• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kelompok kami akan membahas seputar tulisan ilmiah.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai kaidah penulisan tulisan ilmiah yang baik yang sangat diperlukan dalam suatu pembuatan tulisan-tulisan ilmiah, seperti makalah, skripsi, dan sebagainya.

Dalam pembahasan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, serta saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Pak Nanang Bustanul Fauzi selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, serta kepada rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar

... 1

Daftar Isi

... 2

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ...

3

1.2 Rumusan Masalah ...

3

1.3 Tujuan...

4

1.4 Manfaat... 4

Bab II : Pembahasan ...

5

Bab III : Penutup

3.1 Kesimpulan ...

13

3.2 Saran ...

13

Daftar Pustaka...

(3)

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tulisan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Kelompok kami membuat sebuah makalah yang menyajikan tentang Tulisan Ilmiah dikarenakan banyak mahasiswa yang belum begitu mengerti tentang ciri-ciri, bentuk tulisan ilmiah, bahasa dalam penulisan, dan kiat-kiat dalam pembuatan tulisan ilmiah tersebut.

Kami berharap setelah membaca dan melihat penyajian dari kami tentang Tulisan Ilmiah, mahasiswa dapat memahami dan bisa membuat sebuah Tulisan Ilmiah dengan baik dan benar nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari tulisan ilmiah?

1.2.2 Apa ciri-ciri dari tulisan ilmiah?

1.2.3 Apa saja bentuk dari tulisan ilmiah ?

1.2.4 Bagaimana bahasa penulisan dalam tulisan ilmiah ?

(4)

1.3 Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1.3.1 Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam

bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

1.3.2 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

1.3.3 Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

1.3.4 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

1.3.5 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

1.3.6 Untuk mengetahui cara membahas topik bahasan yangtelah dipilih sebelumnya.

1.3.7 Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Dosen Bahasa Indonesia, Pak Nanang.

1.4 Manfaat

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan dalam karya ilmiah ini, manfaat yang dapat diambil dari makalah seputar tulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.

1.4.2 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.

1.4.3 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.

(5)

1.4.5 Memperoleh kepuasan intelektua.l

1.4.6 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

1.4.7 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II

Pembahasan

2.1 Apa pengertian tulisan ilmiah?

Tulisan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

2.2 Apa ciri-ciri tulisan ilmiah?

 Kejelasan/Jelas : Semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat, tidak ambigu, dan jernih.

 Kelogisan/Logis : Keterangan yang dikemukakan masuk akal.

 Kelugasan/Lugas : Pembahasan langsung kepada hal yang pokok.

 Keobjektifan/Objektif : semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.

 Keseksamaan/Seksama : Berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kekhilafan seberapapun kecilnya.

 Kesistematisan/Sistematis : Semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.

 Ketuntasan/Tuntas : Segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

2.3 Apa saja bentuk dari tulisan ilmiah?

(6)

`Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Thesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.

3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

2.4 Bagaimana bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah?

 Cendikia: Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.

 Lugas: Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan dalam menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan.

 Jelas: Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.

 Bertolak dari gagasan: Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada penulis/pelaku.

(7)

memilih kosakata untuk artikel ilmiah. Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :

1. Kelengkapan unsur wajib (Subjek dan Predikat)

2. Kebenaran isi

3. Tampilan esai formal

4. Obyektif

5. Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif

6. Ringka, padat, serta komunikatif.

7. Konsisten, Contoh :Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusahaangkutan dihimbau

mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.

2.6 Bagaimana kiat untuk pembuatan tulisan ilmiah yang baik?

2.6.1 LANGKAH-LANGKAH AWAL

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :

1. Pemilihan Topik / Masalah yang akan dibahas pada tulisan ilmiah

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara:

a. Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya:

 Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana.

(8)

 Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

b. Menentukan Topik

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu sesuai dengan apa yang akan kita tulis nantinya.

c. Menelusuri Topik

Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran.

2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah

Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

2.6.2 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PEMROSESAN DATA/ SUMBER UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

(9)

Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus. Tips mudah dalam mencari buku atau refrensi dalam perpustakaan adalah sebagi berikut :

1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog

Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.

Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh

Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah:

a. Atur waktu membaca b. Bacalah secara selektif

c. Bacalah secara bertanggung jawab d. Bacalah secara kritis

3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka

Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’

Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

5. Membuat Kutipan

(10)

merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu:

1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai 2. Mempersiapkan pedoman wawancara

3. Melaksanakan wawancara 4. Mengolah hasil wawancara

C. TAHAP PROSES PENULISAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

1. Tahap Pra Penulisan

1. Pemilihan dan pembatasan topik 2. Merumuskan tujuan

3. Mempertimbangkan bentuk karangan 4. Mempertimbangkan pembaca

5. Mengumpulkan data pendukung 6. Merumuskan judul

7. Merumuskan tesis

8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

2. Pemilihan Topik

3. Tahap Penulisan Draf

- Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar. - Pengembangan ide masih bersifat tentatif.

- Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi / gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

(11)

- Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada

penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.

- Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi,

komentar/masukan. kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

6. Tahap Publikasi sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

1. Fokus

(12)

paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan

Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

4. Gaya

Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

5. Konvensi

(13)
(14)

BAB III

Penutup

2.5 Kesimpulan

Setelah kami menyelesaikan makalah ini, maka dapat kami simpulkan beberapa hal sebagai berikut:

2.5.1 Membuat makalah tidaklah sulit, hanya saja harus teliti serta cermat dalam pembuatannya.

2.5.2 Membuat makalah merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa pada akhir studi, contohnya Skripsi.

2.5.3 Mau tidak mau, sebagai mahasiswa kita harus bisa membuat sebuah tulisan ilmiah dengan baik dan benar, karena di masa depan pun, tidaklah tidak mungkin kita akan membuat tulisan ilmiah yang berbeda lainnya.

2.6 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca sebagai berikut:

3.2.1 Banyak-banyaklah membaca berbagai referensi tentang teknik pembuatan makalah dan contoh-contoh makalah yang telah dibuat orang lain. Kita dapat melakukannya di perpustakaan UB, perpustakaan umum, dan dimanapun juga.

(15)

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah

http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/ http://www.scribd.com/doc/29843970/Penggunaan-Bahasa-Dalam-Karya-Ilmiah

http://irosyadi86.blogspot.com/2012/02/persiapan-penulisan-karya-ilmiah.html http://susanthokku.blogspot.com/2011/07/proses-penulisan-karya-ilmiah-tahap.html

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bank syariah pada umunya telah menggunakan murabahah sebagai instrumen pembiayaan (financing) yang utama (Jannah, 2009)...

Optimasi dapat dilakukan terhadap basis untuk menentukan formula optimum dengan metode simplex lattice design untuk menentukan proporsi relatif bahan-bahan yang

Keterkaitan hormon steroid pada regulasi VEGF didukung oleh penelitian secara in vitro pada kultur sel endometrium dengan reseptor progesteron positif yang menunjukkan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ease to use dan subjective norm terhadap intention to use dengan perceived usefulness

Latar juga dapat dilihat dari sisi fungsi yang lebih menyaran pada fungsi latar sebagai pembangkit tanggapan atau suasana tertentu cerita. Fungsi latar terbagi atas

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan aturan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

selanjutnya disebut Perusahaan Pialang adalah Perusahaan Pialang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai pialang pasar uang rupiah

Dalam usaha untuk mempromosikan software dan aplikasi Digital Recruitment Tenaga Kerja yang diinginkan sekaligus dapat menjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan