i
SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA
PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN
KERTAS KARYA
Dikerjakan Oleh:
IMELDA WIGUNA PURBA
NIM:082201007
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan
karunia dan berkat yang melimpah yang diberikanNya pada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Kertas Karya ini dengan judul “SISTEM PENATAAN RUANG DAN
PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN”.
Penulis menyadari sepenuhnnya bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu penulis akan menerima kritikan dan saran demi kesempurnaan kertas
karya ini.
Dalam penyusunan kertas Karya ini, ada kalanya penulis mengalami hambatan. Namun
berkat bimbingan dari dosen pembimbing akhirnya hambatan tersebut dapat diatasi oleh penulis.
Atas bantuan serta bimbingan yang diterima, maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Unversitas Sumatera Utara
3. Ibu Hotlan Siahaan,S.Sos selaku sekretaris Program Studi D- III Perpustakaan
4. Ibu Himma Dewiyana, ST, Mhum, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu kepada penulis serta memberikan banyak masukan dalam penyusunan kertas
karya ini.
5. Seluruh staf pengajar yang telah membina dan membimbing penulis selama menjadi
mahasiswa pada program studi D- III Perpustakaan
6. Bapak Okto Zuhri SH,M.Si dan ibu Rahmizar S.Sos, selaku kepala dan sekretaris dan
para staf Perpustakaan Politeknik Negeri Medan, yang banyak membantu dalam
penulisan kertas karya ini
7. Teristimewa buat Orang Tua saya, Alm.Bapak Robinson Purba dan Ibu Peraten Br.
Sembiring, yang telah banyak memberikan kasih sayang dan masukan baik moral
materil serta doa kepada penulis dalam penulisan kertas karya ini.
i
8. Buat Seluruh Keluarga besar saya khususnya K’Yuni, K’Seli, B’Aci, K’Hana, K’Eva,
One Think, Natalia dan Florida yang selalu memberikan semangat dan juga dukungan
doa kepada penulis untuk menyelesaikan kertas karya ini.
9. Buat rekan- rekan mahasiswa Program Studi D-III Perpustakaan khususnya stambuk
2008, Mifta(ratu ribet), Agustianum (ratu ngambek), Isabella (ratu malang), Wahyuni
(ratu cerewet), Anita(ratu setia) , Nita, Ema, Ely yang telah memberi masukan dan
dorongan dengan setulus hati selama penulis menyelesaikan kertas karya ini.
10.Buat teman- teman di lorong 9 dan juga dari 716A khususnya buat
Berlian,Dewi,K’elis,K’rani terima kasih buat doa dan kebersamaanya selama ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua bantuan dan dukungannya
selama ini, mudah- mudahan Kertas Karya ini berguna dan bermanfaat bagi orang yang
membacanya.
Medan, 25 Juni 2011
Penulis
i DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..i
DAFTAR ISI………..………..iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah………...…1
1.2 Tujuan Penulisan………..3
1.3 Ruang Lingkup……….3
1.4 Metode Pengumpulan Data………..3
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1.Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi………...4
2.2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan ………...4
2.2.1. Fungsi Perpustakaan………...4
2.2.2. Tujuan Perpustakaan………...5
2.3.Tata Ruang Perpustakaan………..…6
2.3.1. Pengertian Tata Ruang Perpustakaan………6
2.3.2. Ruangan Perpustakaan………...7
2.4. Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan………..…….8
2.5. Tata Letak Perabot Perpustakaaan ………..…...9
2.6. Pengatur Suhu Ruangan………...9
2.7. Sistem Penerangan………11
BAB III SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN 3.1.Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED………..13
3.2. Keanggotaan Pengguna Perpustakaan………...…...14
3.3.Struktur Organisasi………16
3.4. Tata Ruang Perpustakaan………..…..…….17
3.4.1.1. Ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Medan………..18
i
3.4.1.3. Ruang Kerja staf……….…….19
3.4.1.4. Ruang Sirkulasi……….………..….19
3.4.1.5. Ruang Baca……….………..…..20
3.4.1.6. Loker ( Tempat Penitipan Barang )……….21
3.5. Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan POLMED……….21
3.6. Pengaturan Suhu Ruangan Perpustakaan POLMED……….23
3.7. Sistem Penerangan Perpustakaan Politeknik Negeri………..23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan………....24
4.2. Saran………...25
LAMPIRAN
i BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu perangkat penyelenggarakan pendidikan non
formal yang berupaya untuk ikut serta mencerdaskan bangsa. Peranan perpusatakaan
sangat penting, dimana pada hakekatnya perpustakaan merupakan hasil pemikiran dan
temuan penelitian serta ungkapan cipta karya manusia untuk selanjutnya didayagunakan
sebagai bahan informasi kepada masyarakat, sehingga dengan demikian bangsa kita dapat
dikategorikan sebagai bangsa yang berilmu tinggi karena membaca dan pencarian
informasi ke Perpustakaan sudah dijadikan suatu aktiifitas yang rutin dan menyenangkan.
Perpustakaan bagi dunia pendidikan menjadi suatu komiditi yang harus dipenuhi,
khususnya bagi suatu perguruan tinggi. Mahasiswa sangat memmbutuhkan berbagai
informasi untuk memenuhi tugas-tugas akademik yang diberikan dosen ataupun untuk
penelitian yang mereka lakukan, sehingga perpustakaan bagi sebuah Unversitas sudah
sering dikatakan sebagai jantung Universitas . Peranan Perpustakaan pada perguruan
tinggi sangatlah besar pengaruhnya bagi pemenuhan kebutuhan informasi pengguna
khususnya mahasiswa, sebab perpustakaan merupakan salah saatu sarana yang
mendukung dan menunjang terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi
(Pendidikan,Pengajaran,Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat)
Agar tujuan Perpustakaan sebagai sarana pendukung dan penunjang terlaksananya
Tri Darma Perguruan Tinggi dapat tercapai ,maka keberadaan Perpustakaan dalam
sebuah Perguruan Tinggi haruslah dipertimbangkan. Selain ketersediaan koleksi, hal lain
yang sangat penting bagi lingkungan perpustakaan adalah Tata Ruang Perpustakaan.
Pembangunan Perpustakaan Perguruan Tinggi haruslah berpedoman pada pola
induk (Master Plan) kampus, dalam arti relief, lokasinya mudah dicapai dari hampir
semua kampus. Bangunan Perpustakaan hendaknya harus menyatu dengan bangunan
tetapi tetap sesuai dengan petunjuk yang ada dalam
pola induk pembangunan perguruan tinggi yang bersangkutan. Penampilan bangunan
i
arsitektur serta unsur estetika . Sistem keamanan pembaca dan sirkulasi yang terkendali
hendaknya diadakan tanpa menggangu kenyamanan pengguna.
Tata ruang perpustakaan sangat penting terhadap kenyamanan pengguna yang
berada di ruangan Perpustakaan, sehingga dapat menunjang kegiatan yang dilakukan
pengguna dan para petugas Perpustakaan serta fungsi perpustakaan sebagai tempat
rekreasi yang nyaman tidak terabaikan.
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) adalah salah satu sarana
pendukung dan penunjang dalam proses belajar dan mengajar, dimana dalam
perpustakaan Politeknik Negeri Medan ada beberapa ruangan yang digunakan sebagai
tempat untuk melaksanakan segala aktifitas perpustakaan. Beberapa ruangan yang
digunakan diantaranya: ruang kepala perpustakaan, ruang kerja, ruang sirkulasi, ruang
baca, ruang deposit dan loker (tempat penyimpanan barang)
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga dilengkapi dengan pendingin
ruangan, perabot, peralatan tetapi perabot dan peralatan tersebut belum memadai dalam
memperlancar seluruh kegiatan yang ada dalam Perpustakaan Politeknik Negeri Medan.
Penatalaksanaan ruangan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga belum
sesuai dengan standar tata ruang ruang perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya,
jika dibandingkan dengan Buku Pedoman Dasar-Dasar Perencanaan Gedung
Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk membahas dan meneliti leebih
jauh tentang Tata Ruang Politeknik Negeri Medan, untuk itu penulis memilih judul “
Sistem Penataan Ruang dan Perlengkapan Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan”.
Sesuai dengan judul kertas karya ini, maka masalah yang akan dibahas dalam
kertas karya ini adalah apakah pengaturan tata ruang dan tata letak perabot pada
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan telah sesuai dengan standard pengaturan tata
ruang dan tata letak perabot menurut standard Perpustakaan Perguruan Tinggi
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulisan Kertas Karya ini antara lain:
1. Untuk mengetahui lebih jelas lagi bagaimana pengaturan tata ruangan dan tata letak
i
2. Untuk menambah ilmu penngetahuan serta wawasan penulis di bidang perpustakan agar
nantinya dapat diterapkan di dunia kerja.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi : Ruangan perpustakaan, tata ruang, perabot, dan
perlengkapan perpustakaan, serta sistem penerangan dan suhu udara (sistem ventilasi) yang
dilakukan di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun kertas karya ini,penulis melakukan pengumpulan data menggunakan
dua metode yaitu:
1. Library Research (Studi Kepustakaan)
Penulis memperoleh data melalui bahan pustaka yang berhubungan dengan
masalah yang di bahas dalam penulisan kertas karya ini.
2. Field Research (Studi Lapangan)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data-
data yang mendukung dalam penulisan kertas karya ini dan mengadakan wawancara
i BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam
melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Yang dimaksud dengan
perguruan tinggi adalah universitas, institute, sekolah tinggi, akademik, politeknik,
dan perguruan tinggi lain yang sederajat. Adapun tugas perpustakaan perguruan
tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan,
memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas
tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi yang berlaku bagi
penyelanggaraan sebuah perpustakaaan di perguruan tinggi.
2.2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan 2.2.1. Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi secara umum berfungsi sebagai sarana pemenuhan informasi yang terdapat dalam bahan pustaka untuk keperluan studi,
penelitian dan bahan bacaan umum, namun secara rinci fungsi Perpustakaan
Perguruan Tinggi yaitu:
Fungsi Edukasi
Perpustkaan merupakan sumber belajar para sivitas akademik, oleh karena
itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi
tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.
Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh
pencari dan pengguna informasi.
i
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang
paling muktahir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan
pergruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan
karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan penbangunan
masyarakat dalam berbagai bidang.
Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk
membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna
perpustakaan.
Fungsi Publikasi
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya yang dihasilkan
oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.
Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai
tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimillikinya untuk melakukan
pengguna dalam melakukan dharmanya.
2.2.2. Tujuan Perpustakaan
Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan
misinya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-Basuki
(1993 : 52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi , lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.
2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.
3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.
4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga indusri lokal.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
tujuan daripada perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari
i
sumber-sumber informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan selalu melayani
pengguna (mahasiswa) selama menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang
bersangkutan. Agar tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi
harus menjalankan fungsinya dengan baik.
2.3. Tata Ruang Perpustakaan
2.3.1. Pengertian Tata Ruang Perpustakaan
Perencanaan tata ruang hendaknya didasarkan pada hubungan antar ruang dan dipandang dari segi efisiensi dan alur kerja, mutu pelayanan, serta pengawasan.
Hubungan antar ruang perpustakaan dapat dilihat pada’matriks hubungan antar ruang
alasannya’. Didalam matriks tersebut ditunjukan ruang apa yang harus didekatkan,
boleh diletakkan jauh, dan harus diletakkan jauh terhadapruang lain. Dalam skema,
hubungan ruang dapat dilihat pada’ Gambar diagram hubungan ruang antar ruang’.
Skema tersebut dapat memberikan gambaran secara jelas urutan dan hubungan ruang
tersebut serta sifat hubungan kerja tiap-tiap ruang.
Sebagian besar luas lantai bangunan perpustakaan dipergunakan sebagai
ruang koleksiyang berisi rak buku dan meja baca. Oleh karena itu, untuk mencapai
efisiensi hendaknya perancangan (terutama perancangan modul struktur) didasari
cara penataan rak buku dan meja-kursi baca. Ukuran penataan rak buku disesuaikan
dengan kebutuhan dan sifat penggunannya.
2.3.2. Ruangan Perpustakaan
Perpustakaan memiliki tempat yang terdiri dari sejumlah ruangan yang
tiap-tiap ruangan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda Pedoman
Penyelenggaraan Perpustakaan (2000:17) ruang perpustakaan merupakan :
“Tempat yang disediakan untuk perpustakaan,harus terpisah dari aktivitas lain. Selain itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat kegiatan, sistem kegiatan, jumlah pengguna, jumlah staf dan keamanan tata kerja, sehingga kelancaran kegiatan dalam perpustakaan tersebut berjalan efektif”.
Agar kelancaran kegiatan dalam perpustakaan dapat berjalan dengan efektif,
maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan ruangan
i
1. Jumlah koleksi dan perkembangan di masa yang akan datang 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan 3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan
4. Jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan (Perpustakaan Nasional,1992:5)
Pada dasarnya setiap perpustakaan harus memiliki sejumlah ruangan yang
mempunyai fungsi yang berlainan dengan kata lain suatu perpustakaan harus
memiliki minimum ruang perokok. Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki
sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut:
1.Ruang Koleksi
Ruang Koleksi adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan,luas
ruangan ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimilki serta
besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. Ruangan koleksi dapat terdiri dari
suatu ruangan atau beberapa ruang, misalnya ruang koleksi masalah, ruang koleksi
referensi, ruang audio visual dan lain-lain.
2.Ruang Baca
Ruang baca adlah ruang dipergunakn untuk membaca bahan pustaka. Luas ruangan
ini tergantung pada jumlah pembaca, pemakai jasa perpustakaan.
3.Ruang pelayanan
Ruang pelayanan adalah tempat penyimpanan dan pengembalian buku, meminta
keterangan pada petugas, menitipkan barang atau tas, mencari informasi dan buku
yang diperlukan melalui katalog.
4. Ruang Kerja Teknis Administrasi
Ruang Kerja Teknis Administrasi adalah ruangan yang dipergunakan untuk
i
a. Pemerosesan bahan pustaka mulai dari pengadaan sampai bahan pustaka tersebut
siap untuk disajikan kepada pemakai perpustakaan.
b. Ruang tata usaha untuk kepala perpustakaan dan stafnya
c. Ruang untuk memperbaiki bahab pustaka yang rusak
5.Ruang khusus
Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari kamar kecil, ruang diskusi/
pertemuan, ruang bercerita untuk anak-anak dan ruang lain untuk anak-anak dan ruang lain
untuk kantin. (Perpustakaan Nasional, 1992: 5).
2.4. Perabot dan Perlengkapan
Perpustakaan perlu dan harusnya memberikan fasilitas perpustakaan seperti perabot
dan perlengkapan demi kelancaran kegiatan perpustakaan. Penambahan beberapa jenis
perabot dan perlengkapan ditujukan untuk layanan agar pengunjung dan pemakai jasa
perpustakaan dapat menemukan semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan
cepat.
Dalam buku perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman ( 1994: 129)
dinyatakan bahwa “Perabot adalah barang yang diperlukan didalam ruang perpustakaan
sebagai penunjang fungsinya”.
Dalam buku Pepustakaan Tinggi : Buku Pedoman (2004:18) dinyatakan bahwa:
“Perabot adalah perlengkapan fisik yang diperlukan fisik yang diperlukan didalam ruang
perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai meja-kursi kerja dan
layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku, dan lain-lain.
Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 141)
dinyatakan bahwa: ” Perlengkapan adalah perangkat atau benda yang digunakan sebagai
daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti Mesin fotokopi, Komputer, LCD
proyektor, VCD player, Pesawat telepon dan faksimili, Pengaman bahan pustaka, Mesin
Potong dan lain-lain”
2.5. Tata Letak Perabot Perpustakaan
Perabot yang telah dipersiapkan untuk setiap ruangan perpustakaan harus ditata
i
1. Tidak terjadi hambatan arus lalu lintas pemakai dan pelaksanaan kerja disetiap
ruangan dan antar ruang.
2. Terlihat suatu gambaran yang wajar dan menarik.
3. Terdapat keleluasaan bergerak yang wajar dari pemakai perpustakaan maupun
pelaksanaan kerja.
4. Adapun efisiensi pemakaian ruangan. (Perpustakaan Nasional, 1992:175)
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan
sangat membutuhkan seorang desain interior yang diharapkan dapat menata ruang-
ruang di perpustakaan, sehingga tata letak perabot dalam ruangan dapat
dimanfaatkan secara efektif oleh penggunanya.
2.6. Pengaturan Suhu Ruangan
Bangunan perpustakaan mempunyai sistem ventilasi yang berbeda-beda
namun pada umumnya perpustakaan di Indonesia menggunakan sistem ventilasi
yang dapat dibagi menjadi dua bagian antara lain:
a.Ventilasi pasif
Bangunan perpustakaan yang direncanakan dengan pemanfaatan ventilasi
pasif (alam), haruslah didirikan dengan pertimbangan kondisi angin tempat
bangunan perpustakaaan tersebut akan dibangun. Arah angin, kecepatan angin, area
yang terbuka dan jenis vegetasi di sekeliling bangunan dan tinggi bangunan akan
sangat mempengaruhi ventilasi didalam bangunan.
Konsep perencanaan dengan ventilasi pasif yang terbaik adalah dengan
sistem ventilasi silang. Beberapa hal yang diperhatikan untuk perancangan
perpustakaan dengan ventilasi pasif adalah sebagai berikut:
1.Menempatkan lubang ventilasi jendela / lubang angin pada sisi dinding yang berhadapan.
2.Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin.
3.Mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas ruang.
i
Penentuan letak lubang ventilasi perlu diperhatikan agar kondisi ruang
mempunyai tingkat kelembaban (relative humidity) yang rendah sehingga keamanan
koleksi buku dan pustaka yang lain dapat terjamin. (Perpustakaan Perguruan Tinggi:
Buku Pedoman(1994:130).
b.Ventilasi Aktif
Walaupun ventilasi pasif mungkin dianggap telah mencukupi, namun
sebaiknya bangunan perpustakaan dapat direncanakan dengan menggunakan sistem
ventilasi aktif atau sistem penghawaan buatan (air conditioning). Dasar pemikiran sistem
ventilasi aktif ini adalah untuk menjaga agar kondisi temperature dan kelembaban ruang
perpustakaan stabil sehingga koleksi perpustakaan terjamin keawetannya. Jika
pemasangan penghawaaan buatan tidak dapat menjangkau keseluruhan ruang. Ruang
yang perlu dijaga kondisinya adalah sebagai berikut:
1. Area penyimpanan-pengguna multimedia
2. Area koleksi buku langka
3. Area koleksi buku
4. Ruang baca
5. Ruang kerja pustakawan.
Perencanaan ruang yang temperatur dan kelembabanya harus selalu terjaga haruslah
memperhatikan hal berikut:
1.Efisiensi volume ruang sehingga penggunaan energi dapat dihemat
2.Pemilihan sistem pengkondisian yang bertujuan agar diperoleh beban pendingin
minimal.
Tingkat pengkondisian ruang yang diinginkan ialah sebagai berikut:
Temperatur 22-24 (untuk ruang koleksi buku,ruang baca,dan ruang kerja)
20 (untuk ruang komputer)
Kelembaban 45-55%
2.7. Sistem Penerangan
Pada perpustakaan, pustakawan seharusnya memperhatikan aspek penerangan.
Mulai dari lampu yang digunakan, ketahanan lampu, efek penerangan bagi penglihatan
i
Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, (1994:121)
ditetapkan daftar intensitas cahaya untuk tiap-tiap ruangan dalam sebuah perpustakaan
adalah sebagai berikut:
a.Areal baca (majalah da surat kabar)
b.Meja baca (ruang baca umum)
c.Meja baca (ruang baca perujukan)
d.Areal sirkulasi
e.Areal pengolahan
f.Areal akses tertutup
g.Areal koleksi tertutup
h.Areal kerja
i.Areal pandang dengar
Penerangan sebaiknya tidak menyebabkan terjadinya penurunan gairah membaca
serta tidak membuat silau. Usaha ini dapat ditempuh dengan cara:
a.Menghindari sinar matahari langsung
b.memilih jenis lampu yang memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat.
Misalnya, lampu pijar akan memberikan cahaya yang bersifat setempat, lampu TL akan
memberikan cahaya yag merata, sedangkan lampu sorot akan memberikan cahaya yang
berfokus pada objek tertentu. (Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman,1994:122)
Memilih warna dinding dan perabot yang mendominasi ruang yang dapat
memantulkan atau menyerap sinar yang datang juga perlu diperhatikan, agar ruang
perpustakaan semakin efisien dalam penerangannya, sehingga pengguna perpustakaan
i BAB III
SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERLENGKAPAN PADA PERPUSTAKAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan POLMED
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) bertujuan membantu proses belajar
dan mengajar di Politeknik Negeri Medan, selain itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga
mempunyai fungsi yaitu tempat mengumpulkan, menata, merawat dan menyajikan berbagai
bahan ajaran, informasi serta dokumentasi. Perpustakaan ini juga mempunyai tugas memberikan
pelayanan kepada civitas akademika Politeknik Negeri Medan untuk mendapatkan materi ajaran
dan informasi. Oleh karena itu Perpustakaan Politeknik Negeri Medan menyediakan suatu
fasilitas dan sarana unutuk memperlancar kegiatan belajar mandiri dan kelompok.
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebagai salah satu Perpustakaan Perguruan
Tinggi,merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan di Lingkungan Politeknik Negeri
Medan. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan didirikan pada tahun 1983, pada awal berdirinya
ini disebut dengan perpustakaan Politeknik Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1989
Perpustakaan Politeknik USU Medan diganti namanya menjadi Pusat belajar Politeknik USU.
Pada tahun 1999 Politeknik USU Medan secara resmi telah mandiri dan berganti nama menjadi
“Politeknik Negeri Medan”. Begitu juga dengan perpustakaanya ikut berganti nama menjadi
“Perpustakaan Politeknik Negeri Medan”. Pada awal didirikan, perpustakaan ini hanya di kelola
oleh satu orang. Pada awal tahun 2006 sampai dengan sekarang petugas Perputakaan Politeknik
Negeri Medan berjumlah 9 orang, diantaranya
i
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1. Sı Ilmu Perpustakaan 3 orang.
2. Sarjana Non Perpustakaan 2 orang
3 D3 Komputer 1 orang
4 D3 Akuntasi 1 orang
5 SMA 2 orang
Sumber : Perpustakaan Politeknik Negeri Medan
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada di lantai dua yang mempunyai luas ruang baca
465 m dan ruang koleksi 104 m, gedung pusat daya penunjang kampus Politeknik Negeri
Medan. Sistem pelayanan yang digunakan di perpustakaan Politeknik Negeri Medan.Sistem
pelyanan yang digunakan (open accses) yaitu pengunjung perpustakaan boleh masuk ke ruang
koleksi untuk mencari bahan pustaka. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mempunyai
jumlah buku teks sebanyak 4205 judul dan 8739 eksemplar, jumlah course note/diktat sebanyak
763 judul dan 3720 eksemplar.
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja, tenaga kerja Perpustakaan Politeknik
Negeri Medan mengikuti berbagai jenis pelatihan antara lain yaitu :
1.Seminar
2.Mengikuti Pelatihan
3.2. Keanggotaan Pengguna Perpustakaan
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi
pengguna yaitu mahasiswa, dosen dan staf perpustakaan Politeknik Negeri Medan. Kepuasaan
pengguna perpustakaan merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi perpustakaan dalam
menjalankan tugasnya sebagi salah satu tempat member informasi yang dibutuhkan pengguna.
i Senin s/d Jum’at 08.00 Wib – 16.30
Sabtu 08.00 Wib – 15.30
Persyaratan Keanggoataan
a. Sivitas akademika Politeknik Negeri Medan
b. Mengisi formulir keanggotaan
c. Membayar biaya pendaftaran (khusus mahasiwa)
Peraturan dan sanksi
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan memiliki peraturan dan sanksi yang harus dipatuhi oleh
setiap anggota perpustakaan antara lain :
a. Jangka waktu peminjaman 1 minngu dan dapat diperpanjang 1 kali.
b. Anggota yang menghilangkan atau merusak buku yang dipinjam wajib menggantikannya
dengan buku yang sama atau buku lain yang ditentukan oleh Ka. Perpustakaan dan biaya
administrasi Rp.10.000,-
c. Anggota yang membawa keluar bahan pustaka dan belum di catat di bagian sirkulasi atau
mengoyak lembaran buku dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan berlaku.
d. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp.500,- per buku setiap hari
keterlambatan ( khusus mahasiwa)
e. Bagi Dosen dan Staf Administrasi yang telah masuk daftar penagihan pengembalian
buku, jika hendak meminjam bahan pustaka per buku harus mengembalikan buku
pinjamannya terlebih dahulu.
3.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sangat penting untuk memudahkan proses pengelompokkan
kegiatan kerja. Gambaran kedudukan perpustakaan dalam lembaga induknya disebut struktur
i
disebut struktur organisasi secara mikro. Struktur organisasi mikro dan makro yang terdapat
[image:20.612.72.545.128.483.2]pada pepustakaan Politeknik Negeri Medan dapat di gambarkan sebagai berikut ini.
Gambar Struktur Ogranisasi Mikro
Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan
3.4. Tata Ruang Perpustakaan
Deposit Ka. UPT
Layanan Teknis
Administrasi
Layanan
Pengguna
i
Tata ruang perpustakaan merupakan suatu bagian dalam lingkungan perpustakaan yang
diperhatikan, sebab tata ruang dapat menambah kenyamanan pengguna dalam melakukan
aktivitasnya di lingkungan perpustakaan.
Tata ruang pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah tertata dengan rapi.
Ruangan yang ada sudah di bagi berdasarkan fungsi masing- masing. Begitu juga dengan
penempatan perabot/ peralatan yang dimiliki perpustakaan sudah ditata sedemikian rupa oleh
pihak perpustakaan sehingga :
1. Tidak terjadi hambatan arus lalu lintas pemakai dan pelaksanaan kerja di setiap ruang
perpustakaan tersebut.
2. Terdapat keleluasaan bergerak yang wajar dari pemakai perpustakaan maupun
pelaksanaan kerja.
Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan juga terdapat rambu-rambu yang berfungsi
sebagai petunjuk arah dan sebagai informasi untuk membantu pengguna perpustakaan
dalam menemukan dan memanfaatkan pelyanan perpustakaan. Berikut ini akan diuraikan
penempatan rak koleksi, meja, dan kursi baca.
1.Penempatan Rak Koleksi
Penempatan rak pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah ditata sedemikian
rupa oleh pihak perpustakaan hal ini disebabkan oleh karena adanya kesepakatan bersama oleh
para petugas perpustakaan agar ruang perpustakaan lebih rapi dan lebih indah sehinngga
pengguna perpustakaan tidak meras bosan. Penempatan rak koleksi diletakkan di sebelah kanan
sejajar denagn rak untuk koleksi referensi, sedangkan kursi dan meja berada di sebelah kiri. Rak
koleksi berda di depan ruang sirkulasi, sehingga petugas sirkulasi dapat mengawasi para
pengunjung perpustakaan.
2. Penempatan Meja dan Kursi Baca
Penempatan meja dan kursi baca pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan ditata dengan
i
Politeknik Negeri Medan penyusunan mejanya adalah 4 meja dijadikan satu, dan ada 6 kursi
pada satu meja. Warna kursi bacanya adalah merah.Meja dan kursi baca diletakkan disebelah kiri
dan kanan dari penempatan rak koleksi.
Pemisahan ruangan antara ruang kerja dengan ruang koleksi adalah kaca bening,hal ini memiliki
keuntungan karena selain melaksanakan pekerjaanya petugas perpustakaan juda dapat
mengawasi para pengguna perpustakaan dari ruang kerja tersebut.
3.4.1.1. Ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Medan
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada pada suatu ruangan, yang segala aktivitas
perpustakaan dilakukan di ruangan tersebut.
Pembagian ruangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah :
a. Ruang Kepala Perpustakaan
b. Ruang Kerja staf
c. Ruang sirkulasi
d. Ruan baca yang bercampur dengan koleksi
e. Ruang Deposit
f. Loker (tempat penitipan barang)
3.4.1.2. Ruang Kepala Perpustakaan
Ruang kepala Perpustakaan berada dibagian dalam ruangan terpisah dari ruang staf yang
lainnya, hal ini disebabkan agar kelancaran dalam melaksanakan tugas di Perpustakaaan tidak
terhambat dan tidak adanya ketergantungan dari kegiatan- kegiatan lain. Ruangan kepala
perpustakaan berukuran sekitar, panjang 3 m dan lebar 4 m. Perlengkapan dan perabot pada
ruangan kepala perpustakaan juga disediakan, hal ini diupayakan untuk memperlancar kinerja
kerja kepala perpustakaan, anatara lain : 1 buah meja, 1 buah kursi dan 1 buah komputer untuk
memperlancar kegiatan- kegiatan yang mendukung perkembangan perpustakaan.
3.4.1.3. Ruang Kerja Staf
Ruang kerja staf berada di depan ruangan kepala perpustakaan. Ruang kerja staf memiliki
perlengkapan dan perabot yang memadai diantaranya :
a. 4 buah meja,
i c. 4 buah computer,dan
d. 1 buah televisi
Perlengkapan dan perabot yang dipergunakan oleh petugas-petugas perpustakaan dipergunakan
untuk memperlancar segala kegiatan-kegiatan perpustakaan Politeknik Negeri Medan. Ruang
kerja staf memiliki panjang 15 m dan lebar 5 m, dalam ruangan tersebut para petugas
perpustakaan melaksanakan kegiatannya.
3.4.1.4. Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada pada posisi paling
depan dari ruang baca dan ruang koleksi sehingga para pengguna dapat diawasi oleh petugas
perpustakaan. Ruang Sirkulasi juga di lengkapi dengan perlengkapan dan perabot yang memadai
sehingga para petugas perpustakaan dapat bekerja dengan baik.
Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh bagian sirkulasi pada Perpustakaan
Politeknik Negeri Medan :
a. 3 buah meja
b. 3 buah kursi
c. 2 buah komputer
d. 1 buah kipas angin
e. 1 buah box file untuk menyimpan data-data pengguna perpustakaan
Perlengkapan dan perabot yang dimiliki bagian sirkulasi di pergunakan unutk memperlancar
proses kinerja petugas perpustakaan dalam melayani pengguna perpustakaan.
3.4.1.5. Ruang Baca
Ruang baca pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada di samping ruang
koleksi, luas ruang baca 465 m , sehingga para pengguna perpustakaan dapat lebih mudah
menjangkau bahan pustaka yang diinginkannya. Ruang baca pada Perpustakaan Politeknik
Negeri Medan juga menyediakan perlengkapan dan perabot yang di pergunakan untuk
i
Berikut Perlengkapan dan perabot yang dimiliki ruang baca :
a. 45 buah meja
b. 16 buah sofa
c. 75 buah kursi
d. 1 buah rak untuk gantungan Koran
e. 42 buah rak buku
f. 4 buah rak untuk koleksi Referensi
g. 11 buah rak untuk majalah
h. 96 box file
i. 9 buah AC
3.4.1.6. Ruang Deposit
Ruang deposit pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan berisikan koleksi- koleksi
yang berupa kertas karya ataupun hasil penelitian para mahasiswa dan ada juga hasil penelitian
para dosen. Ruangan deposit pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan berada paling
belakang sebelah kiri di samping ruangan baca, luas ruang deposit 20 m². Ruang deposit juga
memiliki perlengkapan dan perabot yang dipergunakan untuk memperlancar kegiatan- kegiatan
pada ruangan deposit tersebut.
Berikut perlengkapan dan perabot yang dimiliki oleh ruang deposit :
a. 4 buah rak unutk koleksi deposit yang terbuat dari kayu
b. 9 buah rak untuk deposit yang terbuat dari besi
c. 2 buah komputer
d. 2 buah meja
e. 2 buah kursi
f. 1 buah mesin foto copy
g. 1 buah AC
Perlengkapan dan perabot yang di sediakan oleh ruangan deposit ini dipergunakan untuk
keperluan dan kelancaran perpustakaan.
3.4.1.7. Loker (Tempat Penitipan Barang)
Loker pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan dipergunakan untuk tempat penitipan
i
yang ingin mencari informasi ke perpustakaan tidak diperbolehkan membawa tas dan barang-
barang lain ke dalam ruangan perpustakaan, hal ini di upayakan agar tidak terjadinya kehilangan
koleksi pada perpustakaan tersebut. Tempat penitipan barang ini berupa lemari- lemari yang
terbuat dari kayu, ukuran ruangan loker ini sekitar 3 m dan lebar 4 m.
3.5 Perabot dan Perlengkapan Perpustakan POLMED
Berikut ini adalah Fasilitas Perabot dan Perlengkapan yang dimiliki perpustakaan
[image:25.612.72.505.252.708.2]Politeknik Negeri Medan :
Tabel 2 :
No Fasilitas Perabot dan Perlengkapan Jumlah
1 Meja Baca 45 unit
2 Kursi Baca 150 unit
3 Rak buku ( koleksi standard an referensi ) 32 unit
4 Rak buku Koleksi deposit 11 unit
5 Rak majalah 11 unit
6 File box 96 unit
7 Komputer 10 unit
8 Meja Komputer 10 unit
9 Loker 1 unit
10 AC 12 unit
11 Book Troley 2 unit
No Fasilitas Perabot dan Perlengkapan Jumlah
12 Telepon 3 unit
13 Lemari arsip 2 unit
14 Papan pengumuman 2 unit
15 Kursi kerja 13 unit
16 Meja kerja 9 unit
17 Mesin ketik 2 unit
19 Televisi 1 unit
i
21 Poster dinding 10 unit
22 Meja Sirkulasi 2 unit
23 Genset 1 ( sentral )
24 Lampu 30 unit
25 Tape recorder 2 unit
26 Sofa Satu Paket
27 Rak Koran 1 unit
28 Stempel dan bantalan 2 unit
29 Book text 3 unit
3.6 Pengaturan Suhu Ruangan Perpustakaan POLMED
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan memakai sistem ventilasi aktif yaitu dengan
menggunakan AC (air conditioner ) . Suhu ruangannya anatara 26- 20. Pada perpustakaan
Politeknik Negeri Medan AC dihidupkan pada jam kerja saja, artinya jika perpustakaan sudah
tutup maka AC akan dimatikan. Jumlah AC yang dipakai pada perpustakaan Politeknik Negeri
Medan sebanyak 12 unit.
Jika lampu listrik padam maka sirkulasi udara pada perpustkaan Politeknik Negeri Medan
tidak akan tergangu, karena perpustakaan ini menggunakan fasilitas genset.
i
Pembagian area/ ruang yang berdasarkan kemungkinan penerapan sistem penerangan
yang efisien baik dengan penerangan alami maupun penerangan buatan, dapat dilakukan dengan
cara menempatkan ruang- ruang yang memerlukan intensitas terang yang kuat ( ruang baca )
pada area dekat jendela, dan sebaliknya menempatkan area yang memerlukan sedikit intensitas
terang pada area yang jauh dari sumber cahaya alami.
Sistem penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah dengan
menggunakan cahaya matahari dan cahaya lampu. Lampu yang dipakai adalah TL Phlips ( 40
watt ). Jumlah lampu pada ruang perpustakaan ini sebanyak 26 buah. Pada Perpustakaan
Politeknik Negeri Medan tingkat intensitas cahaya pada setiap ruangan sama ( tidak ada
perubahan ).
Penerangan pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan tertata rapi, hal silau. Usaha ini
ditempuh oleh para petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dengan cara :
1. Menghindari sinar matahari langsung
2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat
misalnya, lampu pijar akan memberi cahaya yang bersifat setempat dan tidak
i BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Sistem Penataan ruang danperlengkapan pada
Perpustakaan Politeknik Negeri Medan” yang dilakukan penulis serta membandingkan
dengan tinjauan teoritis, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dalam mendirikan Perpustakaan Perguruan
Tinggi telah berpedoman pada hasil keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang menyebutkan bahwasanya sarana dan prasarana yang harus
dimiliki oleh perpustakaan ialah ruangan Perpustakaan.
2. Jenis Perlengkapan dan Perabot yang dimiliki oleh Perpustakaan Politeknik Negeri
Medan sudah termasuk fasilitas yang memadai dalam membantu proses
kelancaran kegiatan- kegiatan yang ada pada Perpustakaan Politeknik Negeri
Medan tersebut.
3. Sistem penataan ruang dan perlengkapan pada Perpustakaan Politeknik Negeri
Medan sudah mendekati standart yan ideal sehingga pengguna perpustakaan dan
petugas Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah cukup merasa aman dalam
mengmbil informasi yang diinginkannya denagan cepat dan tepat.
4. Perbandingan jumlah rak buku dengan jumlah koleksi pada Perpustakaan
Politeknik Negeri Medan sudah memadai sehingga buku dapat tertata rapi dan
bagus sesuai dengan kelasnya masing- masing.
i
1. Penataan tata ruang dan tata letak perabot pada perpustakaan Politeknik
Negeri Medan sudah mengarah ke arah yang standart tetapi belum seluruhnya,
oleh karena itu maka penataan tata ruang dan tata letak masih harus
berpedoman penuh pada buku pedoman tentang dasar- dasar perencanaan
gedung perpustakaan perguruan tinggi dan buku pedoman perpustakaan
pergruan tinggi.
2. Penataan tata letak untuk bagian jurnal dan terbitan berkala lainnya sebaiknya
diletakkan pada rak yang tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada rak tang
tersedia, sebaiknya jangan diletakkan pada bagian belakang ruang baca, hal ini
bisa mengakibatkan koleksi jurnal yang tersedia bisa rusak akibat kurangnya
pengawasan terhadap koleksi tersebut. Hal lain yang tidak kalah penting
sebaiknya tak unutk koleksi buku tidak terlalu tinggi ukurannya agar
pengguna perpustakaan Politeknik Negeri Medan meras aman dan tidak sulit
dalam memperoleh bahan pustaka yang diinginkanya.
3. Untuk memperlancar kinerja kegiatan pada Perpustakaan Politeknik Negeri
Medan maka sebaiknya tata letak ruang sirkulasi tidak satu jalur denagn jalan
masuknya ruang kerja staf yang lainnnya agar kegiatan tiap- tiap ruang tidak
terganggu satu sama lain.
4. Penataan koleksi buku lebih tertata rapi pada tempatnya untuk mempermudah
i
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan
Tinggi .Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Pedoman Perencanaan Perabot dan
perlengkapan Perpustakaan. Jakarta:Proyek Pembangunan Perpustakaan Depatemen
Pendidikan dan kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku
Pedoman . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi :Buku
Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
i IMTA JOGJA.2010. Tujuan dan fungsi perpustakaan.
diakses 20 Mei 2011.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.1992. Pedoman PerlengkapanPerpustakaan Umum
. Jakarta : Perpustakaan nasional Republik Indonesia.
Poole, Frazer G. 1981. Dasar Perencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi di
Indonesia. Bandung : Penerbit ITB.
Sjahrial-Pamuntjak, 2000. Rusina. Pedoman penyelenggaraan perpustakaan. Jakarta:
Djambatan.