• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2011"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI

SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

MUHAMAD FAKHRI

072407043

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI

SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

MUHAMAD FAKHRI

072407043

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN

DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2011

Nama : MUHAMAD FAKHRI

Nomor Induk Mahasiswa : 072407043

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui/Disetujui oleh : Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing,

(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dalam waktu yang

telah ditetapkan. Dan juga tak lupa salam dan sejahtera penulis ucapkan kepada

junjungan baginda Muhammad SAW atas segala cintanya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua saya

Ayahanda Thamrin Dalimunthe dan Ibunda Zubaidah Harahap atas segala

pengorbanan, bimbingan dukungan moril dan materil selama ini serta seluruh saudara

tercinta Kakakku Zuhriyani Fitri S.pd dan Diah Rahmaini Amf terima kasih atas

dukungan dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis selama ini.Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dra. Sinek Malem Pinem selaku dosen

pembimbing pada tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan

kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis juga tak lupa

menyampaikan terima kasih kepada Ketua dan Sekertaris Departemen Dr. Saib

Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan Pembantu Dekan

Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua Dosen dan

(6)

DAFTAR ISI

2.7 Metode Smooting yang Digunakan 16

2.8 Ketepatan Ramalan 18

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 19

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 19 3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 20 3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik 20 3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik 20 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 21

(7)

Bab 4 Analisa dan Pengolahan Data 24

4.1 Pengumpulan Data 24

4.2 Analisis Pemulusan Eksponensial Ganda 25 4.3 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Jumlah Pengangguran Provinsi Sumatera Utara

Pada Tahun 1997 sampai 2008 24

Tabel 4.2 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 27 Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Pengangguran dengan Pemulusan

Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter

dari Brown dengan menggunakan α = 0,3 28 Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 21

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Pengangguran Sumatera Utara Pada Tahun 1997 sampai 2008 25

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Pengangguran Sumatera Utara Pada Tahun 1997 sampai 2008 dengan Peramalan 28

Gambar 5.1 Memulai Excel 34

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Excel 35

Gambar 5.3 Memasukkan Data 36

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telah kita ketahui bahwa saat ini kita sedang mengalami krisis global, tidak hanya di

negara-negara yang sedang berkembang bahkan negara maju juga mengalaminya,

seperti Amerika. Akibatnya banyak orang yang di PHK, perusahaan banyak yang

gulung tikar, bahkan tidak sedikit orang yang frustasi akibat krisis global.

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja

sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64

tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya, dan orang yang

(11)

bersekolah, mahasiswa perguruan tinggi dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal

tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi

pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan

kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek

psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang begitu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan

politik, keamanan dan sosial sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP (Gross National Product)

dan pendapatan per kapita suatu negara.

Besarnya angka pengangguran mempunyai implikasi sosial yang sangat luas

karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi

angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan sosial yang

ditimbulkan contohnya kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah angka pengangguran

terbuka maka semakihn stabil kondisi sosial dalam masyarakat. Sangatlah tepat jika

pemerintah seringkali menjadikan ini sebagai indikator tolak ukur keberhasilan

(12)

Jadi semakin banyak jumlah pengangguran di suatu negara maka negara

tersebut semakin sulit pula untuk berkembang. Dan tingkat kriminalnya pun akan

semakin tinggi. Dikarenakan jumlah pengangguran meningkat, maka akan mendorong

masyarakat untuk berbuat kejahatan.

Dari uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “Peramalan

Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2011”. Karena penulis tertarik untuk meramalkan jumlah pengangguran di tahun-tahun yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam laporan penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana bentuk persamaan yang dipakai untuk meramalkan jumlah

pengangguran di Sumatera Utara untuk tahun 2011.

2. Berapa jumlah pengangguran di Sumatera Utara yang diramalkan untuk tahun

(13)

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dimaksud agar dapat lebih terarah. Maka batasan

masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Hanya meramalkan jumlah pengangguran tahun 2011.

2. Data diambil dari tahun 1997 hingga tahun 2008.

3. Data adalah data sekunder yang diperoleh dari kantor BPS Pusat Sumatera

Utara.

4. Penulis tidak menganalisa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

pengangguran.

1.4 Manfaat dan Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui berapa besar

jumlah pengangguran di Sumatera Utara. Dan apakah terjadi peningkatan atau

penurunan jumlah pengangguran dengan menggunakan metode peramalan.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah

(14)

penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lain yang ingin meneliti dengan

menggunakan konsep yang sama, dan secara umum dapat memberi kontribusi pada

konsep ini dalam menentukan solusi optimal yang mungkin dicapai pengambil

keputusan.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian “Tugas Akhir” ini metode yang penulis gunakan adalah :

1. Study kepustakaan (library research).

Penulis mengadakan penelitian dengan membaca, menelaah serta mengkaji

buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang ada.

2. Metode pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari BADAN PUSAT STATISTIKA Propinsi Sumatera Utara. Data

yang dikumpulkan kemudian dan disajikan dalam tabel.

3. Pengolahan data.

Pengolahan data yang dilakukan dengan melakukan peramalan menggunakan

(15)

Untuk menganalisa data yang diperoleh, maka digunakan software Microsoft

Excel 2003.

1.6 Tinjauan Pustaka

Kegiatan penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu yang lalu dinamakan

proyeksi, sedangkan, kegiatan penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu

yang akan datang dinamakan peramalan (Aritonang,L.R. 2002: 12).

Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting pada perencanaan yang

efektif dan efisien.Peramalan juga penting dalam mengambil suatu keputusan.

Aspek-aspek yang menggunakan peramalan cukup luas baik secara waktu, faktor-faktor

penentu kejadian sebenarnya, jenis-jenis pola data dan beberapa hal lain ( Manurung,

A.H, 1990: 2).

Peramalan dengan menggunakan metode exponensial smoothing yang linier

dapat dilakukan dengan perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data

dan satu nilai α. Dasar pemikiran dari metode ini adalah, baik nilai pelicin tunggal

maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bila pada data itu ada

(16)

1.7 Sistematika Penulisan

Secara umum sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam menyusun laporan

tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan uraian tentang latar belakang, identifikasi

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori dan tinjauan pustaka yang

dibaca/digunakan penulis tentang segala sesuatu yang menyangkut

terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan

yang diutarakan.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Pada bab ini berisikan gambaran tempat riset tentang sejarah tempat

(17)

BAB 4 : ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini mencoba menganalisis data yang ada, yang telah

dikumpulkan. Penjelasan secara terperinci hasil yang diperoleh

berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang dipakai

sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. penulis akan

menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan pengolahan data.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari

pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang di

(18)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang

mengaitkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan tindakan-tindakan yang perlu

diambil serta variabel-variabel yang mempengaruhi permasalahan arus penjualan yang

akan terjadi. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran

akan dibutuhkan suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut.

Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan menjadi penting

dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu peristiwa

sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan

(19)

bermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara

memperkirakan secara kuantatif apa yang terjadi pada masa depan, berdasarkan data

yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan

pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat

memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan

pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil

ramalan yang dibuat atau disusun.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Sering terdapat senjang waktu (Time Lag) antara kesadaran akan peristiwa atau

kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (Lead

Time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi

diatas peramalan sangat diperlukan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan

terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang

perlu dilakukan.

Dalam perencanaan disuatu instansi baik itu pemerintahan maupun swasta,

peramalan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana baik maupun

(20)

tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan

merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.

Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan

keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan

apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang

diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena

masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu dihadapi maka

peramalan juga merupakan masalah yang selalu dihadapi karena peramalan berkaitan

dengan pengambilan suatu keputusan.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh

metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data

yang digunakan atau ketepatan ramalan yang dibuat. Selama data maupun informasi

yang digunakan tidak dapat maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar

dipercaya akan ketepatannya.

Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang sangat

penting, walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan,

dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah

(21)

Di dalam bagian Organisasi terdapat beberapa peran penting dalam peramalan :

1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang

efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan

sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan

tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan, bahan, tenagakerja,

finansial atau jasa pelayanan.

2. Penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time) untuk

memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru atau membeli mesin dan

peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun.

Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang

akan datang.

3. Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan

sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka waktu panjang. Keputusan

semacam ini bergantung kepada kesempatan pasar, faktor-faktor lingkungan

dan pengembangan internal dari sumber daya finansial, manusia, produk, dan

teknologi.semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan manajer

(22)

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun

tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka

pendek, menengah, dan panjang.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa metode peramalan sangat berguna,

karena akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu.

Sehingga dengan metode peramalan akan memberikan cara pemikiran, pengerjaan

yang teratur dan terarah serta perencanaan yang sistematis hingga memberikan

ketepatan hasil analisis.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, teknik peramalan dapat dibagi dalam 2 kategori utama yaitu :

1. Peramalan Kualitatif atau Teknologis

Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada orang yang

menyusunnya. hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan

berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi, pendapat dan pengetahuan serta

pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya. metode kualitatif dapat

(23)

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang

dipergunakan dalam peramalan tersebut. karena dengan metode yang berbeda

akan diperoleh suatu hasil peramalan yang berbeda pula. Baik tidaknya metode

yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil

ramalan dengan keyakinan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara

hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang

dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah peramalan yang

dilakukan dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik. Metode

kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode kausal.

Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu :

1. Adanya informasi tentang masa lalu

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu

akan terus berlanjut di masa yang akan datang.

Metode-metode peramalan dengan analisis deret waktu yaitu :

1. Metode Pemulusan Ekponensial dan Rata-rata Bergerak

(24)

2. Metode Regresi

Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka

panjang.

3. Metode Box-Jenkins

Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dan

jangka panjang

2.4 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan

Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri

penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisis keadaan

dalam mempersiapkan peramalan.

Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode

peramalan yaitu :

1. Horizon Waktu

Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing

metode peramalan yaitu : cakupan waktu dimasa yang akan datang dan jumlah

periode untuk peramalan yang diinginkan.

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola

(25)

3. Jenis dari Model

Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai

unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola.

Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai

kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan

keputusan.

4. Biaya yang Dibutuhkan

Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu

prosedur peramalan yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (storage)

data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik

dan metode peramalan.

5. Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat

perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dan Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah

(26)

2.5 Analisis Deret Berkala

Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk

memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.

Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau

beberapa kejadian serta hubungan kerja lainnya.

Metode time series merupakan metode peramalan kuantitatif didasarkan atas

penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan

variabel waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang digunakan

untuk meramalkan apakah data tersebut stationer atau tidak dan ekstrapolasi ke masa

yang akan datang. Stationer itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat

pertumbuhan/penurunan data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu

dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.

2.6 Penentuan Pola Data

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan

jenis pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis

(27)

1. Pola Horizontal ( H )

Pola ini terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata yang

konstan.

2. Pola musiman ( S )

Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-ulang secara periode dalam

deret waktu. pola yang ini terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor

musiman, misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada

minggu-minggu tertentu.

3. Pola Siklis ( C )

Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam jangka panjang dari suatu

kurva trend. terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka

panjang seperti berhubungan dengan siklus bisnis.

4. Pola Trend ( T )

Pola yang menunjukkan kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data.

2.7 Metode Smooting Yang Digunakan

Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Maka

(28)

pengangguran pada pemecahan masalah ini adalah dengan menggunakan Metode

Smoothing Eksponensial yaitu “Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown”.

Metode ini merupakan metode yang dikemukakan oleh Brown. Dasar

pemikiran dari metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown

adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal

dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya.

Persamaan yang dipakai dalam persamaan Pemulusan Eksponensial Linier

Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut :

(29)

α = Parameter Pemulusan Eksponensial

at, bt = Konstanta pemulusan

Ftm = Hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan

diramalkan.

2.8 Ketepatan Ramalan

Kata “ketepatan” dapat diartikan sebagai penunjukan seberapa jauh model peramalan

tersebut mampu mereproduksi data yang telah diketahui. Dalam pemodelan

deret-berkala, sebagian data yang diketahui dapat digunakan untuk meramalkan sisa data

berikutnya sehingga memungkinkan orang untuk mempelajari ketepatan ramalan

secara lebih langsung.

Ukuran yang digunakan untuk menguji ketepatan metode peramalan adalah nilai

tengah kesalahan kuadrat (Mean Squared Error), dengan pedoman bahwa semakin

kecil MSE, berarti model itu semakin tepat digunakan. MSE dapat dicari dengan

(30)

MSE =

n e

N

i i

1 2

dengan:

et = Xt – Ft ( kesalahan pada periode ke t )

Xt = data aktual pada periode ke t

Ft = nilai ramalan pada periode ke t

(31)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

Tahun1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1968, yang mengatur

Organisasi dan Tata Kerja BPS (di Pusat dan Daerah).

Tahun 1980, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1980, tentang

Organisasi BPS sebagai pengganti PP No.16 tahun 1968. Berdasarkan PP No. 6/1980

di setiap Provinsi terdapat kantor statistik dengan nama KANTOR STATISTIK

PROVINSI dan begitu juga di setiap Kabupaten/ Kotamadya terdapat kantor statistik

dengan nama KANTOR STATISTIK KABUPATEN/KOTAMADYA. Dengan

demikian mulai saat itu Kantor Statistik Provinsi secara resmi ada diseluruh Indonesia,

(32)

Sumatera Utara berdiri Perwakilan BPS Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya pada

saat itu.

Tahun 1992, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1992, tentang

Organisasi BPS sebagai pengganti PP No. 6/1980. Kedudukan , tugas, fungsi, susunan

organisasi , dan tata kerja Biro Pusat Statistik selanjutnya diatur dengan Keputusan

Presiden.

Tahun 1997, ditetapkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

sebagai pengganti Undang No.6 Tahun 1960 tentang Sensus dan

Undang-undang No.7 Tahun 1960 tentang Statistik.

Tahun 1998, ditetapkan Keputusan Presiden no. 86 Tahun 1998 tentang Badan

Pusat Statistik sebagai pengganti Keputusan Presiden No.6 Tahun 1992 tentang

Kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

Berdasarkan Keputusan Presiden ini "Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara"

berubah menjadi BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) PROVINSI SUMATERA

(33)

3.2Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik

Visi Badan Pusat Statistik adalah sebagai penyedia data statistik berkualitas.

3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik

Misi yang diemban BPS adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi statistik yang berkualitas : lengkap, akurat, relevan,

mutakhir dan berkesinambungan.

2. Meningkatkan upaya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan standarisasi

kegiatan statistik dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang andal,

efektif, dan efisien.

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya secara optimal sesuai dengan

(34)

3.3Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

(35)

3.4Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI

(Keppres) Nomor 103 Tahun 2001. Dalam menjalankan tugas, fungsi, dan

kewenangannya seperti tercantum di bawah ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip

etika perstatistikan yang tercantum dalam United Nations Fundamental Principles of

Official Statistics.

1. Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan

statistik;

b. Penyelenggaraan statistik dasar;

c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;

d. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

kegiatan statistik; dan

(36)

kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan

dan rumah tangga.

3. Kewenangan

a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan

secara makro;

c. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

d. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

i. perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang

kegiatan statistik;

(37)

BAB 4

ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data dari jumlah pengangguran di Sumatera Utara pada

tahun 1997 hingga tahun 2008. Data tersebut dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Data Jumlah Pengangguran Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 1997 sampai 2008

No. Tahun Jumlah Pengangguran

1 1997 262.530

2 1998 371.720

3 1999 326.520

4 2000 335.729

5 2001 229.212

6 2002 355.504

(38)

9 2005 636.980

10 2006 632.049

11 2007 571.334

12 2008 554.539

Sumber : : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara

Jumlah Pengangguran

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Pengangguran Sumatera Utara Pada Tahun 1997 sampai 2008

4.2 Analisis Pemulusan Eksponensial Ganda

Pada bagian ini penulis menentukan parameter yang akan digunakan, dimana nilai

parameter ( α ) besarnya antara 0 < α < 1 dengan cara trial dan error,

Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan persamaan

(39)

1. Menentukan harga parameter smoothing eksponensial yang besarnya dari

0< α<1

2. Menghitung harga pemulusan eksponensial tunggal dengan menggunakan

persamaan :

3. Menghitung harga pemulusan esponensial ganda dengan menggunakan

persamaan :

4. Menghitung koefisien at dan bt menggunakan persamaan :

"

5. Menghitung trend peramalan (Ft+m) dengan menggunakan rumus :

)

(40)

4.3.1 Penaksiran Model Peramalan

Dalam pengolahan dan penganalisisan data, penulis mengaplikasikan data pada tabel

(4.1) dengan metode peramalan (forecasting) berdasarkan metode pemulusan

eksponensial satu parameter dari Brown.

Untuk memenuhi perhitungan smoothing eksponensial tunggal, ganda dan

ramalan yang akan datang. Maka terlebih dahulu kita menentukan parameter nilai α

yang biasanya secara trial and error (coba dan salah).

Suatu nilai α dipilih yang besarnya 0< α <1, dihitung Mean Square Error

(MSE) yang merupakan suatu ukuran ketepatan perhitungan dengan mengkuadratkan

masing-masing item dalam sebuah susunan data dan kemudian dicoba nilai α yang

lain.

Untuk menghitung nilai MSE pertama dicari error terlebih dahulu, yang

merupakan hasil dari data asli dikurangi hasil ramalan kemudian tiap error

dikuadratkan dan dibagi dengan banyaknya error. Secara sistematis rumus MSE

(41)

N

Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai

α yang memberikan MSE yang terkecil / minimum. Perbandingan ukuran ketepatan

metode peramalan peningkatan jumlah pengangguran di Sumatera Utara dengan

melihat MSE sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan α MSE

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang

(42)

Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Pengangguran dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α = 0.3

t

X S't S"t at bt Ft+m et et2

262530 262530,00 262530,00 - - - - -

371720 295287,00 272357,10 318216,90 9827,10 - - - 326520 304656,90 282047,04 327266,76 9689,94 328044,00 -1524,00 2322576,00 335729 313978,53 291626,49 336330,57 9579,45 336956,70 -1227,70 1507247,29

229212 288548,57 290703,11 286394,03 -923,37 345910,02

-116698,02 13618427871,92 355504 308635,20 296082,74 321187,66 5379,63 285470,66 70033,35 4904669411,89 404117 337279,74 308441,84 366117,64 12359,10 326567,29 77549,71 6013957955,36 758092 463523,42 354966,31 572080,52 46524,47 378476,74 379615,26 144107744766,94 636980 515560,39 403144,54 627976,25 48178,22 618605,00 18375,00 337640740,62 632049 550506,97 447353,27 653660,68 44208,73 676154,47 -44105,47 1945292699,32

571334 556755,08 480173,81 633336,35 32820,54 697869,41

-126535,41 16011210733,01

554539 556090,26 502948,75 609231,77 22774,93 666156,90

-111617,90 12458554852,07

(43)

0

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Pengangguran Sumatera Utara Pada Tahun 1997 sampai 2008 dengan Peramalan

4.3.2 Penentuan Bentuk Persamaan Peramalan

Setelah ditentukan harga parameter smoothing eksponensial yang besarnya 0<α<1

dengan cara trial and error didapat perhitungan peramalan smoothing esponensial

linier satu parameter dari Brown dengan α = 0,3

Perhitungan pada tabel diatas didasarkan pada α =0,3 dan ramalan untuk suatu

periode ke depan yaitu dalam perhitungan periode ke 12 persamaan yang dipakai

dalam perhitungan peramalan adalah sebagai berikut :

S't= α Xt+ ( 1 –α ) S't1

(44)

at = S't + ( S't - S''t ) = 2 S't - S''t

bt =  

1 ( S't - S''t)

Ftm= at+ bt(m)

Berdasarkan data terakhir dapat dibuat peramalan untuk satuan tahun berikutnya

dengan bentuk persamaan peramalan :

Ftm= at+ bt(m)

Ftm= 609231,77 + 22774,93(m)

4.4 Peramalan Jumlah Pengangguran

Setelah diketahui error yang terdapat pada model peramalan, maka dilakukan

peramalan jumlah pengangguran untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 dengan

menggunakan persamaan :

(45)

Setelah diperoleh model peramalan nilai penjualan energi listrik, maka dapat

dihitung untuk 3 periode kedepan yaitu untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 seperti di

bawah ini :

a. Untuk periode ke 13 ( tahun 2009 )

Ftm= 609231,77 + 22774,93(m)

F12+1= 609231,77 + 22774,93 ( 1 )

F 13 = 632006,70 = 632.007

b. Untuk periode ke 14 ( tahun 2010 )

Ftm= 609231,77 + 22774,93(m)

F12+2= 609231,77 + 22774,93 ( 2 )

F 14 = 654781,64 = 654.782

c. Untuk periode ke 15 ( tahun 2011 )

Ftm= 609231,77 + 22774,93(m)

F12+3= 609231,77 + 22774,93 ( 3 )

(46)

Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2009, 2010, dan 2011

Tahun Periode Peramalan

2009 13 632.007

2010 14 654.782

2011 15 677.557

(47)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru

atau system yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis

kedalam progamming (coding). Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis

penggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft

Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil pehitungan.

Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia

yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya

(48)

dengan menggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga

yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut , disamping itu faktor kesalahan

yang dilakukan manusia relatif besar.

Dan dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut

dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan

yang relatif kecil.

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet)

dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software pengolah

angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari

Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan infomasi khususnya

data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis dan dipresentasikan

data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi

mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi 2002 dan versi 2003.

Sheet (lembar kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom

diberi nama dengan huruf mulai dai A, B, C,..., Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC,

(49)

...,65536. Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnan, tampil lebih terintegrasi

dengan berbagai software lain, salah satunya adalah under window seperti word,

accsess dan power point. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai,

fleksibel, mudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.

5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel

Sebelum pengoperasian software ini, pastikan pada komputer terpasang program

Excel.

Langkah-langkahnya :

a. Klik tombol Start

(50)

Gambar 5.1 Memulai Excel

(51)

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Excel

Data tiap tahun pada 2 kolom, pertama untuk tahun dan kolom kedua untuk data

(52)

Gambar 5.3 Memasukkan Data

Dari data diatas kita dapat menentukan besarnya peramalan dengan α = 0,3 dan untuk

setiap perhitungan akan diberi nama pada setiap kolom seperti berikut :

1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan Tahun

2. Pada kolom kedua ditulis keterangan dengan Jumlah Pengangguran

3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan S’t

4. Pada kolom ke empat ditulis keterangan dengan S” t

(53)

6. Pada kolom ke enam ditulis keterangan dengan bt

7. Pada kolom ke tujuh ditulis keterangan dengan Ft+m

8. Pada kolom ke delapan ditulis keterangan dengan error atau et

9. Pada kolom ke sembilan ditulis keterangan dengan et2 ( square error )

Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,

konstanta, slope dan forecast sebagai berikut :

1. Smoothing pertama, untuk tahun pertama ditentukan sebesar tahun pertama

dari data historisnya sehingga rumus yang tertera pada sel C7 adalah C7.

Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus :

=$B$1*B7+(1-$B$1)*C6. Dalam kasus ini menghasilkan angka : 295287,00 untuk

tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

2. Smoothing kedua, untuk tahun kedua ditentukan sebesar nilai penjualan tahun

pertama dari data historisnya. Sehingga sehingga rumus yang tertera pada sel

D6 adalah C6 . Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus :

$B$1*C7+(1-$B$1)*D6. Dalam kasus ini akan menghasilkan angka

(54)

3. Nilai at baru bias dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus : 2*C7-D7.

Dalam kasus ini menghasilkan angka 318216,90 dan untuk tahun-tahun

berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

4. nilai bt baru bias dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada

sel F7 adalah : ($B$1/(1-$B$1))*(C7-D7). Dalam kasus ini menghasilkan

angka 9827,10 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus

tersebut.

(55)

5.4 Hasil Dalam Metode Pemulusan Eksponensial dari Brown

Gambar 5.4 Perhitungan pada excel

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar

grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada

(56)

Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot sel atau range yang akan dibuat grafik pada tabel data.

2. Klik menu Insert, Chart.

3. Klik tipe dan sun tipe grafk misalnya tipe Colum dan sub tipe 3-D.

4. Klik Next.

5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka

otomatis seluruh data tabel akan disorot dan ditandai dengan garis putus-putus.

6. Klik Next.

7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel),axis

(sumbu kordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legend (keterangan

tabel), dan labels (nama-nama data tabel), dan data table.

8. Klik Next

9. Pilih tempat untuk meletakan grafik ini.

(57)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan sebelumnya pada

BAB 4 maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Pada hasil analisis Metode Smoothing Eksponensial dengan satu parameter

dari Brown di dapat analisis dengan nilai MSE yang terkecil adalah dengan α

=0,3 yakni dengan MSE = 19.940.132.885,44

2. Bentuk persamaan peramalan dari Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara

adalah :

Ftm= 609231,77 + 22774,93(m)

3. Diperkirakan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara untuk 3 periode

(58)

Tahun Periode Peramalan

2009 13 632.007

2010 14 654.782

2011 15 677.557

6.2 Saran

Untuk mengurangi pengangguran sebaiknya pemerintah menggalakan sistem

pemberian kredit usaha untuk masyarakat kelas menegah ke bawah. Dengan

pemberian kredit ini, maka akan berkembang usaha-usaha kecil dan jumlah

pengganguran akan menurun. Selain itu juga sebaiknya diadakan pelatihan

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara 1998. Sumatera Utara Dalam

Angka1997. Medan : BPS Propinsi Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara 2001. Sumatera Utara Dalam

Angka2000. Medan : BPS Propinsi Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara 2008. Sumatera Utara Dalam

Angka2007. Medan : BPS Propinsi Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara 2009. Sumatera Utara Dalam

Angka2008. Medan : BPS Propinsi Sumatera Utara.

Makridakis, S., S. Wheelwright., dan V. E. McGee. 1999. Metode dan Aplikasi

Peramalan. Edisi kedua. Jilit satu. Jakarta: Binarupa Aksara.

Manurung, A. H. 1990. Teknik Peramalan Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta..

 

(60)

             

(61)

Data Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Dari Tahun 1997 sampai 2008

No. Tahun Jumlah Pengangguran

1 1997 262.530

2 1998 371.720

3 1999 326.520

4 2000 335.729

5 2001 229.212

6 2002 355.504

7 2003 404.117

8 2004 758.092

9 2005 636.980

10 2006 632.049

11 2007 571.334

(62)

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistika:

Nama : Muhamad Fakhri

NIM : 072407043

Program Studi : DIII Statistika

Judul Tugas Akhir : Peramalan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara Tahun 2010.

Telah melaksanakan test program tugas akhir Mahasiswa tersebut diatas pada tanggal Mei 2010.

Dengan hasil: Sukses/Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan,

Dosen Pembimbing/Kepala Lab,

Komputer Program DIII Ilmu Komputer / Statistika

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Tabel 4.1 Data Jumlah Pengangguran Provinsi Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Pengangguran Sumatera Utara
Tabel 4.2 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus II dalam tahap perencanaan kinerja guru, guru menyusun rencana pembelajaran dengan berdasarkan pada permasalahan yang terdapat pada siklus I.Perencanaan

Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk studi hubungan ( Interrelationship studies ), dimana bentuk penelitian ini bertujuan untuk memaparkan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode SQ3R itu merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat efektif digunakan dalam memahami isi bacaan. 75) mengemukakan bahwa

Pada penelitian ini akan dibangun Rancang Bangun File Transfer Protocol (Ftp) Dengan Pengamanan Open Ssl Pada Jaringan Vpn Mikrotik Di SMKS Dwiwarna yang akan di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 dilakukan melalui integrasi dalam proses pembelajaran, pengembangan

ketentuan dan susunan yang berbeda dengan kota pada umumnya. Jika kota pada umumnya secara struktural dapat dibedakan menjadi pusat kota, sub pusat kota dan

Factors that could cause actual results to differ include, but are not limited to, economic, social and political conditions inIndonesia; the state of the property industry

Pengujian aspek usability dilakukan terhadap siswa Sekolah Dasar kelas 2 SDN 1 Tanjung Agung dan SDN 1 Tanjung Raya Bandarlampung. Ada 60 responden yang