KARAKTERISASI
SUMBERDAYA
BlOFlSlK
LAHAN
UNTUK
PENGEMBANGAN
SlSTEM
PERTANIAN TERPADU
oLEn
MUHAMMAD YAK08
ISHADAMY
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT
PERTANlAN
BOGQR
SURAT PERNYATAAM
Dengan ini saya menyatakarr bahwa tesis yang berjudul
KARAKTERISASI SUMBERDAYA BIOFXSIK WHAN UNTUK PEATGEMBANGAPS SISTEM PERTANIAM f ERPAOU
Adalah benar
rnerupakan hasil katya
sendifi dan begum pernahdipublikasikan, Semua sumber data
dart
informasi yang cligunakan telahdinyatakatl secara jelas dan dapat diperiksa
kebtrarannya.
Muhammad Yakab ishadarny
KARAKTERISASI
SUMBERDAYA BIOFISIK LAHAN
UNTUK
PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN TERPADU
OEEH
MUHAMMAD YAK08 fSHADAWnY
Sebagai
salah
satusyarat untuk
memparoleh geXarMagisbr Sains
Pada
Program Studi Agroklirnatolagi
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BUGOR
Judul Tesis : KARAKTERISASI SUMBERDAYA BlOFlSlK LAWAN UPJTUK PENGEMBANGAN SISTEM PERTAANIAPI
TERPADU
Nnma Mahasiswa : MUHAMMAD YAKOB ISHADAMY
Menyetuj ui;
4. Kamisi Pem bimbing
[Dr. Ir. Hidayat Pawitan) Ketua
(Dr.
Ir.
Yonny Koesrnaryono,MS.)
(Dr.
Ir.ban
Gunawan,
MSc.Eng.)
Anggota Anggob
2. Ketua Progmm Studi
Agroklfrnatotogi
/-
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada 12 Desernber
t
968 di Pidie, Nangroe AwhDarussalam,
sebagai
anak
kedua dari ernpat bersaudara dari keluargaismail Adamy (Atrn) dan lbunda Hamidah.
Pendidikan Dasar hingga Sekolah Menengah Atas diselesaikan di
Pidie, yaitu di
Sekolah
Dasar Negeri Musa(4976
-
1981))Sekalah
Menengah Pertama Negeri
Lueng Putu
(1981-
1984), dan SekolahMenengah AEas Negeri Lueng Putu (1 984
-
1987). Penufis meianjutkanf endidikan Tinggi di lnstitut Pertanian Bagor masuk tahun 1987, fulus
sebagai Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan llmu
Pengetahuan
Alarn, Jurusan Geofisika dan Meteorofogi Program Studi Agrornetearafagi
Tahun 1 994 dertgan Judul Masahh Khusus Otornatisasi Sisbrn
instrurnentasi Meteorologi.
Pen u lis Ad afa h Pmject Scjentisf pada Strategic
Resources Instufe,
Biotmp Training and InfomafionCentre
di
Bogor sejak Agustus 2000,Sebetumnya Penulis pernah menjadi tekrtisi dan
rnengajar
pada JurusanGeofisika dan Meteoralagi FMlPA IPB (1994
-
2000). Penulis jugamenjadi anggata Perhimpunan Meteoralogi Pertanian Indonesia
(PERHIMPI) dan Masyarzakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN).
Tahun 1 996 Penulis meng ikuti pendidikan Pasca Sarjana (Magister Sains), Institut: Pertanian Bagor pada Program Studi Agroklirnatulogi
P R A K A X A
Segala
pujidan
syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atassegala
Rahrnat dan Karunia-Nya yang diberikan sahingga penulis dapatmenyelesaikan penetitian dan
penulisan
tesis MagisterSains
ini.Terimakasih dan peng hargaatl penutis sampaikan kepada Dr,
Ir.
Hidayat
Pawitan, Dr.lr.
Yonny Kuesmaryano,MS.
dan Dr. IwanGunawart,
Msc,Eng.,
yang
telah membimbingpenulis dalarn
peneiitian dan penulisan tesis ini.Ucapan
terimakasifi
dissampaikanpula
kepada:I Rektur IPB, Direktur Program P a m
Sajana dan
Staf, KetuaProgram
Studi Agroklirnatologidan
Staf, atas bantuan fasilitas danpelayanan yang diberikan
selarna
penulis mengikuti pendidikanProgram Magister.
2,
DireMur Pusat Pengkajiandan
Penerapan Teknalogi lnventarisasi Sumberdaya AlamBPPT
atasw m u a
bantuan yang dibariknselama pelaksanaan penelitian ini,
3.
National
Resources Partnership Foundation (Jakarta) dcan Pimpinan Pandak Pesantren Darunnajah Cipining-
Bugor, besefta staf yangban
yak
mem bantupelaksanaan pena&aan
dilapang
an.4, Rekan-rekan di Sistern Pertanian Terpadu (SPT)
Oarunnajah
yangbekerja dengan penuh dedikasi selama pengembangan SPT skafa
5.
Pn'nc@/e Sfmtegic Resuums!nstifute
-
87°C
atas bantuan danfasilitas serta dukungan biaya yang diberikan sefarna penelitian dan penyelesaian tugas akhif ini.
6,
Dr.
Handoko
atas bantuan adrninistrasi dan rnateri serb fasifitasyang diberikan
selarna
pelaksanaan periculahan sarnpaiakhir
penyelesaian studi penu lis.Kepada civitas ag ro kiirnatologi, tenrtarna di La boratorium Agrometeorologi
atas segafa bantuan
dan
kerjasama yang diberikan penutis rnengucapkanterirna
kasi h. Oernikian juga kepadapara
scientfsf
di Strategic Resourns/nsfitufe
BTfC dan paraofficer
yangtelah
banyak mernbfikan saran dandukungan sampai Tesis
terselesaikan.
Untuk, Farijit, Dadang, Khalq,Cubang
dan
Teman-ternan di Farurn Kajian dan Pengembangart Regional Amh (FKPRA) juga diucapkan tefirnakasih a&s bantuan dan dukunganyang diberikan. ,-.
Terakhir penulis sampaikan terirnakasih yang
tulus kepada
f bunda,Mertua, dan saudara-saudaraku
Kak
~ a l . Mizy, dan Khary atas semua doadan
dukungan mail yang telah diberikan. Teristimewa buat lstriku tercintaFakriati Z u h atas segala pengertian, kesabaran, dan dua yang diberikan
selama penelitian dan penyelesaian Tesis ini.
Tabef 1.3
Tabel 2.3
Taabet
2.2
[image:166.613.57.532.114.751.2]Luas
dan faju perubahan tahan sawah di Indonesia...
sampai Tafiun 1993
Luas
dan laju perubahan lahan basah non-sawah di.
...
Indonesia sampai Tahun
t
993
.,Luas
dan laju perubahan lahan kering di Indonesia...
sampai Tahun 1993
Karakteristik
atmasfer sebagai peubah lingkungan...
biofisik SPT
Karakteristik tanah sebagai peubah lingkungan
...
...
biofisik SPT..,..
Desktipsi data
dan
stasiun klimatolagiacuan
untuk...,...
...
analisis sgasiai parameter iklim
.
.
Hasil peihitungan fluks
(W/m3
dan total ( ~ ~ f m * ) harian radiasi surya netto raga-rata tahun?982
-
1993...
Hasil interpafasi spasial curah hujan (P), lama
penyinaran (n) dan
kecepahn
angin (u) ratata-ratata hun 4
982
-
1 993...,...
Hasif interpalasi spasial su hu
(Ta)
dan kelembaban...
udara (RH) rata-rata tahun 1982
-
1993Hasil interpolasi spasial suhu udara rnaksirnurn
(Tx)
dan minimum
(Tnn)
rataan tahun f 982-
3 993...
Data hasit
ekstraksi
parameter cuaca lokasiperteritian rataan tahun 1982
-
4993...,,...
Hasil investigasi tanah detil fokasi penelitian 07 Mei
4 998
...
Kadar air tanah gada KL dan TLP serta laju infiltrasi
...,,...,.,,,
...*
dasar
bebrapa
jenis tanah ,.,Usaha perbaikan karak'teristik lahan clan ting kat
...
...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar
2.2
Gambar
2.3
Gambar 2.4
Gambar 3.1
Garnbar
3.2
Gambar 3.3
Garnbar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar
4.1Garnbar 4.2
lnteraksi biosfer-gaasfsr rantai energ i dalam
...
ekasistem alarni
Kerangka kerja kunseptual untuk pengembangan
SPT dengan pendekatan multidisiplin
...
Stratifrkasi iklirn dan cuaca
dengan
pncirinya (Bey...*..."
...
dan Las, 2991) , . a . u , ~ , , , ,
Georaferensi
yang digunakan dalam prusedur...
anafisis berdimensi ruartg .,,
...+
Peta
lokasi pengembangan SPT sitala pitot sebagai tempatkegiatan
penelitian lapangan...
Diagram alir kegiatan penelitian yang dilakukan
untuk karakterisasi SPT skala
pitot
...
Diagram blok alur proses ekstraksi parameter...
terrainIf ustrasi
prosed
u r EquivaIenRwtangIe
SimpIifica fion
(ERS)
sebagai Representative A m...
Parameter
(RAP)
Diagram blok
aiur
proses ekstraksi kompanenradiasi surya
...
Posisi geografi stasiun klirnatologi
acuan
infonnasi...
cuaca lokasi penelitian
Diagram blok
alur
proses
ekstraksi parameter hujan...
teknik triang ulasiIlustrasi diagram blak model kanonik desain SPT
...
skala pilotPeta efevasi (kontur) lokasi penelitian, Rag adalah titik koordinat iujukan, ditentukan tanggal 7 Mei
...
1998Visualisasi 3 dimensi formasi terrain dengan relief internal
takasi
SPT hasil interpalasi titik keiinggianGarnbar 4.3 Peta ketas lereng (slope
map)
lokasi penelitian diturunkan dari peta kontur dan ukurangrid ? O * l O rn
...
51Gambar 4.4 Hasil karakterisasi parameter terrain lokasi
penelitian
.,...
52
Garnbar4.5 FungsisinusuntukAirTempem~~~Extension
Mod4
(ATEM) dari Campbell (1977) daa Chen(I
996)
...,...
...
Gambar 4.6 Neraca air lahan iclirnatik (resolusi bulanan) di lokasi penelitian,
berdasarkan
analisis neraca airlahan
umum
...
...
...
...
...
72Gambar
4.7 Benchma& SPT dengan kumposisiawal
(interaksi
antar
komponen dan satuan
terbatas).
...
74Lampiran 1
Lampiran 2
Larnpiran
3Larnpiran 4
Larnpiran 6
Larnpiran 7
Lampiran 8
Hasil observasi terrain pada pengambilan contoh
tanah Tanggal '9 Mei I998 di lakasi penelitian
... . . .
Hasil analisis interpolasi spasial radiasi surya
lakasi
penelitian berdasarkan nilai rata-rata 1982
-
1993... . .
Hasil interpalasi
curah
hujan, lama penyinaran dan kecepatan angintakasi
penelitian rataan tahun 3982-
4993... . . . . ... . . .
...
... .. . . .. . . .. ... ...
..
.
Hasil interpofasi vertikal (regresi) suhu
dan
kelernbaban udara rataan lakasi penelitian rataan tahurt 1982
-
1993... ... ... ...
..,... ... ... .
Hasif interpalasi vertikal (regresi) su hu udara
maksirnum dan minimum lokasi penelitian
...
..,,,,
.,.
..
Data cuaca hasil ekstraksi parameter iklirn di lukasi penelitian
... . .
. .
.
. . .
. . .
.
. . .
.
. . .
Fornula
untuk estimasi kebutuhan air tanaman. . .
.
. . .
Data
teitnis
karakterisasi tanah dan hasil investigasitanah lokasi penelltian
1.
PENDAHULUAN
Permanfasatan Sumbet Daya Alam (SDA) tenrtama lingkungan fisik
untuk pengembangan pertanian terpadu yang komprehensif memerlukan
pendekatan
baik dalam perencaman maupun dalam pengelolaan. Sehingga upaya identifikasi dan karakterisasi yang dilakukan terhadapsum
berdaya yang tefsedia adalah masukan yang selaras dengan karakterspesifik lokasi, Karakterisasi sistem usaha tani yang
selaras
dengan
daya dukutlgbiaflsik
sistem tersebut dikenatsebagai
usaha
optirnasi sistemyang
berbasis sum berdaya fresource
base opf.imzation).Penyusutan lahan sawah dan lahan
subur
terutarna
diPufau
Jawa akibat alih fungsi lahan dan tekanansektor
lain adalah kendala peningicatan produksi pangart tetutama gadi,Tabel
1 .1 rnenyajikan informasi luas lahan sawah di Indonesia sampaiTahun
1993, Totalluas
lahan
sawah
hanya 11% dari totalluas
lahan damtan diIndonesia,
Sernentara fraksi lain lahzrn pertanian relatif masih cukup luas baiklahan
basah nan-sawah atau lahan kering
dart
hutan (Tabel 1.2 dan 1.3). Kendala utama dalam pengembangan lahan kering atau lahan basah non-sawah adalah tingkat marginalitas lahan dengan
faktur
pmbatas darisurnber alarni dan aktivitas rnanusia yang befpengaruh terhadap sistem
Tabel 1 .l. Luas
dan
laju perubahantaharr
sawah di Indonesia sarnpaiTahun 1993
531617 1278383 45765841 391 4271
381 2,21 -21)
% dari Total Sawah
-, , , , , , , - -, ,, - - - 23,6 10.6 19,6 -, , , , , - 25.0 , , , , , - 6.21 14,91 5351 45,8 100.0
28 1,21 2,3/ 2,9r ~ $ 7 1 131 631 541 lf,8
Catatan: (*) Berdasarkan Data 1989
-
1993; t+) Perluasan; (-1 PenyusutanTipe lrigasi
I
Musirn Tman T ~ I. . . .
i")
Menurut musim tanamltahunSumber: BPS (1990) dan BPS (1 994).
T&un
k w -
fadah 4 WiH
Taknis
[image:171.617.105.538.91.696.2]Teknis
Tabel 1.2,
Luas
dartlaju
perubahan lahan basah nun-sawah di indonesia sarnpai Tahun 3 993Luas
2 kali W
1
Tahwo 1 Tambak 1 Kolm 1 R a w e Tat4 1Tabel 1.3.
Luas
dan laju perubahanlahan
kering di Indonesia sarngaia a u u 1993
Luas 1993 (ha)
I
8$3649,31
184814m
[
7,12674070
I
3699534 -8,o1
-J$Penggunaan tahan
yang
intensif dan pengelolaan sumberdayayang kurang optimum adalah sebagian dari faktur percepatan laju
degradasi surnberdaya fahan. Oalam dimensi
waMu
degradasi Iahanakan berakibat pada
biaya
input eksternal sistem praduksiyang
lebihtinggi, terubma karma jumlah dan
kuaHtas
faktor pernbatas sernakin%dai tip3 --
as
I
, " 72,3
1
r oo,o%diwit&lMan 1 2
1
33'1
5,fCatatan: (*) Berdasarkan Data 1989
-
1993; j+) Perluasan; (-1 Psnyusutan Sumber: BPS (1 990) dan BPS (1 994).L m 1993 (ha)
I
S l W l Perubahan (Wahunr1
0,Zx dari tip
I
%,+I31713881 12744633
4 3 1 8,8 5,al 21,t
231504331 178780921 519,25351 65136751 60423141
4 0
I
204) 2.31 4,4l 3 33,sl 29,s
1
sai
io,sjtm,o
96 dari totat Lahan 12,51
$4
17,s 231 2461 7 4 9,01 83,1Catatan: (*) Berdasarkan Data 1989
-
1993; f+) Perfuasan; (-1 Penyusutan [image:171.617.125.540.118.269.2]tingg
i. Masukan teknologi dan managemenuntuk
rnenekan faktorpembatas serta petestarian sumberdaya lahan diperlukzln agar status
lahan
marginal mertjadilahan
produktif.Safah
satusolusi
alternatif untukpengembangan surnberdaya
tahan
tersebut adalah penerapan teknologi dan pengelolaansumberdaya
lahan pertanian dengan konsep SisternPartanian Terpadu (SPT) atau
integrated
Fanning System (IFS).Pengembangan SPT addafah bentuk aplikasi konsep pertanian
alternatif yang didasarkan pada batasan sistem pertanian dalam arti luws
dengan sistern produksi ba han makanan
dan
seratyang
secara sistematis (Humphrey,ef
a/. f994) bertujuan:U
Le
bi h rnenekankan
pada pendekatan berdasarkanproses-proses
alarni seperti siklus hara, fiksasi nitrogen dan pemaharnan
hubungan
hama-predator dalam prosesproduksi
pemtlian.0 Reduksi input dari luar sistern pertanian (off farm) yang berpotensi besar
untuk perusakan
lingkungan atau mambahayakan kesehatan petani, pekerja dan konsurnen.o
Peningkatan produksi rnelalui optimasi potensi ganetika dan bialogi dari tanaman dan hewan.a
Peningkatan taraf kesesuaianantara
pola tanam dan potensiproduksi dengan faktor pernbatas lingkungan biofisik lahan untuk
menjamin keberlanjutan sistern produksi yang stabil faptimasi
sumberdaya tingkungan biofisik).
u
Sistern produksi yang efisien dan manguntungkan metalui perbaikan rnanajemen dan konservasi (bnah, air, energi, dansumber
daya hayatl)Teknik karakterisasi sumberdaya lahan dalam pertmian terpadu
yang
ingin dikembangkan adalah teknik karakterisasiuntuk
optimasi yangmerupakan
kegiatan
kunci atau basis darisernua
turunan kegiatan perencanaan dan pengelalaan SPT. Pendekatan sistern dernikiandiharapkan menjadi alternatif bag i upaya pengernbangan wilsyah berbasis
SDA betdasarkan karakterisasi lingkungan biafisik lokasi untuk
wngembangan SPT.
Penekanan pada lingkungan biofisik (ikllrn, tanah,
air,
komponenbiotik ekosistern) untuk skala analisis
dalarn
panelitian iniadalah
pendekatan sistem yang berbasissumberdaya
untuk karakterisasi skalaturnbuh sistern
usaha
tani. Hasil-hasil kajian pada skaia pilot akanmenjadi rnasukan dalarn pengernbangan pada skala yang lebih tuas
dengan acuan siskrn alami yang diperlakukan khusus bagi parameter
hasil karakterisasi surnberdaya pada
lukasi
tersebut, Dengan definisibatasan dan asurnsi tertentu sebagai rnasukan, pendekatan sistem
untuk
karakterisasi dan optimasi surnberdaya biofisik
lahan
rnerupakatl salusiaiternatif dari kegiatan penelitian ini.
2 Tujuan Penelitian
Oengan kajian berdimensi ruang dan waMu (spasial-temporal)
terhadap sumberdaya biofisik lahan untuk pengembangan sistem
pertanian terpadu, penelitian ini
bertujuan:
a. Mendapatkan suatu prosedur karakterisasi sumberdaya biofisik
lahan untuk pengernbangan Sistern Pertanian Terpadu dengan
b.
Penggunaan
teknik inventarlsasi dan karakterisasi Pngkungan Sisikdan karnpanen biutik sumberdaya lahan untuk perencanaan sistern
pertanian terpadu rnelafui integrasi teknik agraklimatufagi dan
sistem informasi geografi,
c.
Karakterisasi
skala turnbuh sistern usahatani skala pilot untukpengembangan wilayah (perencanaan dan pangelolaan) behasis
sumberdaya alam.
1.3. Ruang Lingkup
Keg
SatanPenelitran
Lingkup kegiatan penelitian ini adalah
panerapan
teknikkarakterisasi sumberdaya lahan untuk pengembangan SPT,
Tahap
Inventoryadalah
batasan kegiatan yang dilaksanakandalarn
penetitian inidengan keluaran berupa serangkaian prosedur dan teknik karakterisasi sumberdaya biofisik lahan hrbasis pada klirnatulagi tempan, anafisis
spasiat, dan model empiris disesuaikan dengan kebutuhan.
Penekanan
pada prosedur teknis didasarkan pada keterbratasan informasi dan fasilitas penunjang lain dalarn penelitian ini.
Penyusunan modul-rnodui dasar bagi analisis lanjutan terhadap
informasi lingkungan biafisik
untuk
pengembangan SPT ddlarn penelitianini dapat digunakan untuk ruang dan waktu berbeda. Seberapa
pertirnbangan tersebut adalah ide dasar dan rancangan kegiatan
yang dijadikan basis Itegiatan penelitian ini dan diperlakukan sebagai model. Teknik eksplorasi pustaka terutama informasi kornponen biotik (tanaman,
ternak, ikan,
organisme fain) akan digunakan untuk rnelengkapibasis data dalam penyusunan prosedur karakterisasi yang digunakan pada SPT skala
pilot
yang dirancang.I Manfaat dan Kegunaan Hasit Panetitian
Luaran penelitian ini diharapkan menjadi alternatif prosedur teknis
dalam studi pengembangan sistem pertmian yang berbasis patensi
sumberdaya fahan dengan dirnensi ruang dan
waktu
yang dinamis.Disamping itu hasil penelitian ini juga menjadi alternatif
untuk
modelekstraksi otomatis parameter fingkungan biofisik (tanah, atmosfer,
komponert biotik) terutarna datarn pengembangan SPT dan bidang kajian
terapan lain, dengan pendekatan sistem dan alat bantu untuk penunjang
pengambitan keputusan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah
11.
TINJAUAN PUSTAKA
21. Landasan
Konseptual
Sistem Pertanian Terpadu (SPT)Usahatani sebagai suatu sistem dicirikan oleh komponen biotik dan
abiotik dalam lingkungan alami dengan batasan ruang dan waktu
terdefinisi. Hewan dan tumbuhan terrnasuk mikroba baik yang
dibudidayakan maupun tidak merupakan suatu strata dalam rantai
makanan dalam interaksi geosfer-biosfer (Gambar 2.1). Pendekatan
sistem dalam pengembangan usahatani merupakan keharusan, karena
masukan yang diberikan serasi dengan status lingkungan pertanian dan
keluaran sistem optimum dalam batasan yang didefinisikan. Optimasi
terhadap komponen sistem usahatani melalui berbagai rekayasa teknik
diharapkan dapat menekan faktor pembatas dengan tetap
mempertahankan keserasian yang ada.
[image:176.579.222.404.492.661.2]Sistem Pertanian Terpadu (SPT) atau
Integrated Farming
System(1FS) sacara konseptual
merupakan
integrasisejumlah
prasedur, teknikdan
manajemendari
sistern pertanian afternatif yangtelah
dikembangkansaat hi.
Dengan
kecendewngan terutama dalam kontaks praMis, di dunia international sedang dikernbangkan sistem pertanian teliti (precisionfarming system), dan
secara prasedur
dan teknis maupurrmanajemen
dalam operasianal sistern pertanian tersebut berbasis pada SPT dengan
penggunaan teknatagi terkini secara intensif.
Pertanian atternatif meliputi sistem pertanian berkelanjutan
(susfajnable
ag#cuffure),
pertanian arg anik (organic fanning), pertanianalamia
hlbialog is (ecofaming dan bio-dynamic farming), pertanianbemasukan rendah (low
input
a g n ' c u f i ~ ~ ~ ) , pertanian holistic dan lain-lain.
Sistern pertanian demikian ssrnakin banyak di terapkan berdsasarkankonsekuensi kebutu han pasar dan konsumen
dengan
pertimbangan kesehatatrdan
biaya jangka pendek serta jangka panjang pada sistern airdan tanah (palusi) yang diakibatkan oleh kelebihan penggunaan bahan
kimia, degradasi lahan clan resisbnsi pesaing biotik komoditi. Pertanian
altematif tidak rnenggunakan pestisida sintetis untuk input produksi
dan
rnenggunakan pestida alternatif untuk proteksi tanaman.
US-EPA,
Badan
Periindungan Lingkungan Amerika Serikat,(Humphrey, at a/.
,
'I 994) rnendapatkan bahwa pertanian adalah sumberpertanian. Erosi Iahan rnenjadi perhatian pemerintah dan ilmuwan.
Resistensi hama dan penyakit dan
rasidu
pestisida dalambahnn
makananmasih sulit dipecahkan. Biaya input produksi rnenjadi bagian terbesar
dalarn aperasianal usahatani. Negara lain juga hampir rnenernukan
kondisi batas optimum produksi dan
sistem
pasar
interrtasional yangkompetitif.
Dengan pertirnbangan tersebut, kebanyakan
petani
rnulaimenerima sistem pertanian abrnatif ini dengan tujuan minimafisasi biaya,
Pemanfaatan basis sumber daya dan pedindungan kesehatan patani. Ciri
la pang
pertanian
alternatif, bu kan prakte k konvensional yang ditulaktatapi
prioritas introduksi inavasidan
integrasi sistem secara alarni denganpendekatan inferaksi biosfer-gaosfer. Sistem demikian menekankan
manajernen hubungan biolagis
hama dan
pemangsa, proses alami fiksasinitrogen dibanding metode kirnia intansif:
Para
pengembang hoiitic msoun8s management percaya hambatan utama terhadap kefangsungan sumber daya lahanadalah
degradasi
Daerah
Aliran Sungai (DAS) dan ekosistern. Sejarahmembuktikan bahwa pengelalaan Surnberdaya Alam (SDA),
rnenghadapi
komplaksitas ekusistem yang
haws
dipahami dan ditangani berdasarkanprioritas resika tingg i untuk jangka panjang
.
Tujuan dan sasaran termasuitstabilasi fiskal, pengendalian mutu hidup untuk patani, pakerja, kunsurnan,
keuntungan moneter dan inkgritas lingkungan. Pemahaman dasar skala
dimanfaatkan, (b) Humanisme
dan
interaksi susiaiharus
krkembanguntuk
rnenjaga kelestarianlattan,
(c)Ruang
yang dikelola hawsfokuo;, (d)
Tanah harus
tehp
teftutupaleh
tanaman untukrnenjaga
kestabitan sumberdaya lahan, (e) Hewan budidaya penting untuk lingkungan, dan(9
Pendefenisian tujuan
dan
sasaran yang baik sangat diperlukan.Ling
kungan fisik sebagai kornpanen sistern pertanian terpadudan
merupakan faMur pembatas dafam operasianaf, pendekatan muitidisiglin
(Gambar 2.2) yang kurnprehensif terhadap sistem di lapsng diperlukan untuk menekan
kondisi
pembatas tersebut. Upaya mudifikasi terhadap lingkungan fisik hanya dapat dilakukan pada skala terbatas, karenakelayakan secara teknis tidak
selalu
dikuti oleh kelayakanekunomis.
Salusi
sederhana adaiah penyesuaiansistem
usaha
pertanian yangberbasis
daya dukung tingkungan fisik, Teknik yangumum
untuk sebuahsistem dengan kondisi pernbatas demikian adalah, optimasi komponen
penyusun sistern sesuai kriteria atau batasan optimum dengan resiko
pati fig kecil. Sistern dernikian dapat bertahan bila
sacara
persyaratankeberlanjutan sebuah sistern diintegrasikan yaitu
sosiai
humanismeberterirna, rnenguntungkan s@cara ekartomi, sederhana dalam teknis,
serasi daiarn batasan ekalogis terutama kornpanen lingkungan fisik
mampu
rnendukung kornponen penyusun sistern secara keseluruhan.4993; Monteith & Unsworth, 3990; dan Jones,
1992).
Keragaman
kebutuhan untuk kompanen yang brbeda tersebut s-fa twpisah &pat
dibatasi
dan dlprlakukan
secara tunggal (Dorenbos-
Pruitt, 1975 dan I97%;
Dwenbos-Kassam, f979;
dan Kulp, 'I9771,
sehingga
karakterisasi kebutuhan lingkungan fisik untu k perencsnaan dan pengetdaan komodit idafam dimensi lingkungan fis'rk dapat dikenafi. flasil karakterisasi atau
informasi kebutuhan lingkungan frsik komoditi ini akan menjadi masukan proses analisis
dan
pernodelan dafam kegiatan tnventarisasi untukparencanaan
danpengelalaan
kornuditi pertanian (Rossiter, 1994 danMeijerink,
et
a/.,
3 994).Earnbar 2.2. Kerangka kwja kunseptuat untuk pengembangan SPT
dsngan wndekatan rnuttidisiplin,
Pendakatan sistem dafam
usahatmi
adafah suatu ket.iantsan untukabad-21 menuju sistern pertanian yang tangguh
dan
efisien. EfisiensiSehingga sistem usahatani yang dikembangkan mernifiki daya saing dan
produktifitas tinggi (konsep pertanian bewawasan agribisnis). Dalam
setiap tahapan proses usaha diperlukan
rekayasa
teknik untukmendapatkan nilai tambah suatu kamuditi. Perpaduan kosep agribisnis
dan agroindustri adalah
rekayasa
sistem usaha tanikeamh
yang efisiendan berdaya saing tinggi.
1 Untuk aptimafisasi sumberdaya dalam
ruang
yang ada diperlukanrnasukan
teknologi sehingga daya darangterhadap
praduktifitas sistemusahatani lebih besar rnelalui irnplementasi pertanian padat teknalogi (techno-taming}. Kansep pertanian rama h ling kung an (eco-farming)
adalah ugaya
kansenrasi
sistem alam dengan tanpa merusak komponenyang ada, produktifihs dan esfisiensi sistem
usaha
tani dapat dilakukandengan resiko usaha yang kedf (agroekolag i) sehingga kelastarian
lingkungan dan kestabilan produksi terjaga.
Sanchez
(4995)
dan Golley (1983) menjelaskan bahwa salah satuupaya
rekayasa
sistern alarni dalam hubungannya dengan karnpleksitasruang dan wairtu (resources) sebuah ekosistem, teknolug i agrofumstry
merupnkan
prosedur
urnurn untuk optimasi agruekologi di kawasan hutan.Kompetisi biolugi
yang
dibiakan terjadi secara alarni, telah rnarnpumeng hasilkan pendapatan petani sekitar
hubn
dengan tanpamenggangg
u
kesta bilanhutan
alarni. Kesimpulan ini berdasarkan hasil2.2. Tinjauan Karnponen Biofisik u n l k Pengembangan
SPT
Lingkungan
fisik adalah
obyek acuan telaahandalam
kajian ini,karena itu untuk bahzrn masukan dalam upaya optimasi surnberdaya
tingkungan
fisik pemahaman tentang kornponen alami perlu dikrsnall. Oisamping sebagai batasan sistern yang terdefinisi kampanen biufisiklingkungan akan rnenjadi faMor pembatas dalam pengembangan SPT,
Pernyataan ini didasarkan pada keeratan Rubungan anbra komponen
biotik dan komponen abiotik suatu ekasistem bumi (Montehith
-
Unswarth,1990; Campbell, N77; Rose,
1966;
dan Jones, 1992).lnventarisasi komponen lingkungan biofisik sebagai bagian dari
suatu
sistem
pertaniansangat
diperfukan,karena
sumberdaya lingkunganFrsik
adalat-i
penentu dalam aperasi suatu ekosistam, Untuk tujuanpenyederhanaan maka analisis terhadap faktor penyusun lingkungan
fisik
akan dikaji berdasarkan pendekatan kesetimbangan (neraca) Bahang
atau @nergi
dan
air. Peart, %t a!, (1991)dan
Sofee (9995),pendekatan
demikian didasarkan pada pendekatan sistem, denganpenelusuran
aliranenergi atau bahang dafam sistem dengan batasan terdeinisi,
Penelusuran rantai energitmakanan
dan
siklus hidrologi adalahrepresentasi dari pendekatan
sistem
dalam batasan ruang danwaMu
(Marsh dan Grossa, I 996).
Untuk kebutu han analisis dan teragan, Wang (.1963), rnarnberikan
rincian infumasi lingkungan
fisik
untuk
baragam tujuan terutamauntuk
merupakan media (lingkungan
fisik)
bagibiota dipermukaan,
demikianjuga tanah dan air. Intetaksi dernikian dapat dipelajari dengan memahami
interaksi biosfer (hidup) dan lingkungannya
(geosfer)
sesuai batasan sistem yang digunakan. Infurmasi untuk evafuasi lahan rneliputi iklim, tanah, terrain, dan data fisik lingkungan lainnya yang diberikan Wang(1 963) dan dirangkum secara umum dalarn FA0 (1
9761,
adalah ringkasankarakteristik ketiga
komgonen
lingkungan fisik pertanian yangdapat
dikuantifikasi,Dalam
pengertian interaksiantara
turnbuhan atau tanarnandan
lingkungan flsik, perlu dijetaskan atau pernbagian lingkungsan fisik datarn
bentuk dan tahapan perturnbutran tanaman. Sehingga rnempermudah
identifikasi pengaruh unsur-unsur atau faktor Iingkungan
yang
berpengaruh pada setiap bag
ian
dalam proses peftumbuhan danperkembangan tanaman. Pembagian tersebut menurut Wifliams dan
Joseph
(1970)
adalah sepeti berikut:o
Ca haya, rnernpengaruhi reaksi fatosintesis dan fotuperiodisitaspada tanaman.
a
Atmosfer, rnernpengaruhiketersediaan
CU2 dan02'
ditn
defisif tekanan uap pada evaparasi, rnenetukan pedumbuhantanaman.
Angin adafah kharakieristik atmosfer yang berfungsi sebagai agen
transport pada pencapuran CQa dalam zone
daun,
dan rnekanisrnetransport lain
yang
berhubungan dengan tanaman.a
Lingkungan prakaran, yaitustruMur
fisik tanahdan
unsur hara, ketersediaan air, aerasi, salinitas, dan faktor tanah lain yangberpenganrh pada tanaman,
n
Suhu, merupakan fatar utarna yang menentukan di daerah trapis,Pembagian lingkungan fisik demikian didasarkan pada
pertimbangan bahwa proses interaksi antafa
tartaman
dan lingkungansangat karnpleks. Faktor
fisik
dalam
kondisi tertentu menjadi pembatasbagi tanaman dan penigkatan
hasil
dapat dilakukan dengan rnenunrnkansalah
satufaMar
pembatas bagi pertumbuhan tanaman, Tabel 2.1 krikut ini adalah uraian tentang faktar tingkungan Atmosfer dan karakteristiknyasebagai lingkungan fisik komodlti dan Tabel 2.2 rnerinci karakteristik
tanah
sebagai lingkungan fisik komoditi.
Tabet 2.1.
Karakteristik
atmosfer sebagai peubah lingkunganbiofisik
Tabei 2.2. Karakteristik tanah sebagai
peubah
lingkungan biofisik SPTKaraMerirstlk Panmater Wkripsi Panmeter
Ilkuran partikel Pasir (2.0
-
O.Q2 mm), debu (0.02-
0.002 mm),Ud (0.002
-
0.04302 mm), dm kotoid (0,002-
0,OOOOOCI mm), Mekanik TeksturStruktur Mertiana (masif dan paxtikel ktnggd), Kompkks (granular, b l d y , platy, prismatic, dan Columnar).
Kerapatan f Bulk density (berat ~olurnej, BaFat spesifik, kwapatan par4kd.
Konsistensi, Plastisitas, Viskositas, Pmafiiliks, dm
Kapiiaritas
Kapasitas panas, panas spesifik
Lain-ktin
Tenal
f
Cadangan
bhang
1
Transfer Bahang Koncluksi, rdiasi, conwksi (lmhw dan tubien)Suhu Tanah
'
Variasi spsial (gradien vertikal dan horiintal), variasi waktuKafakteristik
optik
I
I
I
(iam-an, diurnal musiman).
Lain-lain
A h d o
Pengaruh termal pada rnekanika tanah (mengembang), Manan
termat, karetakan dan pernbekuan, terkena frost, garis Mu, reaksi kirnia dan pntbahan m a .
Tanah hra (0.40
-
0.201, H u b lebat (0.3-
Q.10), Pasir &ahKarakteristik bmganen biotik
dalarn
SPT dipahami sebagaikamoditi yang rnerupakan karnponen sistem
Itu
sendiri. Merujuk pada FA0 (1976, 4983) dan PCAARD (1986), karakteristiklahan
yang dievaluasi dalam kerang kapengembang
an komoditi tanamanadala
h:P Status air, ham, oirsigen di dalam zana interface datr perakakaran.
Media
untuk
perkembangan akar (kandisi sifat fisik dan rnorfologitanah) dan kandisi untuk pertumbuhan (bnah,ikiirn), sew faktur kemudahan olah tanah (kerang ka pengelolaan)
a
Salinitas, alkalanitas, toksisitas (aluminiumdan
pyrit), resistensiterhadap erosi, bahaya banjir (frekuensi dan periode genangan, rejim temperatur, energi radiasi dan fotoperiudik
a
Sahaya
unsur iklirn terhadap pertumbuhan tanaman (angin, kekeringan), keiembabanudara
panganrhnya tsrhadap pesaing alarni, periode kering untuk pemasakan (ripening) tanaman, varietastanaman dan hama
penyakit,
Sedangkan yang rnenentukan dan berpengaru h
terhadap
rnanajemen dan masukan eksternal
yang
diperlukan adalah :D Terrain
berpengaruh
terhadap mekanisme dan I ataupengslolaan
Iahan
secara
praktis
(terras, tanamanseIa
I alleycmpping,
dsb)kurrstruksi dan psrneliharaan jalan penghubung
.
o
Ukuran dad unit potertsial rnanajemen abu satuan luas lafian pertanian.u
Lokasi dalam hubunganya utltuk penyediaanya sarana pruduksif input), dan pernasaran hasil (aspek ekanami)
Dalarn kerangira pengembangan SPT, hewan dan tanaman
dipandang
sebagai
kornoditi, sehingga tekniic karakterisasi lingkungatrsesuai kebutuhan ekolog is dari kamuditi tersebut, Ketergankr ngan
banyak
proses
fisiologi dalamkehidupan
tidaktedepas
darikeadaan
diskitarnya. Bahkan bagi binatang berdarah dingin yang tidak marniliki
kemampuan mengendalikan suhu tubuh dan suhu lingkungannya sangat
ditentukan oleh kandisi iklim
mikro
(Jones, 1992; Monteith-Unsworrth, [image:187.612.156.528.296.497.2]9990;
Campbell, 1977; dan Rase, 1966). Stfatifikasi danfairtor
penciri iklim (Gambar 2.3) digunakan sebagai kerangkaacuan
skala analisis.Gambar
2.3. Stratifikasi iklim dan cuaca dangan pencirinya (Bey danLas, 1992).
Cuaca SinopWHlakro Synoptic Wa&er
Penerapan
konsep
neraca bahang untuk penelusuran rantai energiadatah suatu teknik penelusuran yang rnungkin untuk diteragkan dalam
karakterisasi peu bah ling kungan biofisik komaditi, Penerapan flukum-
hukum dasar transport adalah kerangka
acuan
untuk
mangetahuimekanisme transfer bahang dalam sistern afarni (Jones,
t
892).
Distribusienergi
dalam neraca bahang akanrnempermudah Kia
mernaharnikeeratan hubungan antarca karnpanen SPT dan lingkungan biofisiknya.
SIrkulasl U d m dm Arus Laut
Anqht m a i m Skala Global Alih b a k q atau w g i I
fklim Meso
Screen Climate
Gerakan Massa Udetra dan Uap Alr
Neraca Bahaos i Enemi
Latdwtensitas d i a s i surya Suhu Udam & Tan&
Kelembaban mars
I I Presipatsi, Eraporasi, Angm, dst A
4
Lokasi Spesiiik
I
iklfm Mikro
(Mlcro Clfmda)
-
Dicirikan ofeh interaksi unsur-unsur
pada skala meso dengan kondisi dm sifat
fisik obyek i permukaa~
Ling kungnn Mlkro
Pendekatan neraca
air
dengantujuan
untuk mengetatrui jurnlah negu air yang diperoleh sehingga dapat diupayakan pernanfaatan sebaik mungkin,Data neraca air dapat rnernberikan bekrapa
keterangan
panting tentangjumlah
netto yangdapat
diperoleh, nilai surplusdad
neracaair
yang tidak tertampungdan
waktu kejadiannya.Kebutuhan ekologis kamaditi budidaya didasarkan pada kansep
bahwa
semua
jenis karnuditi terrnasuktanaman
pertanian, peternairan, dan perikanan, untuk dapat itumbuh atau hidup dan berpraduksirnernerlu
kan
persyaratan tertentu, kernungkinan
antara yang satu danyang
Iainnya berbeda. Persyrtratan tersebut terdiri dari energi radiasi,temperatur, kelembaban, oksigen, dan
ham.
Persyaratan temperatur dankelembaban
umurnnya
digabungkan,dan
diistilahkandengan
periadeperturnbuhan (FAO, 1983). Zanasi
agroekotogi
komuditi(commodity
zoning) rnerupakan bahan acuan untuk studi lanjutan dalam pewilayah darr pengembangan komoditi
(Las,
et aL, i 990).2.3. Prosedur Terapan Karakbristasi Sumberdaya hiran untuk
Pengembangan SPT
Pendekatan nurnerik yang tekait
spasial
untuk sebuah bangun sistem yang kornpleks Seperti SPT, tidak mungkin dilakukan dengananalisis sederhana, karma itu dipedukan
alat
bantu
yang
lumrahuntuk
inventoty dan anatisis informasi dan evaluasi terhadapsebuah
sistemMeijerink
ef
a/.
(1994) dapat digunakan untuit pengalolaan data dan dikernbangitan menjadi sistem infurmasidalam
pangambangan SPT.Salah satu pendekatan nurnerik untuk
analisis
yang terkait: sgasial dalarn karakterisasi dart evaluasi potensisumbardaya
lahan
datarn kerangkapengembangan SPT dengan konsep
alat
bantu pangambilan keputusanadatah penerapan konsep pernodelan kamuditi yang dikembangkan aleh
Handoko (1 994). Kedua rujukan tersebut dianggap serasi dengan tujuan
penetitian disini, kedua teknik tersebut rnerniliki basis yang sama yaitu
optirnasi peubah lingkungan
fisik
bagi pengembangan komoctiti. lntegrasi kedua konseptersebut
dan penerapan teknik irarakterisasiuntuk
optirnasi yang diberikan Mital (19761, Kulp(19771,
dan Orvis (1993) diharapkanmenjadi
sebuah
sisterndatabase
yang layak untuk diterapkanpengembangan SPT skala pilot, terutarna pada tahap karakterisasi
sumberdaya lahan,
Penerapan Sistem infurrnasi Geografis
(GIs) dafam kagiatan
SPTrnembutuhkan
pemaharnan
terf-tadap beberapa karakteristik atau prosedur umum yang rnendasar. Kerangka acuan atau basis referensi untukprasedur terapan GiS umum adalah georeferensi dan sistem
kuordinat:
yang digunakan,
Kedua
acuan tersebut panting, karena prosedur standarGIs yang merupakan atat bantu dengan
cakupan
aperasi berskata ruangpada Gambar 2.4. Sistern proyeksi yang umum ciigunakan adatah
Universaf Transverse Mercafor (UTM)
dengan
batasan sebagaiberikut:
a
Sistern
proyeksiadalah
versi Gouss-Kniger TransverseMercator
dengan
satuandimensi
panjartg adalah meter(m)
Q
fruy8ksi
hanya meliputi mna LU 184' sarnpai LS 18Qa,secara
umum yang digunakan adatah 180 derajat lintang di kedua bafahan
burni.
n
Wilayah dunia dibagi dalam 60 zone brdasarkarr derajat garis bujur(tiap zone = 6'). Zone 1 ditentukan untuk garis 180' dan
sama
dengan
zone 60 dengan perhikingan pasitif ice arah timur dari barat.P Zone icedua ditetapkan tiap 8' lintang utara dan
selatan,
Asal tiapzone
ditentuitan dariekuator
dengan
nutasi abjad dari selatan kearah utara (C-X)Indonesia berada pada
zone
44 sampai 55 proyeksi garis bujur dariBujur Tirnur 95' sampai ?4q0 dan berada pada zone 1.
-
N proyeksi garisLintang Selatan 11' sampai Lintang Utara 6', (Meijerink, et a/., 1994).
Plotask
z : vektar wrtikal, positif arah Gd (devasWdalaman) x : wktor tlorizonhl, pasitif arah W-E (Ws Bujur)
y : Wtor horizontal, positif arah S N (Gads Lintang)
G : Georefermsi, O=pemlukaan lad
Teknik pengarnatan tefutarna peubah ikllrn
dan
tanah tidakmerupakan besaran kantinu
secara
spasiaf, maka teknik interpafasisebagai
aiat bantu geostatistik perlu digunakan.
Maijerink,af
a/, ( j9941,
Wingrnasta
dan
ietterrmeir
(1994),dan
Todini dan Ferrarest (1996)mem perkenal kan
teknik
terapan
gemtatisti kuntu
k ekstraksi atornatlsparameter fisik lahan sebagai basis data dalam
pernodelan
hidrologi.Penerapan teknik geustatistik
untuk
analisis data spasial dipsrlukan untuk transformasi data titik yangmerugakan
ciri data iingkunganfisik
(AIam) yang diamatidengart
konsep titik contoh sebagai representasi luasantertentu
atau konsep Repmsertfafivta Area Parameter (RAP).Secara
urnurn teknik interpolasi depat digolangkan dalam dua ketornpok, yaitu pendekatan . non-stokhastik(deterministik)
dan
pendekatan stakhastik atau
interpoiasi
optimum (Statlstik). Bentuk urnurnhubungan rnatematik
untuk
interpalasi adalah:(4)
=
Nilai estirnasi untuk tiap titik petlgamatan dengan koordinat (xo,yo)wi = Pembobot untuk titik ke-i
zi
=
Milai pengamatan pada titik ke-i derrgankaardinat
(xi,yi)n =
Jurnlah
titik cantahlpengamatanBerdasariran
prasedurterapan
geostatistik (Meijerink, at a/. 4 934Interpalasi deteministik polinomial orda-I (Interpolad Linier) dan
orde-2: Triangulasi Delaunay digunakan sebagai kriteria urnurn untuk persamaan linier
penyusun
TIN dari sernbarang data yangterdistribusi dalam luasan tertentu, (Meijerink, et at, 'I 994; C hen,
1996).
Kumpulan vektor liniertersebut
akan barbentuk matfik, selanjutnya solusi yang berlaku untuk persarnaan linier seperti Gouss-Seidel dan Newton untuk iterasi dapat digunakan (Cheneyand Kirtcaid, I
995).
Metode perhitungan distribusi hujan spasialmetode poligan Thiessen adalah aplikasi teknik interpalasi ini. Teknik ini sudah urnurn digunakan
dalarn
perangkat sisteminformasi spasial.
a
lnterpalasi
deterministik Pofinomial Kuadratik dan PointwiseIntepoiaiion; Teftnik ini dikenal dengan cubic interpolation dan bi- cubic
inf@polation
yang
mew
pa kan pende katan pe fsamaanpolinom
berorde
tinggi. Konsepdasar
penyusun
teknik melibatitan teknik transformasi Laplace (Meijerink et aj. 1904) dikenal dengan bentu k tempan seperti Cubjc-spline dan Lapfacian smoothingspline. Sedang kan
pointwise
inferpoIatian terdiri daritekni
k analisis data numerik seperti moving avemge, weighted moving average,dan inverse
distance
schemes.Metode Interpolasi Statisti k kurelasi spasial dan
rnetode kriging
.
Kurelasi spasial adalah interpolasi yang menggunakan asumsibahwa jarak terdekat antara dua nlai atau titik rnendekati
keseragaman pada jarak lebih besar dalam batasan
yang
diberikan. Salah satuyang
urnurn digunakan adaiah rnetodesemi-varr'ance
untuk rnengukur derajat ketergantungan spasial suatu peubah.
Metode Kriging mengg unakan asumsi dasar berikut: (a) Setiap Peudah mengikuti sebaran normal
(Gaussian),
(b) Nilaidugaan
(interpolasi) tidak bias, dan diterirna dengan pembabatan antara 0-
1, (c) Nilai harapan
secara stasianar
ardekedua
akan samadengan
nitai tengah
lokat,
(d) Ualam kriging sederhana, nilai tengah tidak diketahui dan akanbernilai
sama dengan nilai tangah populasi.Dalam penerapan teknik interpolasi ini memiliki kelemahan,
sehingga
penggunaan asumsi
terbatas dalam proses anafisis diperlukan, terutarna teknik interpofasi deterministik. Namun terlepas darikelernahannya, teknik geostatistik ini akan sangat membantu
untuk
anatisis peubah biofisik yang berbasis skala ruang dan waktu. Teknik
(vektur) rnenjadi peubah spasial
(raster)
adalah bentukumum
teragan darigeostsatistik untuk inventarisasi surnberdaya biafisik tahan.
Beberapa
kelemahan tersebut menurut Meijarink, et.af.('l994),
Tribe(1 9921,
danTodini dan Farrarest (1
996)
sebagai berikut:o
Nilai korelasi spasial dalam sebaran data tidak dikutkan dalamperhitungan. Perhitungan jarak hanya rnenggunakan jarak
geornetri,
sedangkanpeubah
aiam sangat bervariasi dan dibangunoleh sejumtah
elemen
alarni dengan peubah acak.u
Metude tersebut tidak mernperhatikan faktor keterkaibn dengan