BAB I Gambaran Kasus
Tn.S adalah pasien rujukan ke bagian jantung dengan diagnosis efusi pleura bilateral setelah diperiksa jantung, Tn.S didiagnosa CHF NYHA II dan hepatomegali. Tn.S berusia 67 tahun, pensiunan dari perusahaan swasta.
Pasien mengeluh sesak nafas saat bangun tidur, yang bertambah ketika digunakan untuk beraktivitas ringan. Saat masuk RS terdapat odema pada kaki kanan kiri Tn.S. berat badan pasien 46kg, TB 155cm. Pada pemeriksaan klinis ditemukan TD 110/60, nadi 72x/menit, suhu 36oC dan RR 20x/menit. Keadaan pasien tampak lemas dengan kesadaran penuh. Pasien memiliki BB 46kg dan TB 155cm. HB 14 g/dl, HT 44%, leukosit 6,6ribu/ul. Albumin 2,7 g/dl, kreatinin 0,8 mg/dl. Kolesterol total 211 md/dl, LDL 151 mg/dl, HDL 53 mg/dl, trigliserid 98 mg/dl, asam urat 6,8 mg/dl. PCO2 24 mmHg, PO2 139 mmHg, HCO3 12,7 mmol/l, total O2 13,5 mmol/l, O2 saturasi 99% dan laktat artei 1,55 mmol/l.
Pasien tidak memiliki alergi, kebiasaan makan pasien 2-3 kali makan sehari dengan daging ayam 3x/minggu, telur, tempe, tahu 6x/minggu yang digoreng. Tn.S menyukai sayur bersantan. Pasien tidak suka melon. Buah yang suka dikonsumsi dan digemari pasien semangka, pepaya, jeruk, pisang. Setiap hari sebelum masuk RS pasien mengonsumsi susu kenta manis 1 gelas dari satu sachet. Sejak masuk RS pasien mengaku nafsu makannya menurun krena sering sesak nafas dan perut terasa cepat kenyang sehingga jarang menghabiskan makanannya.
Selama perawatan di RS, Tn. S mendapat infus RL 20 tpm, valsartan 1x80mg, levofloxatin 750 mg/hari, injeksi furosemid 20 mg/8 jam, MP 62,5 mg/8jam, NAC 20 mg, PCT 3x1, Biplex 3x1.
BAB II
Skrining dan Nutrition Care Process (NCP) A. Skrining
Skrining gizi dilakukan dengan menggunakan alat skrining MNA (Mini Nutrition Assesment). MNA merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk menskrining status gizi pada lansia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah seorang lansia mempunyai resiko mengalami malnutrisi akibat penyakit yang diderita dan atau perawatan di rumah sakit. MNA mempunyai dua bagian besar yaitu screening dan assessment, dimana penjumlahan semua skor akan menentukan seorang lansia pada status gizi baik, beresiko malnutrisi, atau beresiko underweight. Dalam pengukuran MNA ini, pengukuran antropometri menjadi salah satu yang diukur untuk menilai status gizi lansia (Darmojo, 2010).
Pada hasil skrining menggunakan MNA didapatkan total skor sebanyak 7, sehingga dapat disimpulkan bahwa Tn.S mengalami malnutrisi.
B. Nutrition Care Process (NCP) 1. Food History
Domain Data Interpretasi
FH-1.1.1.1 Total Energy Intake
1896,7 kkal
Persen kecukupan = 1896,7 /1416,5822 x 100% = 133,8 %
Lebih dari kebutuhan yang dianjurkan
FH- 1.2.2.2 Type of food/meals
Sering mengonsumsi makanan yang digoreng dan bersantan
Makanan dengan kandungan kolesterol yang tinggi
Daging ayam 3x/minggu.
Telur, tempe, tahu yang digoreng 6x/minggu.
Susu kental manis 7x/minggu.
Pola makan tinggi kolesterol rendah serat
FH-1.2.25
Food Variety Protein : daging ayam, telur, tempe dan tahu.
Vitamin, mineral, serat : semangka, pepaya, jeruk, pisang.
FH-1.3.2.2 IV fluids
RL 20 tpm
Jumlah cairan yang masuk = tpm x lamanya infus (jam) x 3 = 20 x 24 x 3 = 1440 ml
Kebutuhan cairan = 1kkal = 1 ml
1416,58 kkal = 1416,58 ml FH-1.5.1.1
Total lemak
84,3 gram
Persen Kecukupan =
84,3/55,08 x 100% = 153 %
Lebih dari kebutuhan yang dianjurkan
FH-1.5.2.1
Total Protein 84,9 gram
Persen Kecukupan =
84,9 /53,12 x 100% = 159,8 %
Lebih dari kebutuhan yang dianjurkan
FH-1.5.3.1 Total karbohidrat
204,3 gram
Persen Kecukupan = 204,3/177,07 x 100% =
Persen Kecukupan = 10,3/28 x 100% = 36 %
Kurang dari kebutuhan yang dianjurkan
Kurang dari kebutuhan yang dianjurkan 62,5 mg/8 jam
20 mg
Na cetil
Fever reducer (acetaminophen) B vitamins (except B12 dan Asam folat)
Kesimpulan : Tn. S menyukai makanan tinggi kolesterol dengan asupan serat yang rendah
2. Anthropometri Data (AD)
Domain Data Interpretasi
AD-1.1.1
Height 155 cm
-AD-1.1.2 Weight
46 kg (dengan edeme)
BB kering = 41,4 kg
BB koreksi = 42,939 kg
-AD-1.1.5 Body Mass Index
BB/TB2 = 42,939/2,4025
= 17,85 kg/m2 Underweight
Kesimpulan : Pasien mengalami underweight yang ditandai dengan BMI sebesar 17,85 kg/m2
3. Biochemical Data (BD)
Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi BD-1.1.2
Arterial Bicarbonate
12,7 21-28 mmol/l Rendah
BD-1.1.3
PaCO2 24 35-45 mmHg Rendah
BD-1.1.4
PaO2 139 80-100 mmHg Tinggi
Laktat arteri 1,55 Mmol
BD-1.2.2 Creatinine
0,8 0,6-1,3 mg/dl Normal
BD-1.7.1 Cholesterol, serum
211 <200 mg/dl Tinggi
BD-1.7.2 HDL
53 40-59 mg/dl Normal
BD-1.7.3
High
98 <150 mg/dl Normal
BD-1.10.1 Hemoglobin
14 14-18 g/dl Normal
BD-1.10.2 Hematocrit
44 42-52 % Normal
BD-1.11.1
Albumin 2,7 3,5-5 g/dl Rendah
Leukosit 6.600 4.000-10.000 Normal
Kesimpulan : Tn. S mederita hiperkolesterolemia ditandai dengan angka Kolesterol total > 200 mg/dl dan LDL >100 mg/dl serta hipoalbumin yang ditandai dengan angka albumin <3,5 g/dl.
4. Physical Data (PD)
Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi
PD-Edeme kaki kanan dan kiri serta sesak nafas
- -
- PD-1.1.9 Vital Sign
Tekanan darah (110/60)
Nadi ( 72x/Menit) RR ( 20x/Menit) Suhu (36oC) Kesimpulan : Tn.S memiliki Oedem di kanan dan kiri serta sesak nafas, datang ke Rumah Sakit dalam kondisi lemas dengan kesadaran penuh.
5. Client History (CH)
Domain Data Interpretasi
CH-1.1.1 Role in family
Kepala Keluarga
-CH-1.1.10 Mobility
Lemas, sesak nafas saat melakukan aktivitas ringan
CH-2.1.2
Cardiovascular CHF NYHA II
-CH-2.1.12
Gastrointestinal Hepatomegali Dampak dari CHF NYHA II CH-2.1.12
Pshycological
Mudah tersinggung dan cepat putus asa
-CH-2.1.13
Respiratory Efusi Pleura Bilateral Dampak dari CHF NYHA II CH-3.1.2
Living/Housing Situation
Tinggal dan dirawat oleh kedua anaknya
-Kesimpulan : Tn.S menderita CHF NYHA II 6. Comparative Standart (CS)
Domain Data Interpretasi
CS – 1.1.1
Total Eenergy Estimated Needs
1416,5822 kkal
-CS-1.1.2
Method for estimating needs
Mifflin
-CS-2.1.1
Total Fat estimated needs
55,08 gram
-CS-2.2.1
Total protein estimated needs
53,12 gram
-CS-2.2.1
Total carbohydrat estimated needs
177,07 gram
-CS-2.4.1
Total fiber estimated needs
20-30 gram
-CS-4.2
Estimated mineral needs Calcium (1)
Ideal Body Weight BB Ideal = (155- 100)-10%(155-100)
= 55-5,5 = 49,5 kg
-CS-5.1.2
Recommended Body Mass Index (BMI)
IMT Ideal = 49,5/1.552 = 20,625 kg/m2
-C. Diagnosis
Problem Etiology Sign/Symptoms
NI-5.2 Malnutrisi
-Penurunan kemampuan untuk mengonsumsi energi yang adekuat -Nafsu makan yang
menurun akibat dari sesak nafas yang diderita
-Penyakit kronis yang diderita
IMT sebesar 17,85 kg/m2
Malnutrusi (P) dikarenakan penyakit kronis yang diderita sehingga menyebabkan nafsu makan yang menurun yang mengakibatkan penurunan konsumsi energi yang adekuat (E) ditandai dengan IMT sebesar 17,85 kg/m2 (S)
D. Rencana Intervensi 1. Perencanaan
a. Tujuan Intervensi Gizi
1) Mempertahankan status gizi
2) Mencukupi asupan sesuai dengan kebutuhan pasien 3) Mengurangi konsumsi sodium, lemak, dan cairan 4) Memperbaiki pola dan pemilihan makanan b. Preskripsi
1) Mencukupi asupan energi sebesar 1416,5822 kkal 2) Mencukupi asupan karbohidrat sebesar 177,07 gram 3) Mencukupi asupan protein sebesar 53,12 gram 4) Mengurangi asupan lemak menjadi 55,08 gram
5) Mencukupi asupan mono unsaturated fatty acid (MUFA) sebesar ≤20% dari kebutuhan energi
6) Mencukupi asupan poly unsaturated fatty acid (MUFA) sebesar ≤10% dari kebutuhan energi
7) Tidak memberikan makanan yang tinggi lemak trans, kolesterol, lemak jenuh seperti margarine, mentega, keju, susu, jeroan, otak, kuning telur. 8) Mencukupi asupan serat sebesar 20-30 gram dengan sayur dan buah segar
tanpa olahan.
9) Membatasi asupan sodium maksimum 2000 mg sehari.
10) Memeberikan diet dengan asupan mineral pottasium 4700 mg, calcium 1200 mg, dan magnesium 420 mg
11) Membatasi asupan cairan maksimum 1416 ml
12) Melakukan edukasi dan konseling berkala satu minggu satu kali. 2. Implementasi
a. Pemberian Diet
b. Edukasi
Edukasi diberikan kepada pasien mengenai jenis pemilihan makanan yang tepat sebagai diet CHF. Dapat dilakukan dengan memberikan media berupa leaflet atau booklet.
c. Konseling
Konseling dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pola pemilihan makanan sesuai dengan tumpeng gizi seimbang. Konseling dapat dilakukan dengan pasien dan atau keluarga pasien. Konseling dapat dilakukan selama 40 menit dalam satu minggu.
E. Rencana Monitoring Gizi
Indikator Metode Target Pencapaian
Data asupan Recall dan wawancara - Status gizi tidak semakin parah (BB tetap atau naik). - Makanan yang
diberikan habis atau dapat dikonsumsi dengan baik.
Data biokimia Data nilai lab - Profil kolesterol total dan kolesterol LDL dalam batas normal. Perilaku dan
Pengetahuan
Ceramah dan media - Penerimaan frekensi dan jenis makanan sesuai kebutuhan pasien.
- Mengikuti pola makan yang telah diberikan.
- Meningkatnya pengetahuan dan motivasi serta
F. Pembahasan G. Daftar Pustaka H. Lampiran
Lampiran 1. Analisis Hasil Recall Sebelum Masuk RS
================================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
================================================================
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
________________________________________________________________________
nasi putih 100 g 130,0 kcal 28,6 g
sayur lodeh 100 g 55,9 kcal 6,0 g
sayur gulai daging 75 g 220,5 kcal 2,6 g
susu kental manis 100 g 320,0 kcal 54,5 g
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
sayur nangka belu 75 g 49,5 kcal 6,5 g
daging ayam goreng 75 g 249,0 kcal 2,8 g
semangka 50 g 16,0 kcal 3,6 g
pisang ambon 50 g 46,0 kcal 11,7 g
nasi putih 100 g 130,0 kcal 28,6 g
tempeh goreng 60 g 202,2 kcal 10,2 g
daging ayam goreng 75 g 249,0 kcal 2,8 g
sayur lodeh 60 g 33,6 kcal 3,6 g
Meal analysis: energy 1896,7 kcal (100 %), carbohydrate 204,3 g (100 %)
================================================================
HASIL PERHITUNGAN
================================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________________
energy 1896,7 kcal 2000,0 kcal 95 %
water 0,0 g 2250,0 g 0 %
protein 84,9 g(18%) 54,0 g(12 %) 157 % fat 84,3 g(39%) 73,0 g(< 30 %) 115 % carbohydr. 204,3 g(43%) 324,0 g(> 55 %) 63 %
dietary fiber 10,3 g 30,0 g 34 %
alcohol 0,0 g -
-PUFA 11,4 g 10,0 g 114 %
cholesterol 191,3 mg -
-Vit. D 0,0 µg 10,0 µg 0 %
Vit. A 272,4 µg 1000,0 µg 27 %
carotene 0,0 mg -
Vit. E 0,0 mg -
-Vit. B1 0,6 mg 1,0 mg 58 %
Vit. B2 1,1 mg 1,2 mg 95 %
Vit. B6 1,5 mg 1,4 mg 109 %
folic acid eq. 0,0 µg -
-Vit. C 36,0 mg 100,0 mg 36 %
sodium 272,4 mg 2000,0 mg 14 %
potassium 1846,0 mg 3500,0 mg 53 %
calcium 488,1 mg 1000,0 mg 49 %
magnesium 244,5 mg 350,0 mg 70 %
phosphorus 995,4 mg 700,0 mg 142 %
iron 8,1 mg 10,0 mg 81 %
zinc 9,3 mg 10,0 mg 93 %
I.
BB Kering = 46 - (10% x 46) = 46 -4,6 = 41,4 kg
Adjusted Body weight= BB kering + ( BBI – 41,4) x 0,19 = 41,4 + (49,5 – 41,4) x 0,19 = 41,4 + (8,1) x 0,19
= 41,4 + 1,539 = 42,939 kg
IMT Adjusted Body weight = 42,939/1.552 = 17,85 kg/m2 BMR = (9,99xBB) + (6,25xTB) – (4,92xU) + 5
= (9,99x42,939) + (6,25x155) – (4,92x67) + 5 = 428,96 + 968,75 – 329,64 + 5
= 1073,07
Aktivitas fisik = 20% x 1073,66 = 214,732
SDA = 10% x (BMR + AF)
= 10% x ( 1073,07 + 214,732) = 10% x 1287,802 = 128,7802 TEE = BMR + AF + SDA
= 1073,07 + 214,732 + 128,7802 = 1416,5822 kkal
Kebutuhan KH = 50% x 1416,5822 = 708,2911 kkal Gram KH = 708,2911: 4 = 177,07 gram Kebutuhan Protein = 15% x 1416,5822
= 212,48 kkal Gram Protein = 212,48: 4
Kebutuhan Lemak = 35 % x 1416,5822 = 495,78 kkal Gram Lemak = 495,78 : 9