• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI/DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI/DESA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALOKASIAN DANA KEPADA NAGARI

YANG BERSUMBER DARI APBN DAN APBD

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2015

Oleh :

ALDIWAN HAIRA PUTRA 24.0403

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) KAMPUS SUMATERA BARAT

PRAKTEK LAPANGAN 2

MADYA PRAJA 24 IPDN KAMPUS SUMBAR DI

KECAMATAN BAYANG UTARA

MARET 2015

(2)

NAMA NPP TEMPAT/TGL LAHIR PANGKAT ASAL PENDAFTARAN PENDIDIKAN ANAK KE JURUSAN DIKLAT : : : : : : : : :

ALDIWAN HAIRA PUTRA 24.0403

KERINCI, 5 APRIL 1995 MADYA PRAJA

KAB.KERINCI, JAMBI SDN 235 MUKAI MUDIK

MTSN MODEL SUNGAI PENUH MAN 1 SUNGAI PENUH

2 DARI 4 BERSAUDARA

MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH IPDN KAMPUS BUKITTINGGI

-DIKLAT PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

-DIKLAT IMPLEMENTASI UU DESA

-DIKLAT PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT OLEH BNN

(3)

3

OUTLINE

3

PENDAHULUAN

3

TEKNIS PENGALOKASIAN DANA KEPADA

NAGARI

(4)

4

3

PENDAHULUAN

(5)

D A S A R H U K U M

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014;

PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber

dari APBN

Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis

Peraturan di Desa

Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa

Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa

Permendesa,PDT & Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang

(6)

REGULASI PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG DESA

:

REGULASI PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG DESA

:

PP 72 TH 2005 TTG DESA

PP 72 TH 2005 TTG DESA UU NO. 6 TH 2014 TTG DESA UU NO. 6 TH 2014 TTG DESA

Naik Kelas

Naik Kelas

UU NO. 5 TAHUN 1979 PP No. 76 TAHUN 2001

PENYUSUTAN OTONOMI DESA

EKSPANSI OTONOMI DAERAH

PENYUSUTAN OTONOMI DESA

EKSPANSI OTONOMI DAERAH

UU NO. 22 TAHUN 1999

UU NO. 32 TAHUN 2004

UU NO. 32 TAHUN 2004

UU NO. 19 TAHUN 1965

Turun Ranjang

(7)

Periodesasi Jabatan

Kepala Desa/ Wali Nagari dapat menjabat paling banyak 3 (tiga) kali masa

jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut (3x6 tahun).

Anggota BPD/Bamus Nagari dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling

banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut (3x6 tahun)

Keuangan Nagari

ADD/Alokasi Dana untuk Nagari minimal 10 % dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten setelah dikurangi DAK yang bersumber dari APBN

(diperkirakan minimal 600 juta s.d 1,6 Milyar pertahun

(8)

Lanjutan

Fungsi Pembinaan dan Pengawasan

Bupati bisa memberhentikan sementara dan dilanjutkan

pemberhentian kepada Wali Nagari yang tidak

melaksanakan kewajibannya (LPPN & LKPJ)

Perangkat Nagari diangkat atau diberhentikan oleh Wali

(9)

1. Dana untuk Desa dari APBN minimal sebesar 10% dari dan diluar transfer ke daerah (32%). Asumsi 10% x Rp. 590 Triliun = Rp. 59 Triliun. 2. Alokasi Dana Desa dari dana perimbangan dan dikurangi DAK. Asumsi

2014: 10% x Rp. 565 Triliun = Rp.56,5 Triliun.

3. Total dana yang dimungkinkan diterima desa = Rp.59 Triliun + Rp.56,5 Triliun = Rp.115,5 Triliun. Bila dirata-ratakan, maka desa dimungkinkan mendapat dana Rp.115,5 Triliun dibagi 73.000 desa maka hasilnya sebanyak Rp.1,58 Miliar.

4. Alokasi pendanaan desa tidak semua beban baru, karena sebagian diambil dari dana Kementerian/Lembaga yang masuk ke desa.

5. Anggaran yang ada di desa perlu diefektifkan dengan program yang efektif, efisien, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat serta mempunyai tingkat kebocoran yang rendah seperti PNPM

1. Dana untuk Desa dari APBN minimal sebesar 10% dari dan diluar transfer ke daerah (32%). Asumsi 10% x Rp. 590 Triliun = Rp. 59 Triliun.

2. Alokasi Dana Desa dari dana perimbangan dan dikurangi DAK. Asumsi 2014: 10% x Rp. 565 Triliun = Rp.56,5 Triliun.

3. Total dana yang dimungkinkan diterima desa = Rp.59 Triliun + Rp.56,5 Triliun = Rp.115,5 Triliun. Bila dirata-ratakan, maka desa dimungkinkan mendapat dana Rp.115,5 Triliun dibagi 73.000 desa maka hasilnya sebanyak Rp.1,58 Miliar.

4. Alokasi pendanaan desa tidak semua beban baru, karena sebagian diambil dari dana Kementerian/Lembaga yang masuk ke desa.

5. Anggaran yang ada di desa perlu diefektifkan dengan program yang efektif, efisien, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat serta mempunyai tingkat kebocoran yang rendah seperti PNPM

9

(10)

10

1. Membangun pemahaman bersama tentang

sistem pemerintahan nagari (Pemerintah

Nagari dan Bamus Nagari serta Lembaga

Sosial Kemasyarakatan)

Sistem : suatu kesatuan yang utuh (berkaitan) antara

sub-sub sistem, yang apabila salah satu sub sistem

tergganggu, maka terganggulah semua sub-sub sistem

yang ada.

(11)

11

2.

Meningkatkan SDM aparatur Pemerintahan Nagari dan

memperkuat Kelembagaan Pemerintahan Nagari dan

Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan Nagari dengan cara

pelatihan-pelatihan, diskusi, musyawarah-musyawarah, dan

lain-lain

3. Bekerja nyata di lapangan yang sesuai dengan potensi

sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Buat hal-hal kecil dan manfaatnya besar. (misal Nagari

Bawang, Nagari Manggis, Nagari Sapi, Nagari Pala, Nagari

Durian, Nagari Kerapu, Nagari Lele, dsb)

(12)

12

(13)

Rencana Kerja Pemerintahan Nagari

(RKPN)

Rencana Pembangunan

Tahunan Nagari

Rencana Kerja Pemerintah Nagari

dokumen perencanaan nagari u/ periode 1 th

atau disebut dengan

Rancangan kerangka

ekonomi nagari

Prioritas pembangunan

dan kewajiban nagari

Rencana kerja yang

terukur & pendanaannya Memuat: Pemerintah Nagari menyusun Rencana Kerja Pelaksana Teknis Lapangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nagari penjabaran dari menggunakan bahan evaluasi pencapaian pelaksanaan program &

kegiatan tahun-tahun sebelumnya disusun berdasarkan Tujuan Penyusunan menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan

Paling lambat akhir September thn berjalan utk

dilaksanakan pada thn berikutnya

(14)

PROSES PERENCANAAN &

PENGANGGARAN

RKA Nagari

DPA-NAGARI

RAPB Nagari

PERATURAN NAGARI TTG APB NAGARI

Musrenbang

Nagari RKP Nagari

RPJM Nagari

PELAKSANAA N PROG&KEG

(15)

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN NAGARI

DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BADAN

PERMUSYAWARATAN NAGARI (BAMUS)

WALI NAGARI

LPMN/

LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA

KEPALA URUSAN PEMERINTAHAN

KEPALA URUSAN KEUANGAN

KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN SEKRETARIS

DESA

KETERANGAN:

HUBUNGAN KONSULATIF WALI NAGARI DAN BAMUS

HUBUNGAN KEMITRAAN WALI NAGARI DAN LEMBAGA KESYARAKATAN LAINNYA

HUBUNGAN PERINTAH WALI NAGARI DAN PERANGKAT NAGARI

KEPALA

KAMPUNG KAMPUNGKEPALA

(16)

APB Nagari

APB Nagari

I. PENDAPATAN I. PENDAPATAN

II. BELANJA II. BELANJA

III. PEMBIAYAAN III. PEMBIAYAAN

(17)

Pendapat an APB Nagari Pendapat an APB Nagari

PENDAPATAN ASLI NAGARI l 1. Hasil Usaha

2. Swadaya, Partisipasi Masyarakat & Gotong Royong

3. Lain-lain Pendapatan Asli Nagari yang sah

PENDAPATAN ASLI NAGARI l 1. Hasil Usaha

2. Swadaya, Partisipasi Masyarakat & Gotong Royong

3. Lain-lain Pendapatan Asli Nagari yang sah

PENDAPATAN TRANSFER : 1. Dana Desa (APBN)

2. Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah kabupaten

3. Alokasi Dana Nagari (APBD)

4. Bantuan Keuangan (Prov,Kabupaten) PENDAPATAN TRANSFER :

1. Dana Desa (APBN)

2. Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah kabupaten

3. Alokasi Dana Nagari (APBD)

4. Bantuan Keuangan (Prov,Kabupaten)

PENDAPATAN LAIN-LAIN :

1. Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat

2. Lain-lain Pendapatan Nagari yang sah PENDAPATAN LAIN-LAIN :

1. Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat

2. Lain-lain Pendapatan Nagari yang sah

(18)

BELANJA APB Nagari BELANJA APB Nagari Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

II. Belanja APB Nagari

II. Belanja APB Nagari

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Tak Terduga Bidang Tak Terduga

Semua Bidang dibagi menjadi Berbagai

macam Kegiatan sesuai dengan yang terdapat di RPJM-RKP

Nagari dalam Bentuk RKA

Semua Bidang dibagi menjadi Berbagai

macam Kegiatan sesuai dengan yang terdapat di RPJM-RKP

(19)

PEMBIAYA AN PEMBIAYA AN Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan SILPA SILPA Pencairan Dana Cadangan Pencairan Dana Cadangan Pembentukan Dana Cadangan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Desa Penyertaan Modal Desa

III. PEMBIAYAAN APB Nagari

III. PEMBIAYAAN APB Nagari

(20)

Pernag ttg APB NagarI Pernag ttg APB NagarI Rekening Kas Nagari

MEKANISME PENYALURAN APB Nagari

ALOKASI DANA NAGARI (APBD) ALOKASI DANA NAGARI (APBD) DANA NAGARI (APBN) DANA NAGARI (APBN)

WALI NAGARI/ PA

WALI NAGARI/ PA

CAMAT

CAMAT Bupati cq.PPKD/ BUD

(Kepala DPPKAD) Bupati cq.PPKD/

BUD

(Kepala DPPKAD)

Rekomendasi

Penyaluran Dana dari Rekening Kas Umum Daerah DPA Permohonan Penyaluran Dana Belanja Pegawai (SILTAP+Tunjan gan) Setiap bulan Belanja Pegawai (SILTAP+Tunjan gan) Setiap bulan SelainBelanja Pegawai (SILTAP+Tunjan gan) SelainBelanja Pegawai (SILTAP+Tunjan gan) Meminta Rekomendasi Penyaluran

(21)

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

WALI NAGARI

 PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI, WALI NAGARI

MENGUASAKAN SEBAGIAN KEKUASAAN NYA KEPADA PERANGKAT NAGARI

Sekretaris Nagari selaku koordinator

pelaksanaan pengelolaan keuangan nagari

Perangkat Nagari Lainnya selaku

Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Nagari (PTPKN)

MEMPUNYAI KEWENANGAN MENETAPKAN :

- Kebijakan Pelaksanaan APB Nagari - Kebijakan Pengelolaan Aset Nagari

- Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Nagari

- Petugas yg melakukan Pemungutan Penerimaan Nagari

- Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APB Nagari; dan

(22)

KOORDINATOR PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

SEKRETARIS NAGARI Mempunyai tugas :

1. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APB Nagari;

2. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Nagari, perubahan APB Nagari dan pertanggung jawaban pelaksanaan APB Nagari;

3. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APB Nagari;

4. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Nagari; dan

5. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APB Nagari.

Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Wali Nagari Sekretaris selaku pengelola keuangan nagari berwenang dan bertang gung jawab :

1. Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik nagari

2. Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan barang/kekayaan nagari 3. Mengatur pelaksanaan pemanfaatan , penghapusan dan pemindaha tanganan barang/kekayaan nagari yang telah disetujui oleh Wali Nagari

(23)

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEUANGAN NAGARI (PTPKN)

Mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;

2. Bersama Bendahara Nagari membuat rencana usulan permintaan dana sesuai aturan yang telah ditetapkan dan kebutuhan kegiatan;

3. Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APB Nagari;

4. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan;

5. Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan prinsip efisien dan efektif dilandasi dengan sikap transparansi dan bertanggungjawab;

6. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

7. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Wali Nagari; dan

8. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

(24)

TIM PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (TPK)

Mempunyai tugas :

1. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan dan Detail Engineering Design (DED);

2. Membuat Rencana Penggunaan Dana (RPD);

3. Menggerakkan tenaga gotong royong dan swadaya masyarakat; 4. Mencari pekerja untuk pelaksanaan kegiatan;

5. Mensosialisasikan kegiatan kepada masyarakat;

6. Membuat pembukuan/pencatatan terhadap pelaksanaan kegiatan (catatan material, pekerja, jumlah swadaya);

7. Melakukan transaksi pembelian material dan pembayaran upah; dan

8. Menyelesaikan permasalahan kegiatan yang bersifat teknis dan non teknis.

(25)

BENDAHARA NAGARI

Mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pemungutan pendapatan nagari yang telah ditetapkan dengan Pera turan Nagari

2. Melaksanakan fungsi perbendaharaan nagari

3. Menyusun laporan keuangan nagari dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APB Nagari

4. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APB Nagari

5. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APB Nag 6. Menyimpan uang nagari

7. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan dan persetujuan Wali Nagari atas beban Rekening Kas Nagari

8. Melakukan penagihan piutang nagari

(26)

26

VII. SANKSI

Bentuk

Kabupaten / Kota

Desa

Penundaan Penyaluran

 Terlambat / tidak menyampaikan laporan.  Terlambat menyampaikan Perda APBD /

peraturan bupati / walikota mengenai tata cara pembagian dan penetapan besaran Dana Desa.

 Peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pembagian dan penetapan besaran Dana Desa tidak sesuai dengan ketentuan.  Menunda dana perimbangan bila terdapat

keterlambatan atau ketidaktepatan penyaluran Dana Desa (atas usul Kemendagri)

 Terlambat / tidak menyampaikan APB Desa.

 Terlambat / tidak menyampaikan laporan penggunaan Dana Desa.

Pengurangan Penyaluran

 Penggunaan tidak sesuai dengan ketentuan dan terdapat desa yang dikenakan sanksi administratif.

 Dikenakan sanksi administratif akibat SILPA tidak wajar :

Tidak sesuai dengan prioritas penggunaan;

 Tidak sesuai dengan pedoman umum dan/atau pedoman teknis;  penyimpanan uang dalam bentuk

(27)

27

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dalam perkara aquo Pengadilan Tinggi Agama sependapat dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Biomarker asam lemak saturasi atau n-asam alkanoat yang terdeteksi pada sedimen permukaan Estuari Muara Angke Teluk Jakarta dan Cilintang-Ujung Kulon dikarakterisasi oleh

Dari hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran kemampuan berbahasa (PRA membaca) kelompok B TK PGRI Jatisela dengan menggunakan media gambar dan

Dari hasil penelitian terhadap informan yang mendapatkan dana PKH menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang rutin digunakan adalah Posyandu yang diselenggarakan

dievaluasi  dalam  konteks  analisis  keuangan.  Ada  dua  hal  yang  mendasari  keyakinannya  tersebut.  Pertama,  tidaklah  mungkin  mengukur  results  yang 

Tetapi, sejak saya diisukan telah berbuat mesum dan tidak ada wahyu yang turun kepada beliau selama satu bulan penuh, maka beliau pun menyempatkan diri untuk duduk di

mempunyai tekstur terpilah buruk, kemas terbuka, semen spari kalsit, butiran terdiri dari pecahan alga yang cukup dominan, koral, foraminifera besar dan foraminifera kecil,

Karena banyaknya macam cakupan dari Surat Berharga ini, maka dalam pembahasan ini, hanya akan membatasi pada beberapa macam Surat Berharga Komersial yang termasuk