the values and spatial distributions of the optimization subfunctions and of other interesting properties in order to find the most suitable location-allocation option.

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa ada banyak masalah dalam lokasi-alokasi (location-allocation). Ada banyak cara mengatasi kendala-kendala tersebut, seperti mencari tau beberapa pertimbangan lain dari sebuah fasilitas atau membandingkan nilai-nilai fasilitas tersebut untuk menemukan lokasi terbaik dengan alokasi yang tepat dan sesuai.

Menurut Suomalainen (2006,2):

The solutions of location-allocation problems often have a geographical interpretation and can be visualized by using geographic information

Gambar

Tabel 1: Kualifikasi pendidikan SDM Perpustakaan
Tabel 2: Komposisi Anggota Perpustakaan
Tabel 3: Pengetahuan Perpustakaan dilalui oleh alat transportasi umum
Tabel 4: Pengetahuan Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pembelajaran ini, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada Pembelajaran Berbasis Masalah, hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah:.. Tahap 1: Guru menjelaskan

Manfaat teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi ilmu pengetahuan khususnya kebidanan untuk menambah gambaran dan pengetahuan tentang

2) Cetak asli metode keselamatan kerja konstruksi, dilampiri brosur perlengkapan keselamatan kerja konstruksi. 3) Tenaga ahli yang ditugaskan, dilampiri copy ijazah,

KEDUA Penetapan Harga tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam proses penunjukan langsung. Ditetapkan

Menunjuk pada Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya Nomor : 603/12.K.40/IX/2012, tanggal 13 September 2012 dan Surat Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas

Kelompok Kerja Pengadaan Amplop Dinas, Blanko Surat Dinas, Map Dinas, Buku Agenda, dan Kertas HVS Tahun Anggaran 2017, mengumumkan bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil

Diagram alir ini dieksekusi apabila dilakukan request untuk prosedur pemakaian ruang pada diagram alir aplikasi dekstop dan apabila prosedur sudah selesai dilakukan maka

Di daerah penelitian gerakantanah jenis runtuhan batuan atau rock fall teramati pada daerah Desa Sumberagung, Desa Ngadiroyo, Desa Ngadipiro, Desa Semin, dan