• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Cara Membentuk Kepribadian Seseorang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagaimana Cara Membentuk Kepribadian Seseorang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Bagaimana Cara Membentuk Kepribadian

Seseorang

www.tekun.info Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.

Bagaimana caranya, ini yang barangkali banyak dicari. Sebagai gambaran karena kepribadian adalah kompleks, maka perlu diuraikan. Apa saja komponen dalam kepribadian itu. Dan bagaimana caranya untuk merubahnya. Sistem diri, saya menyebutnya, dalam diri seseorang sangatlah banyak. Bisa sikap, nilai-nilai kehidupan, asumsi, prasangka, emosi dan tingkah laku, atau sifat-sifat. Semua komponen yang ada beberapa yang tidak saya sebutkan karena terlalu kompleksnya itulah yang akan membentuk kepribadian. Biasanya anda melihat diri anda sendiri, sebagai assessment pribadi ada beberapa komponen yang menurut anda kurang sesuai dengan harapan pribadi atau harapan lingkungan sekitar. Oleh karena itu anda ingin mengubahnya, oleh karena itu yang pertama yang harus ditanamkan atau diajarkan untuk membentuk kepribadian diri sendiri ataupun orang lain adalah kesadaran untuk berubah, istilah orang psikologi motivasi internal. Jika ini belum ada, maka akan susah dan lama untuk membentuknya. Kalaupun adanya tindakan yang dilakukan sebagai wujud dari manifestasi kepribadian yang and inginkan tadi, namun belum tentu itu diinternalisasi oleh orang tersebut.

(2)

beberapa mahasiswa yang beda universitas atau beda organisasi. Akan kelihatan, walaupun baru berbicara lima menit saja. Atau dosen yang sedang memberikan materi di kelas, semakin mudah untuk di nilai apa latar belakang dari dosen tersebut.

Mengapa bisa seperti ini, hal ini dikarenakan ketika orang bersikap, berbicara dan bertindak untuk merespon suatu case atau hal tertentu, orang tersebut akan menggunakan SINA (Sistem Nilai dan Asumsi)- Dosen mata kuliah psikologi sosial dulu mengatakan demikian. SINA inilah yang salah satunya membentuk kepribadian seseorang. Sama halnya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dan organisasi yang berbeda, akan kelihatan berbeda, karena mahasiswa tersebut sama-sama menggunakan SINA. Pandangan atau sikap, ini akan semakin homogen ketika mereka dalam kelompok, karena dengan berkelompok atau berkumpul yang membentuk organisasi akan semakin meningkatkan kohevisitas antar anggota. Oleh karena itu, anda akan bisa melihat perbedaan kepribadian kolektif misalnya orang jawa dengan orang Sulawesi atau orang daerah dengan orang ibu kota. Ini karena adanya penggolongan kepribadian, seperti yang sudah saya tulis artikel disebelumnya.

Secara spesifik dalam pendidikan dalam konteks untuk bagaimana cara membentuk kepribadian sebagaimana tadi disebutkan adalahnya perlunya pembentukan motivasi internal terlebih dahulu. Kemudian adalah menyampaikan harapan atau tujuan dari perubahan yang diinginkan. Teknisnya adalah dengan memberikan pemahaman berkaitan komponen dalam kepribadian yang diinginkan, misalnya kedisiplinan atau tanggung jawab dan sebagainya. Akan sangat banyak bentuknya. Apakah ini mudah? Sebagai gambarannya adalah, ingat ketika kecil, bagaimana anda belajar untuk mengenal huruf abjad atau belajar mengaji. Perlu berapa lama untuk sampai hafal atau bisa menulis atau menggabungkan untuk dibaca. Berapa orang yang terlibat dalam memberikan pelajaran dalam hal ini, pagi siang sore baik oleh guru, orang tua, kakak, paman dan sebagainya. Susah, iya benar. Namun bisa dilakukan dengan persistensi yang tinggi tentunya.

Apakah harus dengan cara militer untuk membentuknya? Ya tidak harus, ada bermacam metode dan cara untuk membentuknya. Cara-cara militer belum tentu efektif tergantung objeknya. Di dalam psikologi sendiri ada beberapa cara, mereka menyebutnya dengan modifikasi perilaku. Perilaku mana yang diharapkan ini yang dibentuk, banyak teori dan pendekatan berkaitan dengan ini. Namun jika saya rangkum adalah dengan mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku baru yang diinginkan. Menguatkan perilaku yang diinginkan dengan berbagai macam penguatan yang biasa di sebut dengan reinforcement/reward. Ada juga yang menggabungkan dengan menggunakan punishment untuk mengurai atau menghilangkan perilaku yang tidak inginkan. Banyakkah perilaku yang diubah? Tergantung seberapa besar atau target yang akan adan terapkan untuk membentuk kepribadian diri sendiri ataupun orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika kita berpikir untuk mengubah, yang pertama harus kita lakukan adalah bagaimana supaya ketiga faktor determinasi tersebut bekerja dengan baik dalam diri kita.. Nilai-nilai

Makanya akan sangat asing ketika kita bilang bahwa Malaikat bertanya, bagaimana agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi,dan cara bagaimana membimbing dan mengarahkan

pesantren modern adalah cara yang efektif untuk membentuk. kepribadian santriwati dengan nuansa Islam di tengah terpaan

Pola asuh demokratis merupakan salah satu bentuk perlakuan yang dapat diterapkan orang tua dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan

“ya jadi problem atau masalah dalam membentuk kepribadian muslim peserta didik salah satunya adalah yang pertama akibat terbatasnya waktu dalam pelajaran Pendidikan

Katakan Hal Positif pada Diri Sendiri Penelitian menunjukkan bahwa cara kamu berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan kamu.. Ketika kita memandang diri

Bagaimana Solusi atau Cara Menghadapi Hambatan dan Tantangan di Dalam Ketekunan Seperti yang kita sudah ketahui apa saja hambatan dan rintangan dalam menerapkan sifat dan karakter

Ketika mengalami trauma, otak tidak terlalu sigap melindungi diri dan berdiam diri, akan tetapi justru membesar besarkan persoalan dan mempelajari detail-detail kejadian sehingga orang