• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stimulasl Pertumbuhan dan Perkembangan Beberapa Kultivar Lily (Lilium Longifforum) dengan Aplikasi GA3 dan Paclobutrazol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Stimulasl Pertumbuhan dan Perkembangan Beberapa Kultivar Lily (Lilium Longifforum) dengan Aplikasi GA3 dan Paclobutrazol"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

STlMULASl PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BEBERAPA KULTIVAR LILY

(Lilium longiflorum)

DENGAN APLlKASl GA3 DAN PACLOBUTRAZOL

Oleh

ENDAH WAHYURINI

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(95)

ABSTRAK

ENDAH WAHYURINI. Stirnulasi Perturnbuhan dan Perkernbangan Beberapa Kukivar Lily (Lilium longiflomm) dengan Aplikasi GAs dan Paciobutrazol. Dibirnbino " oleh NURHAYATI ANSORI MASTJIK AGUS PURWITO dan DARLIAH.

Lily rnerupakan tanarnan berurnbi yang ditanarn sebagai bunga potong dan rnernpunyai nilai ekonornis. Perbanyakan tanarnan lily dapat dilakukan secara kukur jaringan untuk mendapatkar: tanarnan yang genotipe sarna dan dalarn waktu yang relatii singkat. Salah satu kendala penanarnan lily yang berasal dari planlet adalah rnernerlukan waktu yang lama untuk berbunga karena lily rnengalarni perturnbuhan yang larnbat (rosette) yaitu pernendekan batang dengan terbentuknya sisik-sisik daun pada batang. Salah satu faktor yang rnernpengaruhi pernbungaan adalah adanya beberapa zat pengatur turnbuh (ZPT) yang mengatur pernbungaan.

Dalarn penelitian ini pernberian ZPT b e ~ p a GA, yang diberikan pada urnur 10 dan 12 rninggu (0. 25, 50. dan 75 rngfl). paclobutrazol diberikan pada urnur 20 dan 22 rninggu (0. 200. 300 dan 400 rngll) diujikan pada lily kultivar Avignon, Snow Queen. Casablanca dan Stargazer untuk rnengetahui respon perturnbuhan dan perkernbangan yang dapat rnengatasi rosette dan rnerangsang pernbungaan tanarnan. Percobaan ini rnenggunakan rancangan perlakuan Split Split Plot yang disusun dalarn rancangan acak kelornpok. Pada petak utarna diletakkan faktor kultivar lily, sedangkan pada anak petak diternpatkan GA3 dan anak-anak petak yaitu paclobutrazol. Apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata rnaka akan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%.

Respon tiap kultivar lily terhadap aplikasi GA3 dan paclobutrazol pada konsentrasi yang sarna terhadap peubah yang diarnati berbeda-beda. Pernberian 75 moll GA?.daoat rnenaatasi rosette oada lilv kultivar Snow Queen. Pernberian 400 m i l l paciob;trazol rnenghasilkan perturnbuhan dan perkernbangan lily yang paling baik. Terdaoat interaksi antara kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap tinmi tanarnan d i n jurnlah daun yang diarnati pada seland waktu 14-34 rninggu'setelah tanarn (MST), serta panjang akar, jurnlah akar besar dan akar kecil, panjang urnbi, diameter urnbi dan bobot urnbi pada 34 MST.

(96)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

STlMULASl PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BEBERAPA KULTIVAR LILY (Lilium longifforum) DENGAN APLlKASl GAB DAN PACLOBUTRAZOL

adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, 3 Juni 2002

(97)

STlMULASl PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BEBERAPA KULTIVAR LILY

(Lilium longiflorum)

DENGAN APLlKASl GA3 DAN PACLOBUTRAZOL

ENDAH WAHYURINI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Agronorni

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(98)

Judul Tesis : STlMULASl PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BEBERAPA KULTIVAR LILY (Lilium Longifforum) DENGAN APLIKASI GA3 DAN PACLOBUTRAZOL

N a m a : Endah Wahyurini N R P : 99705

Program Studi : Agronomi

Menyetujui. 1.

,-.

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Nurhavati Ansori Mattiik. MS Ketua

Dr. Ir. Aqus ~u'wito. MSC Anggota

Ir. Darliah. MS Anggota

2. Ketua Program Studi Agronomi

Dr. Ir. Hairial Aswidinnoor. MSc.

(99)

Penulis dilahirkan di Juwana, Kabupaten Pati pada tanggal 20 Juli 1970 sebagai putri bungsu dari pasangan H.Muhammad Yasin dan Hj.Aisyah. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Yogyakarta, lulus pada tahun 1995. Pada tahun 1999. penulis diterima di Program Studi Agronomi. Sub Program Studi Pemuliaan Tanaman II (non konvensional) pada Program Pascasarjana IPB.

(100)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalarn penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari sampai Desernber 2001 di Cipanas ini ialah lily, dengan judul "Stirnulasi Perturnbuhan dan Perkembangan Beberapa Kultivar Lily (Liliurn longiflorurn) dengan Aplikasi GA3 dan Paclobutrazol".

Terirna kasih penulis ucapkan kepada lbu Dr. Ir. Nurhayati Ansori Mattjik, MS, Bapak Dr. Ir. Agus Punvito. MSc dan lbu lr. Darliah. MS selaku pernbirnbing, yang dengan kesabaran telah rnernberikan bimbingan dan berbagi ilrnu. Disarnping itu, penghargaan penulis sarnpaikan kepada seluruh staf lnstalasi Penelitian Tanarnan Hias di Cipanas teristirnewa, te Nina Rosana, te Dedeh Kurniasih, Pak Marja dan Pak H.Ucup, seluruh staf Laboratorium Enzim di Balitbio Bogor, teman- ternan Pascasarjana IPB yang telah membantu selarna pelaksaan penelitian. Ucapan terirna kasih penulis juga kepada Beasiswa Program Pasca Sarjana (BPPS) yang telah rnernberi bantuan beasiswa.

Akhirnya ungkapan terima kasih yang setulusnya kepada ayahnda H.Muharnrnad Yasin dan ibunda Hj.Aisyah, mas Agus Tri Hascaryo, ST SS, serta seluruh saudara, atas segala doa, dukungan rnoril dan kasih sayangnya.

Sernoga tesis ini bermanfaat.

Bogor, 3 Juni 2002

(101)

DAFTAR

IS1

DAFTAR TABEL

...

DAFTAR GAMBAR

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

PENDAHULUAN

...

Latar Belakang

...

Tujuan ... Hipotesa ... TINJAUAN PUSTAKA

...

Tanaman Lily

...

Asarn Giberelin

...

Retardan ...

...

BAHAN DAN METODE

Tempat dan WaMu Penelitian

...

Bahan dan Alat ... ...

Metode

. .

... Pelaksanaan Penel~t~an

HASIL DAN PEMBAHASAN ... Hasil ...

Tinggi Tanaman Jumlah Daun

....

Umur Berbunga

...

Wama Berbunga

Kandungan Klorofil

...

...

Panjang Akar

Jumlah Akar Besar dan Akar Kecil

...

Panjang Umbi

...

...

...

Diameter Umbi

:.

Jumlah Anakan

...

Bobot Umbi

...

Wama Akar, Umbi

.

Daun dan Batang

...

Pembahasan

...

KESIMPULAN DAN SARAN

...

DAFTAR PUSTA KA

...

...

LAMPIRAN

Halarnan

IX

(102)

DAFTAR TABEL

Halarnan

. . .

1. Beberapa jen~s Illy

...

8 2. Pengaruh kultivar dan GA3 dan terhadap tinggi tanarnan (crn) pada

tanarnan urnur 14 MST, 18 MST, 22 MST, 26 MST, 30 MST

dan 34 MST

...

23 3. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanarnan (crn) tanarnan

...

pada urnur 22 MST. 26 MST, 30 MST dan 34 MST 24

4. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap ... tinggi tanarnan (crn) pada tanarnan urnur 34 MST

5. Pengaruh kukivar dan GA3 terhadap jurnlah daun (helai) pada tanarnan urnur 14 MST, 18 MST, 22 MST, 26 MST, 30 MST

dan 34 MST ... 3 1

6. Pengaruh paclobutrazol terhadap jurnlah daun (helai) pada tanarnan

urnur 22 MST, 26 MST, 30 MST dan 34 MST ... 3 1 7. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap jurnlah

daun (helai) pada tanarnan urnur 34 MST ... 32 8. Hasil analisis klorofil a dan b (rng@) pada daun lily urnur 26 MST. ... 35 9. lnteraksi perlakuan kukivar. GA3 dan paclobutrazol terhadap panjang

akar (crn) pada tanarnan urnur 34 MST ... 36 10. lnteraksi perlakuan kukivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap jurnlah

akar besar pada tanarnan urnur 34 MST ... 38 11. lnteraksi perlakuan kultivar. G A ~ dan paclobutrazol terhadap jurnlah

akar keul pada tanarnan umur 34 MST

...

40 12. lnteraksi perlakuan kukivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap panjang

urnbi (crn) besar pada tanarnan urnur 34 MST

...

.

.

.

.

.

... 4 1 13. lnteraksi perlakuan kukivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap

diameter urnbi (crn) besar pada tanarnan urnur 34 MST

...

43 14. Pengaruh kukivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap jurnlah anakan

pada tanarnan urnur 34 MST

...

44 15. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap bobot
(103)

16

.

Pengaruh kultivar

.

GA3 dan paclobutrazoi terhadap warna akar pada tanarnan umur 34 MST ...

17 . Pengaruh kultivar. GA3 dan paclobutrazol terhadap warna umbi pada tanarnan umur 34 MST

...

18

.

Pengaruh kultivar. GA3 dan paclobutrazol terhadap warna batang pada tanaman urnur 34 MST ...
(104)

DAFTAR

GAMBAR

1. Rumus bangun GA 3... ...

...

2. Rumus bangun paclobutrazol

...

3. Posisi penghambatan sintesis giberelin oleh paclobutrazol

4. Perbanyakan lily Stargazer. Avignon, Casablanca dan Snow Queen secara in vitro dalam media MS+O.I mgll NAA pada

umur 4 minggu ... 5. Aklimatisasi lily Avignon dan Casablanca di bak persemaian pada

media arang sekam dan kompos daun bambu 1:l pada

umur 4 minggu ...

6. Penanaman lily di pot dengan media arang sekam dan kompos daun bambu 1:l pada rumah kaca setelah perlakuan GA3 dan paclobutrazol

...

7. Lily kultivar Snow Queen perlakuan 25 mgll GA3 dengan kombinasi perlakuan 0. 200, 300 dan 400 mgll paclobutrazol

(GIPO. G I P I . G1P2 dan GlP3) pada umur 34 MST

...

8. Pengaruh GA3 terhadap tinggi tanaman pada kultivar Snow Queen

...

umur 14-34 MST

9. Pengaruh GA3 terhadap tinggi tanaman pada kultivar Avignon

...

umur 14-34 MST

10. Pengaruh GA3 terhadap tinggi tanaman pada kultivar Stargazer umur 14-34 MST

...

11. Pengaruh GA3 terhadap tinggi tanaman pada kultivar Casablanca

...

umur 14-34 MST

12. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar

...

Avignon umur 22-34 MST

13. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar

...

Snow Queen umur 22-34 MST

14. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar

...

Stargazer umur 22-34 MST
(105)

15. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar

Casablanca umur 22-34 MST

...

29

...

16. lnisiasi bunga lily Snow Queen pada umur 22 MST 33 17. Bunga lily Snow Queen G3P3 (75 mgil GA3+400 mgil paclobutrazol)

yang masih kuncup pada umur 24 MST (A) dan yang telah mekar pada umur 28 MST (B) ... 33 18. Lily kultijvar Star~azer perlakuan 25 mgll GA3

+

0, 200, 300 dan

400 mgll paclobutrazol (GIPO. G I P I . G1P2 dan GlP3) pada

umur 34 MST ... 39 19. Pengaruh GA3 terhadap jumlah anakan pada kultivar Avignon

Snow Queen. Stargazer dan Casablanca umur 34 MST ... 45

20. Pengaruh padobutrazol terhadap jumlah anakan pada kukivar Avignon Snow Queen. Stargazer dan Casablanca umur 34 MST

...

46

21. (A) Umbi lily yang mempunyai anakan dan (B) yang tidak mempunyai

(106)

DAFTAR LAMPIRAN

Halarnan 1

.

Hasil uji F pengaruh perlakuan pada berbagai peubah ... 65 2 . Hasil analisa ragarn terhadap peubah tinggi tanaman ... 66

3 . Hasil analisa ragarn terhadap peubah jurnlah daun ... 68

(107)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lily (Lilium sp) rnerupakan tanarnan berurnbi dan urnumnya dibudidayakan sebagai bunga potong di Jepang. Arnerika dan Belanda. Di lndonesia tanarnan lily rnerupakan salah satu kornoditas bunga potong potensial untuk dibudidayakan oleh petani. Tanarnan ini dapat ditanarn pada lahan yang sempit, lily dapat diusahakan sebagai bunga potong, tanarnan hias pot, rnateri lansekap dan merniliki nilai ekonom~ tinggi. Warna bunga yang dirnilikinya sangat rnenarik sehingga rnenernpatkan bunga tersebut sebagai hiasan yang rnernikat bagi penggernarnya.

Berdasarkan hasil suwei KPMG Management Consuiting, di tahun 1996 total produksi bunga potong petani-petani di sekitar Jakarta dan Jawa Barat adalah 51,300 juta tangkai dengan perkiraan produksi di tahun 2000 sekiar 65,926 juta tangkai. Sedangkan produksi bunga lily sarnpai tahun 1998 sekitar 17,922 juta tangkai dan diperkirakan akan terus rneningkat 7% hingga tahun 2003. Dibandingkan dengan Malaysia, lndonesia jauh tertinggal, total produksi bunga potong subtropis di Malaysia pada tahun 1996 kurang lebih 180 juta tangkai dengan harga grosir US$ 36 juta (Supari, 1999). Prospek pasar yang cerah ternyata juga dialarni oleh berbagai negara rnaju, seperti Arnerika Serikat, Canada, Uni Eropa dan Jepang. Proyeksi permintaan bunga lily di negara-negara tersebut sampai dengan tahun 2003 diperkirakan meningkat sekitar 18,1% dari perrnintaan tahun 1995, yaitu senilai 614.907.000 US$ (Floricuitura, 1997).

(108)

Asia Tirnur yang dibawa ke lndonesia oleh para penjajah dari Eropa barat. Berbagai kultivar telah diintroduksikan ke lndonesia, narnun hanya kultivar yang berbunga putih dan berbentuk terornpet yang rnarnpu beradaptasi. Daerah penghasil bunga lily yang potensial saat ini adalah : Cipanas-Puncak, Sukaburni, Lernbang, Bogor, Brastagi dan Batu. Produksi bunga lily di PT Kebun Ciputri Molek di Cipanas adalah 6200 tangkailbulan, dengan harga Rp 80001kunturn, dirnana 1 tangkai ada 3-4 kunturn tergantung kultivarnya. Harga bunga lily yang rata-rata sebesar Rp 8.000,- jauh leb~h tinggi dibandingkan harga bunga potong lainnya.

Tuntutan akan kebutuhan bunga potong lily sernakin rneningkat, tetapi kebutuhan tersebut belurn dapat dipenuhi oleh para produsen bunga potong dl Indonesia. Untuk dapat rnenghasilkan kualitas bunga yang baik dibutuhkan kualitas bibit yang baik, serta teknik budidaya yang tepat pula. Sarnpai saat ini bibit lily rnasih diirnpor dari negeri Belanda dengan harga yang cukup rnahal, karena bibit lily belurn banyak diproduksi di lndonesia. Untuk rnengirnpor bibit, rnernerlukan biaya yang tinggi untuk rnernbayar royalti dan biaya transportasi. Besarnya biaya disesuaikan dengan kenaikan nilai dolar US tergantung kondisi perekonornian di lndonesia. Ketergantungan terhadap bibit irnpor ini yang rnenyebabkan penurunan daya saing di pasar luar negri dan keterbatasan bunga lily terhadap perrnintaan pasar dalarn negri.

(109)

dormansi selama 2 buian, untuk menginduksi pernbungaan disimpan dalam ruang

pendingin dengan suhu 0°C (32°F) sampai 2°C (35°F) selama 2 bulan (Larson,

1980).

Perbanyakan tanaman lily yang umum dilakukan dari umbi. Namun umbi yang digunakan sebagai bahan perbanyakan memerlukan tehnik vernalisasi untuk mengatasi dormansi. Oleh karena itu dicari alternatif lain untuk perbanyakan yaitu melalui tehnik kultur jaringan. Dengan tehnik kultur jaringan dapat diambil bagian meristem dari tanaman lily untuk menghasilkan planlet yang memiliki genotipe sama dengan induknya, seragam dan menghasilkan tanaman jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat.

Perbanyakan tanaman dari satu umbi umumnya akan rnenghasilkan satu tanaman. Pada lily kultivar Avignon dalam satu umbi terdapat 20-30 sisik. Jika dilakukan perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan maka dari satu sisik menghasilkan 11 tanaman selama 2 bulan, sehingga idealnya selama 1 tahun akan dihasilkan 116 tanaman (Darliah et al, 2001 b)

Salah satu kendala penanaman lily yang berasal dari planlet adalah memerlukan waktu yang lama untuk berbunga karena lily mengalami pertumbuhan yang lambat (rosette) yaitu pemendekan batang dengan terbentuknya sisik-sisik daun pada batang. Masa lily mengalami pertumbuhan yang lambat pada fase vegetatif sekiiar 3 bulan, dan setelah melewati masa tersebut tanaman akan memasuki masa generatif yang ditandai dengan pembentukan bunga.

(110)

lingkungan. Tanarnan akan rnenghasilkan bunga bila tanarnan tersebut telah rnelewati rnasa vegetatii dirnana terjadi pertarnbahan besar, berat dan rnenirnbun zat cadangan lebih banyak, terutarna karbohidrat sebagai bahan utarna pernbentukan bunga. Tanarnan akan berbunga setelah rnencapai tingkat kernatangan tertentu yang disebut ripe to flower.

Beberapa faktor yang rnernpengaruhi pernbungaan (Wattirnena, 1990) adalah 1. Genotipe rnenentukan pola pernbungaan

2. Tanarnan harus rnencapai stadia rnatang untuk berbunga baru respon terhadap perlakuan pernbungaan.

3. Adanya beberapa zat pengatur turnbuh yang rnengatur pernbungaan itu. Zat pengatur turnbuh (ZPT) yang berperan adalah GA, auksin, etilen dan retardan Zat Pengatur Turnbuh adalah suatu senyawa organik yang rnarnpu rnenghambat pernanjangan batang, rneningkatkan warna hijau daun dan secara tidak langsung rnernpengaruhi pernbungaan, rnengharnbat pernbelahan dan pernbesaran sel sub apikal tanpa rnenyebabkan perturnbuhan yang abnormal (Weaver, 1972).

Telah diketahui bahwa pada tanaman

Spinacia

pernberian giberelin secara exogenous akan rnernperpendek rosette rnelalui pengulangan perpanjangan batang (Metzger, 1995). Rosette akan rnuncul pada tanarnan yang berbunga pada hari panjang sebagai waktu peralihan pada tanarnan yang rnasa generatifnya ditanarn pada hari pendek. Rosette ini dapat diatasi dengan aplikasi giberelin (Mohr dan Schopfer, 1995).

Giberelin rnendorong peiturnbuhan tanarnan dengan cara merangsang pernbelahan dan pernbesaran sel. Aplikasi GA akan rnenyebabkan tanarnan lebih tinggi karena internodia (ruas) yang lebih panjang, narnun biasanya batang juga

(111)

Pada lily pemberian GA exogenous akan menginduksi pematahan dormansi (Lin dan Wilkins,l980) dan dapat menggantikan perlakuan suhu dingin. Pemberian tiga kali 25 mgn GA, pada tanaman krisan meningkatkan tinggi tanaman sampai dengan minggu ke-12 dan produksi bunga dengan panjang tangkai lebih 60 cm serta kesegaran bunga 5 hari (Wuryaningsih dan Sutater, 1993).

Paclobutrazol merupakan jenis retardan yang banyak digunakan untuk mempercepat pembungaan pada tanaman hias. Retardan menghambat bisintesis giberelin, yang menyebabkan penurunan laju pembelahan sel sehingga menghambat pertumbuhan vegetatii dan mendorong pertumbuhan reproduktif seperti pembentukan bunga dan buah (Weaver, 1972). Jenis-jenis retardan yang telah banyak digunakan dan beredar di pasaran antara lain adalah Paclobutrazol

(CutarjBonzi), SADH (alar), Cycocel (CCC), dan Uniconazole (5-3307 D).

Pada tanaman Azalea penggunaan retardan berupa Phosfon D, CCC dan SADH, akan menekan tunas vegetatif dan mempercepat pembungaan tanaman. Pemberian 5000 mg/l CCC yang diberikan 31 hari setelah tanam pada tanaman Geranium kultivar Carefree scarlet akan mempercepat pembungaan 8-16 hari dibanding kontrol (Weaver, 1972). Pada easier lily aplikasi penggunaan paclobutrazol berkisar 200-400 mgll (Bonzi), dan 10-20 mgll Sumagic (Herlina dan Tjia, 2000).

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Kuliivar lily yang menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

2. Pengaruh penggunaan GA3 terhadap pertumbuhan dan perkembangan

(112)

3. Pengaruh penggunaan paclobutrazol terhadap induksi pernbungaan tanarnan lily.

4. Pengaruh interaksi penggunaan GA3 dan paclobutrazol terhadap perturnbuhan dan perkembangan beberapa kultivar lily.

HIPOTESA

1. Terdapat kuk~var lily yang rnernpunyai pertumbuhan dan perkernbangan yang baik. ,

2. Terdapat pengaruh konsentrasi GA, yang tepat dalarn rnengatasi pertumbuhan yang larnbat (roseffe) pada tanaman lily.

3. Terdapat pengaruh konsentrasi paclobutrazol yang tepat dalarn rnenginduksi pernbungaan tanaman lily.

(113)

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Lily ( Lilium longiflorum )

Tanarnan lily ( Lilium longit9o~m ) sudah cukup lama dikenal rnasyarakat sebagai bunga potong dan tanaman hias yang mernpunyai nilai komersial. Klasifikasi botani tanarnan lily adalah sebagai berikut :

Divisi : Sperrnatophyta Sub divisi : Angiosperrna Klas : Monocotyledone Ordo : Liliales

Farnili : Liliaceae Genus : Lilium Species : Lilium sp

Tanarnan lily terrnasuk diploid dengan 24 krornosorn (Suardi dalam Supari. 1999) Lily rnerupakan tanarnan yang rnerniliki umbi sejati (bulb), bentuknya cawan yang dikelilingi oleh sisik (scale), sebagai cadangan makanan berisi zat tepung, gula dan protein. Scale ini rnenyerupai lernbaran yang berdaging tipis, dan dapat dipisahkan dengan rnudah yang kernudian dapat diturnbuhkan rnenjadi tunas (tanarnan baru). Cara seperti ini adalah salah satu jalan rnernperbanyak tanarnan lily (Crocket, 1973).

(114)

sarnpai 4 tahun, tergantung speciesnya. Ada juga rnetode lain untuk rnernpercepat yaitu dengan meletakkan biji di refrigerator (Sirnpson, 1985)

Bunga lily berbentuk seperti terornpet, seringkali lily harum baunya dan beraneka warna seperti putih, rnerah, kuning, pink dan orange. Bunga lily rnernpunyai 6 benangsari dan 6 putik. Terdapat 80-90 species lily dan 100 kultivar (Hanks. 1997)

Tanaman lily dikelompokkan rnenjadi tiga kelornpok yaitu : lily asiatik, lily oriental dan lily longiflorum. Beberapa contoh jenis lily dan warna bunga ditarnpilkan dalam Tabel 1

Tabel 1. Beberapa jenis lily.

Putih Kuning Orange Pink Muda Pink Tua Salem -- --- Oriental hibrida Putih Merah Pink tua Pink Muda Ungu Dua warna Warna Navonna

Pollyanna, Romano. Dreamland Elite. Colombo. Brunello

Marseille, Vivaldi. Magento Latoya, Toronto, Minstreel Kansas, Bangalore, Cannes

Jenis

Casablanca, Ernpoli

Stargazer, Cascade. Starfighter Barbaresco, Solaia, Acapulco Sourbonne, Lornbardia Monte Christo

Arena, Nippon. Galilei, Venere. Cordoba

/

Asiatik hibrida

Lily asiatik rnerniliki diameter umbi 10-14 cm. Batang tanarnan tegar, dengan Longiflorum

Putih

panjang berkisar antara 50-100 crn. Daunnya melekat pada batang dan turnbuh Snow Queen, White Forest, Lorina, Gelria.

berselang-seling, bentuk daunnya lanset meruncing dan tidak bertangkai daun. Sumber : Miller, 1959.

[image:114.602.80.462.36.833.2]
(115)

Bunga lily asiatik berrnacarn-rnacam warnanya, sesuai dengan jenisnya (Suardi dalam Supari, 1999).

Lily oriental rnerniliki ukuran lingkar urnbi 14-18 crn. Tinggi tanaman bisa rnencapai antara 50-85 crn. Daun lily oriental lebih besar dari lily asiatik. Setiap batang rnernpunyai 2-6 kuntum bunga. Bunganya berbentuk seperti rnangkuk, dan bila sudah rnekar baunya harurn (Suardi dalam Supari. 1999).

Lily longiflorum rnernpunyai ukuran lingkar urnbi 12-14 crn dan 14-16 crn. Batang tanarnan tegar. tingginya antara 50-100 crn. Daunnya rnelengkung, lebih panjang dan lebih besar daripada lily asiatik. Bunganya seperti terornpet, dengan jurnlah bunga 2-5 kunturn per tangkai (Suardi dalam Supari. 1999).

Lily dapat turnbuh secara optimal pada dataran tinggi antara 400-1500 rn diatas permukaan laut. Tanarnan turnbuh dengan baik pada tanah yang subur dan gembur yang rnengandung banyak bahan organik sehingga aerasi dan drainase tanah baik. Dapat dilakukan dengan pernberian pupuk alarni atau kornpos sebulan sebelurn penanarnan. Keasarnan tanah yang optimal adalah rnerniliki pH antara 5.5- 7, dengan ternperatur udara antara 20-25% pada slang hari dan 10-15°C pada rnalarn hari. Penanarnan lily dapat juga dilakukan di pot atau polybag dengan media kornpos dan arang sekarn agar terjaga kelernbabannya (Suardi dalam Supari, 1999). Penyirarnan dilakukan sekali saat pertumbuhan awal, dan selanjutnya secukupnya, karena pemberian air yang berlebihan rnengakibatkan akar dan urnbi rusak akibat serangan jarnur. Pernupukan dilakukan untuk perakaran urnbi. Penggunaan fungisida dilakukan untuk rnenghindari serangan Aphids yang rnenyebabkan penyakit Fusariurn (Hanks, 1997).

(116)

Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa pernberian larnpu 30 W per rn2 selarna 6 rninggu, akan rnernpercepat pernbungaan 3-4 rninggu. Aplikasi pernberian larnpu 6 jam dengan ketinggian 1 m di atas tanarnan (Larson, 1980).

Lily berbunga antara akhir rnusirn semi dan rnusirn gugur, dengan waktu berbunga yang berbeda-beda tergantung specjes, iklirn dan larnanya tanarnan bertahan. Bunga yang telah rnekar dapat diambil dengan rneninggalkan batang tanarnan. Selanjutnya tanarnan dibiarkan sarnpai rnati, jika tanarnan berwarna kuning segera dibuang, sarnpai tanarnan yang rnati akan turnbuh kernbali secara alarni dan urnbi telah rnernbesar (Hanks. 1997)

Asam Giberelin

Giberelin adalah sernua senyawa tetrasiklik diterpenoid dengan sistern cincin ent-giberelan. Diternukan pada tahun 1926 oleh E. Kurosawa, ilrnuwan Jepang yang rnenernukan cendawan penyebab elongasi pada batang padi. selanjutnya cendawan tersebut diberi narna Gibberella fujikumi (Sponsel, 1995). Sernua giberelin bersifat asarn dan dinarnakan GA (asarn giberelat) yang dinornori untuk rnernbeda-bedakannya. Ada dua tipe giberelin yaitu CZ0 GA yang rnernpunyai 20 atom karbon dan C19 yang kehilangan atom karbon ke-20 oleh rnetabolisrne. Biosintesis giberelin rnenggunakan prekursor asetil CoA dari respirasi (Taiz dan Zeiger, 1991).

(117)

CH3

Garnbar 1. Rurnus bangun GA3 (Sponsel. 1995)

Giberelin rnerupakan zat pengatur tumbuh endogen, terdapat pada berbagai organ dan jaringan turnbuhan seperti akar, tunas, rnata tunas, daun

.

bunga, bintil akar, buah dan jaringan halus. Giberelin berpengaruh terhadap perlambahan panjang batang, rnernperbesar luas daun dari berbagai jenis tanarnan dan juga besar bunga dan buah. Selain itu giberelin juga dapat mengganti pengaruh suhu dingin dan dapat rnendorong terjadinya pernbungaan. Proses donansi dari berbagai biji dan rnata tunas dapat dihilangkan dengan pernberian giberelin (Wattirnena, 1988).

Giberelin rnernpunyai kernampuan khusus rnernacu perturnbuhan tumbuhan utuh pada banyak species terutarna turnbuhan kerdll atau tumbuhan dwitahunan yang berada dalarn fase rosette. Kubis dan species lainnya yang berbentuk rosette, artinya yang rnernpunyai ruas pendek, kadang turnbuh sarnpai setinggi 2 rn dan kernudian berbunga setelah diberi GA3, sedangkan tumbuhan yang tidak diberi perlakuan tetap pendek dan vegetati (Salisbury dan Ross, 1995).

Pada tanarnan Spinacia yang rnerupakan tanarnan hari panjang jika ditanam pada hari pendek rnengalarni rosette. Pernberian 10 pg GA3 pada tanarnan Spinacia

(118)

Herlina et a1 (1995) dari hasil penelitiannya dengan menggunakan ethepon, benomyl. IBA, GA3 dan NAA untuk menginduksi pertunasan umbi gladiol kukivar Dr. Mansoer, diperoleh bahwa GA3 merupakan zat pengatur tumbuh yang paling efektif rnenginduksi pertunasan umbi gladiol tersebut.

Retardan

Retardan tidak terdapat secara alarni dalarn tanaman. Jenis-jenis retardan yang diketahui sampai saat ini adalah : Paclobutrazol (cultar, bonzi); BAS 0660: Mepiquat; Piprocianil; Nicotiniums; 2.4 DNC; AM0 1618. Cycocel (CCC); Q64; AMH: Phosphon D; SADH (Alar); Ancyrnidol (Arest); dan Uniconazole (S-3307). Di Indonesia saat ini baru tersedia 3 jenis retardan yaitu paclobutrazol (cultar, bonzi). alar (B9), dan Cyclocel (CCC). Translokasi dari retardan di dalarn tanarnan dapat rnelalui xylem dan phloem (Wattimena, 1999).

.

Peran fisiologis dari retardan adalah : menekan perpanjangan batang. rnernpertebal batang, rnendorong pernbungaan, rnendorong pernbentukan pigmen (klorofil, xantofil, antocyanin), mencegah etiolasi, rnernpertinggi perakaran setek. mengharnbat senescence, rnemperpanjang umur panen bahan segar (bunga, buah, sayur), tahan terhadap stress dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara seperti O3 (ozon) dan SO2. (Cathey, 1975). Pada beberapa jenis retardan seperti paclobutrazol pernberian dalam konsentrasi rendah rnempertinggi ketahanan tanaman terhadap penyakit (Wattimena, 1999).

(119)

chloropheny1)-4,4-dimethyl-2-(I ,2,4-triazol-I-yl)-pentan-3-01 (Sponsel, 1995) (Gambar 2)

Gambar 2. Rumus bangun paclobutrazol (Sponsel. 1995)

Paclobutrazol pertarna kali dikembangkan oleh ICI (Imperial Chemical Industries) Arnerika Serikat sebagai suatu zat pengharnbat turnbuh yang potensial untuk tanaman ornamental dan agronomi. Cara aplikasi paclobutrazol harus rnempertahankan sistern budidaya. tipe tanah dan iklim (ICI, 1986).

Pemakaian paclobutrazol rnernungkinkan adanya suatu pendekatan secara langsung pada pengendalian perturnbuhan dengan rnengharnbat biosintesis giberelin. Paclobutrazol rnengharnbat sintesis giberelin pada oksidasi ent kaurene (Garnbar 3) (Sponsel, 1995).

(120)

HMGCOA

-+

MVA- IPP -GPP -+ FPP

GGPP

4

Ent-kaurena sintetase A

4

Ent-kaurena sintetase B

7

1

p ' h a r n b a t a n - oleh paclobjlrazol .

Asarn ent-kaurenat

.

Asarn ent-7a-hidroksi kaurenoat

4

Giberelin Keterangan :

HMGCoA = Hidroksirnetilglutaril Coenzim A MVA = Asam rnevalonat

IPP = Isopentenil pirofosfat GPP = Geranil pirofosfat FPP = Farnesil pirofosfat GGPP = Geranil-geranil pirofosfat CPP = Copalipirofosfat

Garnbar 3. Posisi pengharnbatan sintesis giberelin oleh paclobutrazol (Sponsel, 1995).

(121)
(122)

BAHAN DAN METODE

1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan lnstalasi Penelitian Tanarnan Hias Cipanas. Dilaksanakan selarna sebelas bulan dari bulan Januari 2001 sarnpai Desernber 2001.

2. Bahan dan Alat Bahan

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah planlet empat kultivar lily dari Belanda yaitu : Avignon, Snow Queen, Stargazer dan Casablanca. Bahan kirnia yang digunakan adalah : GA3, Paclobutrazol, Aquades dan bahan analisis kandungan klorofil. Bahan lain adalah : Benlate, Confidor 200 SL, Previcur N, arang sekam, kompos daun barnbu, pupuk lengkap makro dan rnikro : Joro A dan B mix, Gandasil

D.

NPK.

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah : bak plastik, tutup kaca. bambu, pot, pisau, ember, gelas ukur, rneteran, penggaris, alat ukur, tirnbangan. larnpu pijar, light meter, timer.

3. Metode

(123)

GA3 dan faktor ketiga sebagai anak-anak petak yaitu paclobutrazol. Faktor utarna adalah kultivar tanaman lily yang terdiri dari :

L1 : Avignon L2 : Snow Queen L3 : Stargazer L4 : Casablanca

Faktor kedua adalah pernberian GA, yang terdiri dari : GO : tanpa pernberian GA, (kontrol)

G I : pernberian 25 rngll GA, G2 : pernberian 50 mgll GA, G3 : pernberian 75 rngll GA,

Faktor ketiga adalah pemberian paclobutrazol PO : tanpa pemberian paclobutrazol (kontrol) P I : pemberian 200 rngll paclobutrazol

P2

: pemberian 300 mgll paclobutrazol P3 : pemberian 400 mgll paclobutrazol

Kornbinasi perlakuan terdiri atas 4 taraf kultivar lily, 4 taraf pernberian GA3, dan 4 taraf pemberian paclobutrazol dengan 3 ulangan sehingga percobaan terdiri dari 192 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 2 tanaman sehingga keseluruhan percobaan rneliputi 384 tanarnan.

Model linier aditif yang digunakan adalah sebagai berikut :

YlJk~ =

+

A,+ el+ B, + (AB), + 6,), + Ck + (AC)* + (BC),,

+

(ABC),,I, + e,,. Keterangan :
(124)

P = nilai tengah pengarnatan Ai = pengaruh kultivar ke-i

ei~ = pengaruh galat pada kultivar ke-i ulangan ke-l

(AB), = pengaruh interaksi pada kultivar ke-i, pernberian GA3 ke-j

6ij1 = pengaruh galat pada kultivar ke-i, pemberian GA3 ke-j, ulangan ke-1 Ck = pengaruh pemberian paclobutrazol ke-k

(AC),, = pengaruh interaksi pada kultivar ke-i, pernberian paclobutrazol ke-k (BC),, = pengaruh interaksi pemberian GA3 ke-j, pemberian paclobutrazol ke-k (ABC),,, = pengaruh interaksi pada kultivar ke-i, pemberian GA3 ke-j, dan pernberian

paclobutrazol ke-k

e,,,, = pengaruh galat pada kultivar ke-i, pernberian GA, ke-j, pemberian paclobutrazol ke-k dan ulangan ke-l

Apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda rnaka akan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%.

4. Pelaksanaan Penelitian Aklimatisasi Planlet

Aklirnatisasi planlet lily dilakukan dalarn bak plastik yang diatasnya ditutup dengan kaca selama 3 minggu untuk daya adaptasi. Media aklirnatisasi berupa kornpos daun barnbu dan arang sekam steril dengan rasio perbandingan 1:l

Persiapan media tanam

(125)

Penanaman

Penanarnan dilakukan setelah aklirnatisasi planlet dalarn pot berdiarneter 20 crn yang telah diisi dengan media tanarn. Selanjutnya pot diletakkan dalarn rumah kaca.

Pemberian GA3 dan Paclobutrazol

Pernberian GA3 dilakukan 2 kali yaitu pada saat tanarnan berurnur 10 rninggu dan -12 rninggu setelah tanarn, disernprotkan 50 rnlltnrn rnelalui daun. Konsentrasi pemberian sesuai dengan perlakuan. Paclobutrazol diberikan rnelalui tanah 100 mlltanarnan pada saat tanarnan berurnur 20 rntnggu dan 22 rninggu setelah tanarn, dan konsentrasi pernberian paclobutrazol sesuai perlakuan.

Pemeliharaan

1. Pernupukan diberikan saat tanarnan berumur 3 rninggu setelah tanam di pot berupa pupuk Gandasil D sebanyak 0.5 grarnlliter. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disirarn ke medium tanarn yang diberikan seminggu sekali. Pernberian pupuk Joro A dan B mix sebanyak 50 rnl Joro A dan 50 ml Joro B dalarn 10 liter air, diberikan 10 rninggu setelah pernberian pupuk gandasil D. Dilanjutkan dengan pernberian pupuk NPK 20 gram110 liter, diberikan 1 rninggu setelah Joro A dan B mix

2. Penyiraman dilakukan tiga hari sekali atau tergantung dari kondisi tanah.

3. Penyulaman dilakukan paling larnbat satu rninggu setelah tanarn.

4. Penyiangan dilakukan jika terdapat gulrna selarna penelitian berlangsung

5. Pengendalian harna dan penyaki dilakukan dengan rnernberikan pestisida

(126)

Pengamatan

Peubah yang diarnati pada penelitian ini adalah :

1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari leher akar sarnpai titik turnbuh Pengukuran dilakukan setiap dua rninggu sekali.

2. Jurnlah daun (helai), dihitung pada daun yang telah rnernbuka sempurna. Penghitungan dilakukan setiap dua rninggu sekali.

3. Urnur berbunga (hari), bentuk bunga, rnorfologi bunga dan warna bunga.

4. Kandungan klorofil a dan b (rnglg daun segar), kandungan klorofil diukur dengan rnenggunakan alat spektrofotorneter. Pengukuran dilakukan 2 rninggu setelah pemberian paclobutrazol.

5 . Panjang akar (crn), diukur akar yang terpanjang setelah dibersihkan dari kotoran dan dilakukan pada saat panen.

6. Jumlah akar besar dan akar kecil, akar dihitung jumlahnya setelah dibersihkan dari kotoran dan dilakukan setelah panen.

7 . Panjang umbi (crn), Panjang urnbi diukur pada bagian terpanjang dan

dilakukan pada saat panen.

8. Diameter urnbi (cm). Diameter umbi diukur dengan rnenggunakan jangka sorong dan dilakukan pada saat panen.

9. Jumlah anakan. Jurnlah anakan diukur dengan rnenghitung jurnlah anakan yang muncul dan dilakukan setelah panen.

10. Bobot urnbi (g), umbi ditirnbang setelah dibersihkan dari kotoran. Penimbangan dilakukan pada saat panen.

(127)

HASlL DAN PEMBAHASAN

Hasil Percobaan

[image:127.599.76.552.97.822.2]

Pelaksanaan penelitian lily kultivar Avignon, Snow Queen, Casablanca dan Stargazer diawali dengan perbanyakan lily secara in vitro dalam media pertunasan (MS

+

I mg/l BAP) (Darliah et al, 2001 a) dan media perakaran (MS

+

0,1 mg/l NAA), selama 4 minggu (Gambar 4) (Darliah et al, 2001 b). Prosentase keberhasilan pertumbuhan lily secara in vitro dalam botol kultur adalah 90% hidup.

Gambar 4. Perbanyakan lily Stargazer, Avignon, Casablanca dan Snow Queen secara in vitm dalam media MS

+

0 , l rngll NAA pada umur 4 minggu.
(128)

Aklimatisasi lily di bak persernaian pada media arang sekam dan kompos daun bambu steril dengan perbandingan 1:l selama 4 minggu dalam rumah plastik (Gambar 5). Pada umur 2 minggu di bak persemaian, tutup kaca dibuka untuk menjaga kelembaban, penyiraman diberikan secukupnya. Prosentase keberhasilan pertumbuhan lily dalam bak persemaian adalah: 100% (Avignon), 50% (Snow Queen) dan 75% (Stargazer dan Casablanca).

Gambar 6. Penanaman lily di pot dengan media arang sekam dan kompos daun bambu 1:l pada rumah kaca setelah perlakuan GAS dan paclobutrazol.

[image:128.595.80.477.64.843.2]
(129)

1. Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi tanarnan rnerupakan indeks suatu perturnbuhan, dan untuk rnengetahui respon tanarnan terhadap iingkungannya. Hasil analisis ragarn rnenunjukkan bahwa perlakuan kultivar dan GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanarnan lily pada urnur 14 MST

-

34 MST (Tabel 2). Pada urnur 20 MST

-

34 MST iterdapat interaksi diantara ketiga perlakuan terhadap tinggi tanarnan (Tabel Lampiran 1).

Tabel 2 Pengaruh kult~var dan GA, terhadap tlngg~ tanarnan (crn) pada tanarnan urnur I 4 MST. 18 MST. 22 MST, 26 MST, 30 MST dan 34 MST.

1

Tinggi Tanarnan (crn)

1

Perlakuan

/

14 MST

/

18 MST

/

22 MST

1

26 MST

/

30 MST

/

34 MST

Pada selang waktu 14 MST

-

18 MST kultivar Avignon dan Snow Queen Kultivar

-

Casablanca 7.26 b

rnernpunyai tinggi tanarnan yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan

1

GA3

i

-

0 (rngll)

i

-

25 (rngll)

-

50 (rngll)

-

75 (rngll)

kultivar Stargazer dan Casablanca (Tabel 2). Pada 22 MST

-

34 MST rnenunjukkan bahwa kultivar Snow Queen rnenghasilkan tinggi tanarnan paling tinggi dan berbeda Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolorn dan

perlakuan yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. 12.05 c

13.63b 14.58 a 15.24 a

nyata dibandingkan kultivar lain (Tabel 2). Kenaikan tinggi tanarnan pada sernua kultivar minggu ke 26 MST

-

34 MST relatif sedikit

14.1 1 d 1 5 . 6 3 ~ 16.23 b 17.20 a 16.15 d 18.81b 18.00 c 20.11 a 17.87 d 1 9 . 8 1 ~ 20.49 b 22.18 a

18.73 d 2 0 . 2 7 ~ 21.30 b 22.92 a

(130)

Pengaruh GA3 pada urnur 14 MST rnenunjukkan bahwa pernberian 50 rngll GA3 dan 75 rngll GA3 rnenghasilkan tinggi tanarnan yang tinggi dan berbeda nyata dibanding perlakuan lain. Pada selang waktu 18 MST-34 MST perlakuan 75 rngll GA3 rnenghasilkan tinggi tanarnan yang paling tinggi dan berbeda nyata dibanding perlakuan 0.25 dan 50 rngll GA,.

Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanarnan pada 22 MST (Tabel 3) Tabel 3. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanarnan (cm) pada tanarnan urnur

22 MST, 26 MST, 30 MST dan 34 MST -.

Tinggi -- Tanarnan (crn)

rnenunjukkan bahwa pernberian 300 rngll paclobutrazol rnenghasilkan tinggi tanarnan yang tidak berbeda nyata dengan 400 mgll paclobutrazol. Perlakuan 300 rngll paclobutrazol berbeda nyata dengan kontrol. Sedangkan pada selang waktu 26

Paclobutrazol

-

0 rngll

-

200 rngll

-

300 rngll

-

400 rngll

MST

-

34 MST pernberian 400 rngll paclobutrazol rnenghasilkan tinggi tanarnan paling tinggi dan berbeda nyata dibanding perlakuan lain (Tabel 3). Paclobutrazol Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolorn dan

perlakuan yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

tidak berpengaruh terhadap tinggi tanarnan, karena sernakin besar konsentrasi 22

WIT..!

. 26 MST

16.78 c i 18.96 c

paclobutrazol yang diberikan rnenyebabkan tinggi tanarnan rneningkat 30 MST

20.19 b 20.41 b 20.58 b 22.05 a 18.18 b

18.67 ab 19.45 a

34 MST 20.59 b 20.52 b 20.76 b 22.46 a 20.00 b

(131)

Tabel 4. lnteraksi perlakuan kultivar, GA, dan paclobutrazol terhadap tinggi tanarnan (crn) pada tanarnan urnur 34 MST.

KULTIVAR

PACLOBUTRAZOL (P) Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata GA3 = GO (0 rngll)

PO (0 rngll) 28.17 ab 36.67 a 9.00 a 10.00 a 20.96 P I (200 rngll) 29.33 a 29.00 b 9.00 a 8.50 a 18.96 P2 (300 rngll) 24.67 c 30.67 b 9.33 a 10.50 a 18.79 P3 (400 rngll) 25.50 bc 31.83 b 9.17 a 8.00 a 18.63

GA, = GI (25 rngll)

PO (0 rngll) 26.33 b 28.00 d 10.17 ab 7.33 a 17.96 P I (200 rngll) 27.33 ab 40.67 a 7.50 b 8.50 a 21.00 P2 (300 rngll) 25.17 b 32.50 c 12.33 a 9.00 a 19.75 P3 (400 rngll) 30.33 a 36.33 b 11.83 a 10.50 a 22.25

GA3 = G2 (50 rngll)

PO (0 rngll) 29.67 a 39.33 a 11.33 a 8.67 b 22.25 P I (200 rngll) 26.17 b 29.33 c 13.00 a 12.33 a 20.21 P2 (300 rngll) 25.33 b 36.67 ab 12.50 a 12.00 a 21.63 P3 (400 rngll) 24.67 b 35.67 b 12.33 a 12.33 a 21.25

GA, = G3 (75 rngll)

PO (0 rngll) 26.00 b 35.33 b 11.67 b 11.83 a 21.21 P I (200 rngll) 27.83 b 34.83 b 10.33 b 12.17 a 21.29 P2 (300 rngll) 31.83 a 35.67b 12.17 b 11.17 a 22.71 P3 (400 rngll) 32.00 a 45.67 a 17.67 a 13.50 a 27.21 Rata-rata 27.52 q 34.89 p 11.21 r 10.40 r 21 .OO Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolorn di bawah GA, yang diikuti huruf yang

sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

-

Angka-angka pada baris rata-rata yang diikuti huruf yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. [image:131.602.79.494.95.792.2]
(132)

kultivar terhadap GA3 dan paclobutrazol tidak tampak pada kultivar Casablanca, meskipun ada yang nampak pada kelompok G2, dimana perlakuan 50 mgll GA, dengan kombinasi perlakuan 200, 300 dan 400 mgll paclobutrazol berbeda nyata dengan kontrol. Pada kultivar Snow Queen menunjukkan bahwa perlakuan 25 mgll GA3

+

200 mgll paclobutrazol, menghasilkan tinggi tanaman yang paling tinggi (40.67 cm) dan berbeda nyata dibanding perlakuan 25 mgll GA3 dengan kombinasi 0, 300 dan 400 mgll paclobutrazol (Gambar 7) [image:132.595.83.459.84.843.2]

Gambar 7. Lily kultivar Snow Queen periakuan 25 mgll GA, dengan kombinasi perlakuan 0, 200, 300 dan 400 mgll paclobutrazol (GIPO, G I P I , G1P2 dan GlP3) pada umur 34 MST

(133)

Garnbar 9. Pengaruh GA, terhadap tinggi tanarnan pada kultivar Avignon urnur 14

-

34 MST.

Garnbar 10. Pengaruh GA, terhadap tinggi tanarnan pada kukivar Stargazer umur 14

-

34 MST.
(134)
[image:134.595.81.402.84.843.2]

Gambar 12. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar Avignon umur 22

-

34 MST.

Gambar 13. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar Snow Queen umur 22

-

34 MST.
(135)

Garnbar 15. Pengaruh paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada kultivar Casablanca umur 22

-

34 MST.

Pengaruh GA3 terhadap tinggi tanarnan kultivar Snow Queen pada 14-34 MST kenaikan tinggi tanaman relatif naik dengan pernberian 75 rngll lebih tinggi dibanding perlakuan lain (Gambar 8). Kultivar Avignon pada selang 14 MST-26 MST terjadi kenaikan tinggi tanarnan, tetapi pada selang 26 MST-34 MST relatif tetap.

Pernberian 75 rngll GA, lebih tinggi dibanding perlakuan lain (Garnbar 9).

Kultivar Stargazer pada selang 14 MST-18 MST terjadi kenaikan tinggi tanarnan, tetapi pada selang 18 MST-34 MST relat~f tetap Pernbenan 50 mgll GA3 lebih tinggi dibanding perlakuan lain (Garnbar 10). Kultivar Casablanca pada selang

14 MST-18 MST terjadi kenaikan tinggi tanarnan, tetapi pada selang 18-34 MST relatrf tetap. Pernberian 75 mgll GA3 lebih tinggi dibanding perlakuan lain pada urnur 14 MST-34 MST, tetapi pada tanarnan kontrol urnur 30 MST-34 MST lebih tinggi dibanding pernberian 25 rngll GA3 (Gambar 11)

(136)

berhirnpit (Gambar 12). Kultivar Snow Queen pada 22 MST kenaikan tinggi tanarnan meningkat, tetapi setelah 26 MST tidak terjadi kenaikan tinggi tanarnan. Perlakuan kontrol setelah 26 MST tinggi tanarnan paling rendah dan perlakuan 400 mgll paclobutrazol rnenghasilkan tinggi tanarnan yang tertinggi dibanding perlakuan lain (Gambar 13). Kultivar Stargazer pada 22 MST kenaikan tinggi tanarnan rneningkat, tetapi setelah 26 MST tidak terjadi kenaikan tinggi tanaman. Pernberian 400 rngll paclobutrazol rnenghasilkan tinggi tanaman yang tinggi dibanding perlakuan lain dari umur 22 MST-34 MST (Gambar 14). Kultivar Casablanca pada 22 MST kenaikan tinggi tanaman meningkat, keernpat perlakuan paclobutrazol berbeda responnya terhadap tinggi tanaman. Setelah 26 MST tidak terjadi kenaikan tinggi tanaman. perlakuan kontrol, 200, 300 dan 400 rngll paclobutrazol terlihat harnpir sama responnya terhadap tinggi tanarnan (Garnbar 15).

2. Jurnlah Daun

Daun-daun pada tanaman sebagai organ vegetati sangat menentukan terbentuknya organ generatif selanjutnya, yakni rnunwlnya bunga. Hasil analisis ragam rnenunjukkan bahwa perlakuan Kultivar, GA3 dan Padobutrazol berpengaruh sangat nyata terhadap jurnlah daun rnulai urnur 22 MST- 34 MST. Jurnlah daun tarnpak meningkat pada 14 MST- 26 MST dan pada 26 MST jurnlah daun cenderung tetap.

(137)

tinggi (18.66) dibanding pernberian GAB. Pada 22 MST

-

34 MST pernberian 400 rngll paclobutrazol rnenghasilkan jurnlah daun yang terbanyak dan berbeda nyata dibanding kontrol dan perlakuan lain (Tabel 6).

Tabel 5. Pengaruh kultivar dan GA3 terhadap jurnlah daun (helai) pada tanaman uinur 14 MST, 18 MST, 22 MST, 26 MS, 30 MST dan 34 MST.

Jurnlah Daun (helai)

Tabel 6. Penaaruh oaclobutrazol terhadao iurnlah daun fhelai) oada tanarnan urnur Perlakuan

Kultivar

-

Avignon -Snow Q

-

Stargazer

-

Casablanca GA3

-

0 (rngll)

-

25 (rngll)

-

50 (mgll)

-

75 (rngll)

,

.

22

ST,

i 6 MST, 30 MST dan

34

MST . .. .. . Jurnlah . Daun ( h e u ~ . . . , . .. . . . .

O M S

,

34 MST . ,

16.04 C

/

17.91 b 1

16.92 b

18.38 a

I

19.71 3 ~ -

I8.O5

1

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolorn dan perlakuan yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

14 MST 10.42 b 17.02a 3.12 c 3.26 c

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolorn dan perlakuan yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

9.33a 8.16 b 7.32 c 9.01 a

Dari hasil pengujian interaksi kultivar, GA3 dan paclobutrazol, terlihat berbeda nyata terhadap jurnlah daun pada urnur 34 MST. Pada berbagai kultivar

18 MST 11.46b 23.58a 3.47 c 4.10 c 10.64 a 10.48 b 9.21 c 11.28 ab

yang diarnati, kultivar Snow Queen rnenghasilkan rata-rata jurnlah daun yang terbesar (47.30 helai) dan berbeda nyata dibanding kultivar lain (Tabel 7). Respon

22 MST 12.27b 30.72a 4.02 c 4 . 7 2 ~ 13.62a 12.06b 12.44 b 13.60 a

kultivar terhadap-GA3 dan paclobutrazol dalarn masing-masing kelornpok GA3 pada kultivar Stargazer dan Casablanca berbeda nyata pada kelornpok G I (Stargazer)

26 MST 13.42b 39.91a 4.07 c 5 . 1 0 ~ 16.61a 15.44b 1 4 . 3 2 ~ 16.12ab 30 MST 13.76b 44.32a 4.22 c 5.19 c 18.66a 15.74b 16.07b 17.03 b 34 MST 13.88 b 47.30a 4.28 d 6.25 d --

1

(138)

dan G3 (Casablanca). Aplikasi paclobutrazol dengan G3 (75 rngll GA3) pada kultivar Snow Queen terlihat berbeda nyata dan rnenghasilkan jurnlah daun terbesar (74.00 helai). Pada kultivar Snow Queen perlakuan G2P1 (50 rngll GA3

+

200 rngll paclobutrazol) rnenghasilkan jurnlah daun yang tertinggi (54 helai) dibandingkan perlakuan 50 rngll GA3 dengan kornbinasi 0, 300 dan 400 rngll paclobutrazol. Tabel 7. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap jurnlah daun

(helai) pada tanarnan urnur 34 MST.

PACLOBUTRAZOL (P) Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata

GO = 0 rngll GA3

PO (0 rngll) 13.33 a P I (200 rngll) 15.83 a P2 (300 rngll) 13.33 a P3 (400 rngll) 13.67 a

G I = 25 rngll GA3

PO (0 rngll) 11.33 b P I (200 rngll) 15.67 a P2 (300 rngll) 12.83 ab P3 (400 rngll) 15.67 a

G2 = 50 rngll GA3 PO (0 rngll) 16.67 a P I (200 rngll) 13.00 a P2 (300 rngll) 13.00 a P3 (400 rngll) 14.83 a

G3 = 75 rngll GA3 PO (0 rngll) 12.00 a P I (200 rngll) 13.00 a P2 (300 rngll) 13.33 a P3 (400 rngll) 14.50 a

Rata-rata 13.88 q 47.30 p 4.28 s 6.25 r 17.93

Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolorn di bawah GA3 yang diikuti huruf yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. [image:138.595.77.492.233.805.2]
(139)

3. Umur Berbunga, Bentuk, Morfologi dan Warna Bunga

Dari sernua tanarnan yang hidup dan turnbuh hanya terdapat satu tanarnan yang berbunga yaitu pada kultivar Snow Queen G3P3 (75 rngll GA,

+

400 rngll paclobutrazol) yang berbunga pada urnur 24 MST. Pada urnur 24 MST bunga rnasih kuncup, bunga rnekar sernpurna 4 rninggu kernudian dan kesegaran bunga bertahan sarnpai 10 hari, setelah itu bunga layu (Garnbar 16).

Garnbar 16. lnisiasi bunga lily Snow Queen pada urnur 22 MST

(140)

Bunga lily Snow Queen berbentuk seperti terornpet dengan jurnlah bunga 1 kunturn pada 1 tangkai. Warna bunga putih dengan panjang bunga 15 cm. Jurnlah benang sari 6 dan berwarna kuning, putik bunga hanya 1 dengan kepala putik yang berlendir. Aroma bunga lily Snow Queen ini wangi (Garnbar 17). Kondisi bunga pada saat inisiasi bunga belurn terserang penyaki Fusariurn (Garnbar 16), namun pada urnur 26 MST tanarnan terserang penyakii Fusariurn dengan gejala daun bagian bawah rnulai rnenguning.

4. Kandungan klorofil

Analisis klorofil a dan b dilakukan terhadap daun lily pada urnur 24 MST atau 2 minggu setelah perlakuan paclobutrazol yang kedua. Pengarnbilan sarnpel daun lily dilakukan pada pagi hari untuk dianalisis, diarnbil hanya 1 daun yang warnanya hijau terletak di bagian atas. Kandungan klorofil a dan b diukur dengan spektrofotorneter dengan panjang gelornbang 663 7. (klorofil a) dan 645 ;i (klorofil b).

Hasil pengarnatan terhadap analisis klorofil a dan b pada tabel 8. rnenunjukkan bahwa kandungan klorofil a lebih besar dibandingkan klorofil b pada kultivar Avignon dan Snow Queen. Pada kultivar Stargazer dan Casablanca terdapat kandungan klorofil a lebih keul dibanding klorofil b, seperti perlakuan GOP3 (0.12 rnglg). G2P1 (0.14 rnglg), G2P2 (0.17 rnglg) pada kultivar Stargazer , dan perlakuan GOPO (0.17'rnglg) pada kultivar Casablanca.

(141)

rnglg. Pada kukivar Stargazer kandungan klorofil a yang terbesar pada periakuan

GOP2 sebesar 1.88 mglg dan klorofil b pada periakuan GOP2 sebesar 0.64 mglg.

Kandungan klorofil a dan b pada kultivar Casablanca yang terbesar pada periakuan

G l P l sebesar 2.05 (klorofil a) dan 0.78 (klorofil b)

Tabel 8. Hasil analisis klorofil a dan b pada daun lily urnur 26 MST

.- . . . .- - - -- -- . .

Kandungan Klorotil Daun (mglg)

1

, - .--

-GO = 0 mgll GA3

PO ( 0 mgll) 0.43

P1 (200 mgll)

'

0.42

P2 (300 mgll) 0.61

P3 (400 mgll)

1

0.55

1

G I = 25 mgll GA3 PO (0 mgll)

P I (200 mgll) P2 (300 mgll)

P3 (400 mgll) 0.42

G2 = 50 mgll GA3

PO (0 mgll) 0.34

1

P1 (200 mgll) 0.29

P2 (300 mgll) 0.34

1

P3 (400 mgll)

G3 = 75 mgll GA, .

PO (0 mgll) 0.34

P I (200 mgll) 0.35

P2 (300 mgll) 0.46

0.65

i

5. Panjang Akar

GxP

!

Avignon

1

Snow Queen

.

I Stargazer

/ a j b a i b a ! b

Pengarnatan terhadap panjang akar dilakukan dengan rnengukur panjang

- Casablanca

a

1

b
(142)

Tabel 9. lnteraksi perlakuan kuttivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap panjang akar (crn) pada tanarnan urnur 34 MST.

---

KULTIVAR

PACLOBUTRAZOL (P) Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata

GO = 0 rngll GA3

PO (0 rngll) 36.00 a 47.67 a 21.67 b 33.33 a 34.67 P I (200 rngll) 36.67 a 50.00 a 20.00 b 24.00 b 32.67 P2 (300 rngll) 33.83 a 50.00 a 27.67 b 27.67 ab 34.79 P3 (400 rngll) 34.33 a 51.67 a 38.33 a 31.00 ab 38.83

G I = 25 rngll GA3

PO (0 rngll) 40.33 ab 48.67 ab 33.00 a 16.67 c 34.67 P I (200 rngll) 44.33 a 44.33 b 24.67 b 34.00 ab 36.83 P2 (300 rngll) 35.00 b 50.67 ab 25.33 b 28.00 b 34.75 P3 (400 rngll) 47.67 a 56.33 a 36.33 a 39.33 a 44.92

G2 = 50 rngll GA,

PO (0 rngll) 38.33 a 50.00 ab 25.67 b 30.33 b 36.08 P I (200 rngll) 38.67 a 54.00 a 22.00 b 49.67 a 41.08 P2 (300 rngll) 37.67 a 51.67 a 20.33 b 31.33 b 35.25 P3 (400 rngll) 31.00 a 42.67 b 34.67 a 33.00 b 35.33

G3 = 75 rngll GA3

PO (0 rngll) 26.67 b 47.00 b 14.00 b 27.00 b 28.67 P I (200 rngll ) 39.33 a 50.33 ab 22.67 a 26.67 b 34.75 P2 (300 rngll) 35.83 a 53.67 ab 27.67 a 41.33 a 39.63 P3 (400 rngll) 41.33 a 56.67 a 30.00 a 34.33 ab 40.58

---- -

Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolorn di bawah GA3 yang diikuti huruf yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

-

Angka-angka pada bans rata-rata yang diikuti huruf yang sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. [image:142.595.82.495.119.565.2]
(143)

rngll GA3

+

200 rngA paclobutrazol) rnenghasilkan akar terpanjang dan berbeda nyata (49.67 crn) dibandingkan 50 rngll GA3 dengan kornbinasi 0. 300 dan 400 rngll paclobutrazol.

6. Jumlah Akar Besar dan Akar Kecil

Pengarnatan terhadap peubah jurnlah akar dilakukan pada akar besar dan akar kecil. Pengukuran terhadap akar besar dilakukan dengan kriteria dipilih akar yang tebal, besar, pendek dan tidak bercabang. Akar kecil diukur dengan kriteria dipilih akar yang urnurnnya leb~h panjang, tipis dan rnernpunyai banyak cabang atau anak rambut. lnteraksi antara perlakuan kultivar. GA3 dan paclobutrazol berbeda nyata terhadap jurnlah akar besar (Tabel 10).

(144)
[image:144.595.77.497.114.797.2]

Tabel 10. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap jumlah akar besar pada tanaman umur 34 MST.

- - ---

KULTIVAR

PACLOBUTRAZOL

(P)

Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata

-

GO = 0 mgll GA3

PO (0 mgll) 4.00 c 7.33 b 3.33 a 4.00 b 4.67

P I (200 mgll) 7.67 a 12.33 a 4.00 a 5.00 ab 7.25 P2 (300 mgll) 5.00 bc 12.67 a 4.67 a 7.00 a 7.33 P3 (400 mgll) 6.67 ab 11.67 a 5.67 a 6.67 a 7.67

G I = 25 mgll GA3

PO (0 mgll) 8.00 a 12.00 ab 4.67 b 2.00 b 6.67 P I (200 mgll) 5.67 b 13.00 a 4.67 b 4.00 ab 6.83 P2 (300 mgll) 6.33 ab 10.00 bc 4.00 b 3.67 ab 6.00 P3 (400 mgll) 8.00 a 9.67 c 7.00 a 5.00 a 7.42

G2 = 50 mgll GA3

PO (0 mgll) 12.00 b 10.67 a 5.33 a 2.67 a 7.67 P I (200 mgll) 7.00 c 11.00 a 3.00 a 3.67 a 6.17 P2 (300 mgll) 9.00 c 11.67 a 4.33 a 3.33 a 7.08 P3 (400 mgll) 14.33 a 10.33 a 4.00 a 4.33 a 8.25

G3 = 75 mgll GA,

PO (0 mgll) 12.00 a 12.00 a 3.00 a 2.33 b 7.33 P I (200 mgll) 10.00 ab 12.67 a 3.67 a 4.33 b 7.67 P2 (300 mgll) 8.00 b 8.67 b 3.33 a 6.67 a 6.67 P3 (400 mgll) 4.67 c 14.00 a 3.33 a 3.33 b 6.33

Rata-rata 8.02 q 11.23 p 4.25 r 4.25 r 6.94

Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolom di bawah GA3 yang diikuti h u ~ f yang sama tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

-

Angka-angka pada bans rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan.

lnteraksi perlakuan GA, dengan paclobutrazol pada kukivar Stargazer hanya berbeda nyata pada kelompok G I saja. Perlakuan G1P3 (25 mgll GA,

+

400 mgll paclobutrazol) menghasilkan jumlah akar besar terbesar (7.00) dibanding perlakuan yang lain dalam kelompok G I . Perlakuan 25 mgll GA3 dengan kombinasi 0 mgll
(145)

dan 300 mgll paclobutrazol. GIPO (25 mgll GA3 + 0 mgll paclobutrazol) memiliki panjang akar yang terpanjang dan G1P2 (25 mgll GA3

+

300 mgll paclobutrazol) memiliki panjang akar yang terpendek (Gambar 18).

Gambar 18. Lily kultivar Stargazer perlakuan 25 mgll GA3

+

0, 200, 300 dan 400 mgll paclobutrazol (GIPO, G I P I . G1P2 dan GlP3) pada umur 34 MST [image:145.599.78.486.110.826.2]
(146)

Casablanca interaksi antara perlakuan GA3 dengan paclobutrazol berbeda nyata dalam kelompok GO (GOPO, GOPI, GOP2, GOP3).

Tabel 11. lnteraksi perlakuan kultivar. GA3 dan paclobutrazol terhadap jumlah akar kecil pada tanaman umur 34 MST.

KULTIVAR

PACLOBUTWOL (P) Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata

GO = 0 rngll GA3

PO (0 mgll) 12.00 c P I (200 rngll) 23.00 a P2 (300 rngll) 18.00 ab P3 (400 mgll) 18.00 b

GI

= 25 rngll GA3

PO (0 mgll) 21.33 a P I (200 rngll) 12.33 b P2 (300 rngll) 15.00 b P3 (400 mgll) 15.00 b

G2 = 50 rngll GA3

PO (0 mgll) 21.67 b P I (200 rngll) 13.33 c P2 (300 rngll) 20.33 b P3 (400 rngll) 28.00 a

G3 = 75 rngll GA3

PO (0 rngll) 25.33 a P I (200 mgll) 17.67 b P2 (300 mgll) 22.33 a P3 (400 rngll) 12.00 c

Rata-rata 18.46 q

Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolom di bawah GA3 yang diikuti huruf yang

-

sarna tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. [image:146.599.75.496.170.800.2]
(147)

7. Panjang Umbi

lnteraksi antara perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol berbeda nyata terhadap panjang umbi. Pada Kultivar Snow Queen menghasilkan rata-rata panjang umbi yang terpanjang (22.52 cm) dan berbeda nyata dibanding Avignon, Stargazer dan Casablanca (Tabel 12).

Tabel 12. lnteraksi perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol terhadap panjang umbi (cm) pada tanaman umur 34 MST.

KULTIVAR

---

PACLOBUTRAZOL (P) Avignon Snow Queen Stargazer Casablanca Rata-rata

GO = 0 mgll GA3

PO (0 mgn) 17.73 a 16.70 ab 15.40 a 9.87 a 14.92 P I (200 mgll) 18.13 a 20.70 a 12.03 a 14.07 a 16.23 P2 (300 mgll) 14.83 a 21.03 a 12.37 a 9.67 a 14.48 P3 (400 mgll) 14.37 a 14.27 b 12.07 a 10.00 a 12.68

GI = 25 mgll GA,

PO (0 mall) 17.77 a 23.07 a 13.50 b 10.00 a 16.08 PI (200-m'~ll) 20.57 a 21.20 a 12.10 b 10.03 a 15.98 P2 (300 mgll) 19.50 a 25.57 a 13.73 b 12.67 a 17.87 P3 (400 mgn) 19.03 a 24.13 a 19.67a 11.17a 18.50

G2 = 50 mgll GA3

PO (0 mgll) 8.93 a 20.17 b 16.40 a 10.33 a 16.46 P I (200 mgll) 16.80 a 24.13 ab 11.43 b 11.53 a 15.98 P2 (300 mgll) 18.70 a 20.37 b 13.07 ab 12.70 a 16.21 ~3 (400 mgn) 19.70 a 25.40 a 16.03 ab 8.73 a 17.47

G3 = 75 mgll GA3

PO (0 mgll) 19.40 a 27.43 a 12.07 a 15.00 a 18.48 P I (200 mgll) 17.87 a 21.70 b 14.37 a 12.20 ab 16.53 P2 (300 mgll) 17.20 a 26.57 a 13.77 a 11.73 ab 17.32 P3 (400 mgll) 19.03 a 27.83 a 16.03 a 9.40 b 18.08 Rata-rata 18.10 q 22.52 p 14.00 r 11.19 s 16.45

-- -

-

-

--- -

-

---

--

---

--- ---

Keterangan :

-

Angka-angka setiap kolom di bawah GA3 yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada 5% uji Duncan. [image:147.595.81.492.225.779.2]
(148)

Pada kultivar Avignon interaksi antar perlakuan GA, dengan paclobutrazol dalam masing-masing kelompok GA, tidak berbeda nyata. Pada kultivar Snow Queen terdapat beda nyata antar interaksi perlakuan GA, dengan paclobutrazol dalam masing-masing kelompok GA3 pada kelompok GO, G2 dan G3. Kultivar Stargazer dengan perlakuan G1P3 (25 mgll GA, + 400 rngll paclobutrazol) menghasilkan panjang umbi terpanjang (1 9.67 cm) dan berbeda nyata dibandingkan kombinasi dengan perlakuan 0. 200. dan 300 mgll paclobutrazol. Pada kultivar Casablanca di dalam kelompok G3 (G3PO. G3P1, G3P2 dan G3P3) terdapat beda nyata interaksi antara GA3 dengan paclobutrazol.

8. Diameter Umbi

lnteraksi antara perlakuan kultivar, GA3 dan paclobutrazol berbeda nyata terhadap diameter umbi (Tabel 13). Dari keempat kultivar yang diamati terhadap diameter umbi, kultivar Snow Queen mempunyai rata-rata diameter urnbi yang terbesar (2.60 cm) dan berbeda nyata dibandingkan kultivar Avignon. Stargazer dan

Casablanca

lnteraksi antar perlakuan GA, dengan paclobutrazol dalam masing-masing kelompok GA, berbeda nyata pada semua kultivar lily. Pada kultivar Avignon perlakuan G3P3 (75 mgll GA,

+

400 mgll paclobutrazol) rnenghasilkan diameter urnbi terpanjang (2.78 cm) dan berbeda nyata dibandingkan kombinasi perlakuan 75 mgll GA, dengan 0, 200 dan 300 mgll paclobutrazol. Perlakuan G1P3 (25 mgll GA,

+

400 mgll paclobutrazol) pada kuitivar Snow Queen menghasilkan diameter umbi

yang terbesar (2.90 cm) dan berbeda nyata dibandingkan kombinasi perlakuan 25

Gambar

Tabel 1. Beberapa jenis lily.
Gambar 4. Perbanyakan lily Stargazer, Avignon, Casablanca
Gambar 6. Penanaman lily di pot dengan media arang sekam dan
Tabel 4. lnteraksi perlakuan kultivar, GA, dan paclobutrazol terhadap tinggi tanarnan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun setelah dilakukannya amandemen terhadap UUD 1945 hak-hak prerogatif tersebut mulai dikurangi atau dibatasi.Demikian halnya dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri, juga

• PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) is a leading Indonesian provider of integrated one-stop sea logistics and transportation solutions for bulk materials, particularly

We performed a new approach based on the automatic extraction of dunes to study and analyze the dynamics of dune in Laâyoune from free Google Earth satellite

Guru boleh menggunakan pangkalan data untuk aktiviti pengajaran dan pembelajaran misalnya dengan menggalakkan pemikiran aras tinggi hasil meminta murid mengkaji pelaporan

Jika dikaitkan dengan system agribisnis, kelembagaan adalah termasuk subsistem jasa penunjang, dimana lembaga tersebut harus mampu berperan dalam.. 12 menunjang

This study aims to analyze the socioeconomic factors that affect poverty reduction in the perspective of Islam in Indonesia in 1994 until 2009, the data used in this

Voice over yang disertai grafik, yang muncul saat presenter membacakan LEAD IN dan narasi (tubuh berita seluruhnya).. Tidak ada gambar yang menyertai naskah,

Atas segala Rahmad, Taufiq serta Hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Cara Dan Lama