t . 0
IV/
:.so < , , , , r\, i -.,
. .. - .. .- .
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER
)
IKAN HIAS
ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN
SKRIPSI
PROGRAM STUD1
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOML PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
BAYU RAHMAWAN. Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok. Dibimbing oleh DINARWAN dan IIS DIATIN.
Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ikan bias. Perusahaan ini memulai usabanya dikarenakan melihat peluang permintaan ikan hias yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Adil Fish Farm telah memiliki lahan seluas 900 m2 dan telah nlencapai volume penjualall sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Pel~jualan domillan dilakukall terhadap eksportir-eksportir ikan hias.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keulltullgan usaha, menganalisis kelayakan iilvestasi yang ditanarnkan pada usaha ini apakah layak untuk
dikenlbangkan dan menganalisis sensitivitas usaha terl~adap ketnuilgkillall terjadinya perubahan harga input inaupun output.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usaha yang telah dilalcuka~l memperolel~ keuntungan yang cukup besar yaitu sebesar Rp 126.781.000,OO. Dari hasil perhitungan analisis kelayakan usaha diperoleh NPV = Rp 483.160.979,OO ; Net
B/C Ratio = 2,70; dan IRR = 66%.
Selalljutnya diajukan sensitivitas terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) untuk alat transportasi dan harga cacing (pakan). Kenaikan harga baban bakar millyak (BBM) untuk alat transportasi sebesar 10% per tahun mengakibatkan NPV = Rp 358.754.840,00, Net B/C Ratio = 1,77 dan IRR = 54%. Sementara kenaikan harga cacing (pakan) naik menjadi Rp 4500,OO per taker mengakibatkan NPV = Rp 453.361.955,00, Net B/C Ratio = 2,35 dan IRR = 61%. I-Iasil perhitungan
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER
)
IKAN HIAS
ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN
C04400054
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perilcanan pada
Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
PROGRAM STUD1
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
"
ANALISIS WLAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER) IKAN HIAS ADIL FISH FARM dI DEPOK"adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipuhlikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, September 2004
BAYU RAHMAWAN
SKRIPSI
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha
Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok
Nanla Mahasiswa : Bayu Ralmawan
Nomor Pokok : C04400054
Program Studi : Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
I
Ir. Dinarwan, M.S. Ketua
Disetujui, I. Komisi Pembimbing
Ir. Iis Diatin, M.M. Anggota
11. Fakultas Perikanan clan Ilinu Kelautan
41
J Ir. Iis Diatin. M.M. Ketua Program StudiDAFTAR RSWAYAT HSDUP
Penulis dilahirkan di Depok pada tanggal 06 April 1982 dari
ayah Muhamad Nadjib dan ibu Sri Hariyanti. Penulis
merupakan putra pertanla dari tiga bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis antara lain:
- SDN Mekarjaya VIII lulus Tahun 1994 - SMPN 4 Depok lulus Tahun 1997 - SMUN 2 Depok lulus Tahun 2000
Pada tahun yang sama (2000) penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian
Bogor melalui jalur UMPTN. Penulis menlilih Program Studi Manajemen Bisnis dan
Ekonomi Perikanan Kelautan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan.
Selama berkuliah di IPB penulis mengikuti beberapa organisasi
kemahasiswaan dan sosial diantaranya:
- Forum Komunikasi Muslim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FKM-C) - Dewan Kerja Masjid A1 - Hurriyah IPB (DKM A1 Hurriyah)
-
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI IPB)-
Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) - Moslems Youth Development Studies (MYDS Depok)Pada tanggal 15 September 2004 penulis dinyatakan lulus dari Program
Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat disusun. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
meraih gelar sarjana perikanan @.Pi) pada Program Studi Manajemen Bisnis dan
Ekonomi Perikanan
-
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, InstitntPertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : "Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok
".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Dinarwan, M.S dan Ir. Iis
Diatin, M.M selaku dosen penlbimbing serta Ir. Sunatmo Sardono, M.M dan Ir. Siti
Amanah, M.Sc. selaku dosen penguji. Talc lupa juga kepada semua pihak yang telah
membantu dalaln penyelesaian skripsi ini. Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan
referensi dan informasi tentang studi-studi kelayakan investasi yang lainnya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya selnoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Bogor, September 2004
DAFTAR IS1
Halaman DAFTAR TABEL
...
xDAFTAR GAMBAR
...
xi. . ...
DAFTAR LAMPIRAN : ... XII
I . PENDAHULUAN ...
....
... 1...
.
1 1. Latar Belakang 1
1.2. Perunlusan Masalah
. .
31.3. Tujuan dan Kegunaan Penel~t~an
...
4
\
11 . TINJAUAN PUSTAKA
...
...
52.1. Gambaran Umum Usaha Ikan Hias
...
5 2.2. Usaha Pemasok (Supplier-) Ikan Hias...
7...
2.2.1. Penainpungan Ikan 7
...
2.2.1.1. Penyiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan 7 2.2.1.2. Kualiias Air...
... ...
7...
2.2.1.3. Kultur Pakan Aliuni 8
...
2.2.1.4. Penyakit dan Penanggulangannya 10
...
2.2.2. Pemasaran 10
...
2.2.2.1. Proses Peyeleksian 11
...
2.2.2.2. Pengemasan 11
...
2.2.3. Pengangkutan
. .
12...
2.3. Anal~sis Pendapatan Usaha 12
...
2.4. Analisis Kelayakan Investasi 13
2.5. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
...
13...
2.5.1. Aspek Teknis 14
...
2.5.2. Aspek Manajemen 14
...
2.5.3. Aspek Pasar 15
...
2.5.4. Aspzk Finansial 16
2.5.4.1. Discounted Cash Flow Method
...
17. .
. . . ...
2.6. Analls~s Sensltlvltas 17
...
.
...
V
.
METODOLOGI...
21.
. 4.1. Metode Penel~t~an ... 21. . 4.2. Waktu Peneht~au
...
214.3. Jenis dan Sumber Data
. .
...
214.4. A n a l ~ s ~ s Data
...
22...
4.4.1. Analisis Pendapatan Usaha 22...
4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIC ratio) 22...
4.4.3. Nilai Penyusutan 23...
4.4.4. Analisis Kelayakan Investasi. .
23. . .
...
4.4.5. Anal~sis Sensit~v~tas 25 ... 4.4. Koilsep dan Pengukuran 26 V . HASIL DAN PEMBAHASAN ... 285.1. Gambaran Umun~ Perusahaan
...
295.2. Analisis Pendapatan Usaha Adil Fish Farm ... 29
. . 5.2.1. Allalisis Keunlungan
...
295.2.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIG Ratio)
...
305.3. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Adil Fish Farm
...
315.3.1. Aspek Teknis
...
315.3.1.1. Penyiapan Tempat Penampungan
...
315.3.1.2. Pakan Alami
...
325.3.1.3. Penyakit Ikan dan Penanggulangannya
...
325.3.1.4. Penyortiran dan Pengemasan
...
335.3.1.5. Pengangkutan
...
335.3.2. Aspek Manajenlen
...
34. . 5.3.2.1. Organisasi
...
34...
5.3.2.2. Ketenagakerj aan 36 5.3.3. Aspek Pasar...
375.3.3.1. Potensi Pasar
...
375.3.3.2. Pemasaran
...
385.3.4. Aspek Finansial
...
39...
5.3.4.1. Peneri~naan (Inflow) 40...
5.3.4.2. Nilai Sisa (Salvage Value) 41...
5.3.4.3. Arus Pengeluaran (Outflow) 42...
5.3.4.3.1. Biaya Investasi Adil Fish Farm 42...
5.3.4.3.2. Biaya Opersional 42 5.3.4.3.2.1. Biaya Tetap...
435.3.4.3.2.2. Biaya Variabel
...
43...
5.3.4.4. Analisis Kelayakan Finansial. . .
435.3.4.5. Analisis Sensit~v~tas
...
476.1. Kesimpulan
...
496.2. Saran
...
.
.
... 51DAFTAR PUSTAKA
...
52t 6'
J>,,
: . s o r , , , ,
,.ir
.
,/
"..
.ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER
)
IKAN HIAS
ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN
SKRIPSI
PROGRAM STUD1
MANAEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
BAYU RAHMAWAN. Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok. Dibimbing oleh DINARWAN dan IIS DIATIN.
Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidallg perdagangan ikan bias. Perusahaan ini memulai usabanya dikarenakan melihat peluang permintaan ikan hias yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Adil Fish Farm telah memiliki lahan seluas 900 m2 dan telah nlencapai volume penjualall sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Pel~jualan domillan dilakukan terhadap eksportir-eksportir ikan hias.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keulltullgan usaha, menganalisis kelayakan iilvestasi yang ditanarnkan pada usaha ini apakah layak untuk
dikenlbangkan dan menganalisis sensitivitas usaha terl~adap ketnuilgkillall terjadinya perubahan harga input inaupun output.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usaha yang telah dilalcuka~l memperolel~ keuntungan yang cukup besar yaitu sebesar Rp 126.781.000,OO. Dari hasil perhitungan analisis kelayakan usaha diperoleh NPV = Rp 483.160.979,OO ; Net
B/C Ratio = 2,70; dan IRR = 66%.
Selal~jutnya diajukan sensitivitas terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) untuk alat transportasi dan harga cacing (pakan). Kenaikan harga baban bakar millyak (BBM) untuk alat transportasi sebesar 10% per tahun mengakibatkan NPV = Rp 358.754.840,00, Net B/C Ratio = 1,77 dan IRR = 54%. Sementara kenaikan harga cacing (pakan) naik menjadi Rp 4500,OO per taker mengakibatkan NPV = Rp 453.361.955,00, Net B/C Ratio = 2,35 dan IRR = 61%. I-Iasil perhitungan
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER
)
IKAN HIAS
ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN
C04400054
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perilcanan pada
Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
PROGRAM STUD1
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
"
ANALISIS WLAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER) IKAN HIAS ADIL FISH FARM dI DEPOK"adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipuhlikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, September 2004
BAYU RAHMAWAN
SKRIPSI
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha
Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok
Nanla Mahasiswa : Bayu Ralmawan
Nomor Pokok : C04400054
Program Studi : Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
I
Ir. Dinarwan, M.S. Ketua
Disetujui, I. Komisi Pembimbing
Ir. Iis Diatin, M.M. Anggota
11. Fakultas Perikanan clan Ilinu Kelautan
41
J Ir. Iis Diatin. M.M. Ketua Program StudiDAFTAR RSWAYAT HSDUP
Penulis dilahirkan di Depok pada tanggal 06 April 1982 dari
ayah Muhamad Nadjib dan ibu Sri Hariyanti. Penulis
merupakan putra pertanla dari tiga bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis antara lain:
- SDN Mekarjaya VIII lulus Tahun 1994 - SMPN 4 Depok lulus Tahun 1997 - SMUN 2 Depok lulus Tahun 2000
Pada tahun yang sama (2000) penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian
Bogor melalui jalur UMPTN. Penulis menlilih Program Studi Manajemen Bisnis dan
Ekonomi Perikanan Kelautan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan.
Selama berkuliah di IPB penulis mengikuti beberapa organisasi
kemahasiswaan dan sosial diantaranya:
- Forum Komunikasi Muslim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FKM-C) - Dewan Kerja Masjid A1 - Hurriyah IPB (DKM A1 Hurriyah)
-
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI IPB)-
Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) - Moslems Youth Development Studies (MYDS Depok)Pada tanggal 15 September 2004 penulis dinyatakan lulus dari Program
Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat disusun. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
meraih gelar sarjana perikanan @.Pi) pada Program Studi Manajemen Bisnis dan
Ekonomi Perikanan
-
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, InstitntPertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : "Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok
".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Dinarwan, M.S dan Ir. Iis
Diatin, M.M selaku dosen penlbimbing serta Ir. Sunatmo Sardono, M.M dan Ir. Siti
Amanah, M.Sc. selaku dosen penguji. Talc lupa juga kepada semua pihak yang telah
membantu dalaln penyelesaian skripsi ini. Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan
referensi dan informasi tentang studi-studi kelayakan investasi yang lainnya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya selnoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Bogor, September 2004
DAFTAR IS1
Halaman DAFTAR TABEL
...
xDAFTAR GAMBAR
...
xi. . ...
DAFTAR LAMPIRAN : ... XII
I . PENDAHULUAN ...
....
... 1...
.
1 1. Latar Belakang 1
1.2. Perunlusan Masalah
. .
31.3. Tujuan dan Kegunaan Penel~t~an
...
4
\
11 . TINJAUAN PUSTAKA
...
...
52.1. Gambaran Umum Usaha Ikan Hias
...
5 2.2. Usaha Pemasok (Supplier-) Ikan Hias...
7...
2.2.1. Penainpungan Ikan 7
...
2.2.1.1. Penyiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan 7 2.2.1.2. Kualiias Air...
... ...
7...
2.2.1.3. Kultur Pakan Aliuni 8
...
2.2.1.4. Penyakit dan Penanggulangannya 10
...
2.2.2. Pemasaran 10
...
2.2.2.1. Proses Peyeleksian 11
...
2.2.2.2. Pengemasan 11
...
2.2.3. Pengangkutan
. .
12...
2.3. Anal~sis Pendapatan Usaha 12
...
2.4. Analisis Kelayakan Investasi 13
2.5. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
...
13...
2.5.1. Aspek Teknis 14
...
2.5.2. Aspek Manajemen 14
...
2.5.3. Aspek Pasar 15
...
2.5.4. Aspzk Finansial 16
2.5.4.1. Discounted Cash Flow Method
...
17. .
. . . ...
2.6. Analls~s Sensltlvltas 17
...
.
...
V
.
METODOLOGI...
21.
. 4.1. Metode Penel~t~an ... 21. . 4.2. Waktu Peneht~au
...
214.3. Jenis dan Sumber Data
. .
...
214.4. A n a l ~ s ~ s Data
...
22...
4.4.1. Analisis Pendapatan Usaha 22...
4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIC ratio) 22...
4.4.3. Nilai Penyusutan 23...
4.4.4. Analisis Kelayakan Investasi. .
23. . .
...
4.4.5. Anal~sis Sensit~v~tas 25 ... 4.4. Koilsep dan Pengukuran 26 V . HASIL DAN PEMBAHASAN ... 285.1. Gambaran Umun~ Perusahaan
...
295.2. Analisis Pendapatan Usaha Adil Fish Farm ... 29
. . 5.2.1. Allalisis Keunlungan
...
295.2.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIG Ratio)
...
305.3. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Adil Fish Farm
...
315.3.1. Aspek Teknis
...
315.3.1.1. Penyiapan Tempat Penampungan
...
315.3.1.2. Pakan Alami
...
325.3.1.3. Penyakit Ikan dan Penanggulangannya
...
325.3.1.4. Penyortiran dan Pengemasan
...
335.3.1.5. Pengangkutan
...
335.3.2. Aspek Manajenlen
...
34. . 5.3.2.1. Organisasi
...
34...
5.3.2.2. Ketenagakerj aan 36 5.3.3. Aspek Pasar...
375.3.3.1. Potensi Pasar
...
375.3.3.2. Pemasaran
...
385.3.4. Aspek Finansial
...
39...
5.3.4.1. Peneri~naan (Inflow) 40...
5.3.4.2. Nilai Sisa (Salvage Value) 41...
5.3.4.3. Arus Pengeluaran (Outflow) 42...
5.3.4.3.1. Biaya Investasi Adil Fish Farm 42...
5.3.4.3.2. Biaya Opersional 42 5.3.4.3.2.1. Biaya Tetap...
435.3.4.3.2.2. Biaya Variabel
...
43...
5.3.4.4. Analisis Kelayakan Finansial. . .
435.3.4.5. Analisis Sensit~v~tas
...
476.1. Kesimpulan
...
496.2. Saran
...
.
.
... 51DAFTAR PUSTAKA
...
52DAFTAR TABEL
1
.
Volume dan Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia di Pasar Internasional PeriodeTahun 1999-2002
...
12
.
Analisis Keuntungan Usaha Adil Fish Farm Tahun 2003...
303 . Analisis RfC Ratio Adil Fish Farm Tahun 2003 ... 30
4
.
Rincian Struktur dan Gaji Karyawan Adil Fish farm Tahun 2003 ... 365 . Volume, Nilai, Harga Rata-Rata dan Jumlah Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Tawar Indonesia Tahun 1997-2002
...
376 . Perkiraan Produksi, Belanja dan Penerimaan Adil Fish Farm Selama 10 Tahun
...
417 . Rincian Biaya Tetap Adil Fish Farm Tahun 2003 ... 43
8
.
Rincian Biaya Variabel Adil Fish Farm Tahun 2003...
449 . Hasil Analisis Finansial Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada Adil Fish Farm tahun 2004
...
46DAFTAR GAMBAR
1
.
Skenla Rantai Pemasaran Ikan Hias Domestik...
62
.
Skema Rantai Pemasaran Ikan Hias Ekspor...
63
.
Bagan Alur Kerangka Pemikiran...
20DAFTAR
LAMPIRAN
1. Rencana Tata Ruang Usaha Adil Fish Farin
...
52....
2. Komponen Biaya Investasi Adil Fish Farm Tanpa Penambahan Investasi 53...
3. Komponen Biaya Investasi Adil Fish Farm Dengan Penambahan Investasi 544. Daftar Koinponen Investasi, Urnur Teknis dan Perhitungan Biaya
Penyusutan Usaha Peinasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish arm Tanpa
Penambahan Investasi
...
555. Daftar Komponen Investasi, Umur Teknis dan Perhitungall Biaya Penyusutan
Usaha Penlasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm Dengan
Penambahan Investasi
...
566. Analisis Pendapatan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm
Tahun 2003 Tanpa Penambahan Investasi
...
577. Taksiran Rugi Laba Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias per tahun Pada
...
Adil Fish Farin Dengan Penambahan Investasi 58
8. Cash Flow Analisis Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada
.
.
...
Adil F ~ s h Farm 59
9. Analisis Sensitivitas Akibat Kenaikan Harga BBM 10% per Tahun Pada
Adil Fish Farm
...
6110. Analisis Sensitivitas Akibat Kenaikan Harga Cacing (Pakan Ikan Hias)
Menjadi Rp 4500 per Taker Pada Adil Fish Farm
...
6311. Daftar Jenis, Harga Beli, Nilai Beli, Harga Jual dan Nilai Jual Ikan Hias Adil
I. PENDAHULUAN
Departemen Kelautan dan Perikanan akan menganggarkan dana sebesar tiga
ratus milyar rupiah untuk pembangunan perikanan budidaya. Dana tersebut akan
digunakan untuk ~nengembangkan komoditas unggulan yaitu udang, kerapu,
rajungan, rumput laut, kerang mutiara, ikan nila dan iltan hias (Trobos 2003)
Ikan hias ~nerupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang dapat
menghasilltan devisa bagi negara. Menurut data statistik, Kegiatan volume ekspor
ikan hias Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Ikan I-Iias Indonesia di Pasar Internasional Periode Tahun 1999-2002
Tahun
I
VolumeI
PertumbuhanI
NilaiI
PertumbuhanI
1999
Volume ekspor ikan hias Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup
signifikan pada pariode tahun 2001-2002 dari 2.453.441 Kg menjadi 2.692.690 Kg,
walaupun nilai ekspornya mengalami penurunan. Perkembangan penawaran ikan
hias yang cukup besar ini menunjukkan bahwa potensi ikan hias sebagai barang 2002
dagangan internasional terbukti cukup baik.
Sehubungan dengan kepentingan pengembangan sisi penawaran produk ikan
hias, Departemen Kelautan dan Perikanan telah memiliki program khusus untuk
mengangkat produksi ikan hias Indonesia. Diantaranya adalah dengan mendirikan (Kg)
2.560.339
Sumber : Biro Pusat Statistik 2004 2.692.690
Volume (%)
I I
(us
$1
10.286.669,OO
9,7
Nilai (%)
[image:24.595.74.481.344.508.2]Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias (raiser) yang berskala Nasional. Hal
ini bertujuan sebagail:
(a) Pusat perdagangan industri ikan hias
(b) PenyeraganIan ukuran dan peningkatan mutu
(c) Pusat pemasaran ikan hias
(d) Penyangga stok
(e) Sarana edukasi dan riset
(0
Pusat infornlasiDengan cara ini diharapkan, pelaku-pelaku usaha ikan hias dalam negeri dapat
lebih diperhatikan lagi sehingga pangsa pasar ikan hias luar negeri yang lebih besar
dapat diambil. Kegiatan ini tentu saja tidak bisa dilepaskan dari peran petani,
pemasok (supplier) dan juga eksportir yang menjadi penggerak utama usaha
perdagangan ikan hias.
Pemasok (supplier) merupakan pelaku bisnis yang memegang peranan
penting dalam kegiatan perdagangan ikan hias, baik lokal maupun ekspor. Salah satu
pemasok (supplier) ikan hias yang sukses menjalankan bisnisnya adalah Adil Fish
Farm yang berlokasi di wilayah Kota Depok.
Di dalam perkembangan iklim usaha ikan hias, Adil Fish Farm melihat bahwa
bisnis ikan hias dapat memberikan harapan yang cukup menjanjikan. Hal tersebut
ditunjang dengan adanya peningkatan permintaan produk ikan hias, baik pada pasar
lokal maupun ekspor. Dalam upaya mengantisipasi ha1 tersebut, Adil Fish Farm
berupaya mengembangkan kegiatan skala usahanya. Pengembangan skala usaha ini
juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tentu saja di dalam
rencana pengembangan skala usahanya tersebut Adil Fish Farm senantiasa h a u s
berhati-hati dalam mengimplementasikannya, mengingat situasi perekonomian
Indonesia yang masih relatif tidak stabil. Untuk kepentingan ha1 tersebut penelitian
ini dilakukan.
1.2. Perumusan Masalah
Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan ikan hias. Perusahaan ini memulai usahanya dikarenakan peluang
permintaan ikan hias yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Adil Fish
Farm telah memiliki lahan seluas 900 n12 dan telah mencapai volume penjualan
sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Penjualan dominan dilakukanterhadap
elcsportir-eksportir ikan hias.
Belakangan ini dirasakan bahwa pernlintaan dari para eksportir meningkat.
Peningkatan tersebut disebabkan karena kuantitas jumlah eksportir yang meningkat
dan volulne perlnintaan masing-masing eksportir yang meningkat pula. Sehubungan
di sekitar lokasi usaha Adil Fish Farm masih terdapat lahan yang belutn dimanfaatkan
secara optimal dan tersedianya fasilitas kredit modal investasi dan modal kerja yang
relatif mudah dari lembaga-lembaga keuangan formal ; maka Adil Fish Farm
berupaya ~nengadakan perluasan skala usaha.
Upaya perluasan skala usaha yang akan dilakukan oleh Adil Fish Farm
meliputi pengadaan lahan untuk tempat usaba serta pembelian peralatan dan
perlengltapan usaha yang didasarkan pada kapasitas produksi sebelumnya (75.000
ekor per minggu). Mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk upaya
perluasan skala usaha ini, Adil Fish Farm perlu lnelakukan analisis kelayakan
invektasi guna mengefisienkan dan mengefektifkan penanaman modal yang besar
tersebut.
Kenyataan menunjukkan bahwa salah satu kolnponen utama dalam
perneliharaan ikan hias, yakni cacing yang berfungsi sebagai pakan selalu
menunjukkan kecenderungan yang meningkat, tentunya ini menjadi masalah bagi
perusahaan. Variabel lain yang nampaknya mempengaruhi jalannya usaha pemasok
(supplier) ikan hias adalah pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi.
Kenyataan menunjukkan bahwa BBM cenderung mengalami kenaikan harga yang
relatif besar sehingga perlu diperhatikan. Sehubungan dengan ha1 ini, maka amat
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
(1) Mengetahui keadaan umunl kegiatan usaha Adil Fish Farm.
(2) Menunjukkan tingkat keuntungan usaha Adil Fish Farm saat ini.
(3) Menganalisis kelayakan investasi pengembangan usaha ikan hias Adil Fish Farm.
(4) Menganalisis tingkat kelayakan usaha akibat terjadinya kenaikan harga pakan
dan harga ballan bakar rninyak (BBM).
Kegunaan penelitian ini adalah :
(1) Bagi mahasiswa, sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan hasil proses
pen~belajaran yang telah diperoleh di bangku kuliah yang dapat bermanfaat
untuk masyarakat.
(2) Sebagai nlasukan bagi pengusaha ikan hias, investor dan pengambil keputusan
khususnya bagi Adil Fish Farm dalam perencanaan pengembangan investasi.
(3) Sebagai salah satu sumber informasi yang dapat digunakan bagi aparat
pemerintah daerah (Pemda) sehubungan dengan upaya pengembangan sektor
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Usaha Ikan Hias
Menurut Badan Pengembangan Ekspor Nasional(1994), ikan hias adalah ikan
yang ulnumnya mempunyai bentuk, warna dan karakter yang khas, sehingga mampu
menciptakan suasai~a aquarium atau kolam yang mendukung tata ruang serta n~ampu
nlemberikan suasaiia tentram. Gerakan ikan hias ulllumnya lembut khas dengall
perpaduan tanaman dan pendukung lainnya akan selalu menarik minat konsumen,
khususnya yang nleilliliki pendapatan relatif tinggi. Di negara-negara maju
popularitas ikan hias ineningkat disebabkan pengaruh sosial budaya nlasyarakat yang
senlakin individualistis sebagai salah satu jalan keluar mengatasi kendala kehidupan
di kota besar.
Di dunia perdagangan, ikan hias Indonesia dikenal sebagai tropicalfish. Ikan
hias dikenal bermacam-macam jenis dan secara garis besar dibagi empat, yaitu:
(1) Ikan hias yang berasal dari air tawar dengan istilah perdaganganfreshwater ornamentaljsh.
(2) Ikan hias yang berasal dari laut dikenal sebagai marine ornamentaljsh
(3) Tanaman hias air tawar dikenal sebagai freshwater ornamentalplant atau aquatic plant.
(4) Kerang - kerangan atau biota laut dikenal sebagai invertebrata.
Dalam mengembangkan ikan hias juga harus bisa menghasilkan ikan hias
yang bermutu. Mum yang dimaksud adalah yang disesuaikan dengan standar yang
berlaku, terutama karena komoditi ikan hias ini lebih besar untuk orientasi ekspor.
Maka dalam usaha untuk mendapatkan mutu yang baik, suatu komoditi ikan hias
biasanya dipengaruhi oleh:
(1) Pembudidayaannya, yang meliputi:
(a) Perawatan (penangkapan, ~embenihan, pembesaran, kemarnpuan untuk
berkembang - biak)
(c) Penanganan penyakit
(d) Tekstur (variasi dan ketajaman warna ikan hias)
(e) Ukuran dan umur ikan hias
(2) Metode penangkapai~ dail peralatannya
Metode penangkapan yang salah dapat berakibat kepada ketidaksehatan hasil
tangkapan. Semeutara penangkapan dengan penggunaan alat yang tidak sesuai
dapat berakibat kepada kerusakan hasil tangkapan.
(3) Penangana~l pada teinpat pengumpulan
Ikail hias harus benar-benar lnendapat perlakuan yang tepat. Antara lain dalan~
ha1 kadar oksigen dalam air, sirkulasi dan kebersihan air, kecukupan
makana~mya, kadar suhu tempat pengumpulan dan intensitas cahaya pada
tetnpat pengumpulan (Badan Pengembangan Ekspor Nasional 1999)
Prosedur dala~n perdagailgan ikan hias adalah bebas, artinya tidak ada aturan
dalam pembatasan jutnlah. Narnuil jika perdagangan ikan hias dengall skala ekspor,
maka eksportir harus memiliki ijin perdagangan dari Kementrian Industri dan
Perdagangan. Sementara, pada umumnya saluran distribusi perdagangan ikan hias
dalam pasar domestik adalah dari petani atau peternak lalu ke pengumpul. Pedagang
penguinpul lalu inenjualnya kembali kepada pengumpul laill di kota besar, baru
kenludian disalurkan kepada pengecer dan konsumen. Hal ini dapat dilihat pada
Gainbar 1.
Gambar 1. Skema Rat~tai Pemasaran Ikan Hias Domestik Petani Pengumpul
Sedangkan apabila pemasaran ditujukan untuk ekspor maka skemanya pada
Gambar 2.
Petani Pengumpul Pengumpul di Eksportir kota besar
Pengumpul di kota besar
Gambar 2. Skema Rantai Pemasaran Ikan Hias Ekspor.
Dengan demikian, ikan hias adalah salah satu komoditi yang mempunyai ciri
dan sifat tertentu, sehingga para pelaku pasar harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik agar dapat menghasilkan ikan hias yang sesuai dengan
keinginan pasar.
2.2. Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias
Order ikan hias dari para eksportir biasanya datang setelah adanya per~nintaan
dari luar negeri. Kenludian eksportir akan mencari ikan-ikan tersebut ke pe~nasok
(supplier) dengan mengirimkan daftar tersebut. Setelah order datang, pemasok
(supplier) mendatangi atau mengontak petani (Alireja 2002)
Oleh karena itu, pelnasok (supplier;) dijadikan ujung to~nbak oleh sebagian
besar eksportir. Sementara ujung tolnbak pelnasok (supplier) adalah petani ikan hias.
Untuk itu terkadang pemasok (supplier) masih tetap melakukan kegiatan
pemeliharaan, penyeleksian dan pengangkutan
2.2.1. Penampungan Ikan
2.2.1.1. Penyiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan
Lokasi lingkungan penampungan sebaiknya mempunyai sumber air yang
cukup, tenang dan aman. Selain itu lokasi juga sebaiknya dekat dengan lingkung-an
peternak dan dekat dengan jalan utama, sehingga alcan memudahkan transportasi.
Sebagai tempat penanlpungan ikan biasanya digunakan aquarium. Aquarium sangat
ideal sebagai tenlpat penampungan ikan hias karena kondisi ikan dan kualitas air
dapat dikontrol dengan teliti. Selain aquarium, ikan hias juga dapat ditempatkan pada
kolam semen, bak plastik maupun bak j'ibreglass. Hal ini biasanya ditentukan oleh
jenis dan ukuran ikan tersebut (Lingga dan Susanto 2003).
2.2.1.2. Kualitas Air
Air adalah unsur penunjang terpenting dalam pemeliharaan ikan hias.
Kondisi air harus bersih dari bahan-bahan beracun. Air tanah atau sumur relatif lebih
derajat keasaman @H), kesadahan (HD), dan kandungan oksigen terlarut (Sitanggang
2002).
(a) Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman diukur dengan skala 1- 14. Angka tujuh menandakan air
bersifat netral. Ikan hias biasanya hidup optimal di dalam kisaran pH 6:5 - 8.
(b) Kesadahan (HD)
Kesadahan air (hardness) menunjukkan kandungan mineral, berupa kalsium
(Ca), n~agnesiun~ (Mg), dan seng (Zn) di dalam air. Jika kandungan unsur
mineral tersebut tinggi, air dianggap bersifat ha~dness atau keras. Jika
kandungan mineralnya rendah, air dianggap soj?ness atau lunak. Ikan hias
biasanya hidup pada air yang rata-rata menliliki kesadahan antara 8 - 10 HD
Menurunkan kesadahan air dapat dilakukan dengan menambahkan aquades.
(c) Oksigen Terlarut
Sebagian besar ikan membutulkan oksigen (02) terlarut dalam air sebanyak
3 mgll. Idealnya, batas minimal kandungan oksigen terlarut untuk pertumbuhan ikan adalah 5 nlgll. Gejala kekurangan oksigen pada ikan tampak dari gerak-
geriknya yang gelisah: selalu berenang di permukaan air dan frekuensi
pernapasan yang lebih cepat (insang dan mulut membuka dan menutup lebih
cepat).
2.2.1.3. Kultur Pakan Alami
Selain dipengaruhi oleh penyakit, tingginya angka kematian ikan hias
peliharaan juga ditentukan oleh lancar tidaknya suplai pakan yang baik dan disukai
ikan. Pakan yang paling cocok untuk ikan hias air tawar saat ini ialah pakan alami
Pakan alami merupakan pakan gratis yang dapat ditemukan atau dicari di alanl,
misalnya di perairan umum atau dikulturkan sendiri.
Pakan alami biasanya berupa binatang renik, seperti cacing-cacingan, l a v a
serangga, dan udang renik. Ukurannya bermacam-macam sehingga dapat diberikan
Menurut (Lingga dan Susanto 2003) ada beberapa jenis pakan alami
berprotein tinggi yang lazim diberikan pada ikan hias, diantaranya adalah:
(1) Infusoria
Infusoria adalah protozoa yang sangat cocok diberikan sebagai pakan ikan hias
ukuran kecil (benih) setelah kuning telurnya habis. Protozoa ini kebanyakan
hidup di air tawar seperti kolam, sawah, rawa dan perairan tawar tergenang
lainnya. Infusoria nlampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat
seltalipull di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses
pembongkaran sisa bahan organik.
( 2 ) Roiijiera
Jenis Rolijiera yang sering ditemukan ialah Bracliionus. Namun, Brachionus air
tawar berbeda dengan di air payau dan air laut. Makanannya terdiri dari
ganggang renik, ragi, bakteri dan protozoa. Siklus hidup Brachionus hanya
berkisar 8 - 12 hari.
(3) Kutu Air
Kutu air yang dimaksud di kalangan perikanan bukan kutu, tetapi udang renik
Cladocera. Diantara sekian banyak udang renik, Cladocera ini paling terkenal.
Jenis yang sering di kolam dan perairan umum ialah Moina dan Daphnia.
(4) Cacing Sutera
Cacing sutera terkenal manlpu memacu pertumbuhan anak ikan. Bagi induk
ikan yang sedang bunting, cacing ini menlang kurang cocok karena
dikhawatirkan dapat menghanlbat keluarnya telur. Kandungan lemak cacing ini
diduga akan ~nenyun~bat saluran telur induk ikan.
(5) Jentik Nyamuk
Pakan larva nyamuk tergolong sangat cocok diberikan pada induk ikan hias
yang sudah atau akan kawin. Selain ukuran tubuhnya cocok dengan induk ikan
hias, kandungan proteinnya pun tinggi. Bahkan induk ikan yang sudah bertelur
2.2.1.4. Penyakit Ikan dan Penanggulangannya
Menurut Lingga dan Susanto (2003) penyakit ikan hias umumnya disebabkan
oleh dua kelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit (parasiter) dan
bukan parasit '(non parasiter).
Penyakit non parasiter lnerupakail penyakit yang timbul bukail karena
serangan parasit. Namun, biasanya sumber penyakit adalah faktor lingkungan dan
pakan. Lingkungan yang tidak sesuai sejak awal pemeliharaan atau berubah
inendadak dapat rnenyebabkan ikan sakit. Sementara kesalahan penlberian pakan
seperti berlebih atail berkualitas jelek dapat meiljadi penyebab ikan mengalami
kematian. Akibat dari serangan penyakit non parasiter ini pun terkadang lebih hebat
dari penyakit parasiter sendiri. Kekurangan oksigen, kesalahan memberikan pakan,
perubahan temperatur dan keracunan adalah penyakit non parasiter yang sering
dijumpai (Lingga dan Susanto 2003).
Penpakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang
menyerang tubuh, insang, lendir, illaupun organ dalam tubuh ikan sendiri (Lingga dan
Susanto 2003). Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh protozoa, cacing, udang
renik, jamur, bakteri, dan virus.
2.2.2. Penlasaran
Agar sampai ke tangan konsumen ikan hias dari produsen (petani) akan
melalui banyak jalur pemasaran. Untuk pasar lokal, umumnya jalur pemasarannya
adalah produsen - pengumpul - agen - pedagang pengecer - konsumen. Jalur
pemasaran ini akan semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan
eksportir, ilnportir, pedagang besar, agen, maupun pedagang pengecer. Panjang
pendeknya jalur pernasaran akan melnpengaruhi harga ikan di tangan konsumen
(Ismail 2003)
Selain jalur pemasaran, tingginya resiko pemasaran akan-meningkatkan biaya
sehingga harga ikan juga akan meningkat. Untuk mengurangi resiko, ikan hias yang
akan dipasarkan hams melalui proses penyeleksian, pengemasan dan pengangkutan
2.2.2.1. Proses Penyeleksian
Penyeleksian sangat penting peranannya dalarn usaha pemasok (supplier) dan
ekspor ikan hias. Kesehatan dan ukuran ikan hias adalah standar mutu yang harus
dipenuhi. Kesehatan ikan hias meliputi warna yang tidak pucat dan tidak ada
kelainan, sedangkan standar ukuran ikan hias ada beberapa ukuran, yakni S (small),
SM (antara S dan
M):
ML (antara M dan L), L (large) dan XL (extra large). Ukuranini diukur dari ujuiq mulut sampai pangkal ekor, tidak termasuk panjang ekor
(Alireja 2002). Penyeleksian mutlak dilakukan agar diperoleh ukuran, jumlah dan
jenis ikan yang seragam dalam setiap kernasan.
2.2.2.2. Pengemasan
Ikan yang sudah diseleksi selanjutnya alcan inelalui proses pengemasan.
Salah satu teknik pengemasan ikan yang terbaik adalah dengan memasukkan ikan ke
dalam kantong plastik berisi air yang dimasukkan oksigen murni ke dalamnya.
Kantong plastik yang sudah disiapkan rangltap dua diisi air sebanyak 115 -
117 volumenya. Kemudian ikan yang &an diangkut dimasukkan ke kantong plastik
secara hati-hati. Jumlah ikan tergantung ulcuran kantong, ukuran ikan, jenis ikan dan
jarak tempuh. Setelah itu, ujung kantong yang terbuka ditekan agar udara di atas air
keluar, kemudian diisi oksigen minimal hingga 213 bagian kantong terisi. Terakhir
.' ujung plastik diputar kuat-kuat dan diikat erat dengan karet gelang.
Untuk jar& jauh atau ekspor, kantong dimasukkan dalam kotak Styrofoam
yang dapat memuat 2 - 4 kantong, tergantung ukuran kantong. Usahakan tidak ada
ruang terbuka antar kantong agar kantong tidak mudah bergerak. Setelah itu, kotak
ditutup dan direkat dengan lakban agar tidak mudah terbuka. Terakhir, kotak
Styrofoam dimasukkan ke dalam kotak kardus. Selanjutnya, kotak kardus diikat atau
2.2.2.3. Pengangkutan
Resiko kegagalan dalam pengangkutan harus sekecil mungkin agar nilai jual
ikan tetap tinggi. Menurut (Alireja 2002) pengangkutan dibedakan atas
pengangkutan lokal dan pengangkutan ekspor.
Pengangkutan lokal biasanya dilakukan dengan menggunakan angkutan bus
atau truk tertutup. Umunlnya kemasan kantong plastik dapat langsung dikelnas
dalam kotak kardus tanpa kotak S[yrofoam. Namun, pengangkutannya dilakukan sore
dan malaln hari karena suhu udaranya rendah. Pengangkuta lokal berjarak dekat
tidak memerlukan dokumen pengiriman, catatan tentang jumlah dan jenis ikan cukup
ditulis pada setiap kantong dengan spidol tahan air.
Pengangkutan ekspor biasanya menempuh jarak yang sangat jauh dengan
waktu yang cukup lama, sehingga fisik kenlasan dan ikan harus dikondisikan dengan
aman. Ken~asan kantong plastik harus dimasukkan ke dala~n kotak Styrofoam
sebelum dikemas dalam kotak kardus.
Untuk pengangkutan ekspor diperlukan beberapa dokumen antara lain Surat
Pengantar Pengirin~an Ikan, Sertifikat Kesehatan Ikan, Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan pemberitahuan ekspor barang.
2.3. Analisis Pendapatan Usaha
Analisis pendapatan usaha pertanian pada unrimnya digunakan untuk
melakukan evaluasi bagi suatu usaha perikanan dalam satu tahun. Tujuannya adalah
untuk membantu perbaikan pengelolaan usaha perikanan. Harga yang digunakan
dalam analisis pendapatan usaha perikanan adalah harga yang berlaku, demikian
halnya dengan analisis investasi usaha (Riyanto 1989).
Bentuk-bentuk analisis pendapatan usaha tani antara lain:
(1) Analisis Pendapatan
Analisis yang digunakan untuk melihat keuntungan dari suatu kegiatan cabang
usaha tani berdasarkan perhitungan finansial
Analisis yang digunakan untuk melihat seberapa besar nilai biaya yang
dipakai dalam kegiatan usaha tersebut dapat memberikan tanlbahan manfaat.
Diperolehnya biaya dan manfaat dari usaha akan mempernludah analisis
kelayakail yang dilakukan terhadap usaha tersebut. Analisis pendapatan usaha
sangat penting sebagai pelengkap pada analisis kelayakan investasi proyek perikanan.
Selain itu, analisis ini juga sangat penting untuk mempertimbailgkan hasil
keuntungail dari suatu proyek perikai~an, tidak hanya secara agregat atau keseluiul~an
selama umur investasi, akan tetapi n~emperlihatkan keadaan dari tahun ke tahun.
2.4. Analisis Kelayakan Investasi
Dalain sualu kegiatan investasi di bidang perikanan, keputusan untuk
meilailanl inodal adalah suatu tindakan yang ~uempunyai konsekuensi besar. Ole11
kareila itu u~ltuk melihat besarnya manfaat yang diperoleh dan besarnya biaya yailg
harus dikeluarkan unntk kegiatan investasi perlu dilakukan analisis kelayakan
investasi.
Menurut (Kadariah et.01. 1999) analisis kelayakan investasi meinbahas
apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan dengan melihat umur
investasi, nilai waktu uang (time value of nzoney), sei-ta perubahan-perubahan yang
terjadi baik dari input maupun output usaha tersebut. Dalain menganalisis
keberlanjutan pelaksanaan proyek, maka perlu dilakukan evaluasi mengenai biaya
yang telah dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
Bila manfaat (benefif) dari proyek dirasakan lebih besar dari biaya yang dikeluarkiu~,
maka proyek tersebut layak dijalankan. Sebaliknya, apabila inanfaat yang dirasakan
lebih rendah daripada biaya yang telah dikeluarkan, maka proyek tersebut tidak layak
dijalankan.
2.5. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
Untuk melakukan analisis kelayakan investasi ada beberapa aspek yang dapat
dijadikan bahan fokus evaluasi, antara lain: aspek teknis, aspek manajeme d m
administratif, aspek organisasi, aspek komersial, aspek finansial dan aspek ekonomis.
adalah analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial adalah analisis yang
melihat proyek dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya
dalarn proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan analisis
ekonomi adalah analisis yang melihat proyek dari sudut perekonomian sebagai
keseluruhan (Kadariah ct al. 1999).
2.5.1. Aspelc Teknis
Analisis secara teknis berhubungan dengall input proyek (penyediaan) dan
output (produksi) berupa barang nyata dan jasa. Kerangka kerja proyek harus dibuat
secara jelas agar analisis secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek
lain dari analisis proyek hailya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat
dilakukan.
Analisis secara teknis akan menguji hubungan-hubungan teknis yang
mungkin dalarn suatu proyek yang diusulkan: keadaan tanah di daerah proyek dan
potensinya bagi pembangunan usaha, ketersediaan air, baik secara alami (hujan, dan
penyebaran hujan) dan pengadaan (ke~nungkinan-kemungkinan untuk membangun
irigasi), varietas benih yang cocok. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan ini,
analisis secara teknis akan dapat menentukan hasil-hasil yang potensial (Gittinge~
1986).
2.5.2. Aspelc Manajemen
Aspek manajemen dalam proyek merupakan hal-ha1 yang menyangkut bentuk
usaha, kemampuan staf proyek untuk menjalankan aktivitas administrasi dengan garis
wewenang dan tanggung jawab yang sudah jelas dalam organisasi proyek serta
kebutuhan upah tenaga kerja (Gittinger 1986).
Manajernen berfungsi untuk menjalankan roda organisasi melalui kegiatan-
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Identifikasi
jenis-jenis pekerjaan diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha, ada berbagai
cara untuk mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut, yaitu berdasarkan fungsi
Menurut (Stoner 1978) manajemen lnerupakan suatu proses yang terdapat
beberapa unsur yang sangat berkaitan dengan kepemimpinan. Manajemen
mengandung beberapa i~nplikasi bahwa adanya rangkaian kegiatan usaha kerjasama
dalam mencapai tujuan yang didalamnya mencerminkan kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi. Serta suatu proses kegiatan dalam
rangka ~nencapai tujuan dengan menggunakan berbagai sumberdaya yang berupa :
manusia, dana, sarana dan berbagai infonnasi.
2.5.3. Aspek Pasar
Aspek pasar dari suatu proyek adalah rencana pernasaran output yang
dillasilkan ole11 proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek.
Dari sudut pandangan output, analisis pasar untuk hasil proyek sangat penting
untuk meyakinkan bahwa terdapat suatu permintaan yang efektif pada suatu harga
yang menguntungkan. Sedangkan dari sudut pandangan input, rencana-rencana yang
cocok harus dibuat dalam proyek untuk meyakinkan tersedianya bahan-bahan input
yang diperlukan.
Analisis aspek pemasaran akan dilakukan menggunakan bauran pemasaran,
yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaaan untuk mencapai tujuan
pe~nasarannya dalam pasar sasarannya (Kotler et. al. 1997). Alat-alat bauran
pemasaran dapat diklasidkasikan menjadi empat unsur, yaitu produk (producl), harga
(price), distribusi (place), dan pro~nosi (protnotion).
(a) Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka memenuhi
suatu keinginan atau kebutuhan yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk,
~nerek, dan kenlasan produk.
(b) Harga
Harga adalah jumlah nilai yang dikeluarkan konsumen dengan manfaat dari
unsur dalaln bauran penlasaran yang menghasilkan pendapatan. Unsur lainnya
menghasilkan biaya. Perusahaan harus memutuskan daftar harga, potongan
harga, dan persyaratan kredit. Penentuan harga harus sebanding dengan
penawaran nilai kepada pelanggan: Jika tidak, pelanggan akan beralih ke produk
pesaing.
(c) Distribusi
Disitribusi meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
illenjadikan produk tersedia dan mudah didapat ole11 pelanggan sasaran melalui
pengidentifikasian saluran pelnasaran yang efisien. Saluran pemasaran adalah
serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalarn proses untuk
inenjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk dikonsumsi.
(d) Promosi
Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkon~unikasikan dan mempronlosikan produknya kepada pasar sasaran.
Bauran promosi terdiri atas lima cara komunikasi, yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan pubisitas, penjualan secara pribadi, serta
pemasaran langsung. Dalam menetapkan bauran promosi, perusahaan harus
memperhatikan jenis produk dan jenis pasar, keadaan kesiapan pembeli, serta
daur hidup produk yang bersangkutan. Berbagai kegiatan promosi tersebut
menuntut adanya koordinasi yang kuat untuk mernperoleh dampak yang
optimum.
2.5.4. Aspek Finansial
Analisis finansial merupakan analisis manfaat biaya yang berpusat pada hasil
dari modal yang ditanamkan dalam proyek dan merupakan penerimaan langsung bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaannya (Kadariah et al. 1999). Analisis
fiilansial ini penting artinya dalam melnperhitungkan insentif bagi orang-orang yang
terlibat langsung dalam menyukseskan proyek tersebut.
Menurut Gittinger (1986), unsur dalam analisis finansial antara lain:
(2) Pembayaran transfer, yaitu pajak merupakan biaya proyek dan sebagai
pengurang laba, subsidi akan mengurangi biaya proyek sehingga
menainbah manfaat proyek.
2.5.4.1; Discoultted Caslz Flow Metltod
Menurut Gittinger (1986) teknik diskonto merupakan suatu teknik yang dapat
menurunkan manfaat yang diperoleh pada inasa yang akan datang dan arus biaya
n~enjadi nilai biaya pada masa yang akan datang. Penggunaan teknik ini sebagai
pertimbangan bahwa dengan adanya inflasi, resiko dan reinvestasi akan
nlengakibatkan nilai sejumlah uang pada masa sekarang lebih tinggi dari nilai uang
dengan jumlah yang sama di inasa yang akan datang.
Berdasarkan metode Discoutzted Cash Flow tersebut, terdapat beberapa
kiteria penilaian investasi yang dapat dijadikan tolok ukur, yaitu:
(1) Nilai bersih sekarang (Net Present Value), n~eru~akail selisih nilai kini arus
manfaat dan biaya dihitung berdasarkan discount rate yang berlaku.
(2) Tingkat pengembalian internal (Internal Rate ofReturn atau IRR), merupakan
tingkat discount rate yang menjadikan NPV proyek sailla dengan nol.
(3) Rasio manfaat-biaya bersih (Net Benejt-Cost Ratio atau Net BIC) merupaltan
angka perbandingan arus benefit bersih yang positif terhadap manfaat bersih
yang negatif.
2.6. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa saja yang akan terjadi
dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalain dasar-
dasar perhitungan biaya atau benefit. Hal ini perlu sekali, karena analisis proyek
didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang
apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang (Kadariah et al. 1999).
Dalam analisis sensitivitas, setiap kelnungkinan harus dicoba yang berarti
ballwa setiap kali hams diadakan analisis kembali. Dalam penelitian ini ada dua ha1
harga dan perubahan biaya. Analisis sensitivitas harga output didasarkan pada
fluktuasi harga yang biasa terjadi, sedangkan analisis sensitivitas untuk biaya
didasarkan pada terdapatnya kecenderungan peningkatan harga input terutama pakan,
tenaga kerja dan bibit di 111asa yang akan datang. Jadi analisis sensitivitas dilakukan
untuk melihat pengaruh penurunan harga dan kenaikan biaya yang terjadi terhadap
usaha tersebut, yaitu dari layak lnenjadi tidak layak untuk dilaksanakan (Gitlinger
111.
KERANGKA PENDEKATAN STUD1
Usaha pemasok (supplier) ikan hias untuk eksportir adalah salah satu bidang
usaha yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan
senlakin meningkatnya permintaan ikan hias dalam jumlah yang besar, baik dari
dalanl negeri illallpun luar negeri seperti yang tertera pada Tabel 1. Oleh sebab itu,
peluang usaha ini banyak illenarik nlasuk para penaiianl modal untuk terlibat di
dalanmya. Salah satunya adalah Adil Fish Farm. Dalam penelitian ini Adil Fish
Farill bermaksud mengadakan perluasan investasi skala usahanya dalam upaya
niemanfaatkan peluang pasar yang ada.
Analisis pendapatan usaha yang digunakan adalah analisis lceuntungan dan
RlC Ratio. Penelitian ini juga menggunakan aspek kelayakan investasi yang berbeda-
beda setiap analisis aspeknya. Aspek pasar menggunakan analisis kuantitatif
deskriptif. Aspek teknis dan aspek manajemen menggunakan analisis kualitatif
deskriptif. Analisis Finansial inenggunakan perhitungan NPV, Net B/C dan IRR.
Kriteria kelayakan yang digunakan untuk aspek pasar yaitu bahwa produk
ikan hias yang dihasilkan nlempunyai peluang pasar. Kriteria kelayakan pada aspek
teknis ditunjukkan dengan adanya peningkatan produksi dan nilai penjualan. Aspelc
manajemen menggunakan kriteria kelayakan yang ditunjukkan dengan pengelolaan
dan pemeliharaan manaje~nen yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan usaha.
Aspek finansial nlenggunakan kriteria kelayakan NPV > nol, Net B/C > 1 dan IRR >
tingkat diskonto yang disyaratkan.
Analisis sensitivitas juga digunakan dalam penelitian iui untuk menguji
kepekaan suatu perubaban keadaan terhadap kelayakan investasi. Hasil dari analisis
ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
tentang rencana perluasan skala usaha yang akan dilakukan. Apabila dari hasil
evaluasi kelayakan usaha menunjuldcan bahwa usaha pemasok (supplier) ikan hias
yang dilakukan ole11 Adil Fish Far111 layak untuk dilaksanakan, tnaka sebaiknya
pengembangan lebih lanjut guna mencapai keuntungan yang optimal. Sebaliknya
apabila hasil dari evaluasi kelayakan yang dilakukail menunjukkan bahwa usaha
pemasok (supplier) ikan hias tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, perusahaan
sebaiknya inengadakan perbaikan-perbaikan dalam ha1 manajemen, teknis dan pasar
dalam operasional usahanya.
[image:43.595.37.525.212.655.2]Untuk lebih jelasnya, konsep pelnikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.
Sumberdaya Ikan Hias di Perairan Umum
4
I
Budidava Ikan HiasI
Prospek Iilvestasi Usaha Peluasok (Supplier)
Ikan Hias Untuk Eksoortir
Evaluasi Kegiatail Usaha
Penlasok (Supplier)
I
Analisis Penda~atan UsahaI
I I I Aspek Teknis Aspek Manajenlen Aspek Pasar
I
-1kan Hias Adil Fish Farm
RIG Ratio
4 RUG1
+
Perluasan PasarLAYAK I
Implementasi Pengembangan Usaha
I
~ s p e k Finasial
Keterangan- - - = Batasan Penelitian
Gambar 3. Bagan Alur Kerangka Pemikiran
I
I
TIDAK LAYAK I
IV.
METODOLOGI
4.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus
adalah penelitian tentang status subyek yang berkenaan dengan suatu fase spesifik
atau b a s dari keseluruhan persollalitas (Nazir 1988). Tujuan studi kasus adalah
uutuk memberikan gambaran secara mendetail telltang latar belakang, sifat-sifat serta
karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu. Dalam ha1 ini kasus yang
akan diteliti adalah kasus usaha pemasok (suppliel.) ikan hias Adil Fis11 Farm di
wilayah Kota Depok, Jawa Barat.
4.2. Waktu l'enelitian
Pellelitia~l "Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pemasok
(Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok " ini dilaksanakan pada bulan
April
-
Agustus 2004. Dengan kegiatan penganlbilan data dilakukan pada bulanApril - Juni 2004. Selanjutnya penelitian ditujukan untuk kegiatan pengolahan data
dan penyusunan laporan skripsi.
4.3. Jenis dan S u ~ n b e r Data
...
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data text dan data
image (Fauzi 2001). Berdasarkan sumber data, data yang diperoleh merupakan data
primer dan data sekunder.
Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan dan
para karyawan, dokumen pada Adil Fish Farm serta pengarnatan langsung di
lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Depok, Biro
Pusat Statistik Pusat, Direktorat Jenderal Perikanan, dan literatur di Perpustakaan
Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan serta Lembaga ~umberdaya
Data primer yang dikumpulkan antara lain meliputi gambaran tentang teknik
pemeliharaan ikan hias, biaya investasi, biaya operasional, sunlber modal, volunle
dan nilai produksi. Data seknnder yang dikumpulkal~ antara lain meliputi
perkembangan produksi perikanan khususnya ikan hias, dan perkembangan ekspor
ikan hias di Indonesia yang dapat menunjang data primer.
4.4. Analisis Data
Analisis data dinlaksudltan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang mudah diinterpretasikan. Data dan inforn~asi yang telah diperoleh dianalisis
dengall ~nenggunakan analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerinlaa~l dan
biaya, analisis ltelayaltan investasi dan analisis sensitivitas.
4.4.1. Analisis Pendapatan Usaha
Menurut Lipsey et.a1(1996), konsep pendapatan dapat diruinuskan sebagai
berikut :
Keuntungan
(z)
=TR
-TC
Keterangan :
sr = Keuntungan
TR = Total Rei~enue (total penerimaan)
TC = Toral Cost (total biaya)
Dengall kriteria usaha :
1) TR > TC, inaka usaha menguntungkan.
2) TR = TC, maka usaha impas.
3) TR < TC, inaka usaha rugi.
4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya ( R/C Ratio )
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari
kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan. Rumus yang
Keterailgan :
R = Revenue (penerimaan)
C = Cost ( biaya)
TR = Total Revenue (total penerimaan)
TC = Total Cost (total biaya)
Dengall kriteria usaha :
1) WC > 1, maka usaha menguntungkan.
2) WC = 1, inaka usaha iinpas.
3) RIC < 1: inaka usaha rugi.
4.4.3. Nilai Penyusutan
Nilai penpusutan berguna untulc ~netlghituilg peralatan yang diguilakail selatna
uinur proyek sehingga dapat diketahui biaya yailg harus dilceluarkan uiltuk inengganti
kembali peralatan pang sudah habis nialinya. Metode perhitungan nilai penyusutan
yang digunakail adalah deilgan metode garis lurus (Riyanto 1989).
Nilai Peiiylrsutor7 = Nilai A M J ~ ~ Pe~nbelian - Nilai Sisa yang Diperkirakan
Peuiode Penggunaan
4.4.4. Analisis Kelayakan Investasi
Menurut Kadariah, et a1 (1978), bahwa iildikator kriteria investasi yang biasa
digunakail dala~n analisis finansial adalah sebagai berikut :
1) Net Preselzf Vnlrle ( N P V )
Net Present Value diperoleh dengal mendiskontokan semua biaya dan manfaat
pada discount rate tertentu dan selanjutnya hasil diskonto manfaat dikurangi hasil
diskonto biayanpa. Secara inatematis menurut (Gittinger 1986) ha1 ini dapat
N P V =
2
Bt
-Ct
( = I
(1
+
i ) 'Keterangan :
Bt = Benefit pada tahun t
Ct = Biaya usaha pada tahun t
n = Umur ekonomis kegiatan usaha i = Tingkat suku bunga ldiskonto
t = l , 2 , 3
,...,
11Dalam menganalisis NPV, terdapat tiga kriteria kelayakan investasi, yaitu sebagai
berikut :
1 ) NPV >
0,
maka kegiatan investasi layak untuk dilaksanakan.2) NPV = 0, maka keputusan kegiatan investasi bergantung kepada penilaian
subyektif pengambil keputusan.
3) NPV <
0,
~naka kegiatan investasi tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat lebih kecil daripada biaya.2) I~zter~zcrl Rate of Retnrrz (IRR)
Internal Rare of Return adalah nilai tingkat diskonto yang menyebabkan nilai
NPV sama dengan nol. Selanjutnya IRR dianggap sebagai tingkat keuntungan atas
investasi bersih suatu usaha, jika manfaat bersih yang diperoleh secara otomatis
diinvestasikan kernbali pada tahun berikutnya. IRR dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Gittinger 1986) :
N P V ,
IRR
= il+
(i2 - i l )N P V , - N P V 2
Keterangan :
il = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV bernilai positif i2 = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV bemilai negatif NPVl = Nilai manfaat bersih sekarang positif pada tingkat bunga i' NPV2 = Nilai manfaatbersih sekarang negative pada tingkat bunga i2
Investasi dinilai layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan
diskonto yang ditetapkan oleh lembaga keuangan fornlal (bank) maka investasi tidak
layak dilakukan.
3) A'et Bellefit Cost Ratio (Net B/C)
hie[ Bellefir Cosr Ratio n~erupakan perbandingan antara ju~nlah nilai manfaat
bersih sekarang yang positif (NPV positif) dan jun~lah manfaat bersih sekarang yang
negatif @PV negatif). Net B/C dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut
(Gittinger 1986) :
--
1
+
i f( B t
-Ct
>
0 )
1\reet
B
1
C
=;
'
T
Bt
-Ct
'( B t
-Ct
<
0 )
Apabila nilai net B/C lebih besar dari satu, nlaka investasi layak untuk
dilaksanakan. Tetapi jika nilai net BIC kurang dari satu, maka investasi tidak Iayak
dilaksanakan.
4.4.5. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena dalam analisis kegiatan investasi,
perhitungall didasarkan pada usaha-usaha yang mengandung ketidakpastian tentang
apa yang aka11 terjadi pada waktu yang akan datang (Gittinger 1986). Analisis
sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah
terhadap hasil suatu analisis.
Dalam analisis sensitivitas kegiatan bisnis ikan hias dapat dilakukan pada
parameter perubahan harga baik harga input maupun harga output. Perubahan harga
input ~neliputi biaya cacing dan transportasi, sedangkan untuk perubahan harga
output adalah niai penerimaan penjualan. Parameter perubahan ini diperkirakan akan
4.5. Konsep dan Pengukuran
( 1 ) Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi yang diperlukan atau
dibebankan pada proses produksi dan dinyatakan dala~n satuan rupiah.
(2) Biaya investasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk biaya penggantiail barang
yang diinvestasikan minimal satu tahun dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(3) Biaya total yaitu selnua biaya yang digunakan untuk menghasilkan produksi yang termasuk biaya tetap dail biaya variabel dan dinyatakan dalam satuan
rupiah.
(4) Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak tergantung pada jumlah produksi
yang dihasilkan dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
( 5 ) Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya tergantung pada jumlah produksi yang
dihasilltan dan dinyatakan dala~n satuan rupiah.
( 6 ) Nilai produksi merupakan perkalian antara produksi total dengan harga per
satuan produk dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(7) Nilai penyusutan yang digunakan dihitung berdasarkan data keuangan yang
diperoleh dan dinpataka11 dalain satuan rupiah. Cara pengulturannya dengall
metode garis lurus.
(8) Nilai sisa nlerupakan nilai dari barang yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(9) Pendapatan usaha nlerupakan selisih antara total peneriinaan dengan total biaya . .
selanla periode waktu tertentu dan dinyatakan dalarn satuan rupiah.
(10) Ca.shJlo~1 adalah arus manfaat tambahan yang diperoleh selama proyek atau
usaha berjalan dengan mengurangi biaya-biaya tambahan ke dalam total
penerimaan tambahan pada setiap tahun proyek. Tambahan ini berupa
perbedaan antara kegiatan dengan adanya proyek dengan tanpa proyelc dan
dinyatakan dalam satuan r ~ ~ p i a h .
(1 1) Modal investasi adalah modal yang dilceluarkan pei-tama kali untuk meinperoleh
beberapa kali manfaat sampai secara elconomis tidak menguntungkm lagi.
Semua investasi dinilai berdasarkan nilai kini (present value) dan dinyatakan
(12) Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk n~en~biayai seluruh kegiatan
agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana dan dinyatakan dalam satuan
rupiah.
(13) Analisis kelayakan investasi merupakan analisis terhadap kegiatan usaha dengan
memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan alat ukur yang
digunakan adalah Net Presenl Value (NPV), Net BeneJil Cost Ratio (Net BIC),
dan Inlernal Rate ofRelurn (IRR).
(14) Analisis sensitivitas bertujuan uiltuk meneliti kembali suatu analisis untuk dapat
melihat pensaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat perubahan harga, baik
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum Perusahaan
Adil Fish Farm adalah perusahaan yang mengkl~ususkan diri di bidang usaha
pemasok (supplier.) ikan hias air tawar yalg terletak di wilayah Kota Depok.
Perusahaan ini didirikan pada bulan Maret 2000 dengan modal sendiri. Pen~ilik
modal dalanl ha1 ini menempati jabatan sebagai nlanajer perusahaan.
Berdasarkan pengalanlan yang dimiliki, baik oleh pemilik Inaupun para
karyawan, perusahaan ini berke~ubang culcup pesat dan n~en~iliki pelanggan yang
terpuaskan dalam jumlah cukup besar. Pengalanlan ini terutama berkaitan dengan
per~l~asalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan usaha, seperti ke~natian ikan,
keseraganlan ukuran, ketepatan jumlah, dan yang terpenting yaitu kualitas dari ikan
hias. Ole11 sebab itu perusahaan men~berikan penanganan yang sangat besar di dalam
fasilitasnya terhadap jenis-jenis konloditi yang diperdagangkan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Sehingga didapatkan persentase ikan yalg ~ n a t i dalam
perjalanan sedenlikian kecil, jumlah dan ukuran yang tepat dalam pengiriman serta
kualitas ikan yang baik.
Fasilitas usaha yang dinlililci Adil Fish Farm yang digunakan dalam kegiatan
menyalurkan ikan hias kepada eksportir terbilang lengkap. Adil Fish Farm nlemiliki
kolam (farm) penampungal sendiri berupa aquarium sejumlah 400 buah dan
bangunan pendukungnya. Selain itu dukungan sarana telekomunikasi berupa telepon
dan fax juga telah dimiliki sehingga mampu mendukung kegiatan pemasarannya
dengan cukup baik. Untuk menjamin kelangsungan usahanya, Adil Fish Farm
didukung oleh S orang karyawannya yang mampu bekerjasama dengan baik antara
yang satu dengan yang lainnya.
Kantor penlasaran Adil Fish Farm yang menjadi satu dengan farm
penampungan ikan hias berlokasi di Kecanlatan Limo Kelurahan Maruyung RT
yakni kebutuhan air yang cukup, kean~anan lingkungan, lingkungan yang tenang dan
kedekatan dengan petani yang menyediakan ikan hias bagi perusahaan.
Luas lahan dan bangunan yang digunakan oleh Adil Fish Farm adalah 900 m2.
Bangunan ini terdiri dari kantor pemasaran dan adn~inistrasi, farm penampungan ikan
hias yang terdiri dari rak-rak aquarium y'ang mampu menampung 400 aquarium
berukuran 100 cm x 50 cm x 33 cm. Bak-bak semen (kolam ikan) berukuran besar
berukuran 5 n~
x
2,5 m sebanyak 27 buah dan yang berukuran kecil2 n~ x 1 n~sebanyak 24 buah. Selain itu Bak-bak semen penanlpung cacing berukuran
100 cnl x SO cm x 20 cnl sebanyak 4 buah dan 1 buah bak penanpungan air
berukuran 10 111 x 5 In x 3 111. Bangunan lainnya adalah sebuah sawung jaga dan
sebuah ruangan untuk tempat t