• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

T.A. 2014/2015

Oleh :

Marihot Pardamean Sianturi NIM. 4103311031

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) menggunakan Metode Inkuiri Di Kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta staf-stafnya di Universitas Negeri Medan.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada : Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya di FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. S.Siahaan, M.Pd dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin Panjaitan, M.Pd, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurliani Manurung, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak J.M. Panjaitan, S.Pd dan Ibu T.M. Sinaga, S.Pd selaku kepala sekolah dan guru matematika SMP Swasta HKBP Sidorame yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

(4)

v

kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Teristimewa juga saya sampaikan kepada ito Agustina, bang Peter dan bang Ricky, adek terkasih Sabam dan Markus yang selalu mendoakan, mendorong dan menyemangati saya sangat luar biasa dalam penyelesaian studi saya ini. Tidak lupa juga penulis menyampaikan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi bagi penulis yaitu kelas Dik.A reguler, kelas Dik.B regular, Dik.C reguler, Nondik dan kelas Ekstensi stambuk 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, khususnya Lionita yang selalu menemani hingga sore hari sahabatku Immanuel, Wes, Aam, Anggi, Reynold, Jhon, Toga, Anting, Marcel, Royman, Esron, Robinson, Maria, Melda, Shindy, Fitri, Mia, Echo, Salman, Okten, Justin, Lilis, Ratu, Eva, Nely, Elisabet, Efra, Renata, Adelina, Saputri, Jessica, Putri, Risda, Bernaretha, Jumedi, Darwin, Elkana, Abdul, Dinar, Extone 2010, IKBKM, Kartun Kampus, Indomie, bapak kos tulang Sinaga, tulang pendeta Samosir.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2015 Penulis,

(5)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP

SIDORAME MEDAN T.A. 2014/2015

Marihot Pardamean Sianturi (NIM. 4103311031)

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization menggunakan metode inkuiri di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.A. 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan yang berjumlah 32 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization menggunakan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.

Hasil penelitian pada siklus I diperoleh siswa yang mampu menyatakan ulang konsep 78,9% (sedang), siswa yang mampu mengenal contoh dan bukan contoh dari konsep 72,6% (sedang), siswa yang mampu menggunakan hubungan antar konsep 71,9% (sedang), siswa yang mampu menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis 77,3% (sedang), dan siswa yang mampu menggunakan konsep untuk menyelesaikan masalah matematika 67,9%(sedang). Hasil penelitian pada siklus II diperoleh siswa yang mampu menyatakan ulang konsep 96,1% (tinggi), siswa yang mampu mengenal contoh dan bukan contoh dari konsep 85,2% (sedang), siswa yang mampu menggunakan hubungan antar konsep 87,5% (sedang), siswa yang mampu menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis 89,1% (sedang), dan siswa yang mampu menggunakan konsep untuk menyelesaikan masalah matematika 75,8%(sedang).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer diperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I termasuk dalam kategori cukup baik dengan nilai 79,00 dan pada siklus II dalam kategori sangat baik dengan nilai 91,75.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Pembelajaran Konsep Matematika 8

2.1.1 Pengertian Konsep 8

2.1.2 Pengertian Konsep dalam matematika 8 2.1.3 Aspek-aspek yang Berkaiatan dengan Konsep 9

2.1.4 Teori Belajar Konsep 10

2.1.5 Cara Mengajarkan Konsep 11

2.2 Model Pembelajaran 12

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Model Kooperatif 12 2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif TAI 15

2.3 Metode Pembelajaran 19

2.3.1 Pengertian Metode Inkuiri 19 2.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri 20 2.4 Model Pembelajaran Kooperatif TAI dengan Metode Inkuiri 22 2.5 Uraian Materi Sistem Persamaan Dua Variabel 24 2.5.1 Persamaan Linier Dua Variabel 24 2.5.2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 24 2.5.3 Penerapan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 28

2.6 Penelitian Yang Relevan 30

2.7 Kerangka Konseptual 31

2.8 Hipotesis Tindakan 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1 Lokasi Penelitian 33

3.2 Jenis Penelitian 33

(7)

3.3.1 Subjek Penelitian 33

3.3.2 Objek Penelitian 34

3.4 Defenisi Operasional 34

3.5 Prosedur Penelitian 35

3.5.1 Siklus I 35

3.5.1.1 Permasalahan 35

3.5.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan 36

3.5.1.3 Pelaksanaan Tindakan 36

3.5.1.4 Observasi 37

3.5.1.5 Analisis Data 37

3.5.1.6 Refleksi 37

3.5.2 Siklus II 37

3.6 Alat Pengumpul Data 38

3.6.1 Tes 38

3.6.2 Observasi 41

3.7 Prosedur Analisis dan Interpretasi Data 41

3.7.1 Reduksi Data 41

3.7.2 Paparan Data 41

3.7.3 Analilsis Hasil Uji Pemahaman Konsep Matematika 42

3.8 Penarikan Kesimpulan 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 46

4.1.1 Deskripsi Hasil Tes Diagnostik 46 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 48

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan I 48

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan I 49

4.1.2.3 Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematika Siklus I 51 4.1.2.4 Hasil Observasi Siklus I 55

4.1.2.5 Hasil Refleksi Siklus I 56

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 57

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan II 57

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan II 58

4.1.3.3 Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematika Siklus II 60 4.1.3.4 Hasil Observasi Siklus II 62 4.1.3.5 Hasil Refleksi Siklus II 63

4.2 Temuan Penelitian 64

4.3 Diskusi Hasil Penelitian 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66

5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran 67

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 14 Tabel 2.2 Perhitungan Nilai Peningkatan 19 Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok 19 Tabel 2.4 Tahapan Pembelajaran Inkuiri 21 Tabel 2.5 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif TAI

dengan Metode Inkuiri 22 Tabel 3.1 Rubrik Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematika

Siswa 39

Tabel 3.2 Norma Absolut Skala Lima 42 Tabel 3.3 Tingkat Pemahaman Konsep Matematika 43 Tabel 4.1 Skor Rata-Rata Tes Diagnostik Pemahaman Konsep

Matematika Siswa 46

Tabel 4.2 Persentase Skor Tes Diagnostik Pemahaman Konsep

Matematika 47

Tabel 4.3 Skor Rata-Rata Tes Pemahaman Konsep Matematika I 51 Tabel 4.4 Persentase Skor Tes Pemahaman Konsep Matematika I 51 Tabel 4.5 Data Kesalahan Siswa pada TPKM I 53 Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melaksanakan

Pembelajaran pada Siklus I 55 Tabel 4.7 Skor Rata-Rata Tes Pemahaman Konsep Matematika II 60 Tabel 4.8 Persentase Tes Pemahaman Konsep Matematika II 60 Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melaksanakan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 38 Gambar 4.1 Persentase Hasil Tes Diagnostik Pemahaman Konsep

Matematika 48

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP 1 (Siklus I) 70

Lampiran 2. RPP 2 (Siklus I) 75

Lampiran 3. RPP 3 (Siklus II) 80

Lampiran 4. RPP 4 (Siklus II) 85

(11)
(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia demi kemajuan suatu bangsa. Trianto (2009: 4) mengatakan bahwa : “Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyoginya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan”.

Tujuan pendidikan pada hakikatnya memanusiakan manusia atau mengantarkan peserta didik untuk dapat menemukan jati dirinya. Hamalik (2010: 170) menyatakan bahwa “siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang”.

Matematika merupakan salah satu penguasaan mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan sangat dibutuhkan dalam perkembangan teknologi. Seperti yang dikatakan Cokrof (dalam Abdurrahman, 2009:252) mengemukakan :

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Pembelajaran Matematika di sekolah-sekolah saat ini masih bersifat abstrak sehingga siswa kesulitan memahami konsep-konsep Matematika serta logika siswa menjadi tidak berkembang.

(13)

kepada anak-anak tidak gampang dan tidak menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar Matematika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep dasar Matematika.

Pembelajaran matematika sangat diperlukan karena terkait dengan penanaman konsep pada peserta didik. Peserta didik itu yang nantinya ikut andil dalam pengembangan matematika lebih lanjut ataupun dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Kesumawati (2012: 2, http://eprints.uny.ac.id) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Khususnya dalam pembelajaran di dalam kelas, anak diarahkan pada kemampuan cara menggunakan rumus, menghafal rumus, matematika hanya untuk mengerjakan soal, jarang diajarkan untuk menganalisis dan menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik diberi soal aplikasi atau soal yang berbeda dengan soal latihannya, maka mereka akan membuat kesalahan. Contoh penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, yaitu “Apabila anda ke apotik untuk membeli obat, resep dokter tertulis 3 x 2. Bagaimana anda meminum obat itu? Apakah tiga tablet diminum sekaligus pada pagi hari dan 3 tablet diminum pada siang hari? Ataukah anda minum dua tablet pada pagi hari, 2 tablet pada siang hari dan 2 tablet pada malam hari?” Pastilah cara kedua yang betul, sehingga dapat sembuh. Jika cara pertama yang dilakukan, berarti minum obatnya over dosis. Contoh tersebut menunjukkan bahwa siswa belum memahami konsep perkalian jika siswa tersebut menjawab yang semua betul.

(14)

3

Pembelajaran Matematika di sekolah-sekolah saat ini masih bersifat abstrak sehingga siswa kesulitan memahami konsep-konsep Matematika serta logika siswa menjadi tidak berkembang.

Seturut dengan hal tersebut Yohanes Surya (dalam kompas, 2011: 1, http://edukasi.kompas.com ) mengatakan :

Pendidikan Matematika di sekolah lebih menekankan anak menghafal tanpa mengerti bagaimana proses berpikir logis untuk memahami konsep dasarnya. Cara belajar Matematika yang dikenalkan kepada anak-anak tidak gampang dan tidak menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar Matematika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep dasar Matematika.

Lebih lanjut, Hudojo (2009: 127) mengemukakan bahwa:

konsep dapat dipahami melalui hubungan antara interaksinya dengan konsep lain, karena dalam proses belajar matematika, prinsip belajar harus terlebih dahulu dipilih, sehingga sewaktu mempelajari metematika dapat berlangsung dengan lancar, misalnya mempelajari konsep B yang mendasarkan pada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan pada pengalaman belajar yang lalu.

(15)

sistem persamaan linier satu variabel ke dalam bentuk kalimat matematika (model matematika) 15,23% dan tergolong dalam ketegori sangat rendah, dan persentase kemampuan siswa menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier satu variabel mencapai 23,44% dan tergolong dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan kriteria ketuntasan pemahaman konsep matematika, hasil tes diagnostik pemahaman konsep matematika menunjukkan bahwa hanya ada satu siswa yang tuntas dalam pemahaman konsep matematika dengan kategori sedang. Sehingga yang menjadi masalah adalah bagaimana cara meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame dalam proses pembelajaran matematika.

Data pemahaman konsep matematika siswa yang demikian rendah tersebut mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran matematika. Agar pemahaman konsep matematika berkembang maka siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam proses belajar matematika.

Bertolak dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan refleksi dan konsultasi dengan guru sejawat untuk mendiagnosis faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab timbulnya masalah. Diperoleh beberapa faktor kemungkinan penyebab, di antaranya 1) siswa sulit memahami konsep matematika tersebut yang bersifat abstrak, 2) siswa tidak siap atau menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya sudah diketahui, dan 3) aktifitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

(16)

5

Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Kebanyakan model pembelajaran yang diterapkan disekolah saat ini adalah model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini cenderung bersifat searah, artinya guru memberi informasi, ide atau gagasan dan siswa menerimanya sehingga siswa tidak terlihat aktif untuk menemukan sendiri pengetahuan itu. Akhirnya kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan, bekerjasama dengan teman, berfikir kritis, berkemauan untuk membantu serta kemampuan social lainnya cenderung berkurang.

Mencermati hal tersebut diatas, guru harus bijaksana dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai. Satu inovasi yang menarik mengiringi pencapaian tujuan pendidikan dimana membuat pelajaran kreatif, menyenangkan dan siswa jadi aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar adalah dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif.

Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran tersebut. Menurut Trianto (2011: 56) “Siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami kosep yang sulit jika mereka saling berdikusi dengan temannya”. Dikusi yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk memperkenalkan keterkaitan antara ide-ide yang dimiliki siswa dan mengorganisasikan pengetahuannya kembali. Melalui diskusi, keterkaitan skema siswa akan menjadi lebih kuat sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika menjadi lebih baik.

Slavin (2005:143) menyatakan bahwa:

Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah Team Assisted Individualization (TAI) yang merupakan kombinasi antara belajar secara koperatif dengan belajar secara individu. Siswa tetap dikelompokkan, tetapi setiap siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing – masing. Setiap anggota kelompok saling membantu dan mengecek.

(17)

yang memuaskan. Untuk itu peneliti mengajukan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan salah satu model pembelajaran koorperatif dimana para siswa dengan kemampuan individualnya masing-masing bekerja dalam kelompok-kelompok dengan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan demikian siswa dapat memaksimalkan kemampuan individualnya kemudian mengembangkan pengetahuan yang didapat dengan berdiskusi kelompok.

Terdapat beberapa macam metode mengajar yang dapat digunakan oleh pengajar matematika tergantung kepada siapa yang belajar matematika, mengapa diajarkan dan apa yang diajarkan, antara lain metode mengajar matematika yang disaraankan adalah medote inkuiri (penemuan). Metode ini perlu dikembangkan karena merupakan salah satu metode yang berorientasi kepada aktifitas intelektual dan aktifitas mental peserta didik. Metode ini sangat menunjang pada model berpikir matematika dan eksplorasi matematika.

Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penanggulangan dengan segera. Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan diatas peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan Metode Inkuiri pada Materi Sistem Persmaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Pemahaman konsep matematika siswa yang masih rendah. 2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah

(18)

7

1.3 Batasan Masalah

Sesuai identifikasi masalah diatas, maka penulis mengangkat masalah mengenai rendahnya pemahaman konsep matematika siswa dan pembelajaran matematika yang masih terpusat pada guru.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.A. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode inkuiri dapat meningkatkan

pemahaman konsep matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.A. 2014/2015?

1.6 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

2. Bagi guru, meningkatkan pengetahuan guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan metode inkuiri. 3. Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan dan penyempurnaan program pengajaran matematika di sekolah.

(19)

RIWAYAT HIDUP

(20)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta, Rineka Cipta.

Agus, Nunek Avianti, (2008), Mudah Belajar Matematika 2 untuk Kelas VIII SMP/MTS, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT Asdi Mahasatya.

Farhan, Aby , (2011), Teori Belajar Matematika (http://www.abyfarhan.com/2011 /12/teori-belajar-matematika-menurut-bruner.html) (diakses tanggal 25 Mei 2014)

Gultom, Syawal, dkk, (2010), Kompetensi Guru, Medan, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Hamalik, Oemar., (2005), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara.

Hudojo, Herman, (2009), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang, UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ika, Nasria, (2013) http://nasriaika1125.wordpress.com/2013/11/10/teori-belajar-kontruktivistik-oleh-vygotsky/ (diakses 5 September 2014).

Kesumawati, N, (2012), http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan (Nila%20K).pdf (diakses 25 Mei 2014)

Surya, Yohannes, (2011), http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/03445174/. Pendidikan.Matematika.Perlu.Diubah (diakses tanggal 5 november 2014)

Lie, A, (2008), Cooperative Learning, Jakarta, Penerbit Grasindo.

Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Nasution, S., (2013), Berbagai Proses dan Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Penerbit Bumi Aksara.

(21)

Purwanto, (2011), EVALUASI HASIL BELAJAR, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Siahaan, Sahat (2010), Teaching Grant, Medan, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. (tidak dipublikasikan)

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung,Nusa Media.

Rusefendi, E.T., (1998), Pengajaran matematika Modern Dan Masa Kini, Bandung, Penerbit Tarsito.

Toyibin, (2011), http://toyibin.wordpress.com/2011/04/kesulitan-kesulitan-belajar-matematika.html (diakses 25 Mei 2014).

Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Jakarta, Prestasi Pustaka.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Wardhani, Sri, (2008), Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, Yogyakarta, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Revisi dilakukan dalam rangka untuk perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan berkembangnya kebutuhan praktik kerja lapangan masing-masing program studi di Jurusan

Berdasarkan hasil koreksi aritmatik dan evaluasi penawaran terhadap 4 (empat) peserta yang memasukkan penawaran, Pokja Pengadaan Barang/Jasa ULP Kabupaten Aceh Barat Daya, sesuai

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2014 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :. APBD

Setiap pemanfaatan ruang diwajibkan mengacu pada rencana pengembangan sistem pusat pelayanan yang telah ditetapkan; Pada pusat pelayanan kota, kegiatan berskala kota

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu prototipe kursi roda berupa robot beroda sebagai sarana mempelajari mobilasi secara otomatis orang yang menderita

86 Siti Arbainah 4052760662210113 Sejarah Kebudayaan Islam MIS DURIAN LUNJUK Hulu Sungai Tengah ASRAMA HAJI BANJARBARU. 87 Ichsan Sugiharto 8460758659200012 Sejarah Kebudayaan Islam

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya prestasi belajar siswa pada kelas IV. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata