UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
BUSINESS PLAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh:
MAYA SARI A.D.DONGORAN 082101152
DIPLOMA III KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MAYA SARI A.D.DONGORAN
NIM : 082101155
PROGRAM STUDI : KEUANGAN
JUDUL : BUSINESS PLAN PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM
Tanggal :………...2011 Dosen Pembimbing
(Drs.RAJA BONGSU HUTAGALUNG.SE.MSi) NIP : 19591229 198903 1 002
Tanggal :………...2011 Ketua Program Studi
(Drs.RAJA BONGSU HUTAGALUNG.SE.MSi) NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal :………..2011 Dekan
(Drs. JHON TAFBU RITONGA, M.Ec)
NIP. 19550810 198303 1 004
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya serta Shalawat berangkaikan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya serta para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “BUSINESS PLAN PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM” ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Abdul Wahid Dongoran dan Ibunda Masroni Pulungan, S.Ag yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang serta berkat doa, pengertian, dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Buat saudara-saudaraku, Meilinda Khairani Dongoran, Noni Efrisa Dongoran, Quraisyihab Dongoran, dan keponakan tersayang dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan motivasinya dalam membantu penyelesaian tugas akhir ini.
7. Teman-temanku tersayang 4ourSweetAngel (ka’sisil,icha,inna), Rahma, Mita, ka’nova dan buat para ELF,Shawol,Primadonna yang selalu memberikan semangat dan motivasi, dan juga teman-teman magang kelompok 08 (anggie,julia,lia,inez,pida,dina) yang telah banyak membantu dan mendukung dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, Juni 2011 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...i
DAFTAR ISI ……….. ....iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang . .………....1
1.2Tujuan dan Manfaat………8
BAB II ISI 2.1Profil Perusahaan ……….9
2.2Biodata Pemilik / Pengurus .………11
2.3Struktur Organisasi....………...14
2.4Aspek Pasar dan Pemasaran... 17
2.4.1 Keunggulan Produk... 17
2.4.2 Produk Bermutu dan Harga Kompetitif...18
2.4.3Gambaran Pasar...19
2.4.4Target Pasar atau Segmentasi Pasar...19
2.4.5Trend Perkembangan Pasar………. 20
2.4.6Proyeksi Penjualan………21
2.4.7Strategi Pemasaran………23
2.4.8Analisis Pesaing………23
2.5Aspek Produksi ………26
2.5.1 Bahan Baku danPenggunaannya………..27
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan………...29
2.5.3 Sarana Penunjang……….30
2.6Analisis SDM………...31
2.7Rencana Pengembangan Usaha………32
2.8PemanfaatanIT………..33
2.9 Analisis Keuangan……….34
2.9.1 Laporan Keuangan Bulanan………...34
2.9.2 Laporan Keuangan Tahunan………..42
2.10 Analisis Resiko………..49
2.11 Analisis SWOT……….50
BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ...43 3.2Saran...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
Perencanaan Bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20). Perencanaan bisnis mempunyai dua fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan usaha memerlukan investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar, dan manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota (Wikipedia.com, 10 Maret 2011).
Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Wirausaha yang bergerak dalam bidang Budidaya Jamur Tiram dipilih karena daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan kemampuan (skill) yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha.
pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %.
Selain itu jamur tiram mengandung vitamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :
• Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
• Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.
• Antitumor, antioksidan, dll.
tiram adalah 20 – 28°C, dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.
Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas didukung oleh permintaan pasar yang selalu tinggi serta memudahkan perusahaan dalam memasarkan hasil produksi jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan cara dan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
Tabel 1.Kandungan Nilai Gizi Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)
Nilai khasiat per 100 g
Karbohidrat 46,6 – 81,8 % Serat Pangan 7,4 % - 24,6% Lemak 25,0 gr Protein 18,2 gr Mengandung :
Vitamin B1, B2
riboflavin, niasin, biotin,
Suhu optimum pertumbuhan jamur tiram 20 – 28°C
Dengan kelembaban 80 – 90 %.
Prospek pembudidayaan jamur tiram sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram khususnya di wilayah Sumatera Utara. Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. sehingga mempermudah memulai usaha pembudidayaan jamur tiram di wilayah sumatera utara. Target pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan jamur tiram yaitu, Agen baik dalam skala besar maupun kecil, pasar tradisional di medan dan sekitarnya, pasar swalayan, restoran, dan hotel.
sudah termasuk biaya- biaya untuk pembelian bahan baku dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Kebutuhan dana sebesar Rp 100.000.000. Rencana penggunaan dana sebesar Rp100.000.000, untuk investasi dalam peningkatan kapasitas produksi dan pemanfaatan tekhnologi informasi, serta Rp 14.810.000 digunakan sebagai modal kerja. Jangka waktu pengembalian adalah selama 5 tahun dengan tenggang waktu pembayaran 1 bulan sekali. Diperkirakan dalam tahap awal memproduksi sekitar 20.000 baglog. Produksi dilakukan 4 kali dalam seminggu, satu minggu dihasilkan rata-rata 6000 baglog produksi.
Perusahaan Budidaya jamur tiram ini memiliki sebuah tim manajemen yang cukup kuat, dengan Maya Sari A.D.Dongoran sebagai Pimpinan yang telah mempunyai pengalaman dalam berbisnis yang bertanggung jawab pada pengawasan pegawai serta pengembangan usaha. Tiga pegawai itu diantaranya adalah Ramdhan Dongoran sebagai Manajer Keuangan yang memiliki kemampuan ekonomi dan akuntansi yang cukup memadai, dan Sulli Oktaviani sebagai Manajer Operasional Harian merangkap Manager Produksi. Manajer Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik. bertanggung jawab pada kepegawaian, rencana pengembangan usaha, dan pemasarannya serta yang tidak kalah penting adalah Kevin Subroto sebagai Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan jamur tiram di daerah Medan dan sekitarnya, dan membudidayakan jamur tiram yang berkualitas tinggi yaitu sehat dan murah. Saya sebagai pemilik dengan dibantu tiga staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, amanah dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh akan menjalankan usaha pembudidayaan jamur tiram ini sehingga mencapai target yang kami harapkan.
Adapun dalam menjalankan usaha Pembudidayaan Jamur Tiram ini perusahaan merencanakan tiga tahapan diantaranya adalah : tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :
A. Tahap Industri Kecil Awal
• Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh
• Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidaya jamur.
• Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi. • Penambahan tenaga kerja.
• Pencarian investor
B. Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah nasional yang produksinya diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog produksi per musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga 9 ton per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah.
C. Tahap Industri Menengah Nasional
Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih dalam analisis.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan dari perencanaan bisnis “ Budidaya Jamur Tiram “ ini adalah : 1. Untuk membuat perencanaan bisnis Budidaya Jamur Tiram. 2. Untuk mengetahui langkah menjadi wirausaha (entrepreneur).
3. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.
4. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia bisnis.
1.2.2 Manfaat dari perencanaan bisnis “ Pembudidayaan Jamur Tiram “ ini adalah : 1. Agar bisnis yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha baru.
3. Meningkatkan taraf hidup petani dengan menghasilkan jamur berkualitas baik.
4. Memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen.
5. Membuka pelatihan budidaya jamur tiram kepada masyarakat secara luas
BAB II ISI 2.1 Profil Perusahaan
Rumah Jamur (jamur House) terletak di Jalan Jati III Pelajar Timur dan didirikan pada tanggal 21 Februari 2010. Rumah Jamur (jamur House) ini merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pembudidayaan jamur. Bagi para peminat dan pembeli yang ingin memesan jamur dalam jumlah besar atau kecil dapat mengunjungi tempat pembudidayaannya yang beralamat di Jalan Jati III Pelajar Timur Gg. Nasional No.15c Medan.
Kenyataannya, orang-orang yang terjun dalam bisnis budidaya jamur tiram ini, dalam waktu kurang dari satu tahun, akan berkembang dua kali lipat besarnya. Jika pertama kali buka, ia memiliki satu kumbung dengan kapasitas 5000 baglog, maka di tahun ke dua dia akan memiliki dua kumbung dengan kapasitas 10.000 baglog. Hal inilah yang diharapkan perusahaan dalam mengembangkan bisnis budidaya jamur tiram ini.
Perusahaan Rumah Jamur (jamur house) menjual produk jamurnya melalui Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah medan dan sekitarnya dan juga menyediakan jasa pemesanan langsung jamur baik dalam jumlah besar maupun kecil. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor seperti Pasar swalayan, restoran, dan hotel apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.
Data perusahaan
Nama Perusahaan : Rumah Jamur (Mushroom House) Bidang Usaha : Budidaya Jamur
Jenis Produk / Jasa : Produk Jamur
Alamat Perusahaaa : JL.Jati III Pelajar Timur Gg.Nasional No.15cMedan
Nomor Telepon : 083199100105
Alamat Email : Maeya_90@yahoo.com
Situs web : Mushroom_house@yahoo.com Bank Perusahaan : Bank Mandiri
Bentuk Badan Hukum : Badan Usaha Milik Pribadi /Usaha Dagang Mulai Berdiri : 21 Februari 2011
2.2 Biodata Pemilik / Pengurus
Biodata Pemilik Perusahaan
Nama : Maya Sari A.D.Dongoran
Jabatan : Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 05 0ktober 1990
Alamat Rumah : JL.Jati III Pelajar Timur Gg.Nasional No.15cMedan
Nomor Telepon : 061- 7341346
Alamat Email : Maeya_90@yahoo.com Pendidikan Terakhir : SMA
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Ramdhan Dongoran
Jabatan : Karyawan pada bagian keuangan Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 21 Mei 1988
Alamat Rumah : Jl. Pelajar gg Lukis no.03c Nomor Telepon : 085275758650
Alamat Email : ramdhang26@yahoo.com Pendidikan Terakhir : SMA
Nama : Sulli Oktaviani
Jabatan : Karyawanpada bagian operasional/produksi Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 13 Mei 1988
Alamat Rumah : Jl. Jati III gg Perbatasan No.10 Nomor Telepon : 085277670860
Alamat Email : Sullioktaviani@yahoo.co.id Pendidikan Terakhir : SMA
Nama : Kevin Subroto
Jabatan : Karyawan pada bagian pemasaran Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 21 Oktober 1988
Alamat Rumah : Jl. Halat gg Langgar no.13A Nomor Telepon : 085275758650
4.3Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah adanya sebuah rencana (plan). Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda dalam suatu organisasinya, tergantung pada skala perusahaan dan jenisnya. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak dalam menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Dalam melaksanakan pengorganisasian, ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu:
a) Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
b) Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.
Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan dengan sinergisme, dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka, maka sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi.
Manajer Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik. bertanggung jawab pada kepegawaian, rencana pengembangan usaha, dan pemasarannya serta yang tidak kalah penting adalah Kevin Subroto sebagai Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
Di bawah ini terdapat bagan/struktur oganisasi pada Perusahaan Jamur Tiram.
Bagan 2.1. Struktur Oganisasi Perusahaan Jamur Tiram House
Pada tahap awal usaha, hanya ada tiga orang pegawai yang memiliki tanggung jawab dan peranannya masing-masing pada suatu organisasi bisnis ini. Akan tetapi, dengan majunya usaha bisnis ini maka akan terjadi pertambahan pegawai sesuai dengan kualifikasi, tanggung jawab dan peranannya masing-masing.
Job Description :
a) Peranan Pimpinan adalah mengayomi para pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan teliti, baik, dan benar.
PEMILIK USAHA MAYA SARI A.D.
MANAJER KEUANGAN RAMDHAN DONGORAN MANAJER OPERASIONAL
HARIAN/PRODUKSI SULLI OKTAVIANI
b) Peranan Manajer Keuangan bertugas melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan arus pengembalian modal dan bersama dengan manajer lainnya juga berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi secara bertahap. c) Manajer Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap
kelancaran produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik. bertanggung jawab pada kepegawaian, rencana pengembangan usaha, dan pemasarannya.
d) Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
2.4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa dan pasar yang dituju yang masing-masing aspek memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini.
Pemasaran dari produk Jamur Tiram ini adalah melalui Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke swalayan,pasar-pasar tradisional maupun d hotel dan di berbagai wilayah Medan dan sekitarnya.
2.4.1 Keunggulan Produk
• Produk yang direncanakan merupakan produk jamur yang memiliki Kualitas jamur yang dijamin baik dan masih segar.
• Memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen.
• Membuka pelatihan budidaya jamur tiram kepada masyarakat secara luas • Mensosialisasikan manfaat jamur tiram bagi kesehatan masyarakat medan dan
sekitarnya pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Pembudidayaan jamur tiram ini benar-benar menghasilkan produk jamur yang berkualitas dan masih segar. Hal ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Gambar 2.2 Produk Jamur Tiram
2.4.2. Produk Bermutu dan Harga Kompetitif
Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan. Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :
• Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
• Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.
• Antitumor, antioksidan, dll.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Dan Harga ini relatif murah, karena kandungan / komposisi dari produk jamur tiram yang bermanfaat bagi tubuh.
2.4.3. Gambaran Pasar
DATA NILAI PENJUALAN (3 Tahun Terakhir)
Gambar 2.3.1 Gambaran Pasar
2.4.4. Target Pasar atau Segmentasi Pasar 0
20 40 60 80 100 120 140 160
2010 2011 2012
Target pasar yang dituju adalah seluruh kalangan Pembeli individu (ibu rumah tangga),distributor,swalayan, hotel dan restoran.
Hal ini dikarenakan produk jamur tiram ini memiliki kandungan gizi yang cukup banyak.
Segmentasi pasar adalah proses di mana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespons tawaran produk atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama. Dalam menentukan segmentasi akan ditemukan peluang yang tumbuh di pasar.
Ada beberapa hal yang menjadi manfaat jika dilakukannya segmentasi pasar adalah:
a) Mengidentifikasi pengembangan produk baru
Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minat spesifik tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran – tawaran pesaing.
b)Membantu dalam mendesain program – program pemasaran yang paling efektif.
Untuk mencapai kelompok – kelompok pelanggan yang homogeny dengan memusatkan perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan mempermudah dalam menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi.
c) Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran. 2.4.5. Trend Perkembangan Pasar
potensial. Trend perkembangan pasar pada bisnis kue lepat durian ini dipengaruhi oleh faktor selera konsumen dan perubahan perilaku.
Selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar (mengedukasi konsumen) agar tertarik menggunakan produk yang di ciptakan. Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN Volume Penjualan
Gambar 2.3.2 Volume Penjualan
Diharapkan jumlah penjualan jamur tiram diperkirakan jumlah penjualan jamur tiram diperkirakan dalam tahap awal memproduksi sekitar 20.000 baglog. Produksi dilakukan 4 kali dalam seminggu, satu minggu dihasilkan rata-rata 6000 baglog produksi.
115 120 125 130 135 140 145
2010 2011 2012 2013 2014
2.4.7 Strategi Pemasaran
Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap Jamur Tiram sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya diciptakannya frencise pertanian jamur tiram yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frencise kita.
Dan Menciptakan pasar sendiri guna melewati batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi secara instan. Atau dapat juga di promosikan melalui internet.
2.4.8 Analisis Pesaing
Analisis pesaing dari perusahaan jamur tiram house ini diantaranya yaitu ancaman masuknya pendatang baru, tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada, tekanan dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok.
Ancaman masuknya pendatang baru : Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam para pesaing yang ada. Karena pendatang baru sering kali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali pula memiliki sumberdaya yang besar. Beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah :
f) Kebijakan Pemerintah
Tingkat rivalitas diantara Para Pesaing yang ada : Rivalitas (rivaly) di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Intensitas persaingan antar-perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti :
a) Adanya beberapa pesaing yang seimbang b) Pertumbuhan industri yang lambat
c) Kurangnya diferensiasi atau switching cost d) Pertambahan kapasitas yang tinggi
e) Pesaing yang berbeda-beda
f) Hambatan pengunduran diri yang tinggi
Tekanan dari produk pengganti : produk pengganti/barang substitusi merupakan salah satu persaingan dari perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk substitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
Kekuatan tawar menawar pembeli : para pembeli biasanya membeli barang dengan harga yang termurah dan meminta kualitas yang tinggi serta pelayanan yang bagus. Hal ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Biasanya kekuatan tawar menawar pembeli akan meningkat jika situasi berikut terjadi :
a) Para pembeli membeli dalam jumlah besar
b) Produk yang dibeli adalah produk standard dan tidak terdiferensiasi. c) Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah.
e) Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan intgrasi kehulu untuk membuat produk industri.
Kekuatan tawar-menawar pemasok : pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar-menawar jika :
a) Didominasi oleh sedikit perusahaan. b) Produknya adalah unik dan istimewa.
c) Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok. d) Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.
Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, Perusahaan dapat menghindari beberapa persaingan melalui strategi penetapan harga yaitu dengan melakukan At Market Pricing. At Market Pricing yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh Usaha / bisnis Kue Lepat Durian dengan maksud untk menghindari terjadinya perang harga serta menghindari tidak terjualnya barang yang dapat merugikan perusahaan.
2.5 Aspek Produksi
2.5.1 Bahan Baku dan penggunaanya
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Daftar perincinan bahan-bahan baku yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.4 Perincian Harga Bahan Baku jamur tiram
No. Bahan Baku Jumlah Unit @ Jumlah Harga
2. Dedak 3.050 1.200 3.660.000 3. Kapur 1.220 500 610.000
4. Plastik 112,5 17.000 1.912.500
5. Majun 100 5.000 500.000
6. Karet Gelang 10 22.500 225.000 7. Minyak tanah 1140 2.500 3.600.000
8. Bibit sebar 1000 2.000 2.000.000
9. Alkohol 1 15.000 15.000
T O T A L Rp. 14.810.000
Proses produksinya yaitu :
Cara Pembuatan
1. Campur serbuk gergaji dengan milet 42% dan dicuci hingga bersih
2. Rebus selama 30 menit mengunakan pressure cooker
3. Tiriskan kemudian tambahkan kapur 1%, gypsum 1% dan bekatul 15%. Kadar air diusahakan mencapai 40 – 60 % dengan menambahan air dan pH 7.
4. Bahan kemudian dimasukkan dalam baglog polipropilen atau botol. Per botol diisi 50 – 60% media kemudian ditutup dengan kapas dibalut kertas/aluminium foil.
5. Sterilkan dalam autoclave 1210C selama 2 jam. (jika direbus lakukan selama 8 jam)
6. Inokulasi secara aseptis dengan bibit dari biakan murni.
7. Inkubasi selama 15 – 231 hari pada suhu ruang dengan pengocokan setiap hari agar miselia jamur tumbuh merata. Dan tidak menggumpal.
Budidaya
1. Serbuk gergaji direndam dalam air selama semalam lalu tiriskan
2. Tambahkan bekatul 15%, kapur 2%, gypsum 2 %, dan air sampai kadar air 65% pH 7.
3. Masukkan dalam baglog, padatkan dan buat lubang pada ujungnya menggunakan potongan pralon. Lubang ditutup dengan kapas dan kertas minyak atau aluminium foil.
4. Sterilkan
5. Inokulasi dengan bibit. Bibit 15 g untuk 1 kg media.
6. Inkubasi selama 15 – 30 hari. Rumah jamur harus dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22 – 280C tanpa cahaya
7. Susun baglog dalam rak, dan siram bagian yang dibuka dengan semprotan air. Jamur tiram butuh suhu 16 – 220C dengan kelembapan 80 – 90%.
Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti bangunan kumbung dan kelengkapannya dalam pembudidayaan jamur tiram ini adalah sebagai berikut.Hal ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
Skema kumbung pemeliharaan
2.5.3 Gambar rak penyimpanan log.
[image:32.595.114.266.250.364.2]Gambar skema rak penyimpanan log
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan di dalam Budidaya jamur tiram ini adalah lahan, cangkul, ember,sekop,sprayer,alat stream dll.
Perincian biaya peralatan dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.6. Perincian Biaya Peralatan
Uraian Jumlah unit Biaya / unit Sub total
[image:32.595.115.341.416.511.2]2. Dedak 3.050 Rp 1.200,- Rp 3.660.000,- 3. Kapur 1.220 Rp 500,- Rp 610.000,- 4. Plastik 112,5 Rp 17.000,- Rp 1.912.500,-
5.Majun 100 Rp 5000,- Rp 500.000,-
6. Karet Gelang 10 Rp 22.500,- Rp 225.000,- 7. Bibit sebar 1000 Rp 2.000,- Rp 2.000.000,- 8. Alkohol 1 Rp 15.000,- Rp 15.000,-
TOTAL Rp 11.210.000,-
2.5.3 Sarana Penunjang
[image:33.595.109.526.83.315.2]Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, internet, dan lain-lain. Perincian biaya sarana penunjang dapat dilihat dalam tabel 2.5.
Tabel 2.7. Perincian Biaya Penunjang
No Uraian Banyaknya/ unit Biaya (Rp) Sub Total (Rp)
1 Listrik 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
2 Transportasi 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
2.6 Analisis SDM (Sumber Daya Manusia) 2.6.1 ANALISIS KOMPETENSI SDM
Budidaya jamur tiram ini ini membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan / skill yang cukup berkualitas. Perusahaan Jamur Tiram House (Rumah Jamur Tiram) hanya merekrut karyawan/staf untuk dipekerjakan sebagai karyawan di bidang produksi dengan standar tamat pendidikan SD, SMP, SMA yang jujur dan rajin bekerja.
Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta jujur dan rajin bekerja.
Jika budidaya Jamur Tiram ini mengalami peningkatan dalam produksi dan penjualannya, maka perusahaan akan memberikan bonus kepada para pegawai. Bonus tersebut diberikan sebagai tanda terima kasih dari perusahaan terhadap kinerja pegawainya. Selain itu, para pegawai akan mendapatkan bantuan berupa jaminan kesehatan. Para pegawai juga akan diberikan tunjangan hari raya (THR) yang akan diberikan perusahaan setiap tahunnya. Jam kerja yang diberlakukan untuk para pegawai adalah delapan jam untuk setiap harinya. Jika para pegawai lembur, maka perusahaan akan memberikan tambahan gaji kepada pegawai. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan, diharapkan dapat menjadi motivasi kepada para pegawai untuk memajukan usaha ini.
2.6.2 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Pendidikan (Tahun) Khusus
Tenaga kerja bagian Keuangan
D3 1 Akuntan
Tenaga kerja bagian Administrasi & HRD
D3 2 Bahasa Inggris dan
Komputer Tenaga kerja bagian Riset &
Penelitian
S1 3 Ahli dalam
[image:35.595.107.533.83.270.2]pembudidayaan ikan.
Tabel 2.6.2
Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM
2.6.3 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM
JABATAN Jumlah Kebutuhan Tenaga yang Tersedia Tenaga yang Harus Direkrut
Tenaga kerja bagian keuangan
1 0 1
Tenaga kerja bagian Administrasi & HRD
1 0 1
Tenaga kerja bagian Riset & Penelitian
1 0 1
Tabel 2.6.3
Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
2.7 Rencana Pengembangan Usaha
[image:35.595.107.514.380.570.2]Strategi pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan cara lebih memasarkan usaha ini ke dalam internet dengan membuka situs Web www.mushroom_house.com dan situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, forsquare,tumblr yang selanjutnya akan dipasarkan kepada masyarakat umum. Dengan adanya situs web ini, diharapkan peminat dan pembeli dari jamur tiram dapat memesan melalui situs tersebut. Pemesanan Jamur tiram ini ini hanya dapat dilakukan dalam wilayah Medan saja.
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha dengan cara pemilik akan menambah modal untuk mengembangkan usahanya. Penambahan modal dilakukan jika permintaan pasar akan produk jamur tiram mengalami peningkatan.
2.7.1 TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA
KEGIATAN
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 1.Restrukturisasi manajemen dan organisasi
2. Perekrutan karyawan 3. Pelatihan Karyawan 4. Proses produksi 5. Promosi penjualan
6.Penjajakan perluasan wilayah pemasaran 7. Pengendalian sistem keuangan
8. Penjajakan pengembangan usaha
2.8.1 RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PEMASARAN
− Mencari peluang pasar pada situs-situs web
− Pembuatan brosur,daftar pelanggan, daftar penjualan dengan
mempergunakan program komputerisasi. PRODUKSI
− Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan
penolong, barang jadi, daftar persediaan). PENGEMBANGAN PRODUK
− Pembuatan desain dan penembangan kumbung jamur tiram
KEUANGAN
− Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan
[image:37.595.108.516.598.765.2]program komputerisasi.
Tabel 2.8.1
Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi
2.8.2 PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI SPESIFIKASI PERANGKAT
KERAS
PERANGKAT LUNAK YANG DIGUNAKAN
Intel Core 2 Duo Windows XP, MS Office 2007, ACD
Modem Eksternal
Tabel 2.8.2
Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki
2.8.3 TAHAPAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
KEGIATAN Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sistem komputerisasi pembuat data
pelanggan, system keuangan, data persediaan dan penjualan
Pencaharian informasi pasar dan penawaran produk melalui internet.
[image:38.595.106.534.306.561.2]
Tabel 2.8.3
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
2.9 Analisis Keuangan
2.91. Laporan Keuangan Bulanan.
Tabel. 2.6 Harga Produk Jamur Tiram
Tabel.2.7 Permintaan Jamur Tiram Tiga Bulan
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Jamur Tiram s11400 11780 13680
[image:39.595.105.565.465.576.2]
Pendapatan (penjualan) dari produk jamur tiram dapat dilihat dalam tabel 2.8 dan estimasi perkiraan biaya perangkat perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2.8 Pendapatan (Penjualan) Jamur Tiram
Di bawah ini merupakan tabel biaya operasional usaha jamur tiram. Pada tabel 2.9
Tabel 2.9 Estimasi Biaya Operasional
No Item Jumlah Biaya
1. Tanah Rp 30.000.000,-
3. Pembangunan gubuk Rp 3.000.000,-
N a m a P r o d u k H a r g a
Jamur Tiram Rp. 5.000,00
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Jamur Tiram Rp 13.105.000 Rp 13.780.000 Rp 15.680.000
[image:39.595.104.521.685.771.2]4. Peralatan:
- 4 Sekop @Rp 50.000 Rp 200.000,- - 4 Cangkul @Rp 50.000 Rp 200.000,-
- Alat stream Rp 2.000.000,-
- Sprayer Rp. 500.000,-
- 2 Ember @Rp.50.000 Rp 100.000,-
TOTAL Rp 36.000.000,-
Bahan Baku Jamur Tiram
Uraian Jumlah unit Biaya / unit Sub total
1. Serbuk kayu 610 Rp 3.800,- Rp 2.287.500,- 2. Dedak 3.050 Rp 1.200,- Rp 3.660.000,- 3. Kapur 1.220 Rp 500,- Rp 610.000,- 4. Plastik 112,5 Rp 17.000,- Rp 1.912.500,-
5.Majun 100 Rp 5000,- Rp 500.000,-
6. Karet Gelang 10 Rp 22.500,- Rp 225.000,- 7. Bibit sebar 1000 Rp 2.000,- Rp 2.000.000,- 8. Alkohol 1 Rp 15.000,- Rp 15.000,-
TOTAL Rp 11.210.000,-
Gaji pegawai
Jumlah total per musim = Rp.3.000.000,00 Utilitas
1 Listrik 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
2 Transportasi 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
3 Air 1 Rp 50.000,- Rp 50.000,-
TOTAL Rp 250.000,-
Total Modal = Modal tetap +modal Kerja
= Rp. 36.000.000 + Rp. 11.210.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000 = Rp. 50.460.000
[image:41.595.105.522.85.183.2]Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari usaha jamur tiram.
Tabel 2.11. Inisialisasi & Riset Awal
No Aktivitas 1 2 3
1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
TOTAL Rp. 100.000,00
[image:41.595.155.528.390.479.2]Total biaya proyek (Total Project Cost) merupakan total biaya proyek dari seluruh biaya-biaya baik biaya operasional, biaya peralatan (perangkat) dan biaya inisiasi atau riset awal. Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah durian dapat dilihat pada tabel 2.12.
Tabel 2.12. Total Biaya Proyek (Total Project Cost) per bulan.
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 36.000.000,00
TOTAL Rp. 86.560.000,00
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan.
Tabel 2.13 Laba Rugi.
LAPORAN LABA RUGI
RUMAH JAMUR
TAHUN 2010
A. HASIL PENJUALAN
PENJUALAN 101.560.000
Sub Total Hasil Penjualan 101.560.000 B. BIAYA PRODUKSI/VARIABEL
Pembelian Bahan Baku 36.000.000
Pembelian Bahan Pembantu 500.000
Upah Buruh Produksi 3.000.000
Transport (Pengiriman Produk) 1.200.000 Biaya Produksi Lain-Lain 0
Sub Total Biaya Produksi 60.860.000 C. BIAYA TETAP
Gaji Pimpinan 12.000.000
Gaji Staf Administrasi dan Umum 5.800.000
Biaya Pengembangan 10.000.000
Penyusutan 13.500.000
Sub Total Biaya Tetap 29.600.000 D. BIAYA ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran 1.000.000
Alat Tulis Kantor 150.000
Listrik, Air, Telepon 1.200.000
Biaya Lain-lain 250.000
Sub Total Pengeluaran 2.600.000
E. TOTAL BIAYA (B+C+D) 93.060.000
G. Pajak 0
H. Laba Bersih (F-H) 8.500.000
[image:43.595.81.582.256.742.2]Cash flow pada usaha jamur tiram ini dapat dilihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14 Perhitungan Cash Flow
0 Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 86.560.000,00
Penjualan Rp 22.895.000,00 Rp 30.000.000,00 Rp 36.000.000,00 Total Estimasi
Cash Inflow
Rp 22.895.000,00 Rp 30.000.000,00 Rp 36.000.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 36.000.000,00
Operasional Rp 9.457.000,00 Rp 9.473.000,00 Rp 10.273.000,00
Inisialisasi & Riset Awal
Rp 100.000,00
Total Cash Outflow
Rp 4.944.500,00 Rp, 9.457.000,00 Rp 9.473.000,00 Rp 10.273.000,00
Net Inflow (defisit)
Rp 9.457.000,00 Rp 3.943.000,00 Rp 4.307.000,00 Rp 5.407.000,00
Maka aspek kelayakan dari usaha jamur tiram ini dapat di lihat dari tabel 2.16.
Tabel 2.16 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp86.560.000,00 Rp - Rp86.560.000,00 Rp86.560.000,00 Rp86.560.000,00
1 Rp 3.943.000,00 Rp 3.943.000,00 Rp 3.943.000,00 -Rp11.351.500,00 2 Rp 4.307.000,00 Rp.4.307.000,00 Rp 4.307.000,00 Rp12.921.000,00
RENCANA ARUS KAS PENARA INDAH TAHUN 2010-2014
2010 2011 2012 2013 2014
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 134.600.000 148.060.000 162.866.000 146.579.000 153.000.000
Penerimaan Pinjaman 115.000.000
Sub Total Penerimaan 249.600.000 148.060.000 162.866.000 146.579.000 153.000.000 B. PENGELUARAN
Pembelian Asset (Investasi)
118.000.000 0 15.000.000 0 10.000.000 Pembelian Bahan Baku 34.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 36.000.000 Pembelian Bahan Pembantu 38.490.000 38.200.000 36.000.000 37.600.000 37.000.000 Upah Buruh Produksi 3.400.000 3.400.000 3.400.000 3.400.000 3.400.000 Transport (pengiriman produk) 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.500.000 1.500.000 Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000
Angsuran Pokok 23.000.000 23.000.000 23.000.000
Biaya Bunga 11.500.000 10.350.000 9.315.000
Biaya Pajak
[image:47.842.95.760.87.204.2]Sub Total Pengeluaran 227.490.000 110.550.000 158.650.000 145.250.000 154.615.000 C. SELISISH KAS 22.110.000 37.510.000 4.216.000 1.329.000 (1.615.000) D. SALDO KAS AWAL 30.773.000 52.883.000 90.393.000 94.609.000 146.579.000 E. SALDO KAS AKHIR 52.883.000 90.393.000 94.609.000 146.579.000 144.964.000
Tabel 2.9.1
ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) PENARA INDAH
UNTUK TAHUN 2010
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XI
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 6.300 5.400 6.800 8.500 10.200 12.240 14.688 17.625 20.150 16.500 16.200
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 0 6.300 5.400 6.800 8.500 10.200 12.240 14.688 17.625 20.150 16.500 16.200
B. PENGELUARAN
Pembelian Asset (Investasi) 115.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.000 0
Pembelian Bahan Baku 2.000 1.000 2.000 1.000 1.800 1.500 2.000 2.800 3.500 5.800 5.700 4.900 Pembelian Bahan Pembantu 2.295 1.500 2.295 1.500 2.200 2.100 2.300 3.000 3.800 6.800 4.500 6.200
Upah Buruh Produksi 0 300 300 0 300 300 0 300 300 0 300 300
Transport (Pengiriman Produk) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Produksi Lain-Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Gaji Staf Administrasi dan
Umum 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 Biaya Pemeliharaan 2.000 500 500 1.300 700 500 2.000 800 1.200 1.700 600 1.200
Alat Tulis Kantor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Administrasi Lain-Lain 10 10 10 10 0 0 0 0 0 10 10 10
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEP (Break Event Point)
BEP Produksi = Total biaya produksi / harga satuan = 22.895.000 / 5000
= 4579 kg
Artinya budidaya jamur tiram tidak mendapat untung dan juga tidak mengalami kerugian bila jumlah produksi sebesar 4579 kg
BEP Harga = Total biaya produksi / jumlah produksi = 22.895.000 / 7200
= Rp. 3179,86
Artinya usaha ini tidak mendapatkan untung dan juga tidak mengalami kerugian bila harga jual Rp. 3179,86 per kilo
C. Benefit Cost Ratio
BC Ratio = Rp. 13.105.000 / Rp. 26.645.000 = 0,5
2.92 Laporan Keuangan Tahunan
[image:50.595.133.554.544.616.2]Analisis keuangan per tahun dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini ; Tabel.2.17 Permintaan Produk Jamur Tiram Selama Tiga Tahun
N a m a p r o d u k T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Jamur Tiram 136800 137560 137940
Tabel 2.18 Pendapatan (Penjualan) Jamur Tiram.
Tabel 2.19 Estimasi Biaya Perangkat
No Item Jumlah Biaya
1. Peralatan:
- 4 Sekop @Rp 50.000 Rp 200.000,- - 4 Cangkul @Rp 50.000 Rp 200.000,- - Alat stream Rp 2.000.000,- - Sprayer Rp. 500.000,- - 2 Ember @Rp.50.000 Rp 100.000,- 2. Bahan Baku :
1. Serbuk kayu Rp 2.287.500,-
2. Dedak Rp 3.660.000,-
3. Kapur Rp 610.000,-
4. Plastik Rp 1.912.500,-
5.Majun Rp 500.000,-
N a m a
p r o d u k
T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Jamur Tiram Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Total
Pendapatan
Rp
136.800.000,00
Rp 137.560.000,00 Rp
[image:51.595.108.399.353.723.2]6. Karet Gelang Rp 225.000,- 7. Bibit sebar Rp 2.000.000,- 8. Alkohol Rp 15.000,-
TOTAL Rp 14.210.000,-
[image:52.595.107.401.83.200.2] [image:52.595.108.577.281.596.2]Perkiraan biaya operasional Bisnis Jamur Tiram dapat di lihat pada tabel 2.20.
Tabel.2.20. Estimasi Biaya Operasional
Item Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Biaya sewa Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Biaya listrik Rp. 1.080.000,00 Rp. 1.080.000,00 Rp. 1.080.000,00 Biaya telepon Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00 Biaya air Rp. 360.000,00 Rp. 360.000,00 Rp. 360.000,00 Gaji pegawai ( x4) Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800 .000,00 Biaya pembelian
bahan baku
Rp. 60.600.000,00 Rp. 60.920.000,00 Rp 61.080.000,00
Bahan bakar Rp. 2.520.000,00 Rp. 2.520.000,00 Rp 2.520.000,00 Plastik Rp. 960.000,00 Rp. 960.000,00 Rp. 950.000,00 Biaya transportasi Rp. 2.880.000,00 Rp. 2.880.000,00 Rp. 2.880.000,00 TOTAL Rp. 73.800.000,00 Rp. 74.120.000,00 Rp. 74.270.000,00
Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari bisnis bisnis Jamur Tiram.
No Aktivitas 1 2 3 1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
TOTAL Rp. 100.000,00
[image:53.595.156.527.85.172.2]Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah jamur tiram dapat di lihat pada tabel 2.22.
Tabel 2.22. Total Biaya Proyek (Total Project Cost)
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 14.210.000,00 Working capital (biaya operasional) Rp. 73.800.000,00 Biaya Inisiasi & Riset Awal Rp. 100.000,00
TOTAL Rp. 88.110.000,00
[image:53.595.131.542.283.427.2]
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan. Tabel 2.23 Tabel Laba Rugi
Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Pendapatan
Penjualan produk Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00 Total Pendapatan Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00 Biaya Operasi Rp. 73.800.000,00 Rp. 74.120.000,00 Rp. 74.270.000,00 Total Biaya Operasi Rp. 73.800.000,00 Rp. 74.120.000,00 Rp. 74.270.000,00
Tabel 2.24 Perhitungan Cash Flow
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 72.637.500,00
Penjualan Rp 136.800.000,00 Rp137.560.000,00 Rp 137.940.000,00 Total Estimasi
Cash Inflow
Rp109.900.000,00 Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 14.210.000,00
operasional Rp. 73.800.000,00 Rp. 74.120.000,00 Rp. 74.270.000,00 Inisialisasi &
Riset Awal
Rp 100.000,00
Total Cash Outflow
Rp 14.310.000,00 Rp. 73.800.000,00 Rp. 74.120.000,00 Rp. 74.270.000,00
Net Inflow (defisit)
Rp73.800.000,00 Rp 63.000.000,00 Rp 63.440.000,00 Rp 63.670.000,00
Saldo Kas Awal
Rp 73.800.000,00 Rp 136.800.000,00 Rp 200.240.000,00
Saldo Kas Akhir
Perhitungan Neraca dari perusahaan rumah Jamur Tiram dapat di lihat dalam tabel 2.15.
Tabel.2.25 Neraca
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Assets (aktiva) Currents Asset
Cash Rp.73.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.200.240.000,00 Rp 263.910.000,00 Total Currents
Asset
Rp 73.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.203.240.000,00 Rp 263.910.000,00
Fixed Asset
(didapat dr total project cost)
Rp 14.210.000,00 Rp 14.210.000,00 Rp 14.210.000,00 Rp 14.210.000,00 Biaya Riset
Awal
Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
(-) Akumulasi Depresiasi
Total Fixed Assets Rp 14.310.000,00 Rp 14.310.000,00 Rp 14.310.000,00 Rp 14.310.000,00
Capital (passiva)
Liabilities Rp- Rp- Rp- Rp-
Capital
Modal Awal (total project cost)
Rp.88.110.000,00 Rp 88.110.000,00 Rp 88.110.000,00 Rp 88.110.000,00
Laba ditahan Rp.63.000.000,00 Rp. 63.440.000,00 Rp. 63.670.000,00 Akumulasi laba
ditahan
Rp 66.000.000,00 Rp 139.077.000,00 Rp 191.780.000,00
Total Capital Rp102.420.000,00 Rp154.110.000,00 Rp 227.187.000,00 Rp292.370.000,00
Total Capital & Liabilities
Rp73.000.000,00 Rp 154.110.000,00 Rp 227.187.000,00 Rp 292.370.000,00
2.10. Analisis Risiko
Resiko dalam suatu usaha perencanaan bisnis timbul karena adanya ketidakpastian yang diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/suatu usaha dalam memprediksi masa depan usahanya. Ketidakpastian dalam prospek usaha dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu:
misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
Cara mengantisipasi resiko ini, perusahaan melakukan alternatif–alternatif strategi untuk mengantisipasi resiko usahanya. Alternatif itu dapat berupa pembatasan jumah produksi dan penetapan strategi harga.
2.11. Analisis SWOT
Kesempatan (Opportunities) Tantangan (Threats) Dapat melakukan pengembangan dan
inovasi terhadap produk dan pemasarannya
Perkembangan lingkungan sekitar (pertumbuhan ekonomi)
Calon pembeli yang tertarik akan memesan dalam jumlah yang banyak
Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses) Menghasilkan jamur-jamur yang 'fresh' dan
berkualitas
Perusahaan belum mempunyai brand image yang kuat
Produk yang kompetitif dengan produk lainnya Peralatan yang kurang canggih
Harga murah dengan bahan berkualitas dan baik Anggaran terbatas
Promosi melalui brosur, dan mouth to mouth secara intensif dan update
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan produk-produk yang dihasilkan maka bisnis plan budidaya jamur tiram ini layak untuk didirikan karena :
Dari hasil pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa:
1.Prospek pengembangan usaha pembudidayaan jamur tiram ini sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram di pasaran terlihat dari tingginya harga jamur tiram dipasaran.
2. Target pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan jamur tiram ini yakni pembeli individu (ibu rumah tangga), distributor selaku perantara yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar tradisional, restaurant, dan hotel-hotel.
4. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram sehingga memungkinkan untuk pengembangan lahan dan pengembangan pemasaran produk ke luar kota bahkan ke luar negeri.
3.2 Saran
1. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram menyebabkan prospek pembudidayaan jamur tiram sangat cerah. Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat dapat memulai usaha pembudidayaan ikan mas ini guna membantu pemenuhan kebutuhan terhadap konsumsi jamur tiram masyarakat Indonesia. 2. Teknologi informasi khususnya internet memiliki peranan penting
dalam pemasaran produk kami. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan memperluas jaringan internet keseluruh wilayah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Ramadini, Frida, 2010, Kewirausahaan, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.
Helmi, Syafrizal, 2009,Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, Mitra Wacana Media,Jakarta.
Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT Rajagrafindo, Jakarta.
Kordi, Ghufran, 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman, Bina Adiaksara dan Rineka Cipta, Jakarta.
Suryana, 2006, Kewirausahaan, Selemba Empat, Jakarta.