• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN LITERATUR 2.1 Perpustakaan Umum

2.3 Layanan Umum

2.3.2 Jenis-jenis Layanan Umum

Sesuai dengan pengertian layanan umum diatas, adapun jenis-jenis pelayanan umum. Adapun jenis-jenis pelayanan umum yang menurut Syamsuri(2012) yaitu sebagai berikut:

a. Pelayanan Administratif

Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, serrtifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin

Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan sebagainya.

b. Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.

c. Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.

Adapun beberapa contoh tempat-tempat pelayanan umum antara lain: a. Sebuah tempat pemberhentian bus (Transits bus stop)

Sebuah tempat pemberhentian bus (transit bus stops) termasuk salah satu contoh layanan umum.Pemilihan lokasi yang tepat untuk sebuah tempat pemberhentian bus adalah hal yang sangat menentukan kepuasan masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut.

b. Pelayanan Jasa Pengiriman Barang/Kurir

Sebuah pelayanan jasa pengiriman barang termasuk sebagai pelayanan umum dimana pelayanan ini memberikan layanan pengiriman barang dari suatu lokasi ke lokasi yang dituju atau dari sebuah kota/Negara ke kota/Negara lain yang dituju. Layanan ini sangat memudahkan masyarakat untuk melakukan pengiriman barang ke lokasi yang sulit dijangkau.

c. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dapat di artikan juga sebagai lembaga bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas. Lokasi yang tepat untuk sebuah perpustakaan umum akan sangat menentukan bagaimana tingkat kunjungan dan penggunaan perpustakaan umum tersebut.

Menurut Koontz (1997, 63):

“There are some important attempts to solve aspects of the public library location problem within the library field, as well as among theorists in

economics, marketing geography, and urban and regional planning through the modelling process”.

Dapat diartikan bahwa banyak upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah lokasi sebuah perpustakaan umum dengan melihat teori ekonomi, pemasarangeografi, dan perencanaan kotadan regionalmelalui prosespemodelan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perpustakaan saat ini begitu berkembang bukan hanya perpustakaan nasional.Perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan sekolah, akan tetapi sesuai dengan Undang-Undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dimana baik instansi pemerintah maupun swasta diharuskan memiliki perpustakaan. Oleh karena itu sekarang ini banyak dikenal beberapa jenis perpustakaan selain dari yang disebutkan diatas, misalnya perpustakaan kabupaten/kota, perpustakaan kecamatan dan bahkan perpustakaan desa. Dilihat dari demografinya dapat langsung diketahui bahwa perpustakaan kabupaten berarti lokasinya di kota. Jika perpustakaan kecamatan ada di kecamatan dan begitu juga dengan perpustakaan desa berarti lokasinya berada didesa.

Wilayah yang strategis akan mempengaruhi beberapa aspek didalamnya untuk dapat saling mendukung satu sama lain. Sama halnya dengan sebuah perpustakaan harus memiliki lokasi yang strategis makaakan sangat berpengaruh pada beberapa hal misalnya, jumlah pengunjung, meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih efektif dan efisien, dan berpengaruh juga terhadap seberapa banyak orang akan mengenal atau mengetahui perpustakaan tersebut.

Dari hasil penelitian awal yang peneiti lakukan di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 Kecamatan, 237 Desa dan 6 Kelurahan, 1.130 Dusun dengan luas wilayah 19,222 Km2 atau 2, 65 % dari luas Propinsi Sumatera Utara. Serdang Bedagai atau biasa disingkat Sergai memiliki Ibukota yaitu Sei Rampah dengan luas 278, 37 Km2. Kecamatan terluas adalah kecamatan Tebing Tinggi seluas 324,85 KM2 dan kecamatan yang terkecil adalah kecamatan Tanjung Beringin dengan luas 64,45 KM2. Dapat digambarkan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kabupaten yang cukup luas.

Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukota kabupaten yang baru dimekarkan dari RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan

pada masa pemerintahan Presiden

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki layanan umum berupa Perpustakaan Umum yang berdiri sejak tanggal 29 Februari 2008 dan berada didaerah Komplek Kantor Bupati Kabupaten Serdang Bedagai, Sei Rampah. Namun karena hasil pemekaran daerah Kabupaten Serdang Bedagai, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai membuat sebuah perencanaan lokasi pemerintahan baru di Jalan Negara (Kompleks Replika Istana Sultan Serdang) Pegajahan Sumatera utara., dan atas keputusan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, maka pada Januari 2013 Perpustakaan Umum Kabupaten Serdang Bedagai berpindah lokasi ke Jalan Negara (Kompleks Replika Istana Sultan Serdang) Pegajahan Sumatera utara dan menjadi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai.

Ada beberapa lokasi perpustakaan yang kurang sesuai dengan tempat yang seharusnya, dan ini menjadi salah satu masalah di bidang perpustakaan yang perlu diperhatikan. Letak Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang kurang strategis membuat masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai sedikit sulit untuk menjangkau perpustakaan umum tersebut dikarenakan kondisi wilayah kabupaten yang cukup luas. Lokasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai yang jauh dari pusat kota dan dikelilingi oleh tanahdengan tanaman sawit yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara II dengan ukuran yang cukup luas. Adapun alasan mengapa pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai membangun gedung Perpustakaan Kabupaten Serdang Bedagai didaerah tersebut adalah hasil dari perencanaan Pemekaran daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Menurut Undang-Undang RI no 36 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan Kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dibentuk Kabupaten Samosir dan Kabupaten Bedagai di Provinsi Sumatera Utara.

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten serdang Bedagai memiliki beberapa Perpustakaan cabang di beberapa kecamatannya. Namun, menurut data yang peneliti peroleh dari hasil observasi awal di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai penggunaan Perpustakaan Cabang di beberapa kecamatan juga belum maksimal. Dengan koleksi dan fasilitas yang cukup memenuhi standar sebuah perpustakaan umum Kabupaten dan kecamatan, sangat disayangkan jika masyarakat kabupaten tersebut tidak dapat menggunakan perpustakaan umum tersebut dengan puas, dikarenakan lokasi yang kurang strategis. Agar Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai dan Perpustakaan Cabang yang ada di daerah Kabupaten Serdang Bedagai dapat dikunjungi oleh pengguna dan dapat digunakan secara maksimal, maka perpustakaan harus mendekatkan diri kepada pengguna.

Menurut Wicaksono (2005, 1) perpustakaan umum yang ideal tidak hanya meningkatkan produktivitas dan taraf hidup masyarakat tetapi juga menjadikan komunitas pemakainya menjadi orang-orang yang kritis, berwawasan luas dan tanggap terhadap problem sosial yang ada.Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi masyarakat sekelilingnya.Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung, ruangan dan koleksi agar serasi, selaras dan seimbang. Tidak boleh terjadi alur kerja yang terhambat karena masalah lokasi dan tata ruang.Pemilihan lokasi perpustakaan yang strategis, mudah diakses oleh masyarakat dan nyaman mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung perpustakaan.

Idealnya sebuah perpustakaan kabupaten/kota yang berada di pusat kota, agar dapat di jangkau oleh masyarakat. Namun bagaimana jika sebuah perpustakaan kabupaten/kota letaknya jauh dari pusat kota? Mungkin akan sangat berpengaruh terhadap segala sesuatunya. Hal yang pertama berpengaruh terhadap bagaimana masyarakat akan mengenal perpustakaan tersebut adalah lokasi perpustakaan itu sendiri. Oleh karena itu pustakawan harus lebih giat dalam

melakukan promosi perpustakaan. Hal kedua yang mempengaruh letak sebuah perpustakaan yaitu dana, jika lokasi perpustakaan jauh dari pusat kota maka dana yang dibutuhkan untuk pengangkutan fasilitas atau bahkan pengangkutan koleksi perpustakaan akan cukup besar. Hal ketiga yang mempengaruhi efektifitas atau efisiensi yaitu pengguna perpustakaan dan juga pustakawan atau staf perpustakaan.

Konsep Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Model) berbicara mengenai bagaimana lokasi atau letak begitu mempengaruhi alokasi lain misalnya waktu, dana, dan juga fasilitas. Lokasi-alokasi (location-allocation) adalah salah satu hal yang paling penting dalam pengambilan keputusan tentang masalah sebuah lokasi. Lokasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai dan Perpustakaan Cabang yang berada di beberapa Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagaiyang kurang strategis dapat mempengaruhi alokasi dalam penggunaan perpustakaan umum seperti waktu, jarak, biaya dan lain-lain. Hal ini membuat penulis ingin meneliti penerapan konsep location-allocationpada perpustakaan tersebut dengan mengangkat judul berikut “Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan DokumentasiKabupaten Serdang Bedagai”.

Dokumen terkait