BADAN HUKUM
Hukum Bisnis
Kelompok : Adrian Bayu P Samsul Bahri
PENGERTIAN
• Soebekti
Suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan seperti menerima serta memiliki kekayaan sendiri, dapat digugat, dan menggugat di muka hukum.
• Rochmat Soemitro
PENGERTIAN
• Sri Soedewi Masjchoen
Kumpulan orang yang bersama-sama
bertujuan mendirikan suatu badan, yaitu berwujud himpunan dan harta kekayaan
yang disendirikan untuk tujuan tertentu dan ini dikenal dengan yayasan.
• Salim HS
TEORI BADAN HUKUM
Teori Fiksi (Von Savigny)
Sebenarnya menurut alam hanya manusia selaku subjek hukum, tetapi orang menciptakan dalam bayangannya, jadi orang bersikap seolah-olah ada subjek hukum yang lain.
Teori Organ (Otto Van Gierke)
Badan hukum bukan suatu yang abstrak, tetapi benar-benar ada, badan hukum itu organisme yang riil,
badan hukum menjadi kolektivitas, terlepas dari individu
Teori Kekayaan Bertujuan (A. Brintz)
Badan hukum merupakan kekayaan yang bukan merupakan kekayaan perseorangan tetapi terikat
TEORI BADAN HUKUM
Teori Kekayaan Bersama (R. Van Jiaring)
menganggap badan hukum sebagai kumpulan manusia, jadi kepentingan badan hukum adalah kepentingan seluruh anggota, badan hukum
bukan abstraksi dan bukan organisme, dan pada hakekatnya hak dan kewajiban badan hukum
adalah hak dan kewajiban anggota bersama, jadi hanya konstruksi yuridis saja.
Teori Kenyataan Yuridis (Mujers, Paul Schotten)
Badan hukum adalah suatu realita, konkret, riil walaupun tidak dapat diraba, bukan khayal, tapi kenyataan yuridis hendaknya dalam
DASAR HUKUM
1. KUHPerdata
2. KUHD
3. NBW (Nieuw Burgerlijk Wetboek) Belanda
4. UU tentang Perseroan Terbatas
5. UU tentang Perkoperasian
DOMISILI / TEMPAT KEDUDUKAN
Arti Penting:
1.Melakukan perbuatan hukum
2.Menentukan hak dan kewajiban ybs 3.Menyangkut kompetensi relatif.
BHI: BH yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan
PEMBAGIAN BADAN HUKUM
1. Menurut bentuknya (berdasarkan pendiriannya)
a. BH Publik negara, provinsi, kota, majelis, lembaga, dan bank negara.
b. BH privat perkumpulan, PT, yayasan dsb.
2. Menurut peraturan yang mengaturnya.
a. BH yang terletak di lapangan hukum perdata (CV, PT, Firma)
b. BH yang terletak di lap hukum perdata adat (Koperasi, Perkumpulan)
3. Menurut sifatnya. a. Korporasi
UNSUR-UNSUR BADAN HUKUM
1. Harta kekayaan yang terpisah, dipisah dari kekayaan anggotanya.
2. Tujuan tertentu (idiil/komersial)
3. Punya hak dan kewajiban sendiri, dapat menuntut dan atau dituntut.
SYARAT FORMAL DAN MATERIIL
BH
• Syarat materiil (menurut doktrin)
idem unsur-unsur BH
• Syarat formal
sehubungan dengan permohonan untuk mendapatkan status sebagai BH sesuai
Jenis dan Karakteristik Badan Usaha
1. Badan Usaha berbentuk Badan Hukum
Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya.
Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :
(1) Perseroan Terbatas (“PT”)
Memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007 minimum modal dasar PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah disetorkan ke dalam PT;
Pemegang Saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;
(2) Yayasan
Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai
anggota;
Kekayaan Yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan.
(3) Koperasi
Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan.
Sifat keanggotaan koperasi
yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi anggota koperasi
dan terbuka bahwa tidak ada
2. Badan Usaha bukan berbentuk Badan Hukum
Lain halnya dengan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum, pada bentuk badan usaha ini, tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemiliknya.
Badan usaha bukan berbentuk badan hukum terdiri dari:
(1) Persekutuan Perdata
Suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya; Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.
(2) Firma
Suatu Perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama bersama;
(3) Persekutuan Komanditer (“CV”) § Terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif/komanditer.