• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perananan Komunikasi dan Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perananan Komunikasi dan Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

   

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ICHA ANISA

NIM : 112103021

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PT. PUTRA SALFAN PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

TANGGAL : JULI 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : JULI 2014 DEKAN

Prof.Dr.Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ICHA ANISA

NIM : 112103021

PROGRAM STUDI : D – III KESKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DAN BUDAYA

ORGANISASI DALAM MENIGKATKAN KINERJA KARYAWAN PT. PUTRA SALFAN PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2014 Menyetujui Pembimbing

(4)

   

KATA PENGANTAR

Bismmilahhirahmanirrahim

Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam

yang segala rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat

dan salam penulis sampaikan kepada Rasullah Muhammad SAW yang telah

menyampaikan risalahnya kepada umat manusia guna untuk dipedomani sebagai

tuntutan hidup menuju keselamatan akhirat serta doa dari kedua orang tua yang

selalu menyertai penulis.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program diploma III jurusan Kesekretariatan pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas

Akhir ini adalah Peranan Komunikasi Dan Budaya Organisasi Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera

Utara.

Keberhasilan penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir tidak terlepas dari

bantuan dan perhatian berbagai pihak.Pada kesempatan ini sudah selayaknya

penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu DTM&H Msc (CTM) Sp A(K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(5)

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring ,SE,MM selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Magdalena LL Sibarani,SE MSI selaku sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

5. Ibu Frida Ramadini ,SE,MM sebagai Dosen Pembimbing penulis yang

telah memberikan kesediaan waktunya untuk memberikan pengarahan dan

saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

6. Bapak dan ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan

serta seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

7. Bapak pimpinan dan seluruh karyawan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu

Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada

penulis dalam melaksanakan pengumpulan data dan penelitian di

perusahaan ini

8. Teristimewa kepada Ayahanda H.Nasrul dan Ibunda HJ.Suriani serta

Abang dan Adik-adikku terima kasih atas do’a dan dukungan, kasih

sayang, pengertian, kritik dan saran selama penulis menyelesaikan Tugas

Akhir ini

9. Kepada Ibu Pepi yang sudah banyak membantu dan meluangkan waktunya

(6)

   

10. Kepada Kakanda dan Kakak ipar penulis yang tersayang Muhammad Tedy

Pramana, Devy Afrianti Batu bara, Ary Rezky

11. Buat Juanda Syahputra makasih yang telah memberikan kasih sayang,

semangat dan motivasi kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik.

12. Buat Sahabat-sahabat penulis yang Tercinta Trie Wulan Sari dan Rangga

Dwi Patra yang telah memberikan semangat

13. Buat anak-anak DIII Kesekretariatan khususnya stambuk 2011 Rina,

Riska, Mega, Suli, Amelia, Siti, Ulva, Dian dan temen-temen lain yang

namanya tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu terimakasih atas

pertemanannya selama ini

Penulis sadar, dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini masih terdapat

kekurangan dari bahasa isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis

mengharapkan saran maupun kritik yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulisan Tugas akhir ini, Semoga Tugas Akhir ini berguna dan

bermanfaat bagi pembaca.

Medan Juli 2014

Icha Anisa 112103021

(7)

DAFTAR ISI

1.5Sistematika Penulisan ... 6

1.5Sistematika Penelitian ... 7

(8)

   

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. PUTRA SALFAN ... 12

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

   

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.

Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.

Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberikan informasi dari atau

kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat,

Sehingga membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun dan

dimanapun mereka berada.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan

organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi

(Wiryanto, 2005).Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.lsinya

berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang

harus dilakukan dalam organisasi.

Dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses

organisasi. Di dalam perusahaan khususnya yang menyangkut komunikasi antara

pimpinan dan bawahan merupakan faktor penting dalam menciptakan suatu

organisasi yang efektif. Komunikasi efektif tergantung dari hubungan yang

memuaskan yang dibangun berdasarkan kepercayaan serta organisasi yang positif

Komunikasi yang efektif di tentukan oleh pihak-pihak yang terlibat didalamnya

(11)

yaitu pimpinan dan karyawan. Komunikasi yang efektif yaitu keterbukaan,

empati, kepositifan, dukungan, kesetaraan.

Komunikasi yang berlaku dalam organisasi erat kaitannya dengan tujuan

dan pencapaian organisasi. Komunikasi Organisasi adalah sistem aliran yang

menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi

sehingga menghasilkan sinergi untuk membentuk saling pengertian.

Menurut Lilweri (2004:60) kedudukan komunikasi dalam organisasi itu

sebenarnya menekankan bagaimana suatu organisasi dikontruksi dan dipelihara

lewat proses komunikasi.dengan demikian, komunikasi organisasi lebih daripada

sekedar apa yang dilakukan orang – orang, melainkan sebuah penjelasan teoritis

atas praktek- praktek komunikasi organisasi yang melayani kebersamaan baik

dalam organisasi maupun melayani orang lain yang membutuhkan komunikasi.

Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik maka di butuhkan

komunikasi yang berlaku pada setiap pihak-pihak yang terlibat didalamnya.seperti

dalam menyampaikan pesan dengan cara bertatap muka atau melalui media

komunikasi dan sumber yaitu bisa terdiri satu orang , tetapi juga bisa dalam

bentuk kelompok, misalnya organisasi dan lembaga.

Menurut Hofstede (2004:30) menyatakan bahwa budaya terdiri dari

mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada

lingkungannya. Defenisi tersebut mengandung makna bahwa kita melihat budaya

dalam perilaku sehari-hari, tetapi dikontrol oleh mental program yang ditanamkan

(12)

   

ditanamkan dalam diri kita masing-masing ( David C. Thomas dan Kerr Inkson,

2004:22 )

Budaya organisasi sangat penting untuk mengelola perubahan didalam

organisasi. Budaya organisasi sering berubah - ubah ketika organisasi mengetahui

betapa perlunya perubahan, maka perubahan ini harus pula tercermin dalam

perubahan budaya.

Budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima

secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok dan

menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi

terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.

Menurut Jerome Want (2006: 42) menyatakan bahwa budaya organisasi

adalah sebuah sistem keyakinan kolektif yang dimiliki orang dalam organisasi

tentang kemampuan mereka bersaing di pasar, dan bagaimana mereka bertindak

dalam sistem keyakinan tersebut untuk memberikan nilai tambah produk dan jasa

pasar (pelanggan) sebagai imbalan atas penghargaan finansial. Budaya organisasi

diungkapkan melalui sikap, sistem keyakinan, impian, perilaku, nilai-nilai, tata

cara dari perusahaan, dan terutama melalui tindakan serta kinerja pekerja dan

manajemen.

Didalam suatu perusahaan budaya organisasi akan berjalan dengan baik

apabila terus menerus dilakukan sosialisasi kepada karyawan terlebih lagi apabila

perusahaan mengalami proses merger atau akuisisi dengan perusahaan lainnya

sehingga karyawan perlu mendapatkan kepastian bagaimana sistem dan nilai -

(13)

nilai yang berlaku pada organisasi tersebut sehingga tidak mengalami masalah

psikologis ataupun tidak menimbulkan terjadinya konflik internal.

Budaya organisasi diberikan kepada karyawan baru melalui proses

sosialisasi dan budaya organisasi mempengaruhi perilaku ditempat kerja. Dan

budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang berbeda masing-masing tingkat

bervariasi dalam kaitannya dengan pandangan keluar dan kemampuan bertahan

terhadap perubahan.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi

adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma, dan

nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan

sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai tersebut

menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam

melaksanakan kinerjanya.

Kinerja karyawan adalah kemampuan untuk mencapai persyaratan

persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu

yang tepat atau tidak melampaui batas waktu yang disediakan sehingga akan

terwujudnya sesuai dengan moral maupun etika perusahaan.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan banyak yang harus diperhatikan

seperti promosi, pendidikan, mutasi. Di pihak lain dalam meningkatkan kinerja

karyawan tersebut tidak terlepas dari azas hasil guna dan daya guna.

Mengingat pentingnya arti peranan komunikasi dan budaya organisasi

(14)

   

mengangkat topik tentang “peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam

meningkatkan kinerja karyawan PT.Putra Salfan”.Alasan lain dalam memilih

judul tersebut yakni untuk menambah pengetahuan dan bagaimana cara

komunikasi seta budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan perumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam meningkatkan

kinerja karyawan pada PT.Putra Salfan , Pangkalan Susu Sumatera Utara.

1.3 TUJUAN PENELITIAN.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian pada penyusunan Tugas Akhir ini

adalah Untuk mengetahui pengaruh peranan komunikasi dan budaya organisasi

dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera

Utara terhadap efektifitas kinerja karyawan.

(15)

1.4. MANFAAT PENELITIAN.

1. Bagi perusahaan.

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menerapkan komunikasi

dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT.Putra Salfan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai peranan komunikasi dan

budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan.dan

mengembangkan ilmu yang yang telah penulis peroleh sebelumnya.

3. Bagi Pihak Lain.

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di

masa yang akan datang.

1.5. Sistematika Penulisan.

Bab 1: PENDAHULUAN.

Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penelitian.

(16)

   

Bab ini berisikan sejaah singkat perusahaan, jenis usaha/kegiatan,visi dan

misi prusahaan, strukturorganisasi,job description perusahaan, kegiatan

terkini.

BAB III: PEMBAHASAN.

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis pada

PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengawasan

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN.

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian

yang dilakukan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara dan

beberapa saran yang bermanfaat dike mudian hari

1.6. Sistematika Penelitian.

Sistematika penelitian yang dilakukan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu

Sumatera Utara pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Tabel1.1

(17)

Tabel 1.1 Sistematika Penelitian

NO Kegiatan Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Konsultasi

2 Pengumpulan Data/Magang

3 Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2014)

Dalam kegiatan pengumpulan data, dilakukan penelitian selama 6

(enam) minggu mulai tanggal 24 Februari sampai dengan 4 April 2014 di

(18)

   

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat PT. Putra Salfan.

PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

dibidang kontraktor yang yang didirikan tanggal 15 Desember 1994. Dengan

nama awal CV. Putra Salfan yang berkedudukan di Pangkalan Susu Kabupaten

Langkat Sumatera Utara. Dan pada tanggal 09 September 2011 berganti menjadi

PT. Putra Salfan.

Perusahaan ini didirikan oleh Bapak DRS. M Akhyar Nasution selaku

Direktur Utama, Bapak Rusydi Andika Prtatama Nasution selaku Direktur, dan

Bapak Junaidi selaku Komisaris di PT. Putra Salfan.

Perusahaan ini didirikan dalam rangka Undang – Undang

1. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara

Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4765);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama

Perseroan Terbatas ( Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 39, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3740);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementrian Negara;

4. Peraturan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010

(19)

5. tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia;

6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor M.HH-02.AH.01.01 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengajuan

Permohonan Pengesahan Badan Hukum Perseroan, Persetujuan

Perubahan Anggaran Dasar, Penyimpanan Pemberitahuan Perubahan

Anggaran Dasar, dan Perubahan Data Perseroan;

Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI dengan surat keputusan Nomor AHU-53335.AH.01.01. Tahun 2011

tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 31

Desember 2010, yang dikeluarkan oleh Direktur CV. Putra Salfan , tertanggal 19

Januari 2011, maka aktiva dan pasiva dari CV. Putra Salfan tersebut telah

dimasukkan (inbreng) ke dalam aktiva dan pasiva PT. Putra Salfan Sehingga

modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. 1.500.000.000,- terdiri atas 1.500 saham,

masing-masing saham bernilai nominal Rp. 1.000.000,-

B. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang

hubungan kerjasama dari orang-orang yang mempunyai tujuan sama bagi suatu

perusahaan agar dapat menjalankan usahanya dengan baik, lancar, efisien,

menguntungkan dan dapat memberi manfaat yang banyak kepada anggota

(20)

   

Karyawan di PT. Putra Salfan dengan pembagian kerja masing-masing

yang dipimpin oleh kepala bidang masing-masing.Maka sangatlah diperlukan

struktur organisasi yang jelas dan tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan

tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.(Gambar 2.1 ).

PT. Putra Salfan dalam pembuatan struktur organisasinya menggunakan

metode bentuk line/garis.

Adapun kebaikan struktur organisasi bentuk garis antara lain:

a) Sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan

b) Kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing jabatan jelas

c) Masing-masing bagian bertanggung jawab hanya kepada atasannya.

d) Memajukan disiplin dan pengawasan yang dapat cepat dijalankan.

Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi bentuk garis antara lain:

1) Beban atasan sangat berat

2) Membatasi inisiatif bawahan

3) Memerlukan pengawasan dengan “skill” yang bermacam-macam karena

harus mengawasi semua bagian. Struktur organisasi PT. Putra Salfan dapat dilihat

pada Gambar 2.1 berikut ini :

(21)

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. PUTRA SALFAN

Sumber : PT. Putra Salfan Pangkalan Susu, Sumatera Utara (Tahun 2014)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara

DIREKTUR UTAMA

ADMINISTRASI 

DIREKTUR

KOMISARIS

LOGISTIK

(22)

   

C. Tugas dan Wewenang.

Dalam struktur organisasi tersebut dibagi menurut beberapa tugas dan

tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian, tugas dan

tanggung jawab tersebut akan menyusun uraian sebagai berikut:

1. Ditektur utama.

Tugas dan wewenang Direktur Utama

1. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan tata tertip,

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat

menyesuaikan alokasi waktu peritem masalah, menentukan urutan

agenda, mengarahkan diskusi kearah konsensus, menjelaskan dan

menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di semua

bidang, misal keuangan, administrasi dan kepegawaian.

5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan

peralatan perlengkapan.

2. Direktur .

Tugas dan tanggung jawab

1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

(23)

2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.

5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan

dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada

perusahaan.

3. Komisaris. Tugas

1. Wajib melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam

menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada direksi.

2. Menjalankan pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali.

3. Memberikan nasihat dan tanggapan atau persetujuan tepat waktu dan

berdasarkan yang memadai.

Kewajiban komisaris

1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan direksi dalam

menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

2. Komisaris wajib dengan etikat baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan.

3. Komisaris wajib melapor kepada perseroan tentang kepemilikan

(24)

   

4. Administrasi.. Tugas administrasi

1. Melaksanakan kegiatan kantor, menyediakan fasilitas dan layanan

perkantoran sesuai dengan ketentuan yangg berlaku untuk mendukung

kegiatan perusahaan.

Tanggung jawab.

1. Melaksanakan aktifitas persiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk

seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan

peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekejaan dan

jabatan.

2. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, dokumentasi dan pengarsipan,

untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan

seluruh karyawan.

3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk

memastikan tercapainya kualitas target kerja yang di persyaratkan dan

sebagai bahan informasi kepada atasan.

5. Logistik.

Tugas .

1. Melakukan order barang.

2. Menerima barang

3. Infoltusoic atau penagihan.

4. Distribusi

(25)

5. Controling

6. Mempelajari spesifikasi material dan jadwal penggunaan material.

7. Membuat jadwal material, berdasarkan jadwal penggunaaannya.

8. Melakukan pengadaan material secara jadual.

9. Merencanakan dan melasanakan program panduan pengembangan

rencana kerja dan anggaran kantor.

6. Personalia.

Tugas .

1. Penerimaan tenaga kerja.

2. Sosialisasi dan koordinasi.

3. Menyiapkan perjanjian kerja baru untuuk karyawan baru.

4. Absensi daftar hadir.

5. Membina, mengembangkan Sumber Daya Manusia dan melakukan

administrasi kepegawaian sesuai tanggung jawabnya.

7. Keuangan.

Tugas dan tanggung jawab keuangan

1. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, untuk

memansikan status utang dan piutang.

2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan

(26)

   

3. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban

administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

4. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi.

5. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.

6. Melakukan pengelolaan keuangan, investasi financial jangka pendek dan

investasi non financial.

D. Bidang Usaha.

1. Pembangunan.

Berdasarkan dari SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Mmanusia Republik

Indonesia Nomor ; C-199 HT. 03.01-Th 2006. Menyatakan bahwa mengenai

pembangunan ini mencakup :

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan

b. Bertindak sebagai pengembang

c. Pemborong pada umumnya ( General Contractor)

d. Memasang komponen berat/ heavy lifting

e. Pembangunan konstruktur gedung, jembatan, jalan, bandara-dermaga

f. Pemasangan instalasi-instalasi

g. Pengembangan wilayah pemukiman

h. Pemborongan bidang pertambangan umum, telekomunikasi. Petro kimia

i. Pembangunan sarana-prasaranajaringan telekomunikasi.

(27)

2. Perdagangan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Melakukan usaha-usaha dibidang perdangan

b. Expor inpor

c. Perdagangan besar lokasi

d. Perdagangan mobil dan motor.

3. Perindustrian.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Industry air mineral (air minum).

4. Pertanian.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pertanian

b. Agrobisnis ( perdagangan hasil-hasil pertanian).

5. Pengangkutan Darat.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

(28)

   

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi

b. Transportasi pengangkutan

c. Transportasi hasil perkebunan

d. Transportasi pertambangan dan batu bara

6. Perbengkelan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan

b. Perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat

c. Penyedia suku cadang alat-alat berat

d. Penyewaan alat-alat berat

7. Percetakan.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Memerdayakan hasil-hasil dari penerbitan

8. Jasa.

Dibidang perdagangan PT.Putra Salfan melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa

b. Jasa persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor

c. Jasa telekomunikasi umum

(29)

d. Jasa keamanan ( securities)

e. Jasa penyewaan peralatan perkebunan dan pertanian.

E.Visi dan Misi PT.PUTRA SALFAN.

Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, impian yang

akan diraih, tujuan-tujuan perusahaan,target dan langkah apa yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang yang

dituangkan dalam sebuah rangkaian kalimat.

Visi PT.Putra Salfan :

1. Menjadi perusahaan kontraktor dan develover yang senantiasa mampu

bersaing dan tumbuh berkembang dan sehat.

2. Mengutamakan mutu dan bahan berkualitas dalam membangun suatu

kontruksi bangunan.

3. Memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang memiliki

kemampuan dalam bidang konstruksi.

4. Menciptakan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan, dengan

memanfaatkan sumber daya alam material yang aman.

5. Menciptakan suatu perusahaan yang tidak hanya bertujuan orientasi

finansial tetapi mengedepankan pada kualitas dan keselamatan karywan

dalam proses pengerjaan konstruksi.

Rekuitmen sumber daya manusia yang tepat dan pelatihan yang berkala untuk

(30)

   

6. dan memiiki semangat yang tinggi sesuai dengan misi perusahaan

kontarktor.

Misi adalah suatu tujuan dan alasan yang memaparkan kehadiran suatu

perusahaan atau lembaga .Misi akan memberikan arah dan batasan dalam proses

pencapaian tujuan itu sendiri.Sehingga antara visi dan misiharus memiliki arah

yang sama.

Misi PT.Putra Salfan :

1. Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa kontruksi,

dengan membangun perusahaan kontarktor yang mengutamakan kualitas.

2. Mengedepankan kerja sama.

3. Memberikan kesejahteraan karyawan.

4. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen..

5. Pelatihan dan rekuitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk

menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan bersemangat

tinggi sesuai budaya perusahaan.

 

 

 

 

 

(31)

Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia. Komunikasi

memungkinkan terbentuknya suatu tatanan kehidupan sosial yang disebut dengan

masyarakat.istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal

dari kata latin, communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

sama makna. Jadi, kalau ada dua orang yang terlibat dalam komunikasi, misalnya

dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama

ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.

Beberapa defenisi komunikasi menurut para ahli Suprapto(2009:5-6), antara lain :

1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa

dengan cara apa, kepada siapa dan dengan efek apa

2. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk

menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol

berdasarkan perjanjian manusia)verbal atau non verbal yang disadari atau

tidak disadari yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap orang lain.

3. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap dan emosi

dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol .

Ada tiga pengertian utama komunikasi menurut Suprapto (2009:7), yaitu

(32)

   

1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal usul kata, yaitu

komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini

bersumber dari kata ‘communis’ yang berarti sama makna mengenai

sesuatu hal yang dikomunikasikan.

2. Secara etimologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah

komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai

tujuan tertentu.

Beberapa fungsi komunikasi antara lain :

1. Fungsi informatif. Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem

pemprosesan informasi.

2. Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dalam suatu organisasi

3. Fungsi persuasif. Hal ini berkaitan dengan kewenangan dan kekuasaan

pimpinan dalam mempersuasi bawahan

4. Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran

yang meyakinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan

dengan baik.

(33)

B. Unsur-unsur komunikasi.

MenurutCangara(2008 : 24-27), komunikasi hanya bisa terjadi kalau

didukung adanya sumber ,pesan,media, penerima dan efek yang disebut

dengan unsur-unsur atau komponen komunikasi.

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi .Dalam komunikasi antar manusia,

sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk

kelompok misalnya partai,organisasi,lembaga.sumber sering disebut

pengirim,komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut

source,sender,atau encoder.

2. Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau

melalui media komunikasi.Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,

hiburan,informasi, nasehat atau propoganda. Pesan disampaikan

dengan menggunakan lambang dan simbol.Penyampaian pesan dapat

dilakukan dengan secara verbal (misalnya dengan lisan dan tulisan)

dan secara non –verbal (misalnya melalui mimik wajah,gerak-gerik

tubuh ).Pesan yang disampaikan haruslah bersifat umum, dengan kata

lain mengandung hal-hal yang dimengerti oleh audience.Pesan yang

(34)

   

dan informasi.Pesan yang persuasif adalah pesan yang sifatnya

mengajak audience nya untuk melakukan sesuatu.penyampaian pesan

dilakukan dengan cara yang jelas, bahasa yang dapat dimengerti oleh

audience,sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi audience

dalam menafsirkan makna dari pesan tersebut.

3. Media.

Media yang diamksud disini ialah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

4. Penerima.

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam

bentuk kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan

berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikasi atau

dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver.Penerima adalah

elemen penting dalam proses komunikasi. Karena dialah yang menjadi

sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh

penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang

seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau

saluran.

5. Pengaruh / efek.

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan, dilakukan oleh penerima sebelum dan setelah menerima

(35)

pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah

laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh bisa juga diartikan

perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan,sikap dan

tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

6. Umpan Balik

Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh

yang berasal dari penerima.Umpan balik bisa juga berasal dari unsur

lain seperti pesan dan media, meski pesan sebelum sampai kepada

penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat

mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas

empat macam, yakni lingkungan sosial budaya , lingkungan psikologis

dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu

proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan

fisik, misalnya geografis.Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial

budaya ,ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya

komunikasi.Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk

melakukan kegiatan komunikasi.

C. Bentuk Komunikasi.

Menurut bentuknya komunikasi terdiri dari :

(36)

   

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih Mulyana (2005:30).Bahasa dapat juga dianggap

sebagai sistem kode verbal.Bahasa didefenisikan sebagai seperangkat kata

yang disusun secara teratur sehingga menjadi kalimat yang mengandung

arti Dewi(2006 : 11).Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu

perguruan tinggi dan merupakan kunci sukses suatu perguruan

tinggi.Begitu pentingnya komunikasi verbal, sehingga tanpa komunikasi

ini aktifitas tidak dapat berfungsi dengan baik.

Bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua Dewi(2006:11),yakni :

1. Berbicara dan menulis (speaking dan writing)

Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih di sukai dari

pada menulis karena lebih nyaman dan praktis .Namun, tidak semua pesan

bias dengan tepat disampaikan secara lisan menggunakan tulisan.Tulisan

untuk tujuan organisasi bisa berupa surat dan laporan.

2. Mendengar dan Membaca (Listening dan reading)

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah.Namun,

orang-orang yang terlibat dengan organisasi cenderung lebih suka

memperoleh atau mendapatkan informasi daripada

menyampaikannya.Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca

sangat diperlukan.

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu

pihak saja. Sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan

dua pihak.Komunikasi verbal dapat pula bertatap muka, wawancara,konsultasi

(37)

bersama dan pidato . Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi nyang

paling umum yakni berupa perintah-perintah instruksi, permintaan,penyampaian

informasi dan sebagainya melalui pembicaraan antara dua orang atau

lebih.Komunikasi tatap muka ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator

dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah mengerti akan pesan yang

disampaikan.

Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan

dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara

penyampaian suatu pesan.Namun selain kelebihan yang dijelaskan diatas,

komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat

penerima pesan memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa

adanya catatan tertulis ada kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang

sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara

komunikasi dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu:

seorang manager pemasaran menjelaskan kepada bawahannya, kemudia setelah

itu ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana

mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam pemasaran sedangkan

komunikasi satu arah mempunya kekurangan karena bisa saja terjadi miss

communication karena tidak adanya umpan balik.Contoh sederhana dari

komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang

lain yang dituju, bisa saja pesan itu tidak sesuai dengan yang dimaksud,karena

(38)

   

2) Komunikasi Nonverbal.

Bentuk dasar atau bentuk paling dasar dari komunikasi adalah

komunikasi nonverbal.komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak

tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya yang memungkinkan seseorang untuk

berkomunikasi tanpa kata-kataBoove dan thill (2003:4). Komunikasi nonverbal

sering juga disebut isyarat, bahasa isyarat atau bahasa diam (silent languange)

Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata

ditemukan,komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body

languange).Adapun yang menjadi contoh yaitu membelalakan mata, atau

mengepalkan tangan sebagai isyarat untuk menyatakan kemarahan atau

mengangguk atau menyatakan persetujuan.

Menurut Knapp (dalam Cangara 2004:100), fungsi komunikasi non

verbal adalah :

a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition).

b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diuatarakan dengan

kata-kata .

c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity).

d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang di rasa belum sempurna.

Elemen komunikasi non verbal juga bervariasi lintas budaya. Warna dan

bahasa tubuh dapat menyampaikan pesan yang cukup berbeda dari satu

budaya ke budaya yang lain.

(39)

D. Pengertian budaya organisasi.

Pada umunya,manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota suatu

organisasi tertentu,seperti organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi politik,

organisasi pekerja, organisasi keagamaan, dan lain sebagainya.Budaya Organisasi

adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, yang terdiri dari dua

orang atau lebih, yang didirikan jangka waktu lama Haryani (2001:36).

Menurut Goldhear (Wiryanto 2005: 55), yang namanya organisasi

sekurang-kurangnya meliputi empat pendekatan,yaitu pendekatan ilmiah

pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan sistem dan pendekatan budaya .

1. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah menganggap bahwa organisasi harus menggunakan

metode-metode ilmiah dalam meningkatkan produktifitas.studi pengendalian

secara ilmiah memungkinkan manajemen mengidentifikasi cara-cara atau alat

untuk meningkatkan produktifitas, dan pada akhirnya akan meningkatkan

keuntungan.

2. Pendekatan Hubungan Antar Manusia

Pendekatan hubungan antar manusia berkembang sebagai reaksi terhadap

perhatian eksklusif faktor fisik dalam mengukur keberhasilan organisasi.salah satu

asumsi dasar pendekatan hubungan antar manusia adalah kenaikan kepuasan kerja

akan mengakibatkan kenaikan produktifitas.Seorang karyawan yang bahagia

adalah karyawan yang produktif.Oleh karena itu, fungsi manajemen adalah

(40)

   

Pemimpin menciptakan norma-norma dan para anggota kelompok

mengikutinya gilirannya mempengaruhi pekerkja,sehingga mereka merasa senang

dan akan menjadi produktif.Pendekatan hubungan antar manusia sangat

menghargai pemimpin demokratis. Pemimpin tipe ini mendorong anggotanya

untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan memberikan

saran-saran,umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan keluhan mereka

sendiri.Semua anggota organisasi harus berpartisipasi dalam pembuatan

keputusan yang pada akhirnya mempengaruhi mereka.Komunikasi merupakan

salah satu alat penting manajemen dalam usaha mencapai hasil

tersebut.Pendekatan hubungan antar manusia mengakui pentingnya kelompok

sosial,informal didalam organisasi dan memberikan pertimbangan khusus kepada

komunikasi antar pribadi di dalam sub kelompok organisasi itu.

3. Pendekatan System

Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur-unsur terbaik dari

pendekatan ilmiah dengan pendekatan hubungan antar manusia.Pendekatan ini

memandang manusia sebagai suatu sistem, dimana semua bagian berinteraksi dan

setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya. Organisasi di pandang sebagai suatu

sistem yang terbuka terhadap informasi baru, responsive terhadap lingkungan,

bersifat dinamis dan selalu berubah.Pendekatan sistem menganggap sebagai

bahwa kedua faktor, yakni faktor fisik dan psikologis sebagai pendekatan

manajemen ilmiah, adalah penting, setiap faktor mempemgaruhi faktor lainnya,

semua harus dipertimbangkan jika menginginkan organisasi dapat berfungsi

dengan baik.dalam pendekatan ini, komunikasi membuat sistem tersebut vital dan

(41)

tetap hidup. Bila suatu sistem harus bertahan, maka semua bagian-bagiannya

harus dikoordinasikan dan dan semua kegiatannya disinkronkan.Komunikasi akan

menguhubungkan berbagai bagian lainnya dan mengasilkan ide baru.

4. Pendekatan Budaya

Pendekatan budaya adalah pendekatan kontemporer tentang organisasi.

Pendekatan budaya beranggapan bahwa perusahaan harus dipandang sebagai

suatu kesatuan sosial atau budaya. Pada umumnya suatu kelompok atau kultur

sosial selalu memiliki peraturan seperti : perilaku,peran dan nila-nilai.Demikian

pula halnya suatu organisasi. Oleh karena itu organisasi harus mengidentifikasi

jenis kultur,norma-norma atau nilai-nilai yang dianutnya. Tujuan dan analisis ini

adalah nuntuk memanahmi bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh anggotanya dalam budaya organisasi tersebut.

Persefektif budaya memandang organisasi dan para pekerjanya memiliki

seperangkat nilai-nilai dan tujuan yang sama. Seperti halnya warga negara di

dalam sebuah negara.Demikian pula halnya para pekerja menyumbangkan

pertumbuhan dan kemakmuran organisasi. Bagaimana pun juga para pekerja akan

menikmati pertumbuhan dan kemakmuran tersebut. Moral produktifitas pekerja

berkaitan erat satu sama lain.Keduanya tidak merupakan tujuan yang terpisah

(42)

   

E. Tipe-tipe Budaya Organisasi.

Tipe budaya organisasi menurut Kreitner danKinicki(2006:85)

mengemukakan adanya tiga tipe umum Budaya Organisasi yaitu:

1. Constructive Culture

Di mana pekerja didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan

bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka

dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tipe

budaya ini mendukung keyakinan normatif terkait dengan prestasi,

aktualisasi diri, dorongan kemanusiaan, dan afiliasi.

2. Passive-defensive culture

Mempunyai karakteristik menolak keyakinan bahwa pekerja harus

berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang tidak menantang

keamanan kerja mereka sendiri. Budaya ini memperkuat keyakinan

normatif dikaitkan dengan penilaian, kebiasaan, ketergantungan dan

penghindaran.

3. Aggresive-defensive culture

Mendorong pekerja mendekati tugas dengan cara memaksa dengan

maksud melindungi status dan kemanan kerja mereka. Tipe budaya ni

lebih mempunyai karakteristik keyakinan normatif mencerminkan oposisi,

kekuatan, kompetitif dan perfeksionis.

(43)

F. Pembentuk Budaya Organisasi

Menurut Robbins dalam Moeljono (2003:3) pembentukan budaya

organisasi dilakukan proses penyesuian yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu

proses yang mengadaptasi para anggota organisasi

Budaya organisasi tidak muncul begitu saja, ada beberapa

pembentuk budaya organisasi antara lain :

1. Lingkungan usaha yaitu lingkungan dimana organisasi itu

beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh

organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan.

2. Nilai-nilai (values) merupakan konsep dasar yang dianut oleh

sebuah organisasi.

3. Panutan/keteladanan yaitu orang-orang yang menjadi panutan atau

keteladanan pegawai lainnya karena keberhasilannya

4. Acara-acara rutin yang di selenggarakan oleh organisasi dalam

rangka memberikan penghargaan pada pegawainya.

5. Jaringan budaya yaitu jaringan komunikasi informal yang dapat

(44)

   

G.Arus komunikasi dalam organisasi.

1. Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki

yang lebih tinggi ketingkat yang lebih rendah. Perintah sering kali

merupakan contoh untuk komunikasi kebawah

Rumanti(2002:92).Bersamaan dengan pemberian perintah tersebut

biasanya diikuti dengan penjelasan prosedur,tujuan dan sejenisnya. Para

manajer juga bertanggung jawab memberikan penilaian kepada karyawan

dan memotivasi mereka.Semuanya mengutamakan produktifitas dan demi

kebaikan organisasi secara keseluruhan.

2. Komunikasi keatas

Komunikasi keatas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki

yang lebih rendah ketingkat yang lebih tinggi Wiryanto(2005:56)

Jenis komunikasi ini mencakup:

a. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa

yang sedang terjadi dalam pekerjaan,seberapa jauh pencapainnya,

apa yang masih harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa.

b. Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang

belum terjawab.

c. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan.

d. Perasaan yang berkaitan denga pekerjaan mengenai organisasi,

pekerjaan itu sendiri, pekerja lainnya dan masalah yang serupa.

(45)

Komunikasi keatas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan

organisasi.Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen.Umpan balik

diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai

ketidakpuasan yang terjadi. komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa

memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Disamping itu juga memungkinkan

manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari

para pekerjanya.

Komunikasi keatas penting bagi organisasi, namun sulit dikendalikan,

salah satu masalahnya adalah pesan yang mengalir keatas seringkali merupakan

pesan yang perlu didengar oleh hierarki yang lebih tinggi. Para pekerja, tidak

didengar atau ditanggapi oleh manajemen, karena bisa mengganggu

produktifitas.Apabila pesan itu diabaikan,para karyawan pun merasa tidak perlu

mengirim pesan keatas. Ketidakpuasan yang semakin memburuk akan

menimbulkan masalah bagi organisasi. Kadang kala pesan itu tidak sampai karena

para penjaha gerbang mungkin menyaring pesa-pesan tertentu.Apabila

menyangkut kejelasan penugasan pekerjaan, kebanyakan karyawan lebih

menyukai untuk menghubungi manajamen, karena mereka khawatir dianggap

tidak mampu.

Masalah lain menyangkut komunikasi keatas adalah manajemen telah

menjejali arus pesan kebawah, sehingga kehilangan kapasitas untuk menerima

pesan. Para manajer terlalu banyak menjadi sumber pesan, mengakibatkan pekerja

menjadi pendengar yang kurang baik.Hambatan lain adalah hambatan fisik.

(46)

   

situasinya menjadi sulit bagi manajemen untuk mengetahui masalah yang

berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan perhatian segera.

3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi Horizontal merupakan komunikasi yang terjdi diantara rekan

sekerja dengan tingkat hierarki yang sama Dewi (2006:24). Komunikasi

tersebut mampu meningkatkan koordinasi antarbagian,meningkatkan

kekompakan dan meningkatkan kinerja organisasi secara

keseluruhan.Komunikasi horizontal ini memperlancar pertukaran

pengetahuan, pengalam metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi

untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan masalah lainnya,

serta membangun semngat kerja dan kepuasan pekerja. Hubungan yang

baik dan komunikasi yang bermakna diantara pekerja merupakan sumber

utama kepuasan. Komunikasi horizontal dapat membantu

mengkoordinasikan berbagai kegiatan didalam organisasi dan

memungkinkan berbagai divisi untuk mengumpulkan pengalam dan

sumberdaya,tempat kita bekerja diorganisasi yang komperentif. Apabila

hanya terdapat satu tempat promosi, dan promosi itu didasarkan pada

kualitas pekerjaan yang dicapai,maka sulit bagi para pekerja untuk

berbagai pengalaman dengan yang lainnya.

Menurut Moorhead &Griffin,(2013: 294) tiga tujuan komunikasi

organisasi adalah:

1. Mencapai Tindakan Terkoordinasi

(47)

Sebuah proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk

melaksanakan suatu hal. Koordinasi akan terjadi jika kita melakukan

planning sebelum melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Membagi Informasi

Informasi atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan. Yang disampaikan dengan cara bertatap muka atau

melalui media komunikasi.Isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan,

informasi, dan nasehat. Informasi yang di sampaikan dengan

menggunakan lambang dan simbol.

3. Mengekspresikan Perasaan dan Emosi

Luapan kegembiraan/kesedihan yang di tuangkan melalui mimik

wajah, dan gerak-gerik tubuh. Cara mengekspresikan perasaan dan

emosi yaitu dengan cara menangis dan berteriak.

Pencapaian tindakan terkoordinasi adalah tujuan utama dari komunikasi

dalam organisasi.Pembagian informasi dengan baik dan diekspresikannya

emosi mambantu dalam pencapai tindakan koordinasi.

Komunikasi Organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang

terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu bertransaksi dan

memberi makan atas apa yang terjadi. Konsep makna adalah relevan dan

penting untuk membedakan antara persefektif fungsionalis dan persefektif

(48)

   

Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan,

penafsiran, dan penanganan kegiatan anggota organisasi dan maknanya

bergantung pada konsespsi seseorang mengenai organisasi. Ada dua tipe

hubungan manusiawi penting yang bersifat organisasional, yaitu :

1. Hubungan antara manajer dan pekerja

2. Hubungan antara pekerja dengan pekerja lain yang ada didalam

organisasi.

Berdasarkan pembahasan yang telah yang telah dilakukan maka penulis membuat

suatu evaluasi pada pelaksanaan komunikasi dan budaya organisasi yang

diterapkan pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara sesuai dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan.

Adapun sistem komunikasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan Pangkalan

Susu Sumatera Utara adalah sistem komunikasi dua arah yaitu pimpinan

memberikan petunjuk, instruksi, informasi pada bawahan dan bawahan

memberikan laporan, saran, pengaduan, dan sebagainya kepada

pimpinan.Komunikasi dua arah bisa antara atasan dan bawahan,dan dengan para

karyawan antara bawahan dengan bawahan.

Sesuai dengan pembahasan bahwa komunikasi itu sangat penting

peranannya dalam berkomunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT.Putra

Salfan Pangkalan SusuSumatera Utara.Teori-teori komunikasi telah menjelaskan

kepada kita bahwa betapa pentingnya peranan komunikasi itu pada PT. Putra

Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara :

(49)

Adapun peranan komunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan di

perusahaan ini antara lain :

1. Menyediakan informasi untuk pelaksanaan pekerjaan.

2. Menjelaskan tanggapan dan harapan mengenai tanggung jawab terhadap

pekerjaan.

3. Meningkatkan peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam

meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu

Sumatera Utara.

Karena sistem komunikasi yang diterapkan PT.Puta Salfan pangkalan

Susu,Sumatera Utara adalah sistem komunikasi dua arah maka sudah tentu proses

komunikasi didalam kegiatan sehari-hari cukup baik,karyawan dihargai sebagai

karyawan (sumber daya manusia yang mempunyai perasaan), hubungan antara

karyawan dihargai dan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Di dalam

komunikasi organisasi PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatea Utara

menerapkan arus komunikasi ke atas yaitu pesan yang dikirim dari tingkat hierarki

yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Jenis komunikasi ini mencakup :

1. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa yang

sedang terjadi dalam pekerjaan, seberapa jauh pencapaiannya, apa yang

masih harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa.

2. Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum

(50)

   

3. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan.

4. Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan

itu sendiri,pekerja lainnya dalam masalah yang serupa.

Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan

Komunikasi organisasi.Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen.

Umpan balik diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan

berbagai ketidak puasan yang terjadi. Komunikasi penting untuk membuat

bawahan merasa memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga

memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai

gagasan baru dari para pekerjanya.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu

Sumatera Utara mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam

meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara,

sudah cukup baik hal ini dikarenakan dengan adanya pengarahan-pengarahan dari

atasan baik secara eksternal maupun internal.

Adapun pembentuk budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Putra

Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah :

1. Lingkungan usaha yaitu lingkungan dimana organisasi itu beroperasi

akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi tersebut

untuk mencapai keberhasilan.

2. Nilai-nilai (values) merupakan konsep dasar yang dianut oleh sebuah

organisasi.

(51)

3. Panutan/keteladanan yaitu orang-orang yang menjadi panutan atau

keteladanan pegawai lainnya karena keberhasilannya

4. Acara-acararutin yang di selenggarakan oleh organisasi dalam rangka

memberikan penghargaan pada pegawainya.

5. Jaringan budaya yaitu jaringan komunikasi informal yang dapat

menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dan budaya organisasi.

Di dalam upaya pembentukan budaya organisasi PT.Putra Safan

Pangkalan SusuSumatera Utara dilakukan lingkungan usaha dimana organisasi

itu beroperasi dan akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi

tersebut untuk mencapai keberhasilan.

Pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara memberikan

panutan/keteladanan yang baik kepada pegawai agar karyawan di perusahaan PT.

Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara mencapai keberhasilan atas kerja

kerasnya dan bisa mengembangkan perusahaan tersebut.

PT.Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara memiliki tipe organisasi

yaituConstructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi

dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan

membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan

berkembang.Tipe budaya Organisasi ini sering disebut organisasi bisnis atau

perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan dan ekonomi

terbesar. Adapaun contoh yang dapat diambil adalah pembangunan, perdagangan,

(52)

   

Adapun pendekatan budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Putra

Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah :

1. Pendekatan Budaya

Pendekatan budaya adalah pendekatan kontemporer tentang

organisasi. Pendekatan budaya beranggapan bahwa perusahaan harus

dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau budaya. Pada umumnya

suatu kelompok atau kultur sosial selalu memiliki peraturan seperti

Perilaku, Peran, dan nilai-nilai. Demikian pula halnya suatu organisasi

harus mengindentifikasi jenis kultur, norma-norma atau nilai-nilai yang

dianutnya. Tujuan untuk memahami bagaimana budaya organisasi tersebut

mempengaruhi dan dan dipengaruhi oleh anggotanya dalam budaya

organisasi tersebut.

Dalam pendekatan budaya ini pemimpin PT.Putra Salfan

Pangkalan Susu,Sumatera Utara memiliki peraturan seperti : Perilaku,

peran, dan nilai-nilai agar agar dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

karyawan di dalam budaya organisasi tersebut.

2. Pendekatan Hubungan Antar Manusia

Pendekatan hubungan antar manusia berkembang sebagai reaksi

terhadap perhatian eksklusif faktor fisik dalam mengukur keberhasilan

didalam perusahaan. Salah satu asumsi dasar pendekatan hubungan antar

manusia adalah sistem komunikasi di dalam perusahaan dan budaya

organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.

(53)

Pendekatan hubungan antar manusia sangat menghargai pemimpin

demokratis. Pemimpin PT.Putra Salfan Pangkalan SusuSumatera Utara

mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi

dengan memberikan saran, umpan balik, dan menyelesaikan masalah dan

keluhan mereka sendiri.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan PT. Putra Salfan Pangkalan

Susu Sumatera Utara mengenai peranan komunikasi dan budaya organisasi dalam

meningkatkan kinerja karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara,

sudah cukup baik hal ini dikarenakan dengan adanyakomunikasi atas ke bawah

dan bawah ke atas,pengarahan-pengarahan dari atasan baik secara eksternal

maupun internal.Di dalam budaya organisasi ada tipe organisasi yaitu

Constructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi dengan

orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu

mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini

seperti diadakannya pelatihan-pelatihan dan pengarahan komputer dan

manajemen. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pengarahan tersebut sumber

daya yang ada lebih menguasai pekerjaan baik secara manajemen maupun

teknologi. Dengan adanya komunikasi yang efektif di dalam perusahaan tingkat

kinerja karyawan akan meningkat dan hal ini nantinya akan berpengaruh kepada

perusahaan secara total.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif

dan kerja sama yang erat antara pimpinan dengan para karyawan maupun diantara

(54)

   

sangat menghargai pemimpin yang demokratis pemimpin PT. Putra Salfan

Pangkalan Susu Sumatera Utara mendorong anggotanya untuk berpartisipasi

dalam menjalankan organisasi dengan memberikan saran, umpan balik, dan

menyelesaikan masalah dan keluhan mereka sendiri. Hubungan komunikasi yang

baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya serta pendekatan budaya organisasi

dapat menciptakan komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang di

terapkan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera Utara.Sehingga

komunikasi dan budaya organisasi dapat tercapai guna meningkatkan kinerja

karyawan yang diharapkan dengan yang direncanakan semula.

(55)

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dan setelah

melakukan pelaksanaan penelitian di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera

Utara, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang digunakan pada PT.Putra Salfan Pangkalan

Susu,Sumatera Utara yaitu sistem komunikasi atas ke bawah dan bawah ke

atas. Komunikasi atas ke bawah dan bawah ke atas misalnya seorang

pimpinan menjelaskan kepada bawahannya, kemudian setelah ada respon

(umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana

mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada di dalam perusahaan

tersebut.

2. Pembentuk Budaya Organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan

Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik yaitu dengan adanya

panutan/keteladanan yang baik antara pimpinan dan bawahan agar karyawan

di perusahaan PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara mencapai

keberhasilan atas kerja kerasnya dan bisa mengembangkan perusahaan

tersebut

3. Pendekatan budaya organisasi yaitu pendekatan budaya dan pendekatan

hubungan antar manusia.Karena dapat membedakan antara organisasi dengan

(56)

   

organisasi yang berbeda-beda dan setiap perusahaan memiliki ciri khas

budaya organisasi tersendiri.

4. Kinerja karyawan pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu, Sumatera utara

dapat tercapai apabila antar sesama karyawan dapat menciptakan hubungan

yang baik dari atas kebawah maupun sebaliknya sehingga dapat tercipta

komunikasi yang efisien dan budaya organisasi yang baik sehingga kinerja

karyawan dapat tercapai guna mewujudkan tujuan dan program perusahaan

yang diharapkan.

B. SARAN.

Dari kesimpulan di atas , maka penulis akan memberikan beberapa saran

seperti yang di uraikan sebagai berikut :

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di PT.Putra

Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara maupun sesama pegawai yang

setara tingkatannya tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari

komunikasi dua arah yang dilakukan dengan baik dan tepat

2. Pembentuk budaya organisasi yang diterapkan di PT.Putra Salfan

Pangkalan Susu,Sumatera Utara sudah cukup baik. Untuk itu kedepannya

PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara dapat lebih meningkatkan

penerapan budaya organisasi agar benar-benar meresap kedalam

sendi-sendi setiap individu yang ada di dalam perusahaan.

(57)

3. Hendaknya mengatasi kesalah pahaman yang terjadi dengan saling

menghargai dan menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan

pada PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara.

4. Kinerja karyawan di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu,Sumatera Utara

sudah baik karena turut dipengaruhi komunikasi dan budaya organisasi

yang positif yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.Semoga kinerja

karyawan yang baik ini tetap dipertahankan dan harus ditingkatkan lagi

demi tercapainya kinerja karyawan yang berkualitas yang berpengaruh

(58)

   

DAFTAR PUSTAKA

Boove,L.Coutrland dan John V.Thill..Komunikasi Bisnis. Buku Pertama,Edisi Bahasa

Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Prenhalindo Jakarta.2002.

Boove, L. Coutrland dan John V. Thill.. Komunikasi Bisnis. Buku Kedua,Edisi Bahasa

Indonesia,Edisi Keenam.Jakarta: PT Indeks Kelompok. Gramedia.2003.

Cangara, Hafied. 2006,Pengantar Ilmu Komunikasi,Edisi I.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Dewi, Sutrisna,2007,Komunikasi Bisnis,Edisi I,Yogyakarta: Andi.

Effendy, Uchana,2001, Sistem Informasi Manajemen,Bandung: Penerbit Remaja

Haryani, Sri.2001.Komunikasi Bisnis, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Lilwei,2004,Fungsi Komunikasi dalam organisasi,Bandung: Penerbit Remaja

Moeljono.2003.Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta : PT,Elelx Media

Komputido

Moorhead & Griffiin, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dan organisasi, Edisi 9,

Jakarta : Salemba Empat.2013

Pace,Wayne dan Faules,2001,Komunikasi Organisasi-Strategi meningkatkanKinerja

perusahaan,Bandung: Redmadja Rosda Karya.

Suprapto ,2009,Komunikasi Organisasi,Jakarta:Edisi V,Cetakan ketujuh.

Robbins, StephenP.OrganizationalBehavior.New Jersy: Prentice Hall International,Inc,2003

Robbins dan Coulter,Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi V,Cetakan ketujuh, Jakarta:Erlangga. 2002

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki,2006.Budaya Organisasi, Edisi 1, Cetakan ketiga ,

Jakarta : Rajawali Pers,2013

Rumanti, 2002,Komunikasi Organisasi,Jakrta, Edisi I.Erlangga.

Tubbs dan Moss,Conrad , 2005.Ilmu Komunikasi,Buku pertama,Edisi Bahasa Indonesia,jakarta PT.Gramedia

Wiryanto, 2005, Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Want, Jeromy,2006 , Budaya Organisasi, Jakarta: Erlangga.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Putra Salfan Pangkalan

Referensi

Dokumen terkait

Di satu wilayah kerja dalamwaktu yang sama.. 21 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan Strata 1 --- x

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arum dan Prabandani (2011) mengatakan bahwa semakin kurang pengetahuan tentang IVA seseorang semakin rendah juga minatnya,

[r]

[r]

[r]

[r]

Adaptable building which is able to respond and adjust towards the changing needs throughout its life span maximizes the investment value of resources and energy used in